06. KOENZIM
-
Upload
ria-doloking-situru -
Category
Documents
-
view
76 -
download
9
Transcript of 06. KOENZIM
Assalamu’alaikum
KOENZIM
KOENZIM
Pada reaksi yang dikatalisis oleh enzim, elektron-elektron atau gugus-gugus atom dipindahkan dari suatu substrat ke substrat lainnya
Pada reaksi ini berperan molekul-molekul yang menerima sementara gugus yang dipindahkan
Molekul pembantu tersebut disebut koenzim
Disebut juga sebagai kofaktor organik
Merupakan molekul-molekul organik yang biasanya turunan vitamin-vitamin yang penting untuk kegiatan sejumlah enzim
Beberapa koenzim terikat erat dengan bagian protein enzim tertentu, sehingga kemungkinan enzim akan mengalami denaturasi jika dipisahkan dari enzim tersebut
Koenzim dapat bekerja sama dengan berbagai enzim mempunyai substrat yang berbeda-beda
JENIS-JENIS KOENZIM-
Berdasarkan interaksinya dengan enzim, koenzim dapat dibedakan menjadi
Koenzim yang larut Gugus Prostetik
Koenzim yang larut
Seperti halnya substrat, selama reaksi terikat dengan enzim,
Berubah secara kimia dan kemudian akan dilepaskan kembali
Bentuk asli koenzim akan kembali teregenerasi
Gugus Prostetik
Merupakan koenzim yang terikat erat pada suatu enzim dan selama reaksi berlangsung tidak akan dilepaskan
Gugus yang kemudian akan terikat dengan koenzim, kemudian dipindahkan ke substrat berikutnya dari enzim yang sama
Koenzim berdasarkan fungsinya terbagi atas 2 golongan
Koenzim redoks Koenzim pemindah gugus
KOENZIM REDOKS
Semua enzim oksidoreduktase memerlukan koenzim
Koenzim dapat bekerja dalam bentuk larut (L) ataupun bentuk prostetik (P)
Pada reaksi redoks, satu atau 2 proton dari satu molekul sering juga dipindahkan ke molekul lain bersama-sama dengan elektron
Secara umum yang dipindahkan tersebut dikenal sebagai ekivalen pereduksi
Beberapa Jenis Koenzim Redoks NAD+ dan NADP +
Koenzim Flavin FMN dan FAD Asam lipoat Ubikinon (koenzim Q) Gugus Hem Asam Askorbat Lipoamide Iron Sulfur Cluster
KOENZIM NAD+
Merupakan koenzim dehidrogenase Mentransfer ion hidrida (2e- dan 1 H+) Selalu bekerja dalam bentuk larut NAD+ mentranspor ekivalen pereduksi
dari jalur metabolisme katabolik ke rantai pernafasan, sehingga membantu metabolisme energi
NADP+ yang tereduksi, merupakan zat pereduksi penting pada biosintesis
KOENZIM FLAVIN FMN & FAD
Sebagian besar terikat erat dengan enzim (prostetik)
Gugus untuk kedua enzim tersebut untuk reaksi redoks adalah flavin (isoaloksazin)
FMN (flavin mononukleotida) membawa pada gugus flavin suatu gula alkohol yang terfosforilasi yaitu ribitol
FAD (Flavin Adenin Dinukleotida) terbentuk dari FMN yang berikatan dengan AMP
Dijumpai pada reaksi-reaksi enzim dehidrogenase , okdase dan monooksidase
Asam Lipoat
Bekerja suatu jembatan disulfida intramolekular sebagai pusat redoks
Asam lipoat yang aktif terikat secara kovalen dengan suatu residu lisin (R) dari enzim prostetik
Terutama berperan pada oksidatif asam 2-keto
Suatu jembatan disulfida juga terkandung dalam suatu koenzim peptida yaitu glutation
UBIKINON (KOENZIM Q)
Sebagai pemindah ekivalen pereduksi dalam rantai pernafasan
Pada reduksi, kinon beralih bentuk menjadi hidrokinon yang aromatik
Sistem kino/hidrokinon terdapat dalam fotosintesis
Vitamin E & K juga termasuk dalam kelompok sistem redoks
Biasanya bekerja dalam bentuk larut
GUGUS HEM
Berfungsi sebagai kofaktor redoks, misalnya pada rantai pernafasan, fotosintesis , monooksigenase dan peroksidase
Sebaliknya dari hemoglobin, ion besi dalam hal ini mengubah valensinya
Asam Askorbat
Berbentuk L-asam askorbat Berfungsi sebagai antioksidan pada
berbagai reaksi Berfungsi sebagai koenzim pada
reaksi sintesis kolagen dan katekolamin
Lipoamide
Iron Sulfur Cluster
Koenzim Pemidah Gugus
Halaman 89 buku atlas
Mekanisme Enzim Meningkatkan Laju Reaksi Fasilitasi Proksimitas
Molekul-molekul dalam bagian aktif enzim, sehingga konsentrasi efektif reaktan
Katalisis Kovalen Rantai samping aa mempunyai sejumlah gugus nukleofilik spt : RCOO-, R-NH2, Ar-OH RS- yang berguna sebagai katalisis. Gugus-gugus tersebut menyerang bagian elektrofilik pada substrat
Mekanisme Enzim Meningkatkan Laju Reaksi
Katalisis Asam – BasaProses perpindahan proton dalam keadaan transisi. Rantai samping aa spt Glu, His, Asp, Lys, Tyr dan Cys dalam bentuk terprotonasi sebagai katalis basa
Regangan, Distorsi Molekul dan Perubahan Bentukagar d(S)/dt naik, diperlukan destabilisasi E-S dan kestabilan keadaan transisi (E-S*) naik sehingga dapat melewati barrier Ea. Destabilisasi E-S terjadi karena distorsi sudut-sudut dan panjang ikatan molekul
Isosterik dan Allosterik
Inhibitor
MEKANISME KERJA OBAT
Secara Fisika Secara Kimia Secara Enzimatik
Inhibitor bekerja dengan menghalangi reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh manusia sehingga menimbulkan aksi/efek berlawanan
MEKANISME
Secara FisikaEnzim terdenaturasi oleh panas
Secara KimiaEnzim didenaturasi oleh zat-zat kimia tertentu seperti asam, basa, atau koenzim
Persaingan substratneurotransmitter bersaing dengan senyawa lain yang memiliki gugus fungsi yang sama untuk terikat dengan enzim
Mengubah bentuk area kontak enzim sehingga substrat tidak dapat bereaksi dengan enzim
FUNGSI
Menghalangi kerja enzim Mengatur reaksi biokimia Mematikan kerja sel
QUESTIONS PLEASE
Tugas 41.Jelaskan mekanime kerja inhibitor dan berikan contohnya minimal 5?2.Jelaskan mekanisme kerja koenzim?3.Jelaskan pembagian koenzim dan berikan contoh minimal 10?