03 tokoh dan penokohan

18
KOMIK 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 1 03. TOKOH DAN PENOKOHAN

Transcript of 03 tokoh dan penokohan

Page 1: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 1

03. TOKOH DAN PENOKOHAN

Page 2: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 2

PENDAHULUAN

“Jika tokoh Anda menangis, pembaca Anda tak akan perlu menangis;

namun jika tokoh Anda punya alasan untuk menangis, dan dia tidak

menangis, pembaca Andalah yang akan menangis.”

Page 3: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 3

PENDAHULUAN: TOKOH

• TOKOH

Adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang

mengalami peristiwa/kejadian dalam berbagai

peristiwa cerita.

• Tokoh bisa berwujud manusia, binatang,

tumbuhan atau benda-benda yang diinsankan.

• Berdasarkan fungsinya, tokoh dapat dibedakan

menjadi :

1. Tokoh sentral / utama

2. Tokoh bawahan / pendamping

Page 4: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 4

PENDAHULUAN: TOKOH

• Tokoh sentral

Tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam

cerita, yang dibagi lagi menjadi :

a. Tokoh sentral protagonis.

Tokoh yang membawakan perwatakan positif atau

menyampaikan nilai-nilai positif.

b. Tokoh sentral antagonis.

Tokoh yang membawakan perwatakan yang

bertentangan dengan protagonis atau

menyampaikan nilai-nilai negatif.

Page 5: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 5

PENDAHULUAN: TOKOH

Tokoh bawahan

Tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh

sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu :

• a. Tokoh andalan.

Tokoh bawahan yang menjadi kepercayaan tokoh

sentral (protagonis atau antagonis).

• b. Tokoh tambahan.

Tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam

peristiwa cerita.

• c.Tokoh lataran.

Tokoh yang berfungsi sebagai latar cerita saja.

Page 6: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 6

PENDAHULUAN: PENOKOHAN

PENOKOHAN

Adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan

citra tokoh. Beberapa metode penyajian :

a. Metode analitis/langsung/diskursif.

Penyajian watak tokoh dengan cara memaparkan

watak tokoh secara langsung.

b. Metode dramatik/tak langsung.

Yaitu penyajian watak tokoh melalui pemikiran,

percakapan, dan tingkah-laku tokoh yang disajikan

pengarang.

Page 7: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 7

PENDAHULUAN

• Daya tarik komik: gambar vs cerita

• Dalam karya yang bagus, kita bisa:

1. menemui seseorang dan mengenalnya

lebih dalam,

2. menemukan diri kita sendiri, dalam bentuk

tersamar

• dengan berkhayal kita bisa mengalami dan

memahami berbagai hasrat yang kita miliki.

Page 8: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 8

PENDAHULUAN

• Tokoh adalah plot dan plot

adalah tokoh. Bahkan tokoh

sebenarnya lebih penting

daripada plot.

• Dari sosok tokoh, plot mudah

berkembang. Jika berhasil

menciptakan tokoh yang

meyakinkan, maka hal-hal

lainnya akan tercipta dengan

mudah.

Page 9: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 9

PENDAHULUAN

• Oleh karena itu, tidak mengherankan jika

ada penulis yang berawal hanya dari

memunculkan tokoh-tokoh, mengenalnya

begitu dekat, dan kemudian tokoh itu

sendirilah yang akan bergerak

membentuk cerita.

Page 10: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 10

PENDAHULUAN

• Jika tokoh menjadi unsur cerita yang

terpenting, rasanya tidak bisa

disangkal. Tentu saja tokoh yang

mirip dengan manusia nyata, utuh

dan hidup, dapat dipercaya dan layak

disayangi.

• Sebagai pembaca, kita ingin

mengenal tokoh-tokoh tersebut

sebaik mengenal teman, keluarga,

dan juga diri sendiri.

Page 11: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 11

PENDAHULUAN

• Untuk menghidupkan seorang tokoh,

tidaklah cukup seorang penulis hanya

berperan menjadi “penulis”. Ia juga harus

berperan sebagai “pencerita”. Mengapa?

Karena penciptaan karya memiliki

tahap penggubahan dan penampilan.

Page 12: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 12

PENDAHULUAN

Page 13: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 13

PENDAHULUAN

• Kegiatan menuliskan cerita —

beserta penciptaan teks, pilihan kata,

dialog, gaya, nada, sudut pandang

— itulah penampilan, hal mana

merupakan bagian karya yang

menuntut peran sebagai “penulis”.

Page 14: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 14

PENDAHULUAN

• Sedangkan penciptaan tokoh, situasi serta peristiwa

— beserta pembangunan plot dan adegan,

pengurutan peristiwa, komplikasi dan pembelokan

cerita, latar tempat dan sejarah — itulah

penggubahan, bagian karya yang menuntut peran

kita sebagai “pencerita”.

• Tentu saja, tak ada pemisahan yang jelas antar

kedua peran ini, sehingga penciptaan sebuah karya

menuntut kemampuan keduanya.

Page 15: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 15

PENCIPTAAN

• Orson membagi proses penokohan menjadi

3 (tiga) bagian: penciptaan,

pengembangan, dan penampilan.

• Pada bagian penciptaan, ia membahas

tentang apa, darimana, dan bagaimana kita

mengenal tokoh.

• Ia menekankan bahwa tindakan, motif, dan

perbuatan di masa lalu merupakan tiga

cara yang terdahsyat dalam mengenalkan

tokoh.

Page 16: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 16

PENCIPTAAN

• Bukan tubuh atau penampilan fisik yang bahkan

diletakkannya, meski juga penting, sebagai urutan terakhir.

Ini untuk menepis anggapan yang keliru terutama pada

penulis pemula bahwa deskripsi fisik tokoh adalah

penokohan.

• Penokohan yang baik adalah yang bisa membuat pembaca

melontarkan tiga pertanyaan singkat: Lantas kenapa? Oh,

ya? Dan Hah?

• Memberi nama tokoh adalah keputusan terawal yang

harus dibuat penulis — hal mana sering tidak menjadi

perhatian banyak penulis.

Page 17: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 17

PENGEMBANGAN

• Orson menekankan juga pentingnya memahami bahwa

penokohan yang baik tidak sama untuk setiap jenis

karya fiksi.

• Bahwa ada empat faktor yang menentukan jenis

penokohan yang harus, sebaiknya, atau bisa dimiliki

cerita, yakni lingkungan, ide, tokoh dan peristiwa.

• Sekali kita memberi tekanan tertentu pada satu atau lebih

faktor ini, maka hal ini ibarat memulai cerita dengan

mendorong batu besar dari puncak bukit. Apapun hal lain

yang akan terjadi sebelum cerita berakhir, pembaca tak

akan puas sampai batu itu berhenti di suatu tempat.

Page 18: 03 tokoh dan penokohan

KOMIK – 03 TOKOH DAN PENOKOHAN / Hal. 18

PENAMPILAN

• Pada bagian ketiga, Orson menekankan

pentingnya suara; bahwa saat menulis, kita

akan menggunakan suara yang tidak pernah

kita gunakan saat berbicara. Persis seperti

berakting. Kita akan “masuk” ke dalam

tokohnya, bahkan ketika menggunakan orang

ketiga. Sementara banyak dijumpai pada

penulis dimana mereka menggunakan “suara”

yang sama untuk semua tokohnya.