1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class...

37
1 Buku Ajar : Matematika Demografi MAT206 MATERI POKOK 1 PENGANTAR DEMOGRAFI Win Konadi, M.Si. H. Aminurasyid Roesli, M.Si. Daftar isi Bagian-1 : Pengantar Demografi : 1. Pengantar 2. Tujuan Instruksional Umum 3. Tujuan Instruksional Khusus 4. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 : Definisi, Komponen dan Kegunaan Demografi Uraian dan Data Latihan 1 Rangkuman Tes Formatif 1 5. Referensi @ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Transcript of 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class...

Page 1: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

MAT206MATERI POKOK 1

PENGANTAR DEMOGRAFI

Win Konadi, M.Si.H. Aminurasyid Roesli, M.Si.

Daftar isi

Bagian-1 : Pengantar Demografi :1. Pengantar2. Tujuan Instruksional Umum3. Tujuan Instruksional Khusus4. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 : Definisi, Komponen dan Kegunaan Demografi

Uraian dan DataLatihan 1RangkumanTes Formatif 1

5. Referensi

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 2: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

Pengantar Demografi

1. Pengantar

Salah satu cara untuk memahami hubungan perubahan penduduk dan kejadian penduduk (population event) dengan aksi-aksi pembangunan di berbagai bidang :

“Dengan cara mempelajari hubungan antara variabel-variabel kependudukan (demografi) yang dikaitkan dengan perubahan-perubahan dalam variabel pembangunan, atau sebaliknya. Analisis penelusuran dan kajian yang lebih representatif demikian dikenal dengan analisis “kajian” demografi”.

Modul ini mempelajari dasar pemahaman demografi dalam memberikan wawasan dan pengertian umum dari keilmuan dan kajian demografi, sekaligus keterkaitannya dengan keilmuan matematika.

2. Tujuan Instruksional Umum

Dengan mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat memahami secara jelas pengertian , ruang lingkup kajian dan keilmuan demografi, baik secara umum maupun kaitannya dengan matematika.

3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat :a. menjelaskan apa yang dimaksud dengan “Demografi” ;b. menjelaskan komponen dalam kajian atau analisis demografi ; danc. dapat mendekatkan kajian demografi dengan keilmuan matematika.

4. Kegiatan Belajar

4.1 Kegiatan Belajar 1 :

Definisi, Komponen dan Kegunaan Demografi

4.1.1 Uraian dan Data :

Analisis demografi memberi sumbangan yang besar, baik kualitatif maupun kuantitatif pada kebijakan kependudukan. Sebagai contoh, analisis kebijakan kependudukan, tata ruang kota-desa, pengelolaan lingkungan, penyediaan pangan, obat-obatan, sandang, fasilitas sekolah, tempat rekreasi, dan lain-lain

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

1

Page 3: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

3

Buku Ajar : Matematika Demografi

Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika :

Kelahiran (fertilitas), perubahan dalam :Kematian (mortalitas), dan Terhadap JumlahPerpindahan penduduk (mobilitas) komposisi, dan

pertumbuhan penduduk.

Perubahan-perubahan unsur demografi tersebut pada giliran-nya mempengaruhi perubahan dalam berbagai bidang pembangunan secara langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya perubahan yang terjadi di berbagai bidang pembangunan akan mempengaruhi dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk, seperti diilustrasikan oleh Ananta (1991) dalam : Siklus Analisis demografi berikut :

Gambar 1.1 Siklus Analisis demografi Ananta

1 Pengertian Demografi

Kata DEMOGRAFI berasal dari bahasa Yunani, yaitu “DEMOS” berarti Penduduk dan “GRAFEIN” berarti Menulis. Jadi arti secara harfiahnya adalah tulisan mengenai dinamika penduduk (Archille Guillard, 1985).

Hal ini sejalan dengan definisi demografi yang dikemukakan oleh Bogue maupun Barclay dalam Buku Dasar-dasar Demografi (Yasin ; 1981), yaitu :

Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi, distribusi penduduk, dan perubahan-perubahannya melalui komponen demografi yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Donald J. Bogue).

Demografi memberikan gambaran yang menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistik (Barclay)

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

JumlahKomposisi

Pertumbuhan

EkonomiSosial

BudayaPolitikHukum

Fertilitas

Mortalitas

Mobilitas

Page 4: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

4

Buku Ajar : Matematika Demografi

Kaitan Langsung Kajian Demografi Terhadap Keilmuan Matematika-Statistika :

Penggunaan notasi dan formula matematis merupakan ciri dari Ilmu Demografi karena banyak digunakan pendekatan analisis kuantitatif.

Pemakaian formulasi matematik dan statistik dalam Demografi semakin tidak dapat dihindarkan khususnya dalam upaya menjelaskan berbagai perubahan yang terjadi, determinan suatu variabel, dan hubungan antar variabel dalam analisis variabel kependudukan.

2 Komponen Demografi

Variabel Dasar (komponen) Demografi terdiri atas :

1). Kelahiran / Fertilitas (Birth = B)2). Kematian / Mortalitas (Death = D)3). Migrasi / Mobilitas (InMigration= Mi, OutMigration=Mo)

Sehingga hubungan atau dinamika pertumbuhan penduduk diukur secara umum oleh :

(1). . . .

selanjutnya ; (B – D) disebut Natural increasedan (Mi – Mo) disebut Net-Migration

Dengan diketahuinya komponen demografi tersebut, maka kesimpulan umum secara langsung dapat diutarakan seperti dalam memutuskan model pertumbuhan penduduk

MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK :

Mortalitas& Fertilitas

MigrasiPositif Negatif Nol

M > F Sel-1 : N,T,S Sel-2 : T Sel-3 : TM < F Sel-4 : N Sel-5 : N ,T ,S Sel-6 : NM = F Sel-7 : N Sel-8 : T Sel-9 : S

Catatan : N = Naik, T = Turun, S = Stabil

Misalnya untuk kondisi Sel-1 : N,T,S ; menyatakan bahwa jika jumlah atau tingkat kematian penduduk lebih besar dari kelahiran dan jumlah migrasi kedaerah tersebut besar maka : pertumbuhan penduduk daerah tersebut dapat mengikuti scenario NAIK, atau TURUN, atau pun Stabil.

Skenario Naik dapat terjadi jika Mortalitas < MigrasiSkenario Turun dapat terjadi jika Mortalitas > Migrasi, danSkenario Stabil terjadi jika Mortalitas sebanding dengan Migrasi,

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Pt = Po + (B – D) + (Mi – Mo)

Page 5: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

5

Buku Ajar : Matematika Demografi

Catatan demografi dunia, mengenai pertumbuhan penduduk dunia, dari 1963 sampai tahun 2000 dapat digambarkan sebagai berikut :

MilyarThn

2000 7

1993 6

1984 5

1975 4

1960 3

1930 2

1850 1

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

Tahun

Gambar 1.2 Pertumbuhan Penduduk Dunia

Dari gambar 1.2 diatas memberikan gambaran bahwa tahun1850 penduduk dunia mencapai 1 milyar dan 80 tahun kemudian (1930) menjadi dua kali lipatnya, 30 tahun kemudian (yaitu tahun 1960) telah mencapai 3 milyar. Tahun 2000 diperkirakan mencapai 7 milyar orang.

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

80

30

15

12

9

7

Page 6: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

6

Buku Ajar : Matematika Demografi

3. Tujuan dan Kegunaan Ilmu Demografi

1. Mempelajari Kuantitas dan distribusi penduduk suatu wilayah2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penuru-nannya dan

persebarannya berdasarkan (sumber) data yang tersedia melalui hasil Sensus, Survai dan registrasi

3. Mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan penduduk dengan aspek sosial ekonomi.

4. Mencoba memproyeksikan pertumbuhan penduduk di masa akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensi-nya.

4. Istilah Dalam Demografi

a). Demografi (Demography) : berasal dari kata “Demos” = rakyat/penduduk, dan “Grafein” = menulis

b). Dinamika Penduduk = keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah (kelahiran, migrasi masuk) dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk (kematian, migrasi keluar)

c). Reproductive change (perubahan reproduktif) atau “natural increase” (pertumbuhan alamiah) = selisih antara kelahiran dan kematian

d). Child Women Ratio (CWR) = perbandingan jumlah anak (0-4 tahun), dengan jumlah wanita usia (15-44) atau (15-49)

e). Children ever born (CEB); jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup, dari sekelompok wanita selama reproduksinya, sering disebut dengan paritas.

f). Population Growth Rate = PGR = “r”) = angka pertumbuhan penduduk tahunan

g). Sensus, Survai, Registrasi = sumber-sumber data kependudukanSensus = mencacah semua jumlah penduduk suatu negara / wilayah (collecting) pada waktu tertentu, yang kemudian dihimpun dan disusun (compiling) untuk diterbitkan mengenai data demografi, ekonomi, social dan lain-lain. Sensus di Indonesia disebut SP = Sensus penduduk yang lengkap telah berjalan 5 kali (1961, 1971,1980,1990, 2000)Survai = hampir sama dengan kegiatan sensus, yang membedakan adalah objek yang dicacah atau yang di-colleting hanya sebatas sample penduduk, dan substansi data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan survainya, seperti untuk data-data ekonomi masyarakat dilakukan survai dengan nama “SUSENAS” (survai social-ekonomi nasional), untuk keperluan pendataan angkatan kerja, lap.kerja dan distribusinya dilakukan survai yaitu “SAKERNAS” (survai tenaga kerja nasional), kemudian ada kegiatan melengkapi data sensus antar waktu disebut “SUPAS” (survai penduduk antar

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 7: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

7

Buku Ajar : Matematika Demografi

sensus), yang telah dilakukan tahun 1985, dan 1995, dan “SDKI” (survai demografi dan kesehatan Indonesia) dan sebagainya.Registrasi = kumpulan keterangan mengenai kejadian vital penduduk secara demografis, yaitu kejadian kelahiran, kematian, perpindahan penduduk setiap saat dan terus menerus dicatat sehingga diperoleh data statistik vital.

h). Tabel kematian (Life table) = alat analisis hipotetis dari sekumpulan orang yang dilahirkan pada waktu yang sama (kohor), yang oleh karena kematian, jumlah kohor semakin lama berkurang dan akhirnya habis.

4.1.2. Latihan

Buka halaman I-3 tentang Tabel Model Pertumbuhan PendudukCoba anda jelaskan Skenario dari SEL-2 s/d SEL-9

4.1.3. Rangkuman

a. Demografi memiliki pengertian yang sangat luas – selaras dengan kajian yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan kependudukan

b. Komponen dasar demografi terdiri atas : Fertilitas, Mortalitas, dan mobilitas pendudukc. Pertumbuhan penduduk selalu terkait pada ketiga factor atau komponen demografi

tersebut.

4.1.4. Tes Formatif

1). Analisis demografi dengan mengandalkan pendekatan matematik dapat dikate -gorikan sebagai analisis :a. Analisis Deskriptif , b. Analisis Teoritis, c. Analisis Modelis d. Analisis Deskriptif dan Teoritis

2). Sumber data yang paling baik dari kegiatan berikut adalah :a. Sensus Periodik, b. Survai c. Registrasi d. Wawancara

3). Jika Mortalitas lebih besar dari Fertilitas, tetapi migrasi masuk positif ; apa yang terjadi :

a. Pertumbuhan Naik b. Pertumbuhan Turunc. Pertumbuhan Stabil d. ketiga kemungkinan, Naik, Turun atau stabil

4). Dari pernyataan berikut mana yang lebih komplit dan benar :a. Pertumbuhan alamiah suatu negara adalah selisih antara kelahiran dan kematian

ditambah migrasi masukb. Jumlah Penduduk yang besar merupakan potensi negara untuk menjadi majuc. Permintaan akan anak di negara maju ; umumnya dikaitkan kepada factor cost anak

tersebutd. Matematika demografi bekerja untuk memodelkan fenomena transisi kependudukan.

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 8: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

8

Buku Ajar : Matematika Demografi

4.1.5. Referensi

1. Moh. Yasin, Rozy Munir, Dkk, 1981. Dasar-dasar Demografi, Lembaga Demografi UI Jakarta.

2. Shryock, H.S., Siegel, J.S and Associates, 1975. The Methods and Materials Demography, Vol.2 US Bureau of the Census, Washington D.C.

3. N. Iskandar, 1977. Teori-teori Kependudukan, Lembaga demografi UI Jakarta

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 9: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

9

Buku Ajar : Matematika Demografi

MAT206MATERI POKOK 2

UKURAN DASAR DEMOGRAFI

Win Konadi, M.Si.H. Aminurasyid Roesli, M.Si.

Daftar isi

Bagian-2. Ukuran dasar Demografi1. Pengantar2. Tujuan Instruksional Umum3. Tujuan Instruksional Khusus4. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 : Ukuran Dasar Dalam Komposisi Penduduk

Uraian dan ContohLatihan 1RangkumanTes Formatif 1Kegiatan Belajar 2 : Ukuran-ukuran Komponen Demografi

Uraian dan ContohLatihan 2RangkumanTes Formatif 2

5. Referensi

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 10: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

Ukuran Dasar Demografi

1. Pengantar

Penduduk Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 200 juta jiwa atau tepatnya menurut proyeksi UNFPA (United Nations Fund Population Activities) untuk penduduk Indonesia tanggal 12 Oktober 1999 pukul 00.00 menunjukkan jumlah sebesar 215.533.983 jiwa atau kira-kira 3 persen dari bagian penduduk dunia. Sementara itu setiap menit jumlah penduduk terus bertambah. Jumlah ini akan akan terus meningkat menjadi 244,3 juta pada tahun 2010 dan menjadi 285,5 juta pada tahun 2025 (Wirakartakusumah dan Chotib, 1999).

Modul ini membahas dan menghitung ukuran dasar dalam demografi yaitu ukuran-ukuran komposisi penduduk dan ukuran-ukuran komponen demografi, kaitannya dengan fertilitas, mortalitas dan migrasi. Untuk kedua hal tersebut, menggunakan perhitungan dan rumusan matematik sederhana dengan konsep atau kesepakatan dunia.

Ukuran komposisi penduduk berkaitan dengan melihat perubahan-perubahan jumlah penduduk berdasarkan komposisi berdasarkan umur, jenis kelamin, tempat tinggal.

Ukuran dasar fertilitas, seperti ukuran Crude Birth Rate (CBR), Age Specific Fertility Rate (ASFR), Total Fertility Rate (TFR), dan Expectation Life (Angka harapan hidup).

Ukuran dasar mortalitas, seperti Crude Death Rate (CDR), Age Specific Mortality Rate (ASMR), Total Mortality Rate (TMR), dan Infant Mortality Rate (IMR).Ukuran dasar migrasi, seperti ukuran in-migration, out-migration, net-migration.

2. Tujuan Instruksional Umum

Dengan mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat memahami secara jelas pengertian dan perbedaan serta manfaat ukuran-ukuran dasar demografi. Disamping itu dapat menghitung ukuran tersebut pada kasus data demografi.

3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat :a. menjelaskan apa yang dimaksud dengan “ukuran dasar Demografi” ; yaitu ukuran

komposisi penduduk, dan ukuran komponen demografi ;b. menjelaskan apa arti dan perbedaan dari ukuran-ukuran yang dimaksud. ;

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

2

Page 11: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

c. menghitung ukuran dasar demografi tersebut, serta menjelaskan arti hasil perhitungan yang diperoleh.

4. Kegiatan Belajar

4.1 Kegiatan Belajar 1 :UKURAN KOMPOSISI PENDUDUK

4.1.1 Uraian dan Contoh :

1. Ukuran Dasar Dalam Komposisi PendudukDalam kajian atau analisis kependudukan diperlukan distribusi penduduk berdasarkan komposisinya. Untuk hal itu diperlukan konsep dan rumusan untuk mendeskripsikannya melalui ukuran-ukuran berikut, yaitu :

a). Umur Tunggal (Single Age)

Umur seseorang yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhirnya.

Misalnya : seseorang berumur 10 ½ tahun pada saat sensus/survai . maka dianggap (dimasukkan) dalam umur tepat 10 tahun

Dalam kenyataannya, pada saat perhitungan survai/sensus orang cenderung menyenangi umur-umur dengan angka akhir 0 atau 5, sehingga bisa terjadi kesalahan pelaporan. Kondisi ini disebut “AGE HEAPING”. Contoh : Umur seseorang sebenarnya 29 tahun, tetapi dilaporkan 30 tahun. Sementara itu ada orang yang sudah berumur 16 tahun, tetapi melaporkan diri dengan umur 15 tahun. Kondisi adanya kesalahan pelaporan (Age heaping) tersebut, oleh demografer biasanya dideteksi dan diperhitungkan, khususnya dalam mengambil kebijakan distribusi penduduk menurut umur, dan untuk keperluan peramalan.

b). Rasio/Perbandingan Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Rasio jenis kelamin atau Sex Ratio (SR) merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-laki (male) terhadap penduduk perempuan (female) pada tahun tertentu dalam pengali konstanta. Atau :

SR = ( Pm/ Pf) x k ; . . . (2.1)

Pm Penduduk laki-laki (male) dan Pf = penduduk perempuan (female)k : pengali konstanta, biasanya digunakan angka 100 atau 1000

Contoh SR-Indonesia (1971) = 97,2 (untuk pengali 100).

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 12: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

Hal ini berarti bahwa setiap 100 perempuan terdapat 97 orang laki-laki, atau untuk lebih meningkatkan ketelitian dapat diartikan bahwa, untuk setiap 1000 perempuan terdapat 972 laki-laki pada “tahun tersebut” di “wilayah tersebut”

Contoh :

Hasil Sensus 1980, 1990 dan Supas 1995 tercatat data jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia baik total maupun berdasarkan tempat tinggal (Rural-Urban) adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penduduk laki-lakiJumlah Penduduk Laki-Laki (Male)

SP’80 SP’90 SUPAS’95Desa Kota Total  Desa Kota Total  Desa Kota  Total 

56509779 16441891 72951670 61692358 27683319 89375677 62207488 34722443 96929931

Tabel 2.2 Penduduk PerempuanJumlah Penduduk Perempuan (Female)

SP’80 SP’90 SUPAS’95Desa Kota Total  Desa Kota Total  Desa  Kota Total 

57420925 16413878 73834803 62121635 27750471 89872106 62591158 30778167 93369325

Tabel 2.3 Ukuran Sex-Ratio , 1980, 1990 dan 1995SEX RATIO

SP’80 SP’90 SUPAS’95Desa Kota Total  Desa Kota Total  Desa  Kota Total 98.41 100.17 98.80 99.31 99.76 99.45 99.39 112.82 103.81

Hasil tabel 2.3 baris ke-4 kolom-1, yaitu angka 98,41 artinya : setiap 100 perempuan di daerah perkotaan tahun 1980 terdapat sekitar 98 dan 99 laki-laki.

c). Child Woman Ratio Yaitu perbandingan jumlah anak dibawah 5 tahun (P0-4) dengan jumlah

penduduk wanita usia reproduksi (P15-49) atau (P15-49)

Rumus : CWR = {(P0-4) / (P15-49)} * k atau CWR = {(P0-4)/ (P15-49)} * k . . . (2.2)

d). Angka Beban Tanggungan (Depedency Ratio)

Depedency ratio merupakan perbandingan antara banyak orang yang tidak produktif (umur < 15 tahun + umur 65 tahun) terhadap penduduk produktif (umur : 15 – 64) ;

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 13: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

Asumsi yang digunakan demografer Indonesia :Penduduk produktif berumur : 15-64 tahun. Asumsi ini dapat berbeda dengan negara-negara lain, ada beberapa negara maju yang telah menetapkan lebih tegas bahwa penduduk produktif dalam angkatan kerja antara umur 20 – 54 tahun. Sehingga orang tua (lansia) berumur 55 tahun keatas sudah saatnya untuk istirahat (peaks) menikmati hidup, dengan beban hidup ditanggung oleh negara.

Rumus Depedency ratio (DR) adalah :

DR = (P0-14 + P65+) / (P15-64) x k ; . . . (2.3)

(k = konstnta pengali : 100 atau 1000)

Depedency ratio (DR) dipakai sebagai indikator ekonomi negara (apakah suatu negara termasuk sebagai negara yang maju atau mendekati/menuju negara maju, atau negara berkembang/negara terbelakang dalam sisi ekonominya).

Makin kecil ukuran Depedency ratio menunjukkan negara tersebut tergolong maju perekonomiannya, karena jumlah penduduk yang produktif sangat besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak produktif. Jika ukuran DR cukup besar, maka berarti beban penduduk produktif sangat berat untuk menanggung penduduk yang non-produktif.

Seperti Indonesia, pada tahun sensus 1971 besarnya Depedency ratio DR1971

= 87 (pengali 100), tahun 1995 ( data Supas 1995 ) tercatat DR1995 = 61,02 dan estimasi Ananta (1995) bahwa negara Indonesia akan memiliki Depedency ratio tahun 2010 sebesar DR2010 = 46,20.

Hal ini berarti bahwa di Indonesia pada tahun 1971 ; dari 100 penduduk produktif menanggung beban hidup 87 orang penduduk non-produktif , tahun 1995 , menurun menjadi 61 orang, dan diperkiran terus menurun, seperti estimasi Ananta pada tahun 2010 dari 100 penduduk produktif hanya menanggung beban hidup 46 orang penduduk non-produktif.

e). Umur Median (Median’s Age)

Umur Median menyatakan umur tengah-tengah dari usia penduduk suatu wilayah, atau umur yang membagi penduduk menjadi 2 bagian dengan jumlah yang sama, Bagian pertama lebih muda dan lainnya lebih tua.

Umur median ini digunakan atau memberi informasi mengenai distribusi umur penduduk. Untuk mengukur tingkat pemusatan

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 14: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

penduduk pada kelompok-kelompok umur tertentu tersebut dinyatakan dengan Rumus :

Ma = Bm + [ (N/2 – Pkum) / Pm ] x I . . . (2.4)

Bm = Batas bawah kelompok umur yang mengandung jumlah N/2 Pkum= Jumlah penduduk kumulatif sampai dgn kelompok umur yang

mengandung N/2 Pm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat

nilai N/2 N = Jumlah penduduk dan

i = Class Interval UmurContoh :

Dengan Mengambil data penduduk yang tinggal diperdesaan tahun 1980 (SP’80)Sebagaimana disajikan dalam tabel 2.4 dibawah ;Maka dapat dihitung Umur median sebagai berikut :Umur TT atau tidak tercatat dapat dilakukan distribusi ke-kelompok umur lain atau dapat dihilangkan. Jika dihilangkan maka diperoleh :

Bm = Batas bawah kelompok umur yang mengandung jumlah N/2 15N = Jumlah penduduk pedesaan total 113.914.350 Pkum = Jumlah pend. kumulatif sampai dgn kel. umur yang mengandung N/2 58543350Pm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 11167219i = Class Interval Umur 5

Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur, 1980

Umur Total (f) F-kum0-4 16670161 248497685-9 16997550 33667711

10-14 13708420 4737613115-19 11167219 5854335020-24 9457908 6800125825-29 8578880 7658013830-34 6278202 8285834035-39 6718085 8957642540-44 5848644 9542506945-49 4927034 10035210350-54 4325561 10467766455-59 2691077 10736874160-64 2640466 110009207

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 15: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

65-69 1386377 11139558470-74 1264328 11265991275+ 1254438 113914350TT 16354 24849768

Maka : Umur Median

Ma = Bm + [ (N/2 – Pkum) / Pm ] x i = 15 + [(56957175 - 5854 3350)/11167219] * 5

Ma = 14,29

4.1.2 Latihan 1 :

Berikut diberikan data lengkap penduduk Indonesia Hasil Sensus 1980, 1990 dan Supas 1995 menurut tempat tinggal, jenis kelamin dan kelompok umurCoba lakukan perhitungan : (1). Sex Ratio penduduk Desa, Kota dan Total(2). Depedency Ratio penduduk tinggal di Desa, Kota dan Total(3). Umur Median penduduk laki maupun perempuan berdasarkan tinggal di desa, kota dan total

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Laki-laki Menurut Kelompok Umur di IndonesiaBerdasarkan hasil Sensus 1980 dan 1990 serta Supas 1995

UmurJumlah Penduduk Laki-Laki (Male)

SP’80 SP’90 SUPAS’95Desa Kota Desa Kota Desa Kota

0-4 8490554 2325420 7746220 3014639 6999984 34747485-9 8668286 2164097 8571098 3356997 7609470 3520101

10-14 7149609 1982262 7828706 3215421 8046407 399172515-19 5513341 1999200 6273397 3247043 6224856 404805420-24 4239113 1739463 4622540 2960765 4567893 346937725-29 4197545 1415139 4834463 2622687 4626818 317088130-34 3066814 955811 4360194 2224131 4477618 278487935-39 3272455 918489 3961353 1827088 4474100 257806940-44 2850844 793209 2799747 1210507 3705477 211305945-49 2422889 589867 2630736 1093186 2738943 143448250-54 2173599 544284 2362803 926387 2486887 129228955-59 1363383 357118 1693395 628226 1939213 99461360-64 1278605 280625 1643020 576049 1600108 70128365-69 659536 151577 982312 346850 1163031 53487870-74 575077 113997 718053 227823 862921 32824175+ 579080 109342 662656 204980 683762 285764

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 16: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

TT 9049 1991 1665 540 0 0 Sumber : BPS

Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Perempuan Menurut Kelompok Umur di IndonesiaBerdasarkan hasil : Sensus 1980 dan 1990, serta Supas 1995

UmurJumlah Penduduk Perempuan (Female)

SP’80 SP’90 SUPAS’95Desa Kota Desa Kota Desa Kota

0-4 8179607 2195091 7389051 2835234 6710973 32658265-9 8329264 2070280 8108762 3186201 7259464 3399278

10-14 6558811 1928352 7327530 3110484 7674174 399637615-19 5653878 2116816 5947322 3459221 5843282 416319820-24 5218795 1804174 5384466 3160591 5274974 38383225-29 4381335 1349527 5432995 2733385 5179992 330050030-34 3211388 933068 4501263 2160206 4766987 295214835-39 3445630 913297 3752138 1643638 4570246 249651440-44 2997800 778110 2899193 1172188 3312160 195278145-49 2504145 633336 2763061 1078681 2682868 139466950-54 2151962 540297 2452011 946385 2151253 118996855-59 1327694 342084 1806850 703226 2203530 10572860-64 1361861 307536 1691431 615951 2001378 87974465-69 726841 175931 1040446 380116 1297224 56044570-74 689251 162333 808456 274694 879174 37816975+ 675358 161593 814912 289808 783479 358991TT 7305 2053 1748 462 0 0

Sumber : BPS

3.1.3. Rangkuman

a. Komposisi penduduk diartikan sebagai pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu, seperti kelompok umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal (region), dan lain-lain.

b. Data komposisi penduduk sangat tinggi nilainya untuk mengetahui “Human Resources”, mengambil “kebijakan” dalam ekonomi dan politik, sebagai “perbandingan” dan sebagainya.

c. Angka beban tanggungan (Depedency Ratio), sangat berguna dan dijadikan indicator ekonomi suatu negara. Secara harfiah dipakai untuk mengetahui beban yang ditanggung

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 17: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

oleh kelompok manusia produktif (Umur : 15-64 tahun) terhadap orang-orang non-produktif (umur : < 15 tahun dan >=65 tahun).

3.1.4. Tes Formatif 1

1. Komposisi penduduk dari aspek social adalah pengelompokkan penduduk berdasarkan : a). Tingkat pendidikan, b). jenis Pekerjaan, c). kelompok umur2. Jika jumlah total penduduk di suatu wilayah 2565404 orang dan 1825344

diantarnya berusia 15-64 tahun, maka :a). Depedency Ratio = 40,54 b). Depedency Ratio = 71,15c). Depedency Ratio = 246,64

3. Dengan memperhatikan tabel 2.3 halaman II-3 sebelumnya, maka pada baris ke-4 kolom 8 yaitu angka sex ratio = 112,82 artinya adalah :a). Setiap 100 laki-laki ; Pada Thun 1995 di perkotaan :

terdapat sekitar 113 perempuanb). Setiap 100 perempuan; Pada Thun 1995 di perkotaan :

terdapat sekitar 113 laki-lakic). Di perkotaan tahun 1995 jumlah laki-laki lebih besar dari perempuand). Di perkotaan tahun 1995 jumlah perempuan lebih besar dari laki-laki

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 18: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

3.2. Kegiatan Belajar 2 :

Ukuran Dasar Untuk Komponen Demografi

4.2.1 Uraian dan Contoh

Seperti diketahui bahwa komponen demografi terdiri atas : fertilitas (Kelahiran), Mortalitas (Kematian) dan Mobilitas/Migrasi penduduk. Untuk dapat mengungkapkan kondisi tingkat fertilitas atau mortalitas dan mobilitas penduduk suatu wilayah, atau negara perlu dibuatkan konsep kesepakatan yang sama di seluruh dunia, sehingga demografer dapat menghitung dan membandingkan ukuran tersebut antar wilayah suatu negara ataupun antar negara.

Ukuran dasar yang menjadi kesepakatan tersebut adalah :

Komponen Ukuran Kasar Ukuran Spesifik Ukuran TotalFertilitas CBR, GFR ASFR TFRMortalitas CDR, FDR ASDR TMR, IMRMobilitas MR, OMR, IMR ASOMR, ASIMR Net-Migration

1). Fertilitas

Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan , yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Fertilitas, menurut Kingsley Davis & Judith Blake :“ada tiga tahap penting dari proses reproduksi, yaitu tahap hubungan kelamin ( intercourse), tahap konsepsi (conseption) dan tahap kehamilan (gestation). Sementara itu H.Leibenstein mengungkapkan : “bahwa fertilitas ada sehubungan adanya permintaan akan anak, dimana anak dilihat dari 2 segi, yaitu segi kegunaannya (utiliy) dan segi biaya (cost). Kegunaannya ialah memberikan kepuasan, balas jasa ekonomi, atau membantu dalam kegiatan berproduksi dan sumber menghidupi orang tua nantinya, sedangkan dari biaya dilihat dari kesanggupan keluarga membesarkan anak dari kepemilikan anak tersebut”.

Beberapa ukuran dasar fertilitas yang sering digunakan adalah :

(a). Angka Kelahiran Kasar (AKK) atau Crude Birth Rate : (CBR)

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 19: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

1

Buku Ajar : Matematika Demografi

Angka yang diperoleh ini, memberikan gambaran kasar tentang besaran kelahiran dari k-jumlah penduduk suatu wilayah, tanpa memperhatikan variable umur ( kelompok umur) usia reproduktif penduduk. Sehingga ukurannya bersifat kasar, dengan rumusan :

AKK = CBRt = (Bt / Pt) * k . . . (2.5)

Dengan : Bt = banyaknya kelahiran pada tahun tertentu (t)Pt = jumlah penduduk pada pertengahan tahun, misalnya tahun 2000,

sehingga yang dilihat jumlah penduduk pada tanggal 30 Juni 2000 atau 1 Juli 2000.

k = 1000 (artinya perbandingannya dari 1000 penduduk yang ada)

Menurut informasi BPS, di Indonesia pada tahun 1979 tercatat 35 kelahiran per-1000 penduduk sehingga CBR1979 = 35. Angka kelahiran yang tertinggi di dunia dalam periode 1980-1990 adalah negara Kenya, tercacat CBR1980 (Kenya) = 51, sedangkan yang terendah di Republik Federasi Jerman, yaitu CBR1980 (RFJ) = 10.

(b). Angka Kelahiran Umum (AKU) atau General Fertility Rate (GFR)

Angka ini menyatakan banyaknya kelahiran penduduk di suatu wilayah pengamatan, untuk setiap 1000 wanita reproduktif (umur 15-49, ada juga negara yang menganut batasan 15-44 tahun, dan 20-44 tahun). Ukuran GFR ini lebih baik dari CBR, karena hanya memasukkan komponen penduduk yang beresiko melahirkan atau “exposes to risk” (wanita umur 15-49 tahun). Ukuran AKU atau GFR dihitung dengan rumus

AKU = GFR = ( B / Pf ) * k . . . (2.6)

Dengan : B = banyaknya kelahiran yang terjadi selama 1 tahunPf (15-49) = penduduk wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahunK = bilangan konstanta pengali atau pembanding = 1000

(c). Angka Kelahiran Menurut Umur Tertentu (AKUT) atau Age Specific Fertility Rate (ASFR)

Yaitu angka kelahiran penduduk yang di survei menurut kelompok umur ibu, karena itu hasilnya lebih baik dari GFR. Angka Kelahiran menurut Umur Tertentu (AKUT) atau Age Specific Fertility Rate (ASFR) ini, memberikan gambaran kelahiran yang terjadi pada kelompok umur ibu tertentu (x), dan dirumuskan dengan :

AKUTx = ASFRx = ( Bx / Pfx ) * k . . . (2.7)

Dengan : x = umur wanita reproduktif dalam kelompok umur 5 tahunan, yaitu : (x = 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-49)

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 20: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

Bx = jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur-x tertentu.Pfx = jumlah wanita pada kelompok umur-x tertentu.k = 1000 (angka konstanta pengali atau pembanding)

Misalnya : ASFR(20-24) = 42. Hal ini menyatakan bahwa Angka kelahiran wanita umur 20-24 tahun sebesar 42 bayi untuk setiap 1000 wanita umur 20-24 tahun.

(d). Angka Kelahiran Total (AKT) atau Total Fertility Rate (TFR)

Angka fertilitas ini lebih memberikan informasi tentang besarnya kejadian kelahiran penduduk secara total yang secara inplisit mempertimbangkan umur wanita reproduksi. Sehingga dapat diketahui jumlah kelahiran per-wanita yang ada pada waktu tertentu di suatu wilayah dan sekaligus dapat diketahui kemampuan seorang wanita melahirkan. Selama masa reproduksinya.

Total Fertility Rate dihitung dengan rumus :

AKT = TFR = 5* ( ASFRx ) . . . (2.8) xdengan ; x bergerak dari (5-9) sampai (45-49) dalam tanda

Pada umumnya Angka Kelahiran Total (AKT) atau TFR di negara-negara yang sedang berkembang sangat tinggi, yaitu masih diatas 5, sedangkan di negara maju sudah di bawah angka 2. Seperti Indonesia, tahun 1971 dinyatakan TFR (1971) = 5,9 per-wanita, dan tahun 1980 ; TFR (1980) = 4,2 per-wanita.

2). Mortalitas

Mortalitas, harus diartikan dengan pengertian baku yang disepakati dunia, sehingga dapat dijadikan referensi ataupun perbandingan. Menurut WHO (World Health Organization) bahwa definisi mati adalah : “Keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang biasa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup”.Dari arti diatas, maka lahir mati (fetal death) tidak termasuk yang harus dicatat sebagai mati (untuk perhitungan ukuran mortalitas nantinya)

Beberapa ukuran dasar mortalitas yang sering digunakan adalah :

(a). Angka Kematian Kasar (AMK) atau Crude Death Rate ( CDR)

Yaitu jumlah kematian pada tahun tertentu (Dt) dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun (Pt/2) di suatu wilayah pengamatan, dengan pembanding untuk 1000 orang (k).Rumus :

AMK = CDRt = (Dt / Pt/2) * k . . . (2.9)

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 21: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

Sebagai contoh, angka kematian kasar Indonesia tahun 1978 tercatat 14 per-1000 penduduk.tahun 1980 sebesar 15, tahun 1985 sebesar 12, tahun 1990 sebesar 9, dan tahun 1995 sebesar 8 per-1000 penduduk. CDR Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan Malaysia, tetapi sudah mendekati angka rata-rata dunia, seperti tertera dalam data World Population Datasheet of the Population Reference Bureau, berikut

Tabel 2.7 CDR Indonesia dan Malaysia serta Asia & Dunia

Negara 1980 1985 1990 1995 1998Indonesia 15 12 9 8 8Malaysia 6 7 5 5 5Asia Teng. 13 10 8 8 8A s i a 11 10 9 8 8Dunia 11 11 10 9 9

(b). Angka Kematian Menurut Umur (AMUT) atau Age Specific Death Rate (ASDR)

Angka Kematian Umur Tertentu (AMUT) atau Age Specific Death Rate (ASDR) ini, memberikan gambaran jumlah kematian yang terjadi pada kelompok umur tertentu (x), per-1000 penduduk dalam kelompok umur tersebut. Dihitung dengan rumusannya sebagai berikut :

AMUTx = ASDRx = ( Dx / Px ) * k . . . (2.10)

Dengan : x = Kelompok umur 5 tahunan, yaitu : (x = 0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44,

45-49, 50-54, 55-59, 60-64m 65-69, 70-74, 75+)Dx = jumlah kematian penduduk pada kelompok umur-x tertentu.Px = jumlah penduduk pada kelompok umur-x tertentu.k = 1000 (angka konstanta pengali atau pembanding)

Jika suatu negara dihitung ASDR20-24 = 5,4 ; hal berarti terdapat 5 sampai 6 orang yang meninggal per-1000 penduduk pada usia 20-24 tahun. Atau tepatnya terdapat 54 orang meninggal per-10.000 penduduk usia 20-24 tahun.

(c). Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR)

Angka ini menunjukkan jumlah kematian bayi yang lahir hidup pada waktu tertentu di suatu wilayah atau negara. Angka ini sangat penting, menurut Budi Utoma (dalam Dasar-dasar Demografi. LD-UI ; 1981) bahwa : “AKB (IMR) sebagai indicator dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat”. AKB atau IMR dirumuskan sebagai :

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 22: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

AKBt = IMRt = ( Dbx / Ft ) * k . . . (2.11)

Dengan : t = Tahun pengamatan tertentuDbt = jumlah kematian bayi berumur dibawah 1 tahun selama tahun-t.Ft = jumlah kelahiran (fertilitas) selama tahun-t.k = 1000 (angka konstanta pengali atau pembanding)

Angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi, tetapi berkecenderungan menurun selaras dengan baiknya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Data BPS dan pembanding data World Population, dapat dijadikan referensi informasi, yaitu :

Tabel 2.8 IMR Indonesia dan Pembandingnya

Negara 1980 1985 1990 1995 1998Indonesia 91 87 89 64 66Malaysia 44 29 30 12 10Asia Teng. 96 79 70 53 55A s i a 103 91 74 62 57Dunia 97 81 73 62 58

3). Migrasi

a). Definisi Migrasi :

Migrasi sering diartikan sebagai perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Dalam buku Dasar-dasar Demografi (Rozy Munir, LD-UI ; 1981, hal.116) disebutkan bahwa migrasi merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas adminsitratif dalam suatu negara. Sehingga ada daerah asal dan daerah tujuan. Orang yang melakukan mobilitas tersebut dinyatakan sebagai migran. Definisi migran ini dikaitkan dengan tempat tinggal dan waktu.

Berikut ini akan dikemukakan beberapa konsepsi tentang migrasi, yang dikutip dari tulisan Alatas (1995), yaitu :

Migrasi sebagai bentuk mobilitas geografi (geographic mobility) atau mobilitas keruangan (spatial mobility) dari suatu unit geografi ke unit geografi lainnya, yang menyangkut suatu perubahan tempat kediaman secara permanen dari tempat asal ke tempat tujuan (PBB ; 1958)

Migrasi merupakan suatu bentuk mobilitas tempat kediaman penduduk yang menyangkut perubahan tempat kediaman dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lain (Bogue ; 1969)

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 23: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

Migrasi adalah suatu bentuk dari mobilitas geografi/keruangan yang menyangkut perubahan tempat kediaman secara permanen antar unit-unit geografi tertentu (Shryock dan Siegel ; 1971)

Migrasi adalah perubahan tempat tinggal yang permanen atau semipermanen tidak ada batasan mengenai jarak yang ditempuh, apakah perubahan tempat tinggal itu dilakukan secara sukarela atau terpaksa, dan apakah perubahan tempat tinggal itu antar negara atau masih dalam suatu negara (Lee ; 1966)

Kecenderungan perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain, seperti urbanisasi menurut beberapa teori (Lee, Todaro) ada kaitannya dengan pertumbuhan pembangunan bidang ekonomi. Mereka secara jelas mengungkapkan bahwa faktor ekonomi memang memberi kontribusi besar dalam mempengaruhi orang untuk bermigrasi.

Dengan demikian setiap wilayah akan mengalami perpindahan penduduk, ada yang masuk dan ada yang keluar dari wilayahnya. Tercatat DKI Jakarta memiliki mobilitas yang tinggi, dugaan Ananta (1995) daerah tersebut telah mengalami transisi mobilitas tingkat kempat yaitu tahap transisi akhir (late transitional society) dan siap memasuki masyarakat mulai maju (early advanced society).

Tjiptoherijanto (1998) menyatakan bahwa mobilitas penduduk merupakan kejadian yang mudah dijelaskan dan tampak nyata dalam kehidupan sehari-hari, namun pada prakteknya sangat sulit untuk mengukur dan menentukan ukuran bagi mobilitas penduduk itu sendiri. Hal ini disebabkan karena hubungan antara mobilitas (migrasi dan urbanisasi) dengan proses pembangunan yang terjadi dalam suatu negara/daerah saling kait mengkait. Jumlah migrasi semasa hidup ke daerah perkotaan di Indonesia pada tahun 1990 mencapai 8,5 juta orang atau 57,69 persen dari seluruh migran semasa hidup (14,8 juta). Sedangkan migran risen pada tahun yang sama adalah sebesar 3,2 juta atau sekitar 60,64 persen.

Migran semasa hidup (life time migrant) dalam pengertian BPS adalah penduduk yang pada saat sensus, tempat tinggalnya berbeda dengan tempat lahirnya dan migran risen (Recent migrant) adalah seseorang dimana propinsi tempat sekarang berbeda dengan propinsi tempat tinggal 5 tahun yang lalu.

b). Ukuran-ukuran Migrasi

(1). Angka Mobilitas Rasio banyaknya penduduk yang pindah secara local (mover) dalam jangka waktu tertentu (M) dengan banyaknya penduduk (P), per-1000 penduduk (k), dirumuskan :

M = (m / P) * k . . . (2.12)

(2). Angka Migrasi MasukMenunjukkan banyak migran yang masuk (mi), per-1000 orang penduduk daerah tujuan (k) dalam waktu 1-tahun.

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 24: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

Mi = (mi / P) * k . . . (2.13)(P = penduduk pertengahan tahun)

(3). Angka Migrasi KeluarMenunjukkan banyak migran keluar (mo), per-1000 orang penduduk daerah asal (k) dalam waktu 1-tahun.

Mo = (mo / P) * k . . . (2.14)(P = penduduk pertengahan tahun)

(4). Angka Migrasi NetoSelisih banyak migran masuk dan keluar per-1000 orang penduduk dalam 1-tahun

Mn = {(mi - mo) / P } * k . . . (2.15)(P = penduduk pertengahan tahun)

(5). Angka Migrasi BrutoMenunjukkan banyaknya kejadian perpindahan penduduk

Mb = {(mi - mo) / (P1+P2) } * k . . . (2.16)(P1 = penduduk di tempat tujuan, dan P2 = penduduk di tempat asal)

4.2.2 Latihan-2 :

Kasus Fertilitas : Data berikut menunjukkan jumlah penduduk wanita dan kelahiran per-kelompok umur wanita, yaitu :

Umur Pf Kelahiran Umur Pf KelahiranHitunglah :a). ASFRx

b). TFR

15-19 375642 22763 35-39 198762 2243820-24 311367 63226 40-44 143505 834225-29 278540 68540 45-49 76342 92130-34 232487 58768 Jumlah

Kasus Migrasi :

TempatTinggal Penduduk 5-tahun Lalu

Tempat Tinggal SekarangJabar DKI Prop.Lain

Jabar 34563204 132765 34508DKI 154227 18560206 12986Prop. Lain 32987 101654 88322657

Tentukan ukuran migrasi data diatas !!

3.2.3. Rangkuman

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 25: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

a. Ukuran komponen demografi, yaitu yang terkait dengan kejadian vital kelahiran, kematian dan migrasi adalah menghitung dan sekaligus mengungkapkan variabe-variabel demografi suatu wilayah atau negara dalam meninjau perubahan kependudukan, baik dari tingkat kelahiran, tingkat kematian dan mobilitas penduduk.

b. Migrasinya sekelompok orang dari rural region ke urban region disebut dengan Urbanisasi

c. Kejadian Migrasi sangat terkait dengan persoalan ekonomi (Lee : 1966), umumnya daerah yang ekonominya baik ditunjukkan dengan pendapatan per-kapita diatas rata-rata nasional maka daerah tersebut menjadi sasaran migran. Kecenderungan mobilitas (migrasi dan urbanisasi) penduduk yang tergantung pada kemajuan sosial-ekonomi daerah/negara mengikuti alur atau transisi mobilitas Zelinsky, yaitu melalui lima (5) tahap mobilitas seperti dicantumkan pada Tabel berikut :

Tabel Transisi Mobilitas Zelinsky (1971)

Tahap Transisi Mobilitas Fenomena Mobilitas1. The Premodern Trad-itional

Society Sangat rendahnya arus perpindahan penduduk Mobilitas penduduk umumnya terjadi karena

adanya pemanfaatan lahan pertanian, perdagangan, peperangan.

2. The Early Transitio-nal Society Pergerakan penduduk dari desa ke kota dalam jumlah yang besar

Adanya kecenderungan penduduk berpindah ke luar negeri

Adanya kecenderungan mendatangkan migran (tenaga ahli) dari luar negeri

Berkembangnya jenis mobilitas sirkuler

3. The Late Transitional Society

Terjadi penurunan pergerakan penduduk dari daerah perdesaan keperkotaan

Berkurangnya pergerakan penduduk menuju daerah baru atau daerah jajahan

Menurunnya keinginan untuk berpindah ke luar negeri

Makin berkembangnya mobilitas sirkuler dengan bentuk dan pola yang makin kompleks

4. The Advanced Society Makin menurunnya arus migrasi dari daerah perdesaan ke perkotaan

Meningkatnya pergerakan penduduk antar kota dalam suatu sistem pemusatan atau aglomerasi yang sama

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 26: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

Kecenderungan migrasi masuk tenaga kerja yang kurang berkualitas dari daerah belum berkembang

Meningkatnya arus migrasi internasional ataupun migrasi sirkuler tenaga kerja terdidik

Adanya migrasi penduduk dengan tujuan ekonomi, kenyamanan atau bahkan pelesiran

5. A Future Super- advanced Society

Makin menurunnya migrasi permanen dan mening-katnya migrasi sirkuler karena makin baiknya sistem komunikasi

Pendatang, umumnya berasal dari daerah perkotaan lain ataupun pinggiran kota-kota lainnya

Munculnya bentuk-bentuk baru dari migrasi sirkuler Serta munculnya berbagai kebijaksanaan politik yg

mengatur migrasi internal maupun internasional Sumber : Tjiptoherijanto (1998)

4.2.4. Tes Formatif 1

1. Angka kematian kasar tercatat 16,4 per 1000 penduduk, dimana jumlah penduduk pertengahan tahun yang dicatat adalah 2.567.120, maka jumlah kematian tahun tercatat adalah :a). 42.101 b). 24.101 c). 63.884

2. Jika banyak migran masuk suatu milayah sebesar 25.312 orang, dimana jumlah penduduk pertengahan tahun di wilyah tersebut 543.763 orang, maka angka migrasi masuk sebesar :a). 9,77 b). 7,99 c). 21,48

3. Jika out-migration diketahui 3,77 dan in-migration adalah 4,12 maka net-migration dari suatu wilayah yang berpenduduk pertengahan tahun pengamatan 654.250 adalah :a). 0,35 % b). 0,53 % c). 3,50 %

4.2.5. Referensi

1. Alatas, Secha. 1995. Studi Migrasi Penduduk Indonesia, dalam buku Migrasi dan Distribusi Penduduk di Indonesia. Jakarta - Penerbit : Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN

2. Moh. Yasin, Rozy Munir, Dkk, 1981. Dasar-dasar Demografi, Lembaga Demografi UI Jakarta.

3. Shryock, H.S., Siegel, J.S and Associates, 1975. The Methods and Materials Demography, Vol.2 US Bureau of the Census, Washington D.C.

3. Tjiptoherijanto, Prijono. 1998. Mobilitas Sebagai Tantangan Kependudukan Masa depan ; Pidato Pengukuhan Guru besar FE-Universitas Indonesia, Jakarta.

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli

Page 27: 1 · Web viewPm = Jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 ( 11167219 i = Class Interval Umur ( 5 Tabel 2.4 Data Jumlah Penduduk Perdesaan (Rural) Menurut Umur,

2

Buku Ajar : Matematika Demografi

4. Wirakartakusumah, M.D. dan Chotib. 1999. Kecenderungan dan Prospek Urbanisasi di Indonesia ; PPS Kependudukan UI.

@ Win Konadi & Aminurasyid Roesli