12 Kel10 Tt3d
-
Upload
putri-lemuel -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of 12 Kel10 Tt3d
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
1/17
LAPORAN LABORATORIUM
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
12
GARIS BEBAN DC TRANSISTOR
Nama Praktikan : Putri Lemuel
Nama Rekan Kerja : - Brilliant Wiguna
- Khaleda Nur Asyifa
Kelas/Kelompok : Telkom 3D/ 10
Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 10 November 2015
Tanggal Penyerahan Laporan : 17 November 2015
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2015
17 November 2015
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
2/17
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................. 2
GARIS BEBAN DC TRANSISTOR
1.
DASAR TEORI ....................................................................... 3
2. TUJUAN .................................................................................. 10
3. DAFTAR PERALATAN ......................................................... 11
4. LANGKAH KERJA ................................................................ 11
5.
DATA HASIL PERCOBAAN ................................................ 12
6.
ANALISA ................................................................................ 13
7. KESIMPULAN ....................................................................... 14
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
3/17
3
PERCOBAAN XII
GARIS BEBAN DC TRANSISTOR
1. DASAR TEORI
Titik kerja suatu transistor dalam rangkaian penguat selalu terletak pada
garis beban. Garis beban dc dibuat berdasarkan tanggapan rangkaian terhadap
tegangan dc (tegangan catu daya), dan garis beban ac diperoleh karena
tanggapan rangkaian terhadap sinyal ac. Dengan adanya garis beban dc dan ac
pada kurva karakteristik, maka kondisi kerja transistor dapat diketahui dan
penerapan sinyal ac pada penguat dapat dianalisis dengan mudah. Sebagai
contoh rangkaian penguat Emitor Bersama (Common Emittor = CE) dengan
bias pembagi tegangan pada gambar berikut.
Gambar Rangkaian Penguat Common Emitor Dengan Self Bias
Tanggapan rangkaian penguat 1 tingkat Common Emittor tersebut
terhadap tegangan dc lebih sederhana karena semua kapasitor diganti dengan
rangkaian terbuka. Beban pada loop kolektor-emitor adalah RC dan RE. Oleh
karena itu beban ini disebut dengan beban dc (Rdc).
Sedangkan tanggapan terhadap sinyal ac, semua kapasitor (C kopling dan
C by-pass) dan catu daya dc (VCC) dianggap hubung singkat. Dengan
demikian karena terminal untuk VCC terhubung ke tanah (ground) dan
kapasitor C2 dianggap hubung singkat, maka resistor RC dan resistor RL
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
4/17
4
terhubung paralel (RC║RL). Beban pada loop kolektor -emitor adalah resistor
RC║RL dan resistor RE. Beban ini disebut dengan beban ac (Rac).
Untuk mendapatkan garis beban dc beban yang digunakan adalah beban dc
(Rdc). Kemiringan garis beban dc adalah -1/Rdc. Demikian pula bila ingin
mendapatkan garis beban ac, maka yang digunakan adalah beban ac (Rac).
Kemiringan garis beban ac adalah -1/Rac. Persamaan garis beban dc untuk
rangkaian CE dari rangkaian penguat diatas adalah:
Untuk menggambarkan persamaan garis beban ini kedalam kurva
karakteristik output, maka perlu dicari dua titik ekstrem dan menghubungkan
keduanya. Dua titik ini adalah satu titik berada di sumbu X (tegangan VCE)
yang berarti arus ICnya menjadi nol dan satu titik lainnya berada di sumbu Y
(arus IC) yang berarti bahwa tegangan VCEnya menjadi nol.
Titik pertama, pada saat arus IC = 0, maka diperoleh tegangan VCE
maskimum (transistor dalam keadaan mati). Dengan memasukkan harga IC =
0 ini ke persamaan garis beban dc diperoleh:
Titik kedua, pada saat tegangan VCE = 0, maka diperoleh arus IC
maksimum (transistor dalam keadaan jenuh). Dengan memasukkan harga VCE
= 0 ini ke persamaan garis beban dc diperoleh:
Selanjutnya adalah menentukan garis beban ac. Oleh karena titik nol (titik
awal) dari sinyal ac yang diumpankan ke penguat selalu berada pada titik kerja
(titik Q), maka garis beban ac selalu berpotongan dengan garis beban dc pada
titik Q tersebut. Dengan demikian cara yang paling mudah untuk mendapatkan
garis beban ac adalah dengan memasukkan harga ac dari arus IC dan tegangan
VCE kedalam persamaan garis beban dc.
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
5/17
5
Harga ac dari besaran arus dalam hal ini adalah IC dapat dilihat pada
gambar berikut. Dengan cara yang sama dapat diperoleh harga besaran
tegangan VCE.
Nilai arus kolektor (ic) :
Nilai tegangan kolektor – emitor (vce) :
Karena C2 dan VCC dianggap hubung singkat (VCC = 0), maka rangkaian
ekivalen ac dari gambar penguat common-emitor diatas adalah seperti pada
gambar berikut :
Dan persamaan umum garis beban ac, yaitu:
Dimana Rac adalah :
Apabila besaran arus dan tegangan ac dimasukkan pada persamaan tersebut,
maka diperoleh persamaan garis beban ac:
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
6/17
6
Cara menggambar garis beban ac adalah seperti halnya menggambar garis
beban dc, yakni dengan melalui dua titik ekstrem.
Titik pertama, pada saat iC = 0, maka diperoleh harga vCE maksimum.
Dengan memasukkan harga iC = 0 ini kedalam persamaan garis beban ac
diperoleh:
Titik kedua, pada saat vCE = 0, maka diperoleh harga iC maksimum.
Dengan memasukkan harga vCE = 0 ini kedalam persamaan garis beban ac
diperoleh:
Sehingga garis beban dc dan ac diperoleh dan dapat digambarkan pada kurva
karakteristik output penguat common-emitor (CE) seperti pada gambar
berikut.
Titik saturasi transistor adalah daerah kerja transistor dimana arus kolektor
mencapai nilai maksimum, yaitu arus kolektor ditentukan oleh nilai Vcc dan
Rc karena nilai resistansi kolektor – emitor transistor kondisi minimum (≈ 0)
sehingga diabaikan. Besarnya arus kolektor pada kondisi saturasi adalah :
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
7/17
7
Untuk mendapatkan kondisi saturasi pada transistor maka arus basis harus
besar yaitu :
Dalam keadaan saturasi, arus kolektor secara nominal adalah Vcc/Rc, dan
karena Rc adalah beban yang bernilai kecil, maka Vcc perlu dijaga agar tetap
rendah supaya transistor tetap beroperasi dalam batasan arus maksimum dan
disipasi daya minimum. Titik saturasi dalam grafik daerah kerja transistor
dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik Titik Saturasi Pada Daerah Kerja Transistor
Grafik Titik Saturasi Pada Garis Beban Transistor
Resistansi Saturasi
Untuk transistor yang beroperasi di daerah saturasi, parameter yang
menarik adalah rasio VCE.sat/IC. Parameter ini dinamakan resistansi saturasi
common-emitter. Sering juga disimbolkan dengan RCS, RCES, atau RCE.sat.
Untuk menentukan RCS, kita harus menentukan titik mana yang digunakan.
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
8/17
8
Resistansi base-spreading rbb’. Ingat kembal lebar daerah basis yang sangat
kecil, dimana arus yang memasuki basis melalui junction emitor harus
mengalir melalui jalur sempit untuk mencapai terminal basis. Penampang
aliran arus di dalam kolektor (atau emitor) jauh lebih besar dari yang ada di
basis. Dengan demikian, biasanya resistansi ohmik basis jauh lebih besar dari
resistansi ohmik kolektor atau emitor. Resistansi basis ohmik dc yang
disimbolkan dengan rbb’, dinamakan resistansi base-spreading, yang memiliki
nilai sek itar 100 Ω.
Koefisien temperatur tegangan saturasi
Karena kedua junction mendapat bias maju, maka nilai yang layak untuk V-
BE.sat atau VBC.sat adalah – ,5 mV/°C. Dalam daerah saturasi, transistor berisi
dua dioda terbias maju yang saling berhadapan. Jadi, pengaruh terhadap
tegangan terinduksi-suhu yang ditimbulkan satu dioda pada dioda lain perlu
diantisipasi.
Gain arus DC, hfe
Satu parameter transistor yang penting adalah IC/IB, dengan IC adalah arus
kolektor dan IB adalah arus basis. Besaran i
ni disimbolkan dengan βdc atauhfe, yang dikenal sebagai (nilai negatif dari) dc beta, rasio transfer arus maju
(dc forward current transfer ratio), atau gain arus dc (dc current gain). Di dalam
daerah saturasi, parameter hfe sangat penting, dan merupakan salah satu
parameter yang tercantum pada lembaran data transistor, jika menyangkut
switching transistor. Kita tahu |IC|, yang pendekatan nilainya diperoleh dari
VCC/RL, dan hfe memberitahu kita nilai arus minimum (IC/hfe) yang
diperlukan untuk membuat transistor saturasi.
Tegangan Saturasi
Pabrik transistor menentukan nilai saturasi tegangan input dan output
dengan beberapa cara. Sebagai contoh, mereka dapat menentukan nilai RCS
untuk beberapa nilai IB atau mereka membuat kurva VCE.sat dan VBE.sat
sebagai fungsi IB dan IC. Tegangan saturasi bergantung tidak hanya pada titik
operasi, tetapi juga pada bahan semikonduktor (germanium atau silikon) dan
jenis konstruksi transistor. Nilai tegangan saturasi umum untuk transistor
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
9/17
9
Silikon (Si) adalah 0,2 volt dan nilai tegangan saturasi untuk transistor
Germanium (Ge) adalah 0,1 volt. Garis beban dapat dibangun apabila kita
mengetahui arus beban pada rangkaian dan tegangan operasinya. Sekarang
coba anda bayangkan mendisain transistor yang digunakan untuk mensaklar
beban sebesar 20mA, tegangan supply-nya 5V DC. Titik "A" pada diagram
dibawah adalah kondisi saat Saat transistor OFF, IC (arus kolektor) akan
menjadi nol sedangkan VCE (tegangan kolektor-emitor) akan menjadi hampir
sama dengan tegangan supply (5V DC).
Titik "B" pada diagram diatas adalah kondisi saat transistor ON dimana IC
akan menjadi 20mA (sama dengan arus beban) dan VCE nilainya sangat kecil
hampir mendekati nol. Garis yang ditarik dari titik A ke titik B ini yang
dinamakan garis beban. Rumus Perhitungan Transistor Sebagai Saklar.
Misalnya, sebuah transistor dengan tegangan supply 5V DC digunakan untuk
mensaklar sebuah lampu 5V DC 20mA. Transistor diplih bervariasi dengan
variasi hfe dari 100 - 500. Rangkaian menggunakan konfigurasi common-
emitor (gambar dibawah). Tentukan nilai Rb (tahanan basis) agar transistor
dapat bekerja pada kelompok penguatan yang sama!
http://1.bp.blogspot.com/_pLNF9CZ4qoA/SebbQ-bZvvI/AAAAAAAAA1o/Nk_Y45kcFNU/s400/transistor+sebagai+saklar.gif
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
10/17
10
Karena transistor mungkin mempunyai hfe antara 100 - 500 maka kita pilih
dulu menggunakan hfe minimum ( 100 ). Arus kolektor adalah 20mA, maka
Arus Basis yang dibutuhkan adalah:
hfe = Ic / Ib
ib = Ic / hfe(min) = 20/100= 0.2mA
Nilai Vin adalah 5V DC, nilai Vbe adalah 0,6V DC (konstanta) berartitegangan
yang melewati Rb adalah Vin - Vbe = 4,4 V DC. Sehinggan Nilai Rb dapat
kita hitung:
Rb = 4.4 / 0.2 = 22K
2. TUJUAN
Membuat garis beban DC dan menentukan titik operasi suatu transistor
Mempelajari hubungan operasi transistor transistor dengan garis beban DC
http://3.bp.blogspot.com/_pLNF9CZ4qoA/Se0PZBff4cI/AAAAAAAAA1w/9Aai3D7k6mc/s1600-h/tr+sw1.gif
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
11/17
11
3. ALAT DAN BAHAN
No Nama Ket
1 DC Power Supply 2 buah
2 Resistor 1K Ohm 2 buah
3 Transistor BC 107 1 buah
4 Multimeter 3 buah
5 Kabel-Kabel Penghubung Secukupnya
4. LANGKAH KERJA
1. Buatlah garis beban Dc transistor pada kurva karateristik output transistor
dengan konfigurasi common basis dari percobaan IX pada Vcc= 8V, Rc= 1
K Ohm.
2. Carilah itik Q, lalu tentukanlah ilai VCB(Q) ,IE(Q) dan IcC(Q) dari grafik.
3.
Tentukan nilai dari grafik nilai IC(1) dan IE(1) pada saat VCB = 6 V dantentukan pula nilai IC(2) dan IE(2) pada saat VCB = 2 V.
4. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini
A
IE
1KΩ 1 kΩ
V
+-
+-VEE VCC
RE RC
VCB
Ic
5. Aturlah VCC = 8 V lalu atur pula VEE=VEB+R E X IE(Q).Ukur VCB,IC dan IE
6.
Aturlah VCC = 8 V lalu atur pula VEE=VEB+R E X IE(1).Ukur VCB,IC dan IE
7. Aturlah VCC = 8 V lalu atur pula VEE=VEB+R E X IE(2).Ukur VCB,IC dan IE
8.
Ulangi langkah 1 sampai dengan 6 untuk R C = 5 K Ohm
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
12/17
12
5. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1. Rangkaian Garis Beban DC dengan R C = 1 K Ohm
VCC
(V)
VEE
(V)
VCB(V) IC(mA) IE(mA)
Grafik Ukur Grafik Ukur Grafik Ukur
8 4,7 4 3,66 4 4 4 4
8 3,1 6 5,9 2 2,1 2,4 2,5
8 7,2 2 1,8 6 6,2 6,5 6,5
Tabel 2. Rangkaian Garis Beban DC dengan R C = 5 K Ohm
VCC
(V)
VEE
(V)
VCB(V) IC(mA) IE(mA)
Grafik Ukur Grafik Ukur Grafik Ukur
8 4,2 4 3,97 0,8 0,75 0,7 0,65
8 2,2 6 6,04 0,4 0,42 0,3 0,3
8 6,2 2 1,9 1,2 1,25 1,1 1
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
13/17
13
6. ANALISA
1. Bandingkan hasil penentuan nilai VCB, IC dan IE dari grafik dan dari
pengukuran ! Jelaskan bila terjadi perbedaan !
Jawab :
Hasil penentuan yang didapat dari nilai VCB, IC dan IE sama dengan hasil
penkuran hanya terdapat beda sedikit namun pada saat dibandingkan antara
tegangan dan arus dari hasil percobaan ynag telah di lakukan didapati hasil
teganagn menurun dari ketentuan dan hasil arus naik dari yang ditentukan
Cuma hanya berbeda angka di belakang koma yang tidak terlalu
mempengaruhi tolerasi kesalahan atau bisa dikatakan masih dalam jalur
aman untuk nilai yang didapat. Perbedaan hasil pengukuran dengan
ketentuan mungkin saja terjadi karena ada beberapa faktor ada faktor alat,
manusia dan faktor kesalahan acak.
2.
Bagaimanakah hubungan anatara resistor R C dengan beban arus IE ?
Jawab :
Hubungan antara R C dengan IE adalah berbanding terbalik karena dapat
dilihat pada data hasil percobaan didapati semakin tinggi hambatan pada R C
maka nilai arus pada IE semakin menurun . hal ini berkaitan dengan rumus
seperti dibawah ini ;
IB = IE - IC
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
14/17
14
3. Apa gunanya menggambarkan garis beban DC suatu transistor ?
Jawab :
Guna dari menggambar garis beban DC suatu transistor adalah untuk dapat
menentukan titik kerja dan dapat mengetahui dimana titik optimum atau
maximun dan manakah titik minimum
7. KESIMPULAN
Untuk menentukan titik kerja dan mengetahui titik kerja maksimum dan minimum
dilakukan penggambaran garis beban DC transistor dengan masing-masing
parameternya
Nilai hambata yang ada pada R C berpengaruh terhadap tegangan dan arus begitupula
pada penentuan di grafik berpengaruh
Pada saat penentuan yang dilakukan dibeberapa titik hanya terjadi sedikit perbedaan
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
15/17
15
LAMPIRAN
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
16/17
16
-
8/17/2019 12 Kel10 Tt3d
17/17
17
DAFTAR PUSTAKA
Susanti, Anna. 2006. “LABORATORIUM ELEKTRONIKA (Karakteristik Transistor
Comman Emitor )”
http://spiritreaper-devilboyz.blogspot.co.id/2009/12/garis-beban-transistor.html
http://elektronika-dasar.web.id/titik-kerja-q-dan-garis-beban-power-amplifier-kelas-a/
http://elektronika-dasar.web.id/garis-beban-dc-dan-ac-transistor/
http://elektronika-dasar.web.id/daerah-saturasi-transistor/
http://spiritreaper-devilboyz.blogspot.co.id/2009/12/garis-beban-transistor.htmlhttp://elektronika-dasar.web.id/titik-kerja-q-dan-garis-beban-power-amplifier-kelas-a/http://elektronika-dasar.web.id/garis-beban-dc-dan-ac-transistor/http://elektronika-dasar.web.id/daerah-saturasi-transistor/http://elektronika-dasar.web.id/daerah-saturasi-transistor/http://elektronika-dasar.web.id/daerah-saturasi-transistor/http://elektronika-dasar.web.id/garis-beban-dc-dan-ac-transistor/http://elektronika-dasar.web.id/titik-kerja-q-dan-garis-beban-power-amplifier-kelas-a/http://spiritreaper-devilboyz.blogspot.co.id/2009/12/garis-beban-transistor.html