1. Sifat Tanah
-
Upload
dwi-arifiani -
Category
Documents
-
view
220 -
download
2
description
Transcript of 1. Sifat Tanah
SIFAT-SIFAT TANAH
Tanah mengandung beberapa sifat- sifat. Dan untuk mendapatkan data ketelitian yang
akurat maka dibutuhkan penelitian laboratorium. Sifat-sifat tanah dibagi menjadi 3,yaitu:
a. Sifat fisik tanah (Index Properties), yaitu sifat tanah dalam keadaan asli untuk
menentukan jenis-jenis tanah.
b. Sifat mekanik tanah (Engineering Properties), yaitu sifat tanah jika mendapatkan
pembebanan dan digunakan dalam parameter parameter perencanaan pondasi
bangunan, jalan, bendungan dsb.
c. Sifat tanah kimia.
A. SIFAT FISIK TANAH (INDEX PROPERTIES)
1. Berat Isi Tanah
Yaitu perbandingan antara berat tanah basah dengan volumenya dalam gr/cm3
Rumus:
2. Batas Atterberg Tanah
Terdiri dari batas susut, batas plastis, dan batas cair. Batas cair berguna untuk
mengetahui dimana tanah berada dalam keadaan plastis dan cair. Sedangkan batas
plastis bertujuan mengetahui nilai kadar terendah dari suatu tanah dimana tanah
masih dalam keadaan plastis. Dan batas susut berguna untuk mengetahui batas susut
suatu tanah.
3. Warna Tanah
Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah dilihat dan menunjukkan
sifat dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran komponen lain yang
terjadi karena mempengaruhi berbagai faktor atau persenyawaan tunggal. Urutan
warna tanah adalah hitam, coklat, karat, abu-abu, kuning dan putih.
"Warna tanah dengan akurat dapat diukur dengan tiga sifat-sifat prinsip
warnanya. Dalam menentukan warna cahaya dapat juga menggunakan Munsell Soil
Colour Chart sebagai pembeda warna tersebut. Penentuan ini meliputi penentuan
warna dasar atau matrik, warna karatan atau kohesi dan humus. Warna tanah penting
untuk diketahui karena berhubungan dengan kandungan bahan organik yang terdapat
di dalam tanah tersebut, iklim, drainase tanah dan juga mineralogi tanah “,demikian
pendapat Aphiin, 2012 (dalam Thompson dan Troen, 1978).
Mineral-mineral yang terdapat dalam jumlah tertentu dalam tanah kebanyakan
berwarna agak terang (light). Sebagai akibatnya, tanah-tanah itu berwarna agak
kelabu terang, jika terdiri dari mineral-mineral serupa itu yang sedikit mengalami
perubahan kimiawi. Warna gelap pada tanah umumnya disebabkan oleh kandungan
tinggi dari bahan organik yang terdekomposisi, jadi, dengan cara praktis persentase
bahan organik di dalam tanah diestimasi berdasarkan warnanya. Bahan organik di
dalam tanah akan mengahsilkan warna kelabu gelap, coklat gelap, kecuali terdapat
pengaruh mineral seperti besi oksida ataupun akumulasi garam-garam sehingga sering
terjadi modifikasi dari warna-warna di atas.
Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning, dan hitam,
kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna
yang tak murni tetapi campuran kelabu, coklat, dan bercak (rust), kerapkali 2-3 warna
terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut karatan (mottling). Warna tanah disebabkan
oleh adanya bahan organik, dan atau status oksidasi senyawa besi dalam tanah.
4. Tekstur Tanah
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate)
yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand),
debu (silt), dan liat (clay).
Berikut ini merupakan Tabel Klasifikasi Ukuran Partikel :
Sumber Soil separates
Kerikil Pasir Debu Liat
USDA > 2mm 2 mm– -
ISSS > 2mm 2 mm- -
USPRA > 2mm 2 mm- -
BSI, MIT, DIN > 2mm 2 mm- -
Tabel 1. Klasifikasi tanah
1 Pasir (s) : Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola tidak melekat
2 Pasir
berlempung(ls) :
Rasa kasar jelas, membentuk bola dan mudah sekali hancur,
sedikit sekali melekat
3 Lempung Berpasir
(sl) :
Rasa kasar agak jelas, membentuk bola yang agak keras tetapi
mudah hancur, melekat
4 Lempung (l) : Rasa tidak kasar dan tidak licin membentuk bola teguh, dapat
sedikit digulung, dengan permukaan mengkilap, melekat
5 Debu (si) : Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit didulung
dengan permukaan mengkilat agak melekat
6 Lempung berliat
(cl.l) :
Rasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (kering) membentuk
gulungan bila dispirit, gulungan mudah hancur, melekatnya
sedang.
7 Lempung liat
berpasir (s cl.l) :
Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak teguh (kering)
membentuk gulungan bila dispirit, gulungan mudah hancur,
melekat
8 Lempung liat
berdebu (si cl.l) :
Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan menkilat,
melekat
9 Liat berdebu (sic l) : Rasa licin agak kasar, membentuk bola, dalam keadaan kering
sukar dipirit, mudah digulung,melekat sekali.
10 Liat berdebu (sic l) : Rasa agak licin membentuk bola, dalam keadaan kering sukar
dispirit, mudah digulung,melekat sekali.
11 Liat : Rasa berat,membentuk bola baik, melekat sekali
12 Liat berat : Rasa berat sekali, membentuk bola baik, san
5. Stuktur Tanah
Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang
saling merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa
jamur, lempung, humus, dll. Ikatan partikel tanah berwujud sebagai agregat tanah
yang membentuk dirinya, yang mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan
(ketahanan) yang berbeda-beda.
6. Konsistensi Tanah
“Konsistensi adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah
dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai
kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah”, menurut pendapat Juskie,2012
7. Porositas tanah
Porositas atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat
tanah (terisi oleh air dan udara). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-
pori kasar (makro pore) dan pori-pori halus (micro pore). Tanah-tanah pasir
mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat.
Tanah dengan banyak pori-pori kasar (pasir) sulit menahan air sehingga
tanaman mudah kekeringan, tetapi sistem perakarannya dalam. Sedangkan untuk
tanah-tanah liat dapat menahan air dengan baik hanya saja sistem perakarannya
lebih dangkal dibandingkan tanah dominan pasir. Porositas tanah dipengaruhi
oleh :
Kandungan bahan organik
Struktur tanah
Tekstur tanah
8. Permeabilitas
Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir
melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah.
Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan
tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah
atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh
walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air.
Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam
menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi
menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah.
Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan
makin rendah koefisien permeabilitasnya.
B. SIFAT MEKANIK TANAH (ENGINEERING PROPERTIES)
1. Kuat geser tanah
Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut
persatuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam
tanah yang dimaksud (Braja M.Das,1985 ). Dalam buku yang lain disebutkan
bahwa kekuatan geser tanah adalah kekuatan tanah untuk memikul beban-beban
ataugaya yang dapat menyebabkan kelongsoran,keruntuhan, gelincir dan
pergeseran tanah.
Pada tanah yang merupakan campuran antara tanah halus dan tanah kasar (
c dan φsoil ), kekuatan geser disebabkan karena adanya lekatan ( karena kohesi )
dan gesekan antara butir – butir tanah ( karena φ)Rumus:
Kuat Tekan dimana :
= kuat tekan (N/m2)
F = beban maksimum (N)
A = luas bidang permukaan (m2) = (d)
2
d = diameter silinder (m)
Persamaan untuk menguji kuat tekan dengan menggunakan hydraulic
press secara umum menggunakan hukum Paskal dimana persamaannya adalah
sebagai berikut:
P1A1 = P2A2 dimana:
P1=beban maksimum yang diberikan terhadap benda uji
(kg/cm2).
P2 = beban maksimum yang diterima benda uji (kg/cm2).
A1 = luas permukaan silinder piston hydraulic press (cm2).
A2 = luas permukaan benda uji (cm2).
a) Pengujian parameter kekuatan tanah, seperti:
Unconfined test
Triaxial Test (UU, CU, dan CD test)
Direct shear test
Vane test
C. SIFAT KIMIA TANAH
Sifat kimia tanah mengacu pada sifat dasar tanah yang memiliki derajat
keasaman tanah atau pH yang berbeda-beda dalam tanah itu sendiri. Sifat kimia
tanah berperan besar dalam menentukan sifat dasar inilah kemudian dapat diteliti
bagaimana memperlakukan dan pembubidayaan tanah (Anonim,2011).
Beberapa sifat kimia yang digunakan sebagai parameter dalam penelitian
ini adalah pH tanah, karbon tanah, nitrogen, C/N fosfat tersedia tanah. Beberapa
sifat kimia tanah dapat menilai apakah suatu tanah merupakan tanah yang
potensial atau tidak ( Hanafiah, 2005).
1. Kemasaman Tanah (pH)
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang
dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion
hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin
masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula
ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+. pada tanah-
tanah masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedang pada tanah alkalis
kandungan OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan
OH-, maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7 (Anonim 1991).
Di Indonesia pH tanah umumnya berkisar 3-9 tetapi untuk daerah rawa
seperti tanah gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam
sulfat sedangakan di daerah kering atau daerah dekat pantai pH tanah dapat
mencapai di atas 9 karena banyak mengandung garam natrium (Mas’ud, 1992).