chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah...

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum cnidaria yang memiliki tentakel. Terumbu karang tersusun atas polip-polip yang hidup berkoloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO 3 . Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui. terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh komunitas koral. Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum cnidaria yang memiliki tentakel. Terumbu karang tersusun 1

Transcript of chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah...

Page 1: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan

sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam

jenis filum cnidaria yang memiliki tentakel. Terumbu karang tersusun atas polip-

polip yang hidup berkoloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka

rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi

berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang

belum diketahui.

terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium

karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi

terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh

komunitas koral.

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan

sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam

jenis filum cnidaria yang memiliki tentakel. Terumbu karang tersusun atas polip-

polip yang hidup berkoloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka

rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi

berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang

belum diketahui

Dalam peristilahan 'terumbu karang', "karang" yang dimaksud adalah koral,

sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai

pembentuk utama terumbu. Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga

meliputi karang hidup dan karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut.

1

Page 2: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Secara

fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh

karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar

dihasilkan koral. Kerangka karang mengalami erosi dan terakumulasi menempel di

dasar terumbu.

1.2 tujuan

Makalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang

pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut. Setelah kita mengerti apa

peranan terumbu karang maka kita akan memahami perananannya dalam ekosistem

laut. Setelah kita memahai kita akan menjaga dan melestarikan terumbu karang yang

berada di laut untuk kelestarian ekosistem laut dan biota – biotanya.

2

Page 3: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terumbu Karang

Terumbu karang (Coral reef ) merupakan masyarakat organisme yang hidup

didasar perairan dan berupa bentukan batuan kapur (CaCO3) yang cukup kuat

menahan gaya gelombang laut. Sedangkan organisme–organisme yang dominan

hidup disini adalah binatang-binatang karang yang mempunyai kerangka kapur, dan

algae yang banyak diantaranya juga mengandung kapur. Berkaitan dengan terumbu

karang diatas dibedakan antara binatang karang atau karang (reef coral ) sebagai

individu organism atau komponen dari masyarakat dan terumbu karang (coral reef )

sebagai suatu ekosistem (Sorokin, 1993).

Gambar 1 jaring makanan ekosistem terumbu karang.

3

Page 4: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Terumbu karang (coral reef ) sebagai ekosistem dasar laut dengan penghuni

utama karang batu mempunyai arsitektur yang mengagumkan dan dibentuk oleh

ribuan hewan kecil yang disebut polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri

dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang

terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh tentakel. Namun pada kebanyakan spesies,

satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut

koloni (Sorokin, 1993).

2.2 Terumbu Karang di Indonesia

Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir

dan laut, disamping hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang dan segala

kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki

bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Diperkirakan luas terumbu karang yang

terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari

perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia. Contohnya

adalah ekosistem terumbu karang di perairan Maluku dan Nusa Tenggara.

Gambar 8. Peta lokasi terumbu karang di Indonesia.

4

Page 5: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Indonesia merupakan tempat bagi sekitar 1/8 dari terumbu karang Dunia

(Cesar 1997) dan merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman biota perairan

dibanding dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

5

Page 6: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

BAB III

ISI

3.1 Ekosistem Terumbu Karang

Hewan karang sebagai pembangun utama terumbu adalah organisme laut yang

efisien karena mampu tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien (oligotrofik).

Menurut Sumich (1992) dan Burke et al. (2002) sebagian besar spesies karang

melakukan simbiosis dengan alga simbiotik yaitu zooxanthellae yang hidup di dalam

jaringannya. Dalam simbiosis, zooxanthellae menghasilkan oksigen dan senyawa

organik melalui fotosintesis yang akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang

menghasilkan komponen inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk

keperluan hidup zooxanthellae. Selanjutnya Sumich (1992) menjelaskan bahwa

adanya proses fotosintesa oleh alga menyebabkan bertambahnya produksi kalsium

karbonat dengan menghilangkan karbon dioksida dan merangsang reaksi kimia

sebagai berikut:

Ca (HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2

Fotosintesa oleh algae yang bersimbiose membuat karang pembentuk terumbu

menghasilkan deposist cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat, kira kira 10 kali

lebih cepat daripada karang yang tidak membentuk terumbu (ahermatipik) dan tidak

bersimbiose dengan zooxanthellae. Veron (1995) dan Wallace (1998) mengemukakan

bahwa ekosistem terumbu karang adalah unik karena umumnya hanya terdapat di

perairan tropis, sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama

suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami

(pristine). Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan

global yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan

karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%.

6

Page 7: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Suharsono (1999) mencatat selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu

permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 oC di atas suhu normal.

Selain dari perubahan suhu, maka perubahan pada salinitas juga akan

mempengaruhi terumbu karang. Hal ini sesuai dengan penjelasan McCook (1999)

bahwa curah hujan yang tinggi dan aliran material permukaan dari daratan (mainland

run off) dapat membunuh terumbu karang melalui peningkatan sedimen dan

terjadinya penurunan salinitas air laut. Efek selanjutnya adalah kelebihan zat hara

(nutrient overload) berkontribusi terhadap degradasi terumbu karang melalui

peningkatan pertumbuhan makroalga yang melimpah (overgrowth) terhadap karang.

Meskipun beberapa karang dapat dijumpai dari lautan subtropis tetapi spesies

yang membentuk karang hanya terdapat di daerah tropis. Kehidupan karang di lautan

dibatasi oleh kedalaman yang biasanya kurang dari 25 m dan oleh area yang

mempunyai suhu rata-rata minimum dalam setahun sebesar 10oC. Pertumbuhan

maksimum terumbu karang terjadi pada kedalaman kurang dari 10 m dan suhu sekitar

25 o C sampai 29 oC. Karena sifat hidup inilah maka terumbu karang banyak

dijumpai di Indonesia (Hutabarat dan Evans, 1984).

Selanjutnya Nybakken (1992) mengelompokkan terumbu karang menjadi tiga

tipe umum yaitu :

Terumbu karang tepi (Fringing reef/shore reef )

Terumbu karang penghalang (Barrier reef)

Terumbu karang cincin (atoll)

Diantara tiga struktur tersebut, terumbu karang yang paling umum dijumpai di

perairan Indonesia adalah terumbu karang tepi (Suharsono, 1998). Penjelasan ketiga

tipe terumbu karang sebagai berikut :

1) Terumbu karang tepi (fringing reef) ini berkembang di sepanjang pantai dan

mencapai kedalaman tidak lebih dari 40m. Terumbu karang ini tumbuh keatas atau

kearah laut. Pertumbuhan terbaik biasanya terdapat dibagian yang cukup arus.

7

Page 8: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Sedangkan diantara pantai dan tepi luar terumbu, karang batu cenderung mempunyai

pertumbuhaan yang kurang baik bahkan banyak mati karena sering mengalami

kekeringan dan banyak endapan yang datang dari darat.

Gambar 2. Terumbu karang tepi.

2) Terumbu karang tipe penghalang (Barrief reef ) terletak di berbagai jarak kejauhan

dari pantai dan dipisahkan dari pantai tersebut oleh dasar laut yang terlalu dalam

untuk pertumbuhan karang batu (40-70 m). Umumnya memanjang menyusuri pantai

dan biasanya berputar-putar seakan – akan merupakan penghalang bagi pendatang

yang datang dari luar. Contohnya adalah The Greaat Barier reef yang berderet

disebelah timur laut Australia dengan panjang 1.350 mil.

8

Page 9: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Gambar 3. The Greaat Barier reef di Australia.

3) Terumbu karang cincin (atol) yang melingkari suatu goba (laggon). Kedalaman

goba didalam atol sekitar 45m jarang sampai 100m seperti terumbu karang

penghalang. Contohnya adalah atol di Pulau Taka Bone Rate di Sulawesi Selatan.

9

Page 10: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Gambar 4. Pulau taka bone di Sulawesi

Berdasarkan kepada kemampuan memproduksi kapur maka karang dibedakan

menjadi dua kelompok, yaitu :

Karang hermatipik

Karang hermatifik adalah karang yang dapat membentuk bangunan karang

yang dikenal menghasilkan terumbu dan penyebarannya hanya ditemukan didaerah

tropis. Karang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu perpaduan antara sifat

hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya selalu bersifat fototeopik

positif. Umumnya jenis karang ini hidup di perairan pantai /laut yang cukup dangkal

dimana penetrasi cahaya matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut.

Karang ahermatipik.

Karang ahermatipik tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan

kelompok yang tersebar luas diseluruh dunia.

Perbedaan utama karang Hermatipik dan karang ahermatipik adalah adanya

simbiosis mutualisme antara karang hermatipik dengan zooxanthellae, yaitu sejenis

algae unisular (Dinoflagellata unisular), seperti Gymnodinium microadriatum, yang

terdapat di jaringan-jaringan polip binatang karang dan melaksanakan fotosistesis.

Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan kalsium karbonat yang

struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini akhirnya digunakan untuk

10

Page 11: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

menentukan jenis atau spesies binatang karang. Disamping itu untuk hidup binatang

karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara 25-32 oC (Nybakken,

1982). Menurut Veron (1995) terumbu karang merupakan endapan massif (deposit)

padat kalsium (CaCo3) yang dihasilkan oleh karang dengan sedikit tambahan dari

alga berkapur (Calcareous algae) dan organisme -organisme lain yang

mensekresikan kalsium karbonat (CaCo3). Dalam proses pembentukan terumbu

karang maka karang batu (Scleractina ) merupakan penyusun yang paling penting

atau hewan karang pembangun terumbu (reef building corals). Karang batu termasuk

ke dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai

stadium polip. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia

(atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul,

morfologi dan fisiologi.

Moberg and Folke (1999) dalam Cesar (2000) menyatakan bahwa fungsi

ekosistem terumbu karang yang mengacu kepada habitat, biologis atau proses

ekosistem sebagai penyumbang barang maupun jasa. Untuk barang merupakan yang

terkait dengan sumberdaya pulih seperti bahan makanan yaitu ikan, rumput laut dan

tambang seperti pasir, karang. Sedangkan untuk jasa dari ekosistem terumbu karang

dibedakan :

1. Jasa struktur fisik sebagai pelindung pantai.

2. Jasa biologi sebagai habitat dan dan suport mata rantai kehidupan.

3. Jasa biokimia sebagai fiksasi nitrogen.

4. Jasa informasi sebagai pencatatan iklim.

5. Jasa sosial dan budaya sebagai nilai keindahan, rekrasi dan permainan

Terumbu karang menyediakan berbagai manfaat langsung maupun tidak

langsung. Cesar (2000) menjelaskan bahwa ekosistem terumbu karang banyak

meyumbangkan berbagai biota laut seperti ikan karang, mollusca, crustacean bagi

masyarakat yang hidup dikawasan pesisir. Selain itu bersama dengan ekosistem

pesisir lainnya menyediakan makanan dan merupakan tempat berpijah bagi berbagai

11

Page 12: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

jenis biota laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Menurut Munro dan William

dalam Dahuri (1996) dari perairan yang terdapat ekosistem terumbu karang pada

kedalaman 30 m setiap kilometer perseginya terkandung ikan sebanyak 15 ton.

Sementara itu Supriharyono (2000) mengemukakan bahwa tingginya produktivitas

primer di perairan terumbu karang, memungkinkan ekosistem ini dijadikan tempat

pemijahan, pengasuhan, dan mencari makan bagi banyak biota laut. Menurut Salam

(1984) dalam Supriharyono (2000), bahwa 16% dari total hasil ekspor ikan Indonesia

berasal dari daerah karang.

Luas terumbu karang di Indonesia diperkirakan sekitar 50.000 km 2 dan

mempunyai kaenekaragaman jenis dan produktivitas primer yang tinggi. Namun

dibalik potensi tersebut, aktivitas manusia dalam rangka pemanfaatan potensi

sumberdaya alam didaerah pantai, baik secara langsung maupun tidak langsung

sering merusak terumbu karang. Menurut Suprihayono (2000) beberapa aktivitas

pemanfaatan terumbu karang yaitu :

1) Perikanan terumbu karang

Masalah perikanan merupakan bagian dari ekosistem bahkan keanekaragaman

karang dapat mencerminkan keanekaragaman jenis ikan. Semakin beragam jenis

terumbu karang akan semakin beraneka ragam pula jenis ikan yang hidup di

ekosistem tersebut. Oleh karena itu masalah perikanan tidak bisa diabaikan pada

pengelolaan ekosistem terumbu karang. Dengan meningkatnya jumlah penduduk

saaat ini maka jumlah aktivitas penangkapan ikan di ekosistem terumbu karang juga

meningkat. Apabila hal ini dilakukan secara intensif, maka kondisi ini

memungkinkan terjadinya penurunan stock ikan di ekosistem terumbu karang.

Keadaan ini akan memakan waktu lama untuk bisa pulih kembali. Pengelolaan yang

efektif harus didasarkan pada pengetahuan biologis target spesies, sehingga teknik

penangkapan yang tepat dapat ditentukan. Pengelolaan terumbu karang ini cenderung

lebih banyak ditekankan pada pengambilan karang atau aktivitas manusia seperti

12

Page 13: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

pengeboman ikan karang, dan yang lainnnya secara tidak langsung dapat merusak

karang.

2) Aktivitas Pariwisata Bahari

Untuk menjaga kelestarian potensi sumberdaya hayati daerah-daerah wisata

bahari, maka di Indonesia telah dibentuk suatu kerja sama pengembangan

kepariwisataan (Tourism Development Coorporation) yang modalnya berasal dari

dari para investor lokal, pemerintah lokal dan regional dan masyarakat Badan

kerjasama pariwisata dapat dijumpai di Nusa Dua Bali dan Manado. Adapun tugas

badan ini diantaranya adalah

• Menjaga daya tarik masyarakat terhadap pengembangan pariwisata .

• Membantu pengusaha menempati kebijaksanaan– pemerintah

• Pengadaaan dana pinjaman untuk pembangunan infra struktur.

• Pemanfaatan taman laut untuk tujuan wisata pada umumnya diperoleh melalui agen-

agen pariwisata dan scuba diving .Namun kedua agen atau arganisasi tersebut lebih

mementingkan profit daripada harapan konservasi yaitu pelestarian sumberdaya alam

laut. Sebagai akibatnya aktivitas mereka sering menimbulkan hal hal yang tidak

diinginakan atau bertentangan dengan nilai estetika atau carrying capacity

lingkungan laut.

3) Aktivitas Pembangunan Daratan

Aktivitas pembangunan di daratan sangat menentukan baik buruknya

kesehatan terumbu karang. Aktivitas pembangunan yang tidak direncanakan dengan

baik di daerah pantai akan menimbulkan dampak terhadap ekosistem terumbu karang.

Beberapa aktivitas seperti pembukaan hutan mangrove, penebangan hutan,

intensifikasi pertanian, bersama-saa dengan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS)

13

Page 14: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

yang jelek umumnya akan meningkatkan kekeruhan dan sedimentasi di daerah

terumbu karang.

4) Aktivitas Pembangunan di Laut

Aktivitas pembangunan di laut, seperti pembangunan darmaga pelabuhan,

pengeboran minyak, penambangan karang, pengambilan pasir dan pengambilan

karang dan kerang untuk cinderamata secara langsung maupun tidak langsung akan

memebahayakan kehidupan terumbu karang. Konstruksi pier dan pengerukan alur

pelayanan menaikkan kekeruhan demikian juga dengan eksploitasi dan produksi

minyak lepas pantai, selain itu tumpahan minyak tanker juga membahayakan terumbu

karang seperti yang terjadi di jalur lintasan international.

3.2 Habitat Terumbu Karang

Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang

masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut.

Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan

cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan

tidak membentuk karang.

Kondisi Optimum

Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang

membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat sekitar

di atas 20oC. Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang

jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi cahaya oleh

terumbu karang.

14

Page 15: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan

kegiatan fotosintesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang terletak pada bagian

atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan juga

melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, oksigen-oksigen hasil fotosintesis yang

terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya.

3.3 Manfaat Terumbu Karang

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan

beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Menurut Cesar (1997) estimasi jenis

manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua

yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat dari terumbu karang

yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah:

sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang

pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang,

pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.

penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di

dalamnya.

Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai

penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai

sumber keanekaragaman hayati.

15

Page 16: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

3.4 Zonasi terumbu karang

Windward reef (terumbu yang menghadap angin)

Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin. Zona ini

diawali oleh reef slope atau lereng terumbu yang menghadap ke arah laut lepas. Di

reef slope, kehidupan karang melimpah pada kedalaman sekitar 50 meter dan

umumnya didominasi oleh karang lunak. Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter

sering terdapat teras terumbu atau reef front yang memiliki kelimpahan karang keras

yang cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.

Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu (patch reef), di bagian atas

reef front terdapat penutupan alga koralin yang cukup luas di punggungan bukit

terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. Daerah ini disebut sebagai pematang

alga atau algal ridge. Akhirnya zona windward diakhiri oleh rataan terumbu (reef flat)

yang sangat dangkal.

Leeward reef (terumbu yang membelakangi angin)

Leeward merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini

umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada windward

reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. Kedalaman goba

biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang ideal untuk pertumbuhan

karang karena kombinasi faktor gelombang dan sirkulasi air yang lemah serta

sedimentasi yang lebih besar.

16

Page 17: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

3.5 Kerusakan Terumbu Karang

Ancaman terhadap terumbu karang

Fenomena alam dan berbagai tindakan destruktif masyarakat mengancam

kesehatan maupun keberadaan terumbu karang. Ancaman terhadap terumbu karang

dibagi menjadi dua kategori yaitu ancaman bencana alam dan ancaman yang

ditimbulkan oleh manusia. Ancaman yang ditimbulkan oleh alam termasuk kerusakan

akibat badai, perubahan suhu. Sedangkan ancaman yag disebabkan oleh aktivitas

manusia adalah :

Praktek penangkapan dengan racun, dengan peledak, muroami .

Sedimentasi , polusi dan sampah

Pertambangan

Praktek tourism yang tidak berkelanjutan.

membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut

membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu

sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang

pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak

pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut.

pengunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian

tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya

akan terbuang ke laut juga.

Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak

terumbu karang yang berada di bawahnya.

terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella.

penambangan

pembangunan pemukiman

reklamasi pantai

polusi

penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan

17

Page 18: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Cesar (2000) melaporkan terjadi praktek penangkapan besar–besaran dengan

bahan peledak dan cianida di Indonesia. Penyebabnya adalah demand yang tinggi

terhadap ikan karang terutama jenis kerapu ( groupers) maupun ikan Napoleon

wrasse. Dengan nilai pasar yang tinggi berkisar US$ 60-180 per kilo telah

menyebabkan perburuan ikan karang dihampir seluruh perairan Indonesia. Untuk

menjaga profit yang menggiurkan ini mau tidak mau supply tetap banyak dan biaya

ektraksi harus murah, sehingga masyarakat beramai-ramai memanen ikan

menggunakan bahan peledak dan sianida.

Gambar 5. Penggunaan bom ikan

Gambar 6. Penggunaan sianida

18

Page 19: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

Gambar 7. Kerusakan terumbu karang

Umumnya penyebab sedimentasi karena penebangan hutan atau aktivitas

masyarakat kota, sehingga simbiose algae dan karang menjadi terhalang dari

penangkapan cahaya matahari. Sedimentasi yang lebih parah terjadi apabila

penutupan lahan seperti reklamasi daerah estuaria dan pantai. Sedangkan polusi yang

terjadi disebabkan oleh bahan kimia pertanian dan limbah industri yang dibuang

keperairan. Menurut penelitian Cesar (2000) biaya polusi dan sampah kota selama 1

tahun di Indonesia adalah 987 milyar USD. Sedangkan keuntungan dari tourisme

adalah 101 milyar USD,dari perikanan 221 milyar USD, dan kesehatan (farmasi )

sebesar 4,8 mlyar USD Sehingga total manfaat yang didapatkan dari ekosistem

terumbu karang adalah 327 milyar USD, atau sepertiga dari total biaya sebesar 987

milyar USD.

Praktek penambangan karang sejak lama terjadi, umumnya untuk membangun

fondasi rumah penduduk atau kantor pemerintah di pulau terpencil dan untuk

campuran semen. Penambangan karang tidak hanya menghancurkan karang tetapi

juga mengakibatkan penebangan hutan untuk pembakaran karang. Penambangan

karang juga berdampak terhadap jasa ekologis seperti pelindung garis pantai .

Di dalam terumbu karang, koral adalah kerangka ekosistemnya. Sebagai

hewan yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya, koral merupakan

komponen yang terpenting dari ekosistem tersebut. Baik buruknya kondisi suatu

19

Page 20: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

ekosistem terumbu karang dilihat dari komunitas karangnya. Kehadiran karang di

terumbu akan diikuti oleh kehadiran ratusan biota lainnya (ikan, invertebrata, algae),

sebaliknya hilangnya karang akan diikuti oleh perginya ratusan biota penghuni

terumbu karang.

Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem dengan efisiensi yang sangat

tinggi. Lokasinya yang dekat pantai mengakibatkan pertemuan berbagai komponen

biotik yang memberikan banyak masukan dan menghasilkan energi yang besar

Disamping menghasilkan sedimen kapur pembentuk terumbu, karang juga

meningkatkan kompleksitas dan produktivitas ekosistem. Karang kadangkala disebut

juga sebagai karang batu (karang yang keras seperti batu) atau karang terumbu

(karang yang menghasilkan kapur pembentuk terumbu). Hal ini untuk

membedakannya dengan karang lunak. Jika istilah karang digunakan secara sendiri

maka itu mengacu pada karang batu atau karang terumbu, bukan karang lunak.

Karang mendapatkan makanan sebagian besar (>70%)dari algae zooxanthellae yang

terdapat di dalam tubuhnya sedangkan sisanya ia dapat memakan plankton atau

bahkan sedimen.

Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi terumbu karang

terbesar di dunia. Luas terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar

60.000 km2. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara pengekspor terumbu

karang pertama di dunia. Dewasa ini, kerusakan terumbu karang, terutama di

Indonesia meningkat secara pesat. Terumbu karang yang masih berkondisi baik hanya

sekitar 6,2% ([Webmaster] 2001). Kerusakan ini menyebabkan meluasnya tekanan

pada ekosistem terumbu karang alami. Meskipun faktanya kuantitas perdagangan

terumbu karang telah dibatasi oleh Convention on International Trade in Endangered

Species of Wild Fauna and Flora (CITES), laju eksploitasi terumbu karang masih

tinggi karena buruknya sistem penanganannya.

20

Page 21: chfajrin.files.wordpress.com file · Web viewMakalah yang kami buat ini bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya ekosistem terumbu karang yang ada di laut.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 kesimpulan

Ekosistem terumbu karang di laut sangat penting. Karena terumbu karang

merupakan tempat hidup dan tempat mencari makan dari berbagai jenis ikan yang ada

di laut. Terumbu karang juga menjaga kelestarian dari luat, bila terumbu karang rusak

maka ekosistemnya akan rusak. Pemulihan terumbu karang yang rusak sangatlah

lama memerlukan waktu ratusan taun untuk menumbuhkan terumbu karang agar

dapat menjadi tempat yang baik untuk hidup ikan.

Kelakukan buruk yang dilakukan manusia mengancam ekosistem terumbu

karang. Banyak yang dilakukan oleh manusia yang merusak terumbu karang, mereka

tidak sadar bahwa apabila terumbu karang rusak maka laut sebagi sumber mata

pencarian mereka juga akan ikut rusak.

21