1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG...

49
1. Judul Penelitian ANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010 2. Latar Belakang Sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang No.25 Thn 2000 (selanjutnya disingkat UU No.25/2000) tentang program pembangunan nasional (PROPENAS) tahun 2000 sampai 2004 khususnya dalam bidang olahraga adalah : Program pengembangan dan keserasian kebijakan olahraga 1. Program pengembangan dan keserasian kebijakan olahraga 2. Program pemasyarakatan olahraga 3. Program pemanduan bakat dan bibit olahraga TERIMA KASIH TELAH MENDOWLOAD… ajak teman2 anda kunjungi terus http://tugas2kuliah.wordpress.com untuk mendapatkan kebutuhan dokumen anda lainnya secara GRATISS…!!! atau tolong sebarkan website ini… : see u at the top…!!! Ingat…!!! Hidup ini adalah memberi… bukan menerima…!!!

Transcript of 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG...

Page 1: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

1. Judul Penelitian

ANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA

PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM

MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI

KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

2. Latar Belakang

Sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang No.25 Thn 2000

(selanjutnya disingkat UU No.25/2000) tentang program pembangunan

nasional (PROPENAS) tahun 2000 sampai 2004 khususnya dalam bidang

olahraga adalah :

Program pengembangan dan keserasian kebijakan olahraga

1. Program pengembangan dan keserasian kebijakan olahraga

2. Program pemasyarakatan olahraga

3. Program pemanduan bakat dan bibit olahraga

4. Program peningkatan prestasi olahraga

Ditambah Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005

tentang system keolahragaan nasional. Kemudian berjalannya otonomi daerah

yang memberikan motivasi kepada kita semua dalam rangka pengembangan

suatu wilayah dalam sauna yang kondusif dan dalam wawasan yang

demokratis dilanjutkan lagi dengan adanya kebijakan bupati Kabupaten

Pinrang yang berfokus pada peningkatan sumberdaya manusia masyarakat

1TERIMA KASIH TELAH MENDOWLOAD… ajak teman2 anda kunjungi terus http://tugas2kuliah.wordpress.com untuk mendapatkan kebutuhan dokumen anda lainnya secara GRATISS…!!! atau tolong sebarkan website ini… : see u at the top…!!!Ingat…!!! Hidup ini adalah memberi… bukan menerima…!!!

Jika bermanfaat… dan jika berkenan, sedekahkan pulsa Anda seikhlasnya ke nomor kami  : 0813 4209 2137 hehehehe.. 

SMS kami jika membutuhkan sebuah dokumen..!!! akan kami upload

Page 2: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Kabupaten Pinrang khususnya pada bidang pendidikan jasmani dan olahraga

di sekolah-sekolah dan masyarakat sebagai subsistim pendidikan secara

menyeluruh yang nantinya dapat meningkatkan kualitas fisik, karakter, etika,

disiplin, dan kepribadian masyarakat Pinrang.

Tolak ukur keberhasilan pembinaan prestasi olahraga yang dicapai oleh

Kabupaten Pinrang pada pekan olahraga daerah (PORDA) dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan, walaupun pada pekan olahraga daerah di Kabupaten

Bone sedikit mengalami peningkatan peringkat yaitu dari peringkat ke XXII di

Kabupaten Palopo dan di Kabupaten Bone peringkat ke VIII namun perolehan

medali tersebut tidak signifikan. Pada pekan olahraga daerah ke XIII di

Kabupaten Bone kabupaten pinrang meduduki peringkat ke VIII dengan

medali emas 7 dari total medali emas yang di perebutkan 296 medali emas.

Pada medali perak 9 dari total medali perak yang di perebutkan 296 medali

perak sedangkan medali perunggu 28 dari total medali perunggu yang di

perebutkan 398 medali perunggu

Ditambah lagi dengan adanya kebijakan bupati Kabupaten Pinrang yang

berfokus pada peningkatan sumberdaya manusia masyarakat Kabupaten

Pinrang khususnya pada bidang pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah-

sekolah dan masyarakat sebagai subsistim pendidikan secara menyeluruh yang

nantinya dapat meningkatkan kualitas fisik, karakter, etika, disiplin, dan

kepribadian masyarakat Pinrang.

Berdasarkan prestasi yang dicapai Kabupaten Pinrang pada pekan

olahraga daerah yang ke XIII di Kabupaten Bone tahun 2006, maka sangat

2

Page 3: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

jelas bahwa perlu ada keserasian antara pemerintah kabupaten dan para

pemegang kebijakan yang ada di Kabupaten Pinrang dalam pengembangan

olahraga prestasi, guna mendukung program keolahragaan. Hal ini

dimaksudkan agar terjadi sinergi dalam pengembangan olahraga prestasi di

Kabupaten Pinrang dan efisiensi penggunaan dana peningkatan prestasi

olahraga.

Beberapa factor yang sangat berpengaruh dalam pengembangan

olahraga prestasi di Kabupaten Pinrang :

1. Sumberdaya manusia olahraga (pelatih, atlit, wasit dan pengurus

olahraga )

2. Sarana dan prasarana

3. Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Pinrang

4. Kinerja organisasi

Namun demikian factor potensi wilayah dan jumlah penduduk turut

menunjang didalamnya. Kabupaten Pinrang mempunyai luas wilayah

1.961,77 km2 persegi dan wilayah sebelah barat berbatasan: Selat Makassar

dan Kabupaten Poliwali Mandar, wilayah sebelah timur berbatasan:

Kabupaten Engrekang dan Kabupaten Sidrap, wilayah sebelah selatan

berbatasan: Kota Pare-Pare dan wilayah sebelah utara: Kabupaten Tanatoraja.

dengan jumlah penduduk 313.801 jiwa, dengan jumlah laki-laki 156.405

jiwa dan jumlah perempuan 157.396 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk

8,45 % yang tersebar 12 kecamatan 104 desa dan kelurahan. Sumber

penghasilan masyarakat pinrang dari sector pertanian: (data BPS Sul Sel tahun

3

Page 4: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

2006). Faktor- factor ini perluh diakomodasikan oleh KONIDA Kabupaten

Pinrang dalam suatu program jangka panjang .

Dari berbagai program pembinaan olahraga prestasi 10 tahun terakhir

belum memperlihatkan hasil yang maksiamal. Penetapan cabang olahraga

perioritas atau unggulan seharusnya ditetapkan berdasarkan sumber daya

manusia olahraga (pengurus, pelatih, wasit dan atlet), sarana dan prasarana

olahraga yang dimiliki dan kebijakan pemerintah dalam penyediaan dana

pembinaan olahraga prestasi.

Di kabupaten pinrang di perlukan suatu komitmen yang tinggi dan di

tindak lanjuti oleh kebijakan pemerintah dalam penyediaan dana pembinaan

prestasi olahraga serta transparansi yang akuntabel didalam pengembangan

potensi pembianaan olahraga prestasi.

Sehubungan dengan itu, pemerintah daerah dan komite olahraga nasional

Indonesia kabupaten pinrang sebagai badan pengelolah tertinggi dalam

pengembangan olahraga prestasi di daerah perluh menyikapi fenomena ini dan

membuat langkah-langkah strategis untuk pengembangan olahraga prestasi di

kabupaten pinrang . Salah satu langkah yang mendasar perluh dilakukan

adalah perluhnya data empirik tentang sumber daya manusia (atlet, pelatih,

dan pengurus cabang olahraga). Sarana – Prasarana Olahraga, Kebijakan

Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang dan pendanaan dalam menetapkan

strategi untuk mempersiapkan potensi pembinaan prestasi olahraga daerah

Kabupaten Pinrang dalam menyongsong Pekan Olahraga Daerah yang Ke

XIV di Kabupaten Pangkep tahun 2010

4

Page 5: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

2. Rumusan Masalah

1. Cabang olahraga apa yang perluh dibina untuk persiapan PORDA ke XIV

di Kabupaten Pangkep 2010?

2. Faktor-faktor apa yang perluh dibenahi untuk persiapan PORDA ke XIV di Kabupaten Pangkep 2010?

4. Tujuan Penelitiaan

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi sumberdaya manusia

olahraga yang di miliki pada cabang olahraga prestasi di kabupaten

pinrang.

2. Untuk mengetahui dari kondisi sarana-prasarana yang dimiliki pada

cabang olahraga prestasi di kabupaten pinrang.

3. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah menetapakan dana Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dalam meningkatkan prestasi

olahraga di Kabupaten Pinrang.

4. Untuk mengetahui kinerja organisasi terhadap pembinaan prestasi pada

cabang olahraga di Kabupaten Pinrang.

5. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi pemerintah daerah kabupaten pinrang dan KONI Kabupaten

Pinrang

a. Menjadi acuan dalam membuat dan menetapkan kebijakan bagi

pemerintah Kabupaten Pinrang dalam pengembangan olahraga prestasi

5

Page 6: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

olahraga dalam menyongsong pekan olahraga daerah ke XIV di

Kabupaten Pangkep.

b. Menjadi acuan dalam menetapkan pemetaan cabang olahraga prestasi

di Kabupaten Pinrang

c. Dapat menjadi acuan dalam menyusun dan menetapkan program

pembinaan jangka panjang KONI Kabupaten Pinrang menyongsong

pekan olahraga daerah ke XIV di Kabupaten Pangkep tahun 2010 dan

pekan olahraga daerah tahun 2014

2. Manfaat bagi pengurus cabang olahraga:

a. Dapat menjadi acuan dalam menyusun program peningkatan kualitas

pengurus dan pelatih dan atlet.

b. Dapat menjadi dasar dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas

manajemen cabang olahraga prestasi sehingga dapat mendorong atlet

untuk berprestasi yang lebih tinggi.

3. Menjadi bahan informasi bagi instansi terkait.

4. Menjadi bahan informasi bagi guru olahraga dan pelatih olahraga agar

dapat meningkatkan SDM karirnya.

5. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk peneliti selanjutnya

dengan harapan dapat di kembangkan dengan variable dan permasalahan

yang lebih luas.

6. Bagi peneliti agar lebih terampil dalam meneliti, memiliki sikap percaya

diri, tingkah laku, kepribadiaan semakin matang serta bertambahnya

pengetahuan itu sendiri.

6

Page 7: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

6. Tinjauan Pustaka

6.1. Potensi Olahraga Prestasi

Pengembnagan olahraga sampai sekarang ini mengalami perubahan

sesuai dengan perkembanagan dan penerapan teknologi dalam olahraga.

IPTEK olahraga memang tidak bisa di pungkiri sebagai salah satu factor

yang mempengaruhi defenisi atau pengertiaan olahraga sampai sekarang

ini..

Dewasa ini semakin sukar dipisahkan muatan teknologi yang

menggabungkan otot dan mesin temuan ilmiah melahirkan olahraga yang

berorientasi teknologi (techno sport). Pada tingkat Internasional masih

dihadapkan pada kesulitan menetapkan defenisi olahraga yang dapat

memuaskan banyak orang, sehingga sampai sekarang ini ditemukan defenisi

olahraga yang beragam, sesuai dengan sudut pandang disiplin ilmu

keolahragaan yang digunakan memahami fenomena olahraga.

Walaupun pengertian olahraga masih beragam namun esensi

pengertian olahraga kebanyakan berkaitan dengan tiga unsure pokok yaitu;

bermaian, latihan fisik dan kompotensi. Defenisi olahraga yang di rumuskan

dewan Eropa (1980) “olahraga sebagai aktivitas spontan, bebas dan

dilaksanakan selama waktu luang” Pengertian ini merupakan interpretasi

yang masih bersifat umum yang kemudian digunakan sebagai dasar bagi

gerakan “Sport For All”.

7

Page 8: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Dari pengertian olahraga ini memberikan keluasan melaksanakan

aktivitas olahraga sebagai suatu aktivitas olahraga yang tidak mengandung

pengertian olahraga kompetitif.

Pengembangan olahraga prestasi sangat kompleks, sehingga

memerlukan waktu yang panjang untuk menghasilkan suatu prestasi pada

tingkat dareah , nasioanal dan Internasional. Waktu yang panjang juga tidak

cukup, jika tidak didukung oleh suatu program latihan secara bertahap dan

berkelanjutan serta membutuhkan dana yang cukup. Untuk itu dalam

pengembangannya dimulai dari pemassalan melalui pendidikan jasmani dan

olahraga di sekolah-sekolah dasar, kemudian dilanjutkan dengan pembinaan

spesialisasi olahraga pada usia dini, pemantapan dan pembinaan lebih lanjut.

Menurut Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (2004) bahwa

pola pembinaan dan pengembangan olahraga di Indonesia menggunakan

pola piramida terbalik yaitu: dimulai dari pemassalan melalui sekolah-

sekolah dan masyarakat, kemudian talent scouting (Pemandu Bakat),

Pembinaan spesialisasi cabang olahraga di klub-klub, tahap pemantapan

prestasi, dan terakhir penghalusan prestasi (berprestasi Nasional dan

Internasional).

Dalam pengembangan olahraga prestasi di Kabupaten Pinrang ini

memerlukan partisipasi dan pengorbanan dari berbagai pihak, karena

pemerintah secara keseluruhan belum mampu menyiapkan dana. Walaupun

demikian pola pembinaan prestasi yang dianut di seluruh Kabupaten Pinrang

haruslah sama sehingga terjadi sinergi sehingga hasilnya dapat maksimal.

8

Page 9: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Propenas (2000) menjelaskan pentingnya keserasian kebijakan

pengembangan olahraga antara pemerintah pusat dan daerah, demikian juga

dengan pemasyarakatan olahraga pendidikan jasmani, perlunya dilakukan

pemanduan bakat dan pembibitan usia dini serta peningkatan prestasi

olahraga.

Dalam pengembangan olahraga prestasi di Kabupaten Pinrang ada

beberapa faktor yang saling mempengaruhi yaitu sumberdaya manusia (atlet,

pelatih dan pengurus cabang olahraga), sarana prasarana, dan kebijakan

pemerintah daerah dan dana.

Menurut litbang KONI Pusat (2004) bahwa ada beberapa komponen

yang menentukan tercapainya prestasi tinggi dalam olahraga prestasi yaitu ;

keadaan teknik peralatan/sarana - prasarana olahraga, keadaan pertandingan,

keadaan psikologi atlet, keadaan kemampuan keterampilan atlet, keadaan

kemampuan fisik atlet, keadaan konstitusi tubuh dan keadaan kemampuan

taktik/strategi.

Jika disimak pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa

komponen teknis peralatan/sarana-prasarana olahraga yang dimaksudkan

adalah suatu peralatan/sarana-prasarana olahraga yang memenuhi syarat

untuk digunakan dalam latihan dan pertandingan. Hal ini dimaksudkan

bahwa jika seorang atlet yang tidak menggunakan peralatan/sarana-

prasarana olahraga yang representatif atau up to date (sesuai perkembangan

IPTEK olahraga yang mutakhir), maka sulit seorang atlet dapat berkompetisi

9

Page 10: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

dengan atlet lainnya yang telah lama menggunakan peralatan/sarana-

prasarana olahraga yang up to date.

Kemudian yang dimaksudkan dengan keadaan pertandingan adalah

suatu kondisi dimana seorang atlet dapat melakukan adaptasi terhadap

tempat, situasi, periodisasi, jumlah pertandingan, pelatih yang menangani,

jumlah penonton, sponsorship dan tingkat persaingan antar atlet. Keadaan

psikologi adalah suatu tingkatan percaya diri, motivasi rasa cemas dan rasa

aman terhadap masa depan yang dimiliki atlet untuk dapat berprestasi tinggi.

Keadaan kemampuan fisik, keterampilan, komposisi tubuh dan

kemampuan taktik/strategi adalah suatu keadaan tingkat sumberdaya

manusia yang dimilki atlet. Kemampuan keterampilan adalah suatu

tingkatan keterampilan yang dimilki atlet sesuai cabang olahraganya,

keadaan kondisi fisik adalah suatu tingkatan kondisi fisik yang dimilki atlet

untuk dapat berprestasi atau mengikuti pertandingan tingkat daerah, nasional

dan internasional.

Komposisi tubuh adalah suatu kondisi antrophometrik tubuh dan bakat

yang dimilki atlet untuk dapat berprestasi tinggi pada cabang olahraganya

dan keadaan taktik/strategi adalah suatu kodisi tingkatan pengetahuan

taktik/strategi yang dapat diterapkan atlet dalam suatu pertandingan untuk

dapat meraih prestasi tinggi.

10

Page 11: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

6.2. Potensi faktor pembinaan Olahraga Prestasi di Tinjau Aspek

Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia yang di miliki suatu daerah menempati

kedudukan paling strategik dan penting diantara sumber daya lainnya.

Sumber daya manusia yang mengalokasikan dan mengelolah segenap

sumber daya lainnya, bagaimanapun berlimpahnya kondisi sumber daya

lainnya tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.Sumber

daya manusia adalah model dasar pembangunan nasional pada umumnya

dan peningkatan prestasi olahraga pada khususnya Pengembangan olahraga

prestasi kompleks, untuk itu di perlukan sumberdaya manusia yang

berkualitas.komponen sumberdaya manusia yang dimaksudkan adalah atlet

dan pelatih.

Menurut Harzuki (2003) bahwa setiap organisasi olahraga sangat

tergantung pada orang-orang yang mengambil perang dari organisasi

misalnya; administrator, pengumpul atau penyandang dana, perencana, wasit

,pelatih, atlet dan ahli sport medicine. Komponen-komponen sumber daya

manusia ini sangat menentukan tingkat keberhasilan pengembangan

olahraga prestasi di suatu kabupaten.

Di Kabupaten Pinrang sumber daya manusia seperti ini mungkin sudah

ada, merupakan potensi besar bagi daerah Kabupaten Pinrang di masa

datang, namun kualitas sumber daya manusia tersebut belum diketahui.

Bagaimanakah kondisi kualitas atlet,pelatih dan pengurus olahraga? untuk

jelasnya akan diuraikan komponen-komponen SDM sebagai berikut:

11

Page 12: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

A. Potensi Atlet

Sumber daya atlet memiliki peran yang sangat strategis dalam pola

pembinaan olahraga,karena atlet adalah merupakan objek yang menjadi

factor yang berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu cabang

olahraga dapat berprestasi merupakan sesuatu yang mutlak harus

dimiliki oleh suatu cabang olahraga, sehingga dapat mencapai prestasi

yang optimal. Atlet adalah seseorang yang telah melakukan pelatihan

dari salah satu cabang olahraga secara kontinyu dalam waktu tertentu

serta telah menunjukkan peningkatan prestasi secara terhadap.Atlet

dunia telah mulai berlatih sejak usia dini yaitu umur 8 sampai umur 10

tahun dan mencapai prestasi puncak pada umur 18 sampai umur 20

tahun. Mekanisme pembinaan olahraga prestasi semestinya dimulai dari

tahap pemanduan bakat (talent scouting). Khusus dalam pemilihan calon

atlet di daerah tidak terlepas dari kegiatan alami atau apa kegiatan

sehari-hari yang dilakukan di daerah tersebut, kondisi alam, disamping

kemauan atau keinginan calon atlet tersebut.

B. Potensi Pelatih Cabang Olahraga

Pelatih adalah suatu sosok yang kadang dipuja dan kadang

dicaci.hal ini sngat tergantung pada keberhasilannya meningkatkan

prestasi atletnya.pelatih adalah orang yang secara sadar ,berkemauan

keras ,terlibat dengan proses pelatihan untuk menekuni cabang olahraga

yang disenaginya.menjadi pelatih adalah pekerjaan yang unik, di

dalamnya terbentang luas aspek garapan yang sarat dengan tantangan,

12

Page 13: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

persaingan, aspek peningkatan diri, peningkatan kemampuan, menjaga

dan memelihara kewibawaan, terampil berkomunikasi, cermat

mengambil keputusan dan masih banyak lagi aspek pendukung yang

kesemuanya bermuara pada upaya untuk sukses dalam bertugas sebagai

pelatih.

Pelatih mempunyai tugas yang berat dalam melaksanakan suatu

kepelatihan cabang olahraga, namun tugas tersebut bila berhasil

mencapai prestasi yang di inginkan akan menjadi mulia dan terhomat

di masyarakat.

Tugas utama seorang pelatih adalah membantu atlet untuk

meningkatkan prestasinya setinggi mungkin. Atlet menjadi juara

disebabkan karena ada hasil konvergensi antara atlet yang berbakat dan

proses pembinaan yang benar dengan perbandingan sumbangan atlet

60% dan porsi pembinaan 40%, atlet juara lahir dan

dibuat(Harsono,1988:31)

Selanjutnya Harsono (1988:32) mengemukakan ada tiga hal yang

menunjang suksesnya seorang pelatih:

1. Latar belakang pendidikan dalam ilmu –ilmu yang erat hubunganya

dengan olahraga.

2. Pengalaman dalam olahraga , baik sebagai atlet dunia maupun sebagi

pelatih.

3. Motivasi untuk senantiasa memperkaya diri dengan ilmu

pengetahuan, yang mutakhir mengenai olahraga .

13

Page 14: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Bompa (1994) mengemukakan bahwa ada berapa aspek yang

Perlu diperhatikan seorang pelatih dalam melaksanakan tugasnya sebagi

seorang pelatih yaitu:

1) Aspek teknik adalah suatu latihan teknik yang bertujuan untuk

mempermahir keterampilan teknik-teknik gerakan spesialisasi

masing-masing cabang olahraga, agar dengan demikian setiap

keterampilan gerak dapat dengan demikian setiap keterampilan gerak

dapat dilakukan sebaik mungkin.

2) Aspek taktik adalah suatu latihan taktik yang dilakukan dengan

tujuan untuk menumbuhkan perkembangan daya tafsir dan

kemampuan berpikir taktis dari para atlet.

3) Aspek fisik adalah suatu latihan fisik yang dilakukan dengan tujuan

untuk mempersiapkan fisik atlet menhadapi stress-stres fisik dalam

latihan den perbandingan.

4) Aspek mental adalah suatu latihan mental yang diberikan kepada

atlet dengan tujuan untuk meningkatkan perkembangan mental

atlet.Latihan ini tidak kurang pentingnya dari perkembangan ketiga

faktor diatas. Latihan mental lebih menekankan pada perkembangan

kedewasaan atlet serta perkembangan emotional impulsive. misalnya

motivasi berlatih, semangat bertanding, sikap pantang menyerah,

percaya diri, sportivitas, keseimbangan, kemampuan meredam

anxiety dan sebagainya.

14

Page 15: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan

dan kamampuan yang di kuasai oleh seseorang yang telah menjadi

bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku-prilaku

kognitif, efektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Kecakapan melatih paling memiliki tiga kompenen yang saling

berhubungan yaitu pengetahuan, kompetensi atau kerampilan, sikap dan

filosofi, setta personality (kepribadian)

C. Potensi Pengurus Cabang Olahraga

Dalam pelaksanaan manejemen organisasi olahraga diperlukan

tingkat sumber daya manusia yang baik, karena organisasi olahraga

merupakan orgnisasi semi formal. Kinerja organisasi di ukur dari

prestasi yang telah di capai. Organiasasi membutuhkan manejemen yang

efektif untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien, dengan

mencapai prestasi yang di ukur dengan criteria yang relevan.

Kegiatan-kegiatan organisasi olahraga diarahkan untuk mengurus

berbagai kebutuhan dalam pembinaan peningkatan prestasi atlet.

Manajemen olahraga dibagi dua bagian yaitu manajemen olahraga

pemerintah (berada dalam mata anggaran DEPDIKNAS, DEPDAGRI)

dan Manajemen olahraga swasta (KONI. Instansi terkait dan dukungan

masyarakat )

Animo masyarakat terhadap pembinaan olahraga prestasi, kemauan

dan kerelaan masyarakat dalam membantu pengembangan olahraga

sangat dibutuhkan. Organisasi adalah kinerja sama antara dua orang atau

15

Page 16: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan kinerja organisasi adalah aktivitas dan tanggung jawab

pengurus untuk memajukan lembaga yang diurusnya.

6.3. Potensi faktor pembinaan Olahraga Ditinjau dari Aspek Sarana-

Prasarana

Pengembangan olahraga prestasi juga didukung oleh adanya sarana-

prasarana yang memadai atau sesuai dengan standar yang digunakan dalam

pertandingan resmi cabang olahraga tersebut.

Menurut Direktur Pendidikan Dasar, (1999:38) bahwa sarana dan

prasarana merupakan faktor pendukung keberhasilan pembinaan olahraga,

yang harus tersedia bagi setiap upaya peningkatan prestasi sebagai tujuan

utama pembinaan olahrga.

Menurut Harzuki, (2003) bahwa sumber daya sarana-prasarana dalam

olahraga dibagi menjadi dua yaitu: sumberdaya materi dan sumberdaya

fasilitas. Sumberdaya materi terdiri atas pralatan administrasi kantor, alat

dan sumber daya fasilitas terdiri dari sarana olahraga (dan gedung/tempat

latihan atlet), dan peralatan kesehatan.

Menurut Purnomohadi, (2003) mengatakan bahwa kebutuhan sarana

dan prasarana perlu memperhatikan tiga faktor:

1. Kualitas

2. Kuantitas

3. Dana

16

Page 17: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Untuk sumberdaya fasilitas terdiri atas: (1) atlet dan (2) pelatih. Untuk

atlet terdiri atas: pemondokan dan maknan yang baik dan dekat dengan

lokasi latihan, akses pada kesempatan pendidikan yang memadai, akses

dengan transportasi mudah, akses pada kesempatan pendidikan yang

memadai, akses dengan tempat kerja yang relatif dekat, dukung masyarakat,

termasuk dukungan dari media.

Untuk pelatih terdiri atas, akses terhadap sumberdaya personil yang

cukup seperti asisten peltih, manajer dan ahli sport medicine, akses pada

fasilitas dan pelayanan untuk semuanya seperti ruang belajar, ruang latihan

beban dan peralatannya.

6.4. Potensi faktor pembinaan Olahraga Prestasi di tinjau dari Aspek

Kebijakan Pemerintah

Untuk mengembankan olahraga prestasi di Kabupaten Pinrang

memang tidaklah Mudah, karena persoalannya sangat kompleks dan

menuntut komitmen tinggi dari semua unsur yang terlibat didalamnya dan

hal ini sangat berbeda dengan daerah lain.

Noerbai (2003) mengemukakan bahwa di negara-negara maju seperti

Amerika Serikat, Jerman, Rusia dan Eropa lainnya, olahraga sudah

merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat, sehingga masyarakat sendiri

yang mendirikan klub-klub dan masuk menjadi anggota pada perkumpulan-

perkumpulan untuk melakukan aktiptas fisik, jadi olahraganya tumbuh dari

bawah.

17

Page 18: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Selanjutnya dikemukakan juga bahwa kalau di Indonesia

pengembangan olahraga prestasi haruslah dimulai dari atas atau dari

pimpinan Negera (kebijakan pemerintah pusat dan daerah) dan untuk

mengembangkan masih harus melakukan negosiasi yang baik dengan

pemerintah, sehingga anggaran yang dibutuhkan bisa disiapkan oleh

pemerintah (Noerbai, 2003).

Menurut Suhantoro (2003) bahwa kini tibalah saatnya Pemerintah

Kabupaten mengambil langkah pembaharuan dan modernisasi pembinaan

olahraga Nasional. Semacam revolosi yang harus dilakukan; tidak lagi

defensif menereima laporan begitu saja dari induk organisasi cabang

olahraga, namun diperlukan tindakan lebih ofensif, agar Pemerintah

Kabupaten aktif sejak permassalan, pembibitan, pembinaan intesif, seleksi

bibit atlet elit didalam mempersiapkan program jangka pendek dan jangka

menengah, untuk memenuhi komitmen daerah, Nasional, Internasional.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan

olahraga prestasi di Kabupaten masih tergantung pada pola kebijakan

pemerintah ditingkat provinsi dan dukungan dari masyarakat, kebijakan

pemerintah dan dukungan masyarakat berupa penyediaan dana yang cukup

pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, sehingga proses pembinaan

atlet dapat berjalan secara sistematik, kontinyu dan berkesinambungan.

18

Page 19: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

6.5. Potensi faktor pembinaan olahraga prestasi ditinjau dari Kinerja

organisasi

Dalam olahraga sangat dibutuhkan suatu manajemen olahraga

dimana manajemen olahraga terbagi dalam 2 bagian manajemen olahraga

pemerintah dan manajemen olahraga swasta.

Organisasi merupakan suatu wadah atau alat untuk mencapai tujuan

organisasi Anwar Pasau (2006). Dalam suatu organisasi harus dapat

menampung berbagai program kegiatan yang telah di rancang untuk

mencapai tujuaan organisasi. Harsuki (2002) Menyatakan nilai suatu

organisasi tergantung pelaku organisasi itu sendiri. Dalam upaya

meningkatkan prestasi atlet maka kinerja organiasi keolahragaan harus

ditingkatkan kualitasnya baik ditingkat pusat maupun daerah. Peningkatan

prestasi olahraga dapat di tingkatkan semaksimal mungkin dengan

memperhatikan kinerja organisasi pada masing-masing cabang olahraga.

Organiasi dan manajemen olahraga harus kondusif yang dilakukan dengan

efisien dan efektif.

19

Page 20: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

6.6. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukanan

maka disusun kerangka pikir penelitian sebagai berikut :

Pada dasarnya rancangan suatu program dalam pencapaian hasil

yang maksimal di perlukan langkah-langkah pengembangan strategi

pembinaan olahraga potensial yang komplit dan didukung oleh Sumberdaya

manusia, sarana prasarana, kinerja organisasi dan kebijakan pemerintah

dalam hal dana. Ketika ini dilaksanakan secara menyeluruh dan

berkesinambungan maka akan mendapatkan hasil yang maksimal.

20

STRATEGI PEMBINAAN

Sumberdaya Manusia

Sarana Prasarana

Kinerja Organisasi

Kebijakan Pemerintah dan Dana

OLAHRAGA POTENSIAL

Hasil Pertandingan

Hasil Kejuaraan

Manajemen Pembinaan

FAKTOR PENDUKUNG

PRESTASI DI PORDA

Page 21: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

7. Metode Penelitian

7.1. Jenis Penelitian dan Lokasi

Jenis Penelitian ini adalah deskriptif

Lokasi Penelitian di Kabupaten Pinrang

7.2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang di teliti adalah :

1. Olahraga prestasi

2. Faktor pendukung olahraga prestasi adalah

- Kondisi sumber daya manusia (pelatih, atlet dan pengurus cabang

olahraga) di kabupaten

- Kondisi sarana-prasarana olahraga

- Kebijakan pemerintah daerah

- Kinerja organisasi

7.3. Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :

1. Olahraga prestasi adalah suatu cabang olahraga yang dibina secara

continyu dan sistimatis

3. Faktor pendukung olahraga prestasi adalah

- Sumber daya manusia olahraga adalah kondisi kualitas atlet dan pelatih .

- Sarana dan prasarana olahraga ialah fasilitas atau alat yang di perlukan

untuk penilaian mengenai ketersediaan, kelayakan, kelengkapan,

keterjangkauan, keefektifitasan stadion olahraga, gedungh olahraga,

lapangan olahraga, kolam renang dan lain-lain.

21

Page 22: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

- Kebijakan pemerintah kabupaten adalah Suatu keputusan yang di

keluarkan oleh pemerintah dalam mendukung upaya peningkatan

prestasi olahraga di daerah dengan adanya cabang olahraga prioritas dan

tersedianya dana dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten untuk membiayai pengembangan cabang olahraga yang di

pertandingkan pada pekan olahraga daerah ke XIV di Kabupaten

Pangkep.

- Kinerja organisasi adalah suatu bentuk kerjasama dalam sistem mengenai

pekerjaan yang dirumuskan dengan cara efisien dan efektif dalam

membangun organisasi. Organisasi adalah institusi yang melakukan

perencanaan, rekruitmen dan pengembangan sumber daya manusia

7.4. Objek/Sasaran dan Informan Penelitian

1. Objek/Sasaran

Objek penelitian ini adalah potensi pembinaan olahraga prestasi

yang ada di daerah kabupaten Pinrang . Dalam rangka pengembangan

pembinaan olahraga prestasi di kabupaten pinrang, meliputi beberapa faktor

pendukung sarana dan prasarana, sumber daya manusia terdiri dari atlet,

pelatih, guru, olahraga, wasit dan pengurus organisasi keolahragaan serta

kinerja organisasi dan kebijakan pemerintah dalam hal pendanaan.

2. Informan

Informan penelitian adalah pejabat pada tingkat daerah yang

terlibat langsung dalam pembinaan olahraga. Koentjaraningrat (1997)

22

Page 23: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

menyatakan bahwa istilah informan digunakan dalam penelitian ini karena

orang yang memberi keterangan mempunyai pengetahuan luas mengenai

situasi di lapangan. Maka yang menjadi sasaran adalah pejabat dinas

pendidikan, pengurus KONIDA, guru olahraga, atlet wasit, pelatih. Tokoh

masyarakat, tokoh olahraga serta orang-orang yang berkompeten atau

terlibat langsung dalam pembinaan olahraga, dalam hal ini mereka dapat

memberikan informasi atau data mengenai potensi-potensi yang dimiliki

daerah.

7.5. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data sehubungan dengan variabel dalam

penelitian ini. Maka digunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Angket

a. Angket sarana dan prasarana

Angket sarana dan prasarana digunakan untuk mengetahui jumlah

sarana olahraga, sarana dan prasarana daerah, nasional dan internasional,

sarana dan prasarana yang tidak layak digunakan karena alasan rusak,

peralatan-peralatan berat olahraga, gedung olahraga (hall) kolam renang,

kondisi alam.

b. Angket atlet

Angket atlet digunakan untuk memperoleh data tentang

penjaringan atlet, jumlah atlet umum dan pelajar daerah, atlet nasional, atlet

23

Page 24: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

internasional masing-masing cabang olahraga, dan prestasi yang sudah

dicapai pada masing-masing cabang olahraga selama lima tahun terakhir.

c. Angket wasit

Angket wasit digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah

wasit pada masing-masing cabang olehraga, kursus yang pernah diikuti,

kualifikasi wasit serta prestasi pada masing-masing cabang olahraga yang

bersangkutan serta keterlibatan dalam pembinaan olahraga serta jumlah

wasit yang aktif tetapi belum mempunyai sertifikat.

d. Angket Pelatih

Angket pelatih digunakan untuk mengetahui jumlah pelatih daerah

nasional dan internasional, kualifikasi, kursus kepelatihan, prestasi pelatih

yang pernah dicapai pada masing-masing cabang olaraga yang bersangkutan

dan pelatih belum mempunyai sertifikat.

e. Angket guru olahraga

Angket guru olahraga digunakan untuk memperoleh data tentang

jumlah sekolah, jumlah guru olahraga, guru mengajar pendidikan jasmani

bukan jurusan olahraga, pendidikan terakhir guru penjaskes dan keterlibatan

dalam pembinaan olahraga, jumlah sekolah yang aktif kegiatan ektrkurikuler

olahraga.

f. Angket kinerja organisasi

Angket kinerja organisasi digunakan mengetahui cabang olahraga

yang dikembangkan dan dibina, mempunyai organisasi atau tidak. Jumlah

klub yang aktif pada masing-masing induk organisasi yang ada di setiap

24

Page 25: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

kecamatan. Cabang olahraga/klub yang dibina dalam KONIDA, swasta dan

masyarakat. Olahraga yang berkembang namun pengurusnya belum dilantik,

olahraga yang berkembang namun kurang peminatnya, olahraga yang

banyak diminati para pelajar dan msayarakat umum. Pada angket ini juga

untuk memperoleh data tentang atlet yang sering dikirim untuk mengikuti

pertandingan, induk organisasi yang sering mengadakan kejuaraan dan

kejuaran antar apa yang sering diadakan serta data tentang peringkat

percabang cabang olahraga.

g. Angket dana

Angket dana digunakan untuk memperoleh data tentang sumber-

sumber pendanaan terhadap pembinaan olahraga, berapa kali diberikan

bantuan, dalam bentuk apapun bantuan itu diberikan, perhatian pemerintah

tentang atlet yang berprestasi tingkat daerah, nasional dan tingkat

internasional, serta jumlah cabang olahraga yang didanai langsung dari

pemerintah, perusahaan, KONI, BUMN, dan swadaya masyarakat.

H. Angket pemerintah

Angket yang digunakan untuk memperoleh data tentang sampai

sejauh mana kebijakan pemerintah dalam pembinaan olahraga prestasi di

kabupaten Pinrang

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data atau

keterangan secara lisan dari seseorang sebagai pelengkap tentang kinerja

organisasi, sumber daya manusia dan sistem pembinaan olahraga prestasi

25

Page 26: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

yang dikembangkan pada daerah tersebut. Olahraga yang ingin

dikembangkan pada daerah tersebut. Olahraga tradisional yang banyak

diminati masyarakat. Pada penelitian ini wawancara dilakukan terhadap

tokoh masyarakat, unsur pemerintah dan pengurus KONI daerah.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan atau memuat

data tentang sarana dan prasarana, hasil perolehan medali masing-masing

daerah pada cabang olahraga yang pernah dicapai atlet dalam PORDA. Teknik

dokumentasi ini juga melihat prestasi yang pernah dicapai oleh daerah

maupun nasional. Data tersebut akan memperkuat hasil penelitian sehubungan

dengan permasalahan yang telah dikemukakan dalam penelitian ini.

4. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi adalah mengamati

peristiwa atau situasi yang terjadi oleh calon peneliti. Hal ini ditujukan untuk

mengamati secara langsung sarana dan prasarana, kondisi geografis, kebiasaan

atau kegiatan alami yang dilakukan umumnya penduduk setempat yang

memungkinkan ditransfer ke dalam suatu cabang olahraga.

7.6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menggunakan rancangan analisis SWOT dengan

menggunakan matriks TOWS. SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris

STRENGTHS (Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES

(Peluang) dan THREATS (Ancaman). Analisa SWOT berguna untuk

26

Page 27: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang memberikan andil

terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil

mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.

Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah:

1.Menyiapkan sesi SWOT.

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.

3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.

4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.

5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.

.

8. Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Kegiatan Penelitian Ket

1 2 3 4 5 61

234567

Persiapan]- Penyusunan Proposal- Pelaksanaan seminar- Perbaikan/revisi proposal- Pengurusan izin- Penyusunan instrumen- Pengujicobaan instrumen

Pengumpulan dataPengolahan dan analisis dataPenyusunan laporan penelitianPelaksanaan seminar hasilPerbaikan laporan penelitianPenyajian laporan (ujian tesis)

27

Page 28: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

9. Rencana Biaya Penelitian Biaya persiapan Rp. 1.000.000 Biaya pengumpulan data Rp. 1.000.000 Biaya pengolahan data dan analisis data Rp. 1.000.000 Biaya Pelaksanaan seminar hasil Rp. 750.000 Biaya penyusunan laporan Rp. 700.000 Biaya seminar hasil Rp. 500.000 Biaya perbaikan dan penggadaan Rp 500.000

Jumlah Rp. 5.450.000

28

Page 29: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

10. Daftar Pustaka

Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005. Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta

Ditjen Olahraga Depdiknas, 2003 Kebijakan Pemerintah Di Bidang Olahraga. Makassar. Makalah seminar KONI Daerah Sulawesi Selatan.

Porda XIII dan Porcada I 2006 Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone

Harzuki, 2003. Manajemen Olahraga. Jakarta

Litbang KONI Pusat, 2004. Struktur Berprestasi Tinggi. Jakarta: Penerbit Pusat Penataran Litbang KONI Pusat.

Noerbai, 2003. Menyelamatkan Aktivitas Olahraga dari Korban Apapun. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Suhantoro, 2003. Membangun kembali Olahraga Nasional dengan Pendekatan IPTEK Malang. Jatim: Makalah seminar Universitas Negeri Malang.

Undang-Undang No. 25 Tahun 2000. Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Anwar Pasau. 2006. Manajemen Olahraga. Makassar: Materi Perkuliahan PPS Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

BPS, 2004. Kabupaten Pinrang dalam Angka. Pinrang: Penerbit BPS Kabupaten Pinrang.

Sudjana, Nana, 1987. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, 1992. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksa.

J. Salusu, 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta: Penerbit PT. Grasindo.

Purnomohadi, 2003. Prasarana Olahraga Untuk Menyongsong Hari Depan Olahraga di Indonesia. Dalam Haszuki (ED) Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

29

Page 30: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Direktur Pendidikan Dasar, 1999. Sarana Prasanan Olahraga yang Berkualitas. Makassar: Makalah Seminar KONI Sulawesi Selatan.

Dewan Eropa, 1980. Sport Facilities, Problem Of Planning Maurizio Clerici

inter. Olympic Committee Olympic Solidarity.

30

Page 31: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Lampiran 1.

KISI – KISI PERTANYAAN

NO VARIABEL/SUB

VARIABEL

INDIKATOR NOMOR

BUTIR

SOAL

1 Sarana dan

prasarana

Pengadaan dan jumlah

Kualitas

2 Sumber daya

manusia

Atlet Penjaringan

Jumlah atlet umum dan pelajar

Atlet di kecamatan

Prestasi atlet umum dan pelajar

pelatih Jumlah pelatih

Kualifikasi pelatih

Pelatih bersertifikat dan non

sertifikat

Prestasi pelatih

Prestasi mencetak atlet

Guru olahraga Jumlah sekolah

Pendidikan terakhir

Keterlibatan dalam pembinaan

olahraga

Jumlah guru olahraga

Kegiatan ekstra olahraga

Guru mengajar penjas bukan

jurusannya

31

Page 32: 1 · Web viewANALISIS STRATEGI POTENSI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DI DAERAH KABUPATEN PINRANG DALAM MENYONGSONG PEKAN OLAHRAGA DAERAH YANG KE XIV DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2010

Wasit/juri Jumlah wasit

Kualifikasi dan level

Keterlibatan dalam olahraga

Sertifikasi wasit

Kenerja

organisasi

Cabor yang dibina

Jumlah klub didanai KONIDA,

swasta dan masyarakat

Cabor yang belum dilantik

pengurusnya

Cabang olahraga kurang

diminati masyarakat

Induk organisasi yang

mengadakan kejuaraan

Olahraga yang berkembang

banyak peminatnya

Induk organisasi sering

mengirim atlet ke kejuaraan

Kejuaraan yang sering

diadakan

dana Sumber-sumber dana

Kebijakan pemerintah

Peran serta swasta dan

masyarakat

Perhatian pemerintah terhadap

atlet yang berprestasi

Cabor yang didanai oleh

pemerintah dan swadaya

masyarakat

32