Latifa AlAbdlkarim [email protected] King Saud University October,2009.
repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42608/2/LATIFA... ·...
Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42608/2/LATIFA... ·...
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS
DRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh :
LATIFA KRISNA AYU
NIM. 1113017000038
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitasa Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2018
i
ABSTRAK
LATIFA KRISNA AYU (1113017000038), “Pengaruh Pembelajaran
Matematika Berbasis Drama terhadap Kemampuan Menulis Matematis”.
Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Juli 2018.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pembelajaran matematika
berbasis drama terhadap kemampuan menulis matematis. Indikator kemampuan
menulis matematis yang diukur yaitu: 1)penggunaan penjelasan; 2)penggunaan
bahasa matematika, kosa kata, dan simbol; 3)pemilihan algoritma dan
kemamapuan hitung. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di
Tangerang Selatan pada tahun ajaran 2017/2018. Metode yang digunakan adalah
quasi eksperimen dengan desain randomized posttest only control design. Sampel
penelitian terdiri dari 38 siswa kelas eksperimen dan 38 siswa kelas kontrol.
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t pada taraf nyata 5%
diperoleh nilai signifikansi 0,000 < = 0,05, menunjukkan bahwa kemampuan
menulis matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran matematika
berbasis drama lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan menulis matematis
siswa yang diajarkan dengan pendekatan saintifik.
Kata kunci : Pembelajaran Matematika Berbasis Drama, Kemampuan Menulis
Matematis, Mantle of Expert.
ii
ABSTRACT
LATIFA KRISNA AYU (1113017000038), “The Effect of Mathematics
Learning Based on Drama Towards Mathematical Writing Skill”. The Thesis of
Mathematics Education Department, Faculty of Tarbiya and Teacher, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta, July 2018.
The purpose of this study is to analyze the effect of mathematics learning based on
drama towards mathematical writing skill. Indicators of mathematical writing
ability that measured are:1)uses clear explanation; 2)use of mathematical
language, vocabulary, and symbols; 3)select algoritms and demonstrates
computational profiency using algoritms . This research was conducted at one of
Public Junior High School in South Tangerang in academic year 2017/2018.
Research method that used is quasi experimental with randomized posttest only
control design. Sample of the study consisted of 38 students of experimental
group and 38 students of contol group. Based on hypothesis testing with t-test at
significant level 5 %, it was obtained that the significant level is 0,000 < =0,05,
showed that students’ mathematical writing skill which were taught by
mathematics learning based on drama is higher than students’ mathematical
writing skill which taught by saintific approached.
Keywords :Mathematics Learning Based on Drama, Mathematical Writing Skill,
Mantle of Expert.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala karunia, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya sampai
akhir zaman.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana pendidikan matematika pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari
bahwa dalam pengerjaaan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dialami karena kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas. Dengan
adanya bimbingan, pengarahan, dukungan, dan do’a dari berbagai pihak sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan waktu, bimbingan, arahan, nasihat, dan semangat dalam
membimbing penulis selama penulisan skripsi ini.
5. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
waktu, bimbingan, arahan, nasihat, dan semangat dalam membimbing penulis
selama penulisan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom, Dosen Penasihat Akademik yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, perhatian, dan motivasi untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
iv
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan
Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
8. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur
yang dibutuhkan.
9. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dalam
pembuatan surat-surat serta sertifikat.
10. Bapak H. Maryono, SE, M.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Kota Tangerang
Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah
tersebut
11. Ibu Liya Alpri Liani, S.Pd., guru matematika kelas VII yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di kelas VII-3 dan VII-9 dan telah
membantu penulis selama penelitan berlangsung.
12. Siswa dan siswi kelas VII SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan tahun
ajaran 2017/2018, khususnya kelas VII-3 dan VII-9 yang telah bersikap
kooperatif selama penulis melakukan penelitian.
13. Kedua orangtua penulis, Ibu Siti Toyimah dan Bapak Suroto yang tak henti-
hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang, dan memberikan dukungan
moril dan materil kepada penulis.
14. Kedua adik penulis, Wigati Sekar Ayu dan Titis Ratna Ayu, yang selalu
menjadi motivasi bagi penulis untuk segera mendapatkan gelar sarjana.
15. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2013,
terima kasih atas kerjasama, kebersamaan, dan bantuannya selama ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan
berdoa semoga bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan, dan doa yang
v
telah diberikan menjadi pintu datangnya ridha dan kasih sayang Allah SWT di
dunia dan akhirat. Amin ya robbal’alamin.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak sangat dibutuhkan demi kesempurnaan penulis di masa datang. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca sekalian pada umumnya.
Jakarta, Juli 2018
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..............................................................................................................i
ABSTRACT ...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii
DAFTA ISI ............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................5
D. Perumusan Masalah ..............................................................................6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ..........................................................................................8
1. Kemampuan Menulis Matematis .....................................................8
a. Definisi Menulis Matematis ........................................................8
b. Tujuan Menulis ..........................................................................11
c. Indikator Kemampuan Menulis Matematis ...............................12
d. Definisi Operasional Kemampuan Menulis Matematis .............14
2. Pembelajaran Matematika Berbasis Drama ...................................15
a. Drama dan Pembelajaran ...........................................................15
b. Drama dalam Pembelajaran Matematika ...................................19
c. Teknik Drama ............................................................................22
d. Teori Pembelajaran Pendukung .................................................24
e. Definisi Operasional Pembelajaran Matematika Berbasis Drama
...................................................................................................24
3. Pembelajaran Konvensional ...........................................................25
vii
B. Penelitian Relevan ..............................................................................27
C. Kerangka Berpikir ..............................................................................28
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................31
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................31
C. Populasi dan Sampel ..........................................................................32
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................32
E. Instrumen Penelitian ...........................................................................33
F. Teknik Analisi Data ...........................................................................38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ....................................................................................42
1. Kemampuan Menulis Matematis Siswa Kelompok Eksperimen ...42
2. Kemampuan Menulis Matematis Siswa Kelompok Kontrol ..........44
3. Perbandingan Kemampuan Menulis Matematis Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..............................................46
4. Perbandingan Kemampuan Menulis Matematis Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator .........48
5. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..........50
B. Analisis Data ......................................................................................56
1. Uji Prasyarat Analisis .....................................................................56
2. Uji Hipotesis ...................................................................................57
C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................59
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .........................................................................................69
B. Saran ...................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................71
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................75
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian ...........................................................31
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Menulis Matematis .............33
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Kemampuan
Menulis Matematis ...........................................................................35
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kemampuan Menulis Matematis .....................................................37
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda Instrumen
Kemampuan Menulis Matematis .....................................................38
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis Instrumen ........................38
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen .....................................................................43
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen .....................................................................43
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Kontrol ...........................................................................44
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Kontrol ...........................................................................45
Tabel 4.5 Perbandingan Statistik Deskriptif Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....................46
Tabel 4.6 Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasakan Indikator
...........................................................................................................48
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..............................56
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..............................57
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Data Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..............................58
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir Pembelajaran Berbasis Drama dan
Kemampuan Menulis Matematis ...................................................30
Gambar 4.1 Histogram Frekuensi Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen ..................................................................44
Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Kontrol .........................................................................46
Gambar 4.3 Kurva Perbandingan Nilai Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................48
Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan
Indikator ........................................................................................49
Gambar 4.5 Proses Pembelajaran Siswa Kelompok Kontrol ............................50
Gambar 4.6 Kegiatan Siswa Kelompok Eksperimen Tahap Introduction ........52
Gambar 4.7 Contoh Desain Bangun Jajargenjang dan Trapesium yang Didesain
Siswa Kelompok Eksperimen ........................................................53
Gambar 4.8 Contoh Perhitungan Luas dan Keliling yang Dilakukan Siswa
Kelompok Eksperimen ..................................................................53
Gambar 4.9 Kegiatan Siswa Kelompok Eksperimen Tahap Development .......54
Gambar 4.10 Penyelesaian Siswa Pada Tahap Development LKS 2 ..................54
Gambar 4.11 Penyelesaian Siswa Pada Tahap Development LKS 7 ..................55
Gambar 4.12 Kegiatan Siswa Kelompok Eksperimen Tahap Quieting ..............56
Gambar 4.13 Contoh Jawaban Soal Nomor 1 Siswa Kelompok Eksperimen .....60
Gambar 4.14 Contoh Jawaban Soal Nomor 1 Siswa Kelompok Kontrol ...........60
Gambar 4.15 Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai Indikator Penggunaan
Penjelasan Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
........................................................................................................61
Gambar 4.16 Contoh Jawaban Soal Nomor 7 Siswa Kelompok Eksperimen .....62
Gambar 4.17 Contoh Jawaban Soal Nomor 7 Siswa Kelompok Kontrol ...........62
x
Gambar 4.18 Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai Indikator Penggunaan
Bahasa Matematika, Kosa Kata, dan Simbol Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..............................................64
Gambar 4.19 Contoh Jawaban Soal Nomor 6 Siswa Kelompok Eksperimen .....65
Gambar 4.20 Contoh Jawaban Soal Nomor 6 Siswa Kelompok Kontrol ...........65
Gambar 4.21 Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai Indikator Pemilihan
Algoritma dan Kemampuan Hitung Siswa Kelompok Eksperimen
dn Kelompok Kontrol ....................................................................66
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skenario Drama .............................................................................75
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................90
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ....................108
Lampiran 4 Pedoman Penugasan Kelas Eksperimen ......................................124
Lampiran 5 Transkrip Drama ..........................................................................154
Lampiran 6 Contoh Hasil Desain Siswa .........................................................178
Lampiran 7 Pedoman Penskoran Instrumen Kemampuan Menulis Matematis
......................................................................................................181
Lampiran 8 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Kemampuan Menulis Matematis
......................................................................................................182
Lampiran 9 Instrumen Uji Coba Kemampuan Menulis Matematis ................183
Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Kemamapuan Menulis
Matematis ....................................................................................186
Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Menulis Matematis
......................................................................................................190
Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Menulis Matematis
......................................................................................................192
Lampiran 13 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan Menulis
Matematis ....................................................................................194
Lampiran 14 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Menulis
Matematis ....................................................................................196
Lampiran 15 Kisi-Kisi Instrumen Kemampan Menulis Matematis ..................198
Lampiran 16 Instrumen Kemampuan Menulis Matematis ...............................199
Lampiran 17 Kunci Jawaban Instrumen Kemamapuan Menulis Matematis ....201
Lampiran 18 Hasil Tes Kemampuan Menulis Matematis ................................205
Lampiran 19 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Data Hasil Penelitian ......208
Lampiran 20 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas .......................................209
Lampiran 21 Hasil Uji Hipotesis Statistik .......................................................210
Lampiran 22 Perhitungan Proporsi Varians (Effect Size) .................................212
xii
Lampiran 23 Hasil Pengecekan Plagiasi ...........................................................213
Lampiran 24 Uji Referensi ................................................................................215
Lampiran 25 Surat Bimbingan Skripsi ..............................................................221
Lampiran 26 Permohonan Izin Penelitian .........................................................223
Lampiran 27 Surat Keterangan Penelitian ........................................................224
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran pokok memiliki kedudukan
yang penting dalam pendidikan, mengingat keberadaannya yang selalu digunakan
dalam berbagai ujian penting sejak tingkat dasar sampai dengan tingkat atas
seperti ujian nasional untuk SD, SMP, dan SMA, serta ujian masuk perguruan
tinggi. Siswa sebagai pihak yang mempelajari matematika di sekolah, sayangnya
masih memandang matematika sebagai mata pelajaran yang sangat sulit,
menakutkan, tidak ada gunanya, dan menyebabkan sakit kepala serta menjadi
stress.1
Menulis matematis merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam
matematika. Menulis merupakan bagian dari representasi, dimana berdasarkan
NCTM, representasi merupakan bentuk baru sebagai hasil translasi dari suatu
masalah, atau translasi suatu diagram/model fisik ke dalam simbol/kata-kata.
Aktivitas menuangkan ide-ide secara tertulis yang berkaitan dengan matematika
merupakan bagian dari menulis matematis.2 Ketika siswa menulis, informasi dari
proses akan segera terlihat, dimana hal ini akan memudahkan siswa untuk
mereview pemikiran dan kebenarannya.
Kemampuan menulis matematis adalah kemampuan siswa menuliskan
pemahamannya dalam upaya penyelesaian suatu permasalahan matematika.
Matematika tidak hanya mengenai perhitungan, namun juga terdapat konsep,
teorema, lambang, simbol dan gambar. Sehingga untuk menyelesaian masalah
matematika tidak hanya dengan perhitungan dan penggunaan rumus. Namun
siswa juga harus mampu memberikan uraian argumentasi dan membuat model
matematika, baik dalam bentuk gambar ataupun grafik.
1Anonim, Persepsi Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika, Wahana Karya Ilmiah
Pendidikan, Vol. 1, No.1, 2017, h. 70-71. 2 Iwan Junaedi, Pembelajaran Matematika dengan Strategi Writing In Performance Tasks
(Wipt) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis, FMIPA UNNES, h. 12.
2
Pada kegiatan menulis, siswa menuangkan konsep dan ide matematika
yang dimilikinya dan berusaha menyusunnya agar tulisannya dapat dengan mudah
dipahami. Melalui tulisan ini, guru akan dapat melihat seberapa dalam
pemahaman siswa mengenai suatu konsep matematika. Joan Countryman
menyatakan bahwa terdapat beberapa keuntungan menulis di kelas matematika
yaitu, siswa menulis untuk menyimpan catatan mengenai yang sedang
berlangsung tentang apa yang mereka lakukan dan pelajari, siswa menulis dalam
rangka memecahkan masalah matematika, siswa menulis untuk menjelaskan ide-
ide matematika, siswa menulis untuk mendeskripsikan proses pembelajaran.3
Grossman, Smith, dan Miller juga meyakini bahwa kemampuan siswa
menjelaskan konsep dalam menulis berhubungan dengan kemampuan untuk
memahami dan menerapkan konsep matematika.4
Menulis adalah sarana yang ampuh untuk membantu siswa
mengkomunikasikan pemikiran mereka dan memperkuat pemahaman konseptual
mereka.5 Menulis matematis juga merupakan cara berkomunikasi kepada pembaca
tentang mengapa dan bagaimana solusi didapatkan dan meyakinkan pembaca
bahwa alasan dan cara yang digunakan pada solusi ialah benar.6 Berbagai
penjelasan diatas menunjukkan bahwa masalah mengenai kemampuan menulis
matematis merupakan hal yang harus diberikan perhatian. Permasalahan ini
tentunya haruslah ditanggapi dengan serius. Pasalnya, menulis matematis
merupakan bentuk refleksi dari pemahaman konsep siswa.
Kemampuan menulis matematis siswa Indonesia berdasarkan tes
internasional dapat dilihat dalam hasil PISA (Programme for International
Student Assessment) yang dilakukan pada tahun 2015. Berdasarkan hasil tersebut
3Vicky Urquhart, Using Writing in Mathematics to Deepen Student Learning, (Colorado:
McREL, 2009), h. 6-8. 4Mark Freitag, Reading and Writing in The Mathematics Classroom, The Mathematics
Educator, Vol. 8, No. 1, 1997, h. 19. 5David K. Pugalee, Warren J. DiBiase dan Karen D. Wood, Writing and The
Development of Problem Solving in Mathematics and Science, Middle School Journal, Vol. 30,
No. 5, Mei 1999, h. 52. 6Kevin P. Lee, A Guide to Writing Mathematics, September 2010, h. 2,
https://www.maths.unsw.edu.au/sites/default/files/writingman.pdf, diakses pada 11 Januari 2017.
3
Indonesia mendapat rerata sebanyak 386 poin pada kompetensi matematika.7 Poin
tersebut membuat Indonesia termasuk dalam level 1, sedangkan kemampuan
menulis matematis termasuk dalam level 5 pada kategori PISA dimana hanya
0,6% siswa Indonesia yang berada pada level ini.8
Selanjutnya, Hidayatul melakukan observasi pada siswa kelas VIII di MTs
Pembangunan Jakarta untuk mengetahui kemampuan menulis matematis siswa.
Berdasarkan jawaban siswa pada soal kemampuan menulis matematis, terlihat
bahwa siswa tidak dapat membuat suatu gambar atau sketsa gambar dari
informasi yang disajikan pada soal untuk membantunya menemukan jawaban.
Selain itu, siswa belum mampu mengemukakan pendapatnya dan terkadang siswa
menggunakan bahasa matematika yang belum terstruktur. Berdasarkan hasil
observasi, didapatkan bahwa kemampuan menulis matematis siswa sebesar
48,33% yang dapat dikategorikan rendah. 9
Berdasarkan hasil PISA 2015 dan observasi Hidayatul, terlihat bahwa
kemampuan menulis matematis masih harus ditingkatkan. Cory menyampaikan
bahwa, untuk menguasai kemampuan menulis matematis siswa terlebih dahulu
harus belajar untuk menulis. Sehingga pembelajaran yang memberikan
kesempatan siswa untuk menulis deskripsi dan penjelasan ide matematika
diperlukan dalam meningkatkan kemampuan menulis matematis siswa.10
Sayangnya dari observasi yang dilakukan oleh peneliti, dalam
pembelajaran matematika, guru jarang memberikan tugas penyelesaian soal yang
menuntut siswa mengembangkan kemampuan menulisnya. Soal-soal yang
diberikan guru hanya sebatas pengaplikasian rumus dan perhitungan. Sehingga
pembelajaran yang saat ini digunakan guru belum membantu mengembangkan
7Litbang Kemendikbud, Peringkat dan Capaian PISA Indonesia Mengalami Peningkatan,
Jakarta, 6 Desember 2016, https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-
capaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan, diakses pada 17 Juni 2017. 8OECD (2016), PISA 2015 Results: Excellence and Equity in Education, (Paris: OECD
Publishing, 2016), Vol. 1, h. 194. 9Hidayatul Husna, Pengaruh pendekatan Problem Posing terhadap Kemampuan Menulis
Matematis Siswa. Skripsi pada Program Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016, h.4. 10
Cory Quealy, The Importance of Writing inMathematics: Why Writing Allows for a
Deeper Understanding of Mathematical Content, The Review: A journal of Undergraduated
Student Research , Vol. 15, 2014, h. 22.
4
kemampuan menulis matematis. Namun, karena persepsi siswa yang menganggap
matematika adalah pelajaran yang sulit, maka pembelajaran yang dibutuhkan
bukan hanya pembelajaran yang dapat memberikan tugas menulis kepada siswa
namun juga pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
San (dalam S.O Aghamie dan R.N. Ugbechie) mendefinisikan drama
based instruction sebagai metode pengajaran untuk memungkinkan siswa
melakukan improvisasi dan membangun makna sebuah kata, konsep, gagasan,
pengalaman atau peristiwa dengan pemanfaatan teknik teater dan proses
bermain.11
Dalam prosesnya, siswa mencoba menyelesaikan permasalahan yang
disajikan melalui drama secara individu dan kelompok. Siswa dapat menyuarakan
pendapatnya dan bahkan saling berargumen tanpa takut akan kesalahan ataupun
hukuman karena pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar dari kesalahan
yang ia buat. Hal ini menciptakan lingkungan yang baik untuk belajar yang
menyebabkan siswa merasa belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Drama memiliki banyak teknik yang dapat digunakan dalam pembelajaran,
salah satunya ialah mantle of expert. Mantle of expert adalah keadaan dimana
siswa akan mengambil peran sebagai seorang ahli/professional yang berkaitan
dengan satu materi tertentu.12
Sebagai seorang ahli, siswa akan mendapatkan
tugas khusus yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi karakternya . Tugas
ini akan membantu siswa mengembangkan kemampuan menulis matematisnya.
Di dalam drama, siswa akan menggunakan pemahaman awalnya untuk
menanggapi situasi drama, dimana situasi tersebut akan menjadi pengalaman
belajar baru yang mendorong siswa untuk melakukan penjabaran pemahamannya
dalam menulis. Selain itu, ketika berperan sebagai seorang ahli, secara tidak
langsung siswa juga akan menyadari pentingnya materi matematika tersebut.
11
S. O. Aghamie dan R. N. Ugbechie, Drama Based Instruction and Geometry: How
Workable In The Nigerian Educational Environment, 2013, h. 2,
http://www.globalacademicgroup.com/journals/pristine/DRAMA%20BASED%20INSTRUCTIO
N%20AND%20GEOMETRY.pdf, diakses pada 12 Oktober 2017. 12
Patrice Baldwin dan Kate Fleming, Teaching Literacy through Drama: Creative
Approaches, (New York: Routledge Falmer, 2003), Cet. I, h. 46.
5
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Matematika
Berbasis Drama terhadap Kemampuan Menulis Matematis”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, ada beberapa masalah yang dapat
penulis identifikasi, diantaranya:
1. Siswa memandang matematika sebagai mata pelajaran yang sangat sulit
2. Siswa tidak dapat membuat gambar atau sketsa dari informasi yang
disajikan serta bahasa matematika siswa belum terstruktur.
3. Kemampuan menulis matematis siswa masih rendah.
4. Pembelajaran yang digunakan guru belum membantu mengembangkan
kemampuan menulis matematis siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penulis membatasi masalah
dalam penelitian ini pada :
1. Pembelajaran matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran berbasis drama dengan teknik drama yang digunakan adalah
mantle of expert (siswa akan berperan menjadi seorang ahli/profesional
yang memiliki keterkaitan dengan materi matematika tertentu) dan teacher
in role (guru akan mengambil peran tertentu dalam pembeljaran drama).
Pembelajaran tersebut dilaksanakan pada kelas VII materi “Segiempat dan
Segitiga”.
2. Kemampuan menulis matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa dalam menuangkan konsep, ide dan gagasan, dan
perhitungan matematika dalam rangka memecahkan masalah matematika.
Kemampuan menulis matematis yang dimaksud dilihat dari tiga kriteria,
yakni : 1)uses clear explanation; 2)uses of mathemathical language,
vocabulary and simbols; dan 3)select algoritms and demonstrates
computational profiency using algoritms.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah sebagaimana
diatas, maka perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran matematika berbasis drama?
2. Apakah kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran matematika berbasis drama lebih tinggi dibandingkan
kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan
saintifik?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis kemampuan menulis matematis siswa
yang diajarkan dengan pembelajaran matematika berbasis drama.
2. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis matematis siswa yang
diajarkan dengan pembelajaran matematika berbasis drama dan siswa yang
diajarkan dengan pendekatan saintifik.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Sebagai gambaran masalah kemampuan menulis matematis dalam
pembelajaran. Selain itu, dapat menginspirasi peneliti lain untuk melakukan
penelitian terkait hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan model
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis matematis siswa
yang belum terbahas dalam penelitian ini.
2. Bagi Guru
Pembelajaran matematika berbasis drama dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif dalam memilih variasi metode pembelajaran yang dapat
7
diterapkan dalam pembelajaran matematika khususnya dalam meningkatkan
kemampuan menulis matematis siswa.
3. Bagi Siswa
Pembelajaran matematika berbasis drama dapat mengembangkan
kemampuan menulis matematis siswa.
4. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbaikan kualitas sekolah dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut khususnya
pendidikan matematika.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kemampuan Menulis Matematis
a. Definisi Menulis Matematis
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang penting.
Terkait dengan menulis, berikut beberapa pendapat mengenai menulis :
1) Menurut Henry, “menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik itu”.1
2) Menurut Vicky, “writing is the ability to compose text effectively for
different purposes and audiences”.2 (menulis merupakan kemampuan
untuk menyusun teks secara efektif bagi tujuan dan audiens yang
berbeda)
3) Menurut Roy, “writing is an organized collection of symbols that
conveys meaning, and that meaning is dependent on its context”.3
(menulis adalah koleksi simbol-simbol yang terorganisir yang
menyampaikan makna, dan makna tersebut tergantung pada
konteksnya)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
menulis merupakan kegiatan menyusun simbol-simbol grafis sebagai
representasi bahasa secara terorganisir yang menghasilkan makna. Penulis
menyusun simbol-simbol grafis secara efektif dengan tujuan tertentu yang
ditujukan kepada pembaca tertentu. Kemampuan menulis tidaklah dapat
1Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
CV.Angkasa, 2013), h. 22. 2Vicky Urquhart, Using Writing in Mathematics to Deepen Student Learning, (Colorado:
McREL, 2009), h. 3. 3Byung-In Seo, Mathematical Writing: What Is It and How Do We Teach It?, Journal of
Humanistic Mathematics, Vol. 5, No. 2, Juli 2015, h. 134.
9
muncul secara natural, namun diperlukan latihan dan pembelajaran untuk
dapat memiliki kemampuan menulis yang baik.
Menulis matematis menurut Byung adalah sebuah kondensasi
tematik dari istilah-istilah, simbol-simbol dan gambar-gambar untuk
menyampaikan pengetahuan dan makna matematika.4 Berdasarkan KBBI,
kondensasi tematik ialah penggabungan dua ide atau lebih yang ada di
bawah kesadaran dan muncul sebagai ide tunggal pada kesadaran yang
berkenaan dengan suatu tema tertentu. Kondensasi tematik dalam
matematika dapat terjadi dalam beberapa cara diantaranya simbol,
nominalisasi dan gambar.
Jay menyatakan bahwa simbol adalah inti dari matematika dan
simbol adalah obyek yang menyampaikan makna matematika. Simbol
bahkan memiliki makna sampai dengan bagian terkecil.5 Misalnya, “x
2”
menggunakan dua simbol (“x” dan “2”) dan ini mengartikan kuadrat dari
sebuah variabel. Nominalisasi adalah kata-kata yang digunakan untuk
menyampaikan proses dan konsep yang kompleks.6 Contohnya, ttabel
mengartikan nilai t dengan derajat kebebasan dan tertentu dalam tabel t.
Nominalisasi dapat dipahami siswa bila siswa memahami konsep dibalik
istilah tersebut. Sedangkan gambar dapat berupa diagram, gambar, grafik,
tabel, atau bentuk lain yang tidak dianggap simbol dan nominalisasi.7
Peneliti, sebelumnya telah menyimpulkan bahwa menulis
merupakan kegiatan menyusun simbol-simbol grafis sebagai representasi
bahasa secara terorganisir yang menghasilkan makna dan dapat dipahami.
Kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa terdapat tiga kategori dalam
representasi matematis, yaitu:8
4Byung-In Seo, Mathematical Writing: What Is It and How Do We Teach It?, Journal of
Humanistic Mathematics, Vol. 5, No.2, 2015, h. 135. 5Ibid.
6Ibid.
7Ibid., h. 136.
8L. Winayawati, dkk, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi
Think-Talk-Write terhadap Kemampuan Menulis Rangkuman dan Pemahaman Matematis Materi
Integral, UNNES Journal of Research mathematics Education, 2012, h. 66.
10
1) Aspek drawing, yakni memunculkan model konsep, seperti gambar,
diagram, tabel, dan grafik
2) Aspek mathematical expressions, yaitu membentuk model matematis
3) Aspek written texts, yaitu argumentasi verbal yang didasarkan pada
gambar dan konsep-konsep formal.
Menulis matematis mengharuskan penggunaan ungkapan verbal,
angka, ungkapan simbolis, dan representasi grafis. Sehingga menulis
matematis dapat secara simultan dianggap sebagai representasi tunggal atau
gabungan dari semua representasi.
Farrell menyatakan, “writting is a generative action that supports
students as they analize, compare facts, and synthesize information”.9 Hal
ini mengartikan bahwa menulis adalah aksi generatif yang mendukung
siswa karena mereka menganalisa, membandingkan fakta dan mensintesis
informasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
menulis matematis ialah suatu kegiatan menyusun ide, simbol, istilah, dan
gambar matematika yang menghasilkan makna dan dapat dimengerti.
Menurut Kevin, menulis matematika bukanlah untuk menunjukkan
bahwa kamu mengerjakan tugas. Tetapi, kamu menulis matematika untuk
menunjukkan bagaimana kamu memahami ide dan konsep matematika.10
Karena dalam menulis matematika siswa akan merefleksikan dan
mengorganisir ide dan konsep matematika agar dapat dipahami oleh dirinya
sendiri ataupun orang lain ketika akan dibaca kembali di kemudian hari.
Kemampuan menulis matematika yang baik akan membantu siswa
mengkomunikasikan pemikiran dan ide matematikanya dengan baik kepada
orang lain. Grossman, Smith, dan Miller juga meyakini bahwa kemampuan
9Louis Lim dan David K. Pugalee, Using Journal Writing to Explore “They Communicate
to Learn Mathematics and They Learn to Communicate Mathematically”, Ontario Action
Researcher, 2004, h. 2, http://nipissingu.ca/oar/pdfs/v722.pdf, diakses pada 2 Desember 2016. 10
Kevin P. Lee, A Guide to Writing Mathematics, September 2010, h. 2,
https://www.maths.unsw.edu.au/sites/default/files/writingman.pdf, diakses pada 11 Januari 2017.
11
siswa menjelaskan konsep dalam menulis berhubungan dengan kemampuan
untuk memahami dan menerapkan konsep matematika.11
Kemampuan menulis matematis siswa dapat kita lihat dari jawaban
siswa terhadap soal-soal jenis uraian. Hal ini dikarenakan soal berbentuk
uraian dinilai cenderung lebih bisa mengeksplorasi kemampuan menulis
matematis siswa dibandingkan dengan soal berbentuk pilihan ganda yang
memungkinkan siswa menyelesaikan soal dengan cara menebak jawaban.
Sehingga, dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan soal
berbentuk uraian.
b. Tujuan Menulis
Suatu tulisan dibuat dengan tujuan tertentu dan ditujukan kepada
pembaca tertentu. Tujuan menulis dapatlah beraneka ragam. Penulis
haruslah membuat tulisan yang sesuai dengan tujuan dan pembaca, sehingga
tujuan menulis dapat tercapai dan tidak disalah artikan oleh pembaca.
Sehubungan dengan “tujuan” penulisan suatu tulisan, Hugo
merangkumnya sebagai berikut12
:
1) Assignment purpose(tujuan penugasan)
Tulisan yang ditulis karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
2) Altruistic purpose(tujuan altruistik)
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan
kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami,
menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para
pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan.
3) Persuasive purpose(tujuan persuasif)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran
gagasan yang diutarakan.
11
Mark Freitag, Reading and Writing in the Mathematics Classroom, The Mathematics
Educator, Vol. 8, No. 1, 1997 h. 19. 12
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
CV.Angkasa, 2013), h. 25-26.
12
4) Informational purpose(tujuan informasional)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan
penerangan kepada para pembaca.
5) Self-expressive purpose(tujuan pernyataan diri)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang
pengarang kepada para pembaca.
6) Creative purpose(tujuan kreatif)
Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai
kesenian. Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri.
7) Problem-solving purpose(tujuan pemecahan masalah)
Tulisan ini bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi oleh
penulis. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta
meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya
sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.
Berdasarkan berbagai tujuan menulis tersebut, dapat kita lihat bahwa
menulis merupakan sesuatu yang cukup sulit. Karena untuk mencapai tujuan
menulis tersebut tentunya diperlukan proses berpikir yang mendalam
sehingga tujuan menulis dapat terealisasikan ketika tulisan yang dihasilkan
dibaca oleh pembaca. Sehingga dibutuhkan latihan dan pembiasaan agar
seorang penulis dapat menghasilkan tulisan yang baik.
c. Indikator Kemampuan Menulis Matematis
Kemampuan menulis matematis siswa tentunya dapat diukur.
Terkait tolak ukur penilaian kemampuan menulis matematis, Louis dan
David menyampaikan indikator yang dapat dipergunakan untuk menilai
kemampuan menulis matematis:13
13
Louis Lim dan David K. Pugalee, Using Journal Writing to Explore “They
Communicate to Learn Mathematics and They Learn to Communicate Mathematically”, Ontario
Action Researcher, 2004, h. 3, http://nipissingu.ca/oar/pdfs/v722.pdf, diakses pada 2 Desember
2016.
13
1) Uses clear explanation, yaitu memberikan argumen/alasan,
kesimpulan terhadap suatu konsep matematika dan menggunakan
fakta-fakta untuk menjelaskan suatu ide dan pemikiran siswa.
2) Use of mathematical language, vocabulary, and symbols, yaitu
menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa dan simbol
matematika, membuat gambar, tabel, diagram dan lain-lain, serta
membuat model matematika.
3) Select algoritms and demonstrates computational profiency using
algoritms, yaitu memilih algoritma dan menunjukkan kecakapan
algoritma melalui operasi hitung.
Selanjutnya terdapat indikator kemampuan menulis matematis yang
ditawarkan oleh Stacie, antara lain:14
1) Accurancy(ketepatan), yaitu menggunakan uraian/argumen dalam
merespon/menanggapi suatu permasalahan matematika
2) Terminology(istilah), yaitu menggunakan istilah matematika dalam
mendefinisikan fakta-fakta yang ada untuk menjelaskan ide dan
pemikiran siswa
3) Explanation of mathematical thinking(penjelasan berpikir matematis),
yaitu memberikan penjelasan untuk menunjukkan peristiwa atau
permasalahan yang ada secara matematis
Selain itu, Carl dan Lincoln juga menawarkan indikator yang dapat
digunakan untuk menilai kemampuan menulis matematis, yaitu:15
1) Explanation, yaitu memberikan uraian yang jelas dan dapat dipahami
dengan mudah
2) Computation, yaitu menunjukkan kemampuan menghitung dengan
baik
3) Organization of thought, yaitu memberikan penyelesaian masalah
matematika yang terorganisasi dengan baik
14
Stacie Lefler, Writing in a Mathematics Classroom: A Form of Communication and
Reflection, Action Research Projects, 2006, h. 29. 15
Cara Walz and Lincoln NE, “Exploring the Connections between Math Journals and
Completion of Homework Assignments”, Journal Writing in Mathematics, Nebraska, 2008, h. 34.
14
4) Understanding, yaitu memberikan penjelasan akan pemikirannya
mengenai masalah dan konsep matematika dengan baik
Berdasarkan beberapa indikator yang telah ada tersebut, peneliti
memilih untuk menggunakan indikator kemampuan menulis matematis yang
ditawarkan oleh Louis dan David untuk dijadikan acuan indikator penilaian
kemampuan menulis matematis siswa.
d. Definis Operasional Kemampuan Menulis Matematis
Kemampuan menulis matematis yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan siswa menuliskan pemahamannya dalam penyelesaian
suatu permasalahan matematika. Indikator dari kemampuan menulis
matematis antara lain:
a. Penggunaan penjelasan
Siswa dapat menuliskan penjabaran mengenai apa yang ia pahami dari
soal, dan jika terdapat teorema yang digunakan, siswa dapat
menjelasakan hubungan teorema tersebut dengan soal sebagai upaya
penyelesaian permasalahan.
b. Penggunaan bahasa matematika, kosa kata, dan simbol
Siswa dapat menuliskan satuan secara tepat dalam setiap langkah
perhitungan. Kemudian ketika siswa menuliskan rumus yang
digunakan, siswa dapat menuliskan rumus dengan simbol yang tepat.
Serta dalam memberikan menjabaran mengenai pemahamannya, bila
siswa menampilkan kosa kata matematika, siswa dapat menuliskan
dengan tepat dan sesuai.
c. Pemilihan algoritma dan kemampuan hitung
Siswa dapat mengerjakan perhitungan berdasarkan langkah-langkah
yang sesuai dan tepat serta perhitungan yang dilakukan benar.
15
2. Pembelajaran Matematika Berbasis Drama
a. Drama dalam Pembelajaran
Drama umumnya dikenal sebagai salah satu bentuk seni. Namun
dewasa ini drama juga diterapkan dalam pembelajaran di berbagai bidang
untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Perserikatan Teater
dan Pendidikan Amerika mendefinisikan drama sebagai sebuah aktivitas
berpusat proses, improvisasi, dan bukan pertunjukan dimana peserta
dipandu oleh seorang pemimpin untuk membayangkan, memberlakukan dan
merefleksikan pengalaman16
. Frensen mendefinisikan drama sebagai sebuah
aktifitas berbasis improvisasi yang berpusat di proses dan digunakan
terutama untuk pengembangan pribadi partisipan.17
Asal mula penggunaan drama dalam pembelajaran dimulai dari
Inggris. Pada awalnya, penggunaan metode drama adalah sebuah kewajiban,
terutama dalam kursus bahasa untuk pengembangan keterampilan ekspresi
verbal dan tertulis seseorang dalam bahasa ibu. Dalam studi Baturay dan
Ozbek (2009), disebutkan bahwa Harriet Finlay Johnson , seorang guru
sejarah, adalah pelaksana pertama metode ini di lingkungan kelas pada
tahun 1991.18
Alkistis (dalam Kontariu), menyatakan bahwa drama dalam
pembelajaran adalah bentuk seni teater dimana anak menciptakan dan
memainkan peran, memproyeksikan dirinya dalam karakter dan situasi fiksi,
mengeksplorasi dan mengekspresikan idenya dengan tubuh dan suaranya.19
Pembelajaran berbasis drama ialah pembelajaran yang menghubungkan
materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan nyata, karena
menggunakan drama yang menempatkan pembelajar pada situasi tertentu.
16
Asuman Duatepe, The Effect of Drama Based Instruction on Seventh Grade Students’
Geometry Achievement, Van Hiele Geometric Thinking Levels, Attitude Toward Mathematics
and Geometry, Thesis of The Graduate School of Natural and Applied Sciences of Middle East
Technical University, Ankara, 2004, h. 28, tidak dipublikasikan. 17
Ibid. 18
Sibel Akin, Review of Research on Drama in Turkish Schools and Pre-service Teacher
Education, 2017, h. 468, http://ilkogretim-online.org.tr, diakses pada 11 Desember 2016. 19
Pentaguota Kotarinou dan Charoula Stathopoulou, The History of 5th Postulate: Linking
Mathematics with Other Dicsciplines through Drama Techniques, Proceedings of CERME8:
Working Group, 2012, h. 3
16
Beberapa manfaat untuk menempatkan pembelajaran dalam konteks
otentik:20
1) Mendapatkan pengetahuan implisit
2) Mendasarkan pengetahuan teoritis
3) Belajar dalam konteks sehari-hari
4) Memfasilitasi transfer antar domain
5) Mendapatkan kebiasaan berpikir
6) Merubah motivasi
Ekeberg, dkk (dalam Sibel, 2014) menyatakan, drama umumnya
didefinisikan sebagai metode pengajaran yang meningkatkan pembelajaran
individu dengan menyediakan lingkungan fiktif dimana mereka dapat
membawa pengalaman, perasaan, dan tindakan masa lalu mereka ke dalam
tindakan melalui bermain peran.21
Menurut Smith, dalam pembelajaran,
drama melibatkan interaksi pikiran dan informasi; pengalaman sensorik dan
kinestetik; evaluasi dan membuat keputusan; pemahaman tentang
bagaimana dan mengapa mengenai hal-hal kompleks 22
Lynn membedakan drama dalam pendidikan menjadi dua kelompok,
yaitu:
1) Bermain drama
Kelompok drama ini menekankan eksplorasi isu dan individu melalui
drama. Eksplorasi ini melibatkan guru dan siswa yang menghasilkan
diskusi tentang isu-isu yang terkait. Ini bisa digunakan sebagai metode
untuk mengajar mata pelajaran tertentu, seperti sejarah atau studi
sosial.
2) Mengimajinasikan drama
20
Christopher Andersen, Learning in “As-If” Worlds: Cognition in Drama in Education,
Theory Into Practice, Vol. 43, No. 4, Autumn 2004, h. 283. 21
Sibel Akin, Review of Research on Drama in Turkish Schools and Pre-service Teacher
Education, 2017, h. 468, http://ilkogretim-online.org.tr, diakses pada 11 Desember 2016. 22
Asuman Duatepe, The Effect of Drama Based Instruction on Seventh Grade Students’
Geometry Achievement, Van Hiele Geometric Thinking Levels, Attitude Toward Mathematics
and Geometry, Thesis of The Graduate School of Natural and Applied Sciences of Middle East
Technical University, Ankara, 2004, h. 28, tidak dipublikasikan.
17
Kelompok ini membayangkan drama sebagai bentuk seni dengan
sendirinya. Ini menempatkan tanggung jawab pada anak-anak untuk
mengerjakan rangsangan yang diberikan oleh guru. Biasanya guru
memainkan peran yang relatif pasif, kegiatan ini berarti bahwa anak
harus menghasilkan ide, memutuskan di antara mereka sendiri
bagaimana cara menggabungkan dan kemudian menciptakan sebuah
adegan dengan karakternya sendiri.
Mages mendefinisikan 3 kategori umum kegiatan drama di dalam
kelas:23
1) Improvisasi tematik, yang juga didefinisikan sebagai pemberlakuan
tema seperti kunjungan ke dokter atau perjalanan ke sirkus. Dalam
kegiatan ini, siswa fokus untuk menggunakan pengetahuan dari
pengalaman mereka sendiri, mereka tidak perlu membuat koneksi
antara teks dan aktivitas.
2) Improvisasi berbasis cerita, yang juga didefinisikan sebagai
pemberlakuan cerita set. Dalam jenis kegiatan drama ini, para peserta
diminta untuk memberlakukan drama berdasarkan cerita yang mereka
dengar. Jenis kegiatan ini adalah perkembangan dari improvisasi
tematik, siswa diminta untuk menghubungkan antara teks, aktivitas,
dan pengalaman mereka sendiri.
3) Paley-style improvisation, yang menawarkan penggunaan yang lebih
unik karena anak-anak didorong untuk mendramatisasi cerita yang
telah mereka ciptakan sendiri. Kategori ini melibatkan keterampilan
membuat koneksi yang sama dibutuhkan dalam improvisasi berbasis
cerita. Namun menambahkan unsur penulisan kreatif yang
memberdayakan siswa dengan cara yang berbeda. Tidak hanya
mereka diperbolehkan mengembangkan karakter, tapi juga bisa
menjadi agen aktif dalam penciptaan karakter.
23
Wendy Karen Mages, Does Creative Drama Promote Language Development in Early
Childhood? A Review of The Methods and Measures Employed in The Empirical
Literature,Review of Educational Research, American Educational Research Association, Maret,
Maret 2008, h. 131, https://www.jstor.org/stable/40071123, diakses pada 6 Januari 2017.
18
Drama memiliki 2 pendekatan utama yaitu drama kreatif yang
digunakan untuk mendukung pribadi pengembang dan drama dalam
pendidikan yang menggunakan drama sebagai bagian dari metodologi
pengajaran. Pada abad keduapuluh, para teoritis drama mengidentifikasikan
pendekatan drama menjadi tiga:24
1) Drama sebagai sebuah bentuk seni
Pendekatan ini umumnya digunakan secara luas untuk mendukung
pengembangan personal dan aktualisasi diri.
2) Drama dalam pendidikan
Pendekatan ini adalah pendekatan yang menggunakan drama sebagai
sebuah media mengajar dan belajar. Contohnya, dibandingkan
meminta siswa untuk menjelaskan sebuah konsep, seperti kebebasan,
maka siswa dapat pertama-tama mengalami ide dengan sebuah situasi
yang diimajinasikan untuk memahami apa yang dimaksud dengan
kebebasan
3) Pendekatan integratif
Pada pendekatan ini terdapat dua jenis tujuan, yaitu tujuan drama
sebagai sebuah seni dan tujuan drama sebagai sebuah metode dalam
pengajaran.
Bedasarkan berbagai bentuk penerapan drama yang telah dijelaskan
tersebut terlihat bahwa begitu luas penerapan drama dalam pembelajaran
dan yang perlu dilakukan bagi guru adalah menerapkan dan
mengaplikasikan penggunaan drama yang paling cocok dengan situasi siswa
dan pelajaran. Penggunaan drama dalam pembelajaran juga membutuhkan
pengetahuan guru tentang bagimana menerapkan drama pada materi tertentu
dan merencanakan prosesnya.
24
Gokcen Ozbek, Drama in Education: Key Conceptual Features, Journal of
Contemporary Educational Studies, Vol. I, 2014, h. 50-53.
19
b. Drama dalam Pembelajaran Matematika
Matematika terdiri dari banyak konsep abstrak. Oleh karena itu,
metode drama diyakini dapat memfasilitasi pembelajaran dengan
menyediakan lingkungan belajar yang eksperiensial dan memungkinkan
siswa menghubungkan antara konsep dan kehidupan nyata.25
Penerapan
drama pada pembelajaran akan membuat matematika yang hidup dan lebih
realistis sehingga peserta didik memandang keterampilan dan konsep
matematika sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Patrice dan Kate menyampaikan beberapa manfaat penggunaan
drama sebagai sarana untuk pengembangan matematika, yaitu:26
1) Dapat membantu mengembangkan pemahaman matematika melalui
permainan drama yang menyenangkan dan menarik dan konteks
drama yang diimajinasikan
2) Memungkinkan konsep abstrak diberi bentuk visual dan taktil
3) Dapat memberikan alasan untuk berpikir secara matematis dalam
peran untuk menggunakan dan menerapkan matematika dalam
konteks imajiner yang kuat, memberi alasan motivasi untuk
menemukan solusi dan pemecahan masalah
Penelitian terhadap penerapan drama di bidang matematika telah
dilakukan dengan berbagai sebutan yang berbeda yaitu pembelajaran
berbasis drama kreatif/creative drama- based instruction (Ayse Damla
Gecim, 2012) dan pembelajaran berbasis drama (S.O. Aghamie dan R.N.
Ugbechie,2017; Asuman Duatepe,2004). Materi matematika yang
digunakan dalam penelitian tersebut diantaranya ialah probabilitas dan
geometri.
Adiguzel (dalam Ayse Damla Gacim,) menyatakan bahwa creative
drama-based instruction mengacu pada pendekatan eksperimental yang
melibatkan interaksi pengalaman dan evaluasi pikiran, sensori dan
25
Sibel Akin, Review of Research on Drama in Turkish Schools and Pre-service Teacher
Education, 2017, h. 472, http://ilkogretim-online.org.tr, diakses pada 11 Desember 2016 26
Patrice Baldwin dan Kate Fleming, Teaching Literacy through Drama: Creative
Approaches, (USA: RoutledgeFalmer, 2003), Cet. I, h. 11.
20
kehidupan sehari-hari.27
Kemudian Ayse mendefinisikan creative drama-
based instruction sebagai kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan
pengembangan pribadi karena ketika seseorang dihadapkan dengan
beberapa kejadian dramatis dalam kehidupan nyata, mereka harus
menemukan cara untuk memecahkan masalah28
Creative drama terdiri dari tiga langkah utama yaitu :29
1) Persiapan : pada langkah ini dilakukan kegiatan untuk membangun
dinamika kelompok dan memberikan pengetahuan awal bagi siswa.
2) Animasi : langkah ini terdiri dari kegiatan dimana topik dibentuk,
terungkap dan dikembangkan.
3) Evaluasi-diskusi : pada langkah ketiga, hasil kegiatan creative drama
dievaluasi dan dibahas untuk menemukan esensi, kepentingan dan
kualitas mereka.
San (dalam S.O Aghamie dan R.N. Ugbechie,2017) mendefinisikan
drama based instruction sebagai metode pengajaran untuk memungkinkan
siswa melakukan improvisasi dan membangun makna sebuah kata, konsep,
gagasan, pengalaman atau peristiwa dengan pemanfaatan teknik teater dan
proses bermain.30
Pembelajaran pada drama based instruction dibagi
menjadi 3 tahap :31
1) Introduction : pada tahap ini dilakukan kegiatan yang akan membawa
suasana santai dan nyaman, siap untuk bekerja sama, dan saling
percaya satu sama lain.
2) Development : pada tahap ini momen dramatis (yang berupa rintangan
yang harus dihadapi, misi yang harus diselesaikan atau keadaan yang
27
Ayse Damla Gecim, “The Effect of Creative Drama Based Instruction on Seventh Grade
Students’ Mathematics Achievement in Probability Concept and Their Attitudes Toward
Mathematics”, Tesis pada Graduate School of Social Sciences Middle East Technical University,
2012, h. 5, tidak dipublikasikan. 28
Ibid., h. 9. 29
Ibid., h. 10-11. 30
S.O. Aghamie and R.N. Ugbechie, Drama Based Instruction and Geometry: How
Workable In The Nigerian Educational Environment, 2013, h. 2,
http://www.globalacademicgroup.com/journals/pristine/DRAMA%20BASED%20INSTRUCTIO
N%20AND%20GEOMETRY.pdf, diakses pada 12 Oktober 2017. 31
Ibid., h. 3.
21
menantang) diperkenalkan dimana siswa diminta untuk
menyelesaikannya dalam jangka waktu tertentu.
3) Quieting : pada tahap ini siswa mengecek apa yang telah mereka
pelajari dengan menjawab atau menyelesaikan pertanyaaan yang
diberikan guru atau menampilkan apa yang telah mereka pelajari
dengan membuat skenario yang memerlukan penggunaan pengetahuan
yang telah dipelajari.
Debby menyampaikan bahwa terdapat beberapa cara untuk
memecahkan matematika melalui drama:32
1) Guru mengarahkan drama
Di sini siswa mengambil peran spesifik seperti yang diperintahkan
oleh guru. Mereka tidak diharuskan mengembangkan karakter itu
sendiri dan dialog diambil dari naskah.
2) Guru mengarahkan drama menggunakan bermain peran
Ini adalah jenis kegiatan dramatis dimana guru mengambil peran fiktif
dan mengarahkan kelas dari dalam peran itu
3) Improvisasi kelompok berpusat siswa
Di sini siswa diberi atau diminta memikirkan situasi, dan mereka
kemudian merencanakan sebuah adegan di sekitarnya. Hal ini dapat
berkembang menjadi situasi pemecahan masalah, penyelidikan
matematis atau hanya kesadaran akan penggunaan satu bidang
matematika tertentu di masyarakat.
4) Penggunaan game.
Di sini judul permainan drama akan diambil menjadi jenis permainan
seru seperti yang digunakan dalam pelajaran drama umum. Beberapa
materi matematika dapat dipelajari dari permainan dengan
menggunakan sistem penilaian seperti Dog and Bone (Scher and
Verall, 1975) jika sistem penilaian dikaitkan dengan waktu yang
32
Debby Jeaco, “Cracking” Mathematics Through Drama: Years 7 to 13, Mathematcs in
School, November 1994, h. 38-39.
22
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau jika skor tersebut diwakili
secara gambar oleh grafik batang.
Banyaknya jenis penerapan drama dalam pembelajaran matematika
tentunya merupakan hal yang positif bagi guru karena drama dapat
digunakan pada pembelajaran matematika dengan tujuan yang lebih luas.
Namun guru juga haruslah berhati-hati dalam memilih drama agar
penerapan drama yang digunakan dapat sesuai dengan tujuan dan materi
matematika.
c. Teknik Drama
Pembelajaran drama yang baik harus direncanakan dengan baik agar
ketika diterapkan drama dapat tetap berkembang, siswa tetap terlibat,
berpikir dan belajar. Teknik drama adalah hal yang kita butuhkan untuk
membantu terjadinya hal tersebut. Teknik drama dapat disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Teknik drama bersifat
fleksibel sehingga dapat diperluas atau dibatasi, diciptakan, diulang atau
tidak digunakan.33
Beberapa teknik drama yang digunakan pada
pembelajaran diantaranya ialah improvisasi, mantle of expert, dan teacher
in role.
Improvisasi adalah dimana peserta dalam drama, dengan berbicara
dan bergerak secara spontan, dapat menciptakan situasi imajiner dan secara
aktif mengeksplorasikan hubungan, perilaku, dan kejadian manusia dalam
peran. Rangsangan untuk improvisasi dapat berasal dari teks, tema,
peristiwa historis, masalah sosial atau hanya sebuah gagasan.34
Mantle of expert adalah keadaan dimana siswa akan mengambil
peran sebagai seorang ahli/professional yang berkaitan dengan satu materi
tertentu.35
Sebagai seorang ahli, siswa akan mendapatkan tugas khusus yang
harus dilakukan dalam rangka memenuhi karakternya tersebut. Ketika
33
Patrice Baldwin dan Kate Fleming, Teaching Literacy through Drama: Creative
Approaches, (USA: RoutledgeFalmer, 2003), Cet.I, h. 44. 34
Ibid., h. 45. 35
Ibid., h. 46.
23
berperan sebagai seorang ahli, secara tidak langsung siswa akan menyadari
pentingnya materi matematika tersebut.
Teacher in role adalah teknik drama yang melibatkan guru
mengambil peran atau berbagai peran yang berbeda. Melalui berperan, guru
dapat mendukung, mengembangkan dan menantang pemikiran anak dari
dalam drama sebagai sesama peserta. Teacher in role memperluas
kemungkinan dan menantang hubungan guru dan murid yang biasa,
memungkinkan guru dan murid untuk bekerja dalam peran bersama.36
Selain semua teknik drama yang telah dijelaskan tersebut, masih
terdapat banyak teknik drama lainnya yg dapat digunakan dalam
pembelajaran diantaranya ialah freeze-frame, still image dan tableau,
thought-tracking, hot-seating, decision alley, permainan drama, visualisasi
terpandu, performance carousel. Teknik drama yang digunakan tentunya
haruslah disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
d. Teori Pembelajaran Pendukung
Pada penelitian ini terdapat teori yang mendukung penerapan model
pembelajaran berbasis drama adalah teori perkembangan kognitif oleh
Piaget. Asmilasi adalah proses merespon lingkungan sesuai dengan struktur
kognitif seseorang, sedangkan akomodasi adalah proses menghasilkan
mekanisme untuk perkembangan intelektual.37
Pembelajaran berbasis drama
akn memberikan situasi pada siswa dimana siswa akan merespon situasi
dalam drama berdasarkan pengalamannya, kemudian siswa mulai
mengalami perkembangan intelektual dalam menanggapi situasi sesuai
dengan perannya. Penyesuaian diri siswa terhadap peran akan terus
berlangsung dan informasi yang ada semakin diasimilasi sehingga akan
menghasilkan pertumbuhan intelektual yang pelan tetapi pasti.
36
Ibid., h. .45. 37
B.R. Hergenhahn dan Matthew H.Olson, Theories Of Learning, Edisi Ketujuh, (Jakarta:
Kencana, 2014), h. 314-315.
24
e. Definisi Operasional Pembelajaran Matematika Berbasis Drama
Pembelajaran matematika berbasis drama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan teknik drama untuk
membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Teknik drama yang akan
digunakan dalam pembelajaran ini adalah mantle of expert dan teacher in
role. Mantle of expert digunakan untuk memenuhi tujuan pembelajaran
yaitu dengan menjadikan siswa sebagai seseorang yang ahli dimana ia akan
mendapat tugas khusus sebagai karakter yang ia perankan untuk
meningkatkan kemampuan menulis matematisnya. Teacher in role
digunakan agar guru dapat menjaga drama berjalan sesuai dengan yang
direncanakan dan agar setiap siswa dapat terlibat secara aktif. Pembelajaran
berbasis drama akan dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu:
1) Introduction
Pada tahap ini guru akan memberikan tugas-tugas dasar yang
berhubungan dengan peran siswa. Hal ini bertujuan agar siswa terbiasa
dengan perannya dan memberi petunjuk kepada siswa mengenai materi
apa yang akan dipelajari. Tugas-tugas tersebut akan dikerjakan siswa
bersama rekan setimnya.
2) Development
Pada tahap ini siswa akan menghadapi dramatic moment, yaitu suatu
situasi dengan konflik atau permasalahan yang harus diselesaikan oleh
siswa. Melalui dramatic moment ini, siswa akan memperoleh
pengalaman belajar baru yang menuntutnya untuk menjabarkan
pemahamannya secara tertulis. Dramatic moment pada tahap ini disajikan
dalam bentuk permasalahan yang harus diselesaikan siswa dalam
menjalani perannya sebagai seorang ahli desainer keramik. Dramatic
moment yang diberikan akan membantu siswa memperluas
pengetahuannya serta akan membantu siswa agar dapat menyelesaikan
situasi lain yang serupa atau membantu siswa menyelesaikan situasi lain
yang jauh lebih kompleks. Pada tahap ini, siswa bekerja sama dengaan
rekan satu timnya untuk menyelesaikan dramatic moment.
25
3) Quieting,
Pada tahap terakhir, perwakilan tim akan mempresentasikan hasil
pekerjaannya. Tim lain akan memberikan saran terhadap hasil kerja tim
yang melakukan presentasi. Kemudian bersama-sama siswa dan guru
mengevaluasi pekerjaan yang telah diselesaikan hari itu dan mengambil
kesimpulan serta poin-poin penting mengenai pa yang telah dipelajari
dari permasalahan tersebut.
3. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa
digunakan oleh guru-guru di sekolah. Dalam praktek nyatanya, pembelajaran
yang sering digunakan oleh guru-guru di sekolah adalah pembelajaran yang
berpusat pada guru dengan strategi yang banyak digunakan saat ini adalah
strategi ekspositori dengan mengombinasikan metode ceramah, tanya jawab
dan pemberian tugas. Wina mendefinisikan, “strategi pembelajaran ekspositori
adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.”38
. Pada strategi ini materi
pelajaran disampaikan secara langsung oleh guru dan siswa tidak dituntut
untuk menemukan materi tersebut.
Pada pembelajaran tersebut, guru menyampaikan materi kepada siswa
melalui ceramah yang diikuti dengan pemberian contoh-contoh permasalahan
dan cara penyelesaiannya, kemudian diakhiri dengan latihan soal. Namun
pembelajaran konvensional yang dimaksud peneliti adalah pembelajaran
dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan
pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum 2013 sesuai dengan yang
tercantum dalam Permendikbud No.20 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah.
38
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2010), h. 179.
26
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.39
Lebih lanjut dijelaskan dalam Lampiran IV Permendikbud No.81A
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum bahwa proses pembelajaran
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:40
a. Mengamati
Mengamati adalah kegiatan pembelajaran berupa membaca, mendengar,
menyimak dan melihat (tanpa atau dengan alat) hal yang penting dari
suatu benda atau objek.
b. Menanya
Menanya adalah kegiatan pembelajaran berupa mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik).
c. Mengumpulkan informasi/eksperimen
Mengumpulkan informasi/eksperimen adalah kegiatan pembelajaran
berupa melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks,
mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan nara sumber.
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi
39
M. Lazim, Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Kurikulum 2013,
2013, h. 1, http://p4tksb-
jogja.com/arsip/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=122:penerap
an-pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran-kurikulum-2013&id=1:widyaiswara, diakses pada 7
Agustus 2017 40
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Lampiran IV Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum, 2013, h. 6-7.
27
Mengasosiasikan/mengolah informasi adalah kegiatan pembelajaran
berupa mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi serta pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan.
e. Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan adalah kegiatan pembelajaran berupa
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang akan dilakukan didukung oleh hasil penelitian
sebelumnya, diantaranya adalah :
1. Penelitian Shifa Fauziah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Manulis Matematis melalui Pendekatan Matematika Realistik”. Penelitian
tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas III MIN Bantargebang ini
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika berbasis pendekatan
matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan menulis matematis
siswa dan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika.
2. Penelitian Ayse Damla Gecim yang berjudul “The Effect of Creative Drama
Based Instruction on Seventh Grade Students’ Mathematics Achievement in
Probability Concept and Their Atitudes Toward Mathematics”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis drama kreatif
memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi matematika siswa terkait
dengan konsep probabilitas. Namun pembelajaran berbasis drama kreatif
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap siswa terhadap
matematika.
28
3. Penelitian Asuman Duatepe yang berjudul “The Effects of Drama Based
Instruction on Seventh Grade Students’ Geometry Achievement, Van Hiele
Geometric Thinking Levels, Attitude Toward Mathematics and Geometry”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan
pembelajaran berbasis drama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi geometri siswa, tingkat berpikir geometris Van Hiele, sikap
matematis dan sikap geometris dibandingkan dengan pembelajaran
tradisional.
C. Kerangka Berpikir
Kemampuan menulis matematika merupakan kemampuan yang penting
bagi siswa. Melalui kegiatan menulis, siswa menuangkan pemikiran dan ide-
idenya secara terorganisir sehingga mudah dipahami. Selain itu, guru juga dapat
melihat seberapa dalam pemahaman siswa terhadap suatu konsep. Menulis
matematis bukanlah kemampuan natural yang dapat muncul begitu saja, namun
membutuhkan pengalaman dan latihan sebagai pembelajaran.
Pembelajaran matematika berbasis drama secara bertahap
mengembangkan kemampuan menulis matematis siswa melalui ketiga tahapannya
yaitu introduction, development, dan quieting. Pada tahap introduction, siswa
mengecek pemahamannya mengenai pengetahuan yang akan digunakan dalam
penyelesaian konflik. Pengecekan ini dilakukan dengan pemberian permasalahan-
permasalahan dasar yang nantinya menjadi landasan penyelesaian permasalahan
pada tahap berikutnya.
Melalui tahap introduction, guru mulai menghubungkan konsep
matematika dengan kemampuan pemahaman konsep siswa melalui situasi dunia
nyata yang disajikan dalam situasi drama. Situasi dunia nyata yang disajikan guru
akan mendorong siswa menghubungkan antara konsep matematika dengan
pengetahuan dan pengalamannya terkait situasi yang menjadi permasalahan
sehingga siswa dapat melakukan perhitungan dan membuat permodelan serta
argumen/alasan atas penyelesaian masalah yang dikerjakannya. Permasalahan
29
yang diberikan pada tahap introduction ini juga bertujuan agar siswa terbiasa
dengan situasi drama dan perannya.
Setelah introduction, tahap berikutnya ialah development, dimana siswa
akan menghadapi dramatic moment, yaitu keadaan dimana terdapat suatu masalah
yang harus diselesaikan siswa dalam kurun waktu tertentu. Penyelesaian
permasalahan pada tahap ini umumnya memerlukan gabungan beberapa konsep
yang digunakan pada tahap introduction. Pada tahap ini, penggunaan teknik
mentle of expert akan mendukung siswa untuk mengembangkan kemampuan
menulisnya karena teknik mantle of expert akan mendorong siswa untuk
melakukan perhitungan, memodelkan dan memberikan uraian penjelasan dalam
posisinya sebagai seseorang yang ahli yang tengah ia perankan. Ketika siswa
berperan menjadi seorang ahli/professional dalam suatu bidang tertentu yang
terkait dengan materi matematika, siswa akan melakukan kegiatan menulis
matematis dalam rangka memenuhi tugasnya sebagai peran tersebut.
Kemudian untuk menjaga agar siswa konsisten dalam perannya sehingga
ia dapat terus mengembangkan kemampuan menulis matematisnya, teknik teacher
in role digunakan oleh guru. Teacher in role akan menempatkan guru dalam
sebuah peran di dalam drama, dalam pembelajaran ini adalah sebagai seorang
manager bagi tim desain. Hal ini akan membuat guru ikut serta dalam drama dan
terus dapat berkomunikasi dan mendorong siswa di dalam drama sehingga siswa
tetap berada dalam perannya.
Tahap terakhir ialah tahap quieting. Pada tahap ini, siswa akan mereview
tulisannya dengan membandingkan dan mendiskusikan serta menyimpulkan poin
terkait kemampuan menulis yang penting. Tahap ini merupakan salah satu
tahapan yang membantu latihan menulis siswa, karena dengan adanya review,
siswa akan menyadari kesalahannya dalam menulis. Hal ini akan menjadi
pengingat bagi siswa sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama pada
kegiatan menulis berikutnya. Selanjutnya, pengulangan ketiga tahap ini akan terus
membantu siswa meningkatkan kemampuan menulisnya sebagai salah satu bentuk
penguatan konsep dan latihan menulis bagi siswa.
30
Gambar 2.1
Diagram Kerangka Berpikir Pembelajaran Berbasis Drama dan
Kemampuan Menulis Matematis
Berdasarkan paparan tersebut, peneliti ingin melakukan inovasi dalam
proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis matematis
siswa dengan menerapkan pembelajaran matematika berbasis drama .
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritik dan kerangka berpikir diatas, maka dapat
dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah “Kemampuan menulis
matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran matematika berbasis drama
lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan menulis matematis siswa yang
diajarkan dengan pembelajaran konvensional.”
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan, Jl.
Cireundeu Raya No.2 Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten 15419. Waktu
penelitian ini adalah pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 yaitu pada
tanggal 2 April sampai dengan 2 Mei 2018.
B. Metode dan Desain Penelitian
Kegiatan penelitian ini menggunakan pembelajaran matematika berbasis
drama yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan menulis
matematis siswa. Pada penelitian ini mungkin saja terdapat faktor lain yang
mempengaruhi kemampuan menulis matematis, namun peneliti tidak dapat
sepenuhnya mengontrol faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu, metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian quasi eksperimen.
Peneliti melalui penelitian ini ingin mengetahui kemampuan menulis
matematis kedua kelompok setelah diberikan perlakuan. Oleh karena itu, desain
eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk randomized posttest
only control design, yang desainnya sebagai berikut.1
Tabel 3.1
Rancangan Desain Peneletian
Kelompok Perlakuan Post Test
Eksperimen XE Y
Kontrol - Y
Keterangan:
R = Random
XE = Pembelajaran matematika berbasis drama
Y = Tes kemampuan menulis matematis
1Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: Refika Aditama, 2015), h. 126.
32
Berdasarkan desain di atas, kelompok eksperimen akan mendapatkan
pembelajaran matematika berbasis drama dan kelompok kontrol akan mendapat
pembelajaran konvensional, dalam hal ini menggunakan pendekatan saintifik.
Pada akhir kegiatan eksperimen, kedua kelompok diberikan post test.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri
2 Kota Tangerang Selatan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
cluster random sampling, yaitu memilih secara acak beberapa kelompok dari
populasi untuk dijadikan sampel.2 Pada teknik ini akan diambil 2 kelas sebagai
sampel yang dipilih secara random dari jumlah kelas yang ada. Satu kelas akan
menjadi kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran matematika
berbasis drama dan satu kelas lainnya akan menjadi kelas kontrol yang
menggunakan pembelajaran konvensional. Pada penelitian ini, dari 11 kelas
VII yang ada, dipilih kelas VII-9 dengan jumlah siswa 38 orang sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII-3 dengan jumlah siswa 38 orang sebagai kelas
kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data hasil tes akhir berupa
skor kemampuan menulis matematis yang diperoleh dari tes yang diberikan
setelah perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana pada
kedua kelompok sampel diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok kontrol
melaksanakan pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen
menggunakan pembelajaran matematika berbasis drama.
2Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyana, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2015), h.60.
33
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini menggunakan soal berbentuk uraian yang
dibuat sendiri oleh peneliti untuk mengukur kemampuan menulis matematis
siswa. Instrumen yang diberikan pada kedua kelompok, baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol adalah sama. Tes disusun berdasarkan
indikator kemampuan menulis matematis yang telah dijabarkan pada bab
sebelumnya. Adapun kisi-kisi soal disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Menulis Matematis
Indikator Soal Materi
Pembelajaran
Indikator Kemampuan
Menulis Matematis No
Soal I II III
Menyelesaikan permasalahan
nyata yang menggunakan
konsep keliling
Persegi √ √ √ 1
Trapesium dan
persegipanjang √ √ √ 5
Menyelesaikan permasalahan
nyata yang menggunakan
konsep luas
Segitiga dan
trapesium √ √ √ 2
Menentukan keliling bangun
datar
Persegi dan
jajargenjang √ √ √ 4
Menentukan luas bangun
datar Layang-layang √ √ √ 3
Menyelesaikan permasalahan
yang berhubungan dengan
luas
Persegi dan
segitiga √ √ √ 6
Belahkeupat √ √ √ 7
Keterangan:
I = Penggunaan Penjelasan
II = Penggunaan Bahasa Matematika, Kosa Kata, dan Simbol
III = Pemilihan Algoritma dan kemampuan Hitung
Tes kemampuan menulis matematis yang diujikan memerlukan rubrik
sebagai pedoman dalam pemberian skor di setiap jawaban siswa. Rubrik yang
digunakan menggunakan penyekoran Analytical Rubric Score, yaitu rubrik
dengan pemberian skor secara terpisah sesuai indikator penilaian kemudian
34
digabungkan untuk memperoleh skor total.3 Pedoman pemberian skor yang
digunakan dalam penelitian ini disajikan pada lampiran 4.
Instrumen yang baik dan dapat dipercaya adalah instrumen yang memiliki
tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, soal-soal tes yang
digunakan, dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah
instrumen tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, selain itu juga
untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah tes yang menentukan valid atau tidaknya suatu
instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur.4 Tes ini digunakan untuk melihat apakah soal-soal tes yang
digunakan sesuai menilai kemampuan yang diinginkan, pada penelitian ini
ialah kemampuan menulis matematis. Uji Validitas yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan korelasi product moment sebagai berikut:5
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑
}
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = Banyaknya subjek
X = Skor item
Y = Skor total
Setelah diperoleh harga , peneliti membandingkan harga dengan
harga , dengan derajat kebebasannya dengan rumus . Dengan
diperolehnya dk, maka dapat dicari harga pada taraf signifikasi = 5%.
Kriteria pengujiannya adalah jika , maka soal tersebut valid dan
jika , maka soal tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil
3Craig A. Mertler, Designing Scoring Rubrics for Your Classroom, Practical Assessment,
Research & Evaluation, 2005, h. 1, http://PAREonline.net/getvn.asp?v=7&n=25, diakses pada 2
Februari 2018. 4Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
Cet. XI, h. 65. 5Ibid., h. 72.
35
perhitungan, diperoleh bahwa semua soal valid. Adapun hasil perhitungan
tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen
Kemampuan Menulis Matematis
No Butir
Soal
Validitas
rXY rtabel Kriteria
1 0,566 0,329 Valid
2 0,499 0,329 Valid
3 0,350 0,329 Valid
4 0,437 0,329 Valid
5 0,797 0,329 Valid
6 0,623 0,329 Valid
7 0,822 0,329 Valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ialah tes yang berhubungan dengan masalah ketetapan
hasil tes. Suatu instrumen dapat dipercaya untuk digantikan sebagai alat
pengumpul data jika telah diuji reabilitasnya.6 Untuk mengukur reliabilitas
instrumen tes digunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:7
*
+ [
∑
]
Keterangan:
= Reliabilitas instrumen
= Banyaknya butir pertanyaan yang valid
∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
Derajat reliabilitas sangat baik
Derajat reliabilitas baik
Derajat reliabilitas cukup
Derajat reliabilitas rendah
Derajat reliabilitas sangat rendah
6Ibid., h. 86.
7Ibid., h. 109.
36
Berdasarkan perhitungan uji r, nilai r11 = 0,8171 berada diantara kisaran
nilai , maka tes bentuk uraian tersebut memiliki reliabilitas
sangat baik.
3. Uji Taraf Kesukaran
Untuk mengetahui taraf kesukaran soal dikatakan sukar, sedang, atau
mudah, maka soal-soal tersebut diujikan taraf kesukarannya terlebih dahulu.
Untuk mengukur taraf kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:8
Keterangan
P = Indeks kesukaran
B = Jumlah skor yang diperoleh siswa pada tiap item soal
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:9
Soal sukar
Soal sedang
Soal mudah
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh 1 butir soal memiliki indeks
kesukaran mudah, 3 butir soal memiliki indeks kesukaran sedang, dan 3 butir
soal memiliki indeks kesukaran sukar. Adapun hasil perhitungan tersebut
disajikan dalam tabel berikut:
8 Ibid., h.208.
9 Ibid., h.210.
37
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran
Instrumen Kemampuan Menulis Matematis
No Butir
Soal
Taraf Kesukaran
P Kriteria
1 0,7454 Mudah
2 0,6088 Sedang
3 0,5787 Sedang
4 0,5162 Sedang
5 0,2222 Sukar
6 0,2361 Sukar
7 0,1782 Sukar
4. Uji Daya Pembeda
Pengujian daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan
soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah:10
Keterangan:
= Jumlah peserta tes
= Banyaknya peserta kelompok atas
= Banyaknya peserta kelompok bawah
= Jumlah skor yang diperoleh siswa kelompok atas pada tiap item soal
= Jumlah skor yang diperoleh siswa kelompok bawah pada tiap item soal
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:11
D < 0 Sangat jelek
0,00 ≤ D ≤ 0,19 Jelek
0,20 ≤ D ≤ 0,39 Cukup
0,40 ≤ D ≤ 0,69 Baik
0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali
10
Ibid., h.213. 11
Ibid., h.218.
38
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh 4 butir soal dengan daya
pembeda buruk dan 3 butir soal dengan daya pembeda cukup. Adapun hasil
perhitungan tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda
Instrumen Kemampuan Menulis Matematis
No Butir
Soal
Daya Pembeda
D Kriteria
1 0,1296 Buruk
2 0,1806 Buruk
3 0,0556 Buruk
4 0,1713 Buruk
5 0,3889 Cukup
6 0,2500 Cukup
7 0,3565 Cukup
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf
kesukaran, dan uji daya pembeda pada instrumen tes kemampuan menulis
matematis yang telah diuji cobakan, terdapat beberapa soal yang memiliki daya
pembeda yang buruk sehingga perlu diperbaiki untuk digunakan. Adapun
rekapitulasi hasil perhitungan uji instrumen kemampuan menulis matematis
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.6
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis Instrumen
No
Soal Validitas Reliabilitas
Taraf
Kesukaran
Daya
Pembeda Keterangan
1 Valid
Sangat
Baik
Mudah Buruk Diperbaiki, Digunakan
2 Valid Sedang Buruk Diperbaiki, Digunakan
3 Valid Sedang Buruk Diperbaiki, Digunakan
4 Valid Sedang Buruk Diperbaiki, Digunakan
5 Valid Sukar Cukup Digunakan
6 Valid Sukar Cukup Digunakan
7 Valid Sukar Cukup Digunakan
F. Teknik Analisis Data
Analisis yang dilakukan yaitu dengan membandingkan hasil tes
kemampuan menulis matematis kelompok eksperimen yang menggunakan
pembelajaran matematika berbasis drama dengan kelompok kontrol yang
39
menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk menganalisis data, dipakai uji
perbedaan dua rata-rata untuk sampel bebas dan uji statistik yang digunakan
adalah uji t. Namun sebelum menggunakan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data dapat
dihitung dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan rumus sebagai berikut : 12
| |
Keterangan:
= selisih Z tabel dan kumulatif proporsi pada batas bawah
= selisih Z tabel dan kumulatif proporsi pada batas atas
Uji normalitas data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan software SPSS. Hipotesis yang
digunakan ialah:
H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai
yang ditunjukkan oleh Sig. Pada output yang dihasilkan dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:13
Jika nilai Sig. atau (p-value) > (0,05), maka H0 diterima yaitu sampel
berasal dari populasi berdistribusi normal.
Jika nilai Sig. atau (p-value) ≤ (0,05), maka H0 ditolak yaitu sampel
berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
12
Kadir, Statistik Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Cet. II, h. 147-148. 13
Ibid., h. 157.
40
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak. Homogenitas
data dapat dihitung menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:14
Uji homogenitas data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
uji Levene dengan menggunakan software SPSS. Hipotesis yang digunakan
adalah:
H0 :
, artinya kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang
mempunyai varians sama atau homogen
H1 :
, kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang mempunyai
varians yang berbeda atau tidak homogen
Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai
yang ditunjukkan oleh Sig. pada output tabel Lavene’s Test for Equality of
Variances dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika nilai Sig. atau (p-value) > (0,05), maka H0 diterima yaitu varians
kedua kelompok adalah sama/homogen.
Jika nilai Sig. atau (p-value) ≤ (0,05), maka H0 ditolak yaitu varians kedua
kelompok berbeda/tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Jika data telah melalui uji prasyarat, maka kemudian akan diuji
hipotesis. Jika setelah dilakukan uji prasyarat, diketahui bahwa data kedua
kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama/homogen,
maka dapat menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:15
dengan √
∑ ∑
14
Ibid., h. 162. 15
Ibid., h. 296.
41
Keterangan :
= Nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
= Nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
= Jumlah siswa kelompok eksperimen
= Jumlah siswa kelompok kontrol
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis
Independent Sample T Test dengan software SPSS. Adapun hipotesis penelitian
ini adalah:
H0 :
H1 :
Keterangan :
= Rata – rata kemampuan menulis matematis siswa pada kelompok
eksperimen
= Rata – rata kemampuan menulis matematis siswa pada kelompok kontrol
Jika populasi homogen, maka hasil pengujian berada pada baris Equal
variances assumed. Untuk memutuskan hipotesis dengan mengacu pada nilai
yang ditujukan Sig. (2-tailed) yang terletak pada baris Equal variances
assumed dengan kriteria pengambilankeputusan sebagai berikut:
Jika signifikansi p-value (
) (0,05), maka H0 diterima dan
H1 ditolak atau rata-rata nilai kemampuan menulis matematis siswa yang
diajarkan dengan pembelajaran matematika berbasis drama lebih kecil
atau sama dengan rata-rata nilai kemampuan menulis matematis siswa
yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
Jika signifikansi p-value (
) (0,05), maka H0 ditolak dan
H1 diterima atau rata-rata nilai kemampuan menulis matematis siswa
yang diajarkan dengan pembelajaran matematika berbasis drama lebih
besar daripada rata-rata nilai kemampuan menulis matematis siswa yang
diajar dengan pembelajaran konvensional.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai kemampuan menulis matematis ini dilakukan di
SMPN 2 Kota Tangerang Selatan pada dua kelas VII, yaitu kelas VII-9 sebagai
kelompok eksperimen dan kelas VII-3 sebagai kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen mendapatkan pembelajaran matematika berbasis drama dan kelompok
kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional, dalam hal ini adalah
pendekatan saintifik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 76
orang, 38 siswa kelompok eksperimen dan 38 siswa kelompok kontrol.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat instrumen tes untuk
mengukur kemampuan menulis matematis. Instrumen tersebut terdiri atas 7 soal
yang mewakili indikator-indikator kemampuan menulis matematis pada materi
segiempat dan segitiga. Soal-soal tersebut diuji validitas empiris, reliabilitas, taraf
kesukaran dan daya bedanya di kelas VIII SMPN 2 Kota Tangerang Selatan.
Setelah dilakukan uji coba, diperoleh bahwa semua soal valid dan reliabel .
Penelitian berlangsung selama 8 kali pertemuan, yaitu 1 kali pertemuan
diberikan pembelajaran konvensional dikedua kelas, 6 kali pertemuan diberikan
perlakuan dengan pembelajaran matematika berbasis drama di kelas eksperimen
dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol, serta pertemuan terakhir
diberikan post test yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis
matematis siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut data hasil
post test yang diberikan pada kedua kelompok.
1. Kemampuan Menulis Matematis Siswa Kelompok Eksperimen
Data hasil akhir kemampuan menulis matematis siswa kelompok
eksperimen dengan jumlah siswa 38 orang yang diajarkan dengan menggunkan
pembelajaran matematika berbasis drama disajikan pada tabel berikut:
43
Tabel 4.1
Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen
No Nilai Frekuensi
Absolut Relatif (%) Kumulatif Kumulatif (%)
1 24-30 5 13,15 5 13,15
2 31-37 3 7,89 8 21,05
3 38-44 5 13,15 13 34,21
4 45-51 6 15,78 19 50
5 52-58 4 10,52 23 60,52
6 59-65 5 13,15 28 73,68
7 66-72 8 21,05 36 94,73
8 73-79 2 5,26 38 100
Jumlah 38 100,00
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa sebagian besar nilai kelompok
eksperimen tersebar pada kisaran nilai 66-72 dengan presentase 21,05%. Nilai
terkecil kelompok eksperimen yaitu 24 terletak pada interval 24-30 dengan
persentase 13,15% dan nilai tertinggi yaitu 79 terletak pada inte rval 73-79
dengan persentase 5,26%. Kemudian data hasil tes kemampuan menulis
matematis siswa kelompok eksperimen diolah perhitungan statistik
deskriptifnya menggunakan software SPSS, yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen
Statistik Nilai
Nilai Terendah 24
Nilai Tertinggi 79
Mean 51,92
Median 51,50
Modus 69
Varians 253,858
Standar Deviasi 15,933
Skewness -0,153
Kurtosis -1,161
Berdasarkan tabel 4.2, diperoleh rata-rata nilai siswa kelompok
eksperimen adalah 51,92, dimana terdapat 19 siswa mendapatkan nilai di
bawah rata-rata dengan persentase 50% dan 19 siswa mendapatkan nilai diatas
44
rata-rata dengan persentase 50%. Secara visual, penyebaran data mengenai
kemampuan menulis matematis kelompok eksperimen yang menggunakan
pembelajaran matematika berbasis drama dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1
Histogram Frekuensi Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen
2. Kemampuan Menulis Matematis Siswa Kelompok Kontrol
Data hasil akhir kemampuan menulis matematis siswa kelompok
kontrol dengan jumlah siswa 38 orang yang diajarkan dengan menggunkan
pembelajaran konvensional disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Kontrol
No Nilai Frekuensi
Absolut Relatif (%) Kumulatif Kumulatif (%)
1 12-18 2 5,26 2 5,26
2 19-25 4 10,52 6 15,78
3 26-32 8 21,05 14 36,84
4 33-39 6 15,78 20 52,63
5 40-46 8 21,05 28 73,68
6 47-53 2 5,26 30 78,94
7 54-60 7 18,42 37 97,36
8 61-67 1 2,63 38 100
Jumlah 38 100,00
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa sebagian besar nilai siswa
kelompok kontrol tersebar pada kisaran nilai 26-32 dan 40-46 dengan
45
presentase 21,05%. Nilai terkecil kelompok kontrol yaitu 14 terletak pada
interval 12-18 dengan persentase 5,26% dan nilai tertinggi yaitu 64 terletak
pada interval 61-67 dengan persentase 2,63%. Kemudian data hasil tes
kemampuan menulis matematis siswa kelompok kontrol diolah perhitungan
statistik deskriptifnya menggunakan software SPSS, yang disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Kontrol
Statistik Nilai
Nilai Terendah 14
Nilai Tertinggi 64
Mean 39,18
Median 38
Modus 46
Varians 170,046
Standar Deviasi 13,040
Skewness 0,064
Kurtosis -0,907
Berdasarkan tabel 4.4, diperoleh rata-rata nilai kelompok kontrol adalah
39,18 , dimana terdapat 20 siswa mendapatkan nilai di bawah rata-rata dengan
persentase 52,63% dan 18 siswa mendapatkan nilai diatas rata-rata dengan
persentase 47,36%. Secara visual, penyebaran data mengenai kemampuan
menulis matematis kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional dapat dilihat pada gambar berikut:
46
Gambar 4.2
Histogram Frekuensi Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Kontrol
3. Perbandingan Kemampuan Menulis Matematis Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan data tes kemampuan menulis matematis siswa kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan pada kedua
kelompok. Berikut perbandingan data kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Perbandingan Statistik Deskriptif Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistik Deskriptif Kelompok
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 38 38
Nilai Terendah 24 14
Nilai Tertinggi 79 64
Mean 51,92 39,18
Median 51,50 38,00
Modus 69 46
Varians 253,858 170,046
Standar Deviasi 15,933 13,040
Skewness -0,153 0,064
Kurtosis -1,161 -0,907
Berdasarkan tabel 4.5 terlihat adanya perbedaan hasil perhitungan
statistik deskriptif data siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
47
Data kemampuan menulis matematis dari kedua kelompok memiliki nilai
terendah 14 yang terdapat di kelompok kontrol dan nilai tertinggi 79 yang
terdapat di kelompok eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
menulis matematis siswa terendah secara perorangan terdapat di kelompok
kontrol dan tertinggi di kelompok eksperimen. Rata-rata kemampuan menulis
matematis siswa kelompok eksperimen juga lebih tinggi dibadingkan dengan
kelas kontrol, dengan rata-rata nilai kelompok eksperimen adalah 51,92 dan
rata-rata nilai kelompok kontrol adalah 39,18. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan menulis matematis siswa kelompok eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelompok kotrol dengan selisih 12,74.
Penyebaran data kedua kelompokpun memiliki perbedaan, hal ini
terlihat dari nilai varians kelompok eksperimen yang lebih tinggi dari
kelompok kontrol. Artinya, nilai kemampuan menulis matematis siswa
kelompok eksperimen lebih bervariasi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Selanjutnya perbedaan kedua kelompok terlihat pada standar deviasi, dimana
standar deviasi kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.
Artinya, nilai kemampuan menulis matematis kelompok eksperimen lebih
menyebar dibandingkan kelompok kontrol.
Secara visual, perbedaan data pada kedua kelompok yaitu kelompok
eksperimen yang menggunakan pembelajaran matematika berbasis drama
dengan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional
dapat dilihat pada gambar berikut:
48
Gambar 4.3
Kurva Perbandingan Nilai Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
4. Perbandingan Kemampuan Menulis Matematis Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator
Kemampuan menulis matematis yang diteliti dalam penelitian ini
didasarkan pada tiga indikator yaitu: penggunaan penjelasan; penggunaan
bahasa matematika, kosa kata, dan simbol; dan pemilihan algoritma dan
kemampuan hitung. Berikut ini nilai kemampuan menulis matematis siswa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditinjau dari tiap
indikatornya yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator
No Indikator Nilai
Maksimal
Mean Nilai
Eksperimen Kontrol
1 Penggunaan penjelasan 100 38 18
2
Penggunaan bahasa
matematika, kosa kata
dan simbol
100 50 43
3 Pemilihan algoritma
dan kemampuan hitung 100 62 57
Tabel 4.6 menunjukkan adanya perbedaan kemampuan menulis
matematis siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada setiap
indikatornya. Pada indikator penggunaan penjelasan, nilai rata-rata kelompok
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0 20 40 60 80
Frek
uen
si
Nilai Kemampuan Menulis Matematis
Eksperimen
Kontrol
49
eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelompok kontrol dengan
selisih nilai sebesar 20, dimana rata-rata nilai kelompok eksperimen adalah 38
dan rata-rata nilai kelompok kontrol adalah 18. Hal ini menunjukkan bahwa
pada indikator penggunaan penjelasan, capaian siswa kelompok eksperimen
lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.
Pada indikator penggunaan bahasa matematika, kosa kata dan simbol,
rata-rata nilai kelompok eksperimen adalah 50 dan rata-rata nilai kelompok
kontrol adalah 43, menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelompok eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini juga terjadi pada indikator
pemilihan algoritma dan kemampuan hitung, dimana rata-rata nilai kelompok
eksperimen adalah 62 dan rata-rata nilai kelompok kontrol adalah 57. Kedua
hal ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memiliki capaian yang lebih
baik dibandingkan kelompok kontrol pada indikator penggunaan bahasa, kosa
kata, dan simbol serta indikator pemilihan algoritma dan kemampuan hitung.
Secara visual, perbandingan kemampuan menulis matematis siswa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di setiap indikatornya disajikan
dalam gambar di bawah ini:
Keterangan:
I : Penggunaan penjelasan
II : Penggunaan bahasa matematika, kosa kata dan simbol
III : Pemilihan algoritma dan kemampuan hitung
Gambar 4.4
Diagram Perbandingan Kemampuan Menulis Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Indikator
38
50
62
18
43
57
0
10
20
30
40
50
60
70
I II III
Rat
a-R
ata
Nila
i
Indikator Kemampuan Menulis Matematis
Eksperimen Kontrol
50
Berdasarkan gambar 4.4 terlihat bahwa kelompok eksperimen memiliki
capaian yang lebih baik pada ketiga indikator kemampuan menulis matematis
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini mengartikan bahwa
kemampuan menulis matematis siswa kelompok eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan kemampuan menulis matematis siswa kelompok kontol.
5. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil post test yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan
menulis matematis kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yang diajarkan menggunakan
pembelajaran matematika berbasis drama memperoleh nilai rata-rata 51,92,
sedangkan kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional
memperoleh nilai rata-rata 39,18.
Kelas kontrol pada penelitian ini menggunakan pembelajaran
kovensional, dalam hal ini yaitu pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Pada pembelajaran ini terdapat lima kegiatan penting yaitu mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.
Gambar 4.5
Proses Pembelajaran Siswa Kelompok Kontrol
Proses pembelajaran diawali dengan siswa mengamati gambar dan
penjelasan di buku paket serta mendengarkan guru menjelaskan mengenai
konsep bangun datar yang akan dipelajari. Jika siswa memiliki pertanyaan atas
apa yang telah ia amati, maka siswa dipersilahkan bertanya. Kemudian guru
akan menampilkan gambar dari segiempat dan segitiga yang sedang dipelajari,
51
guru akan meminta siswa membuat pertanyaan dari gambar tersebut.. Siswa
dapat mencari cara penyelesaian di buku paket atau menggali informasi melalui
sumber lain yang tersedia untuk mencari informasi bagaimana menyelesaikan
pertanyaan tersebut. Informasi yang didapat siswa kemudian diolah bersama
teman sebangkunya untuk dihubungkan dengan pertanyaan.
Guru lalu memberikan permasalahan kepada siswa untuk diselesaikan.
Siswa mencari infomasi kembali mengenai penyelesaian permasalahan dan
melakukan diskusi dengan pasangannya untuk menyelesaikan permasalahan.
Pada akhir pembelajaran, perwakilan siswa mempresentasikan hasil dikusi
kelompok mereka. Ketika presentasi selesai, siswa lain dapat menanggapi
dengan memberikan pertanyaan atau saran kepada kelompok yang melakukan
presentasi.
Berbeda dengan kelas kontrol, kelas eksperimen diajarkan
menggunakan pembelajaran matematika berbasis drama. Pembelajaran ini
menggunakan teknik drama dalam dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran matematika berbasis
drama terdiri dari tiga tahapan yaitu introduction, development, dan quieting
dengan teknik drama yang digunakan adalah mantle of expert dan teacher in
role.
Mantle of expert adalah keadaan dimana siswa akan mengambil peran
sebagai seorang ahli/professional yang berkaitan dengan suatu materi tertentu.1
Pemilihan mantle of expert bertujuan agar siswa memliki rasa tanggung jawab
dan motivasi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam peran.
Kemudian, peran designer keramik dipilih karena designer keramik merupakan
profesi yang berhubungan dengan materi segiempat dan segitiga, melalui peran
ini siswa akan mendesain, melakukan perhitungan, serta menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan keramik dengan
berbagai bentuk segiempat dan segitiga.
1Patrice Baldwin dan Kate Fleming, Teaching Literacy through Drama: Creative
Approaches, (USA: RoutledgeFalmer, 2003), Cet. I, h. 46.
52
Teacher in role adalah teknik drama yang melibatkan guru mengambil
peran atau berbagai peran yang berbeda.2 Teacher in role dipilih agar siswa
tetap fokus melakukan penyelesaian permasalahan dalam perannya tanpa
terganggu peran guru. Kemudian peran yang dimainkan guru adalah sebagai
manager tim desain. Hal ini bertujuan agar guru tetap dapat memberi arahan
dan mengawasi pekerjaan siswa selama drama berlangsung.
Tahap introduction adalah tahapan dimana siswa mendesain segitiga
dan segiempat dan menghitung luas dan keliling dari bangun tersebut. Pada
tahap ini, guru akan memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan. Guru
sebagai manager memberikan penjelasan mengenai tugas yang akan
dikerjakan siswa sebagai tim desain keramik yaitu mendesain keramik
berbentuk segiempat dan segitiga pada LKS. Kemudian salah satu siswa akan
menampilkan desain bangun datar yang dibuatnya di depan kelas.
Selanjutnya setiap tim desain menghitung luas dan keliling dari desain
bangun datar yang dibuatnya. Perhitungan luas dan keliling yang dilakukan
siswa kemudian dipresentasikan oleh salah satu siswa sebagai perwakilan. Pada
saat presentasi, terdapat siswa yang menampilkan perhitungan menggunakan
satuan pengukuran yang berbeda dari siswa lain. Hal ini mengajarkan siswa
bahwa penulisan satuan sangatlah penting untuk memberikan kejelasan pada
perhitungan dan penyelesaian yang dibuat.
Gambar 4.6
Kegiatan Siswa Kelompok Eksperimen Tahap Introduction
2 Ibid., h. 45.
53
Gambar 4.7
Contoh Desain Bangun Jajargenjang dan Trapesium yang Didesain
Siswa Kelompok Eksperimen
Gambar 4.8
Contoh Perhitungan Luas dan Keliling yang Dilakukan
Siswa Kelompok Eksperimen
Pada tahap development, siswa mengerjakan permasalahan yang ada di
LKS. Siswa akan berdiskusi dengan pasangannya untuk mencari informasi yng
ada di soal dan mengolahnya untuk menyelesaikan permasalahan. Pada tahap
ini, permasalahan yang diselesaikan siswa berupa permasalahan yang berkaitan
dengan profesinya sebagai seorang desainer keramik.
54
Gambar 4.9
Kegiatan Siswa Kelompok Eksperimen Tahap Development
Pada tahap development, terlihat siswa mengalami peningkatan
kemampuan menulis matematis matematis karena adanya latihan
menyelesaikan permasalahan dan pembelajaran yang dialami siswa pada tahap
introduction dan quieting pada pertemuan sebelumnya. Tahapan ini
menekankan pada latihan menulis matematis untuk meningkatkan kemampuan
menulis matematis siswa. Hal ini sesuai dengan yang telah dipaparkan
sebelumnya bahwa kemampun menulis memerlukan latihan. Berikut contoh
perbedaan penulisan siswa telihat pada kedua gambar di bawah ini:
Gambar 4.10
Penyelesaian Siswa Pada Tahap Development LKS 2
55
Gambar 4.11
Penyelesaian Siswa Pada Tahap Development LKS 7
Pada tahap akhir yaitu quieting, siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya. Pada saat presentasi siswa juga menjelaskan apa yang harus
disampaikan kepada pihak yang membutuhkan penyelesaian permasalahan
contohnya pihak produksi keramik atau konsumen. Pada tahap ini, secara tidak
langsung siswa mempelajari sedikit demi sedikit pentingnya menyampaikan
informasi apa yang diketahui dari permasalahan dan apa yang perlu
diselesaikan. Siswa juga mempelajari pentingnya penulisan satuan pengukuran
agar tidak terjadi kesalahan komunikasi kepada pihak lain.
Contohnya adalah bagian produksi yang hanya menerima hasil
perhitungan keliling keramik untuk dijadikan cetakan dalam ukuran cm. Jika
tim design melakukan perhitungan dalam satuan yang lain (misalnya dm) dan
tidak mencantumkan satuan, tentu tim produksi akan mengira bahwa hasil
pengukuran tersebut dalam satuan cm. Hal ini menyebabkan kesalahan
56
pembuatan cetakan keramik oleh tim produksi. Setelah presentasi, tim lain
dapat bertanya atau menanggapi presentasi tersebut. Guru sebagai manager
akan memberikan umpan balik terhadap hasil kerja setiap tim deain.
Gambar 4.12
Kegiatan Siswa Kelompok Eksperimen Tahap Quieting
B. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan software SPSS dalam melakukan perhitungan
uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai uji normalitas
menggunakan software SPSS. Berikut hasil perhitungan uji normalitas yang
diperoleh disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Test of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig Statistic Df Sig.
Nilai Eksperimen
Kontrol
,131
,098
38
38
,097
,200*
,948
,972
38
38
,075
,443 *.This is a lower bound of the true significance.
a. Liliefors Significance Correction
57
Hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada taraf
signifikasi = 0,05 diperoleh nilai Sig. untuk kelompok eksperimen adalah
0,097 dan Sig. untuk kelompok kontrol adalah 0,200. Kedua kelompok
memiliki nilai Sig. yang lebih besar dari taraf signifikasi ( ). Hal ini
membuktikan bahwa H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak.
Penelitian ini menggunakan uji Levene sebagai uji homogenitas
menggunakan software SPSS. Berikut hasil perhitungan uji homogenitas
yang diperoleh disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,578 1 74 ,113
Hasil uji homogenitas dengan uji Levene pada taraf signifikasi =
0,05 diperoleh nilai Sig. sebesar 0,113. Nilai Sig. yang diperoleh lebih besar
dari taraf signifikasi ( ). Hal ini membuktikan bahwa H0 diterima, maka
dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok adalah homogen .
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis yang telah dilakukan, disimpulkan
bahwa data kedua kelompok berdistribusi normal dan varians kedua kelompok
adalah homogen. Sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah analisis
Independent Samples t Test menggunakan software SPSS. Berikut hasil
perhitungan uji hipotesis yang diperoleh disajikan dalam tabel berikut:
58
Tabel 4.9
Hasil Uji Hipotesis Data Kemampuan Menulis Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Independent Samples Test t-test for Equality of Means
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
3,813
3,813
74
71,216
,000
,000
12,737
12,737
3,340
3,340
6,082
6,077
19,392
19,396
Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa harga t = 3,813 dan nilai Sig. (2-
tailed) = 0,000, sehingga didapatkan signifikasi p-value =
= 0. Kemudian
nilai signifikasi p-value yang didapat dibandingkan dengan nilai = 0,05.
Berdasarkan nilai signifikasi p-value yang didapat terlihat bahawa signifikasi
p-value lebih kecil dari , sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya rata-
rata nilai kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran matematika berbasis drama lebih besar daripada rata-rata nilai
kemampuan menulis matematis yang diajar dengan pembelajaran
konvensional. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran
matematika berbasis drama berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis
matematis .
Peneliti kemudian ingin mengetahui lebih jauh seberapa besar pengaruh
pembelajaran matematika berbasis drama terhadap kemampuan menulis
matematis, sehingga dilakukan perhitungan effect size. Perhitungan effect size
ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel perlakuan (bebas)
terhadap kriterium (variabel tak bebas). Berdasarkan perhitungan effect size
yang telah dilakukan pada lampiran 20, didapatkan bahwa pengaruh
pembelajaran matematika berbasis drama terhadap kemampuan menulis
matematis tergolong dalam kategori sedang .
59
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengujian hipotesis, ditemukan adanya perbedaan antara
rata-rata kemampuan menulis matematis siswa kelompok eksperimen dengan rata-
rata kemampuan menulis matematis siswa kelompok kontrol. Rata-rata
kemampuan menulis matematis siswa kelompok eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata kemampun menulis matematis siswa kelompok
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika berbasis drama
dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis matematis.
Kemampuan menulis matematis pada penelitian ini terbagi menjadi tiga
indikator yaitu penggunaan penjelasan; penggunaan bahasa matematika, kosa
kata, dan simbol; dan pemilihan algoritma dan kemampuan hitung. Berikut adalah
penjelasan perbedaan kemampuan menulis matematis siswa kelompok
eksperimen dan siswa kelompok kontrol untuk masing-masing indikator:
1. Penggunaan Penjelasan
Penggunaan penjelasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi apa yang diketahui dari
soal, apa yang menjadi permasalahan dalam soal, dan bagaimana ia menjawab
soal tersebut. Jika diperlukan penyampaian teori matematika untuk
menyelesaikan soal, maka siswa harus mampu menghubungkan apa yang ia
ketahui dari soal dengan teori matematika yang bersangkutan untuk
menyelesaikan permasalahan dalam soal. Untuk lebih jelasnya, perbedaan
jawaban siswa pada indikator penggunaan penjelasan akan disajikan salah satu
jawaban siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk soal no
1.
Soal nomor 1:
“Sebuah taman berbentuk segiempat yang panjang sisi-sisinya 5m.
Sekeliling taman tersebut akan ditanam pohon dengan jarak tiap pohon 2m
dan biaya penanaman Rp 100.000,-/pohon. Uraikanlah berapa total biaya
yang harus dikeluarkan untuk menanam pohon pada taman tersebut!”
60
Gambar 4.13
Contoh Jawaban Soal Nomor 1 Siswa Kelompok Eksperimen
Gambar 4.14
Contoh Jawaban Soal Nomor 1 Siswa Kelompok Kontrol
Berdasarkan contoh jawaban siswa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol pada soal nomor 1, terlihat bahwa siswa kelompok
eksperimen menyampaikan informasi apa yang diperoleh siswa dari soal dan
permasalahan apa yang ada pada soal tersebut. Pada soal nomor 1 ini, siswa
tidak menjelaskan berbentuk bangun apakah taman tersebut, namun siswa
menggambarkan sebuah bangun persegi untuk menyampaikan bentuk taman
kepada pembaca dan juga sebagai dasar penggunaan rumus 4s dalam
menghitung keliling taman.
Siswa kelompok kontrol mampu menyampaikan bentuk bangun datar
dari taman dan menyajikannya dalam gambar untuk memperjelas pemikirannya
kepada pembaca, namun hal ini belum lengkap. Siswa tidak menyampaikan
informasi apa yang diperoleh siswa dan permasalahan apa yang ada pada soal
61
tersebut, sehingga pembaca tidak mengetahui keterhubungan antara
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dengan soal. Pembaca tidak mengetahui
apa yang sebenarnya perlu diselesaikan oleh siswa, walaupun siswa sudah
menyelesaikan perhitungannya dan menemukan apa yang ditanyakan dalam
soal.
Pada indikator ini mean nilai siswa kelompok eksperimen adalah 38
dan kelompok kontrol adalah 18, menunjukkan selisih sebesar 20. Selisih 20
dari kedua kelompok tersebut menunjukkan perbedaan kemampuan menulis
matematis indikator penggunaan penjelasan antara kedua kelompok. Kelompok
eksperimen mendapatkan nilai yang lebih tinggi karena selama pembelajaran
terutama pada tahap introduction dan quieting, siswa belajar pentingnya
penggunaan penjelasan dalam menyelesaikan permasalahan. Secara visual,
perbedaan perolehan rata-rata nilai indikator penggunaan penjelasan pada
setiap soal disajikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.15
Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai Indikator Penggunaan Penjelasan
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
2. Penggunaan Bahasa Matematika, Kosa Kata, dan Simbol
Penggunaan bahasa matematika, kosa kata, dan simbol yang dimaksud
pada penelitian ini adalah bagaimana siswa menuliskan bahasa matematika,
kosa kata, dan simbol dalam jawaban, apakah penulisannya tepat dan sesuai
dengan soal. Untuk lebih jelasnya, perbedaan jawaban siswa pada indikator
penggunaan bahasa matematika, kosa kata, dan simbol akan disajikan salah
62,5
32,5 32,5
55
15 15
55
40
17,5 22,5
32,5
0 0
17,5
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5 6 7
Rat
a-R
ata
Nila
i
Nomor Soal
Eksperimen Kontrol
62
satu jawaban siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk
soal no 7.
Soal nomor 7:
“Perhatikan kedua belahketupat PQRS dan QUST di bawah ini!
Jika SQ = 50 cm dan PT = TU = 20 cm.
Berapakah luas daerah yang diarsir?”
Gambar 4.16
Contoh Jawaban Soal Nomor 7 Siswa Kelompok Eksperimen
Gambar 4.17
Contoh Jawaban Soal Nomor 7 Siswa Kelompok Kontrol
63
Berdasarkan contoh jawaban siswa kelompok eksperimen pada soal
nomor 7, terlihat bahwa siswa dapat menuliskan lambang diagonal
belahketupat dengan baik saat penulisan rumus, menuliskan simbol satuan
panjang pada saat menyampaikan informasi, serta menuliskan satuan luas
dengan baik ketika menyelesaikan perhitungan, namun jawaban siswa ini
belum lengkap. Siswa belum menuliskan beberapa simbol satuan pengukuran
saat tahap perhitungan dan hanya menuliskan simbol satuan pada hasil
perhitungan.
Siswa kelompok kontrol terlihat hanya menuliskan dengan tepat simbol
diagonal pada penulisan rumus luas. Siswa tidak menuliskan satuan
pengukuran pada setiap perhitungan, selain itu satuan luas yang ditulis pada
hasil perhitungan juga salah. Pada soal, siswa melakukan perhitungan luas,
sehingga seharusnya satuan yang ditulis adalah cm2, tetapi satuan yang ditulis
siswa adalah cm. Hal ini menunjukkan bahwa siswa terlihat tidak begitu
memperhatikan penulisan satuan dalam menyelesaikan soal.
Mayoritas siswa kelompok eksperimen mampu menggunakan bahasa,
kosa kata, dan simbol pada jawabannya walaupun sebagian mengalami
kesalahan. Kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa kelompok eksperimen
adalah tidak menuliskan dengan lengkap satuan pengukuran pada tahap
perhitungan. Kemudian untuk siswa kelompok kontrol, mayoritas siswa masih
mengalami banyak kesalahan dalam menggunakan bahasa matematika, kosa
kata, dan simbol. Siswa kelompok kontrol kerap kali mengalami kesalahan
dalam menuliskan satuan pengukuran pada hasil perhitungan serta tidak
menuliskan satuan pengukuran saat melakukan perhitungan. Secara visual,
perbedaan perolehan rata-rata skor indikator penggunaan bahasa matematika,
kosa kata, dan simbol pada setiap soal disajikan pada gambar di bawah ini:
64
Gambar 4.18
Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai
Indikator Penggunaan Bahasa Matematika, Kosa Kata, dan Simbol
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
3. Pemilihan Algoritma dan Kemampuan Hitung
Pemilihan algoritma dan kemampuan hitung yang dimaksud pada
penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk menentukan langkah perhitungan
yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal serta kemampuan siswa dalam
melakukan perhitungan. Untuk lebih jelasnya, perbedaan jawaban siswa pada
indikator pemilihan algoritma dan kemampuan hitung akan disajikan salah satu
jawaban siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk soal no
6.
Soal nomor 6:
“Perhatikan gambar persegi di bawah ini!
Hitunglah luas daerah yang diarsir!”
60
45
62,5
52,5
35 35
57,5 60
40
50
60
22,5
37,5 30
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5 6 7
Rat
a-R
ata
Nila
i
Nomor Soal
Eksperimen Kontrol
65
Gambar 4.19
Contoh Jawaban Soal Nomor 6 Siswa Kelompok Eksprimen
Gambar 4.20
Contoh Jawaban Soal Nomor 6 Siswa Kelompok Kontrol
Berdasarkan contoh jawaban siswa kelompok eksperimen pada soal
nomor 6, terlihat bahwa siswa telah memilih langkah perhitungan yang tepat
yaitu dengan menghitung luas persegi, dilanjutkan dengan menghitung luas
dari daerah-daerah yang tidak diarsir, dan akhirnya menghitung luas daerah
yang diarsir. Perhitungan yang dilakukan siswa juga benar tanpa ada kesalahan.
Kemudian jawaban siswa kelompok kontrol tidak begitu berbeda jauh dengan
jawaban siswa kelompok eksperimen pada soal nomor 6 untuk indikator
pemilihan algoritma dan kemampuan hitung. Siswa kelompok kontrol mampu
66
menentukan langkah perhitungan dengan baik dan melakukan perhitungan
dengan tepat.
Pada indikator ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki selisih rata-rata nilai yang tidak begitu jauh dengan nilai rata-rata
yang lebih tinggi dimiliki oleh kelompok eksperimen. Secara visual, perbedaan
perolehan rata-rata skor indikator pemilihan algoritma dan kemampuan hitung
pada setiap soal disajikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.21
Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai
Indikator Pemilihan Algoritma dan Kemampuan Hitung
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan deskripsi di atas, terlihat bahwa setiap tahapan pembelejaran
berbasis drama mendorong peningkatan kemampuan menulis matematis dalam
berbagai cara yang berbeda. Tahap introduction, memiliki sesi mendesain bangun
segitiga dan segiempat, melakukan perhitungan luas dan keliling, serta presentasi.
Tahap development memiliki sesi penyelesaian masalah sebagai latihan untuk
meningkatkan kemampuan menulis matematis. Tahap quieting memiliki sesi
presentasi yang menjadi evaluasi bagi penyelesaian masalah yang telah dilakukan
siswa.
Teknik drama yang digunakan juga mendukung peningkatan
kemampuan menulis matematis, sesuai dengan yang dinyatakan oleh Patrice dan
Kate bahwa drama dapat memberikan alasan untuk berpikir secara tematis dalam
80
62,5
80
60
42,5
65
82,5 82,5
57,5
80
55
27,5
42,5
55
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 2 3 4 5 6 7
Rat
a-R
ata
Nila
i
Nomor Soal
Eksperimen Kontrol
67
peran untuk menggunakan dan menerapkan matematika dalam konteks imajiner
yang kuat, memberi alasan motivasi untuk menemukan solusi dan pemecahan
masalah.3 Mantle of expert dalam hal ini mendorong siswa menyelesaikan
permasalahan sehingga siswa harus berargumen, mencari konsep yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan, serta melakukan perhitungan.
San juga menyatakan bahwa (dalam S.O Aghamie dan R.N. Ugbechie),
drama memungkinkan siswa melakukan improvisasi dan membangun makna
sebuah kata, konsep, gagasan, pengalaman atau peristiwa dengan pemanfaatan
teknik teater dan proses bermain.4 Dalam hal ini, siswa melalui drama
membangun ide dan gagasan untuk menyelesaikan masalah dan menyampaikan
dalam tulisannya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matemtika berbasis drama memiliki pengaruh terhadap kemampuan
menulis matematis.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan di dalamnya. Berbagai upaya telah peneliti lakukan untuk
memperoleh hasil yang maksimal, tetapi ada beberapa faktor yang sulit
dikendalikan sehingga penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya:
1. Pada awal pertemuan, siswa kelas ekspermen mengalami kesulitan dalam
beradaptasi dengan pembelajaran matematika berbasis drama. Sehingga
peneliti harus membimbing siswa dalam setiap tahapan pembelajaran.
2. Siswa tidak terbiasa mengerjakan lembar kerja siswa, sehingga siswa
membutuhkan waktu lebih untuk menyesuaikan diri dalam mengerjakan
lembar kerja siswa.
3. Penelitian hanya dilakukan pada pokok bahasan segitiga dan segiempat,
sehingga belum dapat digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.
3Patrice Baldwin dan Kate Fleming, Teaching Literacy through Drama: Creative
Approaches, (USA: RoutledgeFalmer, 2003), Cet. I, h. 11. 4S.O. Aghamie and R.N. Ugbechie, Drama Based Instruction and Geometry: How
Workable In The Nigerian Educational Environment, 2013, h. 2,
http://www.globalacademicgroup.com/journals/pristine/DRAMA%20BASED%2
0INSTRUCTION%20AND%20GEOMETRY.pdf, diakses pada 12 Oktober 2017.
68
4. Pembelajaran berbasis drama memerlukan waktu yang banyak, namun
waktu yang tersedia terbatas sehingga diperlukan manajemen waktu yang
baik agar pembelajaran menjadi efektif.
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data, analisis data, dan pembahasan dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Selama proses pembelajaran, kemampuan menulis matematis siswa yang
diajarkan dengan pembelajaran matematika berbasis drama mengalami
peningkatan. Siswa mulai menuliskan informasi apa yang diketahui dan ditanya
dari permasalahan, menyampaikan argumen atas suatu permasalahan, melengkapi
satuan pengukuran dalam perhitungannya, lebih menata langkah perhitungannya
dan perhitungan yang dilakukan siswa menjadi lebih akurat. Namun berdasarkan
hasil post test, kemampuan menulis matematis siswa masih tergolong rendah.
Berdasarkan indikator kemampuan menulis matematis, capaian tertinggi diperoleh
pada indikator pemilihan algoritma dan kemampuan hitung, diikuti dengan
indikator penggunaan bahasa matematika, kosa kata, dan simbol, dan capaian
yang terendah pada indikator penggunaan penjelasan.
Kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran matematika berbasis drama lebih tinggi dibandingkan
dengan kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pendekatan saintifik. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika berbasis drama berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis
matematis.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi guru yang ingin menggunakan pembelajaran matematika berbasis
drama dalam proses pembelajaran maka hendaknya mendesain
pembelajaran dengan lebih efektif lagi sehingga penerapan pembelajaran ini
dapat lebih optimal.
70
2. Pada penelitian ini terdapat banyak keterbatasan penelitian, maka peneliti
menyarankan dilakukan penelitian lanjutan yang meneliti tentang
pembelajaran matematika berbasis drama pada pokok bahasan lain,
mengukur aspek lain, dan jenjang sekolah yang berbeda.
3. Bagi peneliti yang ingin meneliti mengenai pembelajaran matematika
berbasis drama, maka disarankan agar terlebih dahulu mempelajari lebih
jauh mengenai pembelajaran matematika berbasis drama karena sebenarnya
pembelajaran ini memiliki bentuk penerapan yang luas dan dapat
disesuaikan dengan kemampuan yang menjadi target dalam pembelajaran
dan pokok bahasan yang akan diteliti.
71
DAFTAR PUSTAKA
Aghamie, S.O dan Ugbechie, R.N. Drama Based Instruction and Geometry: How
Workable In The Nigerian Educational Environment. 2013. Tersedia
online pada
http://www.globalacademicgroup.com/journals/pristine/DRAMA%20BAS
ED%20INSTRUCTION%20AND%20GEOMETRY.pdf. Pada 12 Oktober
2017
Akin, Sibel. Review of Research on Drama in Turkish Schools and Pre-service
teacher Education. 2014. Tersedia online pada http://ilkogretim-
online.org.tr. Pada 11 Desember 2016
Andersen, Christopher. Learning in “As-If” Worlds: Cognition in Drama in
Education. Theory Into Practice. Vol. 43. No. 4. Autumn 2004.
Anonim. Persepsi Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika. Wahana Karya
Ilmiah Pendidikan. Vol. 1. No. 1. 2017.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Cet. XI, 2006.
Athiya, Michael. Mathematics: Queen and Servant of the Sciences. Proceedings
of the American Philosophical Society. Vol. 137, No. 4, December 1993.
Baldwin, Patrice dan Flaming, Kate. Teaching Literacy through Drama: Creative
Approaches. Cet. I. New York: Routledge Falmer, 2003.
Duatepe, Asuman. The Effect of Drama Based Instruction on Seventh Grade
Students’ Geometry Achievement, Van Hiele Geometric Thinking Levels,
Attitude Toward Mathematics and Geometry. Thesis of The Graduate
School of Natural and Applied Sciences of Middle East Technical
University. Ankara. 2004.
Freitag, Mark. Reading and Writing in the Mathematics Classroom. The
Mathematics Educator. Vol. 8. No. 1. 1997.
Gecim, Ayse Damla Gecim. The Effect of Creative Drama Based Instruction on
Seventh Grade Students’ Mathematics Achievement in Probability Concept
72
and Their Attitudes Toward Mathematics. Thesis of Graduate School of
Social Sciences Middle East Technical University. 2012.
Jeaco, Debby. “Cracking” Mathematics Through Drama: Years 7 to 13.
Mathematcs in School. November 1994.
Kadir, Statistik Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Cet. II,
2015.
Kotarinou, Pentaguota dan Stathopoulou., Charoula. The History of 5th Postulate
: Linking Mathematics with Other Dicsciplines through Drama
Techniques. Proceedings of CERME8: Working Group. 2012.
Lazim, M. Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Kurikulum
2013. 2013. Tersedia online pada http://p4tksb-
jogja.com/arsip/index.php?option=com_phocadownload&view=category&
download=122:penerapan-pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran-
kurikulum-2013&id=1:widyaiswara. Pada 7 Agustus 2017.
Lee, Kevin P. A Guide to Writing Mathematics. September 2010. Tersedia online
pada https://www.maths.unsw.edu.au/sites/default/files/writingman.pdf.
Pada 11 Januari 2017.
Lefler, Stacie. Writing in a Mathematics Classroom: A Form of Communication
and Reflection. Action Research Projects. 2006.
Lestari, Karunia Eka dan Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. Penelitian
Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama, 2015.
Lim, Louis dan Pugalee, David K. Using Journal Writing to Explore “They
Communicate to Learn Mathematics and They Learn to Communicate
Mathematically”. Ontario Action Researcher. 2004. Tersedia online pada
http://nipissingu.ca/oar/pdfs/v722.pdf. Pada 2 Desember 2016.
Litbang Kemendikbud. Peringkat dan Capaian PISA Indonesia Mengalami
Peningkatan. Jakarta. 6 Desember 2016. Tersedia online pada
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-
pisa-indonesia-mengalami-peningkatan. Pada 17 Juni 2017.
Mages, Wendy Karen. Does Creative Drama Promote Language Development in
Early Childhood? A Review of The Methods and Measures Employed in
The Empirical Literature. Review of Educational Research. American
73
Educational Research Association Maret. 2008. Tersedia online pada
https://www.jstor.org/stable/40071123. Pada 6 Januari 2017
Mahdiansyah dan Rahmawati. Literasi Matematika Siswa Pendidikan Menengah:
Analisis Menggunakan Desain Tes Internasional dengan Konteks
Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. Vol. 20. No. 4. Desember
2014.
Maolani, Rukaesih A. dan Cahyana, Ucu. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Lampiran IV Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. 2013.
Mertler, Craig A. Mertler. Designing Scoring Rubrics for Your Classroom.
Practical Assessment, Research & Evaluation. 2005. Tersedia online pada
http://PAREonline.net/getvn.asp?v=7&n=25. Pada 2 Februari 2018.
OECD (2016). PISA 2015 Results : Excellence and Equity in Education. Paris:
OECD Publishing. Vol. I, 2016.
Ojose, Bobby. Mathematics Literacy: Are We Able To Put The Mathematics We
Learn Into Everyday Use?. Journal of Mathematics Education. Vol. 4. No.
1. Juni 2011
Ozbek, Gokcen. Drama in Education : Key Conceptual Features. Journal of
Contemporary Educational Studies. Vol. I. 2014.
Pugalee, David K.; DiBiase,Warren J.; dan Wood, Karen D. Writing and the
Development of Problem Solving in Mathematics and Science. Middle
School Journal. Vol. 30. No. 5. Mei 1999.
Qohar, Abd. Mathematical Communication: What And How To Develop It In
Mathematics Learning?. International Seminar and the Fourth National
Conference on Mathematics Education 2011. Yogyakarta: UNY, 2011.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana. Cet. X, 2013.
Sari, Rosalina Hera Novita. Literasi Matematika: Apa, Mengapa, dan
Bagaimana?. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UNY 2015. Yogyakarta. 2015.
74
Seo, Byung In. Mathematical Writing: What Is It and How Do We Teach It?.
Journal of Humanistic Mathematics. Vol. 5. No.2. Juli 2015.
Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: CV.Angkasa, 2013.
Urquhart, Vicky. Using Writing in Mathematics to Deepen Student Learning.
Colorado: McREL, 2009.
Walz, Cara dan NE, Lincoln. Exploring the Connections between Math Journals
and Completion of Homework Assignments. Journal Writing in
Mathematics. Nebraska. 2008.
Winayawati, L dkk. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan
Strategi Think-Talk-Write terhadap Kemampuan Menulis Rangkuman dan
Pemahaman Matematis Materi Integral. UNNES Journal of Research
mathematics Education. 2012.
Lampiran 1
75
SKENARIO DRAMA 1
Sub-Materi : Segitiga, Persegi dan Persegipanjang
Pertemuan : Pertama dan Kedua
Tema : Pengubinan
Tokoh :
Guru berperan sebagai manager yang bertugas memberikan instruksi pekerjaan
bagi desainer, serta menjaga berjalannya proses penyelesaian pekerjaan desainer.
38 siswa kelas VII-9 berperan sebagai desainer keramik yang terbagi dalam 19
tim dengan 2 orang pertim, dengan rincian sebagai berikut:
Tim 1 : Zulham sebagai desainer 1 dan Haikal sebagai desainer 2
Tim 2 : Adriansyah sebagai desainer 3 dan Fadillah sebagai desainer 4
Tim 3 : Irfan sebagai desainer 5 dan Aril sebagai desainer 6
Tim 4 : Syahril sebagai desainer 7 dan Akmal sebagai desainer 8
Tim 5 : Ibra sebagai desainer 9 dan Andryan sebagai desainer 10
Tim 6 : Rizky sebagai desainer 11 dan Ilham sebagai desainer 12
Tim 7 : Adrian sebagai desainer 13 dan Ryan sebagai desainer 14
Tim 8 : Wildan sebagai desainer 15 dan Farhan sebagai desainer 16
Tim 9 : Ghaliza sebagai desainer 17 dan Fajri sebagai desainer 18
Tim 10 : Rifa sebagai desainer 19 dan Lunita sebagai desainer 20
Tim 11 : Hiskia sebagai desainer 21 dan Lathifah sebagai desainer 22
Tim 12 : Aliya sebagai desainer 23 dan Nuriyah sebagai desainer 24
Tim 13 : Shila sebagai desainer 25 dan Alisa sebagai desainer 26
Tim 14 : Listra sebagai desainer 27 dan Aniqa sebagai desainer 28
Tim 15 : Maura sebagai desainer 29 dan Aida sebagai desainer 30
Tim 16 : Pertiwi sebagai desainer 31 dan Heralifia sebagai desainer 32
Tim 17 : Adinda sebagai desainer 33 dan Isnaini sebagai desainer 34
Tim 18 : Salwa sebagai desainer 35 dan Lira sebagai desainer 36
Tim 19 : Fauzhia sebagai desainer 37 dan Dara sebagai desainer 38
Desainer bertugas mendesain, melakukan perhitungan dan menyelesaikan
permasalahan, sedangkan pembagian tugas desainer dalam tim berdasarkan
kesepakatan masing-masing tim.
Latar tempat : Di sebuah perusahaan keramik.
Situasi : Di sebuah perusahaan keramik, bagian desain keramik sedang
bersiap mengerjakan sebuah proyek untuk kegiatan pemasaran
produk pada akhir tahun 2018. Tim desain akan membuat
desain keramik berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang
dengan berbagai variasi ukuran.
76
1. Pertemuan Pertama
Tahap Introduction
Manager : Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi semuanya.
Seluruh desainer menjawab salam.
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan pada hari itu.
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mendesain dan
menyelesaikan permasalahan pelanggan yang berhubungan
dengan keramik berbentuk segitiga, persegi dan persegi
panjang. Saya akan membagikan pedoman penugasan untuk
setiap tim desain.
Manager membagikan pedoman penugasan.
Manager menjelaskan pekerjaan desainer untuk bagian introduction.
Manager : Proyek pertama pada bulan ini adalah kita harus membuat
desain keramik berbentuk segitiga, persegi dan
persegipanjang sebagai perencanaan produk baru yang akan
diluncurkan pada akhir tahun ini. Jadi setiap tim desain
diharapkan mendesain keramik berbentuk segitiga, persegi
dan persegipanjang serta menghitung luas dan kelilingnya.
Apakah ada pertanyaan?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai mendesain dan melakukan
perhitungannya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer.
Setelah paar desainer selesai mendesain dan melakukan perhitungan, manager
meminta perwakilan desainer maju mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Manager : Baik. Sekarang saya minta 3 tim desain untuk
mempresentasikan hasil desain keramik dan perhitungannya.
Tim lain dapat mereview hasil kerja tim yang melakukan
presentasi serta mereview kembali hasil pekerjaannya
masing-masing sehingga tidak ada kesalahan desain atau
perhitungan ketika hasil desain dan perhitungan ini kita
laporkan.
Perwakilan desainer mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar diskusi, tanggapan dan pertanyaan
dapat terjawab dan berjalan lancar.
Jika sudah tidak ada tanggapan atau pertanyaan lain, maka para desainer yang
telah melakukan presentasi kembali ke tempat duduknya.
77
Tahap Development
Manager menjelaskan pekerjaan yang ada di tahap development serta menanyakan
apakah ada yang tidak dimengerti.
Manager : Berikutnya kita akan menyelesaikan permasalahan dari
pelanggan maupun permasalahan dari bagian lain di
perusahaan terkait keramik.
Manager menjelaskan permasalahan yang ada
Manager : Tiga permasalahan yang akan kita selesaikan ini berasal dari
pelayanan konsumen. Permasalahan pertama tentang mencari
keliling dari sebuah potongan keramik, permasalahan kedua
mencari luas dari bagian keramik, dan permasalahan yang
ketiga adalah mencari jumlah dan luas keramik yang
dibutuhkan dalam suatu desain pemasangan keramik.
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan, apa ada yang ingin
ditanyakan?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai menyelesaikan permasalahan bersama
rekan setimnya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
Tahap Quieting
Manager meminta perwakilan beberapa tim desain untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya (jumlah tim yang dipilih, sama dengan jumlah permasalahan)
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Perwakilan dari beberapa tim desain mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar dikusi, tanggapan dan pertanyaan dapat
terjawab dan berjalan lancar.
Jika sudah tidak ada pertanyaan, maka desainer menutup pekerjaan desain pada
hari itu.
Manager : Baiklah, pekerjaan hari ini cukup sampai disini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
78
yang sama di kemudian hari. Saya ucapkan terima kasih
kepada rekan-rekan desainer sekalian atas kerjasamanya.
Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh desainer menjawab salam
2. Pertemuan Kedua
Tahap Development
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya.
Seluruh desainer menjawab salam
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan hari itu
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mengerjakan
penyelesaian masalah seperti pertemuan sebelumnya.
Manager membagikan pedoman penugasan.
Manager menjelaskan permasalahan yang ada.
Manager : Pada pedoman penugasan dapat saudara lihat bahwa terdapat
6 permasalahan yang saudara harus selesaikan hari ini.
Permasalahan pertama berasal dari bagian pemasaran dimana
saudara harus mencari keliling keramik serta menggambar
desain keramik tersebut. Permasalahan kedua dan ketiga
berasal dari bagian pelayanan konsumen yaitu mencari luas
keramik serta ukuran keramik yang sesuai untuk dipasang di
sebidang lantai. Permasalahan berikutnya berasal dari bagian
produksi yang meminta ukuran tempat cetakan keramik.
Permasalahan kelima dan keenam berasal dari pelayanan
konsumen dimana saudara diminta mencari banyak keramik
yang dibutuhkan dalam sebuah proyek pemasangan serta
keramik yang sesuai untuk mendapatkan biaya pemasangan
yang minimum. Dari keenam masalah yang ada, apa ada ang
ingin ditanyakan?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai menyelesaikan permasalahan bersama
rekan setimnya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer.
Tahap Quieting
Manager meminta perwakilan beberapa tim desain untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya (jumlah tim yang dipilih, sama dengan jumlah permasalahan)
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
79
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Perwakilan dari beberapa tim desain mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar diskusi, tanggapan dan pertanyaan
dapat terjawab dan berjalan lancar.
Jika sudah tidak ada pertanyaan, maka desainer menutup pekerjaan desain pada
hari itu.
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
yang sama di kemudian hari. Kemudian saya minta setiap
desainer untuk membuat desain pemasangan lantai dengan
keramik yang berbentuk segitiga, persegi dan persegipanjang
di selembar kertas A4, untuk diseleksi agar dipakai sebagai
model pemasangan keramik untuk katalog produk yang
terbaru. Desain dapat saudara serahkan kepada saya pada
pertemuan berikutnya. Saya ucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan desainer sekalian atas kerjasamanya.
Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh desainer menjawab salam
80
SKENARIO DRAMA 2
Sub-Materi : Jajargenjang dan Trapesium
Pertemuan : Ketiga dan Keempat
Tema : Pengubinan
Tokoh :
Guru berperan sebagai manager yang bertugas memberikan instruksi pekerjaan
bagi desainer, serta menjaga berjalannya proses penyelesaian pekerjaan desainer.
38 siswa kelas VII-9 berperan sebagai desainer keramik yang terbagi dalam 19
tim dengan 2 orang pertim, dengan rincian sebagai berikut:
Tim 1 : Zulham sebagai desainer 1 dan Haikal sebagai desainer 2
Tim 2 : Adriansyah sebagai desainer 3 dan Fadillah sebagai desainer 4
Tim 3 : Irfan sebagai desainer 5 dan Aril sebagai desainer 6
Tim 4 : Syahril sebagai desainer 7 dan Akmal sebagai desainer 8
Tim 5 : Ibra sebagai desainer 9 dan Andryan sebagai desainer 10
Tim 6 : Rizky sebagai desainer 11 dan Ilham sebagai desainer 12
Tim 7 : Adrian sebagai desainer 13 dan Ryan sebagai desainer 14
Tim 8 : Wildan sebagai desainer 15 dan Farhan sebagai desainer 16
Tim 9 : Ghaliza sebagai desainer 17 dan Fajri sebagai desainer 18
Tim 10 : Rifa sebagai desainer 19 dan Lunita sebagai desainer 20
Tim 11 : Hiskia sebagai desainer 21 dan Lathifah sebagai desainer 22
Tim 12 : Aliya sebagai desainer 23 dan Nuriyah sebagai desainer 24
Tim 13 : Shila sebagai desainer 25 dan Alisa sebagai desainer 26
Tim 14 : Listra sebagai desainer 27 dan Aniqa sebagai desainer 28
Tim 15 : Maura sebagai desainer 29 dan Aida sebagai desainer 30
Tim 16 : Pertiwi sebagai desainer 31 dan Heralifia sebagai desainer 32
Tim 17 : Adinda sebagai desainer 33 dan Isnaini sebagai desainer 34
Tim 18 : Salwa sebagai desainer 35 dan Lira sebagai desainer 36
Tim 19 : Fauzhia sebagai desainer 37 dan Dara sebagai desainer 38
Desainer bertugas mendesain, melakukan perhitungan dan menyelesaikan
permasalahan, sedangkan pembagian tugas desainer dalam tim berdasarkan
kesepakatan masing-masing tim.
Latar tempat : Di sebuah perusahaan keramik
Situasi : Di sebuah perusahaan keramik, bagian desain keramik sedang
bersiap mengerjakan sebuah proyek untuk kegiatan pemasaran
produk pada akhir tahun 2018. Tim desain akan membuat
desain keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium dengan
berbagai variasi ukuran.
81
1. Pertemuan Ketiga
Tahap Introduction
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya
Seluruh desainer menjawab salam
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan hari itu
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mendesain dan
menyelesaikan permasalahan pelanggan dan permasalahan
dari bagian lain di perusahaan yang berhubungan dengan
keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium. Saya akan
membagikan pedoman penugasan untuk setiap tim desain.
Manager membagikan pedoman penugasan
Manager menjelaskan pekerjaan desainer untuk bagian introduction
Manager : Setelah minggu lalu kita menyelesaikan desain dan
perhitungan keramik berbentuk segitiga, persegi, dan persegi
panjang, minggu ini kita akan melanjutkan membuat desain
keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium sebagai
perencanaan produk baru yang akan diluncurkan pada akhir
tahun ini. Jadi setiap tim desain diharapkan mendesain
keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium serta
menghitung luas dan kelilingnya. Apakah ada pertanyaan?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai melakukan perhitungannya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
Manager meminta perwakilan desainer maju mempresentasikan hasil
pekerjaannya
Manager : Baik. Sekarang saya minta 2 tim desain untuk
mempresentasikan hasil desain keramik dan perhitungannya.
Tim lain dapat mereview hasil kerja tim yang melakukan
presentasi serta mereview kembali hasil pekerjaannya
masing-masing sehingga tidak ada kesalahan desain atau
perhitungan ketika hasil desain dan perhitungan ini kita
laporkan.
Perwakilan desainer mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar dikusi, tanggapan dan pertanyaan dapat
terjawab dan berjalan lancar.
Jika sudah tidak ada tanggapan atau pertanyaan lain, maka para desainer yang
telah melakukan presentasi kembali ke tempat duduknya. .
82
Tahap Development
Manager menjelaskan pekerjaan berikutnya yang harus diselesaikan desainer.
Manager : Berikutnya kita akan menyelesaikan permasalahan dari
pelanggan maupun dari bagian lain, serupa seperti yang kita
lakukan di minggu lalu.
Manager menjelaskan permasalahan yang ada.
Manager : Pada pedoman penugasan dapat saudara lihat bahwa terdapat
dua permasalahan dari bagian pelayanan konsumen.
Permasalahan pertama, saudara diminta mencari keliling
sebuah keramik untuk yang akan dipakai oleh konsumen.
Kemudian untuk permasalahan kedua, saudara diminta untuk
mencari luas sebuah keramik yang dipesan pelanggan untuk
dilaporkan ke bagian produksi. Dari permasalahan yang telah
dijelaskan, apa ada yang ingin ditanyakan?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai menyelesaikan permasalahan bersama
rekan setimnya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
Tahap Quieting
Manager meminta perwakilan beberapa tim desain untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya (jumlah tim yang dipilih, sama dengan jumlah permasalahan)
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Perwakilan dari beberapa tim desain mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar diskusi, tanggapan dan pertanyaan
dapat terjawab dan berjalan lancar.
Jika sudah tidak ada pertanyaan, maka desainer menutup pekerjaan desain pada
hari itu.
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
pengerjaan di kemudian hari. Kemudian tolong diingat
83
kembali bahwa sebagai seorang desainer keramik, saudara
sekalian sudah sewajarnya dapat menyelesaikan persoalan-
persoalan keramik tersebut serta memberikan informasi yang
detail mengenai solusi permasalahan. Saya harap saudara
dapat bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saudara
sekalian sebagai seorang desainer keramik. Untuk hari ini
saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan desainer
sekalian atas kerjasamanya. Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh desainer menjawab salam
2. Pertemuan Keempat
Tahap Development
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya.
Seluruh desainer menjawab salam
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan hari itu
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan menyelesaikan
permasalahan dari pelanggan maupun dari bagian lain,
serupa seperti yang kita lakukan kemarin dan minggu lalu.
Sebelum kita mulai, saya akan membagikan pedoman
penugasannya
Manager membagiakan pedoman penugasan
Manager menjelaskan permasalahan
Manager : Saudara desainer dapat lihat pada pedoman penugasan bahwa
hari ini ada 4 permasalahan yang harus saudara selesaikan.
Permasalahan pertama dari bagian pelayanan konsumen yang
meminta keliling dan rincian bentuk potongan keramik.
Permasalahan kedua berasal dari bagian pengemasan yang
meminta luas alas kemasan yang harus digunakan untuk
pengemasan keramik. Kemudian permasalahan yang ketiga
dan keempat berasal dari bagian pelayanan konsumen
mengenai luas keramik yang harus dipotong serta luas
keramik yang dibutuhkan pada bagian tengah desain
pemasangan keramik sebuah lantai. Apa ada pertanyaan
terkait permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai menyelesaikan permasalahan bersama
rekan setimnya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
84
Tahap Quieting
Manager meminta perwakilan beberapa tim desain untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya (jumlah tim yang dipilih, sama dengan jumlah permasalahan)
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Perwakilan dari beberapa tim desain mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar diskusi, tanggapan dan pertanyaan
dapat terjawab dan berjalan lancar.
Jika sudah tidak ada pertanyaan, maka desainer menutup pekerjaan desain pada
hari itu.
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
pengerjaan di kemudian hari. Kemudian tolong diingat
kembali bahwa sebagai seorang desainer keramik, saudara
sekalian sudah sewajarnya dapat menyelesaikan persoalan-
persoalan keramik tersebut serta memberikan informasi yang
detail mengenai solusi permasalahan. Saya harap saudara
dapat bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saudara
sekalian sebagai seorang desainer keramik. Kemudian saya
minta setiap desainer untuk membuat desain pemasangan
lantai dengan keramik yang berbentuk jajargenjang dan
trapesium di selembar kertas A4, untuk diseleksi agar
dipakai sebagai model pemasangan keramik untuk katalog
produk yang terbaru. Desain dapat saudara serahkan kepada
saya pada pertemuan berikutnya. Untuk hari ini saya ucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan desainer sekalian atas
kerjasamanya. Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh desainer menjawab salam.
85
SKENARIO DRAMA 3
Sub-Materi : Belahketupat dan Layang-Layang
Pertemuan : Kelima dan Keenam
Tema : Pengubinan
Tokoh :
Guru berperan sebagai manager yang bertugas memberikan instruksi pekerjaan
bagi desainer, serta menjaga berjalannya proses penyelesaian pekerjaan desainer.
38 siswa kelas VII-9 berperan sebagai desainer keramik yang terbagi dalam 19
tim dengan 2 orang pertim, dengan rincian sebagai berikut:
Tim 1 : Zulham sebagai desainer 1 dan Haikal sebagai desainer 2
Tim 2 : Adriansyah sebagai desainer 3 dan Fadillah sebagai desainer 4
Tim 3 : Irfan sebagai desainer 5 dan Aril sebagai desainer 6
Tim 4 : Syahril sebagai desainer 7 dan Akmal sebagai desainer 8
Tim 5 : Ibra sebagai desainer 9 dan Andryan sebagai desainer 10
Tim 6 : Rizky sebagai desainer 11 dan Ilham sebagai desainer 12
Tim 7 : Adrian sebagai desainer 13 dan Ryan sebagai desainer 14
Tim 8 : Wildan sebagai desainer 15 dan Farhan sebagai desainer 16
Tim 9 : Ghaliza sebagai desainer 17 dan Fajri sebagai desainer 18
Tim 10 : Rifa sebagai desainer 19 dan Lunita sebagai desainer 20
Tim 11 : Hiskia sebagai desainer 21 dan Lathifah sebagai desainer 22
Tim 12 : Aliya sebagai desainer 23 dan Nuriyah sebagai desainer 24
Tim 13 : Shila sebagai desainer 25 dan Alisa sebagai desainer 26
Tim 14 : Listra sebagai desainer 27 dan Aniqa sebagai desainer 28
Tim 15 : Maura sebagai desainer 29 dan Aida sebagai desainer 30
Tim 16 : Pertiwi sebagai desainer 31 dan Heralifia sebagai desainer 32
Tim 17 : Adinda sebagai desainer 33 dan Isnaini sebagai desainer 34
Tim 18 : Salwa sebagai desainer 35 dan Lira sebagai desainer 36
Tim 19 : Fauzhia sebagain desainer 37 dan Dara sebagai desainer 38
Desainer bertugas mendesain, melakukan perhitungan dan menyelesaikan
permasalahan, sedangkan pembagian tugas desainer dalam tim berdasarkan
kesepakatan masing-masing tim.
Latar tempat : Di sebuah perusahaan keramik
Situasi : Di sebuah perusahaan keramik, bagian desain keramik sedang
bersiap mengerjakan sebuah proyek untuk kegiatan pemasaran
produk pada akhir tahun 2018. Tim desain akan membuat
desain keramik berbentuk belahketupat dan layang-layang
dengan berbagai variasi ukuran.
86
1. Pertemuan Kelima
Tahap Introduction
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya
Seluruh desainer menjawab salam
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan hari itu
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mendesain dan
menyelesaikan permasalahan pelanggan dan permasalahan
dari bagian lain di perusahaan yang berhubungan dengan
keramik berbentuk belahketupat dan layang-layang. Saya
akan membagikan pedoman penugasan untuk setiap tim
desain.
Manager membagikan pedoman penugasan
Manager menjelaskan pekerjaan desainer untuk bagian introduction
Manager : Setelah minggu lalu sampai kemarin kita menyelesaikan
desain dan perhitungan keramik berbentuk segitiga, persegi,
persegipanjang, jajargenjang dan trapesium, minggu ini kita
akan melanjutkan membuat desain keramik berbentuk
belahketupat dan layang-layang sebagai perencanaan produk
baru yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Jadi setiap
tim desain diharapkan mendesain keramik berbentuk
belahketupat dan layang-layang serta menghitung luas dan
kelilingnya. Apakah ada pertanyaan?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai melakukan perhitungannya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
Manager meminta perwakilan desainer maju mempresentasikan hasil
pekerjaannya
Manager : Baik. Sekarang saya minta 2 tim desain untuk
mempresentasikan hasil desain keramik dan perhitungannya.
Tim lain dapat mereview hasil kerja tim yang melakukan
presentasi serta mereview kembali hasil pekerjaannya
masing-masing sehingga tidak ada kesalahan desain atau
perhitungan ketika hasil desain dan perhitungan ini kita
laporkan.
Perwakilan desainer mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar diskusi, tanggapan dan pertanyaan
dapat terjawab dan berjalan lancar.
87
Jika sudah tidak ada tanggapan atau pertanyaan lain, maka para desainer yang
telah melakukanpresentasi kembali ke tempat duduknya.
Tahap Development
Manager menjelaskan pekerjaan yang ada di tahap development serta menanyakan
apakah ada yang tidak dimengerti
Manager : Berikutnya kita akan menyelesaikan permasalahan dari
pelanggan maupun dari bagian lain, serupa seperti yang kita
lakukan di pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Manager menjelaskan permasalahan
Manager : Terdapat 4 permasalahan yang harus saudara sekalian
selesaikan. Permasalahan pertama berasal dari bagian
produksi yang membutuhkan ukuran panjang sisi-sisi tempat
cetakan keramik yang harus mereka buat. Permasalahan
kedua berasal dari bagian pelayanan konsumen mengenai
luas dan bentuk keramik yang dibutuhkan untuk sebuah
desain pemasangan keramik. Kemudian permasalahan ketiga
dan keempat dari bagian produksi mengenai keliling cetakan
keramik dan diagonal cetakan keramik. Dari penjelasan yang
telah dipaparkan, apakah ada pertanyaan?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai menyelesaikan permasalahan bersama
rekan setimnya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
Tahap Quieting
Manager meminta perwakilan beberapa tim desain untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya (jumlah tim yang dipilih, sama dengan jumlah permasalahan)
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Perwakilan dari beberapa tim desain mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar diskusi, tanggapan dan pertanyaan
dapat terjawab dan berjalan lancar.
Jika sudah tidak ada pertanyaan, maka desainer menutup pekerjaan desain pada
hari itu.
88
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
pengerjaan di kemudian hari. Kemudian tolong diingat
kembali bahwa sebagai seorang desainer keramik, saudara
sekalian sudah sewajarnya dapat menyelesaikan persoalan-
persoalan keramik tersebut serta memberikan informasi yang
detail mengenai solusi permasalahan. Saya harap saudara
dapat bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saudara
sekalian sebagai seorang desainer keramik. Untuk hari ini
saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan desainer
sekalian atas kerjasamanya. Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh desainer menjawab salam
2. Pertemuan Keenam
Tahap Development
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya.
Seluruh desainer menjawab salam
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mengerjakan
penyelesaian masalah seperti yang kita lakukan kemarin dan
minggu lalu.
Manager membagikan pedoman penugasan
Manger menjelaskan permaslahan
Manager : Mari kita lihat pada pedoman penugasan, dimana terdapat 2
masalah dari bagian pelayanan konsumen yang harus saudara
selesaikan. Permasalahan pertama, saudar diminta
menjelaskan bentuk dan menghitung luas dari keramik yang
terdapat pada desain pemasangan keramik yang akan
digunakan pelanggan. Kemudian untuk maslaha kedua,
saudar diminta menghitung jumlah keramik yang dibutuhkan
berdasarkan desain pemasangan keramik yang ada. Sebelum
kita mulai, apakah rekan-rekan desainer ada yang ingin
bertanya terkait kedua permasalahan ini?
Desainer memberikan pertanyaan mengenai hal-hal yang masih belum dipahami
terkait pekerjaannya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai menyelesaikan permasalahan bersama
rekan setimnya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
89
Tahap Quieting
Manager meminta perwakilan beberapa tim desain untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya (jumlah tim yang dipilih, sama dengan jumlah permasalahan)
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Perwakilan dari beberapa tim desain mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Desainer lain memberikan tanggapan yang kemudian dijawab oleh desainer yang
melakukan presentasi atau desainer lain.
Manager memberi saran dan menjaga agar diskusi, tanggapan dan pertanyaan
dapat terjawab dan berjalan lancar.
Jika sudah tidak ada pertanyaan, maka desainer menutup pekerjaan desain pada
hari itu.
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
pengerjaan di kemudian hari. Kemudian tolong diingat
kembali bahwa sebagai seorang desainer keramik, saudara
sekalian sudah sewajarnya dapat menyelesaikan persoalan-
persoalan keramik tersebut serta memberikan informasi yang
detail mengenai solusi permasalahan. Saya harap saudara
dapat bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saudara
sekalian sebagai seorang desainer keramik. Kemudian saya
minta setiap desainer untuk membuat desain pemasangan
lantai dengan keramik yang berbentuk belahketupat dan
layang-layang di selembar kertas A4, untuk diseleksi agar
dipakai sebagai model pemasangan keramik untuk katalog
produk yang terbaru. Desain dapat saudara serahkan kepada
saya pada pertemuan berikutnya. Untuk hari ini saya ucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan desainer sekalian atas
kerjasamanya. Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh desainer menjawab salam
Lampiran 2
90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMPN 2 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/II (Dua)
Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit dan 2 x 40 menit
Pertemuan : 1 dan 2
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Pencapaian
Kompetnsi
3.11 Mengaitkan rumus
keliling dan luas untuk
berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
1 3.11.1 Menentukan keliling dan
luas segitiga
3.11.2 Menentukan keliling dan
luas persegi
3.11.3 Menentukan keliling dan
luas persegipanjang
3.11.4 Menentukan keliling
segitiga jika diketahui
luasnya
3.11.5 Menentukan luas segitiga
jika diketahui kelilingnya
2 3.11.6 Menentukan keliling
persegi jika diketahui
luasnya
3.11.7 Menentukan luas persegi
jika diketahui
91
kelilingnya
3.11.8 Menentukan keliling
persegipanjang jika
diketahui luasnya
3.11.9 Menentukan luas
persegipanjang jika
diketahui kelilingnya
4.11 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
1 4.11.1 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling segitiga
2 4.11.2 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling persegi
4.11.3 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling persegipanjang
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran menerapkan model pembelajaran berbasis drama
dengan percaya diri dan kerjasama siswa dapat:
1. Menentukan keliling dan luas segitiga
2. Menentukan keliling dan luas persegi
3. Menentukan keliling dan luas persegipanjang
4. Menentukan keliling segitiga jika diketahui luasnya
5. Menentukan luas segitiga jika diketahui kelilingnya
6. Menentukan keliling persegi jika diketahui luasnya
7. Menentukan luas persegi jika diketahui kelilingnya
8. Menentukan keliling persegipanjang jika diketahui luasnya
9. Menentukan luas persegipanjang jika diketahui kelilingnya
10. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliiling
segitiga
11. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliling
persegi
12. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliling
persegipanjang
D. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat segitiga, persegi, dan persegipanjang
Keliling segitiga, persegi, dan persegipanjang
92
Luas segitiga, persegi, dan persegipanjang
E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran berbasis drama
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah plus, diskusi, dan pemberian tugas
Teknik : Mantle of expert dan teacher in role
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media dan alat pembelajaran : Pedoman penugasan, laptop, proyektor,
papan tulis, spidol, penghapus
Sumber Belajar
Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2016, Balitbang, Kemdikbud
Sumber lain yang relevan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa
kehadiran siswa
2 menit
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2 menit
3. Guru menyampaikan skenario drama yang akan
digunakan dalam pembelajaran
3 menit
Kegiatan Inti Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru memulai drama dengan kembali masuk ke
ruang kelas sebagai manager
Introduction 15 menit
2. Guru membagikan pedoman penugasan kepada
siswa yang terbagi dalam tim-tim desainer
3. Siswa sebagai desainer mendapat tugas awal
terkait bangun segitiga, persegi, dan
persegipanjang yang membuatnya terbiasa
dengan perannya sebagai desainer keramik,
yaitu membuat desain dan perhitungannya
4. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil desain dan
perhitungannya
93
5. Tim desain lain membandingkan cara dan
mengevaluasi hasil pekerjaannya
6. Setiap tim desain dihadapkan pada dramatic
moment, yaitu permasalahan mengenai keramik
berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang
yang berasal dari bagian produksi, bagian
pemasaran, dan pelayanan konsumen
Development 35 menit
7. Siswa sebagai desainer menyelesaikan
permasalahan bersama rekan setimnya
8. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil diskusi yang didapat
Quieting 17 menit
9. Manager bersama dengan seluruh desainer
membandingkan jawaban dan mengevalusi
bersama-sama
10. Manager bersama seluruh desainer merangkum
kesalahan penyelesaian yang dibuat dan apa
yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi
kesalahanyang sama
11. Guru menutup drama dengan menyudahi
pekerjaan desainer dan meninggalkan ruang
kelas
Kegiatan Penutup Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah berlangsung
4 menit
2. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari di pertemuan berikutnya kemudian
guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan hamdallah
2 menit
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa
kehadiran siswa
2 menit
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2 menit
3. Guru menyampaikan skenario drama yang akan
digunakan dalam pembelajaran
2 menit
Kegiatan Inti Tahapan Alokasi
Waktu
94
1. Guru memulai drama dengan kembali masuk ke
ruang kelas sebagai manager
2 menit
2. Guru membagikan pedoman penugasan
3. Setiap tim desain dihadapkan pada dramatic
moment, yaitu permasalahan mengenai keramik
berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang
yang berasal dari bagian produksi, bagian
pemasaran, dan pelayanan konsumen
Development 50 menit
4. Siswa sebagai desainer menyelesaikan
permasalahan bersama rekan setimnya
5. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil diskusi yang didapat
Quieting 16 menit
6. Manager bersama dengan seluruh desainer
membandingkan jawaban dan mengevalusi
bersama-sama
7. Manager bersama seluruh desainer merangkum
kesalahan penyelesaian yang dibuat dan apa
yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi
kesalahanyang sama
8. Manager menugaskan setiap desainer untuk
membuat desain lantai dengan keramik segitiga,
persegi, dan persegipanjang
9. Manager menutup drama dengan menyudahi
pekerjaan desainer dan meninggalkan ruang
kelas
Kegiatan Penutup Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah berlangsung
4 menit
2. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari di pertemuan berikutnya kemudian
guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan hamdallah
2 menit
H. Penilaian
Penilaian Sikap : Teknik Non Tes
Penilaian Pengetahuan : Teknik Tes
Penilaian Keterampilan : Teknik Non Tes dan Teknik Tes
No Pertemuan Aspek Penilaian Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
95
1 1
Sikap
a. Percaya diri
Observasi Pada proses
pembelajaran
dan diskusi 2 b. Bekerjasama
2
1
Pengetahuan
a. Menentukan keliling
dan luas segitiga
b. Menentukan keliling
dan luas persegi
c. Menentukan keliling
dan luas
persegipanjang
d. Menentukan keliling
segitiga jika diketahui
luasnya
e. Menentukan luas
segitiga jika diketahui
kelilingnya
Tes tertulis Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
2
f. Menentukan keliling
persegi jika diketahui
luasnya
g. Menentukan luas
persegi jika diketahui
kelilingnya
h. Menentukan keliling
persegipanjang jika
diketahui luasnya
i. Menentukan luas
persegipanjang jika
diketahui kelilingnya
3
1
Keterampilan
a. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
segitiga
Performance Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
2
b. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
persegi
c. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
persegipanjang
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMPN 2 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/II (Dua)
Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit dan 2 x 40 menit
Pertemuan : 3 dan 4
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Pencapaian
Kompetnsi
3.11 Mengaitkan rumus
keliling dan luas untuk
berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
3 3.11.10 Menentukan keliling
dan luas jajargenjang
3.11.11 Menentukan keliling
dan luas trapesium
3.11.12 Menentukan keliling
jajargenjang jika
diketahui luasnya
3.11.13 Menentukan luas
jajargenjang jika
diketahui kelilingnya
4 3.11.14 Menentukan keliling
trapesium jika diketahui
luasnya
3.11.15 Menentukan luas
trapesium jika diketahui
kelilingnya
97
4.11 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
4 4.11.4 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling jajargenjang
4.11.5 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling trapesium
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran menerapkan model pembelajaran berbasis drama
dengan disiplin dan tanggung jawab, siswa dapat:
1. Menentukan keliling dan luas jajargenjang
2. Menentukan keliling dan luas trapesium
3. Menentukan keliling jajargenjang jika diketahui luasnya
4. Menentukan luas jajargenjang jika diketahui kelilingnya
5. Menentukan keliling trapesium jika diketahui luasnya
6. Menentukan luas trapesium jika diketahui kelilingnya
7. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliiling
jajargenjang
8. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliling
trapesium
D. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat jajargenjang dan trapesium
Keliling jajargenjang dan trapesium
Luas jajargenjang dan trapesium
E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran berbasis drama
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah plus, diskusi dan pemberian tugas
Teknik : Mantle of expert dan teacher in role
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media dan alat pembelajaran : pedoman penugasan, laptop, proyektor,
papan tulis, spidol, penghapus
Sumber Belajar
Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2016, Balitbang, Kemdikbud
98
Sumber lain yang relevan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Pendahuluan Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa
kehadiran siswa
2 menit
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2 menit
3. Guru menyampaikan skenario drama yang akan
digunakan dalam pembelajaran
2 menit
Kegiatan Inti Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru memulai drama dengan kembali masuk ke
ruang kelas sebagai manager
Introduction 10 menit
2. Guru membagikan pedoman penugasan kepada
siswa yang terbagi dalam tim-tim desainer
3. Siswa sebagai desainer mendapat tugas awal
yang membuatnya terbiasa dengan perannya
sebagai desainer keramik, yaitu membuat desain
keramik jajargenjang dan trapesium dan
perhitungannya
4. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil desain dan
perhitungannya
5. Tim desain lain membandingkan cara dan
mengevaluasi hasil pekerjaannya
6. Setiap tim desain dihadapkan pada dramatic
moment, yaitu permasalahan mengenai keramik
jajargenjang dan trapesium yang berasal dari
bagian produksi, bagian pemasaran, dan
pelayanan konsumen
Development 12 menit
7. Siswa sebagai desainer menyelesaikan
permasalahan bersama rekan setimnya
8. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil diskusi yang didapat
Quieting 7 menit 9. Manager bersama dengan seluruh desainer
membandingkan jawaban dan mengevalusi
bersama-sama
99
10. Manager bersama seluruh desainer merangkum
kesalahan penyelesaian yang dibuat dan apa
yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi
kesalahanyang sama
11. Guru menutup drama dengan menyudahi
pekerjaan desainer dan meninggalkan ruang
kelas
Kegiatan Penutup Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah berlangsung
4 menit
2. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari di pertemuan berikutnya kemudian
guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan hamdallah
1 menit
2. Pertemuan Keempat
Kegiatan Pendahuluan Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa
kehadiran siswa
2 menit
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2 menit
3. Guru menyampaikan skenario drama yang akan
digunakan dalam pembelajaran
2 menit
Kegiatan Inti Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru memulai drama dengan kembali masuk ke
ruang kelas sebagai manager
2 menit
2. Guru membagikan pedoman penugasan
3. Setiap tim desain dihadapkan pada dramatic
moment, yaitu permasalahan mengenai keramik
jajargenjang dan trapesium yang berasal dari
bagian produksi, bagian pemasaran, dan
pelayanan konsumen
Development 50 menit
4. Siswa sebagai desainer menyelesaikan
permasalahan bersama rekan setimnya
5. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil diskusi yang didapat Quieting 16 menit
6. Manager bersama dengan seluruh desainer
100
membandingkan jawaban dan mengevalusi
bersama-sama
7. Manager bersama seluruh desainer merangkum
kesalahan penyelesaian yang dibuat dan apa
yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi
kesalahanyang sama
8. Manager menugaskan setiap desainer untuk
membuat desain lantai dengan keramik
jajargenjang dan trapesium
9. Guru menutup drama dengan menyudahi
pekerjaan desainer dan meninggalkan ruang
kelas
Kegiatan Penutup Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah berlangsung
4 menit
2. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari di pertemuan berikutnya kemudian
guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan hamdallah
2 menit
H. Penilaian
Penilaian Sikap : Teknik Non Tes
Penilaian Pengetahuan : Teknik Tes
Penilaian Keterampilan : Teknik Non Tes dan Teknik Tes
No Pertemuan Aspek Penilaian Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
1 3
Sikap
a. Disiplin
Observasi Pada proses
pembelajaran
dan diskusi 4 b. Tanggung jawab
2
3
Pengetahuan
a. Menentukan keliling
dan luas jajargenjang
b. Menentukan keliling
dan luas trapesium
c. Menentukan keliling
jajargenjang jika
diketahui luasnya
d. Menentukan luas
jajargenjang jika
diketahui kelilingnya
Tes tertulis Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
4 e. Menentukan keliling
101
trapesium jika
diketahui luasnya
f. Menentukan luas
trapesium jika
diketahui kelilingnya
3
5
Keterampilan
a. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
jajargenjang
b. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau trapesium
Performance Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMPN 2 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/II (Dua)
Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit dan 1 x 40 menit
Pertemuan : 5 dan 6
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Pencapaian
Kompetnsi
3.11 Mengaitkan rumus
keliling dan luas untuk
berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
5 3.11.16 Menentukan keliling
dan luas belahketupat
3.11.17 Menentukan keliling
dan luas layang-layang
3.11.18 Menentukan panjang
sisi belahketupat jika
diketahui kelilingnya
3.11.19 Menentukan panjang
salah satu diagonal
belahketupat jika
diketahui luasnya.
3.11.20 Menentukan panjang
salah satu sisi layang-
layang jika diketahui
kelilingnya
3.11.21 Menentukan panjang
103
salah satu diagonal
layang-layang jika
diketahui luasnya
4.11 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
6 4.11.6 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling belahketupat
4.11.7 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling layang-layang
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran menerapkan model pembelajaran berbasis drama
dengan peduli dan jujur, siswa dapat:
1. Menentukan keliling dan luas belahketupat
2. Menentukan keliling dan luas layang-layang
3. Menentukan panjang sisi belahketupat jika diketahui kelilingnya
4. Menentukan panjang salah satu diagonal belahketupat jika diketahui luasnya
5. Menentukan panjang salah satu sisi layang-layang jika diketahui kelilingnya
6. Menentukan panjang salah satu diagonal layang-layang jika diketahui
luasnya
7. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliiling
belahketupat
8. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliling
layang-layang
D. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat belahketupat dan layang-layang
Keliling belahketupat dan layang-layang
Luas belahketupat dan layang-layang
E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran berbasis drama
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah plus, diskusi, dan pemberian tugas
Teknik : Mantle of expert dan teacher in role
104
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media dan alat pembelajaran : Pedoman penugasan, laptop, proyektor,
papan tulis, spidol, penghapus
Sumber Belajar
Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2016, Balitbang, Kemdikbud
Sumber lain yang relevan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Kelima
Kegiatan Pendahuluan Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa
kehadiran siswa
2 menit
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2 menit
3. Guru menyampaikan skenario drama yang akan
digunakan dalam pembelajaran
3 menit
Kegiatan Inti Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru memulai drama dengan kembali masuk ke
ruang kelas sebagai manager
Introduction 15 menit
2. Guru membagikan pedoman penugasan kepada
siswa yang terbagi dalam tim-tim desainer
3. Siswa sebagai desainer mendapat tugas awal
yang membuatnya terbiasa dengan perannya
sebagai desainer keramik, yaitu membuat desain
keramik belahketupat dan layang-layang dan
perhitungannya
4. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil desain dan
perhitungannya
5. Tim desain lain membandingkan cara dan
mengevaluasi hasil pekerjaannya
6. Setiap tim desain dihadapkan pada dramatic
moment, yaitu permasalahan mengenai keramik
belahketupat dan layang-layang yang berasal
dari bagian produksi, bagian pemasaran, dan
pelayanan konsumen
Development 35 menit
7. Siswa sebagai desainer menyelesaikan
105
permasalahan bersama rekan setimnya
8. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil diskusi yang didapat
Quieting 17 menit
9. Manager bersama dengan seluruh desainer
membandingkan jawaban dan mengevalusi
bersama-sama
10. Manager bersama seluruh desainer merangkum
kesalahan penyelesaian yang dibuat dan apa
yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi
kesalahanyang sama
11. Guru menutup drama dengan menyudahi
pekerjaan desainer dan meninggalkan ruang
kelas
Kegiatan Penutup Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah berlangsung
4 menit
2. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari di pertemuan berikutnya kemudian
guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan hamdallah
2 menit
2. Pertemuan Keenam
Kegiatan Pendahuluan Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa
kehadiran siswa
2 menit
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2 menit
3. Guru menyampaikan skenario drama yang akan
digunakan dalam pembelajaran
2 menit
Kegiatan Inti Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru memulai drama dengan kembali masuk ke
ruang kelas sebagai manager
2 menit
2. Guru membagikan pedoman penugasan
3. Setiap tim desain dihadapkan pada dramatic
moment, yaitu permasalahan mengenai keramik
belahketupat dan layang-layang yang berasal
dari bagian produksi, bagian pemasaran, dan
Development 18 menit
106
pelayanan konsumen
4. Siswa sebagai desainer menyelesaikan
permasalahan bersama rekan setimnya
5. Perwakilan beberapa tim desain
mempresentasikan hasil diskusi yang didapat
Quieting 10 menit
6. Manager bersama dengan seluruh desainer
membandingkan jawaban dan mengevalusi
bersama-sama
7. Manager bersama seluruh desainer merangkum
kesalahan penyelesaian yang dibuat dan apa
yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi
kesalahanyang sama
8. Manager mnugaskan setiap desainer untuk
membuat desain lantai dengan keramik
belahketupat dan layang-layang
9. Guru menutup drama dengan menyudahi
pekerjaan desainer dan meninggalkan ruang
kelas
Kegiatan Penutup Tahapan Alokasi
Waktu
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah berlangsung
4 menit
2. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan hamdallah
H. Penilaian
Penilaian Sikap : Teknik Non Tes
Penilaian Pengetahuan : Teknik Tes
Penilaian Keterampilan : Teknik Non Tes dan Teknik Tes
No Pertemuan Aspek Penilaian Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
1 5
Sikap
a. Peduli
Observasi Pada proses
pembelajaran
dan diskusi 6 b. Jujur
Lampiran 1
107
2
5
Pengetahuan
a. Menentukan keliling
dan luas belahketupat
b. Menentukan keliling
dan luas layang-layang
c. Menentukan panjang
sisi belahketupat jika
diketahui kelilingnya
d. Menentukan panjang
salah satu diagonal
belahketupat jika
diketahui luasnya
e. Menentukan panjang
salah satu sisi layang-
layang jika diketahui
kelilingnya
f. Menentukan panjang
salah satu diagonal
layang-layang jika
diketahui luasnya
Tes tertulis Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
3
6
Keterampilan
a. Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling belahketupat
b. Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling layang-layang
Performance Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
Lampiran 3
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMPN 2 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/II (Dua)
Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit dan 2 x 40 menit
Pertemuan : 1 dan 2
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Pencapaian
Kompetnsi
3.11 Mengaitkan rumus
keliling dan luas untuk
berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
1 3.11.1 Menentukan keliling dan
luas segitiga
3.11.2 Menentukan keliling dan
luas persegi
3.11.3 Menentukan keliling dan
luas persegipanjang
3.11.4 Menentukan keliling
segitiga jika diketahui
luasnya
3.11.5 Menentukan luas segitiga
jika diketahui kelilingnya
2 3.11.6 Menentukan keliling
persegi jika diketahui
luasnya
3.11.7 Menentukan luas persegi
jika diketahui kelilingnya
109
3.11.8 Menentukan keliling
persegipanjang jika
diketahui luasnya
3.11.9 Menentukan luas
persegipanjang jika
diketahui kelilingnya
4.11 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
1 4.11.1 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling segitiga
2 4.11.2 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling persegi
4.11.3 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling persegipanjang
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran menerapkan pendekatan saintifik dengan percaya
diri dan kerjasama siswa dapat:
1. Menentukan keliling dan luas segitiga
2. Menentukan keliling dan luas persegi
3. Menentukan keliling dan luas persegipanjang
4. Menentukan keliling segitiga jika diketahui luasnya
5. Menentukan luas segitiga jika diketahui kelilingnya
6. Menentukan keliling persegi jika diketahui luasnya
7. Menentukan luas persegi jika diketahui kelilingnya
8. Menentukan keliling persegipanjang jika diketahui luasnya
9. Menentukan luas persegipanjang jika diketahui kelilingnya
10. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliiling
segitiga
11. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliling
persegi
12. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliling
persegipanjang
D. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat segitiga, persegi, dan persegipanjang
Keliling segitiga, persegi, dan persegipanjang
Luas segitiga, persegi, dan persegipanjang
110
E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Ekspositori
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media dan alat pembelajaran : Papan tulis, spidol, penghapus, dan
penggaris
Sumber Belajar
Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2016, Balitbang, Kemdikbud
Sumber lain yang relevan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas memimpin doa
bersama untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru memotivasi siswa untuk belajar dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Mengamati
1. Guru menjelaskan konsep mengenai keliling dan luas segitiga,
persegi, dan persegipanjang kepada siswa
2. Siswa memperhatikan gambar dan penjelasan di buku paket dan
mendengarkan penjelasan guru
Menanya
3. Siswa dipersilahkan bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami
terkait penjabaran guru
4. Guru memberikan kesempatan siswa yang lain untuk menanggapi.
Jika diperlukan, guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan dan
tanggapan siswa
5. Guru mendorong siswa membuat pertanyaan yang sesuai dengan
gambar yang ada di buku paket
6. Siswa membuat pertanyaan terkait hal-hal yang disajikan di buku
paket
Mengeksplorasi
7. Guru mengarahkan siswa untuk mencari penyelesaian dari
pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa
8. Siswa menggali informasi melalui buku sumber yang tersedia,
111
2. Pertemuan Kedua
internet atau melakukan eksperimen untuk dapat menyelesaikan
permasalahan
9. Guru membimbing siswa agar informasi yang didapatkan siswa lebih
terarah
10. Siswa menyelesaikan masalah menggunakan informasi yang didapat
Mengasosiasikan
11. Guru meminta siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di buku
paket
12. Siswa melakukan diskusi bersama teman sebangkunya untuk
mengetahui informasi apa saja terkait penyelesaian masalah yang
didapat dan bagaimana penyelesaiannya
13. Siswa menghubungkan informasi yang didapat dengan permasalahan
14. Guru mengawasi jalannya diskusi agar hubungan yang diperoleh
siswa adalah hubungan yang tepat
15. Siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan informasi
terkait yang telah mereka temukan
Mengkomunikasikan
16. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka
17. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi hasil
diskusi kelompok lain
18. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Siswa dan guru melakukan refleksi dari materi yang dipelajari
melalui proses tanya jawab
2. Guru menginformasikan siswa tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk
mempelajarinya
Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas memimpin doa
bersama untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru memotivasi siswa untuk belajar dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Mengasosiasikan
1. Guru meminta siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di buku
paket
2. Siswa melakukan diskusi bersama teman sebangkunya untuk
mengetahui informasi apa saja terkait penyelesaian masalah yang
didapat dan bagaimana penyelesaiannya
3. Siswa menghubungkan informasi yang didapat dengan permasalahan
4. Guru mengawasi jalannya diskusi agar hubungan yang diperoleh
siswa adalah hubungan yang tepat
112
H. Penilaian
Penilaian Sikap : Teknik Non Tes
Penilaian Pengetahuan : Teknik Tes
Penilaian Keterampilan : Teknik Non Tes dan Teknik Tes
No Pertemuan Aspek Penilaian Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
1 1
Sikap
a. Percaya diri
Observasi Pada proses
pembelajaran
dan diskusi 2 b. Bekerjasama
2
1
Pengetahuan
a. Menentukan keliling
dan luas segitiga
b. Menentukan keliling
dan luas persegi
c. Menentukan keliling
dan luas
persegipanjang
d. Menentukan keliling
segitiga jika diketahui
luasnya
e. Menentukan luas
segitiga jika diketahui
kelilingnya
Tes tertulis Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
2
f. Menentukan keliling
persegi jika diketahui
luasnya
g. Menentukan luas
persegi jika diketahui
kelilingnya
h. Menentukan keliling
5. Siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan informasi
terkait yang telah mereka temukan
Mengkomunikasikan
6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
mereka
7. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi hasil
diskusi kelompok lain
8. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Siswa dan guru melakukan refleksi dari materi yang dipelajari
melalui proses tanya jawab
2. Guru menginformasikan siswa tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk
mempelajarinya
113
persegipanjang jika
diketahui luasnya
i. Menentukan luas
persegipanjang jika
diketahui kelilingnya
3
1
Keterampilan
a. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
segitiga
Performance Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
2
b. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
persegi
c. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
persegipanjang
114
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMPN 2 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/II (Dua)
Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit dan 2 x 40 menit
Pertemuan : 3 dan 4
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Pencapaian
Kompetnsi
3.11 Mengaitkan rumus
keliling dan luas untuk
berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
3 3.11.10 Menentukan keliling
dan luas jajargenjang
3.11.11 Menentukan keliling
dan luas trapesium
3.11.12 Menentukan keliling
jajargenjang jika
diketahui luasnya
3.11.13 Menentukan luas
jajagenjang jika
diketahui kelilingnya
4 3.11.14 Menentukan keliling
trapesium jika diketahui
luasnya
3.11.15 Menentukan luas
trapesium jika diketahui
kelilingnya
115
4.11 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
4 4.11.4 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling jajargenjang
4.11.5 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling trapesium
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran menerapkan pendekatan saintifik dengan disiplin
dan tanggung jawab, siswa dapat:
1. Menentukan keliling dan luas jajargenjang
2. Menentukan keliling dan luas trapesium
3. Menentukan keliling jajargenjang jika diketahui luasnya
4. Menentukan luas jajargenjang jika diketahui kelilingnya
5. Menentukan keliling trapesium jika diketahui luasnya
6. Menentukan luas trapesium jika diketahui kelilingnya
7. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliiling
jajargenjang
8. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliling
trapesium
D. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat jajargenjang dan trapesium
Keliling jajargenjang dan trapesium
Luas jajargenjang dan trapesium
E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Ekspositori
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media dan alat pembelajaran : Papan tulis, spidol, penghapus, dan
penggaris
Sumber Belajar
Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2016, Balitbang, Kemdikbud
Sumber lain yang relevan
116
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas memimpin doa
bersama untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru memotivasi siswa untuk belajar dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti (30 menit)
Mengamati
1. Guru menjelaskan konsep mengenai keliling dan luas jajargenjang dan
trapesium kepada siswa
2. Siswa memperhatikan gambar dan penjelasan di buku paket dan
mendengarkan penjelasan guru
Menanya
3. Siswa dipersilahkan bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami
terkait penjabaran guru
4. Guru memberikan kesempatan siswa yang lain untuk menanggapi. Jika
diperlukan, guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan dan
tanggapan siswa
5. Guru mendorong siswa membuat pertanyaan sesuai seperti yang ada di
buku paket
6. Siswa membuat pertanyaan terkait hal-hal yang disajikan di buku
paket
Mengeksplorasi
7. Guru mengarahkan siswa untuk mencari penyelesaian dari pertanyaan
yang telah dibuat oleh siswa
8. Siswa menggali informasi melalui buku sumber yang tersedia, internet
atau melakukan eksperimen untuk dapat menyelesaikan permasalahan
9. Guru membimbing siswa agar informasi yang didapatkan siswa lebih
terarah
10. Siswa menyelesaikan masalah menggunakan informasi yang didapat
Mengasosiasikan
11. Guru meminta siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di buku
paket
12. Siswa melakukan diskusi bersama teman sebangkunya untuk
mengetahui informasi apa saja terkait penyelesaian masalah yang
didapat dan bagaimana penyelesaiannya
13. Siswa menghubungkan informasi yang didapat dengan permasalahan
14. Guru mengawasi jalannya diskusi agar hubungan yang diperoleh siswa
adalah hubungan yang tepat
15. Siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan informasi
terkait yang telah mereka temukan
117
2. Pertemuan Keempat
Mengkomunikasikan
16. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka
17. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi hasil diskusi
kelompok lain
18. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Siswa dan guru melakukan refleksi dari materi yang dipelajari
melalui proses tanya jawab
2. Guru menginformasikan siswa tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk
mempelajarinya
Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas memimpin doa
bersama untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru memotivasi siswa untuk belajar dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Mengasosiasikan
1. Guru meminta siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di buku
paket
2. Siswa melakukan diskusi bersama teman sebangkunya untuk
mengetahui informasi apa saja terkait penyelesaian masalah yang
didapat dan bagaimana penyelesaiannya
3. Siswa menghubungkan informasi yang didapat dengan permasalahan
4. Guru mengawasi jalannya diskusi agar hubungan yang diperoleh siswa
adalah hubungan yang tepat
5. Siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan informasi
terkait yang telah mereka temukan
Mengkomunikasikan
6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
mereka
7. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi hasil diskusi
kelompok lain
8. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Siswa dan guru melakukan refleksi dari materi yang dipelajari melalui
proses tanya jawab
2. Guru menginformasikan siswa tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajarinya
118
H. Penilaian
Penilaian Sikap : Teknik Non Tes
Penilaian Pengetahuan : Teknik Tes
Penilaian Keterampilan : Teknik Non Tes dan Teknik Tes
No Pertemuan Aspek Penilaian Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
1 3
Sikap
a. Disiplin
Observasi Pada proses
pembelajara
n dan
diskusi 4
b. Tanggung jawab
2
3
Pengetahuan
a. Menentukan keliling
dan luas jajargenjang
b. Menentukan keliling
dan luas trapesium
c. Menentukan keliling
jajargenjang jika
diketahui luasnya
d. Menentukan luas
jajargenjang jika
diketahui kelilingnya
Tes tertulis Pada proses
pembelajara
n dan
penyelesaia
n tugas
kelompok
4
e. Menentukan keliling
trapesium jika diketahui
luasnya
f. Menentukan luas
trapesium jika diketahui
kelilingnya
3
4
Keterampilan
a. Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling jajargenjang
b. Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
trapesium
Performance Pada proses
pembelajara
n dan
penyelesaia
n tugas
kelompok
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMPN 2 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/II (Dua)
Materi Pokok : Segiempat dan Segitiga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit dan 1 x 40 menit
Pertemuan : 5 dan 6
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Pertemuan Indikator Pencapaian
Kompetnsi
3.11 Mengaitkan rumus
keliling dan luas untuk
berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
5 3.11.16 Menentukan keliling
dan luas belahketupat
3.11.17 Menentukan keliling
dan luas layang-layang
3.11.18 Menentukan panjang
sisi belahketupat jika
diketahui kelilingnya
3.11.19 Menentukan panjang
salah satu diagonal
belahketupat jika
diketahui luasnya.
3.11.20 Menentukan panjang
salah satu sisi layang-
layang jika diketahui
kelilingnya
3.11.21 Menentukan panjang
120
salah satu diagonal
layang-layang jika
diketahui luasnya
4.11 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga
6 4.11.6 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling belahketupat
4.11.7 Menyelesaikan masalah
yang menggunakan
konsep luas dan/atau
keliling layang-layang
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran menerapkan pendekatan saintifik dengan peduli
dan jujur siswa dapat:
1. Menentukan keliling dan luas belahketupat
2. Menentukan keliling dan luas layang-layang
3. Menentukan panjang sisi belahketupat jika diketahui kelilingnya
4. Menentukan panjang salah satu diagonal belahketupat jika diketahui luasnya
5. Menentukan panjang salah satu sisi layang-layang jika diketahui kelilingnya
6. Menentukan panjang salah satu diagonal layang-layang jika diketahui
luasnya
7. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliiling
belahketupat
8. Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau keliling
layang-layang
D. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat belahketupat dan layang-layang
Keliling belahketupat dan layang-layang
Luas belahketupat dan layang-layang
E. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Ekspositori
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media dan alat pembelajaran : Papan tulis, spidol, penghapus, dan
penggaris
121
Sumber Belajar
Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2016, Balitbang, Kemdikbud
Sumber lain yang relevan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Kelima
Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas memimpin doa
bersama untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru memotivasi siswa untuk belajar dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Mengamati
1. Guru menjelaskan konsep mengenai keliling dan luas belahketupat dan
layang-layang kepada siswa
2. Siswa memperhatikan gambar dan penjelasan di buku paket dan
mendengarkan penjelasan guru
Menanya
3. Siswa dipersilahkan bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami
terkait penjabaran guru
4. Guru memberikan kesempatan siswa yang lain untuk menanggapi. Jika
diperlukan, guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan dan
tanggapan siswa
5. Guru mendorong siswa membuat pertanyaan sesuai seperti yang ada di
buku paket
6. Siswa membuat pertanyaan terkait hal-hal yang disajikan di buku
paket
Mengeksplorasi
7. Guru mengarahkan siswa untuk mencari penyelesaian dari pertanyaan
yang telah dibuat oleh siswa
8. Siswa menggali informasi melalui buku sumber yang tersedia, internet
atau melakukan eksperimen untuk dapat menyelesaikan permasalahan
9. Guru membimbing siswa agar informasi yang didapatkan siswa lebih
terarah
10. Siswa menyelesaikan masalah menggunakan informasi yang didapat
Mengasosiasikan
11. Guru meminta siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di buku
paket
12. Siswa melakukan diskusi bersama teman sebangkunya untuk
mengetahui informasi apa saja terkait penyelesaian masalah yang
didapat dan bagaimana penyelesaiannya
122
2. Pertemuan Keenam
13. Siswa menghubungkan informasi yang didapat dengan permasalahan
14. Guru mengawasi jalannya diskusi agar hubungan yang diperoleh
siswa adalah hubungan yang tepat
15. Siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan informasi
terkait yang telah mereka temukan
Mengkomunikasikan
16. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka
17. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi hasil
diskusi kelompok lain
18. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Siswa dan guru melakukan refleksi dari materi yang dipelajari melalui
proses tanya jawab
2. Guru menginformasikan siswa tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajarinya
Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas memimpin doa
bersama untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Guru memotivasi siswa untuk belajar dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti (30 menit)
Mengasosiasikan
1. Guru meminta siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di buku
paket
2. Siswa melakukan diskusi bersama teman sebangkunya untuk
mengetahui informasi apa saja terkait penyelesaian masalah yang
didapat dan bagaimana penyelesaiannya
3. Siswa menghubungkan informasi yang didapat dengan permasalahan
4. Guru mengawasi jalannya diskusi agar hubungan yang diperoleh siswa
adalah hubungan yang tepat
5. Siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan informasi
terkait yang telah mereka temukan
Mengkomunikasikan
6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
mereka
7. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi hasil diskusi
kelompok lain
8. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Siswa dan guru melakukan refleksi dari materi yang dipelajari melalui
proses tanya jawab
2. Guru menginformasikan siswa tentang materi yang akan dipelajari
123
H. Penilaian
Penilaian Sikap : Teknik Non Tes
Penilaian Pengetahuan : Teknik Tes
Penilaian Keterampilan : Teknik Non Tes dan Teknik Tes
No Pertemuan Aspek Penilaian Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
1 5
Sikap
a. Peduli
Observasi Pada proses
pembelajaran
dan diskusi 6 b. Jujur
2
5
Pengetahuan
a. Menentukan keliling
dan luas belahketupat
b. Menentukan keliling
dan luas layang-layang
c. Menentukan panjang
sisi belahketupat jika
diketahui kelilingnya
d. Menentukan panjang
salah satu diagonal
belahketupat jika
diketahui luasnya
e. Menentukan panjang
salah satu sisi layang-
layang jika diketahui
kelilingnya
f. Menentukan panjang
salah satu diagonal
layang-layang jika
diketahui luasnya
Tes tertulis Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
3
6
Keterampilan
a. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
belahketupat
b. Menyelesaikan
masalah yang
menggunakan konsep
luas dan/atau keliling
layang-layang
Performance Pada proses
pembelajaran
dan
penyelesaian
tugas
kelompok
pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajarinya
Lampiran 4
124
Kelas : ............................................
Kelompok : ............................................
Anggota :
1...............................................................
2...............................................................
Kompetensi Dasar :
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis
segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
Indikator :
3.11.3 Menentukan keliling dan luas segitiga
3.11.4 Menentukan keliling dan luas persegi
3.11.5 Menentukan keliling dan luas persegipanjang
3.11.6 Menentukan keliling segitiga jika diketahui luasnya
3.11.7 Menentukan luas segitiga jika diketahui kelilingnya
4.11.3 Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas
dan/atau keliling segitiga
125
Buatlah desain keramik berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang dengan
skala 1:10! (sisi setiap kotak kecil adalah 1 cm)
Dari desain keramik yang telah dibuat, kemudian bagian produksi harus
menyiapkan wadah cetakan untuk membuat keramik. Hitunglah berapa keliling
dan luas bagian dalam wadah cetakan yang harus dipersiapkan oleh bagian
produksi!
Penyelesaian :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Introduction
126
Berikut ini merupakan beberapa masalah yang ditemui oleh bagian produksi,
pemasaran dan pelayanan konsumen. Sebagai tim desain yang juga bertanggung
jawab membantu menyelesaikan permasalahan, diskusikanlah dan selesaikan
permasalahan di bawah ini bersama rekan satu timmu!
Dita memotong sebuah keramik persegi menjadi dua bagian sama besar seperti
gambar di bawah ini
30√ cm
Jika keramik persegi tersebut memiliki luas 900cm2.
a. Berapakah keliling potongan keramik? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Bangun apakah yang terbentuk dari potongan keramik tersebut? Jelaskanlah
alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Di samping ini merupakan desain keramik persegi yang dibentuk dari 4 bangun
segitiga yang kongruen dimana salah satu sudut dari masing-masing segitiga
saling bertemu di titik pusat persegi.
Development
Masalah 1
Masalah 2
127
Jika keliling persegi adalah 80 cm.
a. Berapakah luas bagian yang berwarna biru? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Jenis segitiga apakah yang menyusun keramik persegi tersebut? Jelaskanlah
alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Dinding taman sepanjang 5m akan dipasang keramik setinggi 15cm membentuk
pola seperti pada gambar berikut
24 cm
a. Berapa buah keramik yang dibutuhkan untuk dipasangkan pada dinding
tersebut! Jelaskanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Masalah 3
128
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Berapa luas satu buah keramiknya jika jarak antar keramik adalah 1 cm!
Jelaskanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Berdasarkan apa yang telah dipresentasikan, perbaikilah jawabanmuyang salah,
serta tuliskan apa yang perlu kamu perhatikan dalam menulis jawaban
penyelesaianmu?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Quieting
129
Kelas : ............................................
Kelompok : ............................................
Anggota :
1...............................................................
2...............................................................
Kompetensi Dasar :
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan
keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
Indikator :
3.11.8 Menentukan keliling persegi jika diketahui luasnya
3.11.9 Menentukan luas persegi jika diketahui kelilingnya
3.11.10 Menentukan keliling persegipanjang jika diketahui luasnya
3.11.11 Menentukan luas persegipanjang jika diketahui kelilingnya
4.11.4 Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau
keliling persegi
4.11.5 Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau
keliling persegipanjang
130
Berikut ini merupakan beberapa masalah yang ditemui oleh bagian produksi,
pemasaran dan pelayanan konsumen. Sebagai tim desain yang juga bertanggung
jawab membantu menyelesaikan permasalahan. Diskusikanlah dan selesaikan
permasalahan di bawah ini!
Staff bagian pemasaran menyarankan bagian desainer keramik untuk membuat
sebuah keramik berbentuk segiempat dengan keempat sisi sama panjang dan
setiap sudutnya siku-siku yang memiliki luas 900 cm2.
a. Berbentuk bangun segiempat apakah keramik tersebut? Jelaskanlah alasanmu?
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Gambarkanlah bentuk keramik yang akan dibuat! (Skala 1:10)
c. Berapa keliling keramik tersebut? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Sebuah perusahaan desain interior ingin melakukan pemesanan khusus sebuah
desain keramik berwarna abu-abu untuk menggantikan bagian yang terisi kerikil
pada taman berdasarkan gambar dibawah ini.
Development
Masalah 1
Masalah 2
131
Jika keliling satu daerah yang terisi kerikil tersebut adalah 60 cm.
a. Berapakah luas keramik yang harus dibuat? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Keramik berbentuk apakah yang dipesan oleh perusahaan tersebut? Jelaskanlah
alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Ruang tengah rumah Rika sedang dipasang keramik dengan ukuran 30cmx30cm
dengan pemasangan keramik seperti gambar di bawah ini.
310 cm
270 cm
Masalah 3
132
Lantai sepanjang dinding kiri yang belum dikeramik (pada gambar berwarna abu-
abu) memiliki luas 2700 cm2.
a. Berapa keliling lantai yang belum dikeramik tersebut? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Jika Rika memotong keramik berukuran 30cmx30cm untuk menutupi lantai
yang belum dikeramik, potongan keramik berbentuk apakah yang harus ia
buat? Jelaskanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
c. Gambarkanlah bentuk potongan keramik tersebut!
Bagian tim produksi berencana membuat tempat cetakan keramik persegi. Namun
ketika sudah dibuat, tempat cetakan tersebut memiliki ukuran panjangnya lebih 2
cm dari lebarnya dengan keliling 44 cm.
a. Jika tempat cetakan tersebut tetap digunakan, berapa luas keramik yang
terbentuk? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Masalah 4
133
b. Keramik berbentuk apakah yang akan terbentuk? Jelaskanlah alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
c.Gambarkanlah bentuk keramik tersebut!
Seorang desain interior akan membentuk desain lantai sebagai berikut pada bagian
tengah lantai ruangan di ruangan yang berukuran 4mx4m.
3,6 m
3,6 m
Jika diantara dinding ruangan dan desain lantai tersebut akan dipasang keramik
berukuran 20cmx20cm.
a. Gambarkanlah bentuk pemasangan keramik di sekeliling ruangan tersebut!
Masalah 5
134
b. Berapa banyak keramik yang dibutuhkan? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Pak Diar memiliki ruangan berukuran 5m x 4m, ia akan memilih diantara sebuah
keramik berwarna biru berukuran 20cm x 20cm dan keramik berwarna hijau
berukuran 25cm x 25cm untuk dipasang di lantai ruangannya. Jika harga keramik
biru Rp 2.500,-/buah dan keramik tosca Rp 2.200,-/buah.
a. Keramik manakah yang seharusnya dipilih oleh Pak Diar agar dapat
menghemat biaya?
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Apakah alasanmu memilih keramik jenis tersebut? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Masalah 6
135
Berdasarkan apa yang telah dipresentasikan, perbaikilah jawabanmuyang salah,
serta tuliskan apa yang perlu kamu perhatikan dalam menulis jawaban
penyelesaianmu?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Quieting
136
Kelas : ............................................
Kelompok : ............................................
Anggota :
1...............................................................
2...............................................................
Kompetensi Dasar :
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga
Indikator :
3.11.12 Menentukan keliling dan luas jajargenjang
3.11.13 Menentukan keliling dan luas trapesium
3.11.14 Menentukan keliling jajargenjang jika diketahui luasnya
3.11.15 Menentukan luas jajargenjang jika diketahui kelilingnya
137
Buatlah desain keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium dengan skala 1:10!
(sisi setiap kotak kecil adalah 1 cm)
Dari desain keramik yang telah dibuat, kemudian bagian produksi harus
menyiapkan wadah cetakan untuk membuat keramik. Hitunglah berapa keliling
dan luas bagian dalam wadah cetakan yang harus dipersiapkan oleh bagian
produksi!
Penyelesaian :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Introduction
138
Berikut ini merupakan beberapa masalah yang ditemui oleh bagian produksi,
pemasaran dan pelayanan konsumen. Sebagai tim desain yang juga bertanggung
jawab membantu menyelesaikan permasalahan. Diskusikanlah dan selesaikan
permasalahan di bawah ini bersama rekan satu timmu!
Rizka memotong sebuah keramik persegipajang berukuran 20cm x 10cm menjadi
tiga bagian seperti gambar di bawah ini
Bagian kanan dan kiri diputung menjadi segitiga yang kongruen dan menyisakan
potongan keramik bagian tengah yang akan dipakai untuk membuat sebuah pola.
Jika potongan keramik bagian tengah tersebut memiliki luas 150cm2.
a. Berapakah keliling potongan keramik tersebut? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Berbentuk bangun datar apakah potongan keramik yang akan digunakan
tersebut? Jelaskan alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Development
Masalah 1
139
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Perhatikan gambar keramik dibawah ini!
24 cm 26 cm
Gambar di atas adalah bentuk keramik pesanan sebuah customer. Jika keliling
keramik adalah 108 cm, berapa luas keramik tersebut? Uraikanlah!
Penyelesaian :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Berdasarkan apa yang telah dipresentasikan, perbaikilah jawabanmuyang salah,
serta tuliskan apa yang perlu kamu perhatikan dalam menulis jawaban
penyelesaianmu?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Masalah 2
Quieting
140
Kelas : ............................................
Kelompok : ............................................
Anggota :
1...............................................................
2...............................................................
Kompetensi Dasar :
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang-layang) dan segitiga
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan
keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
Indikator :
3.11.16 Menentukan keliling trapesium jika diketahui luasnya
3.11.17 Menentukan luas trapesium jika diketahui kelilingnya
4.11.6 Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau
keliling jajargenjang
4.11.7 Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau
keliling trapesium
141
Berikut ini merupakan beberapa masalah yang ditemui oleh bagian produksi,
pemasaran dan pelayanan konsumen. Sebagai tim desain yang juga bertanggung
jawab membantu menyelesaikan permasalahan. Diskusikanlah dan selesaikan
permasalahan di bawah ini!
Sebuah keramik dibuat dengan menggabungkan keramik persegi dan segitiga
sehingga tercipta bentuk keramik seperti gambar di bawah
25 cm
Jika luas keramik persegi dan segitiga masing-masing 400 cm2
dan 150 cm2.
a. Berapakah keliling keramik yang terbentuk? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Keramik berbentuk apakah yang terbentuk? Jelaskanlah alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Perhatikan desain keramik di bawah ini!
26 cm
Development
Masalah 1
Masalah 2
142
Keramik dengan keliling 132 cm dan tinggi 24 cm diatas akan dibuat kardusnya
sebagai tempat pengemasan. Jika bentuk kardus kemasan memiliki bentuk seperti
keramiknya, berapa luas alas kardus? Uraikanlah!
Penyelesaian :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............................................................................................................
Pada saat proses produksi terdapat beberapa keramik yang merupakan produk
gagal seperti gambar di bawah ini
30 cm
Pak Vian ingin memanfaatkan keramik tersebut. Ia akan memotong keramik
tersebut dan menggunakan bagian keramik yang diarsir.
Masalah 3
15 cm
143
a. Berapa luas keramik yang akan dibuang/disingkirkan untuk mendapatkan
daerah yang diarsir jika luas keramik 1500 cm2? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Berbentuk bangun apakah keramik yang akan digunakan Pak Vian?
Jelaskanlah alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Sebuah keramik sama sisi dibentuk dari 4 buah bangun kongruen sehingga
menyisakan ruang kosong berbentuk segiempat sama sisi pada bagian tengahnya
sepeti gambar di bawah ini!
40 cm
Jika keliling bagian dalam yang kosong adalah 40 cm.
a. Hitunglah berapa luas bagian yang berwarna biru? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
b. Tersusun dari keramik berbentuk apakah pola keramik persegi di atas?
Jelaskanlah alasanmu!
Masalah 4
144
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Berdasarkan apa yang telah dipresentasikan, perbaikilah jawabanmuyang salah,
serta tuliskan apa yang perlu kamu perhatikan dalam menulis jawaban
penyelesaianmu?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Quieting
145
Kelas : ............................................
Kelompok : ............................................
Anggota :
1...............................................................
2...............................................................
Kompetensi Dasar :
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat
(persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan segitiga
Indikator :
3.11.18 Menentukan keliling dan luas belahketupat
3.11.19 Menentukan keliling dan luas layang-layang
3.11.20 Menentukan panjang sisi belahketupat jika diketahui kelilingnya
3.11.21 Menentukan panjang salah satu diagonal belahketupat jika
diketahui luasnya
3.11.22 Menentukan panjang salah satu sisi layang-layang jika diketahui
kelilingnya
3.11.23 Menentukan panjang salah satu diagonal layang-layang jika
diketahui luasnya
146
Buatlah desain keramik berbentuk belahketupat dan layang-layang dengan skala
1:10! (sisi setiap kotak kecil adalah 1 cm)
Dari desain keramik yang telah dibuat, kemudian bagian produksi harus
menyiapkan wadah cetakan untuk membuat keramik. Hitunglah berapa keliling
dan luas bagian dalam wadah cetakan yang harus dipersiapkan oleh bagian
produksi!
Penyelesaian :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Introduction
147
Berikut ini merupakan beberapa masalah yang ditemui oleh bagian produksi,
pemasaran dan pelayanan konsumen. Sebagai tim desain yang juga bertanggung
jawab membantu menyelesaikan permasalahan. Diskusikanlah dan selesaikan
permasalahan di bawah ini bersama rekan satu timmu!
Seorang staff produksi mencoba membuat tempat cetakan keramik dengan dua
pasang sudut yang sama besar berbentuk seperti dibawah ini.
Tempat cetakan yang ia buat terbentuk dari 4 buah kayu dengan panjang yang
sama. Jika keliling keramik 180 cm.
a. Berapa panjang masing-masing kayu yang harus disiapkan? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Keramik berbentuk apakah dapat dibuat dari tempat cetakan tersebut?
Jelaskanlah alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Di bawah ini adalah desain keramik persegi panjang dengan lebar 20 cm yang
memiliki bentuk segiempat lain di bagian tengahnya.
Development
Masalah 1
Masalah 2
148
a. Jika luas daerah berwarna biru adalah 480 cm2, berapa panjang keramik
tersebut? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
............................................................................................................
b. Berbentuk apakah daerah bewarna biru tersebut? Jelaskanlah alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Sebuah keramik berbentuk segiempat yang memiliki 2 pasang sisi sama panjang
dan sepasang sudut sama besar akan dibuat wadah cetakannya. Jika keliling
keramik 140 cm dan panjang sepasang kayu untuk rangka cetakan adalah 30 cm.
a. Berapa panjang sepasang kayu lainnya yang akan digunakan untuk rangka
cetakan? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
b. Berbentuk bangun datar apakah keramik tersebut? Jelaskanlah alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Masalah 3
149
c. Ilustrasikanlah bentuk keramik tersebut!
Sebuah wadah cetakan keramik berbentuk seperti gambar di bawah ini memiliki
luas 400cm2.
Jika salah satu diagonal cetakan adalah 20 cm, berapakah diagonal lainnya dari
cetakan tersebut? Uraikanlah!
Penyelesaian :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Berdasarkan apa yang telah dipresentasikan, perbaikilah jawabanmuyang salah,
serta tuliskan apa yang perlu kamu perhatikan dalam menulis jawaban
penyelesaianmu?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Masalah 4
Quieting
150
Kelas : ............................................
Kelompok : ............................................
Anggota :
1...............................................................
2...............................................................
Kompetensi Dasar :
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
Indikator :
4.11.8 Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau
keliling belahketupat
4.11.9 Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep luas dan/atau
keliling layang-layang
151
Berikut ini merupakan beberapa masalah yang ditemui oleh bagian produksi,
pemasaran dan pelayanan konsumen. Sebagai tim desain yang juga bertanggung
jawab membantu menyelesaikan permasalahan. Diskusikanlah dan selesaikan
permasalahan di bawah ini!
Perhatikan kombinasi keramik di bawah ini!
30 cm
90 cm
Pola keramik di atas dibuat dengan menggabungkan 4 buah keramik kongruen
yang memiliki luas 555 cm2. Jika bagian tengah yang masih kosong akan diisi
dengan keramik lain.
a. Berapakah luas keramik yang diperlukan? Uraikanlah!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
b. Keramik berbentuk apakah yang digunakan untuk mengisi bagian tengah yang
kosong? Jelaskanlah alasanmu!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Development
Masalah 1
152
Seorang staff tim desainer membuat pola pemasangan keramik pada bagian
dinding kamar mandi seperti pada gambar di bawah ini!
20cm
40cm
80 cm
Pada pola keramik tersebut terlihat bagian berwarna cream yang berbentuk
belahketupat dan bagian berwarna pink yang berbentuk layang-layang. Jika
dinding kamar mandi yang akan dikeramik setinggi 1,8 m dan sepanjang 8 m.
Berapakah jumlah keramik berwarna cream dan pink yang dibutuhkan?
Jelaskanlah perhitunganmu!
Penyelesaian :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Masalah 2
153
Berdasarkan apa yang telah dipresentasikan, perbaikilah jawabanmuyang salah,
serta tuliskan apa yang perlu kamu perhatikan dalam menulis jawaban
penyelesaianmu?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Quieting
Lampiran 5
154
TRANSKRIP DRAMA 1
Sub-Materi : Segitiga, Persegi dan Persegipanjang
Pertemuan : Pertama dan Kedua
Tema : Pengubinan
Tokoh :
Guru berperan sebagai manager yang bertugas memberikan instruksi pekerjaan
bagi desainer, serta menjaga berjalannya proses penyelesaian pekerjaan desainer.
38 siswa kelas VII-9 berperan sebagai desainer keramik yang terbagi dalam 19
tim dengan 2 orang pertim, dengan rincian sebagai berikut:
Tim 1 : Zulham sebagai desainer 1 dan Haikal sebagai desainer 2
Tim 2 : Adriansyah sebagai desainer 3 dan Fadillah sebagai desainer 4
Tim 3 : Irfan sebagai desainer 5 dan Aril sebagai desainer 6
Tim 4 : Syahril sebagai desainer 7 dan Akmal sebagai desainer 8
Tim 5 : Ibra sebagai desainer 9 dan Andryan sebagai desainer 10
Tim 6 : Rizky sebagai desainer 11 dan Ilham sebagai desainer 12
Tim 7 : Adrian sebagai desainer 13 dan Ryan sebagai desainer 14
Tim 8 : Wildan sebagai desainer 15 dan Farhan sebagai desainer 16
Tim 9 : Ghaliza sebagai desainer 17 dan Fajri sebagai desainer 18
Tim 10 : Rifa sebagai desainer 19 dan Lunita sebagai desainer 20
Tim 11 : Hiskia sebagai desainer 21 dan Lathifah sebagai desainer 22
Tim 12 : Aliya sebagai desainer 23 dan Nuriyah sebagai desainer 24
Tim 13 : Shila sebagai desainer 25 dan Alisa sebagai desainer 26
Tim 14 : Listra sebagai desainer 27 dan Aniqa sebagai desainer 28
Tim 15 : Maura sebagai desainer 29 dan Aida sebagai desainer 30
Tim 16 : Pertiwi sebagai desainer 31 dan Heralifia sebagai desainer 32
Tim 17 : Adinda sebagai desainer 33 dan Isnaini sebagai desainer 34
Tim 18 : Salwa sebagai desainer 35 dan Lira sebagai desainer 36
Tim 19 : Fauzhia sebagai desainer 37 dan Dara sebagai desainer 38
Desainer bertugas mendesain, melakukan perhitungan dan menyelesaikan
permasalahan, sedangkan pembagian tugas desainer dalam tim berdasarkan
kesepakatan masing-masing tim.
Latar tempat : Di sebuah perusahaan keramik.
Situasi : Di sebuah perusahaan keramik, bagian desain keramik sedang
bersiap mengerjakan sebuah proyek untuk kegiatan pemasaran
produk pada akhir tahun 2018. Tim desain akan membuat
desain keramik berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang
dengan berbagai variasi ukuran.
155
1. Pertemuan Pertama
Tahap Introduction
Manager : Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi semuanya
Seluruh Desainer : Waalaikumsalam wr.wb. Selamat pagi bu
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan pada hari itu.
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mendesain dan
menyelesaikan permasalahan pelanggan yang berhubungan
dengan keramik berbentuk segitiga, persegi dan persegi
panjang. Saya akan membagikan pedoman penugasan untuk
setiap tim desain.
Manager membagikan lembar kerja
Manager : Apakah semuanya sudah menerima lembar kerjanya?
Seluruh Desainer : Sudah bu
Manager : Proyek pertama pada bulan ini adalah kita harus membuat
desain keramik berbentuk segitiga, persegi dan
persegipanjang sebagai perencanaan produk baru yang akan
diluncurkan pada akhir tahun ini. Jadi setiap tim desain
diharapkan mendesain keramik berbentuk segitiga, persegi
dan persegipanjang serta menghitung luas dan kelilingnya.
Apakah ada pertanyaan?
Desainer 8 : Bu, bisakah tim saya bekerjasama dengan tim lain untuk
proyek desain ini?
Manager : Tidak bisa. Jadi setiap tim akan mengerjakan proyeknya
sendiri -sendiri ya. Apa ada pertanyaan lain?
Desainer 26 : Bu, ini masing-masing gambar berapa?
Manager : Masing-masing jenis bangun hanya 1 saja. Jadi desainer
silahkan menggambar satu segitiga, satu persegi, dan satu
persegipanjang. Apakah ada pertanyaan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baiklah kalau tidak ada. Saya persilahkan bagi desainer
sekalian untuk mulai mendesain dan melakukan perhitungan
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai mendesain dan melakukan
perhitungannya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer.
Setelah para desainer selesai mendesain dan melakukan perhitungan, manager
meminta perwakilan desainer maju mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Manager : Baik. Sekarang saya minta 3 tim desain untuk
mempresentasikan hasil desain keramik dan perhitungannya.
Tim lain dapat mereview hasil kerja tim yang melakukan
presentasi serta mereview kembali hasil pekerjaannya
156
masing-masing sehingga tidak ada kesalahan desain atau
perhitungan ketika hasil desain dan perhitungan ini kita
laporkan.
Perwakilan tim 8, tim 10 dan tim 12 maju menggambarkan hasil desainnya serta
mempresentasikannya perhitungannya.
Tim desain lain mengamati.
Manager : Baik, dari presentasi yang telah dilakukan 2 tim ini apakah
ada yang ingin memberi pertanyaan atau saran?
Desainer 33 : Bu, mereka tidak pakai satuan.
Manager : Kenapa mereka harus pakai satuan?
Desainer 28 : Soalnya kalau tidak memakai satuan, ukurannya ga jelas bu.
Manager : Iya benar sekali. Jadi desainer sekalian diharapkan selalu
menuliskan dengan lengkap satuan yang digunakan sehingga
tidak menimbulkan salah paham dengan pihak produksi,
pelanggan, ataupun pihak lain. Ada tanggapan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu.
Manager : Baik, jika tidak ada, tim yang sudah presentasi bisa kembali ke
tempat duduknya
Tim desainer yang telah presentasi kembali ke tempat duduknya.
Tahap Development
Manager menjelaskan pekerjaan yang ada di tahap development serta menanyakan
apakah ada yang tidak dimengerti.
Manager : Berikutnya kita akan menyelesaikan permasalahan dari
pelanggan maupun permasalahan dari bagian lain di
perusahaan terkait keramik.
Manager menjelaskan permasalahan yang ada
Manager : Tiga permasalahan yang akan kita selesaikan ini berasal dari
pelayanan konsumen. Permasalahan pertama tentang mencari
keliling dari sebuah potongan keramik, permasalahan kedua
mencari luas dari bagian keramik, dan permasalahan yang
ketiga adalah mencari jumlah dan luas keramik yang
dibutuhkan dalam suatu desain pemasangan keramik.
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan, apa ada yang ingin
ditanyakan?
Desainer 15 : Bu, inikan ada 3 masalah. Semuanya ini kita kerjakan hari
ini?
Manager : Iya semuanya akan kita selesaikan hari ini. Apakah ada
pertanyaan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu
157
Manager : Baiklah, saya rasa sekarang sudah bisa dimulai pengerjaan
permasalahannya
Manager mengawasi proses pengerjaan permasalahan
Desainer bersama timnya mulai mendiskusikan informasi apa saja yang didapat
setiap orang untuk kemudian bersama-sama diolah untuk dihubungkan dengan
permasalahan yang ada
Manager mengawasi proses diskusi setiap tim dan memberikan bantuan arahan
Desainer menemukan hubungan informasi dan permasalahan kemudian
menghubungkannya untuk menyelesaikan masalah
Tahap Quieting
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Manager mempersilahkan perwakilan dari beberapa tim untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya
Perwakilan tim 5, tim 15, dan tim 18 maju untuk melakukan presentasi
Tim 5 mempresentasikan masalah 1
Manager : Baik kita lihat dari masalah 1. Apakah ada yang ingin
menanggapi?
Desainer 32 : Bu, timnya Ibra ga pakai satuan bu
Manager : Bagaimana desainer Ibra, terkait tanggapan desainer
Heralifia?
Desainer 9 : Oh iya. Saya lupa bu. Harusnya tadi pakai satuan.
Manager : Ada tanggapan lain ?
Desainer 12 : Bu, kok timnya Ibra ga lengkap? Ga ada penjelasannya bu.
Itu salah ga bu?
Manager : Adakah yang ingin menanggapi pertanyaan desainer Ilham?
Desainer 21 : Bagusan kalau pakai penjelasan deh bu, kan jadi lebih
lengkap.
Manager : Benar ya yang disampaikan desainer Hiskia. Jadi semua
rekan desainer harus memberikan penjelasan mengenai
bentuknya sehingga konsumen akan mengerti. Ada
pertanyaan lain untuk masalah 1? Apakah jawaban yang telah
dipresentasikan di depan tentang masalaha 1 sudah benar?
Seluruh desainer : Sudah bu.
Manager : Baik, sekarang kita berpindah ke masalah 2
Tim 15 mempresentasikan masalah 2
Manager : Ada tanggapan untuk masalah 2?
158
Desainer 3 : Bu, kalau saya ga kasih penjelasan kenapa bentuknya
segitiga sama kaki gimana?
Manager : Nah, apa tim lain juga ada yang seperti tim 2?
Tim 1 dan tim 4 : Kita juga ga pakai penjelasan bu. Yang penting udah ketemu
bentuknya bu
Desainer 21 : Ga bolehlah, kan ada tulisannya disuruh jelasin.
Manager : Selain karena ada perintah untuk menjelaskan, apakah ada
alasan lain kenapa harus dijelaskan? Apa ada yang bisa
memberitahu apa alasannya?
Seluruh desainer tidak ada yang menjawab
Manager : Jadi, karena kalian bekerja sebagai desainer keramik, jangan
lupa untuk selalu memberikan informasi secara mendetail.
Karena informasi yang tidak detail akan dapat menyebabkan
kesalahan pemahaman bagi konsumen. Tolong diingat ya!
Seluruh desainer : Iya bu
Manager : Masalah berikutnya, silahkan
Tim 18 mempresentasikan masalah 3
Manager : Ada tanggapan untuk masalah 3?
Desainer 24 : Bu, itu yang dikerjain sama Lira yang masalah 3 salah
kayaknya bu. Saya dapat hasilnya ga segitu bu
Manager : Salahnya di bagian yang mana? Apa tim lain juga berbeda?
Desainer 11 : Tim saya malah belum selesai bu. Ga tau cara ngerjainnya
soalnya
Manager : Bagaimana kalau desainer Nuriyah maju utuk menuliskan
penyelesaiannya?
Desainer 24 maju untuk menuliskan penyelesaian masalah 3
Manager : Jadi, yang tepat adalah yang telah dituliskan oleh desainer
Nuriyah. Sebagai desainer, saya harap saudara desainer
sekalian bisa menyelesaikan berbagai macam soal terkait
pekerjaan ini tanpa kesalahan. Sehingga jika bagian lain atau
konsumen mengalami kesulitan, saudara sebagai desainer
keramik dapat memberikan solusi yang tepat.
Manager : Baiklah, pekerjaan hari ini cukup sampai disini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
yang sama di kemudian hari. Saya ucapkan terima kasih
kepada rekan-rekan desainer sekalian atas kerjasamanya.
Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh Desainer : Sama-sama, bu . Waalaikumsalam
159
2. Pertemuan Kedua
Tahap Development
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya.
Seluruh Desainer : Waalaikumsalam wr.wb Selamat pagi bu.
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan hari itu
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mengerjakan
penyelesaian masalah seperti pertemuan sebelumnya.
Manager membagikan pedoman penugasan.
Manager menjelaskan permasalahan yang ada.
Manager : Pada pedoman penugasan dapat saudara lihat bahwa terdapat
6 permasalahan yang saudara harus selesaikan hari ini.
Permasalahan pertama berasal dari bagian pemasaran dimana
saudara harus mencari keliling keramik serta menggambar
desain keramik tersebut. Permasalahan kedua dan ketiga
berasal dari bagian pelayanan konsumen yaitu mencari luas
keramik serta ukuran keramik yang sesuai untuk dipasang di
sebidang lantai. Permasalahan berikutnya berasal dari bagian
produksi yang meminta ukuran tempat cetakan keramik.
Permasalahan kelima dan keenam berasal dari pelayanan
konsumen dimana saudara diminta mencari banyak keramik
yang dibutuhkan dalam sebuah proyek pemasangan serta
keramik yang sesuai untuk mendapatkan biaya pemasangan
yang minimum. Dari keenam masalah yang ada, apa ada ang
ingin ditanyakan?
Seluruh desainer : Tidak ada, bu
Manager : Kalau begitu, para desainer sekalian bisa mulai mengerjakan
penyelesaiannya
Seluruh Desainer : Baik bu
Manager mengawasi proses pengerjaan permasalahan
Desainer bersama timnya mulai mendiskusikan informasi apa saja yang didapat
setiap orang untuk kemudian bersama-sama diolah untuk dihubungkan dengan
permasalahan yang ada
Manager mengawasi proses diskusi setiap tim dan memberikan bantuan arahan
Desainer menemukan hubungan informasi dan permasalahan kemudian
menghubungkannya untuk menyelesaikan masalah
Tahap Quieting
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
160
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Manager mempersilahkan perwakilan dari beberapa tim untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya
Perwakilan tim 1, tim 3, tim 4, tim 13, tim 16 dan tim 17 maju untuk melakukan
presentasi
Tim 1 mempresentasikan masalah 1
Manager : Baik kita lihat dari masalah 1. Apakah ada yang ingin
menanggapi?
Desainer 23 : Bu, itu gambarnya ga rapi.
Manager : Terima kasih tanggapannya desainer Aliya. Jadi desainer
sekalian, sangat penting dalam pekerjaan saudara untuk
menggambar secara jelas karena saudara sekalian adalah
desainer keramik. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya,
kurang detailnya infomasi yang kita sampaikan, baik berupa
penjelasan, perhitungan atau pun gambar akan menyebabkan
kesalahan di pihak lain yang nantinya mungkin akan
merugikan perusahaan. Jadi bagi tim yang gambarnya belum
rapi atau masih salah, tolong dirapikan ya gambarnya. Akan
lebih baik kalau desainer sekalian menggunakan penggaris.
Apa ada tanggapan lain selain gambarnya?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baik, mari kita lanjutkan ke masalah berikutnya
Tim 3 mempresentasikan masalah 2
Manager : Ada tanggapan untuk masalah 2?
Desainer 28 : Bu, pas bagian ngitungnya mereka ga ada satuannya bu.
Manager : Benar. Jadi, harus disertakan satuanya ya. Ingat apa yang
sering saya sampaikan, bahwa kedetailan atau kelengkapan
informasi yang saudara berikan sebagai desainer keramik
sangatlah penting.
Desainer 27 : Terus yang bangunnya juga dijelasin lagi bu?
Manager : Iya benar sekali. Sama seperti yang saya jelaskan di
pertemuan kemarin. Desainer sekalian harus menjelaskan
mengenai alasan kenapa bentuknya keramiknya seperti itu.
Tolong diingat bahwa sebagai desainer keramik, saudara
sekalian bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi
sedetail mungkin. Baik, ada yang ingin ditanyakan lagi
terkait masalah 2?
Seluruh desainer : Tidak bu
Manager : Mari kita lanjutkan ke masalah berikutnya
161
Tim 4 mempresentasikan masalah 3
Manager : Ada yang mau ditanyakan mengenai masalah 3?
Desainer 31 : Bu, itu yang bagian b ga ada penjelasannya. Jadi
penjelasannya gimana bu?
Manager : Adakah rekan desainer yang bisa menjelaskan alasan bentuk
keramiknya persegipanjang?
Desainer 11 : Karena pasangan sisi yang lain lebih panjang dari pasangan
sisi yang satunya bu.
Manager : Iya benar. Ada tanggapan lain?
Seluruh desainer : Tidak bu
Manager : Kalau tidak ada tanggapan lain, akan saya lanjutkan ke
permasalahan berikutnya.
Tim 13 mempresentasikan masalah 4
Manager : Untuk masalah 4 apa ada yang ingin ditanyakan?
Desainer 6 : Bu, itu jadinya cetakan keramik yang udah jadinya
persegipanjang emangnya? Bukannya persegi?
Manager : Coba diperhatikan bersama-sama. Di sini disampaikan bahwa
tim produksi salah membuat cetakan keramik, yang awalnya
harus berbentuk persegi, tetapi ketika sudah jadi tempat
cetakan keramiknya malah memiliki panjang yang lebih 2 cm
dari lebarnya. Sedangkan kalau persegi, keadaan sisinya
bagaimana?
Desainer 28 : Sama panjang bu kalau persegi
Manager : Nah, karena yang ini bagian panjangnya lebih panjang 2 cm
dari bagian lebarnya maka ini adalah bangun apa?
Desainer 28 &11 : Persegi panjang
Manager : Iya benar. Jadi ini adalah bangun persegipanjang, sehingga
saat perhitungannya nanti rekan desainer harus menggunakan
rumus persegipanjang. Kemudian untuk bagian gambarnya,
jangan lupa gambarkan dengan rapi agar terlihat jelas bahwa
iu adalah bangun persegipanjang
Seluruh desainer : Iya bu
Manager : Berikutnya, kita lanjut ke masalah 5
Tim 16 mempresentasikan masalah 5
Manager : Ada tanggapan untuk masalah 5?
Desainer 2 : Gambarnya susah bu.
Manager : Jadi untuk masalah 5, jika kalian mengalami kesulitan dalam
menggambar, kalian bisa membuat gambar yang lebih kecil
agar dapat digambar di lembar kalian dan jangan lupa gambar
yang rapi dengan penggaris. Ada tanggapan lain?
162
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Oke, berarti seluruh rekan desainer sudah memiliki
penyelesaian yag sama ya untuk masalah 5. Berikutnya
masalah 6
Tim 17 mempresentasikan masalah 6
Manager : Ada tanggapan untuk masalah terakhir ini?
Desainer 22 : Itu yang di papan tulis, jumlah uangnya ga pakai tulisan Rp
bu
Manager : Iya benar. Jadi tolong diingat bagi rekan desainer sekalian
untuk selalu menyertakan satuan termasuk jika uang maka
rupiah.
Seluruh desainer : Iya bu
Manager : Ada taggapan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
yang sama di kemudian hari. Kemudian saya minta setiap
desainer untuk membuat desain pemasangan lantai dengan
keramik yang berbentuk segitiga, persegi dan persegipanjang
di selembar kertas A4, untuk diseleksi agar dipakai sebagai
model pemasangan keramik untuk katalog produk yang
terbaru. Desain dapat saudara serahkan kepada saya pada
pertemuan berikutnya. Saya ucapkan terima kasih kepada
rekan-rekan desainer sekalian atas kerjasamanya.
Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh Desainer : Sama-sama, bu . Waalaikumsalam
163
TRANSKRIP DRAMA 2
Sub-Materi : Jajargenjang dan Trapesium
Pertemuan : Ketiga dan Keempat
Tema : Pengubinan
Tokoh :
Guru berperan sebagai manager yang bertugas memberikan instruksi pekerjaan
bagi desainer, serta menjaga berjalannya proses penyelesaian pekerjaan desainer.
38 siswa kelas VII-9 berperan sebagai desainer keramik yang terbagi dalam 19
tim dengan 2 orang pertim, dengan rincian sebagai berikut:
Tim 1 : Zulham sebagai desainer 1 dan Haikal sebagai desainer 2
Tim 2 : Adriansyah sebagai desainer 3 dan Fadillah sebagai desainer 4
Tim 3 : Irfan sebagai desainer 5 dan Aril sebagai desainer 6
Tim 4 : Syahril sebagai desainer 7 dan Akmal sebagai desainer 8
Tim 5 : Ibra sebagai desainer 9 dan Andryan sebagai desainer 10
Tim 6 : Rizky sebagai desainer 11 dan Ilham sebagai desainer 12
Tim 7 : Adrian sebagai desainer 13 dan Ryan sebagai desainer 14
Tim 8 : Wildan sebagai desainer 15 dan Farhan sebagai desainer 16
Tim 9 : Ghaliza sebagai desainer 17 dan Fajri sebagai desainer 18
Tim 10 : Rifa sebagai desainer 19 dan Lunita sebagai desainer 20
Tim 11 : Hiskia sebagai desainer 21 dan Lathifah sebagai desainer 22
Tim 12 : Aliya sebagai desainer 23 dan Nuriyah sebagai desainer 24
Tim 13 : Shila sebagai desainer 25 dan Alisa sebagai desainer 26
Tim 14 : Listra sebagai desainer 27 dan Aniqa sebagai desainer 28
Tim 15 : Maura sebagai desainer 29 dan Aida sebagai desainer 30
Tim 16 : Pertiwi sebagai desainer 31 dan Heralifia sebagai desainer 32
Tim 17 : Adinda sebagai desainer 33 dan Isnaini sebagai desainer 34
Tim 18 : Salwa sebagai desainer 35 dan Lira sebagai desainer 36
Tim 19 : Fauzhia sebagai desainer 37 dan Dara sebagai desainer 38
Desainer bertugas mendesain, melakukan perhitungan dan menyelesaikan
permasalahan, sedangkan pembagian tugas desainer dalam tim berdasarkan
kesepakatan masing-masing tim.
Latar tempat : Di sebuah perusahaan keramik
Situasi : Di sebuah perusahaan keramik, bagian desain keramik sedang
bersiap mengerjakan sebuah proyek untuk kegiatan pemasaran
produk pada akhir tahun 2018. Tim desain akan membuat
desain keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium dengan
berbagai variasi ukuran.
164
1. Pertemuan Ketiga
Tahap Introduction
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya
Seluruh Desainer : Waalaikumsalam wr.wb Selamat pagi bu
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan hari itu
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mendesain dan
menyelesaikan permasalahan pelanggan dan permasalahan
dari bagian lain di perusahaan yang berhubungan dengan
keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium. Saya akan
membagikan pedoman penugasan untuk setiap tim desain.
Manager membagikan pedoman penugasan
Manager menjelaskan pekerjaan desainer untuk bagian introduction
Manager : Setelah minggu lalu kita menyelesaikan desain dan
perhitungan keramik berbentuk segitiga, persegi, dan persegi
panjang, minggu ini kita akan melanjutkan membuat desain
keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium sebagai
perencanaan produk baru yang akan diluncurkan pada akhir
tahun ini. Jadi setiap tim desain diharapkan mendesain
keramik berbentuk jajargenjang dan trapesium serta
menghitung luas dan kelilingnya. Apakah ada pertanyaan?
Desainer 13 : Bu, ini bikin gambar kaya minggu lalu ya?
Manager : Iya, tapi untuk yang ini kita akan membuat bentuk
jajargenjang dan trapesium
Manager : Apakah ada pertanyaan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baiklah kalau tidak ada. Saya persilahkan bagi desainer
sekalian untuk mulai mendesain dan melakukan perhitungan
bersama rekan satu timnya.
Setelah tanya jawab, seluruh desainer mulai melakukan perhitungannya.
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
Manager meminta perwakilan desainer maju mempresentasikan hasil
pekerjaannya
Manager : Baik. Sekarang saya minta 2 tim desain untuk
mempresentasikan hasil desain keramik dan perhitungannya.
Tim lain dapat mereview hasil kerja tim yang melakukan
presentasi serta mereview kembali hasil pekerjaannya
masing-masing sehingga tidak ada kesalahan desain atau
perhitungan ketika hasil desain dan perhitungan ini kita
laporkan.
165
Tim desain 2 dan tim desain 6 maju menggambarkan hasil desainnya serta
mempresentasikannya perhitungannya.
Tim desain lain mengamati.
Manager : Baik, dari presentasi yang telah dilakukan 2 tim ini apakah
ada yang ingin memberi pertanyaan atau saran?
Desainer 20 : Kurang cm bu di bagian perhitungannya
Manager : Iya. Selalu diingat ya untuk menggunakan satuan. Selain itu
apa ada kesalahan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Untuk tim lainnya apa ada perbedaan cara perhitugan?
Seluruh Desainer : Tidak bu.
Manager : Saya harap tidak ada rekan desainer yang mengalami
kesalahan penggunaan rumus karena pekerjaan saudara
sekalian adalah seorang desainer keramik sehingga sudah
sewajibnya saudara desainer sekalian mengetahui rumus
bangun-bangun datar tersebut. Kemudian jika tidak ada
tanggapan lain, tim yang sudah presentasi bisa kembali ke
tempat duduknya
Tim desainer yang telah presentasi kembali ke tempat duduknya.
Tahap Development
Manager menjelaskan pekerjaan berikutnya yang harus diselesaikan desainer.
Manager : Berikutnya kita akan menyelesaikan permasalahan dari
pelanggan maupun dari bagian lain, serupa seperti yang kita
lakukan di minggu lalu.
Manager menjelaskan permasalahan yang ada.
Manager : Pada pedoman penugasan dapat saudara lihat bahwa terdapat
dua permasalahan dari bagian pelayanan konsumen.
Permasalahan pertama, saudara diminta mencari keliling
sebuah keramik untuk yang akan dipakai oleh konsumen.
Kemudian untuk permasalahan kedua, saudara diminta untuk
mencari luas sebuah keramik yang dipesan pelanggan untuk
dilaporkan ke bagian produksi. Dari permasalahan yang telah
dijelaskan, apa ada yang ingin ditanyakan?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baiklah, saya rasa sekarang sudah bisa dimulai pengerjaan
permasalahannya
Manager mengawasi proses pengerjaan permasalahan
166
Desainer bersama timnya mulai mendiskusikan informasi apa saja yang didapat
setiap orang untuk kemudian bersama-sama diolah untuk dihubungkan dengan
permasalahan yang ada
Manager mengawasi proses diskusi setiap tim dan memberikan bantuan arahan
Desainer menemukan hubungan informasi dan permasalahan kemudian
menghubungkannya untuk menyelesaikan masalah
Tahap Quieting
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Manager mempersilahkan perwakilan dari beberapa tim untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya
Perwakilan tim 7 dan tim 19 maju untuk melakukan presentasi
Tim 7 mempresentasikan masalah 1
Manager : Baik kita lihat dari masalah 1. Apakah ada yang ingin
menanggapi?
Desainer 21 : Cuma bingung jelasin kenapa keramiknya jajargenjang, bu
Manager : Ada yang memiliki ide bagaimana menjelaskan kalau
keramik yang di tengah berbentuk jajargenjang?
Desainer 33 : Ada dua pasang sisi yang sama panjang bu, makanya itu jadi
jajargenjang. Terus pasangan sisi yang satunya miring, kan
kalau dua-duanya lurus tuh persegi. Tapi klo miring gitu
jajargenjang.
Manager : Selain itu apa lagi? Apakah ada rekan desainer lain yang
memiliki penjelasan lain?
Desainer 30 : Karena sudutnya gak siku-siku, bu. Trus pasangan sisi yang
sama panjangnya sejajar. Di catatan sifat jajargenjang sih gitu
bu
Manager : Iya benar. Jadi rekan desainer bisa menggunakan sifat
jajargenjang untuk menjelaskan kenapa keramik tersebut
merupakan jajargenjang, sama keadaannya jika rekan
desainer akan menjelaskan mengenai bangun datar lain. Hal
ini juga penting terkait pekerjaan saudara sebagai seorang
desainer. Karena bila rekan desainer sekalian dapat
mengidentifikasi bentuk keramik, maka rekan desainer
sekalian akan dapat melakukan perhitungan. Ada pertanyaan
lain?
Seluruh Dsainer : Tidak bu
167
Manager : Baik, kalau begitu kita berpindah ke masalah terakhir
Tim 19 mempresentasikan masalah 2
Manager : Ada yang ingin menangapi masalah 2?
Seluruh Desainer : Tidak bu.
Manager : Baik, berarti semua tim memiliki jawaban yang sama dengan
tim 19 ya? Kemudian saya harap tim lain juga mencantumkan
satuan dan memberikan penjelasan seperti tim 19.
Seluruh desainer : Iya bu
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
pengerjaan di kemudian hari. Kemudian tolong diingat
kembali bahwa sebagai seorang desainer keramik, saudara
sekalian sudah sewajarnya dapat menyelesaikan persoalan-
persoalan keramik tersebut serta memberikan informasi yang
detail mengenai solusi permasalahan. Saya harap saudara
dapat bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saudara
sekalian sebagai seorang desainer keramik. Untuk hari ini
saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan desainer
sekalian atas kerjasamanya. Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh Desainer : Sama-sama, bu . Waalaikumsalam
2. Pertemuan Keempat
Tahap Development
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya.
Seluruh Desainer : Waalaikumsalam wr.wb Selamat pagi bu.
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan hari itu
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan menyelesaikan
permasalahan dari pelanggan maupun dari bagian lain,
serupa seperti yang kita lakukan kemarin dan minggu lalu.
Sebelum kita mulai, saya akan membagikan pedoman
penugasannya
Manager membagiakan pedoman penugasan
Manager menjelaskan permasalahan
Manager : Saudara desainer dapat lihat pada pedoman penugasan bahwa
hari ini ada 4 permasalahan yang harus saudara selesaikan.
Permasalahan pertama dari bagian pelayanan konsumen yang
meminta keliling dan rincian bentuk potongan keramik.
Permasalahan kedua berasal dari bagian pengemasan yang
168
meminta luas alas kemasan yang harus digunakan untuk
pengemasan keramik. Kemudian permasalahan yang ketiga
dan keempat berasal dari bagian pelayanan konsumen
mengenai luas keramik yang harus dipotong serta luas
keramik yang dibutuhkan pada bagian tengah desain
pemasangan keramik sebuah lantai. Apa ada pertanyaan
terkait permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baiklah, saya rasa sekarang sudah bisa dimulai pengerjaan
permasalahannya
Manager mengawasi proses pengerjaan permasalahan
Desainer bersama timnya mulai mendiskusikan informasi apa saja yang didapat
setiap orang untuk kemudian bersama-sama diolah untuk dihubungkan dengan
permasalahan yang ada
Manager mengawasi proses diskusi setiap tim dan memberikan bantuan arahan
Desainer menemukan hubungan informasi dan permasalahan kemudian
menghubungkannya untuk menyelesaikan masalah
Tahap Quieting
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Manager mempersilahkan perwakilan dari beberapa tim untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya
Perwakilan tim 9, tim 11, tim 14 dan tim 18 maju untuk melakukan presentasi
Tim 9 mempresentasikan masalah 1
Manager : Baik kita lihat dari masalah 1. Apakah ada yang ingin
menanggapi?
Desainer 12 : Ribet bu nggerjainnya, panjang bgt caranya
Manager : Masalah seperti ini wajar saja jika muncul dalam pekerjaan
saudara sebagai desainer keramik, tetapi mencari solusinya
merupakan kewajiban saudara karena itu merupakan tugas
anda sebagai seorang desainer keramik. Jadi rekan desainer
sekalian haruslah berlatih menghadapi permasalahan seperti
ini, sehingga bila nanti terdapat permasalahan serupa, saudara
dapat menyelesaikannya sendiri.
Seluruh Desainer : Baik bu
Manager : Apa ada tanggapan lain untuk masalah 1?
Seluruh Desainer : Tidak bu.
169
Manager : Kita lanjutkan ke masalah 2 ya
Tim 11 mempresentasikan masalah 2
Manager : Dari presentasi yang di sampaikan, ada yang ingin
menanggapi?
Desainer 2 : Bu, itu yang sisi kanan sama sisi kirinya sama panjang ya?
Manager : Ada yag mau menanggapi pertanyaan ini?
Desainer 31 : Kan ada tanda garis dua tuh di sisi kiri dan kanan, itu
maksudnya sama panjang.
Manager : Iya benar. Kemudian apa satuan yang kalian gunakan sudah
lengkap?
Beberapa Desainer : Ga lengkap bu, tapi udah dilengkapin sekarang
Manager : Bagi desainer yang dalam penyelesaiannya tidak
menggunakan satuan atau satuannya tidak lengkap, tolong
dilengkapi ya. Brikutnya, kita berpindah ke masalah 3
Tim 14 mempresentasikan masalah 3
Manager : Ada yang mau menanggapi masalah 3?
Desaner 9 : Gambarnya bikin pusing bu, saya jadi bingung tadi
ngerjainnya
Manager : Untuk penyelesaian masalah, jika rekan desainer kesulitan,
maka rekan desainer dapat mendiskusikannya dengan teman
dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk
menemukan kemungkinan cara pengerjaan soal. Namun,
bagaimanapun permasalahannya, saudara desainer sekalian
harus berusaha mencari solusinya, karena ini memang
pekerjaan saudara sebagai desainer keramik. Jadi saya harap
saudara dapat memegang tanggung jawab atas pekerjaan anda
ini. Selain itu, ada tanggapan lain?
Seluruh desainer : Tidak bu
Manager : Selanjutnya kita ke masalah terakhir
Tim 18 mempresentasikan masalah 4
Manager : Adakah tanggapan untuk masalah terakhir?
Desainer 20 : Cuma bingung nentuin panjang dan alasannya bu
Manager : Apa dari penjelasan tim 18 tadi sudah jelas tentang
bagaimana cara menentukan panjang dan alasan bentuk
bangun?
Desainer 20 : Udah bu, tapi yg dijelasin di depan itu juga kurang
satuannya.
Manager : Nah benar, ini yang di depan masih kurang satuan ya. Jadi
harus dilengkapi lagi. Ada tanggapan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
170
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
pengerjaan di kemudian hari. Kemudian tolong diingat
kembali bahwa sebagai seorang desainer keramik, saudara
sekalian sudah sewajarnya dapat menyelesaikan persoalan-
persoalan keramik tersebut serta memberikan informasi yang
detail mengenai solusi permasalahan. Saya harap saudara
dapat bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saudara
sekalian sebagai seorang desainer keramik. Kemudian saya
minta setiap desainer untuk membuat desain pemasangan
lantai dengan keramik yang berbentuk jajargenjang dan
trapesium di selembar kertas A4, untuk diseleksi agar
dipakai sebagai model pemasangan keramik untuk katalog
produk yang terbaru. Desain dapat saudara serahkan kepada
saya pada pertemuan berikutnya. Untuk hari ini saya ucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan desainer sekalian atas
kerjasamanya. Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh Desainer : Sama-sama, bu . Waalaikumsalam
171
TRANSKRIP DRAMA 3
Sub-Materi : Belahketupat dan Layang-Layang
Pertemuan : Kelima dan Keenam
Tema : Pengubinan
Tokoh :
Guru berperan sebagai manager yang bertugas memberikan instruksi pekerjaan
bagi desainer, serta menjaga berjalannya proses penyelesaian pekerjaan desainer.
38 siswa kelas VII-9 berperan sebagai desainer keramik yang terbagi dalam 19
tim dengan 2 orang pertim, dengan rincian sebagai berikut:
Tim 1 : Zulham sebagai desainer 1 dan Haikal sebagai desainer 2
Tim 2 : Adriansyah sebagai desainer 3 dan Fadillah sebagai desainer 4
Tim 3 : Irfan sebagai desainer 5 dan Aril sebagai desainer 6
Tim 4 : Syahril sebagai desainer 7 dan Akmal sebagai desainer 8
Tim 5 : Ibra sebagai desainer 9 dan Andryan sebagai desainer 10
Tim 6 : Rizky sebagai desainer 11 dan Ilham sebagai desainer 12
Tim 7 : Adrian sebagai desainer 13 dan Ryan sebagai desainer 14
Tim 8 : Wildan sebagai desainer 15 dan Farhan sebagai desainer 16
Tim 9 : Ghaliza sebagai desainer 17 dan Fajri sebagai desainer 18
Tim 10 : Rifa sebagai desainer 19 dan Lunita sebagai desainer 20
Tim 11 : Hiskia sebagai desainer 21 dan Lathifah sebagai desainer 22
Tim 12 : Aliya sebagai desainer 23 dan Nuriyah sebagai desainer 24
Tim 13 : Shila sebagai desainer 25 dan Alisa sebagai desainer 26
Tim 14 : Listra sebagai desainer 27 dan Aniqa sebagai desainer 28
Tim 15 : Maura sebagai desainer 29 dan Aida sebagai desainer 30
Tim 16 : Pertiwi sebagai desainer 31 dan Heralifia sebagai desainer 32
Tim 17 : Adinda sebagai desainer 33 dan Isnaini sebagai desainer 34
Tim 18 : Salwa sebagai desainer 35 dan Lira sebagai desainer 36
Tim 19 : Fauzhia sebagain desainer 37 dan Dara sebagai desainer 38
Desainer bertugas mendesain, melakukan perhitungan dan menyelesaikan
permasalahan, sedangkan pembagian tugas desainer dalam tim berdasarkan
kesepakatan masing-masing tim.
Latar tempat : Di sebuah perusahaan keramik
Situasi : Di sebuah perusahaan keramik, bagian desain keramik sedang
bersiap mengerjakan sebuah proyek untuk kegiatan pemasaran
produk pada akhir tahun 2018. Tim desain akan membuat
desain keramik berbentuk belahketupat dan layang-layang
dengan berbagai variasi ukuran.
172
1. Pertemuan Kelima
Tahap Introduction
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya
Seluruh Desainer : Waalaikumsalam wr.wb Selamat pagi bu
Manager memberi penjelasan pekerjaan yang akan dilakukan hari itu
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mendesain dan
menyelesaikan permasalahan pelanggan dan permasalahan
dari bagian lain di perusahaan yang berhubungan dengan
keramik berbentuk belahketupat dan layang-layang. Saya
akan membagikan pedoman penugasan untuk setiap tim
desain.
Manager membagikan pedoman penugasan
Manager menjelaskan pekerjaan desainer untuk bagian introduction
Manager : Setelah minggu lalu sampai kemarin kita menyelesaikan
desain dan perhitungan keramik berbentuk segitiga, persegi,
persegipanjang, jajargenjang dan trapesium, minggu ini kita
akan melanjutkan membuat desain keramik berbentuk
belahketupat dan layang-layang sebagai perencanaan produk
baru yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Jadi setiap
tim desain diharapkan mendesain keramik berbentuk
belahketupat dan layang-layang serta menghitung luas dan
kelilingnya. Apakah ada pertanyaan?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baiklah kalau tidak ada. Saya persilahkan bagi desainer
sekalian untuk mulai mendesain dan melakukan perhitungan
bersama rekan satu timnya.
Desainer mulai mendesain dan melakukan perhitungan bersama rekan satu timnya
Manager berkeliling mengawasi pekerjaan desainer
Manager : Baik. Sekarang saya minta 2 tim desain untuk
mempresentasikan hasil desain keramik dan perhitungannya.
Tim lain dapat mereview hasil kerja tim yang melakukan
presentasi serta mereview kembali hasil pekerjaannya
masing-masing sehingga tidak ada kesalahan desain atau
perhitungan ketika hasil desain dan perhitungan ini kita
laporkan.
Tim desain 3 dan tim desain 4 maju menggambarkan hasil desainnya serta
mempresentasikannya perhitungannya.
Tim desain lain mengamati.
Manager : Baik, dari presentasi yang telah dilakukan 2 tim ini apakah
ada yang ingin memberi pertanyaan atau saran?
173
Desainer 17 : Bu, itu kebalik luas sama kelilingnya
Manager : Iya, ini yang ditampilkan tim 3 terbalik ya pengerjaan luas
dan kelilingnya. Ada tangapan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu.
Manager : Untuk tim lainnya apa ada perbedaan cara perhitugan?
Seluruh desainer : Tidak bu.
Manager : Jika tidak ada tanggapan lain, tim yang sudah presentasi bisa
kembali ke tempat duduknya
Tim desainer yang telah presentasi kembali ke tempat duduknya.
Tahap Development
Manager menjelaskan pekerjaan yang ada di tahap development serta menanyakan
apakah ada yang tidak dimengerti
Manager : Berikutnya kita akan menyelesaikan permasalahan dari
pelanggan maupun dari bagian lain, serupa seperti yang kita
lakukan di pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Manager menjelaskan permasalahan
Manager : Terdapat 4 permasalahan yang harus saudara sekalian
selesaikan. Permasalahan pertama berasal dari bagian
produksi yang membutuhkan ukuran panjang sisi-sisi tempat
cetakan keramik yang harus mereka buat. Permasalahan
kedua berasal dari bagian pelayanan konsumen mengenai
luas dan bentuk keramik yang dibutuhkan untuk sebuah
desain pemasangan keramik. Kemudian permasalahan ketiga
dan keempat dari bagian produksi mengenai keliling cetakan
keramik dan diagonal cetakan keramik. Dari penjelasan yang
telah dipaparkan, apakah ada pertanyaan?
Seluruh desainer : Tidak bu
Manager : Baiklah, saya rasa sekarang sudah bisa dimulai pengerjaan
permasalahannya
Manager mengawasi proses pengerjaan permasalahan
Desainer bersama timnya mulai mendiskusikan informasi apa saja yang didapat
setiap orang untuk kemudian bersama-sama diolah untuk dihubungkan dengan
permasalahan yang ada
Manager mengawasi proses diskusi setiap tim dan memberikan bantuan arahan
Desainer menemukan hubungan informasi dan permasalahan kemudian
menghubungkannya untuk menyelesaikan masalah
174
Tahap Quieting
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Manager mempersilahkan perwakilan dari beberapa tim untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya
Perwakilan tim 2, tim 6, tim 8 dan tim 10 maju untuk melakukan presentasi
Tim 2 mempresentasikan masalah 1
Manager : Apakah ada yang ingin menanggapi masalah 1?
Desainer 36 : Bu, ini jelasin kalau bangunnya belahketupat bagaimana ya?
Manager : Ada yang memiliki ide bagaimana menjelaskan kalau
keramik yang di tengah berbentuk jajargenjang?
Desainer 33 : Sisinya sama panjang , dan sudut yang berhadapan sama
besar.
Desainer 36 : Tau sisinya sama panjang darimana?
Desainer 33 : Kan kayunya sama panjang
Manager : Iya benar. Apakah ada rekan desainer lain yang memiliki
penjelasan lain untuk masalah ini?
Seluruh Dsainer : Tidak bu
Manager : Baik, kalau begitu kita berpindah ke masalah 2
Tim 8 mempresentasikan masalah 2
Manager : Ada yang ingin menangapi masalah 2?
Seluruh Desainer : Tidak bu.
Manager : Jangan lupa ya satuan apa sudah dicantumkan? Kemudian
penjelasannya harus tepat seperti yang tadi sudah dijelaskan
saat presentasi
Seluruh desainer : Iya bu
Manager : Sekarang kita lanjutkan ke masalah 3
Tim 8 mempresentasikan masalah 3
Manager : Rekan desainer ada tanggapan untuk maslaha 3?
Desainer 36 : Bu, ini kalau ga digambar bolehga?
Manager : Harus digambar ya agar terlihat lebih jelas bagi pihak yang
akan kita berikan solusi permasalahan ini. Kemudian saya
ingatkan kembali, cantumkan satuannya. Ada tanggapan lain?
Seluruh Dsainer : Tidak bu
Manager : Baik, kalau begitu kita berpindah ke masalah terakhir
Tim 10 mempresentasikan masalah 4
Manager : Ada yang ingin menangapi masalah 4?
Seluruh Desainer : Tidak bu
175
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
pengerjaan di kemudian hari. Kemudian tolong diingat
kembali bahwa sebagai seorang desainer keramik, saudara
sekalian sudah sewajarnya dapat menyelesaikan persoalan-
persoalan keramik tersebut serta memberikan informasi yang
detail mengenai solusi permasalahan. Saya harap saudara
dapat bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saudara
sekalian sebagai seorang desainer keramik. Untuk hari ini
saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan desainer
sekalian atas kerjasamanya. Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh Desainer : Sama-sama, bu . Waalaikumsalam
2. Pertemuan Keenam
Tahap Development
Manager : Assalamualaikum wr. wb Selamat pagi semuanya.
Seluruh Desainer : Waalaikumsalam wr.wb Selamat pagi bu.
Manager : Para desainer sekalian, hari ini kita akan mengerjakan
penyelesaian masalah seperti yang kita lakukan kemarin dan
minggu lalu.
Manager membagikan pedoman penugasan
Manger menjelaskan permaslahan
Manager : Mari kita lihat pada pedoman penugasan, dimana terdapat 2
masalah dari bagian pelayanan konsumen yang harus saudara
selesaikan. Permasalahan pertama, saudara diminta
menjelaskan bentuk dan menghitung luas dari keramik yang
terdapat pada desain pemasangan keramik yang akan
digunakan pelanggan. Kemudian untuk masalah kedua,
saudara diminta menghitung jumlah keramik yang
dibutuhkan berdasarkan desain pemasangan keramik yang
ada. Sebelum kita mulai, apakah rekan-rekan desainer ada
yang ingin bertanya terkait kedua permasalahan ini?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baiklah, saya rasa sekarang sudah bisa dimulai pengerjaan
permasalahannya
Manager mengawasi proses pengerjaan permasalahan
176
Desainer bersama timnya mulai mendiskusikan informasi apa saja yang didapat
setiap orang untuk kemudian bersama-sama diolah untuk dihubungkan dengan
permasalahan yang ada
Manager mengawasi proses diskusi setiap tim dan memberikan bantuan arahan
Desainer menemukan hubungan informasi dan permasalahan kemudian
menghubungkannya untuk menyelesaikan masalah
Tahap Quieting
Manager : Baik rekan desainer sekalian,sekarang saatnya kita evaluasi
dan diskusikan bersama-sama penyelesaian permasalahan
yang telah rekan desainer kerjakan. Saya minta perwakilan
beberapa tim untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya.
Manager mempersilahkan perwakilan dari beberapa tim untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya
Perwakilan tim 12 dan tim 15 maju untuk melakukan presentasi
Tim 12 mempresentasikan masalah 1
Manager : Untuk masalah 1, apakah ada yang ingin menanggapi? Atau
ada yang ingin menambahkan mengenai alasan bentuk
bangunnya?
Desainer 31 : Alasannya pakai sifat belahketupat aja bu, kan keramiknya
belaketupat.
Manager : Iya benar. Jadi rekan desainer sekalian dapat melihat dari
sifat-sifat belahketupat, kemudian lihat hubungannya dengan bentuk keramik
yang ada dalam permasalahan. Selain itu, ada tanggapan lain untuk masalah 1?
Seluruh Desainer : Tidak bu.
Manager : Kita lanjutkan ke masalah 2 ya
Tim 15 mempresentasikan masalah 2
Manager : Adakah tanggapan untuk masalah terakhir?
Desainer 26 : Itu di depan satuannya hilang semua bu.
Manager : Iya benar. Saya sudah ingatkan berkali-kali bahwa dalam
pekerjaan saudara sekalian, sangat penting untuk
menjabarkan segalanya dengan detail termasuk satuan. Jadi
tolong satuannya jangan lupa ditulis. Ada tanggapan lain?
Seluruh Desainer : Tidak bu
Manager : Baik kalau begitu kita sudahi pekerjaan hari ini. Saya harap
rekan desainer semua dapat mengambil point-point penting
yang rekan desainer harus lebih perhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan sehingga tidak terjadi kesalahan
pengerjaan di kemudian hari. Kemudian tolong diingat
kembali bahwa sebagai seorang desainer keramik, saudara
sekalian sudah sewajarnya dapat menyelesaikan persoalan-
177
persoalan keramik tersebut serta memberikan informasi yang
detail mengenai solusi permasalahan. Saya harap saudara
dapat bertanggung jawab penuh atas pekerjaan saudara
sekalian sebagai seorang desainer keramik. Kemudian saya
minta setiap desainer untuk membuat desain pemasangan
lantai dengan keramik yang berbentuk belahketupat dan
layang-layang di selembar kertas A4, untuk diseleksi agar
dipakai sebagai model pemasangan keramik untuk katalog
produk yang terbaru. Desain dapat saudara serahkan kepada
saya pada pertemuan berikutnya. Untuk hari ini saya ucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan desainer sekalian atas
kerjasamanya. Wassalammualaikum wr. wb.
Seluruh Desainer : Sama-sama, bu . Waalaikumsalam
Lampiran 6
178
CONTOH HASIL DESAIN SISWA
179
180
Lampiran 7
181
PEDOMAN PENSKORAN INSTRUMEN
KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
Skor
Indikator Kemampuan Menulis Matematis
Penggunaan
Penjelasan
Penggunaan Bahasa
Matematika, Kosa Kata,
dan Simbol
Pemilihan Algoritma
dan Kemampuan
Hitung
0
Tidak memberikan
jawaban atau
penjelasan apapun
Tidak memberikan
jawaban atau tidak
menggunakan
bahasa/kosa kata/ simbol
matematika
Tidak memberikan
jawaban atau tidak
melakukan
perhitungan apapun
1
Memberikan
penjelasan, tetapi
tidak memiliki
kejelasan
Menggunakan bahasa/
kosa kata/ simbol
matematika, tetapi tidak
benar
Memilih algoritma
atau perhitungan yang
tidak benar
2
Memberikan
penjelasan yang
menunjukkan
beberapa kejelasan,
tapi tidak terdapat
keterhubungan
Menggunakan bahasa/
kosa kata/ simbol
matematika, dengan
sebagian mengalami
kesalahan
Memilih algoritma
dan perhitungan yang
memiliki beberapa
kesalahan
3
Memberikan
penjelasan yang
menunjukkan
beberapa kejelasan
dan terdapat
keterhubungan
Menggunakan bahasa/
kosa kata/ simbol
matematika dengan
lengkap dan sedikit
kesalahan
Memilih algoritma
dan perhitungan
dengan sedikit
kesalahan
4
Memberikan
penjelasan yang
jelas dan tepat
Menggunakan bahasa/
kosa kata/ simbol
matematika, dengan tepat
dan lengkap tanpa
kesalahan
Memilih algoritma
dan perhitungan yang
tepat dengan tidak ada
kesalahan
Lampiran 8
182
KISI-KISI INSTRUMEN UJI COBA
KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/2 (Dua)
Materi : Segiempat dan Segitiga
Indikator Soal Materi
Pembelajaran
Indikator Kemampuan
Menulis Matematis No
Soal I II III
Menyelesaikan permasalahan
nyata yang menggunakan
konsep keliling
Persegi √ √ √ 1
Trapesium dan
persegipanjang √ √ √ 5
Menyelesaikan permasalahan
nyata yang menggunakan
konsep luas
Segitiga dan
trapesium √ √ √ 2
Menentukan keliling bangun
datar
Persegi dan
jajargenjang √ √ √ 4
Menentukan luas bangun
datar Layang-layang √ √ √ 3
Menyelesaikan permasalahan
yang berhubungan dengan
luas
Persegi dan
segitiga √ √ √ 6
Belahkeupat √ √ √ 7
Keterangan :
I = Penggunaan Penjelasan
II = Penggunaan Bahasa Matematika, Kosa Kata, dan Simbol
III = Pemilihan Algoritma dan Kemampuan Hitung
Lampiran 9
183
INSTRUMEN UJI COBA KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
Pokok Bahasan : Segiempat dan Segitiga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Petunjuk:
Tulislah nama lengkap dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan
Kerjakan semua soal berikut ini pada lembar jawaban
Pengerjaan soal diperbolehkan tidak berurutan, mulailah dengan soal yang
kamu anggap paling mudah
Bacalah soal secara teliti dan kerjakan secara sistematis, dan tepat
Lembar soal dikumpulkan kembali beserta lembar jawaban
Soal :
1. Sebuah taman berbentuk segiempat dengan empat sisi yang sama panjang dan
keempat sudut yang sama besar akan ditanami pohon disekelilingnya dengan
jarak tiap pohon adalah 2 m. Jika panjang sisi taman adalah 5 m dan biaya
penanaman pohon adalah Rp 100.000,00/pohon. Uraikanlah berapa total biaya
yang harus dikeluarkan untuk menanam pohon pada lahan tersebut!
2. Pak Fajar memiliki tanah seperti denah di bawah ini
10 m
12 m 12m
20 m
Pak Fajar akan menjual tanah tersebut kepada Pak Arif, Pak Faisal, dan Pak
Vian dengan denah pembagian seperti gambar di atas. Jika Pak Vian membeli
tanah yang terluas, berbentuk bangun datar apakah tanah yang dibeli Pak Vian?
3. Sebuah layang layang ABCD dengan letak titik A (-1,-1) B (-4,1), C(-1,6), dan
D(x,y) berada pada koordinat kartesius. Uraikanlah berapa luas layang-layang
tersebut!
8 m
184
4. Perhatikanlah bangun di bawah ini!
F H E
C B
G D A
Jajargenjang AHFD di atas memiliki luas 600 cm2. Kemudian AB = BC = CD
= DA; DE = EF = FG = GD; AB, DE, FG GA; AB dan CD BC; DE dan
FG EF. Jika DA = 20 cm. Uraikanlah berapakah keliling bangun ABCEFG
di atas!
5. Perhatikan denah taman berbentuk trapesium di bawah ini!
Daerah diarsir adalah wilayah yang akan ditanami rumput dan daerah berwarna
putih akan dibuat rumah kaca. Jika luas taman adalah 2400 m2, Berapakah
keliling daerah yang ditanami rumput?
6. Perhatikan gambar persegi di bawah ini
Hitunglah luas daerah yang diarsir!
8 c
m
6 cm
4 c
m
185
7. Perhatikanlah kedua belahketupat PQRS dan QUST di bawah ini!
S
P T O U R
Jika SQ = 50 cm dan PT = TU = 20 cm. Berapakah luas daerah yang diarsir?
Q
Lampiran 10
186
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN UJI COBA
KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
1. Diketahui : Panjang sisi taman = 5 m
Biaya penanaman = Rp 100.000,00/pohon
Jarak penanaman = 2 m/pohon
Ditanya : Total biaya penanaman pohon pada lahan = ?
Jawab :
Taman berbentuk persegi karena taman memiliki sifat-sifat yang sama dengan
sifat-sifat persegi yaitu memiliki empat sisi yang sama panjang dan empat
sudut yang sama besar.
Ilustrasi taman :
5 m
5m
Keliling taman = Keliling persegi = 4s = 4 x 5 m = 20 m
Banyak pohon =
=
= 10 pohon
Total biaya penanaman pohon = Banyak pohon x Biaya penanaman
= 10 pohon x Rp 100.000,00/pohon
= Rp 1.000.000,00
Jadi untuk menanam pohon pada lahan taman tersebut dibutuhkan biaya
sebesar Rp 1.000.000,00
2. Diketahui : Berdasarkan denah terlihat bahwa tanah Pak Fajar dibagi menjadi 3
bagian. Bagian kiri merupakan bangun segitiga karena memiliki 3 buah sisi.
Bagian kanan atas dan bawah merupakan trapesium siku-siku karena memiiliki
4 sisi dengan 2 sisi yang sejajar dan 2 sudut siku-siku. Pak Vian membeli
bagian tanah yang terluas
Ditanya : Bentuk bangun datar dari tanah yang dibeli Pak Vian = ?
Jawab Tanah 1 (segitiga)
a = 12 m
t = 20 m – 12 m = 8 m
Luas =
= 48 m
2
Tanah 2 di atas kanan(trapesium)
Dua sisi sejajar = 10 m dan 12 m
Pen
gg
unaa
n P
enje
lasa
n d
an
Pen
gg
unaa
n B
ahasa
/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
Pen
gg
unaa
n B
ahasa
/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan
Ber
hit
ung
Pen
gg
unaa
n B
ahasa
/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
Pen
gg
unaa
n P
enje
lasa
n
Pen
gg
unaa
n B
ahasa
/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan
Ber
hit
un
g
187
t =
= 6 m
Luas =
x 6 m = 66 m
2
Tanah 3 di bawah kiri(trapesium)
Dua sisi sejajar = 12 m dan 8 m
t =
= 6 m
Luas =
x 6 m = 60 m
2
Pak Vian membeli tanah yang paling luas sehingga dapat disimpulkan bahwa
luas tanah yang dibeli Pak Vian adalah 66 m2. Jadi, tanah yang dibeli oleh Pak
Vian berbentuk bangun datar trapesium siku-siku.
3. Diketahui : Layang-layang ABCD berada pada koordinat A(-1,-1), B(-4,1),
C(-1,6), dan D(x,y)
Ditanya : Luas layang-layang = ?
Jawab :
Ilustrasi layang-layang ABCD pada koordinat cartesius
C
B D
A
Titik D terletak di (2,1) karena BD merupakan diagonal layang-layang yang
terbagi dua sama panjang sehingga jarak titik perpotongan dua buah diagonal
dengan titik D harus sama dengan jarak titik perpotongan dua buah diagonal
dengan titik B.
d1 = BD = 2-(-4) = 6 satuan panjang
d2 = AC = 6-(-1) = 7 satuan panjang
Luas layang-layang =
=
= 21 satuan luas
Jadi, luas layang-layang ABCD adalah 21 satuan luas
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
ggu
naa
n
Pen
jela
san
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
P
engg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan B
erhit
un
g
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan B
erhit
un
g
188
4. Diketahui : Luas jajargenjang AHFD = 600 cm2
DA = alas jajargenjang = 20 cm
AB = BC = CD = DA dan DE = EF = FG = GD
AB, DE, FG GA; AB dan CD BC; DE dan FG EF
Ditanya : Keliling bangun ABCEFG = ?
Jawab :
ABCD dan DEFG merupakan bangun persegi karena memiliki 4 buah sisi yang
sama panjang dan 4 buah sudut siku-siku. FG GA, maka FG = tinggi
jajargenjang
Luas jajargenjang = 600 cm2
a x t = 600 cm2
20 cm x t = 600 cm2
t =
= 30 cm
FG = t jajargenjang = 30 cm
Keliling ABCEFG = AB + BC + CE + EF + FG + GA
= 20cm+20cm+(30cm-20cm)+30cm+30cm+(30cm+20cm)
= 20 cm+20 cm+10 cm+30 cm+30 cm+50 cm
= 160 cm
Jadi keliling ABCEFG adalah 160 cm
5. Diketahui : Luas taman = 2600 m2 Panjang rumah kaca = 25 m
Tinggi trapesium = 40 m Lebar rumah kaca = 20 cm
Sisi trapesium bagian bawah = 75 m
Sisi miring trapesium = 50 m
Ditanya : Keliling daerah yang ditanam rumput =?
Jawab :
Untuk menghitung keliling perlu diketahui berapa panjang sisi bagian atas dari
taman
Luas taman = 2600 m2
Luas trapesium = 2600 m2
x t = 2600 m
2
x 40 m = 2600 m
2
=
75 m + panjang sisi atas = 65 m x 2
Panjang sisi atas = 130 m – 75 m = 55 m
Kini dapat dihitung keliling daerahnya yaitu
Pen
gg
unaa
n P
enje
lasa
n d
an
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
ggu
naa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
amp
uan
Ber
hit
un
g
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan B
erhit
un
g
189
Keliling = 40 m +75 m + 50 m + 55 m + 20 m + 20 m = 260 m
Jadi keliling daerah yang ditanam rumput adalah 260m
6. Diketahui : sisi persegi = 8 cm
Ditanya : Luas daerah yang berwarna kuning =?
Jawab :
Luas persegi = s2 = (8 cm)
2 = 64 cm
2
Luas segitiga kiri =
=
=
=
= 8 cm
2
Luas segitiga kanan atas =
=
=
=
= 12 cm
2
Luas segitiga kiri =
=
=
= 16 cm
2
Setelah didapatkan semua luasnya, maka dapat dihitung luas daerah yang
berwarna kuning adalah
L persegi - L segitiga kiri - L segitiga kanan atas - L segitiga kanan bawah
64 cm2 – 8 cm
2 – 12 cm
2 – 16 cm
2 = 28 cm
2
Jadi luas daerah yang berwarna kuning adalah 28 cm2
7. Diketahui : d1 belahketupat PQRS = SQ = 50 cm
PT = TU = 20 cm
d1 belahketupat QUST = SQ = 50 cm
d2 belahketupat QUST = TU = 20 cm
Ditanya : Berapa luas daerah yang berwarna hijau?
Jawab :
TU = d2 belahketupat QUST, karena diagonal belahketupat terbagi dua sama
panjang, maka TO = TU : 2 = 20 cm : 2.
d2 belahketupat PQRS = 2 x PO = 2 x (PT + TO) =2 x (20 cm+10 cm)
= 2 (30 cm) = 60 cm
Sehingga luas belahketupat PQRS dan belahketupat QUST adalah
Luas belahketupat PQRS =
=
=
= 1500 cm
2
Luas belahketupat QUST =
=
=
= 500 cm
2
Kini dapat dihitung luas daerah yang berwarna hijau yaitu
Luas belahketupat PQRS – Luas belahketupat QUST = 1500 cm2 - 500 cm
2
= 1000 cm2
Jadi luas daerah yang berwarna hijau adalah 1000 cm2
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
ggu
naa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imbol
dan
Kem
amp
uan
Ber
hit
ung
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan B
erhit
un
g
Lampiran 11
190
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN KEMAMPUAN MENULIS
MATEMATIS
Responden Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Y
R1 7 9 2 6 6 0 0 30
R2 11 9 2 8 6 0 0 36
R3 11 11 8 6 6 6 6 54
R4 10 9 2 6 7 0 0 34
R5 9 9 2 6 0 0 0 26
R6 11 9 2 8 7 6 7 50
R7 11 9 9 6 4 6 6 51
R8 11 9 9 7 7 6 7 56
R9 11 9 9 7 7 6 7 56
R10 7 9 9 6 7 6 6 50
R11 11 9 9 8 7 6 7 57
R12 11 9 9 7 0 6 0 42
R13 8 4 10 3 0 0 0 25
R14 11 9 9 7 7 6 7 56
R15 11 11 9 10 6 6 1 54
R16 11 0 9 0 0 6 0 26
R17 8 4 10 7 0 0 0 29
R18 8 4 10 7 0 0 0 29
R19 8 9 10 5 0 0 0 32
R20 10 9 2 0 0 0 0 21
R21 8 11 10 0 0 0 0 29
R22 8 3 5 0 6 6 8 36
R23 8 3 7 8 6 6 7 45
R24 8 10 8 9 5 6 8 54
R25 8 3 7 0 0 6 0 24
R26 8 7 9 9 1 0 0 34
R27 8 7 8 9 1 0 0 33
R28 8 7 6 9 0 0 0 30
R29 7 3 7 8 0 6 0 31
R30 8 3 0 0 0 6 0 17
R31 9 7 7 9 0 0 0 32
R32 8 7 8 7 0 0 0 30
R33 8 7 8 9 0 0 0 32
R34 8 7 8 9 0 0 0 32
R35 8 9 8 9 0 0 0 34
R36 6 9 3 8 0 0 0 26
191
Total 322 263 250 223 96 102 77 1333
r xy 0,566 0,499 0,350 0,437 0,797 0,623 0,822
r tabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Interpretasi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Lampiran 12
192
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN KEMAMPUAN MENULIS
MATEMATIS
Responden Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Y Y2
R1 7 9 2 6 6 0 0 30 900
R2 11 9 2 8 6 0 0 36 1296
R3 11 11 8 6 6 6 6 54 2916
R4 10 9 2 6 7 0 0 34 1156
R5 9 9 2 6 0 0 0 26 676
R6 11 9 2 8 7 6 7 50 2500
R7 11 9 9 6 4 6 6 51 2601
R8 11 9 9 7 7 6 7 56 3136
R9 11 9 9 7 7 6 7 56 3136
R10 7 9 9 6 7 6 6 50 2500
R11 11 9 9 8 7 6 7 57 3249
R12 11 9 9 7 0 6 0 42 1764
R13 8 4 10 3 0 0 0 25 625
R14 11 9 9 7 7 6 7 56 3136
R15 11 11 9 10 6 6 1 54 2916
R16 11 0 9 0 0 6 0 26 676
R17 8 4 10 7 0 0 0 29 841
R18 8 4 10 7 0 0 0 29 841
R19 8 9 10 5 0 0 0 32 1024
R20 10 9 2 0 0 0 0 21 441
R21 8 11 10 0 0 0 0 29 841
R22 8 3 5 0 6 6 8 36 1296
R23 8 3 7 8 6 6 7 45 2025
R24 8 10 8 9 5 6 8 54 2916
R25 8 3 7 0 0 6 0 24 576
R26 8 7 9 9 1 0 0 34 1156
R27 8 7 8 9 1 0 0 33 1089
R28 8 7 6 9 0 0 0 30 900
R29 7 3 7 8 0 6 0 31 961
R30 8 3 0 0 0 6 0 17 289
R31 9 7 7 9 0 0 0 32 1024
R32 8 7 8 7 0 0 0 30 900
R33 8 7 8 9 0 0 0 32 1024
R34 8 7 8 9 0 0 0 32 1024
R35 8 9 8 9 0 0 0 34 1156
193
R36 6 9 3 8 0 0 0 26 676
Total 322 263 250 223 96 102 77 1333 1776889
Varians Xi 2,3968 7,8183 8,9111 9,8183 9,8857 9,2286 10,4659
Jumlah
Varians Xi 58,5246
Varians
Total 195,3359
Reliabilitas 0,8171
Lampiran 13
194
HASIL UJI TARAF KESUKARAN INSTRUMEN
KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
Responden Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Y
R1 7 9 2 6 6 0 0 30
R2 11 9 2 8 6 0 0 36
R3 11 11 8 6 6 6 6 54
R4 10 9 2 6 7 0 0 34
R5 9 9 2 6 0 0 0 26
R6 11 9 2 8 7 6 7 50
R7 11 9 9 6 4 6 6 51
R8 11 9 9 7 7 6 7 56
R9 11 9 9 7 7 6 7 56
R10 7 9 9 6 7 6 6 50
R11 11 9 9 8 7 6 7 57
R12 11 9 9 7 0 6 0 42
R13 8 4 10 3 0 0 0 25
R14 11 9 9 7 7 6 7 56
R15 11 11 9 10 6 6 1 54
R16 11 0 9 0 0 6 0 26
R17 8 4 10 7 0 0 0 29
R18 8 4 10 7 0 0 0 29
R19 8 9 10 5 0 0 0 32
R20 10 9 2 0 0 0 0 21
R21 8 11 10 0 0 0 0 29
R22 8 3 5 0 6 6 8 36
R23 8 3 7 8 6 6 7 45
R24 8 10 8 9 5 6 8 54
R25 8 3 7 0 0 6 0 24
R26 8 7 9 9 1 0 0 34
R27 8 7 8 9 1 0 0 33
R28 8 7 6 9 0 0 0 30
R29 7 3 7 8 0 6 0 31
R30 8 3 0 0 0 6 0 17
R31 9 7 7 9 0 0 0 32
R32 8 7 8 7 0 0 0 30
R33 8 7 8 9 0 0 0 32
R34 8 7 8 9 0 0 0 32
R35 8 9 8 9 0 0 0 34
R36 6 9 3 8 0 0 0 26
195
Mean 8,9444 7,3056 6,9444 6,1944 2,6667 2,8333 2,1389
Taraf
Kesukaran 0,7454 0,6088 0,5787 0,5162 0,2222 0,2361 0,1782
Interpretasi Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sukar
Lampiran 14
196
HASIL UJI DAYA PEMBEDA INSTRUMEN
KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
Responden Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Y
R11 11 9 9 8 7 6 7 57
R8 11 9 9 7 7 6 7 56
R9 11 9 9 7 7 6 7 56
R14 11 9 9 7 7 6 7 56
R3 11 11 8 6 6 6 6 54
R15 11 11 9 10 6 6 1 54
R24 8 10 8 9 5 6 8 54
R7 11 9 9 6 4 6 6 51
R6 11 9 2 8 7 6 7 50
R10 7 9 9 6 7 6 6 50
R23 8 3 7 8 6 6 7 45
R12 11 9 9 7 0 6 0 42
R2 11 9 2 8 6 0 0 36
R22 8 3 5 0 6 6 8 36
R4 10 9 2 6 7 0 0 34
R26 8 7 9 9 1 0 0 34
R35 8 9 8 9 0 0 0 34
R27 8 7 8 9 1 0 0 33
Ba 175 151 131 130 90 78 77
Pa 0,8102 0,6991 0,6065 0,6019 0,4167 0,3611 0,3565
R19 8 9 10 5 0 0 0 32
R31 9 7 7 9 0 0 0 32
R33 8 7 8 9 0 0 0 32
R34 8 7 8 9 0 0 0 32
R29 7 3 7 8 0 6 0 31
R1 7 9 2 6 6 0 0 30
R28 8 7 6 9 0 0 0 30
R32 8 7 8 7 0 0 0 30
R17 8 4 10 7 0 0 0 29
R18 8 4 10 7 0 0 0 29
R21 8 11 10 0 0 0 0 29
R5 9 9 2 6 0 0 0 26
R16 11 0 9 0 0 6 0 26
R36 6 9 3 8 0 0 0 26
R13 8 4 10 3 0 0 0 25
R25 8 3 7 0 0 6 0 24
197
R20 10 9 2 0 0 0 0 21
R30 8 3 0 0 0 6 0 17
Bb 147 112 119 93 6 24 0
Pb 0,6806 0,5185 0,5509 0,4306 0,0278 0,1111 0,0000
Daya
Pembeda 0,1296 0,1806 0,0556 0,1713 0,3889 0,2500 0,3565
Interpretasi Buruk Buruk Buruk Buruk Cukup Cukup Cukup
Lampiran 15
198
KISI-KISI INSTRUMEN
KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/2 (Dua)
Materi : Segiempat dan Segitiga
Indikator Soal Materi
Pembelajaran
Indikator Kemampuan
Menulis Matematis No
Soal I II III
Menyelesaikan permasalahan
nyata yang menggunakan
konsep keliling
Persegi √ √ √ 1
Trapesium dan
persegipanjang √ √ √ 5
Menyelesaikan permasalahan
nyata yang menggunakan
konsep luas
Segitiga dan
trapesium √ √ √ 2
Menentukan keliling bangun
datar
Persegi dan
jajargenjang √ √ √ 4
Menentukan luas bangun
datar Layang-layang √ √ √ 3
Menyelesaikan permasalahan
yang berhubungan dengan
luas
Persegi dan
segitiga √ √ √ 6
Belahkeupat √ √ √ 7
Keterangan :
I = Penggunaan Penjelasan
II = Penggunaan Bahasa Matematika, Kosa Kata, dan Simbol
III = Pemilihan Algoritma dan Kemampuan Hitung
Lampiran 16
199
INSTRUMEN KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
Pokok Bahasan : Segiempat dan Segitiga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Petunjuk:
Tulislah nama lengkap dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan
Kerjakan semua soal berikut ini pada lembar jawaban
Pengerjaan soal diperbolehkan tidak berurutan, mulailah dengan soal yang
kamu anggap paling mudah
Bacalah soal secara teliti dan kerjakan secara sistematis, dan tepat
Lembar soal dikumpulkan kembali beserta lembar jawaban
Soal :
1. Sebuah taman berbentuk segiempat yang panjang sisi-sisinya 5 m. Sekeliling
taman tersebut akan ditanami pohon dengan jarak 2 m/pohon dengan biaya Rp
100.000,00/pohon. Uraikanlah berapa total biaya yang harus dikeluarkan untuk
menanam pohon pada lahan tersebut!
2. Pak Fajar memiliki tanah seperti denah di bawah ini
10 m
12 m 12m
20 m
Berbentuk bangun datar apakah tanah yang paling luas?
3. Sebuah layang layang ABCD dengan letak titik A (-1,-1) B (-4,1), C(-1,6), dan
D(x,y). Uraikanlah berapa luas layang-layang tersebut
4. Perhatikanlah bangun di bawah ini!
F H E
C B
8 m II
I
III
II
A G D
200
Jajargenjang AHFD di atas memiliki luas 600 cm2. Jika DA = 20 cm.
Uraikanlah berapakah keliling bangun ABCEFG di atas!
5. Perhatikan denah taman berbentuk trapesium di bawah ini!
Daerah diarsir adalah wilayah yang akan ditanami rumput dan daerah berwarna
putih akan dibuat rumah kaca. Jika luas taman adalah 2400 m2, Berapakah
keliling daerah yang ditanami rumput?
6. Perhatikan gambar persegi di bawah ini
Hitunglah luas daerah yang diarsir!
7. Perhatikanlah kedua belahketupat PQRS dan QUST di bawah ini!
S
P T O U R
Jika SQ = 50 cm dan PT = TU = 20 cm. Berapakah luas daerah yang diarsir?
8 c
m
6 cm
4 c
m
Q
Lampiran 17
201
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN
KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
1. Diketahui : Panjang sisi taman = 5 m
Biaya penanaman = Rp 100.000,00/pohon
Jarak penanaman = 2 m/pohon
Ditanya : Total biaya penanaman pohon pada lahan = ?
Jawab :
Taman berbentuk persegi karena taman memiliki sifat-sifat yang sama dengan
sifat-sifat persegi yaitu memiliki empat sisi yang sama panjang dan empat
sudut yang sama besar.
Ilustrasi taman :
5 m
5m
Keliling taman = Keliling persegi = 4s = 4 x 5 m = 20 m
Banyak pohon =
=
= 10 pohon
Total biaya penanaman pohon = Banyak pohon x Biaya penanaman
= 10 pohon x Rp 100.000,00/pohon
= Rp 1.000.000,00
Jadi untuk menanam pohon pada lahan taman tersebut dibutuhkan biaya
sebesar Rp 1.000.000,00
2. Diketahui : Berdasarkan denah terlihat bahwa tanah Pak Fajar dibagi menjadi 3
bagian. Bagian kiri merupakan bangun segitiga karena memiliki 3 buah sisi.
Bagian kanan atas dan bawah merupakan trapesium siku-siku karena memiiliki
4 sisi dengan 2 sisi yang sejajar dan 2 sudut siku-siku. Pak Vian membeli
bagian tanah yang terluas
Ditanya : Bentuk bangun datar dari tanah yang dibeli Pak Vian = ?
Jawab Tanah 1 (segitiga)
a = 12 m
t = 20 m – 12 m = 8 m
Luas =
= 48 m
2
Tanah 2 di atas kanan(trapesium)
Dua sisi sejajar = 10 m dan 12 m
Pen
gg
unaa
n P
enje
lasa
n d
an
Pen
gg
unaa
n B
ahasa
/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
Pen
gg
unaa
n B
ahasa
/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan
Ber
hit
ung
Pen
gg
unaa
n B
ahasa
/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
Pen
gg
unaa
n P
enje
lasa
n
Pen
gg
unaa
n B
ahasa
/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan
Ber
hit
un
g
202
t =
= 6 m
Luas =
x 6 m = 66 m
2
Tanah 3 di bawah kiri(trapesium)
Dua sisi sejajar = 12 m dan 8 m
t =
= 6 m
Luas =
x 6 m = 60 m
2
Pak Vian membeli tanah yang paling luas sehingga dapat disimpulkan bahwa
luas tanah yang dibeli Pak Vian adalah 66 m2. Jadi, tanah yang dibeli oleh Pak
Vian berbentuk bangun datar trapesium siku-siku.
3. Diketahui : Layang-layang ABCD berada pada koordinat A(-1,-1), B(-4,1),
C(-1,6), dan D(x,y)
Ditanya : Luas layang-layang = ?
Jawab :
Ilustrasi layang-layang ABCD pada koordinat cartesius
C
B D
A
Titik D terletak di (2,1) karena BD merupakan diagonal layang-layang yang
terbagi dua sama panjang sehingga jarak titik perpotongan dua buah diagonal
dengan titik D harus sama dengan jarak titik perpotongan dua buah diagonal
dengan titik B.
d1 = BD = 2-(-4) = 6 satuan panjang
d2 = AC = 6-(-1) = 7 satuan panjang
Luas layang-layang =
=
= 21 satuan luas
Jadi, luas layang-layang ABCD adalah 21 satuan luas
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
ggu
naa
n
Pen
jela
san
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
P
engg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan B
erhit
un
g
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan B
erhit
un
g
203
4. Diketahui : Luas jajargenjang AHFD = 600 cm2
DA = alas jajargenjang = 20 cm
AB = BC = CD = DA dan DE = EF = FG = GD
AB, DE, FG GA; AB dan CD BC; DE dan FG EF
Ditanya : Keliling bangun ABCEFG = ?
Jawab :
ABCD dan DEFG merupakan bangun persegi karena memiliki 4 buah sisi yang
sama panjang dan 4 buah sudut siku-siku. FG GA, maka FG = tinggi
jajargenjang
Luas jajargenjang = 600 cm2
a x t = 600 cm2
20 cm x t = 600 cm2
t =
= 30 cm
FG = t jajargenjang = 30 cm
Keliling ABCEFG = AB + BC + CE + EF + FG + GA
= 20cm+20cm+(30cm-20cm)+30cm+30cm+(30cm+20cm)
= 20 cm+20 cm+10 cm+30 cm+30 cm+50 cm
= 160 cm
Jadi keliling ABCEFG adalah 160 cm
5. Diketahui : Luas taman = 2600 m2 Panjang rumah kaca = 25 m
Tinggi trapesium = 40 m Lebar rumah kaca = 20 cm
Sisi trapesium bagian bawah = 75 m
Sisi miring trapesium = 50 m
Ditanya : Keliling daerah yang ditanam rumput =?
Jawab :
Untuk menghitung keliling perlu diketahui berapa panjang sisi bagian atas dari
taman
Luas taman = 2600 m2
Luas trapesium = 2600 m2
x t = 2600 m
2
x 40 m = 2600 m
2
=
75 m + panjang sisi atas = 65 m x 2
Panjang sisi atas = 130 m – 75 m = 55 m
Kini dapat dihitung keliling daerahnya yaitu
Pen
gg
unaa
n P
enje
lasa
n d
an
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
ggu
naa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
amp
uan
Ber
hit
un
g
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan B
erhit
un
g
204
Keliling = 40 m +75 m + 50 m + 55 m + 20 m + 20 m = 260 m
Jadi keliling daerah yang ditanam rumput adalah 260m
6. Diketahui : sisi persegi = 8 cm
Ditanya : Luas daerah yang berwarna kuning =?
Jawab :
Luas persegi = s2 = (8 cm)
2 = 64 cm
2
Luas segitiga kiri =
=
=
=
= 8 cm
2
Luas segitiga kanan atas =
=
=
=
= 12 cm
2
Luas segitiga kiri =
=
=
= 16 cm
2
Setelah didapatkan semua luasnya, maka dapat dihitung luas daerah yang
berwarna kuning adalah
L persegi - L segitiga kiri - L segitiga kanan atas - L segitiga kanan bawah
64 cm2 – 8 cm
2 – 12 cm
2 – 16 cm
2 = 28 cm
2
Jadi luas daerah yang berwarna kuning adalah 28 cm2
7. Diketahui : d1 belahketupat PQRS = SQ = 50 cm
PT = TU = 20 cm
d1 belahketupat QUST = SQ = 50 cm
d2 belahketupat QUST = TU = 20 cm
Ditanya : Berapa luas daerah yang berwarna hijau?
Jawab :
TU = d2 belahketupat QUST, karena diagonal belahketupat terbagi dua sama
panjang, maka TO = TU : 2 = 20 cm : 2.
d2 belahketupat PQRS = 2 x PO = 2 x (PT + TO) =2 x (20 cm+10 cm)
= 2 (30 cm) = 60 cm
Sehingga luas belahketupat PQRS dan belahketupat QUST adalah
Luas belahketupat PQRS =
=
=
= 1500 cm
2
Luas belahketupat QUST =
=
=
= 500 cm
2
Kini dapat dihitung luas daerah yang berwarna hijau yaitu
Luas belahketupat PQRS – Luas belahketupat QUST = 1500 cm2 - 500 cm
2
= 1000 cm2
Jadi luas daerah yang berwarna hijau adalah 1000 cm2
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
gg
unaa
n
Pen
jela
san
Pen
ggu
naa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imbol
dan
Kem
amp
uan
Ber
hit
ung
Pen
gg
unaa
n
Bah
asa/
Ko
sakat
a/S
imb
ol
dan
Kem
am
puan B
erhit
un
g
Lampiran 18
205
HASIL TES KEMAMPUAN MENULIS MATEMATIS
A. Kelas Eksperimen
Responden Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Total
Skor Nilai
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
R1 3 2 4 3 2 4 0 3 4 4 4 4 2 2 3 1 2 4 3 2 3 59 70
R2 2 2 3 0 0 0 1 2 4 3 2 3 0 2 3 0 1 2 3 2 4 39 46
R3 4 2 3 3 2 4 2 3 4 3 2 3 1 2 2 1 2 4 3 2 3 55 65
R4 4 2 1 0 3 4 0 1 2 1 0 0 1 2 3 0 3 4 0 2 2 35 42
R5 3 3 4 3 3 4 0 2 4 3 2 3 1 3 2 2 3 4 4 2 4 59 70
R6 1 3 3 1 3 2 0 4 4 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 29 35
R7 0 2 3 0 2 4 4 3 4 3 4 4 0 2 3 0 2 4 3 2 3 52 62
R8 4 2 2 0 0 0 2 4 4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 3 3 28 33
R9 4 3 4 0 2 4 4 2 4 3 2 4 3 1 2 1 2 4 3 2 4 58 69
R10 0 2 3 1 2 3 2 3 4 0 2 1 0 1 2 0 0 0 2 4 4 36 43
R11 0 3 3 2 2 4 0 3 4 2 3 3 0 0 0 0 0 0 3 3 2 37 44
R12 4 3 4 3 2 2 1 2 0 3 2 2 0 2 3 0 1 4 3 2 3 46 55
R13 4 2 2 3 2 2 1 2 0 3 2 2 2 2 2 0 2 4 3 2 3 45 54
R14 0 2 3 1 3 3 0 1 3 0 2 2 0 1 2 2 3 4 1 2 3 38 45
R15 4 2 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 63 75
R16 0 2 3 1 3 4 1 3 3 3 3 2 0 0 0 0 0 0 0 2 3 33 39
R17 3 2 3 0 2 2 4 3 4 3 3 3 0 3 3 0 0 0 3 2 4 47 56
R18 3 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 3 1 3 2 0 4 4 3 3 4 60 71
R19 0 2 3 0 0 0 0 3 4 3 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 3 24 29
R20 4 3 4 0 3 4 3 3 4 3 2 4 0 3 2 2 2 4 3 3 4 60 71
R21 4 2 4 2 2 3 4 3 4 4 2 3 0 1 2 2 2 4 4 2 4 58 69
R22 3 3 4 2 3 4 0 2 4 3 2 3 2 1 2 1 3 4 4 3 4 57 68
R23 0 2 3 2 2 3 0 2 3 3 2 2 0 1 2 1 2 4 3 2 4 43 51
R24 4 2 2 2 2 2 2 3 0 3 3 2 1 2 2 0 1 4 3 2 2 44 52
R25 4 3 3 2 2 4 3 2 4 3 2 3 0 1 3 0 2 4 3 3 4 55 65
R26 3 2 4 1 2 2 0 2 0 2 1 2 2 1 2 1 2 3 0 2 4 38 45
R27 3 2 3 0 0 0 0 2 3 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 4 4 25 30
R28 2 2 3 0 0 0 0 3 4 3 2 2 1 2 3 1 1 2 2 3 4 40 48
R29 2 3 4 0 0 0 0 2 2 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 3 21 25
R30 3 3 3 0 0 0 0 1 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 2 2 21 25
R31 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 2 3 1 2 4 0 1 2 2 2 3 30 36
R32 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 0 1 2 2 3 4 3 4 4 66 79
R33 4 2 2 2 2 2 0 2 0 3 2 2 1 1 2 1 1 4 3 2 3 41 49
R34 2 2 3 2 3 4 2 2 4 3 2 2 1 3 2 1 2 4 3 2 3 52 62
R35 2 3 4 2 3 4 0 3 4 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 32 38
R36 0 2 3 0 0 0 0 3 4 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 2 3 20 24
206
R37 3 4 4 2 3 4 0 2 4 3 3 4 0 1 2 0 3 4 3 2 3 54 64
R38 4 2 3 2 2 4 4 3 4 3 2 3 1 3 2 0 2 4 3 3 4 58 69
B. Kelas Kontrol
Responden Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Total
Skor Nilai
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
R1 2 2 3 0 2 3 0 2 4 2 4 1 0 2 2 0 2 4 1 1 2 39 46
R2 1 2 3 0 0 0 1 2 4 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 20 24
R3 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 2 4 12 14
R4 3 3 4 0 2 4 1 2 4 0 2 2 0 4 3 0 4 4 1 2 3 48 57
R5 4 3 4 2 4 4 2 3 4 2 3 4 0 2 3 0 1 4 2 1 2 54 64
R6 0 2 4 0 2 3 2 1 2 0 2 2 0 1 1 0 2 4 0 2 2 32 38
R7 0 2 4 0 2 3 2 2 2 2 2 2 0 2 3 0 2 3 2 2 2 39 46
R8 2 2 3 0 0 0 0 2 4 3 3 2 0 0 0 0 0 0 2 1 2 26 31
R9 0 2 3 2 3 4 1 2 2 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 2 2 31 37
R10 2 2 3 0 2 3 1 2 4 0 3 3 0 2 2 0 1 2 1 1 2 36 43
R11 4 3 4 2 2 4 2 2 2 0 3 4 0 2 4 0 1 4 0 2 3 48 57
R12 0 3 4 0 4 2 2 2 2 3 3 3 0 3 4 0 2 4 2 1 2 46 55
R13 2 2 3 0 0 0 0 2 4 2 3 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 23 27
R14 0 4 4 0 3 4 1 2 4 3 2 4 0 4 3 0 4 4 1 1 2 50 60
R15 1 3 3 2 3 4 1 2 0 0 2 4 0 1 3 0 2 2 0 1 2 36 43
R16 3 2 3 2 2 4 1 2 4 0 2 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 31 37
R17 0 2 3 0 0 0 0 2 4 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 19 23
R18 0 3 4 2 2 4 2 3 4 0 2 2 0 0 0 0 2 2 1 2 3 38 45
R19 0 2 4 0 0 0 1 2 3 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 21 25
R20 3 2 4 2 2 4 2 2 0 0 2 2 0 0 0 0 3 2 1 1 2 34 40
R21 0 2 4 0 0 0 0 2 4 3 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 22 26
R22 3 2 3 2 2 4 1 2 4 3 3 2 0 0 0 0 4 2 1 1 2 41 49
R23 3 2 2 2 3 4 2 2 4 1 3 2 0 0 0 0 4 2 1 1 3 41 49
R24 0 2 4 0 0 0 0 2 4 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 18 21
R25 2 1 2 0 0 0 1 2 4 3 3 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 23 27
R26 3 2 3 2 2 4 2 2 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2 1 1 2 32 38
R27 2 2 3 2 2 4 1 2 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 27 32
R28 2 2 3 0 0 0 0 2 4 3 3 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 24 29
R29 0 3 4 0 0 0 0 2 4 3 3 2 0 0 0 0 0 0 2 1 2 26 31
R30 3 2 3 2 2 4 1 2 4 0 2 2 0 0 0 0 3 2 1 1 3 37 44
R31 3 4 4 0 3 4 1 2 4 0 2 2 0 3 3 0 4 4 1 1 2 47 56
R32 1 1 1 0 0 0 0 2 4 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 14 17
R33 3 4 4 0 3 3 1 2 4 1 2 2 0 3 3 0 4 4 1 1 2 47 56
R34 3 2 2 2 3 4 1 2 4 1 3 2 0 0 0 0 4 2 1 1 2 39 46
207
R35 0 4 4 0 3 4 0 2 3 3 2 4 0 4 3 0 4 4 1 1 2 48 57
R36 0 3 4 0 0 0 0 2 4 3 3 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 25 30
R37 1 2 3 0 2 2 0 2 4 0 2 2 0 1 1 0 2 2 0 2 2 30 36
R38 3 2 3 0 0 0 2 2 4 3 3 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 28 33
Keterangan
I = Penggunaan Penjelasan
II = Penggunaan Bahasa/Kosa Kata/ Simbol Matematika
III = Pemilihan Algoritma dan Kemampuan Berhitung
Nilai =
x 100 =
x 100
Lampiran 19
208
HASIL PERHITUNGAN STATISTIK DESKRIPTIF
DATA HASIL PENELITIAN DENGAN SPSS
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Lampiran 20
209
HASIL UJI NORMALITAS DAN UJI HOMOGENITAS DENGAN SPSS
A. Hasil Uji Normalitas
Pada tabel, lihat nilai Sig. Pada Kolmogorov-Smirnov
Nilai Sig. kelompok eksperimen = 0,097
Nilai Sig. kelompok kontrol = 0,200
Taraf signifikasi ( ) yang digunakan adalah 0,05
Nilai Sig. kedua kelompok > ( ), sehingga H0 diterima atau sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal
B. Hasil Uji Homogenitas
Nilai Sig. yang diperoleh = 0,113
Taraf signifikasi ( ) yang digunakan adalah 0,05
Nilai Sig. > ( ), sehingga H0 diterima atau varians kedua kelompok adalah
homogen
Lampiran 21
210
HASIL UJI HIPOTESIS STATISTIK DENGAN SPSS
1. Hipotesis
H0 : rata-rata nilai kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan
dengan pembelajaran matematika berbasis drama lebih kecil atau sama
dengan rata-rata nilai kemampuan menulis matematis siswa yang diajar
dengan pembelajaran konvensional.
H1 : rata-rata nilai kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan
dengan pembelajaran matematika berbasis drama lebih besar daripada
rata-rata nilai kemampuan menulis matematis siswa yang diajar dengan
pembelajaran konvensional
2. Menentukan kriteria pengujian
Jika signifikansi p-value (
) (0,05), maka H0 diterima dan H1
ditolak
Jika signifikansi p-value (
) (0,05), maka H0 ditolak dan H1
diterima
3. Menentukan nilai p-value dengan perangkat lunak SPSS 22
Diperoleh p-value = (
) = (
) = 0
4. Membandingkan nilai p-value
Berdasarkan perhitungan diperoleh p-value = 0 < = 0,05
211
5. Kesimpulan
Karena p-value < , maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya rata-rata nilai
kemampuan menulis matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
matematika berbasis drama lebih besar daripada rata-rata nilai kemampuan
menulis matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional
Lampiran 22
212
PERHITUNGAN PROPORSI VARIANS (EFFECT SIZE)
Rumus effect size
Keterangan :
t0 = thitung = 3,813
db = derajat bebas = (38 + 38) - 2 = 74
Lampiran 23
213
HASIL PENGECEKAN PLAGIASI
214
Lampiran 24
215
216
217
218
219
220
Lampiran 25
221
222
Lampiran 26
223
Lampiran 27
224