01 Konstruksi Handout [Compatibility Mode]
-
Upload
anisah-pratiwi -
Category
Documents
-
view
59 -
download
7
Transcript of 01 Konstruksi Handout [Compatibility Mode]
KONSTRUKSIKONSTRUKSIBANGUNANBANGUNAN
1
KTS-124 KONSTRUKSI BANGUNANKTS-124 KONSTRUKSI BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. Penghulu KH Hasan Mustapa No. 23
Telp 022-7272215 Fax 022-7202892
BANDUNG-40124
2008
BAB KEBAB KE--11
KONSTRUKSIKONSTRUKSI
2
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
DEFINISI KONSTRUKSI DEFINISI KONSTRUKSI
Cara membuat / teknik memasang, membangun, dan menyetel komponen bangunan,
3
menyetel komponen bangunan, sehingga menjadi bangunan lengkap.
ASPEK DAN SYARAT KONSTRUKSI
1.1. KekuatanKekuatan2.2. KekakuanKekakuan3.3. DaktilitasDaktilitas4.4. KeawetanKeawetan
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
4
3.3. DaktilitasDaktilitas4.4. KeawetanKeawetan5.5. Konfigurasi strukturKonfigurasi struktur6.6. EkonomisEkonomis7.7. Teknologi, peralatan, keahlianTeknologi, peralatan, keahlian8.8. Kondisi daerahKondisi daerah
1. KekuatanKekuatan
Tegangan aktual <= tegangan izin
σσσσ <= σ σ σ σ [kg/m2]
f <= f [MPa]
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
5
2. KekakuanKekakuan
Defleksi aktual <= defleksi izin
∆∆∆∆ <= ∆∆∆∆Contoh nilai ∆∆∆∆
Balok lantai tingkat : ∆∆∆∆ = (1/300 ~ 1/400)bentang
3. DaktilitasDaktilitas
Kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis besar secara bolak-balik dan berulang yang menyebabkan terjadinya pelelehan
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
6
menyebabkan terjadinya pelelehan pertama; sambil mempertahankan kekuatan dan kekakuan yang cukup, sehingga struktur tersebut tetap berdiri walaupun sudah berada dalam kondisi diambang keruntuhan.
= ∆∆∆∆ max saat ambang runtuh akibat gempa rencana
∆∆∆∆ saat leleh pertama
µµµµ = faktor daktilitas
1 <= µµµµ <= 5,3
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
7
1 <= µµµµ <= 5,3
daktail parsial
µµµµ = 1 ���� elastis
µµµµ = 5,3 ���� daktail penuh
Gempa yang terjadi dengan probabilitas beban yang dilampauinya 10% pada umur gedung 50 tahun.
Gempa rencanaGempa rencana
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
8
gedung 50 tahun.
Mekanisme daktail terjadi jika desain dalam kapasitas “balok –lemah – kolom-kuat”
Mekanisme daktailMekanisme daktail
Sendi plastisSendi plastisSendi plastis adalah mekanisme kelelehan pertama pada komponen struktur, halmana bagian komponen struktur yang didesain memikul tarik
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
9
struktur yang didesain memikul tarik mengalami kelelehan pertamakali
Riwayat terjadi lokasi sendi plastis : daerah ujung balok, daerah ujung kolom, terakhir pada dinding geser.
Lanjutan sendi plastis
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
10
a)a) Mekanisme goyang dengan pembentukan sendi plastis dalam Mekanisme goyang dengan pembentukan sendi plastis dalam kolomkolom
b)b) Mekanisme goyang dengan pembentukan sendi plastis dalam Mekanisme goyang dengan pembentukan sendi plastis dalam balokbalok
Gambar 1.1
Lanju
tan s
endi p
lastis
Sumber : [12] Suwandojo Siddiq . 1993 . Struktur Sumber : [12] Suwandojo Siddiq . 1993 . Struktur Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Menurut Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Menurut Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
15 199115 1991--03. 03. Bandung : Puslitbang Permukiman Bandung : Puslitbang Permukiman –– Departemen Departemen
BAB I : K
ONSTRUKSI
BAB I : K
ONSTRUKSI
11
Sumber : [12] Suwandojo Siddiq . 1993 . Struktur Sumber : [12] Suwandojo Siddiq . 1993 . Struktur Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Menurut Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Menurut Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Gedung 1991 SK SNI Tuntuk Gedung 1991 SK SNI T--15 199115 1991Bandung : Puslitbang Permukiman Bandung : Puslitbang Permukiman PU . pp : 9PU . pp : 9
Gam
bar 1
.2
4. Keawetan
Layak pakai pada masa umur rencana
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
12
5. Konfigurasi strukturKonfigurasi struktur
SEBAIKNYA DIHINDARI 4 (EMPAT) SEBAIKNYA DIHINDARI 4 (EMPAT) HAL BERIKUT :HAL BERIKUT :
1.1. Bentuk bangunan rumit, Bentuk bangunan rumit, top heavytop heavy, & , & setset--backback..Bentuk bangunan rumit menimbulkan torsi Bentuk bangunan rumit menimbulkan torsi
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
13
Bentuk bangunan rumit menimbulkan torsi Bentuk bangunan rumit menimbulkan torsi dan kehancuran berupa keruntuhan dan kehancuran berupa keruntuhan mendadak.mendadak.
2.2. Kekakuan tingkat tidak seragam (Kekakuan tingkat tidak seragam (softsoft--storystory).). Fatal jika beban gempa Fatal jika beban gempa menyebabkan terjadinya pertama kali sendi menyebabkan terjadinya pertama kali sendi plastis di kaki kolom lantai dasar.plastis di kaki kolom lantai dasar.
Lanjutan Konfigurasi strukturKonfigurasi struktur
3.3. Perbedaan beban antar tingkat yang Perbedaan beban antar tingkat yang besar.besar.
4.4. Struktur secara parsial / keseluruhan Struktur secara parsial / keseluruhan tidak mempunyai sistem penahan tidak mempunyai sistem penahan beban lateral.beban lateral. Kekakuan tingkat tidak Kekakuan tingkat tidak seragam (seragam (softsoft--storystory).). Fatal jika beban Fatal jika beban
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
14
beban lateral.beban lateral. Kekakuan tingkat tidak Kekakuan tingkat tidak seragam (seragam (softsoft--storystory).). Fatal jika beban Fatal jika beban gempa menyebabkan terjadinya pertama gempa menyebabkan terjadinya pertama kali sendi plastis di kaki kolom lantai dasar.kali sendi plastis di kaki kolom lantai dasar.
Lanju
tan
Konfig
urasi
Konfig
urasi
Str
uktu
rStr
uktu
r
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Perencanaan dan Perencanaan dan
Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman
BAB I : K
ONSTRUKSI
BAB I : K
ONSTRUKSI
15
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Teknologi Gempa Teknologi Gempa –– Perencanaan dan Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman –– Departemen PU . pp : 31Departemen PU . pp : 31
Gam
bar 1
.3
Lanjutan Konfigurasi StrukturKonfigurasi Struktur
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
16
Sumber : [12] Suwandojo Siddiq . 1993 . Struktur Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Sumber : [12] Suwandojo Siddiq . 1993 . Struktur Beton Bertulang Daktail dan Ketentuan Menurut Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Gedung 1991 SK SNI TMenurut Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Gedung 1991 SK SNI T--15 15 19911991--03. Bandung : Puslitbang Permukiman 03. Bandung : Puslitbang Permukiman –– Departemen PU . pp : 6Departemen PU . pp : 6
Gambar 1.4 : Contoh ke-1 konfigurasi struktur yang kurang berperilaku baik terhadap beban seismik
Lanju
tan K
onfig
urasi S
truktu
rKonfig
urasi S
truktu
r
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Perencanaan dan Perencanaan dan
Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman
BAB I : K
ONSTRUKSI
BAB I : K
ONSTRUKSI
17
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Teknologi Gempa Teknologi Gempa –– Perencanaan dan Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman –– Departemen PU . pp : 55Departemen PU . pp : 55
Gam
bar 1
.5 :
Konfig
urasi S
truktu
r y
ang K
urang C
ocok u
ntu
k
Konfig
urasi S
truktu
r y
ang K
urang C
ocok u
ntu
k
Daerah S
eis
mik
:Daerah S
eis
mik
:
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Perencanaan dan Perencanaan dan
Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman
BAB I : K
ONSTRUKSI
BAB I : K
ONSTRUKSI
18
1.Dinding
Geser tid
ak
Menerus
2.Balok Terputus
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Teknologi Gempa Teknologi Gempa –– Perencanaan dan Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman –– Departemen PU . pp : 56Departemen PU . pp : 56
Gam
bar1.6
: Conto
h k
e-3
konfig
urasi s
truktu
r y
ang k
urang b
erperila
ku b
aik
te
rhadap b
eban s
eis
mik
Lanju
tan : K
onfig
urasi S
truktu
r y
ang K
urang C
ocok u
ntu
k
Lanju
tan : K
onfig
urasi S
truktu
r y
ang K
urang C
ocok u
ntu
k
Daerah S
eis
mik
:Daerah S
eis
mik
:
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Perencanaan dan Perencanaan dan
Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman
BAB I : K
ONSTRUKSI
BAB I : K
ONSTRUKSI
19
3.Kekakuan
Kolom tid
ak
Seragam
4.Balok Kuat
Kolom Lemah
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Teknologi Gempa Teknologi Gempa –– Perencanaan dan Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman –– Departemen PU . pp : 56Departemen PU . pp : 56
Gam
bar1.7
: Conto
h k
e-4
konfig
urasi s
truktu
r y
ang k
urang b
erperila
ku b
aik
te
rhadap b
eban s
eis
mik
Lanjutan : Konfigurasi Struktur yang Kurang Cocok untuk Lanjutan : Konfigurasi Struktur yang Kurang Cocok untuk Daerah Seismik :Daerah Seismik :
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
20
5. Bukaan yang Lebar pada
Dinding Geser
6. Bukaan /
Perlemahan
pada
Diafragma
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Teknologi Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Teknologi Gempa Gempa –– Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Permukiman –– Departemen PU . pp : 56Departemen PU . pp : 56
Gambar 1.8 : Contoh ke-5 konfigurasi struktur yang kurang berperilaku baik terhadap beban seismik
Lanjutan : Konfigurasi Struktur yang Kurang Cocok untuk Lanjutan : Konfigurasi Struktur yang Kurang Cocok untuk Daerah Seismik :Daerah Seismik :
8. Set-back
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
21
7. Perubahan Drastis
Rasio Massa atau
Kekakuan
Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Teknologi Sumber : [14] Suwandojo Siddiq . 1995 . Teknologi Gempa Gempa –– Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Perencanaan dan Pelaksanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Bangunan Tahan Gempa. Bandung : Puslitbang Permukiman Permukiman –– Departemen PU . pp : 56Departemen PU . pp : 56
Gambar 1.9 : Contoh ke-6 konfigurasi struktur yang kurang berperilaku baik terhadap beban seismik
6. Ekonomis
Biaya dapat diminimalisasi dengan mutu Biaya dapat diminimalisasi dengan mutu tetap dapat dipertanggungjawabkantetap dapat dipertanggungjawabkan
7. Teknologi, peralatan, dan keahlian
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
22
7.
Disesuaikan dengan tipe konstruksi agar Disesuaikan dengan tipe konstruksi agar pekerjaan konstruksi efisien dan tepat pekerjaan konstruksi efisien dan tepat gunaguna
Teknologi, peralatan, dan keahlian
8. Kondisi daerah
Perhatikan tingkat ekonomi, fungsi Perhatikan tingkat ekonomi, fungsi bangunan, polusi.bangunan, polusi.
BAB I : KONSTRUKSIBAB I : KONSTRUKSI
23