1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

72
Analisis Sistem dan Desain Tugas Ujian Tengah Semester Oleh Kelompok : Ni Wayan Sri Lestari (1204505046)

description

Analisis Desain dan Sistem

Transcript of 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Page 1: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Analisis Sistem dan Desain

Tugas Ujian Tengah Semester

Oleh Kelompok :

Ni Wayan Sri Lestari (1204505046)

Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik

Universitas Udayana

2014

Page 2: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

1. Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh hal – hal yang melatarbelakangi

pengembangan suatu sistem informasi dalam sebuah oragnisasi atau perusahaan.

Jawaban :

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang

baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang telah ada.

Pengembangan sistem perlu dilakukan jika :

1. Ada permasalahan dalam sistem yang sedang berjalan.

a. Ketidakberesan

Kecurangan yang disengaja

Misalnya mahasiswa dapat merubah nilainya menjadi lebih baik dan sistem

tidak menyediakan kontrol untuk pengubahan ini.

Kesalahan kesalahan operasi yang dimungkinkan karena sistem yang tidak

beres .

Entri nilai siswa bisa tertulis dengan nilai Z

Operasional yang tidak efisien

Mahasiswa harus melakukan antrian pembayaran SPP

Kebijakan manajemen yang tidak ditaati dan dimungkinkan oleh sistem

Dengan sedikit lobi mahasiswa dapat mengubah nilainya jika mendapatkan

tanda tangan dari pejabat tertentu padahal dalam aturan penilaian tercantum

bahwa penentuan nilai adalah hak dari dosen pengampu mata kuliah

Pertumbuhan Organisasi

Ketika jumlah siswa kurang dari 1000 orang sistem KRS dilakukan di

laboratorium bisa selesai hanya 1 minggu , ketika 3000 orang mahasiswa

maka akan memakan waktu 3 minggu. Jika sistem tidak diubah maka waktu

perkuliahan akan mundur oleh karena itu perlu dilakukan perubahan sistem

pengisian KRS

2. Untuk Meraih Peluang

Pendaftaran secara manual hanya dapat menangani calon siswa baru yang datang ke

lokasi pendaftaran, untuk meraih calon mahasiswa yag berada di luardaerah dan tidak

dapat datang ke lokasi pendaftaran maka disediakan sistem pendaftaran on-line

Page 3: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

3. Adanya Instruksi dari atasan

a. Untuk menyeragamkan sistem akuntansi nasional maka setiap bendaharawan di

instansi pemerintah harus mengganti buku besar manual dengan buku besar

elektronik yang di bangun oleh badan akuntasi negara.

b. Untuk mempercepat informasi pengitungan suara pada pemilu 2004 maka setiap

PPS di tingkat kecamatan wajib menggunakan sistem penghitungan pemilu secara

elektronik

c. Untuk menyeragamkan sistem akuntansi nasional maka setiap bendaharawan di

instansi pemerintah harus mengganti buku besar manual dengan buku besar

elektronik yang di bangun oleh badan akuntasi negara.

d. Untuk mempercepat informasi pengitungan suara pada pemilu 2004 maka setiap

PPS di tingkat kecamatan wajib menggunakan sistem penghitungan pemilu secara

elektronik

2. Jelaskanlah tentang konsep gunung es biaya dalam proses pengembangan sistem!

Jawaban :

Pendekatan klasik adalah (classical approach) disebut juga dengan pendekatan

tradisional (traditional approach) atau pendekatan konvensional (conventional

approach) adalah pendekatan didalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan –

tahapan di system life cycle tanpa dibekali dengan alat – alat dan teknik – teknik yang

memadai. Karena sifat – sifat dari sistem informasi sekarang menjadi lebih komplek,

pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi

yang sukses dan akan menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan –

permasalahan yang dapat timbul di pendekatan klasik adalah :

a. Pegembangan perangkat lunak akan menjadi sulit.

b. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal.

Biaya pengembangan sistem yang termahal adalah terletak di tahap perawatannya

seperti tampak pd gambar biaya gunung es (cost iceberg) dibawah ini. Biaya

perawatan terletak pada bagian terbawah dari gunung es. Karena tidak terlihat pada

bagian permukaan, maka banyak orang tidak menyadari bahwa biaya perawatan ini

sangat terbesar.

Page 4: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

perencanaan

analisis

desain

implementasi

perawatan

3. Setelah sistem baru dikembangkan, maka diharapkan akan terjadi peningkatan

pada sistem baru tersebut. Peningkatan ini berhubungan dengan istilah PIECES.

Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh masing – masing komponen dari PIECES

yang dikaitkan dengan tugas pribadi project kelompok.

Jawaban :

Setelah sistem akuntansi baru dikembangkan, maka diharapkan akan terjadi peningkatan

pada sistem baru tersebut. Peningkatan ini berhubungan dengan istilah PIECES. PIECES

(merupakan singkatan untuk mempermudah mengingatnya) yaitu sebagai berikut :

Jenis analisis Kelemahan sistem lama Sistem berbasis komputer

Performance

(Kinerja)

Sistem akuntansi manual yang

melakukan banyak pencatatan

akan memerlukan banyak

waktu, selain itu juga

berpotensi menimbulkan

kesalahan dalam pencatatan

dan perhitungan yang

disebabkan kesalahan atau

Sistem berbasis komputer

dengan program apilikasi yang

dapat membantu memvalidasi

data sehingga ketelitian tidak

semata ditumpukan kepada

pegawai akuntansi.

Page 5: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

kekurangtelitian yang dibuat

manusia sebagai pelaksananya.

Information

(Informasi)

Pada sistem manual, data-data

dicatatan pada kertas-kertas dan

tidak adanya integrasi antardata

yang disimpan, hal ini

menyebabkan sulitnya analisa

data dalam proses pembuatan

laporan dan penyediaan

informasi lainya. Hal ini akan

mempengaruhi kualitas

informasi yang dihaslikan,

mungkin menghasilkan

informasi yang tidak akurat

atau bisa juga akurat tapi tidak

tepat waktu.

Sistem informasi berbasis

komputer dengan

kemampuannya

mengintegrasikan dan

memproses data-data akan

memudahkan analisa antardata.

Economy

(Ekonomi)

Sistem akuntansi manual

melakukan inventaris secara

manual, hal ini memungkinkan

terjadinya kehilangan koleksi

lebih besar yang pada akhirnya

harus dikeluarkan biaya untuk

pengadaan untuk

menggantinya.

Dengan sistem berbasis

komputer maka inventaris

Rumah Sakit dapat dikerjakan

dengan lebih baik sehingga

mengurangi resiko kehilangan

koleksi yang mungkin begitu

berharga.

Control

(Keamanan)

Pada sistem manual, kontrol

pada pencatatan, penyimpanan

dan pengolahan dikerjakan oleh

pegawai akuntansi sehingga

memungkinkan terjadinya

banyak kesalahan; kesalahan

pada pencatatan, pentimpanan,

Pada sistem berbasis komputer

kontrol akan dilakukan

komputer dan manusia, baik

kontro pencatatan, pemprosesan

juga pengolahan dan penyajian

laporan.

Page 6: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

juga kesalahan pengolah data

serta penyajian informasi.

Efisiency

(Efisiensi)

Sistem informasi manual

kurang efisien karena

bencatatan dan dokumentasi

dilakukan secara manual.

Pencatatan pada data kurang

efisien karena

pendokumentasian akan

memakan banyak waktu dan

tempat.

Sistem berbasis komputer lebih

efisien karena

pendokumentasian dilakukan

secara otomatis. Selain itu,

penyimpanan dokumentasi

tersebut pada pada CD atau

harddisc tidak memerlukan

banyak tempat.

Services

(Layanan)

Pada sistem manual pelayanan

terhadap transaksi pembayaran

dan pencatatan serta pembuatan

laporan akan memakan waktu

lama karena pencatatan dan

pengecekan dilakukan validitas

dilakukan oleh secara manual

oleh pegawai akuntansi.

Sistem berbasis komputer akan

memberikan pelayanan yang

lebih cepat karena validitas,

pendokumentasian, analisa dan

pemprosesan data

transaksi dilakukan oleh

komputer.

4. Sebutkan dan jelaskan tahapan dari System Development Life Cycle menurut

Kendal dan Kendal serta Henry Luca Jr. sebutkan juga pihak-pihak yang terlibat

beserta perannya masing-masing.

Jawaban :

Siklus hidup pengembang sistem sebagai pendekatan sistematis untuk menyelesaikan

masalah bisnis. dibagi menjadi 7 tahap. Setiap tahap mempunyai aktivitas unik

Page 7: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Tahap 1

1. Identfikasi

- Masalah

- Kesempatan

- objektivitas

2. Orang yang terlibat

- Analis

- Manajemen pengguna

- Manajemen sistem

Tahap 2

1. Syarat penentuan informasi :

- Manajement interview, personal operasi

- Sistem kumpulan atau dokumen operasi

- Menggunakan daftar pertanyaan

- Observasi sstem dan keterlibatan personalia

2. Mempelajari siapa, apa, dimana, dan bagaimana kemudian dari semua itu

3. Keterlibatan personalia

- Analis

- Manajemen pengguna

- Pekerja operasi pengguna

- Manajemen operasi

Tahap 3

Page 8: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

1. Keperluan sistem analis

- Membuat keputusan semiterstruktur

- Menyiapkan dan pemberian proposal sistem

- Penganjuran solusi manajemen secara optimal

2. Keterlibatan personalia

- Analis

- Manajemen pengguna

- Manajemen operasi

Tahap 4

1. Mendesain program yang dianjurkan

- Desain tampilan pengguna

- Desain sistem kontrol

- Desain file atau basisdata

- Membuat spesifikasi program

- Membuat tabel dan pohon keputusan

2. Keterlibatan personalia

- Analis

- Desainer sistem

- Manajemen pengguna

- Pekerja pengguna operasi

- Manajemen sistem

Tahap 5

1. Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak

- Desain program computer menggunakan struktur grafik, grafik Nassi-Schneiderman

dan pseukode

- Desain program

- Membuat program komputer

- Perangkat lunak dokument dengan bantuan arsip, pedoman aturan, dan website

dengan pertanyaan secara berkala.

2. Keterlibatan personalia

- Analis

Page 9: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

- Desainer sistem

- Programmer

- Manajemen sistem

Tahap 6

1. Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak

- Tes dan debug program komputer

- Tes sistem komputer

- Membuat program komputer

- Perangkat lunak dokument dengan bantuan arsip, pedoman aturan, dan website

dengan pertanyaan secara berkala.

2. Keterlibatan personalia

- Analis

- Desainer sistem

- Programmer

- Manajemen sistem

Tahap 7

1. Pengimplementasi dan sistem evaluasi

- Perubahan rencana

- Mendidik pengguna

- Pembelian dan instal peralatan baru

- Konversi file

- Instal sistem

- Meninjau dan evaluasi sistem

2. Keterlibatan personalia

- Analis

- Desainer sistem

- Programmer

- Manajemen pengguna

- Pekerja pengguna operasi

- Manajemen sistem

Page 10: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

5. Buatlah minimal 5 disain tampilan (form input, transaksi, atau report) dri tugas

project yang menjadi tugas pribadi anda, sesuai dengan konsep-konsep

perancangan User Interface (I/O) atau GUI yang benar.

Jawaban :

1. Form ini berfungsi untuk menginput, menyimpan, menghapus, memposting, melihat,

dan mencetak jurnal AP.

Page 11: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

2. Form ini berfungsi untuk menginput, menyimpan, menghapus, memposting, melihat,

dan mencetak invoice

Page 12: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

3. Form ini berfungsi untuk menkonfigurasi akun pada invoice

Page 13: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

4. Form ini berfungsi untuk melihat dan mencetak Accout Receivable sekarang maupun

Account Receivable yang sudah lampau

Page 14: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

5. Form ini berfungsi untuk melihat seluruh transaksi penjualan maupun pembelian

yang bisa dilihat menurut tanggal maupun menurut akun. Form ini juga bisa

mencetak seluruh transaksi penjualan maupun pembelian menurut tanggal dan akun.

Page 15: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

6. Buatlah gambaran umum sistem dan Standard Operating System (SOP) dalam

bentuk flowchart dan deskripsi teks dari proses-proses berikut dari suatu

perusahaan

Jawaban :

a. Proses permintaan barang ke gudang

User/SR Module Store Module Keterangan

Page 16: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Y

N

Y

N

1. Mulai

2. Unit pengguna

memasukkan sebuah

Store Requestion

3. Dilakukan pengecekan

item yang diminta

4. Bila sudah ada akan

dikonfirmasi ke unit

pengguna dan bila tidak

maka Store Requestion

diterima

5. Lalu bila sudah ada akan

ditampilkan list dari

Store Requestion namun

bila tidak akan

dimasukkan item baru.

6. Setelah ditampilkan

terdapat pengecekan list

SR bila tidak ada koreksi

maka selesai dan bila

tidak akan dikonfirmasi

ke user dan SR tidak akan

diterima dan form SR

diedit lagi.

7. Lalu bila item baru sudah

masuk ke sistem maka

proses akan kembali ke

awal yaitu proses 2.

b. Proses permintaan pembelian barang

Inventory Purchasing Keterangan

Edit Form SR

Konfirmasi ke Store

Semua Item Ada

Approve SR (via system)

C

Un-approve SR (via system)

Input Form SR

Start

Finish

Konfirmasi ke User

Ada koreksi?

Tampilkan List SR

Konfirmasi User

Input item baru

C

Page 17: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

n

y

Mulai

Selesai

Input Form PR

Konfirmasi ke STORE

1. Mulai

2. Tampilkan daftar item SR

yang sudah di approve

3. Terdapat proses perlu

atau tidak di PR bila iya

maka akan diinputkan

form PR bila tidak maka

akan balik ke proses 1.

4. Setelah diinputkan maka

akan cetak dockumen PR

5. Lalu dokumen PR

ditandatangani oleh Store

6. Setelah itu dikirim ke

purchasing

7. Lalu dokumen PR

ditandatangani oleh

Purchasing

8. Setelah itu dicek list PR

dan di-approve

9. Apakah ada koreksi, bila

tidak maka selesai namun

bila iya akan dikonfirmasi

ke store dan form akan

diedit. Lalu akan kembali

ke proses 2.

c. Proses pembelian barang

.

Tampilkan daftar Item SR

Approve

Perlu di PR?

Print PR Document

Manual PR ttd Oleh STORE

Dikirim ke Purchasing

Manual PR ttd Oleh

Purchasing

View List PR

Approval of PR Procedure

Input/Edit Supplier &

harga

Terdapat Koreksi?

Edit Form PR

n

y

Page 18: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

d. Proses penerimaan barang dari supplier

Page 19: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

e. Proses pembayaran

Unit

pengguna

supplier Pegawai akuntansi manajer keterangan

1. Mulai

2. List pesanan barang dari unit

pengguna dalam hal ini adalah

departemen gudang dan

perawatan akan dicek dengan

invoive dari supplier

3. Dilakukan proses pengecekan

apakah data invoice sama

dengan list pesanan barang

4. Jika sama maka dibuatkan

payment requisition form dan

dilakukan oleh manajemen

dan dibuatkan payment

voucher cash sebagai

pembayaran kas supplier

5. Jika tidak maka akan

dikembalikan ke unit

pengguna dan supplier bahwa

barang yang diterima tidak

sesuai antara keduanya

6. Selesai

7. Jelaskan secara rinci istilah-istilah berikut ini

a. Inventory system

Jawaban :

Inventory adalah material dan persediaan yang keduanya dimiliki oleh suatu badan usaha

atau institusi untuk penjualan atau persediaan masukan untuk proses produksi.  Seluruh

badan usaha atau institusi membutuhkan inventory dan biasanya inventory merupakan

bagian yang besar dari total asset.  Inventory sangat penting bagi perusahaan manufaktur

secara finansial, inventory biasanya mewakili 20% sampai 60% dari total asset di dalam

Page 20: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

balance sheet. Tujuan dasar dari inventory adalah memisahkan antara permintaan dan

penawaran.  Inventory bertugas sebagai penyangga/perantara antara :

Permintaan dan penawaran

Permintaan pelanggan dan barang jadi

Barang jadi dan ketersediaan komponen

Persyaratan untuk suatu operasi dan output dari operasi sebelumnya

Bagian dan material untuk memulai produksi dan persediaan material

Manajemen inventory adalah suatu sistem yang bertanggungjawab untuk merencanakan

dan mengawasi inventory mulai dari tahap raw material sampai ke pelanggan.  Agar

suatu badan usaha memperoleh keuntungan yang optimum maka manajemen inventory

harus bertujuan sebagai berikut:

Pelayanan pelanggan yang maksimal

Biaya operasional pabrik yang rendah

Investasi inventory yang minimal

Karena inventory disimpan di gudang, maka secara fisik manajemen inventory dan

gudang sangat berkaitan.  Dalam beberapa kasus, inventory mungkin disimpan untuk

jangka waktu tertentu.  Dalam situasi lain, perputaran inventory sangat cepat dan gudang

berfungsi sebagai pusat distribusi.

b. Stock opname

Jawaban :

Stock opname adalah istilah lain dari penghitungan fisik persediaan. Tujuan

diadakannya stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran catatan dalam

pembukuan, yang mana merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern (SPI).

Dengan diadakannya stock opnamemaka akan diketahui apakah catatan dalam

pembukuan stock persediaan benar atau tidak. Jika ternyata ada selisih antara stock

opname dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum

tercatat, atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan dengan persediaan.

Stock opname biasanya diadakan setiap akhir tahun, tetapi kalau perusahaan

dengan SPI yang lebih rapi, stock opname biasanya dilakukan tiap triwulan atau

caturwulan. Stock opname bukan hanya untuk persediaan perusahaan. Stock opname juga

semestinya dilakukan untuk kas, aktiva, piutang, hutang. Tetapi, perusahaan biasanya

Page 21: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

hanya melakukan stock opname untuk persediaan barang dan kas. Untuk

perusahaan manufaktur, stock opname persediaan barang dilakukan untuk persediaan

bahan baku, bahan penolong, barang setengah jadi, dan barang jadi.

Untuk pengendalian Intern, stock opname dilakukan oleh petugas yang bukan merupakan

petugas pencatat persediaan, dalam perusahaan biasanya ada petugas audit tersendiri.

Jika setelah dilakukan stock opname terjadi selisih maka perlakuan selisih ini biasanya

sesuai kebijakan perusahaan. Jika selisih kurang, kekurangannya ini dibebankan

perusahaan maka bagian pembukuan membuat jurnal penyesuaian. Tapi jika kebijakan

perusahaan mengharuskan petugas persediaan yang harus mengganti kekurangan

persediaan maka tidak perlu ada jurnal penyesuaian, kecuali harga untuk penggantian

tidak sama dengan harga pokok persediaan.

Jurnal jika selisih kurang dibebankan perusahaan :

>>> Biaya Lain2  Rp XXX

>>>>>> Persediaan  Rp XXX

Jika ternyata terjadi selisih lebih pada persediaan barang atau kas maka yang harus

dilakukan adalah mengecek kembali catatan bila kemungkinan ada transaksi yang belum

dicatat. Untuk selisih kurang pun juga harus dilakukan hal yang sama. Jika ternyata

setelah di cek ulang tidak ada transaksi yang terlewatkan maka atas selisih lebih

dilakukan jurnal penyesuaian. Jurnalnya yaitu :

>>> Persediaan  Rp XXX

>>>>>> Penghasilan lain2  Rp XXX

c. Kartu gudang (bin card)

Jawaban :

Prinsip kartu stock adalah pencatatan pergerakan transaksi keluar masuk satu item yang

mengidentifikasi tipe transaksi (masuk dari supplier, masuk dari retur outlet, keluar ke

outlet, keluar disposal / rusak, keluar untuk pemakaian tertentu, dll) lengkap dengan jam

transaksi, jumlah barang, keterangan tujuan / asal barang.

Kartu stock menjadi penting sebagai dokumentasi persediaan yang menjadikan pekerja /

karyawan dapat memonitor setiap item yang terdapat pada sebuah gudang. Pencatatan

Page 22: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

kartu stock sejauh yang saya kenal sangat efektif untuk melacak terjadinya “kejanggalan”

persediaan yang terjadi karena kelalaian karyawan atau kesalahan sistem.

Idealnya kartus stock di “create” / terekam secara otomatis ketika ada transaksi keluar

masuk satu item pada gudang. Layaknya prinsip buku tabungan, setiap ada pengambilan,

pembayaran, tabungan, maka saldo tabungan langsung berkurang/bertambah secara

otomatis (sedapat mungkin tercatat secara “real time”). Hal ini harus didukung adanya

sistem yang terinstal pada sistem pergudangan. Jika tidak melalui sistem maka pilihan

yang ada tentunya dilakukan secara manual, baik pencatatan di kertas maupun diinput

dalam program terpisah seperti Microsoft Excel. Opsi manual ini sangat rentan oleh

kesalahan karyawan yang melakukan pencatatan, terlebih jika item yang harus dicatat

kartu stock cukup banyak.

d. Cost control

Jawaban :

Cost control adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer keuangan dalam

konteks mengelola keuangan perusahaan yang begitu kompleks dan sangat membutuhkan

keberanian dalam mengelolanya, khususnya cost control. COst control dapat memberikan

kontribusi yang sangat optimal bagi pencapaian tingkat profitabilitas yang optimal pula

karena selisih antara total revenue dengan total cost memberikan kontribusi pada

pencapaian laba. Kejadian yang saya hadapi ketika berhubungan dengan pengelolaan

biaya perusahaan membuat kesadaran bahwa pengelolaan biaya perusahaan memang

harus dilakukan dengan cara melihat anggaran yang sudah dibuat dan juga kondisi

keuangan sekarang. kondisi keuangan akan berhubungan dengan cash flow perusahaan

agar tidak menyebabkan kondisi keuangan perusahaan menjadi tidak berimbang. Coba

bayangkan bila kondisi keuangan tidak mencukupi untuk membayar gaji karyawan dan

akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan dengan karyawan nantinya. 

Terkahir adalah cost control ini akan memberikan pengetahuan bagi manajemen tentang

biaya-biaya yang relevan dengan perusahaan dan bisa diambil keputusan terbaik untuk

tahun depan. 

e. Sales control

Jawaban :

Page 23: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Agar rencana penjualan yang telah disusun dan ditetapkan dapat diketahui sejauh mana

realisasi pencapaiannya, maka perlu dilakukan pengendalian penjualan agar

penyimpangan yang terjadi dapat segera diperbaiki. Dengan adanya pengendalian,

kegiatan perusahaan lebih terarah dalam pencapaian tujuan atau sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Pengendalian penjualan meliputi analisa, penelaahan, dan penelitian yang diharuskan

terhadap kebijaksanaan, prosedur, metode, dan pelaksanaan yang sesungguhnya untuk

mencapai volume penjualan yang dikehendaki, dengan biaya yang wajar, yang

menghasilkan laba kotor yang diperlukan untuk mencapai hasil pengembalian yang

diharapkan atas investasi. (Willson and Campbell, 1995 : 259)

Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa pengendalian penjualan menyangkut analisa,

review dan studi mengenai kebijaksanaan prosedur, metode dan kegiatan sebenarnya

untuk mencapai volume penjualan yang dikehendaki dengan biaya yang wajar, dan

menghasilkan laba yang diperlukan untuk memperoleh rentabilitas yang diharapkan atas

investasi modal. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa pengendalian perlu

dilakukan perusahaan agar rencana dan kebijaksanaan, pelaksanaannya tidak

menyimpang. Hal ini dapat dilihat dalam ungkapan berikut ini :

Pengendalian menyangkut implementasi atau pelaksanaan kebijaksanaan, evaluasi

pelaksanaan bawahan dan pengambilan tindakan koreksi pelaksanaan yang berada

dibawah standar atau norma. (Cushing, 1991 : 11).

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengendalian adalah:

1. Menciptakan Standar

Standar merupakan kriteria atau tolak ukur untuk mengukur hasil pelaksanaan yang

sudah dilakukan. Standar yang dibuat biasanya didasarkan pada kondisi atau

kemampuan kerja normal.

2. Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standar

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana penyimpangan yang

telah terjadi. Untuk itu diperlukan perbandingan antara pelaksanaan kegiatan dengan

standar yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya untuk mengetahui adanya

gejala-gejala tentang penyimpangan yang terjadi.

3. Melakukan Tindakan Koreksi

Page 24: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Langkah terakhir ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan

menyempurnakan semua kegiatan, kebijaksanaan serta hasil kerja yang tidak sesuai

dengan rencana.

Pada dasarnya pengendalian berarti mengadakan tindak lanjut yang segera terhadap

tendensi atau kondisi yang tidak memuaskan, sebelum berkembang menjadi kerugian

yang besar. Controller dalam hal ini dapat membantu para eksekutif penjualan

menyediakan fakta-fakta yang meyebabkan timbulnya kerugian tersebut.

1. Pelaksanaan Penjualan

Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena

sebagian besar sumber pendapatan perusahaan berasal dari penjualan. Sehubungan

dengan itu, maka ada beberapa tahapan penjualan yang harus dilakukan perusahaan

agar penjualan yang akan dilakukan hasilnya efektif. Tahap-tahap penjualan itu

diantaranya adalah :

a. Persiapan sebelum penjualan

Mempersiapkan tenaga penjualan, dengan memberikan pengertian tentang barang

yang dijualnya, pasar yang dituju dan teknik penjualan yang harus dilakukan.

b. Penentuan lokasi pembeli potensial

Dengan mengunakan data pembeli yang lalu maupun yang sekarang, menentukan

lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya.

c. Pendekatan pendahuluan

Dengan mengetahui produk yang sedang digunakan individu atau perusahaan dan

bagaimana reaksinya terhadap produk yang digunakan tersebut. Mengetahui

kebiasaan membeli konsumen, kesukaan terhadap produk tertentu dan

sebagainya.

d. Melakukan penjualan

Dengan mengikat calon konsumen, baik melalui peragaan, iklan, dan lain-lain.

e. Pelayanan purna jual

Dengan pengangkutan barang ke konsumen, pemberian garansi, pemberian jasa

reparasi, memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa barang yang dibelinya

bermanfaat.

Hal lain yang tidak boleh diabaikan dalam pelaksanaan penjualan adalah penjualan

yang berpedoman pada perencanaan anggaran yang telah disusun sebelumnya. Bagi

Page 25: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

bagian penjualan, anggaran merupakan suatu rencana untuk melakukan penjualan.

Karena anggaran berisikan taksiran-taksiran mengenai kemungkinan penjualan dalan

unit dan dalam rupiah (nilai uang), dalam suatu periode operasi beserta biaya-biaya

untuk tercapainya target penjualan serta kearah mana kegiatan penjualan ditujukan

dan strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai target itu. 

Meskipun anggaran merupakan suatu alat perencanaan, anggaran juga berfungsi

sebagai alat pengendali penjualan. Karena anggaran berfungsi sebagai standar untuk

membandingkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai, untuk mengukur

performance yang telah dicapai oleh masing-masing unit. Hal ini sesuai dengan

pengungkapan mengenai anggaran berikut ini yaitu: 

“Sebagai alat pembanding atau tolak ukur untuk menilai sampai sejauh mana dapat

dicapainya target-target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.” (Sofyan Syafri

Harahap, 1995: 80)

Selanjutnya dilakukan analisa untuk melihat perbedaan yang terjadi antara

pelaksanaan dengan anggaran penjualan. Perbedaan tersebut harus diatasi dan dicari

penyebabnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penjualan

berbeda dengan anggaran yang telah ditetapkan yaitu:

a. Kondisi dan kemampuan penjual

Pembeli melakukan pembelian suatu produk tergantung pada kondisi yang

dihadapinya, apakah ia membutuhkan barang yang ditawarkan, apakah pembeli

mempunyai budget yang cukup untuk membeli suatu produk dan apakah barang

yang akan dibelinya mendatangkan manfaat baginya. Oleh karena itu penjual

harus dapat meyakinkan pembeli agar melakukan pembelian dan penjual harus

memahami mengenai jenis serta karakteristik barang yang ditawarkan, harga

produk dan syarat penjualan yang diinginkan.

b. Kondisi pasar

Apakah pasar sedang menginginkan produk yang ditawarkan atau menolak produk

tersebut, daya beli dari segmentasi pasar yang dituju apakah mempunyai potensi

untuk melakukan pembelian.

c. Modal

Agar barang lebih dikenal, maka perusahaan harus mempromosikan produknya.

Selain itu perusahaan juga memerlukan alat transport untuk mengantarkan pesanan

Page 26: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

konsumen. Untuk melakukan hal itu semua, perusahaan membutuhkan modal. Jika

perusahaan tidak ada modal, maka pertumbuhan penjualannya tidak akan

meningkat. 

d. Kondisi organisasi perusahaan

Pada perusahaan, masalah penjualan seharusnya ditangani oleh bagian tersendiri

yang tidak melakukan fungsi-fungsi lainnya di perusahaan. Dengan demikian

bagian ini akan lebih konsentrasi dalam menangani masalah penjualan.

e. Faktor-faktor lain

Seperti periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi

penjualan. Dimana untuk melakukannya dibutuhkan dana yang tidak sedikit. 

(Basu Swastha, 1993 : 129)

Dalam hal pelaksanaan penjualan ini, controller dan para staffnya dapat membantu

dalam memajukan penjualan melalui penggunaan berbagai teknik analistis, seperti

yang diungkapkan berikut ini:

a. Analisa terhadap prestasi pelaksanaan penjualan dimasa yang lalu dalam

hubungannya dengan harga dan volume untuk menemukan perkembangan,

kelemahan atau tendensi yang tidak memuaskan.

b. Memberikan bantuan kepada manajemen penjualan dalam menetapkan

anggaran penjualan menyeluruh yang sesuai dan melaporkan persesuian

pelaksanaan dengan rencana.

c. Memberikan bantuan kepada manajemen pejualan dalam menetapkan standar

pelaksanaan penjualan.

d. Penyiapan analisa yang sehat mengenai biaya dan investasi, untuk

dipergunakan dalam menetapkan harga-harga produk.

(Willson and Campbell, 1995 : 263)

e. Hasil dari pelaksanaan penjualan dicatat dan dicantumkan dalam laporan-

laporan sehingga dapat dipakai sebagai dasar membuat keputusan mengenai

tindakan koreksi yang harus diambil.

2. Pencatatan dan Pelaporan Penjualan

Pencatatan dan pelaporan atas kegiatan penjualan sangat diperlukan oleh pimpinan

sebagai alat untuk melakukan pengendalian penjualan. Pencatatan ini merupakan

Page 27: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

dasar bagi pembuatan laporan. Isi dan frekuensi dari laporan ini tergantung pada

siapa laporan penjualan akan disampaikan.

Isi laporan untuk direksi lebih mendetail, dengan menggunakan prinsip pengecualian

yang melaporkan hal-hal yang menyimpang dan sifatnya material. Untuk pimpinan

tingkat tertinggi tidak perlu dilibatkan pada hal-hal yang bersifat rutin tetapi cukup

dengan hal-hal yang perlu untuk dilakukan tindak lanjut. Oleh karena itu laporan

yang sangat rinci tidak diperlukan karena akan terlalu banyak waktu untuk

membacanya. Laporan yang dibuat juga telah mencantumkan mengenai

perbandingan, baik dalam nilai uang maupun kuantum. Dan juga semua l aporan yang

dibuat disertai komentar, sehingga pimpinan perusahaan dapat mengetahui secara

jelas dan cepat, penyebab terjadinya penyimpangan. Dan tindakan perbaikan segera

dapat dilakukan.

Frekuensi dari setiap laporan akan tergantung pada masing-masing eksekutif atau

anggota staffnya apakah perhari, perminggu, perbulan, per kwartal, atau pertahun.

Sebagai contoh dalam masa krisis diperlukan laporan harian atau laporan perminggu

dan laporan yang lebih lambat frekuensinya dalam masa biasa.

Agar laporan penjualan bermanfaat baik bagi bagian penjualan maupun bagian

akuntansi, laporan penjualan harus mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Pelaksanaan penjualan yang sebenarnya dengan angka-angka untuk bulan

berjalan sampai saat pembuatan laporan.

b. Penjualan yang dianggarkan untuk periode berjalan dan sampai dengan periode

selanjutnya.

c. Perbandingan penjualan yang sebenarnya dari perusahaan dengan angka-angka

dalam jenis industri yang bersangkutan, meliputi presentase total.

d. Analisa penyimpangan antara penjualan yang sebenarnya dengan yang

dianggarkan dan sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

e. Hubungan-hubungan antara penjualan dan biaya.

f. Standar penjualan perbandingan penjualan yang sebenarnya dengan kuota

pertenaga penjualan.

g. Data harga jual perunit.

h. Data laba kotor. (Willson and Campbell, 1995: 274).

Page 28: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Agar suatu laporan dapat memberikan manfaat yang maksimal, maka dalam

penyusunan laporan perlu memperhatikan syarat-syarat pelaporan yang baik. Laporan

untuk tujuan pengendalian diantaranya yaitu :

a. Laporan pelaksanaan, yang menyampaikan hasil pelaksanaan dibandingkan

dengan rencananya termasuk penyajian penyimpangan terhadap rencana.

Penyajian penyimpangan anggaran ini dimaksudkan agar tindakan perbaikan

segera dilakukan.

b. Laporan perkembangan yang melaporkan hasil pelaksanaan penjualan selama

beberapa periode. Laporan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

hasil penjualan beberapa periode.

c. Laporan analisis yang menyajikan analisis yang telah dilakukan terhadap hasil

penjualan, berikut kondisi-kondisi yang ditemukan.

Dalam hal pencatatan dan pelaporan penjualan, controller dapat memberikan

peranannya antara lain:

a. Menyelenggarakan dan mengawasi semua catatan akuntansi perusahaan.

b. Menyiapkan dan menginterprestasikan laporan keuangan dan laporan lainnya.

c. Audit yang kontinyu terhadap semua perkiraan dan catatan perusahaan.

d. Kompilasi biaya distribusi dari penjualan.

e. Opname fisik dan penentuan nilai persediaan.

f. Penyiapan dan penyajian laporan-laporan pajak dan pengamanan terhadap semua

hal yang berhubungan dengan perpajakan.

g. Menyiapkan dan mengintegrasikan semua catatan dan laporan statistik

perusahaan.

h. Sebagai direktur budget, dalam hubungan dengan para pejabat dan kepala

departemen lain, menyiapkan suatu budget tahunan yang mencakup seluruh

kegiatan perusahaan untuk disajikan kepada dewan komisaris sebelum permulaan

tahun fiskal.

3. Analisa Perbandingan Rencana dan Realisasi Penjualan

Pengendalian terhadap penjualan adalah suatu hal yang sangat penting, agar dapat

dicapai suatu hasil pengembalian yang sebaik-baiknya atas investasi. Jika perusahaan

ingin mencapai penjualan yang menguntungkan, perusahaan tersebut harus

mengetahui dimanakah terdapat laba yang paling besar. Ini berarti yang diperlukan

Page 29: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

adalah analisa yang terinci mengenai penjualan. Analisa penjualan itu dapat

dinyatakan dalam unit fisik, dalam jumlah uang, atau kedua-duanya. Analisa

penjualan meliputi penelaahan secara menyeluruh mengenai volume penjualan yang

sesungguhnya telah dicapai, untuk menemukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan dalam penjualan. Telaah yang lain menunjukkan hubungan dengan

anggaran atau standar, dengan laba kotor, dengan biaya penjualan atau dengan laba

bersih.

Tujuan analisis penjualan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan antara yang

telah direncanakan dengan realisasi penjualan yang dilakukan, dan apa penyebab dari

perbedaan-perbedaan tersebut. Adapun jenis-jenis analisa yang sering dipergunakan

adalah:

a. Produk: jenis, warna, ukuran, harga, model, kualitas dari barang-barang yang

dijual.

b. Daerah: wilayah yang digunakan untuk mengarahkan penjualan (seperti propinsi,

kota, area pemasaran lain).

c. Saluran distribusi: grosir, pengecer, makelar, agen.

d. Metode penjualan: pengiriman langsung, kunjungan dari rumah ke rumah dan

sebagainya.

e. Pelanggan: dalam negeri dan luar negeri, konsumen industri atau konsumen akhir,

pelanggan swasta atau pelanggan pemerintah, yang ditabulasikan menurut volume

pembelian.

f. Besarnya order: ukuran rata-rata dari setiap pembelian.

g. Syarat penjualan: kontan, cash on delivery (cod), secara kredit, secara cicilan dan

lain-lain.

h. Organisasi: cabang, departemen.

i. Tenaga wiraniaga: perorangan atau perkelompok. (Willson dan Campbell, 1995:

264).

Kegunaan dari analisa penjualan yaitu:

a. Untuk perencanaan penjualan dan penetapan kuota penjualan. Pengalaman yang

lalu merupakan suatu faktor dalam hal ini.

b. Untuk pengendalian persediaan, gunanya sebagai alat untuk merencanakan

persediaan secara layak.

Page 30: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

c. Untuk penetapan berbagai standar penjualan. Pengalaman yang lalu juga

merupakan faktor yang penting.

d. Dengan analisa penjualan dapat ditemukan bahwa untuk distribusi dari usaha

penjualan dalam berbagai daerah, mungkin terbukti bahwa perusahaan

mengkonsentrasikan usahanya dalam wilayah yang telalu terbatas. Pertimbangan

mengenai penjualan potensial, kondisi persaingan, dan faktor biaya dapat

menunjukkan keharusan untuk memperluas wilayah tersebut.

e. Untuk pengarahan yang lebih baik dari usaha penjualan produk. Suatu penelitian

mengenai penjualan dan potensi penjualan dapat menunjukkan adanya

pembatasan usaha penjualan pada berbagai produk dan pengabaian produk-

produk yang lain serta yang lebih menguntungkan. Juga, suatu perbandingan

penjualan per produk dengan periode-periode yang lalu akan dapat menujukkan

trends. Jika penjualan mengenai tendensi menjauhi prosuk-produk yang lebih

menguntungkan, maka perlu diambil tindakan perbaikan.

f. Untuk pengarahan yang lebih baik dari usaha penjualan dalam hubungan dengan

pelanggan. Analisa per pelanggan harus mengungkapkan trends dari berbagai

jenis barang yang dibeli oleh masing-masing pelanggan. Juga perbandingan

dengan penjualan dari periode yang sama pada tahun yang lalu akan

mengungkapkan fakta, apakah perusahaan mencapai kemajuan dalam

mendapatkan jumlah penjualan yang sebesar-besarnya dan menguntungkan.

Analisa per pelanggan, disertai dengan informasi lain dan pembahasan dengan

manajer penjualan akan menunjukkan beberapa pelanggan yang tidak mungkin

mencapai volume yang menguntungkan, meskipun telah dilakukan usaha

pengembangan. Informasi seperti ini akan memungkinkan perusahaan melakukan

usaha penjualan yang lebih besar di lain tempat yang lebih menguntungkan.

(Willson and Campbell, 1995 : 267) Banyak analisa sederhana yang dapat

dilakukan untuk mengarahkan usaha penjualan. Controller harus terus-menerus

bekerja sama dengan para eksekutif penjualan untuk mengembangkan laporan

yang paling berguna. Dalam hal ini controller mengumpulkan fakta-fakta yang

berkaitan dengan laporan yang akan dihasilkan.

4. Kebijaksanaan Perusahaan

Page 31: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Setelah dilakukannya analisa penjualan, maka perusahaan akan mengambil

kebijaksanaan berkaitan dengan perbedaan yang terjadi. Perbedaan antara angka

rencana dengan angka realisasi merupakan suatu penyimpangan dan penyimpangan

ini sebenarnya tidak akan terjadi jika antara realisasi dengan rencananya sama.

Karena perusahaan sebelum menyusun suatu rencana penjualan, sudah

mempertimbangkan segala sesuatunya bahwa apa yang direncanakan akan tercapai

sesuai dengan kapasitas perusahaan. 

Oleh karena itu jika seandainya ada penyimpangan maka penyimpangan tersebut

harus dikaji dan dicari penyebabnya. Bisa saja penyimpangan itu karena keadaan

ekonomi yang tidak menentu, minat konsumen atau pihak manajemen membuat

taksiran yang tidak tepat mengenai penjualan. Jika penyimpangan yang terjadi

menguntungkan perusahaan, tidak akan menimbulkan masalah. Tapi jika

penyimpangan itu merugikan perusahaan, maka kebijaksanaan yang diambil

perusahaan dapat berupa: 

a. Menyesuaikan hasil kerja atau aktifitas pelaksanaan terhadap rencana yang telah

ditetapkan.

b. Memperbaiki strategi penjualan.

c. Menurunkan rencana penjualan yang tidak tercapai.

d. Mempromosikan produk perusahaan.

e. Pelatihan tenaga-tenaga wiraniaga agar mempunyai keahlian dalam menarik

minat konsumen untuk melakukan pembelian.

f. Account payable

Jawaban :

Hutang usaha atau account payable adalah Sebuah utang perusahaan, atau kewajiban,

untuk vendor untuk pembelian barang dan jasa dilakukan secara kredit.Sangat penting

untuk melacak hutang pada waktu yang tepat untuk memastikan bahwa Anda tahu berapa

banyak Anda berutang setiap pemasok dan ketika jatuh tempo pembayaran.Banyak

hubungan pemasok yang baik telah rusak karena sistem account ceroboh hutang. 

Page 32: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Juga, jika pemasok Anda menawarkan diskon untuk pembayaran dalam waktu 10 hari dari

faktur, yang otomatis baik akun sistem hutang akan mengingatkan Anda bila membayar

untuk memaksimalkan diskon yang diperoleh.

Definisi-definisi lain dari utang usaha :

1. Uang berutang untuk barang atau jasa yang dibeli pada kredit . Hutang adalah

saat kewajiban untuk perusahaan dan diharapkan akan dibayar dalam waktu singkat,

sering 10, 30, atau 90 hari.

2. Sebuah unit dalam perusahaan departemen akuntansi yang berhubungan dengan

hutang, mengelola jalur kredit ,pesanan pembelian , dan laporan audit. Hutang adalah

kewajiban lancar yang timbul dalam kegiatan usahanya sebagai perusahaan barang

pembelian atau jasa dengan pengertian bahwa jatuh tempo pembayaran di kemudian

hari.Jika suatu perusahaan membayar tunai untuk semua pembelian, tidak ada hutang

yang akan muncul pada neraca perusahaan 

g. Account receivable

Jawaban :

Hak atau tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang nantinya akan dimintakan

pembayarannya jika sudah waktunya. Piutang Dagang (Account Receivable) timbul

karena perusahaan melakukan penjualan barang-barang dagangan atau barang lain atau

jasa secara kredit. Piutang Dagang (Account Receivable) biasanya tidak dinyatakan

dalam suatu perjanjian khusus sebagaimana tagihan lainnya. Dengan demikian pelunasan

Page 33: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Piutang Dagang (Account Receivable) kurang terjamin, juga sukar untuk dipindahkan

atau diperjualbelikan.

Piutang Dagang (Account Receivable) yang diharapkan tertagih dalam jangka waktu satu

tahun atau siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, akan tetapi kadang-

kadang seluruh Piutang Dagang (Account Receivable) diklasifikasikan sebagai aktiva

lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya. Dalam kasus demikian jumlah

Piutang  Dagang (Account Receivable) yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu

tahun atau siklus usaha normal, harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

h. General cashier

Jawaban :

Kasir Umum bertanggung jawab untuk melakukan transaksi keuangan dengan

menggunakan kasir. Kasir bekerja dengan pelanggan setiap hari, menelepon penjualan,

menerima uang untuk barang yang dibeli, dan membantu pelanggan bila ada perbedaan

harga. Toko kelontong, department store, dan restoran tiga tempat kasir umum mungkin

berhasil. Perusahaan lain yang membutuhkan kasir umum adalah fasilitas rekreasi, hotel,

bioskop, pompa bensin, dan bendahara perguruan kantor.

Kasir umum harus nyaman dengan penanganan uang dan membuat perubahan yang

benar. Pada akhir shift kasir, ia sering diperlukan untuk menyeimbangkan kasir. Hal ini

memastikan bahwa jumlah uang di laci daftar setuju dengan penerimaan total penjualan.

Karena pekerjaan kasir umum di tempat-tempat yang menjual barang atau jasa

ditawarkan, mereka sering harus bekerja malam, akhir pekan, dan hari libur. Mereka

setiap hari kontak dengan publik, sehingga mereka harus menunjukkan keterampilan

pelanggan yang sangat baik dan memiliki pengetahuan tentang produk dan jasa yang

mereka jual. General kasir menangani sejumlah besar uang setiap hari, sehingga mereka

perlu karyawan yang jujur â??â??menyelesaikan transaksi secara efisien.

Menjadi seorang kasir umum tidak memerlukan pendidikan lanjutan. Calon dengan

ijazah sekolah tinggi atau GED dapat menemukan pekerjaan sebagai kasir. Siswa SMA

dapat sering menemukan pekerjaan sebagai kasir di restoran cepat saji. Kasir baru

menerima on-the-job training, membayangi sebuah kasir yang berpengalaman sepanjang

hari kerja. Setelah mengamati kasir yang berpengalaman, kasir baru diizinkan untuk

Page 34: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

melakukan tugas cashiering. Ini tugas yang dilakukan saat sedang diawasi oleh kasir

umum yang berpengalaman.

Pekerjaan kasir umum adalah posisi entry-level yang melibatkan pekerjaan berulang-

ulang. Dalam sebagian besar perusahaan ritel, kasir melakukan semua perhitungan. Kasir

hanya perlu memindai kode bar pada tombol dagangan atau tekan pada kasir

komputerisasi. Setelah penjualan tersebut berjumlah, laci kasir otomatis terbuka. Layar

mendaftar menunjukkan kasir berapa banyak perubahan harus diberikan kepada

pelanggan.

Sejak bekerja sebagai kasir umum tidak memerlukan keahlian khusus, kasir tidak

mendapatkan banyak uang. Beberapa kasir bekerja paruh waktu dan tidak menerima

manfaat. Kasir umum lainnya bekerja penuh waktu untuk perusahaan besar dan

menerima manfaat seperti membayar sakit, asuransi kesehatan, dan uang liburan. Kasir

yang bekerja untuk toko dan department store dapat menerima diskon toko juga.

Selama musim puncak belanja seperti Natal, beberapa perusahaan ritel mempekerjakan

kasir musiman untuk membantu dengan jumlah yang lebih besar dari pelanggan. Kasir

musiman bekerja selama periode waktu tertentu dan dianggap pekerja sementara. Kasir

musiman sering dijadwalkan untuk bekerja malam dan akhir pekan untuk membantu

kasir permanen yang bekerja sepanjang tahun

i. General ledger

Jawaban :

General ledger (GL) adalah kode dari suatu kumpulan rekening/account yang telah

dikelompokkan atau digolongkan berdasarkan manfaat, sifat dan tujuan.

Fungsinya yaitu mencatat semua transaksi keuangan untuk disusun menjadi sebuah

laporan keuangan yang menjadi pertanggungjawaban pengelola pada pihak management.

Di dalam General Ledger ada 3 hal yang wajib dipenuhi yaitu :

1. General ledger harus selalu balance

2. Tidak akan pernah ada transaksi yang berdiri sendiri (single entry)

3. Terdiri dari 3 kelompok secara sistematis. (Harta = Hutang + Modal)

Sementara itu yang harus dipenuhi oleh General Ledger (GL) sebagai berikut:

1. Mencatat semua transaksi akuntansi dengan tepat dan benar

2. Mengarah ke nomor rekening yang benar.

Page 35: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

3. Mempertahankan keseimbangan saldo debit dan kredit dari suatu rekening

4. Mengakomodasikan jurnal penyesuaian

5. Membentuk suatu laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu.

Dalam pencatatan transakasi, ada 2 metode yang dikenal yaitu:

a. Cash basis, yaitu metode dimana pencatatan dan pembukuan transaksi baru dilakukan

apabila terjadi suatu aliran.

b. Accrual basis, yaitu pencatatan dan pembukuan transaksi yang dilakukan dengan

tanpa memandang arus dana baik dana masuk maupun dana keluar.

Jurnal transaksi Suatu metode pencatatan, pembukuan, pengklasifikasian, transaksi /

mutasi yang dapat dihargai atau dinilai dengan uang yang terjadi pada suatu saat

tertentu dengan kondisi serta syarat tertentu pula.

Offset Departement Suatu media yang digunakan untuk melihat atau mengontrol

mutasi yang terjadi dalam suatu General Ledger yang melibatkan lebih dari satu

Departement.

c. Kode-kode Departement

01 Departement Personalia 06 Departement Loan

02 Departement Umum 07 Departement CIS

03 Departement Giro 08 Departement Sundries

04 Departement Deposito 09 Departement Transfer

05 Departement Tabungan

j. Budgeting

Jawaban :

Anggaran Bisnis (Business Budgeting) adalah keseluruhan rencana dari kegiatan-

kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (angka) dan dalam periode waktu

tertentu yang akan datang.

Unsur-unsur utama dalam anggaran: 

1. Keseluruhan Rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu

yang akan datang.

Page 36: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

2. Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua

bagian-bagian dalam perusahaan.

3. Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada semua kegiatan

perusahaan yang bermacam-macam.

4. Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada

masa yang akan datang.

Terdapat 2 macam anggaran (budget):

a. Budget Strategis, ialah anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi

satu periode akuntansi (melebihi 1 tahun)

b. Budget Taktis, ialan anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode

akuntansi atau kurang.

Budget disusun oleh panitia penyusun anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri

atas pemegang fungsi-fungsi utama ( Budget Participative ).

Anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu:

Sebagai pedoman kerja. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan

memberikan arah serta target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan

perusahaan pada waktu yang akan datang.

Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian

yang terdapat di dalam perusahan dapat saling menunjang dan bekerja sama

dengan baik, untuk menuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok

ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan

perusahaan pada masa yang akan datang.

Disisi lain anggaran juga memiliki kelemahan antara lain:

Anggaran (Budget) hanyalah suatu alat.

Anggaran (Budget) tidak menggantikan posisi manajemen.

Proses penyusunan anggaran:

Mencari faktor yang tersulit.

Posisi perusahaan dalam persaingan ( Leader / Follower ).

Memperoleh data akurat.

Ahli.

Page 37: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Cara penyajian:

Angka akurat

Informatif

Mudah dilihat pergerakannya

Faktor yang mempengaruhi penyusunan budget yaitu:

Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Factor-

faktor tersebut antara lain berupa penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan,

modal kerja yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang

dimiliki, dll.

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tapi

mempengaruhi kehidupan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain berupa

keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, penghasilan masyarakat,

pendidikan masyarakat, penyebaran penduduk, agama, adat-istiadat dan kebiasaan

masyarakat, dll.

Anggaran (Budget) yang baik haruslah mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang

sering dinamakan Budget Komprehensif. Secara garis besar isi dari Budget

Komprehensif terdiri dari:

Budget Taksiran (Forecasting Budget), berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-

kegiatan perusahaan dan keadaan (posisi) financial perusahaan pada saat tertentu

pada waktu yang akan datang.

Budget Variabel, berisi tentang tingkat perubahan atau variabilitas biaya,

khususnya biaya-biaya

yang termasuk kelompok biaya ”semi-variabel” sehubungan dengan adanya

produktivitas perusahaan.

Analisa Statistika dan Matematika Pembantu, yang dipergunakan untuk membuat

taksiran-taksiran serta mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka

mengadakan pengawasan kerja.

Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan

budget yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara budget dan

realisasinya sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi

dan sebab-sebabnya, baik yang bersifat positif (menguntungkan) maupun negative

Page 38: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

(merugikan), sehingga dapat ditarik kesimpulan dan tindak lanjut (follow-up)

yang segera perlu dilakukan.

k. Aging (hutang dan piutang)

Jawaban :

Piutang adalah klaim dalam bentuk uang terhadap perusahaan atau perseroan. Atau

dengan kata lain klaim terhadap pihak lain, agar pihak tersebut membayar sejumlah

uang/jasa  dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kelompok Piutang :

1. Piutang Dagang (Accounts Receivable)

Piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa dikelompokkan sebagai unsur

Aktiva Lancar dalam Neraca

2. Wesel Tagih (Notes Receivable)

3. Piutang Lain-lain.

Pinjaman kepada karyawan, perusahaan afiliasi, piutang bunga, dan lain – lain.

Pengendalian Intern atas Piutang:

1. Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang menangani transaksi penjualan

(operasi) dari “ Fungsi Akuntansi Untuk Piutang “

2. Pegawai yang menangani akuntansi piutang, harus dipisahkan dari fungsi

penerimaan hasil tagihan piutang

3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang,

harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.

4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable

Subsidiary Ledger)

5. Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule).

Penilaian dan Pelaporan

Tujuan Pelaporan : Piutang dinilai sebesar jumlah yang diharapkan dapat diterima.

Piutang-piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih, dicatat sebagai beban atau biaya.

Piutang Dagang :

                                                Piutang Dagang                                  xxx

                                                Penyisihan piutang tak tertagih           (xxx)

                                                Piutang Dagang Neto             xxx

Page 39: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Metode Pencatatan :

1. Metode Penyisihan / Metode Penghapusan  Tidak Langsung (Allowance Method)

Perusahaan menentukan jumlah piutang tak tertagih berdasarkan taksiran atau

estimasi.

2. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-Off Method)

Pencatatan  piutang tak tertagih hanya akan dilakukan apabila piutang dagang dari

debitur sudah dapat dipastikan tidak akan tertagih lagi

Piutang Wesel

Piutang wesel atau wesel tagih : tagihan atau piutang yang dinyatakan secara tertulis

dalam bentuk surat perintah membayar (wesel) atau surat kesanggupan membayar

(promes).

Wesel (Draft atau Bill of Exchange) : Surat perintah tidak bersyarat yang dibuat oleh

kreditur untuk membayar sejumlah uang tertentu, pada tanggal tertentu di masa yang

akan datang kepada pihak pembuat wesel / endosi wesel.

Promes (Negotiable Promisory Notes) : Surat janji untuk membayar kepada kreditur 

yang disebutkan namanya dalam promes atau endosi promes sejumlah uang tertentu pada

tanggal yang telah ditentukan.

Terjadinya piutang wesel:

1. berasal dari penjualan

2. berasal dari penggantian piutang dagang menjadi piutang wesel

3. erasal dari  pemijaman kas oleh debitu

Jenis wesel tagih :

1. Berdasarkan masa jatuh temponya :

Wesel Tagih Jangka Pendek

Wesel Tagih Jangka Panjang

2. Berdasarkan ada tidaknya pembebanan bunga

Wesel Tagih tanpa bunga

Wesel Tagih Berbunga

3. Berdasarkan bisa atau tidaknya didiskontokan

Wesel Tagih yang tidak dapat didiskontokan

 Wesel Tagih yang dapat didiskontokan

Hutang Lancar

Page 40: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Jumlah uang yang dinyatakan ataskewajiban-kewajiban perusahaan untuk menyerahkan

barang atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang.  Hutang yang jumlahnya

dapat ditentukan secara pasti

1. Hutang Dagang

2. Hutang Wesel

3. Hutang Japan yang akan jatuh tempo < 1 tahun.

4. Hutang Deviden

5. Pungutan utk pihak ke-3

6. Hutang Biaya

7. Hutang Bonus (kpd karyawan)

Hutang Jangka Panjang

Meliputi semua hutang atau kewajiban keuangan yang jatuh temponya lebih dari satu

periode akutansi terhitung sejak tanggal laporan keuangan (neraca) Macam-macam

hutang Japan :

1. Hutang Obligasi

2. Hutang Wesel Japan

3. Hutang Hipotek (Hutang Gadai)

4. Hutang Pensiun

5. Hutang Sewa guna Usaha

Hutang Obligasi

1. Srt Obligasi: Kontrak, Janji membayar sejml uang pd tgll JT yg tlh ditetapkan.

2. Diskonto: Obligasi dijual di bawah nilai nominal tgt bunga efektif lebih > dari

(Disagio) bunga nominal.

3. Premium: Obligasi dijual di bawah nilai nominal tgt bunga efektif lebih < dari         

 (Agio) bunga nominal.

4. Tingkat Bunga Efektif (Tgt Bunga Pasar)

5. Tgt bunga sesungguhnya yg diperoleh para pemegang obligasi tingkat bunga

nominal

6. Tgt bunga yg tercantum dlm sertifikat Obligasi

Akutansi Utk Pengeluaran Obligasi

1. Obligasi dikeluarkan pd tgl pembayaran sebesar nilai nominal

2. Obligasi dikeluarkan pd tgl pembayaran bunga denga premium atau diskonto

Page 41: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

3. Penjualan diantara tgl Pembyran bunga.

Term Bond                     : Obligasi Biasa

Serial Bond                    : Obligasi berseri

Debeture Bond              : Obligasi yang tidak dijamin

Collateral Bond              : Obligasi yang dijamin dengan saham

Convertible Bond          : Obligasi yang dapat ditukar dengan sekuritas

Caollable Bond              : Obligasi yg dilunas sebelum JT

l. Fixed asset

Jawaban :

Untuk membahas mengenai ‘pengelolaan aktiva tetap’ atau ‘fixed asset management’

adalah mutlak bagi kita memahami terlebih dahulu apa definisi aktiva tetap.

Di beberapa perusahaan dimana penulis pernah bekerja, jelas terdapat perbedaan

mengenai pemahaman akan pengertian aktiva tetap. Beberapa diantaranya

mendefinisikan aktiva tetap sebagai tanah dan bangunan, yang pada dasarnya bersifat

permanen dan tidak dapat dipindahkan. Barang lainnya yang memiliki nilai tinggi

(material) disebut sebagai barang inventaris. Sementara perusahaan yang lain

mendefinisikan aktiva tetap adalah seluruh kekayaan perusahaan yang memiliki bentuk

dan memiliki nilai yang material, termasuk tanah dan bangunan.

Tidak ada yang salah mengenai definisi-definisi aktiva tetap diatas, juga di semua

perusahaan yang menganut sistem akuntansi aktiva tetap. Namun dari beberapa teori

akuntansi mengenai definisi aktiva tetap yang penulis dapatkan, terdapat satu teori yang

tampaknya cukup umum dan mudah dipahami, yaitu ‘aktiva tetap adalah kekayaan

perusahaan yang memiliki wujud dan manfaat/umur ekonomis lebih dari satu tahun

dengan tujuan untuk melakukan kegiatan perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual

kembali’.

Memang agak panjang, namun sangat jelas terutama jika kita bedah. Dari definisi ini ada

3 (tiga) kriteria sesuatu hal disebut sebagai aktiva tetap, yaitu:

1. Memiliki Wujud

Memiliki wujud artinya dapat dilihat.

2. Memiliki Manfaat/Umur Ekonomis Lebih Dari 1 (Satu) Tahun

Kenapa satu tahun, ada beberapa alasan antara lain:

Page 42: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Seluruh kekayaan perusahaan yang memiliki wujud pasti mengalami penurunan

nilai. Penurunan nilai ini harus tercermin dalam sistem akuntansi dan keuangan

perusahaan, yaitu tidak lain adalah penyusutan/amortisasi. Penyusutan ini

dialokasikan setiap bulan selama masa manfaat aktiva tetap. Jika suatu kekayaan

perusahaan hanya memiliki masa manfaat satu tahun atau kurang dari satu tahun

maka seluruh penyusutan dibebankan pada satu tahun takwim atau satu periode

akuntansi, akan sama tercermin dalam laporan keuangan perusahaan ketika kekayaan

tersebut dibiayakan sekaligus pada saat pembelian.

Alasan lain adalah efektifitas dan efisiensi dimana dalam pengelolaan aktiva tetap

terdapat beberapa aktivitas mulai dari pencatatan, penyusutannya sendiri, kontrol

fisik, dan pemusnahan (akan dibahas berikutnya dalam ‘siklus aktiva tetap’) yang

memerlukan tenaga, waktu dan juga biaya, sementara umumnya kekayaan

perusahaan yang usianya tidak lebih dari satu tahun memiliki nilai tidak material.

3. Untuk Melakukan Kegiatan Perusahaan Dan Tidak Untuk Dijual Kembali

Sudah jelas bahwa kekayaan perusahaan yang diperoleh untuk dijual kembali disebut

sebagai barang dagang, yang sistem akuntansinya juga sangat berbeda dengan aktiva

tetap. Salah satunya biaya yang muncul untuk barang dagang adalah pada saat

perhitungan HPP (harga pokok penjualan) bukannya dari penyusutan selama barang

dagang tersebut belum terjual.

Sistem akuntansi untuk aktiva tetap juga tidak mengenal persediaan atau stock.

Ketiga syarat tersebut diatas adalah kriteria aktiva tetap yang sifatnya umum

digunakan berbagai perusahaan baik dalam maupun luar negeri. Terdapat satu

kriteria lagi yang aplikasinya bisa berbeda di tiap perusahaan, atau dapat kita sebut

sebagai kriteria keempat yaitu harga perolehan tertentu.

m. Trial balance

Jawaban :

Neraca Saldo (saat ini sesuai dengan IFRS disebut sebagai laporan posisi keuangan /

Financial Position Statement) atau dalam bahasa inggris disebut trial balance adalah

daftar akun-akun beserta saldo-saldo (debet dan kredit) yang ada di dalam buku besar

pada periode tertentu. Dalam neraca saldo ini kita dapat mengetahui apakah jurnal-jurnal

yang telah kita buat sebelumnya sudah benar atau belum dalam penempatan rekening

Page 43: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

maupun posisi saldo. Neraca saldo harus menunjukkan saldo rekening yang sama antara

kolom debet dengan kredit.

Tujuan Pembuatan Neraca Saldo

Dalam penyusunannya, neraca saldo ini bertujuan untuk menguji kesamaan saldo debet

dan kredit yang ada di dalam buku besar. Selain itu neraca saldo juga dibuat untuk

mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan.

Proses Pembuatan Neraca Saldo

1. Pertama kita jumlahkan terlebih dahulu kolom kredit dan debit pada rekening yang

ada dalam buku besar

2. Masukkan hasil penjumlahan tersebut ke dalam neraca saldo sesuai dengan akun-

akunnya dan pada posisi saldo normal (debet/kredit)

3. Hitung semua saldo rekening yang ada dalam buku besar. Lihat apakah ada selisih

antara kolom saldo dengan kolom kredit

4. Susun kembali neraca saldo sesuai dengan nama-nama akun yang ada beserta

saldonya. Urutan teratas berdasarkan nomor referensi adalah akun-akun bersaldo

normal debet kemudian diikuti akun-akun bersaldo normal kredit.

n. Balance sheet

Jawaban :

Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari

Aktiva (harta kekayaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu. Neraca

merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi.

Bentuk Neraca Keuangan

Ada dua macam bentuk neraca, yaitu bentuk skontro/daftar (account form) dan bentuk

vertical/laporan (report form). Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, lazim

menggunakan neraca bentuk skontro/daftar, yang mana semua aktiva disusun di sebelah

kiri (debet), sedangkan pasiva disusun di sebelah kiri (kredit).

Klasifikasi dan penyajian pos-pos dalam neraca dilakukan sebagai berikut.  

Aktiva Lancar. Disajikan sesuai dengan urutan likuiditasnya, artinya pos yang segera

dapat dicairkan menjadi uang tunai disajikan di urutan paling atas. 

Investasi. Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus

disajikan secara terpisah.

Page 44: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Aktiva tetap. Dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud.

Pos-pos aktiva tetap disajikan dalam neraca menurut kekekalannya. Aktiva tetap yang

umurnya paling panjang disajikan paling atas, sedangkan aktiva tetap yang umurnya

lebih pendek disajikan di bawahnya.

Aktiva lain-lain. Klasifikasi aktiva lain-lain digunakan untuk menampung pos-pos aktiva

tidak lancar yang tidak dapat dikelompokkan dalam klasifikasi di atas.

 Kewajiban lancar. Pos-pos kewajiban lancar disajikan sesuai dengan urutan likuditasnya.

Utang lancar yang segera dibayar disajikan dalam urutan teratas.

Kewajiban jangka panjang. Penyajian kewajiban jangka panjang harus mengungkapkan

ikatan-ikatan yang ada dalam kontrak utang jangka panjang yang bersangkutan, seperti

tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, aktiva yang dijadikan jaminan dan sebagainya.

Ekuitas pemilik. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak

residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas disajikan

dalam neraca berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal

disajikan paling atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya.

o. Income statement

Jawaban :

Laporan laba / rugi (income statement) disebut juga laporan pendapatan dan biaya (profit

and loss statement) atau hasil operasi (statement of operation), yaitu suatu laporan yang

dibuat secara sistematis berisikan gambaran ringkasan tentang penghasilan (income) dan

beban (expenses) dalam periode tertentu dari suatu perusahaan.

Dalam laporan laba rugi dapat diketahui penghasilan, beban dan laba / rugi perusahaan

dalam waktu tertentu serta perkembangannya.

a. Dalam membuat laporan laba / rugi, hal – hal yang harus diperhatikan sebagai

berikut :

1. Judul laporan

2. Laporan dimulai dari ikhtisar pendapatan usaha yang diikuti dengan beban usaha

diakhiri dengan penghasilan serta beban lain – lain.

3. Penyusunan beban sebaiknya dimulai dari terbesar jumlahnya hingga yang

terkecil, kecuali macam – macam biaya (beban rupa – rupa). Beban rupa – rupa

Page 45: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

diletakkan pada urutan paling bawah dalam kelompok beban walaupun dalam

jumlah yang besar.

4. Apabila penghasilan lebih besar dari beban, artiny dalam periode tersebut

perusahaan berlaba atau penghasilan lebih kecil dari beban, sehingga terjadi

kerugian yang dialami perusahaan.

Penyusunan laporan keuangan termasuk laporan laba / rugi disusun dalam satu periode.

Biasanya dimulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

1. Penghasilan (income)

Menurut SAK, penghasilan meliputi baik pendapatan (revenue), maupun keuntungan

(gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan

dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan penghasilan jasa (fees), bungan

(interest), deviden, royalti dan sewa (rent). Adapun keuntungan meliputi pos yang timbul

dalam pengalihan aktiva tidak lancar.

2. Beban (Expenses)

Menurut SAK, definisi beban mencakup baik kerugian maupun biaya yang timbul dalam

pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan

aktivitas perusahaan meliputi beban pokok penjualan dan gaji atau penyusutan. Beban

tersebut biasanya berbentuk arus keluar atua berkurangnya aktiva seperti kas (dan setara

kas), persediaan dan aktiva tetap.

Kerugian merupakan pos yang mungkin timbul atau tidak dari aktivitas perusahaan yang

biasa. Dalam hal ini kerugian mencerminkan berkurangnya manfaat ekonomi. Kerugian

ini dapat timbul misalnya dari bencana, kebakaran, banjir, juga akibat dari pelepasan

aktiva tidak lancar

p. Journal voucher

Jawaban :

Form Jurnal Voucher (Formulir Bukti Jurnal Umum) adalah formulir yang berfungsi

untuk mencatat transaksi-transaksi yang biasanya dicatat dalam jurnal umum (General

Journal) dimana transaksi-transaksi ini tidak dapat dicatat dengan menggunakan form-

form dalam modul lain yang telah tersedia di accurate.

Transaksi-transaksi yang sebaiknya dicatat pada form Jurnal Voucher (Formulir Bukti

jurnal) adalah sebagai berikut:

Transaksi setoran dana tunai ke cash/bank;

Page 46: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Transaksi transfer dana dari cash/bank ke cash/bank;

transaksi pengambilan dana tunai dari cash/bank;

Penyesuaian atas pembebanan sewa dibayar dimuka (prepaid rent), asuransi dibayar

dimuka (repaid insurance) dan pembebanan transaksi pembayaran dimuka lainnya;

Perhitungan dan pencatatan biaya yang masih harus dibayar (Accrual Exspense);

Penyesuaian atas perlengkapan yang telah habis dipakai;

Pembelian dan penjualan valuta asing;

Formulir Journal Voucher (Bukti Jurnal) dapat dibuka dari menu utama activities –

General Ledger- Journal Voucher. Selain dari menu utama juga dapat dibuka dari menu

Jelajah (Exsplorer), dengan cara klik tombol General Ledger lalu pilih Journal Voucher

(Bikti Jurnal).

q. Chart of account (COA)

Jawaban :

Chart of Accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu

daftar rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur

dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara keduanya.

Chart of Accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu

daftar rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur

dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara keduanya yang

bermanfaat untuk membantu pemrosesan data, baik secara manual maupun

terkomputerisasi, agar lebih mudah diproses, dikontrol, dan dilaporkan.

Sebagian besar orang atau pengguna bagan akun tetap menyebutnya dengan istilah Chart

of Account. Atau kadang-kadang disingkat dengan istilah: CoA. Di dalam kegiatan

sehari-hari, Chart of Account malah lebih sering disebut sebagai kode akun, dan bukan

bagan akun. Padahal padanan kata yang tepat untuk kode akun adalah account code, dan

bukan chart of account.

Definisi chart of account (bagan akun) dapat disebut sebagai daftar yang terjadi dari

serangkaian kode-kode yang telah diatur dan disusun dalam struktur akun tertentu, secara

sistematis. Termasuk di dalamnya adalah unsur-unsur seperti kode akun (account code)

dan nama akun (accounts name). Kode akun dan nama akun inilah yang digunakan

Page 47: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

organisasi untuk mengelompokan, mencatat, melaporkan, dan mengontrol transaksi-

transaksinya dengan cara sistematis.

Kode akun adalah rangkaian yang dapat berupa susunan angka (numerik) atau huruf

(alphabet) atau paduan antara angka dan huruf (alfanumerik) yang sangat sistematis,

mudah dipahami, fleksibel, dan juga memiliki sifat khas (khusus) untuk setiap akun yang

diwakilinya. Di dalam sebuah sistem atau struktur akun, tidak boleh ada kode yang sama

yang digunakan untuk mewakili akun yang berbeda.

Nama akun adalah istilah atau sebutan yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu

akun yang digunakan di dalam transaksi-transaksi akuntansi.

Nama-nama akun ini secara baku telah di kelompokkan dan diatur secara jelas. Meskipun

demikian, penamaan dimasing-masing perusahaan bisa saja berbeda

r. Kelompok-kelompok utama COA pada umumnya

Jawaban :

Chart of account secara garis besar terdiri atas lima kelompok besar yaitu:

1. Asset / Harta

2. Liabilities atau  Kewajiban atau Utang

3. Kapital atau Modal

4. Pendapatan

5. Biaya

Harta, merupakan hal milik perusahaan, baik yang dibiayai dengan utang maupun dengan

modal sendiri. Harta terdiri atas subkelompok yaitu:

Harta lancer, yaitu harta yang mudah dicairkan menjadi uang atau dalam istilah lain

harta yang likuid dalam jangka waktu yang cepat. Termasuk dalam kelompok harta

lancar yaitu: kas, bank, piutang usaha, perlengkapan kantor, persediaan, biaya

dibayar dimuka.

Harta tetap, yaitu harta yang dimiliki perusahaan tetapi tidak bias di cairkan dalam

waktu dekat atau dalam waktu cepat. Kelompok harta tetap diantaranya adalah:

kendaraan, bangunan, peralatan kantor.

Page 48: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

Harta lain-lain, yaitu harta yang tidak bisa dikategorikan kedalam kedua jenis harta 

diatas, tetapi masih menjadi milik perusahaan. Contohnya: Goodwill, Patent, merek.

Liabilities atau  Kewajiban atau Utang adalah segala kewajiban perusahaan kepada pihak

lain yang harus dibayar oleh perushaan. Berikut ini meupakan bagian-bagian dari utang :

Utang jangka pendek, yaitu utang atau kewajiban yang jatuuh tempo dan harus

dibayar dalam satu periode akuntansi yang sedang berjalan.

Utang jangka panjang, yaitu utang atau kewajiban yang jatuh tempo dan harus

dibayar oleh perusahaan di luar periode akuntansi yang sedang berjalan.

Capital atau modal, merupakan cerminan harta yang bersumber dari modal dan utang,

jadi secara konsep, modal itu tidak ada bedanya dengan utang, tetapi di sini utang adalah

kewajiban kepada orang lain. Modal adalah sejumlah asset yang ditanamkan oleh pemilik

modal dan tercemin dalam harta dan asset perusahaan.  Secara umum, yang termasuk

modal adalah modal perusahaan dan laba ditahan.

Pendapatan, merupakan penghasilan yang diperoleh perusahaan dari transaksi bisnisnya,

baik yang berasal dari operasional perusahaan maupun non operational. Pendapatan

terdiri atas; pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari operasional

pokok perusahaan atau core bisnisnya. Pendapatan lain-lain, yaitu pendapatan yang

berasal dari non operasional perusahaan, misalnya pendapatan bunga.

Biaya, merupakan semua elemen pengeluaran operasional perusahaan baik berbentuk

tunai maupun non tunai. Contohnya: biaya listrik, biaya air dan lain-lain.

s. Debet kredit

Jawaban :

Istilah debit sering diartikan dengan  menabung di bank. Sering kita jumpai bahwa orang

– orang menggunakan istilah debit hanya di kalangan perbankan saja. Contohnya adalah

penggunaan kartu debit.

Tetapi apakah pengertian dari debit dan kredit menurut akuntansi? Istilah kredit dan debit

mulai muncul di dunia akuntansi ketika muncul metode double entry dalam pencatatan

yang ditemukan oleh Luca Pacioli. Beliau berkata :

Page 49: 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx

“ Double-entry accounting is based on a simple concept: each party in a business

transaction will receive something and give something in return. In bookkeeping

terms, what is received is a debit and what is given is a credit. The T account is a

representation of a scale or balance.” 

Yang secara gampangnya dapat diterjemahkan sebagai berikut :

“ akuntansi pencatatan ganda adalah konsep yang simple dimana setiap traksaksi bisnis

pasti mempunyai dua elemen dimana ketika ada penerimaan sesuatu pasti di lain sisi juga

pasti memberikan sesuatu sebagai balasannya, demikian juga sebaliknya. Di dalam

akuntansi, apapun yang diterima adalah debit, dan apa yang diberikan adalah kredit.

Luca Pacioli juga memberikan cara yang mudah di dalam pencatatan akun kredit dan

debit dengan menggunakan T account

t. Year to date (YTD)

Jawaban :

Adalah periode awal tahun (1 Januari) sampai dengan tanggal hari ini.

u. Month to date (MTD)

Jawaban :

Adalah periode awal bulan (tanggal 1) sampai dengan tanggal hari ini.