1. Panduan Uji Kompetensi final AF cover
Transcript of 1. Panduan Uji Kompetensi final AF cover
i
KATA PENGANTAR
KETUA AFKHI
ii
iii
iv
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAGIAN I Alur Proses Pengembangan Soal Uji Kompetensi CBT
dan OSCE
1
1BAGIAN II Panduan Pengembangan Soal Uji Kompetensi CBT 4
2A. Panduan Penyusunan cetak biru di tingkat nasional 5
2B. Panduan Call for item 7
2C. Panduan Bank Soal 9
2D. Panduan Pengkajian soal 10
2E. Panduan Try Out 11
2F. Panduan Item Analysis 12
2G. Bank Soal Nasional 13
2H. Panduan Item Analysis 15
2I. Panduan Bank Soal Nasional 16
2J. Panduan Pengkajian Panel Ahli 17
BAGIAN III Panduan Pengembangan Soal Uji Kompetensi OSCE 18
3A. Penyusunan Cetak Biru Soal OSCE Tingkat Nasional 19
3B. Penulisan Soal Uji Kompetensi OSCE 21
3C. Telaah Soal Uji Kompetensi OSCE 26
3D. Penulisan Kode Soal Uji Kompetensi OSCE 28
3E. Pengelolaan Bank Soal Uji Kompetensi OSCE 30
3F. Pemilihan Soal Uji Kompetensi OSCE 31
vi
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1 Blue Print Kompetensi Dan Metode Ujian 33
Lampiran 2 Tinjauan SOAL CBT & OSCE 36
Lampiran 3 Matrik Kompetensi CBT 37
Lampiran 4 Matrik Kompetensi OSCE 49
Lampiran 5 Template Penulisan Soal UK CBT 54
Lampiran 6 Template Review Soal UK CBT 66
Lampiran 7 Template Penulisan Soal UK OSCE 70
Lampiran 8 Template Review Soal UK OSCE 85
Lampiran 9 Rubrik Penilaian OSCE 90
1
BAGIAN I
PANDUAN PENGEMBANGAN SOAL UJI
KOMPETENSI CBT DAN OSCE
2
Alur Proses Pengembangan Soal Uji Kompetensi CBT
Mulai
Penyusunan cetak biru (blue print) di
tingkat nasional
Call for item Dengan Pengembangan Fakultas / Program Studi
Pengadaan soal spesifik BANK SOAL
Pengkajian / Review Soal Soal ditolak
Soal diterima
Try out
Analysis Item
Soal diterima
Soal ditolak
BANK SOAL
NASIONAL
3
Alur Proses Pengembangan Soal Uji Kompetensi OSCE
4
BAGIAN II
PANDUAN PENGEMBANGAN SOAL UJI
KOMPETENSI CBT
5
2A. PANDUAN PENYUSUNAN CETAK BIRU UJI KOMPETENSI CBT
TINGKAT NASIONAL
1. TUJUAN
Menyusun cetak biru CBT Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi
Dokter Hewan
2. RUANG LINGKUP
a. MCQs (Multiple Choice Questions) adalah metode uji yang paling
banyak digunakan dalam menguji pemahaman tentang suatu konsep
ilmu (knows atau knows how (Miller, 1990)). MCQs yang dikembangkan
disusun dengan menggunakan konsep key features, yaitu memfokuskan
pertanyaan pada pemahaman konsep-konsep yang vital bagi
keberhasilan penanganan kesehatan hewan
b. MCQs ini terdiri dari vignette atau skenario/kasus klinik yang diikuti
dengan pertanyaan yang memiliki 5 pilihan jawaban dan hanya 1 pilihan
jawaban yang paling tepat/benar. Jawaban salah (disebut
pengecoh/distractor) bisa salah atau kurang tepat jika dibandingkan
dengan kunci jawaban.
c. Untuk menguji level knows dan knows how (Miller, 1990), MCQs
memiliki validitas yang baik serta dengan jumlah sampling yang cukup
banyak juga memiliki reliabilitas yang baik. Metode MCQs dengan
komputer yang kemudian disebut computer-based testing (CBT)
memberikan gambaran atau pencitraan pasien yang lebih baik. CBT juga
memberikan kemudahan dalam hal scoring, analisis maupun pelaporan
hasil. Hasil ujian dapat diproses lebih cepat dan efisien.
d. MCQs dengan CBT terdiri dari 100 butir soal berdasarkan blueprint
yang telah ditetapkan dalam panduan ini dengan lama waktu
pelaksanaan 100 menit.Soal terdiri atas stem yang berbentuk skenario
(vignette), pertanyaan, dengan lima pilihan jawaban dan satu jawaban
benar.
e. Cetak biru uji kompetensi CBT merupakan komposisi materi dan
susunan kasus yang menggambarkan kemampuan yang diuji secara
proporsional. Cetak biru uji kompetensi CBT memerhatikan kompetensi
dokter hewan Indonesia, domain kompetensi, keterwakilan berdasarkan
patogenesis dan patofisiologi penyakit, keterwakilan berdasarkan lima
klasifikasi jenis hewan, serta aspek tugas dan peran seorang dokter
hewan sehingga peserta diuji secara komprehensif.
f. Materi uji kompetensi didasarkan kepada Standar Kompetensi Dokter
Hewan Indonesia, yang disusun oleh AFKHI bersama PB PDHI yang
merujuk kepada OIE (Day One Competency)
g. Penetapan cetak biru uji kompetensi ini dilakukan bersama oleh
pemangku kepentingan yang terkait, baik institusi pendidikan maupun
organisasi profesi sehingga kompetensi yang diujikan menggambarkan
kemampuan dokter hewan yang berkompeten untuk melakukan
pelayanan medis kedokteran hewan di Indonesia.
6
h. Cetak biru soal uji kompetensi CBT menjadi bagian dari kendali mutu
tahap 1 oleh organisasi profesi. Sistem koding soal dalam cetak biru
mencerminkan tinjauan kompetensi dan cakupan kasus berdasarkan lima
klasifikasi jenis hewan beserta tingkat kompetensi yang diharapkan
dalam dokumen Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia (SKDHI)
2017.
i. Penentuan cetak biru soal dilaksanakan pada awal pelaksanaan uji
kompetensi CBT.
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan
(PN UKMPPDH)
4. TAHAPAN & TARGET
No Kegiatan Target
1 Menetapkan materi ujian yang didasarkan
pada Standar Kompetensi Dokter Hewan
Indonesia
3 bulan sebelum Uji
Kompetensi CBT
2 Menetapkan komposisi untuk masing-
masing tinjauan berdasarkan kewenangan
dan peran seorang dokter hewan
3 bulan sebelum Uji
Kompetensi CBT
5. LAMPIRAN TERKAIT
Cakupan soal berdasarkan kasus secara lebih detil terdapat pada Lampiran.
7
2B. PANDUAN CALL FOR ITEM
1. TUJUAN
Melakukan pengumpulan soal ujian untuk uji kompetensi CBT mahasiswa
program profesi dokter hewan.
2. RUANG LINGKUP
a. Call for item melalui pengembangan fakultas / Program Studi.
Jalur ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan soal serta pengembangan
sumber daya manusia di institusi pendidikan. Langkah dalam jalur ini
sebagai berikut:
1. Pengumuman Pemasukan Soal (Call for item)
a) Panitia UKMPPDH akan meminta soal dari institusi pendidikan
kedokteran hewan yang ada di seluruh Indonesia
b) Panitia UKMPPDH menyelenggarakan item review dengan
mengundang ahli yang berkompeten di bidang kedokteran hewan
2. Soal yang diserahkan dari insitusi disimpan dalam bentuk Bank Soal.
3. Seluruh soal yang diterima akan dimasukkan ke dalam Bank Soal
nasional
b. Call for item untuk pengadaan soal spesifik.
Jalur ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan soal spesifik yang
belum tersedia dari mekanisme pengembangan soal jalur fakultas
atau Program Studi. Langkah dalam jalur ini sebagai berikut:
1. Pengumuman Pemasukan Soal (Call for item)
a) Panitia Uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter hewan
akan melayangkan surat kepada calon pembuat soal yang
memenuhi kriteria, termasuk dalam hal ini organisasi profesi
non teritorial (ONT).
b) Pemberitahuan dilakukan melalui surat, surat elektronik dan
pengumuman melalui situs Panitia.
c) Pemberitahuan mencakup syarat pembuatan soal, tipe, contoh
soal dan keterangan lainnya.
d) Seluruh pembuat soal dapat mengirimkan soalnya melalui surat
elektronik, surat atau mengirimkan soal melalui situs atau
diundang pada lokakarya nasional pengembangan soal nasional
yang dikoordinasikan oleh panitia.
2. Seluruh soal yang diterima akan dimasukkan ke dalam Bank Soal.
c. Kriteria pembuat soal
a) Ahli di bidang kedokteran hewan sesuai dengan garis besar materi
ujian dengan pendidikan minimal pascasarjana di bidang
kedokteran hewan dan atau spesialis.
b) Berasal dari institusi pendidikan dokter hewan yang terakreditasi
minimum B
c) Membawa surat rekomendasi dari pimpinan institusi / organisasi
profesi
d) Memahami Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia dan kode
etik kedokteran hewan Indonesia
8
e) Menyertakan ”Curriculum Vitae” (CV)
3. PELAKSANA
a. Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (PN
UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL
Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia (SKDHI) 2017
9
2C. PANDUAN BANK SOAL NASIONAL
1. TUJUAN
Mengumpulkan dan mengelola soal ujian yang sudah dibuat oleh penulis soal
2. RUANG LINGKUP
a. Seluruh soal yang diterima dari pembuat soal, akan dimasukkan ke
dalam Bank Soal Nasional
b. Syarat soal diterima masuk Bank Soal Nasional
1. Soal tertulis dalam formulir soal ujian kompetensi CBT
secara lengkap.
2. Soal dalam bentuk softcopy.
3. Soal dalam bahasa Indonesia.
4. Sesuai ketentuan soal ujian kompetensi CBT.
5. Menyertakan CV penulis soal.
c. Tugas Umum Item Bank Administration (IBA)
1. Mengelola Item Bank yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Melakukan pembaruan software secara berkala.
3. Melakukan pemeliharaan bank terhadap virus/threat/spam
secara berkala.
4. Bekerja sama dengan Koordinator Ujian menyelenggarakan
pengkajian soal.
5. Tidak melakukan telaah terkait materi/substansi soal.
6. Mengelola soal yang telah memenuhi format dan struktur
yang ditetapkan.
7. Melakukan proses seleksi soal sesuai cetak biru yang telah
ditetapkan.
8. Membuat analisis soal dan memberikan umpan balik kepada
pembuat soal.
9. Melakukan sosialisasi item bank soft ware kepada pengguna.
10 Membuat buku soal berdasarkan cetak biru.
3. PELAKSANA
a. IBA Nasional
b. Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan (PN UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL (JIKA ADA)
Program software/sistem
10
2D. PANDUAN PENGKAJIAN SOAL
1. TUJUAN
Melakukan pengkajian soal yang belum dikaji (review) dan memutuskan
soal yang dimasukkan ke Bank Soal Nasional (BSN)
2. RUANG LINGKUP
a. Soal-soal yang telah terkumpul akan didistribusikan kepada para
reviewer untuk dilakukan pengkajian secara peer dan kemudian akan
kembali dikumpulkan oleh IBA nasional atau oleh Panitia Uji
kompetensi mahasiswa program profesi dokter hewan.
b. Proses pengkajian akan dilaksanakan secara elektronik menggunakan
Teknologi Informasi yang menjamin proses pengkajian berjalan rahasia,
adil, cepat dan efisien.
c. Soal yang telah dikaji oleh reviewer akan ditentukan apakah soal
diterima atau ditolak.
d. Soal yang ditolak akan dikembalikan kepada pembuat soal.
e. Soal yang diterima kemudian akan dimasukkan ke Bank Soal Nasional
(BSN).
f. Kriteria reviewer
1. Berasal dari institusi pendidikan
a) Memenuhi kriteria sebagai pembuat soal.
b) Reviewer dari perguruan tinggi penyelenggara pendidikan
profesi dokter hewan
c) Ditunjuk oleh panitia UKMPPDH untuk menjadi reviewer .
2. Berasal dari organisasi profesi
a) Memenuhi kriteria sebagai pembuat soal dari organisasi
profesi
b) Ditunjuk oleh organisasi profesi untuk menjadi reviewer
3. PELAKSANA
a. IBA Nasional
b. Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan (PN UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL (JIKA ADA)
Program software/sistem
11
2E. PANDUAN BANK SOAL NASIONAL
1. TUJUAN
Mengumpulkan dan mengelola soal ujian yang diterima setelah review.
2. RUANG LINGKUP
a. Soal yang ada di Bank soal nasional adalah soal yang telah diterima setelah
pengkajian soal tahap 1.
b. Kriteria soal yang ada di Bank soal 2
1. Soal bentuk soft copy, dalam software/sistem.
2. Sesuai ketentuan soal uji kompetensi CBT.
3. Tercantum nama dan asal institusi penulis soal.
3. PELAKSANA
a. IBA Nasional
b. Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan (PN UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL (JIKA ADA)
Program software/sistem
12
2F. PANDUAN PENGKAJIAN SOAL
1. TUJUAN
Melakukan pengkajian soal dari Bank soal
2. RUANG LINGKUP
a. Soal-soal yang telah terkumpul pada Bank Soal akan didistribusikan
kepada para panel ahli untuk dilakukan pengkajian secara peer dan
dikumpulkan oleh Panitia Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi
Dokter Hewan.
b. Proses pengkajian akan dilaksanakan secara elektronik menggunakan
Teknologi Informasi yang menjamin proses pengkajian berjalan rahasia,
adil, cepat dan efisien.
c. Soal yang diterima,akan dipergunakan untuk uji coba ujian (try out).
d. Kegiatan yang dilakukan selama pengkajian oleh Panel Ahli adalah
mengkaji dan memperbaiki soal berdasarkan hasil pengkajian. Hasil
akhir soal pasca pengkajian dapat berupa:
1. Soal diterima tanpa perbaikan
2. Soal diterima dengan perbaikan tanpa perlu konfirmasi dengan
pembuat soal
3. Soal diterima dengan perbaikan perlu konfirmasi dengan pembuat
soal
4. Soal ditolak, berpotensi diterima dengan perbaikan
5. Soal ditolak, tidak berpotensi diterima karena memerlukan
perbaikan keseluruhan
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan
4. PERALATAN/MATERIAL (JIKA ADA)
Program software/sistem
13
2G. PANDUAN UJI COBA (TRY OUT)
1. TUJUAN
Melakukan uji coba (try out) soal ujian yang telah diterima setelah
pengkajian.
2. RUANG LINGKUP
a. Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan menyelenggarakan uji coba.
b. Panitia nasional bertanggung jawab dalam hal penyiapan soal ujian dalam
bentuk hard disk.
c. Panitia nasional UKMPPDH bertanggung jawab dalam hal administratif
uji coba ujian meliputi pendaftaran peserta, penentuan lokasi ujian,
penentuan pengawas lokal, sampai pengembalian hard disk ujian.
d. Pemilihan soal untuk uji coba yaitu soal yang diterima setelah pengkajian.
1. Soal dipilih berdasarkan cetak biru yang telah ditetapkan.
2. Jumlah paket soal ditentukan terlebih dahulu.
3. Pemilihan soal dilakukan oleh panitia nasional UKMPPDH
4. Jika jumlah soal cukup banyak, pemilihan soal dapat dilakukan
dengan mencentang cetak biru yang sesuai. Soal yang terpilih akan
masuk dalam kotak soal terpilih sehingga tidak terjadi duplikasi
penggunaan soal yang sama.
5. Jika jumlah soal terbatas, pemilihan soal dilakukan dengan
memprioritaskan tinjauan yang jumlah soalnya paling sedikit
6. Software yang tersedia akan memproses pemilihan soal sesuai cetak
biru berdasarkan tinjauan yang diinginkan. Soal yang terpilih
selanjutnya diproses dan masuk ke paket soal. Sistem akan
mencantumkan jumlah soal yang telah terpilih serta jumlah soal sisa
yang masih bisa dipilih.
7. Soal yang terpilih dan telah diproses tidak akan tercantum lagi dalam
kotak soal yang akan dipilih sehingga tidak ada duplikasi soal.
8. Soal yang terpilih selanjutnya bisa dituliskan pada tabel Excel yang
tersedia.
9. Kegiatan ini dilakukan seterusnya sampai dicapai target jumlah soal.
10. Jika pemilihan soal telah selesai maka paket soal dapat diproses
menjadi bentuk doc/word maupun dilanjutkan pada proses pembuatan
paket soal.
e. Pelaksanaan uji coba
1. Untuk setiap uji coba disiapkan 1 paket soal.
2. Setelah bahan ujian siap, selanjutnya dibawa untuk briefing penyelia
yang dilaksanakan 2-3 hari sebelum ujian dilaksanakan. Hal yang
dibahas dalam briefing yang dilakukan oleh panitia nasional dalah
sebagai berikut:
a) Penyamaan persepsi tugas sebagai penyelia
b) Update informasi tentang pelaksanaan ujian pada periode
tersebut.
c) Hal lain yang dianggap penting terkait permasalahan ujian.
14
d) Rencana keberangkatan dan kepulangan penyelia.
4. Pada H-1 dilakukan briefing oleh penyelia kepada peserta di lokasi ujian
masing-masing. Hal yang dibahas adalah sebagai berikut:
a) Penjelasan tentang ujian tersebut (jumlah peserta, lokasi, tata
tertib).
b) Penjelasan tentang aplikasi yang digunakan.
c) Penjelasan tentang skenario kegagalan ujian.
d) Pengumuman jadwal ujian (jam dimulainya sesi 1 dan sesi 2) .
e) Hal lain yang dianggap penting terkait permasalahan ujian.
f. Selesai pelaksanaan Uji coba
Setelah ujian selesai, penyelia bertanggung jawab membawa dan
menyerahkan kembali berita acara kepada panitia nasional. Selanjutnya
melakukan item analysis ujian.
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan
(PN UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERAL
Program software/sistem
5. TAHAPAN DAN TARGET
No Kegiatan Target
1 Pembukaan pendaftaran
peserta
1 bulan sebelum pelaksanaan try out
2 Penyiapan materi soal 3 hari sebelum pelaksanaan try out
3 Briefing Penyelia 2 hari sebelum pelaksanaan try out
4 Briefing peserta ujian 1 hari sebelum pelaksanaan try out
5 Pelaksanaan try out Try out dilakukan 6 minggu sebelum
2H. PANDUAN ITEM ANALYSIS
15
1. TUJUAN
Melakukan item analysis terhadap soal yang telah dilakukan uji coba.
2. RUANG LINGKUP
a. Proses analisis dilakukan oleh panitia nasional menggunakan sistem uji
yang tersedia
a) Verifikasi data hasil ujian (data peserta) dengan Berita Acara
b) Proses data hasil ujian sehingga didapatkan output berupa
“raw data”/data siap analisis..
b. Verifikasi soal sulit
1. Dari item analysis diidentifikasi soal yang masuk kategori sulit.
Soal sulit tersebut kemudian ditinjau kembali substansi dan kunci
jawabannya.
2. Jika terdapat kesalahan kunci jawaban maka dilakukan koreksi
kunci jawaban. Setelah kunci jawaban dikoreksi maka dilakukan
proses ulang hingga didapatkan item analysis
c. Pengeluaran nilai per peserta.
d. Standard Setting. Output : nilai batas lulus.
e. Pengumuman hasil ujian.
f. Pencetakan hasil ujian peserta dan institusi.
1. Umpan balik untuk penulis dalam bentuk item analysis. Soal
pasca diujikan dikirimkan kepada penulis soal dalam bentuk
tersegel dan ditujukan ke pribadi pembuat soal yang terdiri dari:
a) soal awal
b) soal yang telah direvisi
c) analisis soal pasca diujikan
2. Update bank soal didasarkan hasil analisis indeks kesulitan
soal-soal try out. Soal yang akan dimasukan ke bank soal nasional
adalah soal dengan indeks kesulitan minimal 0 , 3 - 0 , 6
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan (PN UKMPPDH)
4. TAHAPAN DAN TARGET PASCA TRY OUT
No Kegiatan Target
1 Proses analisis soal 2 hari setelah pelaksanaan
2 Pengumuman hasil ujian 7 hari setelah pelaksanaan
3 Briefing Penyelia 14 hari setelah pelaksanaan
4 Update bank soal 14 hari setelah pelaksanaan
5 Umpan balik bagi penulis soal 30 hari setelah pelaksanaan
2I. PANDUAN BANK SOAL NASIONAL
16
1. TUJUAN
Mengumpulkan dan mengelola soal ujian yang telah dilakukan uji coba dan
dilakukan item analysis.
2. RUANG LINGKUP
a. Soal yang ada di Bank Soal Nasional (BSN) adalah soal yang telah
diterima setelah pengkajian soal
b. Kriteria soal yang ada di Bank soal nasional
1. Soal bentuk soft copy, dalam software
2. Telah melalui uji coba ujian (try out).
3. Telah dilakukan item analysis.
4. Indeks kesulitan minimal 0,3 (sulit) - 0,6 (Sedang) dan indeks pembeda
>0,2. (cukup)
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan (PN UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL (JIKA ADA)
Program software/sistem
17
2J. PANDUAN PENGKAJIAN PANEL AHLI
1. TUJUAN
Melakukan pengkajian soal dari bank soal nasional oleh panel ahli.
2. RUANG LINGKUP
a. Panel ahli adalah sekumpulan orang yang dipilih oleh Panitia Uji
Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan untuk
melakukan pengkajian soal, sesuai dengan bidang keahliannya.
b. Soal yang akan dikaji adalah soal yang berasal dari Bank soal nasional.
c. Setelah selesai pengkajian, soal akan kembali dikumpulkan oleh Panitia
Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan.
d. Proses pengkajian akan dilaksanakan secara elektronik menggunakan
Teknologi Informasi yang menjamin proses pengkajian berjalan rahasia,
adil, cepat dan efisien.
e. Soal yang diterima,akan dipergunakan untuk uji kompetensi CBT.
f. Kegiatan yang dilakukan selama pengkajian oleh Panel Ahli adalah
mengkaji dan memperbaiki soal berdasarkan hasil pengkajian. Hasil
akhir soal pasca pengkajian dapat berupa:
1. Soal diterima tanpa perbaikan
2. Soal diterima dengan perbaikan
3. Soal ditolak, berpotensi diterima dengan perbaikan
4. Soal ditolak, tidak berpotensi diterima karena memerlukan
perbaikan keseluruhan.
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan
(PN UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL
Program software/sistem
18
BAGIAN III
PANDUAN PENGEMBANGAN SOAL UJI
KOMPETENSI OSCE
19
3A. PANDUAN PENYUSUNAN CETAK BIRU SOAL OSCE TINGKAT
NASIONAL
1. TUJUAN
Menyusun cetak biru uji kompetensi OSCE mahasiswa Program Profesi
Dokter Hewan
2. RUANG LINGKUP
a. OSCE adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara
objektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu
tertentu. Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang
sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik tertentu dengan
menggunakan lembar penilaian tertentu.
b. Selama ujian peserta berkeliling melalui beberapa station yang
berurutan. Pada masing-masing stasiun ada suatu tugas atau soal yang
harus dilakukan/ didemonstrasikan atau pertanyaan yang harus dijawab.
Peserta akan diobservasi oleh penguji. Pada beberapa station peserta
juga dapat diuji mengenai kemampuan menginterpretasi data atau materi
klinik serta menjawab pertanyaan lisan. Setiap stasiun dibuat seperti
kondisi klinik yang mendekati kondisi klinik sebenarnya. Dalam OSCE
penilaian berdasar pada keputusan yang sifatnya menyeluruh dari
berbagai komponen kompetensi. Setiap station mempunyai materi uji
yang spesifik. Semua peserta diuji terhadap materi klinik yang sama.
Lamanya waktu untuk masing-masing station sama dan terbatas.
c. Cetak biru OSCE merupakan susunan kasus yang diujikan dan
menggambarkan kemampuan yang diuji secara proporsional. Cetak biru
menentukan materi ujian yang diuji dengan memperhatikan
keterwakilan tinjauan soal sehingga peserta diuji secara komprehensif.
Penulisan blueprint soal di laksanakan di awal pelaksanaan ujian
kompetensi OSCE.
d. Langkah penulisan cetak biru OSCE dalah sebagai berikut:
1. Menetapkan Materi Ujian yang didasarkan kepada Standar
Kompetensi Dokter Hewan Indonesia (SKDHI) yaitu terdiri dari 5
tinjauan yang masing-masing akan diujikan pada 5 station soal:
a. Diagnosa klinik
b. Komunikasi profesional
c. Reseptir dan terapeutik
d. Antemortem dan postmortem
e. Reproduksi dan Aplikasi teknologi
2. Waktu setiap station (5 station soal) 30 menit.
3. Menetapkan tugas (kompetensi) yang akan dinilai selama uji
kompetensi OSCE dan sebarannya dalam setiap station soal sesuai
kompetensi yang dinilai.
4. Menetapkan format station yaitu jumlah station yang berupa
interaksi peserta dengan pasien/klien standar dan yang berupa
interaksi peserta dengan klien.
5. Membuat tabel cetak biru uji kompetensi OSCE yang mencakup
20
gambaran hal-hal tersebut di atas.
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan (PN UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL (jika ada)
a. Standar
Kompetensi
Dokter Hewan
Indonesia
(SKDHI) tahun
2017
b. Satu set komputer
5. TAHAPAN & TARGET PEMBUATAN BLUE PRINT
No Kegiatan Target
1 Menetapkan materi ujian yang didasarkan
pada Standar Kompetensi Dokter Hewan
Indonesia
3 bulan sebelum Uji
Kompetensi OSCE
2 Menetapkan komposisi untuk masing-
masing tinjauan berdasarkan kewenangan
dan peran seorang dokter hewan
3 bulan sebelum Uji
Kompetensi OSCE
21
3B. PANDUAN PENULISAN SOAL UJI KOMPETENSI OSCE
1. TUJUAN
Melakukan penulisan soal untuk uji kompetensi OSCE mahasiswa program
profesi dokter hewan.
2. RUANG LINGKUP
a. Penulisan soal uji kompetensi OSCE ditujukan untuk memenuhi cetak
biru uji kompetensi OSCE pada setiap periode pelaksanaan uji
kompetensi OSCE.
b. Untuk memenuhi kebutuhan soal, setiap tahun dilaksanakan 4 periode
proses penulisan soal yang dilaksanakan di setiap institusi pendidikan
kedokteran hewan yang telah menyelenggarakan uji kompetensi OSCE
berdasarkan surat permohonan yang dibuat oleh panitia nasional
UKMPPDH.
c. Jenis kasus penyakit atau prosedural dari soal yang akan ditulis di setiap
institusi pendidikan kedokteran hewan ditetapkan oleh PN.UKMPPDH
yang didasarkan pada kebutuhan bank soal uji kompetensi OSCE.
d. Pelaksanaan penulisan soal di masing-masing institusi pendidikan
kedokteran hewan dikoordinasi oleh panitia nasional yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e. Penulis soal adalah dosen di setiap institusi pendidikan kedokteran
hewan dan perwakilan dari PB PDHI yang telah memenuhi persyaratan
dan diundang untuk menulis soal.
f. Syarat penulis soal adalah:
a. Dokter hewan dengan pendidikan terakhir minimal S2 Kedokteran
hewan atau dokter praktisi yang mewakili ONT PDHI.
b. Berpengalaman menjadi pembimbing di jenjang S1 minimal 3
tahun atau di jenjang profesi minimal 1 tahun.
c. Telah mengikuti pelatihan yang terstandar secara nasional sebagai
penulis soal OSCE.
g. Keperluan penulis soal selama proses penulisan soal ditanggung oleh
institusi.
h. Untuk keperluan penulisan soal, penulis soal wajib membawa referensi
sesuai dengan permintaan Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa
Program Profesi Dokter Hewan (PN.UKMPPDH) yang akan tertulis
dalam undangan penulisan soal.
i. Proses penulisan soal difasilitasi oleh seorang atau lebih fasilitator dan
dikoordinasi oleh PIC OSCE yang ditunjuk oleh institusi bersangkutan
atas permintaan AFKHI.
j. Sebelum menulis soal, para penulis akan mendapatkan penjelasan
tentang bagaimana menulis soal uji kompetensi OSCE.
k. Proses penulisan soal mengikuti panduan dan template penulisan soal uji
kompetensi OSCE yaitu menuliskan:
22
a. Materi penilaian, yaitu:
-‐ Nama station
-‐ Tujuan penilaian sesuai deskripsi
-‐ Kompetensi yang akan dinilai
b. Instruksi untuk peserta ujian harus secara jelas mencantumkan
skenario klinik station serta tugas yang harus dilakukan peserta.
Skenario klinik menggambarkan kasus yang dihadapi dengan
mencantumkan jenis hewan, umur, jenis kelamin, Keluhan yang
muncul, data diagnosa penunjang, serta tugas yang harus dilakukan
secara jelas.
c. Instruksi untuk penguji yang mencantumkan kembali skenario
klinik serta tugas yang harus dilakukan peserta. Selanjutnya tugas
untuk penguji dituliskan dengan jelas, termasuk hal-hal yang harus
maupun tidak boleh dilakukan penguji. Selain itu terdapat rubrik
penilaian untuk setiap station sehingga membantu penguji
memahami tujuan station dan proses pemberian nilai. Informasi
tambahan terkait hasil pemeriksaan fisik pasien mencantumkan
jenis hewan, umur, jenis kelamin, keluhan yang muncul, data
diagnosa penunjang, serta tugas yang harus dilakukan secara jelas.
d. Instruksi untuk Klien Standar (KS) yang mencantumkan instruksi
untuk klien standar termasuk bagaimana dia berperan sesuai
skenario klinik yang diharapkan pembuat soal. Hal-hal yang perlu
dicantumkan di antaranya:
i. Data umum pasien (Signalemen)
ii. Anamnesa (keluhan klien, riwayat pengobatan)
iii. Manajemen pemeliharaan (jika berhubungan dengan
penyakit/reproduksi)
iv. Harapan terhadap pasien (jika berhubungan dengan kasus klinik
dan reproduksi)
v. Peran yang harus dilakukan, termasuk bagaimana posisi saat
masuk/duduk, raut muka/ekspresi serta peran yang harus dilakukan
dengan cukup lengkap sehingga tidak membingungkan peserta.
e. Tata letak di dalam station, yang dapat memilih salah satu dari 3
model tata letak yaitu; model 1 sebagai ruang klinik umum/ruang
konsultasi; model 2 sebagai ruang laboratorium, dan model 3
sebagai ruang periksa. Contoh ketiga model dapat dilihat pada
lampiran.
f. Jumlah laboran/teknisi/paramedis yang diperlukan jika ada
g. Nama dan jenis hewan/manekin yang diperlukan jika ada.
h. Mencantumkan semua peralatan yang dibutuhkan dan jumlah
peralatan serta bahan habis pakai yang dibutuhkan untuk semua
peserta ujian. Contoh set peralatan dan bahan habis pakai dapat
dilihat pada lampiran.
i. Nama penulis soal beserta institusi nya.
j. Referensi yang digunakan dapat dilacak secara digital.
k. Instrumen penilaian yang mencantumkan penilaian menurut
komponen (rubrik). Penilaian menurut komponen (rubrik)
merupakan penilaian terhadap masing-masing kompetensi sesuai
23
yang direncanakan dengan menggunakan skala penilaian 0-3.
Penulis soal harus menulis deskripsi untuk masing-masing nilai,
sebagai dasar seorang peserta akan mendapatkan nilai 0, 1, 2 atau
3.
Kompetensi dalam setiap station yaitu sebagai berikut :
Station 1 Diagnosa Klinik
1. Kemampuan anamnesis
Kemampuan peserta melakukan anamnesis yang lengkap dan
terarah sesuai kasus (menanyakan keluhan utama, riwayat
pengobatan/tindakan sebelumnya).pada hewan produksi, hewan
Kesayangan & eksotik , unggas , satwa liar & akuatik konservasi,
ikan.
2. Kemampuan pemeriksaan fisik
Kemampuan kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai
masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip yang tepat dan
menggunakan teknik pemeriksaan yang benar dan
sistematik/legeartis.pada hewan produksi, hewan kesayangan &
eksotik , unggas , satwa liar & akuatik konservasi, ikan.
3. Kemampuan interpretasi data
Kemampuan kandidat melakukan interpretasi data/hasil lab
(Rontgen, USG. EKG, Mikroskopis, Hematologi) untuk
menunjang diagnosis definitif dan diagnosis banding pada hewan
produksi, hewan kesayangan & eksotik , unggas , satwa liar &
akuatik konservasi, ikan.
4. Kemampuan menegakkan diagnosis definitif/diagnosis banding
Kemampuan kandidat mengambil menetapkan diagnosis dan
diagnosis banding yang lengkap, sesuai dengan penyakit pasien
Station 2 Komunikasi Profesional
1. Komunikasi dan atau edukasi pasien
Kemampuan peserta ujian menunjukkan kemampuan
berkomunikasi dengan baik (mengucap salam,
menanyakan keluhan klien secara lengkap menggunakan
bahasa yang bisa dimengerti, menanggapi setiap
pertanyaan/pernyataan klien baik verbal maupun non
verbal, memberikan kesempatan bertanya kepada klien,
dan membina hubungan baik dengan klien) dan atau
memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan
masalah pasien dan dengan cara yang tepat
2. Perilaku Profesional
Kemampuan peserta ujian menunjukkan semua aspek
profesionalisme dengan baik diantaranya (meminta
informed consent, melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan
pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan
tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa hormat
kepada klien)
24
Station 3 Reseptir dan Terapeutik
1. Tatalaksana farmakoterapi
Kemampuan peserta memilih obat yang rasional
2. Tatalaksana non-farmakoterapi (tindakan)
Kemampuan peserta melakukan tindakan yang sesuai dengan
masalah klinik pasien dan lengkap dan menyampaikan alasan dan
prosedur pelaksanaan tindakan.
3. Kemampuan menghitung dosis obat dan membuat resep
Station 4 Antemortem dan Postmortem
1. Identifikasi gejala klinis
Aspek ini menilai kemampuan peserta ujian mengidentifikasi gejala
klinis dan patognomonik hewan dengan mengamati sikap dan
kondisi hewan (status gizi dan sistem organ)
2. Interpretasi perubahan Patologi anatomi dan histopatologi
Kemampuan peserta uji untuk melakukan interpretasi perubahan
patologi anatomi dan Histopatologi
3. Analisa hasil
Kemampuan peserta ujian untuk menganalisa dan
menginterpretasikan hasil pemeriksaan antemorten dam postmortem
untuk penegakan diagnosa definitif dan diagnosa banding pada
hewan produksi, hewan kesayangan & eksotik, unggas, satwa liar &
akuatik konservasi, ikan
Station 5
Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi (pada hewan produksi, hewan
kesayangan, satwa liar)
1. Kemampuan menjelaskan fisiologis kebuntingan, fisiologi
kelahiran Mampu mendiagnosa kebuntingan dan gangguan
reproduksi
2. Kemampuan menerapkan aplikasi teknologi reproduksi untuk
pengembangan dan pemuliabiakan hewan.
3. Kemampuan menjelaskan kerugian ekonomi akibat adanya
gangguan reproduksi dan kesalahan pengelolaan reproduksi pada
hewan
Penilaian global rating merupakan impresi penguji setelah
melihat kemampuan kandidat secara keseluruhan apakah kandidat
mampu menjadi dokter hewan dengan kemampuan yang ada.
Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai
borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus
station.
l. PIC Institusi mengirimkan soal yang telah ditulis dan dikumpulkan
melalui surat elektronik ke PN UKMPPDH
m. Soal yang terkumpul akan menjadi milik Panitia Nasional untuk ditelaah
lebih lanjut.
25
3. PELAKSANA
a. PIC masing-masing institusi pelaksana pendidikan kedokteran hewan
yang menyelenggarakan uji kompetensi OSCE
b. Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan
4. TAHAPAN DAN TARGET
No Kegiatan Target
1 Penulisan soal uji kompetensi OSCE di seluruh
institusi pendidikan dokter hewan yang
menyelenggarakan ujian kompetensi OSCE
sesuai template soal yang telah ditetapkan
3 bulan sebelum Uji
Kompetensi OSCE
2 Pengumpulan soal di Panitia Nasional Uji
Kompetensi Mahasiswa Program Profesi
Dokter
4 periode dalam
setahun
5. PERALATAN/MATERIAL (jika ada)
a. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia tahun 2017
b. Referensi terkait di masing-masing station.
6. LAMPIRAN
Template OSCE station (Lampiran 7)
26
3C. PANDUAN TELAAH SOAL UJI KOMPETENSI OSCE
1. TUJUAN
Mengkaji soal uji kompetensi OSCE yang sudah dibuat oleh penulis soal.
2. RUANG LINGKUP
a. Telaah soal meliputi telaah teknis dan telaah materi.
b. Telaah teknis akan dilakukan pertama kali oleh divisi pengembangan soal
pada soal baru. Telaah teknis dilakukan terkait kejelasan, kelengkapan dan
keterkaitan antar elemen:
- Template dan Rubrik
- Instruksi Peserta
- Skenario soal
- Pasien terstandar atau manekin, Alat dan bahan
c. Berikut adalah daftar tilik hal-hal yang harus ditelaah dari template soal uji
kompetensi OSCE sebelum dicetak:
a. Penomoran halaman sudah urut
b. Nomor station sesuai blueprint
c. Judul station sesuai blueprint dan diagnosis/jenis keterampilan
d. Tingkat kemampuan sesuai SKDHI
e. Tugas pada instruksi peserta
f. Tugas pada instruksi penguji
g. Komponen penilaian pada rubrik
h. Instruksi Peserta
- Perintah telah sesuai terminologi yang disepakati
- Hasil pemeriksaan apakah diminta/diberikan langsung
- Tugas terkait farmakoterapi harus menulis resep dan diserahkan
i. Kesamaan informasi instruksi peserta dan instruksi Pasien Standar
- Jenis hewan
- Umur
- Jenis kelamin
- Keluhan utama (termasuk sisi/regio yang sakit)
- Lokasi/tempat periksa
j. Instruksi Penguji
- Seluruh tugas penguji telah dijabarkan sesuai tugas peserta
- Foto/hasil pemeriksaan tersedia
- Bila ada foto radiologi, iluminator harus tersedia
- Dosis obat sesuai sediaan
k. Instruksi Klien Standar
- Keluhan utama dan riwayat penyakit hewannya
- Kesesuaian signalemen pasien yang dikeluhkan
l. Rubrik Penilaian
- Seluruh kolom telah terisi (tidak ada yang kosong)
- Kolom bobot telah terisi seluruhnya
- Bobot harus sesuai dengan soal di hari berbeda
27
d. Telaah materi dilakukan oleh reviewer yang terdiri dari dokter hewan
pengampu mata kuliah dan dokter hewan praktisi (ONT PB PDHI) yang
ditetapkan oleh PN UKMPPDH dengan kriteria:
1. Dokter hewan dengan pendidikan terakhir minimal S2 Kedokteran
hewan atau dokter praktisi yang mewakili ONT PDHI.
2. Berpengalaman menjadi pembimbing di jenjang S1 minimal 3 tahun
atau di jenjang profesi minimal 1 tahun.
3. Telah mengikuti pelatihan yang terstandar secara nasional sebagai
penulis soal OSCE.
e. Telaah materi dilakukan terkait kesesuaian dengan SKDHI 2017 dan
perkembangan ilmu kedokteran hewan. Nama pelaksana yangmelakukan
telaah materi akan ditulis sebagai pentelaah (reviewer) di kolom penulis soal
di setiap soal yang telah selesai ditelaah.
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (PN
UKMPPDH)
4. TAHAPAN DAN TARGET
No Kegiatan Target
1 Telaah teknis dan materi oleh divisi ujian
Panitia Nasional Uji Kompetensi
Mahasiswa Program Profesi Dokter
Hewan.
1 bulan sebelum try out
2 Pemberian kode soal
2 bulan sebelum pemilihan
soal ujian kompetensi
3 Penyimpanan di bank soal (soal baru) 1 bulan sebelum pemilihan
soal ujian kompetensi
28
3D. PANDUAN PENULISAN KODE SOAL UJI KOMPETENSI OSCE
1. TUJUAN
Melakukan penulisan kode soal uji kompetensi OSCE.
2. RUANG LINGKUP
a. Soal yang telah dibuat dan ditelaah baik teknis maupun materi, akan diberi
kode soal. Misalnya = 01/2.5a/3B/4C/25/I/2021-I yang menunjukkan:
1) Kode nama station yang diujikan, yakni : 01= Diagnosa klinik, 02 =
Komunikasi profesional, 03 = Reseptir dan terapeutik, 04= Ante mortem
dan postmortem, 05= Reproduksi dan aplikasi teknologi
2) Kode kompetensi yang menunjukkan jenis kompetensi yang dinilai.
Misalnya: 5a = diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan
epidemiologik penyakit hewan 5c = pemeriksaan antemortem dan
postmortem, 5d = pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan
reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi, 6 = Memiliki keterampilan
dalam komunikasi profesional (professional communication/ dialogue),
8 = Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed consent),
penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien
3) Kode nama jenis hewan baik, sesuai dengan tinjuan 4, yakni : A. Hewan
Produksi/hewan besar B. Hewan Kesayangan & eksotik C. Satwa
Liar & akuatik konservasi, D.Unggas E.Ikan
4) Kode nama jenis kasus berupa penyakit atau prosedur, sesuai dengan
Tinjauan 5, yakni : A.Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa,
jamur) B.Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi),
C.Penyakit kulit D.Reproduksi dan aplikasi teknologi, E,Kesmavet dan
Epidemiologi, F.Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik,
Mikro,Parasit), G. Bedah dan radiologi, H.One Health (emerging dan re-
emerging disease), I.Reseptir dan kerumahsakitan
5) Kode bobot yang menunjukkan bobot pada masing-masing kompetensi
yang dinilai, yakni : 25 (= bobot 25%), 10 (= bobot 10%), 15 (= bobot
15%)
6) Kode paralel station. Misalnya : ada tiga paralel maka ditulis I=Paralel 1,
II=Paralel 2, III = Paralel 3 …… dst.
Soal yang telah digunakan dalam uji kompetensi OSCE akan
mendapatkan no Kode Penggunaan, yang berisi kode tahun, periode uji
kompetensi OSCE dalam tahun tersebut dan frekuensi penggunaan.
Misalnya, contoh soal diatas telah digunakan pada Tahun 2021, periode
uji kompetensi OSCE ke I, digunakan pertama kali, maka no Kode Soal
01/2-5a/3B/4C/25/I/2021-I artinya :
29
01 = Kode nama station : Diagnosa klinik
2-5a = Kode kompetensi : Diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan
epidemiologik penyakit hewan
3B = Kode nama jenis hewan : Kesayangan & eksotik
4C = Kode nama jenis kasus : penyakit kulit
25 = Kode bobot nilai
I = Kode paralel
2021 = Kode tahun pelaksanaan
I = Kode periode pelaksanaan
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (PN
UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL
Software untuk koding soal.
5. TAHAPAN DAN TARGET
No Kegiatan Target
1 Telaah teknis dan materi oleh
divisi ujian Panitia Nasional Uji
Kompetensi Mahasiswa
Program Profesi Dokter.
1 bulan sebelum tru out
2 a. Pemberian kode
soal
2 bulan sebelum pemilihan soal ujian
kompetensi
3 Penyimpanan di bank soal (soal
baru)
1 bulan sebelum pemilihan soal ujian
kompetensi
6. LAMPIRAN TERKAIT
Penjelasan tentang kode soal uji kompetensi OSCE (Lampiran 7)
30
3E. PANDUAN PENGELOLAAN BANK SOAL UJI KOMPETENSI OSCE
1. TUJUAN
Mengumpulkan dan mengelola soal ujian yang diterima setelah pengkajian soal.
2. RUANG LINGKUP
a. Soal baru yang telah memiliki kode soal akan disimpan sebagai bank soal
uji kompetensi OSCE dalam folder Soal Baru. Soal akan dikelompokan
berdasarkan station. Untuk setiap station, soal akan disusun berdasarkan
kode kompetensi, Kode jenis hewan, Kode jenis kasus, kode bobot, kode
parallel dan kode tahun pelaksanaan.
b. Untuk setiap soal yang telah digunakan, baik dengan koreksi atau tidak,
akan disimpan dalam folder soal terpakai akan dikelompokkan selanjutnya
diberi kode berdasarkan penggunaan dan periode pelaksanaan uji
kompetensi OSCE.
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (PN
UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL (JIKA ADA)
Program software mikrotik
5. TAHAPAN DAN TARGET
No Kegiatan Target
1 Penyimpanan soal baru yang telah memiliki
kode soal ke folder Soal Baru berdasarkan
station. Untuk setiap station soal disusun
berdasarkan kode kompetensi dan kode bobot.
1 bulan sebelum ujian
2 Penyimpanan soal yang telah digunakan (baik
dengan koreksi atau tidak) dalam folder Soal
Terpakai dan dikelompokkan berdasarkan
penggunaan dan periode pelaksanaan uji
kompetensi OSCE
1 bulan sebelum ujian
31
3F. PANDUAN PEMILIHAN SOAL UJI KOMPETENSI OSCE
1. TUJUAN
Melakukan pemilihan soal uji kompetensi OSCE untuk satu periode ujian
tertentu.
2. RUANG LINGKUP
a. Pemetaan soal ujian dilaksanakan sesuai cetak biru ujian di setiap awal tahun
untuk 4x periode ujian.
b. Berdasarkan pemetaan tersebut dilakukan pemilihan soal uji kompetensi
OSCE sesuai ketersediaan di bank soal.
c. Berdasarkan seluruh soal station yang akan digunakan, dibuat panduan
setting kebutuhan station untuk diberikan ke panitia lokal pada saat briefing
oleh PN UKMPPDH
3. PELAKSANA
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (PN
UKMPPDH)
4. PERALATAN/MATERIAL
Program software mikrotik
5. TAHAPAN DAN TARGET
No Kegiatan Target
1 Pemetaan soal untuk 4x periode
ujian berdasarkan cetak biru
Awal tahun
2 Pemilihan soal uji kompetensi OSCE
berdasarkan cetak biru dan pemetaan pada
poin a
1 bulan sebelum
pelaksanaan ujian
kompetensi tahap 1
3 Penyusunan panduan setting station uji
kompetensi OSCE
Paling lambat sampai H-
15 hari
32
LAMPIRAN-LAMPIRAN
33
LAMPIRAN 1. Blue print kompetensi VS metode ujian
Kompetensi
Metode Ujian
CBT
(MCQ) OSCE
OSCE & Bobot Nilai
(100 soal)
Pembagian Soal
OSCE
1
Memiliki wawasan etika veteriner
dan pemahaman terhadap hakikat
sumpah dan kode etik profesi serta
acuan dasar kedokteran hewan;
v
2
Memiliki wawasan di bidang sistem
kesehatan hewan nasional dan
legislasi veteriner
v
3 Memiliki keterampilan melakukan
tindakan medis yang lege-artis v
4
Memiliki keterampilan dalam
menangani sejumlah penyakit pada
hewan besar, hewan kecil, unggas,
hewan eksotik, satwa liar, satwa
aquatik dan hewan laboratorium
v
5
Memiliki keterampilan dalam melakukan:
(a) diagnosis klinik, laboratorik,
patologik, dan epidemiologik
penyakit hewan;
v v
OSCE diagnosis klinik :
Hewan besar/produksi,
kesayangan & eksotik,
Satwa liar & aquatiik,
Ikan, Unggas/Tinjauan
4)
Stasion 1
55 soal
Bobot nilai : 25% (5 tipe soal/institusi)
(b) penyusunan nutrisi untuk
kesehatan dan gangguan medik; v
v v OSCE Hewan
besar/produksi, Stasion 4
34
(c) pemeriksaan antemortem dan
postmortem;
kesayangan & eksotik,
Satwa liar & aquatiik,
Ikan, Unggas/Tinjauan
4)
50 soal
Bobot nilai : 25% (4 soal/institusi)
(d) pemeriksaan kebuntingan,
penanganan gangguan reproduksi
dan aplikasi teknologi reproduksi;
v v
OSCE pemeriksaan
kebuntingan (Hewan
besar/produksi,
kesayangan & eksotik,
Satwa liar & aquatiik,
Ikan, Unggas/Tinjauan
4)
Stasion 5
55 soal
Bobot nilai : 25% (5 tipe soal/institusi)
(e) pengawasan keamanan dan mutu
produk hewan v
(f) pengawasan dan pengendalian
mutu obat hewan dan bahan-bahan
biologis, termasuk pemakaian dan
peredarannya;
v
(g) pengukuran (assesment) dan
penyeliaan kesejahteraan hewan v
6
Memiliki keterampilan dalam
komunikasi profesional
(professional communication/
dialogue)
v v
OSCE komunikasi
professional (dengan
klien terlatih) yang
memiliki hewan :
besar/produksi,
kesayangan & eksotik,
Satwa liar & aquatiik,
Ikan, Unggas/Tinjauan
4)
Stasion 2
25 soal
35
Bobot nilai : 10% (2 tipe soal/institusi)
7
Memiliki kemampuan manajemen
pengendalian dan penanggulangan
penyakit strategis, penyakit baru
dan penyakit yang muncul kembali
(emerging and re-emerging
diseases), zoonosis, transboundary
animal disease, dan keamanan hayati
(biosecurity-biosafety), serta
pengendalian lingkungan
v
8
Memiliki kemampuan
dalam ”transaksi therapeutik”,
melakukan anamnese, rekam
medik, persetujuan tindakan
medik (informed consent),
penulisan resep, surat keterangan
dokter, dan edukasi klien
v v
OSCE khusus melakukan
pengobatan mulai dari
anamneses, rekam
medik, penulisan resep
(terhadap pasien)
terhadap hewan
besar/produksi,
kesayangan & eksotik,
Satwa liar & aquatiik,
Ikan, Unggas/Tinjauan
4)
Stasion 3
40 soal
Bobot nilai : 15% (3 tipeu soal/institusi)
9
Memiliki pengetahuan analisis
resiko, analisis ekonomi veteriner
(termasuk perdagangan
internasional), jiwa kewirausahaan
(entrepreunership)
v
10
Memiliki pengetahuan tentang
managerial dan kepemimpinan
veteriner (veterinary leadership)
v
LAMPIRAN 2. Tinjauan SOAL CBT & OSCE
36
Tinjauan 1
(7 butir)
A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
Tinauan 2
A.Kognitif
B. Psikomotor
C. Afektif
Tinjauan 3 A. Menghafal (Recall)
B. Analitik/argumentasi (Reasoning)
Tinjauan 4
(5 butir)
A. Hewan Besar (Hewan Produksi)
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
Tinjauan 5
(9 butir)
A. Penyakit infeksius ( bakteri, virus, parasit, protozoa, jamur) .
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit Kulit
D. Reproduksi dan Aplikasi Teknologi
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi/3, Patologi klinik, Mikro, Parasit)
G. Bedah dan Radiologi
H. One Health : emerging dan re-emerging disease
I. Reseptir dan Kerumahsakitan
37
LAMPIRAN 3. Matrik Kompetensi – CBT
No. Kompetensi Deskripsi MCQ
Jumlah
soal
/deskrip
si
Jumlah
soal
(%)
Level
kompe
tensi
PIC
Tinjauan
1 2 3 4 5
1
Memiliki wawasan
etika veteriner dan
pemahaman terhadap
hakikat sumpah dan
kode etik profesi serta
acuan dasar
kedokteran hewan;
1. Mampu memahami &
menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan sportivitas,
dengan menghargai/toleransi
yang tinggi terhadap
keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta
pendapat/temuan orisinilitas
orang lain dengan mendahulukan
kepentingan bangsa dan
masyarakat luas.
√
15
minimal
50 Soal
(5%)
A 20%
C 50%
2 soal /
institusi
F.
Profesionalis
me, moral,
dan etika
praktik
veteriner
Afektif
Cognitif
A. Recall
10 %
B. Reasoning
90%
NA
NA
2. Mampu menunjukkan
wawasan etika veteriner,
pemahaman terhadap hakekat
sumpah dokter hewan, kode etik
profesi dan acuan dasar perilaku
profesi kedokteran hewan.
15 2 soal /
institusi
3. Memiliki martabat sebagai
insan cendekia, sebagai warga
negara yang cinta tanah air dan
taat hukum, sebagai warga
masyarakat yang peduli sosial
dan lingkungan, sebagai warga
dunia yang berdaya saing dan
cinta perdamaian, serta sebagai
15 2 soal /
institusi
38
sumber daya manusia yang
profesional serta memiliki jiwa
keluhuran profesi kedokteran
hewan di bidang kedokteran
hewan
4. Menunjukkan sikap menjujung
tinggi Sumpah/Janji Kode Etik
Dokter Hewan (soal akan
dikaitkan dengan pasal yang ada
dalam kode etik drh)
15 2 soal /
institusi
Sub Total Soal 60 96
2
Memiliki wawasan di
bidang sistem
kesehatan hewan
nasional dan legislasi
veteriner
1. Mampu menjelaskan aturan
hukum / legislasi veteriner
√
25
50 Soal
(5%)
C2 35%
C3 65 %
3 soal /
institusi
D.Manajemen
kesehatan
hewan.
E.Penelusuran
, kritisi, dan
manajemen
informasi
veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
NA
2. Mampu menjelaskan sistem
kesehatan hewan nasional dan
isikhnas
25 3 soal /
institusi
3
Memiliki keterampilan
melakukan tindakan
medis yang lege-artis
Mampu menunjukkan keterampilan
dalam melakukan tindakan medis
yang lege-artis dalam hal
pengenalan, pengekangan,
penanganan, dan pemantauan baik
dalam situasi kedaruratan maupun
non-kedaruratan pada pasien yang
ditangani
√ 50 50 Soal
(5%)
C3 35%
C4 65 %
5 soal /
institusi
A.Ketrampilan
dasar klinis,
B.Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
39
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
4
Memiliki keterampilan
dalam menangani
sejumlah penyakit
pada hewan besar,
hewan kecil, unggas,
hewan eksotik, satwa
liar, satwa aquatik dan
hewan laboratorium
1. Mampu menunjukkan
keterampilan melakukan tindakan
medik veteriner pada penyakit
infeksius yang terjadi pada hewan
besar, hewan kecil, unggas,
hewan eksotik, satwa liar, satwa
aquatik dan hewan laboratorium
√
50
150 Soal
(15%)
C5 50%
C6 50 %
5 soal /
institusi
A.Ketrampilan
dasar klinis
B.Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
(TINJAUA
N 4)
Penyakit infeksius ( bakteri, virus, parasit, protozoa, jamur) .Penyakit non infeksius (degenerative,
defisiensi nutrisi)
Penyakit Kulit
Reproduksi dan Aplikasi Teknologi
Kesmavet dan Epidemiologi
Diagnosa laboratorium
Bedah dan Radiologi
One Health : emerging dan re-emerging disease
Reseptir dan Kerumahsakitan
(Tinjauan.5)
2. Mampu menunjukkan
keterampilan dalam menangani
penyakit non infeksius hewan
besar, hewan kecil, unggas,
hewan eksotik, satwa liar, satwa
aquatik dan hewan laboratorium
50 5 soal /
institusi
3. Mampu menunjukkan
ketrampilan melakukan tindakan
medis yang legeartis pada hewan
besar, hewan kecil, unggas,
hewan eksotik, satwa liar, satwa
aquatik dan hewan laboratorium
50 5 soal /
institusi
40
5
Memiliki keterampilan dalam melakukan:
(a) diagnosis klinik
(USG/Radiologi/Endosk
opi), Diagnosa
laboratorik
(Mikrobiologi/Parasitolo
gi/Patologi Klinik/
imunologi), patologik,
dan epidemiologik
penyakit hewan;
1. Mampu menjelaskan prinsip
dasar diagnosis yang akan
digunakan dalam melakukan
diagnosis dan diagnosis banding
√
15
50 Soal
(5%)
C4 50 %
C5 50%
2 soal /
institusi
A. Ketrampilan
dasar klinis B.
Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
C.Keterampila
n Komunikasi
Veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
2. Mampu menunjukkan cara-cara
menggunakan perangkat dan teknik
diagnostik secara klinik, laboratorik,
patologik, maupun epidemiologik
penyakit hewan
15 2 soal /
institusi
3. Mampu menunjukkan cara
melakukan intepretasi pembacaan
hasil pemeriksaan yang telah
didapatkan dalam pengukuhan
diagnosis dan diagnosis banding-
nya
15 2 soal /
institusi
4. Mampu membedakan kesalahan-
kesalahan umum yang
menyebabkan kesalahan
pembacaan hasil diagnostik yang
tidak bernilai diagnostik yang umum
ditemukan
15 2 soal /
institusi
(b) penyusunan nutrisi
untuk kesehatan dan
gangguan medik;
1. Mampu mengetahui,
menganalisis serta menyusun
ransum pakan dengan
memperhatikan komposisi serta
kandunganà nutrisi sesuai dengan
kebutuhan pemenuhan gizi masing-
masing spesies hewan.
√
20
50 Soal
(5%)
C4 50 %
C5 50%
2 soal /
institusi
A. Ketrampilan
dasar klinis B.
Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
D.Keterampila
n Komunikasi
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
2. Mampu menganalisis serta
menyusun ransum pakan sesuai
dengan hasil observasi
abnormalitas (endokrin, metabolik,
20 2 soal /
institusi
41
degeneratif dan genetik) serta
diagnosa penyakit hewan.
Veteriner G.
Kesadaran,
pemeliharaan,
dan
pengembanga
n personal
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
3. Mampu menunjukkan
kemampuan berpikir analitis dan
sintesis dalam mengkritisi
kandungan gizi ransum serta
efektivitas pakan dalam
mempengaruhi status kesehatan
hewan
20 2 soal /
institusi
(c) pemeriksaan
antemortem dan
postmortem;
1.Mampu mengidentifikasi gejala
klinis dan patognomonik hewan
dengan mengamati sikap dan
kondisi hewan (status gizi dan
sistem organ).
√
15
50 Soal
(5%)
C4 50 %
C5 50%
2 soal /
institusi
A. Ketrampilan
dasar klinis B.
Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
2. Mengetahui tata cara nekropsi
dan mengambil sampel untuk
pemeriksaan lanjutan yang baik
dan benar.
15 2 soal /
institusi
3. Mampu menginterpretasikan
perubahan patologi anatomi dan
histopatologi
15 2 soal /
institusi
4. Mampu menganalisa dan
menginterpretasikan hasil
pemeriksaan antemorten dam
postmortem untuk penegakan
diagnosa definitif dan diagnosa
banding
15 2 soal /
institusi
(d) pemeriksaan
kebuntingan,
1. Mampu menjelaskan fisiologis
kebuntingan, fisiologi kelahiran. √ 25
100 soal
(10%)
C4 20 %
C5 80%
3 soal /
institusi A. Ketrampilan
dasar klinis B.
Cognitif 1. Hewan
Besar
42
penanganan gangguan
reproduksi dan aplikasi
teknologi reproduksi;
2. Mampu mendiagnosa
kebuntingan dan gangguan
reproduksi
25 3 soal /
institusi
Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
D.Keterampila
n Komunikasi
Veteriner A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
Reproduksi dan
Kebidanan (15-
20%)
Diagnosa
laboratorium
(Patologi/3,
Patologi klinik,
Mikro, Parasit)
(15-20%)
One Health
(emerging dan re-
emerging disease)
(2-5%)
TINJAUAN 5
3. Mampu menerapkan aplikasi
teknologi reproduksi untuk
pengembangan dan pemuliabiakan
hewan.
25 3 soal /
institusi
4. Mampu menjelaskan kerugian
ekonomi akibat adanya gangguan
reproduksi dan kesalahan
pengelolaan reproduksi pada ternak
25 3 soal /
institusi
(e) pengawasan
keamanan dan mutu
produk hewan;
1. Mampu memahami standart
kualitas bahan pangan asal hewan
dan produk olahannya yang ASUH
berkaitan dengan keamanan
pangan dan kesehatan masyarakat.
√
25
50 Soal
(5%)
C4 50 %
C5 50%
3 soal /
institusi
B. Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
D.Keterampila
n Komunikasi
Veteriner E.
Penelusuran,
kritisi, dan
manajemen
informasi
veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%)
2.Unggas
15 soal (20-
30%)
3.Ikan 2
soal (5-
10%)
2. Mampu melakukan penilaian
hygiene dan sanitasi bahan pangan
asal hewan (CBT & OSCE)
25 3 soal /
institusi
43
(f) pengawasan dan
pengendalian mutu obat
hewan dan bahan-
bahan biologis,
termasuk pemakaian
dan peredarannya;
Mampu menjelaskan aspek
produksi / pengawasan peredaran /
penggunaan obat hewan dan
produk veteriner
√ 50 50 Soal
(5%)
C5 50 %
C6 50%
5 soal /
institusi
A. Ketrampilan
dasar klinis B.
Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
D.Keterampila
n Komunikasi
Veteriner F.
Profesionalism
e, moral, dan
etika praktik
veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%) 6.
Hewan
Laboratoriu
m
(g) pengukuran
(assesment) dan
penyeliaan
kesejahteraan hewan
Mampu melakukan penilaian
(assesment) dan penyeliaan
kesejahteraan hewan, di rumah
potong hewan, peternakan,
laboratorium (penggunaan hewan
coba), ataupun saat menjalankan
pelayanan medik veteriner lainnya
yang menjunjung tinggi aspek
kesrawan.
√ 50 50 Soal
(5%)
C5 50 %
C6 50%
5 soal /
institusi
C.
Keterampilan
Komunikasi
Veteriner F.
Profesionalism
e, moral, dan
etika praktik
veteriner G.
Kesadaran,
pemeliharaan,
dan
pengembanga
n personal
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
44
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
6
Memiliki keterampilan
dalam komunikasi
profesional (professional
communication/
dialogue)
1. Menunjukkan kemampuan
membaca, menulis dan
berkomunikasi secara profesional.
√
20
50 Soal
(5%)
C4 40 %
C5 60%
2 soal /
institusi
C.
Keterampilan
Komunikasi
Veteriner D.
Manajemen
kesehatan
hewan E.
Penelusuran,
kritisi, dan
manajemen
informasi
veteriner F.
Profesionalism
e, moral, dan
etika praktik
veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
2. Mampu menunjukkan suatu
sikap yang menjunjung tinggi kode
etik dan acuan dasar perilaku
profesi kedokteran hewan.
Mengharmonikan sains (ilmu
pengetahuan dan teknologi,
kedokteran hewan),
20 2 soal /
institusi
3. Mampu menunjukkan
akuntabilitas keilmuan dan
keprofesian di bidang kedokteran
hewan dengan berkomunikasi
secara ilmiah dan empati, berkarya
secara inovatif dan kreatif,
bertindak secara hati-hati dan
bertanggungjawab, serta menjaga
integritas kepakaran yang dimiliki.
20 2 soal /
institusi
45
7
Memiliki kemampuan
manajemen
pengendalian dan
penanggulangan
penyakit strategis,
penyakit baru dan
penyakit yang muncul
kembali (emerging and
re-emerging diseases),
zoonosis, transboundary
animal disease, dan
keamanan hayati
(biosecurity-biosafety),
serta pengendalian
lingkungan
1. Mampu menjelaskan manajemen
pengendelaian dan
penanggulangan penyakit strategis
dan zoonosis, keamanan hayati
(biosecurity/biosafety), serta
pengendalian lingkungan.
√
25
100 Soal
(10%)
C5 50 %
C6 50%
3 soal /
institusi
A. Ketrampilan
dasar klinis B.
Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner
D.Keterampila
n Komunikasi
Veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
Tinjauan 5
2.Mampu menunjukkan
pengetahuan analisis resiko,
analisis emerging dan re-emerging
disease, ekonomi veteriner
25 3 soal /
institusi
3.Mampu menjelaskan kerugian
ekonomi dan politis akibat penyakit
transboudary animal disease
25 3 soal /
institusi
4.Mampu menjelaskan sumber-
sumber informasi terkini terkait
penyakit emerging dan re-emerging
disease
25 3 soal /
institusi
8
Memiliki kemampuan
dalam ”transaksi
therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam
medik, persetujuan
tindakan medik
(informed consent),
penulisan resep, surat
keterangan dokter, dan
edukasi klien
1. Mampu melakukan metode klinik
& anamnesis, signalemen &
restrain
√
5
50 Soal
(5%)
C4 50 %
C5 50%
1 soal /
institusi
A. Ketrampilan
dasar klinis B.
Aplikasi
biomedis,
perilaku
hewan, klinis
dan
epidemiologi
Veteriner C.
Keterampilan
Komunikasi
Veteriner
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
2.Mampu menjelaskan tujuan
pemeriksaan umum dan
pemeriksaan lanjutan (dengan alat
bantu untuk diagnosis klinik)
5 1 soal /
institusi
3.Mampu melakukan pemeriksaan
umum dan lanjutan (dengan alat
bantu untuk diagnosa) klinik)
5 1 soal /
institusi
46
4.Mampu menjelaskan tata cara
penulisan resep dokter hewan
sesuai kaidah yang berlaku
5 1 soal /
institusi
D.Keterampila
n Komunikasi
E.
Penelusuran,
kritisi, dan
manajemen
informasi
Veteriner
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
5.Mampu melafalkan singkatan latin
pada penulisan resep 5
1 soal /
institusi
6.Mampu memberikan saran dan
rekomendasi kepada klien terkait
penyakit yang diderita hewannya.
5 1 soal /
institusi
7.Mampu menjelaskan risiko terkait
penyakit atau tindakan operasi
yang akan dilakukan
5 1 soal /
institusi
8.Mampu menjelaskan tata cara
penulisan resep dokter hewan
sesuai kaidah yang berlaku
5 1 soal /
institusi
9.Mampu menulis resep yang
lengkap dan rasional. 5
1 soal /
institusi
10. Mampu mendeskripsikan
pembagian bentuk sediaan obat
hewan untuk keperluan terapi
5 1 soal /
institusi
11. Mampu memilih dan menimbang
bentuk sediaan obat hewan untuk
keperluan terapi rawat jalan dan
rawat inap
5 1 soal /
institusi
9
Memiliki pengetahuan
analisis resiko, analisis
ekonomi veteriner
(termasuk perdagangan
internasional), jiwa
1. Mampu memiliki jiwa
kemandirian, berpikir kreatif dan
inovatif, keterampilan interpersonal,
komunikasi persuasif, kerja keras,
persistensi.
√ 20 50 Soal
(5%)
C2 50 %
C3 50%
2 soal /
institusi
C.
Keterampilan
Komunikasi
Veteriner D.
Manajemen
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
1. Hewan
Besar
(Hewan
Produksi)
15 soal (30-
47
kewirausahaan
(entrepreunership) 2. Mampu memiliki konsep dasar
kewirausahaan dan profil wirausaha
mandiri,
20 2 soal /
institusi
kesehatan
hewan E.
Penelusuran,
kritisi, dan
manajemen
informasi
veteriner G.
Kesadaran,
pemeliharaan,
dan
pengembanga
n personal
50%) 2.
Hewan
Kesayangan
& eksotik 15
soal (30-
50%)
3.Unggas
15 soal (20-
30%) 4.
Satwa Liar
& akuatik
konservasi
3 soal (5-
10%)
5.Ikan 2
soal (5-
10%)
3. Mampu menangkap dan
mengkreasikan peluang usaha
dalam kewirausahaan, analisis
usaha dan merencanakan bisnis
usaha baru
20 2 soal /
institusi
10
Memiliki pengetahuan
tentang managerial dan
kepemimpinan veteriner
(veterinary leadership)
1. Mampu membuat keputusan
berdasarkan perencanaan,
pengendalian dan
pengorganisasian.
√
10
50 Soal
(5%)
C2 40 %
C3 60%
1 soal /
institusi
C.
Keterampilan
Komunikasi
Veteriner D.
Manajemen
kesehatan
hewan F.
Profesionalism
e, moral, dan
etika praktik
veteriner G.
Kesadaran,
pemeliharaan,
dan
Cognitif
A. Recall 10%
B. Reasoning
90%
NA
Tinjauan 5
2. Mampu memotivasi bawahan
untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
10 1 soal /
institusi
3. Mampu mempengaruhi perilaku
orang lain 10
1 soal /
institusi
4. Mampu menerima pendapat /
kreativitas orang lain secara
demokratis.
10 1 soal /
institusi
48
5. Mampu menunjukkan kualitas
sebagai agen pembaharuan
dengan merespons perkembangan
IPTEK dan tantangan zaman,
bersikap terbuka terhadap kritikan,
mempertajam daya analisis,
mengembangkan inovasi,
membangun team work, dan
memberdayakan masyarakat
10 1 soal /
institusi
pengembanga
n personal
49
LAMPIRAN 4. Matrik Kompetensi -OSCE
OSCE
Station
1 2 3 4 5
Diagnosa Klinik (Anamnesa,Rekam medik)
Komunikasi Profesional Reseptir & Terapeutik Ante mortem dan post
mortem Reproduksi dan aplikasi
teknologi
Prasyarat Umum Form nilai, protokol kesehatan pasien standar, penguji tidak boleh berkomunikasi dengan peserta
Kompetensi
5 & 8 6 & 8 8 5 5
(a) diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan epidemiologik penyakit hewan;
Memiliki keterampilan dalam komunikasi profesional (professional communication/ dialogue)
Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed consent), penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien
(c) pemeriksaan antemortem dan postmortem;
(d) pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi;
Deskripsi
Kompetensi 5 (1.) Mampu menjelaskan prinsip dasar diagnosis yang akan digunakan dalam melakukan diagnosis dan diagnosis banding
Kompetensi 6 (1.) Menunjukkan kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi secara profesional.
4.Mampu menjelaskan tata cara penulisan resep dokter hewan sesuai kaidah yang berlaku
1.Mampu mengidentifikasi gejala klinis dan patognomonik hewan dengan mengamati sikap dan kondisi hewan (status gizi dan sistem organ).
1. Mampu menjelaskan fisiologis kebuntingan, fisiologi kelahiran.
Kompetensi 5 (2.) Mampu menunjukkan cara-cara menggunakan perangkat dan teknik diagnostik secara klinik, laboratorik, patologik, maupun epidemiologik penyakit hewan
Kompetensi 6 (2.) Mampu menunjukkan suatu sikap yang menjunjung tinggi kode etik dan acuan dasar perilaku profesi kedokteran hewan. Mengharmonikan sains (ilmu pengetahuan dan teknologi, kedokteran hewan).
5.Mampu melafalkan singkatan latin pada penulisan resep
2. Mengetahui tata cara nekropsi dan mengambil sampel untuk pemeriksaan lanjutan yang baik dan benar.
2. Mampu mendiagnosa kebuntingan dan gangguan reproduksi
50
Kompetensi 5 (3.) Mampu menunjukkan cara melakukan intepretasi pembacaan hasil pemeriksaan yang telah didapatkan dalam pengukuhan diagnosis dan diagnosis banding-nya
Kompetensi 6 (3.) Mampu menunjukkan akuntabilitas keilmuan dan keprofesian di bidang kedokteran hewan dengan berkomunikasi secara ilmiah dan empati, berkarya secara inovatif dan kreatif, bertindak secara hati-hati dan bertanggungjawab, serta menjaga integritas kepakaran yang dimiliki.
8.Mampu menjelaskan tata cara penulisan resep dokter hewan sesuai kaidah yang berlaku
3. Mampu menginterpretasikan perubahan patologi anatomi dan histopatologi
3. Mampu menerapkan aplikasi teknologi reproduksi untuk pengembangan dan pemuliabiakan hewan.
Kompetensi 5 (4.) Mampu membedakan kesalahan-kesalahan umum yang menyebabkan kesalahan pembacaan hasil diagnostik yang tidak bernilai diagnostik yang umum ditemukan
Kompetensi 8 (6.) Mampu memberikan saran dan rekomendasi kepada klien terkait penyakit yang diderita hewannya.
9.Mampu menulis resep yang lengkap dan rasional.
4. Mampu menganalisa dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan antemorten dam postmortem untuk penegakan diagnosa definitif dan diagnosa banding
4. Mampu menjelaskan kerugian ekonomi akibat adanya gangguan reproduksi dan kesalahan pengelolaan reproduksi pada hewan
Kompetensi 8 (1.) Mampu melakukan metode klinik & anamnesis, signalemen & restrain
Kompetensi 8 (7.) Mampu menjelaskan risiko terkait penyakit atau tindakan operasi yang akan dilakukan
10. Mampu mendeskripsikan pembagian bentuk sediaan obat hewan untuk keperluan terapi
Kompetensi 8 (3.) Mampu melakukan pemeriksaan umum dan lanjutan (dengan alat bantu untuk diagnosa klinik)
11. Mampu memilih dan menimbang bentuk sediaan obat hewan untuk keperluan terapi rawat jalan dan rawat inap
Prasyarat Khusus
1. Ada pasien dan klien terstandar
2. Ada pertanyaan standar Atau ambulator/rekam medis
3. Ada hasil lab (usg, ECG, rotgen hematologi)
4. Ada peralatan unt,pemeriksaan klinik
1 Ada klien dan pasien terstandar
1 Disiapkan data rekam medic yang sudah diisi .
1. Disiapkan hewan terstandar boleh berupa :video, foto, hewan
2. Disiapkan hewan/video atau gambar PA
1. Disiapkan video / gambar Gangguan Reproduksi
2. Disiapkan manekin/hewan terstandar
51
(stetoskop, thermometer dll)
5. Ada rubrik penilaian
2 Pertanyaan terstandar (sesuai dengan rekam medik)
2 Disediakan peralatan dan bahan serta sediaan obat
3. Disediakan 2 tempat/meja (ante-post)
3. Disiapkan hasil USG/ foto 4. Ada video, gambar atau peralatan unt. Aplikai teknolog 5.Ada rubrik penilaian
3 Disediakan meja dan atau media untuk menerangkan (whiteboard) 4. Ada rubrik penilaian
3. Disediakan form nilai dan kertas resep 4. Ada rubrik penilaian
4. Kasus ante dan post boleh berbeda kasus 5.Disiapkan preparat HP 6.Disiapkan Mikroskup 7.Disiapkan form pemeriksaan patologi 8. Ada rubrik penilaian
Pelaksanaan Ruang Periksa Ruang Konsultasi Ruang Konsultasi Ruang laboratorium Ruang Periksa
Waktu 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit
30 menit
Kasus
Penyakit infeksius ( bakteri, virus, parasit, jamur) .
Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
Penyakit Kulit
Reproduksi dan Aplikasi Teknologi
Kesmavet dan Epidemiologi
Diagnosa laboratorium (Patologi/3, Patologi klinik, Mikro, Parasit)
Bedah dan Radiologi
One Health : emerging dan re-emerging disease
(TINJAUAN 5)
(TINJAUAN 5) (TINJAUAN 5) (TINJAUAN 5)
(TINJAUAN 5)
52
Hewan Standar / manekin
1 kasus Hewan besar, kesayangan & eksotik, Satwa liar aquatik, Ikan, Unggas
(TINJAUAN 4)
1.Klien/pasien pasien terstandar yang memeiliki hewan sesuai Tinjauan 4
1 Data/ambulator tt.kasus Hewan besar, kesayangan & eksotik, Satwa liar aquatik, Ikan, Unggas
1 kasus
(TINJAUAN 4)
1 kasus Hewan Produksi . Hewan Kesayangan & eksotik .Unggas . Satwa Liar & akuatik konservasi .Ikan (TINJAUAN 4)
1 kasus Hewan besar, kesayangan & eksotik, Satwa liar aquatik, Ikan, Unggas (TINJAUAN 4)
Proses ujian
Anamnesa, pemeriksaan klinis, Diagnosa, Diferensial diagnosa,
Prognosa
Komunikasi & Edukasi klien Sikap Profesional
Penulisan resep, Pemeriksaan antemortem, Interpretasi terhadap hasil USG
di tulis secara recording
(Menulis rekam medis)
Menulis diagnose dan diagnose banding
Penghitungann Dosis,
Pemeriksaan post mortem hewan yang sudah di preparer
Pemeriksaan PA Pemeriksaan HP
Pembuatan sediaan obat
Pemberian terapi (peralatan)
53
54
LAMPIRAN 5. TEMPLATE PENULISAN SOAL UK CBT
Contoh 1.
Kode Soal
Tinjauan 1 A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, Klinis dan epidemiologi
Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
Tinjauan 2 A. Kognitif
B. Psikomotor
C. Afektif
Tinjauan 3 A. Menghafal (Recall)
B. Analitik/argumentasi (Reasoning)
Tinjauan 4 A. Hewan Besar (Hewan Produksi)
B. Hewan Kesayangan&eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
Tinjauan 5 A. Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
D. Reproduksi dan aplikasi teknologi
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro,
Parasit)
G. Bedah dan radiologi
H. One Health (emerging dan re-emerging disease)
I. Reseptir dan kerumahsakitan
Kompetensi yang
ujikan
1. Memiliki wawasan etika veteriner dan pemahaman thd hakikat
sumpah dan kode etik profesi serta acuan dasar KH;
2. Memiliki wawasan di bid. sistem keswan nasional & legislasi vet
3. Memiliki ket. melakukan tindakan medis yang lege-artis
4. Memiliki ket. dlm menangani sejumlah penyakit pada hewan besar,
hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan
hewan laboratorium
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan:
55
5.a Diag.klin, laboratorik, patologik, dan epidemiologik penyakit
hewan
5.b Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi
dan aplikasi teknologi reproduksi
5.e Pengawasan keamanan dan mutu produk hewan
5.f Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-
bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya
5.g Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan
6. Memiliki ket. dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue)
7. Memiliki kemampuan manajemen pengendalian dan
penanggulangan penyakit strategis, (emerging and re-emerging
diseases), zoonosis, transboundary animal disease, dan keamanan
hayati (biosecurity-biosafety), serta pengendalian lingkungan
8.Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik, penulisan
resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien
9. Memiliki pengetahuan analisis resiko, analisis ekonomi veteriner
(termasuk perdagangan internasional), jiwa kewirausahaan
(entrepreunership)
10. Memiliki pengetahuan tentang managerial dan kepemimpinan
veteriner (veterinary leadership)
Uraian kasus Suatu keadaan pada seekor sapi yang sudah beranak satu kali,
tidakmenunjukkan gejala birahi sama sekali (anestrus), menyebabkan
Calving Intervalnya berkepanjangan dari normalnya. Setelah di palpasi
rektal kedua ovarium permukaannya licin dan halus.
Pertanyaan Bagaimana diagnosis pada gangguan reproduksi tersebut ?
Pilihanjawaban A. Korpus Luteum Persisten
B. Atropi Ovarium
C. Sistik luteal
D. Hipofungsi ovaria
E. Sistikfolikel
Kunci jawaban D. Hipofungsi ovaria
Pembahasan Hipofungsi ovaria adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan fungsi
ovarium, dengan gejala klinis : anestrus, tidak birahi sama sekali.
Penulis soal Drh. Roeswandono W, M.Si
56
Bagian/Departemen Reprodukai
Asal Institusi UWKS
Referensi/literatur 1. Hariadi, M., dkk. 2011. .Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Airlangga
University Press.
2. Jackson, P, GG.,, 2013. ObstetriVeteriner. GadjahMadaUinversity
Press. Yogyakarta
3. Noakes, D,E., dkk 2016. ReproduksidanObstetriVeteriner.
GadjahMadaUinversity Press. Yogyakarta
Contoh 2
Kode Soal
Tinjauan 1 A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi
Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
Tinjauan 2 A. Kognitif
B. Psikomotor
C. Afektif
Tinjauan 3 A. Menghafal (Recall)
B. Analitik/argumentasi (Reasoning)
Tinjauan 4 A. Hewan Besar (Hewan Produksi)
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
Tinjauan 5 A. Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
D. Reproduksi dan Kebidanan
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro,
Parasit)
G. Bedah dan radiologi
H. One Health (emerging dan re-emerging disease)
57
I. Reseptir dan kerumahsakitan
Kompetensi yang
ujikan
1. Memiliki wawasan etika veteriner dan pemahaman thd hakikat
sumpah dan kode etik profesi serta acuan dasar KH;
2. Memiliki wawasan di bid. sistem keswan nasional & legislasi vet
3. Memiliki ket. melakukan tindakan medis yang lege-artis
4. Memiliki ket. dlm menangani sejumlah penyakit pada hewan besar,
hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan
hewan laboratorium
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan:
5.a Diag.klin, lab., patologik, dan epidemiologik penyakit hewan
5.b Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi
5.e Pengawasan keamanan dan mutu produk hewan
5.f Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-
bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya
5.g Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan
6. Memiliki ket. dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue)
7. Memiliki kemampuan manajemen pengendalian dan
penanggulangan penyakit strategis, (emerging and re-emerging
diseases), zoonosis, transboundary animal disease, dan keamanan
hayati (biosecurity-biosafety), serta pengendalian lingkungan
8.Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik, penulisan
resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien
9. Memiliki pengetahuan analisis resiko, analisis ekonomi veteriner
(termasuk perdagangan internasional), jiwa kewirausahaan
(entrepreunership)
10. Memiliki pengetahuan tentang managerial dan kepemimpinan
veteriner (veterinary leadership)
Uraian kasus Pada suatu peternakan unggas dilaporkan terdapat sejumlah kematian
anak ayam pada umur 3 – 10 hari. Gejala klinis yang muncul sebelum
kematian diantaranya penurunan nafsu makan, lemas, sayap
menggantung, pembengkakan sendi dan feses bewarna putih.
Pertanyaan Sebutkan diagnose penyakit berdasarkan gejala klinis tersebut
58
Pilihan jawaban A. Snot
B. Collibacillosis
C. Omphalitis
D. Pullorum
E. Fowl typhoid
Kunci jawaban D. Pullorum
Pembahasan Penyakit Pullorum umumnya menyerang anak umur yang baru
menetas, namun dapat juga menyerang pada segala umur ayam dengan
angka morbiditas mencapai lebih darai 40% dan angka mortalitas tinggi
dapat mencapai 85-100%. Penyakit ini ditandai dengan gejala klinis
penurunan nafsu makan, lemas, sayap menggantung, pembengkakan
sendi dan feses bewarna putih.
Penulis soal Dr. drh. Sarasati Windria
Bagian/Departemen Mikrobiologi – Bakteriologi dan Mikologi
Asal Institusi Universitas Padjadjaran (UNPAD)
Referensi literatur 1. Markos, T., 2016. A Review on Pullorum Disease and its Economic
Importance in Poultry Industry. Journal of Poultry Science, 4(1),
pp.01-10.
2. Barrow, P.A. and Neto, O.F., 2011. Pullorum disease and fowl
typhoid—new thoughts on old diseases: a review. Avian
pathology, 40(1), pp.1-13.
Contoh 3
Kode Soal
Tinjauan 1 A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi
Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
Tinjauan 2 A. Kognitif
B. Psikomotor
C. Afektif
Tinjauan 3 A. Menghafal (Recall)
59
B. Analitik/argumentasi (Reasoning)
Tinjauan 4 A. Hewan Besar (Hewan Produksi)
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
Tinjauan 5 A. Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
D. Reproduksi dan Kebidanan
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro,
Parasit)
G. Bedah dan radiologi
H. One Health (emerging dan re-emerging disease)
I. Reseptir dan kerumahsakitan
Kompetensi yang
ujikan
1. Memiliki wawasan etika veteriner dan pemahaman thd hakikat
sumpah dan kode etik profesi serta acuan dasar KH;
2. Memiliki wawasan di bid. sistem keswan nasional & legislasi vet
3. Memiliki ket. melakukan tindakan medis yang lege-artis
4. Memiliki ket. dlm menangani sejumlah penyakit pada hewan besar,
hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan
hewan laboratorium
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan:
5.a Diag.klin, lab., patologik, dan epidemiologik penyakit hewan
5.b Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi
5.e Pengawasan keamanan dan mutu produk hewan
5.f Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-
bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya
5.g Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan
6. Memiliki ket. dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue)
7. Memiliki kemampuan manajemen pengendalian dan
penanggulangan penyakit strategis, (emerging and re-emerging
diseases), zoonosis, transboundary animal disease, dan keamanan
hayati (biosecurity-biosafety), serta pengendalian lingkungan
8.Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik, penulisan
resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien
60
9. Memiliki pengetahuan analisis resiko, analisis ekonomi veteriner
(termasuk perdagangan internasional), jiwa kewirausahaan
(entrepreunership)
10. Memiliki pengetahuan tentang managerial dan kepemimpinan
veteriner (veterinary leadership)
Uraian kasus Susu yang telah terkontaminasi bakteri patogen yang diperoleh saat
pemerahan ataupun di luar pmerahan dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bagi konsumen
Pertanyaan Bakteri patogen yang dapat ditemukan dalam susu dan menyebabkan
scarlet fever adalah
Pilihan jawaban A. S. agalactiae
B. S. cremoris
C. S. thermophylus
D. S. pyogenes
E. S. lactis
Kunci jawaban D. S. pyogenes
Pembahasan Ada beberapa bakteri pathogen yang ditemukan dalam susu dan
menyebabkan penyakit, diantaranya S.pyogenes, S. agalactiae, S.
cremoris, S. thermophylus, dan S. lactis. Bakteri yang menyebabkan
penyakit scarlet fever adalah S.pyogenes
.
Penulis soal Dr. drh. Annytha I.R. Detha, M.Si
Bagian/Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner
Asal Institusi FKH Universitas Nusa Cendana
Referensi literatur Lukman WL, Sudarwanto M, Sanjaya AW, Purnawarman T, Latif H,
Soejoedono RR. 2009. Higiene Pangan. Bagian Kesehatan
Masyarakat Veteriner, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan
Kesmavet. FKH IPB. Bogor.
Eyler JM. 1986. The Epidemiology of Milk-borne Scarlet Fever:The Case
of Edwardian Brighton. PHDAJPH 76(5): 573-584
61
Contoh 4.
Kode Soal
Tinjauan 1 A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi
Veteriner (40-60%)
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
Tinjauan 2 A. Kognitif
B. Psikomotor
C. Afektif
Tinjauan 3 A. Menghafal (Recall)
B. Analitik/argumentasi (Reasoning)
Tinjauan 4 A. Hewan Besar (Hewan Produksi)
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
Tinjauan 5 A. Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
D. Reproduksi dan Kebidanan
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro,
Parasit)
G. Bedah dan radiologi
H. One Health (emerging dan re-emerging disease)
I. Reseptir dan kerumahsakitan
Kompetensi yang
ujikan
1. Memiliki wawasan etika veteriner dan pemahaman thd hakikat
sumpah dan kode etik profesi serta acuan dasar KH;
2. Memiliki wawasan di bid. sistem keswan nasional & legislasi vet
3. Memiliki ket. melakukan tindakan medis yang lege-artis
4. Memiliki ket. dlm menangani sejumlah penyakit pada hewan besar,
hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan
hewan laboratorium
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan:
5.a Diag.klin, lab., patologik, dan epidemiologik penyakit hewan
5.b Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
62
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi
5.e Pengawasan keamanan dan mutu produk hewan
5.f Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-
bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya
5.g Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan
6. Memiliki ket. dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue)
7. Memiliki kemampuan manajemen pengendalian dan
penanggulangan penyakit strategis, (emerging and re-emerging
diseases), zoonosis, transboundary animal disease, dan keamanan
hayati (biosecurity-biosafety), serta pengendalian lingkungan
8.Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik, penulisan
resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien
9. Memiliki pengetahuan analisis resiko, analisis ekonomi veteriner
(termasuk perdagangan internasional), jiwa kewirausahaan
(entrepreunership)
10. Memiliki pengetahuan tentang managerial dan kepemimpinan
veteriner (veterinary leadership)
Uraian kasus Dokter hewan praktek mandiri, diantaranya harus memiliki dan
melengkapi :
Pilihan jawaban A. KTP, memiliki tempat praktek, papan nama dgn mencantumkan
bentuk usaha pelayanan jasa medik veteriner, tempat utk
menunggu klien dan pasien.
B. Perizinan, memiliki tempat praktek, papan nama dengan
mencantumkan bentuk usaha pelayanan jasa medik veteriner,
tempat untuk menunggu klien dan pasien.
C. KTP, Perizinan, Memiliki tempat praktek, mencantumkan bentuk
usaha pelayanan jasa medik veteriner, tempat utk menunggu klien
D. KTP, Perizinan, Memiliki alamat praktek, papan nama dengan
mencantumkan bentuk usaha pelayanan jasa medik veteriner.
E. Perizinan, Memiliki alamat praktek, papan nama dengan
mencantumkan bentuk usaha pelayanan jasa medik veteriner.FSH
Kunci jawaban B. Perizinan, Memiliki tempat praktek, papan nama dengan
mencantumkan bentuk usaha pelayanan jasa medik veteriner, tempat
untuk menunggu klien dan pasien.
Pembahasan Dokter hewan praktek mandiri, diantaranya harus memiliki dan
melengkapi : Perizinan, Memiliki tempat praktek, papan nama dengan
mencantumkan bentuk usaha pelayanan jasa medik veteriner, tempat
63
untuk menunggu klien dan pasien. Sesuai dengan pedoman standarisasi
pelayanan medik veteriner.
Penulis soal Prof. Dr. Drh. Ni Ketut Suwiti, MKes
Bagian/Departemen PPDH Kerumahsakitan
Asal Institusi FKH Unud
Referensi literatur Persyaratan dokter hewan praktek dan kode etik veteriner.
Contoh 5.
Kode Soal
Tinjauan 1 A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi
Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
Tinjauan 2 A. Kognitif
B. Psikomotor
C. Afektif
Tinjauan 3 A. Menghafal (Recall)
B. Analitik/argumentasi (Reasoning)
Tinjauan 4 A. Hewan Besar (Hewan Produksi)
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
Tinjauan 5 A. Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
D. Reproduksi dan aplikasi teknolog
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro,
Parasit)
G. Bedah dan radiologi
H. One Health (emerging dan re-emerging diseases
I. Reseptir dan kerumahsakitan
64
Kompetensi yang
ujikan
1. Memiliki wawasan etika veteriner dan pemahaman thd hakikat
sumpah dan kode etik profesi serta acuan dasar KH;
2. Memiliki wawasan di bid. sistem keswan nasional & legislasi vet
3. Memiliki ket. melakukan tindakan medis yang lege-artis
4. Memiliki ket. dlm menangani sejumlah penyakit pada hewan besar,
hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan
hewan laboratorium
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan:
5.a Diag.klin, lab., patologik, dan epidemiologik penyakit hewan
5.b Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi
5.e Pengawasan keamanan dan mutu produk hewan
5.f Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-
bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya
5.g Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan
6. Memiliki ket. dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue)
7. Memiliki kemampuan manajemen pengendalian dan
penanggulangan penyakit strategis, (emerging and re-emerging
diseases), zoonosis, transboundary animal disease, dan keamanan
hayati (biosecurity-biosafety), serta pengendalian lingkungan
8.Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik, penulisan
resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien
9. Memiliki pengetahuan analisis resiko, analisis ekonomi veteriner
(termasuk perdagangan internasional), jiwa kewirausahaan
(entrepreunership)
10. Memiliki pengetahuan tentang managerial dan kepemimpinan
veteriner (veterinary leadership)
Uraian kasus Seekor anjing Pomeranian dengan berat 8 kg berumur 6 tahun dilakukan
pemeriksaan darah rutin. Hasil menunjukkan nilai sel darah merah
normal, terjadi peningkatan pada nilai MCV. Interpretasi yang tepat
menggambarkan kondisi tersebut adalah……
Pilihan jawaban A. Anemia mikrositik’
B. Anemia makrositik
C. Anemia normositik
D. Makrositik
E. Mikrositik
Kunci jawaban D. Makrositik
Pembahasan Anemia terjadi ketika salah satu atau lebih nilai RBC, PCV dan Hb
yang rendah. Pada soal nilai RBC normal dan hanya terjadi
65
peningkatan MCV interpretasi yang dapat disimpulkan hanya terjadi
Makrositik
Penulis soal Prof. Dr. Drh. Ni Ketut Suwiti, MKes
Bagian/Departemen PPDH Kerumahsakitan
Asal Institusi FKH Unud
Referensi literatur Savage, D.G., Akinola, O., Robert, H.A., Sally, P.S., and John, l. 2019.
Etiologi and Diagnostic Evaluation of Macrocytosis.The American
Journal of the Medical Sciences
Aslinia, F., Joseph, J.P., and Steven H.Y. 2006. Megaloblastic Anemia
and Other Causes of Macrocytosis. Clinical Medicine & Research (4):
236-241
66
LAMPIRAN 6. TEMPLATE REVIEW SOAL UK CBT .,
Checklist Administrasi Item Soal (Untuk Item Administrator)
Biodata dan CV
Sertifikat
Formulir soal
Lengkap
Tidak Lengkap
Hasil Preliminary Review
Soal layak untuk direview
Soal tidak layak untuk direview
Alasan Item soal tidak layak review:
Tertanda
Item Administrator
67
Daftar Tilik Soal/Item (Untuk Reviewer)
Catatan: satu set daftar tilik berlaku untuk tiap satu soal/item Diisi dengan tanda centang (√)
Kode Soal :
Isi soal
Relevansi dan kesesuaian terhadap kompetensi dokter hewan Sangat Relevan Relevan
Ragu – ragu
Kurang relevan
Tidak relevan
Bahasa yang digunakan Sulit dimengerti Kurang dimengerti Mudah dimengerti
Tingkat kesulitan soal Sangat sulit Sulit Sedang Mudah Sangat Mudah
Struktur Soal
- Vignette
1. Ada
Ya
Tidak
2. Berfungsi Ya Tidak
3. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks Ya Tidak
- Lead in
4. Memenuhi Close the option rules
Ya
Tidak
5. Pertanyaan/pernyataan negatif Ya Tidak
- Option
6. Kesalahan tata bahasa
Ya
Tidak
7. Penggunaan istilah yang absolut Ya Tidak
8. Jawaban benar yang panjang Ya Tidak
9. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Ya Tidak
10. Konvergensi option Ya Tidak
68
11. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multi interpretasi
Ya Tidak
12. Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis Ya Tidak
13. Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban
Ya Tidak
Komentar Umum Reviewer
Kesimpulan Hasil Review
Diterima tanpa perbaikan
Diterima dengan perbaikan
Tidak perlu konfirmasi dengan pembuat soal
Perlu konfirmasi pembuat soal
Dikembalikan kepada pembuat soal
Berpotensi diterima dengan perbaikan
Memerlukan perbaikan keseluruhan
Saran Perbaikan
Tempat, Tanggal
Tanda Tangan Reviewer
Nama Jelas :
Dengan ini menyatakan bahwa proses review soal di atas telah benar – benar telah dilakukan oleh nama yang bertanda tangan di atas, tidak dilakukan oleh orang lain
atau juga tidak dilakukan oleh orang lain yang mengatasnamakan nama di atas
69
70
LAMPIRAN 7. TEMPLATE SOAL UK OSCE
Contoh 1
1. Nomor Station
& Kode Soal
05
05/2.5a/ 3AB …….
2. Judul Station 01 Diagnosa Klinik
02 Komunikasi Profesional dengan klien
03 Reseptir & Terapeutik terhadap pasien
04 Ante mortem post mortem
05 Pemeriksaan Kebuntingan dan Penanganan Gangguan Reproduksi
3. Alokasi Waktu 30 menit
4. Tingkat
Kemampuan
Kasus yang
Diujikan
(Tinjauan)
A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
(Pilih salah satu)
5. Kompetensi
Diujikan
5 Memiliki keterampilan dalam melakukan:
5.a Diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan epidemiologik penyakit
hewan
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi
6. Memiliki keterampilan dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue)
8. Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed consent),
penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien (Lihat Lampiran)
71
6. Jenis
hewan
A. Hewan Besar/ produksi
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
7. Jenis
penyakit
A. Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
D. Reproduksi dan aplikasi teknologi
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro, Parasit)
G. Bedah dan radiologi
H.One Health (emerging dan re-emerging disease)
I. Reseptir dan kerumahsakitan
8 Instruks
Peserta
Ujian
SKENARIO KLINIK :
Seorang peserta masuk station 5 , sesuai dengan waktunya.
TUGAS :
1. Lakukan pemeriksaan dan atau penilaian kebuntingan pada video/film
atau gambar . (film/gambar terlampir)
2. Penanganan gangguan rerpoduksi pada film atau gambar (film/gambar
terlampir)
9. Instruksi
Penguji
INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas
pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta
ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai
tulis dan komputer! 4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta
dalam instruksi penguji! 5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya
apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis
pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)! 6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai
penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek penilaian
yang bersesuaian)
1. Penguji menilai pemeriksaan fisik/psikiatriyang dilakukan oleh peserta
ujian
Bila peserta ujian melakukan pemeriksaan di bawah ini, penguji
menyampaikan hasil pada peserta.
72
Hasil Pemeriksaan
kebuntingan :
2. Penguji menilai interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan
kebuntingan dari gambar.
3. Penguji menilai diagnosis gangguan rerpoduksi yang ditegakkan oleh
peserta ujian.
4. Penguji menilai Diagnosis yang dituliskan peserta
10 Hewan
Standar /
klien
standart
Jenis hewan : Sapi
Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : Betina
Riwayat Penyakit/anamnesa dan signalemen
• Keluhan Utama ; ………………………….
• Sejak kapan/Riwayat penyakit : ………………………….
11. Tata Letak
Station
Ruang periksa
Ruang konsultasi
Laboratorium
12. Kebutuhan
Laboran
Tidak ada Ada
tugas:
13. Kebutuhan
Manekin
Tidak ada Ada
tugas:
14. Kebutuhan Set
Alat
Jenis set yang dipakai
15. Kunci jawaban Sapi bunting 5 bulan
16. Pembahasan
jawaban
Sesuaikan dengan rubrik.
17. Penulis Drh. Roeswandono W, M.Si
Nama Institusi : UWKS
73
18. Referensi Franstantie, D., Agil, M., dan Tumbelaka, L.I. 2019. Deteksi Kebuntingan Dini
pada Sapi Perah dengan Pemeriksaan Ultrasnography (USG) dan Analisis
Hormon Steroid. Acta veterinaria Indonesiana (7) 2: 9-16
74
Contoh 2
1. Nomor Station
& Kode Soal
04
04/2.5a/ 3AB…….
2. Judul Station 01 Diagnosa Klinik
02 Komunikasi Profesional dengan klien
03 Reseptir & Terapeutik terhadap pasien
04 Ante mortem post mortem
05 Pemeriksaan Kebuntingan dan Penanganan Gangguan Reproduksi
3. Alokasi Waktu 30 menit
4. Tingkat
Kemampuan
Kasus yang
Diujikan
(Tinjauan)
A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
(Pilih salah satu)
5. Kompetensi
Diujikan
5 Memiliki keterampilan dalam melakukan:
5.a Diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan epidemiologik penyakit
hewan
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi
6. Memiliki keterampilan dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue)
8. Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed
consent), penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien (Lihat Lampiran)
6. Jenis
hewan
A. Hewan Hewan Produksi
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
7. Jenis
penyakit
A. Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
75
D. Reproduksi dan aplikasi teknologi
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro, Parasit)
G. Bedah dan radiologi
H. One Health (emerging dan re-emerging disease)
I. Reseptir dan kerumahsakitan
8. Instruksi
Peserta
Ujian
SKENARIO KLINIK :
Seorang peserta masuk station 4, sesuai dengan waktunya.
TUGAS :
1. Lakukan identifikasi gejala klinis pada pasien.
2. Jelaskan perubahan patologi anatomi organ pasien.
3. Jelaskan perubahan Histopatologi organ pasien
4. Tentukan diagnosa penyakit
9. Instruksi
Penguji
INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas
pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta
ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar
nilai tulis dan komputer! 4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta
dalam instruksi penguji! 5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya
apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis
pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)! 6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai
penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek
penilaian yang bersesuaian)
7. Penguji menilai pemeriksaan Gejala kilinis, PA dan HP yang
dilakukan oleh peserta ujian
Bila peserta ujian melakukan pemeriksaan di bawah ini,
penguji menyampaikan hasil pada peserta.
Hasil pemeriksaan laboratorium:
- Isolasi dan identifikasi bakteri: Salmonella Pullorum
- Uji serologis: Rapid test pullorum positive (+)
- Gambaran histopatologis organ hati, usus dan sekum.
5. Penguji menilai interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan
laboratorium.
6. Penguji menentukan diagnose berdasarkan pemeriksaan antemortem
dan postmortem
76
7. Penguji menentukan diagnose banding berdasarkan pemeriksaan
antemortem dan postmortem
10 Hewan
Standar /
klien
standart
Jenis hewan: Anak ayam
Umur :1 – 2 minggu
Jenis Kelamin: Betina / Jantan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluhan Utama: Diare putih
• Sejak kapan/onset: -
• Perubahan patologi organ: Video / gambaran makroskopis perubahan
patologi pembengkakan pada hati, limpa, ginjal. Akumulasi eksudat
fibrin dalam epicardium dan peritoneum. Multi foci neckrotic bewarna
putih pada hati, usus dan sekum. Gambaran histopatologi organ hati,
usus dan sekum
11. Tata Letak
Station
Ruang periksa
Ruang konsultasi
Laboratorium
(Pilih salah satu)
12. Kebutuhan
Laboran
Tidak ada Ada
tugas:
13. Kebutuhan
Manekin
Tidak ada Ada
tugas:
14. Kebutuhan Set
Alat
Jenis set yang dipakai:
15. Kunci jawaban Diagnosis: Pullorum, salmonellosis dan bacillary white diarrhea
Diagnosis Banding: Omphalitis, coccidiosis, snot dan fowl typhoid
16. Pembahasan
jawaban
Sesuai rubrik penilaian,
17. Referensi 1. Markos, T., 2016. A Review on Pullorum Disease and its Economic
Importance in Poultry Industry. Journal of Poultry Science, 4(1), pp.01-10.
2. Barrow, P.A. and Neto, O.F., 2011. Pullorum disease and fowl typhoid—
new thoughts on old diseases: a review. Avian pathology, 40(1), pp.1-13.
77
3. Isikhnas., 2014. Manual Penyakit Unggas. Kementrian pertanian Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan Direktorat Kesehatan Hewan,
pp:153.
18. Penulis Dr. drh. Sarasati Windria
Nama Institusi: PSKH Unpad
Contoh 3
1. Nomor Station
& Kode Soal
02
02/2.5a/ 3AB…….
2. Judul Station 01 Diagnosa Klinik
02 Komunikasi Profesional
03 Reseptir & Terapeutik
04 Ante mortem post mortem
05 Reproduksi dan aplikasi teknologi
3. Alokasi Waktu 30 menit
4. Tingkat
Kemampuan
Kasus yang
Diujikan
(Tinjauan)
A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
5. Kompetensi
Diujikan
5 Memiliki keterampilan dalam melakukan:
5.a Diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan epidemiologik penyakit
hewan
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi
6. Memiliki keterampilan dalam komunikasi profesional
(professional communication/ dialogue)
8. Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed
consent), penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien
78
6. Jenis hewan A. Hewan Produksi
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
7. Jenis
penyakit
A.Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
D. Reproduksi dan aplikasi teknologi
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro, Parasit)
G. Bedah dan radiologi
H. One Health (emerging dan re-emerging disease)
I. Reseptir dan kerumahsakitan
8. Instruksi
Peserta
Ujian
SKENARIO KLINIK :
Seorang klien membawa Anjing umur 6 tahun, BB 40 kg, datang ke
RSHP, dengan keluhan sesak nafas, suhu tubuh tinggi, batuk kering dan
ada eksudat mukopurulen. Auskultasi paru didapatkan suara ronchi basah
dan ekspirasi memanjang. Sudah pernah dilakukan pengobatan. Klien
membawa pemeriksaan foto thorak. didapatkan pelebaran pada kedua
pulmo.Interpretasi diagnosanya adalah Bronchopneumonia.
TUGAS :
1. Lakukan anamnesa dan kelengkapan signalement
2. Lakukan edukasi kepada klien terkait penyakitnya.
9. Instruksi
Penguji
INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan
identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai
tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan
peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian
pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain dari pada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan
hanya apabila peserta ujian
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
79
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek
penilaian yang bersesuaian)
Penguji menilai kemampuan komunikasi peserta saat melakukan
komunikasi dengan klien, meliputi :
1. Kemampuan peserta membina hubungan baik dengan klien secara
verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan
hubungan komunikasi dua arah, respon)
2. Kemampuan memberikan kesempatan klien untuk bercerita dan
mengarahkan cerita
3. Kemampu untuk melibatkan klien dalam membuat keputusan
klinik, pemeriksaan klinik.
4. Peserat melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan klien,pasien dan diri sendiri
5. Peserta menunjukan rasa hormat kepada klien
(sesuaikan dengan rubruk penilaian)
10 Hewan
Standar /
klien
standart
Anjing umur 6 tahun, BB 40 kg
Riwayat Penyakit :
• Keluhan Utama ; ………………………….
• Pengobatan yang sudah dilakukan : ………………………….
11. Tata Letak
Station
Ruang pemeriksaan
Ruang konsultasi
Laboratorium
12. Kebutuhan
Laboran/teknisi
Tidak ada Ada
tugas:
13. Kebutuhan
Manekin
Tidak ada Ada
tugas:
14. Kebutuhan Set
Alat
Jenis set yang dipakai : klien standar dan form ambulator, hasil lab
(USC, Rotgen,hematologi, Mikroskopis)
15. Kunci jawaban Sangat sesuai dengan rubrik penilaian
80
16. Pembahasan
jawaban
rubrik penilaian
17. Penulis Prof. Dr. Drh. Ni Ketut Suwiti, MKes
Nama Institusi : FKH – UNUD
18. Referensi Kode Etik Profesi Veteriner
Ketetapan World Veterinary Association
Ziemer, RE and William, HT. 2014. Principles of communication : systems,
modulation, and noise Seventh edition . Willey: America
81
Contoh 4
1. Nomor Station
& Kode Soal
01
01/2.5a/3AB …….
2. Judul Station 01 Diagnosa Klinik
02 Komunikasi Profesional dengan klien
03 Reseptir & Terapeutik terhadap pasien
04 Ante mortem post mortem
05 Pemeriksaan Kebuntingan dan Penanganan Gangguan Reproduksi
3. Alokasi Waktu 30 menit
4. Tingkat
Kemampuan
Kasus yang
Diujikan
(Tinjauan)
A. Ketrampilan dasar klinis
B. Aplikasi biomedis, perilaku hewan, klinis dan epidemiologi
Veteriner
C. Keterampilan Komunikasi Veteriner
D. Manajemen kesehatan hewan
E. Penelusuran, kritisi, dan manajemen informasi veteriner
F. Profesionalisme, moral, dan etika praktik veteriner
G. Kesadaran, pemeliharaan, dan pengembangan personal
(Pilih salah satu)
5. Kompetensi
Diujikan
5 Memiliki keterampilan dalam melakukan:
5.a Diagnosis klinik, laboratorik, patologik, dan epidemiologik penyakit
hewan
5.c Pemeriksaan antemortem dan postmortem
5.d Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan
aplikasi teknologi reproduksi
6. Memiliki keterampilan dalam komunikasi profesional (professional
communication/ dialogue)
8. Memiliki kemampuan dalam ”transaksi therapeutik”, melakukan
anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed
consent), penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klinik
6. Jenis
hewan
A. Hewan Produksi
B. Hewan Kesayangan & eksotik
C. Satwa Liar & akuatik konservasi
D. Ikan
E. Unggas
82
7. Jenis
penyakit
A. Penyakit infeksius (virus bakteri,jamur protozoa, jamur)
B. Penyakit non infeksius (degenerative, defisiensi nutrisi)
C. Penyakit kulit
D. Reproduksi dan aplikasi teknolog
E. Kesmavet dan Epidemiologi
F. Diagnosa laboratorium (Patologi, Patologi klinik, Mikro, Parasit)
G .Bedah dan radiologi
H. One Health (emerging dan re-emerging disease)
I. Reseptir dan kerumahsakitan
8. Instruksi
Peserta
Ujian
SKENARIO KLINIK :
Seorang klien membawa anjing Anjing Siberian Husky umur 8 bulan,
keluhan kaki kanan belakang pincang. Maka Pemeriksaan dilanjutkan
dengan pembuatan foto rontgen daerah persendian coxo femoralis dengan
posisi terlentang (Ventro dorsal).
TUGAS :
1. Lakukan anamnesa dan kelengkapan signalement
2. Lakukan pemeriksaan klinik sesuai keluhan yang disampaikan klien
3. Lakukan interpretasi hasil rotngen (gambar terlampir)
4. Tentukan diagnosa dan difrensial diagnosa.
9. Instruksi
Penguji INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas
pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai
tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta
ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar
nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain dari pada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya
apabila peserta ujian telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis
pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
83
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek
penilaian yang bersesuaian)
1. Penguji menilai hasil anamnesa yang dicantumkan dalam ambulator
2. Penguji menilai hasil pemeriksaan fisik/klinis
3. Penguji menilai interpretasi data dari foto pemeriksaan radiologi atau
interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding / diagnosis
4. Penguji menilai diagnosis dan difrensial diagnosa
(sesuaikan dengan rubrik penilaian)
10 Hewan
Standar /
klien
standart
Jenis hewan : anjing
Umur : 8 bulan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluhan Utama ; ………………………….
• Pengobatan yang sudah dilakukan : ………………………….
11. Tata Letak
Station
Ruang periksa
Ruang konsultasi
Laboratorium
12. Kebutuhan
Laboran/teknisi
Tidak ada Ada
Tugas :
13. Kebutuhan
Manekin
Tidak ada Ada
tugas:
14. Kebutuhan Set
Alat
Jenis set yang dipakai : form ambulator, stetoskop, thermometer,
15. Kunci jawaban Anjing menderita scabies
16. Pembahasan
jawaban
Sesuai rubrik peneilaian
17. Penulis Prof. Dr. Drh. Ni Ketut Suwiti, MKes
84
Nama Institusi : FKH - UNUD
18. Referensi 1. Emma Stanley, Elizabeth Appleman, Ariel Schlag, Andrea Siege (2020)
Relat onship between cobalamin and folate deficiencies and anemia in
dogs Journal of Veteriner Internal Medicine
2. L. Maylina1 D. Sajuthi1, S. Widodo1, A. Esfandiari1, S. D. Widhyari1,
R. Wulansari1, R. P. A. Lelana1, A. Wijaya1, C. Choliq1, A. P. Mihardi1,
S. Komariah, R. C. Saleh J. Dumayanti 2017. Canine Pancytopenia with
Normocytic-Normochromic Anemia: Case Reports in Three Dogs .
Internal Medicine Division, Clinical Reproduction and Pathology
Department, Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural
University,
LAMPIRAN 8. TEMPLATE REVIEW SOAL UK OSCE
85
Checklist Administrasi Item Soal (Untuk Item Administrator)
Biodata dan CV
Sertifikat
Formulir soal
Lengkap
Tidak Lengkap
Hasil Preliminary Review
Soal layak untuk direview
Soal tidak layak untuk direview
Alasan Item soal tidak layak review:
Tertanda
Item Administrator
86
Daftar Tilik Soal/Item (Untuk Reviewer)
Catatan: satu set daftar tilik berlaku untuk tiap satu soal/item Diisi dengan tanda centang (√)
Kode Soal :
Isi soal
Relevansi dan kesesuaian terhadap kompetensi dokter hewan Sangat Relevan Relevan
Ragu – ragu
Kurang relevan
Tidak relevan
Bahasa yang digunakan Sulit dimengerti Kurang dimengerti Mudah dimengerti
Tingkat kesulitan soal Sangat sulit Sulit Sedang Mudah Sangat Mudah
Struktur Soal
- Vignette
1. Ada
Ya
Tidak
2. Berfungsi Ya Tidak
3. Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks Ya Tidak
- Lead in 4. Memenuhi Close the option rules
Ya
Tidak
5. Pertanyaan/pernyataan negative Ya Tidak
- Option
6. Kesalahan tata bahasa
Ya
Tidak
7. Penggunaan istilah yang absolut Ya Tidak
8. Jawaban benar yang panjang Ya Tidak
9. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban Ya Tidak
10. Konvergensi option Ya Tidak
11. Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat Ya Tidak
87
multi interpretasi
14. Pilihan jawaban tidak paralel dan urutan tidak logis Ya Tidak
15. Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas) pada pilihan jawaban
Ya Tidak
Komentar Umum Reviewer
Kesimpulan Hasil Review
Diterima tanpa perbaikan
Diterima dengan perbaikan
Tidak perlu konfirmasi dengan pembuat soal
Perlu konfirmasi pembuat soal
Dikembalikan kepada pembuat soal
Berpotensi diterima dengan perbaikan
Memerlukan perbaikan keseluruhan
Saran Perbaikan
Tempat, Tanggal
Tanda Tangan Reviewer
Nama Jelas :
Dengan ini menyatakan bahwa proses review soal di atas telah benar – benar telah dilakukan oleh nama yang bertanda tangan di atas, tidak dilakukan oleh orang lain
atau juga tidak dilakukan oleh orang lain yang mengatasnamakan nama di atas
88
89
LAMPIRAN 9. RUBRIK PENILAIAN OSCE
Station SKOR BOBOT
SKOR I. Diagnosa Klinik
(Anamnesa, Rekam Medik)
0 1 2 3 25%
1a. Anamnesis Peserta ujian tidak
memfasilitasi klien untuk
menceritakn keluhannya
Peserta ujian:
Memfasilitasi klien untuk menceritakan keluhannya namun sebagian besar pertanyaan tidak mengarah pada informasi yang relevan, akurat dan memadai.
Peserta ujian:
Memfasilitasi klien untuk
menceritakan keluhannya,
namun sebagian kecil
pertanyaan tidak mengarah
pada informasi yang relevan,
akurat dan memadai.
Peserta ujian:
Memfasilitasi klien untuk
menceritakan keluhannya
dengan pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai untuk mendapatkan
informasi yang relevan, akurat
dan memadai
5%
1b. Pemeriksaan
Fisik
Peserta ujian tidak
melakukan pemeriksaan fisik
yang sesuai dengan masalah
klinik pasien
Peserta ujian melakukan
pemeriksaan fisik sesuai
masalah klinik pasien
Peserta ujian melakukan cuci
tangan sebelum dan setelah
pemeriksaan, melakukan
pemeriksaan fisik sesuai
masalah klinik pasien dengan
menggunakan teknik
pemeriksaan yang benar
Peserta ujian melakukan cuci
tangan sebelum dan setelah
pemeriksaan, melakukan
pemeriksaan fisik sesuai
masalah klinik pasien dengan
menerapkan prinsip sebagai
berikut:
• Menggunakan teknik
pemeriksaan yang benar
• Sistematik/runut
5%
1c. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding / diagnosis
Peserta ujian
membaca/menganalisis/
interpretasi data yang tidak
sesuai masalah klinik pasien,
atau
salah menginterpretasikan
data hasil pemeriksaan
penunjang
Peserta ujian
membaca/menganalisis/
interpretasi data sesuai
masalah klinik pasien,
namun tidak lengkap
atau
menginterpretasi data hasil
pemeriksaan penunjang
tidak lengkap
Peserta ujian
membaca/menganalisis/
interpretasi data sesuai
masalah klinik pasien secara
lengkap, tanpa menyampaikan
prosedur atau hasilnya
Atau
menginterpretasi data hasil
pemeriksaan penunjang
secara lengkap namun
menjelaskan kepada pasien
dengan tidak tepat
Peserta ujian
membaca/menganalisis/
interpretasi data yang
lengkap dan
menyampaikan prosedur
atau hasilnya
Atau
menginterpretasi hasil
pemeriksaan penunjang
dengan lengkap dan
menjelaskan kepada pasien
dengan tepat
10%
90
.1d. Menentukan
diagnosis dan
diagnosis
banding
Peserta ujian tidak dapat
menentukan diagnosis dan
diagnosis banding
Peserta ujian dapat
menetapkan diagnosis dan
tidak bisa menyebutkan
diagnosis banding
Peserta ujian dapat
menetapkan diagnosis dan
satu diagnosis banding
benar sesuai dengan kasus
Peserta ujian menetapkan
diagnosis dan diagnosis banding
yang lebih dari satu, sesuai
dengan kasus
5%
II. Komunikasi Profesional dengan klien
0 1 2 3 10%
2.a Edukasi
klien
Peserta ujian sama sekali
tidak melakukan 4 prinsip
komunikasi
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan salah
satu prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan
baik dengan klien secara
verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata,
salam, empati dan
hubungan komunikasi dua
arah, respon)
2. mampu memberikan
kesempatan klien untuk
bercerita dan
mengarahkan cerita
3. mampu untuk
melibatkan klien dalam
membuat keputusan
klinik, pemeriksaan
klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan 2-3 dari 4
prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan
baik dengan klien secara
verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata,
salam, empati dan
hubungan komunikasi dua
arah, respon)
2. mampu memberikan
kesempatan klien untuk
bercerita dan
mengarahkan cerita
3. mampu untuk
melibatkan klien dalam
membuat keputusan
klinik, pemeriksaan
klinik.
4. mampu memberikan
penyuluhan yang isinya
sesuai dengan masalah
pasien
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan seluruh
prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan
baik dengan klien secara
verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata,
salam, empati dan
hubungan komunikasi dua
arah, respon)
2. mampu memberikan
kesempatan klien untuk
bercerita dan
mengarahkan cerita
3. mampu untuk
melibatkan klien dalam
membuat keputusan
klinik, pemeriksaan
klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien
5%
2.b sikap
profession
al
Peserta ujian tidak meminta
izin secara lisan dan sama
sekali tidak melakukan poin
berikut:
1. melakukan setiap tindakan
Meminta izin secara lisan dan 1-
2 poin berikut :
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan
teliti sehingga tidak
Meminta izin secara lisan dan 3 poin berikut:
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan
Meminta izin secara lisan
dan melakukan di bawah
ini secara lengkap:
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
5%
91
dengan berhati-hati dan
teliti sehingga tidak
membahayakan
klien,pasien dan diri
sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan klien
dan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada klien
membahayakan
klien,pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan klien
dan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada klien
klien,pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan klien
dan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada klien
sehingga tidak
membahayakan
klien,pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan klien
dan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada klien
III Reseptir dan Terapeutik
Terhadap Pasien
0 1 2 3 15%
3.a Tatalaksana nonfarmakoterapi
Peserta ujian melakukan terapi tidak sesuai masalah klinik pasien
Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai perintah atau masalah klinik pasien tetapi tidak lengkap
Peserta ujian melakukan
tindakan yang sesuai masalah
klinik pasien dan lengkap.
Tetapi tidak menyampaikan
alasan maupun prosedur
pelaksanaan tindakan
Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan lengkap dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan
5%
3.b Tatalaksana
Farmakoterapi
Peserta ujian memilih obat
yang tidak tepat
Peserta ujian memilih obat
dengan menerapkan beberapa
prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara pemberian
Peserta ujian memilih obat
dengan tepat sesuai seluruh
prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara pemberian
5. Tepat harga
TETAPI tidak
menuliskan resep
dengan lengkap
Peserta ujian memilih obat
dengan tepat sesuai seluruh
prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara pemberian
5. Tepat harga
6. menuliskan resep dengan lengkap dan benar.
10%
92
IV
Ante mortem
dan Post
Mortem
0 1 2 3 25%
4a. Antemortem Peserta tidak mampu mengidentifikasi gejala klinis Peserta tidak mampu mengidentifikasi patognomonik hewan dengan mengamati sikap dan kondisi umum hewan Peserta tidak mampu melakukan diagnosa secara tepat
Peserta mampu mengidentifikasi gejala klinis Peserta tidak mampu mengidentifikasi patognomonik hewan dengan mengamati sikap dan kondisi umum hewan Peserta tidak mampu melakukan diagnosa secara tepat
Peserta mampu mengidentifikasi gejala klinis Peserta mampu mengidentifikasi patognomonik hewan dengan mengamati sikap dan kondisi umum hewan Peserta tidak mampu melakukan diagnosa secara tepat
Peserta mampu mengidentifikasi gejala klinis Peserta mampu mengidentifikasi patognomonik hewan dengan mengamati sikap dan kondisi umum hewan Peserta mampu melakukan diagnosa secara tepat
10%
4b. Postmortem Peserta tidak mampu mengidentifikasi patologi anatomi Peserta tidak mampu mengidentifikasi gejala patognomonik hewan Peserta tidak mampu menentukan diagnosa
Peserta tidak mampu
memberikan diagnosa
banding
Peserta mampu mengidentifikasi patologi anatomi Peserta mampu mengidentifikasi gejala patognomonik hewan Peserta tidak mampu menentukan diagnosa Peserta tidak mampu memberikan diagnosa banding
Peserta mampu mengidentifikasi patologi anatomi Peserta mampu mengidentifikasi gejala patognomonik hewan Peserta mampu menentukan diagnosa Peserta tidak mampu memberikan diagnosa banding
Peserta mampu mengidentifikasi patologi anatomi Peserta mampu mengidentifikasi gejala patognomonik hewan Peserta mampu menentukan diagnosa Peserta mampu memberikan diagnosa banding
15%
V. Reproduksi
dan aplikasi
teknologi
0 1 2 3 25%
5.a. pemeriksaan
kebuntingan /
Gangguan
Reproduksi /
Aplikasi teknologi
reproduksi
Peserta tidak mampu
menginterpretasikan data
hasil pemeriksaan
kebuntingan atau
Peserta ujian tidak dapat
menentukan diagnosis
pada gangguan reproduksi
atau
Peserta ujian tidak mampu
mengaplikasikan teknologi
reproduksi
Peserta mampu
menginterpretasikan data hasil
pemeriksaan kebuntingan atau
Peserta ujian tidak dapat
menentukan diagnosis pada
gangguan reproduksi atau
Peserta ujian tidak mampu
mengaplikasikan teknologi
reproduksi
Peserta mampu
menginterpretasikan data hasil
pemeriksaan kebuntingan atau
Peserta ujian mampu
menentukan diagnosis pada
gangguan reproduksi atau
Peserta ujian tidak mampu
mengaplikasikan teknologi
reproduksi
Peserta mampu
menginterpretasikan data hasil
pemeriksaan kebuntingan atau
Peserta ujian mampu
menentukan diagnosis pada
gangguan reproduksi atau
Peserta ujian mampu
mengaplikasikan teknologi
reproduksi
25%
93
Global performance
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR