bocahbancar.files.wordpress.com · Web viewDan bagaimana pula caranya agar kita bisa “bangkit”...

10
Kaca 11 Kaca 12 Pawarto Lare Jawi plwiEdisi Tahun I No.004 Bulan Oktober 2010

Transcript of bocahbancar.files.wordpress.com · Web viewDan bagaimana pula caranya agar kita bisa “bangkit”...

Kaca 11 Kaca 12

Pawarto Lare JawiplwiEdisi Tahun I No.004 Bulan Oktober 2010

Salam Redaksi,Bismillahirrohmaanirrohiim,,Alhamdulillah, saat ini kita semua telah melalui banyak hal dalam kehidupan.

Dan tidak terasa PALAWI telah vakum selama 5 edisi, dari Mei-September 2010. Nah, pada bulan ini PALAWI akan menampilkan isi yang lebih berbobot, materi yang menarik, desain yang lebih “eye catching” dan juga tetap GRATIS untuk kita semua donk ^^.

Edisi kali ini, tema PALAWI adalah “Kebangkitan bagi Kita semua”. Tema yang sungguh menarik untuk kita telusuri lebih jauh lagi, antara lain tentang kebangkitan semangat, kebangkitan jiwa, kebangkitan pemikiran, dan juga kebangkitan bangsa dan negara.

Akhir kata, saran dan kritik yang membangun sangat kami nantikan dari Sobat PALAWI semuanya. Semoga ke depannya PALAWI akan terus berbenah untuk menjadi lebih baik lagi.Selamat membaca !!!

Tajuk Utama : Memaknai Kebangkitan …………... 02

Resensi : Mencari Pahlawan Indonesia …………… 03

Learning Boso Jowo (English Version) ……………. 04

English for College Student ………………………... 05 Cerpen: Sosok itu..?? ………………………………… 06

Siraman Rohani : Hadist Motivasi……………….... 08Pojok Peksos : Apa itu Pekerja Sosial..?? …………

09Tokoh JOCO: Arif Pujianto, Lurah Beken ……... 10Liputan : Kegiatan Warga JOCO ………………….. 12Woro - Woro ………………………………………...….. 12

*************************

*************************

TAJUK UTAMA

Memaknai KebangkitanManusia dalam proses kehidupannya selalu mengalami perkembangan, mulai

dari kecil hingga menjadi besar, muda menjadi tua, dan anak-anak menjadi dewasa. Dalam rangka menjalani proses tersebut, seseorang akan mengalami berbagai macam kejadian, dan adakalanya kejadian itu adalah hal yang tidak menyenangkan, yakni keterpurukan.

Dimulai dari pembahasan mengenai keterpurukan ini, maka akan dapat kita temukan tentang kesejatian makna kebangkitan. Benar, sebuah kebangkitan akan ada karena didahului oleh adanya keterpurukan. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah darimana kita bisa mendapatkan semangat kebangkitan jika kita sedang berada dalam keterpurukan,,?? Dan bagaimana pula caranya agar kita bisa “bangkit” kembali di saat yang tepat sebelum diri ini mengambil keputusan “bodoh” yang hanya akan merugikan diri sendiri,,??

Sekarang mari kita mencoba mencari jawaban dari 2 pertanyaan di atas. Kebangkitan adalah suatu kondisi di mana seseorang merasakan semangat yang lebih dari biasanya,

serta menjaga pola untuk bertahan atas semangat tersebut hingga terciptanya perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk menjawab pertanyaan pertama, kebangkitan itu sejatinya sudah ada di dalam diri kita sendiri, hanya saja memang sering kali diri kita tak menyadari atas karunia yang begitu besar itu. Selanjutnya adalah mencakup jawaban dari pertanyaan yang kedua, yakni caranya dengan menanamkan kepercayaan di dalam diri bahwa kita bisa melewati cobaan yang sedang kita hadapi tersebut. Memang bagi yang belum terlatih akan terasa sulit, namun yang perlu dipahami kembali adalah bahwa setiap tindak tanduk dan gerak gerik kita adalah hasil pengambilan keputusan, maka ketika kita sedang dalam keadaan terpuruk, putuskanlah bahwa dirimu bisa keluar dari masalah dan bangkit menjadi sosok yang lebih tegar dari sebelumnya.

Membahas mengenai kebangkitan akan kita dapatkan suatu wawasan yang luas dan lebih dari sekedar kebangkitan dari keterpurukan saja. Misalnya, kebangkitan jiwa, kebangkitan semangat, kebangkitan pemikiran, kebangkitan bangsa dan negara hingga kebangkitan dari alam kubur. Maka satu hal yang patut dijadikan pedoman ketika memaknai kebangkitan adalah tentang upaya terus menerus serta berkesinambungan untuk menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, juga menjadikan hari esok lebih baik lagi dari hari ini. Mari gapai rasa kebangkitan ini bersama-sama dan terapkan di segala bidang aktivitas kehidupan kita.

Salam Semangat Selalu dan semoga sukses dalam kebangkitan.(amkmjs)

***************************

RESEN SI BUKU Kaca 11 Kaca 12

Penanggung Jawab : Arif Pujianto (3C PM)Pemimpin Redaksi : Joko Setiawan (3C Rehsos)Redaktur : Dhelta Wilis S. P.(2F)Kontributor : 1.Erna

Dwi S (2G) 2.Aldila Putri P (2F)3. Sofistika Carevy (ID)

Bendahara : Dhelta Wilis S. P. (2F)

Contact Person PALAWI : 0857

208 47 118

Mencari Pahlawan IndonesiaBy Anis Matta

Seri 47: Muara PeradabanJika para pahlawan adalah anak jaman mereka, tentulah mereka membutuhkan potongan-potongan zaman yang merangsang munculnya kepahlawanan mereka. Ada banyak orang baik yang lahir dan mati tanpa pernah menjadi pahlawan, karena ia lahir pada jaman yang lesu, di mana hampir semua perempuan seakan mandul atau enggan melahirkan pahlawan. Begitulah awalnya kesaksian kita, ada banyak potongan zaman yang kosong dari para pahlawan. Zaman kevakuman, zaman tanpa pahlawan. Pada potongan zaman seperti itu mungkin ada orang yang berusaha menjadi pahlawan, tetapi usaha itu seperti sebuah teriakan di tengah gurun, gemuruh sejenak, lain lenyap ditelan sunyi gurun.

Itulah yang terjadi pada saat sebuah peradaban sedang terjun bebas menuju kehancuran atau keruntuhannya. Ambillah contoh seting sejarah Islam kembali. Setelah berakhirnya kekuasaan Daulatul Muwahhidin dan Daulatul Murobithin di kawasan Afrika Utara pada penghujung milenium hijriah pertama, sulit sekali menemukan nama besar dalam sejarah Islam. Siapakah pahlawan Islam yang kita kenal dari generasi abad kesebelas dan keduabelas hijriyah? Saat itu bertepatan dengan abad kedelapanbelas dan kesembilanbelas hijriyah. Saat itulah, penjajahan Bangsa Eropa atas dunia Islam terjadi.

Para pahlawan Islam baru bermunculan kembali setelah abad ketigabelas hijriyah. Generasi pahlawan yang muncul pada abad ini adalah pahlawan pembaharu Islam.

Ada nama Muhammad Bin Abdul Wahhab di Jazirah Arab. Ada nama Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Hasan Al-Banna, dan Sayyid Quthub di Mesir. Ada Al-Maududi di Pakistan dan ada Al-Kandahlawi di India.

Begitulah mata rantai kepahlawanan pembaharu dimulai, kelesuan zaman mandul telah sampai pada titik nadirnya, kesabaran orang-orang terjajah telah habis, kelemahan orang-orang tertindas telah menjelma jadi kekebalan. Mereka terbangun dalam gelap, bergerak dalam ketidakjelasan. Akan tetapi, mereka telah bergerak. Ruh kehidupan umat telah kembali.

Sejarah kepahlawan manusia, dengan demikian, sebenarnya merupakan bagian dari sejarah peradabannya. Ini menjelaskan mengapa lebih banyak pahlawan yang lahir dari peradaban-peradaban besar dan relatif tua. Masyarakat primitif, sebaliknya, biasanya memiliki nasib yang sama dengan masyarakat dari sebuah peradaban yang baru saja mengakhiri kejayaannya, seperti perempuan mandul yang tidak mungkin melahirkan pahlawan.

Kenyataan inilah yang menjelaskan hubungan timbal balik antara pahlawan dan lingkungannya, antara tokoh dan peradabannya, sejarah peradaban adalah sejarah para pahiawannya, tetapi para pahlawan itu tetap saja merupakan anak-anak yang lahir dari rahim peradaban. Para pahlawan menjadi simbol kekuatan sebuah peradaban, tetapi peradaban memberi ruang yang luas bagi munculnya para pahlawan itu. Sebaliknya pun demikian. Hilangnya para pahlawan adalah isyarat matinya sebuah

peradaban, tetapi runtuhnya sebuah peradaban adalah isyarat hilangnya ruang gerak bagi para pahlawan.Hubungan antara pahlawan dan lingkungannya, antara tokoh dan peradabannya adalah hubungan yang saling menghidupkan dan saling mematikan. (dwspr)

********************************************

LEARNING IN CONTEXT

Learning Boso JowoIn this section, we will try to Internationalize Boso Jowo. It is the new approach for learning Boso Jowo. Smart and interesting. Check it out guys...

************************************PERSPEKTIF MAHASISWA

Kaca 11 Kaca 12

Soekarno: Hai Justin, lagi mek opo saiki..??Justin: Hai, aku lagi wae bar moco novel, lan saiki aku arep tok perpustakaan kanggo moco buku-buku liyane.Soekarno: Wah, hebat euy. Opo awakmu sering nang perpustakaan kanggo moco..??Justin: Hohohoho, biasa wae kok, ora ono sing spesial. Nek awakmu piye Soekarno..?? Jenengmu wae mirip karo jenenge Presiden Indonesia sing kesiji, iyo to..?? he heSoekarno: Sak asline, hobiku kuwi nulis, nulis ing blog ku dewe. Nang kono, aku iso bagi-bagi opo wae sing tak pengenno, lan mesti wae, latihan ben dadi penulis sing ahli he he he. Iyo, awakmu bener, wong tuaku ngefans karo Pak Soekarno, dadine wong tuaku menehi jeneng koyo ngono, Soekarno, jeneng sing keren banget ^^Justin: Iku luwih keren tinimbang aku. Oke, tak enteni buku karyamu yo.Soekarno: Amiin, Insyaallah tak wujudke ^^

Soekarno: Hi Justin, what are you doing now..?Justin: Hi,, I’m already read a novel, and now I want to go to library for reading some books else.Soekarno: Wow,,, That’s great. Are you usually going to the library for reading..??Justin: Hohohoho, it just a usual thing, not any special. How about you Soekarno..?? Your name is similar with the first president of Indonesia, right..?? he he he.Soekarno: Honestly, my hobby is writing, write in my own blog. On there, I can share everything I want, and of course, training to be an expert writer he he he.Yups, you are right, my parent was be a fans of Mr. Soekarno, so they were given me a name like that, Soekarno, that’s a cool name ^^Justin: That’s more cool than me. Okay, I will waiting for a book by your selfSoekarno: Aminn, Insyaallah I will ^^

English for College StudentMelihat bangunan kampus STKS Bandung, memanglah tidak semegah ITB

ataupun UNPAD. Fasilitas olahraganya pun tidak seluas SABUGA(Sasana Budaya Ganesha). Namun banyak yang bisa kita banggakan dari kampus “mungil” ini. Antara lain: kampus ini merupakan satu-satunya kampus yang mencetak Pekerja Sosial Profesional dengan beban praktikum lebih besar dari kampus lain; kedekatan dan kemesraan dengan Kementerian Sosial RI; kualitas dosen yang sudah diakui baik secara nasional maupun internasional; dan masih banyak lagi.

Maka pada kesempatan kali ini, hal yang akan saya ungkap adalah mengenai gagasan perkuliahan menggunakan bahasa Inggris. Hal yang sangat mungkin terjadi mengingat di kampus STKS ini pun pernah ada kelas international dari Papua Nugini(PNG). Jadi jika ditinjau dari segi kesiapan pengajar dan kurikulum serta fasilitasnya sudah memadai. Lalu mengapa tidak kita manfaatkan atas kelebihan itu,,??

Tidak bisa kita pungkiri bahwa literatur ilmu Pekerjaan Sosial masih sangat banyak yang berbahasa Inggris, dan ini hanya mengendap di dalam perpustakaan saja, ketika mahasiswanya tidak disiapkan untuk gemar dan cinta kepada bahasa Inggris. Gagasan perkuliahan dengan menggunakan bahasa Inggris juga akan mempersiapkan mahasiswa untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi di luar negeri seperti di Australia, Amerika, Eropa, atau bahkan ke Jepang/Korea Selatan.

Metode yang saya tawarkan tidaklah terlalu muluk-muluk. Kelas yang menggunakan bahasa Inggris adalah kelas pilihan dan orang-orangnya sudah tersaring melalui tes bahasa dan kemampuan akademik yang memadai. Bahkan sebelum pelaksanaan sistem penyeleksian, agar tidak terjadi “schock academics”, maka setiap dua minggu sekali atau sebulan sekali diadakan kuliah umum berbahasa Inggris dan peserta wajib membuat resume materi tanpa menggunakan kamus dan dikumpulkan waktu itu juga. Sungguh pelatihan dan pembiasaan semacam itu akan menjadikan mahasiswa “expert” dalam berbahasa Inggris. Apalagi jika diberlakukan program “English for One Day” dimana seluruh mahasiswa, dosen, beserta staf kampus STKS Bandung diwajibkan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, maka alhasil atmosfer dunia internasional pun mulai terasa dengan jelas.

Itu semua merupakan upaya sebagai mahasiswa yang mencoba untuk bangkit dari kebiasaan yang biasa kepada kebiasaan yang luar biasa. Menciptakan peluang, membuat kesempatan, menghasilkan metode baru, memodifikasi harapan, serta memperjelas arah perjuangan cita-cita menjadi generasi terbaik penerus bangsa.

Setelah menuliskan ide dan gagasan di atas, saya menjadi teringat akan mata kuliah Community Organization/Community Development(COCD) yang menyatakan salah satu prinsip dari Pengembangan Masyarakat adalah dengan mengikutsertakan sistem klien terhadap proses intervensi, dengan tujuan akan ditemukan pemecahan masalah yang tepat ukuran dan terbaik bagi klien tersebut. Begitu pula dengan rangkaian kata-kata dan kalimat dalam beberapa paragraf di atas, itu mencerminkan gambaran kebutuhan dan harapan mahasiswa STKS Bandung yang belum mampu mewujudkannya tanpa adanya dukungan penuh dari seluruh kalangan baik dosen maupun pihak lembaga STKS Bandung sebagai pelaksana penyediaan fasilitas pendidikan.

Dengan bangga saya ungkapkan bahwa kualitas intelektual mahasiswa STKS Bandung tidaklah kalah dengan mahasiswa dari Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Mada, dan universitas-universitas terkemuka lainnya. Yang

diperlukan di sini hanyalah cara menempa yang lebih keras dan lebih giat untuk menghasilkan mahasiswa-mahasiswa unggulan sepanjang zaman.

Salam semangat selalu dari tempat paling indah di dunia ini ^^

Penulis : Muhammad Joe Sekigawa(AMKMJS), Undergraduate Student of Bandung College of Social Welfare(BCSW), Department of Social Rehabilitation 2008.

CERPEN

Sosok itu???( Sebuah cerpen motivasi kehidupan )

Adalah Anggit Adi Wijaya, sahabat lamaku. Perawakannya kurus kecil, pun tidak terlalu tinggi. Em, namun kulitnya putih terawat. Tampan parasnya.

Kubuka lembaran album kenanganku. Memastikan keakuratan memori otakku dalam membuka kembali file-file lama. Ya, benar. Lihatlah!!! Ia, aku, dan kawan-kawan tengah berangkulan usai memenangkan Liga Ganesha, sebuah kompetisi sepak bola bergengsi di sekolah kami tercinta. Ah, masih lekat dalam ingatanku betapa dia pandai bermain bola.

Anggit suatu ketika bertutur padaku tentang kisah hidupnya. Tentang dirinya yang dilahirkan di sebuah desa bernama Gunung Wuled. Aku masih ingat, aku tertawa terpingkal saat pertama mendengar nama desa tempat ia dibesarkan. “Betapa jadulnya nama desamu itu. Pasti di pelosok pula tempatnya,” kataku padanya. Anggit menatapku tajam. Tatapannya mantap dan lurus ke dalam relung mataku. “Ya, dari desa terpencil itulah kelak akan lahir seorang pemimpin besar, AKU!”

Brr…masih terasa getar kata-katanya yang membuat aku merinding. “Ah kau ini, bisa bermimpi pula rupanya.” Kataku kala itu.

Anggit.Tentang masa sekolah dasarnya ia berkata, “Dari SDN 1 Gunung Wuled aku

termasuk anak yang nakal. Sangat bahkan aku bilang. Sering kuajak teman-teman membolos pelajaran, lompat dari pagar sekolah, bermain di kali pada saat ujian, bahkan aku sempat mencoba merokok. Ah, sungguh, sampai-sampai guru-guruku heran dan bingung akan polahku.” Aku masih ingat benar. Waktu itu aku menggelengkan kepalaku. Turut merasakan kekalutan yang guru-guru SD-nya rasakan. “Dan lagi, orang tuaku sering menangis. Dan dapat dipastikan tangis mereka karena aku seorang, hahaha..” tawanya. “Dasar kau ini, bisanya bertingkah begitu, ckckck...” Aku sungguh dibuatnya takjub akan masa lalunya.“Memasuki jenjang SMP aku insaf,” semburat kebanggaan tergambar di senyumnya. “Aku menjabat menjadi ketua OSIS..” Dia bernapas panjang seolah ingin memenuhi seluruh rongga dadanya dengan udara siang itu. “Dan orang tuaku, untuk kali pertama kutemukan mereka menangis bangga untukku, hingga kini...”

Anggit di masa SMA adalah ikon bagi hampir semua siswa. Posisinya sebagai ketua OSIS, kiprahnya mendamaikan kedua ekstrakurikuler besar yang terkenal menjadi

Kaca 11 Kaca 12

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah

nasib suatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada

diri mereka sendiri” Q.S Ar Ra’du : 11

musuh bebuyutan, santunnya yang harum di tengah guru-guru, bahkan keaktifannya di Rohis sekolah kami membuatnya menjadi sosok yang hampir sempurna.“Tidak! Aku bukanlah sosok yang sempurna,” bantahnya saat kuutarakan sedikit iriku padanya. “Aku bukanlah siswa yang pandai mengikuti pelajaran, bukankah begitu?” tanyanya retoris. Ah, benar memang. Dia hampir tak pernah absen dari kelas remedial matematika. “Hmhm..” aku tertawa dalam hati. “Tapi,” katanya melanjutkan. “Menjadi bagian dari suatu tubuh organisasi adalah sesuatu yang mahal. Kita sama-sama sekolah dan membayar SPP. Sama-sama mendapat pelajaran matematika, fisika, dan teman-temannya. Tapi ilmu berorganisasi, tidak semuanya berkesempatan mengikuti. Di situ kita bisa bersama-sama membangun mimpi. Bukan begitu Firman?”

Aku hanya tersenyum kecut setelah dia lontarkan (lagi-lagi) retorika padaku. Yah, aku memang memiliki hampir segalanya. Kecuali satu. MIMPI.

“Bagaimana kabarmu Firman?”“Baik, Nggit. Kamu? Sudah lama rasanya kita tak bertemu. Em, dua tahun bukan?” tanyaku menegetesnya.“Tiga tahun. Tiga tahun yang hampir membuatku lupa akan suaramu yarng membuat gempar cewek-cewek sekolah kita. Ah Firman, kenapa tak segera kau terbitkan album??” Tanya Anggit. Pertanyaan yang entah sudah keberapa kali dia lontarkan sejak kami di SMA.“Ah, aku masih ragu.” Kataku."Sewaktu orang lain masih duduk, kau harus bisa berdiri. Sewaktu orang lain sudah berdiri, kau harus bisa berlari. Sewaktu orang lain sudah berlari, kau harus sudah berpikir bagaimana untuk dapat berlari lebih cepat karena KAU ADALAH PEMENANG, Firman!'' Kata-katanya lembut mengalir namun dalam, menusuk tepat di jantungku. Aku menarik napas panjang.

Anggit Adi Wijaya, sahabat lamaku. Dulu dan kini tak ada bedanya. Selalu terpancar dari dirinya yang kecil, kebesaran mimpinya. Bahkan aku pun takut untuk memimpikan seperti halnya mimpi yang ia bangun.

Kini ia berada pada posisi teratas di BEM UGM Yogyakarta. Selangkah demi selangkah ia membangun tangga kesuksesan lewat mimpi-mimpinya yang terkadang kurasa mustahil. “ Ah, aku ini bukan siapa-siapa, Nggit,” kataku saat ia menanyakan gambaran hidupku ke depan.“Aku juga bukan siapa-siapa. Aku pun bukan apa-apa. Aku hanyalah sesosok manusia yang senantiasa ingin berkarya, ingin jadi mutiara walau dalam lumpur, ingin membuat tegaknya risalah MUHAMMAD SAW, ingin membuat MERAH PUTIH berkibar di angkasa, ingin membuat NUSANTARA tersenyum dengan usahaku walau tak terlihat. Berangkat dari restu BAPAK IBU, aku ingin mereka tersenyum melihat kesuksesanku kelak. Itulah anakku, ‘ANGGIT ADI WIJAYA’ kata mereka.” Serunya.

“Kita menjadi besar karena pemikiran kita yang besar. Pemikiran akan sebuah peradaban terbaik sepanjang zaman. Kita pun kecil karena pemikiran kita yang terkungkung oleh tempurung yang kita buat sendiri. Sesak, tak bergerak, bahkan mati. Itu yang kita dapat jika tak punya mimpi.”

Dalam heningnya malam aku mencermati setiap kata yang seolah terus menerus terngiang di otakku. Ingin rasanya aku bermimpi bahwa aku memiliki mimpi besar sepertinya.

Ah, akankah aku mampu menjadi Andi Firmansyah yang memiliki mimpi besar?? Bagaimana denganmu?

Buah Karya : SoCa**************************************

SIRAMAN ROHANI

Hadist-Hadist MotivasiDalam menjalani kehidupan, terkadang memang kita sering merasa kurang

semangat, tidak terdorong untuk melakukan sesuatu hal yang lebih. Nah, saatnya menyimak beberapa hadist yang dapat membuat kita “ngejreng” kembali. Semoga bermanfaat ^^

>> Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih Muslim No.5205)>> Barang siapa mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka Allah akan menyiarkan aibnya dan barang siapa yang riya dengan amalnya, maka Allah akan menampakkan riyanya. (Shahih Muslim No.5302)>> Barangsiapa ingin agar do’anya terkabul dan

kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)>> Barangsiapa melihat suatu kemungkaran hendalah ia merobah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, hendaklah dengan lidahnya (ucapan), dan apabila tidak mampu juga hendaklah dengan hatinya dan itulah keimanan yang paling lemah. (HR. Muslim)>> Sesungguhnya Allah merentangkan tanganNya pada malam hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada siang hari dan merentangkan tanganNya pada siang hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada malam hari, sampai kelak matahari terbit dari Barat (hari kiamat). (HR. Muslim)>> Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)

*******************************************************

POJOK MAHASISWA PEKERJA SOSIAL

Kaca 11 Kaca 12

Apa itu Pekerja Sosial,,?Hmm… kira2 asik gak ya ngebahas tentang siapa itu pekerja sosial??? Secara, mahasiswa STKS khan calon pekerja sosial (peksos) profesional,”ceunah”….Palawi edisi ni kita khususon buat kenalan ma pekerja sosial aja yukz… Toh gelar itu nanti bakal melekat erat di diri kita… Hihihi… Lebbayy…Let’s go……Sampai saat ni masih saja kita temui asumsi dari orang-orang bahwa pekerja sosial tu volunteer alias relawan. Padahal jawabannya adalah, BEDA….!!!!

Mari kita kaji lebih dalam siapa itu pekerja sosial. Istilah gampangnya, semua orang bisa menjadi seorang volunteer tapi gak semua orang bisa menjadi seorang pekerja sosial profesional. Why…??? Untuk gambaran awal, kita perlu tahu apa itu pekerjaan sosial. Menurut Max Siporin, pekerjaan sosial ialah suatu metoda institusi sosial untuk membantu orang mencegah dan memecahkan masalah mereka serta untuk memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosialnya. Dan menurut salah satu ahli lagi, Friedlander mengatakan bahwa pekerjaan sosial adalah suatu pelayanan profesional yang didasarkan pada Ilmu dan ketrampilan dalam relasi kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu, baik secara perorangan maupun didalam kelompok untuk mencapai kepuasan dan ketidak tergantungan secara pribadi dan sosial.

Nah… Adapun pelaksana dari pekerjaan sosial itulah yang disebut dengan pekerja sosial. Namun, sampai saat ini kehadiran seorang pekerja sosial masih belum dapat sepenuhnya diakui oleh masyarakat. Karena masyarakat masih sukar untuk membedakan pekerja sosial dengan volunteer. Padahal pekerja sosial itu seseorang yang telah memiliki dasar pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai pekerjaan sosial yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial. Penguasaan ilmu, metode dan ketrampilan secara formal (dalam hal ini melalui pendidikan formal yang diselenggarakan oleh institusi-institusi pendidikan, seperti STKS salah satunya) merupakan dasar bagi seseorang untuk menyatakan bahwa dirinya adalah seorang pekerja sosial. Dengan demikian, apabila seseorang yang tidak memiliki ilmu, metode dan keterampilan secara formal tidak dapat dinyatakan sebagai seorang pekerja sosial. Namun, bila orang tersebut hanya bekerja di bidang sosial, mereka inilah yang disebut sebagai voulenteer atau relawan.

Seorang pekerja sosial akan selalu berusaha untuk tidak hanya sebagai seorang outsider (diluar sistem) tetapi juga bergabung dan masuk ke dalam sistem masyarakat sebagai sebuah bentuk pelayanan sosialnya, dengan menggunakan langkah-langkah dan tahapan-tahapan intervensi dalam pekerjaan sosial. Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai enabler, broker, organizer, fasilitator dan mediator. Dan juga seorang peksos memiliki pedoman penting dalam melakasanakan perannya, yaitu kode etik pekerjaan sosial.

Lalu apa yang dimaksud dengan pekerja sosial profesional? Pertama yang harus dipahami adalah kata profesional itu sendiri. Profesional berasal dari kata profesi yang memiliki arti kemampuan seseorang terhadap bidang tertentu dalam menjalankan tugasnya. Koehn mengatakan bahwa profesional adalah sebuah istilah yang diterapkan pada pernyataan publik yang dibuat orang dengan maksud mendudukan jabatan kepercayaan publik. Dengan demikian, kaum profesional harus dapat dipercaya atas bidang yang dikuasainya tersebut dalam melakukan tugas dan kewajibannya dalam masyarakat.

Dari uraian diatas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa seorang pekerja sosial profesional adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan formal bidang pekerjaan sosial sebagai sebuah kemampuan yang dapat diterapkan secara profesional, untuk memberikan ataupun melakukan intervensi kepada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat, sesuai dengan perannya, untuk mencapai sebuah tingkat keberfungsian dan kemandirian menuju kesejahteraan sosial.

Gimana…???? Dah puas belum kenalan ma peksos? Harus kenalan dunk… Karena,tak kenal maka tak sayang…. Maka dari itu teman-teman semua calon pekerja sosial profesional, ayo… Tunjukkan aksimu… Selagi kita masih mencari ilmu di STKS kita harus siap juga untuk berperan dalm kegiatan-kegiatan sosial… Masa’ calon pekerja sosial profesional gak ada aksi sosial sama sekali… Masa’ kerjaannya selain ngampus cuma shopping ato maen aja… Itupun kalo ngampus juga masih telat n kerjaannya cuma tidur aja.. Apakah seperti ini yang dikatakan calon pekerja sosial???? Saya yakin, temen-temen bisa menjawabnya sendiri kan…

Ok,,, I think enough, guys…. C u @ next article… (L@l@)

*********************************TOKOH JOCO

Arif Pujianto, Lurah BekenHello guys,,, Akhirnya pada edisi kali ini PALAWI akan menampilkan sosok spesial di balik JOCO. Seorang pemuda tampan, keren dan cool, sekaligus sebagai abdi negara di republik Indonesia ini, dialah Lurah JOCO STKS Bandung periode 2009-2010, Mas Arif Pujianto atau biasa dipanggil dengan sebutan “Mas PJ”. Untuk tahu lebih dalam tentang Mas PJ, yuukkkk kita baca lebih lanjut liputan wawancara di bawah ini.

Pria ganteng kelahiran Kudus, 23 September 1987 ini mempunyai nama lengkap Arif Pujianto dengan panggilan sehari-harinya adalah Mas PJ, mahasiswa kelas 3-C Pengembangan Sosial Masyarakat(PSM) di kampus STKS Bandung ini. Sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil(PNS) di Satpol PP Kota Pati, Jawa Tengah.

Memang agak unik, Mas PJ memiliki background dari SMK Jurusan Elektronika, menjadi PNS di Satpol PP, kemudian melanjutkan pendidikannya di STKS Bandung. Namun meski begitu, Mas PJ tidak kesulitan mengikuti berbagai macam mata kuliah yang ada, dan itu terbukti dengan hasil IPK yang cukup memuaskan.Mas PJ memulai karier organisasi sejak masa SMP dengan menjadi anggota OSIS, masa SMK memang sempat vakum, itupun karena “tidak suka” dengan MOS yang masih sarat dengan tindakan perpeloncoan yang cukup tidak mengenakkan. Sejak awal perkuliahan di STKS Bandung, Mas PJ mengikuti beberapa UKM(Unit Kegiatan Mahasiswa) antara lain SBSM, KMM, BEM, dan JOCO ini sendiri. Di samping itu, Mas PJ juga orang yang memiliki sifat supel, ramah, aktif

Kaca 11 Kaca 12

dan baik hati, makanya tidak heran jika pada pemilihan Lurah JOCO periode 2009/2010, Mas PJ terpilih secara resmi menjadi Lurah JOCO.

Setelah kami telusuri, ternyata memang Mas PJ memiliki beberapa alasan ketika mencalonkan diri sebagai Lurah JOCO pada periode yang lalu, yakni a)tertarik untuk menyatukan teman-teman dari Jawa; b)sejak awal sudah ikut dalam pembentukan JOCO, tahu dan merasa terpanggil untuk menjadi pemimpin utama Jowo Community STKS Bandung; c)Optimis, karena memang berkat sifatnya yang supel, maka Mas PJ sudah banyak dikenal dan disukai teman-teman, dengan modal itu maka pencalonannya menjadi Lurah JOCO akan dengan mudah terlewati.

Selama menjadi Lurah JOCO, banyak manfaat yang bisa dipetik, seperti merasa bangga menjadi orang yang dikenal banyak orang baik dari JOCO, HIMA daerah lain, maupun dari orang lembaga STKS hingga dosen. Pengembangan diri juga menjadi poin penting sebagai bentuk kelebihan ketika menjabat sebagai lurah JOCO, mulai dari manajemen waktu, kepemimpinan, sikap mengayomi, keaktifan diri, dan juga kepekaan sosial individu.

Dan tak terasa ternyata sebentar lagi sudah akan reorganisasi kepengurusan Jowo Community, maka mau tak mau Mas PeJe pun musti meninggalkan wasiatnya. Wasiat-wasiat Mas PeJe untuk calon Lurah JOCO periode 2010/2011 antara lain beriman dan bertakwa, berusaha dan mau mengenal seluruh warganya(red:JOCO), serta inovatif dan kreatif dalam membawa Jowo Community ke depan. Di samping itu Mas PeJe juga menghimpun harapan untuk kelanjutan JOCO seperti : tetap menjaga kekompakan antar warga, tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu negatif di kampus, dan JOCO bisa lebih berkembang tanpa meninggalkan kebinekaan di dalam lingkungan kampus STKS Bandung itu sendiri.

Terakhir, Mas PeJe memberikan pesan semangat bagi kita semua, yakni,”Meskipun saya bukan orang terkenal di kampus STKS Bandung ini, namun orang-orang terkenal di STKS Bandung telah mengenal saya”. Penuh semangat dan optimis yang tinggi ^^ (amkmjs&dwspr)

Kata Mereka……“Mas PJ itu baik, supel, pemimpin yang bijak dan bertanggung jawab, serta membuat banyak kegiatan yang positif demi kemajuan

dan keakraban warga Jowo Community. Semoga barakah Mas dengan kepemimpinannya”.(Afa Silmi Hakim, Kepala KMM STKS Bandung)

“Mas PJ adalah seseorang yang memiliki jiwa pemimpin, kritis, dan selalu memiliki inisiatif untuk memajukan kelompoknya, serta peduli dan mengayomi warganya”.(Ichwan Muis, Ketua DPM STKS Bandung)

LIPUTAN

Kegiatan Warga JOCO

Jalan santai sekaligus menjalin keeratan tali silaturahahim diantara warga JOCO di Taman

Curug Dago, Bandung

Penampilan karya drama seni jawa dalam acara wisuda stks bandung tahun 2010

Kaca 11 Kaca 12

WORO-WOROKirimkan salam, kritik dan

saran Anda ke nomor berikut

ini 0857 208 47 118 agar bisa dimuat pada edisi

September mendatang.

KESEMPATAN !!!!

Redaksi menerima tulisan

dari warga JOCO untuk bisa

dimuat di PALAWI Edisi

November 2010. Kirimkan

tulisan Anda berupa soft

copy ke Dhelta(2-F) atau

Joko(3-C Rehsos)

J O C

O ,,MUANTEEEBBBSSSS!!!!!