karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit...

37
LAPORAN KARYA WISATA MUSEUM BAJRA SANDHI Di susun oleh : Nama : SENTOT HADI PRAYITNO NO : 25 Kelas : XI TKR A Mapel : IPS SEJARAH INDONESIA

Transcript of karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit...

Page 1: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

LAPORAN KARYA WISATA MUSEUM BAJRA SANDHI

Di susun oleh :

Nama : SENTOT HADI PRAYITNO

NO : 25

Kelas : XI TKR A

Mapel : IPS SEJARAH INDONESIA

SMK N 2 WONOGIRI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Page 2: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

KATA PENGANTAR

Dengan nikmat yang di limpahkan oleh Allah swt kepada kita semua, seluruh

siswa SMK N 2 Wonogiri telah melaksanakn kunjungan industri. Kami semuanya

tiada kurangnya mengucapkan rasa syukur yang sebesar besarnya kepada Allah

Swt sehubungan dengan acara tersebut. Agar kunjungan industri tetap menjadi

kenangan, maka kami di beri amanah dari Bapak ibu guru untuk menyusun

laporan hasil kunjungan wisata. Tidak hanya itu saja, demi kegembiraan kita

semuaseluruh siswa di SMK N 2 Wonogiri berhak membaca hasil kunjungan

wisata ini.

Laporan ini sayasusun untuk melaporkan salah satu objek wisata yang beradadi

pulau Bali dari sekian banyak panorama dan keindahan yang menjadikan Bali

sebagai pulau wisata. Dengan berpijak pada tugas guru yang di amanahkan

kepada saya, laporan ini saya buat dengan sepenuh hati tanpa ada karang yang

menempeldi hati. Sesuai dengan kurikulum 2013, laporan ini di susun untuk

memperluas pengetahuan, wawasan, keterampilan dan yang utama adalah

kreativitas pada setiap diri individu masing masing. Tapi kebanyakan DI

SMK/MK/ Sederajat, praktek sangatlah di utamakn walaupun demikian

pengetahuan sagatlah penting juga untuk perkembanganilmu pengetahuan dan

wawasan pada setiap siswa. Tanpa ada pengetahuan yang menjadi dasar, praktek

mustahil di kerjakan. Untuk itulah pengetahuan maupun praktek haruslah di

utamakan agar siswa pelajar dapat memajukan sekolah, bangsa, dan Negara.

Untuk itulah laporan ini di buat agar siswa dapat mengasah keerampilan.

penyusun

Page 3: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1. Latar Belakang.............................................................................................1

2. Rumusan Masalah........................................................................................1

3. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

4. Manfaat Laporan..........................................................................................2

BAB II ISI................................................................................................................3

1. Bentuk Bangunan Monumen Bajra Sandhi.................................................3

2. Keadaan Monumen Bajra Sandhi...............................................................7

3. Sejarah Berdirinya Monumen Bajra Sandhi..............................................8

4. Koleksi Monumen Bajra Sandhi................................................................11

BAB III PENUTUP................................................................................................13

1. Kesimpula.................................................................................................13

2. Saran..........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 4: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

BAB I

PENDAHULUAN

Nusantara merupakan Negara yang memiliki wilayah dengan wilayah

terbanyak adalah perairan dari pada daratan tak jarang orang menyebut Indonesia

adalah Negara maritim, dengan Negara yang meiliki pulau terbanyak sedunia

menjadikan indoneia kaya akan SDA(Sumber Daya Alam). Sumber daya alam

yang berlimpah , banyak Negara yang ingin menguasai Indonesia. Keindahan

alam yang menggiurkan membuat turis asing datang ke Indonesia.

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan begitu banyak

pulau tersebar di wilayah nusantara. Negara yang memiliki banyak puau maka

budaya pun juga banyak yang berbeda beda. Walaupun berbeda tatapi rakyat

Indonesia memiliki satu kesatuan dengan satu semboyan “ Bhineka Tunggal

Ika”dengan alas Indonesia raya. Budaya Indonesia sangat lah banyak dari pada

dengan negara luar, untuk itu kita harus bangga dengan negara Indonesia. Pada

lapora kali ini kita akan membahas salah stu buaday yang berada di pulau bali

yang tak kalah bgusnya dengan budaya di pulau jawa.peninggalan peninggalan

bersejarah di setiap daerah sangatlah berbeda beda, peninggalan sejarah yang ada

di pualau bali yaitu museum Bajra Sandhi. Museum Bajra Sandhi terletak di pulau

bali, museum ini berisi perlawana rakyat bali melawan penjajah secar bersama

sama dan juga kehidupan rakyat bali.

Baik budaya maupun peninggalan sejarah haruslah kita jaga dan kita lestariakan

kehebatannya. Budaya ataupun peninggalan sejarah sangat penting bagi bagsa

Indonesia keran hal ini menjadikan identitas bangasa di mata dunia yang mampu

membuat daya tarik tertimggi bagi wisatwan asing untuk datang ke nusantara.

Page 5: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara yang banyak mempunyai tempat-tempat

bersejarah. Dimana banyak kita jumpai tempat-tempat wisata yang melambangkan

simbol penjuangan rakyat yang ada didaerah tersebut. Mengingat Indonesia

adalah negara yang pernah dijajah oleh bangsa lain, baik bangsa Eropa ataupun

Asia. Jadi tidak heran jika banyak daerah-daerah yang melakukan penyerangan

untuk melepaskan diri dari belenggu penjajah. Para penjajah singgah di Indonesia

tidak hanya beberapa tahun, tetapi bertahun-tahun mereka berada di Indonesia,

dan sangat menyengsarakan rakyat Indonesia. Butuh perjuangan keras untuk dapat

terbebas dari penjajah. Monumen Bajra Sandhi merupakan salah satu tempat yang

sangat bersejarah, khususnya bagi masyarakat Bali.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana bentuk dari Monumen Bajra Sandhi ?

2.Bagaimana keadaan dari Monumen Bajra Sandhi ?

3.Bagaimana sejarah berdirinya Monumen Bajra Sandhi ?

4. Koleksi apa saja yang ada di Monumen Bajra Sandhi ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Diharapkan siswa dapat mengetahui bentuk dari Monumen Bajra Sandhi

2. Diharapkan siswa dapat mengetahui keadaan dari Monumen Bajra Sandhi

3. Diharapkan siswa dapat mengetahui sejarah dari berdirinya Monumen

Bajra Sandhi

4. Diharapkan siswa dapat mengetahui koleksi-koleksi yang ada di Monumen

Bajra Sandhi

Page 6: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

D. MANFAAT PENULISAN

1. Siswa lebih memperluas pengetahuan mengenai :

1. Bentuk Monumen Bajra Sandhi

2. Keadaan Monumen Bajra Sandhi

3. Sejarah Monumen Bajra Sandhi

4. Koleksi di Monumen Bajra Sandhi

5. Siswa dapat memenuhi salah satu tugas Sejarah Indonesia

6. Siswa lebih aktif dan memahami penulisan laporan wisata yang benar

sesuai ketentuan.

Page 7: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

BAB II

PEMBAHASAN

1. BENTUK BANGUNAN MONUMEN BAJRA SANDHI

Museum ini menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para

pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan

rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman, serta lambang

semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang

agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45

meter.

Letak monumen tersebut sangat strategis sebab berada persis di depan

Kantor Gubernur Bali, atau tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar.

Luas bangunan monumen itu adalah 4.900 m2 (70 m x 70 m) dan luas tanah

138.830 m2 .

Monumen ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, baik secara horizontal

maupun vertikal, yaitu:

Secara horizontal

Secara horizontal adalah susunan bangunannya berbentuk segi empat bujur

sangkar, simetris dan mengacu pada konsep Tri Mandala, yaitu:

1. Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling di tengah

2. Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala

3. Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari

Madya Mandala

Page 8: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3

lantai yaitu:

1. Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas

berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati

suasana kejauhan di sekeliling monumen

2. Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat

diaroma yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 ini sebagai tempat pajangan

miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Di bagian luar

sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati

suasana sekeliling

3. Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar gedung monumen, yang

terdapat ruang informasi, ruang perpustakaan, ruang pameran, ruang

pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Di tengah-tengah

ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan

tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.

Secara vertikal

Secara vertikal, terbagi menjadi tiga bagian yaitu mengacu pada konsep

Tri Angga. Konsep Tri Angga adalah:

1. Utama atau kepala, yaitu tidak berisi apapun atau kosong yang merupakan

simbul keabadian.

2. Madya atau badan yaitu terdapat pajangan diorama

3. Nista atau kaki, yaitu terdapat taman-taman

Selain Tri Angga dan Tri Mandala terdapat juga nilai filosofis, yaitu

pemutaran Gunung Mandara Giri oleh para dewa dan raksasa yang bekerja

sama guna memperoleh Tirta Amertha.

Page 9: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

Bangunan utama yang tinggi merupakan lingga dan dasar bangunannya adalah

yoni. Lingga Yoni merupakan simbol dari pertemuan pria (purusa) dengan wanita

(pradana), yaitu pertemuan antara kekuatan positif dan kekuatan negatif yang

menurut kepercayaan purba merupakan pertemuan antara langit dengan bumi

dipandang sebagai lambang kesuburan.

Lingga menurut bentuknya terbagi dalam empat bagian yaitu bagian puncak

yang berbentuk bulat yang disebut Siwaghaga, merupakan simbol linggih dewa

Siwa. Bagian tengah yang berbentuk segi delapan disebut Wisnubhaga yang

merupakan simbol linggih dewa Wisnu. Bagian bawah lingga yang berbentuk segi

empat disebut Brahmabhaga adalah simbol linggih dewa Brahma. Pada bagian

bawah paling dasar di mana lingga tersebut berdiri tegak, umumnya berbentuk

segi empat yang memiliki mulut sebagai saluran air suci disebut yoni.

Dengan demikian lingga merupakan linggih dewa Siwa dalam manifestasinya

sebagai sumber kesuburan. Berdasarkan mitologi, lingga sebagaimana diceritakan

di dalam Kerawasrama dan Lingga Purana menceritakan bahwa dewa Brahma

dan dewa Wisnu mengaku masing-masing yang paling sakti. Dewa Brahma

mengatakan beliau yang menciptakan dunia ini beserta isinya. Dewa Wisnu tidak

mau kalah dan mengatakan bukan dewa Brahma melainkan beliau yang

menciptakan dunia ini. Pada saat pertengkaran sedang memuncak muncullah

Lingga di hadapan mereka berdua sehingga mereka menjadi tertegun karena ujung

dan pangkal Lingga tidak terlihat. Kemudian keduanya sepakat untuk mencari

ujung dan pangkalnya.

Dewa Brahma sepakat mencari ujung Lingga dan berubah wujud menjadi

seekor angsa yang kemudian terbang ke angkasa. Sedangkan dewa Wisnu

7

Page 10: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

sepakat mencari pangkal Lingga dengan berubah wujud menjadi seekor babi dan

masuk ke dalam bumi. Dewa Wisnu tidak berhasil menemukan pangkal Lingga

namun beliau beruntung bertemu seorang gadis yaitu dewi Basundari. Dewi yang

cantik ini menyebabkan dewa Wisnu menjadi tertarik dan lupa bahwa dirinya

masih berwujud babi. Dari pertemuan antara dewa Wisnu yang masih berwujud

babi dengan dewi Basundari, maka lahirlah seorang putra yang bernama Bhoma.

Akhirnya dewa Brahma maupun dewa Wisnu sama-sama tidak berhasil

melaksanakan kesepakatan masing-masing. Mereka berdua memberi hormat

kepada Lingga tersebut yang tidak lain adalah dewa Siwa.

Kemudian dewa Siwa bersabda kepada dewa Brahma dan dewa Wisnu

dengan mengatakan bahwa bukan dewa Brahma dan juga bukan dewa Wisnu yang

tersakti dan yang menciptakan dunia ini tetapi "Aku dewa Siwa! Dewa Brahma,

kau kulahirkan dari pinggang kananku dan kau dewa Wisnu, kau kulahirkan dari

pinggang kiriku. Kita dalam wujud yang berbeda-beda tetapi sebenarnya adalah

satu".

Dalam konsep filsafat Pemutaran Gunung Mandara Giri di lautan susu,

dari bentuk bangunan monumen dapat diuraikan antara lain bangunan utama yang

kelihatan sebagai bajra atau genta merupakan simbol dari Gunung Mandara Giri.

Kolam yang mengelilingi bangunan utama sebagai wujud dari lautan susu atau

ksirarnawa dan bentuk yang seperti guci yang terdapat di ujung monumen

merupakan simbol dari akumba sebagai tempat tirtha amertha. Sedangkan

bedawangnala atau akupa merupakan dasar dari Mandara Giri dan naga basuki

yang melilit bedawangnala yang kedua-duanya terlihat di Kuri Agung. Dari

konsep Tri Mandala secara vertikal dapat dikatakan bahwa areal monumennya

adalah utamaning mandala, areal segi delapannya adalah madyaning mandala dan

pada areal segi empatnya adalah nistaning mandala

Page 11: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

Di lantai dua bangunan, terdapat tangga melingkar untuk menuju lantai

tiga dan terasa sedikit pusing saat menaikinya. Di lantai tiga bangunan monumen,

terdapat ruangan yang cukup luas dan dikelilingi oleh jendela kaca. Dari

bangunan di lantai tiga ini, anda dapat melihat 360 derajat pemandangan kota

Denpasar dan sekitarnya. Tentunya anda tidak akan melihat bangunan pencakar

langit di kota Denpasar, karena adanya Perda (peraturan daerah) larangan

membangun lebih tinggi dari 30 meter

2. KEADAAN MONUMEN BAJRA SANDHI

Monumen yang terletak di tengah-tengah lapangan puputan Niti Mandala

Renon ini telah menarik banyak wisatawan. Kawasan yang ditata dengan baik

serta arsitektural yang hebat mencerminkan kekuatan dan juga sisi artistik yang

dimiliki rakyat Bali. Monumen ini juga memiliki letak yang strategis karena

ditempatkan di depan Gedung Gubernur Bali dan Gedung DPRD. Area ini

dulunya adalah lokasi perang kemerdekaan antara Pejuang Kemerdekaan Bali

melawan Pasukan Belanda. Perang ini terkenal dengan perang puputan yang

berarti perang habis-habisan hingga tetes darah terakhir. Monument ini dibangun

sebagai tanda jasa untuk menghormati pahlawan perang kemerdekaan yang

berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Monumen ini berdiri di atas lahan seluas

138.830 meter persegi dengan luas bangunan utama sekitar 4.900 meter persegi.

Merupakan monument bersejarah yang dapat menambah wawasan, Monumen

Barja Sandhi yang terletak di tengah lapangan Renon ini memiliki arsitektural

bangunan yang hebat untuk dijadikan tempat dan objek yang bagus untuk

mengambil foto.

Cukup membayar Rp 2.000,- sudah bisa masuk ke gedung monumen.

Pelataran paling luar disebut Nista Mandala. Kemudian ada tangga naik

9

Page 12: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

menuju bangunan utama. Ada 17 anak tangga menuju bangunan utama

 melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan. Bangunan pertama yang saya

temui adalah Utama Mandala di lantai dasar. Isinya adalah ruang informasi,

administrasi, perpustakaan, rapat, dan ruang pameran yang menampilkan foto-foto

pahlawan dan peristiwa bersejarah di Bali. Terharu bila melihat foto-foto

kekejaman perang rakyat Bali melawan Belanda. Sangat dramatis dan emosional.

Di dekat ruang Utama Mandala di lantai dasar, terdapat kolam ikan yang

dikelilingi oleh delapan pilar. Pilar-pilar melambangkan bulan Agustus 1945. Dari

lantai dasar terdapat tangga menuju ruang Madya Mandala. Di ruang Madya

Mandala dipamerkan keris-keris yang pernah dipakai zaman perjuangan dan

ditampilkan 33 mini diorama sejarah Bali mulai dari zaman prasejarah sampai

masa kemerdekaan. Sangat menarik menyaksikan potongan sejarah yang

ditampilkan dalam diorama.

Selepas melihat-lihat diorama, berjalan melewati tangga melingkar

menuju ke puncak menara. Tinggi menara 45 meter melambangkan tahun

kemerdekaan Indonesia 1945. perempuan yang sedang datang bulan dilarang naik

ke menara. Dari ketinggian nampak pemandangan lapangan Renon 360 derajat.

Kelihatan pemandangan sebagian kota Denpasar.

3. SEJARAH BERDIRINYA MONUMEN BAJRA SANDHI

Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi) tercetus pada tahun 1980

yang berawal dari ide Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang saat itu adalah Gubernur

Bali. Ia mencetuskan ide awalnya tentang museum dan monumen untuk

perjuangan rakyat Bali. Lalu pada tahun 1981, diadakan sayembara desain

monumen, yang dimenangkan oleh Ida Bagus Yadnya, dia adalah seorang

mahasiswa jurusan arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.

Page 13: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

Lalu pada tahun 1988 dilakukan peletakan batu pertama dan selama

kurang lebih 13 tahun pembangunan monumen selesai. Tahun 2001, bangunan

fisik monumen selesai. Setahun kemudian, pengisian diorama dan penataan

lingkungan monumen dilakukan. Pada bulan September 2002, SK Gubernur Bali

tentang penunjukan Kepala UPTD Monumen dilaksanakan.

Dan akhirnya, pada tanggal 1 Agustus 2004, pelayanan kepada masyarakat

dibuka secara umum, setelah sebelumnya pada bulan Juni 2003 peresmian

monumen dilakukan oleh Presiden RI pada saat itu, yakni Ibu Megawati

Soekarnoputri.

Monumen ini terletak di kawasan Lapangan Renon yang tentunya sangat

menarik perhatian bagi semua orang karena tempatnya yang terawat dengan baik

dan bersih dan lengkap dengan menara yang menjulang ke angkasa yang

mempunyai arsitektur khas Bali yang indah. Lokasi monumen ini juga sangat

strategis karena terletak di depan Kantor Gubernur Bali yang juga di depan

Gedung DPRD Provinsi Bali tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon.

Tempat ini merupakan tempat pertempuran jaman kemerdekaan antara rakyat

Bali melawan pasukan penjajah. Perang ini terkenal dengan sebutan

“Perang Puputan” yang berarti perang habis-habisan. Monumen ini didirikan

untuk memberi penghormatan pada para pahlawan serta merupakan lambang

penghormatan atas perjuangan rakyat Bali.

Museum ini lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada

di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen

yang menjulang setinggi 45 meter.

Page 14: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

Bentuk museum ini diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran

Gunung Mandara Giri oleh Para Dewa dan Raksasa guna mendapatkan Tirta

Amertha atau Air Suci Kehidupan.

Dinamakan Museum Bajra Sandi karena bentuk museum ini seperti Bajra atau

Genta yang dipakai oleh para pemimpin Agama Hindu dalam mengiringi

pengucapan japa mantra pada saat melakukan upacara Agama Hindu. Adapun

bagian-bagian yang penting dalam museum ini adalah sebagai berikut :

1. Bangunan Museum yang menjulang melambangkan Gunung Mandara Giri

2. Guci Amertha dilambangkan dalam bentuk Kumba (periuk) tepat bagian

atas museum

3. Naga yang melilit museum melambangkan Naga Basuki yang digunakan

sebagai tali dalm pemutaran Mandara Giri.

4. Kura-kura yang terdapat di bagian bawah museum merupakan simbul dari

Bedawang Akupa yang digunakan sebagai alas pemutaran Mandara Giri.

5. Kolam yang terdapat disekeliling museum merupakan simbul dari Lautan

Susu yang mengelilingi Mandara Giri tempat beradanya Air Suci

Kehidupan atau Tirtha Amertha

Page 15: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

4. KOLEKSI MONUMEN BAJRA SANDHI

Koleksi Monumen Bajra Sandhi antara lain foto-foto kekejaman perang

rakyat Bali melawan Belanda. Nilai kepahlawanan tercermin dari 33 diorama

yang ada di dalamnya. Gagasan dan inspirasi membangun MPRB adalah

keinginan untuk memiliki sebuah lambang yang mewakili semangat juang orang

Bali. Diorama itu memberikan gambaran kepada generasi penerus bagaimana

jejak perjuangan rakyat Bali.

Salah satunya heroik rakyat Badung dalam perang puputan tahun 1906.

Tegasnya, MPRB diharapkan mampu menjadi lambang yang mengabadikan jiwa-

jiwa perjuangan rakyat Bali dari zaman ke zaman. Diorama itu sendiri diharapkan

selesai akhir tahun ini.

Menurut rancangan, diorama akan diletakkan di lantai dua berisi 33 unit

pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Urutan unit 1

sampai dengan 33 dimulai dari arah mata angin timur memutar ke kanan searah

jarum jam. Deretan putaran luar sampai dengan unit 21, deretan putaran tengah

mulai unit 22 sampai dengan unit 33. Diorama itu menceritakan pertama,

kebudayaan Bali pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Kedua,

kebudayaan Bali pada masa bercocok tanam. Ket ga, kegiatan membuat aneka

perunggu.

Keempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut

menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya

mencerminkan perjuangan rakyat Bali pada masa Bali Kuno, meliputi prasasti

Sukawana (unit 5), Rsi Markandeya (unit 6), Sri Ksari Warmadewa tahun 914 M

(unit 7), Gunapriya Dharma Patni dan suaminya Dharmodayana Warmadewa,

tahun 989-1001 M (unit (8), Mpu Kuturan, tahun 1007 (unit 9), Sri Aji Anak

Page 16: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

Wungsu tahun 1050 - 1078 M (unit 10), Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten (unit

11), Sri Kresna Kepakisan tahun 1347 - 1350 M (unit 12), Dalem Ketut Ngelusir

tahun 1380 - 1460 M (unit 13), dan Dalem Watu Renggong tahun 1460 - 1550 M

(unit 14).

Diorama berikutnya memajang Perjuangan Rakyat Bali periode 1845-1950, yakni

(15) perang Buleleng, (16) Patih Jelantik merobek surat Gubernur Jenderal di

hadapan Raja Klungkung, (17) Perang Jagaraga, (18) Perang Kusamba, (19)

Puputan Badung, (20) Puputan Klungkung, (21) Bangkitnya Organisasi Pemuda

di Bali, (22) Kehidupan masyarakat pada masa Jepang, (23) Gerakan Bawah

Tanah menentang Fasisme Jepang, (24) Proklamasi Kemerdekaan sampai di Bali,

(25) Menyebarluaskan berita Proklamasi, (26) Pusat Komando PRI (Pemuda

Republik Indonesia), (27) Peristiwa Bendera di Pelabuhan Buleleng, (28)

Pertempuran Laut di Selat Bali, (29) Serangan Umum terhadap Tangsi NICA di

Denpasar, (30) Pembentukan Dewan Perjuangan Rakyat Sunda Kecil (DPRI SK),

(31) Pertempuran Tanah Aron, (32) Pertempuran Marga dan (33) Bali dalam

mengisi kemerdekaan.

Page 17: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat saya simpulkan dalam Laporan Wisata

Sejarah ini adalah :

1. Monumen Perjuangan Rakyat Bali merupakan sebuah monumen untuk

mengenang kerja keras dan perjuangan heroik dari rakyat Bali sebelum

dan sesudah kemerdekaan.

2. Dalam monumen ini memiliki nilai relegius seperti sering disebut dengan

Bajra Sandi karena bentuk museum ini seperti Bajra atau Genta yang

dipakai oleh para pemimpin Agama Hindu dalam mengiringi pengucapan

japa mantra pada saat melakukan upacara Agama Hindu

3. Monumen Perjuangan Rakyat Bali ini melambangkan semangat untuk

mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini

dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang

agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi

45 meter. Hal ini mengingat kemerdekaan Negara Indonesia merdeka pada

tanggal 17 Agustus 1945.

4. Dalam membangun monumen ini terdapat beberapa makna kehidupan

manusia dengan istilah budaya Hindu seperti menggambarkan Tri

Mandala dan Tri Angga.

B. SARAN

1. Sebagai siswa hendaknya kita selalu ingin tahu lagi mengenai suatu hal,

agar pengetahuan kita bisa lebih bertambah.

2. Sebagai warga Indonesia hendaknya kita mengetahui daerah-daerah yang

sangat bersejarah bagi bangsa Indonesi

Page 18: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

DAFTAR PUSTAKA

1. Pengamatan secara langsung dan individu

2. http://www.wisatadewata.com/article/wisata/monumen-perjuangan-rakyat-

bali-bajra-sandhi

3. http://www.rentalmobilbali.net/monumen-bajra-sandhi/

4. http://www.pawongan.com/id/bali-tour-destination/cultural-historical/

bajra-sandhi/

5. http://dsn.net.id/monumen-perjuangan-bajra-sandhi/

6. https://arisudev.wordpress.com/2010/10/11/museum-bajra-sandi/

7. http://lyznhacurut.blogspot.com/2012/06/monumen-bajra-sandhi.html

8. http://djangki.wordpress.com/2012/12/18/mendadak-bali-7-belajar-

sejarah-bali-di-monumen-bajra-sandhi/

9. http://panbelog.wordpress.com/2014/05/28/monumen-perjuangan-rakyat-

bali-bajra-sandhi/

10. http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2002/10/11/b1.htm.

Page 19: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

LAMPIRAN

16

Page 20: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

17

Page 21: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

18

19

Page 22: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

20

Page 23: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

21

Page 24: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

22

Page 25: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan

23

Page 26: karyatulisilmiah.com · Web viewKeempat, tradisi penguburan dengan memakai sarkofagus. Semua unit tersebut menggambarkan perjuangan Bali pada masa prasejarah. Unit berikutnya mencerminkan