teachingteam.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN SIKLUS HIDUP DAN DETERMINASI DROSOPHILA...
Transcript of teachingteam.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN SIKLUS HIDUP DAN DETERMINASI DROSOPHILA...
LAPORAN SIKLUS HIDUP DAN DETERMINASI DROSOPHILA
I. PENDAHULUAN
1. LANDASAN TEORI
A. Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila sp)
Selama musim panas Drosophila terdapat di semua bagian dunia dan salah
satu dari spesiesnya biasa untuk mengerumuni buah-buahan yang ranum dan tempat-
tempat sampah. Drosophila merupakan hewan yang tidak asing lagi dalam dunia
genetika, hewan ini sering dijadikan sebagai objek penelitian genetika.Lalat buah
(Drosophila) mudah berkembang biak serta memiliki siklus hidup yang relatif
singkat.
Periode dari pengembangan Drosophila
melanogaster bervariasi antara lain temperatur,
umumnya semua jenis berdarah dingin. Waktu
perkembangan yang paling pendek (telur-dewasa),
adalah 7 hari, dan dicapai pada suhu 28° C.
Perkembangan meningkat pada suhu yang lebih tinggi,
yaitu sekitar 30° C, selama 11 hari, hal tersebut berkaitan dengan pemanasan tekanan.
Pada suhu 25° C tersebut, lama harinya umumnya adalah sekitar 8.5 hari,
sedangkan pada suhu 18° C lama harinya sekitar 19 hari dan pada suhu 12° C lama
hari perkembangannya adalah 50 hari. betina meletakkan sekitar 400 telur, sekitar
lima tiap waktunya, dimasukkan ke dalam sebuag kantung atau material organik lain.
panjnag telur sekitar 0.5 millimetres akan mengeram setelah 12-15 jam pada suhu 25°
C. Akan menghasilkan larva instar I setelah 4 hari pada suhu 25° C, kemudian
molting sebanyak dua kali sehingga masuk ke fase larva instar II & III, hal tersebut
terjadi sekitar 24 dan 48 jam setelah eclosion. Selama masa ini, mereka akan
mikroorganime yang menguraikan buah. Kemudian larva dibungkus oleh kapsul yang
disebut puparium, puparium ini berfungsi melindungi pupa lalat buah dari gannguan
lingkungan sekitarnya. pupa tersebut akanmengalami metamorfosis selama 5 hari dan
tumbuh menjadi dewasa.
Telur Drosophila
Perkawinan pertama lalat buah
betina terjadi 12 jam setelah ”emergence”.
Betina menyimpan sperma dari jantan yang
telah mengawininya. Drosophila
melanogaster mulai bertelur setelah
berumur lebih kurang 8 jam. Drosophila
melanogaster betina sanggup menghasilkan
50-75 butir telur per hari atau dapat
menghasilkan 400-500 butir telur. Telur
Drosophila melanogaster berwarna putih
susu berbentuk bulat panjang dengan
ukuran 0,5 mm. Pada ujung anterior
terdapat lubang yang disebut mikropil dan
terdapat tonjolan memanjang seperti sendok.
Drosophila merupakan salah satu marga dari Drosophilidae. Menurut Bock
(1976), Drosophila merupakan marga yang memiliki jumlah paling besar bila
dibandingkan dengan marga yang lainnya. Sistematika Drosophila menurut Storer,
TI, dan Usinger, RL., (1975) dalam Aini (1992) adalah sebagai berikut:
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Anak kelas : Pterygota
Bangsa : Diptera
Anak bangsa : Clyclorrhapa
Suku : Drosophilidae
Marga : Drosophila
Marga Drosophila masih dapat dibagi-bagi lagi menjadi empat anak marga.
Keterangan ini berdasarkan Bock, IR. (1982) dalam Dwi Arinto Adi (1991), yaitu :
1. Marga Drosophilla Fallen
a. Anak marga Drosophila
Contoh yng termasik didalamnya adalah D. funebris, D. replata Woliaston, D.
hydei Sturtevent, D. rubida Mather, D. sulfurigaster (duda), D. Sinuata sp. Nov,
D. Pseudotetrachaeta Angus.
b. Anak marga Sophopora
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. melanogaster Meigen, D. ananassae
Doleschall, D. denticulata Bock and Wheller D. bipectinata (duda).
c. Anak marga Hirtodrosophila
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. borbosor Bock, D. mixture Bock, D.
bannae Bock dan Person.
d. Anak marga Scaptodrosophila
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. inomata Malloch, D. cancellata Mather,
D. anthemon.
Ciri-ciri umum Drosophila menurut Shorrock (1976) dalam Warsini (1996) adalah bentuk
tubuhnya bulat panjang yang terbagi atas 3 bagian, yaitu kepala, dada, dan perut.
1. Kepala
Terdapat sepasang mata majemuk (mata faset), tiga mata tunggal (ocellus), sepasang
antena yang terbagi atas beberapa segmen. Yaitu :
a. Segmen I
Scape, kecil dan bentuknya menyempit seperti cincin mengelilingi bagian basal.
b. Segmen II
Peridicle, ukurannya agak atau lebih besar dan menggembung.
c. Segmen III
Bentuknya besar dan menyerupai bola lampu.
d. Segmen IV dan V
mengalami reduksi dan terletak dibagian basal segmen VI.
e. Segmen VI
Arista, bentuknya bercabang-cabang pada bagian ujung batang utama terdapat
percabangan menggarpu.
Terdapat pula mulut yang berupa penonjolan dari bagian kepala dan berbentuk kerucut.
Pipi (gena) mempunyai diameter yang berbeda pada tiap jenis. Lebar dari titik terbawah
mata-garis tepi gena.
2. Dada (thorax)
Terdiri atas segmen-segmen, yaitu :
a. Prothorax, terdapat kaki
b. Mesithorax, terapat kaki dan sepasang sayap
Sayap merupakan penonjolan keluar dari dinding tubuh ke arah dorsolateral. Halter
atau balancer merupakan alat keseimbangan atau sensoris. Kaki terdiri atas coxa,
trochanter, femur, tibia, metatarsus dan tarsus.
c. Metathorax, terdapat kaki dan Halter
3. Perut (abdomen)
Perut terbagi atas segmen-segmen yang mempunyai pigmentasi (warna). Pada ujung
abdomen terdapat ovoporitor yang digunakan sebagai pembeda antar jantan dan betina.
Aspek-aspek morfologi untuk identifikasi menurut Bock, IR. (1976) dalam Warsini
(1996), menyebutkan beberapa aspek yang digunakan untuk proses identifikasi
Drosophila, antara lain :
1. Kepala
- Pebandingan antara bagian pipi terlebar dengan diameter mata besar.
- Perbandingan antara lebar kepala bagian dorsal dengan panjang kepala bagian dorsal.
- Bulu mata arista, ocellar,oral orbital
2. Dada
- Jumlah deret bulu acrostical terletak didepan, antara deret dorsocentral.
- Sterno-index, yaitu perbandingan antara panjang bristle SP1 sampai dengan SP3.
- Bulu prescutelar, scutellar, propleural, humeral, presutunal, notupleural dan
bulusupralar.
3. Sayap
Aspek yang sering diperhatikan adalah indeks costal (c-indeks), a/b : indeks Vena
keempat (4V-index), c/d, e/f, M-index, e/d ; g/(g+h)
4. Ukuran tubuh
2. LATAR BELAKANG
Lalat buah (Drosophila sp.) merupakan salah satu anggota dari kelas insecta yang
cukup mudah ditemukan di sekitar kita. Biasanya Drosophila dapat dijumpai berkumpul
di sekitar buah-buahan yang telah matang atau bahan makanan yang sebelumnya telah
mengalami fermentasi. Lalat buah (Drosophila) adalah organisme yang memiliki ciri-ciri
yang sudah dikenal dan sesuai untuk penyelidikan genetika karena mudah berkembang
biak dan memiliki siklus hidup singkat. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300 –
400 butir telur.
Berdasarkan uraian di atas, maka sangat tepat bagi para mahasiswa yang
mmempelajari Genetika untuk melakukan pengamatan terhadap siklus hidup lalat buah
(Drosophila sp.) dan pengamatan struktur tubuhnya. Dengan pengamatan ini diharapkan
mahasiswa dapat membedakan stdaia telur- larva- pupa- imago dalam siklus hidup
hewan tersebut dan dapat membedakan lalat jantan dan lalat betina tipe liar berdasarkan
struktur tubuh dan ciri-ciri morfologis lainnya.
3. PRINSIP KERJA
Untuk pemeliharaan dan pembiakan, Drosophila membutuhkan media yang tepat
supaya dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Medium yang sederhana hingga
medium yang lengkap dapat digunakan untuk pemeliharaan Dorosophila. Dalam
praktikum ini kami menggunakan medium agar- pisang- ragi- gula merah (APRG).
Lalat buah (Drosophila sp.) sebanyak 10 pasang jantan- betina dimasukkan dalam
botol berisi medium agar- pisang- ragi- gula merah (APRG). Medium tersebut sebagai
bahan makanan lalat. Lalat betina akan bertelur, kemudian telur berubah menjadi larva,
larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Umumnya rata-rata siklus Drosophila
adalah 10 hari.
Lalat buah Drosophila sp. Dapat dibedakan dari lalat buah betina melalui
pengamatan bentuk dan ukuran tubuh (lalat jantan lebih kecil dari lalat betina), bentuk
dan fusi pada abdomen (abdomen lalat jantan terlihat hitam) dan ada tidaknya sisir
kelamin (sex comb).
Dalam melakukan pengamatan lalat Drosophila dengan kunci determinasi species
dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis Drosophila yang tersebar di alam.
4. TUJUAN:
Membuat medium pemeliharaan Drosophila, mengerti tata cara pembiusan dan
mengisolasi betina virgin
Melakukan pengamatan siklus hidup Drosophila
Membedakan stadia telur-larva-pupa-imago dalam siklus hidup lalat Drosophila
Membuat kesimpulan tentang siklus hidup lalat buah (Drosophila sp)
Membedakan lalat jantan dan lalat betina tipe liar berdasarkan struktur tubuh
Mengidentifikasi jenis Drosophila yang tersebar di alam dengan menggunakan kunci
determinasi
II.METODE KERJA
A. ALAT DAN BAHAN :
a. Membuat medium agar-
pisang-ragi-gula merah
(APRG)
Botol kultur
Timbangan
Lumpang dan martil
Pengaduk
Kompor
Panci/gelas kimia
Kertas saring
Sumbat gabus
Pisang ambon
Papaya
Tape singkong
Agar-agar
Gula merah
Air
Natrium benzoat
Ragi roti/fermipan
b. Siklus Hidup Drosophila
Botol kultur yang berisi
medium APRG (agar-pisang-ragi-
gula merah)
Drosophila liar kurang lebih
20 pasang
Mikroskop
Lup
Kuas kecil
c. Membius Drosophila dari kultur
Kultur lalat Drosophila
Botol Pembius
Eter
Kuas ukuran 1-3
Loupe
Mikroskop binokuler
d. Determinasi Drosophila
Mikroskop stereo dan monokuler
Jarum serangga
Alkohol 70%
Cawan embrio atau kaca objek berlekuk (mikrokultur)
B. Cara Kerja
a. Membuat medium agar-pisang-ragi-gula merah (APRG)
2. Memasuka 500 gram gula merah ke dalam larutan agar- agar, aduk sampai semua gula terlarut
3. menghaluskan 600 gram pisang ambon dengan lumping martil/ belender, kemudian memasukan kedalam campuran tersebut lalu masak sampai matang
6. tutup dengan sumbat busa
5. memasukan adonan ke dalam botol kultur, kurang lebih 40 ml per botol
4. Apabila telah matang, dinginkan sebentar, kemudian beri larutan Nipagen 7 ml yang dicampur dengan asam sorbic 5 ml
1. merebus 400 ml air sampai mendidih, lalu masukan 7 gram agar-agar ke dalamnya, aduk rata
b. Siklus Hidup Drosophila
c. Membius Drosophila dari kultur
2. Mengamati perubahan yang terjadi pada medium, dan mencatat saat terjadinya telur, larva,pupa dan imago
1. memasukan lalat Drosophila hasil tangkapan ke dalam botol kultur
3. melakukan pengamatan secara periodic sekitar 4-6 jam sekali setiap hari
1. Mensentakan botol kultur secara pelan-pelan pada bantalan karet styrofoam agar semua lalat yang ada dalam ruangan botol sebelah atas akan jatuh ke bawah
2. Membuka sumbat, pertautka botol eterisasi dihadapan mulut botol biakan tersebut. Mengarahkan kedua botol tersebut dengan mulut saling berhadapan kea
rah datangnya cahaya dengan cara memegang botol itu pada tempat pertautan dengan tangan kiri
6. Mengeluarkan lalat yang sudah pingsan dan mengamati selama kurang lebih lima menit
5. Meneteskan beberapa tetes eter pada lubang yang berisi kapas pada botol eterisasi, biarkan beberapa saat sampai semua lalat pingsan (sekitar 30- 60 detik)
3. Memutar botol kultur perlahan –lahan untuk merangsang lalat agar berpindah k eke botol eterisasi
7. Menggunakan kuas kecil dalam melakukan pemisahan mutan atau penghitungan
d. Determinasi Drosophila
4. Menyumbat kedua botol eterisasi tersebut dengan cepat tetapi hati- hati, bila sejumlah Drosophila telah masuk ke dalam botol eterisasi
5. Meneteskan beberapa tetes eter pada lubang yang berisi kapas pada botol eterisasi, biarkan beberapa saat sampai semua lalat pingsan (sekitar 30- 60 detik)
6. Mengeluarkan lalat yang sudah pingsan dan mengamati selama kurang lebih lima menit
7. Menggunakan kuas kecil dalam melakukan pemisahan mutan atau penghitungan
1. menyediakan lalat Drosophila liar hasil tangkapan yang telah dikultur dalam medium APRG
2. Mengketukan botol kultur, membuka tutupnya segera pertautkan dengan mulut botol pembius, biarkan lalat berpindah tempat ke botol bius, segera tutup botol
kultur dan botol bius
3. Melakukan pembiusan dengan meneteskan eter melalui tutup botol bius
4. Memindahkan lalat yang sudah pingsan ke dalam cawan petri dan melakukan pengamatan dengan menggunakan loupe atau mikroskop
Setelah melakukan pengamatan, kemudian membuat preparat kaki depan Drosophila untuk melihat sex comb kemudian melakukan determinasi.
3. menempatkan bagian-bagian tersebut pada gelas objek tepat diatas tetesan alkohol
2. memisahkan sepasang sayap dibawah mikroskop stereo, kaki depan dan ujung abdomen dengan menggunakan jarum serangga
4. mengatur sayap agar tidak melipat, kaki depan yang satu terlihat bagian luar, yang satu lagi terlihat bagian dalam
6. amati dibawah mikroskop monokuler
5. meneteskan alcohol agar bagian tersebut tetap basah, lalu tutuplah hati-hati dengan kaca objek
1. menyediakan lalat buah jantan yang baru dimatikan pada kaca objek berlekuk yang berisi alcohol 70%
7. melakukan determinasi Drosophila dengan bantuan kunci determinasi untuk setiap kultur.
III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
a. Siklus Hidup Drosophila
TABEL PENGAMATAN DROSOPHILAPengamat : Dian Puspita Dewi
Tanggal Waktu Pengamatan Stadium perkembangan
24 Februari 2010 Jam 4 sore Drosophila belum bertelur24 Februari 2010 Jam 10 malem Masih belum terlihat adanya
telur25 Februari 2010 Jam 4 pagi Masih belum terlihat adanya
telur25 Februari 2010 Jam 2 siang Ada satu yang seperti Larva
(instar 1) bergerak-gerak tetapi masih berukuran kecil.
26 Februari 2010 Jam 8 pagi Permukaan medium berwarna putih, seperti tumpukan telur.
27 Februari 2010 Jam 8.15 pagi Telur (paling banyak di permukaan medium)+Instar I+Instar II
28 Februari 2010 Jam 7 pagi Instar III + awal pembentukan pupa
28 Februari 2010 Jam 12 siang Awal pembentukan pupa semakin banyak.
2 Maret 2010 Jam 10 malam Pupa awal semakin banyak daripada hari sebelumnya.
3 Maret 2010 Jam 11 malam Pupa awal berubah menjadi pupa dewasa/bermata pigmen
6 Maret 2010 Jam 4 pagi Sudah berubah menjadi pupa dewasa/bermata pigmen + ada beberapa yang sudah menetas menjadi individu baru.
7 Maret 2010 Jam 10 siang Lalat baru mnjadi semakin banyak, tetapi masih ada beberapa yang masih belum menetas
Pembahasan :
Dari hasil pengamatan Drosophila dalam waktu 12 hari, kami akan memaparkan tahapan siklus
hidup Drosophila mulai dari telur sampai dia menetas menjadi lalat baru. Pengamatan dimulai
pada tanggal 24 Februari jam 4 sore didapat hasil pengamatan bahwa Drosophila belum
menghasilkan telur,sampai tanggal 25 Februari jam 4 pagi Drosophila masih belum terlihat
adanya telur. Akan tetapi pada waktu jam 2 siang terlihat ada satu yang seperti Larva (instar 1)
bergerak-gerak tetapi masih berukuran kecil. Selanjutnya tanggal 26 Februari jam 8 pagi terliahat
perubahan permukaan medium berwarna putih, seperti tumpukan telur. Telur (paling banyak di
permukaan medium)+Instar I+Instar II terjadi pada tanggal 27 Februari jam 8.15 pagi , kemudian
dilanjutkan Instar III + awal pembentukan pupa pada tanggal 28 Februari jam 7 pagi, sampai
tanggal 2 maret pembentukan pupa awal semakin banyak daripada hari sebelumnya. Selanjutnya
pada tanggal 3 sampai 6 maret terlihat pupa awal berubah menjadi pupa dewasa/bermata pigmen
+ ada beberapa yang sudah menetas menjadi individu baru.Kemudian pada tanggal 7 maret
didapat lalat baru menjadi semakin banyak, tetapi masih ada beberapa yang masih belum
menetas.
Gambar Hasil Pengamatan Drosophila
Drosophila masih belum terlihat
adanya telur
Drosophila yang sudah ada
larva,pupa,tetapi belum menetas
Drosophila yang sudah menetas
Identifikasi Drosophila
1b hewan jantan dan betina umumnya berukuran kurang dari 3 mm, berwarna coklat atau
coklat tua. Hewan jantan mempunayai sisir kelamin yang terdiri dari paling sedikit satu
duri yang hitam dan lebih tebal dari bristle biasa…………………………….Anak marga
Sophophora
7b sisir kelamin terdiri dari banyak duri
8a sisir kelamin tersusun menurut panjangnya tarsus, lekuk kelamin umumnya memiliki satu
buah duri yang besar
9b sisir kelamin terdiri dari satu kelompok duri
10a sisir kelamin terdiri dari 7-20 buah duri…………………………Drosophila
melanogaster
Nama pengamat : Rodiyah
Hasil pengamatan drosophilaTanggal Pengamatan Waktu Pengamatan Stadium Perkembangan23 Februari 2010 18.00 Awal pengamatan24 Februari 2010 07.00 -
11.00 57telur16.00 9 telur21.00 10 telur
25 Februari 2010 07.00 14 telur11.00 19 telur16.00 40 telur21.00 63 telur
26 Februari 2010 07.00 50 larva11.00 60 larva16.00 63 larva21.00 64 larva
27 Februari 2010 07.00 2 Imago11.00 3 imago16.00 5 imago21.00 16 pupa
28 Februari 2010 07.00 26 pupa11.00 30 pupa16.00 35 pupa21.00 40 pupa
Determinasi drosophila1b. hewan jantan dan betina umumnya berukuran kurang dari 3 mm, berwarna coklat, atau coklat
tua. Hewan jantan mempunyai sisir kelamin yang terdiri dari paling sedikit satu duri yang hitam dan lebih tebal dari bristile biasa……………………………………………> anak marga Sophophora…….….7
7b. sisir kelamin terdiri dari banyak duri…………………………………………………………………………………….88b. sisir kelamin tersusun menurut panjangnya tarsus, lekuk kelamin umumnya memiliki satu
duri yang besar……………………………………………………………………………………………………………….……………………9
9b. sisir kelamin terdiri dari satu kelompok duri………………………………………………………………………….1010a.sisir kelamin terdiri dari 7-20 buah
duri………………………………………………………………………………..> D. melanogaster
Kesimpulan: jenis lalat buah Drosophila melanogaster
Nama pengamat : Uswatun Khasanah
Tabel Hasil Pengamatan Sikus Hidup Drosophila sp
No. Tanggal Waktu (WIB) Hasil Pengamatan (Stadium
Perkembangan )
1. 24 Februari 2010 10.00 Imago
2. 25 Februari 2010 05.00 Ada telur yang bertanduk dua
3. 26 Februari 2010 16.00 Telur bertambah, ada larva I
4. 27 Februari 2010 10.00 Telur semakin banyak, larva 1 bertambah
5. 28 Februari 2010 05.00 Larva II, dan ada larva III
6. 28 Februari 2010 10.00 Larva III
7. 28 Februaru 2010 16.00 Larva III
8. 1 Maret 2010 05.00 Larva III dan ada pupa I
9. 1 Maret 2010 16.00 Pupa I semakin banyak
10. 2 Maret 2010 05.00 Hampir semua menjadi pupa dan terdapat
pupa yang berpigmen mata
11. 3 Maret 2010 05.00 Pupa dengan mata berpigmen bertambah
12. 4 Maret 2010 10.00 Sedikit pupa mulai menghitam
13. 4 Maret 2010 16.00 Pupa hitam semakin banyak
14. 5 Maret 2010 16.00 Pupa hitam semakin banyak
15. 6 Maret 2010 10.00 Pupa betambah banyak dan sudah ada
imago
16. 6 Maret 2010 16.00 Imago bertambah
17. 7 Maret 2010 16.00 Imago bertambah banyak (hampir
semuanya)
Siklus hidup Drosophia yang diamati adalah selama 15 hari. Masa telur untuk menetas
adalah 1,5 hari dan masa menjadi larva I adalah 2 hari sedangkan untuk larva III adalah satu hari.
Untuk masa pupa, dari mulai membentuk pupa sampai pupa menjadi hitam dan akhirnya menetas
menjadi imago adalah 6 hari. Hasil siklus ini lebih cepat jika dibandingkan dengan teori yag ada.
Pada teori pupa akan menentas selama 8-11 hari. Namun pada pengamatan hanya 6 hari.
Table Hasil Determinasi Drosophila
Hasil Determinasi
1a---------------------------jumlah sisir 11 buah
2b-------warna tubuh coklat-hitam mengkilat
3b---------------tidak ada seksual dimorfisme
5a-sayap lebih panjang dan dada bergaris-garis
6b-------------------------------------D. buschii
Nama pengamat : Shanty Rahayu Kusumawardani
Tanggal Waktu pengamatan Stadium perkembangan
Rabu, 24 Februari 2010 09.00 Pemasukan Drosophila ke
dalam botol kultur , dalam
bentuk Drosophilla dewasa
Kamis, 25 Februari 2010 13.00 Telur
Jum’at, 26 Februari 2010 07.00 Larva 1
Sabtu, 27 Februari 2010 07.00 Larva 1 dan II
13.00 Larva II dan III
Minggu,28 Februari 2010 07.00 Pupa berwarna orange muda
13.00 Pupa berwarna orange muda
semakin banyak
18.00 Pupa berwarna orange
kecoklatan
Senin, 1 Maret 2010 07.00 Pupa berwarna orange
kecoklatan semakin banyak
13.00 Pupa berwarna orange
kecoklatan semakin banyak
18.00 Pupa berwarna kecoklatan
Selasa, 2 Maret 2010 07.00 Pupa pupa berwarna
kecoklatan
13.00 Pupa berwarna kecoklatan
18.00 Pupa berwarna kecoklatan
Rabu, 3 Maret 2010 07.00 Pupa berwarna kecoklatan
Kamis. 4 Maret 2010 10.00 Pupa mulai menghitam
Jum’at, 5 Maret 2010 10.00 Pupa hitam
Sabtu, 6 Maret 2010 10.00 Pupa hitam
Minggu, 7 Maret 2010 08.00 Imago
Pembahasan
Pengamatan terhadap siklus hidup Drosophilla sp dilakukan selama 12 hari. Dimulai pada
tanggal 24 Februari 2010 hingga 7 Maret 2010. Pengamatan dimulai pada tanggal 24 Februari
2010 setelah lalat buah di determinasi jantan dan betinanya. Dari hari pertama kultur drosophila
belum menghasilkan telur. Telur mulai tampak pada hari kedua kultur , yaitu pada tanggal 25
februari pukul 13.00 waktu pengamatan. Pada hari Jum’at tanggal 26 Februari hingga sabtu 27
Februari , telur sudah berkembang menjadi larva, larva I sampai larva III. Pada hari Minggu 28
Februari, larva sudah berkembang menjadi pupa dengan warna orange muda. Pada hari yang
sama pukul 13.00, pupa berwarna orange semakin banyak jumlahnya. Fase pupa ini berlangsung
sampai hari Minggu, 6 Maret 2010. Terdapat perbedaan perkembangan pupa selama rentang
waktu ini, yakni pupa mulai berwarna kecoklatan pada hari Senin, 1 Maret 2010 pukul 18.00 dan
pupa hitam pada hari kamis, 4 maret 2010 pukul 10.00. dan mulai menjadi imago pada hari
Minggu, 7 maret 2010. Perkembangan setiap fase berlangsung kulang lebih satu hingga dua hari.
Determinasi Drosophila sp
1b. hewan jantan dan betina umumnya berukuran kurang dari 3 mm, berwarna coklat, atau coklat tua. Hewan jantan mempunyai sisir kelamin yang terdiri dari paling sedikit satu duri yang hitam dan lebih tebal dari bristile biasa……………………………………………> anak marga Sophophora…….….7
7b. sisir kelamin terdiri dari banyak duri……………………………………..…………….88b. sisir kelamin tersusun menurut panjangnya tarsus, lekuk kelamin umumnya memiliki satu
duri yang besar…………………………………………………….……………………99b. sisir kelamin terdiri dari satu kelompok duri………………………………………….1010a.sisir kelamin terdiri dari 7-20 buah duri……………………………..> D. melanogaster
Kesimpulan: jenis lalat buah Drosophila melanogaster
Pengamat : Oktasari Puspitaningrum
Tanggal Waktu Pengamatan Stadium Perkembangan
24 Februari 2010 10.00 Pemasukan Drosophila ke
dalam botol kultur , dalam
bentuk Drosophilla dewasa
22.00 Masih seperti semula
25 Februari 2010 07.00 -
12.00 Telur
18.00 Telur
26 Februari 2010 09.00 Telur
14.00 Larva instar 1
20.00 Larva instar 1
27 Februari 2010 09.00 Larva instar 2
16.00 Larva instar 2
22.00 Larva instar 2
28 Februari 2010 09.00 Larva instar 3
13.00 Larva instar 3
17.00 Larva instar 3
22.00 Awal pembentukan pupa
1 Maret 2010 07.00 Awal pembentukan pupa
13.00 Pembentukan pupa
18.00 Pembentukan pupa
2 Maret 2010 07.00 Pupa
17.00 Pupa
3 Maret 2010 07.00 Pupa
13.00 Drosophila kecil
4 Maret 2010 07.00 Drosophila
Pembahasan
Drosophila yang di masukkan kedalam medium sebanyak 10 ekor betina dan 3 ekor jantan.
Pengamatan terhadap siklus hidup Drosophila dilakukan selama 9 hari. Hasil pengamatan
menunjukkan perkembangan Drosophila berjalan sangat cepat, yaitu setiap hari berubah dari
stadium satu ke stadium yang lainnya. Pada tanggal 3 Maret, hari ke 6 pengamatan, seluruh
Drosophila parental sudah mati dan F1yang hidup hanya sebanyak 2 ekor, sebagian besar mati
karena terjebak di dalam busa.
Determinasi Drosophila sp
1b. hewan jantan dan betina umumnya berukuran kurang dari 3 mm, berwarna coklat, atau coklat tua. Hewan jantan mempunyai sisir kelamin yang terdiri dari paling sedikit satu duri yang hitam dan lebih tebal dari bristile biasa……………………………………………> anak marga Sophophora…….….7
7b. sisir kelamin terdiri dari banyak duri…………………………………………………….….88b. sisir kelamin tersusun menurut panjangnya tarsus, lekuk kelamin umumnya memiliki satu
duri yang besar………………………………………………………….……………………99b. sisir kelamin terdiri dari satu kelompok duri……………………………………………….1010a.sisir kelamin terdiri dari 7-20 buah duri…………………………………..> D. melanogaster
Kesimpulan: jenis lalat buah Drosophila melanogaster
Tabel Hasil Pengamatan Determinasi Sex
Morfologi sex comb :
No Observer Species Gambar Sex comb
1 Dian P.
2 Lilih S S.Drosophila
melanogaster
3 OktasariDrosophila
melanogaster
4 RodiyahDrosophilla
melanongaster
5 ShantyDrosophilla
melanongaster
6 UswatunDrosophilla
buschii
Pembahasan
Determinasi Sex lalat buah (Drosophila sp.)
Secara umum lalat buah jantan dan lalat buah betina dapat kita bedakan secara
langsung satu sama lainnya berdasarkan bentuk luar (morfologi) tubuhnya. Morfologi
tersebut antara lain dalam hal :
Dilihat dari ukuran tubuh, pada umumnya lalat betina berukuran jauh lebih
besar dari lalat buah jantan.
Dilihat dari bagian abdomen (perut), ujung abdomen lalat buah betina agak
meruncing dan membulat karena penuh berisi telur yang siap dibuahi, sedangkan
ujung abdomen pada lalat buah jantan agak membulat dan tumpul.
Dilihat dari fusi garis pada abdomen, garis-garis gelap dan terang pada lalat
jantan berfusi sangat rapat sehingga terlihat seperti bagian berwarna hitam,
sedangkan pada lalat betina fusi garis terang dan gelap kurang rapat sehingga
lebik terlihat (belang).
Dilihat dari bagian sex comb (sisir kelamin), lalat jantan memiliki sisir kelamin
yang jelas dan berfungsi pada saat proses fertilisasi. Sisir kelam ini berupa
serabut-serabut bristle pada permukaaan distal dari sendi tarsal depan, pada lalat
betina tidak ditemukan sisir kelamin.
Setelah diamati dibawah mikroskop dan dilakukan determinasi kami peroleh data
determinasi untuk masing-masing species sebagai berikut :
No. Spesies Hasil Determinasi
1 Drosophila melanogaster
Hewan jantan berukuran lebih dari 3 mm dan
hewan betina memiliki ukuran 4-5 mm,
berwarna coklat atau coklat tua.Lalat betina
tidak memiliki sex comb sedangkan lalat jantan
memiliki sex comb yang terdiri dari paling
sedikit 7 – 20 sisir menurut baris panjang
femurnya secara vertikal dan terletak pada
segmen tarsal ke 2.
2 Drosophila annanasae Hewan jantan berukuran lebih dari 3 mm dan
hewan betina memiliki ukuran 4-5 mm,
berwarna coklat atau coklat tua.Lalat betina
tidak memiliki sex comb sedangkan lalat jantan
memiliki sex comb yang terdiri dari 5 kelompok
duri yang kecil pada tarsal ke 1 dengan jumlah
(2-3)(2-4)(4-6)(5-7)(5-8) dan 4 kelompok duri
pada tarsal ke II dengan jumlah (0-2)(2-4)(3-4)
(3-5), terletak horizontal
3 Drosophila bipectinata
Hewan jantan berukuran lebih dari 3 mm dan
hewan betina memiliki ukuran 4-5 mm,
berwarna coklat atau coklat tua.Lalat betina
tidak memiliki sex comb sedangkan lalat jantan
memiliki sex comb yang agak miring terhadap
sumbu agak miring terhadap sumbu tarsal I,
terdiri dari 2 kelompok dengan jumlah duri 5-6,
kadang-kadang terdapat 1-2 duri diantaranya,
tarsal ke II dengan 1-4 duri.
Kesimpulan
`Secara umum lalat buah jantan dan lalat buah betina dapat kita bedakan secara langsung
satu sama lainnya berdasarkan bentuk luar (morfologi) tubuhnya. Morfologi tersebut antara lain
adalah ukuran tubuh, bentuk abdomen, fusi garis abdomen, dan sex comb.
Dari hasil praktikum determinasi Drosophila, kelompok 7 umumnya menemukan jenis
Drosophila melanogaster dengan ciri-ciri hewan jantan berukuran lebih dari 3 mm dan hewan
betina memiliki ukuran 4-5 mm, berwarna coklat atau coklat tua.Lalat betina tidak memiliki sex
comb sedangkan lalat jantan memiliki sex comb yang terdiri dari paling sedikit 7 – 20 sisir
menurut baris panjang femurnya secara vertikal dan terletak pada segmen tarsal ke 2.
Species lain yang diidentifikasi oleh Uswatun adalah Drosophila buschii dengan ciri-ciri
hewan jantan berukuran lebih dari 3 mm dan hewan betina memiliki ukuran 4-5 mm, berwarna
coklat atau coklat tua.Lalat betina tidak memiliki sex comb sedangkan lalat jantan memiliki sex
comb yang agak miring terhadap sumbu agak miring terhadap sumbu tarsal I, terdiri dari 2
kelompok dengan jumlah duri 5-6, kadang-kadang terdapat 1-2 duri diantaranya, tarsal ke II
dengan 1-4 duri.
Daftar pustaka
Anonim. The Life Cycle of Drosophila melanogaster. Tersedia online pada
http://www.sinauer.com/detail.php?id=8370 (Diakses tanggal 26 Februari 2007)
http://afreedabio.blogspot.com/2009/08/identifikasi-tangkapan-dari-daerah.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/
Drosophila_melanogaster
http://zhachrrye.blogspot.com/2009/04/drosophila-melanogaster.html