1. Pendahuluan - UKSW

14
1. Pendahuluan Arsitektur mult-itier merupakan arsitektur yang telah banyak digunakan di banyak pengembangan teknologi informasi. Arsitektur ini membutuhkan pemisahan lapisan kerja untuk menbagi fungsionalitas, komponen dan kode proyek ke dalam tier (tingkatan) yang terpisah. Pendekatan ini menghasilkan suatu aplikasi yang dapat diperluas dan dapat dengan mudah dikelola serta dikembangkan setelah jangka waktu tertentu [1]. Bagian presentasi dapat dikerjakan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada atau memanfaatkan teknologi baru. Salah satunya bisa memanfaatkan teknologi WPF (Windows Presentation Foundation). Teknologi WPF adalah salah satu fitur dari .NET framework 3.0 yang didesain untuk menggantikan fungsi Graphics Device Interface (GDI). WPF dibuat dengan menggunakan Extensible Application Markup Languange (XAML), yaitu XML yang khusus digunakan untuk pembuat WPF dimana setiap XAML memiliki Code Behind masing- masing sehingga dapat terlihat jelas pemisahan antara bagian desain dengan bagian business logic. Bagian data access adalah bagian yang paling dekat dengan database, dengan tujuan untuk mengakses data yang diinputkan oleh pengguna agar disimpan kedalam database. Untuk memeriksa kode program yang ada di data access, bisa digunakan Reflection. Reflection adalah fitur dari .Net yang memungkinkan untuk mendapatkan informasi sebuah objek pada saat runtime. Informasi tersebut dapat berupa data dari sebuah kelas atau nama dari sebuah methods yang termasuk di dalam kelas dan konstruktor objek tersebut Untuk menuliskan ke dalam pemrograman VB.NET dengan reflection digunakan namespace System.Reflection. KSP Harta Sentosa merupakan koperasi yang mengatasi tentang simpan pinjam untuk menyalurkan dana ke anggota nya. Saat ini KSP Harta Sentosa memiliki cita – cita untuk berkembang menyaingi koperasi modern. Karena itu arsitektur multi-tier akan sangat membantu dalam proses bisnis KSP Harta Sentosa saat ini maupun jika mengalami suatu perubahan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana menerapkan arsitektur multi-tier dengan memisahkan antara presentation-tier, logic-tier, dan data-tier. Selain dipisahkan menjadi tiga bagian / layer, setiap layer akan diterapkan menggunakan teknologi yang berbeda – beda. Pada bagian presentation-tier akan memanfaatkan teknologi Windows Presentation Foundation. Sedangkan pada bagian data tier akan memanfaatkan teknologi Reflection .Net. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah merancang arsitektur multi-tier untuk Koperasi Simpan Pinjam pada KSP Harta Sentosa yang memanfaatkan teknologi WPF pada presentation-tier dan Reflection .Net pada data- tier agar mempermudah untuk dikelola. Karena dalam desain tampilan bisa di atasi dengan WPF untuk membuat tampilan yang lebih interaktif, sedangkan dengan Reflection dapat memisahkan antara business object dengan data access sehingga dalam pengerjaan bisa di bagi untuk pengerjaan business object dengan

Transcript of 1. Pendahuluan - UKSW

Page 1: 1. Pendahuluan - UKSW

1. Pendahuluan

Arsitektur mult-itier merupakan arsitektur yang telah banyak digunakan di

banyak pengembangan teknologi informasi. Arsitektur ini membutuhkan

pemisahan lapisan kerja untuk menbagi fungsionalitas, komponen dan kode

proyek ke dalam tier (tingkatan) yang terpisah. Pendekatan ini menghasilkan

suatu aplikasi yang dapat diperluas dan dapat dengan mudah dikelola serta

dikembangkan setelah jangka waktu tertentu [1].

Bagian presentasi dapat dikerjakan dengan memanfaatkan teknologi yang

sudah ada atau memanfaatkan teknologi baru. Salah satunya bisa memanfaatkan

teknologi WPF (Windows Presentation Foundation). Teknologi WPF adalah salah

satu fitur dari .NET framework 3.0 yang didesain untuk menggantikan fungsi

Graphics Device Interface (GDI). WPF dibuat dengan menggunakan Extensible

Application Markup Languange (XAML), yaitu XML yang khusus digunakan

untuk pembuat WPF dimana setiap XAML memiliki Code Behind masing-

masing sehingga dapat terlihat jelas pemisahan antara bagian desain dengan

bagian business logic.

Bagian data access adalah bagian yang paling dekat dengan database,

dengan tujuan untuk mengakses data yang diinputkan oleh pengguna agar

disimpan kedalam database. Untuk memeriksa kode program yang ada di data

access, bisa digunakan Reflection. Reflection adalah fitur dari .Net yang

memungkinkan untuk mendapatkan informasi sebuah objek pada saat runtime.

Informasi tersebut dapat berupa data dari sebuah kelas atau nama dari sebuah

methods yang termasuk di dalam kelas dan konstruktor objek tersebut Untuk

menuliskan ke dalam pemrograman VB.NET dengan reflection digunakan

namespace System.Reflection.

KSP Harta Sentosa merupakan koperasi yang mengatasi tentang simpan

pinjam untuk menyalurkan dana ke anggota nya. Saat ini KSP Harta Sentosa

memiliki cita – cita untuk berkembang menyaingi koperasi modern. Karena itu

arsitektur multi-tier akan sangat membantu dalam proses bisnis KSP Harta

Sentosa saat ini maupun jika mengalami suatu perubahan.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana menerapkan

arsitektur multi-tier dengan memisahkan antara presentation-tier, logic-tier, dan

data-tier. Selain dipisahkan menjadi tiga bagian / layer, setiap layer akan

diterapkan menggunakan teknologi yang berbeda – beda. Pada bagian

presentation-tier akan memanfaatkan teknologi Windows Presentation

Foundation. Sedangkan pada bagian data tier akan memanfaatkan teknologi

Reflection .Net.

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah merancang arsitektur

multi-tier untuk Koperasi Simpan Pinjam pada KSP Harta Sentosa yang

memanfaatkan teknologi WPF pada presentation-tier dan Reflection .Net pada

data- tier agar mempermudah untuk dikelola. Karena dalam desain tampilan bisa

di atasi dengan WPF untuk membuat tampilan yang lebih interaktif, sedangkan

dengan Reflection dapat memisahkan antara business object dengan data access

sehingga dalam pengerjaan bisa di bagi untuk pengerjaan business object dengan

Page 2: 1. Pendahuluan - UKSW

pengerjaan data access, karena hanya bisa mereferensi dari salah satu layer.

Sebagai batasan dalam penelitian ini, penerapan teknologi WPF hanya untuk

desktop dan data layer menggunakan Reflection .NET.

2. Tinjauan Pustaka

Berhubungan dengan perancangan Arsitektur Multi-Tier pada Sistem

Informasi Akuntansi adalah desain Buku Besar pada PT. Shangyang Perkasa yang

dilakukan oleh Budiman. Perusahaan ini menjalankan bisnisnya di bidang

kesehatan. Produk yang dihasilkan merupakan produk-produk makanan dan

minuman kesehatan yang menjangkau di setiap titik kritis tahap pertumbuhan dan

perkembangan manusia. Produk-produk yang dihasilkan berupa susu untuk bayi,

anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, beberapa kebutuhan khusus kaum

manula, serta biskuit dan sereal bayi. PT. Shangyang Perkasa menggunakan

desain Arsitektur Multi-Tier untuk mengintegrasikan dalam penyusunan buku

besar [2]

Penelitian yang lainnya, yaitu pada jurnal dengan judul Sistem

Monitoring Mahasiswa Menggunakan WPF dan Web Service yang dilakukan oleh

Khanna. Implentasi WPF pada penelitiaan ini menyajikan kegunaan WPF untuk

mengembangan aplikasi klien dengan cara baru. WPF memberikan tampilan dan

nuansa yang sama untuk designer dan developer, dimana sebelumnya bekerja

secara sendiri- sendiri. Dengan WPF, developer diberikan beberapa kemudahan

untuk merancang dan mengembangkan aplikasi berbasis WPF [3].

Perbedaan penelitian ini dari penelitian – penelitian terdahulu adalah

dalam penelitian ini, penulis ingin merancang sebuah aplikasi yang bisa

diterapkan dalam Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Salatiga. Dalam

penerapan arsitektur multi-tier, menggunakan teknologi WPF pada bagian

presentation-tier dan Reflection .NET untuk pembagian pengerjaan dalam

pengkodean pada data-tier.

Multi-tier

Arsitektur multi-tier sebagai sebuah arsitektur aplikasi yang memiliki

komponen software yang berbeda, terorganisasi pada tiers, menyediakan fungsi

yang terdedikasi [4]. Sebuah arsitektur multi-tier adalah arsitektur tiga-tingkat

yang terdiri dari manajemen data layer (kebanyakan meliputi satu atau beberapa

database server), business logic dan presentation tier (fungsi UI). Secara konsep,

hasil arsitektur multi-tier adalah pengembangan dari aplikasi client / server. Tier

adalah layer fisik yang terpisah dari sistem yang lebih besar, biasanya tier – tier

tersebut di bagi menjadi 3 yaitu Presentation Tier, Business/Middle-Tier dan Data

Tier.

Page 3: 1. Pendahuluan - UKSW

Gambar 1 Arsitektur multi-tier [4]

Ciri khas dalam arsitektur multi-tier adalah pemisahan antara data tier / data

tier, business-tier, dan client-tier/presentation-tier. Manfaat utama dari aplikasi

multi-tier adalah setiap tingkatan dapat digunakan pada heterogen yang berbeda

dan didistribusikan platform. Performa setiap bagian, terutama untuk tingkat

aplikasi, didukung dengan mendistribusikan permintaan di server aplikasi yang

berbeda.

Model three-tier menambahkan komponen ketiga diantara aplikasi client

dengan aplikasi server yang disebut middle tier atau layanan bisnis. Oleh karena

itu, dalam model ini pemrosesan dibagi di antara tiga lapisan (atau lebih).

Hal ini dapat diimplementasikan oleh operator yang menerima panggilan

dari lapisan berikutnya yang lebih tinggi. Ketika arsitektur multi-tier yang

digunakan dalam bisnis konteks, setiap layer harus mendukung interaksi

transaksional. Karena distribusi software bawaan komponen di seluruh lapisan

dan berpotensi bahkan dalam setiap lapisan, transaksi terdistribusi diperlukan.

Keuntungan menggunakan arsitektur multi-tier diantaranya adalah

pengkodean yang teratur secara logika, lebih mudah pada saat maintenance, lebih

mudah dalam menggunakan kembali kode yang sudah dibuat, lebih mudah dalam

pembagian pengerjaan secara berkelompok, dan tingkat kejelasan dalam

pengkodean.

Presentation-tier berisi komponen yang menerapkan dan menampilkan user

interface dan mengelola interaksi pengguna. Lapisan ini mencakup kontrol untuk

input pengguna dan tampilan, selain komponen yang mengatur interaksi

pengguna. Di dalam komponen presentation tier mencangkup User Interface

Component yang digunakan untuk menampilkan informasi untuk user dan

Page 4: 1. Pendahuluan - UKSW

Presentation Logic Component yang mengenkapsulasi data dari business layer

atau presentation entity yang mengenkapsulasi business logic dan data di dalam

sebuah form untuk mempermudah di pakai oleh presentation layer.

Jenis aplikasi yang berbeda juga mempengaruhi penerapan teknologi yang

berbeda, untuk dapat digunakan dalam presentation layer. Dalam penelitian ini,

teknolgi yang akan di pakai adalah Windows Presentation Foundation (WPF)

untuk mengembangkan pada bagian presentation tier.

Windows Presentation Foundation (WPF) adalah salah satu fitur dari .Net

Framework 3.0 yang didesain untuk mengganti fungsi Graphics Device Interface

(GDI). WPF dibuat berdasarkan DirectX sehingga membuat User Interface (UI)

yang transparan, tombol yang unik, manjadi hal yang mudah. WPF dapat dibuat

dengan menggunakan Extensible Application Markup Language (XAML), yaitu

XML yang khusus digunakan untuk pembuatan WPF. Dalam pembuatan WPF,

setiap file XAML memiliki Code Behind masing-masing sehingga dapat terlihat

jelas pemisahan antara bagian desain dengan bagian business logic.

Sebelum WPF dibuat, menciptakan tampilan bagi pengguna windows akan

membutuhkan beberapa teknologi yang berbeda. Berikut adalah gambar yang

memperlihatkan perbedaan tersebut.

Gambar 2. Perbedaan tiap teknologi [5]

Windows Presentation Foundation (atau WPF) adalah sebuah subsistem

grafis didalam .NET Framework 3.0 (atau yang lebih baru) dan berkaitan secara

langsung dengan bahasa aplikasi XAML. XAML adalah singkatan dari extensible

application markup language.

XAML digunakan secara ekstensif di dalam teknologi .NET Framework

3.0, khususnya Windows Presentation Foundation (WPF) dan Windows

Workflow Foundation (WF). Di dalam WPF, XAML digunakan sebagai sebuah

bahasa markup interface pengguna untuk mendefinisikan elemen interface

pengguna, data binding, eventing, dan fitur-fitur lain. Dalam WF, workflow dapat

didefinisikan dengan menggunakan XAML.

Elemen XAML memetakan langsung ke instance objek Common

Language Runtime, sementara atribut XAML memetakan ke properti dan event

Page 5: 1. Pendahuluan - UKSW

Common Language Runtime di atas objek-objek tersebut. File XAML dapat

diciptakan dan disunting dengan alat desain visual semacam Microsoft Expression

Blend, Microsoft Visual Studio, dan desainer visual Windows Workflow

Foundation yang dapat di-hosting-kan. XAML juga dapat diciptakan dan disunting

dengan penyunting teks standar, penyunting kode semacam XAMLPad dan

Kaxaml, atau dengan penyunting grafis semacam Vectropy

File XAML dapat dikompilasi ke dalam file .baml (Binary XAML) yang

dapat dimasukkan sebagai sumber daya ke dalam assembly .NET Framework.

Pada saat run-time, mesin framework mengekstrak file .baml dari assembly

tersebut, mem-parse, dan menciptakan sebuah pohon visual WPF atau workflow.

Berbeda dengan Windows Forms, WPF memanfaatkan dan

mengeksploitasi DirectX 9.0, tetapi dikemas menjadi API yang terstruktur yang

secara pemakaian sama dengan pemakaian class-class pada Windows Forms.

Gambar 3 Arstitekur Windows Presentation Foundation [6]

Inti dari arsitektur Windows Presentation Foundation adalah Presentation

Framework, Presentation Core dan MIL. Dari ketiga bagian inti tersebut, MIL

Core adalah bagian yang tidak teratur karena dapat berhubungan dengan DirectX

lebih dekat. MIL Core sendiri berada disekitar DirectX dan dapat berhadapan

langsung dengan CLR ( Common Language Runtime ). Presentation Core

mengandung semua dari class dan interface dari setiap form yang berbasis WPF.

Presentation Core sendiri tidak mengandung user interface control, lebih seperti

pondasi dari setiap control yang dibuat.Presentation Framework adalah subsistem

Page 6: 1. Pendahuluan - UKSW

dari komponen user interface yang mempunyai lebih banyak library dari setiap

control yang dapat digunakan pada WPF.

Komponen lain yang ada pada gambar 3 selain yang di beri warna hitam

tidak begitu penting, karena tidak terkait khusus dengan WPF. Kernel

menyediakan low-level operating system services seperti input dan output pada

umumnya. User32 menyediakan aplikasi untuk menciptakan graphical user

interface (GUI) .

Ketika membuat sebuah aplikasi, dibutuhkan untuk memulai dengan logical

architecture yang mengklarifikasi aturan dari setiap komponen yang dibutuhkan,

membagi secara functionality, jadi bisa membagi pengerjaan secara tim untuk

bekjerja bersama secara efektif dan memudahkan untuk melakukan perawatan

terhadap sistem. Logical archiutecture juga harus memiliki layer yang mencukupi

untuk fleksibel dalam memilih sebuah physical architecture setelah logical

architecture terpenuhi. Business Logic memiliki bagian dalam mengatur

komponen yang berlainan menjadi satu bagian dalam sistem.

Data access berhubungan dengan database untuk mengambil, menambah,

merubah dan menghapus data. Data access tidak secara langsung mengatur atau

menyimpan data, hanya untuk memberikan tempat antara business logic dan

database.

Data access memberikan data ke bagian presentation berdasarkan perintah

dari business logic. Dalam beberapa kasus, data access akan dipasang pada mesin

yang berbeda dengan business logic dan presentation. Tetapi antara bagian

presentation, business logic dan data access tidak menutup kemungkinan untuk

dipasang dalam satu mesin yang sama.

Secara logika menentukan data access terpisah antara business logic dan

presentation. Pemisahan ini memberikan fleksibilitas untuk memilih apakah

nantinya untuk menjalankan kode data access pada mesin yang sama sebagai

business logic, atau pada mesin yang terpisah. Hal ini juga memudahkan untuk

mengganti data source tanpa mempengaruhi aplikasi. Hal ini penting karena

memungkinkan mengganti database vendor ke database lainnya pada poin yang

sama.

Pemisahan ini berguna untuk alasan lain, misalanya Microsoft memiliki

kebiasaan untuk mengganti teknologi data access setiap tiga tahun. Dengan

demikian setiap developer yang menggunakan tools dari Microsoft memerlukan

untuk menulis ulang kode dari data access supaya tetap bisa berhubungan dengan

database yang terbaru. Dengan menempatkan data access pada kode lapisan

tertentu, dampak dari perubahan yang terjadi pada aplikasi akan lebih kecil.

Mekanisme dari data access memiliki ciri khas mengimplementasikan

menjadi sebagian dari services, dengan prosedur yang berhubungan dengan

business logic untuk menambah, merubah, ata menghapus data. Meskipun setiap

fungsi sering dibangun menggunakan objek, penting untuk mengenali desain

untuk data access yang efektif. Usaha dalam pembuatan desain terkadang

membuat kompleksitas suatu sistem meningkat atau menurun. Oleh karena itu

setiap kode dari data access tetap teratur.

Terpisahnya antara data access dengan business object menyebabkan

bagian data access tidak dapat mengenali objek yang ada pada business object,

Page 7: 1. Pendahuluan - UKSW

oleh karena itu pada bagian data access menggunakan teknologi Reflection.

Reflection adalah teknologi yang dibuat dalam .NET Framework. Yang

memungkinkan kita untuk menulis kode yang dapat memeriksa dan berinteraksi

dengan kode lainnya. Kita dapat menggunakan Reflection untuk mendapatkan

daftar semua kelas dalam assembly, dan semua metode atau properti pada masing-

masing kelas. Kita dapat menggunakan Reflection untuk mendapatkan daftar

semua variabel misalnya dalam objek, dan kemudian kita dapat menggunakan

refleksi untuk mengambil atau mengubah nilai dari variabel tersebut. [7]

Segala sesuatu di. NET memiliki tipe, dan bahwa semua jenis pada

akhirnya berasal dari tipe dasar, System.Object. Ini termasuk jenis nilai sederhana

seperti Integer atau Single, lebih kompleks lagi jenis seperti String atau Tanggal,

dan jenis lain seperti Enum atau Structure. Hal ini juga termasuk jenis yang kita

buat menggunakan kelas.

Termasuk kelas bernama System.Type, yang mewakili jenis informasi

tentang segala jenis. Kita dapat menggunakan fungsi GetType() untuk mengambil

Object Type yang mewakili data tertentu. Ketika kita mempunyai object type yang

merepresentasikan tipe data untung tipe data yang lain atau sebuah objek, kita

dapat menggunakan reflection untuk mendapatkan informasi dari suatu objek.

Dalam penelitian ini Reflection digunakan untuk mengetahui isi dari

business object karena terpisahnya antara data access dan business object. Pada

program layer business object mereferensikan dari layer data access, sehingga di

data access tidak bisa mengetahui isi dari layer business object.

3. Metode Perancangan Sistem

Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah

metode waterfall. Metode ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut

mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding,

testing / verification, dan maintenance.

Gambar 4 Metode waterfall [8]

Aplikasi simpan pinjam ini dibangun dengan menggunakan bahasa

pemrograman VB.NET. Tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi simpan

Page 8: 1. Pendahuluan - UKSW

pinjam ini berbasis WPF diantara seperti Microsoft Visual Studio 2010 dan

Microsoft Expression Blend 4 untuk membantu mercancang desain tampilan

WPF.

Proses simpan yang ada pada Koperasi Harta Sentosa, bisa dilakukan jika

sudah menjadi anggota dari koperasi. Anggota cukup datang ke koperasi dan

menemui bagian kasir untuk melakukan transaksi simpan, dan bagian kasir akan

mencatat transaksi yang dilakukan oleh anggota.

Proses pinjam memiliki alur yang hampir sama dengan proses simpan, yang

membedakan pada proses pinjam adalah pihak koperasi harus melakukan survey

terhadap penghasilan yang didapat oleh anggota terlebih dahulu, jika hasil dari

survey memenuhi persyaratan dan layak mendapat pinjaman, maka pihak koperasi

akan mencairkan dana. Jika dana sudah dicairkan, maka bagian kasir, akan

membuat kan bukti penerimaan pinjaman dari koperasi kepada anggota.

Gambar 5 Proses Simpan dan Pinjam

Kebutuhan fitur yang diharapkan untuk aplikasi simpan pinjam di KSP

Harta Sentosa dapat menangani data anggota, data pegawai, transaksi simpan,

transaksi pinjam, transaksi pembayaran angsuran, denda bagi yang terlambat

membayar angsuran, serta laporan keuangan yang dibutuhkan oleh KSP Harta

Page 9: 1. Pendahuluan - UKSW

Sentosa. Laporan keuangan yang dibutuhkan diantaranya laporan transaksi harian,

laporan neraca saldo, perhitungan hasil usaha, dan promosi ekonomi anggota.

Aplikasi ini dibuat untuk tiga orang pemakai dengan hak akses yang bebeda

– beda, diantaranya admin, pengelola dan kasir. Pemakai yang pertama adalah

admin, dimana memliki hak akses penuh atas sistem yang dibuat. Adapun hak

yang dapat diakses diantaranya adalah dapat menambah, menghapus, dan

mengubah data untuk user, pengelola, akun, jenis simpanan, jenis pinjaman,

transaksi pinjaman, transaksi simpanan, dan anggota. Untuk hak akses pengelola

hanya bisa melakukan proses menambah, mengubah dan menghapus data akun,

jenis simpanan, jenis pinjaman, transaksi simpanan dan anggota. Sedangkan untuk

hak akses kasir hanya mengatasi transaksi simpanan dan pinjaman yang dilakukan

oleh anggota. Kasir tidak berhak menambah secara langsung data anggota yang

baru. Data anggota yang baru baru bisa di masukan oleh bagian pengelola.

Arsitektur yang diterapkan pada aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Harta

Sentosa terbagi menjadi tiga bagian logic yaitu presentation layer, business logic

dan data access. Tiap bagian tersebut memiliki fungsi sendiri, presentation layer

digunakan untuk membuat tampilan aplikasi yang akan langsung berhubungan

dengan user. Pada bagian business object digunakan untuk mengatur proses bisnis

yang ada dalam koperasi Harta Sentosa. Sedangkan data access digunakan untuk

mengatur proses pengaksesan data dari business object ke data access atau dari

data access ke business object.

Gambar 5 Arsitektur KSP Harta Sentosa

Tabel 1 menunjukan class yang terdapat pada tiap layer

Table 1 Class pada tiap layer

Presentation Layer Business Logic Data Access Layer

FormAnggota Akun AkunDAL

FormPegawai Anggota AnggotaDAL

FormUser Bank BankDAL

FormJenisTransaksi Kecamatan KecDAL

FormTransaksiSimpanan Pegawai KelDal

FormTransaksiPinjaman Pinjaman PegawaiDAL

FormTransaksiAngsuran SaldoAwal PinjamanDAL

EditableFormAnggota Transaksi SaldoAwalDAL

EditableFormPegawai TransaksiAngsuran TransaksiDAL

EditableFormJenisTransaksi TransaksiDetail TransaksiAngsuranDAL

EditableFormTransaksiPinjaman TransaksiDetailDAL

EditableFormTransaksiSimpanan Database

EditableFormTransaksiAngsuran Helper

Page 10: 1. Pendahuluan - UKSW

Tabel 1 adalah kumpulan class yang terdiri dari setiap layer yang ada dalam

aplikasi KSP Harta Sentosa. Setiap class yang ada mempunyai peranan di setiap

layer dimana class tersebut diletakan. Untuk class yang berada dalam

presentation layer setiap class hanya akan mengurusi interaksi dengan user, mulai

dari menampilkan data, menambah, menghapus maupun merubah data. Tetapi

dari presentation layer hanya bisa mengirimkan dan menerima pesan ke business

logic. Pada class yang berada pada business logic akan memberikan aturan –

aturan apa saja yang bisa dilakukan oleh bagian presentation layer. Bagian

business logic ini mengatur jalannya aplikasi agar sesuai dengan proses bisnis

yang ada. Business logic ini akan mengirimkan pesan kepada data access layer

untuk mengolah data yang ada dalam database. Untuk menambah, merubah dan

menghapus data, hanya bisa dilakukan oleh bagian data access layer yang

menerima perintah dari layer di atasnya.

4. Hasil dan Pembahasan

Struktur aplikasi yang dibangun dari hasil pembahasan aplikasi koperasi

simpan pinjam dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

Gambar 6 Struktur Aplikasi

Seperti dalam perancangan sistem, aplikasi akan dibagi menjadi tiga bagian

/ layer. Bagian presentation tier menggunakan teknologi Windows Presentation

Foundation dan bagian data access menggunakan teknologi Reflection .Net.

Salah satu bagian dari presentation tier adalah form login, dimana form ini

akan memeriksa user sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Untuk dapat

mengoperasikan aplikasi ini, seorang user harus melakukan login terlebih dahulu.

Jika login berhasil dengan hak akses admin maka akan ditampilkan menu yang

dapat diakses untuk admin. Jika login berhasil dengan hak akses pengelola makan

akan ditampilkan menu untuk hak akses pengelola dan jika login berhasil

Page 11: 1. Pendahuluan - UKSW

menggunakan hak akses kasir, maka akan ditampilkan untuk hak akses kasir.

Tampilan untuk form login seperti pada gambar 7.

Gambar 7 Halaman Login

Tampilan setelah login adalah menu utama, yaitu menu yang dapat diakses

sesuai dengan hak akses user. Untuk admin maka akan tampil menu seperti data

anggota, data propinsi, data kabupaten, data kecamatan, data kelurahan,

pengaturan user, data pegawai, transaksi pinjaman, transaksi simpanan, jenis

transaksi, transaksi laporan, dan transaksi angsuran. Setiap form yang dibuat

menggunakan WPF untuk memperindah tampilan. Salah satu tampilan yang

menerapkan WPF adalah tampilan menu utama yang terdapat pada gambar 8.

Gambar 8 Menu Utama

Penerapan Reflection .NET diterapkan pada setiap proses yang

mengharuskan untuk mengisi data untuk dimasukan ke dalam database. Form

anggota berfungsi untuk menambah, menghapus dan mengubah data anggota.

Tampilan untuk form anggota ada pada gambar 9.

Page 12: 1. Pendahuluan - UKSW

Gambar 9 Form Anggota

Selain itu proses pengambilan data juga dibantu oleh Reflection .Net dimana

data akan di ambil dari database melalui bagian data access.

Gambar 10 Form Daftar Anggota

Uji coba aplikasi ini dilakukan pada dua komputer yang saling terhubung

dalam jaringan lokal. Performa aplikasi yang dijalankan tergantung pada

spesifikasi dari setiap komputer dan jaringan local yang dibangun. Dalam uji coba

arsitekur muli-tier ini akan coba dipisahkan antara presentation layer dengan

business layer.

Sebelum aplikasi dijalankan aplikasi server harus dijalankan terlebih dahulu

untuk mendaftarkan library yang ada pada server supaya dapat diakses oleh

bagian client. Jika aplikasi server sudah siap, baru aplikasi client dapat dijalankan.

Page 13: 1. Pendahuluan - UKSW

Gambar 11 Tampilan Pengujian Aplikasi Server

Gambar 12 Tampilan untuk Clientform

Gambar 12 menunjukan bahwa operasi yang sedang dilakukan oleh client,

dan class library apa yang sedang diakses. Dalam pengujian, mencoba untuk

melakukan remote pada objek Propinsi yang ada pada business layer. Pada sisi

client mencoba untuk mengisi data Propinsi ke dalam database.

Gambar 12 Operasi yang sedang dijalankan client

Page 14: 1. Pendahuluan - UKSW

Aplikasi pengujian pada server akan menampilkan aktivitas apa yang

dilakukan oleh client beserta nilai yang diberikan oleh client sebelum dimasukan

kedalam database.

5. Simpulan

Dalam perancangan dan pengembangan suatu aplikasi, para developer

diharapkan dapat membagi pembagian pekerjaan dalam pengkodean, dengan

tujuan agar dapat maintenance aplikasi lebih mudah dan reusable dalam

pemakaian kode. Selain itu untuk menanggulangi penambahan atau perubahan

yang terjadi pada aplikasi yang sudah berjalan. Reflection .Net dapat berguna

untuk memeriksa kode dari business object yang di pisahkan dari data access.

Tampilan dari suatu aplikasi mempengaruhi ketertarikan untuk memakai

aplikasi. Semakin menarik dan mudah cara menggunakan aplikasi seorang user

dapat mempelajari dengan cepat dan mudah. Teknologi Windows Presentation

Foundation mendukung dalam memperindah suatu tampilan aplikasi.

Pembagian antara tampilan, bisnis proses dan data dalam pembuatan atau

pengembangan suatu aplikasi bisa menggunakan arsitektur multi-tier, baik

aplikasi dalam skala kecil maupun skala besar.

6. Daftar Pustaka

[1] Kusumo, 2007, Latihan ASP.NET 2.0 dengan VB 2005, PT. Elex Media

Komputindo

[2] Budiman, 2007. Perancangan Arsitektur Multi-Tier pada Buku Besar PT.

Shangyang Perkasa, Fakultas Teknologi dan Informasi. Universitas

Kristen Satya Wacana. Salatiga

[3] Khanna, 2012, Student Monitoring System Using WPF and Web Services,

International Journal of Advanced Research in Computer Science and

Software Engineering

[4] Schuldt, 2009, Encyclopedia of Database Systems Multi-Tier Architecture

[5] MSDN.NET Development: WPF, www.msdn.microsoft.net 2012

[6] MacDonald, 2010, Pro WPF in VB 2010, Appress [7] Lhotka, 2003, Expert One-on-One Visual Basic .NET Business Objects,

Appress

[8] Pressman, 2003, Software Engineering a Practicioners Approach.

McGraw-Hill