digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MELALUI FOTOGRAFI DALAM PROGRAM...
Transcript of digilib.uns.ac.id · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MELALUI FOTOGRAFI DALAM PROGRAM...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERANCANGAN KAMPANYE “AIR UNTUK MASA DEPAN”
MELALUI FOTOGRAFI DALAM PROGRAM PEMULIHAN
SUNGAI WAHANA LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh
Galuh Pratiwi
C0708032
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
Perancangan Kampanye “Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam
Program Bersih Sungai Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta
Galuh Pratiwi1
Rudy W. Herlambang, S.Sn, M.Sn2
Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M.Sn 2
ABSTRAK
Galuh Pratiwi, 2013. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Kampanye
“Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam Program Bersih Sungai
Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta. Kampanye merupakan aktivitas
komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan untuk khalayak tertentu,
pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Kampanye sangat perlu dilakukan dalam proses memperkenalkan program bersih
sungai yang digalakkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta, yang
bertujuan memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga
kebersihan dan kelestarian air untuk masa depan.
Kampanye ini memiliki latar belakang kepedulian terhadap pencemaran sungai
dan air tanah yang semakin hari semakin meningkat, tujuan utama dari kampanye
ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya
menjaga kebersihan dan kelestarian air bersih, dan tercipta kebiasaan bagi di
masyarakat untuk tidak membuang sampah, ataupun limbah cair ke sungai,
selokan maupun ke tanah. Masyarakat juga diberikan pengertian untuk
memanfaatkan air bersih dengan lebih bijaksana, dikarenakan air bersih dan layak
untuk dikonsumsi semakin langka.
Konsep dari kampanye ini adalah fotografi simbolik, sehingga obyek-obyek yang
diambil tidak semata-mata pencemaran yang terjadi, namun dianalogikan kedalam
benda-benda lain yang memiliki makna yang sama.
¹ Mahasiswa jurusan Deskomvis. Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan
NIM. C0708032
² Dosen Pembimbing I
³ Dosen Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
Perancangan Kampanye “Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam
Program Bersih Sungai Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta
Galuh Pratiwi1
Rudy W. Herlambang, S.Sn, M.Sn2
Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M.Sn 2
ABSTRACT
Galuh Pratiwi, 2013. Introduction to the final project is titled Designing
Campaign “Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam Program Bersih
Sungai Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta. The campaign is an organized
communication activities directly aimed at specific audiences, in the period of
time to achieve a particular goal. The campaign is to be done in the process of
introducing clear rivers program, programmed by Wahana Lingkungan Hidup
Yogyakarta, as a purpose to give an explanation for society, about the importance
of keep the water clean and everlasting for coming period.
This background campaign is care about rivers contamination and ground water
that tended to increase , the final destination from this campaign is to give society
knowledge about the importance of keep the water clean, everlasting and made a
good habbit for society not throwing a trash or liquid pollution to the rivers,
drain or to the lands. Society is also given much explanation in order to used the
clean water wisely, because the clean water and drinkable more and more rarely.
This photography concept is simbolism photography, so the object which captured
does not particulary direct contamination, but analogic to the other thing which
have the same meaning.
_____________________
1. College Student Majority Visual Communication Design Letter And Art Faculty UNS with
NIM. C0708032
2. Final Project Guider Lecture
3. Final Project Guider Lecture
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Sabar, percaya dan berserah kepada Tuhan
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk :
1. Papa, Mama dan kakak-kakak saya
tercinta.
2. Teman-teman yang telah banyak
memberi bantuan, motivasi dan saling
berbagi
3. Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
berkat, kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas akhir yang disusun guna memenuhi persyaratan mencapai
gelar sarjana seni rupa jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas
Maret Surakarta, dengan judul: Perancangan Kampanye “Air Untuk Masa
Depan” Melalui Fotografi Dalam Program Bersih Sungai Wahana
Lingkungan Hidup Yogyakarta.
Dalam penyusunan pengantar tugas akhir ini, tentunya tidak lepas dari
bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa UNS.
2. Drs. M. Suharto, M.Sn., selaku ketua Jurusan Desain Komunikasi
Visual UNS.
3. Drs. Ahmad Adib, M. Hum., Ph.D., selaku Koordinator Kolokium,
Tugas Akhir dan Ketua sidang Tugas Akhir.
4. Esty Wulandari, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Sidang Tugas Akhir.
5. Rudy Wicaksono Herlambang, S.Sn., M.Sn., selaku Pembimbing Tugas
Akhir I
6. Andreas Slamet Widodo, S.Sn., M.Hum., selaku Pembimbing Tugas
Akhir II.
7. Hermansyah Muttaqin, S.Sn., M.Sn., selaku Penasehat Akademik.
8. Bapak dan Ibu dosen serta segenap staf karyawan Desain Komunikasi
Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta.
9. Sutopo S.Sos. I selaku Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta.
10. Segenap staf dan karyawan WALHI Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih ada kekurangan.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa memberkati dan
menyertai setiap pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini.
Akhirnya penulis hanya dapat berharap pengantar tugas akhir ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Surakarta, 11 Januari 2013
Galuh Pratiwi
NIM.C0708032
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………..…………………………….
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………...
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….………………
ABSTRAK.…………………………………………………………………
ABSTRACT.…………………………………………………….……………
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………………
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………..
KATA PENGANTAR …………………………………………….....…….…
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...…
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….…
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………….…… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………..…… 3
C. Tujuan Perancangan …………………………………...………… 3
D. Target Audience ……………………………………………...…….
E. Target Visual ......................……………………........……..............
F. Metode Pengumpulan Data……………………….....……………...
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perancangan……………………………………………………… 8
B. Kampanye………………………………………......………….… 8
C. Desain ………………………………………………...………… 13
D. Komunikasi………………………………………….……..............
E. Media………………………………………..…………........….....
F. Fotografi…………………………………………….…............... ...
G. Air Untuk Masa Depan .....................................................................
1
6
6
7
8
9
12
14
21
28
36
37
43
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Wahana Lingkungan Hidup DIY …………..…..............................
B. Kementrian Lingkungan Hidup…………….................................
C. Analisis SWOT................................................................................
D. Unique Selling Prepisition..............................................................
E. Positioning.........................................................................................
BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN
A. Metode Perancangan ……………………...…………...…............
B. Konsep Kreatif ……………………………..……………….........
C. Standar Visual ………………………………………………..…. 7
D. Pemilihan Media…………………………………………........….
E. Media Placement…………………………………………........…..
F. Pelaksanaan Kampanye …………………………………....….......
G. Perencanaan Biaya .................................................….................….
BAB V VISUALISASI KARYA
A. Karya Foto…………………………………....................................
B. Media Pendukung...........…………………………………...............
1. Baliho………………………………………………....…….
2. X-Banner……………………………………………..………
3. Poster A……………………………………….……...............
4. Poster B………………………………………………...…..
5. Brochure A...............................................................................
6. Brochure B…………………………………………......……
C. Merchandise....................………………………………….........….
1. Kaos...……………………………………………….........…..
2. Stiker A……………………………………………………..
3. Stiker B………………………………………………………
4. Tumbler A…………………………………………………..
5. Tumbler B…………………………………...………………..
47
81
94
98
99
100
103
104
108
109
114
119
120
135
135
136
137
138
139
140
141
141
142
143
144
145
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
6. Tumbler C…………………………………....…….…………
7. Tas Kain………….............………………………..........……
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………
B. Saran ………………………………..……………..………………
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................
146
147
148
150
152
154
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
1. Tabel SWOT............................................................................................
2. Tabel tahapan kampanye Air Untuk Masa Depan……………......……............
3. Tabel Perencanaan Biaya.................................................................................
95
118
119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup adalah air, air
seringkali disebut sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Sebagian besar
tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air, sekitar 70 atau 90 persen
bahan organik terdiri dari air. Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting
bagi semua bentuk kehidupan saat ini di bumi. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi, terdapat 1,4 triliun kubik air atau 330 juta mil kubik tersedia di
bumi.
Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar,
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air bersih, yang
disebabkan oleh : pencemaran air oleh limbah pabrik, industri, bahkan rumah
tangga, pencemaran air dapat terjadi ketika limbah tidak dikelola dengan baik.
Sebagian besar industri atau pabrik tidak memiliki alat untuk mengelola limbah
yang dihasilkan oleh sisa produksi yang dihasilkan, biasanya industri atau pabrik
membuang limbah cair maupun padat ke sungai begitu saja. Jika limbah yang
dibuang meresap ke dalam tanah, maka limbah tersebut akan mencemari air tanah
yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih bagi segala
kegiatan kehidupan yang dilakukan oleh masyarakat, maka air yang mereka
andalkan tidak lagi dapat dimanfaatkan. Namun jika air tanah dipakai dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dimanfaatkan secara berlebihan akan mengakibatkan turunnya permukaan tanah,
karena air tanah berkurang dalam jumlah besar sehingga tanah menjadi berongga
dan tidak dapat menopang beban yang terdapat pada permukaan tanah.
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Di kota-kota besar di Indonesia sebagian air tanah maupun air sungai telah
tercemar limbah yang dihasilkan oleh pabrik, industri dan juga limbah rumah
tangga. Air tanah yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi
dan juga untuk melakukan kegiatan hidupnya tidak lagi dapat dimanfaatkan, air
sungai yang juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya kini tidak lagi dapat dimanfaatkan. Di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang memiliki sumber mata air bersih yang dinilai cukup,
kini mulai terancam oleh pencemaran limbah. Air bersih yang layak konsumsi
mulai sulit untuk didapatkan, air tanah yang banyak dimanfaatkan masyarakat
untuk kebutuhan rumah tangga sudah tercemar oleh bakteri E-Coli atau
Escherichia Coli, masyarakat Yogyakarta harus waspada karena air yang berasal
dari sumur-sumur galian bisa saja terkontaminasi oleh bakteri tersebut.
Pencemaran sumur-sumur galian warga disebabkan oleh dekatnya sumber air
warga dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga atau septic tank, pola
hidup masyarakat yang kurang peduli akan kebersihan lingkungan juga memberi
dampak yang besar terhadap pencemaran sumber air masyarakat. Pencemaran air
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tidak hanya terjadi pada sumur-sumur galian warga saja, namun sungai yang
berada di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga mulai tercemar oleh
limbah yang dihasilkan oleh industri dan domestik, pencemaran ini berdampak
pada penurunan kualitas air sungai.
Keberadaan air di suatu badan sungai dapat dimanfaatkan bagi pemenuhan
kebutuhan hidup manusia dan sebagai media kehidupan atau lengkungan akuatik
bagi makhluk hidup. Namun demikian pada kenyataannya sungai seringkali
dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah domestik, industri, pertanian
dan lain sebagainya, sehingga mengakibatkan mutu air sungai menurun. Mutu air
adalah kondisi kualitas air yang diukur atau diuji berdasarkan parameter-
parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (PP No 82 Tahun 2001). Apabila pembuangan limbah
dilakukan terus menerus ke dalam sungai dapat menyebabkan pencemaran air dan
rusaknya lingkungan perairan sungai. Pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam air oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya (PP No 82 Tahun
2001).
Pencemaran yang diakibatkan oleh adanya limbah industri dan limbah
domestik mempunyai banyak akibat buruk. Pencemaran limbah dapat
mengakibatkan menurunnya keindahan lingkungan, penyusutan sumber daya dan
adanya wabah penyakit dan keracunan (Soemarwoto, 1997). Masuknya limbah ke
dalam sungai selain memberikan dampak terhadap perubahan fisik air sungai juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
memberikan dampak secara kimia dan biologi terhadap air sungai. Secara umum
dampak tersebut menurut Lazaro, (1990) adalah terjadinya dekomposisi bakteri
aerobik, dekomposisi bakteri anaerobik, dan perubahan karakter biotik.
Secara lebih jauh aliran limbah dari kegiatan industri dan rumah tangga
yang masuk ke badan sungai dapat memberikan dampak terhadap kondisi
geomorfologi fluvial dari aliran sungai. Masukan air limbah ke dalam sungai
ternyata mampu memberikan pengaruh terhadap morfologi saluran sungai,
stabilitas saluran, mempengaruhi tekstur material dasar sungai, dimensi saluran,
dan ekologi saluran sungai (Hassan et al., 2001). Sebagai bagian dari upaya
pengendalian pencemaran air, wilayah yang merupakan sumber-sumber pencemar
perlu dikelola dengan baik agar degradasi air sungai dapat ditekan. Pengendalian
pencemaran air merupakan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran
air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan
baku mutu air (PP No 82 Tahun 2001). Tata guna lahan dan pengelolaan limbah
merupakan bagian penting yang mempunyai pengaruh pada kualitas air sungai.
Kemampuan daya tampung air sungai yang telah ada secara alamiah terhadap
pencemaran perlu dipertahankan untuk meminimalkan terjadinya kualitas air
sungai.
Begitu besarnya manfaat dan kegunaan air bersih bagi kehidupan manusia,
hewan dan binatang, maka sumber air harus dijaga dan dilestarikan. Selain itu air
harus dimanfaatkan dengan bertanggungjawab dan tidak dieksploitasi secara
besar-besaran. Maka dari itu kampanye atau ajakan untuk memanfaatkan air
dengan bijaksana harus digalakkan, karena apa yang dilakukan oleh manusia pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
masa sekarang akan berdampak pada masa yang akan datang. Akan menjadi
sebuah ironi jika dimasa depan atau bahkan empat sampai enam tahun yang akan
datang komponen makhluk hidup tidak dapat menikmati air bersih lagi, karena
pada masa sekarang air digunakan dengan tidak bijaksana.
Sangat disayangkan apabila sumber daya alam yang menjadi kebutuhan
pokok makhluk hidup itu rusak karena penggunaan yang tidak bertanggungjawab.
Namun jika tidak ada pihak yang mengingatkan masyarakat untuk menggunakan
air dengan lebih hemat dan bijaksana, maka dimasa yang akan datang dapat
dipastikan tidak akan ada lagi sumber air yang layak pakai dan layak konsumsi.
Mengingat hal tersebut maka pembuatan media kampanye guna
mengkomunikasikan upaya menjaga kelestarian air agar tetap bersih dan layak
untuk dikonsumsi. Media Fotografi yang dibuat tidak sekedar bersifat informatif,
tetapi juga persuasif serta tetap memperhatikan nilai estetis. Sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan, maka perancangan konsep dan tema foto yang
baik sangat diperlukan untuk kampanye penghematan dan pelestarian air bagi
kehidupan di masa depan.
Penulis mengangkat tema air untuk masa depan dikarenakan keprihatinan
pribadi yang dialami penulis ketika melihat pencemaran air yang banyak terjadi di
wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penulis melihat secara langsung
masyarakat yang tinggal di bantaran sungai memanfaatkan air sungai untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, padahal air sungai itu tidak layak pakai karena
sudah tercemar oleh berbagai jenis limbah. Karya fotografi sebagai media
kampanye air untuk masa depan ini memiliki tujuan utama mengingatkan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
masyarakat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya dan
masyarakat Indonesia pada umumnya agar menjaga dan melestarikan kebersihan
air.
B. Rumusan Masalah
Pokok-pokok permasalahan yang didapat dalam perancangan ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang strategi komunikasi yang tepat dalam perancangan
kampanye Air Untuk Masa Depan yang efektif agar meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan air.
2. Bagaimana merancang konsep dan teknis fotografi yang tepat agar tujuan dari
kampanye Air Untuk Masa Depan ini dapat tercapai?
C. Tujuan Perancangan
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas mengenai kampanye
Air Untuk Masa Depan dapat diambil tujuan perancangan sebagai berikut:
1. Merancang strategi kampanye Air Untuk Masa Depan yang efektif untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan
air.
2. Merancang konsep dan teknis fotografi sebagai media utama dalam kampanye
Air Untuk Masa Depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
D. Target Audience
Penulis memperoleh pengamatan, target audience kampanye “Air Untuk
Masa Depan” dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Geografis
Mayoritas masyarakat yang tinggal di perkotaan, dengan kesibukannya yang
begitu padat, sehingga cenderung tidak memperhatikan keadaan lingkungan
sekitarnya. Kebanyakan masyarakat tidak memperhatikan apa yang mereka
lakukan pada masa sekarang akan membawa dampak dimasa yang akan
datang. Maka dari itu target audience dari kampanye “Air Untuk Masa
Depan” ini adalah masyarakat yang tinggal di diperkotaan. Kurangnya
kepedulian masyarakat akan pentingnya air dimasa sekarang dan masa
depan, informasi atau ajakan yang disampaikan dalam kampanye ini
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.
2. Demografi dan Sosiografi
Target audience kampanye “Air Untuk Masa Depan” adalah masyarakat
yang ada di perkotaan. Kemudian inividu yang tinggal diwilayah tersebut
dikelompokkan lagi berdasarkan usia produktif. Dikarenakan dalam usia ini
akan lebih mudah dalam menanamkan wujud kecintaan terhadap lingkungan,
khususnya air. Penduduk usia produktif biasanya akan lebih mudah diajak
dan dipengaruhi untuk melakukan sesuatu. Pada usia produktif pula
seseorang memiliki rasa keingintahuan yang besar, hal ini sangat diperlukan
untuk membuat kampanye ini lebih efektif, maka secara demografi dan
sosiografi ditentukan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
a. Umur : 15-25 tahun
b. Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan
c. Kelas sosial ekonomi : semua kalangan
d. Tingkat pendidikan : semua tingkat pendidikan
3. Psikografi
Profil Psikografi kampanye “Air Untuk Masa Depan” dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Mereka yang peduli akan kelestarian lingkungan hidup
b. Mereka yang peduli akan kesehatan
c. Mereka yang peduli akan masa depan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa target audience dari
kampanye “Air Untuk Masa Depan” merupakan masyarakat yang peduli akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup, tidak dibatasi dari kalangan
apa dan latar belakang pendidikan seperti apa.
E. Target Visual
Sebelum menentukan target visual, diperlukan adanya penentuan tema dan
konsep foto yang akan digunakan sebagai media kampanye, yaitu dengan
membatasi pada tema dan lokasi pengambilan gambar agar fotografi yang
digunakan sebagai media kampanye ini dapat benar-benar dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya air bagi kehidupan mahkluk hidup.
Pemilihan tema dan lokasi pengambilan gambar yang tepat harus diupayakan agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pesan-pesan informatif dapat dikomunikasikan dengan baik kepada khalayak,
dengan tetap memperhatikan nilai artistiknya.
Dalam kampanye ini, penulis merencanakan beberapa media, antara lain:
1. Media Kampanye Utama :
15 buah foto.
2. Media Kampanye Pendukung :
a. Brochure
b. Poster
c. Baliho
d. X- Banner
3. Merchandise
a. Stiker
b. Botol Minum
c. Kaos
d. Tas kain
F. Metode Pengumpulan Data
Perancangan media komunikasi visual merujuk pada data-data yang
diperoleh dari pihak yang terkait. Penentuan teknik pengumpulan data terkait erat
dengan jenis instrumen yang akan digunakan. Tujuan penelitian serta cakupan
sampel yang akan dijadikan sumber data sangat mempengaruhi pemilihan kita
akan jenis instrumen yang paling tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Metode-metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data
perancangan ini adalah:
1. Kajian Pustaka dan Literatur
Data diperoleh dari kumpulan dan observasi studi kepustakaan dan
buku-buku yang sesuai dengan permasalahan kajian. Kajian pustaka atau
literature review merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum
menentukan metodologi penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka
diperlukan agar peneliti dapat menemukan :
a. Landasan teori sebagai acuan dasar
b. Temuan-temuan hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan
sebelumnya
Kedua hal ini akan membantu peneliti dalam:
1. Membatasi ruang lingkup penelitiannya
2. Menemukan variabel-variabel penelitian
3. Menemukan teori atau konsep keterkaitan antar-variabel
4. Menemukan penjelasan yang dapat membantu peneliti dalam
menginterpretasikan hasil analisis data
Literatur yang dibutuhkan antara lain yang melingkupi tentang :
a. Metode pengumpulan data : Belawati, Tian dan Toha, Mohamad “Metode
Penelitian”.
b. Buku yang menjelaskan tentang apa itu air dan pentingnya air bagi
kehidupan makhluk hidup.
c. Buku yang menjelaskan tentang teknik-teknik fotografi dan edit foto.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Hasil kajian pustaka ini kemudian dianalisis dan disintesiskan menjadi
suatu kerangka pemikiran atau kerangka teori yang dijadikan dasar dalam
menentukan metodologi penelitiannya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan sebuah cara pegumpulan data dengan jalan
memberikan pertanyaan sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian. Wawancara ini akan dilakukan dengan
bapak Sutopo S.Sos. I selaku Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta.
Data dari wawancara yang dilakukan dapat digunakan untuk
melengkapi data observasi dan untuk memperoleh data resmi dari petugas
yang berwenang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Perancangan
1. Definisi Perancangan
Kata perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian
mendapatkan awalan per- dan akhiran -an. Sehingga terbentuklah kata
perancangan. Perancangan dapat diartikan proses, cara, perbuatan merancang,
merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2007: 927)
a. Pengertian perancangan menurut bahasa :
1. DESIGNOSE, dari bahasa latin yang artinya memotong dengan gergaji
atau tindakan menakik atau memberi tanda. Maksudnya untuk memberi
citra pada objek tertentu.
2. DESIGNARE, dari Bahasa Perancis yang artinya menandai, memisahkan.
Maksudnya menghilangkan kesimpangsiuran.
3. DESIGN, dari Bahasa Inggris yang artinya memikirkan, menggambar
rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru.
b. Proses - proses perancangan Menurut Kotler dan Andreasen antara lain :
1. Menentukan objektif, misi dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang
memerlukan peran pemasaran strategis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat ditunjukkan
oleh pemasaran untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.
3. Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari
organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau
menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisis lingkungan
eksternalnya.
4. Menentukan misi, objektif, dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode
perencanaan yang akan datang.
5. Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang
spesifik.
6. Menempatkan sistem dan struktur organisasi yang perlu dalam fungsi
pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipastikan.
7. Menetapkan rincian dan taktik untuk untuk melaksanakan strategi pokok
dalam masa perencanaan, termasuk jadwal kegiatan, dan tugas tanggung
jawab tertentu.
8. Menetapkan patokan untuk mengukur hasil sementara dan hasil akhir
program.
9. Melaksanakan program yang telah direncanakan.
10. Mengatur kinerja dan mengatur strategi pokok, rincian taktis, atau
keduanya jika diperlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
B. Tinjauan tentang Kampanye
1. Definisi Kampanye
Kampanye dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi
masyarakat dengan merencanakan serangkaian kegiatan/ usaha tertentu, untuk
mencapai tujuan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Kampanye bersifat non
profit atau tidak menguntungkan yang pada umumnya bertujuan untuk memberi
informasi dan penerangan, serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka
pelayanan. Hal ini juga berarti mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi
dan bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Selain itu, kampanye
layanan masyarakat biasanya memberikan pesan-pesan sosial untuk
membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus
mereka hadapi.
Pengertian Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah :
a. Gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, mengadakan aksi dan
sebagainya.
b. Berkampanye artinya mengadakan gerakan secara serentak untuk melawan,
mengadakan aksi dan sebagainya.
c. Kampanye promosi artinya kampanye yang diadakan dalam rangka promosi
untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan.
Kampanye umumnya dilakukan dengan slogan, pembicaraan, barang
cetakan, penyiaran barang rekaman berbentuk gambar atau suara, simbol-simbol,
pada sistim politik totaliter, otoliter kampanye sering dan biasa dilakukan kedalam
bentuk tindakan teror, intimidasi, propaganda atau dakwah. Kampanye dapat juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
dilakukan melalui internet, untuk sebuah rekayasa pencitraan kemudian
berkembang menjadi upaya persamaan pengenalan sebuah gagasan atau isu
kepada suatu kelompok tertentu yang diharapkan mendapatkan feedback atau
timbal balik atau tanggapan.
Media kampanye merupakan salah satu cara penyampaian pesan yang
bersifat mengajak atau persuasif, dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan
dari masyarakat luas. Kampanye dianggap sebagai media yang mampu
memprovokasi masyarakat luas agar mau mengikuti apa yang disampaikan.
Menurut Lesie B. Snyder (2002), kampanye komunikasi merupakan
aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan untuk
khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan tertentu. Aktivitas komunikasi dalam berkampanye biasanya berkaitan
dengan suatu tujuan apa, kepada siapa, dan dalam rangka apa kampanye itu
dilaksanakan.
2. Jenis-jenis kampanye
Lesie B. Snyder membagi jenis-jenis kampanye sebagai berikut:
a. Product-Oriented Campaign
Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya
dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu
peluncuran produk yang baru.
b. Candidate-Oriented Campaign
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon kandidat untuk
kepentingan kampanye politik.
c. Ideologi or Cause- Oriented Campaign
Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan
berdimensi perubahan sosial.
3. Fungsi Kampanye
Adapun fungsi kampanye sendiri adalah untuk menyampai suatu pesan
yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat atau mempengaruhi masyarakat
dapat mengerti maksud dan tujuan dari apa yang ingin dikomunikasikan,
berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang
terkait pada suatu kampanye adalah :
a. Adanya suatu aksi, dalam hal ini yang dimaksud adalah demonstrasi yang
dilakukan secara serentak untuk menuntut apa yang mereka inginkan
kepada pihak yang bersangkutan.
b. Pesan dalam suatu kampanye. Pesan adalah hal yang sangat erat kaitannya
karena apabila pesan yang disampaikan tidak jelas atau tidak sampai pada
targer sasaran, maka kampanye tersebut gagal.
c. Unsur persaingan dalam suatu perebutan kedudukan maka dilakukan
kampanye yang bertujuan agar mereka terpilih dalam massa serta
mendapat kedudukan yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
d. Promosi merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam kampanye
karena promosi merupakan bagian dari kampanye, seperti dalam penjualan
suatu produk atau produk iklan.
4. Proses Perancangan Kampanye
Dalam proses perancangan sebuah kampanye, agar bisa mendapat hasil
yang sesuai dengan apa yang diharapkan, memerlukan sebuah proses perencanaan
yang baik. Perencanaan adalah alat bantu untuk bekerja secara efektif dan efisien .
Perencanaan ini diperlukan untuk mendapatkan program taktis yang dapat
dievaluasi keefektifannya. Perencanaan tersebut oleh Anne Gregory (2001:6)
dirumuskan menjadi lima pertanyaan dasar yang akan sangat membantu dalam
membuat perencanaan kampanye. Lima pertanyaan itu adalah:
a. Apa yang ingin saya capai?
Apa yang menjadi tujuan kampanye
b. Dengan siapa saya ingin berbicara?
Siapa publik dari kampanye
c. Apa yang saya ingin katakan?
Pesan apa yang ingin disampaikan dalam kampanye tersebut
d. Bagaimana saya menyampaikannya?
Mekanisme yang bisa dipakai untuk menyampaikan pesan.
e. Bagaimana saya tahu saya telah mengerjakannya dengan benar?
Evaluasi yang dilakukan setelah program kampanye berlangsung
Dan untuk menjawab pertanyaan di atas ada dua persyaratan utama:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
1. Informasi
Mengumpulkan dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai
tugas yang harus dilakukan, riset dan analisis yang mendalam bisa menjadi
senjata utama untuk mendapatkan informasi.
2. Strategi
Adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program atau kampanye.
Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide
utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi dapat diperoleh atau
dirumuskan melalui Informasi dan data-data yang telah terkumpul yang
kemudian digunakan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip dan kekuatan
utama dari program tersebut.
Kampanye merupakan sebuah aktivitas promosi berupa pesan-pesan serial
bertema yang terencana dari sebuah merek kepada sasaran yang spesifik melalui
beragam alat komunikasi dalam sebuah periode. Ciri-ciri kampanye diantaranya
berkesinambungan, sasaran dapat melihat atau mendengar atau membaca hanya
satu tema dari beragam alat komunikasi tersebut. Kampanye adalah keinginan
seseorang untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah laku orang lain dengan
daya tarik komunikatif.
Dalam melaksanakan kampanye ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan, antara lain:
a. Perkirakan terlebih dahulu kebutuhan, tujuan yang akan dicapai, dan
kemampuan dari khalayak sasaran.
b. Rencanakan kampanye secara sistematis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
c. Lakukan evaluasi secara terus-menerus.
d. Gunakan media masa dan komunikasi interpersonal.
e. Pilihlah media masa yang tepat untuk mencapai khalayak sasaran.
(Rachmadi, 1994: 135)
Sebelum profesional hubungan masyarakat memutuskan bagaimana dan
apa yang dikomunikasikan ke satu publik spesifik, situasi dan khalayaknya harus
diteliti dan dianalisis. Kampanye hubungan masyarakat biasanya dijalankan
menggunakan rumus R-A-C-E (reasearch, analyze, create, dan evaluate). Pada
tahap riset, satu tim hubungan masyarakat bisa melakukan jajak pendapat dan
survey untuk menentukan sikap khalayak sekarang terhadap sebuah perusahaan,
produk, atau masalah. Setelah sikapnya dipahami, satu kampanye akan
direncanakan untuk menyampaikan tujuan-tujuan organisasi.
5. Kampanye Sosial
Kampanye sosial mempunyai tujuan untuk melakukan perubahan-
perubahan sosial. Pengertian kampanye untuk perubahan sosial adalah usaha yang
terorganisasi yang dipimpin oleh sebuah grup atau change agent yang mempunyai
keinginan untuk membujuk orang lain atau target adopter agar menerima,
memodifikasi atau meninggalkan ide-ide tertentu, perilaku tertentu, praktek-
praktek dan tingkah laku . Rice dan Atkin mengidentifikasi kondisi-kondisi untuk
mendukung sebuah kampanye sosial, yaitu (Venus, 2004: 138):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a. Peran media masa. Media massa dianggap efektif dalam menciptakan
kesadaran, meningkatkan pengetahuan, dan mendorong khalayak
berpartisipasi dalam proses kampanye.
b. Peran komunikasi antar pribadi. Bentuk komunikasi ini dipandang sebagai
instrument penting dalam menciptakan perubahan perilaku dan
memelihara kelanggengan perubahan tersebut.
c. Karakteristik sumber dan media. Keredibilitas sumber memberikan
kontribusi yang besar bagi pencapaian tujuan kampanye. Demikian pula
halnya dengan pemanfaatan media komunikasi yang tepat yang sejalan
dengan kebiasaan bermedia khalayak.
d. Evaluasi formatif. Evaluasi diarahkan untuk mengevaluasi tujuan dan
efektifitas pesan kampanye.
e. Himbauan pesan. Dalam hal ini pesan harus dirancang secara spesifik agar
mampu menghimbau nilai-nilai individual.
f. Perilaku preventif. Dimana hasil kampanye tidak dirasakan secara
langsung maka harus diupayakan suatu manfaat untuk menyadarkan
khalayak.
g. Kesesuaian waktu, aksesibilitas dan kecocokan. Agar efektif pesan-pesan
kampanye harus disampaikan pada saat yang tepat, budaya yang sesuai
dan melalui media yang tersedia di lingkungan khalayak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Lain halnya Kotler & Roberto (Venus, 2004: 131), mengidentifikasi faktor
penghambat dari kampanye sosial adalah :
1. Program-program kampanye tersebut tidak menetapkan khalayak
sasarannya secara tepat.
2. Pesan-pesan pada kampanye yang gagal umumnya juga tidak cukup
mampu memotivasi khalayak untuk menerima dan menerapkan gaasan
yang diterima.
3. Lebih dari itu pesan-pesan tersebut juga tidak memberikan semacam
petunjuk bagaimana khalayak harus mengambil tindakan yang diperlukan.
4. Kegagalan pada sebuah program kampanye yang berorientasi perubahan
sosial juga dapat terjadi karena pelaku kampanye terlalu mengandalkan
media massa tanpa menindak lanjutinya dengan komunikasi antar pribadi.
5. Anggaran untuk membiayai program kampanye tersebut tidak memadai
sehingga pelaku kampanye tidak bisa berbuat secara total.
C. Tinjauan tentang Desain
1. Definisi Desain
Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan
baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki
arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda,
“desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu
berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam
aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran,
brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini,
proses secara umum juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul
istilah “perancangan proses”. Salah satu contoh dari perancangan proses adalah
perancangan proses dalam industri kimia.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam
desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi
simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain
komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk
kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan atau
rancangan, dan disiplin ilmu yang digunakan atau desain. Unsur dalam desain
grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur
tersebut termasuk shape, bentuk atau form, tekstur, garis, ruang, dan warna
membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti
keseimbangan atau balance, ritme atau rhythm, tekanan atau emphasis, proporsi
atau proportion dan kesatuan atau unity, kemudian membentuk aspek struktural
komposisi yang lebih luas.
Secara etimologis kata desain berasal dari kata designo bahasa Itali yang
artinya gambar (Jervis, 1984). Menurut Widagdo (1993) Desain adalah salah satu
manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan produk nilai-nilai untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
status kurun waktu tertentu. Menurut The Columbia Encyclopedia pengertian
desain dibagi menjadi 3 :
a. Merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa, dan ruang dalam
satu kesatuan.
b. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional, seperti arsitektur, desain
produk industri, dan lain-lain, atau dapat pula sebagai ekspresi estetis yang
bersifat pribadi.
c. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni, atau merupakan elemen-
elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.
2. Prinsip Dasar Desain
Dalam mencipta sebuah iklan, diperlukan prinsip atau dasar untuk menciptakan
satu kesatuan yang dapat menunjang sebuah iklan.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain :
a. Kesatuan atau Unity
Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk
keseluruhan layout.
b. Keberagaman atau Variety
Iklan, selayaknya tidak menimbulkan kesan monoton. Dalam suatu layout
harus ada suatu perubahan dan pengkontrasan seperti menggunakan jenis
huruf tebal dan medium, memanfaatkan ruang kosong, dan pemanfaatan
gambar-gambar.
c. Keseimbangan atau Balance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Keseimbangan simetris dapat dicapai dengan pembagian, sehingga suatu
rancangan atau design dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama,
seperempat bagian , dan seterusnya.
d. Irama atau Ritme
Satu perangkat sederhana adalah memasukkan teks pada setiap awal
paragraf seperti dalam buku atau laporan surat kabar, sehingga mata
pembaca diarahkan dari paragraf yang satu ke paragraf berikutnya. Namun
demikian, aliran secara keseluruhan terhadap desain mesti menyiratkan
irama yang nyaman.
e. Hukum Harmoni atau Harmony
Dalam rancangan atau layout iklan selayaknya tidak ada kekontrasan yang
menyolok, membosankan, serta menyentak. Biasanya, seluruh unsur iklan
harus harmonis, serta membantu menciptakan kesatuan.
f. Proporsi atau Proportion
Hal ini khususnya berkenaan dengan jenis ukuran huruf yang digunakan
untuk lebarnya naskah atau copy iklan.
g. Skala atau Scale
Jarak pengkihatan atau visibility tergantung pada skala nada serta warna.
Warna menyolok biasanya ditampilkan oleh warna primer. Hukum skala
dapat digunakan dengan desain tipografis ketika headline atau judul serta
subheading atau subjudul dibuat kontras dengan area warna abu-abu dari
huruf teks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
h. Penekanan atau Emphasis
Sebuah iklan dapat dibuat sehingga tampak menarik, jika ada penekanan
seperti jenis huruf tebal atau misalnya kata-kata tertentu diberi penekanan
dengan menggunakan warna lain.
3. Daya Tarik Desain
Dikarenakan pentingnya iklan dalam berbagai bidang untuk
menginformasikan maupun menarik masyarakat, maka desain iklan yang baik
harus mengacu pada daya tarik fisik maupun pesan yang disampaikan, antara lain :
a. Daya Tarik Fisik
Adalah penampilan luar ilustrasi yang menyertai suatu iklan (Liliweri,
1992). Aspek yang terkandung disini meliputi :
1) Gambar berupa ilustrasi dan foto
Emosi secara psikologis cukup bagus diekspresikan dalam gambar.
Sebuah gambar lebih mampu untuk mendramatisir sehingga lebih
mudah mempengaruhi perasaan manusia.
2) Warna
Warna mempunyai reaksi penting dalam karakteristik kepribadian dan
lebih berbicara pada tataran emosi. Pemilihan warna yang baik akan
menimbulkan respon positif bagi komunikan.
3) Komposisi
Pengaturan elemen-elemen atau susunan dalam gambar ilustrasi/foto.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4) Ukuran Iklan
Iklan cetak dengan ukuran besar lebih efektif dan lebih dapat merebut
perhatian khalayak dan mempertajam ingatan masyarakat terhadap
iklan yang disampaikan.
b. Daya Tarik Pesan
Adalah kemampuan kata-kata untuk menarik perhatian khalayak.
Iklan harus memperhatikan struktur iklan, gaya pesan, dan appeals pesan
yang mengacu pada motif psikologis yang terkandung dalam pesan.
Agar iklan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat meningkatkan
angka penjualan produk yang ditawarkan, maka pesan iklan harus
memenuhi syarat yang dikenal dengan SPURS, yaitu :
1) Selling Idea
Yaitu ide dalam iklan tersebut harus dapat menjual barang atau jasa
yang ditawarkan.
2) Persuative
Yaitu iklan yang disampaikan bersifat membujuk sehingga dapat
menimbulkan desire.
3) Unexpected
Yaitu ide yang ditampilkan dalam iklan adalah hal–hal yang tak
terduga, gila - gilaan, spektakuler dan luar biasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4) Relevant
Yaitu iklan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang
produk yang ditawarkan.
5) Simple
Yaitu iklan yang disampaikan harus membentuk satu persepsi atas
produk atau tujuan yang diiklankan.
4. Ruang Lingkup Desain
Adapun ruang lingkup desain komunikasi visual ini diantaranya meliputi :
a. Desain Grafis Periklanan atau Advertising
b. Animasi
c. Desain Identitas Usaha atau Corporate Identity
d. Desain Marka Lingkungan atau Environmental Graphics
e. Desain Multimedia
f. Desain Grafis Industri atau Promosi
g. Desain Grafis Media digunakan dalam pembuatan buku, surat kabar,
majalah, dan lain-lain.
h. Cergam atau Komik dan Karikatur
i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi
Menurut Umar Hadi (2007 : 12) tugas Desain Komunikasi Visual atau
pelakunya yang disebut desainer adalah mengidentifikasi hingga akhirnya
memilih dan memutuskan simbol atau tanda yang sesuai dengan konteksnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
D. Tinjauan tentang Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari
komunikasi. Hal tersebut dikarenakan komunikasi merupakan hal yang paling
dasar yang pasti dilakukan oleh setiap manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Adapun pengertian komunikasi ada banyak teori
diantaranya adalah sebagai berikut : M. Gani dalam buku “Komunikasi Dalam
Praktek” menerangkan bahwa komunikasi adalah hubungan dengan kata-kata,
surat atau pesan, pertukaran pikiran atau opini. (Gani, 1978;41) William Albig
dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa
komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti. (Albig,
1978;52) Noel Gist dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik”
menerangkan bahwa komunikasi adalah proses yang mana seorang komunikator
mengoper stimuli untuk merubah tingkah laku komunikan yang lain. Sedangkan
yang dimaksud lambang-lambang dari proses komunikasi adalah tanda-tanda yang
berarti sesuatu, karena merupakan pencerminan kenyataan obyektif yang berada
di sekeliling kita. Adapun jenis lambang yang digunakan dalam komunikasi
adalah bahasa, gambar, gerak-gerik dan sikap.
Komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang
berarti ”sama” yang salam bahasa Inggris disebut common. Komunikasi dianggap
sebagai proses menciptakan suatu kesamaan atau commonnes atau suatu kesatuan
pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kesamaan pemikiran ini
membutuhkan adanya hubungan saling berbagi atau sharing antara pengirim atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
pengiklan, misalnya dengan penerima atau konsumen, (Terence A. Shimp, 2003 :
162-163).
2. Proses Komunikasi
Menurut Courtland dan Jhon V. Thil proses komunikasi terbagi menjadi
lima tahap, yaitu :
a. Pengiriman mempunyai suatu ide atau gagasan
b. Ide atau gagasan diubah menjadi suatu pesan
c. Proses pemindahan pesan
d. Penerima menerima pesan
e. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.
Dari pengertian komunikasi diatas tampak adanya komponen atau unsure-
unsur yang dicakup yang merupakan syarat terjadinya komunikasi. Dalam bahasa
komunikasi komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang
3. Komunikan : Orang yang menerima pesan
4. Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan
5. Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan
6. Decoding : Proses ketika komunikan mengartikan symbol-simbol
7. Encoding : Penulisan dalam bentuk sandi yang merupakan proses
pengungkapan pendapat yang berhubungan dengan produk dalam
bentuk-bentuk simbol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
8. Umpan balik : Bagaimana caranya agar supaya pesan yang disampaikan
komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan
3. Sarana dan Alat Komunikasi
Mengenai sarana komunikasi atau alat komunikasi sebagian besar kita
telah mengetahuinya, dalam komunikasi kita membaginya menjadi dua bagian
yaitu :
a. Komunikasi secara Non Visual
Adalah komunikasi yang dilakukan dengan media selain visual
atau alat pengelihatan. Media komunikasi secara non visual diantaranya
adalah : alat bunyi-bunyian, radio, tape recorder, dan lain-lain.
b. Komunikasi secara Visual
Adalah komunikasi yang menggunakan alat yang bisa ditangkap
secara visual atau indera penglihatan. Alat-alat visual adalah alat-alat
yang dapat memperlihatkan rupa ata bentuk yang kita kenal sebagai alat
peraga.
1) Alat visual dua dimensional
Alat visual dua dimensional adalah alat yang dapat memperlihatkan
rupa atau bentuk pada bidang dua dimensional. Pada bidang
transparan, contohnya slide, lembaran transparan untuk overhead
projector. Pada bidang yang tidak transparan contohnya ; poster,
gamar majalah, koran dan lain-lain.
2) Alat visual tiga dimensional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Disebut tiga dimensional karena memiliki ukuran panjang, lebar dan
tinggi, contohnya dealer help, packaging, totem sign dan lain
sebagainya.
5. Media penunjang komunikasi dalam periklanan
Media-media periklanan yang berkonsep visual akan dipilah-pilah menjadi
media primer dan sekunder, dalam pelaksanaan kegiatan promosi. Media primer
akan digunakan dengan pertimbangan bahwa media tersebut akan sangat efektif
bila digunakan dengan memperhatikan masalah target audience dan segmentasi.
Sedangkan media sekunder, digunakan sebagai media pendukung yang akan
digunakan setelah media primer.
a. Media Cetak
Media cetak dalam hal ini adalah segala jenis media yang proses
reproduksinya menggunakan proses cetak. Media cetak mengutamakan
pesan-pesan visual yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata,
gambar, atau foto dalam tata warna. Kelebihan menggunakan media cetak
adalah media yang menyampaikan pesan tersebut akan sampai secara
langsung kepada target yang disasarnya, sehingga kegiatan promosi
tersebut akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam membidik
sasarannya. Disamping kelebihan tersebut, penggunaan media cetak
tersebut juga memiliki kekurangan, antara lain memiliki nilai waktu yang
terbatas dan pendek, karena media tersebut bisa juga langsung diabaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b. Media Elektronik
Penggunaan media ini untuk berpromosi akan sangat memperhatikan
faktor anggaran kegiatan. Penggunaan media elektronik sekarang ini
memang memiliki keuntungan yang besar, karena remaja pada umumnya
gemar menonton televisi, mendengarkan radio, dan online di dunia maya
atau internet.
1) Televisi
Penggunaan televisi dalam berpromosi mempunyai nilai tambah karena
televisi mampu untuk menampilkan sesuatu yang berkesan nyata, baik
suara maupun gambarnya, apalagi dengan penayangan yang diulang-
ulang, sehingga akan bisa diingat lebih lama oleh konsumen. Iklan spot
10, 20, 30, atau 60 detik dijual oleh stasiun-stasiun, baik untuk
pengiklan lokal maupun nasional. Pengiklan lokal biasanya
memanfaatkan bentuk iklan ini. Kekuatan iklan televisi ini terutama
terletak pada kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat
luas, selain itu televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk
mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan calon konsumen
lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produk atau jasanya
di televisi daripada tidak yang tidak sama sekali. Sedangkan kelemahan
iklan televisi terletak pada biaya yang besar dan kemungkinan iklan di
televisi menjangkau pasar yang tidak tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2) Radio
Penggunaan radio dalam berpromosi juga bisa digunakan. Daerah
Surakarta dan sekitarnya telah banyak berdiri radio-radio swasta dengan
jangkauan siaran daerah tersebut atau siaran lokal. Oleh karena itu
meskipun iklan radio mudah dimengeti karena tidak memerlukan
kemampuan membaca dan jangkauan khalayak sasarannya yang besar
dan pada waktu yang bersamaan serta biaya yang cukup murah, namun
iklan radio hanya bersifat audio saja, tanpa ada unsur visual.
3) Internet
Media internet merupakan media baru yang sedang dikembangkan
untuk digunakan dalam kegiatan promosi. Kaum remaja pun menyukai
kegiatan yang berkaitan dengan internet, seperti browsing, chatting, dan
sebagainya. Dalam menggunakan media ini untuk berpromosi, memiliki
keuntungan seperti pesan yang disampaikan akan sampai kepada
sasaran yang dituju dengan efektif, karena nantinya iklan akan dipasang
pada situs-situs yang disukai remaja sehingga akan lebih efektif
penyampaiannya.
c. Media Event
Penggunaan media event sebagai sarana berpromosi memang sangat
diperhitungkan. Selain itu, media ini juga akan dinilai efektif karena
sasaran yang dituju dapat terseleksi langsung oleh jenis event yang
diadakan. Event-event ini dapat dirancang tersendiri oleh perusahaan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
bersangkutan dengan menggunakan jasa event organizer atau dapat hanya
berperan sebagai sponsor utama.
d. Through The Line Media
Pada dasarnya Through The Line Media adalah pemanfaatan semua bentuk
media yang sesuai dengan perilaku konsumen untuk mencapai tujuan
kampanye periklanan. Through the Line Media bisa membantu dengan
cara menghidupkan merk dan interaksi yang langsung dengan konsumen
dengan memberi tahu keuntungannya secara langsung dalam waktu yang
tepat. Through the Line Media bisa diterapkan dengan mengamati secara
teliti keseharian konsumen, dimana saja calon konsumen, khususnya para
target primer biasanya banyak berada, di mana mereka paling sering
memikirkan dan memakai merek tersebut dan memaksimalkan
penggunaan media yang ada di sekitar lingkungan mereka berada.
Contohnya antara lain iklan atau slogan iklan yang dipasang pada dasar
gelas atau dasar botol yang hanya terbaca saat air di dalamnya sudah habis
diminum, dan sebagainya.
e. Ambience Media
Adalah suatu metode komunikasi dan periklanan yang dirancang untuk
meraih kelompok target audience melalui cara yang tidak biasa dan tidak
terduga. Ambience media merupakan sektor baru dan menarik di dalam
industri periklanan yang menawarkan pesan kreatif dan kuat melalui
medium iklan diluar bentuk-bentuk iklan mainstream atau tradisional,
seperti iklan televisi, radio, poster, dan sebagainya.. Berbagai format atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
bentuk ambience media sekarang tersedia sebagai penunjang disiplin
komunikasi, periklanan, direct marketing, public relation, event marketing,
sponsorship, dan sebagainya. Ambience media juga berhubungan dengan
area-area pusat perbelanjaan, restauran-restauran terkenal, dan publik area
yang biasa dikunjungi masyarakat. Ambience media dapat diterapkan
melalui pemasangan iklan di tempat-tempat yang tidak terduga, dimana
calon konsumen merasa surprise dan unexpected saat melihat iklan
tersebut, namun dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk terus
memperhatikan dan mengenalnya lebih jauh apa yang ditawarkan dalam
iklan tersebut.
Komunikasi adalah sarana yang menghubungkan antar manusia lewat
perantaraan media. Sedangkan visual adalah sesuatu yang bersifat kasat mata.
Dengan demikian, desain komunikasi visual adalah perancangan yang
menghubungkan antar manusia lewat perantara media yang bersifat kasat mata.
Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari
konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk
menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-
elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf serta komposisi
warna serta layout yang dapat diartikan tata letak atau perwajahan. Dengan
demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran
penerima pesan. (Adi Kusrianto, 2007:2).
Perjalanan kreatif desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari
seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan sebagai bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
informasi komunikasi visual diawali dengan menemukenali permasalahan
komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang
berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan
visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi
verbalvisual yang fungsional, persuasif, artistik, estetik, dan komunikatif. Artinya,
menurut Sumbo Tinarbuko (1998 : 66), Desain komunikasi visual dapat dipahami
sebagai salah satu upaya pemecahan masalah dalam komunikasi atau komunikasi
visual untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru diantara desain yang
baru.
E. Tinjauan Media
Media adalah alat atau sarana komunikasi untuk penyampaian pesan
pengiklan kepada konsumen dalam bentuk cetak maupun audio visual. (Kamus
Istilah Periklanan Indonesia, 1996, Jakarta : PT Balai Pustaka Utama). Menurut M.
Suyanto (2004 : 21) yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah
jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal tersebut harus dipertimbangkan
pula biaya, keunggulan, dan keandalannya. Menurut Kustadi Suhandang (2005 :
86) ”untuk memperluas khalayak sasaran, tentunya media yang perlu digunakan
adalah media massa”. Berbeda dengan media personal communication, media
massa terbagi dalam tiga golongan menurut sifatnya, yaitu yang bersifat auditif
atau lisan yang juga disebut the spoken word, bersifat visual atau perpaduan
gambar atau tulisan dengan suara. Namun kini orang banyak mengenalnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
sebagai media cetak seperti surat kabar, majalah, dan barang-barang cetakan
lainnya dan media elektronik seperti radio, televisi, film dan Internet.
F. Tinjauan Fotografi
1. Pengertian Fotografi
Fotografi dalam bahasa Inggris disebut dengan photography, photography
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Fos yang memiliki arti Cahaya dan
Grafo yang memiliki arti melukis atau menulis. Sehingga fotografi memiliki arti
proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Dalam seni
rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media
cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk
menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan
cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka terhadap cahaya.
Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya,
tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan
sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah
dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan
identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan, medium pembiasan
ini selanjutnya disebut lensa.
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan
gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran
pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
tersebut dengan merubah kombinasi ISO atau ASA atau ISO Speed, Diafragma
atau Aperture, dan Kecepatan Rana atau Speed. Kombinasi antara ISO, Diafragma
& Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur atau Exposure. Di era fotografi
digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan
berkembang menjadi Digital ISO.
2. Cabang Fotografi
Fotografi memiliki banyak cabang atau kekhususan berdasarkan pada
subyek fotografinya, diantaranya adalah :
a. Fotografi Alam Nature atau Landscape
b. Fotografi Satwa
c. Fotografi Dokumentasi
d. Fotografi Jurnalistik, foto Jurnalistik adalah foto yang merekam suatu
berita, biasanya foto jenis ini terpasang di media cetak sperti koran dan
majalah.
e. Fotografi Seni atau Fine Art
f. Fotografi Studio
g. Fotografi Udara atau Aerial
h. Fotografi Komersial
i. Fotografi Interior
j. Fotografi Fashion
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3. Pengertian Kamera
Kamera adalah alat yang paling populer dalam aktivitas fotografi, nama
kamera didapat dari Camera Obscura bahasa Latin dari “ruang gelap”.
Mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan
berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern. Karena pada saat itu
tidak ada cara untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual
mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu piranti untuk
membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.
4. Fungsi Fotografi
Untuk mengetahui apa saja bidang-bidang yang memerlukan fotografi
dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang memerlukan foto, sebagaimana
diuraikan dibawah ini :
a. Karya foto merupakan suatu dokumentasi yang bisa disimpan dalam kurun
waktu tertentu. Hampir semua aktivitas manusia dengan berbagai
kehidupannya, bisa difoto untuk dijadikan dokumentasi.
Kalau diperkantoran, aktivitas tersebut misalnya acara seminar, workshop
dan lain-lain. Sedangkan dalam lingkup keluarga seperti pesta pernikahan,
ulang tahun, kelahiran atau kematian salah seorang anggota keluarga.
b. Fungsi foto untuk kelengkapan administrasi kependudukan dan lainnya,
seperti pembuatan KTP, SIM, Pasport, Bukti Surat Nikah, ijazah dan
sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Untuk pengadaan foto-foto tersebut, diperlukan fotografer yang mampu
memotret wajah subjek dengan baik dan jelas. Ini tentu tidak bisa semua
fotografer mampu melakukannya.
c. Pemotretan untuk pembuktian telah terjadinya suatu masalah atau perkara
yang dapat dijadikan informasi atau data untuk memperkuat pembuktian di
pengadilan.
Pemotretan ini biasanya dilakukan oleh aparat kepolisian, atau fotografer
yang dimintai bantuannya untuk memotret sesuatu. Pemotretan biasanya
dilakukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) atau terhadap barang bukti
yang ditemukan.
d. Fungsi foto sebagai pelengkap artikel di media cetak. Pemotretan ini
biasanya dilakukan oleh wartawan foto atas permintaan redaktur.
Misalnya untuk melengkapi artikel tentang terjadinya kesulitan sebagian
masyarakat dalam mendapatkan minyak tanah. Agar artikel tersebut
menarik, maka artikel tersebut dilengkapi dengan foto yang
menggambarkan antrian calon pembeli minyak tanah.
e. Foto jurnalistik atau foto berita dapat dikatakan suatu foto yang
mempunyai nilai berita tinggi, yang menggambarkan fakta dan isinya
sangat aktual peristiwanya.
Foto Jurnalistik pada dasarnya bukan hanya monopoli wartawan foto yang
bisa membuatnya, masyarakat biasa pun bisa membuat dan mengirim ke
media, sepanjang foto memenuhi kaidah jurnalistik dan memang layak
untuk dimuat sebagai foto berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
f. Foto-foto untuk bahan dasar pembuatan poster, poscard, brosur, leaflet,
flyer dan sebagainya. Foto-foto ini biasanya digunakan untuk keperluan
pameran dan penerangan masyarakat.
Untuk menghasilkan foto-foto tersebut, biasanya fotografer di suatu
lembaga atau institusi yang melakukan hunting langsung ke lapangan. Jika
instansi tersebut tidak memiliki fotografer yang mumpuni, biasanya akan
dicari fotografer dari luar, untuk melakukan pemotretan sesuai permintaan.
g. Fungsi foto untuk kegiatan promosi, seperti memasarkan rumah mewah,
mobil dan sepeda motor keluaran terbaru, objek wisata, kamera,
handphone dan sebagainya.
Mengingat pentingnya citra dan daya tarik suatu produk untuk menarik
konsumen agar mau membeli, foto-foto untuk bahan pembuatan iklan
biasanya dibuat sangat menarik dan sempurna, sehingga hanya beberapa
gelintir fotografer saja yang mampu memotretnya.
h. Pemotretan peragaan busana. Dalam acara ini pun tidak semua fotografer
mampu menghasilkan gambar yang baik dan menarik.
Dalam pemotretan ini sangat diperlukan gambaran yang jelas dan detail
dari hasil rancangan karya seorang designer.
i. Foto-foto untuk bahan presentase pimpinan. Misalnya di kantor
pemerintahan, perusahaan, lembaga masyarakat dan sebagainya.
Seorang pengusaha real estate atau perumahan, tentu akan sangat terbantu
jika presentase kepada pihak perbankan yang memberi modal atau calon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
konsumen, mampu menyajikan gambar-gambar proyek perumahan yang
sedang dibangun, dibanding jika hanya menggunakan kata-kata saja.
j. Foto-foto untuk bahan dasar pembuatan sablon seperti pencetakan buku-
buku, spanduk, kaos, topi dan lain-lain.
Pemotretan dan pembuatan bahan cetakan dari sablon ini semakin semarak,
seiring dengan ramainya pemilihan kepala daerah (pilkada) di tanah air.
Foto-foto tersebut sangat diperlukan untuk kegiatan kampanye.
k. Fungsi foto untuk bahan evaluasi kegiatan. Hal ini sering dilakukan, baik
ketika proyek baru dimulai, maupun di dalam proses pelaksanaannya.
Melalui foto-foto yang dibuat dalam kurun waktu tertentu, akan dapat
diketahui, apakah pembangunan yang dibuat sesuai dengan rencana, atau
melenceng, sehingga bisa cepat diperbaiki.
Fungsi foto untuk bahan evaluasi juga sering digunakan untuk mengetahui
perkembangan pertumbuhan anak. Sebelum seorang anak mengikuti
program perbaikan Gizi, seorang anak diukur tinggi dan berat badannya,
setelah program berjalan 6 bulan atau 1 tahun, kemudian anak di foto
kembali sehingga terlihat hasilnya. Dari uraian di atas, jelas bahwa bidang
kegiatan fotografi sangat luas, dan terbuka bagi para pemotret untuk
menekuninya. Selanjutnya, bagaimana para pemotret meningkatkan
kualitas hasil pemotretan dan mengisi peluang menjadi fotografer seperti
yang dibutuhkan masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
5. Fungsi Fotografi Dalam Desain Komunikasi Visual
Dalam desain komunikasi visual, fotografi memiliki peranan yang sangat
penting karena aspek foto merupakan aspek yang paling sering digunakan dalam
media visualisasi suatu karya. Misalnya dalam pembuatan sebuah poster tentang
suatu acara, poster itu akan terlihat lebih menarik jika menggunakan foto sebagai
ilustrasinya, atau misalnya dalam pembuatan sebuah buku menu, maka foto akan
sangat diperlukan sebagai daya tarik dari sebuah restoran, foto makanan yang
ditampilkan akan memudahkan konsumen dalam memilik makanan yang akan
mereka pesan.
Fotografi merupakan aspek yang sangat diperlukan dalam Desain
Komunikasi Visual, tanpa adanya materi foto seringkali komunikasi yang
disampaikan tidak dapat diterima dengan baik, karena foto seringkali menjadi
point of interest dari suatu karya desain.
G. Tinjauan tentang Air untuk Masa Depan
1. Air
Air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan
yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen, air juga disebut benda
cair yg biasa terdapat di sumur, sungai, danau yang mendidih pada suhu 100o C.
Air juga disebut zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang terdapat di bumi. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi,
terdapat 1,4 triliun kubik 330 juta mil³ tersedia di bumi. Penempatan Air sebagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
besar terdapat di laut atau air asin dan pada lapisan-lapisan es atau di kutub dan
puncak-puncak gunung, akan air tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan,
sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es. Air dalam obyek-obyek
tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu : melalui penguapan, hujan dan
aliran air di atas permukaan tanah runoff, meliputi mata air, muara, sungai,
menuju laut.
Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar,
di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan, planet
Mars, serta pada bulan-bulan Eropa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan
atau es, cairan atau air dan gas atau uap air. Air merupakan satu-satunya zat yang
secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.
Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak
tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Kapanpun kita ingin mencari tahu apakah ada kehidupan di Mars atau di
planet lainnya, pasti yang pertama kali dicari para ilmuwan adalah keberadaan air.
Mengapa, karena kehidupan di bumi sangat tergantung pada air.
Banyak sekali bentuk kehidupan baik tanaman dan hewan berada di air. Semua
kehidupan di Bumi diyakini muncul dari air.
Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar
70 atau 90 persen bahan organik terdiri dari air. Reaksi kimia yang mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
kehidupan di semua tumbuhan dan hewan berlangsung di dalam media air. Di
darat, ancaman kehidupan yang terbesar adalah dessication atau kekeringan yang
ekstrim. Air hilang dalam berbagai cara evaporasi dari permukaan pernafasan,
evaporasi dari kulit, eliminasi tinja, dan pengeluaran urin.
2. Masa Depan
Masa depan adalah masa yang akan datang dengan rentang waktu yang
tidak terhingga. Tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi dimasa depan,
sehingga dapat dikatakan masa depan adalah sesuatu hal yang masih sangat
rahasia. Namun seringkali yang terjadi dimasa depan merupakan dampak dari apa
yang dilakukan pada masa sekarang, sehingga dapat dikatakan masa depan dengan
masa sekarang memiliki hubungan sebab akibat, karena apa yang terjadi dimasa
depan biasanya merupakan akibat dari apa yang biasa dilakukan dimasa sekarang.
Seperti misalnya orang yang hidup dengan pola hidup yang tidak sehat,
melakukan kebiasaan yang buruk dalam kehidupan sehari-harinya akan
berpengaruh pada kehidupannya dimasa yang akan datang, misalnya saja jika
seseorang dalam satu tahun terus menerus makan-makanan cepat saji maka dua
tahun kedepan kemungkinan orang itu akan mengalami masalah pada
pencernaanya.
3. Kampanye Air Untuk Masa Depan
Air untuk masa depan dapat diartikan sebuah upaya menjaga kelestarian
air di alam semesta dengan tujuan menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Menjaga kelestarian air menjadi sebuah hal yang sangat penting, karena air adalah
sumber kehidupan bagi makhluk hidup, menjaga kelestarian air memiliki maksud
melakukan berbagai usaha yang bertujuan menghindarkan air dari segala macam
pencemaran. Usaha menjaga kelestarian air dimasa sekarang memiliki tujuan agar
diwaktu yang akan datang ketersediaan air bersih masih terjamin. Jika pada masa
sekarang ini masyarakat tidak menjaga kelestarian air dan terjadi pencemaran air
yang berlebihan, maka dapat dipastikan dimasa yang akan datang jumlah air
bersih yang ada tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan makhluk hidup.
Kampanye air untuk masa depan dapat diartikan suatu cara untuk
mengajak masyarakat luas untuk menjaga kelestarian air dengan cara
meminimalisasi pencemaran lingkungan agar dimasa yang akan datang jumlah air
bersih yang disediakan di alam masih dapat memenuhi kebutuhan makhluk hidup.
Menjaga kelestarian alam terutama air sangat penting, karena air merupakan
sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Terutama air bersih, air yang bebas dari
pencemaran lingkungan, air yang layak dikonsumsi oleh manusia harus dijaga
kelestariannya agar dimasa yang akan datang pun manuasia dan makhluk hidup
lain masih dapat menikmati air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Wahana Lingkungan Hidup DIY
1. Sejarah Wahana Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta
Berangkat dari kesamaan visi misi yang diemban, serta didorong oleh
keprihatinan terhadap persoalan lingkungan hidup yang senantiasa diabaikan
dalam berbagai pertimbangan kebijakan pembangunan, mengilhami beberapa
aktivis lingkungan hidup untuk membentuk sebuah forum yang dapat
mempersatukan perjuangan gerakan lingkungan hidup di Yogyakarta.
Awalnya, pada tanggal 19 September 1986 diadakan dialog mengenai
lingkungan hidup. Saat dialog itu disadari bahwa ada kebutuhan bersama untuk
membentuk sebuah forum gerakan lingkungan di Yogyakarta yang dapat
menampung aspirasi perjuangan, mempermudah koordinasi dan berbagi informasi
guna pelestarian lingkungan hidup.
WALHI DI Yogyakarta merupakan satu forum daerah WALHI yang ada
23 Propinsi di Indonesia. WALHI DI Yogyakarta adalah sebuah jaringan yang
mengikat dengan fokus kegiatan pada advokasi lingkungan hidup beranggotakan
organiasasi non pemerintah, kelompok pencinta alam dan organiasi rakyat. Berdiri
atas kesepakatan bersama 20 lembaga karena adanya kesamaan visi dan misi
dalam memperjuangkan pelestarian lingkungan hidup berdimensi kerakyatan.
Latar belakang berdirinya WALHI DI Yogyakarta adalah karena adanya
keprihatinan sejumlah aktifis LSM, KPA maupun OR terhadap permasalahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
lingkungan hidup yang tidak menjadi prioritas dalam kebijakan-kebijakan
pembangunan di DI Yogyakarta maupun Indonesia pada umumnya. Permasalahan
lingkungan tersebut terus bergulir walaupun telah banyak kritik maupun aksi-aksi
lain yang dilakukan oleh individu per individu maupun lembaga-lembaga non
pemerintah. Hal itu menyebabkan beberapa aktivis mamandang perlu adanya satu
jaringan yang dapat mempersatukan perjuangan tersebut. Sehingga dengan adanya
wadah atau forum, gerakan yang semula sendiri-sendiri, tidak terkoordinasi serta
terkadang tumpang tindih dapat teratasi. Bahkan lebih jauh dapat memperkuat
gerakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas khususnya di DI Yogyakarta,
umumnya Indonesia maupun Internasional.
Tanggal 19 September 1986, diadakan pertemuan dengan bentuk dialog
mengenai lingkungan hidup. Dan salah satu out put dari dialog tersebut adalah
kebutuhan bersama akan wadah yang dapat mempermudah koordinasi, sharing
informasi guna pelestarian lingkungan yang berpihak kepada rakyat. Dan atas
kesepakatan itu pula, WALHI Forda DIY terbentuk. Dan atas persetujuan WALHI
Nasional, maka WALHI DIY secara resmi menjadi forum daerah untuk Daerah
Istimewa Yogyakarta untuk wilayah kerja Jateng – DIY.
Menurut Budi Wahyuni, kesadaran para aktivitis lingkungan hidup di
Yogjakarta, berkembang bersama dengan diresponnya kebutuhan akan
keberadaan forum daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia WALHI di
Sekertariat Nasional Jakarta. Tahun 1986, untuk pertama kali Sri Kusniyanti
ditunjuk menjadi penanggungjawab untuk region Yogyakarta-Jawa Tengah.
Tahun 1989, Budi Wahyuni menggantikan Sri Kusniyanti. Kali ini Budi Wahyuni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
tidak bekerja sendiri, karena ada kelompok kerja daerah yang dibentuk untuk
membantu koordinasi dan kerja-kerja advokasi lingkungan yang dikerjakan di
sekertariat nasional WALHI. Forum daerah Walhi Yogyakarta baru terbentuk
pada tahun 1992, dengan Nur Ismanto, Nur Hidayat dan Budi Wahyuni sebagai
presidium forum tersebut untuk pertama kalinya.
Terkait perubahan struktur kepengurusan dari presidium ke eksekutif
daerah, Bima Widjajaputra menguraikan bahwa hal ini didasarkan pada perubahan
yang tertuang dalam statuta WALHI nasional. Uniknya, menurut Bima,
disamping berpedoman pada statuta WALHI nasional, di dalam kinerja WALHI
Yogyakarta juga ikut diinisiasi tersusunnya statuta lokal, untuk memberikan
landasan prinsipil bagi kekhasan proses belajar dan dinamika berorganisasi di
Yogyakarta yang berbeda dengan dinamika yang diatur dalam statuta atau
Anggaran dasar suatu organisasi nasional.
Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran bahwa persoalan lingkungan
hidup merupakan tanggung jawab bersama, maka dalam keorganisasian WALHI
muncul pemikiran baru untuk melibatkan masyarakat luas dalam gerakan
advokasi lingkungan yang selama ini dilakukan. Melibatkan masyarakat luas
berarti pula merubah image eksklusif WALHI menjadi lebih cair sebagai
organisasi publik. Momentum inilah yang kemudian mendorong didirikannya
Sahabat Lingkungan (Shalink) pada tanggal 3 Desember 2004 sebagai wadah
individu dari berbagai spesifikasi keilmuan, profesi dan golongan untuk
melakukan kegiatan penyadaran dan penyelamatan lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Saat ini dengan format eksekutif daerah, kepengurusan WALHI
Yogyakarta periode 2005-2008 didukung oleh bidang kerja investigasi dan respon
isue, data base, kampanye dan penggalangan sumber daya, serta administrasi dan
keuangan. WALHI Yogyakarta bekerja melakukan advokasi lingkungan hidup
terhadap kebijakan pemerintah terkait tambang, energi, hutan, tata ruang,
lingkungan perkotaan, ketahanan pangan, agraria, sumber daya air dan
pengelolaan bencana. Advokasi ini disatu sisi sasarannya, adalah pembuat
kebijakan, pemilik modal dan kelompok-kelompok lain yang berpotensi merusak
lingkungan hidup, serta masyarakat luas disisi lain guna mendorong terbangun
partisipasi dan daulat publik dalam pengelolaan sumber daya alam secara adil dan
berkelanjutan.
2. Alamat Kantor
Alamat : Jl Nyi Pembayun No. 14, Karang Samalo, Kota Gede,
Yogyakarta 55225
Telepon : 0274 - 378 631
Faksimili : 0274 - 378 631
Handphone : 0818 - 277178
E-mail : [email protected] , [email protected] ,
Website : www.walhi-jogja.or.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3. Visi Misi dan Tujuan
Visi :
Keadilan Lingkungan Hidup Adalah Hak Kita Semua
Misi and Prinsip :
a. WALHI Yogyakarta Adalah Organisasi Publik Lingkungan Yang
Berjuang dan Membela Masyarakat Korban Lingkungan Hidup.
b. WALHI Yogyakarta Menjujung Transparansi dan akutabilitas
Kelembagaan.
c. WALHI Yogyakarta Menjujung Tinggi Peran Perempuan dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
d. WALHI Yogyakarta Mendorong Gerakan Sosial Lingkungan Hidup.
e. WALHI Yogyakarta Mendorong Lahirnya Kebijakan-Kebijakan Pro
lingkungan dan rakyat.
Tujuan :
Terwujudnya Keadilan dan Kedaulatan Rakyat atas Lingkungan Hidup
yang Sehat dan Berkelanjutan.
4. Status Organisasi
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta
merupakan forum Ornop, Kelompok Pencinta Alam dan Organisasi rakyat yang
bidang kegiatannya pada advokasi pengelolaan SDA dan lingkungan dengan
lingkup Daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
5. Sumberdaya Organisasi
Anggota WALHI DIY saat ini sebanyak 34 lembaga dengan latar belakang
beragam. Bergabungnya lembaga tersebut sebagai anggota karena adanya
kesamaan visi dan misi lembaga dengan forum WALHI DI Yogyakarta. Anggota
yang tergabung berlatar belakang : hukum, kesehatan lingkungan dan
masyarakat, hutan, pertanian, lingkungan perkotaan, buruh, penegakan demokrasi
dan HAM, pemberdayaan masyarakat, menejemen sumberdaya alam, disaster
management, budaya, dan pendidikan, riset serta penggiat alam bebas.
Dari 32 lembaga tersebut, 70 % memiliki basis community secara riil berupa
pendampingan kepada masyarakat, baik di desa maupun di perkotaan.
Dalam menjalankan aktifitas kesekretariatan dan operasional, WALHI DI
Yogyakarta selain dijalankan oleh eksekutif daerah, juga didukung oleh staf tetap
yang membidangi administrasi kesektariatan, advokasi dan pengelolaan sistem
data base. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan operasional dibagi aberdasarkan
kelompok kerja dengan kawasan sebagai basic-nya. Kelompok kerja diambil dari
lembaga anggota yang memiliki wilayah dampingan pada kawasan tersebut.
6. Organisasi anggota WALHI Yogyakarta 33 anggota
1) CD Bethesda
Contact Person : Sukendri
Alamat : Klitren Lor GK III/374, Yogyakarta
E-mail : [email protected] , [email protected]
Telepon : 0274 - 548694/ 514100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
2) LBH Yogyakarta
Contact Person : Irsyad Tamrin
Alamat : Jl. H. Agus Salim No. 36, Yogyakarta
E-mail : [email protected] , [email protected]
Telepon : 0274 - 375321/ 376316
3) Lembaga Budaya Masyarakat
Contact Person : Ical
Alamat : Dusun Kradenan GP III No. 33 Banyuraden, Gamping,
Sleman, Yogyakarta
E-mail : [email protected] , [email protected]
Telepon : 0274 - 381101
4) Lembaga Studi Kesehatan atau LESSAN
Contact Person : Broto
Alamat : Jl. Kaliurang Km. 9.5 Palgading, Sinduharjo, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 - 6533509
5) Lembaga Advokasi HAM dan bantuan hukum (LABH)
Contact Person : Halimah Ginting
Alamat : Jl. Badran JT. I No. 946, Yogyakarta 55231
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 – 548768
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
6) Mitra Tani
Contact Person : Bima Widjaya Putra
Alamat : Rajek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55287
E-mail : [email protected] , [email protected]
Telepon : 08164228615
7) PBHI Yogyakarta
Contact Person : Aminuddin Anshori H
Alamat : JL. Dorodasih No. 25 Patangpuluhan, Wirobrajan,
Yogyakarta 55251
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 – 375431
8) PKBI yogyakarta
Contact Person : Heri
Alamat : JL. Tentara Rakyat Mataram Gang Kapas B2, Badran,
Yogyakarta 55231
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 - 586767/ 548469, Faksimili : 0274 419709
9) Sheep
Contact Person : Adi Nugroho
Alamat : JL. Bimo Kurdo 11, Yogyakarta 55221
E-mail : [email protected] , [email protected]
Telepon : 0274 542030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
10) Serikat Tani Merdeka (SeTAM)
Contact Person : Chabibuloh
Alamat : Dukuh MJ I/1679 A, Yogyakarta
E-mail : [email protected] , [email protected]
Telepon : 0274 384451
11) Yayasan Agape
Alamat : Kepuh GK III/937 Yogyakarta, JL. Rorojongrang Rt 22/
Rw 7 dusun Tlogo Desa Tlogo, Prambanan, Klaten
E-mail : Tidak Aktif
Telepon : Tidak Aktif
12) Yayasan Lappera
Contact Person : Sindu Dwi Nugroho
Alamat : Jl.Rorojongrang Rt.22 Rw.7 Dusun Tlogolor
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 – 7477672
13) Yayasan Annisa Swasti atau Yasanti
Contact Person : Asih
Alamat : Kuncen Tegalsari WB 1/270
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 – 558545
14) Yayasan Pelita Kasih
Contact Person : Purnomo Subagyo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Alamat : JL. Wongsodirjan No. 2 Yogyakarta 55271
Telepon : 0274 – 563735
15) Yayasan PATRA-PALA
Contact Person : Anung
Alamat : Jl. Mawar No. 2/194 Perum Condong Catur, Depok,
Sleman 55283
E-mail : [email protected],[email protected]
Telepon : 0274 - 6536531/ 886490
16) YPB atau Yayasan Pengembangan Budaya
Contact Person : Din Yati
Alamat : Dusun Pedak RT 3 RW 6 Sinduharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta 5558
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 – 888403
17) Kappala Indonesia
Contact Person : Sigit W
Alamat : JL. Paris Gg. Demarkasi MG III No. 17B Timuran,
Yogyakarta
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 – 419605
18) Yayasan Wanamandira
Contact Person : Angga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 – 895364
19) LKY atau Lembaga Konsumen Yogyakarta
Contact Person : Nanang Ismuhartoyo
Alamat : JL. Sukonandi II No. 4A Yogyakarta
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 – 554457
20) YBK atau Yayasan Bakti Kasih
Contact Person : Yoyok
Alamat : JL. Kaliurang KM 17,8 Tegalsari, Pakem, Sleman,
Yogyakarta
Telepon : 0274 – 895318
21) Majestic-55
Contact Person : Dhangku
Alamat : F. Hukum UGM Jl. Sosio Justicia No. 1 Bulak Sumur,
Yogyakarta
Telepon : 0813 39632605
22) Mapala STTL
Contact Person : Ronald
Alamat : Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan, JL. Janti Km 4,
Gedong Kuning, Yogyakarta 55198
Website : www.mapalasttl.org , [email protected]
Telepon : 0274 – 566863
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
23) Mapeal atau Mapala AMP YKPN
Contact Person : Lemper
Alamat : AMP YKPN Yogyakarta, JL. Palagan Tentara Pelajar Km
7, Yogyakarta
Website : Tidak aktif
Telepon : 0274 - 885700/ 885505
24) Mapala UMY
Contact Person : Oky
Alamat : UMY Yogyakarta, Gedung Plaza, JL. Lingkar Selatan,
Taman Tirto, Bantul, Yogyakarta
E-mail : [email protected]
Telepon : 0274 - 387656/ 387646
25) Caravan
Contact Person : Ari
Alamat : F. Peternakan UGM, JL. Argo Karang Marang No. 1,
Yogyakarta
E-mail : [email protected]
Telepon : 0856 2979686
26) Mapalaska UIN Yogyakarta
Contact Person : M. Syaiful Aziz
Alamat : UIN Sunan Kalijaga JL. Adisucipto, Yogyakarta 55281
Website : www.mapalaska.or.id , [email protected]
Telepon : 0274 551272
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
27) Mapala UNISI UII YK
Contact Person : Binok
Alamat : UII Yogyakarta JL. Cik ditiro No. 1, Yogyakarta
Website : www.mapalaunisi.or.id
Telepon : 0274 – 542141
28) Sasenilata ISI Yogya
Alamat : ISI Yogyakarta Jl. Paris Km 6,5 Sewon, Bantul, Bantul,
Yogyakarta
E-mail : [email protected]
Telepon : Tidak aktif
29) Janagiri Universitas Janagiri Yogyakarta
Contact Person : Musang
Alamat : Universitas Janabadra Yogyakarta, Jl. Tentara Rakyat
Mataram No. 57, Yogyakarta
Telepon : Tidak aktif
30) P3B Pusat Penataan Ulang dan pelestraian budaya
Alamat : JL. Pramuka 88 Yogyakarta
E-mail : Tidak aktif
Telepon : Tidak aktif
31) KBH Kantor Bantuan Hukum Yogyakarta
Alamat : Perum. Gunung Sempu Jl. Kenanga No. 175 Rt 06, Taman
Tirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
E-mail : Tidak aktif
Telepon : Tidak aktif
32) Cakrawala STIE widya wiwaha
Contact Person : Pesong
Alamat : STIE Widya Wiwaha, Jl. Lowanu Sorosutan um VI/20
Yogyakarta 55162
Website : www.geocities.com , [email protected]
Telepon : 0274 - 377091 ext 15, 370394
33) Lingkup Indonesia
Alamat : JL. Angga Jaya 2 Gg. Kemuning No. 7B Condong Catur,
Yogyakarta
Website : Tidak aktif
Telepon : Tidak aktif
7. Tujuan Organisasi
Tujuan WALHI DI Yogyakarta adalah mensinergiskan upaya-upaya
advokasi lingkungan hidup. WALHI DIY adalah gerakan lingkungan hidup untuk
meningkatkan pengawasan masyarakat sipil terhadap penyelenggaraan kekuasaan
pemerintah daerah, maupun negara. WALHI sebagai wahana untuk
memperjuangkan pemenuhan keadilan, pemerataan, pengawasan rakyat atas
kebijakan pengelolaan sumberdaya alam. Pengadilan yang bersih dan independen
serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih untuk mendorong
pengelolaan yang berkelanjutan bagi generasi yang akan datang. Sasaran dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
gerakan advokasi lingkungan hidup WALHI adalah membuat kebijakan dab
pengambil keputusan, pemilik modal, dan kelompok-kelompok lain yang
berpotensi merusak lingkungan hidup.
8. Kegiatan tiga tahun terakhir
a. Pelatihan Managemen Organinasi untuk peningkatan kapasitas anggota
WALHI DIY, 2000
b. Kampanye anti revolusi hijau, 2000
c. Peringatan Hari Bumi 2000 – 2002
d. Advokasi perlindungan sempadan sungai-sungai di DIY, 2000
e. Pemberdayaan masyarakat sipil Pantai Selatan untuk pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan, 2000 – sekarang
f. Peningkatan kapasitas Organisasi Rakyat (Forum Rakyat) Gunung Kidul,
dan SeTAM, 1998 – 2001
g. Peningkatan kapasitas masyarakat dan advokasi untuk manajemen bencana
Banjir Kebumen dan longsor Purworejo dan Kulonprogo, Gunungkidul,
2000
h. Komisi tidak tetap AMDAL DIY, sampai sekarang
i. Studi analisis dan advokasi kebijakan transportasi DIY, 1999 – 2001
j. Studi analisis dan advokasi tata kota DI Yogyakarta, 1998 – 2000
k. Studi analisis dan advokasi kawasan konservasi dan pemanfaatannya, 1998
l. Tim inti pembahas Rencana Umum Tata Ruang Propinsi DIY, Kabupaten
dan Kota Madya, sampai sekarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
m. Penyadaran masyarakat pada peringatan hari air internasional, 2001
n. Studi kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Propinsi DI Yogyakarta,
2001
o. Pengorganisasian kelompok masyarakat di 7 kawasan penting di DI
Yogyakarta, 2001
p. Riset aksi Dampak, respon, dan penangan banjir di Jawa Tengah, 2001
q. Advokasi rencana penetapan kawasan Merapi – Merbabu menjadi Taman
Nasional, 2002
r. Konservasi dan pemanfaatan anekaragam umbi di DI Jogjakarta, 2002
s. Advokasi kawasan Merapi sebagai Taman Nasional, 1999 - 2003-03-07
9. BIDANG PROGRAM 2009 – 2013
a. Rencana Bidang Gerak Program WALHI DIY:
1. Database
2. Hukum dan Kebijakan
3. Pengorganisasian rakyat
4. Riset dan Kampanye
b. Isue :
1. Tata ruang
2. Hutan
3. Air
4. Tambang
5. Disaster manajemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
6. Agraria
7. Perubahan Iklim
10. Dalam aktivitasnya, WALHI DI Yogyakarta melakukan advokasi di
empat kawasan:
a. Kawasan Merapi
Gunung Merapi yang mempunyai ketinggian 2911 mdpl merupakan salah
satu gunung berapi di dunia yang masih aktif, dan mempunyai keanekaragaman
hayati dan budaya serta kearifan lokal yang berasal dari masyarakat lereng
Gunung Merapi.
Gunung Merapi berada di 4 Kabupaten dan 2 Propinsi, yaitu Kabupaten
Sleman di Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan
Kabupaten Klaten di Propinsi Jawa Tengah. Advokasi yang dilakukan WALHI DI
Yogyakarta, salah satunya adalah penolakan penetapan kawasan Gunung Merapi
menjadi Taman Nasional melalui SK Menhut No. 134 tahun 2004.
WALHI DI Yogyakarta, secara aktif, bersama dengan anggota melakukan
aksi dan advokasi penolakan penetapan kawasan Merapi sebagai Taman Nasional.
Hal ini didasarkan pada tidak adanya transparansi dari pelaksanaan proyek
tersebut, misalnya: Keluarnya SK Menhut No. 134 tahun 2004 tidak pernah
melibatkan Pemkab Kabupaten, baik eksekutif dan legislatif beserta masyarakat
lereng Merapi.
Munculnya peta zonasi selama 3 kali, juga tidak melakukan koordinasi
dan konsolidasi dengan publik, khususnya dengan masyarakat yang selama ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
tinggal di sana. Penandatanganan draft kesepakatan juga meninggalkan peran-
peran publik. Dalam hal ini, pihak legislatif propinsi dan kabupaten, begitu juga
dengan masyarakat lereng Merapi.
Proses ini menunjukkan adanya otoritarianisme pusat Menteri Kehutanan
terhadap masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah.
b. Kawasan Menoreh
Pegunungan Menoreh merupakan kawasan yang, secara adminsitratif,
terletak di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dan
Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan Menoreh adalah
daerah yang membentuk ekosistem khas, dan menjadi sumber kehidupan makhluk
hidup, di antaranya adalah manusia. Kawasan ini merupakan kawasan karst yang
rentan bencana dan sebagai penyangga benda cagar budaya. Salah satunya Candi
Borobudur yang termasuk 7 keajaiban dunia.
Advokasi yang dilakukan WALHI DI Yogyakarta adalah penolakan
pertambangan marmer oleh PT. Margola di Selorejo Ngargoretno Salaman,
Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Penggusuran pemukiman penduduk
ke wilayah rawan longsor, monopoli, dan privatisasi sumber daya air, perubahan
pola hidup dari pertanian menjadi buruh, pengangguran, hilangnya lokasi
pariwisata yang dijadikan lokasi pertambangan, merupakan alasan mendasar bagi
WALHI Yogyakarta bersama anggota untuk melakukan advokasi di kawasan ini.
Secara aktif, WALHI Yogyakarta mendorong penegakan hak-hak masyarakat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
peningkatan kesejahteraannya melalui pendampingan di sektor peternakan,
pertanian, dan perkebunan.
c. Kawasan Perkotaan
Kota sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas masyarakat yang sangat
kompleks merupakan daerah dengan perubahan ekologi sangat cepat.
Permasalahan yang ada merupakan akibat dari aktivitas masyarakat yang tinggi,
sehingga perlu adanya rencana pengelolaan lingkungan kota yang berkelanjutan.
Permasalahan lingkungan perkotaan yang ada bermacam-macam, di
antaranya masalah AMDAL, tata ruang, sampah, limbah, dan transportasi.
Advokasi yang aktif dilakukan WALHI DI Yogyakarta di kawasan ini adalah
mendorong agar dokumen AMDAL dan tata ruang dijadikan sebagai dokumen
perlindungan kawasan-kawasan kota, mendorong, dan menekan pemerintah serta
stake holder untuk melakukan perubahan terhadap regulasi dan kebijakan yang
terkait dengan penyadaran pemahaman pengelolaan sampah dari budaya
dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke TPA diganti dengan 4R atau replace,
reduce, reuse, recycling yang terbukti mampu menangani permasalahan sampah
secara mandiri, serta penanganan limbah dan menata sistem transportasi.
d. Kawasan Pantai Selatan
Kawasan pantai selatan merupakan daerah karst dan gumuk pasir yang
tersebar di 3 kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
tersebut adalah Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten
Kulonprogo.
Advokasi di kawasan ini aktif dilakukan WALHI DI Yogyakarta dan
anggota berkaitan dengan telah dilaksanakannya rencana pembangunan Jalur
Lintas Selatan, yang tentunya akan memberikan dampak ekologi yang sangat
serius, seperti terkekangnya hak-hak rakyat atas tanah dan rumah mereka yang
selama ini dijadikan tempat bernaung menjadi lokasi pembangunan jalur lintas
selatan.
Belum lagi, dampak dari banyaknya kepentingan investor yang akan
masuk untuk menguasai aset-aset sumber kehidupan jika jalur lintas selatan telah
selesai dibangun, misalnya, pemukiman mewah, pendirian bangunan-bangunan
perusahaan besar maupun kecil, yang tentunya akan mengakibatkan semakin
termarjinalkan posisi masyarakat sekitar atas akses sumber-sumber kehidupan
yang ada dan rusaknya ekologi yang ada, di antaranya daerah karst dan gumuk
pasir yang merupakan penyangga sumber-sumber kehidupan masyarakat.
11. Pencapaian WALHI
a. Goal Tahun 2008
Adanya gerakan sosial Lingkungan dari seluruh komponen masyarakat
yang aktif dan memperjuangkan hak-haknya dalam pengelolaan sumber daya
alam di lingkungannya secara berkelanjutan melalui organisasi rakyat yang
independen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
b. Goal Tahun 2010
1. WALHI menjadi Lembaga Publik yang Transparan dan Akuntabel
2. WALHI menjadi Lembaga yang Mandiri
12. Staf WALHI Yogyakarta
Direktur Eksekutif : Suparlan S.Sos. I
Keuangan : Nuriansyah
Database dan Kesekretariatan : Halik Sandera, M. Sadri
Manager Program : Fahmi Ari.S
Hukum dan Kebijakan : Kibu Hutabri Prasetya
Pengorganisasian Rakyat : Umbu Wulang
Riset dan Kampanye : Fathur Roziqin FEN
13. Upaya WALHI Yogyakarta Kedepan
Untuk mencapai visi dan misinya, WALHI Yogyakarta akan terus
melakukan advokasi lingkungan hidup. Strategi yang akan digunakan kedepannya
adalah dengan memegang tiga prinsip utama, yaitu mendorong keterlibatan
Stakeholder internal dan Eksternal. WALHI Yogyakarta secara aktif dalam
Pelaksanaan Program, Proses fasilitasi program menggunakan pendekatan vibrant
fasilitator yang lebih mengena pada partisipan program, mengedepankan prinsif
transparansi dan akutabilitas dalam pelaksanaan program. Tiga program utama
yang akan dilakukan oleh WALHI yogyakarta 4 tahun kedepan yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
a. Penguatan Kelembagaan Pemerintahan di Propinsi Yogyakarta
Kelembagaan pemerintahan yang dimaksud terdiri dari 3 unsur yakni
legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tujuan dari program ini untuk mendorong
konsep good green governance atau 3G di pemerintahan Propinsi Yogyakarta.
Konsep ini bertumpu pada 3 faktor yaitu kebijakan lingkungan hidup, program
lingkungan hidup dan pembiayaannya, serta upaya penegakan hukum lingkungan.
Untuk mencapai tujuan tersebut WALHI Yogyakarta akan melakukan
review dan analisis kebijakan-kebijakan lingkungan hidup, rencana program
lingkungan hidup serta upaya dan strategi penegakan hukum lingkungan hidup di
propinsi, kota dan kabupaten di Yogyakarta.
Aktifitas yang akan dilakukan adalah melakukan assesment kebijakan
lingkugan hidup di seluruh kabupaten, kota se propinsi Yogyakarta tentang
bagaimana isi dan konteks dalam kebijakan tersebut, apakah telah berpihak
kepada rakyat dan lingkungan atau hanya sebatas pada kebijakan yang tidak
mempunyai peran strategis dalam pengelolaan lingkungan hidup di Yogyakarta.
Selain itu, WALHI Yogyakarta juga akan melakukan assesment kapasitas
personal-personal yang akan duduk di legislatif, eksekutif dan yudikatif
berdasarkan beberapa fakta dan kasus yang telah ditemukan WALHI Yogyakarta
dalam 3 tahun terakhir. Contohnya, 94 kasus lingkungan yang tidak terselesaikan,
review terhadap deklarasi parlemen hijau pada 2009 ini. Dimana yang hadir hanya
0,1 persen dari ratusan calon anggota legislatif yang di undang.
Dari review kasus, kepemahaman personal tentang lingkungan dan analisis
kebijakan lingkungan, akan disusun sebuah kertas posisi yang akan menjelaskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
peran dan posisi pemerintahan dari 3 unsur agar pro rakyat dan lingkungan.
Kertas posisi yang akan dibuat oleh WALHI Yogyakarta mengandung makna
good green Governance atau 3G dalam sinergitas Selanjutnya, WALHI
Yogyakarta akan melakukan beberapa kegiatan seperti, pendidikan dan pelatihan
bagi anggota legislatif terpilih yang kedepannya mampu benar-benar berjuang
untuk rakyat dan kelestarian lingkungan.
Selain peningkatan kapasitas di legislatif, WALHI Yogyakarta juga akan
melakukan proses kontrol terhadap program-program yang akan dilakukan oleh
pemerintah (eksekutif). Dengan capaian program yang yang diharapkan bertumpu
pada kebutuhan rakyat dan tidak bertentangan dengan kebijakan lingkungan hidup
di Propinsi Yogyakarta. Sehingga proses-proses dari lembaga yudikatif sebagai
aparatur penegak hukum juga lebih maksimal, mengingat 94 kasus lingkungan
hidup yang tak terselesaikan akibat lemahnya proses komunikasi dan koordinasi
antar aparatur pemeritahan.
b. Penguatan organisasi rakyat dalam advokasi lingkungan
Untuk memperkuat advokasi lingkungan, WALHI Yogyakarta didukung
oleh 54 organisasi rakyat sebagai mitra kerja, khususnya dalam melakukan
advokasi lingkungan hidup dan penyelamatan aset sumber-sumber kehidupan.
Oleh karena itu, program kedua ini juga menjadi prioritas. WALHI Yogyakarta
akan mendorong dan membantu organisasi-organisasi rakyat tersebut agar mampu
melakukan advokasi lingkungan dengan memegang 3 prinsip utama. Pertama,
peningkatan kapasitas sumber daya manusia tentang lingkungan hidup. Kedua,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
pengawalan program dan perencanaan agenda kegiatan lingkungan sampai di
level desa, kecamatan dan kabupaten. Ketiga, melakukan pemetaan dan
mendorong sistem kelola kawasan berbasis dusun, kampung atau desa dari
masing-masing organisasi rakyat di wilayahpropinsi Yogyakarta dan sekitarnya.
Pada sisi penguatan kapasitas sumber daya manusia, WALHI Yogyakarta
akan mengawali proses penyusunan data base organisasi rakyat dengan spesifikasi
organisasi sampai pada kapasitas organisasi dan fokus program utama organisasi.
Proses tersebut dimaksudkan agar terlihat bentuk dan upaya pelatihan apa yang
sesuai dengan kebutuhan nyata di sebuah organisasi tersebut. Berikutnya, pada
sisi pengawalan program, memastikan bahwa organisai rakyat tersebut terlibat
dalam berbagai perencanaan pembangunan dari tingkat dusun, desa hingga
kabupaten serta tingkat propinsi.
Hal ini untuk mempertegas peran dan posisi organisasi rakyat di dalam
tata pemerintahan yang baik dan berpihak kepada rakyat. Kedepannya, bersama
organisasi rakyat, WALHI Yogyakarta akan melakukan pemetaan dan mendorong
terbitnya buku atau draft kelola kawasan berbasis dusun dan desa yang
berprespektif lingkungan. Program ini penting agar masyarakat atau organisasi
rakyat di Yogyakarta menjadi subjek dalam pengelolaan lingkungan dan
penyelamatan aset-aset sumber daya alam. Dengan begitu, jaminan terhadap
keselamatan dari bencana lingkungan dan jaminan atas kondisi lingkungan hidup
yang bersih dan sehat dapat terwujud bagi masyarakat Yogyakarta sesuai dengan
konstitusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
c. Riset dan Kampanye
Untuk mengoptimalkan kerja advokasi, WALHI Yogyakarta perlu
didukung data base dan kampanye publik lingkungan yang kuat. Untuk itu, 4
tahun kedepan WALHI Yogyakarta akan terus memperkuat aktivitas riset dan
kampanye publik lingkungan hidup. Beberapa agenda riset yang kan dilakukan
yakni mengenai perubahan iklim beserta dampaknya di Yogyakarta, riset produk
kebijakan, riset terhadap dampak-dampak pembangunan di Yogyakarta
pertambangan, PLTU, pabrik, pembalakan hutan, riset sumber daya air, pangan
dan bencana ekologis.
Riset diatas dimaksudkan untuk memperkuat advokasi lingkungan
sekaligus memperbaiki berbagai proses pembangunan yang mengabaikan rakyat
dan lingkungan. Selain itu, juga bertujuan untuk menegaskan kembali peran dan
fungsi pemerintahan bagi keberlangsungan ekosistem dan kehidupan masyarakat
Yogyakarta. Fokus riset dilakukan pada wilayah-wilayah yang mengalami krisis
sumber daya alam dan degradasi lingkungan yang tinggi.
Pada sisi kampanye, WALHI Yogyakarta akan menekankan pada bentuk
dan media-media populer yang bisa berinteraksi langsung dengan daya pikir
seluruh masyarakat Yogyakarta. Misalnya pembuatan buletin atau majalah,
pembuatan buku, kampanye jurnalis peduli lingkungan di Yogyakarta serta
membangun jaringan komunikasi yang kuat dengan seluruh media massa, cetak
maupun elektronik yang lebih erat dan berkelanjutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
d. Membangun critical Mess yang kuat sebagai pusat pendidikan dan
pelatihan lingkungan hidup bagi publik
Penguatan kapasitas publik atau pendidikan kritis bagi rakyat merupakan
salah satu cara terbaik dalam upaya mencapai keberhasilan advokasi lingkungan.
Apalagi Yogyakarta yang merupakan kota pelajar akan sangat baik untuk
menumbuh kembangkan pendidikan kritis dan kapasitas intelektual berkaitan
dengan lingkungan hidup. Oleh karenanya, WALHI Yogyakarta akan terus
menggelar berbagai aktivitas pendidikan dan pelatihan dalam konteks pengeloalan
lingkungan hidup berbasis rakyat.
Beberapa agendanya yakni penguatan WALHI Institute sebagai wadah
pendidikan ilmiah lingkungan hidup. Kedua, pelatihan jurnalisme lingkungan bagi
jurnalis di Yogyakarta. Ketiga, menciptakan sekolah-sekolah lingkungan informal
di masyarakat, khususnya di organisasi rakyat. Selanjutnya, pelatihan dan
pendidikan lingkungan bagi anak-anak di sekolah-sekolah dari sekolah dasar
hingga menegah atas. Kemudian, mengadakan kerjasama dengan lembaga
pendidikan tinggi di Yogyakarta untuk melakukan kuliah umum berkaitan dengan
lingkungan hidup dan kegiatan-kegiatan berbasis pada lingkungan hidup.
e. Local fundraising melalui penggalangan dana publik lingkungan kedai
hijau dan percetakan pustaka hijau
Lokal fundraising di fungsikan sebagai bagian dari proses pembiayaan
advokasi kelembagaan WALHI Yogyakarta secara sustainable. Tentu ini menjadi
trobosan besar untuk mendorong organisasi WALHI Yogyakarta tidak serta merta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
mengangungkan kepada lembaga donor untuk menjalankan advokasi lingkungan.
Kedai hijau menjadi pilihan karena kedai di harapkan bisa menjadi tempat
berkumpulkan para aktivis lingkungan atau publik yang secara luas diskusi terkait
persoalan lingkungan. Kedai hijau selain menjadi pusat ajang komunikasi, diskusi
juga menyediakan fasilitas hot spot dan tool kit untuk pertemuan, seperti, papan,
LCD, Plano, spidol dan tempat yang nyaman. Selain pada itu penyediaan
makanan dan minuman tradisional menjadi ciri khas kedai hijau.
Sedangkan percetakan hijau di dorong untuk membantu proses kampanye
publik lingkungan, dimana di setiap kegiatan ataupun program selalu erat dengan
percetakan, sehingga percetakan bisa di kelola oleh WALHI Yogyakarta sebagai
bagian dari proses kampanye lingkungan dan penguatan penggalangan dana
publik untuk lingkungan, yang di hasilkan dari percetakan.
14. Kajian Daya Tampung Sungai Gajahwong Terhadap Beban Pencemaran
Sungai seringkali dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan akhir dari
limbah hasil kegiatan manusia, yang dapat menambah beban pencemaran. Oleh
karena itu perlu diketahui seberapa jauh daya tampung sungai terhadap beban
pencemaran, menurut Kepmen Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 adalah
kemampuan air pada suatu sumber air, untuk menerima masukan beban pencemar
tanpa mengakibatkan air tersebut cemar. Beban pencemaran itu sendiri merupakan
jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air atau air limbah. Untuk
mengetahui kualitas air sungai, mengidentifikasi sumber pencemaran potensial
dan mengevaluasi daya tampung sungai terhadap beban pencemaran, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
dilakukan pengumpulan data dengan cara observasi, pengukuran lapangan,
pengambilan sampel air dan uji laboratorium terhadap sampel air sungai.
Daerah air sungai Gajahwong yang merupakan Sub DAS Opak, yang
memiliki luas 46.082 km persegi. Daerah penelitian terletak antara UTM 49
M9129375 sampai dengan 9160375 mU dan 0432375 sampai dengan 0437125
mT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sungai Gajahwong baik secara fisik,
kimia, maupun biologi pada masing-masing titik pengamatan terdapat fluktuasi
nilai. Ada kecenderungan konsentrasi meningkat ke arah hilir, kecuali logam berat
(Cr, Cu, Cd) tidak terdeteksi.
Pemanfaatan lahan pada DAS Gajahwong mempengaruhi kualitas air
sungai dan diidentifikasi sebagai sumber pencemar. Bagian hulu sungai, sumber
pencemar utama adalah dari rumah tangga, pertanian dan jasa, bagian tengah
adalah pertanian dan pemukiman, sedangkan bagian hilir adalah pemukiman, jasa
dan industri. Daya tampung sungai Gajahwong terhadap beban pencemaran,
dibagian hulu dan bagian tengah sangat baik, sedangkan semakin ke hilir semakin
kurang baik.
1. Kondisi Umum Daerah Penelitian
a. Letak, Luas, dan Batas DAS
Daerah penelitian merupakan Daerah Aliran Sungai Gajahwong yang
merupakan Sub DAS Opak, yang memiliki luas 46.082 km persegi. Secara
administrasi terletak di Kabupaten Sleman di bagian hulu, yang terdiri dari
kecamatan Pakem, Ngemplak, Ngaglik, dan Depok. Untuk bagian tengah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
termasuk ke dalam wilayah Kota Yogyakarta yang terdiri dari Kecamatan
Umbulharjo, Kotagede, dan Gondokusuman, sedangkan daerah hilir termasuk
wilayah Kabupaten Bantul yang terdiri dari Kecamatan Pleret dan Banguntapan.
Daerah penelitian terletak UTM 49 M 9129375 sampai dengan 9160375 mU dan
0432375 sampai dengan 0437125 mT. Sebelah utara dibatasi oleh Gunung Merapi,
sebelah barat dibatasi oleh Sub DAS Code, sebelah timur dibatasi Sub DAS
Mruwe dan Tambak Bayan, sebelah selatan mesuk ke dalam sistem DAS Opak.
b. Fisiografi dan Geologi
Berdasarkan pembagian fisiografi Pulau Jawa oleh Van Bemmelen (1949)
Daerah Aliran Sungai (DAS) Gajahwong terletak pada zone tengah Jawa Tengah,
yaitu terletak pada lereng selatan Gunung Merapi. Sutikno,dkk.,(1979)
menyebutkan bahwa material yang ada di DAS Gajahwong mempunyai sifat
andesitis dan berupa batuan endapan vulkanik merapi muda yang tersusun atas
batu pasir berbutir halus menengah hingga halus, daerah penelitian merupakan
Endapan Vulkanik Gunung Merapi Muda, dengan materi berupa tuf, abu, breksi,
aglomerat dan leleran lava tak terpisahkan.
c. Hidrologi Sungai
DAS Gajahwong terdiri dari dua sungai utama dan beberapa anak sungai.
Sungai utamanya adalah Sungai Gajahwong, dan Sungai Pelang. Anak-anak
sungai adalah Sungai Pacar, Sungai Susteran, dan sungai-sungai kecil. Kontinuitas
aliran didukung oleh rembesan-rembesan air tanah yang muncul di permukaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
meskipun mengalami fluktuasi debit menurut variasi curah hujannya. Selain
terkait dengan kondisi iklimnya, curah hujan yang tinggi di daerah penelitian ini
juga sangat berpengaruh terhadap kondisi aliran air permukaan serta fluktuasi
muka air tanah di sekitarnya. Debit sungai Gajahwong terpengaruh oleh
meningkatnya input air yang masuk baik melalui air hujan langsung di saluran,
limpasan dan aliran langsung, aliran bawah permukaan, serta aliran dasar yang
akan menaikkan tinggi muka air sungai yang berarti meningkatnya debit aliran.
d. Penggunaan Lahan
Daerah bagian hulu sungai didominasi oleh penggunaan lahan sawah dan
pekarangan, perkebunan dan tegalan. Untuk daerah bagian tengah merupakan
pemukiman kota dan pekarangan dengan aktivitas padat termasuk industri,
sedangkan daerah bagian hilir sungai sebagian besar berupa sawah, pemukiman
dan pekarangan.
e. Kondisi Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk pada daerah bagian hulu sungai termasuk kategori
sangat rendah, yaitu kurang dari 10504 jiwa. Untuk daerah bagian tengah,
berturut-turut dari atas ke bawah jumlah penduduk sangat rendah (kurang dari
10504), rendah (10504-21009 jiwa), sedang (21020-31514 jiwa), tinggi (31514-
42019 jiwa) dan sangat tinggi (lebih dari 42019), (BPS, 2001). Demikian halnya
untuk daerah bagian hilir sungai, jumlah penduduk juga bervariasi yaitu semakin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
ke arah selatan semakin rendah, dengan klasifikasi jumlah penduduk yang sama
dengan bagian tengah.
Jenis kegiatan industri di daerah penelitian meliputi industri dengan skala
rumah tangga hingga industri besar. Pada bagian hulu sungai lebih dominan
industi rumah tangga dan industri kecil. Daerah bagian tengah, banyak terdapat
industri kecil hingga industri besar, sedangkan pada bagian hilir yang lebih
dominan adalah industri sedang dan industri besar. Adapun macam industri yang
ada di DAS Gajahwong adalah budidaya jamur, percetakan (sablon), makanan,
bahan bangunan (tegel, batu bata, konblok), kerajinan perak, pembuatan kompor,
dan kerajinan kulit. Jenis jasa di daerah penelitian meliputi toko, warung, hotel,
rumah sakit, poliklinik, puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu). Jumlah
kegiatan jasa sangat bervariasi antara satu jenis kegiatan dengan kegiatan yang
lain.
2. Debit Aliran dan Kualitas Air Sungai
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang dicapai, maka orientasi penelitian
akan mengarah pada beban pencemar yang mempengaruhi kondisi air sungai
Gajahwong. Adapun unsur-unsur yang diteliti meliputi unsur-unsur fisik, pH, EC,
temperatur air, TSS dan debit. Unsur kimia meliputi DO, BOD, COD, CI, NH,
Logam berat meliputi Cr, Cu, Cd, dan unsur biologi meliputi bakteri Coli.
Berdasarkan hasil pengukuran debit aliran, dapat diketahui bahwa debit
aliran pada titik pengamatan di hulu sungai Gajahwong, debit sangat kecil yaitu
0,0098 meter kubik per detik bahkan dibeberapa tempat tidak ada aliran air
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
(kering). Hal tersebut karena banyaknya bendungan irigasi, yang mana air
mengalir ke sawah-sawah. Adanya aliran tetap mulai dari Jalan Lingkar Utara di
Desa Ponggok kelurahan Caturtunggal, mulai naik, yaitu 0,1196 meter kubik per
detik dan tertinggi di Ganbiran Lor, yaitu 1,47 meter kubik per detik, untuk
kemudian cenderung turun ke arah hilir.
Kualitas air sungai Gajahwong baik secara fisik, kimia, maupun biologi,
secara keseluruhan pada masing-masing titik pengamatan terdapat fluktuasi nilai.
Ada kecenderungan konsentrasi meningkat ke arah hilir. Untuk logam berat (Cr,
Cu, Cd) pada semua titik pengamatan menunjukkan nilai nol. Hal tersebut berarti
pencemaran oleh logam berat tidak terdeteksi.
3. Identifikasi Sumber Pencemaran
Berdasarkan hasil transek dan wawancara dengan penduduk, sumber
pencemar sungai Gajahwong tidak terlepas dari pengaruh pemanfaatan lahan serta
perilaku penduduk dalam membuang sampah atau limbah. Sampah ataupun
limbah berasal dari kegiatan pertanian, industri, jasa dan pemukiman. Secara garis
besar, sumber pencemar sungai Gajahwong bagian hulu dari rumah tangga,
pertanian dan jasa. Sumber pencemar sungai Gajahwong bagian tengah adalah
dari kegiatan pertanian dan pemukiman, sedangkan bagian hilir adalah
pemukiman, jasa dan industri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
4. Daya Tampung Terhadap Beban Pencemaran
Daya tampung beban pencemaran air adalah kemampuan air pada suatu
sumber air untuk menerima masukan beban pencemaran tanpa menyebabkan air
tersebut cemar (Kepmen Lingkungan Hidup No. 110, 2003). Adapun beban
pencemar merupakan jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air
atau limbah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode neraca
massa, metode ini dirasa tepat digunakan untuk komponen-komponen yang
konservatif yaitu komponen yang tidak mengalami perubahan (tidak terdegradasi,
tidak hilang karena pengendapan, atau akibat aktifitas lainnya) selama proses
pencampuran berlangsung.
Pada penelitian ini analisis daya tampung berdasarkan DO, BOD, COD
dan Klorida (CL). Untuk menentukan kelas daya tampung sungai terhadap beban
pencemaran adalah atas dasar beban pencemarannya yaitu nilai atau konsentrasi
parameter kimia air yang terukur dibandingkan dengan Baku Mutu Air Golongan
B. Apabila beban pencemarannya masih jauh diatas ambang batas yang
dianjurkan baku mutu, maka kelas daya tampungnya adalah sangat baik, demikian
sebaliknya, jika beban pencemarannya diatas ambang yang diperbolehkan baku
mutu, maka daya tampungnya jelek. Untuk beban pencemar yang masih diantara
ambang batas yang dianjurkan dan diperbolehkan, maka daya tampungnya baik,
untuk nilai yang mendekati ambang batas yang dianjurkan, dan daya tampungnya
kurang baik untuk nilai yang mendekati nilai ambang batas yang diperbolehkan.
Dari hasil analisis daya tampung beban pencemaran, dapat diketahui
bahwa untuk sungai Gajahwong bagian hulu (sampel 1-Jl. Pakem-Turi sampai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
dengan sampel 3-Kalidadap) mempunyai daya tampung yang sangat baik. Hal itu
nampak dari nilai DO, BOD, COD dan Cl masih dibawah ambang batas baku
mutu air Golongan B (Keputusan Gubernur Kepala DIY, No. 214/KPTS/1991),
sungai Gajahwong bagian tengah (sampel 2-Jetis sampai dengan sampel 12
Papringan hilir), daya tampung masih tergolong baik meskipun beberapa tempat
menurun kualitasnya. Hal ini tercermin dari nilai BOD, COD dan Cl masih dalam
rentang yang dianjurkan. Untuk daerah bagian hilir, secara umum merupakan
akumulasi dari limbah pencemar. Semakin ke arah hilir, daya tampung kurang
baik hingga jelek. Beberapa tempat nilai DO, BOD, dan COD melebihi nilai
maksimum yang diperbolehkan. Dari sampel 12 (Papringan Hilir) hingga sampel
17 (Sokowaten) mempunyai daya tampung baik, demikian halnya dengan sungai
dari sampel 21 (Manggisan) hingga sampel 25 (Bendungan). Untuk segmen
sungai dari sampel 14 (Sokowaten) hingga sampel 23 (Wirokerten Hulu)
mempunyai daya tampung jelek.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa, pada daerah bagian
hulu sungai mempunyai daya tampung yang sangat baik dapat ditinjau dari dua
hal yaitu, secara kualitas kimia air jauh dibawah ambang batas yang dianjurkan
baku mutu dan konsentrasi penggunaan lahan pada pertanian dan pemukiman
dengan kepadatan penduduk rendah. Dengan demikian sumber pencemar adalah
berasal dari kedua aktifitas tersebut, yaitu limbah pertanian, rumah tangga dan
jasa. Demikian halnya dengan daerah sungai bagian tengah, daya tampung sungai
termasuk baik, dapat dijelaskan beban pencemar masih dalam rentang yang
dianjurkan baku mutu air, dan sumber pencemar juga berasal dari kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
pertanian dan rumah tangga. Namun jika dibandingkan dengan bagian hulu, pada
bagian tengah ini jumlah penduduk lebih tinggi. Hal ini tentunya akan sebanding
dengan jumlah limbah yang dihasilkan, sehingga kelas daya tampung sungai juga
dibawah kelas daya tampung bagian hulu sungai. Berbeda dengan bagian hilir
yang lebih kompleks, dengan daya tampung kurang baik hingga jelek. Hal
tersebut dapat dilihat dari sumber pencemarannya yang tidak hanya berasal dari
kegiatan pertanian, jasa, rumah tangga namun juga dari industri.
B. Kementrian Lingkungan Hidup
1. Sejarah Kementrian Lingkungan Hidup
Pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia relatif
belum lama dan baru dirintis menjelang Pelita III. Namun demikian, dalam waktu
yang pendek itu Indonesia telah banyak berbuat untuk mulai mengelola
lingkungan hidupnya. Hasil utama pengembangan lingkungan hidup ini nampak
pada munculnya kesadaran dan kepedulian di kalangan masyarakat. Antara lain
nampak dalam peningkatan upaya swadaya masyarakat seperti tercermin dalam
kegiatan nyata dan keterlibatan masyarakat umum dalam memecahkan masalah
pencemaran di daerah. Padahal, 20 tahun sebelumnya, istilah lingkungan hidup itu
sendiri belum begitu dikenal.
Konsep dan kebijakan lingkungan hidup selama Pembangunan Jangka
Panjang (PJP) Pertama mengalami perkembangan yang sangat berarti. Selama
Pelita III bidang lingkungan hidup ditangani oleh Menteri Negara Pengawasan
Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Men-PPLH) dengan prioritas pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
peletakan dasar-dasar kebijaksanaan “membangun tanpa merusak”, dengan tujuan
agar lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan.
Pada Pelita IV, bidang lingkungan hidup berada di bawah Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Men-KLH), dengan prioritas pada
keserasian antara kependudukan dan lingkungan hidup. Pada Pelita V
kebijaksanaan lingkungan hidup sebelumnya disempurnakan dengan
mempertimbangkan keterkaitan tiga unsur, antara kependudukan, lingkungan
hidup dan pembangunan guna mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan hanya terlanjutkan dari generasi ke generasi apabila kebijaksanaan
dalam menangani tiga bidang tersebut selalu dilakukan secara serasi menuju satu
tujuan. Bila lingkungan dan sumber daya alam tidak mendukung penduduk dan
menunjang sumber daya manusia atau sebaliknya, maka pembangunan mungkin
saja dapat berjalan, namun dengan risiko timbulnya ancaman pada kualitas dan
daya dukung lingkungan. Kebijaksanaan dasar yang bertumpu pada pembangunan
berkelanjutan ini akan tetap menjadi pegangan dalam pengelolaan lingkungan
hidup pada Pelita VI dan pelita-pelita selanjutnya.
Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari
bidang kependudukan dan berada di bawah Menteri Negara Lingkungan Hidup
(Men-LH). Lingkungan hidup dirasakan perlu ditangani secara lebih fokus
sehubungan dengan semakin luas, dalam dan kompleksnya tantangan pada era
industrialisasi dan era informasi dalam PJP Kedua (yang dimulai pada Pelita VI).
Lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia
diuraikan menjadi tiga babak, yakni masa tumbuhnya Arus Global 1972,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
munculnya Komitmen Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia, serta Pasca Reformasi. Kantor Kementrian Hidup
beralamatkan di Jalan D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410,
telpon +62 021-8580067-68, [email protected].
2. Visi dan Misi
a. Visi
“Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif,
serta berperan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan
menekankan pada ekonomi hijau”.
b. Misi
1) Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup terintegrasi, guna mendukung tercapainya
pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi
hijau;
2) Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses
pembangunan untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara
ekonomi dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan;
3) Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran
sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian
fungsi lingkungan hidup;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
4) Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik serta
mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup secara terintegrasi.
c. Tujuan dan sasaran
Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun
2010-2014 sesuai Visi dan Misi tersebut di atas adalah: “Terwujudnya
pembangunan Indonesia berdasarkan pembangunan berkelanjutan dengan
penekanan pada ekonomi hijau atau green economy untuk “menahan laju
kemerosotan daya tampung, daya dukung, dan kelangkaan sumberdaya
alam, serta mengatasi bencana lingkungan”.
d. Sasaran dan lokus prioritas
Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah
mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan
sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip
pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai adalah:
1) Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau,
pesisir dan laut, serta air tanah;
2) Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan
ekosistem hutan;
3) Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3);
4) Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2010-2014,
diarahkan pada lokus prioritas sebagai berikut:
1) Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu
Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo;
2) Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota
Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil;
3) Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini
dan pulau-pulau kecil terluar.
3. Bagan Struktur Organisasi
4. Profil Menteri Negara Lingkungan Hidup
Sejak keberadaannya pada tahun 1978, kementerian lingkungan hidup di
Indonesia. Emil Salim adalah figur yang pertama sekaligus pionir dari
lembaga ini, dilanjutkan secara berturut-turut oleh: Sarwono Kusumaatmadja,
Juwono Sudarsono, Panangian Siregar, Sony Keraf, Nabiel Makarim,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Rachmat Witoelar dan Gusti Muhammad Hatta. mengalami berbagai
perubahan nama dan pimpinan seiring dengan mekanisme ketatanegaraan di
Indonesia.
a. PROF. DR. BALTHASAR KAMBUAYA, MBA
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA lahir di Ayamaru, pada
tanggal 9 September 1956. Penganut agama Kristen yang taat ini,
mengenyam pendidikannya dasarnya di kota kelahirannya di SD YPK di
Kambuaya-Ayamaru Papua pada tahun 1969. lalu di di Smep Negeri
Teminabuan (1971) dan SMEA Negeri Sorong (1974). Sedangkan
predikat sarjana Mudanya diselesaikan di Universitas Cendrawasih
Jayapura (1978).
Predikat Sarjana (S1) diselesaikan di Universitas Brawijaya
Malang. Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, menyelesaikan masternya
dalam dalam bidang ekonomi administrasi (Megister Business
Administration) MBA di Durham University Business School-Inggris
(1996). Terakhir gelar Doktor dalam bidang yang sama (ekonomi) di
perolehnya di UNHAS Makasar pada tahun 2003.
1) Riwayat Pekerjaan:
Jenjang karirnya pekerjaannya sendiri di mulai di Universitas
Cendrawasih sebagai Asisten Dosen (1979) lalu diangkat sebagai
Dosen Fakultas Ekonomi Uncen Tabun (1981) kemudian Kasubag
Pada Lembaga Penelitian Uncen (1985) Pembantu Dekan I – FIHES,
1986 -1987. Dan secara berturut-turut dipercaya sebagai Pembantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Dekan III – FIHES, 1987 – 1991, Pembantu Dekan I – FIHES, 1991
– 1995, embantu Dekan I – FIHES, 1995 – 2000, Dekan Fakultas
Ekonomi Uncen, 2001 – 2004 dan akhirnya terpilih menjadi Rektor
Uncen, 2005 – 2011
2) Organisasi:
Kegiatan Organisasi yang pernah di emban yaitu Director of Asian
Development Bank of Project Implementation di Uncen 1995-2000.
Lalu menjadi anggota Dewan Komisaris Bank Papua, Tabun 2000-
2011. Selain Itu Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA pernah menjadi
wakil ketua Tim (organizing commety) Penyusunan UU Otonomi
Khusus Papua Tabun 2000. Pada tahun 2010 menjadi Anggota Komite
Inovasi Nasional Republik Indonesia.
3) Pengalaman Akademik:
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA waktunya dihabiskan dalam
Mengajar di Universitas baik di jenjang S1 maupun S2 sekaligus
menjadi tim penguji Doktor dan sekaligus diundang dalam berbagai
kegiatan Short Course. Kegiatan tersebut antara lain;
a) Jenjang Program S1
(1) Small Business, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN
(2) Manajemen Keuangan pada Program Studi Manajemen FE-
UNCEN
(3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program Studi
Manajemen FE-UNCEN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
(4) Leadership/ Kepemimpinan pada Program Studi Manajemen
FE-UNCEN
(5) Cost Accounting, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN
b) Jenjang Program S2
(1) Manajemen Keuangan, pada Program MM-UNCEN
(2) Leadership/Kepemimpinan
(3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program MM-
UNCEN
(4) Copromotor/ Tim Penguji Doktor
(5) Hanz Kaiway, SE. MSc. Agr.
(6) Ferdinan Risamasu, SE, MSc. Agr
c) Short Course :
(1) Training on Risk Management Singapore, 2006.
(2) Academic Networking and and University Management di
Texas & M University, USA (1999).
(3) Training on SME Development – Universitas Indonesia (1987).
(4) Training on Small Busines Development Universitas Hasanudin
Makasar-Kodrat (1986).
d) Pengalaman penelitian:
(1) Ketua Tim Penelitian Pengembangan Pariwisata di Papua,
2004.
(2) Ketua Tim Penelitian Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah di Kabupaten Sorsel, 2006.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
(3) Ketua Tim Peneliti Inventarisasi Potensi Pendapatan Ash
Daerah Provinsi Papua, 2003.
(4) Penelitian Pengembangan Small Bussiness di Papua, 2002.
(5) Ketua Tim Peneliti Pengembangan dan Peningkatan Pendapatan
Asli Daerah dan Efisiensi Pemanfaatannya, 2002.
(6) Penelitian Enterpreneurial Behaviour Pengusaha Papua, 2003.
(7) Penanggungjawab Penelitian Inventarisasi Jenis Sumber-
Sumber Pertambangan Provinsi Papua, 2002.
e) Keterlibatan Pada Berbagai Forum Seminar:
(1) Sebagai Pembicara Pada Seminar How To Handle Bussiness in
Asia khususnya di Indonesia kepada 50 orang businessman
dari North East Costal Area, Newcastle Inggris (1995).
(2) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Micro Economic
Development In Papua – Jayapura, Denpasar, Cisarua, 2000-
2002″, IRISH-USAID Jakarta.
(3) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pengembangan Ekonomi
Kerakyatan di Provinsi Papua, 2002.
(4) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Strategic Planning – Visi
dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Papua, 2000.
(5) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan”, PEMDA Provinsi Papua, 2003.
(6) Sebagai Pembicara Pada Evaluasi Satu Tahun Pelaksanaan
Otonomi Khusus Papua, Bidang Keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
f) Publikasi:
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA juga sudah banyak
menerbitkan buku antara lain;
(1) Profit Small Bussiness di Papua.
(2) Pengembangan Small Bussiness di Papua.
(3) Perilaku Usaha Pengusaha Papua, 2004.
g) Penghargaan:
Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA sendiri mendapat
penghargaan Satya Lencana Adhitya Dharma Nugraha dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sebagai Dosen Teladan 1989.
5. Program Kementrian Lingkungan Hidup
a. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati.
Indonesia telah meratifikasi Kovensi Keanekaragaman Hayati
dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman
Hayati. Sesuai dengan mandat yang tercantum dalam pasal 18 (3) dari
Konvensi tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National
Focal Point dari Konvensi Keanekaragaman Hayati membangun Balai
Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia berbasis internet.
Balai Kliring Keanekaragaman Hayati mempunyai misi untuk :
1) mempromosikan dan memfasilitasi kerjasama teknis dan ilmiah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
2) mengembangkan mekanisme global untuk pertukaran dan integrasi
informasi
3) mengembangkan jejaring
b. Balai Kliring Keamanan Hayati.
Balai Kliring Keamanan Hayati (Biosafety Clearing House)
merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh negara yang
telah meratifikasi Protokol Cartagena, sesuai dengan pasal 20 pada
protokol. Pendirian BKKH sudah harus dirintis oleh negara peratifikasi
protokol dan sudah harus operasional pada saat protokol ini berlaku,
sehingga pembentukan dan pengembangan BKKH merupakan kewajiban
bagi negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena. Indonesia telah
meratifikasi Protokol tersebut melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2004.
c. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (PUSARPEDAL).
Pembangunan berkelanjutan adalah usaha untuk memenuhi
kualitas kehidupan manusia dalam perspektif lingkungan. Oleh karena itu
upaya pengelolaan lingkungan akan lebih efisien apabila didukung dengan
laboratorium lingkungan yang handal, karena hasil uji laboratorium data
yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan lingkungan. Melalui
hibah dari pemerintah Jepang, pada 12 Agustus 1993 Pusat Pengendalian
Dampak Lingkungan Fasilitas (PUSARPEDAL) didirikan sebagai
Referensi Laboratorium Lingkungan. Pusarpedal kompetensi sebagai
laboratorium lingkungan telah terbukti ketika telah menerima sertifikat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
akreditasi laboratorium pengujian oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)
pada tanggal 7 Februari 2001. Yang diperkuat oleh kedua akreditasi oleh
KAN pada tanggal 29 September 2005. Selain sebagai pemilik
laboratorium dan pusat pemantauan kualitas lingkungan, Pusarpedal juga
telah dikembangkan untuk melakukan pelayanan masyarakat / profesional
dan independen laboratorium lingkungan.
1) Tugas dan Fungsi :
Tugas: melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan
kualitas lingkungan, serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan,
pelaksanaan fungsi teknis laboratorium rujukan dan pelayanan
pengujian dan kalibrasi , serta pengembangan laboratorium
lingkungan
Fungsi: Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas
lingkungan serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan
Pelaksanaan pengelolaan laboratorium rujukan serta pengujian
parameter kualitas lingkungan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan Pelaksanaan pengembangan dan evaluasi laboratorium
lingkungan Penyusunan program dan pelaksanaan administrasi
pusat.
2) Aktifitas
Melakukan pengukuran pencemaran lingkungan yang terdiri dari
pembuangan limbah cair, pembuangan limbah padat dan polusi udara.
Monitor pencemaran lingkungan yang terjadi di berbagai tempat di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Indonesia, sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan
lingkungan. Menyediakan lingkungan laboratorium teknis bimbingan:
Bimbingan pelaksanaan sistem mutu berdasarkan SNI 19-17025
Panduan Membuat: Pedoman untuk pengambilan sampel dan analisis
parameter kualitas lingkungan, pedoman monitoring kualitas
lingkungan, pedoman pengobatan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan. Menyediakan dan menangani tes kemahiran untuk
parameter kualitas lingkungan, standar cetakan material / bahan
cetakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
C. Analisis Swot
Setelah melihat sekilas data-data dari diatas, kita dan bisa membuat
analisis SWOT-nya. SWOT kependekan dari Streght, Weakness, Opportunity, &
Threat adalah salah satu cara untuk menganalisis potensi suatu produk dan
membandingkannya dengan competitor. Dalam hal ini produknya adalah Wahana
Lingkungan Hidup Yogyakarta, dan kompetitornya lebih tepatnya komparasi atau
pembandingnya adalah setiap badan instansi lain yang bergerak dalam bidang
yang sama. Setiap instansi pasti memiliki kekuatan atau streght, kelemahan atau
weakness, kesempatan atau opportunity dan ancaman atau threat sendiri-sendiri,
dan kesemuannya itu bisa dikumpulkan dan dianalisa sehingga layanan dan
penyajian informasi lingkungan hidup bisa ditingkatkan, kelemahan bisa diredam,
kesempatan bisa dikembangkan dan setiap ancaman bisa diminimalisir. Analisis
SWOT bisa dibuat dengan menggunakan tabel. Dari tabel tersebut kita bisa
membandingkan secara langsung masing-masing SWOT. Berikut ini adalah tabel
analisis SWOT :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
PEMBANDING KLH Republik Indonesia WALHI DIY
Strenght
atau Kekuatan
- Pemerintah membuat program dan
menjalankan program tersebut secara continue
- Memiliki pos anggaran untuk menjalankan
program kampanye
- Memiliki program khusus untuk pencegahan
kerusakan lingkungan, pemulihan kerusakan
lingkungan, antisipasi kerusakan lingkungan.
- Banyak mengadakan workshop tentang
dampak pencemaran air yang sangat berbahaya
dalam kelangsungan hidup manusia.
- Sosialisasi dilakukan secara langsung pada masyarakat
melalui : kampanye, buletin, spanduk,stiker, kaos, dan lain-
lain.
- Memiliki divisi khusus yang menangani program
pencegahan kerusakan lingkungan, pemulihan kerusakan
lingkungan, antisipasi kerusakan lingkungan.
- WALHI menjadi organisasi yang mandiri dan
berkelanjutan karena tersebar diberbagai propinsi dan
mampu memberikan info yang akurat pada masyarakat.
- Menggunakan media fotografi yang sedang banyak
menjadi perhatian masyarakat usia produktif. Sehingga
lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Weaknes
atau Kelemahan
- Dana pembuatan kampanye besar
- Tidak semua masyarakat dapat menangkap
pesan atau informasi kampanye yang
disampaikan
- Sosialisasi hanya dijangkau sekelompok
masyarakat.
- Terlalu banyak kampanye yang direncanakan
sehingga kampanye tentang penyelamatan air ini
sedikit terlupakan
- Tidak bisa mengakses atau menerima dana dari
pemerintah
- Sulit mendapat data dari pemerintah untuk
mendokumentasikan seluruh grafik peningkatan laju
kerusakan ekologis.
- Kampanye ini baru bisa diadakan di wilayah Yogyakarta
sehingga pencegahan pencemaran air belum bisa dilakukan
secara serentak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Opportunity
atau Kesempatan
- Masyarakat luas telah mengenal program-
program kampanye yang dijalankan oleh KLH
sehingga lebih cepat diterima oleh masyarakat.
- Kesadaran masyarakat lebih mudah terbangun
karena kampanye dilakukan secara continue.
- Masyarakat dapat mengerti dan turut berpartisipasi aktif
dalam kampanye, karena kesederhanaan dalam
penyampaian kampanye tersebut.
- Masyarakat lebih tertarik dengan kampanye tersebut
karena media yang digunakan sedang menjadi trend
dimasyarakat
Threat
atau Ancaman
- Adanya kampanye dari lembaga lain yang
disampaikan dengan media yang lebih mudah
diterima masyarakat.
- Adanya kampanye dari lembaga lain yang lebih dahulu
diperkenalkan kepada masyarakat, sehingga pusat
perhatian masyarakat masih tertuju kepada kampanye
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
D. USP (Unique Selling Preposition)
Unique Selling Preposition, berorientasi pada keunggulan atau kelebihan
produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga
merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan
produk tersebut. (M. Suyanto, 2004, 116)
Untuk bisa menjual produk supaya bisa laris dipasaran atau paling tidak
bisa dikenal dengan baik dipasaran, selain dengan melakukan positioning yang
tepat adalah dengan menemukan USP dari produk tersebut. USP atau Unique
Selling Preposition adalah sesuatu hal atau kelebihan atau keunggulan dari suatu
produk yang dimana keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa
menjadi satu pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. USP tidak
selalu sesuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh produk lain, USP bisa
merupakan sesuatu yang sebenarnya dimiliki oleh semua produk sejenis namun
tidak diolah dan ditonjolkan dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi
positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik atau paling
tidak lain daripada yang lain, sehingga lebih kuat melekat di benak audience.
Sejauh ini penulis mengamati bahwa kampanye mencegah pencemaran air
dan pelestarian air untuk masa depan masih kurang diberitahukan secara luas dan
kurangnya penyuluhan maupun tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk
berpartisipasi dalam menyikapi hal tersebut. Keunikan dari kampanye ini terletak
pada bahasa visual yang disampaikan dalam kampanye ini, yang berupa bahasa
simbol. Karena karya-karya yang dibuat tidak semata-mata menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
pencemaran secara nyata, namun digambarkan dengan benda-benda yang
memiliki fungsi yang sama.
E. Positioning
Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan memasarkan “produk”
kepedulian lingkungan di kota Yogyakarta yang berperan dan bertanggung jawab
dalam hal ini adalah Wahana Lingkungan Hidup sebagai pembuat program
kampanye. Mengacu pada fakta yang ada dilapangan, media informasi yang akan
dihasilkan juga harus didukung dengan adanya pengenalan (awarrenes). Hal ini
berdasarkan fakta bahwa kebanyakan masyarakat belum mengetahui akan dampak
dari pencemaran air yang terjadi diwilayah Yogyakarta. Hal tersebut juga dapat
dilihat dari sungai-sungai yang tercemar dan sumber-sumber mata air yang tidak
lagi mengeluarkan air yang layak dikonsumsi.
Dalam perancangan Kampanye “Air Untuk Masa Depan”, selain
merancang tentang informasi dampak pencemaran air dan keadaan air yang terjadi
diwilayah Yogyakarta. Juga akan memperhatikan konsep periklanan dengan
teknik positioning, yaitu dengan memposisikan Kampanye “Air Untuk Masa
Depan” menjadi sarana untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan disekitarnya, khususnya air. Kampanye ini juga digunakan agar
masyarakat lebih peduli tentang air, tidak hanya air yang dimanfaatkan dimasa
sekarang namun tetap dapat dikonsumsi dimasa depan, dengan cara mengurangi
pencemaran, menjaga air yang ada tetap layak untuk dikonsumsi dan lebih
bijaksana dalam memanfaatkan air yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
BAB IV
KONSEP KREATIF PERANCANGAN
DAN PERENCANAAN MEDIA
A. Metode Perancangan
Metode dapat diartikan sebagai cara sistematis dan terpikir secara baik
untuk mencapai tujuan. Sedangkan perancangan dapat diartikan merencanakan
segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. Jadi metode perancangan
adalah sebuah cara yang ditempuh dalam merencanakan sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam hal ini, metode perancangan dilakukan sebagai bagian dari
perencanaan kampanye agar pesan komunikasi dapat tertanam di benak target.
Terdapat dua variable penting dalam perancangan komunikasi visual yang
harus dipegang teguh oleh setiap perancang untuk mendapatkan sebuah produk
yang efektif sekaligus estetis:
1. Asas Fungsi:
Asas fungsi merupakan hal terpenting dalam proses perancangan. Sebuah
produk komunikasi visual bukanlah produk yang berpusat pada diri
perancangnya, melainkan pada khalayak umum yang kemudian disebut sebagai
target audiens. Selama produk rancangan tidak memiliki fungsi bagi target
audiensnya, maka produk rancangan tersebut dapat dikatakan sebagai produk
yang gagal. Dalam hal perancangan komunikasi visual, produk yang dihasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
dari sebuah rancangan harus memiliki fungsi komunikatif, sehingga pesan yang
akan disampaikan kepada target audiens dapat diterima dengan jelas.
2. Asas Bentuk Estetis:
Asas bentuk estetika dapat diartikan sebagai pengejawantahan dari idealis
perancang. Tanpa bentuk estetis yang baik, maka produk komunikasi visual
tidak akan berhasil menarik perhatian bagi para target audiensnya.
Kedua asas tersebut diatas diharapkan saling membatasi ruang pikir perancang
untuk mendapatkan konsep yang kemudian akan dituangkan dalam proses
perancangan komunikasi visual.
Mengacu pada uraian singkat diatas, maka konsep perancangan kampanye
Air Untuk Masa Depan harus memperhatikan beberapa hal yang berhubungan
dengan target audiensnya. Prinsip utama dalam perancangan ini yaitu
menggabungkan dua aspek yaitu estetika dan fungsi dari konsep kreatif dan media
yang digunakan. Produk rancangan komunikasi visual dari kampanye ini
bertujuan untuk memberikan informasi atau pesan sekaligus awarness mengenai
pencemaran yang terjadi di Yogyakarta. Oleh sebab itu, faktor informasi memiliki
bobot lebih tanpa mengesampingkan aspek estetika dari produk kampanye yang
dihasilkan, sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh target
audiensnya
Kampanye Air Untuk Masa Depan dianggap penting dan mendesak karena
keadaan sungai Gajahwong yang semakin memprihatinkan sehingga diperlukan
publikasi lebih untuk mendapatkan awareness dari masyarakat. Program
penyelamatan air sungai Gajahwong juga sebagai upaya meningkatkan kualitas air
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
karena tercemar oleh berbagai zat yang berbahaya. Hal ini merupakan akibat dari
kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, juga
limbah industri dan limbah rumah tangga tidak terkelola dengan baik. Untuk
itulah diperlukan sebuah strategi yang tepat untuk memperkenalkan progam
kampanye air untuk masa depan di masyarakat.
Perancangan kampanye Air Untuk Masa Depan ini merupakan sebuah
proses dari sebuah integrated campaign, yaitu kampanye terpadu yang terstruktur
baik dalam strategi maupun media promosi dalam upaya memperkenalkan,
membangun kepedulian serta upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan
betapa pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan air, yang menjadi tujuan
dari progam kampanye ini agar lebih terarah dan terstruktur. Sehingga untuk ke
depannya perkembangan keberhasilan kampanye dapat dikontrol dengan baik.
Langkah awal perancangan adalah melakukan riset mengenai keadaan air
di sungai Gajahwong, jenis pencemaran apa saja yang membuat sungai menjadi
dalam keadaan yang tidak baik melalui wawancara dan observasi lapangan.
Setelah itu menganalisis data yang telah diperoleh untuk membuat perencanaan
perancangan karya yang akan dibuat, agar sesuai dengan keadaan yang terjadi.
Setelah itu melakukan observasi tentang penduduk untuk mengenal karakteristik
masyarakat yang tinggal dibantaran sungai dan karakteristik penduduk perkotaan,
sehingga dapat menemukan media yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan
yang menjadi tujuan dari kampanye tersebut.
Dengan melakukan survey dan mencermati data yang ada, dapat
ditentukan siapa target audience yang dirasa cocok untuk kampanye tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Dengan ditentukannya target audience dari kampanye Air Untuk Masa Depan ini,
yaitu penduduk usia produktif, maka pesan komunikasi akan disampaikan melalui
konsep kreatif yang sesuai dengan target audience kampanye sehingga kampanye
tentunya akan berdampak efektif sesuai tujuan perancangan.
Setelah analisis selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah menetukan
tindakan. Dalam hal ini adalah kampanye Air Untuk Masa Depan yang akan
menggunakan beberapa tahap dalam kurun waktu satu tahun serta melalui
pemilihan media yang efektif untuk menginformasikan kepada target audience
program-program yang dilakukan oleh WALHI sebagai tempat dicanangkannya
program kampanye.
Setelah semua tahapan terlaksana dengan baik, langkah selanjutnya adalah
menganalisis kampanye yang telah berlangsung. Ini dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan kampanye. Sehingga dapat dianalisis lagi untuk
menentukan langkah selanjutnya yang dapat diambil.
B. Konsep Kreatif
Strategi atau konsep kreatif merupakan suatu cara untuk menyusun dan
merancang suatu komunikasi agar memiliki keunikan dan ciri khas yang menonjol
dibanding perancangan lain yang serupa. Ciri khas perancangan kampanye ini
adalah dengan menggunakan media fotografi yang dapat lebih dipahami target
audiens daripada sekedar rangkaian kata-kata. Perancangan kampanye Air Untuk
Masa Depan ini akan lebih mengarah pada gaya desain yang komunikatif dan
simpel sehingga target audiens yang merupakan penduduk usia produktif dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
rentang usia 15 hingga 25 tahun dengan tidak dibatasi tingkat pendidikan tertentu
dapat memahami gaya desain yang dirancang.
Dalam perancangan media kampanye Air Untuk Masa Depan, selain
memberikan informasi mengenai pencemaran yang banyak terjadi juga akan
memperhatikan konsep periklanan dengan teknik positioning, yaitu dengan
memposisikan kampanye ini kepada target yang dituju dengan cara :
1. Menciptakan kepedulian masyarakat melalui kampanye Air Untuk Masa Depan
mengenai fenomena pencemaran air yang terjadi.
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat kota mengenai pentingnya menjaga
kebersihan sumber air dari pencemaran hingga memberikan media solusi yang
tepat.
3. Menggunakan daya tarik visual serta media yang tepat agar sasaran dapat
langsung memahami informasi yang hendak diberikan
Dalam hal penggunaan teks atau headline, sub hedline, bodycopy,
perancangan media kampanye Air Untuk Masa Depan menggunakan teks bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Pemakaian teks bahasa Indonesia dimaksud
agar mudah dipahami dan disesuaikan dengan target yang akan dibidik yaitu
masyarakat lokal.
C. Standar Visual
Dalam sebuah perancangan desain dibutuhkan standar visual yang
berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang dibuat, begitu juga pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
perancangan media kampanye Air Untuk Masa Depan. Standar visual tersebut
meliputi :
1. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan penjelasan atas pesan yang ingin disampaikan dalam
wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi
dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai
tema dalam upaya mendukung headline. Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi
adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pertanyaan, dan
merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Dalam
perancangan media kampanye Air Untuk Masa Depan, foto merupakan
ilustrasi utama dalam penyajian medianya. Selain itu juga didukung oleh
beberapa ilustrasi gambar untuk illustrasi pada item-item media cetak seperti
print Ad, poster, brosur dan lain-lain.
2. Teks atau headline, sub headline, bodycopy dan slogan
a. Headline
Headline merupakan penarik perhatian yang utama dalam menggugah
kesadaran audiens. Ketika orang melihat iklan ataupun media informasi,
terutama pada iklan cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah
pada headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap
perhatian utama (eye catcher). Kegiatan kampanye ini menggunakan jenis
headline yang disesuaikan dengan tujuan informasi atau pesan, sasaran, serta
media informasi yang digunakan. Tujuan awal dari kegiatan kampanye adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
memberikan pentingnya menjaga kebersihan air. Maka headline yang akan
digunakan adalah jenis headline yang bersifat informatif, antara lain adalah
Couriousity or Provocative Headline yaitu headline yang mengundang
keingintahuan serta ketertarikan konsumen atau audiens. Agar lebih relevan,
penempatan headline disesuaikan dengan media yang digunakan serta siapa
target audiensnya.
b. Body copy atau body text
Body copy merupakan penjabaran lebih lanjut dari ide atau tema sentral
yang berada pada headline, sehingga penggunaan body copy akan lebih
memperjelas headline.
3. Typografi atau huruf
Typografi merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan
ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan
menyesuaikan dengan pesan atau tema yang diambil. Penggunaan unsur huruf
dalam perancangan media kampanye air untuk masa depan ini adalah mutlak.
Pemilihan jenis huruf untuk digunakan dalam sebuah media informasi harus
memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan karakter jenis huruf. Hal
yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam memilih jenis huruf
untuk sebuah media informasi adalah aspek mudah dibaca (legability).
Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan
headline, sub headline dan sebagainya, perlu memperhatikan tingkat
keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama
akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Berikut adalah contoh jenis huruf yang akan digunakan dalam perancangan :
1. Arial Black
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Y Z
a b c d e f g h i j k l m o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , / ; : ‘ “
2. Candara
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , / ; : ‘ “
3. SF MOVIE POSTER
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V
W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r t u v w
x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , / ; : ‘ “
4. Warna
Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap
mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna
disesuaikan dengan citra yang akan dibangun pada media kampanye dan media
cetak. Dalam kampanye Air Untuk Masa Depan menggunakan warna cerah dan
segar. Sebagian isi media menggunakan warna-warna netral yang tidak terlalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
bermacam-macam, sehingga tampilan visualnya terlihat seirama dengan tingkat
perpaduan warna yang minimalis. Warna netral dirasakan juga lebih sesuai
untuk semua kalangan dan golongan dalam masyarakat karena bisa dipadukan
dengan warna-warna lain.
Gambar IV.C.4.a: Kombinasi Warna yang akan dipakai
Pada media-media tertentu pemilihan warna juga menggunakan warna-warna
primer dan juga warna-warna yang diadaptasi dari warna-warna alam. Selain
desain yang simpel, warna ini juga dimaksudkan untuk memberi kesan dinamis.
D. Pemilihan Media
Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu
pesan atau informasi diwujudkan dan disampaikan ke masyarakat. Dalam hal ini
pemilihan media harus dapat mudah diterima dan dipahami oleh target yang dituju
yaitu masyarakat kota Yogyakarta dari semua tingkat ekonomi. Unsur relevan dan
efektif harus dijadikan bahan pertimbangan yang matang untuk proses pemilihan
media. Adapun beberapa jenis media yang akan digunakan dalam media informasi
kampanye Air Untuk Masa Depan adalah sebagai berikut:
1. Media Cetak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Media cetak yang dimaksudkan disini adalah segala jenis media yang proses
reproduksinya menggunakan proses cetak. Media yang akan dibuat dengan
menggunakan media cetak antara lain :
a. Baliho
b. Poster
c. Brochure
d. X-Banner
Media-media tersebut merupakan pendukung kampanye Air Untuk Masa
Depan. Dalam penggunaannya, media yang menyampaikan pesan tersebut akan
sampai secara langsung kepada target yang disasarnya, sehingga kegiatan
kampanye tersebut akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam membidik
sasarannya.
2. Media Merchandise
Merchandise merupakan suatu media promosi yang biasanya diberikan secara
cuma-cuma atau gratis kepada target audiens. Merchandise berfungsi untuk
memberikan kesan mendalam pada suatu perancangan agar tidak mudah
dilupakan. Beberapa merchandise yang akan dibagikan kepada target audiens
dibagi menjadi beberapa media, antara lain :
a. Sticker
b. Botol minum
c. Kaos
d. Tas kain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
E. Media Placement
1. Media Cetak
Media cetak adalah media yang paling umum digunakan dalam setiap
kegiatan promosi, karena lebih efisien dan efektif, efisien karena biayanya yang
masih terjangkau apabila dibandingkan dengan media elektronik, dan efektif
karena mudah penyebaran kepada target market. Untuk media kampanye Air
Untuk Masa Depan yang menggunakan media antara lain :
1. Media Penyampai
Karya fotografi dengan disertai typhography yang sesuai dengan ilustrasi
foto yang ditampilkan.
2. Media Pendukung Kampanye
a) Baliho
Baliho adalah media kampanye dalam bentuk dua dimensi yang berisi
informasi mengenai pencemaran sungai. Ilustrasi utamanya adalah fotografi
dengan disertai caption sebagai pendukung ilustrasi foto yang ditampilkan.
Konsep perancangan :
Baliho materi utamanya adalah fotografi analogi dari kekeringan yaitu
gambar kendi air, namun tidak lagi mengeluarkan air namun mengeluarkan
pasir yang dihasilkan menggunakan kamera digital SLR dengan
memperhatikan segi estetika sebuah pemotretan. Ilustrasi foto yang
ditampilkan menggambarkan tentang keadaan kekeringan panjang yang
melanda hingga tempat penyimpanan air tidak lagi menyimpan air, namun
menyimpan pasir. Hal ini merupakan bukti betapa buruknya kebiasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
masyarakat yang tidak memanfaatkan air bersih dengan baik, sehingga
dmudim kemarau masyarakat tidak memiliki cadangan air lain. Ilustrasi ini
diperkuat dengan caption berbahasa Indonesia yang menjelaskan tentang
keterangan waktu dan tempat dimana kampanye dilaksanakan.
Alasan desain :
Baliho merupakan media yang akan dirancang agar dapat dilihat beberapa
kali. Tujuan kampanye ini adalah menciptakan awarness dan mengedukasi
masyarakat mengenai pemanfaatan air bersih dengan bijaksana. Melalui
desain baliho ini, awarness yang hendak diciptakan diharapkan dapat
tersampaikan dengan baik. Lewat penggarapan fotografi yang menarik
untuk dilihat mampu menimbulkan kesan terhadap komunikan.
Media Placement :
Baliho akan dipasang di beberapa titik persimpangan jalan yang banyak
dilalui oleh masyarakat, diharapkan ketika khalayak ramai melihat baliho
ini akan menggelitik perasaan masyarakat yang selama ini tidak
memanfaatkan air bersih dengan bijaksana.
b) Poster
Poster yang dimaksud disini adalah poster event yang berisi tentang
informasi mengenai kegiatan Kampanye Air Untuk Masa Depan.
Konsep perancangan :
Perancangan media informasi berupa poster event yang mencantumkan
jadwal acara yang digelar, tempat acara, serta informasi singkat mengenai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
isi event yang akan berlangsung. Ilustrasi dengan fotografi masih tetap akan
digunakan didalam tampilan visual media informasi tersebut.
Alasan desain :
Perancangan poster event dimaksudkan agar para masyarakat awam
khususnya target audiens dapat mengetahui event kampanye yang akan
diadakan.
Media Placement :
Poster event ini akan disebarkan di tempat acara, dipinggir-pinggir jalan, di
basecamp organisasi universitas dan perguruan tinggi, di basecamp
komunitas fotografi, serta di titik-titik strategis di kota Yogyakarta. Selain
itu poster event ini juga dipasang di tempat yang berpotensi didatangi oleh
target audiens seperti mall dan cafe.
c) Brosur
Brosur pada dasarnya hampir sama dengan poster, hanya saja dalam ukuran
yang kecil agar orang-orang yang malas berhenti di tempat untuk membaca
poster dapat tetap mendapatkan informasi acara melalui brosur tersebut.
Konsep perancangan :
Brosur ini akan mengulas tentang sisi lain atau cerita yang lebih mendalam
tentang menjaga kebersihan, mengurangi pencemaran dan penanganannya..
Alasan desain :
Dengan rubrik utamanya berupa ulasan sisi lain atau cerita yang lebih
mendalam tentang menjaga kebersihan, mengurangi pencemaran dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
penanganannya diharapkan media ini akan bertahan lama. Sebab materi
yang disampaikan bisa dijadikan sebuah referensi.
Media placement :
Media informasi berupa brosur akan di bagikan secara gratis kepada
masyarakat..
d) X-Banner
Media ini fungsinya sama dengan roll banner, hanya saja media ini bisa
diletakkan di dalam ruangan, tidak seperti roll banner yang biasa dipasang
di pinggir jalan. Pada media ini, kerangka pondasinya biasa berbentuk huruf
X.
Konsep perancangan :
Perancangan media informasi berupa x-banner yang mencantumkan tema
acara yang digelar, tempat dan waktu pelaksanaan acara serta informasi
singkat mengenai isi event yang akan berlangsung. Ilustrasi dengan
fotografi masih tetap akan digunakan didalam tampilan visual media
informasi tersebut.
Alasan desain :
Perancangan x-banner dimaksudkan agar para masyarakat awam khususnya
target audiens dapat mengetahui tema dan isi event kampanye yang akan
diadakan.
Media Placement :
X-Banner ini akan diletakkan di tempat acara, di basecamp organisasi
universitas dan perguruan tinggi, di basecamp komunitas fotografi, serta di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
titik-titik strategis. Selain itu poster event ini juga dipasang di tempat yang
berpotensi didatangi oleh target audiens seperti mall dan cafe.
3. Merchandise
a) Kaos
Kaos akan diberikan kepada 100 pendaftar pertama pada saat event hunting
foto bersama dan volunteer yang terjun saat event bersih kota bersama.
b) Stiker
Stiker akan dibagikan secara gratis sebagai merchandise juga sebagai media
pengingat agar kampanye ini tidak terlupakan begitu saja
c) Botol Minum
Botol minum akan diberikan kepada peserta paling aktif dan kreatif sebagai
merchandise sekaligus bentuk penghargaan atas apa yang dilakukannya
pada saat kampanye berlangsung.
d) Tas Kain
Tas kain akan diberikan sebagai merchandise juga digunakan sebagai
himbauan kepada para peserta agar tidak lagi menggunakan kantong-
kantong plastik.
F. Pelaksanaan Kampanye
Dalam mengampanyekan program Air Untuk Masa Depan, dilakukan
melalui 3 tahapan dalam kurun waktu 1 bulan, dan dengan pembagian tema yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
berbeda. Pembagian tema yang berbeda ini berkaitan dengan tujuan pertahapan
yang akan disampaikan. Tiga tahapan tersebut dilakukan dalam program kegiatan
yang terencana dan berkesinambungan.
1. Tahap I atau 2 minggu pertama
Tahap pertama dari kampanye ini adalah aksi penyebaran dan pemasangan
media informasi, seperti : pemasangan poster, x-banner, baliho dan brochure
dibeberapa tempat. Media informasi ini akan dipasang dan disebarkan dititik-titik
keramaian dan tempat berkumpulnya target audience dari kampanye Air Untuk
Masa Depan. Media informasi kampanye antara lain akan dipasang dan
disebarkan di persimpangan jalan yang ramai, basecamp organisasi di sekolah-
sekolah dan universitas, basecamp komunitas-komunitas anak muda di cafe
bahkan di mall. Ini dimaksudkan untuk membangun awareness masyarakat
terhadap kampanye air untuk masa depan ini.
Pada tahap ini diharapkan rasa keingintahuan dan awareness dari
masyarakat terhadap kampanye Air Untuk Masa Depan akan meningkat dan akan
semakin besar. Pada tahap ini disebut sebagai campaign media dengan tema
visual simbolis untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya air di
masyarakat.
2. Tahap III atau minggu ke-tiga
Setelah penanaman rasa keingintahuan dan pembentukan awareness yang
kuat di masyarakat, tahapan kampanye yang kedua ini adalah puncak dari
serangkaian program kampanye Air Untuk Masa Depan Big Bang. Dalam tahap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
ini akan dilakukan serangkaian event special event untuk memperkuat dan
memperjelas brand activation kampanye ini.
Event yang diselenggarakan adalah hunting foto dan lomba fotografi
dengan peserta pelajar dan mahasiswa, dengan tema “Kembalikan Peradaban
Sungai”. Selain dengan tujuan hunting dan lomba fotografi, event tersebut
memiliki maksud untuk mengajak para pelajar dan mahasiswa yang menjadi
peserta turun langsung ke sungai dengan tujuan mengetuk kepedulian peserta akan
sungai di kota Yogyakarta.
Selain event yang berkaitan dengan fotografi di sela-sela acara akan
diadakan pula talkshow dan penyebaran informasi tentang program kampanye Air
Untuk Masa Depan. Konten yang diberikan akan mengupas tuntas seluk beluk air
dimasa depan, dari apa saja yang merusak kualitas air dan apa saja yang harus
dilakukan agar peradaban sungai dapat kembali seperti dulu dengan air yang
masih bersih dan dapat dikonsumsi. Event akan berlangsung dengan meriah
dengan tema kebersamaan. Visual yang digunakan menggunakan foto-foto, yang
dimaksudkan agar meng-cover semua segmentasi audience di masyarakat.
3. Tahap IV atau minggu ke-empat
Pada kampanye tahap yang ketiga ini merupakan tahap aktivasi dari
serangkaian tahap yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ketiga ini diperlukan
untuk membuat masyarakat yang telah mengikuti serangkaian kampanye
melakukan tindakan langsung atau memberikan sambutan positif tentang
kampanye yang telah dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Tahap ketiga dari kampanye ini adalah mengajak masyarakat turun
langsung untuk membersihkan lingkungan dengan cara memungut sampah-
sampah yang ada disekitar mereka. Selain membersihkan jalan-jalan, taman, dan
selokan yang ada di kota Yogyakarta para peserta diajak untuk turun langsung
membersihkan sampah yang berada ditepi sungai, agar kelak dikemudian hari
peserta tidak membuang sampah kesungai karena tahu bagaimana susahnya
membersihkan sampah yang ada di sungai.
Proses serangkaian kampanye tersebut tidak sepenuhnya berakhir sampai
di tahap tiga. Prosesnya akan terus berlangsung. Setelah diadakan evaluasi
terhadap kampanye yang dilakukan bila hasilnya kurang memuaskan, dalam artian
tingkat apresiasi masyarakat terhadap program kampanye tidak ada peningkatan,
maka diperlukan sebuah strategi baru maupun penyelenggaraan special event serta
penyebaran informasi yang lebih tinggi intensitasnya. Akan tetapi bila hasilnya
sesuai dengan yang diharapkan, proses selanjutnya dapat hanya berupa
penempatan dan pemasangan media informasi dengan skala yang lebih kecil
untuk tetap menjaga awareness masyarakat terhadap program kampanye Air
Untuk Masa Depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
1. Tabel tahapan kampanye Air Untuk Masa Depan
Tahapan
kampanye
Uraian/bentuk
acara
Target audience Item
pendukung
Tahap 1
Kampanye
media
Penyebaran item
informasi
kampanye
Semua masyarakat Daerah
Istimewa Yogyakarta
Poster
Brosur
Baliho
Tahap 2
Special
event
Hunting foto
bersama
Lomba
fotografi
Talkshow dan
penyuluhan
Pelajar
Mahasiswa
Semua masyarakat
Daerah Istimewa
Yogyakarta
Poster
Baliho
Stiker
Kaos
Tahap 3
Activation
Membersihkan
lingkungan
sekitar sungai
Gajahwong
Pelajar
Mahasiswa
Semua masyarakat DIY
Poster
Kaos
Tas Kain
Tabel . Tahapan kampanye Air Untuk Masa Depan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
G. Perencanaan Biaya
Untuk memprediksi biaya penulis melakukan beberapa survey dalam
perencanaannya. Adapun perencanaannya adalah sebagai berikut :
Jenis Media Bahan Ukuran Jumlah Biaya (Rp.)
Foto Karya
Pigura
Signage
Poster
Baliho
X-Banner
Brosur
Kaos
Stiker
Tumbler
Kanvas
Kayu
MMT
Art Paper 150 gr
MMT
MMT
Art Paper 150 gr
Cotton
Kertas Stiker
Logam
50x60 cm
50x60 cm
50x60 cm
42x29,7 cm
250x500 cm
160x80 cm
21x19,7 cm
All Size
10x5 cm
300ml
30
30
10
50
6
5
100
200
200
20
1.200.000
1.650.000
150.000
400.000
750.000
500.000
400.000
6.200.000
80.000
1.400.000
Jumlah 12.730.000
Sumber data perincian harga (Januari 2013) :
1. Paperku
2. Natural
3. Pappy Cheppy Clothing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
BAB V
VISUALISASI KARYA
A. Karya Foto
1.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 80 x 40 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
2.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 50 x 75 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
3.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 45 x 75 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
4.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 45 x 75 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
5.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 50 x 67 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
6.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 50 x 75 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
7.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 50 x 75 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
8.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 75 x 50 cm
Format desain : Horizontal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
9.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 75 x 50 cm
Format desain : Horizontal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
10.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 75 x 50 cm
Format desain : Horizontal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
11.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 75 x 50 cm
Format desain : Horizontal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
12.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 75 x 50 cm
Format desain : Horizontal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
13.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 75 x 35,35 cm
Format desain : Horizontal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
14.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 75 x 50 cm
Format desain : Horizontal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
15.
Media / Bahan : NWP
Finishing : Laminasi Doff
Ukuran : 75 x 50 cm
Format desain : Horizontal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
B. Media Pendukung
1. Baliho
Media / Bahan : MMT
Finishing : Tiang Besi
Ukuran : 200 x 400 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara, SF Movie Poster, Arial
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
2. X-Banner
Media / Bahan : MMT
Finishing : Tiang X-Banner
Ukuran : 60 x 160 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara, SF Movie Poster, Arial
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
3. Poster A
Media / Bahan : Art Paper 160gr
Ukuran : 29,7 x 42 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
4. Poster B
Media / Bahan : Art Paper 160gr
Ukuran : 42 x 29,7 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara, SF Movie Poster. Arial
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
5. Brochure A
Media / Bahan : Art Paper 160gr
Ukuran : 21 x 29,7 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara, SF Movie Poster. Arial
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
6. Brochure B
Media / Bahan : Art Paper 160gr
Ukuran : 21 x 29,7 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara, SF Movie Poster. Arial
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
C. Merchandise
1. Kaos
Media / Bahan : Cotton
Ukuran : All Size
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
2. Stiker A
Media / Bahan : Stiker Miror
Ukuran : 15 x 9 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
3. Stiker B
Media / Bahan : Stiker Miror
Ukuran : 15 x 9 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
4. Tumbler A
Media / Bahan : Logam/ Mika
Ukuran : 22 x 25 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Rockwell Extra Bold
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
5. Tumbler B
Media / Bahan : Logam/ Mika
Ukuran : 22 x 25 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
6. Tumbler C
Media / Bahan : Logam/ Mika
Ukuran : 22 x 25 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Foto, Teks, Logo
Typografi : Candara
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
7. Tas Kain
IFRESH WATER
Media / Bahan : Kain
Ukuran : 30 x 38 cm
Format desain : Vertikal
Ilustrasi : Teks
Typografi : Cooper Black
Realisasi : Cetak Sablon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melalui rangkaian proses dalam pengerjaan Tugas Akhir, dapat
diambil kesimpulan bahwa dalam pengerjaan setiap karya khususnya perancangan
kampanye diperlukan proses yang bertahap dan mendalam lebih dari sekedar
mendesain. Dimulai dari penemuan masalah, pengumpulan data-data, perumusan
konsep karya, perumusan target audience dan target visual, kemudian
pembentukan ide atau pesan yang diolah secara kreatif dan mendalam sehingga
menghasilkan sebuah karya juga perencanaan waktu dan tahapan yang terdapat
dalam proses kampanye. Kemudian dalam proses pembuatan karya diperlukan
adanya proses konsultasi dan tahap-tahap revisi, agar hasil desain dapat lebih
maksimal sesuai dengan tujuan pembuatan karya.
Dari apa yang telah diuraikan pada beberapa bab sebelumnya, dapat
diambil kesimpulan bahwa air bersih sangatlah penting bagi kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Kebutuhan makhluk hidup akan air bersih semakin
hari semakin besar, namun ketersediaan air bersih semakin menipis, hal ini
disebabkan oleh pencemaran-pencemaran yang banyak dilakukan oleh manusia.
Kurangnya pengetahuan akan bagaimana menjaga air tetap bersih dan tetap dapat
dikonsumsi menyebabkan pencemaran semakin lama semakin tidak terkendali.
Ditambah lagi dengan ketidak pedulian masyarakat akan air dimasa depan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
dipengaruhi kebiasaan yang dilakukan dimasa sekarang membuat kondisi semakin
memprihatinkan.
Maka dari itu perancangan kampanye ini perlu dibuat, agar masyarakat
menjadi tahu bahwa sesungguhnya air bersih dan layak untuk dikonsumsi itu
sangatlah berharga. Kampanye ini digunakan sebagai media penyampai informasi
kepada masyarakat mengenai betapa pentingnya air bagi kehidupan, tidak hanya
kehidupan dimasa sekarang namun juga dimasa depan. Pentingnya menjaga
kelestarian air agar tetap dapat dikonsumsi tidak hanya satu atau dua tahun
kedepan, namun lima sampai sepuluh tahun yang akan datang air harus tetap
dalam keadaan yang baik dan dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup.
Kampanye “Air Untuk Masa Depan” ini sangat diperlukan sebelum
keadaan menjadi semakin parah, sebelum air permukaan benar-benar tidak dapat
dimanfaatkan lagi dan sebelum sumber-sumber mata air menjadi kering.
Memberikan pengetahuan dan pengarahan yang tepat kepada masyarakat
merupakan langkah yang harus segera dilakukan tidak hanya oleh organisasi yang
bergerak dibidang konservasi alam saja, namun juga harus dilakukan oleh
pemerintah bahkan oleh semua warga masyarakat. Kepedulian terhadap alam
semesta khususnya air akan meningkat jika sebuah gerakan didukung oleh semua
lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
B. Saran
Keadaan alam yang semakin buruk, diperlukan kesadaran manusia yang
semakin tinggi, sebagai makhluk hidup yang memiliki akal budi dan pikiran
hendaknya manusia lebih bertanggung jawab terhadap alam semesta yang Tuhan
titipkan untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Karena apa yang diperbuat
manusia berdampak kepada seluruh rangkaian kehidupan lain. Menjaga keadaan
alam dan ekosistem dengan baik sama dengan memperpanjang harapan hidup
untuk manusia itu sendiri dan juga makhluk hidup lain.
Kampanye, adalah salah satu hal yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
mengingatkan sesamanya agar menjaga kelestarian alam. Kampanye yang berisi
ajakan kepada masyarakat agar melakukan upaya menjaga dan melestarikan air
yang ada di alam bukanlah sebuah hal percuma yang hanya menghabiskan biaya
dan uang, namun hal tersebut merupakan sebuah investasi jangka panjang atau
sebuah aset yang berpengaruh terhadap masa depan dan kelangsungan hidup
makhluk hidup dimasa yang akan datang. Meskipun mungkin tidak memberikan
dampak langsung tapi dengan adanya kampanye tersebut didalam alam bawah
sadar masyarakat akan selalu tertanam akan pesan-pesan yang diusung dalam
sebuah kampanye.
Tidak ada sebuah kesia-siaan jika sesuatu dilakukan dengan tulus, begitu
juga dengan menjaga kelestarian alam khususnya air jika dilakukan dengan tulus,
maka dampaknya akan sangat besar untuk kehidupan dimasa sekarang dan dimasa
depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
Sebaiknya dalam perancangan kampanye “Air Untuk Masa Depan” ini tidak
hanya berhenti sampai pada tahap perancangan saja, namun dapat diaplikasikan
kedalam tindakan yang nyata. Perancangan yang sudah dibuat apabila dapat
diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menumbuhkan
kesadaran kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Terutama
dalam menjaga, melestarikan dan memelihara air sebagai sumber daya alam agar
tetap dapat dikonsumsi untuk masa depan.