03 Pengukuran Diameter Lbds
-
Upload
gilang-nugraha-kusuma-ardhi -
Category
Documents
-
view
479 -
download
38
Transcript of 03 Pengukuran Diameter Lbds
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 1
Pokok Bahasan- Apa itu diameter?- Pengukuran diameter-Kegunaan data diameter-Alat ukur diameter-Pengukuran lbds
prepared by:Tim Pengajar m.a. Invent. Sumberdaya Hutan
Pengukuran Diameter dan Bidang Dasar Pohon
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 2
ApaApa ItuItu Diameter?Diameter?
•Diameter:= panjang garis
lurus antara duatitik pd ling-karan yg melaluititik pusat
– Hubungannyadgn keliling:
/d k π=
- Diameter BATANG- Diameter TAJUK
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 3
PengukuranPengukuran DiameterDiameter
• Utk pohon berdiri, diameter diukur pd “setinggidada” (diameter at breast height, dbh):– Di negara yg menggunakan sistem metrik (e.g.:
Indonesia, Belanda, Jerman, dsb.), dbh = 1,30 m dpt– Di Amerika, Kanada dan India, dbh = 4,5 feet (1,37 m)– Di Belgia dan Filipina, dbh = 1,50 m– Di Inggris, dbh = 1,32 m
• Diameter mungkin diukur: – Di luar kulit (diameter outside bark, dob)– Di dalam kulit (diameter inside bark, dib)
dib = dob – 2tt=tebal kulit
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 4
• Posisi pengukuran dbh :
© van Laar & Akca (1997)
• Mengapa Dbh ? :– Pengukuran mudah dilakukan (nyaman)– Pada umumnya bebas dari banir– Memiliki korelasi yang cukup erat dgn dimensi pohon
lainnya (e.g. tinggi, volume, biomassa, dsb.)
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 5
• Posisi pengukuran dbh (lanjutan) :
© van Laar & Akca (1997)DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 66
Pengukuran Pohon Model
D = dbh (m) T = Tt ; Tbc ; Tdt (cm)V = Vt ; Vbc ; Vdt (m³)
V = Σ Vi Vi = ½(Bp+Bu)*L
Dp
&
Du ?
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 7
KegunaanKegunaan Data DiameterData Diameter• Menghitung luas bidang dasar (lbds), dan volume pohon• Sebagai penduga dimensi pohon/tegakan lainnya (e.g.
tinggi, volume, biomassa) >>> Y = f(D)• Pengaturan penebangan pohon dengan batas diameter
tertentu (misal : dalam TPTI minimal 50 cm)• Mengetahui struktur (horizontal) tegakan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 8
MacamMacam--macammacam AlatAlat UkurUkur DiameterDiameter• Alat ukur yang sering digunakan:
Caliper (apitan pohon) ; Pita ukur : phi-band (pita diameter), pita keliling
• Alat ukur yang kurang teliti:Biltmore stick ; Garpu pohon
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 9
• Caliper (apitan pohon)– Dapat digunakan utk pohon berdiri dan rebah– Pengukuran sebaiknya dilakukan 2 kali:
• pada diameter terkecil• dan diameter tegak lurus padanya,• kemudian dambil nilai rata-rata-nya
Kaki statis
Kaki bergerak
Tangkai berskala
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 10
• Caliper (lanjutan)– Keunggulan alat:
• Pengukuran relatif cepat• Pembacaan skala mudah• Secara teoritis tidak berbias• Ketelitian cukup baik (2 kali pengukuran)
– Kelemahan alat:• Kurang praktis dibawa karena alat cukup besar• Diameter pohon yang diukur dibatasi skala alat. • Jika tangkai kotor/berkarat, akan sulit
menggerakkan kakinya
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 11
• Pita ukur:– Pita keliling: skala yang ditunjukkan
adalah keliling (k)– Pita diameter (phi-band): skala
yang ditunjukkan adalah diameter
/d k π=
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 12
• Pita ukur (lanjutan):– Keunggulan alat:
• Ringan dan mudah dibawa• Ketelitian hasil pengukuran cukup baik• Pengukuran cukup satu kali
– Kelemahan alat:• Hasil pengukuran cenderung bias dan “overestimate”
terutama apabila: batang tidak silindris, pita terlipat/ melintir, posisi alat miring terhadap sumbu batang
• Pengukuran memerlukan waktu relatif lama• Sulit digunakan untuk pohon yang rebah
• Pita diameter permanen[untuk pengukuran diameter pd petak ukur permanen (pup)]
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 13
• Biltmore stick:– Berbentuk mistar berskala (panjang 60–90 cm)
– Dibuat dengan prinsip “segitiga sebangun”:
S = {D²L/(D+L)}½
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 14
• Biltmore stick (lanjutan):– Kelebihan alat:
• Pengukuran tidak perlu waktu lama• Pembacaan skala relatif mudah• Alat ringan dan mudah dibuat
– Kekurangan alat:• Kurang teliti (hanya cocok untuk mengukur kelas
diameter)• Sulit digunakan untuk pohon berdiameter besar• Jarak pandang seringkali menjadi kendala dalam
memperoleh hasil pengukuran yang teliti
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 15
• Garpu pohon:– Hanya cocok untuk mengukur kelas diameter
12
0, 5 0, 5 0,866.tan tan(30 )o
d dOP dα
= = =
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 16
• Garpu pohon (lanjutan):– Kelebihan alat:
• Praktis penggunaannya• Sangat cocok digunakan untuk pembuatan tabel
distribusi diameter pohon• Cocok untuk pengukuran pohon-pohon
berdiameter kecil– Kelemahan alat:
• Sulit digunakan untuk pohon berdiameter besar• Pengukuran harus dilakukan lebih dari 1 kali• Alat cukup besar dan berat sehingga kurang
praktis untuk dibawa-bawa• Tidak dapat digunakan untuk pengukuran
diameter yang memerlukan ketelitian tinggi
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 17
PengukuranPengukuran LuasLuas BidangBidang DasarDasar
• Luas bidang dasar/lbds (basal area, g):– Luas penampang melintang (cross-section) batang
pohon pada dbh (dgn asumsi berbentuk lingkaran):
– Lbds pohon (g) biasanya dinyatakan dalam m2
– Total lbds per satuan luas (m2/ha) disebut lbds tegakan(G) digunakan sbg salah satu ukuran kerapatan tegakan
– Lbds dapat diukur dgn alat-alat ukur diameter pohon,tongkat Bitterlich; Spiegel Relaskop Bitterlich; Dendrometer ; >>> (point sampling) >>> Lbds tegkn
214 . .g dπ=
== ∑
1( )/n
ii
G g l n = jumlah pohon ; l = luas plot pengamatan (ha)
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 18
Spiegel Relaskop Bitterlich (SRB) Telerelaskop Criterion Laser
Tongkat BitterlichDendrometer
a = lebar celahb = panjang tongkat
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 19
MendugaMenduga LbdsLbds tegakantegakan (B) (B) dgndgn point samplingpoint sampling
Pohon : in ; out ; border
border
out
in
-Tongkat Bitterlich- Dendrometer- SRB
B = (i + ½ e)*BAF
- B = lbds tegakan (m²/ha)- i = jumlah pohon in- e = jumlah pohon border- BAF = 2500*(a/b)²- a = lebar celah- b = panjang tongkat
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN 20
BahanBahan BacaanBacaan
• Husch, B., Thomas W. Beers, John A. Kershaw, Jr. 2003. Forest Mensuration. Forth Edition. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey.
Baca Bab-5• Philip, M.S. 1994. Measuring Trees and Forest. Second
Edition. CAB International Wallingford. Baca Bab-2
• Brack, C.L. (1999, 2000, 2001) Forest Measurement and Modeling - Measuring trees, stands and forests for effective forest management. Computer-based course resources for Forest Measurement and Modeling (FSTY2009) at the Australian National University. http://fennerschool-associated.anu.edu.au/mensuration/overview.htm