bulelengkab.bps.go · pembangunan manusia di Kabupaten Buleleng beserta indikator-indikator...
Transcript of bulelengkab.bps.go · pembangunan manusia di Kabupaten Buleleng beserta indikator-indikator...
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN BULELENG
2008-2012
No. Publikasi : 51080.13.02
Katalog BPS : 4102002.5108
Ukuran Buku : 21 cm x 16 cm
Jumlah Halaman : 23 + v halaman
Naskah :
Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Buleleng
Gambar Kulit :
Seksi IPDS BPS Kabupaten Buleleng
Dicetak oleh :
Percetakan “Teleng indah”
Singaraja - Bali
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
perkenanNya Publikasi “Analisis Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Buleleng 2008-2012” ini dapat disajikan.
Pembangunan manusia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia dari berbagai sisi, pembangunan manusia merupakan
ukuran kinerja dari pembangunan keseluruhan yang meliputi tiga dimensi, yaitu
dimensi umur panjang dan kesehatan, dimensi pengetahuan dan hidup layak.
Dimensi-dimensi tersebut direfleksikan dalam indikator-indikator.
Publikasi ini menggambarkan secara umum perkembangan indeks
pembangunan manusia di Kabupaten Buleleng beserta indikator-indikator
pembentuknya. Selain itu, publikasi ini juga memberikan gambaran singkat
bagaimana perkembangan pertumbuhan ekonomi di Buleleng dari tahun ke tahun
selama kurun waktu lima tahun terakhir terhadap pembangunan manusianya.
Akhirnya semoga publikasi ini dapat bermanfaat terutama sebagai dasar
pengambilan kebijakan pembangunan di Kabupaten Buleleng dan kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini kami sampaikan terima
kasih.
Singaraja, Oktober 2013 BPS Kabupaten Buleleng
Kepala,
I Gede Nyoman Subadri
NIP. 196504221986031003
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 iii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………….… iii
Daftar Tabel ………………………………………………………………………..…………… iv
Daftar Gambar ………………………………………………………………………….……… v
Bab 1. Pendahuluan ……………………………………………….…………………………. 1
Bab 2. Analisis komponen pembentuk IPM .……………………………………… 3
Bab 3. Analisis Perkembangan IPM .…………………………….………………….. 10
Bab 4. IPM dan Pembangunan Ekonomi Buleleng …………………………….. 14
Bab 5. Kesimpulan dan Rekomendasi ………………………………..…………….. 15
Daftar Pustaka Lampiran …………………………………………………………..……… 17
Lampiran …………..……………………………………………………………………….…….. 18
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 Angka Melek Huruf Kabupaten Buleleng dan Provinsi
Bali Tahun 2008-2012 ………………………………………………… 5
Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Bali 2008-2012 …………..………………………. 11
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 v
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 Angka Harapan Hidup di Kabupaten Buleleng
Tahun 2008-2012 …………………………………..…………..…….… 4
Gambar 2 Angka Harapan Hidup menurut Kabupaten/Kota di Bali
Tahun 2012 …………………………………………………………..….… 4
Gambar 3 Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Buleleng dan
Provinsi Bali Tahun 2008-2012 …………………………………… 7
Gambar 4 Paritas Daya Beli Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali
Tahun 2008-2012 ………………………….……………………………… 8
Gambar 5 Reduksi Shortfall Kabupaten Buleleng
Tahun 2008-2012 ……………………………………………….………… 12
Gambar 6 Reduksi Shortfall menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Bali Tahun 2012 ……………………………………….……………….… 13
Gambar 7 Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Pertumbuhan IPM
(reduksi shortfall) Kabupaten Buleleng Tahun 2008-
2012 …………………………………………………………………………….. 14
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 1
BAB I
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat
dinilai secara parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling
mendasar di masyarakat tersebut dapat teratasi. Permasalahan-permasalahan
tersebut diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahanan
pangan, dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah capaian
pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek
pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspek pembangunan lainnya gagal.
Selanjutnya bagaimana menilai keberhasilan pembangunan manusia secara
keseluruhan?
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan suatu ukuran
standar pembangunan manusia yaitu indeks pembangunan manusia (IPM) atau
Human Development Index (HDI). Indeks ini dibentuk berdasarkan empat
indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah
dan kemampuan daya beli.
Seperti diketahui, beberapa faktor penting dalam pembangunan yang
sangat efektif bagi pembangunan manusia adalah pendidikan dan kesehatan.
Dua faktor penting ini merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu dimiliki
agar mampu meningkatkan potensinya. Umumnya, semakin tinggi kapabilitas
dasar yang dimiliki suatu bangsa, semakin tinggi pula peluang untuk
meningkatkan potensi bangsa itu.
Selama ini fokus pembangunan lebih tertuju pada bagaimana dapat
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tanpa dibarengi dengan
peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
saja tidak cukup untuk dapat meningkatkan IPM. Agar pertumbuhan ekonomi
sejalan dengan pembangunan manusia, maka pertumbuhan ekonomi harus
disertai syarat lain yaitu pemerataan pembangunan dan diiringi dengan
pembangunan manusia.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 2
Analisis Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Buleleng bertujuan
untuk memberikan gambaran umum sejauh mana perkembangan pembangunan
manusia di Kabupaten Buleleng dan melihat sejauh mana dampak
pembangunan ekonomi dan pembangunan manusia yang dilaksanakan terhadap
peningkatan kualitas penduduk. Selain itu perkembangan IPM dalam setiap
tahunnya dapat menjadi acuan dalam penentuan strategi peningkatan kualitas
pembagunan manusia.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 3
BAB II
ANALISIS KOMPONEN PEMBENTUK IPM
Pada dasarnya Indeks Pembangunan Manusia mencakup tiga komponen
yang dianggap mendasar bagi manusia dan secara operasional mudah dihitung
untuk menghasilkan suatu ukuran yang merefleksikan upaya pembangunan
manusia. Ketiga aspek tersebut berkaitan dengan peluang hidup (longevity),
pengetahuan (knowledge), dan hidup layak (decent living). Peluang hidup
dihitung berdasarkan angka harapan hidup ketika lahir; pengetahuan diukur
berdasarkan rata-rata lama sekolah angka melek huruf penduduk usia 15 tahun
keatas; dan hidup layak diukur dengan pengeluaran per kapita yang didasarkan
pada Purchasing Power Parity (paritas daya beli dalam rupiah).
a. Peluang Hidup
Indikator yang digunakan untuk mengukur peluang hidup adalah angka
harapan hidup. Angka harapan hidup penduduk Kabupaten Buleleng dari tahun
ke tahun selama lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan, yaitu dari
68,78 pada tahun 2008 menjadi 69,53 pada tahun 2012. Peningkatan angka
harapan hidup mencerminkan makin meningkatnya kualitas hidup terutama
kesehatan penduduk Buleleng. Akan tetapi angka harapan hidup Kabupaten
Buleleng masih relatif lebih rendah dibandingkan angka provinsi yang sebesar
70,84. Jika dibandingkan peluang hidup kabupaten/kota lainnya di Bali maka
Kab. Buleleng berada pada peringkat ketujuh.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 4
Gambar 1. Angka Harapan Hidup di Kabupaten Buleleng
Tahun 2008-2012
Indikator Angka Harapan Hidup sering digunakan untuk mengukur
kinerja pemerintah dalam bidang kesehatan karena Angka Harapan Hidup dapat
menggambarkan sejauh mana tingkat kesehatan penduduk pada daerah tertentu,
semakin tinggi derajat kesehatan masyarakat secara tak langsung dapat
menaikkan angka harapan hidupnya. Oleh karena itu salah satu strategi dalam
peningkatan angka harapan hidup adalah dengan peningkatan derajat kesehatan
secara merata di Buleleng. Lingkungan yang sehat, pola hidup sehat,
ketersediaan fasilitas kesehatan serta akses terhadap fasilitas kesehatan menjadi
komponen penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di
Buleleng.
Gambar 2. Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2012
68,78 68,96
69,15
69,34
69,53
68,4
68,9
69,4
69,9
2008 2009 2010 2011 2012
71,95
74,55
71,91
72,22
69,2
71,81
68
69,53
73,12
70,84
64 66 68 70 72 74 76
1. Jembrana
2. Tabanan
3. Badung
4. Gianyar
5. Klungkung
6. Bangli
7. Karangasem
8. Buelleng
9. Denpasar
Prov. Bali
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 5
b. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan dan mutu sumber daya manusia dilihat dari aspek
pendidikan diukur dengan menggunakan dua indikator, yaitu angka melek huruf
dan rata-rata lama sekolah.
1. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf yang diukur adalah angka melek huruf penduduk
umur 15 tahun ke atas. Makin tinggi angka melek huruf maka semakin baik
tingkat pengetahuan dan mutu sumber daya manusianya. Pembangunan
pendidikan di Kaupaten Buleleng menunjukkan kemajuan yang cukup stabil, ini
terlihat dari peningkatan angka melek huruf dari 87,60 pada tahun 2008 menjadi
89,94 pada tahun 2012.
Tabel 1. Angka Melek Huruf Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali Tahun 2008-2012
Tahun
Kab.Buleleng
Prov. Bali
(1) (2) (3)
2008 87,60 86,94
2009 87,84 87,22
2010 88,46 88,40
2011 88,63 89,17
2012 88,94 90,17
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 6
Meskipun angka melek huruf di Kabupaten Buleleng terus meningkat,
peningkatan yang dicapai masih relatif rendah dibandingkan dengan
peningkatan angka melek huruf Provinsi Bali. Angka melek huruf di Provinsi
Bali pada tahun 2008 lebih rendah dibandingkan dengan Buleleng, yaitu hanya
86,94 atau 0,66 poin lebih rendah dibanding Buleleng. Akan tetapi selama kurun
waktu lima tahun kemudian angka melek huruf Provinsi Bali justru lebih tinggi
0,23 poin dibanding angka melek huruf di Kabupaten Buleleng, yaitu sebesar
90,17.
Indikator angka melek huruf merupakan indikator output yang tidak
dapat dicapai dengan singkat karena melibatkan penduduk baik penduduk umur
muda maupun umur tua. Usaha-usaha pemerintah dalam rangka pemberantasan
buta aksara baik penyediaan sarana maupun prasarana pendidikan serta
keringanan biaya sekolah melalui adanya dana BOS dapat merangsang
penduduk untuk tetap menyekolahkan anak-anaknya. Akan tetapi untuk
penduduk yang sudah tidak berada dalam usia sekolah diperlukan strategi dan
perhatian khusus untuk dapat memberantas buta aksara. Selain itu, kemudahan
akses terhadap pendidikan merupakan faktor penting dalam menekan angka
buta huruf.
2. Rata-rata lama sekolah
Pendidikan merupakan elemen penting pembangunan dan perkembangan
sosial-ekonomi masyarakat. Tidak itu saja, pendidikan berperan penting dalam
meningkatkan kualitas hidup individu, masyarakat dan bangsa. Semakin tinggi
tingkat pendidikan masyarakat, semakin baik kualitas sumber dayanya.
Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan manusia terdidik yang bermutu
dan handal sesuai dengan kebutuhan jaman. Penduduk dengan kemampuannya
sendiri diharapkan dapat meningkatkan partisipasinya dalam berbagai kegiatan,
sehingga dimasa mendatang mereka dapat hidup lebih layak.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 7
Gambar 3. Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Buleleng
dan Provinsi Bali Tahun 2008-2012
Salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat pendidikan di
suatu daerah adalah rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah penduduk
Buleleng pada tahun 2008 adalah 6,89 tahun meningkat menjadi 7,54 tahun
pada tahun 2012. Meskipun rata-rata lama sekolah di Kabupaten Buleleng
mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir, rata-rata lama sekolah di
Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 masih berada di bawah rata-rata lama
sekolah Provinsi Bali yang sebesar 8,57 tahun.
Kondisi ini menggambarkan bahwa peningkatan pendidikan di
Kabupaten Buleleng masih perlu untuk digencarkan, peningkatan kesadaran
penduduk akan pentingnya pendidikan perlu diutamakan disamping perluasan
dan kemudahan akses terhadap pendidikan.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2008 2009 2010 2011 2012
7,81 7,83 8,21 8,35 8,57
6,89 7,09 7,29 7,36 7,54
Prov. Bali Kab. Buleleng
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 8
c. Hidup Layak
Indikator yang digunakan untuk mengukur kondisi hidup layak adalah
paritas daya beli dalam rupiah (purchasing power parity/ppp). Indikator paritas
daya beli ini dihitung menggunakan data pengeluaran per kapita dan indeks
harga konsumen sebagai deflatornya. Paritas daya beli penduduk Kabupaten
Buleleng pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibanding tahun-tahun
sebelumnya, pada tahun 2008 paritas daya beli sebesar 629.770 rupiah menjadi
640.640 rupiah pada tahun 2012. Atau selama kurun waktu lima tahun
mengalami kenaikan sebesar 10.870 rupiah.
Gambar 4. Paritas Daya Beli Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali Tahun 2008-2012
Jika dibandingkan dengan paritas daya beli Provinsi Bali secara umum,
selama tahun 2007-2009 paritas daya beli di Kabupaten Buleleng selalu berada
di atasnya (gambar 5), yang berarti bahwa pada periode tahun 2008-2009
kemampuan daya beli penduduk Buleleng masih lebih baik dibandingkan
dengan kemampuan daya beli penduduk Bali secara umum. Akan tetapi pada
tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2010-2012, peningkatan kemampuan daya beli
penduduk Buleleng cenderung mengalami penurunan dibanding dengan
peningkatan kemampuan daya beli penduduk Bali pada umumnya, sehingga
629,77
640,64
626,63
640,86
615
620
625
630
635
640
645
2008 2009 2010 2011 2012
Kab. Buleleng Prov. Bali
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 9
paritas daya beli penduduk Kabupaten Buleleng menjadi berada dibawah paritas
daya beli penduduk Provinsi Bali secara umum.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan daya
beli penduduk adalah dengan aktifnya penduduk dalam kegiatan ekonomi.
Pemberdayaan ekonomi rakyat seperti adanya kelompok usaha bersama, serta
peningkatan produktivitas pada komoditi unggulan dapat menggiatkan
perekonomian rakyat yang pada akhirnya akan meningkatkan daya beli
penduduk Buleleng.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 10
BAB III
ANALISIS PERKEMBANGAN IPM
Sebagai kabupaten dengan wilayah yang paling luas di Provinsi Bali
Buleleng mempunyai sumber daya alam yang melimpah sehingga memiliki
peluang yang cukup besar untuk tumbuh dan mengembangkan berbagai sektor
perekonomian. Permasalahan terbesar terletak pada kesiapan sumber daya
manusia yang dimiliki Kabupaten Buleleng. Meskipun banyak kesempatan
kerja yang diciptakan, bila kualitas SDM Kabupaten Buleleng lebih rendah dan
tidak dapat memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh lapangan kerja yang
ada, maka lambat laun peluang kerja akan diisi oleh para pendatang. Jawaban
dari permasalahan tersebut adalah melalui strategi pembangunan yang
berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat agar tercapai
pemerataan hasil-hasil pembangunan.
Pada tabel 2 memperlihatkan bahwa selama lima tahun terakhir, IPM di
Kabupaten Buleleng menunjukkan peningkatan, yaitu dari 69,67 pada tahun
2008 menjadi 71,93 pada tahun 2012. Peningkatan IPM ini bukan berarti bahwa
pembangunan manusia di Kabupaten Buleleng sudah dapat dibanggakan, karena
niali IPM kurang bermakna jika belum dibandingkan dengan nilai IPM di
daerah lain di sekitarnya.
Dari 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali, pada tahun 2012 Kota Denpasar
mempunyai nilai IPM tertinggi, yaitu 78,80, sementara Kabupaten Buleleng
menempati peringkat yang keenam dengan nilai IPM 71,93. Kabupaten
Buleleng secara geografis berbatasan dengan Kabupaten Jembrana, Tabanan
dan Karangasem yang masing-masing nilai IPMnya berada pada peringkat 5, 3,
dan 9. Ini merupakan tantangan bagi Kabupaten Buleleng untuk lebih
berorientasi pada pembangunan manusia.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 11
Tabel 2. Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Bali Tahun 2008 dan 2012
Tahun
Peringkat
Kabupaten/Kota
2008
2012
2008
2012
(1)
(2) (3) (4) (5)
1. Jembrana 72,02 73,62 4 5
2. Tabanan 73,73 75,55 3 3
3. Badung 74,12 75,69 2 2
4. Gianyar 72,00 74,49 5 4
5. Klungkung 69,66 71,76 8 8
6. Bangli 69,72 71,80 6 7
7. Karangasem 65,46 67,83 9 9
8. Buleleng 69,67 71,93 7 6
9. Denpasar 77,18 78,80 1 1
Bali 70,98 73,49 - -
Nilai IPM sangat dipengaruhi oleh 3 komponen di atas, oleh karena itu
upaya peningkatan IPM tidak dapat dilakukan secara instan, akan tetapi dengan
mensinergikan antara pembangunan ekonomi, perbaikan derajat kesehatan serta
peningkatan pengetahuan dan pendidikan penduduk Buleleng.
Capaian angka IPM akan menentukan peringkat antar daerah, namun
demikian, untuk menentukan tingkat keberhasilan suatu daerah tidak mutlak
dengan melihat peringkat / rangking IPM daerah tersebut. Untuk mengukur
keberhasilan pembangunan manusia dalam suatu kurun waktu digunakan
reduksi shortfall per tahun (annual reduction in shortfall). Berdasarkan ukuran
ini terlihat seberapa besar akselerasi capaian pembangunan manusia dalam satu
tahun.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 12
Gambar 5. Reduksi Shortfall Kabupaten Buleleng
Tahun 2008-2012
Nilai reduksi shortfall Kabupaten Buleleng selama kurun waktu 2008-
2012 dapat dilihat pada gambar 5. Reduksi shortfall selama kurun waktu 2008-
2012 menunjukkan tren naik turun. Percepatan pembangunan manusia di
Kabupaten Buleleng tertinggi terjadi selama periode 2011-2012 yang
ditunjukkan dengan nilai reduksi shortfall paling tinggi yaitu 2,81. Pada periode
2009-2010 mengalami penurunan dan mulai mengalami percepatan pada
periode 2010-2011. Tren secara keseluruhan dari tahun 2008 ke 2012
memperlihatkan bahwa pada periode 2009-2010 terjadi pembangunan manusia
di Kabupaten Buleleng mengalami perlambatan dan kembali mengalami
percepatan pada periode setelahnya. Ini mengindikasikan bahwa pemerintah
Kabupaten Buleleng sudah berupaya untuk memprioritaskan pembangunan
manusia secara merata.
Jika dibandingkan dengan Provinsi Bali, nilai reduksi shortfall di
Kabupaten Buleleng periode 2011-2012 relatif lebih tinggi. Selain Kabupaten
Buleleng ada 3 kabupaten lain yang nilai reduksi shortfallnya lebih tinggi dari
Provinsi Bali yaitu Gianyar, dan Klungkung.
0
1
2
3
2008-20092009-2010
2010-20112011-2012
1,95 1,45 1,54
2,81
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 13
Gambar 6. Reduksi Shortfall menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2011-2012
Pada umumnya wilayah yang mempunyai angka IPM tinggi akan
mempunyai nilai reduksi shortfall yang rendah karena indikator-indikatornya
telah mencapai angka maksimal, sementara untuk wilayah yang mempunyai
angka IPM yang rendah cenderung untuk mempunyai nilai reduksi shortfall
yang tinggi (Marhaeni, H. dkk). Sesuai dengan teori tersebut, Kabupaten
Buleleng yang cenderung mempunyai angka IPM lebih rendah dari angka
Provinsi Bali, namun mempunyai nilai reduksi shortfall yang lebih tinggi dari
Provinsi Bali. Ini mengindikasikan bahwa prioritas pembangunan manusia di
Kabupaten Buleleng telah mendapat perhatian yang lebih serius terutama dalam
hal pemerataannya pada tahun 2011-2012.
1,63 1,25 1,38
3,97
2,54
1,34
2,29
2,81
2,27 2,41
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 14
BAB IV
IPM DAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI BULELENG
Pembangunan ekonomi di Kabupaten Buleleng menunjukkan tren
fluktuatif. Fluktuasi pertumbuhan ekonomi ini diiringi oleh tren fluktuatifnya
pertumbuhan IPM di Kabupaten Buleleng. Ini mengindikasikan bahwa laju
pertumbuhan pembangunan manusia di Buleleng secara tidak langsung
dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi di Buleleng. Kondisi demikian
memberikan isyarat bahwa pembangunan ekonomi di Kabupaten Buleleng perlu
mendapatkan perhatian yang serius.
Pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan akan menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi sekaligus menghasilkan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas, artinya pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dapat
menyerap tenaga kerja sehingga pertumbuhan ekonomi tersebut lebih merata
dapat dirasakan oleh penduduk dan pada akhirnya berpengaruh pada
peningkatan kualitas hidup penduduk Kabupaten Buleleng secara keseluruhan.
Gambar 7. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Pertumbuhan IPM (reduksi shortfall) Kabupaten Buleleng Tahun 2008-2012
1,95 1,45 1,54
2,81
6,1 5,85
6,11 6,52
0
1
2
3
4
5
6
7
2008-2009 2009-2010 2010-2011 2011-2012
Laju Pertumbuhan IPM Laju Pertumbuhan Ekonomi
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 15
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Pembangunan manusia di Kabupaten Buleleng selama lima tahun terakhir
menunjukkan peningkatan, angka IPM mengalami kenaikan dari 69,67 pada
tahun 2008 menjadi 71,93 pada tahun 2012, peningkatan nilai IPM tidak
terlepas dari meningkatnya nilai indikator-indikator pembentuknya. Angka
harapan hidup naik dari 68,78 pada tahun 2008 menjadi 69,53 pada tahun 2012,
Angka Melek Huruf meningkat dari 87,6 pada tahun 2008 menjadi 89,94 pada
tahun 2012, Rata-rata lama sekolah meningkat dari 6,89 pada tahun 2008
menjadi 7,54 pada tahun 2012dan paritas daya beli meningkat dari 629.770
rupiah pada tahun 2008 menjadi 640.640 rupiah pada tahun 2012.
Peningkatan IPM di Kabupaten Buleleng kurang bermakna jika tidak
dibandingkan dengan perkembangan IPM di Kabupaten lain. Angka IPM
Kabupaten Buleleng masih menempati peringkat ke-7 dari 9 kabupaten/kota di
Bali, namun nilai reduksi shortfall yang relatif lebih besar dibanding nilai
reduksi shortfall provinsi mengindikasikan bahwa laju pembangunan manusia
di Kabupaten Buleleng relatif lebh laju dibandingkan laju pembangunan
manusia di Bali pada umumnya.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng selama lima tahun
terakhir mengalami fluktuasi, kondisi ini sejalan dengan fluktuasi laju
pertumbuhan IPM. Ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung
pertumbuhan ekonomi sangat mempengaruhi laju pertumbuhan pembangunan
manusia.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 16
2. Rekomendasi
Dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi, komponen pembentuk IPM
yang mempunyai posisi strategis dalam peningkatan nilai IPM di Kabupaten
Buleleng adalah paritas daya beli, oleh karena itu salah satu upaya penting untuk
meningkatkan laju pertumbuhan IPM adalah dengan menjaga stabilitas
pertumbuhan ekonomi Buleleng serta menumbuhkan ekonomi kerakyatan sehingga
daya beli masyarakat terus meningkat. Selain itu, usaha untuk meningkatkan
pendidikan penduduk dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan
dan kemudahan akses harus lebih diprioritaskan.
Indikator angka harapan hidup sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatan
penduduk, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
adalah dengan menurunkan angka kematian bayi dengan kemudahan akses
terhadap fasilitas kesehatan, kesadaran akan pola hidup sehat dan lingkungan
yang sehat.
Oleh karena itu pembangunan ekonomi yang dilaksanakan di Kabupaten
Buleleng harus selaras dengan pembangunan manusianya, pembangunan
dilaksanakan secara berkelanjutan (sustainable development) dan merata di
seluruh lapisan masyarakat (equity).
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 17
DAFTAR PUSTAKA
BPS, Jakarta. 2008. “Indeks Pembangunan Indonesia 2006-2007”.
UNDP. 2012. “Human Development Report 2011”
BPS, Jakarta. 2012. “Kegiatan Percepatan Penyediaan Data Statistik Dalam
Rangka Kebijakan Dana Perimbangan Tahun 2012”.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 19
Lampiran 1
Angka Harapan Hidup menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008-2012
Angka Harapan Hidup (Thn)
Kabupaten/Kota
Th. 2008 Th. 2009 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Jembrana 71,65 71,73 71,80 71,88 71,95
2. Tabanan 74,27 74,38 74,43 74,49 74,55
3. Badung 71,70 71,75 71,80 71,85 71,91
4. Gianyar 72,01 72,06 72,12 72,17 72,22
5. Klungkung 69,00 69,05 69,10 69,15 69,20
6. Bangli 71,47 71,56 71,64 71,73 71,81
7. Karangasem 67,80 67,85 67,90 67,95 68,00
8. Buleleng 68,78 68,96 68,96 69,34 69,53
9. Denpasar 72,91 72,96 72,96 73,06 73,12
PROV. BALI 70,61 70,67 70,72 70,78 70,84
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 20
Lampiran 2
Angka Melek Huruf menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008-2012
Angka Melek Hidup (Persen)
Kabupaten/Kota
Th. 2008 Th. 2009 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Jembrana 88,96 89,60 89,82 89,17 90,17
2. Tabanan 89,15 89,31 89,62 90,82 90,86
3. Badung 92,16 92,29 92,92 92,96 93,01
4. Gianyar 85,00 85,40 85,72 86,81 88,79
5. Klungkung 80,98 81,10 82,09 82,39 84,15
6. Bangli 82,11 82,23 83,80 85,64 85,83
7. Karangasem 72,14 72,27 72,40 74,12 76,03
8. Buleleng 87,60 87,84 88,46 88,63 89,94
9. Denpasar 97,14 97,27 97,33 97,49 97,52
PROV. BALI 86,94 87,22 88,40 89,17 90,17
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 21
Lampiran 3
Rata-Rata Lama Sekolah menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008-2012
Rata-Rata Lama Sekolah (Thn)
Kabupaten/Kota
Th. 2008 Th. 2009 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Jembrana 7,60 7,65 7,80 7,81 7,86
2. Tabanan 7,78 7,84 8,00 8,37 8,39
3. Badung 9,11 9,18 9,38 9,45 9,47
4. Gianyar 7,94 8,03 8,07 8,37 8,90
5. Klungkung 7,02 7,03 7,11 7,35 7,43
6. Bangli 6,50 6,52 6,63 6,66 6,68
7. Karangasem 5,37 5,41 5,81 5,82 5,88
8. Buleleng 6,89 7,09 7,29 7,36 7,54
9. Denpasar 10,47 10,49 10,65 10,70 10,94
PROV. BALI 7,81 7,83 8,21 8,35 8,57
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 22
Lampiran 4
Pengeluaran Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008-2012
Pengeluaran Perkapita Yang Disesuaikan
(Ribu Rupiah PPP)
Kabupaten/Kota
Th. 2008 Th. 2009 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Jembrana 628,68 631,43 632,03 635,24 637,96
2. Tabanan 629,83 634,87 636,02 637,26 640,54
3. Badung 631,88 635,33 638,13 641,27 644,94
4. Gianyar 634,08 637,30 639,47 642,18 644,69
5. Klungkung 645,88 652,00 652,50 655,28 658,53
6. Bangli 630,57 635,76 636,02 639,00 642,64
7. Karangasem 641,30 648,01 648,11 651,11 654,46
8. Buleleng 629,77 633,40 634,02 637,03 640,64
9. Denpasar 635,43 639,43 642,36 645,85 649,48
PROV. BALI 626,63 632,15 634,67 637,86 640,86
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BULELENG 2008-2012 23
Lampiran 5
IPM Menurut Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2008-2012
I P M
Kabupaten/Kota
Th. 2008 Th. 2009 Th. 2010 Th. 2011 Th. 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Jembrana 72,02 72,45 72,69 73,18 73,62
2. Tabanan 73,73 74,26 74,57 75,24 75,55
3. Badung 74,12 74,49 75,02 75,35 75,69
4. Gianyar 72,00 72,43 72,73 73,43 74,49
5. Klungkung 69,66 70,19 70,54 71,02 71,76
6. Bangli 69,72 70,21 70,71 71,42 71,80
7. Karangasem 65,46 66,06 66,42 67,07 67,83
8. Buleleng 69,67 70,26 70,69 71,12 71,93
9. Denpasar 77,18 77,56 77,94 78,31 78,80
PROV. BALI 70,98 71,52 72,28 72,84 73,49
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id