0Tesis Andi Milu Perbaikan (1)

149
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini semakin pesat. Penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi muncul di berbagai universitas, terutama di negara- negara maju. Setiap detik dihasilkan temuan-temuan terbaru, membawa pengaruh melimpahnya informasi ilmiah di seluruh dunia. Perpustakaan berperan sebagai pusat informasi pembelajaran bagi setiap jenjang pendidikan. Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi menyimpan informasi pembelajaran dalam berbagai bentuk dan jenisnya, dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan mereka akan informasi seperti untuk penelitian, belajar, mengisi waktu luang untuk membaca, dan sebagainya. Peranan perpustakaan pada abad sekarang ini tidak lagi terbatas pada buku-buku saja melainkan juga mencakup buku cetak lain yang bukan buku, misalnya: majalah, surat kabar, tape, film, microfilm, dan dalam bentuk digital seperti 1

description

Tesis

Transcript of 0Tesis Andi Milu Perbaikan (1)

B A B I

104

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangPerkembangan ilmu pengetahuan saat ini semakin pesat. Penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi muncul di berbagai universitas, terutama di negara-negara maju. Setiap detik dihasilkan temuan-temuan terbaru, membawa pengaruh melimpahnya informasi ilmiah di seluruh dunia. Perpustakaan berperan sebagai pusat informasi pembelajaran bagi setiap jenjang pendidikan. Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi menyimpan informasi pembelajaran dalam berbagai bentuk dan jenisnya, dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan mereka akan informasi seperti untuk penelitian, belajar, mengisi waktu luang untuk membaca, dan sebagainya. Peranan perpustakaan pada abad sekarang ini tidak lagi terbatas pada buku-buku saja melainkan juga mencakup buku cetak lain yang bukan buku, misalnya: majalah, surat kabar, tape, film, microfilm, dan dalam bentuk digital seperti elektronik jurnal (e-journal), buku elektronik (e-Book) dan sebagainya yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Akibat dari kemajuan ilmu dan teknologi yang telah membawa perubahan besar dalam kehidupan ummat manusia, perpustakaan menempati tempat yang paling penting dalam pengelolaan informasi pembelajaran tersebut, untuk selanjutnya memberikan pelayanan jasa yang sebesar-besarnya kepada para pemakai sebagai sumber informasi dalam proses belajar mengajar.Kondisi pengelolaan informasi ilmiah tersebut mengharuskan perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan informasi pemustaka, selanjutnya mengadakan dan menyediakan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemustaka tersebut. Dalam dunia bisnis, upaya ini dikenal sebagai upaya mempertahankan loyalitas pelanggan dengan cara memberikan tingkat kepuasan yang tinggi kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan ini diharapkan akan membangun loyalitas yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Begitu pula perpustakaan seharusnya berusaha untuk lebih memperhatikan hubungan yang timbul dari proses rutinitas pemberian layanan dalam rangka mempertahankan pemustaka sebagai pelanggan perpustakaan, hal ini dimaksudkan untuk membangun dan memperbaiki loyalitas pemustaka serta untuk mempertahankan citra perpustakaan sebagai penyedia informasi yang tidak mengecewakan pemustaka.Kepuasan pemustaka merupakan ukuran penting kualitas layanan di perpustakaan. Persepsi pemustaka tentang perpustakaan tampaknya telah diabaikan oleh manajemen perpustakaan di negara-negara berkembang. Penilaian kualitas pelayanan memberikan umpan balik penting bagi perpustakaan untuk menilai dan meningkatkan kualitas layanannya kepada pemustaka. Tujuan dari penelitian kepuasan pemustaka adalah untuk mengembangkan alat ukur kepuasan pemustaka yang handal dan berlaku di perpustakaan. Sebuah kuesioner untuk mengukur kualitas pelayanan perpustakaan yang digunakan dan total pengunjung di perpustakaan diwawancarai. Analisis faktor dapat digunakan untuk menentukan struktur faktor. Instrumen kepuasan pemustaka dikembangkan akan memberikan wawasan kepada penelitian yang mempelajari peningkatan kepuasan pemustaka terhadap kualitas pelayanan perpustakaan dan pengambil keputusan langkah-langkah perbaikan kualitas layanan.Jika perpustakaan mengabaikan kualitas layanannya, maka hal ini akan berdampak negatif terhadap minat pemustaka mengunjungi perpustakaan. Pustakawan bagian layanan sebagai tenaga fungsional di perpustakaan memiliki peranan penting dalam memberikan layanan karena mereka berhubungan langsung dengan pemustaka. Sehubungan dengan peran penting yang dimainkan oleh kepala perpustakaan sebagai manajer dan staf pustakawan dalam memberikan layanan perpustakaan yang berkualitas, setiap perpustakaan harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia pustakawannya. Kualitas layanan perpustakaan Unhas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu: pertama, hal-hal yang dapat mendukung peningkatan kualitas layanan perpustakaan adalah: SDM yang dimiliki rata-rata adalah pustakawan tingkat ahli berpendidikan S1, S2, dan S3, sehingga kompetensinya dalam memberikan layanan tidak diragukan lagi; Teknologi Informasi yang diaplikasikan sangat mendukung kecepatan dan ketepatan proses layanan seperti program layanan peminjaman pengembalian buku, pengolahan bahan pustaka, dan akses internet. Kedua, hal-hal yang dapat menurunkan derajat kualitas layanan adalah: koleksi bahan pustaka yang kebanyakan terbitan lama dan berbahasa Inggris (out of date), perangkat komputer yang sudah usang terutama yang digunakan untuk penelusuran katalog terpasang (OPAC) sering tidak berfungsi karena macet/rusak.Perpustakaan Unhas sebagai salah satu komponen akademik di Unhas harus mampu berperan dalam proses akademik dengan menyediakan layanan yang berkualitas. Perpustakaan Unhas menjadi tumpuan dalam pemenuhan kebutuhan informasi civitas akademik di lingkungan Unhas. Saat ini Perpustakaan Unhas memberikan berbagai layanan antara lain: layanan sirkulasi, referensi, koleksi khusus, majalah dan surat kabar, internet, e-jurnal, e-book, dan American Corner. Data pengunjung UPT Perpustakaan Unhas tahun 2011 dan 2012 pengunjung mengalami penurunan dari jumlah total pengunjung. Tahun 2011 sebanyak 131.046 pengunjung, sementara pada tahun 2012 jumlah pengunjung sebesar 120.935 orang, jadi terdapat penurunan sebesar 7,71%. Penurunan jumlah pengunjung perpustakaan sesungguhnya tidak saja menjadi masalah perpustakaan Unhas saja, tetapi perpustakaan lain pun baik perpustakaan di dalam negeri maupun di luar negeri, juga mengalami masalah yang sama. Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan RI mencatat, sejak 2006 terjadi penurunan jumlah pengunjung di perpustakaan. Dari seluruh jumlah penduduk, hanya 1,9 persen yang mengunjungi perpustakaan. Penurunan itu antara lain disebabkan karena makin banyaknya pilihan membaca, antara lain melalui internet. Demikian kantor berita antara melaporkan pada 17 Mei 2013. Kantor berita BBC edisi Indonesia melaporkan, Angka pengunjung perpustakaan di Inggris terus menurun, anjlok lebih dari 7,5 juta menjadi 314,55 juta di tahun 2010-2011. Data lembaga The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy yang mengumpulkan data tahunan hingga 31 Maret 2011 ini juga mengungkapkan adanya penurunan jumlah buku yang dipinjam sebesar 2,9% menjadi 300,22 juta. Penurunan jumlah pengunjung berdasarkan laporan statistik ini, sesuai dengan pengamatan dan tanggapan dari beberapa petugas pustakawan yang sempat diwawancarai oleh penulis, mengatakan, penurunan jumlah pengunjung sangat jelas kelihatan pada layanan koleksi referensi dan koleksi berkala (majalah dan suratkabar), pada dua sampai tiga tahun terakhir ini, kedua layanan tersebut kelihatan selalu sepi pengunjung, berbeda keadaannya dibanding tahun-tahun sebelumnya yang selalu ramai dikunjungi oleh pemustaka.Lebih lanjut pustakawan menduga penyebab penurunan pengunjung tersebut adalah: 1. koleksi referensi, majalah dan surat kabar sudah dapat diakses dengan mudah melalui internet, baik di dalam perpustakaan maupun di luar perpustakaan; 2. Ruang baca pada masing-masing fakultas dan jurusan dalam lingkungan Unhas semakin dikelola dengan baik; 3. Mahasiswa fakultas teknik yang dulunya berdekatan dengan perpustakaan, kini sudah menjauh; 4. Jumlah buku baru tercetak yang diadakan setiap tahun kurang mencukupi atau tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa Unhas. Namun, terlepas dari dugaan ini, penurunan jumlah pengunjung tentu sangat erat kaitannya dengan kualitas layanan yang diberikan sehingga berpengaruh pada menurunnya tingkat kepuasan pemustaka.Untuk memperoleh jawaban yang tepat sebaiknya dilakukan pengkajian terhadap pemustaka sehingga perpustakaan dapat mengetahui kualitas layanan yang diberikan sejauh mana memberikan kepuasan kepada pemustakanya. Banyak kajian yang perlu dilakukan perpustakaan untuk mengetahui apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan pemustaka (user need). Kajian ini disebut user studies, yang intens dilakukan oleh perpustakaan-perpustakaan di negara maju. Tidak hanya itu, kajian dapat diperluas kepada kajian perilaku pemustaka yang disebut sebagai user behavior studies. Setidaknya terdapat empat fokus kajian perilaku pemustaka, yaitu:1. Perilaku informasi (information behavior) yang merupakan keseluruhan perilaku yang berkaitan dengan sumber dan saluran informasi, termasuk perilaku pencarian dan pemustakaan informasi baik secara aktif maupun pasif.2. Perilaku penemuan informasi (Information seeking behavior) merupakan upaya menemukan informasi dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam hal ini, seseorang bisa saja berinteraksi dengan sistem informasi hastawi (surat kabar, sebuah perpustakaan) atau berbasis komputer (misalnya internet).3. Perilaku pencarian informasi (Information searching behavior) merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi. Perilaku ini terdiri dari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik ditingkat interaksi dengan komputer (misalnya pemustakaan mouse, atau tindakan mengklik sebuah link), maupun di tingkat intelektual dan mental, misalnya pemustakaan strategi boolean atau keputusan memilih buku yang paling relevan diantara sederetan buku di rak perpustakaan.4. Perilaku pemanfaatan informasi (Information usage behavior) terdiri dari tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang ketika menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang sudah ia miliki sebelumnya.Melalui kajian kebutuhan pemustaka (user studies) dan kajian perilaku pemustaka (user behavior studies) perpustakaan Unhas diharapkan dapat memahami kebutuhan pemustaka dan cara mereka memenuhi kebutuhan tersebut. Informasi hasil kajian ini sangat bermanfaat bagi perpustakaan Unhas sebagai bahan evaluasi diri atau feedback untuk menyusun perencanaan, strategi kerja, dan mendesain sistem layanan perpustakaan sehingga benar-benar memenuhi harapan pemustaka. Sebagai sebuah perpustakaan yang berkomitmen pada kualitas layanan, perpustakaan harus pula melakukan kajian-kajian tersebut. Hasil kajian melahirkan temuan (finding) antara lain berupa metodologi, pola, model, dan sebagainya yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan.Perpustakaan Unhas selama ini tidak pernah secara khusus melakukan kajian terhadap perilaku dan sikap pemustaka terhadap kualitas layanannya. Padahal kajian ini sangat penting dalam rangka perbaikan kualitas layanan yang terus menerus guna memenuhi kepuasan pemustaka dan meningkatkan jumlah kunjungan perpustakaan. Walaupun demikian, evaluasi diri setiap tahun dilakukan, yaitu melalui pembuatan dokumen laporan tahunan. Laporan tahunan ini berisi semua pelaksanaan kegiatan beserta capaiannya sesuai dengan rencana yang telah dibuat/disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) setahun sebelumnya. Oleh karena itu, laporan tahunan ini dapat menjadi indikator kinerja perpustakaan secara umum yang dapat dipergunakan sebagai sarana evaluasi diri bagi pihak manajemen Perpustakaan dan manajemen Universitas Hasanuddin. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis memandang perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pemustaka di UPT Perpustakaan Unhas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran berbasis Libqual yang dapat digunakan untuk mengukur dan menganalisis pemustaka perpustakaan terhadap kualitas layanan.

B. Rumusan Masalah : Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap tingkat kepuasan pemustaka di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin? 2. Faktor kualitas layanan mana saja yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pemustaka di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap tingkat kepuasan pemustaka di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin.2. Menganalisis faktor kualitas layanan mana saja yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pemustaka.D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kepentingan sebagai: 1. Manfaat TeoretisAdapun manfaat secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dalam rangka untuk pengembangan model yang lebih kompleks khususnya berkaitan dengan kepuasan pelanggan.2. Manfaat Praktisa. Penelitian dapat memberikan evaluasi bagi manajemen dalam mengelola kualitas layanan dan kepuasan pemustaka di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin.b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam mengembangkan kualitas layanan di UPT Perpustakaan Unhas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Teori1. Pengertian PerpustakaanMenurut Trimo (2009:4) Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu lembaga di mana dikumpulkan, diolah/dikembangkan, diciptakan, dan disebarkan gagasan-gagasan pengetahuan manusia dalam bentuk buku-buku atau bahan lainnya (seperti slides, filmstrip, film, pita suara, pamflet, dan seterusnya) yang diperuntukkan tidak hanya bagi individu-individu dalam lingkungan universitas yang bersangkutan saja, akan tetapi juga bagi orang-orang di luar dinding lembaga penaung itu diberikan kesempatan mempergunakannya. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sarana pendidikan yang bersama dengan unit lain, turut melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tata cara, administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Daryanto (2005:2), yang menyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu lembaga yang pekerjaannya mengumpulkan (bahan pustaka), dan menyediakan sarana (berupa gedung) agar orang dapat memanfaatkan pustaka yang dihimpunnya. Definisi perpustakaan dari IFLA (International Federation of Library Associations) menyebutkan bahwa : Perpustakaan merupakan suatu tempat yang mengolah informasi terekam, baik dalam bentuk tercetak, non cetak, serta bahan-bahan hasil teknologi canggih lainnya, untuk kepentingan pendayagunaan bagi masyarakat luas (Sulistyo-Basuki, 2010:5). Sedangkan Nurhadi mendefinisikan bahwa Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan, dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelolah dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan secara kontinyu oleh pemakainya sebagai sumber informasi (Nurhadi, 2003:4). Pengertian perpustakaan menurut Nurhadi ini sangat cocok dengan kegiatan perpustakaan sehari-hari, perpustakaan bukan saja sebagai tempat penyimpanan koleksi tetapi merupakan suatu tempat atau merupakan unit kerja yang kegiatannya meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan koleksi, yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh pemakainya untuk kepentingan belajar, menambah pengetahuan, melaksanakan tugas atau penelitian dan sebagainya. Sumber informasi dalam pembelajaran peserta didik bisa juga diperoleh melalui buku-buku, majalah, ataupun koran yang tersedia pada perpustakaan. Perpustakaan harus dikelolah sebaik mungkin agar pemustaka/pemakai bisa dengan mudah membaca dan menemukan buku yang diperlukan. Disamping itu tujuan pengelolaan koleksi buku atau bukan buku dalam suatu perpustakaan adalah agar supaya segala informasi tentang bahan pustaka atau bahan lainnya yang ada di perpustakaan dikumpulkan menurut suatu sistem tertentu dan dikelola secara tepat dan profesional. Dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pemustaka perpustakaan, ada banyak hal yang perlu ditelusuri dan dipahami baik oleh pengelolah perpustakaan, diantaranya adalah : (1) Ruang perpustakaan yang nyaman, (2) Pemustakaan teknologi modern dalam perpustakaan, (3) Koleksi buku dan bukan buku pada perpustakaan / koleksi pustaka, (4) Pendidikan khusus pada pustakawan, (5) Tenaga petugas perpustakaan yang benar-benar adalah lulusan sekolah yang berkualifikasi pendidikan perpustakaan, (6) Struktur organisasi, (7) Pembinaan/ penegasan aturan kepada pemakai perpustakaan. Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah pelayanan. Tercapai tidaknya fungsi perpustakaan dapat diukur dari efektifitas pelayanan itu sendiri. Di dalam upaya pelayanan, perpustakaan dituntut untuk mengenal dengan baik siapa yang dilayani, apa kebutuhannya, pelayanan yang bagaimana yang mereka butuhkan, dan sebagainya. Bentuk dan jenis pelayanan yang diberikan juga akan menentukan keberhasilan dari perpustakaan itu. Dengan demikian mahasiswa dapat dengan mudah menulusuri dan mendapatkan informasi atau bahan yang diperlukannya. Katalog adalah suatu daftar atau indeks dari buku atau bahan bukan buku (data di dalamnya harus lengkap dan tepat) agar mudah ditelusuri kembali. Yang berhubungan dengan hal di atas adalah sistim pelayanan pada perpustakaan tersebut. Sistim pelayanan informasi yang digunakan selama ini adalah dengan menggunakan tenaga manusia penuh (manual) yang dibantu dengan menggunakan tenaga mesin atau komputer. Komputer merupakan salah satu alat Bantu untuk menyimpan informasi, walaupun masih diperlukan tenaga manusia untuk mengoperasikannya dan alat perintah yang dapat dimengerti oleh komputer. Bahasa tersebut merupakan integrator dari semua perangkat komputer sehingga terjadi suatu sistim kerja antara manusia dan komputer. Melihat beberapa definisi di atas, dapat ditegaskan bahwa perpustakaan merupakan gudang ilmu pengetahuan di dunia, utamanya dunia pendidikan, dikatakan demikian karena definisi di atas memberikan fakta-fakta dan dukungan yang positif, bahwa perpustakaan mutlak mempunyai peranan yang utama dan tak dapat diabaikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.Dengan makin majunya sistem teknologi informasi, maka diperlukan tenaga pengelola perpustakaan yang mempunyai kemampuan profesional. Pustakawan tidak pasif melainkan aktif dan dinamis dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan untuk melayani kebutuhan pengunjung perpustakaan. Sekarang ini tidak sedikit peran yang diperlihatkan oleh perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah-sekolah. Untuk mendapatkan tenaga yang diharapkan agar perpustakaan lebih menunjang proses belajar mengajar, maka diperlukan kemampuan Sumber Daya Manusia yang profesional.Fungsi perpustakaan sekarang ini sebagai media dan pusat informasi, pendidikan, penelitian dan rekreatif bagi masyarakat tidak terlepas daripada aktivitas-aktivitas yang ditunjukkan oleh pustakawan dalam merealisasikan target yang ingin dicapai. Aktivitas pustakawan tersebut terlihat dalam upaya mengidentifikasi, mengadakan, mengolah dan menyiapkan bahan pustaka, hingga kemampuan layanan cepat dan tepat guna bagi pemustaka perpustakaan.2. Pengertian Pelayanan Perpustakaan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi daring (http://kbbi.web.id/online diakses 12/08/2013), layanan atau pelayanan berarti perihal atau cara melayani, atau usaha melayani kebutuhan orang lain. Dalam pengertian ini bermakna perihal cara melayani kebutuhan (berupa informasi) pemakai perpustakaan.Aktivitas pelayanan perpustakaan pada dasarnya terdiri atas pengumpulan informasi, pengolahan informasi, serta penyebaran informasi. Jadi pelayanan perpustakaan merupakan bentuk nyata dari penyebaran informasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa hakekat pelayanan perpustakaan merupakan upaya atau proses penyebaran dan pendayagunaan informasi secara optimal oleh pemakai. Berbagai kegiatan yang dilakukan di perpustakaan semuanya ditujukan bagi pemanfaatan bahan pustaka serta fasilitas lainnya yang dimiliki oleh perpustakaan.Pelayanan perpustakaan bertujuan untuk membantu pemakai yang ada di perpustakaan dan sebaliknya perpustakaan harus melayani kebutuhan para pemakai semaksimal mungkin, karena layanan perpustakaan baru terasa manfaatnya bila informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pemakai. Kegiatan layanan perpustakaan merupakan suatu sub unit kerja di perpustakaan yang mempunyai tugas pokok untuk memberikan pelayanan, bimbingan, informasi dan pengarahan berikut pengadaannya agar para pemakai perpustakaan dapat memperoleh kesempatan dan fasilitas semaksimal mungkin untuk menelusuri dan mempelajari informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhannya. Pelayanan pemakai perpustakaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan melalui pelayanannya. Ada dua hal penting yang terkandung dalam pengertian ini. Pertama, buku merupakan unsur utama dari suatu layanan perpustakaan; kedua, penyebaran informasi merupakan istilah umum semua produk pelayanannya. Sukses tidaknya pelayanan suatu perpustakaan banyak bergantung pada fasilitas dan kelengkapan gedung/ruang perpustakaan, koleksi, serta staf perpustakaan.Terdapat tiga jenis layanan perpustakaan yang paling menonjol yaitu: layanan sirkulasi, layanan referensi/rujukan, dan layanan ruang baca. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini hanya ketiga jenis layanan tersebut yang akan dibahas. Walaupun sesungguhnya masih ada beberapa jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan berdasarkan jenis perpustakaannya dan juga tergantung pada kemampuan pustakawan dalam memberikan pelayanan serta kekuatan-kekuatan koleksi bahan pustaka yang dimilikinya. Sementara itu, untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pemakai maka setidaknya ada 4 unsur pokok yang mendukungnya, seperti berikut ini:1). Sarana perpustakaan yang utama adalah gedung perpustakaan. Gedung ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan mengolah bahan pustaka serta memberikan layanan kepada pemakai.2). Koleksi perpustakaan. Pemakai akan tertarik memanfaatkan perpustakaan apabila ia mengetahui bahwa di perpustakaan ia akan mendapatkan sesuatu, misalnya : berupa ilmu pengetahuan, data, informasi dan hiburan yang dapat mendukung pekerjaan atau menambah pengetahuan. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka perpustakaan harus menyediakan koleksi yang mutakhir. Di samping tuntutan relevansi koleksi dengan kebutuhan masyarakat pemakainya harus diperhatikan. 3). Pustakawan. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor. 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya memberi definisi pustakawan adalah Pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah dan atau unit tertentu lainnya. Sesungguhnya seorang pengelola perpustakaan adalah pustakawan, yaitu sebagai orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha memberikan layanan/jasa kepada masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan yang diperolehnya melalui pendidikan. Kita ketahui bahwa maju mundurnya perpustakaanperpustakaan dalam usaha memberikan pelayanan tergantung dari perkembangan tingkat kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan staf perpustakaannya. Staf pustakawan sangat berperan dalam usaha peningkatan pelayanan pemakai perpustakaan.4). Pemakai yang merupakan suatu masyarakat yang mencari sasaran pendirian sebuah perpustakaan. Hampir seluruh kegiatan kepustakawanan dilandasi oleh kepentingan masyarakat pemakai yang dilayaninya. Pengadaan koleksi bahan pustaka harus memperhatikan masyarakat pemakainya, karena masingmasing perpustakaan tentu berbeda masyarakat yang dilayaninya sehingga hal inilah yang menyebabkan mengapa sampai didirikan berbagai jenis perpustakaan. Karenanya, koleksi yang dimiliki perpustakaan harus diperhatikan relevansinya dengan kebutuhan pemakai. Pustakawan harus berusaha menyediakan koleksi yang sesuai dengan tingkat pemahaman kemampuan, tingkat pengetahuan, dan latar belakang sosial ekonomi pemakainyaDari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam perpustakaan perlu dilakukan sedikitnya tiga jenis layanan perpustakaan, dan boleh lebih dari itu sehingga tujuan dan fungi perpustakaan dapat tercapai. Adapun ketiga jenis layanan perpustakaan yang dimaksud adalah: (a) layanan sirkulasi , (b) layanan referensi, (c) layanan ruang baca. Melalui ketiga jenis pelayanan perpustakaan ini diharapkan koleksi bahan pustaka yang telah terkumpul dan diolah sedemikian rupa, selanjutnya disebarluaskan isi informasinya dengan cara menyajikan ke hadapan pemakai perpustakaan. Diharapkan pemakai mengunjungi dan memanfaatkan ketiga jenis pelayanan perpustakaan ini. Dari pengalaman pemakai memanfaatkan ketiga jenis pelayanan perpustakaan ini, akan timbul proses penafsiran dan persepsi yang baik atau buruk terhadap pemanfaatan perpustakaan. Selanjutnya, dari ketiga jenis pelayanan ini akan dibahas satu persatu berikut ini.3. Pengertian Layanan SirkulasiLayanan sirkulasi atau layanan peminjaman dan pengembalian buku merupakan ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian inilah pertama kali berhubungan dengan pemakai serta paling sering digunakan oleh pemakai. Layanan sirkulasi mengandung pengertian kegiatan peredaran koleksi bahan pustaka baik yang dilakukan di dalam perpustakaan maupun keluar perpustakaan. Arlina Imam Rahardjo mengatakan dalam makalahnya (26 Agustus 1996), sebuah Secara umum, suatu layanan yang kegiatannya untuk membantu pengguna perpustakaan menemukan informasi serta memanfaatkan koleksi perpustakaan semaksimal mungkin.Koleksi sebuah perpustakaan merupakan salah satu unsur yang harus ada. Tanpa adanya koleksi bahan pustaka yang baik dan memadai, perpustakaan tidak dapat memberikan layanan yang baik kepada masyarakat pemustakanya. Karena pemakai perpustakaan mengunjungi perpustakaan dengan tujuan utama adalah mencari koleksi bahan pustaka yang tersedia.Untuk mencapai tujuan Perpustakaan, hendaknya memperhatikan kelengkapan koleksi bahan pustaka koleksi yang disediakan. Lengkap di sini berarti bahwa segala jenis informasi yang dibutuhkan oleh pemakai telah disediakan, diadakan, dan dilakukan untuk memberi pelayanan perpustakaan yang maksimal. Kelengkapan koleksi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang dilayaninya, mencakup semua kurikulum maupun mata kuliah yang ada dalam perguruan tingginya.Besarnya koleksi bahan pustaka di setiap perpustakaan belum ada standar. Hal tersebut menjadikan koleksi bahan pustaka di perpustakaan perguruan tinggi tidak sama, baik dari segi jumlah maupun jenis keragamannya. Koleksi perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menunjang program Tridarma Perguruan Tinggi. Besarnya koleksi ditentukan oleh beberapa faktor, seperti banyaknya program studi, jumlah mata kuliah (dasar umum, dasar keahlian, bidang studi), bidang penelitian, banyaknya judul yang dipergunakan tiap mata-kuliah, dan lain-lain. Berbagai faktor tersebut perlu dipertimbangkan untuk menghitung jumlah judul yang harus dimiliki oleh perpustakaan. Jumlah dosen dan mahasiswa diperlukan juga untuk menghitung jumlah eksemplar setiap judul yang harus disediakan.Untuk memperjelas apa yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan di sini, penurut pendapat Soeatminah (2002:21), yang menyatakan bahwa koleksi adalah kumpulan, sehingga koleksi perpustakaan berarti kumpulan buku dan atau non buku (tercetak atau tidak tercetak). Koleksi perpustakaan biasanya diatur dan ditata secara sistematis, sehingga setiap pustaka dapat dengan mudah dicari dan ditemukan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.Bagi perpustakaan perguruan tinggi seperti di Universitas Islam Negeri Alauddin, koleksi bahan pustaka yang harus dimiliki tentu disesuaikan dengan tingkatan intelektual mahasiswa dan staf pengajar yang dilayaninya, apakah ia berasal dari fakultas dan jurusan apa saja, sehingga koleksi perpustakaan perguruan tinggi mencakup semua bahan bacaan berupa buku-buku teks dasar, bahan rujukan subjeknya lengkap, sampai kepada informasi hasil penelitian yang kompleks, harus ada tersedia di perpustakaan perguruan tinggi.Berdasarkan pengertian di atas, tergambar bahwa koleksi perpustakaan merupakan kumpulan data dan informasi yang terkemas dalam bentuk dokumen yang relevan dengan kebutuhan perguruan tinggi berupa bahan tercetak (buku, buku teks, majalah, surat kabar, prosiding dan lain-lain) maupun tidak tercetak (mikro film, mikrofis, film strip dan lain-lain).1). Buku teksHampir setengah dari seluruh koleksi perpustakaan berisi buku teks. Buku teks adalah buku tentang suatu bidang studi tertentu yang ditulis dengan tujuan untuk memudahkan pencapaian proses belajar mengajar antara mahasiswa dan dosen. Ia disusun dengan sistematika organisasi tertentu sehingga pembahasannya disesuaikan dengan besarnya beban topik dan waktu belajar yang tersedia. Dengan kata lain, buku teks itu berarti buku mengajar bagi guru atau dosen, dan buku belajar bagi siswa maupun mahasiswa.Informasi yang terkandung di dalam buku teks tersebut, sesuai dengan pengertian di atas, hanya bahan-bahan yang ada sangkut pautnya dengan bidang studi. Oleh karena itu, suatu topik pelajaran tertentu biasanya diupayakan dibahas secara lengkap pada buku teks ini sehingga, dapat memudahkan mahasiswa maupun dosen melaksanakan proses belajar mengajar.2). Koleksi Majalah dan Surat KabarKoleksi perpustakaan tidak hanya berupa buku-buku teks atau sejenisnya, akan tetapi perpustakaan juga memiliki koleksi berupa majalah dan surat kabar yang lazim disebut dengan koleksi berkala.Koleksi berkala dapat diartikan atau dikategorikan ke dalam kelompok terbitan berkala atau periodical, disebut juga dengan istilah continuations. Biasanya diterbitkan oleh suatu lembaga/badan korporasi, dan biasanya berbentuk buletin, proceeding, transactions, dan sebagainya. Ada juga istilah lain yaitu serial terbit secara regular (teratur) dan irregular (tidak teratur) dan biasanya terdiri dari satu set. Serial juga biasanya dalam satu edisi dilengkapi dengan suplemen.4. Pengertian Layanan ReferensiDalam Kamus bahasa Inggris (Echols dan Shadily, 2003:473) referensi berasal dari kata Inggris to refer yang artinya menunjuk atau merujuk. Di dalam perpustakaan artinya menunjuk kepada sesuatu bahan-bahan rujukan yang dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pengunjung perpustakaan. Makin lengkap bahan rujukan yang dimiliki perpustakaan makin mampulah pustakawan menjawab pertanyaan yang diajukan pengunjung. Dengan demikian pengunjung akan puas dalam usahanya mencari informasi di perpustakaan.Donald Davinson, dalam bukunya: Reference Service (2000:11). Layanan Referensi dan informasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh para pustakawan, dengan menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya yang mereka miliki untuk tujuan berbeda dari bahan-bahan yang disediakan untuk bacaan di rumah atau pemakaian di luar perpustakaan. Katz dalam bukunya Introduction to Reference Work, Vol.II (2004:4). membedakan antara reference work dengan reference service. Reference Work berarti kegiatan menjawab pertanyaan-pertanyaan referensi dari pemustaka secara efisien dan cepat, sedangkan reference service juga mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di belakang layar seperti akuisisi, supervisi dan administrasi, penyusunan sarana bibliografi/indeks, serta mengajarkan bagaimana menggunakan perpustakaan secara baik dan benar.Menurut American Library Association dalam Katz (2004:2), Pengertian layanan rujukan (reference service ) adalah sebagai layanan yang berhubungan secara langsung dengan pembaca dalam memberikan informasi dengan menggunakan sumber-sumber perpustakaan untuk kepentingan studi dan riset. Pengertian tersebut pada prinsipnya tidak berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Donald Davinson diatas. Ada 3 jenis layanan referensi dasar (pokok) yang pada teorinya digolongkan secara terpisah, tetapi pada prakteknya terkadang dilakukan secara bersama-sama. Ketiga jenis layanan referensi tersebut: pertama, adalah layanan informasi yang dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan pemustaka sesuai kebutuhan informasi mereka mulai dari informasi yang sangat sederhana sampai dengan informasi yang sangat kompleks, melayani kebutuhan informasi pemustaka dengan cara melakukan kerjasama, silang layan dan lain sebagainya. Yang kedua adalah pembelajaran (instructional) yaitu memberikan petunjuk dan pengajaran kepada pemustaka untuk dapat menemukan letak informasi (locate information) yang dibutuhkan secara mandiri atau membantu pemustaka untuk memilih dan menggunakan alat-alat bantu (reference tools) yang ada seperti menggunakan koleksi referensi, menggunakan catalog, menggunakan database online, internet dan lain sebagainya. Jenis layanan yang ketiga adalah bimbingan (guidance) yaitu membantu pemakai perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan. Jadi semacam bimbingan pemakai perpustakaan (Users Guide). Biasanya buku-buku referensi adalah buku-buku yang tidak boleh dipinjamkan untuk dibawa pulang atau dibaca di luar gedung perpustakaan dengan alasan bahwa koleksi referensi isinya bersifat informasi yang digunakan untuk mencari data atau fakta-fakta tentang latar belakang suatu objek, orang, atau tempat. Definisi tersebut dianggap kurang tepat. Soejono Trimo menyatakan, pengertian yang benar tentang buku sumber/referensi adalah suatu buku atau sejumlah publikasi kepada siapa orang berkonsultasi untuk mencari fakta atau informasi tentang latar belakang suatu objek, orang, dan peristiwa secara cepat dan mudah. Jadi bukan untuk dibaca secara menyeluruh. Sejalan dengan itu, maka buku-buku yang termasuk buku referensi harus mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut: (a) cakupannya bersifat konprehensif; (b) materinya disajikan secara padat dan ringkas; (c) susunan/topik-topiknya menurut suatu rancangan tertentu untuk mempermudah dan mempercepat penelusuran informasinya. Susunan khusus itu dapat bersifat alfabetis, kronologis, atau menurut kelompok atau klassifikasi di bawah item, topik, subjek.Harus diakui bahwa ada pula beberapa judul buku teks yang isinya begitu komprehensif yang dilengkapi dengan indeks-indeks alfabetis sedemikian rupa sehingga mempermudah dan mempercepat orang dalam mencari data/fakta yang dibutuhkannya. Apalagi bila buku teks itu dipandang oleh beberapa pakar di bidangnnya sebagai buku standar, maka ia dapat pula disebut sebagai buku referensi.1). Jenis koleksi referensi

Adapun jenis koleksi referensi itu ialah : kamus (satu bahasa, dua bahasa, dan poliglot); ensiklopedia (umun dan khusus); handbook dan manual; guidebook (buku panduan); direktori; almanak; peta-peta/map beserta gazetter; buku sumber biografi; indeks; bibliografi dan abstrak; publikasi pemerintah; dan publikasi penelitian. Dalam memberikan layanan rujukan materi yang digunakan adalah bahan rujukan baik dalam bentuk buku maupun non buku, misalnya dalam bentuk CD, pada umumnya bahan rujukan berbentuk buku. Di perpustakaan koleksi rujukan dibedakan dengan koleksi umum. Koleksi umum adalah seluruh koleksi bahan pustakan kecuali rujukan. Koleksi tersebut dapat dipinjamkan keluar perpustakaan sedangkan rujukan tidak. Menurut American Library Association yang dimaksud dengankoleksi refenrensi/buku rujukan adalah buku yang disusun sedemikian rupa, sehingga kita dapat mencari keterangan tertentu tanpa membaca bagian-bagian buku itu berturut-turut. Dengan menggunakn buku rujukan kita akan dapat dengan cepat mendapatkan informasi yang kita inginkan, karena bagian-bagiannya disusun secara sistematis. Ada beberapa macam sistematika penyususan buku rujukan seperti:a). Menurut Abjad (Alphabetical) misalnya:- Abjad Nama : Contohnya Bibliografi, Index - Abjad Judul : Contohnya Index, Bibliografi - Abjad Subyek : Contohnya Ensiklopedi - Abjad Nama Tempat : Contohnya Direktory - Abjad Kata :: Contohnya Kamus

b). Nomor Klasifikasi-UDC-DDC-Subyek-Klasifikasi LCContoh: indeks, bibliografi Buku rujukan pemustakaannya tidak perlu dibaca keseluruhan dan biasanya berbentuk besar dan tebal maka rujukan biasanya tidak diperbolehkan dibaca di luar perpustakaan, hanya boleh dibaca di tempat. Menurut isi informasinya, buku rujukan dapat dibagi menjadi: (1). Buku rujukan yang langsung memberikan informasi; (2). Buku rujukan yang tidak langsung memberikan informasi. Buku rujukan yang langsung memberikan informasi adalah buku rujukan-buku rujukan yang memberikan informasi lengkap mengenai suatu objek tanpa kita harus mencari buku lain. Buku rujukan yang termasuk jensi ini adalah:a). Kamusb). Ensiklopedic). Direktorid). Biografie). Handbook (buku pegangan) dan manual (buku pedoman) f). Atlas, peta, kamus ilmu bumi dan sebagainya. Buku rujukan yang tidak langsung memberikan informasi adalah bahan-bahan referensi yang memberi informasi kurang lengkap karena masih harus mencari ke bahan pustakan lainnya untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. Contoh dari bahan referensi jenis ini adalah bibliografi, bookreview, indeks dan abstrak. Berikut akan dibahas satu persatu bahan referensi tersebut berikut ini.Kamus merupakan salah satu buku rujukan yang sering dipergunakan orang. Dalam bahasa Inggris istilah kamus adalah Dictionary yang berasal dari bahasa latin Dictionarium artinya pengulangan kata. Buku yang berhubungan dengan arti kata tidak selalu disebut kamus (Dictionary). Ada beberapa macam istilah untuk buku tersebut seperti: (1). Lexicon (Leksikon) Leksikon berasal dari bahasa yunani Lexikon artinya kamus. Kemudian leksikon dipakai sebagai istilah yang diberikan untuk kamus bahasa kuno. (2). Glossary (Glosari) Istilah glosary digunakan untuk kamus subyek. Glosari tidak hanya memberi pengertian sebuah kata melainkan juga memberikan keterangan. (3). Thesaurus (Tesaurus) Tesaurus berarti gudang atau kumpulan pengetahuan istilah ini kadang-kadang dipakai pengganti istilah kamus yang disusun secara klasikal. Dewasa ini, kata "Tesaurus" lebih dikenal sebagai daftar istilah yang digunakan dalam sistem temu kembali informasi.Dalam kehidupan sehari-hari, kamus digunakan untuk mengetahui arti suatu kata. Namun sebenarnya kamus bahasa dapat menjadi: (1). Alat penelusur cepat (quick-reference tool) Kamus dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan rujukan mengenai arti kata dalam sebuah bahasa. (2). Pencatat bahasa (Languange recorder) Kamus yang menggambarkan secara luas dan jelas sutu bahasa atau subyek dapat menjadi catatan dasar sepanjang waktu. Kamus yang diterbitkan pada masa lampau dapat dijadikan catatan sejarah mengenai bahasa. (3). Standardisasi bahasa (Languange Standardizer) Kamus bahasa yang mempunyai otoritas dapat dipakai sebagai acuan untuk mengetahui ejaan bahasa yang benar. (4). Sarana untuk belajar bahasa (Aid to languange study). Ada dua jenis kamus yang kita kenal yaitu, kamus bahasa Umum dan Kamus bahasa Khusus. Kamus Bahasa berisi istilah umum, meliputi semua bidang subyek, sehingga kamus bahasa sering disebut kamus umum. Kamus bahasa dapat dibagi menjadi: (1). Kamus Monolingual yaitu kamus satu bahasa, istilah dalam suatu bahasa dijelaskan dalam bahasa yang sama. Contoh : Kamus Besar Bahasa Indonesia (2). Kamus Bilingual yaitu kamus dua bahasa, istilah dalam suatu bahasa diterjemahkan dalam bahasa lain. 3. Kamus Poliglot yaitu kamus dua bahasa atau lebih, istilah dalam suatu bahasa diterjemahkan dalam dua bahasa atau lebih. Kamus bahasa selain memberikan keterangan mengenai arti sebuah kata jugamemuat singkatan, lawan kata (antonim), persamaan kata (sinonim), ucapankata (fonetik), sejarah (asal-usul) kata, dialek atau tekanan kata.Dari segi luasnya ada 2 macam kamus umum, yaitu : 1. Kamus ringkas (abridge dictionary). Kamus ini memuat istilah-istilah yang sering digunakan. 2. Kamus lengkap (unabridge dictionary) Istilah suatu bahasa dicakup dalam kamus ini. Kamus subyek (kamus khusus) adalah buku yang memuat istilah-istilah yang lazim dipakai dalam suatu bidang tertentu. Contohnya : kamus, teknik, hukum, kedokteran dsb. B. ENSIKLPODIA Ensiklopedia adalah hasil karya manusia yang mengandung informasi yang luas mengenai semua cabang ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis. Terbitnya ensiklopedia antara lain akibat makin berkembangnya ilmu pengetahuan, bertambahnya informasi dan majunya pendidikan. Ensiklopedia merupakan sumber informasi yang amat penting bagipengajaran, namun tidak dapat menggantikan fungsi buku teks karena hanyamemuat informasi dasar.Jenis-jenis ensiklopedia : 1. Ensiklopedia Umum Ensiklopedia umum mencakup semua bidang ilmu pengetahuan yangbersifat dasar atau fakta. Sesudah uraian biasanya ada daftar bibliografi (daftarpustaka). Daftar ini dapat membantu orang yang meneliti / menulis suatusubjek.Contoh Ensiklopedia Umum : Encyclopedia Americana Encyclopedia Britania Encyclopedia Indonesia 2. Ensiklopedia KhususEnsiklopedia khusus hanya mencakup suatu bidang ilmu pengetahuan.Misalnya : Encyclopedia of Social ScienceEncyclopedia of Science and Technology 3. Ensiklopedia untuk anakEnsiklopedia yang ditujukan khusus untuk anak. Ensiklopedia ini ditulis dalambentuk huruf yang lebih besar dan pada umumnya dilengkapi dengan banyakilustrasi.C. BUKU TAHUNAN (YEARBOOK) Buku tahunan berisi informasi umum mengenai negara-negara di luarnegeri dan fakta-fakta sfesifik mengenai pemeritahan, politik, penduduk,perdagangan dan geografinya dalam satu tahun. Informasi yang diberikandalam bentuk deskriptif dan statistik.Bentuk buku yang terbit setiap tahun lainnya adalah :1. Suplemen EnsiklopediaSuplemen Ensiklopedia (Encyclopedia Supplement) Buku ini biasanya terbitsetiap tahun, merupakan sarana untuk memperbaharui informasi dalamensiklopedia yang kala terbitnya tidak setiap tahun.2. Almanak (Almanac) Almanak terbit setiap tahun. Penggunaannya tidak hanya sebagai sumber data kalender dan astronomi melainkan terutama sebagai ikhtisar fakta-fakta terbaru dari segala jenis aspek kehidupan modern. 3. Catatan kemajuan Subyek (Subject Recorders of Progress)buku tersebut memuat catatan kemajuan tentang kegiatan dan perkembanganpenting yang telah dicapai dalam salah satu tahun mengenai bidang tertentu.Buku tahunan diterbitkan untuk:1. Menjaga kebaruan isi ensiklopedia.2. Mencari keterangan singkat menhgenai kejadian-kejadian terakhir.3. Memberi keterangan tentang perkembangan tertentu pada masa lampau.4. Menjadi sumber keterangan biografi.D. Biografi Biografi tidak hanya sekedar cerita kehidupan seseorang melainkan juga harusmemberikan nuansa pribadi, seperti prestasinya, dalam hubungan antara jamandimana ia hidup dan kejadian-kejadian dimana ia ikut serta.Biografi dapat dibagi 2 kategori, yaitu:1. biografi individual (individual Biography)biografy ini merup[akan bagian dari kesusastraan yang berhubungan dengan cerita kehidupan seseorang. 2. Biografi Kolektif (Collected Biography)Biografi kolektif merupakan kumpulan dari biografi, informasinya singkat.Hanya merupakan hal-hal yang penting. Biografi inilah yang dipakai sebagaibahan rujukan . karena susunan entrinya dibuat seperti kamus, makabiografi ini disebut juga kamus biografi (Biographycal Dictionary).Menurut wilayah/subyek yang dicakup, sumber biografi (biografi kolektif)dapat dibagi menjadi:1. Biografi Universal/Umum Isinya tidak terbatas pada biografi tokoh dari negara-negara tertentu dantidak terbatas pada tokoh-tokoh yang hidup dimasa tertentu (tidakdibatasi baik tempat maupun waktu).Contoh: - International Whos who- Websters Biographycal Dictionary 2. Biografi Nasional Biografi ini memuat biografi tokoh-tokoh dari negara/wilayah tertentu. Contoh: - Whos who in Indonesia 3. Biografi Khusus Cakupannya adalah biografi tokoh-tokoh dibidang tertentu. Contoh: -Whos who in library Science (bidang perpustakaan) -Whos who in Indonesia Military (bidang militer) Menurut cakupan waktunya sumber biografi dapat dibagi menjadi 2 bagian: 1. Biografi yang bersifat CurrentCakupannya adalah biografi tokoh-tokoh yang masih hidup. Contoh: Whowas who.2. Biografi yang bersifat RetrospektifCakupannya adalah biografi tokoh-tokoh yang sudah meninggal. Contoh:Whos who.Untuk mengetahui biografi seorang tokoh, tidak hanya melalui SumberBiografi tersebut diatas, melainkan juga dapat melalui:1. Ensiklopedia 2. Almanak E. Direktori Directori (Directory) adalah buku yang memuat daftar nama dan alamatorang, organisasi atau perusahaan dalam satu kota, beberapa kota ataunegara.Direktori dapat disusun menurut alfabetis:- nama orang/organisasi - kondisi/situasi jalan - klasifikasi jenis perusahaan, orang-orang profesional, pabrik dll. - Untuk mempermudah penelusuran, biasanya direktori dilengkapi dengan index. Direktori disusun untuk mempermudah mencari informasi tentang:1. alamat seseorang atau instansi2. data-data lain seperti:- perpustakaan: nama kepala perpustakaan, jumlah buku, jenis koleksi, anggaran dsb. - Perusahaan: nama direktur, bidang usaha, anak-anak perpustakaan. F.SUMBER ILMU BUMI Sumber ilmu bumi merupakan sumber referensi yang memuat atau memberikanketerangan mengenai tempat , batas negara , topografi bumi1. Kamus ilmu bumi ( Gazetter )Kamus ilmu Bumi merupakan daftar nama tempat yang disusun secaraalfabetis. Tempat-tempat yang dicantumkan meliputi tempat yang ilmiah,seperti Danau Toba,Ada yang hilang hal 7-8 H. BibliografiBibliografi adalah daftra terbitan yang diterbitkan dalam kala terbit tertentu,istilah katalog digunakan juga sebagai kata lain dari bibliografiAda beberapa macam bibliografi1. Dilihat dari cakupan wilayahnya: a. Bibliografi NasionalBibliografi Nasional adalah dafta buku ( bahan pustaka ) dari suatu negaraatau wilayah tertentu atau bahasa yang samab. Bibliografi Universal Bibliografi ini memuat daftra buku dari berbagai negara di dunia2. Silihat dari cakupan waktunyaa. Bibliografi yang bersifat mutakhir (Current) adalah daftar buku yang memuatterbitan-terbitan yang baru atau sedang terbit. Contoh : Book's in Printb. Bibliografi retrospektive adalah daftar buku yang pernah terbit, merupakankomulasi dari Bibliografi mutakhir.Contoh :The English Catalogue of Books 3. Dilihat dari cakupan subyeknyaa. Bibliografi Subyek merupakan daftar buku dari subyek tertentu.b. Bibliografi Selektif adalah daftar buku terpilih.c. Bibliografi dari Bibliografi ialah daftar Bibliografi.Contoh :World BibliographiesFungsi Bibliografi : 1. Alat Verifikasi, karena dapat memberikan informasi lengkap mengenai suatu terbitan.2. Alat pemilihan bahan pustaka (bliografi retrospektif)3. Alat penelitian tentang sejarah buku (bibliografi retrospektif)I. INDEKS DAN ABSTRAK INDEKS : Daftar artikel yang disusun secara sistematis. ABSTRAK : Daftar sari karangan yang disusun secara sistematis. Dari indeks majalah dapat diperoleh imformasi mengenai :- Judul Artikel Majalah- Pengarang- Judul Majalah; Nomor; Tanggal; Tahun Terbit.- Halaman.Guna indeks dan abstrak:Untuk mencari artikel majalah/terbitan yang pernah terbit dari pengarangtertentu dalam subyek tertentu.C.Prakte jasa rujukan Pada hakikatnya layanan rujukan memberikan informasi kepada pemakai perpustakaan. Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi agar tugas jasa rujukan dapat berjalan yaitu: 1. Petugas perpustakaan (pustakawan) 2. Pertanyaan: - jenis pertanyaan - proses referens - wawancara referens 3. Sumber rujukan Petugas Perpustakaan ( pustakawan ) Orang bekerja sebagai pustakawan rujukan, dituntut mempunyaipengetahuan yang lebih mendalam. Dia harus memiliki pengetahuanmengenai seluk beluk perpustakaan tempat ia bekerja, baik mengenaistruktur organisasi perpustakaan, koleksi, peraturan serta keterampilandalam menggunakan sumber-sumber informasi. Oleh karena itu pustakawanrujukan harus memili pengalaman dan pengetahuan perpusatakaan.Hal pokok yang harus dimiliki petugas layanan rujukan adalah : Memiliki pengetahuan yang memadai dalam memanfaatkan sumber-sumberinformasi (mengenai sumber informasi, terampil melakukan penelusuran).Mempunyai hubungan yang serasi dengan manusia lain (mudah bergaul).Senang melayani orang lain dengan menjawab pertanyaan yang datang.Selain hal-hal pokok tersebut, petugas referens :1. Senang menambah wawasan2. Mempunyai pengetahuan yang baik mengenai perpustakaannya3. Mempunyai daya tarik4. Sabar, tidak mudah putus asaPertanyaan Menjawab pertanyaan merupakan tugas pokok dalam melakukan layananrujukan. Dalam menjawab pertanyaan, petugas harus mampu memutuskanpemakai perpustakaan dengan jawaban yang tepat. Petugas layanan rujukandalam melaksanakan tugasnya, harus menguasai jenis pertanyaan, proseslayanan rujukan dan wawancara.Jenis Pertanyaan Rujukan Pertanyaan Rujukan dapat dibagi menjadi 1. Pertanyaan yang menghendaki informasi yang bersifat administratif ataupetunjuk.Contoh pertanyaan mengenai,- syarat keanggotaan- letak laci katalog

Layanan Rujukan jamridafrizal A. Pengertian layanan rujukan Ada dua macam layanan di perpustakaan, yaitu layanan teknisdan layanan pembaca.layanan teknis menyangkut kegiatan yangberhubungan dengan pengembangan dan pengelohan bahan pustakaserta pemeliharaan bahanpustaka. Sedangkan layanan pembacaadalah kegiatan kegiatan yang menyangkut aspek-aspek yangberhubungan langsung dengan pembaca dalam rangka peminjamanbahan pustaka maupun pemberian informasi.Ada berbagai jenis layanan pembaca, diantaranya layanansirkulasi, layanan ekstensi dan layanan rujukan. Pengertian layananrujukan ( reference servive ) Menurut American Library Associationadalah sebagai layanan yang berhubungan secara langsung denganpembaca dalam memberikan informasik dengan menggunakansumber-sumber perpustakaan untuk kepentingan studi dan risetPengertian tersebut pada prinsipnya tidak berbeda dengan apayang disampaikan oleh Donald Davinson dalam bukunya LibrarySevice . dalam buku tersebut dia menyebutkan bahwa layananrujukan adalah kegiatan yang dikerjakan oleh pustakawan atausekumpulan staf dari perpustakaan rujukan, menggunakan koleksibuku dan bahan pustaka lain yang berbeda dengan koleksi yang adadi rumah atau bacaan yang dipakai di luar perpustakaanDari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa layananrujukan adalah;1. Layanan informasi yang diberikan secara langsung kepadapembaca. 2. layanan rujukan diberikan kepada pemakai perpustakaan untuk kepentingan studi dan penelitian 3. layanan rujukan menggunakan koleksi tertentu berupa bahan pustaka yang tidak dapat dipinjam ke luar perpustakaan layanan rujukan diselenggarakan di perpustakaan dengan tujuan untuk mengoptimalkan daya koleksi bahan pustaka di perpustakaan dan layanan yang diberikan kepada pemakai perpustakaan B. Buku rujukan Dalam memberikan layanan rujukan materi yang digunakanadalah bahan rujukan baik dalam bentuk buku maupun non buku,misalnya dalam bentuk CD, pada umumnya bahan rujukan berbentukbuku. Di perpustakaan koleksi rujukan dibedakan dengan koleksiumum.Koleksi umum adalah seluruh koleksi bahan pustakan kecuali rujukan. Koleksi tersebut dapat dipinjamkan keluar perpustakaan sedangkan rujukan tidak. Menerut American Library Association yang dimaksud denganbuku rujukan adalah buku yang disusun sedemikian rupa, sehinggakita dapat mencari keterangan tertentu tanpa membaca bagian-bagian buku itu berturut-turutDengan menggunakn buku rujukan kita akan dapat dengan cepat mendapatkan informasi yang kita inginkan, karena bagian-bagiannya disusun secara sistematis. Ada beberapa macam sistematika penyususan buku rujukanseperti:1. Abjad- Nama : Bibliografi, Index - Judul : Index, Bibliografi - Subyek : Ensiklopedi - Nama Tempat : Direktory - Kata : Kamus 2. Nomor Klasifikasi-UDC-DDC-Subyek-Klasifikasi LCContoh: index, bibliografi Buku rujuan penggunaannya tidak perlu dibaca keseluruhan danbiasanya berbentuk besar dan tebal maka rujukan biasanya tidakdiperbolehkan dibaca di luar perpustakaan, hanya boleh dibaca ditempatMenurut isi informasinya, buku rujukan dapat dibagi menjadi:1. Buku rujukan yang langsung memberikan informasi2. Buku rujukan yang tidak langsung memberikan informasiBuku rujukan yang langsung memberikan informasi adalh bukurujukan buku rujukan yang memberikan informasi lengkapmengenai suatu objek tanpa kita harus mencari buku lain. Bukurujukan rujukan yang termasuk jensi ini adalah:1. Kamus2. Ensiklopedi3. Direktori4. Biografi5. Handbook (buku pegangan) dan manual (buku pedoman) 6. atlas, peta, kamus ilmu bumi dsb A. KAMUS Kamus merupakan salah satu buku rujukan yang sringdipergunakan orang. Dalam bahasa inggris istilah kamus adalahDictionary yang berasal dari bahasa latin Dictionarium artinyapengulangan kata.Buku yang berhubungan dengan arti kata tidak selalu disebut kamus (Dictionari). Ada beberapa macam istilah untuk buku tersebut seperti, 1. Lexicon (Leksikon) Leksikon berasal dari bahasa yunani Lexikon artinya kamus. Kemudian leksikon dipakai sebagai istilah yang diberikan untuk kamus bahasa kuno. 2. Glossary (Glosari) Istilah glosary digunakan untuk kamus subyek. Glosari tidak hanya memberi pengertian sebuah kata melainkan juga memberikan keterangan. 3. Thesaurus (Tesaurus) Tesaurus berarti gudang atau kumpulan pengetahuan istilah ini kadang-kadang dipakai pengganti istilah kamus yanh disusun secara klasikal. Dewasaini, kata "Tesaurus" lebih dikenal sebagai daftar istilah yanh digunakan dalamsistem temu kembali informasi.Dalam kehidupan sehari-hari, kamus digunakan untuk mengetahui arti suatu kata. Namun sebenarnya kamus bahasa dapat menjadi: 1. Alat penelusur cepat (quick-reference tool) Kamus dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan rujukan mengenai arti kata dalam sebuah bahasa 2. Pencatat bahasa (Languange recorder) Kamus yang menggambarkan secara luas dan jelas sutu bahasa atausubyak dapat menjadi catatan dasar sepanjang waktu. Kamus yang diterbitkanpada masa lampau dapat dijadikan catatan sejarah mengenai bahasa.3. Standardisasi bahasa (Languange Standardizer) Kamus bahasa yang mempunyai otoritas dapat dipakai sebagai acuan untuk mengetahui ejaan bahasa yang benar.4. Sarana untuk belajar bahasa (Aid to languange study)Ada dua jenis kamus yang kita kenal yaitu,1. Kamus bahasa (Umum) 2. Kamus bahasa (Khusus) Kamus Bahasa berisi istilah umum,meliputi semua bidang subyek,sehingga kamus bahasa sering disebut kamus umum. Kamus bahasa dapatdibagi menjadi:1. Kamus Monolingual yaitu kamus satu bahasa, istilah dalam suatu bahasadijelaskan dalam bahasa yang sama.Contoh : Kamus Besar Bahasa Indonesia2. Kamus Bilingual yaitu kamus dua bahasa, istilah dalam suatu bahasa diterjemahkan dalam bahasa lain.

3. Kamus Poliglot yaitu kamus dua bahasa atau lebih, istilah dalam suatu bahasa diterjemahkan dalam dua bahasa atau lebih. Kamus bahasa selain memberikan keterangan mengenai arti sebuah kata jugamemuat singkatan, lawan kata (antonim), persamaan kata (sinonim), ucapankata (fonetik), sejarah (asal-usul) kata, dialek atau tekanan kata.Dari segi luasnya ada 2 macam kamus umum, yaitu : 1. Kamus ringkas (abridge dictionary). Kamus ini memuat istilah-istilah yang sering digunakan. 2. Kamus lengkap (unabridge dictionary) Istilah suatu bahasa dicakup dalam kamus ini. Kamus subyek (kamus khusus) adalah buku yang memuat istilah-istilah yang lazim dipakai dalam suatu bidang tertentu. Contohnya : kamus, teknik, hukum, kedokteran dsb. B. ENSIKLPODIA Ensiklopedia adalah hasil karya manusia yang mengandung informasi yang luas mengenai semua cabang ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis. Terbitnya ensiklopedia antara lain akibat makin berkembangnya ilmu pengetahuan, bertambahnya informasi dan majunya pendidikan. Ensiklopedia merupakan sumber informasi yang amat penting bagipengajaran, namun tidak dapat menggantikan fungsi buku teks karena hanyamemuat informasi dasar.Jenis-jenis ensiklopedia : 1. Ensiklopedia Umum Ensiklopedia umum mencakup semua bidang ilmu pengetahuan yangbersifat dasar atau fakta. Sesudah uraian biasanya ada daftar bibliografi (daftarpustaka). Daftar ini dapat membantu orang yang meneliti / menulis suatusubjek.Contoh Ensiklopedia Umum : Encyclopedia Americana Encyclopedia Britania Encyclopedia Indonesia 2. Ensiklopedia KhususEnsiklopedia khusus hanya mencakup suatu bidang ilmu pengetahuan.Misalnya : Encyclopedia of Social ScienceEncyclopedia of Science and Technology 3. Ensiklopedia untuk anakEnsiklopedia yang ditujukan khusus untuk anak. Ensiklopedia ini ditulis dalambentuk huruf yang lebih besar dan pada umumnya dilengkapi dengan banyakilustrasi.C. BUKU TAHUNAN (YEARBOOK) Buku tahunan berisi informasi umum mengenai negara-negara di luarnegeri dan fakta-fakta sfesifik mengenai pemeritahan, politik, penduduk,perdagangan dan geografinya dalam satu tahun. Informasi yang diberikandalam bentuk deskriptif dan statistik.Bentuk buku yang terbit setiap tahun lainnya adalah :1. Suplemen EnsiklopediaSuplemen Ensiklopedia (Encyclopedia Supplement) Buku ini biasanya terbitsetiap tahun, merupakan sarana untuk memperbaharui informasi dalamensiklopedia yang kala terbitnya tidak setiap tahun.2. Almanak (Almanac) Almanak terbit setiap tahun. Penggunaannya tidak hanya sebagai sumber data kalender dan astronomi melainkan terutama sebagai ikhtisar fakta-fakta terbaru dari segala jenis aspek kehidupan modern. 3. Catatan kemajuan Subyek (Subject Recorders of Progress)buku tersebut memuat catatan kemajuan tentang kegiatan dan perkembanganpenting yang telah dicapai dalam salah satu tahun mengenai bidang tertentu.Buku tahunan diterbitkan untuk:1. Menjaga kebaruan isi ensiklopedia.2. Mencari keterangan singkat menhgenai kejadian-kejadian terakhir.3. Memberi keterangan tentang perkembangan tertentu pada masa lampau.4. Menjadi sumber keterangan biografi.D. Biografi Biografi tidak hanya sekedar cerita kehidupan seseorang melainkan juga harusmemberikan nuansa pribadi, seperti prestasinya, dalam hubungan antara jamandimana ia hidup dan kejadian-kejadian dimana ia ikut serta.Biografi dapat dibagi 2 kategori, yaitu:1. biografi individual (individual Biography)biografy ini merup[akan bagian dari kesusastraan yang berhubungan dengan cerita kehidupan seseorang. 2. Biografi Kolektif (Collected Biography)Biografi kolektif merupakan kumpulan dari biografi, informasinya singkat.Hanya merupakan hal-hal yang penting. Biografi inilah yang dipakai sebagaibahan rujukan . karena susunan entrinya dibuat seperti kamus, makabiografi ini disebut juga kamus biografi (Biographycal Dictionary).Menurut wilayah/subyek yang dicakup, sumber biografi (biografi kolektif)dapat dibagi menjadi:1. Biografi Universal/Umum Isinya tidak terbatas pada biografi tokoh dari negara-negara tertentu dantidak terbatas pada tokoh-tokoh yang hidup dimasa tertentu (tidakdibatasi baik tempat maupun waktu).Contoh: - International Whos who- Websters Biographycal Dictionary 2. Biografi Nasional Biografi ini memuat biografi tokoh-tokoh dari negara/wilayah tertentu. Contoh: - Whos who in Indonesia 3. Biografi Khusus Cakupannya adalah biografi tokoh-tokoh dibidang tertentu. Contoh: -Whos who in library Science (bidang perpustakaan) -Whos who in Indonesia Military (bidang militer) Menurut cakupan waktunya sumber biografi dapat dibagi menjadi 2 bagian: 1. Biografi yang bersifat CurrentCakupannya adalah biografi tokoh-tokoh yang masih hidup. Contoh: Whowas who.2. Biografi yang bersifat RetrospektifCakupannya adalah biografi tokoh-tokoh yang sudah meninggal. Contoh:Whos who.Untuk mengetahui biografi seorang tokoh, tidak hanya melalui SumberBiografi tersebut diatas, melainkan juga dapat melalui:1. Ensiklopedia 2. Almanak E. Direktori Directori (Directory) adalah buku yang memuat daftar nama dan alamatorang, organisasi atau perusahaan dalam satu kota, beberapa kota ataunegara.Direktori dapat disusun menurut alfabetis:- nama orang/organisasi - kondisi/situasi jalan - klasifikasi jenis perusahaan, orang-orang profesional, pabrik dll. - Untuk mempermudah penelusuran, biasanya direktori dilengkapi dengan index. Direktori disusun untuk mempermudah mencari informasi tentang:1. alamat seseorang atau instansi2. data-data lain seperti:- perpustakaan: nama kepala perpustakaan, jumlah buku, jenis koleksi, anggaran dsb. - Perusahaan: nama direktur, bidang usaha, anak-anak perpustakaan. F.SUMBER ILMU BUMI Sumber ilmu bumi merupakan sumber referensi yang memuat atau memberikanketerangan mengenai tempat , batas negara , topografi bumi1. Kamus ilmu bumi ( Gazetter )Kamus ilmu Bumi merupakan daftar nama tempat yang disusun secaraalfabetis. Tempat-tempat yang dicantumkan meliputi tempat yang ilmiah,seperti Danau Toba,Ada yang hilang hal 7-8 H. BibliografiBibliografi adalah daftra terbitan yang diterbitkan dalam kala terbit tertentu,istilah katalog digunakan juga sebagai kata lain dari bibliografiAda beberapa macam bibliografi1. Dilihat dari cakupan wilayahnya: a. Bibliografi NasionalBibliografi Nasional adalah dafta buku ( bahan pustaka ) dari suatu negaraatau wilayah tertentu atau bahasa yang samab. Bibliografi Universal Bibliografi ini memuat daftra buku dari berbagai negara di dunia2. Silihat dari cakupan waktunyaa. Bibliografi yang bersifat mutakhir (Current) adalah daftar buku yang memuatterbitan-terbitan yang baru atau sedang terbit. Contoh : Book's in Printb. Bibliografi retrospektive adalah daftar buku yang pernah terbit, merupakankomulasi dari Bibliografi mutakhir.Contoh :The English Catalogue of Books 3. Dilihat dari cakupan subyeknyaa. Bibliografi Subyek merupakan daftar buku dari subyek tertentu.b. Bibliografi Selektif adalah daftar buku terpilih.c. Bibliografi dari Bibliografi ialah daftar Bibliografi.Contoh :World BibliographiesFungsi Bibliografi : 1. Alat Verifikasi, karena dapat memberikan informasi lengkap mengenai suatu terbitan.2. Alat pemilihan bahan pustaka (bliografi retrospektif)3. Alat penelitian tentang sejarah buku (bibliografi retrospektif)I. INDEKS DAN ABSTRAK INDEKS : Daftar artikel yang disusun secara sistematis. ABSTRAK : Daftar sari karangan yang disusun secara sistematis. Dari indeks majalah dapat diperoleh imformasi mengenai :- Judul Artikel Majalah- Pengarang- Judul Majalah; Nomor; Tanggal; Tahun Terbit.- Halaman.Guna indeks dan abstrak:Untuk mencari artikel majalah/terbitan yang pernah terbit dari pengarangtertentu dalam subyek tertentu.C.Prakte jasa rujukan Pada hakikatnya layanan rujukan memberikan informasi kepada pemakai perpustakaan. Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi agar tugas jasa rujukan dapat berjalan yaitu: 1. Petugas perpustakaan (pustakawan) 2. Pertanyaan: - jenis pertanyaan - proses referens - wawancara referens 3. Sumber rujukan Petugas Perpustakaan ( pustakawan ) Orang bekerja sebagai pustakawan rujukan, dituntut mempunyaipengetahuan yang lebih mendalam. Dia harus memiliki pengetahuanmengenai seluk beluk perpustakaan tempat ia bekerja, baik mengenaistruktur organisasi perpustakaan, koleksi, peraturan serta keterampilandalam menggunakan sumber-sumber informasi. Oleh karena itu pustakawanrujukan harus memili pengalaman dan pengetahuan perpusatakaan.Hal pokok yang harus dimiliki petugas layanan rujukan adalah : Memiliki pengetahuan yang memadai dalam memanfaatkan sumber-sumberinformasi (mengenai sumber informasi, terampil melakukan penelusuran).Mempunyai hubungan yang serasi dengan manusia lain (mudah bergaul).Senang melayani orang lain dengan menjawab pertanyaan yang datang.Selain hal-hal pokok tersebut, petugas referens :1. Senang menambah wawasan2. Mempunyai pengetahuan yang baik mengenai perpustakaannya3. Mempunyai daya tarik4. Sabar, tidak mudah putus asaPertanyaan Menjawab pertanyaan merupakan tugas pokok dalam melakukan layananrujukan. Dalam menjawab pertanyaan, petugas harus mampu memutuskanpemakai perpustakaan dengan jawaban yang tepat. Petugas layanan rujukandalam melaksanakan tugasnya, harus menguasai jenis pertanyaan, proseslayanan rujukan dan wawancara.Jenis Pertanyaan Rujukan Pertanyaan Rujukan dapat dibagi menjadi 1. Pertanyaan yang menghendaki informasi yang bersifat administratif ataupetunjuk.Contoh pertanyaan mengenai,- syarat keanggotaan- letak laci katalogPertanyaan-pertanyaan tersebut di atas tidak menuntut keahlian tertentu untuk bisa menjawabnya. Pertanyaan mengenai pengarang/judul dapat muncul akibat dari kekurangtahuan pemakai perpusatakaan mengenai alat bibliografi (katalog, bibliografi, indeks) dan pemustakaannya. Ensiklopedia adalah suatu ringkasan ilmu pengetahuan yang paling penting untuk kemanusiaan dan disusun secara sistematik. Umumnya ensiklopedia menjawab pertanyaan apa, bilamana, bagaimana, di mana, dan mengapa.Direktori adalah sumber informasi untuk orang dan organisasi, disusun secara sistematis, umumnya secara alfabetis atau menurut kelas, memberikan informasi mengenai alamat, afiliasi, dan sebagainya.Sumber biografi adalah buku yang menceritakan tentang manusia dari suatu profesi. Gunanya, menjawab tanggal lahir, agama, hobbi, keluarga, dan sebagainya, dari orang-orang terkenal. Handbook (buku pegangan) adalah macam buku rujukan yang dapat menjawab pertanyaan khusus seperti statistik dan aturan kata-kata suatu ungkapan. Terbitan ini dapat menjawab, berapa buku yang diterbitkan tahun lalu?.Indeks adalah buku yang menunjukkan lokasi suatu artikel yang ditulis oleh seseorang, bisa menunjukkan lokasi artikel majalah, bab dalam buku, pamflet, lagu, pidato, sajak, dan editorial.Sumber Geografi adalah buku-buku referensi yang dapat memberikan informasi untuk geografi, karya yang berisi lokasi, penggambaran suatu tempat, dan impresi tempat seluruh dunia.2). Proses Layanan Rujukan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemakai perpustakaan untuk mendapatkan jasa layanan rujukan yaitu : (a). Secara perseorangan yaitu: pemakai perpustakaan berkunjung ke perpustakaan untuk membicarakan kebutuhan informasinya dengan pustakawan secara tatap muka (face to face); (b). Melalui telepon secara pribadi. Pemakai perpustakaan yang tidak bisa datang ke perpustakaan karena terlalu sibuk atau jarak perpustakaan yang terlalu jauh baginya dapat menghubungi petugas perpustakaan untuk meminta informasi; (c). Melalui kunjungan wakil pemakai perpustakaan yaitu: pemakai perpustakaan dapat menunjuk orang (Sekretaris, Asisten atau temannya) sebagai wakilnya dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkannya. (d). Wakil pemakai perpustakaan dapat menelepon perpustakaan untuk mencari informasi yang dibutuhkan orang yang diwakilinya (teman atau atasannya). (e). Komunikasi tertulis: pertanyaan dapat dikirimkan secara tertulis melalui surat, telex maupun faksimil.5. Pengertian Kualitas LayananMenurut Juran (Nasution, 2004:15) kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produk mempunyai daya tahan penggunaannya lama, produk yang digunakan akan meningkatkan citra atau status konsumen (pemustaka) yang memakainya, produk tidak mudah rusak, adanya jaminan kualitas (quality assurance) dan sesuai etika jika digunakan. Khusus untuk jasa diperlukan pelayanan kepada pemustaka yang ramah tamah, sopan santun, serta jujur, yang dapat menyenangkan atau memuaskan pelanggan.Garvin (dalam Nasution, 2004:16) menyatakan bahwa kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen/pemustaka. Selera atau harapan konsumen pada suatu produk selalu berubah, sehingga kualitas produk juga harus berubah atau disesuaikan. Dengan perubahan kualitas produk tersebut, diperlukan perubahan atau peningkatan keterampilan tenaga kerja, perubahan proses produksi dan tugas, serta perubahan lingkungan perusahaan/organisasi agar produk dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen.Selanjutnya, pendapat Feigenbaum (dalam Nasution, 2004:16) menyatakan kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full costumer satisfaction). Suatu produk dikatakan berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk. Pada dasarnya kualitas mengacu pada dua pengertian pokok, yaitu: (1) kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas produk/jasa itu; (2) Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.Berdasarkan pengertian kualitas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas suatu produk atau jasa merupakan kondisi yang selalu berubah dan selalu berfokus pada kepuasan pelanggan. Dengan demikian suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu/ perusahaan atau organisasi baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan dan harapan pelanggan sehingga memberi kepuasan setelah dikonsumsi oleh pelanggan. Adaptasi dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas layanan perpustakaan merupakan suatu kegiatan pemberian layanan yang harus sesuai standar atau yang disyaratkan yang dapat memenuhi harapan kebutuhan sehingga dapat memberi kepuasan kepada pemustaka.Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry, 1994 (dalam Tjiptono, 2005:133), di dalam memberikan jasa pelayanan yang baik kepada pemustaka, terdapat lima dimensi pokok penentu kualitas jasa pelayanan, dimana dimensi ini sangat tepat bila diterapkan di dalam pengelolaan perpustakaan, yaitu sebagai berikut:a. Tangibles, Bukti fisik langsung yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.b. Reliability. Kehandalan, akni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.c. Responsiveness. Daya tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tanggap.d. Assurance. Jaminan, mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan.e. Emphaty. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memenuhi kebutuhan para pelanggan.6. Pengertian KepuasanKata kepuasan berasal dari bahasa Latin satis (artinya cukup baik, memadai) dan facio (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai.Menurut Sumarwan 2004 (dalam Suparman, 2007:20), teori yang menjelaskan bagaimana kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terbentuk adalah the expectancy disconfirmation model, yang mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen sebelum pembelian dan sesudahnya, sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Ketika konsumen membeli produk, maka ia memiliki harapan tentang bagaimana produk tersebut berfungsi (produk performance). Produk akan berfungsi sebagai berikut:a. Lebih baik dari yang diaharapkan, kondisi ini disebut sebagai diskonfirmasi positif (positive disconfirmation), jika ini terjadi, maka konsumen akan merasa puas.b. Seperti yang diharapkan, kondisi ini disebut sebagai konfirmasi sederhana (simple confirmation). Produk tersebut tidak membeikan rasa puas, dan produk tersebut pun tidak mengecewakan konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan netral.c. Lebih buruk dari yang diharapkan, kondisi ini disebut sebagai diskonfirmasi negatif (negative disconfirmation). Kondisi ini menyebabkan konsumen kecewa sehingga konsumen merasa tidak puas.Nasution (2004:45), mendefinisikan kepuasan pelanggan secara sederhana, yaitu suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumnsi. Kepuasan pelanggan dapat dinyatakan dalam suatu rasio sebagai berikut: Z=X/Y, dimana Z adalah kepuasan pelanggan; X alah kualitas; Y adalah kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan. Jika pelanggan merasakan bahwa kualitas dari produk melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka, maka kepuasan pelanggan akan menjadi tinggi atau paling sedikit bernilai lebih besar dari satu (Z>1). Sebaliknya Jika pelanggan merasakan bahwa kualitas dari produk lebih rendah atau lebih kecil dari kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka, maka kepuasan pelanggan akan menjadi rendah atau bernilai lebih kecil dari satu (Z t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat dan ada pengaruh diantara kedua variabel yang akan diuji.2) Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikat dan tidak ada pengaruh diantara kedua variabel yang akan diuji.d. Uji Validitas dan Reliabilitas1) Uji ValiditasUji validitas data digunakan sebagai alat untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid atau sah, jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner dengan menggunakan korelasi bivariate. Menurut Sugiyono (2007:352), apabila validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap valid.Pengujian validitas dilakukan dengan beberapa langkah-langkah, yaitu: a) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur; b) Melakukan uji coba skala pengukuran dengan menggunakan responden; c) Mempersiapkan tabel jawaban; dan d) Menghitung korelasi bivariate dengan menggunakan program SPSS.2) Uji ReliabilitasReliabilitas adalah suatu indeks tentang sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Jika suatu alat ukur dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya diproses relatif secara konsisten, maka alat ukur tersebut dianggap reliable. Artinya suatu alat ukur yang digunakan konsisten dalam mengukur gejala yang sama. Menurut Sugiyono (2007:255) bahwa uji reliabilitas ditentukan dengan koefisien Cronbachs Alpha dengan mensyaratkan suatu instrument yang reliable jika memiliki koefisien Cronbachs Alpha di atas 0,60.e. Uji Normalitas Dalam melakukan uji regresi disyaratkan agar data yang digunakan normal. Untuk mengetahui normalitas distribusi data dilakukan dengan melihat nilai residual pada model regresi yang akan diuji. Jika residual berdistribusi normal maka nilai-nilai sebaran data akan terletak di sekitar garis lurus. Normal-tidaknya distribusi data suatu peubah ditunjukkan oleh besarnya nilai Asymptotic significant dari aplikasi alat uji One-sample Kolmogorov-Smirnov. Apabila Asymptotic significant data lebih besar daripada 5%, maka data tersebut tergolong memiliki pola distribusi normal. Sebaliknya, apabila Asymptotic significant kecil daripada atau sama dengan 5%, maka data dimaksud memiliki pola distribusi yang tidak normal.f. Uji MultikolinearitasUji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi bebas (independen). Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabel bebas. Keberadaan multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai VIF (Variance Inflation Factors) atau nilai toleransinya. Keberadaan multikolinearitas dapat diketahui apabila nilai VIF > 10 atau secara kebalikannya dengan melihat nilai toleransinya < 0,1 dan sebaliknya. Bila nilai VIF dari masing-masing variabel < 10, dan nilai toleransinya > 0,1, maka dapat dikatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas atau hubungan yang terjadi antar variabel bebas dapat ditoleransi sehingga tidak akan mengganggu hasil regresi. g. Uji HeterokedastisitasUji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual yang disebut heterokedastisitas, sedangkan adanya gejala varians residual yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan lain disebut homokedastisitas.Heterokedastisitas akan muncul apabila terdapat pola tertentu antar keduanya seperti pola bergelombang dan kontinyu atau menyempit atau melebar teratur. Homokedastisitas akan muncul apabila tidak diperoleh pola yang jelas atau titik-titik yang diperoleh menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga tidak menghasilkan parameter bias yang menyebabkan kesalahan dalam perlakuannya.G. Definisi Operasional dan PengukurannyaAdapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Kualitas layanan perpustakaan, adalah jasa/layanan yang dihasilkan oleh perpustakaan dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan dan harapan pemustakanya. Terdapat empat dimensi kualitas layanan diadaptasi dari dalam LibQual+TM, yang dapat dijadikan indikator penilaian, yaitu:a) Access to information, menyangkut: Kelengkapan koleksi (buku majalah, surat kabar); Kemutakhiran koleksi (currency); Relevansi koleksi dengan kebutuhan pemustaka; Kemudahan akses internet/dokumen elektronik, dan lain-lain.b) Affect of service, menyangkut sikap pustakawan dalam memberikan layanan, meliputi: Suka membantu pemustaka yang kesulitan; Selalu ramah dan sopan; Dapat diandalkan menangani kesulitan yang dihadapi pemustaka; Memberikan perhatian (care) kepada setiap pemustaka; Mempunyai wawasan yang cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pemustaka; Selalu siap siaga merespon permintaan pemustaka; Dapat meyakinkan pemustaka; Mengerti kebutuhan pemustaka; dan lain-lain.c) Personal control, yaitu suatu kondisi yang diciptakan perpustakaan agar pemustaka secara individu (personal) dapat melakukan sendiri apa yang diinginkannya ketika mencari informasi di perpustakaan (tanpa bantuan petugas perpustakaan) hal ini meliputi: Adanya katalog (kartu/online) yang mudah digunakan oleh pemustaka; Adanya petunjuk-petunjuk yang jelas di perpustakaan; Adanya peralatan modern yang memudahkan pemustaka untuk mengakses informasi; Adanya tatanan/urutan/klasifikasi yang memudahkan pemustaka dalam menemukan buku-buku di rak, dan sebagainya.d) Library as place (perpustakaan sebagai sebuah tempat) yaitu: Tempat yang nyaman untuk belajar; Tempat yang tenang untuk berkonsentrasi; Tempat untuk merefleksikan diri dan merangsang tumbuhnya kreatifitas; Tempat yang nyaman dan mengundang (inviting location) kepada siapa saja untuk masuk, dan; Tempat yang kondusif untuk berkontemplasi/merenung (contemplative environment).2. Kepuasan pemustaka adalah suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan-harapan (fulfilling expectations) pemustaka dapat terpenuhi melalui jasa atau layanan informasi yang diterima/dirasakan dari perpustakaan. Jika pemustaka merasakan bahwa kualitas dari produk layanan melebihi kebutuhan/keinginan/harapan mereka, maka kepuasan pemustaka akan menjadi tinggi atau paling sedikit bernilai lebih dari 1 (Z>1). Sebaliknya apabila pemustaka merasakan bahwa kualitas dari produk layanan lebih rendah atau lebih kecil dari kebutuhan/keinginan/harapan mereka, maka kepuasan pemustaka akan menjadi rendah atau bernilai lebih kecil dari 1 (Z 0,5 berarti tingkat korelasi kualitas pelayanan pemustaka dengan kepuasan pemustaka pada taraf yang kuat. Taraf signifikansi pada level 0,01 uji dua sisi (significant at the 0.01 level 2-tailed) diperoleh angka probabilitas pada kedua variabel < 0,01, berarti kedua variabel tersebut memang secara nyata berkorelasi. Hal ini bisa dilihat juga dari adanya tanda ** pada angka korelasi. Dengan demikian H0 diterima yang berarti terdapat hubungan yang positif antara kualitas layanan pemustaka dengan kepuasan pemustaka. Koefisien korelasi kualitas pelayanan pemustaka dengan kepuasan pemustaka pada taraf yang kuat.Korelasi ParsialAnalisis korelasi parsial (Partial Correlation) digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah.Tabel 12. Tabel Korelasi ParsialTabel Ringkasan Hasil Korelasi Parsial

Control VariablesKualitas AIKualitas ASKualitas PCKualitas LP

Kualitas AI & Kualitas AS & Kualitas PCKEPUASAN PEMUSTAKACorrelation.257.057.048.260

Significance (2-tailed).007.000.001.006

df109109109109

Pada penghitungan korelasi parsial seperti tampak pada tabel 11, korelasi antara variabel Kualitas pelayanan LP dengan variabel kepuasan pemustaka dimana variabel Kualitas AI, Kualitas AS & Kualitas PC sebagai variabel kontrol, diperoleh angka 0,260 dengan arah korelasi positif. Hal ini berarti bahwa dengan memperhitungkan besarnya kontribusi variabel Kualitas AI, Kualitas AS & Kualitas PC terhadap kepuasan pemustaka, masih ada korelasi positif antara kepuasan pemustaka dengan kualitas LP, sehingga semakin tinggi tingkat kualitas LP, maka kepuasan pemustaka cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya.Begitu pula korelasi antara variabel Kualitas pelayanan PC, Kualitas AS & Kualitas AI dengan variabel kepuasan pemustaka dimana variabel lainnya sebagai variabel kontrol, diperoleh angka dengan arah korelasi positif. Hal ini berarti arah korelasi positif, artinya semakin tinggi tingkat layanan digital, maka kualitas pelayanan pemustaka cenderung meningkat pula atau sebaliknya.Dengan demikian baik analisis korelasi sederhana maupun analisis korelasi parsial ditemukan adanya korelasi yang arahnya positif dan signifikan antara variabel bebas kualitas pelayanan (X1, X2, X3, dan X4) dengan variabel kepuasan pemustaka.5. Analisis RegresiUntuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel kepuasan pemustaka dilakukan analisis regresi. Sementara itu koefisien korelasi simultan dapat diperoleh dengan mencari persamaan regresi-nya, hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 12 Model Summary.Tabel 13. Tabel hasil analisis SPSS Model SummaryModel Summaryb

ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the EstimateDurbin-Watson

1.609a.371.348.39681.814

a. Predictors: (Constant), Kualitas LP, Kualitas AS, Kualitas AI, Kualitas PC

b. Dependent Variable: KEPUASAN PEMUSTAKA

a. Koefisien korelasiAngka R sebesar 0,609 > rtabel 0,182 menunjukkan bahwa terdapat korelasi/hubungan arah positif antara kualitas pelayanan pemustaka dengan kepuasan pemustaka dengan tingkat korelasi yang kuat.b. Koefisien Determinasi (R2)Angka R Square atau Koefisien Determinasi adalah 0,371. Artinya bahwa 0,371 atau 37,10% variasi dari kepuasan pemustaka dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel bebas, yaitu Kualitas LP, Kualitas AI, Kualitas AS & Kualitas PC. Sedangkan sisanya (100-37,10= 62,90) atau 62,10% dijelaskan oleh faktor lain diluar model.c. Std Error of the estimateStd Error of the estimate adalah standar tingkat kesalahan prediksi menggambarkan tingkat ketepatan prediksi regresi, dimana semakin kecil angkanya semakin baik prediksinya. Pada analisis penelitian ini diperoleh nilainya 0,3968 yang jauh lebih kecil dari satu berarti tingkat ketepatan prediksi analisis penelitian ini sangat tinggi atau sangat baik prediksinya.Uji F Digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan membuat persamaan garis regresi linier berganda. Hasil regresi linier berganda disajikan pada tabel 13 berikut: Tabel 14. Hasil Pengolahan Uji FANOVAb

ModelSum of SquaresdfMean SquareFSig.

1Regression242.264460.56616.098.000a

Residual410.0961093.762

Total652.360113

a. Predictors: (Constant), Kualitas LP, Kualitas AS, Kualitas AI, Kualitas PC

b. Dependent Variable: KEPUASAN PEMUSTAKA

Tingkat signifikansi dari uji ANOVA atau F-Test, diperoleh F-hitung 16.098 > Ftabel 2,46 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000a, karena probabilitas (tingkat signifikansi) ini lebih kecil daripada 0,05 maka model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi tingkat kepuasan pemustaka di UPT Perpustakaan Unhas. Dengan kata lain, kualitas pelayanan (kualitas AI, AS, PC, LP) yang dirasakan oleh pemustaka secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pemustaka.Berikut ini akan dijelaskan makna dari persamaan regresi seperti pada tabel 17 koefisien pada kolom Beta adalah:a) Persamaan garis regresi pengaruh kepuasan pemustaka dan layanan digital terhadap kualitas pelayanan pemustaka dinyatakan dengan persamaan (kualitas pelayanan) Y=6,697+0,772.X1+0,154.X2+0,136.X3+ 0,875.X4. b) Konstanta (o) = 6,697 nilai ini merupakan nilai tetap, diasumsikan variabel bebas (kepuasan pemustaka dan layanan digital) bernilai 0, maka kualitas pelayanan pemustaka sebesar 6,697 atau dengan kata lain, semakin tinggi penilaian kualitas pelayanan pemustaka maka kepuasan pemustaka akan semakin bagus.c) Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi X1 sebesar (0,772), karena nilai yang diperoleh positif maka akan menyebabkan peningkatan pada variabel lain, yang berarti apabila kualitas AI (X1) meningkat 1 poin maka kepuasan pemustaka (Y) akan bertambah/naik 0,772 poin dengan asumsi X2, X3, X4 tetap. d) Koefisien X2 sebesar 0,154 yang berarti apabila kualitas AS (X2) bertambah 1 poin maka kepuasan pemustaka (Y) akan meningkat 0,154 poin dengan asumsi X1, X3, X4 tetap tetap. e) Koefisien X3 sebesar 0,136 yang berarti apabila kualitas PC (X3) bertambah 1 poin maka kepuasan pemustaka (Y) akan meningkat 0,136 poin dengan asumsi X1, X2, X4 tetap tetap. f) Koefisien X4 sebesar 0,875 yang berarti apabila kualitas LP (X4) bertambah 1 poin maka kepuasan pemustaka (Y) akan meningkat 0,875 poin dengan asumsi X1, X2, X3 tetap tetap. Tampaknya variabel X4 ini yang paling dominan pengaruhnya dibanding tiga variabel bebas lainnya yang ikut berpengaruh, karena variabel inilah yang paling besar kontribusinya terhadap perubahan yang terjadi pada variabel terikat (kepuasan pemustaka). a. Pengujian SignifikansiUji NormalitasDalam melakukan uji regresi disyaratkan agar data yang digunakan normal. Untuk mengetahui normalitas distribusi data dilakukan dengan melihat nilai residual pada model regresi yang akan diuji. Jika residual berdistribusi normal maka nilai-nilai sebaran data akan terletak di sekitar garis lurus. Normal-tidaknya distribusi data suatu peubah ditunjukkan oleh besarnya nilai Asymptotic significant dari aplikasi alat uji One-sample Kolmogorov-Smirnov. Apabila Asymptotic significant data lebih besar daripada 5%, maka data tersebut tergolong memiliki pola distribusi normal. Sebaliknya, apabila Asymptotic significant kecil daripada atau sama dengan 5%, maka data dimaksud memiliki pola distribusi yang tidak normal.Uji normalitas data yang telah dilakukan dengan uji One-sample Kolmogorov-Smirnov seperti pada tabel berikut:Tabel 15. Uji Normalitas dataOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kualitas AIKualitas ASKualitas PCKualitas LPKEPUASAN PEMUSTAKA

N114114114114114

Normal ParametersaMean3.28953.28073.40353.807013.5351

Std. Deviation.90938.90728.94746.84011.40273

Most Extreme DifferencesAbsolute.230.262.218.275.160

Positive.230.262.182.216.160

Negative-.182-.212-.218-.275-.104

Kolmogorov-Smirnov Z2.4572.7962.3272.9371.710

Asymp. Sig. (2-tailed).122.283.322.097.096

a. Test distribution is Normal.

Tampak pada tabel 15, nilai Asymptotic significant untuk variabel terikat (Y) kualitas pelayanan pemustaka 0,096; variabel bebas (X1) kualitas AI 0,122; variabel bebas (X2) kualitas AS 0,283, variabel bebas (X3) kualitas PC 0,322, dan variabel bebas (X4) kualitas LP 0,097, secara keseluruhan mempunyai nilai yang lebih besar dari 0,05 (5%), maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tergolong memiliki pola distribusi yang normal sehingga memenuhi syarat uji hipotesis selanjutnya.Uji signifikansi Parsial (Uji t)Uji signifikansi parsial atau biasanya lebih dikenal dengan uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara terpisah/masing-masing/satu per satu. Pengujian hipotesis dengan = 5%. Sedangkan derajat bebas pengujian adalah n k = 114 5 =109. Pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 13:Tabel 16. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)One-Sample Test

Test Value = 0

tdfSig. (2-tailed)Mean Difference95% Confidence Interval of the Difference

LowerUpper

Kualitas AI38.622109.0003.289473.12073.4582

Kualitas AS38.608109.0003.280703.11243.4491

Kualitas PC38.355109.0003.403513.22773.5793

Kualitas LP48.384109.0003.807023.65113.9629

KEPUASAN PEMUSTAKA60.146109.00013.5350913.089313.9809

Tampak pada kolom t diperoleh nilai thitung pada masing-masing variabel bebas lebih besar dari nilai ttabel. 1,960 dengan tingkat harga Sig. (uji 2 sisi) 0,000 < 0,05 yang berarti sangat signifikan, hasil ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan pemustaka (kualitas AI, AS, PC, LP) mempunyai hubungan pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan pemustaka.Uji AutokorelasiUji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya (Santosa & Ashari, 2005:240).Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:- Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif- Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi- Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif Analisis penelitian ini menggunakan output SPSS pada tabel 12 "Model Summary". Dari tabel tersebut didapatkan nilai Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 1,814. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DW hitung berada diantara -2 dan 2, yakni -2 1,814 2 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi. Sehingga kesimpulannya adalah Uji Autokorelasi terpenuhi.Uji MultikolinearitasUji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi bebas (independen). Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabel bebas. Keberadaan multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai VIF (Variance Inflation Factors) atau nilai toleran