06.-Embriogenesis-dan-Induksi-Embrio-Bagian-II-2011.pdf

download 06.-Embriogenesis-dan-Induksi-Embrio-Bagian-II-2011.pdf

of 42

Transcript of 06.-Embriogenesis-dan-Induksi-Embrio-Bagian-II-2011.pdf

  • EMBRIOGENESIS DAN INDUKSI EMBRIO (BAGIAN II)

    LABORATORIUM EMBRIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGORhttp

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    Indikator pencapaian: Definisi dan tahapan embriogenesis (pembelahan, blastulasi, gastrulasi dan

    neurulasi) Parameter pertumbuhan dan perkembangan embrio Pertumbuhan dan perkembangan embrio (waktu, tempat, proses) Pembelahan, Blastulasi, Gastrulasi dan Neurulasi Kaitan Tipe Pembelahan dengan Tipe Sel Telur Prinsip perkembangan: Segregasi sitoplasma dan induksi embrionik terkait

    dengan potensi prospektif sel Konsep organiser yang menjelaskan tentang proses induksi terkait dengan

    peta takdir Peranan hereditas inti dan sitoplasma (maternal) dalam perkembanganAktivasi gen dalam proses diferensiasi (metilasi dan asetilasi) terkait dengan

    waktu dan proses embriogensis Kembar identik (monozigotik): komplit dan inkomplit Khimerism termasuk freemartinWawasan bioteknologi: splitting, kloning, stem cell

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    Prinsip perkembangan: Segregasi sitoplasma dan induksi embrionik terkait dengan potensi prospektif sel

    Diferensiasi terjadi melalui :1. Segregasi sitoplasmic (cytoplasmic determination)

    Proses diferensiasi secara independen. Sel bersifatunipoten (determined). Kerusakan satu sel bisa cacat.disebut juga Mozaic Development (moluska, tunika, anelida)

    2. Induksi embrionik (Progressive Determination)Diferensiasi secara dependen melalui interaksi seluler. Sel pada awalnya totipoten, pluripoten dan berangsurmenjadi unipoten.disebut juga Regulatory Development (Vertebrata: amfibia, mamalia)

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    1. Segregasi sitoplasma (cytoplasmic determination)= Mozaic Development

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    2. Regulative Development /Embryonic Induction(progressive determination)

    Contoh paling menonjol pada embrio MAMALIA

    Embrio dini memiliki sifat totipotensi

    Diferensiasi & determinasi, melaluiproses interaksi langsung & induksi

  • Proses Induksi EmbrioSecara Bertahap

    Potensi Induksi, Diferensiasi Determinasi

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    Diferensiasi: perubahan bentuk & fungsi sel atau sekelompok sel kedalam bentuk/ fungsi yg baru

    Determinasi

    takdir sel menjadi tetap melalui proses diferensiasi (perubahan biokimia dan fungsi seluler)

    Potensi Sel:kemampuan sel untuk berdiferensiasi

    Totipotensi >>>> Pluripotensi >>> Unipotensi

    Proses pematangan dimana sel yg telah mengalamideterminasi (determined) dapat dikenali sbg sel

    spesifik

  • TOTIPOTENSI:

    Kemampuan masing-masing blastomer untuk berdiferensiasi sangat luas, dapat membentuk individu utuh,

    Contohnya: pada embrio mamalia tahap 2-8 sel.

    Dapat dibuktikan melalui percobaan:

    1. Dengan cara melukai (mengurangi) salah satu blastomer 2. Penambahan blastomer (agregasi embrio): pd pembuatan

    hewan khimera.3. Percobaan pemisahan blastomer (pembuatan kembar

    identik)

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    A. Mematikan (pengurangan) satu blastomer

    B. Penambahan satu blastomer : Pembuatan hewan khimera

    Percobaan Totipotensi

  • TOTIPOTENSIMORULA

    AGREGASIBLASTOMER

    HEWANKHIMERA

    EKSPERIMENTALht

    tp://

    aff.f

    kh.ip

    b.ac

    .id

  • TOTIPOTENSI, contohnya pd kejadian kembar identik ht

    tp://

    aff.f

    kh.ip

    b.ac

    .id

  • Pembentukan sel darah

    Pluripoten

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Potensi Prospektif dan Nasib Prospektif1. Pada blastula:

    Potensi prospektif >> Nasib prospektif

    2. Pada Gastrula:Potensi prospektif = Nasib prospektif

    Kemampuan induksi suatu daerah pada embrio

    Tergantung lokasi daerah dan umur embrio

    Konsep Organiser, yang menjelaskantentang proses induksi terkait dengan peta takdir

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    KONSEP ORGANIZER

    Pada embrio mamalia, sel-sel blastomer yg semula bersifat totipoten secara bertahap mengalami diferensiasi dan terjadi

    penurunan potensi; namun terbentuk suatu pusat induksi yg akan merangsang proses diferensiasi sel-sel lain di sekitarnya

    Teori dan kemampuan induksi dapat dibuktikan dgn percobaan:Teknik transplantasi jaringan

    Sifat totipotensi embrio hanya terbatas pada EMBRIO DINI tahap preimplantasi

    Akibat pembelahan, diferensiasi, migrasi

    Terjadi penurunan potensi dan terbentuknya PUSAT INDUKSI

    ORGANIZER PRIMER

  • Percobaan transplantasi pd blastula amfioksus

    Bagian dorsal (bakal notokorda) blastula amfioksus mampu induksi pembentukan daerah kepala-II

  • Patten & Charlson,1974

    Transplantasi bagian simpul hensen embrio ayam (awal gastrula)

    Simpul Hensen mampu induksi pembentukan buluh saraf II

  • Transplantasi resipien

    Takdir sel

    Kem

    ampu

    an in

    duks

    i

    Percobaan tranplantasi daerah bakal mata pd blastula amfioksus

  • PETA TAKDIR

    Daerah-daerah tertentu pada sel telur atau blastoderm embrio telah memiliki nasib (takdir) tertentu yang akan berkembang menjadi bagian-bagian atau organ tertentuh

    ttp://

    aff.f

    kh.ip

    b.ac

    .id

  • Membuktikan PETA TAKDIRa. Pewarnaan vitalb. Pelabelan

  • Peranan Hereditas Inti dan Sitoplasma(maternal) dalam Perkembangan

    Dua faktor utama sel yang mengaturaktivasi gen pada proses perkembangan

    1. Bahan Inti / NUCLEUS 2. Bahan SITOPLASMA

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    CELL NUCLEUS

    CHROMOSOME

    GENOME/ GENES/ DNA

  • Lanjutan

    Kondisi awal faktor maternal pd oosit

    merupakan faktor kritikal dalam perkembangan embrio.

    Oosit berperan mengatur aspek:a. meiosis (Polanski, 1997), b. fertilisasi & pembelahan awalc. memodulasi perkembangan epigenetik genom embrio

    (Latham and Sapienza, 1998)

    Sebelum terjadi aktivasi genom embrio:Faktor /produk maternal : cytoplasmic maternal mRNA, proteins, antioxidant & organelles, termasuk mitokondria (mengandung mDNA).

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Aktivasi Genom Embrio- terjadi secara bertahap- waktu terjadinya berbeda antar species

    Contoh: Pd mencit terjadi pada tahap 2 sel:Sintesis RNA baru: rRNA (18-21 jam pi)

    tRNA (26-29 jam pi)

    Sintesis Protein pada masa embriogenesis:Insulin & EGF (stimulasi aktivitas metabolisme shgmeningkatkan kecepatan pembelahan sel dan jumlahblastomer)

    Keberhasilan perkembangan zigot embrio implantasi, tgantung pd: aktivasi gen & program perkembangan

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Aktivasi Gen dalam proses diferensiasi (metilasi dan asetilasi) terkait dengan waktu dan proses embriogensis

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Lanjutan..

    Sel somatis pd mamalia memiliki 2 copy genome (diploid)

    Kontribusi nyata yg diberikan induk jantan & betina padaanak-anaknya berbeda-beda

    Bagaimana gen yang diwariskan dr maternal & paternal berbeda ekspresi ?

    Terjadi switch off (silencing) pd salah satu copy gen induk

    Genomic Imprinting http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Genomic Imprinting,

    Pd setiap generasi harus mampu di HAPUS (Off) dan BENTUK (On)

    suatu proses EPIGENETIK yg dinamis, yg terlibatdalam pengaturan ekspresi sebagian kecil gen dari genome mamalia melalui proses modifikasiSTRUKTUR DNA

    Memberikan efek terhadap fenotip

    Ada 2 mekanisme utama yg terlibat dalam terjadinya imprinting, yakni: 1. Modifikasi Asetilasi Histone

    (memicu transkripsi)

    2. Modifikasi Metilasi DNA (menekantranskripsi)

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • 1. Asetilasi Histone

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    Asetilasi residu lisine pd posisi terminus dr protein histonemenghilangkan muatan positif mengurangi afinitas protein histon ke DNA

    Enzim polimerase RNA polymerase dan faktor transkripsilebih mudah berikatan pada promoter

    Umumnya, asetilasi histon memicu transkripsi; deasetilasi histon menekan transkripsi

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    2. Modifikasi Metilasi DNA

    METILASI DNA (menekan ekspresi gen)

    Penambahan CH3 pada cytosine Silencing Gene ExpressionMetilasi residu cytosine 5-methylcytosineDeaminasi 5-methylcytosine thymine.

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    Pengaturan Ekspresi Gen

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    WAWASAN BIOTEKNOLOGIKembar Identik (monozigotik):

    Kembar lambat, disebabkan oleh pemisahan ICMKembar awal, disebabkan pemisahan blastomere 2-4 sel

    Komplit / sempurna

    Kembar identik normal

    Inkomplit / tak sempurna

    Kembar identik dempet (siam)

  • http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    Kembar monozigotik, genetis sama. Normal Dempet (siam): craniopagus (KEPALA), thoracopagus

    (DADA), pygopagus (PUNGGUNG)

  • Bila besar tidak sama : yang kecil parasit (KEMBAR PARASITIK)

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • APA PERBEDAAN ANTARA HEWAN KHIMERA DAN TRANSGENIK??

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Hewan khimera

    AGREGASIBLASTOMER

    HEWANKHIMERA

    Di dalam tubuh hewan khimera terdapat sel-sel dengan genetik yang berbeda-bedaht

    tp://

    aff.f

    kh.ip

    b.ac

    .id

  • Hewan transgenik

    Hewan yang sel-selnya memiliki sisipan gen tertentu sehingga hewan tersebut mampu menghasilkan protein spesifik yang dikode oleh gen sisipan tersebut

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Fremartin Pada sapi Kembar beda kelamin Percampuran darah, hormon testosteron dr jantan

    (dihasilkan lebih dahulu), akan mempengaruhi perkembangan organ reproduksi betina.

    Anak sapi betina yang mandul (disebut fremartin).

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Kloning: transfer inti, splitting dll Splitting

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

  • Therapeutic cloning dan stem cell, kloning untuk tujuan pengobatan

    Transplantasi tanpa terjadi penolakan

    karena berasal dari stem cell hasil kloning

    dirinya sendiri

    http

    ://af

    f.fkh

    .ipb.

    ac.id

    EMBRIOGENESIS DAN INDUKSI EMBRIO (BAGIAN II)Indikator pencapaian:Prinsip perkembangan: Segregasi sitoplasma dan induksi embrionik terkait dengan potensi prospektif selSlide Number 4Slide Number 5Slide Number 6Slide Number 7Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13Slide Number 14Slide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20Slide Number 21Slide Number 22Slide Number 23LanjutanSlide Number 25Aktivasi Gen dalam proses diferensiasi (metilasi dan asetilasi) terkait dengan waktu dan proses embriogensisLanjutan..Genomic Imprinting, Slide Number 29Slide Number 302. Modifikasi Metilasi DNA Slide Number 32Slide Number 33WAWASAN BIOTEKNOLOGIKembar Identik (monozigotik):Kembar monozigotik, genetis sama.Slide Number 36Slide Number 37Slide Number 38Hewan transgenikFremartinKloning: transfer inti, splitting dllTherapeutic cloning dan stem cell, kloning untuk tujuan pengobatan