Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau...

15
Rangkuman Agama Islam Bab I Mari Belajar Al-Qur’an Tahukah kamu, siapakah yang punya ilmu itu? Allah Swt. yang memiliki ilmu. Allah disebut al-‘Alim artinya Maha Mengetahui (Maha Berilmu). Ilmu Allah Swt. sangat luas tanpa batas. Ada yang diberikan kepada kita sudah tertulis dan ada yang tidak tertulis. Yang tertulis adalah kitabullah dan yang tidak tertulis adalah alam semesta serta isinya. Selain belajar tentang alam semesta, kita juga wajib mempelajari ilmu Allah Swt. yang tertulis, yaitu al- Qur’an. 1. Membaca Surah Ar-Rahman/55: 33 Terjemahan ayat: “Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”. (Surah ar-Rahman/55: 33) 2. Membaca Surah Al-Mujadalah/58: 11

Transcript of Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau...

Page 1: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

Rangkuman Agama IslamBab I

Mari Belajar Al-Qur’an

Tahukah kamu, siapakah yang punya ilmu itu? Allah Swt. yang memiliki ilmu. Allah disebut al-‘Alim artinya Maha Mengetahui (Maha Berilmu). Ilmu Allah Swt. sangat luas tanpa batas. Ada yang diberikan kepada kita sudah tertulis dan ada yang tidak tertulis. Yang tertulis adalah kitabullah dan yang tidak tertulis adalah alam semesta serta isinya.

Selain belajar tentang alam semesta, kita juga wajib mempelajari ilmu Allah Swt. yang tertulis, yaitu al-Qur’an.

1. Membaca Surah Ar-Rahman/55: 33

Terjemahan ayat: “Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”. (Surah ar-Rahman/55: 33)

2. Membaca Surah Al-Mujadalah/58: 11

Page 2: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

Terjemahan ayat:“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-MujAdalah/58: 11)

Mengartikan Surah Ar-Rahman/55: 33

Lafal Arti Lafal Arti

wahai golongan

langit dan bumi

jin dan manusia

maka tembuslah

jika kalian sanggup

kalian tidak akan menembusnya

untuk menembus

kecuali dengan ke- kuasaan Allah Swt.

dari sebagian penjuru

Mengartikan Surah Al-Mujadalah/58: 11

Page 3: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

Lafal Ayat Lafal Ayat

wahai orang-orang yang

maka berdirilah

mereka beriman

Allah Swt. mengangkat

apabila dikatakan kepada kalian

di antara kalian

berlapang-lapanglah kalian

orang yang berilmu

di dalam majlis

beberapa derajat

maka berlapang-lapanglah

dengan apa yang kamu kerjakan

berdirilah kalian

Allah Swt. mahateliti

Kandungan Surah Ar-Rahman /55: 33 serta Hadis Terkait

Manusia diberi potensi oleh Allah Swt. berupa akal. Akal ini harus terus diasah, diberdayakan dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru. Dengan ilmu, manusia dapat berkarya untuk kehidupan yang lebih baik.

Nabi Muhammad saw. bersabda:

Page 4: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

“Dari Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam”. (H.R. Ibn Majah)

Tentang pentingnya menuntut ilmu, Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan juga menegaskan:

“Barang siapa yang menghendaki dunia, maka harus dengan ilmu. Barang siapa yang menghendaki akhirat maka harus dengan ilmu.”

Nasihat Imam Syafi‘i tersebut mengisyaratkan bahwa kemudahan dan kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat dapat dicapai oleh manusia melalui ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak akan mudah diperoleh, kecuali dengan beberapa cara dan strategi yang harus dilalui. Dalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan menegaskan:

“Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu: kecerdasan, kemauan yang kuat, kesungguhan, perbekalan yang cukup, dan kedekatan dengan guru dalam waktu yang lama.”Sikap dan perilaku terpuji yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan surah ar-Rahman/55 ayat 33 dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

Page 5: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

1. Senang membaca buku-buku pengetahuan sebagai bukti cinta ilmu pengetahuan.

2. Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di langit maupun di bumi, dengan terus menelaahnya.

3. Meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah Swt. untuk manusia. Oleh karena itu, manusia harus merasa haus untuk terus menggali ilmu pengetahuan.

4. Rendah hati atas kesuksesan yang diraihya dan tidak merasa rendah diri dan malu terhadap kegagalan yang dialaminya.

Kandungan Surah Al-Mujadalah/58: 11 serta Hadis Terkait

Surah al-Mujadalah/58 ayat 11 menjelaskan keutamaan orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan, ayat ini menegaskan bahwa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt.

Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan surah al-Mujadalah/58 ayat 11 dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.1. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berusaha untuk

mendapatkan pengetahuan tersebut.2. Bersikap sopan saat belajar dan selalu menghargai dan

menghormati guru.3. Senang mendatangi guru untuk meminta penjelasan tentang

ilmu pengetahuan.4. Selalu menyeimbangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya

dengan keyakinan terhadap kekuasaan Allah Swt.

Menerapkan Hukum Bacaan Panjang/Mad

Mad artinya bacaan panjang, yaitu membaca panjang pada huruf-huruf yang memiliki kriteria mad. Ada dua macam mad, yaitu mad Tabi’i atau mad asli dan mad far’i atau cabang-cabang mad.

Mad Tabi’i artinya bacaan panjang dua harakat atau dua ketukan. Bacaan mad yang dimaksud di sini adalah cara membaca huruf dengan memanjang karena ada hukum mad. Ketentuan hukum bacaan mad sebagai berikut.

Page 6: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

a. Huruf alif atau fathah berdiri. Apabila ada huruf alif didahului tanda baca fathah, contoh: atau tanda fathah berdiri, contoh: , maka tanda baca fathah tersebut dibaca panjang dua harakat atau dua ketukan.

b. Huruf wau. Apabila ada huruf wau sukun sebelumnya bertanda baca domah, contoh:, maka tanda baca domah tersebut dibaca panjang dua harakat atau dua ketukan.

c. Huruf ya. Apabila ada huruf ya sukun dan didahului tanda baca kasrah, contoh: , maka kasrah tadi dibaca panjang dua harakat atau dua ketukan.

Bab II

Iman Kepada Allah Swt.

Apakah iman itu? Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna percaya. Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari. Allah Swt. sendiri yang memerintahkan kita untuk beriman, sebagaimana firman-Nya:

Page 7: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnya.(Surah an-Nisa’/4:136)

Makna Al-Asma‘ul Al-Husna

Al-asma‘ul Husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya:

“Dan hanya milik Allah al-asma‘ul Husna, (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-asma‘ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Surah al-A‘raf/7: 180)

1. Al-‘AlimAl-‘Alim artinya maha mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Perhatikan firman-Nya berikut ini:

Page 8: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

”Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (Surah al-An’am/6:59)

Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al-‘Alim adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya.

2. Al- KhabirAl-Khabir artinya mahateliti. Allah Mahateliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt. menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya. Demikian pula Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknya. Dalam Surah at-Taubah/9: 16 Allah Swt. berfirman:

“... dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Surah at-Taubah/9: 16)

Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahateliti adalah hendaklah kita harus waspada dan teliti betul apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. 3. As-Sami’

Page 9: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

As-Sami’ artinya maha mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apa pun yang ada di alam semesta ini. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Surah al-Baqarah/2:256)

Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi.

4. Al-BasirAl-Basir artinya maha melihat. Allah Maha Melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Hujurat/49: 18)

Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt.

Hikmah Beriman kepada Allah Swt.Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia berusaha taat, menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia dan beruntung manusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut.

Page 10: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

”Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).”(Surah al-Mu’min/40: 51).

2. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:

”(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.”(Surah ar-Ra’d/13: 28).

3. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian. Sebagaimana firman Allah Swt. berikut ini.

”Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal ¡aleh dan nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan kesabaran.” (Surah al-‘Asr/103:1-3).

Page 11: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu:

Sifat Wajib

Tulisan Arab

Arti Sifat Mustahil

Tulisan Arab

Arti

Wujud دوجو Ada Adam مدع Tiada

Qidam مدق Terdahulu Huduts ثودح Baru

Baqa ءاقب Kekal Fana ءانف Berubah-ubah (akan binasa)

Mukhalafatuhu lilhawadis

هتفلاخمثداوحلل

Berbeda dengan makhluk-Nya

Mumathalatuhu lilhawadith

هتلثام مثداوحلل

Menyerupai sesuatu

Qiyamuhu binafsih

ايق همهسفنب

Berdiri sendiri Qiamuhu bighairih

همايقهريغب

Berdiri-Nya dengan yang lain

Wahdaniyat ةينادحو

Esa (satu) Ta'addud ددعت Lebih dari satu (berbilang)

Qudrat ةردق Kuasa Ajzun زجع Lemah

Iradat ةدارإ Berkehendak (berkemauan)

Karahah ههارك Tidak berkemauan (terpaksa)

Ilmu ملع Mengetahui Jahlun لهج Bodoh

Hayat ةايح Hidup Al-Maut توملا Mati

Sifat - Sifat Wajib dan Mustahil ALLAH SWT.

Page 12: Web viewDalam hal ini Imam Syafi‘i dalam kitab . Diwan . menegaskan: “Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat, yaitu: