1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital...
Transcript of 1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN - Perpustakaan Digital...
1
1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN
1.1 Sejarah Perusahaan
PT Bank Mega Tbk. adalah perusahaan yang berkantor pusat di Jl.
Kapten Pierre Tendean Kav. 12‐14 A, Jakarta. Perusahaan yang didirikan
pada tahun 1969 ini bermula dari sebuah usaha milik keluarga dengan nama
PT Bank Karman dan berlokasi di Surabaya. Pada tahun 1992, PT Bank
Karman berubah nama menjadi PT Mega Bank dan merelokasi kantor
pusatnya ke Jakarta. Kemudian seiring dengan perkembangannya, ditahun
1996, PT Mega Bank diambil alih oleh PARA GROUP (PT Para Global
Investindo dan PT Para Rekan Investama).
Pada bulan Juni 1997, PT Mega Bank melakukan perubahan logo
dengan tujuan agar masyarakat akan lebih mudah mengenali perusahaan
sebagai sebuah lembaga keuangan kepercayaan mereka sekaligus untuk
meningkatkan citra perusahaan. Ditahun 2000, kembali terjadi perubahan
nama yaitu dari PT Mega Bank menjadi PT Bank Mega.
Logo PT Bank Mega Tbk. pada saat ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Logo Bank Mega
Logo tersebut memiliki arti filosofis sebagai berikut :
Unsur Lingkaran
Arti: bentuk bumi sebagai perwujudan wahana aktifitas, lingkungan
hidup dan menggambarkan kedinamisan, aktifitas, persatuan dan
kesatuan Bank Mega yang bergerak terus memberikan layanan dengan
tujuan menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2
Unsur Warna Biru
Arti: keunggulan, ketenangan, wawasan yang luas dan pandangan jauh ke
depan.
Unsur Warna Kuning
Arti: kehangatan, kegembiraan, keceriaan, kemeriahan, semangat, dan
pencerahan usaha Bank Mega dalam mengemban misi perusahaan.
Huruf M
Arti: kekuatan manajemen Bank Mega. Dua warna yang ada pada huruf
M mencerminkan kesatuan, keeratan, dan keharmonisan yang kuat antara
nasabah dan Bank Mega. Warna biru dan kuning saling melengkapi,
menjalin keseimbangan dan keharmonisan seperti perpaduan Yin & Yang.
Slogan “Mega Tujuan Anda”
Arti:
• Bank Mega selalu berusaha memberikan layanan dan perhatian yang
optimal kepada masyarakat.
• Mencerminkan perwujudan jati diri Bank Mega yang mandiri, kuat,
mantap, dinamis, dipercaya dan profesional.
• Diharapkan Bank Mega menjadi salah satu tempat terpercaya dan
tujuan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan jasa perbankan.
Di tahun 2000 itu juga, dalam rangka memperkuat struktur
permodalan, PT Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dengan
menawarkan saham kepada masyarakat. Sebagai perusahaan publik, pada
saat ini 42.80% saham PT Bank Mega dimiliki oleh masyarakat dan sisanya
(57.20%) dimiliki oleh PARA GROUP, dan namanya berubah lagi menjadi PT
Bank Mega Tbk. Dalam menjalankan bisnisnya, PT Bank Mega Tbk. telah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sehingga
statusnya menjadi Bank Umum Swasta Nasional Devisa sehingga
3
memungkinkannya untuk memperluas jangkauan bisnis sampai ke layanan
international banking, antara lain ekspor dan impor.
Pada saat ini PT Bank Mega Tbk. telah memiliki 148 jaringan kerja
yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas –
yang tersebar di Jakarta, Bandung, Lampung, Perwokerto, Semarang,
Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Kudus, Pekalongan, Tegal, Surabaya,
Malang, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Makasar, Manado, Samarinda,
Kediri, Blitar, Jember, Kendari, Madiun, Mataram, Palu, Tulungagung,
Medan dan Jambi – serta sebuah Priority Banking untuk melayani nasabah‐
nasabah penting.
Dalam perjalanan usahanya, PT Bank Mega Tbk. telah mendapat
penghargaan dari berbagai pihak, diantaranya:
• Bank Terbaik versi majalah SWAsembada
• Bank dengan Layanan Sangat Baik (Banking Service Excellence) berdasarkan
survei oleh Marketing Research Indonesia yang bekerjasama dengan Majalah
Infobank
• Bank dengan Pertumbuhan Asset Tertinggi se‐Asia Pasifik versi majalah
Asiaweek
• Emiten Terbaik untuk Sektor Perbankan versi Majalah Investor
• Predikat Bank yang sangat bagus selama 5 tahun berturut‐turut versi
Majalah Infobank
• Penghargaan untuk Mega Visa dalam kategori Outstanding Performer and
Volume Growth Award dari Visa International
• Memperoleh Kriya Pranala Award dari Bank Indonesia dalam Linkage
Program sebagai The Best New Comer.
4
1.2 Lingkup Bidang Usaha
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan
sebagai Bank Devisa, PT Bank Mega Tbk. memiliki cukup banyak produk
yang dikelompokkan menjadi lima bidang usaha yaitu :
• penghimpunan dana (funding)
• kredit
• treasury
• international banking, dan
• capital market services.
1.2.1 Penghimpunan Dana (funding)
Di tahun 2006, PT Bank Mega Tbk. berhasil meningkatkan
pertumbuhan dana murah – yaitu tabungan dan giro – diatas pertumbuhan
industri perbankan nasional, yaitu 87% untuk tabungan (menjadi Rp 3.29
triliun dari Rp 1.76 triliun di tahun 2005) dan 57% untuk giro (menjadi Rp 3.35
triliun dari Rp 1.21 triliun di tahun 2005).
Melalui ukuran sukses tersebut, PT Bank Mega Tbk. berhasil
meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar 17.2% (menjadi Rp
25.8 triliun dari Rp 21.9 triliun di tahun 2005). Peningkatan Dana Pihak Ketiga
juga diimbangi dengan peningkatan porsi tabungan dan giro dari total Dana
Pihak Ketiga menjadi 26% dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar
18%. Selain itu, terjadi juga peningkatan dana nasabah individu sebesar 54%,
lebih besar dibandingkan nasabah korporasi yang sebesar 46%.
Pencapaian perusahaan di tahun 2006 tidak terlepas dari berbagai
strategi inovasi produk funding dimana inovasi tersebut telah memberikan
nilai tambah bagi nasabah. Pada tahun 2007‐2008, strategi perusahaan dalam
mengembangkan bidang usaha Funding adalah tetap fokus pada bisnis ritel
5
dengan salah satu target utama adalah penghimpunan dana pihak ketiga
dengan perbaikan komposisi dana murah serta peningkatan jumlah rekening.
1.2.2 Kredit
Pemberian kredit pada PT Bank Mega Tbk. terbagi menjadi dua
segmen yaitu, kredit ritel (komersial dan konsumer) dan kredit korporasi,
dimana pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1 Pertumbuhan Kredit Modal Kerja
Segmen (dalam Milyar Rupiah) Des 2005 Des 2006Ritel 9.03 7.14 Komersial 1.06 0.97 Konsumer 7.97 6.17 Korporasi 2.23 3.86 Total 11.26 11.00 (Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Mega Tbk., 2006)
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan, perusahaan
sedikit terhambat dalam merealisasikan kredit selama tahun 2006. Hal ini
dikarenakan terjadinya gejolak harga karena kenaikan BBM dan tingkat
inflasi yang masih relatif tinggi sehingga mengakibatkan melemahnya daya
beli masyarakat.
Kredit ritel mengalami penurunan sebesar 20.93% dimana untuk kredit
komersial dan kredit konsumer juga mengalami penurunan sebesar 8.49%
dan 22.58%. Walaupun kredit ritel mengalami penurunan, perusahaan terus
berupaya mengembangkan segmen ritel dengan cara meluncurkan berbagai
program inovasi guna meningkatkan pencapaian kredit ritel baik untuk
kredit komersial maupun kredit konsumsi.
Berbeda dari kredit ritel, kredit korporasi mengalami peningkatan di
tahun 2006. PT. Bank Mega Tbk. berhasil meningkatkan kredit korporasi
6
hingga diatas pertumbuhan penyaluran kredit perbankan nasional untuk
sektor korporasi yaitu sebesar 73.09%.
Dalam hal kartu kredit, PT Bank Mega Tbk mencapai pertumbuhan
67% pada tahun 2006. Hal ini terjadi karena strategi bisnis yang ditempuh
perusahaan, yaitu:
1. Fokus pada program akuisisi kartu.
2. Terus berusaha memberikan values yang besar dan loyalitas nasabah
melalui program‐program marketing yang terintegrasi.
3. Terus meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah di kelasnya.
1.2.3 Treasury
Pada tahun 2006, PT Bank Mega Tbk. meluncurkan produk‐produk
derivatif – seperti Foreign Exchange Forward, Foreign Exchange Swap, dan
Foreign Exchange Option – di bidang treasury dan berhasil mendapatkan
kepercayaan serta perhatian yang bagus dari masyarakat dan juga bank
koresponden di luar negeri. Walaupun demikian, produk‐produk
konvensional seperti Bank Notes dan Remittance tetap menjadi andalan
perusahaan di bidang usaha treasury ini.
Selama tahun 2006, PT Bank Mega Tbk telah berhasil mencatat
beberapa pencapaian penting di bidang treasury. Dengan adanya
keberhasilan‐keberhasilan tersebut, bidang treasury perusahaan berhasil
membukukan fee based income sebesar Rp 13.30 milyar.
Pada tahun 2007, PT Bank Mega Tbk. menargetkan pencapaian fee based
income sebesar Rp 33 milyar. Untuk dapat merealisasikan target tersebut,
perusahaan menetapkan beberapa langkah strategis, antara lain sebagai
berikut:
7
• Pricing Model
Secara konsisten memberikan diskon sebesar nilai tertentu agar mampu
bersaing dengan bank lain.
• Transaction Facility
Memberikan Foreign Exchange Line atau fasilitas kredit non cash – dalam
mata uang asing – kepada nasabah yang memiliki nilai perdagangan yang
cukup besar.
• Reward Program
Pemberian insentif untuk setiap penjualan Foreign Exchange dan juga
produk‐produk treasury yang lainnya.
• Branch Classing
Membagi Kantor Cabang yang aktif di bidang treasury menjadi 4 kelas
berdasarkan volume penjualan dan memberikan reward bagi kantor
cabang yang berprestasi.
1.2.4 International Banking
Selama 2006, nilai ekspor‐impor Indonesia mengalami peningkatan.
Peningkatan aktifitas perdagangan internasional antara Indonesia dengan
negara‐negara lain memberikan dampak kenaikan atas transaksi ekspor‐
impor dan remittance yang ada di PT Bank Mega Tbk. sehingga perusahaan
meningkatkan volume bisnis internasional yang lebih besar dengan membuka
jaringan dengan Bank Koresponden di seluruh dunia. Sampai tahun 2006, PT
Bank Mega Tbk berhasil menambah jumlah bank koresponden menjadi 850
dari 800 bank dalam tahun 2005, dan menambah jumlah nostro valas menjadi
13 dari hanya 11 pada tahun 2005.
Dengan adanya peningkatan international banking, pada tahun 2006
perusahaan berhasil membukukan fee based income (pendapatan komisi)
sebesar Rp 11.12 milyar. Pendapatan komisi itu berasal dari remittance (Rp
8
3.45 milyar), penerbitan letter of credit (L/C) untuk transaksi ekspor‐impor (Rp
5.26 milyar), dan bank garansi (Rp 2.41 milyar).
Sebagai langkah ke depan, perusahaan telah menetapkan sejumlah
terobosan yang siap diimplementasikan. Beberapa langkah strategis tersebut
antara lain seperti memperluas lagi jaringan di luar negeri, meningkatkan
jumlah fasilitas kredit dari bank koresponden, menambah jumlah valuta asing
yang diperlukan bidang treasury dan Kantor Cabang, dan menciptakan
produk‐produk inovatif sesuai dengan kebutuhan pasar.
1.2.5 Capital Market Services
PT Bank Mega Tbk. selalu berusaha untuk meningkatkan layanan dan
fasilitas di bidang pasar modal. Oleh karena itu, selama beberapa tahun
terakhir ini perusahaan terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan kuat
dari masyarakat serta pelaku pasar di Indonesia. Layanan‐layanan yang
diberikan perusahaan di bidang pasar modal adalah:
• Wali Amanat (Trustee)
• Kustodian (Custody Service)
• Agen Jaminan (Security Agent)
• Agen Fasilitas (Facility Agent)
Selama tahun terakhir ini layanan jasa pasar modal PT Bank Mega Tbk.
telah menyumbangkan fee based income yang terus meningkat. Pada tahun
2006, total pendapatan komisi sebesar Rp 4.7 milyar berhasil dibukukan oleh
jasa pasar modal perusahaan.
PT Bank Mega Tbk. berencana selalu melakukan excellent service
sebagai landasan untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
masyarakat khususnya nasabah baru dibidang jasa pasar modal.
9
1.3 Visi, Misi, Strategi, dan Nilai
Visi, misi, strategi, dan nilai perusahaan berdasarkan Laporan Tahunan
(2006) PT Bank Mega Tbk. adalah sebagai berikut:
1.3.1 Visi
“Menjadi Kebanggaan Bangsa”
Dengan visi tersebut, PT Bank Mega Tbk. bercita‐cita menjadi
perusahaan perbankan yang terus maju dan berkembang, mampu
berkompetisi dengan perbankan lokal lainnya maupun dengan perbankan
asing, dan dengan demikian dapat dibanggakan oleh bangsa.
1.3.2 Misi
Dalam usaha pencapaian visi tersebut, maka ditetapkan misi PT Bank
Mega Tbk. sebagai berikut:
“Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah
melalui layanan jasa keuangan yang prima dan kemampuan kinerja
organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham.”
Dalam misi ini terkandung arti bahwa dengan senantiasa memberikan
layanan dan kinerja terbaik serta menjaga hubungan baik dengan para
nasabahnya, perusahaan akan mampu meningkatkan nilai kepemilikan bagi
para pemegang sahamnya.
1.3.3 Strategi
Dalam mencapai visi dan misi yang diinginkan, PT Bank Mega Tbk.
telah menetapkan strategi sebagai berikut:
10
1) Tumbuh dengan rasio finansial yang optimal, risiko minimal dan
patuh terhadap ketentuan yang berlaku
2) Menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi dengan tujuan
perusahaan
3) Memberikan kepuasan kepada nasabah dan masyarakat
1.3.4 Nilai
Dalam menjalankan usahanya untuk mencapai visi dan misi, PT Bank
Mega Tbk. telah mencanangkan nilai‐nilai sebagai berikut:
1) Kewirausahaan
2) Etika
3) Kerjasama
4) Dinamis
5) Komitmen
1.4 Struktur Organisasi
Dalam struktur organisasinya. PT Bank Mega Tbk. memiliki Dewan
Komisaris – terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris Independen (orang
yang tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Komisaris Utama yaitu :
• Komisaris Utama : Chairul Tanjung
• Komisaris Independen : Achjadi Ranuwisastra
• Komisaris Independen : Rachmat Maulana
Selain itu, PT Bank Mega Tbk. juga memiliki Dewan Direksi – satu
orang Direktur Utama dan lima orang Direktur yang membawahi bidang‐
bidang usaha Retail Banking, Credit, Treasury and International Banking, Human
11
Capital Management and Corporate Service, dan Risk Management and Compliance
– yang terdiri dari:
• Direktur Utama : Yungky Setiawan
• Direktur : Beny Witjaksono
• Direktur : Suwartini
• Direktur : Kostaman Thayib
• Direktur : Daniel Budirahaju
• Direktur : Tjutjut Bramantoro
Struktur organisasi PT Bank Mega Tbk. ditampilkan pada gambar
sebagai berikut:
Gambar 1.2 Struktur Organisasi
(Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Mega Tbk., 2006)
12
1.5 Sumber Daya
1.5.1 Manusia
Dengan semakin berkembangnya bisnis, PT Bank Mega Tbk. Telah
melakukan ekspansi bisnis dengan menambah jumlah kantor cabang hingga
148 kantor pada akhir tahun 2006. Untuk mengisi kekurangan pegawai akibat
ekspansi tersebut maka PT Bank Mega Tbk. merekrut sebanyak 845 pegawai
baru selama tahun 2006 dan pada saat ini perusahaan memiliki 5.416
karyawan.
Gambar‐gambar di bawah ini memperlihatkan profil karyawan
berdasarkan gender, usia, dan latar belakang pendidikan.
Pria; 3129; 58%
; Wanita; 228742%
Gambar 1.3 Profil Karyawan Berdasarkan Gender
13
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Jumlah 2629 2264 491 19 13
< 31 31 ‐ 40 41 ‐ 50 51 ‐ 55 > 55
Gambar 1.4 Profil Karyawan Berdasarkan Usia
0
1000
2000
3000
4000
Jumlah 1 119 3061 767 42 1389 37
S3 S2 S1 D3D2 & D1
SMU < SMU
Gambar 1.5 Profil Karyawan Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Dari latar belakang pendidikan karyawan seperti terlihat di atas,
dimana jumlah karyawan dengan pendidikan diploma, sarjana, hingga
pascasarjana berjumlah 3.990 orang (73.67%), dapat ditarik kesimpulan
bahwa perusahaan sangat memperhatikan kualitas karyawannya yang
diyakini akan sangat berpengaruh pada kualitas kinerja sebagai output‐nya.
Untuk itu, guna terus meningkatkan kualitas karyawan, bagian SDM PT Bank
Mega Tbk. akan fokus dalam program pengembangan karyawan agar
14
memiliki value yang sesuai dengan tantangan dunia bisnis yang terus
berkembang.
Secara ringkas, program pengembangan sumber daya manusia di PT
Bank Mega Tbk. adalah sebagai berikut:
• Peningkatan kualitas dan kompetensi karyawan dengan melakukan
proses seleksi pegawai yang berkualitas, program training & development
yang terarah dan terintegrasi antar semua divisi dan unit kerja.
• Program pengembangan karir pegawai yang mengutamakan program
promosi, melalui sarana assessment yang mengukur kompetensi dan
prestasi secara obyektif dan akurat, bertujuan untuk memotivasi kinerja
optimal organisasi.
• Program Revitalisasi Organisasi, dengan tujuan meningkatan efektifitas
dan efisiensi kinerja karyawan melalui pemantauan dan kendali proses
kerja dan prestasi kerja.
• Program atau Sistem Kompensasi dari Keuntungan, untuk memacu
kinerja karyawan secara optimal, meningkatkan kepuasan kerja bagi
karyawan yang memiliki keunggulan daya saing.
Sebagai bank yang peduli kepada kualitas karyawannya, PT Bank
Mega Tbk. telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 untuk bidang
rekrutmen dan manajemen pendidikan, dimana setiap rekrutmen yang
dilakukan selalu memenuhi standar kualitas, tepat waktu, adil, dan terbuka.
Perusahaan telah melakukan standarisasi pelatihan mengacu pada standar
pelatihan perbankan internasional.
1.5.2 Teknologi
Perkembangan bisnis PT Bank Mega Tbk. di tahun 2006
mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan Kantor Cabang Baru,
tambahan ATM (Automatic Teller Machine), dan electronic channel dalam
15
jumlah banyak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manajemen
perusahaan juga mendukung optimalisasi Teknologi Informasi, melalui
peningkatan infrastruktur teknologi informasi (IT).
PT Bank Mega Tbk. selalu berusaha untuk memenuhi ketentuan IT
Governance dan IT Best Practice internasional yang berlaku secara umum pada
industri perbankan. Oleh karena itu, pengembangan bentuk dan perluasan
electronic channel untuk mendukung produk‐produk baru, dilakukan tanpa
keluar dari regulasi TI yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan
Pemerintah.
Pencapaian‐pencapaian penting PT Bank Mega Tbk. di bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) sepanjang tahun 2006 adalah
sebagai berikut:
• Implementasi dan pengembangan dukungan terhadap e‐channel / e‐banking
dan fitur‐fitur barunya. Hal ini dilakukan dengan menambah delivery
channel baru (mobile banking atau sms banking), menambah fitur‐fitur
pembayaran melalui ATM, melakukan penyeragaman fitur‐fitur di
seluruh electronic channel yang ada sehingga berbagai fasilitas transaksi
yang ada di ATM dapat juga dilakukan melalui Phone Banking, Internet
Banking, dan Mobile Banking.
• Implementasi dan pengembangan dukungan terhadap sistem pembayaran
yang memberikan kemudahan dan sangat bermanfaat bagi nasabah.
Dalam hal ini, di tahun 2006, perusahaan berhasil menerapkan straight
through processing pada sistem pembayaran MoneyGram yang dapat
dilakukan melalui internet, incoming credit SKN (Sistem Kliring Nasional)
serta sistem pendukung sentralisasi accounting dan back office.
16
• Implementasi dan uji coba Disaster Recovery Center (DRC) PT Bank Mega
Tbk. Dalam uji coba tersebut, perusahaan berhasil mengimplementasikan
fasilitas mirroring system (Mimix) dan menggunakan sarana jaringan data
back up yang didukung oleh Network Bandwidth Accelerator System (NBAS).
Keberhasilan tersebut merupakan bukti bahwa PT Bank Mega Tbk sudah
dapat menjalankan sistem utama core banking dan ATM secara penuh
melalui DRC.
• Implementasi Loan Origination System (LOS). Dalam hal ini, perusahaan
telah mengotomasi proses persetujuan kredit konsumsi dan kartu kredit
untuk meningkatkan efisiensi di bidang perkreditan. Selain itu, PT Bank
Mega Tbk. juga mendukung pelaksanaan program Bank Indonesia dalam
meningkatkan kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melalui Generic Model
Linkage Program.
• Implementasi dan peningkatan kepatuhan serta Service Level Agreement
(SLA) sesuai dengan peraturan yang ada. Hal ini bisa dilihat dalam
penerapan MOJF mirroring system, percepatan waktu End of Day (EOD),
pengurangan waktu downtime ATM, pengaturan penggunaan e‐mail,
segmentasi jaringan intranet maupun internet.
1.5.3 Finansial
Sejak go public pada tahun 2000, telah terjadi perdagangan saham PT
Bank Mega Tbk. di Bursa Saham yang mengakibatkan terjadinya perubahan
kepemilikan saham.
Gambar di bawah memperlihatkan komposisi pemegang saham pada
saat ini.
17
PT PARA INTI HOLDINDO
Keluarga Chairul Tanjung
PT PARA REKAN INVESTAMA
Keluarga Chairul Tanjung
PT PARA GLOBAL INVESTINDO
PT PARA INTI HOLDINDO : 99.99%PT PARA REKAN INVESTAMA : 0.01%
PT BANK MEGA Tbk.
PT PARA GLOBAL INVESTINDO : 57.20%MASYARAKAT (@ PERSON< 5%) : 42.80%
Gambar 1.6 Komposisi Pemegang Saham
(Sumber: Laporan Tahunan PT Bank Mega Tbk., 2006)
Tabel 1.2 dan Tabel 1.3 di bawah ini memperlihatkan ikhtisar
keuangan PT Bank Mega Tbk. pada tahun 2005 dan 2006.
Tabel 1.2 Hasil Tahun Buku
Hasil Tahun Buku (dalam Milyar Rupiah) 2005 2006Total Aktiva 25,109 30,973 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 1,315 1,060 Efek‐efek dan Tagihan lainnya 9,409 15,130 Kredit yang diberikan 11,263 10,999 Simpanan Pihak Ketiga 21,977 25,756 Ekuitas 1,277 1,934 Laba Bersih 179 152
(Sumber: Laporan Tahunan PT Bank Mega Tbk., 2006)
Tabel 1.3 Rasio Keuangan
Rasio Keuangan (dalam Persen) 2005 2006Return on Assets (ROA) 1.25 0.88 Return on Equity (ROE) 15.11 9.10 Loan to Deposit Ratio (LDR) 51.25 42.70 Capital Adequacy Ratio (CAR) Resiko Kredit 11.13 15.92 Capital Adequacy Ratio (CAR) Resiko Pasar 11.12 15.73
(Sumber: Laporan Tahunan PT Bank Mega Tbk., 2006)
18
1.6 Budaya Perusahaan
Sejak berdiri hingga tahun 2003, perhatian pemilik dan manajemen PT
Bank Mega Tbk. hanya terfokus pada pengembangan bisnis dan belum terlalu
memikirkan masalah budaya perusahaan (corporate culture). Namun
kemudian, sejalan dengan pengembangan bisnis dan peningkatan
profesionalisme manajemen, pemilik mulai menyadari bahwa untuk bisa
tetap bertahan dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan
juga harus memperhatikan budaya perusahaan yang diyakini mencerminkan
dan berperan penting dalam pembentukan kualitas kinerja dari organisasi
perusahaan. Oleh karena itu pada tahun 2003 ini manajemen PT Bank Mega
Tbk. mulai memberikan perhatian yang cukup serius pada identifikasi dan
pengembangan budaya perusahaan.
Budaya perusahaan merupakan hal yang tercermin dari perilaku
karyawannya. Oleh karena itu, perusahaan mulai mencetuskan nilai‐nilai
perusahaan yang diharapkan dapat terlihat melalui karyawannya. Nilai‐nilai
perusahaan tersebut yaitu kewirausahaan, etika, kerjasama, dinamika kerja,
dan komitmen. Nilai‐nilai inilah yang kemudian diinternalisasikan kepada
karyawan dengan harapan bahwa mereka akan dapat menerapkan nilai‐nilai
tersebut dalam pekerjaan sehari‐hari sehingga akan meningkatkan kinerja
mereka.
Internalisasi yang kini dilakukan oleh perusahaan untuk menanamkan
nilai‐nilai tersebut adalah dengan cara pelatihan dan non pelatihan.
Internalisasi diterapkan pada semua lapisan karyawan dari tingkat staf
sampai tingkat direksi walaupun untuk masing‐masing tingkat diterapkan
dengan cara yang berbeda, misalnya internalisasi dengan cara pelatihan
untuk tingkat direksi dilakukan dengan ‘retreat’, sedangkan untuk tingkat
kepala divisi, kepala departemen, dan staf dilakukan dengan dengan metode
training yang berbeda. Untuk internalisasi dengan cara non pelatihan,
19
perusahaan melakukan program sosialisasi melalui model video, program
motivasi melalui pemberian reward, dan sebagainya.
1.7 Tantangan Bisnis
Dalam era globalisasi ini, dimana setiap negara harus membuka
wilayahnya untuk perusahaan‐perusahaan dari negara lain, semua industri
nasional termasuk perbankan sudah mulai menghadapi tantangan persaingan
yang sangat ketat. Bank‐bank bersaing untuk mendapatkan nasabah melalui
layanan dan produk‐produk unik yang mereka tawarkan. Persaingan tidak
hanya terjadi antar bank nasional tetapi juga dengan bank asing dan bank
joint venture yang telah dan akan membuka usaha / subsidiary di Indonesia.
Untuk menganalisis tantangan bisnis yang dihadapi oleh PT Bank
Mega Tbk., digunakan Porter’s 5 Forces (1985) yaitu:
Potential Entrants
Substitutes
Buyers
Other Stakeholders
Suppliers
Industry Competitors:
Rivalry among the existing
firm
Bargaining Power of Buyers
Threat of New Entrants
Bargaining Power of Suppliers Threat of
Substitutes
Relative Power of Unions,
Governments, etc.
Gambar 1.7 Porter’s 5 Forces
20
• Industry Competitors
Tantangan utama bagi perusahaan datang dari bank‐bank yang ada di
Indonesia baik nasional maupun asing.
• Potential Entrants
Tantangan ini datang dari ancaman munculnya pemain baru di industri
perbankan baik dari dalam maupun dari luar Indonesia.
• Buyers
Tantangan ini datang dari nasabah yang semakin hari semakin tinggi
kekuatan tawar menawarnya (bargaining power) karena selalu ditawari
produk dan layanan yang lebih baik dan menarik, dan untuk pindah dari
satu bank ke bank lainnya bukanlah hal yang sulit.
• Substitutes
Tantangan ini datang dari lembaga‐lembaga yang mempunyai layanan
produk yang berfungsi sebagai pengganti produk perbankan. Contohnya
adalah lembaga pegadaian, karena lembaga ini menawarkan pinjaman
(kredit) dengan jaminan seperti perbankan. Demikian pula perusahaan‐
perusahaan asuransi nasional maupun multi‐nasional yang menawarkan
produk gabungan antara proteksi (asuransi jiwa & kesehatan) dengan
Tabungan / Investasi dengan tingkat bunga yang sama atau lebih tinggi.
• Suppliers
Tantangan ini datang dari pemasok berbagai kebutuhan operasional
perusahaan, mulai dari kebutuhan kantor seperti kertas, komputer, dan
jaringan Online sampai distribusi uang tunai ATM dan pemeliharaan aset
perusahaan seperti gedung, kendaraan, dan lain‐lain.
• Other Stakeholders
Tantangan ini datang dari regulasi (kebijakan‐kebijakan) pemerintah dan
peraturan Bank Indonesia seperti misalnya mengenai batas LDR nasional,
rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Asset
Ratio (CAR), dan lain‐lain.
21
Dalam menghadapi tantangan‐tantangan tersebut diatas, PT Bank
Mega Tbk. mempersiapkan diri dengan melakukan berbagai macam hal
seperti antara lain:
• Selalu berusaha mengembangkan produk‐produk yang ada dengan
tambahan fitur yang lebih menarik; serta menciptakan produk‐produk
baru yang inovatif untuk mempertahankan (retaining) nasabah yang
sekarang dan menambah (recruiting) nasabah baru.
• Memaksimalkan pertumbuhan semua bidang usaha, khususnya kredit
sehingga bisa mewujudkan targeat pertumbuhan kredit sebesar 18% pada
tahun 2007.
• Mempersiapkan SDM dengan pelatihan guna meningkatkan pengetahuan
dan kualitas kerja yang terus lebih baik hingga dapat memberikan layanan
terbaik kepada nasabah.
• Peningkatan infrastruktur jaringan kerja berbentuk wahana dan sarana
usaha dengan membuka kantor cabang atau cabang pembantu yang baru.
• Peningkatan infrastruktur teknologi baik berupa hardware (ATM,
komputer, dan lain‐lain) maupun software (program internet banking, SMS
banking, dan lain‐lain) untuk menunjang pengembangan wilayah dan
kualitas layanan.
• Pemeliharaan hubungan baik dan mutualistis dengan suppliers dan
stakeholders, tanpa mengorbankan SOP (standard operating procedure)
perusahaan.
22