12 018 Fahmi a Mulai Usaha Selagi Mahasiswa 50
-
Upload
fahmialzieputra -
Category
Documents
-
view
23 -
download
1
Transcript of 12 018 Fahmi a Mulai Usaha Selagi Mahasiswa 50
MULAI USAHA SELAGI MAHASISWA
Disusun oleh
FAHMI ALZIE PUTRA (1215041018)
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Bandar Lampung
Tahun 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa saat ini
dapat berpikir lebih maju tentang kehidupannya di masa depan.
Melalui makalah ini pula lah ditujukan agar mahasiswa lebih
kreatif,inovatif serta jeli dalam melihat peluang yang ada di
sekitarnya.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menginspirasi
para mahasiswa dalam berwirausaha
Bandar lampung, 9 November 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Manusia sebagai mahluk ekonomi
Manusia pasti memiliki kebutuhan-kebutuhan hidup yang harus
terpenuhi demi kelangsungan hidupnya. Kegiatan semacam ini
sering dikenal degan kegiatan ekonomi.
Manusia memiliki kebutuhan yang beragam dan tidak pernah
merasa puas. Manusia mempunyai sifat selalu ingin memperbaiki
dan meningkatkan kualitas dalam hidunya, manusia ini disebut
makhluk ekonomi (homo economicus). Artinya manusia sebagai
makhluk ekonomi bersikap rasional, segala perilaku dan
kegiatannya selalu memperhitungkan keuntungan yang diperoleh.
Ciri-ciri makhluk ekonomi :
a. Selalu bertindak secara rasional dengan mempertimbangkan
antara pengorbanan dengan hasil yang diperoleh.
b. Memiliki rasa ketidakpuasan yang tidak terbatas.
c. Selalu berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dengan
menjunjung norma agama, adat istiadat, dan norma yang berlaku di
masyarakat.
d. Bertindak berdasarkan dorongan pada kepentingan sendiri untuk
memenuhi kebutuhannya secara efisien.
e. Cenderung memilih suatu kegiatan/aktivitas yang paling dekat
dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia :
a. Tempat tinggal
b. Pendidikan
c. Usia
d. Kemajuan ilmu pengtahuan dan teknologi
e. Tingkat pendapatan
f. Status sosial
g. Perbedaan Selera
h. Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia
B. PENGERTIAN USAHA dan WIRAUSAHA
Yang dimaksud usaha dalam konteks ekonomi adalah segala
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam rangka
mencapaitujuan tertentu
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha
yang mendapat awalan ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan
kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha.
Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan
bisnis yang komersial atau non-komersial, Sehingga
kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang
untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini
pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang
ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who
buys means of production at certain prices in order to combine
them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis
lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon
dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum
banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai
kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa
pendapat tersebut, yang diambil dari berbagai sumber :
Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan,
kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua
pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup
indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas
atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk
memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini
menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan
disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial
mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
B. Tujuan Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan
bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal
sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara
tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini
menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha
baru sekitar 0,18%, menurut informasi yang saya baca di internet
hari ini tanggal 5 Maret 2012 jumlahnya telah melonjak tajam
menjadi maka tidaklah mengherankan apabila saat ini, kondisi
pereekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga
yaitu Singapura yang memiliki prosentase wirausaha sebesar 7%,
Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan
negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13% penduduknya
menjadi wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan
seputar kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat
Indonesia khusunya generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut
menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya
menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat
nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing
dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak
mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan kualitas dirinya
dan mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang
berdaya saing tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu
negara akan meningkatkan daya saing negara tersebut ?,
jawabanya saya kira cukup jelas. Pertama, sebuah negara yang
memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan
penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas kegiatan ekonomi
yang mereka lakukan, coba bayangkan apabila suatu negara terlalu
banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak
produktif, maka mereka setiap bulan memakan anggaran negara
untuk menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada
perekonimian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun
tingkat konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak
penduduk menjadi wirausaha, maka ekonomi mereka akan
mandiri, tidak akan bergantung pada sistem ekonomi kapitalis,
dalam hal ini pemerintah harus pro aktif menyediakan modal bagi
para pengusaha agar benar-benar produktif dengan bunga yang
kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha maupun
pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka akan disimpan di
bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar,
dengan hal tersebut modal mereka akan bertambah sehingga
mampu menembus pangsa pasar global, yang nantinya menaikkan
neraca ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara
signifakan, maka dengan hal tersebut sangatlah jelas, bahwa
kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk
menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product),
apabila semakin banyak uang yang dihasilkan oleh putra-putri
bangsa Indonesia, karena berwirausaha maka uang yang dihasilkan
berpeluang semakin besar, berbeda dengan gaji yang nominalnya
relatif tetap. Akan meningkatkan GNP yaitu keseluruhan barang
dan jasa yang diproduksi warga negara penduduk tersebut
dimanapun berada (di dalam dan luar negeri), dengan
meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi
nasional secara makro, dan mempercepat roda pembangunan
nasional, karena ketersediaan anggaran semakin meningkat.
Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan bertujuan untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum
meningkatkan harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta
bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan
semakin banyak warga negara Indonesia khusunya mahasiswa
yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu diperhatikan dalam
berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang
dihasilkan dapat bermanfa’at bagi masyarakat luas.
C. Teori Kewirausahaan
Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang,
maka lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan
coba saya uraikan berbagai teori kewirausahaan, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Neo Klasik
Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah
teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya
mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar
melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal
dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup
mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam
teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini
memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah
kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk
melahirkan teori-teori berikutnya.
2. Kirzerian Entrepreneur
Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia,
keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri),
dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung
pada upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang
dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing, Teori
ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena
adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan
melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan
keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi,
dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih
mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu
masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya
menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh
orang etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet
berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak
sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan dalam
berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini
lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi
dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk
berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih
berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang
wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam
mengorganisasikan suatu usaha, memanaje keuangan dan hal-hal
terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan
pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu
usaha.
Proses kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi.Inovasi tersebut
dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi
maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan dan lingkungan.Faktor-faktor tersebut membentuk
‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi
wirausahawan yang besar.Secara internal, keinovasian dipengaruhi
oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor
yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya
model peran, aktivitas, dan peluang.Oleh karena itu, inovasi
berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang
dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap
orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam
kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
Percaya diri
Berorientasikan tugas dan hasil
Pengambil risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme.
Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka
bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada
tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan
orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa
dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada
masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras
Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha
baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.Tahap ini
juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian, industri, atau jasa.
Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek
yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek:
pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai
melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas,
dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat
diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri
adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya.Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu
ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan
sebagainya.Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri
seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan waktu yang direncanakan.Sifat sering menunda pekerjaan
dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat
menghambat seorang wirausahawan meraih
keberhasilan.Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas
pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan
komitmen tersebut.Wirausahawan harus taat azas.Hal tersebut akan
dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang
tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan.Ketaatan
wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya
adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem
kerja.
Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat
oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang
lain.Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan
harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif
(berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri
dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target
yang direncanakan dalam hidupnya.Sedangkan contoh komitmen
wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah
pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen,
kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan,
penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang
wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen
yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan
kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus
meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu
memperoleh laba yang diharapkan.
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang
dilupakan oleh seorang wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku
bersifat kompleks.Kejujuran mengenai karakteristik produk
(barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi
yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang
dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait
dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan
harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.Daya kreativitas
tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh
dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk
yang telah ada selama ini di pasar.Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun
waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-
terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh
gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan
pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk
mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lain.Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus
dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang
wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi
kegiatan usahanya.
Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional
dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/
perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang
berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan
hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan
rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.Karena itu
dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap
masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat
dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa
faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan
usaha barunya:
Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya
manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat
berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan
perusahaan tidak lancar.
Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal
dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas.
Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan tidak efektif.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan
usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan
perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.
Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi
tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan
kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara
eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga
kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang
wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi
berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya
pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya
perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap
menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh
karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan
wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara
adalah:
Menciptakan lapangan kerja
Mengurangi pengangguran
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja,
modal dan keahlian)
Meningkatkan produktivitas nasional
Jenis Usaha - Usaha untuk Pemula
Setiap jenis usaha pasti mempunyai risiko, baik itu risiko yang
kecil-sedang sampai usaha dengan risiko yang besar. Setiap
pengusaha pemula harus benar-benar mempertimbangkan resiko
yang akan dihadapinya guna keberlangsungan usaha yang sedang
digelutinya.
1. Jenis Usaha dengan Risiko Kecil - Sedang
Sebagai pemula, jika ingin memulai usaha tetapi sepertinya belum
siap untuk menerima risiko yang besar, terdapat beberapa jenis
usaha yang bisa membuat Anda berlatih sambil praktik langsung
dalam memulai wirausaha, seperti usaha isi ulang pulsa. Dengan
usaha ini, Anda bisa menyiapkan modal minimal 100 ribu rupiah,
handphone, dan menyisihkan pulsa Anda setiap melakukan
transkasi.
Anda langsung memiliki deposit dan sudah bisa melakukan
transaksi. Memang untung di setiap transaksi tidak terlalu besar
dimulai dari ratusan rupiah sampai seribu dua ribu, tetapi jika
transaksi setiap harinya banyak, maka keuntungan yang tadinya
sedikit-sedikit akan mendapatkan keuntungan yang cukup
menjanjikan.
Pastikan jika memulai usaha ini jangan sampai salah memasukkan
nomor telepon dan jangan langsung percaya jika ada yang
mengirim pesan untuk minta dikirim pulsa dan mengaku itu orang
yang Anda kenal, karena sudah ada penipuan yang menimpa para
pengusaha isi ulang pulsa dengan modus seperti itu.
Reseller barang orang. Anda tidak usah memakai modal jika masih
menjadi penjual barang orang, tetapi melakukan sistem konsinyasi,
dimana pembayaran akan dilakukan jika ada barang yang terjual.
Tetapi Anda juga bisa mengeluarkan modal dengan membeli dulu
barang orang lalu Anda menjualnya kembali atau biasanya disebut
sistem jual putus. Terkadang ada juga keringanan dengan bisa
menukar barang yang sudah kita beli, dengan menukar warna atau
ukuran tergantung bagaimana kesepakatan Anda dengan mitra
bisnis Anda.
Bisa juga usaha dengan Anda menjadi agen usaha tertentu. Jadi,
Anda akan melakukan transaksi jika Anda pesanan dan orang yang
memesan bisa membayar uang muka terlebih dahulu, seperti
pemesanan pembuatan kaos, sweater, atau sepatu. Tetapi jika Anda
tidak menjadi agen dan mencari rekan bisnis sendiri, Anda sudah
harus juga bekerja sama dengan konveksi atau tempat pebuatan
sepatu. Anda juga harus mengenal bahan-bahannya karena Anda
adalah orang yang menawarkannya jadi harus tahu segala
sesuatunya. Modal yang dibutuhkan pun tidak akan terlalu besar.
2. Jenis Usaha dengan Risiko Besar
Jika Anda ingin memulai usaha dan memiliki modal usaha yang
besar, tetapi bingung ingin memulai usaha apa, banyak waralaba
yang menawarkan sistem dan keuntungan yang lumayan. Anda
juga harus mempelajari waralaba yang akan Anda pilih, mulai dari
yang dijual di gerobak atau bahkan di mall besar, mulai jenis
makanan ringan, kudapan, makanan siap saji, mini market dll.
Anda bisa sambil belajar dari waralaba ini karena mereka sudah
memiliki sistem yang stabil. Namun, walaupun berasal dari
waralaba yang penghasilannya sudah besar dan sistem yang sudah
bagus, terkadang ada faktor lain yang mempengaruhinya. Jadi,
Anda harus benar-benar bisa memilih waralaba yang menurut
Anda sesuai. Setelah itu, Anda harus menemukan tempat yang
strategis untuk usaha Anda.
Biasanya kerjasama ini, kontraknya selama jumlah tahun tertentu.
Setelah itu, Anda bisa melanjutkan atau tidak. Ketika Anda
berwaralaba, ada banyak hal yang bisa Anda pelajari. Mungkin
setelah itu, Anda bisa membuka usaha sendiri tanpa berwaralaba
dan memiliki brand sendiri dari usaha Anda.
Apapun jenis usahanya, pastikan Anda sudah yakin ingin memulai
usaha, jangan sampai ketika usaha sudah mulai berjalan, Anda
malah berhenti di tengah jalan. Jika Anda melakukannya sendiri,
mungkin Anda hanya akan merugikan diri sendiri tetapi jika Anda
sudah bekerjasama dengan orang lain. Anda juga akan merugikan
orang lain dan ini akan berdampak kurang bagus jika Anda suatu
saat akan memulai usaha kembali.
Jika Anda memulai usaha dengan bersama orang lain pada
awalnya, maka selanjutnya Anda bisa mulai memisahkan diri
dengan memulai usaha sendiri. Tetapi pastikan bahwa Anda benar-
benar siap melakukannya dan harus jujur terhadap partner bisnis
dan para pembeli Anda.
Jangan takut untuk memulai usaha. Anda harus banyak bertanya
sambil banyak belajar, kemudian berani dan berbuat lalu
bekerjasama dengan orang lain untuk mulai melakukan usaha. Jika
Anda sudah melakukan usaha dan memiliki persiapan yang
maksimal, Anda tinggal menunggu hasilnya. Untung atau rugi itu
sudah biasa dalam dunia kewirausahaan, tetapi jangan dijadikan
alasan jika Anda rugi untuk mundur di dunia ini. Bangkitlah dan
tetap terus berusaha dan Anda akan melihat hasil yang sebenarnya.
Jadi, persiapkan segalanya sebelum memulai jenis usaha bagi
pemula.
BAB II
A. USAHA BAGI MAHASISWA
Pengusaha adalah orang yang melakukan usaha atau bisnis
dan menghasilkan uang. Sekarang banyak orang yang
memiliki bisnis, kewirausahaan sudah mula menjangkit
seperti virus yang menular mulai ke anak sekolah hingga
orang dewasa. Virus yang sudah menular itu terkadang
berhenti sementara ketika sebagai pemula, banyak orang
yang bingung memulai jenis usaha apa yang akan mereka
pilih untuk awal pengalaman berwirausaha mereka.
Jenis Usaha - Memilih dan Memulai Usaha bagi Pemula
Ketika akan memulai usaha, para pemula hendaknya
memilih jenis usaha apa yang hendak digelutinya. Selain
itu, pengusaha pemula juga perlu menambah wawasannya
tentang dunia usaha ini, yaitu dengan bergabung dengan
komunitas para pengusaha, banyak bertanya, belajar, berani
action, serta bekerja sama dengan yang sudah ahli.
1. Bergabung dengan Komunitas Para Pengusaha
Sebagai pemula yang baru tertarik di dunia usaha, ada
baiknya jika masuk di komunitas para pengusaha. Anda
bisa masuk ke dalam komunitas pengusaha. Sekarang ada
banyak himpunan pengusaha yang bisa Anda pilih seperti
HIPMI, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, himpunan
ini juga ada hampir di setiap perguruan tinggi. Untuk di
sekolah, sudah mulai ada juga kegiatan ekstrakurikuler
kewirausahaan. Hal ini akan memunculkan para pengusaha
muda.
Jangan malu bertanya apalagi jika sudah masuk ke dalam
komunitas dan kegiatan-kegiatan kewirausahaan karena
disana akan ada banyak orang yang bisa ditanya sebagai
narasumber dan menjawab apa yang kita ingin tanyakan
tentang kewirausahaan. Anda juga bisa mengetahui
pengalaman mereka sebagai pengusaha, ada banyak hal
bermanfaat yang bisa Anda dapatkan. Jadi, Anda harus
mulai dengan masuk di lingkungan wirausaha. Dengan
begitu, Anda tidak akan bingung jika ingin mengetahui
dunia usaha.
2. Bertanya
Jangan malu untuk bertanya. Tanyakan kepada yang sudah
menjadi pengusaha karena belajar dari orang yang sudah
berpengalaman akan membuat Anda mengenal seluk beluk
dunia yang baru Anda jajaki. Junior harus bertanya kepada
senior, pemula harus mau belajar dan banyak bertanya
kepada orang yang sudah memulai usaha dahulu.
Anda juga bisa bertanya kepada para penjual yang suka
Anda beli barang dagangannya. Anda dapat bertanya
dengan mengobrol usahanya mulai dari kapan, pendapatan
setiap harinya, serta laku di saat kapan saja. Dengan begitu,
Anda lebih banyak informasi yang bisa didapat melalui
kacamata seorang pedagang.
3. Belajar
Buku adalah jendela dunia, dunia wirausaha bisa dilihat
dari buku-buku yang ada. Jika Anda belum masuk ke dalam
komunitas pengusaha, Anda bisa mencari tahu informasi
tentang kewirausahaan melalui buku. Banyak buku yang
menginformasikan tentang usaha, jenis usaha yang cocok,
cara memulai berwirausaha, tips-tips memulai usaha, cerita
dari pengusaha sukses, contoh kisah sukses atau kisah yang
pernah mengalami rugi besar sampai cara menghitung
keuntungan. Banyak membaca buku akan dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan bagi para pemula tentang dunia
usaha.
4. Berani Action, Berbuat
Ketika sudah masuk ke komunitas pengusaha lalu banyak
bertukar pikiran tentang kewirausahaan dan juga banyak
membaca buku, Anda sudah bisa berani untuk action,
berbuat, memulai usaha. Tahap-tahap yang sebelumnya
sudah Anda siapkan bisa cukup menjadi bekal Anda untuk
memilih jenis usaha apa yang Anda ingin bangun sebagai
awal karier Anda sebagai pengusaha.
5. Bekerja Sama dengan yang Sudah Ahli
Ketika Anda sudah memiliki cukup bekal untuk memulai
usaha, tetapi Anda merasa belum siap untuk melakukannya
sendiri, Anda bisa bekerja sama dengan orang yang sudah
berkecimpung duluan di dunia usaha. Dengan begitu, Anda
bisa sambil belajar kepadanya sambil melakukan action.
Anda akan melakukan beberapa hal sekaligus, memulai
usaha, bisa sambil bertanya dan belajar juga. Ini adalah
manfaat yang bisa Anda dapatkan. Akan lebih mudah jika
Anda sudah mengenal terlebih dahulu orang tersebut. Anda
juga harus yakin kepada mitra Anda dalam memulai bisnis
karena harus memiliki dasar kejujuran dan kepercayaan.
Bekerja samalah dengan orang yang sudah berkecimpung
di dunia usaha, pastikan Anda mempercayainya. Bisa saja
bekerjasama dengan saudara atau teman tetapi harus
memiliki sikap profesianal agar tidak mencampuradukkan
persoalan pribadi dengan masalah bisnis karena ini bisa
merusak hubungan Anda dengan teman atau saudara Anda.
Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Peluang Usaha Untuk Mahasiswa
Memilih Peluang Usaha Untuk Mahasiswa Dengan Tepat
Peluang usaha untuk mahasiswa adalah sesuatu yang dapat
membuka mata tentang bagaimana mendapatkan penghasilan
selagi masih muda dan berstatus mahasiwa.
Mahasiswa sebenarnya mempunyai peran penting dan strategis
dalam memajukan pembangunan dalam berbagai sektor.
Sebagai mahasiswa tentu mempunyai kebanggaan tersendiri karena
tidak setiap orang dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi. Dibutuhkan modal selain kreativitas, kecerdasan
juga keuangan.
Sebagai mahasiswa kita dituntut menjadi mahasiswa yang kreatif
dan dapat menangkap peluang yang ada di sekeliling kita. Sudah
banyak bukti orang yang sukses saat ini karena mereka merintis
usahanya sejak masih muda dan masih berstatus mahasiswa.
Peluang usaha untuk mahasiswa adalah kegiatan bila dikerjakan
dengan sungguh-sungguh akan dapat memberi keuntungan. Tentu
saja melakukan peluang usaha untuk mahasiswa dibutuhkan
ketekunan dan keuletan. Namun dalam menangkap peluang usaha
untuk mahasiswa ada hal yang harus di perhatikan agar dapat
mencapai keberhasilan.
Hal yang harus diperhatikan dalam peluang usaha untuk
mahasiswa
Peluang usaha untuk mahasiswa haruslah mempunyai target yang
hendak dicapai. Target merupakan tolok ukur dalam menjalankan
suatu pekerjaan.
Peluang usaha untuk mahasiswa bermacam-macam, pilihlah
bidang yang memang kita kuasai atau bidang yang memang
menjadi hobi kita.
Pilih bidang yang memang dibutuhkan oleh masyarakat minimal di
lingkungan kampus. Karena tempat pemasaran produk kita yang
paling mudah dan terjangkau adalah lingkungan kampus.
Sebenarnya banyak sekali peluang usaha untuk mahasiswa yang
dapat dimanfaatkan di lingkungan kampus.
Misalnya berjualan pulsa elektronik, menjual barang-barang hasil
kreatifitas buatan tangan dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
Seperti kertas daur ulang yang dapat dibuat berbagai macam
hiasan, kotak tisu, atau membuat bunga dari sabun mandi atau
membuat bunga dari plastik kresek yang tak terpakai. Atau
berjualan kaos oblong yang dibeli dengan harga grosir lalu di jual
dengan harga eceran.
Kita dapat memanfaatkan moment-moment seperti hari valentine,
bulan puasa atau hari raya dengan membuat makanan yang dapat
dijual.
Peluang usaha untuk mahasiswa selain melaui offline dapat juga
online di internet. Seperti belajar SEO untuk bisnis usaha online.
Selain usaha di dunia nyata ternyata usaha di dunia maya banyak
sekali peluangnya.
Peluang usaha untuk mahasiswa di dunia maya
Peluang usaha untuk mahasiswa dalam bisnis online salah satunya
dengan berjualan baik barang atau jasa.
Keunggulan bisnis online adalah pasar yang mencapai seluruh
dunia. Dan merupakan kesempatan usaha yang menjanjikan dalam
memperkenalkan produk kita.
Hal yang terpenting adalah menggali ide, gagasan dan menemukan
peluang yang ada dan memanfaatkan sebaik mungkin.
Apa yang ada dalam lingkungan kita, dapat menjadi lahan usaha
apapun kondisi dan usahanya pasti dapat berkembang. Semua itu
dapat terwujud hanya dengan ketekunan dan keuletan agar tercapai
keberhasilan.
Peluang usaha untuk mahasiswa bermacam-macam jenisnya dari
yang kecil sampai yang besar. Sebagai awal lakukan bisnis yang
mudah seperti berjualan pulsa elektronik.
Berjualan pulsa elektronik dapat dilakukan kapan saja dan di mana
saja.
Peluang usaha untuk mahasiswa mungkin saja didapatkan dari
sebuah kegiatan mahasiswa.
Hal yang harus kita miliki mau untuk bekerja keras dan
mempunyai keinginan untuk maju dan merubah nasib menuju lebih
baik.
Sekarang ini bukan hal yang aneh jika seorang yang sederhana
tanpa mempunyai modal besar berbicara bisnis. Sebab peluang
usaha sebenarnya ada di mana-mana. Asal mau berusaha dan
berpikir kreatif.
Sebagai mahasiswa dengan jiwa dan kreatifitas yang tinggi bukan
mustahil akan dapat menciptakan peluang usaha bagi orang lain.
Jangan hanya berpikir untuk menjadi karyawan yang digaji tiap
bulannya, tetapi berpikirlah sebagai seorang pengusaha yang akan
mempunyai karyawan dan menggajinya.
Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa keberhasilan atau
kegagalan wirausaha sangat tergantung pada peda kemampuan
pribadi wirausaha. Zimmerer (1996: 14-15) mengemukakan
beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha barunya adalah:
1.Tiadak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak
memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan
kurang berhasil.
2.Kurang berpengalaman. Baik dalam kemampuan teknik,
kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan
mengkoordinasikan, ketrampilan mengelola sumber daya manusia,
maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3.Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat
berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran khas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran
khas akan menghambat operasional perusahaan dan akan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4.Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awak
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perncanaan maka akan
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi
yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan eret kaitanya
dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalan berusaha. Sikap
yang setengah-setengah dalam usaha akan mengakibatkan usaha
yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah
hati kemungkinan gagal akan besar.
8.Ketidakmempuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan
melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya
bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu
membuat peralihan setiap waktu.
Selain fartor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan,
Zimmerer (1996:17) mengemukakan beberapa potensi yang
membuat sesesorang mundur dari kewirausahaan, yaitu:
1.Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun
tahap pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus
memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam
kewirausahaan sewaktu-waktu adalah rugi dan sewaktu-waktu juga
ada untungnya. Kondisi ketidaktentuan inilah seseorang mundur
dari kegiatan berwirausaha.
2. Kerugian akibat hilangnya modal investigasi. Tingkat kegagalan
bagi usaha baru sangatlah tinggi. Menurut Yuyun Wirasasmita
(1998), tingkat mortalitas/kegagalan usaha kecil di
indonesiamencapai 78%, kegagalan investasi mengakibatkan
seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Bagi seorang
wirausaha, kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajaran
berharga.
3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya
bekerja sendiri dari mulai pembelian, pengolahan, penjualan dan
pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam
berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha
menjadi mundur. Ia kurang terbiasa dalam menghadapi tantangan.
Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan
sebagai peluang yang harus di hadapi dan di tekuni.
4. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya
mantap. Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam
usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan
berwirausaha. Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupanya
tidak meninngkat, maka akan mundur dari usaha dagangnya dan
masuk kedalam usaha lain
KESIMPULAN
Pada era globalisasi ini memungkinkan kita
mengetahui informasi dalam sekejap, sehingga dengan
hal tersebut dapat kita manfaatkan dalam dunia
wirausaha. Sebagai mahasiswa kita juga harus belajar
tentang wirausaha dan dapat melihat peluang bisnis di
sekitar kita. Kembangkan lah sikap inovatif dan kreatif
sehingga usaha yang kita jalankan dapat terus berjalan
dengan lancer
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous (2008). Proses Kewirausahaan. Dari
http://Proses Kewirausahaan « Catatan Online ghaNOZ
2480.htm, 11 Mei 2010
Anonimous (2009). Sembilan Bekal Untuk Menjadi
Pengusaha. Dari http://bisnisukm.com/category/tips-
motivasi-bisnis, 27 April 2010
Anonimous (2009). Kualitas Dan Karakteristik (Sukses.
Dari
http://www.sentrakukm.com/index.php/beranda/356, 27
April 2010
Alma, Buchari (2002). Kewirausahaan. Bandung:
Alfabeta
Amin (2009). Memahami Karakteristik Kewirausahaan.
Dari http://viewcomputer.wordpress.com/, 27 April 2010
Amudi, Pasaribu (2000). Bahan Kuliah kewirusahaan
Magister Management USU. Medan: USU Press
Buzan, Tony (2007). Buku Pintar Mind Map. Jakarta:
PT. Gramedia
Cahyono, Heru (2009). Pengertian Wirausaha. Dari
http://heruexa.blogspot.com/2009/10, 11 April 2010
Chandra, P.E. (2008). Cara Gila Jadi Pengusaha. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Elqorni, Ahmad (2008). 6 Kunci Keberhasilan Usaha.
Dari http://elqorni.wordpress.com/2008/04/09, 27 April
2010
Hartawan, Rumadi (2010). BC @ Mengapa
Berwirausaha?. Dari http://galeriukm.web.id/artikel-
usaha/mengapa-berwirausaha, 27 April 2010
Kasali, Rhenald (2010). MYELIN. Jakarta: PT.
Gramedia
Kasmir (2007). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Perkasa.
Kotler, Phillip (1997). Manajemen Pemasaran, Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta: PT.
Prenhallindo
Lambing, Peggy (2000). Entrepreneurship. Upper Sadle
River: Prentice Hall
Lupiyoadi, R., & Jero W. (1998). Cara Mudah Menjadi
Wirausaha. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI
KEWIRAUSAHAAN
107
Maddy, Khairul (2009). Perilaku Wirausaha. Dari
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10, 27 April
2010
Machfoedz, Mas’ud., & Machfoedz, M. (2005).
Kewirausahaan. Metode, Manajemen dan Implementasi.
Yogyakarta: BPFE
Mahmood, R., Et al.(2007). Prisip-Prinsip Asas
Keusahawanan. Singapore: Thomson.
McClelland, D. (1987). Pengantar Kewirausahaan.
Jakarta: Intermedia.
Meredith, Geoffrey G., Nelson, Robert E., & Neck,
Phllip A. (2002). Kewirausahaan. Teori dan Praktek (The
Practice of Entrepreneurship). Jakarta: Penerbit PPM
Mustel, Group. False Creek Flats Business Survey, 23-
33.
Nagy, Aldar. (2010). 5 Kunci Keberhasilan Usaha
http://adesyams.blogspot.com/2010/01/5-kunci-
keberhasilan usaha.html, 27 April 2010
Pinchot, G III. (1985). Intrapreneuring: Why You Don’t
Have to Leave The Organization to Become an
Entrepreneur. New York: Harper & Row.
Pranashakti, I. (2008). Kewirausahaan. Dari
http://ipan.web.id/category/bisnis/, 10 Mei 2010
Prayitno, R.H. (2003). Kewirausahaan: STIA Bagasasi
Sanusi, Achmad (1994). Menelaah Potensi Perguruan
Tinggi Untuk Membina Program Kewirausahaan dan
Mengantar Kehadiran Pewirausaha Muda. Makalah
Seminar Kewirausahaan, Inkubator Bisnis Bandung,
STMB-KADIN Jabar.
Sarosa, Pietra (2004). Kiat Praktis Membuka Usaha,
Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Scarborough, Norman & Zimmerer, Thomas W. (2002),
Effective Small Business Management: An
Entrepreneurial Approach, New Jersey: Prentice Hall
Sentraukm (2010). 10 Kunci Kualitas Dan Ciri-Ciri
Wirausahawan. Dari http://www.sentrakukm.com/, 27
April 2010
Shumpeter J.A. (1961). The Theory of Economic
Development. New York: Oxford Univ. Press,
Daftar Pustaka
108
Sirait, R. (2009). Definisi Kewirausahaan. Dari
http://revolsirait.com/author/papavael/, 10 April 2010
Steinhoff D, & Burges J.F. Small Business Management
Fundamental. New York: McGraw-Hill,
Superadmin (2008). Definisi Wirausaha
(Entrepreneurship).
http://www.pengusahamuslim.com/kewirausahaan/entrep
reneurship/23-definisi-wirausaha-entrepreneurship.html,
27 April 2010
Suryana (2001). Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat,
dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat,
Susrofi, M. (2003). Kunci Sukses Berwirausaha. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Taro (2008). Cara Menjadi Pengusaha. Dari http//hipmi.
org/blog/ ?p=30 http://hipmi. org/blog/?p=30, 27 April
2010
Triton (2007). Manajemen Sumbera Daya Manusia.
Yogyakarta; Tugu Publisher.
Wiratmo, Maskur (1996). Pengantar Kewirausahaan.
Yogyakarta. BPFE.
Zaqeus, Edy (2009). Bob Sadino: Mereka Bilang Saya
Gila!. Bekasi: Kintamani Publishing.
Zimmerer W. Thomas Et al. (1996). Entrepreneurship
and The New Venture Formation. New Jersey: Prentice
Hall Inc.