12. Sistem Urogenital

8
  143 XII. SISTEM UROGENITAL A. Sasaran Pembelajaran 1. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem urogenital (uropoetica-genitalia) 2. Agar mahasiswa mampu mengenali organ yang berperan dalam ekskresi (ginjal) dan reproduksi (gonad). 3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan antara gonad jantan dan betina B. Sistem Urop oetica ( Sistem Ekskresi) Organ utama dari sistem pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme adalah ginjal (ren), tetapi ada juga pembuangan sisa-sisa metabolisme melalui usus dan kulit. Pada ikan, pembuangan sisa-sisa metabolisme terutama melalui insang dan ginjal. Bahan yang dibuang tersebut sebagian besar berbentuk ammoniak (NH 3 ) dan yang lainnya dalam bentuk urine. Ammoniak merupakan hasil sisa dari penguraian asam amino dan bersifat sangat toksik. Toksisitas NH 3  ini dapat dikurangi dengan cara merubahnya menjadi persenyawaan lain seperti urea, asam urat, atau trimetil oksida (TMO), atau dengan pengenceran dalam air yang cukup. Organ-organ yang termasuk ke dalam sistem uropoetica adalah: - Ginjal (ren), terdapat sepasang, berwarna merah kehitaman, terletak di luar ruang peritoneum, menempel di bawah tulang punggung memanjang dari dekat anus ke arah depan hingga ujung rongga perut, bentuknya tidak jelas. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan ammonia dan persenyawaan- persenyawaannya yang non-toksik. - Ureter (ductus mesonephridicus = saluran Wolffian), merupakan tempat mengalirnya urine (air seni) yang berasal dari ginjal, terdapat di pinggiran dorsal rongga badan dan menuju ke belakang. Pada ikan jantan, kedua saluran ini terlihat merupakan tabung (tubulus) yang pendek, terentang dari ujung belakang ginjal sampai kantung urine, sedangkan pada ikan betina ia menuju ke sinus urogenitalia.

Transcript of 12. Sistem Urogenital

Page 1: 12. Sistem Urogenital

5/17/2018 12. Sistem Urogenital - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-sistem-urogenital 1/8

  143

XII. SISTEM UROGENITAL

A. Sasaran Pembelajaran

1. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa yang dimaksud

dengan sistem urogenital (uropoetica-genitalia)

2. Agar mahasiswa mampu mengenali organ yang berperan dalam ekskresi

(ginjal) dan reproduksi (gonad).

3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan antara gonad jantan dan

betina

B. Sistem Uropoetica (Sistem Ekskresi)

Organ utama dari sistem pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme adalah

ginjal (ren), tetapi ada juga pembuangan sisa-sisa metabolisme melalui usus dan

kulit. Pada ikan, pembuangan sisa-sisa metabolisme terutama melalui insang dan

ginjal.

Bahan yang dibuang tersebut sebagian besar berbentuk ammoniak (NH3)

dan yang lainnya dalam bentuk urine. Ammoniak merupakan hasil sisa dari

penguraian asam amino dan bersifat sangat toksik. Toksisitas NH3 ini dapat

dikurangi dengan cara merubahnya menjadi persenyawaan lain seperti urea,

asam urat, atau trimetil oksida (TMO), atau dengan pengenceran dalam air yang

cukup.

Organ-organ yang termasuk ke dalam sistem uropoetica adalah:

- Ginjal (ren), terdapat sepasang, berwarna merah kehitaman, terletak di luar

ruang peritoneum, menempel di bawah tulang punggung memanjang dari

dekat anus ke arah depan hingga ujung rongga perut, bentuknya tidak jelas.

Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan ammonia dan persenyawaan-

persenyawaannya yang non-toksik.

- Ureter (ductus mesonephridicus = saluran Wolffian), merupakan tempat

mengalirnya urine (air seni) yang berasal dari ginjal, terdapat di pinggiran

dorsal rongga badan dan menuju ke belakang. Pada ikan jantan, kedua

saluran ini terlihat merupakan tabung (tubulus) yang pendek, terentang dari

ujung belakang ginjal sampai kantung urine, sedangkan pada ikan betina ia

menuju ke sinus urogenitalia.

Page 2: 12. Sistem Urogenital

5/17/2018 12. Sistem Urogenital - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-sistem-urogenital 2/8

  144

- Kantong urine (vesica urinaria), merupakan lanjutan dari ureter kiri dan kanan,

dan merupakan tempat penampungan urine sebelum dikeluarkan. Pada

beberapa jenis ikan, kantong urine dapat dilihat dengan jelas terletak dekat

anus dan bentuknya menyerupai kantung kecil.

- Urethra, merupakan saluran yang pendek, berasal dari kantong urine dan

menuju ke porus urogenitalia, merupakan jalan keluar urine dari dalam tubuh.

Pada ikan Chondrichthyes, ginjal berbentuk sepasang lembaran (pita)

sangat panjang berwarna kecoklatan yang terletak pada tiap sisi garis tengah atap

ruang pleuroperitoneum (posisi retroperitoneum). Pada beberapa bagian yang

berbeda, ketebalan ginjal berbeda. Bagian depan lebih tipis, sedangkan bagian

belakang lebih tebal dan berfungsi sebagai alat ekskresi. Bagian ginjal depan ikan

betina berdegenerasi. Kedua lembaran ginjal tersebut dihubungkan oleh sebuah

ligamen yang kuat. Badan-badan suprarenal (badan-badan chromaffin) berbentuk

sederetan bercak-bercak berwarna pucat terletak memanjang di dekat sisi tengah

ginjal-ginjal tersebut. Papilla urinaria berbentuk kecil dan runcing terletak di

sebelah dorsal lubang rectum. Pada bagian setengah dorsal dari cloaca disebut

coprodeum, sedangkan bagian setengah ventralnya disebut urodeum. Kedua

bagian ini terpisah oleh lipatan-lipatan kecil membujur di sepanjang tiap dinding

sisi luar dari cloaca. Ductus Wolffian (mesonephridicus) terletak di antara oviduct

dan ginjal-ginjal. Pada ikan betina muda, ductus-ductus ini susah ditemukan.

Sebaliknya pada ikan betina yang matang gonad, ductus-ductus ini terletak pada

garis penempel dari mesotubaria dan merupakan sebuah tabung yang kecil

menuju ke cloaca.

C. Sistem Genitalia (Sistem Kelamin)

Sistem kelamin pada ikan dapat dibedakan atas sistem kelamin betina dan

sistem kelamin jantan. Pada ikan bertulang sejati, sistem kelamin betina disusun

oleh (Gambar 77):

- Ovarium, pada ikan umumnya ada dua buah, tampak seperti agar-agar yang

 jernih, terdapat bintik-bintik karena berisi sel telur (ova). Alat penggantung

ovarium disebut mesovarium.

Page 3: 12. Sistem Urogenital

5/17/2018 12. Sistem Urogenital - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-sistem-urogenital 3/8

  145

- Saluran telur (oviduct), merupakan saluran tempat lewatnya ova, sangat

pendek dan bersatu pada bagian belakangnya untuk selanjutnya bermuara

pada porus genitalia.

Sistem kelamin jantan ikan disusun oleh (Gambar 77):

- Testes, terletak di bawah gelembung renang dan di atas intestinum. Bentuk

testes agak kompak dan berwarna putih. Di dalam testes dihasilkan

spermatozoa. Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis.

Bentuk spermatozoa bermacam-macam tergantung kepada spesies ikan. Alat

penggantung testes disebut mesorchium.

- Vasa deferensia, merupakan dua buah saluran sperma yang bergabung pada

bagian belakangnya membentuk suatu ruang genital yang terbuka ke arah

luar, terletak di antara ureter atau papila urinaria dan anus.

- Lubang genital (porus genitalia), merupakan lubang yang terbuka ke arah luar

dan tempat pelepasan sperma.

Alat reproduksi ikan cucut betina (Gambar 78) adalah:

- Ovari, merupakan dua buah kelenjar yang halus, memanjang berwarna coklat

keputihan (krem), terletak pada tiap sisi dari lembaran-lembaran (lobi) hati.

Pada ikan yang matang gonad, pada ovari ini terdapat tonjolan-tonjolan yang

bulat pada sisi bagian atas. Tonjolan tersebut merupakan telur dari beberapa

stadia perkembangan. Ovari tergantung pada bagian atas ruang

pleuroperitonium dengan perantaraan mesovarium.

- Ostium (ostium tubae abdominale), merupakan sebuah celah yang tegak lurus

di antara dua lapisan ligamen yang berbentuk bulan sabit (falciform). Pada ikan

yang masih muda celah tertutup, sedangkan pada ikan dewasa ia terbuka dari

ruang pleuroperitoneum ke dalam saluran telur (oviduct) untuk memindahkan

telur dari ovari.

- Saluran telur (oviduct, tabung Fallopia, atau ductus Müller), adalah ruang

dimana ova biasanya dibuahi (karena pembuahan terjadi di dalam tubuh

induk).

- Kelenjar pembungkus (kelenjar nidamental), menghasilkan suatu lapisan tipis

pada beberapa telur.

Page 4: 12. Sistem Urogenital

5/17/2018 12. Sistem Urogenital - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-sistem-urogenital 4/8

  146

Gambar 77. Diagram sistem urogenital pada ikan Osteichthyes (Affandi et al .,1992). 1a. ovarium, 1b. testes, 2. ginjal, 3a. oviduct, 3b. vasa

deferensia, 4. ductus Wolffian, 5. sinus urogenitalia, 6. vesicaurinaria, 7. porus urogenitalia

Page 5: 12. Sistem Urogenital

5/17/2018 12. Sistem Urogenital - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-sistem-urogenital 5/8

  147

Gambar 78. Sistem urogenital ikan Chondrichthyes betina (Affandi et al ., 1992)

Page 6: 12. Sistem Urogenital

5/17/2018 12. Sistem Urogenital - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-sistem-urogenital 6/8

  148

- Mesotubarium, jaringan ikat penggantung oviduct, kelenjar pembungkus, dan

uterus yang terletak di belakang.

- Uterus, adalah bagian dari oviduct yang membesar tempat telur-telur yang

telah dibuahi dikandung.

- Cloaca, merupakan ruangan atau tempat bermuara ujung saluran pencernaan,

ujung saluran urine, dan tempat keluarnya anak ikan.

Alat reproduksi ikan Chondrichthyes jantan adalah (Gambar 79):

- Testes, merupakan dua buah kelenjar yang halus, terletak di sebelah atas lobi

hati, berisi banyak sekali saluran-saluran halus (microtubuli) yang merupakan

suatu epitel yang disebut epitelium germinalis. Testes merupakan tempat sel-

sel kelamin jantan (spermatozoa) diproduksi. Testes tersebut tergantung pada

atap ruang pleuroperitoneum dengan perantaraan mesorchium (jamak =

mesorchia).

- Saluran-saluran efferen, merupakan saluran-saluran yang halus, terdapat lima

atau enam buah melalui mesorchia dari testes ke ginjal.

- Epididymis, bagian saluran penghubung sperma yang halus. Saluran-saluran

efferen dari testes bersambung dengan saluran halus epididymis dan

selanjutnya bergabung dengan ductus Wolffian (ductus mesonephridicus) yang

berfungsi sebagai saluran sperma. Pada ikan yang matang gonad, ductus ini

sangat berlipat; sedangkan pada yang muda lurus saja (seperti pada ikan

betina).

- Saluran deferens (ductus deferensia = ductus epididymis), merupakan tabung

yang bertingkat. Bagian dari saluran deferens yang terletak tepat di belakang

testes disebut kelenjar Leydig yang menghasilkan cairan yang diperlukan agar

spermatozoa dapat berfungsi dengan normal.

- Kantong seminalis (vesicula seminalis), merupakan bagian belakang dari

ductus deferensia yang lurus dan berkembang, tempat spermatozoa dan

tempat penghasil sekresi yang dimasukkan ke dalam saluran tersebut.

- Kantong sperma, merupakan ujung pelebaran dari kantong seminalis.

- Papilla urogenitalia, besar dan kadang-kadang pada ikan yang matang gonad

tampak melengkung (bengkok), sedangkan pada ikan betina lebih kecil dan

biasanya lurus.

Page 7: 12. Sistem Urogenital

5/17/2018 12. Sistem Urogenital - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-sistem-urogenital 7/8

  149

Gambar 79. Sistem urogenital ikan Chondrichthyes jantan (Affandi et al ., 1992)

Page 8: 12. Sistem Urogenital

5/17/2018 12. Sistem Urogenital - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/12-sistem-urogenital 8/8

  150

- Sinus urogenitalia, tempat kedua saluran sperma pada bagian sebelah

belakang bertemu. Urine dan spermatozoa masuk ke dalam cloaca melalui

lubang pada ujung papilla.

- Saluran-saluran urine pembantu yang menerima urine dari tubuli uriniferi.

Saluran-saluran ini terletak sejajar sisi tengah dari ginjal, memasuki kantong

sperma melalui sebuah lubang kecil yang terdapat di tengah dari papilla

seminalis (kantong sperma). Pada ikan betina tidak terdapat saluran-saluran

pembantu ini.

D. Soal-soal Latihan

Setelah membaca materi di atas, bentuklah kelompok diskusi (5 orang per

kelompok). Masing-masing kelompok menjelaskan perbedaan sistem genital ikan

Osteichthyes dan Chondrichthyes, baik jantan maupun betina, dan presentasikan.

E. Daftar Pustaka

Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. SuatuPedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat.Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. 1974. Ichthyologi I. Departemen Biologi Perairan. Fakultas

Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. dan M.F. Rahardjo. 1977. Penuntun Untuk Identifikasi Ikan.Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor,Bogor.

Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W.B. Saunders Company, Philadelphia.

Chiasson, R. 1980. Laboratory Anatomy of the Perch. Third edition. WM. C. BrownCompany Publishers, Dubuque, Iowa.

Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology.

Second edition. John Wiley and Sons, Inc., New York.

Moyle, P.B. and J.J. Cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology.Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Wischnitzer, S. 1972. Atlas and Dissection Guide for Comparative Anatomy.Second edition. W. H. Freeman and Company, San Francisco.