humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT...

14
STUDI KASUS II-A Keunggulan Tata Kelola TI BCA PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group. Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di dunia, PT.Djarum Kudus. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial. VISI dan MISI Kenyamanan, keamanan, dan keandalan adalah prioritas utama kami saat memberikan layanan finansial bagi seluruh nasabah BCA. Kami bertekad untuk terus menjadi pemimpin di industri perbankan nasional yang berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Visi BCA adalah Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Sedangkan misinya adalah: 1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan. 2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah. 3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA. 1

Transcript of humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT...

Page 1: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

STUDI KASUS II-AKeunggulan Tata Kelola TI BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group. Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di dunia, PT.Djarum Kudus. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

VISI dan MISIKenyamanan, keamanan, dan keandalan adalah prioritas utama kami saat memberikan layanan finansial bagi seluruh nasabah BCA. Kami bertekad untuk terus menjadi pemimpin di industri perbankan nasional yang berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Visi BCA adalah Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Sedangkan misinya adalah:

1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.

Tata Kelola TI BCA

BCA terus mengembangkan bidang Teknologi Informasi untuk mendukung

1

Page 2: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

tujuan bisnis dan mempertahankan bisnis inti BCA sebagai bank transaksi. Sebagai salah satu bank utama yang bergerak di bidang perbankan transaksi, sangatlah penting bagi BCA untuk menyediakan layanan perbankan yang andal, aman dan dapat dipulihkan (recoverable) setiap saat. BCA memastikan para nasabah dapat melakukan transaksi dengan mudah dan lancar kapanpun dan di manapun. Lebih lanjut, BCA memelihara kualitas data center yang berstandar internasional dengan didukung oleh business continuity plan dan disaster recovery center yang beroperasi secara real time, disamping terus mengikuti perkembangan teknologi terkini di dunia perbankan. Semuanya ini dilakukan agar BCA tetap menjadi salah satu yang terdepan di dalam persaingan industri perbankan Indonesia.

Salah satu produk system pembayaran untuk transaksi kecil dengan menggunakan kartu elektronik yang sudah banyak digunakan oleh para nasabah bahkan non nasabah dapat memilikinya adalah kartu Flazz BCA.

Selain itu tak ada yang bisa menyangkal bahwa bank ini sukses dengan jaringan ATM-nya yang multifungsi, Internet banking-nya yang aman (berkat penggunaan token) dan dipakai cukup banyak nasabah, serta mobile banking-nya yang menawarkan fleksibilitas. Menyimak produk-produk itu gampang terlihat bahwa teknologi memainkan peranan penting, “Arsitekturnya TI-nya memang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga kalau mau menciptakan channel yang baru, itu mudah, “kata Hermawan Tendean, Chief Manager TI BCA, “Tapi, system TIBCA bisa seperti sekarang tidak tercipta sekaligus. Itu melalui proses yang panjang, Ibaratnya, ada uang sekolahnya,’ ia menambahkan.

Dalam upaya mengembangkan IT utk kebutuhan back end dan front end, sejak 1990 telah diterapkan System core banking dengan menggunakan software Marshal & Illsley Bank dari Amerika Serikat. Dengan begitu, bagian back office BCA sudah bisa terintegrasi. Misalnya system produk (tabungan) Tahapan dan giro sudah terintegrasi ke pembukuannay (modul general ledger/GL). Karena itu begitu terjadi transaksi, tidak harus di-posting legi ke Modul GL, karena system akan melakukannya secara otomatis. Bersamaan dengan pembangunan back office, konsep sentralisasi very small aperture terminal (VSAT) dari provider satu grup, yakni Rintis – juga mulai dijalankan. System di kantor-kantor cabang pun standarisasi. Menurut eksekutif yang bergabung dengan BCA sejak 1987 itu, kalau itu investasi yang dibenamkan untuk membangun system tersebut mencapai US$ 6-7 juta.

Sejak 2000-an system TI BCA diperbarui dengan memperkenalkan konsep Three Tiers (3-tiers) yang mencakup back-end (back-office), middleware dan front-end (front office). BCA mengadopsi 3-tiers setelah melihat pengalaman bank-bank lain di luar. Kami melakukan benchmarking, terutama ke Citibank dan DBS Bank di Singapura. Lalu dipelajari untung-ruginya. Jadi basic-nya dari situ ketika Dalam Arsitekturnya TI BCA,

2

Page 3: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

system back-end dijalankan pada mesin mainframe sebagai platform teknologi perbankan yang disebut Integrated Banking System (IBS). Fungsi IBS hanya untuk mencatat saldo nasabah atau mencatat transaksi; sedangkan system front-end lebih difokuskan sebagai second layer. System front-end di kantor cabang menggunakan PC yang dihubungkan dengan jaringan LAN. Sementara untuk ke nasabah terdiri dari beberapa delivery channel, yakni ATM, Internet banking dan mobile banking. Nah menurut Hermawan, lantaran teknik programming dan messaging antara system back-end dan front-end ini berbeda, maka dijembatani dengan aplikasi middleware. Dalam operasionalnya, IBS bersama dengan sejumlah system aplikasi yang berorientasi tugas operasional lainnya secara terpadu membentuk platform layanan untuk menangangi 3,5 – 4 juta transaksi per hari sepanjang tahun.

Sistem back-end tersimpan di data center BCA. Terkait dengan data centre, BCA hingga kini masih mengembangkan system dua data centre yang saling mem- back-up. Tujuannya, jika ada masalah di salah satu data centre yang satunya akan mem-back-up daqn mengambil alih tugas. Tentu saja, biaya pengembangan data centre berganda yang masih relative besar yang disebut Hermawan mencapai US$ 60 juta.

Berbeda dari kebanyakan bank lain, BCA memisahkan antara data centre dengan disaster recovery centre (DRC)nya. System DRC telah dimiliki BCA sejak 1989. sejak 2002, system DRC inidi tempatkan di Singapura dan dipercayakan pada IBM untuk mengelolanya. Untuk membangun arsitektur sesuai dengan konsep 3-tiers. Tim TI BCA pun dibentuk dan dibagi dalam tiga kelompok yang saling terintegrasi mesti fungsi kerjanya berbeda-beda. Pertama adalah Grup Aplikasi yang fungsi utamanya membangun atau membuat program aplikasi (software). Misalnya untuk produk tahapan, Grup Aplikasi inilah yang merancangnya. Mulai dari pembuatan program untuk nomor rekening inquiry saldo; perhitungan undian; bunga; biaya administrasi; hingga program pencetak buku tabungan. Mengingat begitu banyaknya jenis aplikasi, maka grup ini dibagi lagi menjadi tiga subgroup. Subgroup Aplikasi Pertama lebih focus menggarap aplikasi untuk produk pendanaan, seperti Tahapan, tapres, giro dan deposito. Subgrup Aplikasi Kedua berkonsentrasi mengembangkan aplikasi kredit, mulai dari kredit ritel, korporat, atau kartu kredit. Sementara subgroup Aplikasi Ketiga bertugas khusus menyiapkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan internal BCA seperti aplikasi inventory dan SDM. Boleh dibilang Grup Aplikasi ini merupakan kelompok besar karena diperkuat sekitar 100 orang staf. Kelompok kedua adalah Grup system Network dan Operasional (SNO). Grup ini terdiri dari sekitra 60 orang.” Grup SNO inilah yang menentukan hal-hal seperti back-end nya akan menggunakan mesin apa, middleware-nya memakai system apa, hardware yang dipillih apa dan sebagainya,” Hermawan menerangkan.

Staf operasional bertugas menjalankan program yang telah dibuat dan di tentukan Grup Aplikasi, seperti menghitung bunga komponen biaya

3

Page 4: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

administrasi. Selain itu, tim operasional bertugas memonitor system supaya tetap berjalan. Adapun staf network punya tugas pokok mengelola system jaringan. Termasuk, misalnya, menentukan jenis jaringan yang cocok untuk suatu kantor cabang. Biasanya, penentuan jenis jaringan ini tergantung pada volume transaksi dan besar asset kantor cabang. Untuk system jaringan cabang-cabang yang besar umumnya menggunakan fiberoptik, jaringan multiprotocol label switching (MPLS), dan wireless wide area network (WAN). Adapun kelompok ketiga dalam tim TI BCA adalah Grup Sekuriti. Grup beranggota 20 orang inilah yang menentukan; siapa yang berhak mengakses apa; bagaimana kebijakan password dan antivirus; bagaimana agar system tidak di kerjai orang (di back) dan sebagainya.Hasil yang di capai BCA dengan mengembangkan infrastruktur TI yang mapan seperti itu terutama sekali adalah terbangunnya jaringan ATM terbesar di Indonesia dengan fungsinya yang amat beragam. BCA pun bisa meluncurkan layanan Internet banking (ada yang disediakan khusus untuk korporat) yang kemudian dilengkapi dengan mobile banking. Fasilitas-fasilitas delivery itu bukan sekedar ada, tapi juga sudah di manfaatkan banyak pelanggan – yang berarti mendatangkan fee based income buat bank ini.

Kehebatan system TI BCA tersebut diakui pengamat TI Adrianto Gani. Menurut Adri, BCA sebagai consumer bank tampaknya sangat menyadari pentingnya delivery channel ketika bank lain lebih memilih berinvestasi membangun system ini. BCS dinilai jeli memosisikan delivery channel-nya sebagai business enabler.

Dengan jumlah staf TI yang relative banyak, menurut Adri, menunjukkan kesriusan BCA mengelola system TI-nya. Padahal, bank-bank lain kini lebih banyak memilih cara alih daya (outsourcing). Dengan kemandirian Tim TI-nya itu, tak heranlah BCA bisa lebih lincah dan banyak menetaskan produk baru. “Delivery Channel BCA memang paling mengagum, sehingga nasabah bisa transaksi lebih mudah, kata Adri memuji. Kendati begitu, Hermawan tidak berani mengklaim bahwa system TI BCA paling canggih ketimbang bank lain. Apalagi,ia mengingatkan di BCA peran dan fungsi TI lebih sebagai unit pendukung bisnis. Misalnya, bila tim bisnis mempunyai rencana jumlah ATM mesti mencapai sekitar 7 ribu dalam 2-3 tahun ke depan, maka tugas Grup SNO adalah bagaimana supaya system dan jaringan itu bisa menampung transaksi yang dihasilkan oleh 7 ribu ATM.

Selain arsitektur TI-nya sudah mapan, keberhasilan BCA menghadirkan produk/layanan baru dengan cepat karena sudah ada target dan arahan yang jelas ke depan. Alhasil, system TI pun sudah bisa dipersiapkan awal. Jika bank hendak meluncurkan produk/layanan baru, maka Tim TI menyediakan system TI yang mendukung, yang sydah dipersiapkan untuk jangka panjang. Keseriusan – yang turut menggawangi perombakan arsitektur BCA sejak awal – menururkan, selama arah bisnisnya jelas, maka dukungan TI akan selalu mengikuti. Ia memprediksi; dalam 3- 4 tahun ke depan belum akan ada perubahan yang signifikan. Artinya selama jangka waktu itu BCA tidak akan mengganti system core banking ataupun system ATM. Focus BCA sekarang adalah berupaya meningkatkan pelayanan ke nasabah. Misalnya, dengan mendongkrak tingkat availability. “ Arahan dari manajemen BCA sudah jelas, yakni mengarah ke consumer banking, sehingga mesti memelihara delivery channel sebaik mungkin, ‘ ungkap Hermawan.

Pusat Informasi Terpadu.

4

Page 5: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

Saat ini BCA melanjutkan pembangunan sistem pengolahan data nasabah yang terintegrasi. Sistem ini berguna untuk menyimpan berbagai informasi nasabah dalam satu data warehouse terpusat, yang membantu kami dalam mengevaluasi pola kebutuhan transaksi dan menyusun profil keuangan nasabah. Dengan adanya sistem tersebut, Bank dapat merekomendasikan solusi yang sesuai, khususnya dalam memenuhi kebutuhan nasabah Perbankan Individual.

Sistem informasi BCA memegang peranan penting dalam meningkatkan hubungan antara Bank dengan para nasabah. Saat ini BCA mengembangkan suatu sistem yang memungkinkan nasabah untuk mengajukan dan mendapatkan pinjaman melalui suatu proses yang singkat dan lebih efisien. Sistem ini berfungsi mengumpulkan sekaligus menyalurkan informasi dari dan ke unit kerja yang terkait untuk mempersingkat waktu pengolahan, pengarsipan, serta persetujuan permohonan pinjaman.

Untuk memastikan layanan perbankan tetap berjalan sekalipun dalam situasi terburuk, BCA telah mengembangkan business continuity plan secara terinci yang mencakup seluruh bidang usaha BCA. Guna menjamin keberlangsungan usahanya, pada tahun 2011 BCA telah memiliki disaster recovery center kedua di Surabaya, Jawa Timur.

Disaster recovery center ini sangat diperlukan dalam rangka memastikan kelangsungan operasional layanan perbankan apabila terjadi gangguan secara tidak terduga di daerah Jakarta. Kota Surabaya dipilih sebagai lokasi kedua disaster recovery center dan business continuity center dengan mempertimbangkan bahwa tingkat risiko terjadinya bencana alam relatif rendah, serta ketersediaan infrastruktur maupun jumlah karyawan terlatih yang cukup banyak. Disaster recovery center dan business continuity center tersebut beroperasi secara penuh pada tahun 2013.

BCA secara konsisten mengevaluasi dan memperbaharui aturan dan prosedur keadaan darurat pada seluruh tingkat operasional guna menjamin fungsi-fungsi bisnis tetap berlangsung.

Saat ini, Bank beroperasi dengan menggunakan dua data center yang saling melengkapi satu sama lain sekaligus dapat digunakan secara independen demi menjamin keberlangsungan usaha. Bank juga memiliki satu disaster recovery center di Singapura untuk memastikan kestabilan dan pemulihan (recoverability) usaha saat terjadi bencana alam di Jakarta, dimana kantor pusat BCA berlokasi. Kami berencana untuk menutup disaster recovery center yang saat ini berada di Singapura, segera setelah disaster recovery center baru di Surabaya telah selesai dibangun.

BCA menerapkan sistem komunikasi redundant dengan kapasitas tinggi untuk menjaga ketersediaan dan keandalan jaringan perbankan antar cabang-cabang utama. Redundansi jaringan (network redundancy)

5

Page 6: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

merupakan aspek penting sistem teknologi informasi BCA dalam menjalankan suatu jaringan infrastruktur yang dapat diandalkan dengan kinerja real-time. Kebijakan redundansi jaringan ini diharapkan dapat memitigasi kegagalan pada suatu titik dan memungkinkan jaringan pulih secara mandiri (selfheal) dari kerusakan peralatan, tanpa mengalami gangguan sistem ataupun kehilangan data.

Peningkatan Kualitas untuk Menyediakan Layanan yang Lebih Baik

BCA telah menyempurnakan tata kelola teknologi informasi untuk memastikan manajemen dan sistem teknologi informasi berjalan baik serta menjaga kualitas piranti lunak. Penyempurnaan tata kelola teknologi informasi dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan jumlah nasabah dan transaksi serta semakin kompleksnya kebutuhan nasabah.

Evaluasi dan perbaikan lebih lanjut terhadap arsitektur teknologi informasi akan mendukung strategi bisnis BCA sebagai bank yang mengutamakan hubungan nasabah dan peningkatan kualitas layanan, baik dalam kegiatan usaha perbankan transaksi maupun penyaluran kredit.

Pertanyaan:1. Kunjungi situs BCA, cermati fitur dan keunggulan layanan nasabah berbasis TI.2. Dalam keunggulan strategi bersaing melalui teknologi informasi BCA menggunakan

strategi yang mana? Jelaskan jawaban anda!3. Apakah yang membedakan IT di BCA dengan bank-bank lain pada umumnya.4. TI BCA menggunakan konsep 3-Tiers. Jelaskan konsep tersebut.5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Disaster Recovery Centre dan

Network Redundancy

STUDI KASUS II-BPeer To Peer  Lending Berbasis FINTECH

6

Page 7: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

Sejak Januari 2016, saat Modalku mulai beroperasi, financial technology (fintech), terutama dalam bentuk peer to peer (P2P) lending mengalami kemajuan pesat di Indonesia dan mulai dikenal masyarakat. Karena usia fintech yang masih “muda”, belum semua lapisan masyarakat mengenal dengan baik industri ini. Akan tetapi, belakangan telah muncul berbagai persepsi mengenai fintech di Tanah Air. Salah satu persepsi yang mulai berkembang adalah bahwa ekosistem keuangan Indonesia harus siap terancam oleh keberadaan fintech, terutama dunia perbankan. Bahkan bank harus bersiap-siap digantikan fintech. Benarkah demikian? Sebenarnya, fintech dan bank melayani target segmen yang berbeda. Pengguna fintech pun masih bergantung pada layanan perbankan seperti akun tabungan. Selain itu, kolaborasi antara bank dan fintech yang ada menunjukkan sinergi justru memperkuat bidang masing-masing serta membangun ekosistem keuangan makro yang lebih sehat dan inklusif. Definisi fintechMari kita mulai dari awal. Apa sebenarnya fintech? Tahukah Anda bahwa bank pun menawarkan produk dan layanan fintech? Ya, bank menawarkan layanan fintech 2.0 yang didefinisikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga jasa keuangan yang sudah mendapatkan lisensi sebagai perusahaan keuangan yang berinovasi menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan akses pasarnya. Anda pengguna kartu kredit, mesin anjungan tunai mandiri (ATM), atau digital banking? Berarti Anda pengguna fintech 2.0. //Fintech// yang saat ini menarik perhatian media dan masyarakat dikategorikan sebagai fintech 3.0, yaitu perusahaan yang memberikan layanan keuangan yang didukung teknologi terkini bagi konsumen. Karena tergolong baru, biasanya perusahaan fintech 3.0 belum memiliki lisensi jasa keuangan. Namun, OJK sedang dalam proses mengatur regulasi fintech 3.0 di Indonesia. Fintech 3.0 banyak bergerak di bidang lending, payments, e-wallet, dan crowdfunding. Mengenal P2P lendingSalah satu bentuk fintech 3.0 yang populer di Indonesia adalah P2P lending. Pendukung inklusi keuangan layanan P2P lending mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman melalui pasar digital. Modalku contohnya. Kami menghubungkan UMKM lokal yang berpotensi dengan pencari alternatif investasi melalui platform daring kami. 

7

Page 8: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

Dengan mendanai pinjaman UMKM, pemberi pinjaman Modalku mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat pengembalian yang menarik. Di sisi lain, UMKM peminjam mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan dengan proses daring yang mudah dan cepat. Dengan status P2P lending yang bergerak di dunia pinjam-meminjam, apa yang membedakannya dengan pinjaman bank? P2P lending hadir untuk memecahkan permasalahan the missing middle atau UMKM yang memiliki kapasitas berkembang namun kurang akses untuk pendanaan. Persoalan the missing middle ini terkait erat dengan masalah inklusi keuangan yang dihadapi banyak negara berkembang. Semakin banyak penduduk negara yang memiliki akses ke layanan finansial, maka inklusi keuangan nasional semakin sehat dan tinggi. Salah satu dimensi inklusi keuangan adalah akses ke pinjaman. Menurut data OJK, terdapat kebutuhan kredit nasional sebesar Rp 1.700 triliun per tahun bagi UMKM Indonesia. Lembaga keuangan yang ada hanya dapat memenuhi Rp 700 triliun dari kebutuhan tersebut, sehingga ada kekurangan pendanaan sebesar Rp 1.000 trilliun bagi UMKM Indonesia setiap tahun. Kurangnya akses kredit bagi UMKM lokal tak hanya merugikan industri usaha kecil, tetapi juga melemahkan ekonomi negara. Studi Oliver Wyman, salah satu firma konsultan manajemen finansial terbaik dunia dan Modalku menemukan, kurangnya akses terhadap pinjaman bagi UMKM Indonesia yang ingin berkembang menyebabkan kerugian sebesar 14 persen dari total PDB nasional pada 2015. P2P lending dapat menjadi jembatan antara UMKM-UMKM yang tadinya belum dapat dijamah institusi keuangan yang ada dengan UMKM-UMKM yang sudah bankworthy, sehingga suatu hari mereka pun menjadi bankworthy. Dengan kata lain, P2P lending fokus kepada segmen UMKM yang creditworthy but not yet bankworthy atau UMKM yang layak kredit namun belum pas mendapatkan kredit bank. Dengan kata lain, target segmen sektor P2P lending dan pihak perbankan jelas berbeda. Membedah struktur Jika diperinci, terdapat dua aspek pembeda P2P lending dengan pinjaman bank. Pertama, suku bunga. Karena P2P lending menjamah segmen yang lebih berisiko dibandingkan bank dan juga menawarkan pinjaman tanpa agunan, suku bunga P2P lending secara natural akan lebih tinggi dibandingkan bank. Segmen yang sudah bankworthy pasti memilih pinjaman bank ketimbang platform P2P lending.

Kedua, jumlah pinjaman platform P2P lending hanya dapat memberikan maksimal Rp 2 miliar per pinjaman. Dan ini masuk akal. Contoh: apabila suatu pinjaman P2P lending bernilai puluhan atau ratusan miliar rupiah, maka harus ada ribuan atau mungkin puluhan ribu pemberi pinjaman yang ikut proses crowdfunding. Proses crowdfunding menjadi lama dan dapat menunda pencairan pinjaman. Di sisi lain, industri perbankan menawarkan pinjaman dengan jumlah tinggi yang cocok bagi UMKM bankworthy dan korporasi. Target segmen yang berbeda menghasilkan struktur produk yang berbeda. Karena itu, industri P2P lending tidak berebutan "kue" dengan perbankan. P2P lending hanya berusaha mengisi kekosongan pendanaan sebesar Rp 1.000 triliun yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia dengan memberikan pinjaman ke segmen UMKM creditworthy, bukan UMKM bankworthy. Data OJK juga menunjukkan bahwa sektor P2P lending Indonesia telah mendanai pinjaman sebesar Rp 1,6 triliun sampai saat ini atau masih sebagian kecil (0.16 persen) dari gap pendanaan yang ada sekarang. Komplementer

8

Page 9: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

Perkembangan P2P lending sesungguhnya menguntungkan industri perbankan. Kami mengambil studi kasus Cina. Laporan Oliver Wyman menunjukkan bahwa industri P2P lending dan perbankan di Cina berkembang bersama. Di antara 2011 dan 2015, saat P2P lending berkembang pesat, kredit perbankan negara tumbuh dua kali lipat di saat yang sama. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena semakin banyak nasabah P2P lending yang "lulus" dari tahap creditworthy ke tahap bankworthy. Sehingga otomatis perbankan akan tumbuh karena target pasar kredit mereka semakin besar. Fintech P2P lending, pendeknya, dapat menjembatani pertumbuhan UMKM dan menyumbang ke kekuatan ekonomi nasional. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi adanya persaingan sengit antara perbankan dan P2P lending adalah salah. Kedua industri ini justru komplementer bila mereka berkolaborasi. Bisnis model P2P lending membuka layanan keuangan bagi segmen yang berbeda dengan segmen perbankan. Semakin banyak segmen masyarakat yang memiliki akses ke layanan keuangan, maka inklusi keuangan dan ekonomi makro akan menjadi lebih sehat. Sinergi P2P lending dan perbankan Sektor P2P lending dan perbankan dapat mengambil contoh dari kerja sama korporasi dengan start up yang menguntungkan kedua belah pihak. Di Inggris Raya, contohnya, Royal Bank of Scotland (RBS) bekerja sama dengan platform Funding Circle. Di Singapura, Funding Societies bekerja sama dengan DBS, di mana DBS akan mengarahkan UMKM yang tidak bisa dilayani bank ke fintech P2P lending Funding Societies dengan persetujuan UMKM tersebut. Funding Societies akan mengarahkan UMKM peminjam yang berhasil mendapatkan pinjaman dari layanan P2P lending ke DBS ketika UMKM peminjam telah menjadi bankworthy. Sedangkan di Indonesia, Modalku telah bekerja sama dengan Bank Sinarmas. Bank Sinarmas ikut serta memberikan pembiayaan kepada wirausahawan UMKM melalui platform Modalku. Kami juga menghadirkan sistem kustodian, di mana Bank Sinarmas menjadi pemegang dana pemberi pinjaman. Karena ada pihak ketiga yang menampung dana, maka keamanan dan transparansi lebih terjamin. Masa depan Apakah ancaman terbesar bagi dunia perbankan? Sebenarnya, industri manapun memiliki ancaman yang sama. Mereka akan lengser apabila tidak terus -menerus melakukan inovasi. Siapa yang menyangka jenama sebesar Nokia dan Blackberry akhirnya sirna dari popularitas besar yang pernah diraih beberapa tahun yang lalu? Dunia perbankan pun terus-menerus melakukan inovasi. Layanan fintech 2.0 seperti mesin ATM dan digital banking ada karena bank mengambil risiko untuk memadukan layanan keuangan dengan teknologi. Bagaimana dengan fintech 3.0? Seperti yang dijelaskan di atas, kolaborasi antara fintech 3.0 dan perbankan akan menguntungkan kedua pihak serta ekonomi makro. Bank dapat cepat melakukan inovasi, fintech 3.0 dapat memperbesar jangkauannya, dan inklusi keuangan terus meningkat. Dalam sejarah keuangan pun pernah terjadi hal yang mirip. Saat bisnis multifinance mulai menjamur, mereka sering diposisikan sebagai rival bank. Namun, target segmen multifinance berbeda dengan pasar dunia perbankan. Multifinance lebih fokus ke consumer loans dan bank lebih fokus ke corporate loans. Akhirnya kedua pihak sering bekerja sama untuk melebarkan jangkauannya.Tanpa inovasi ataupun kolaborasi, sistem keuangan akan berada pada status quo. Pertumbuhan ekonomi negara pun akan stagnan. Masalah inklusi keuangan tidak akan terselesaikan. Sebenarnya keberadaan fintech menjadi kesempatan untuk membangun masa

9

Page 10: humdiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewSTUDI KASUS II-A. Keunggulan Tata Kelola TI BCA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.

depan keuangan yang lebih ideal dan inklusif. Namun tentunya, pihak fintech dan pihak perbankan perlu bekerja sama untuk membangun masa depan tersebut.Secara global, industri Fintech terus berkembang dengan pesat. Terbukti dari bermunculannya perusahaan startup di bidang ini serta besarnya investasi global di dalamnya.Khususnya di Indonesia, bisnis ini berkembang sangat pesat hingga menarik perhatian seluruh pebisnis di Indonesia. Mengapa industri ini begitu digemari di Indonesia? Mari kita simak beberapa alasannya berikut ini#1 Fintech Memudahkan Berbagai Proses dalam Bidang KeuanganTak dapat dipungkiri Fintech memberi kemudahan dengan jangkauan luar biasa bagi mereka yang belum terjangkau produk keuangan dari bank. Selain itu, Fintech juga menyentuh generasi muda yang sudah familiar dengan internet dan memanfaatkan internet dalam segala kebutuhannya. Mengapa tidak? Nyatanya Fintech juga dapat membuat segalanya lebih sederhana dan efisien. Fintech juga membuka peluang usaha bagi generasi Y yang selalu aktif menyelesaikan masalah. Bila tidak ditemukan solusi, mereka akan membangun usaha startup dengan tujuan menghasilkan solusi bagi masyarakat.

 #2 Perkembangan Teknologi yang Menunjang FintechSeiring dengan perkembangan teknologi, muncul sebuah peluang untuk membuat perusahaan berbasis online. Misalnya, saja dalam bidang keuangan. Karena ada peluang inilah, perusahaan Fintech terus bermunculan dengan misi memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan aktivitas keuangan secara online.

 #3 Terinspirasi Pelaku Bisnis SebelumnyaSiapa yang tidak tahu perusahaan startup ternama seperti Gojek? Beberapa perusahaan startup yang sukses layaknya dongeng menjadi kenyataan. Seseorang bisa sukses hanya dalam waktu yang singkat, serta berkembang menjadi perusahaan multinasional. Hal ini menjadi salah satu pendorong para generasi muda untuk juga meraih impiannya melalui industri Fintech. Mengapa Fintech? Karena Fintech masih tergolong baru, sehingga masih ada peluang tinggi dalam memasukinya dan menjadi sukses di dalamnya.

 #4 Anggapan Bisnis Fintech yang FleksibelKarena baru sedikit peraturan yang melingkupinya, industry Fintech kerap dianggap fleksibel dan tidak kaku dibandingkan dengan bisnis konvensional. Oleh karena itu, industri ini menjadi lahan yang tepat bagi para pebisnis muda yang ingin menyalurkan kreativitasnya dalam berbisnis.

 #5 Penggunaan Teknologi, Software, dan Big DataUsaha Fintech menggunakan teknologi, software dan big data. Selain itu, Fintech juga menggunakan data dari media sosial. Data-data tersebut dapat dijadikan bagian dari analisis risiko.

Pertanyaan:1. Apakah yang melatar belakangi berkembangnya P2P Lending?2. Apakah perbedaan generasi Fintech 2.0 dan generasi Fintech 3.0?3. Jelaskan proses bisnis P2P Lending?4. Apakah Fintech menjadi ancaman ataukah peluang bagi perbankan?5. Cermati laman fintech dan sebutkan berbagai jenis layanan fintech yang kini

berkembang.

10