12. LAMPIRAN_2
-
Upload
ramdika-nur-harianto -
Category
Documents
-
view
299 -
download
4
Transcript of 12. LAMPIRAN_2
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kata Pengantar
Kata Pengantar
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Lanjutan,
peneliti bermaksud mengadakan penelitian mengenai Dimensi Psychological Well
Being pada penderita lupus Yayasan “X” Bandung.
Dalam lampiran berikut terdapat kuesioner yang berhubungan dengan
penelitian ini. Sehubungan dengan keperluan tersebut peneliti mengharapkan
bantuan saudara/i sekalian agar meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang
telah disediakan.
Informasi yang saudara berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian yang
dibuat. Oleh karena itu peneliti mohon saudara mengisi kuesioner ini dengan
sungguh-sungguh, sehingga informasi yang diperoleh dapat menggambarkan
permasalahan yang sesungguhnya.
Atas kesediaan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Lampiran 2. Identitas dan data penunjang
Data Identitas Pribadi
Usia :
Jenis kelamis :
Lama menderita lupus:
Etnis/Suku Bangsa :
Status Marital :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Anak ke : dari
Kakak Usia Pekerjaan/sekolah Adik Usia Pekerjaan/sekolah
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Apabila telah menikah
Lamanya menikah :
Jumlah Anak :
Anak Usia Pekerjaan/sekolah
1.
2.
3.
4.
5.
Pendapatan keluarga :
A. < 2.000.000
B. 2.000.000 – 5.000.000
C. >5.000.000
Penghayatan terhadap penghasilan keluarga
A. Mencukupi
B. Tidak Mencukupi
Penghayatan terhadap dukungan keluarga
A. Mendukung
B. Tidak Mendukung
Penghayatan terhadap dukungan teman-teman kerja atau sekolah
A. Mendukung
B. Tidak Mendukung
Penghayatan terhadap teman dari Yayasan X” Bandung
A. Mendukung
B. Tidak Mendukung
Penghayatan terhadap dukungan masyarakat sekitar
A. Mendukung
B. Tidak Mendukung
Tuliskan aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari :
Lampiran 3. Kuesioner Dimensi Psychological Well Being
INSTRUKSI
Dibawah ini terdapat 84 pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat enam
pilihan jawaban. Saudara diminta untuk membubuhkan tanda silang (X) pada
salah satu pilihan jawaban, yang paling sesuai dengan penilaian Saudara terhadap
keadaan diri Saudara sendiri. Apabila sudah selesai, periksa kembali dan pastikan
tidak ada nomor yang terlewat.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Kuesioner Dimensi Psychological Well Being
No
. Pernyataan SS S KS CS TS STS
1. Saya mengetahui bahwa saya bisa
mempercayai teman-teman saya, dan
begitu pula mereka dapat
mempercayai saya.
2.
Saya sulit memelihara hubungan yang
cukup dekat dengan orang lain,
terutama yang bukan keluarga saya.
3.
Apabila saya merasa tidak nyaman
berada dalam sebuah situasi, saya
akan mengambil langkah efektif
untuk mengubah hal tersebut.
4.
Saya berani untuk mengemukakan
pendapat saya, meskipun hal tersebut
bertentangan dengan pendapat orang
lain.
5.
Saya senang ketika memikirkan hal-
hal yang telah dilakukan di masa lalu
dan apa yang ingin dilakukan di masa
depan.
6.
Saya sering merasa kesepian karena
tidak memiliki teman yang bisa diajak
untuk berbagi cerita.
7.
Saya merasa puas dengan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam hidup
saya.
8. Saya tidak tertarik pada aktivitas yang
akan menambah wawasan saya.
9.Saya merasa lelah karena menjalani
pengobatan sehari-hari.
10.
Saya mampu mengatur semua
tanggung jawab saya dalam
kehidupan sehari-hari.
11.Saya hanya hidup pada saat ini dan
tidak memikirkan masa depan saya.
12.
Saya merasa percaya diri dan
memandang diri sendiri dengan
positif.
13.
Saya tidak suka memberikan tekanan
sosial kepada orang lain agar mereka
berperilaku sesuai yang saya
inginkan.
14.Saya membuat keputusan tanpa
dipengaruhi oleh aktivitas orang lain.
15.
Saya merasa tidak cocok dengan
masyarakat maupun komunitas tempat
tinggal saya.
16.Saya adalah orang yang senang
mencoba hal-hal baru.
17. Saya lebih memilih untuk fokus pada
masa kini, karena masa depan hanya
akan membawa masalah baru.
18.
Saya merasa banyak orang lain
mendapatkan pengalaman hidup yang
lebih bermakna daripada saya.
19.Saya menikmati percakapan dengan
anggota keluarga maupun orang lain.
20.
Saya mengubah kebiasaan saya agar
menjadi seperti orang-orang yang
berada di sekitar saya.
21.
Saya merasa lebih memahami diri
saya sendiri seiring berjalannya
waktu.
22.Saya enggan mencoba cara baru untuk
melakukan suatu hal.
23.Saya memiliki arah dan tujuan dalam
hidup.
24.
Apabila ada kesempatan, saya ingin
mengubah banyak hal yang ada dalam
diri saya.
25.
Orang-orang kebanyakan
mendeskripsikan saya sebagai
individu yang senang memberi, dan
mau berbagi dengan orang lain.
26.
Menjadi diri sendiri lebih baik
daripada menjadi orang lain meskipun
diterima oleh lingkungan.
27.Saya merasa kewalahan dengan
penyajit lupus yang saya derita.
28.
Saya merasa perlu untuk
mendapatkan pengalaman baru,
karena hal tersebut membuat saya
merasa tertantang.
29.Kehidupan sehari-hari saya tampak
membosankan.
30.Saya menyukai hampir semua dari
aspek kepribadian saya.
31.
Saya tidak memiliki teman yang dapat
mendengarkan jika butuh teman
bicara.
32.Saya terpengaruh oleh orang-orang
yang memiliki argumen yang kuat.
33.Saya merasa berperan dalam setiap
situasi di kehidupan saya.
34.
Saat melakukan introspeksi diri, saya
merasa sebagai manusia saya tidak
banyak mengalami perkembangan.
35.
Saya tidak memiliki bayangan
mengenai hal apakah yang ingin
dicapai dalam hidup.
36.
Saya melakukan banyak kesalahan
sebelumnya, tapi saya merasa segala
sesuatu yang telah terjadi adalah hal
terbaik.
37.Saya merasa bahwa banyak hal yang
bisa diperoleh dari persahabatan.
38.
Saya jarang diminta orang lain untuk
melakukan hal yang tidak saya
inginkan.
39.
Saya mampu mengatur keadaan
finansial dan seluruh kejadian yang
dialami dengan baik.
40.
Saya memiliki sudut pandang bahwa
semua orang dalam berbagai tingkat
usia akan terus bertumbuh dan
berkembang.
41.
Saya menetapkan tujuan untuk diri
saya sendiri, tapi sekarang hal
tersebut sepertinya tidak berguna.
42. Saya sering merasa kecewa dengan
prestasi yang saya capai dalam hidup.
43.
Saya merasa bahwa orang lain
memiliki lebih banyak teman daripada
saya sendiri.
44.
Saya merasa lebih penting untuk
menyesuaikan diri dengan orang lain
daripada mempertahankan pendapat
pribadi saya.
45.
Saya merasa tertekan jika saya gagal
dalam melakukan hal yang
seharusnya bisa saya lakukan dalam
keseharian.
46.
Saat mendapatkan pencerahan
mengenai kehidupan, saya merasa
lebih kuat dan mampu dalam
menghadapi segala permasalahan
yang muncul.
47.
Saya menikmati saat-saat menyusun
rencana masa depan dan melakukan
hal untuk mewujudkannya.
48.
Saya merasa bangga menjadi diri saya
sendiri dan juga dengan kehidupan
yang telah saya jalani.
49.
Saya merasa tidak nyaman berada
dalam situasi baru yang
mengharuskan saya untuk mengubah
kebiasaan lama yang biasanya saya
lakukan.
50.
Saya percaya diri dengan opini
pribadi saya, meskipun bertentangan
dari pendapat orang pada umumnya.
51.
Saya mampu mengatur jadwal,
sehingga saya bisa menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan yang telah
menjadi kewajiban saya.
52.
Saya merasa bahwa pribadi saya telah
banyak berkembang sebagai seorang
manusia.
53.Saya iri kepada orang lain dan
kehidupan yang mereka jalani.
54.
Saya dilihat orang lain sebagai pribadi
yang penuh kasih sayang terhadap
sesama.
55. Saya tidak pernah merasakan
hubungan yang didasari oleh
kehangatan dan saling percaya dengan
orang lain.
56.
Saya merasa sulit untuk menyatakan
opini pribadi pada persoalan-
persoalan yang dinilai kontroversial
oleh masyarakat.
57.
Kehidupan sehari-hari saya dipenuhi
rutinitas, tetapi saya memperoleh
kepuasan dalam rutinitas tersebut.
58.
Saya adalah pribadi yang aktif dalam
menjalankan rencana untuk diri saya
sendiri yang telah dibuat sebelumnya.
59.
Beberapa orang tampak terlihat tidak
memiliki tujuan hidup, namun saya
bukan salah seorang dari mereka.
60.
Sikap saya terhadap diri sendiri tidak
sepositif yang kebanyakan orang lain
rasakan terhadap diri mereka sendiri.
61.
Saya merasa terasing ketika orang-
orang membicarakan mengenai
persahabatan.
62. Saya mengubah pendapat atau
keputusan saya apabila teman maupun
keluarga yang tidak menyetujuinya.
63.
Saya merasa frustrasi saat mencoba
untuk mengatur jadwal sehari-hari,
karena saya tidak pernah berhasil
menyelesaikan tugas-tugas saya.
64.
Bagi saya, kehidupan adalah proses
belajar, berubah, dan berkembang
yang berlangsung secara terus-
menerus.
65.
Saya merasa bahwa saya telah
melakukan segala hal yang harus
dilakukan dalam hidup.
66.
Seringkali saya bangun dengan
perasaan tidak nyaman ketika
memikirkan kehidupan yang telah
saya jalani.
67.
Penting menjadi pendengar yang baik
pada saat teman berbagi mengenai
permasalahan yang sedang dihadapi.
68.Saya mengkhawatirkan apa yang
orang-orang pikirkan mengenai saya..
69. Saya merasa sukses dalam setiap
kegiatan yang telah dilakukan
maupun pembinaan hubungan dengan
orang lain.
70.
Saya menikmati sudut pandang saya
yang kian lama berubah dan semakin
matang selama beberapa tahun
terakhir.
71.
Semakin lama, saya merasa bahwa
tujuan hidup yang telah saya tetapkan
menjadi sumber dari kepuasan yang
saya rasakan.
72.
Masa lalu memiliki hal baik maupun
hal buruk, namun secara umum saya
tidak ingin mengubah itu semua.
73.
Saya merasa sulit untuk terbuka
ketika saya berbicara dengan orang
lain.
74.
Saya mengkhawatirkan penilaian
orang-orang mengenai keputusan
yang telah saya ambil.
75.
Saya merasa sulit untuk menata
kehidupan dengan cara yang
memuaskan.
76. Saya menyerah untuk membuat
kemajuan besar atau perubahan dalam
hidup saya.
77.
Saya merasa puas pada saat
memikirkan hal-hal apa saja yang
telah dilakukan dalam hidup.
78.
Saat membandingkan diri dengan
orang lain, saya merasa bahagia
dengan diri saya sendiri.
79.Saya bersimpati pada permasalahan
yang dihadapi orang lain.
80.
Setiap orang memiliki kelemahan,
tetapi saya memiliki lebih banyak
kelemahan dibandingkan orang lain.
81.
Saya mampu menyusun kehidupan
untuk diri saya sendiri, melalui cara
sendiri.
82.
Pernyataan “Anda tidak bisa
mengajarkan trik baru pada anjing
sirkus yang sudah tua” adalah benar.
83.
Pada akhirnya, saya ragu-ragu bahwa
saya telah mendapatkan banyak hal
dalam kehidupan yang saya jalani.
84.
Saya menilai dari apa yang saya pikir
penting, bukan apa yang orang lain
pikir penting.
Lampiran 4. Kuesioner Personality Trait – The Big Five Theory
INSTRUKSI
Dibawah ini terdapat 20 pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat
empat pilihan jawaban. Saudara diminta untuk membubuhkan tanda silang (X)
pada salah satu pilihan jawaban, yang paling sesuai dengan penilaian Saudara
terhadap keadaan diri Saudara sendiri. Apabila sudah selesai, periksa kembali dan
pastikan tidak ada nomor yang terlewat.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Kuesioner Big Five Personality
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya tidak tertarik pada hal-hal yang bersifat
abstrak.
2 Saya orang yang mudah khawatir.
3 Saya sering kali bertindak tanpa berpikir
terlebih dahulu.
4 Saya mudah percaya dengan orang lain.
5 Saya suka menghabiskan waktu dengan teman
saya.
6 Saya mempunyai imajinasi yang hidup.
7 Saya mudah merasa marah.
8 Saya berusaha melakukan sesuatu dengan
sempurna.
9 Saya cenderung menyetujui pendapat orang lain
dari pada berdebat.
10 Saya tidak banyak bicara.
11 Saya sering sekali mendapatkan ide yang
cemerlang.
12 Mood saya sering berubah.
13 Saya menyukai keteraturan.
14 Saya lebih baik dari kebanyakan orang.
15 Saya sering merasa lemas atau kurang
bertenaga.
16 Saya sulit memahami ide-ide yang abstrak.
17 Saya mudah mendapatkan stress.
18 Saya tidak suka melakukan sesuatu hal tanpa
direncanakan terlebih dahulu.
19 Saya tidak menganggap diri saya ramah.
20 Saya suka bertualang dengan teman saya.
Lampiran 5. Penyakit Lupus
Sejarah Penyakit
Dalam istilah kedokteran secara lengkap nama dari penyakit “Lupus” ini
adalah “Systemic Lupus Erythematosus (SLE)”. Istilah Lupus berasal dari bahasa
latin yang berarti anjing hutan atau serigala. Sedangkan kata Erythematosus
dalam bahasa Yunani berarti kemerah-merahan. Pada saat itu diperkirakan,
penyakit kelainan kulit kemerahan di sekitar hidung dan pipi ini disebabkan oleh
gigitan anjing hutan. Karena itulah penyakit ini diberi nama “Lupus”. Penjelasan
klasik ciri Lupus secara dermatologis dibuat oleh Thomas Bateman, seorang siswa
dermatologist dari Inggris pada awal abad ke- 19. Cazenave, seorang siswa
dermatologist Perancis, pada pertengahan abad ke – 19. Moriz Kopasi, siswa dan
menantu dari dermatologis Australia Ferdinant von Hebra, akhir abad ke-19.
Di kalangan kedokteran jenis penyakit ini sudah dikenal sejak tahun 1828
lewat seorang dokter kulit dari Perancis yang bernama Laurent Biett. Pada
awalnya penyakit ini dianggap sebagai penyakit kulit biasa. Kemudian pada tahun
1833, Cazenave menemukan istilah erthema centrufugum. Kemudian istilah
penyebaran kupu-kupu di wajah (butterfly rash) diterbitkan pertama kali di Von
Hebra tahun 1846 lalu di tahun 1856, gejala kemerah-merahan di wajah tersebut
digambarkan sebagai Lupus Erythematosus. Periode Neoklasik Pada era
neoklasik sejarah Lupus dimulai pada 1872 ketika Kaposi pertama kali
menjelaskan sifat sistemik. Kaposi mengatakan bahwa ada dua jenis
Erythematosus, yaitu yang berbentuk discoid dan berbentuk menyebar. Sebagai
gejala dan tanda-tanda dari bentuk yang menyebar ini termasuk nodul bawah
kulit, anemia, demam, kehilangan berat badan dan limfadenopati.
Namun, di tahun 1851—seorang dokter kulit bernama Moriz Kaposi yang
pertama kali mendeteksi bahwa sebagian dari pasien Lupus (selain) mengalami
kelainan di kulit juga menunjukkan adanya kelainan pada organ-organ di dalam
tubuh lain. Kemudian di tahun 1890-an, Sir William Osler—seorang dokter dari
Amerika melihat bahwa SLE juga dapat menyerang organ tubuh bagian dalam
tanpa ada kelainan di kulit. Periode Modern Lalu di tahun 1948, Dr. Malcolm
Hargraves dari klinik Mayo di Amerika melaporkan lebih rinci mengenai sel
Lupus Erythematosus (LE) ini, yaitu : bahwa ada sel di dalam darah – yang
akhirnya disebut sebagai sel LE yang ditemukan pada pasien Lupus. Penemuan ini
akhirnya mempermudah dalam menemukan lebih banyak kasus-kasus LE.
Dalam penelitian diketahui, jika biasanya tubuh seorang manusia normal
—zat antibodi berfungsi untuk merusak kuman. Tetapi, pada pasien Lupus—
produksi zat antibodi ini terlalu berlebihan dan salah sasaran. Seiring perjalanan
waktu, penyakit ini populer dengan sebutan “penyakit dengan seribu wajah” ini
berkembang secara perlahan-lahan selama beberapa tahun dengan gejala dan
keluhan beraneka ragam. Akhirnya penyakit Lupus ini diketahui tidak hanya
“menyerang” bagian kulit luar tetapi juga menyerang hampir seluruh organ tubuh
bagian dalam. Namun, kini diketahui banyak pasien Lupus, yang menganggap
bahwa penyakit Lupus bisa menjadi “masalah serius” bahkan bisa mengancam
jiwanya. Bahkan diketahui bahwa ribuan orang Amerika setiap tahunnya
meninggal dunia – disebabkan akibat komplikasi sehubungan dengan penyakit
Lupus.
2.2.2. Jenis-Jenis Penyakit
Jenis penyakit Lupus ada 3 yaitu :
1. Discoid Lupus
Organ tubuh yang terkena hanya bagian kulit! Dapat dikenali dari
ruam yang muncul dimuka, leher dan kulit kepala, ruam di sekujur tubuh,
berwarna kemerahan, bersisik, kadang gatal. Pada Lupus jenis ini dapat
didiagnosa dengan menguji biopsi dari ruam. Pada discoid lupus hasil
biopsi akan terlihat ketidak normalan yang ditemukan pada kulit tanpa
ruam. Dan, jenis ini pada umumnya tidak melibatkan organ-organ tubuh
bagian dalam. Oleh karena itu, tes ANA (pemeriksaan darah yang
digunakan untuk mengetahui keberadaan sistemik lupus – hasilnya bisa
saja bersifat negatif pada pasien pengidap discoid lupus. Akan tetapi pada
sebagian besar pasien dengan jenis discoid lupus – hasil pemeriksaan
ANA-nya positif, tetapi masih dalam tingkatan atau titer yang rendah.
10% pasien Discoid dapat menjadi SLE.
2. Drug-Induced Lupus
Lupus yang timbul akibat efek samping obat. Pada lupus jenis ini
baru muncul setelah odapus menggunakan jenis obat tertentu dalam jangka
waktu yang panjang. Ada 38 jenis obat yang dapat menyebabkan Drug
Induced. Salah satu contoh faktor yang mempengaruhi DIL adalah akibat
penggunaan obat-obatan hydralazine( untuk mengobati darah tinggi ) dan
procainamide ( untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur ). Tapi
tidak semua penderita yang menggunakan obat-obatan ini akan
berkembang menjadi drug induced Lupus, hanya sekitar 4% orang-orang
yang menggunakan obat-obatan tersebut yang akan berkembang menjadi
drug induced dan gejala akan mereda apabila obat-obatan tersebut
dihentikan.Gejala dari drug-induced lupus (DIL) serupa dengan sistemik
lupus. Umumnya gejala akan hilang dalam jangka waktu 6 bulan setelah
obat dihentikan. Pemeriksaan Tes AntiNuclear Antibody (ANA) dapat
tetap positif.
3. Sistemic Lupus Erythematosus
Lupus ini lebih berat dibandingkan dengan discoid lupus – karena
gejalanya menyerang banyak organ tubuh atau sistim tubuh pasien Lupus.
Pada sebagian orang hanya kulit dan sendinya saja yang terkena, akan
tetapi pada sebagian pasien lupus lainnya menyerang organ vital organ:
Jantung – Paru, Ginjal, Syaraf, Otak. Namun perlu dicatat Umumnya
tidak ditemukan adanya dua orang odapus terkena Sistemik lupus dengan
gejala yang persis sama. Lupus sistemik bisa masuk periode dimana, jika
ada, gejalanya membaik (remisi), dan dilain waktu penyakit dapat menjadi
lebih aktif (flare up).