116988041-Ruptur-kornea.pptx
-
Upload
anantyo-kusuma-yudha -
Category
Documents
-
view
24 -
download
3
Transcript of 116988041-Ruptur-kornea.pptx
Ruptur kornea merupakan trauma pada kornea baik partial- maupun full-thickness.
Luka partial-thickness tidak mengganggu bola mata (abrasi)
Luka full-thickness penetrasi penuh pada kornea, menyebabkan ruptur dari bola mata
Trauma pada mata-Benda asing pd kornea
-Abrasi kornea-Laserasi kornea
-Perforatum kornea
-Hifema-Uveitis traumatik
- Iridodialisa--midriatk traumatika
-kerusakan zonula-katarak
-ruptur skleraRuptur khoroid-ablatio retina -perdarahan vitreus
-neuropati optik traumatika
DefinisiSuatu benturan tumpul bisa mendorong mata ke belakang sehingga kemungkinan merusak struktur pada mata .
Jenis : Trauma Tumpul Orbita, kelopak
mata,konjugtiva, uvea,COA,lensa, fundus,
Saraf optik.
1. Trauma Tumpul (Kontusio Ocular)
2. Trauma Tajam
Definisi
Trauma tajam akibat benda tajam yang menyebabkan
luka di struktur mata.
Jenis Trauma Tajam : Trauma mata Tembus bola Mata,
Benda Asing Intraokular
Definisi
Trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya
bahan kimia yang dapat merusak struktur mata tersebut.
Jenis : 1. Trauma kimia Asam : asam sulfat
2. Trauma Kimia Basa : Ammonia, Potassium hidoksi
3. Trauma Kimia
TRAUMA MATA
B M TERBUKAB M TERTUTUP
RUPTURLASERASIKONTUSIOLASERASI LAMELAR
PERFORASIBENDA ASING PENETRASI
Klasifikasi trauma mata Berdasarkan Birmingham Eye Trauma Terminology System (BETTS)
Trauma bola mata tertutup (closed-globe injury)• Kontusio• Laserasi lamellarTrauma bola mata terbuka (open-globe injury)• Ruptur• Laserasi
o Penetrasio Intraocular foreign body (IOFB)o Perforasi
• Langkah pertama dalam evaluasi trauma kornea adalah menentukan apakah termasuk luka full-thickness atau bukan dan mengakibatkan rupture bola mata.
• Luka full-thickness aqueous humor keluar dari bilik mata depan, yang
ditandai dengan korea yang rata, gelembung air di bawah kornea, pupil asimetris sekunder karena iris yang menonjol
kearah defek kornea.
Diagnosis
Anamnesis• Mekanisme trauma harus ditanyakan dengan detail dan lengkap• Bentuk dan ukuran benda penyebab trauma.• Asal dari objek penyebab trauma.• Kemungkinan adanya benda asing pada bola mata dan atau
pada orbita.• Waktu pasti terjadinya trauma.• Lokasi terjadinya trauma.• Penggunaan kacamata koreksi atau pelindung.• Aksesoris mata yang dapat melindungi atau berkontribusi pada
trauma akut.
• Keadaan miopia berat menyebabkan mata lebih rentan terhadap trauna kompresi anterior-posterior.
• Operasi mata sebelumnya, dapat membuat jaringan lebih mudah ruptur.
• Penglihatan sebelum terjadinya trauma pada kedua mata.• Medikasi yang sedang dijalani termasuk obat tetes mata
dan alergi.• Status tetanus• Riwayat medis• Riwayat mata
PEMERIKSAAN FISIK
Menilai dari depan ke belakang
1. Menilai tajam penglihatan dan pergerakan bola mata
2. palpebra
3. Inspeksi konjungtiva
4. Pemeriksaan permukaan kornea dan sclera
5. Kamera okuli anterior
6. Pupil, iris, lensa
7.Oftalmoskop
Sementara itu pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis ruptur kornea meliputi :
• CT-scan• MRI• USG
Empat tujuan utama dalam mengatasi kasus trauma mata adalah
1. memperbaiki penglihatan2. mencegah terjadinya infeksi 3. mempertahankan struktur dan anatomi
mata,4. mencegah sekuele jangka panjang
PENATALAKSANAAN
bila luka kecil, lepaskan konjungtiva di limbus yang berdekatan, kemudian ditarik supaya menutupi luka kornea tersebut (flap konjungtiva).
Bila luka di kornea luas, maka luka itu harus dijahit. Kemudian ditutup dengan flap konjingtiva
Jika luka di kornea itu disertai prolaps iris, iris yang keluar harus dipotong dan sisanya di repossisi, robekan di kornea dijahit dan ditutup dengan flap konjungtiva
.
Kalau luka telah berlangsung beberapa jam, sebaiknya bilik mata depan dibilas terlebih dahulu dengan larutan penisilin 10.000 U/cc, sebelum kornea dijahit. Sesudah selesai seluruhnya, berikan antibiotika dengan spektrum luas dan sistemik, juga subkonjungtiva
Antibiotik Pemberian obat ini adalah untuk mencegah agar
tidak terjadi endoftalmitis postraumatika. Sebaiknya diberikan antibiotika spektrum luas untuk Gram positif dan Gram negatif. Obat yang dapat digunakan adalah Vankomisin intravitreal 1 mg atau intravena 1 gram tiap 12 jam, Ofloksasin 1 tetes 4 kali sehari, atau Seftazidim 250 mg-2 g IV/IM tiap 8-12 jam atau 2,25 mg intravitreal.