( Studi Eksperimental )

16
STUDI EKSPERIMENTAL Merupakan studi non observasional. Peneliti dapat memanipulasi atau mengendalikan faktors yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Studi paling tepat untuk menentukan hubungan sebab akibat ( cause and effect relationship ), utk menguji hipotesis yg berhubungan dgn etiologi, kontrol thd penyakit dan menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya.

description

( Studi Eksperimental )

Transcript of ( Studi Eksperimental )

Page 1: ( Studi Eksperimental )

STUDI EKSPERIMENTAL• Merupakan studi non observasional.• Peneliti dapat memanipulasi atau

mengendalikan faktors yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.

• Studi paling tepat untuk menentukan hubungan sebab akibat ( cause and effect relationship ), utk menguji hipotesis yg berhubungan dgn etiologi, kontrol thd penyakit dan menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya.

Page 2: ( Studi Eksperimental )

Desain studi

outcome + 1.klp studi Pop ref pop eks --> outcome –

outcome + 2.klp kontrol

outcome -

Page 3: ( Studi Eksperimental )

• Populasi referen adl sekelompok orang yg akan dijadikan acuan dlm penelitian eksperimental.

• Populasi eksperimen adlah sampel yg dipilih secara random dari populasi referen yg memiliki karakteristik sama, spt faktor resiko, penyakit atau atribut lainnya yg sama.

• Kelompok studi biasanya diberi perlkuan khusus.

• Kemudian kedua kelompok di follow up selama periode waktu tertentu dan dilihat hasil atau outcome yang terjadi, lalu di analisis.

Page 4: ( Studi Eksperimental )

Analisis datasampel outcome outcome Total

positif Negatif

Kel.studi a b m1

Kel.kontrol c d m2

total ni no t

Page 5: ( Studi Eksperimental )

Rumus :• Kelompok studi:

– p1 = a / m1 q1 = b / m1

Kelompok kontrol :p2 = c / m2 q2 = d / m2

Kefektifan = 100 ( 1 – p1 / p2 )Keterangan : p1 = proporsi keberhasilan kelompok studi p2 = proporsi keberhasilan kelompok kontrol q1 = ( 1 – p1 ) q2 = (1 – p2 )

Page 6: ( Studi Eksperimental )

• Bila ingin mengetahui apakah ada perbedaan

bermakna secara statistik antara kelompok studi dan kelompok kontrol, dapat dilakukan dengan uji hipotesis dengan uji chi square ( kai skuar )

• Rumus chi square :• ( o - e ) 2 o = frekwensi observasi• X 2 =Σ ------------ • e e = frekwensi harapan

Page 7: ( Studi Eksperimental )

Perhitubgan :O 1 = a , O2 = b , O3 = c , O 4 = d e ( ya ) = ni x m1 / t e ( tidak ) = no x m2 / t

Page 8: ( Studi Eksperimental )

Ho ( Hipotesis null ) : p1 = p2

Ha (Hipotesis alternatif ) : p1≠ p2Derajat kemaknaan ( α ) = 0,05Daerah kritis penolakan X2 > 3,841Kesimpulan : Bila X 2 hitung >3,841 maka Ho

ditolak, bila Ho < 3,841 makaHo diterima.

Page 9: ( Studi Eksperimental )

Bentuk studi eksperimen• 1. uji klinis ( clinical trial )

– a. uji terapeutik . Contoh : melakukan pengujian antara beberapa metode pengobatan , untuk mendapatkan pengobatan yang paling efektif. Di bidang farmasi : uji coba beberapa formula untuk mendapatkan formula terbaik.

b. uji intervensi ; contoh : pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekana darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke. c. uji preventif atau profilaksis. Contoh : pemberian imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil untuk menurunkan tetanus neonatorum.

Page 10: ( Studi Eksperimental )

• 2. uji komunitas ( community trial )

– Studi eksperimental yang ditujukan pada sekelompok masyarakat ( bukan perorangan ). Contoh : pemberian zat fluorida pada air sumber minum.

Contoh soal : penelitian mengenai tetanus neonatorum menemukan bahwa dikalangan 100 ibu hamil yang diberi imunisasi tetanus toksoid ( kelompok studi ) terdapat 1 bayi yang mengalami tetanus neonatorum, sedangkan pada 100 ibu hamil yang diberi plasebo ( kelompok kontrol ) terdapat 10 bayi yang mengalami tetanus neonatorum. Pertanyaannya : Berapa persen tingkat keberhasilan pemberian imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil ?

Page 11: ( Studi Eksperimental )

jumlah kesakitan sampel tetanus neonatorum total ya tidak Klp studi 1 (5,5) 99 (94,5) 100Klp kontrol 10 (5,5 ) 90 (94,5) 100Total 11 189 200Perhitungan :Klp studi : p1=1/100=0,01 q1 = 99/100 = 0,99Klp kontrol : p2 = 10/100 = 0,1 q2 = 90/100 = 0,90Keefektifan = 100(1-p1/p2 ) = 100(1-0,01/0,1) = 90%

Page 12: ( Studi Eksperimental )

Bila ingin mengetahui, aoakah ada perbedaan signifikan secara statistik antara klp studi dan klp kontrol, dpt dilakukan uji hipotesis dgn uji chi square, sbb :Rumus X2 = ∑ ( 0 – e )2 / eKeterangan : o = frek observasi dan e= frek

harapan.O = 11x100/200 = 5,5 dan 189 x100 / 200 = 94,5Frekwesi ekspekasi :( o – e ) ( o2 / e)1-5,5 = -4,5 4,52 /5,5 = 3,68199-94,5 =+4,5 4.52 /94,5 =0,21410-5,5 =+4,5 4,52 /5,5 = 3,68190- 94,5 =- 4,5 4,52 /94,5 = 0,214Total o X2 = 7,79

Page 13: ( Studi Eksperimental )

H0 ( hipotesis null)) : p1 = p2Ha ( hipotesis alternatif ) p1# p2Derajat kemaknaan (α) = 0,05Daerah kritis penolakan = X2 > 3,841Kesimpulan : X2 hitung >3,841Jadi : Ho ditolak, artinya bahwa penurunan

kematian dikelompok studi ( yang diberi vaksin tetanus toksoid) secara statistik berbeda secra bermakna dibanding kelompok kontrol.

Page 14: ( Studi Eksperimental )

Faktors yang perlu diperhatikan :1. Variabel perancu ( confounding variabel ) .

Contohnya adalah kmparabilitas sampel, parameter standar penilaian, variabel perancu dpt mempengaruhi hasil penelitian. Variabel perancu dpt dihilangkan dgn randomisasi sampel dan standarisasi parameter penilaian.

2. Follow up bias. Biasanya terjadi selama follow up dikarenakan loss of control yang menyebabkan komparabilitas kelompok studi dan kelompok kontrol tidak sesuai lagi. Untuk itu agar dijaga agar loss of control sekecil mungkin.

Page 15: ( Studi Eksperimental )

Faktors yang perlu diperhatikan :3. Bias observasi. Bias yg terjadi pada

saatobservasi hasil. Dapat dihilangkan dengan single atau double blind study.

4. Asosiasi antara dua variabel yang terjadi secara kebetulan, untuk menghilangkan perlu dilkakukan uji hipotesis.

Page 16: ( Studi Eksperimental )

Kelebihan studi eksperimentalStudi eksperimental merupakan uji yang

paling baik untuk menentukan hubungan asosiasi antara faktor resiko dan penyakit, serta dapat menentukan etiologi penyakit.

KEKURANGAN :Yang menyangkut masalah etika, rumit ,

mahal dan kadang-kadang kurang praktis.