[ DAPUR REDAKSI ]perumahan.pu.go.id/ditpnp/assets/uploads/maisona/maisona4.pdf · dak mengindahkan...
Transcript of [ DAPUR REDAKSI ]perumahan.pu.go.id/ditpnp/assets/uploads/maisona/maisona4.pdf · dak mengindahkan...
Edisi 04 TH II [2017] 1MAISONA
Senayan, Jakarta, sibuk berbenah. Pa ra pe
kerja sudah masuk tahap finishing dalam
menyiap kan 11 venue s ebagai tempat mul
ti ajang penyelenggaraan Asian Games 18
Agus tus – 2 Sep tem ber 2018.
Sejak 19 september 2014, Komite Olimpiade Asia (OCA) telah memutuskan
In do nesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Dan, untuk pertama kalinya,
ke giatan akan berlangsung di dua kota: Jakarta dan Palembang, Sumatera Se lat
an. Sebanyak 39 cabang olahraga akan dipertandingkan sebanyak 426 no mor dari
53 disiplin olahraga.
Menghadapi even besar itu, sesuai arahan Presiden OCA Sheikh Ahmad Al
Sabah, Indonesia segera berbenah. Beberapa venue dibangun, direnovasi dan
dipersiapkan. Presiden Joko Widodo menyerahkan tugas besar itu kepada Ke
menterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Lewat instruksi presiden (Inpres) pada 2016, Menteri PUPR dan jajarannya
diminta mempercepat pembenahan infrastruktur. Tidak hanya venue di kompleks
GBK dan Sport Center Jakabaring, Palembang, Kementerian PUPR juga ber tang
gung jawab membangun hunian bertingkat yang akan digunakan sebagai tempat
tinggal para tamu dan atlet yang hendak bertanding.
Oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, tanggung jawab menyediakan hu
nian vertikal bagi para atlet itu dibebankan ke pundak Direktur Jenderal (Dirjen)
Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin. Wujudnya itu adalah se puluh me
na ra perumahan, dua blok C2 untuk media dan D10 sebagai kam pung atlet di
Kemayoran. Sementara di Jakabaring, Palembang, Ditjen Penye dia an Perumahan
membangun 3 tower. “Bangunan ini pada saatnya nanti di se rahkan ke pemerintah
daerah, dan selanjutnya bisa digunakan untuk hu nian masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR),” jelas Syarif Burhanuddin.
Menurut Direktur Rumah Susun Kuswardono, Wisma Atlet Kemayoran di
bangun dengan spesifikasi khusus. Yakni, siap menampung atlet internasional.
“Alhamdulillah, semua berjalan sesuai target. September – Oktober 2017 ini, se
mua rampung,” tegas Kuswardono kepada MAISONA.
Kerja keras Indonesia menyiapkan infrastruktur Asian Games 2018 me nuai
pu jian dari Chairman Coordination Commitee OCA, Tsunekazu Takeda. “Te ri
ma kasih atas persiapan yang dilakukan untuk mensukseskan Asian Games 2018,
ka mi bangga dan puas atas persiapan yang telah dilakukan, ”kata Takeda saat me
nin jau 10 venue di Jakabaring Sport City, Minggu (5/3/2017). [M]
TIM KOMPU DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN
PelindungSyarif Burhanuddin
Penanggungjawab/Pemimpin RedaksiLukman Hakim
Penanggungjawab Bidang/Dewan RedaksiDirektur Perencanaan Penyediaan Perumahan,Direktur Rumah Susun,Direktur Rumah Khusus, Direktur Rumah Swadaya, Direktur Rumah Umum dan Komersial. Redaktur PelaksanaSumantri (Ketua)Suharlin (Wakil)
EditorRistyan Mega PutraAstri DepitasariJunaidi
Desain GrafisMelisa EmeraldinaRini Nur Aini
FotograferRicky Defrimon
Administrasi dan DistribusiZunilam Fifaliyana Srikandi
Diterbitkan olehDitjen PenyediaanPerumahanKementerian PekerjaanUmum dan PerumahanRakyat
Alamat RedaksiGedung G, Lt.8Ditjen PenyediaanPerumahanJl. Pattimura No. 20Kebayoran BaruJakarta Selatan 11210
Email:[email protected]
[ DAPUR REDAKSI ]
MEDIA INFORMASI & KOMUNIKASI DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN
MAISONA Menjamu Tamu Asian Games 2018
KOMPLEK GELORA BUNG KARNO
2 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
01 DAPUR REDAKSI
03 SERAMBI
04 JENDELA LUKMAN HAKIM
20 KATA MEREKA MENANTI KEBERADAAN
BANK TANAH
[ DAFTAR ISI ] [ SERAMBI ]
06 RUANG UTAMA WISMA ATLET KEMAYORAN: MEMBANGUN DAN MENJAGA MARTABAT BANGSA 10 MUMPUNI UNTUK TAMU ISTIMEWA 14 WAWANCARA KUSWARDONO: RUSUN KELAS BINTANG
MEMBANGUN DAN MENJAGA MARTABAT BANGSA
Wisma Atlet Kemayoran: Pembangunan Wisma Atlet Ke ma yor an berjalan lancar. Presiden Jokowi ber harap dapat menjaga martabat bang sa. Wapres JK mengatakan le bih baik dari Brasil. Bermanfaat pula ba gi rakyat kecil.
22 TEKNOLOGI PRACETAK
24 BINGKAI FOTO ANAK NELAYAN
26 BERANDA
34 BIROKRASI PNS WAJIB MELEK
INFORMASI KEPEGAWAIAN
40 KABAR SNVT
48 OPINI
49 ALBUM 52 TIPS CARA SEDERHANA
MEMADAMKAN KEBAKARAN
8 RUMAH ADAT UMA LENGGE, SUKU BIMA
36 TAMU HEROE SOELISTIAWAN
42 JELAJAH GUNUNG BROMO
46 INTERMEZZO NAJWA SHIHAB
Edisi 04 TH II [2017] 3MAISONA
[ SERAMBI ]
ALHAMDULILLAH! MAISONA edisi 4 ini hadir dengan sejumlah suasana baru. Yang utama, kami perlu sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada temanteman di jajaran SNVT yang tersebar di pelosok Nusantara, yang secara rutin mengirimkan bahan publikasi. Sebagian karya mereka, bisa dibaca di rubrik Kabar SNVT. Kali ini menampilkan laporan dari Bengkulu dan Lampung.
Ke depan, redaksi MAISONA berencana menyediakan ruang yang lebih lebar lagi untuk temanteman SNVT berbagi informasi. Hal ini penting agar, kehadiran SNVT di tengah masyarakat semakin diketahui dan progres kegiatan termonitor dengan baik.
Untuk Ruang Utama, kali ini MAISONA mengupas kinerja Direktorat Rumah Susun. Fokus liputan adalah pembangunan rumah susun Kemayoran (DKI Jakarta) dan Jakabaring (Palembang, Sumatera Selatan). Kedua kompleks rumah susun untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), untuk sementara waktu akan difungsikan sebagai wisma atlet untuk even multiajang Asian Games.
Untuk itu, MAISONA secara khusus mengikutiperkembangan pembangunannya mulai dari groundbreaking hingga detikdetik akhir proyek yangdijadwalkan rampung di bulan SeptemberOktober
2017 ini. “Tidak ada yang aneh. Ini tugas biasa saja. Urusan membangun hunian kan memang keahlian kami di Kementerian PUPR,” kata Kuswardono, Direktur Rumah Susun, seraya menambahkan bahwa hunian yang disiapkan kali ini adalah untuk para tamu internasional, karenanya memang butuh penanganan khusus.
Melengkapi liputan itu, MAISONA juga menyajikan informasi perkembangan teknologi precast. Inilah teknologi yang berkembang pesat yang saat ini melibatkan 18 perusahaan, yang dinilai sangat membantu percepatan pencapaian Program Satu Juta Rumah.
Di tengah kesibukan liputan, awak MAISONA tidak lupa menyempatkan diri ‘isi batere’. Yakni mengadakan pelatihan jurnalistik. Kegiatan di Bandung itu diisi pemateri jurnalis/mantan pemimpin redaksi GatraNews (www.gatra.com) Dwitri Waluyo tentang menulis di media online, dan fotografer senior Abdul Malik mengajarkan
pembuatan VLOG. [M]
Selamat membaca!
Tim Kompu Ditjen Penyedian Perumahan
Berita SNVT
3
MEDIA INFORMASI & KOMUNIKASI DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHANMAISONA
Dit
jen
Pe
nye
dia
an
Pe
rum
ah
an
PU
PR
@
pp
_p
up
r
D
itje
nP
P_
PU
PR
Volume 04 - Tahun II - Juli 2017
MA
ISO
NA
MED
IA IN
FOR
MA
SI & K
OM
UN
IKA
SI DITJEN
PEN
YEDIA
AN
PER
UM
AH
AN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Tahun II - Juli 2017Volume 04
04
LUKMAN HAKIM:
TEKNOLOGIPERcEPAT RUSUN DENgAN TEKNOLOgI PRAcETAK
RUMAH SUSUN UMUM PERKOTAAN RUSUn
KEMAYORAn
HuNIaN IsTImEwa
MBR IBu Kota
Desain: [email protected] Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
Lina
4 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ JENDELA ]
Peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui pembangunan rusun umum.Lukman Hakim
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan L
aju pertumbuhan pen
duduk dan urbanisasi
yang tinggi berdampak
pa da peningkatan ke
lang kaan tanah bagi
penye dia an perumahan
mas ya ra kat berpenghasilan rendah
(MBR), te ru tama di kawasan perkotaan.
Dengan se gala keterbatasannya, MBR
ka re na ketidakmampuannya secara
eko no mi harus bertempat tinggal jauh
da ri pusat kegiatan sosial dan ekonomi
per kotaan. Bahkan ada sebagian mas
ya ra kat yang terpaksa menduduki la
han terbuka hijau di pinggiran sungai,
ping giran rel kereta api, dan lahanla
han kosong dan terlantar. Kondisi ini
men dorong semakin berkembangnya
pe ru mahan kumuh dan permukiman
ku muh (squatter).
Perumahan dan permukiman tidak
la yak huni tersebut, antara lain ditandai
dengan kelangkaan prasarana dan sa
ra na dasar, serta pembangunannya ti
dak mengindahkan kaidah kelayakan
ba ngun an. Salah satu upaya untuk me
nang gulangi dan mencegah tum buh
nya permukiman kumuh guna men cip
takan lingkungan hunian yang sehat
dan nyaman, serta untuk mendekatkan
kem bali hunian MBR dengan pusat ke
giat an adalah dengan penyediaan pe
ru mah an secara vertikal, berupa rumah
su sun umum.
Pengembangan Rumah Susun Umum
Rumah susun (rusun) umum se
ba gai mana termaktub dalam UU No.
20 Tahun 2011 tentang Rumah Su sun
diartikan sebagai rusun yang di se leng
garakan untuk memenuhi kebutuhan
ru mah bagi MBR. Pembangunan rusun
di Indonesia mulai menggeliat pada
awal tahun 1980an, dan semakin marak
se te lah lahirnya undangundang No.
16 tahun 1985. Tahun 1985 adalah ta
hun saat peresmian pemanfaatan ru
sun umum Perum Perumnas Klender
Ja kar ta Timur dan pembangunan rusun
umum perkotaan di Kebon Kacang Ja
kar ta Pusat.
Pelaksanaan pembangunan rusun
bu kan hanya setelah keberadaan un
dangundang rusun, melainkan su dah
ada sejak tahun 1950an. Hal ini di buk
tikan dengan dibangunnya rusun di
Per guruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)
ja lan Tirtayasa Jakarta Selatan. Sampai
se karang rusun tersebut masih dapat
di man faatkan dan dirawat dengan baik.
Se dangkan rusun instansi pemerintah
ba gi pegawai Kementerian Luar Negeri
dan anggota TNI di jalan Iskandarsyah
yang berada dalam satu kelurahan
dengan rusun PTIK, pada tahun 1980an
te lah dirobohkan dan diubah menjadi
bangunan gedung untuk kegiatan bis
nis dan perkantoran.
RUMAH SUSUN UMUM PERKOTAAN
Lukman Hakim
Edisi 04 TH II [2017] 5MAISONA
Pada dasarnya pembangunan rusun
ber tujuan untuk menyediakan hunian
yang layak, meningkatkan efisiensi pe
man faatan ruang dan tanah guna pe
ning katan kapasitas daya tampung
dan kualitas lingkungan hunian, ser ta
di ha rapkan pula meningkatkan efi
sien si dan efektivitas penyediaan in
fra stru ktur perkotaan. Lebih dari itu,
da lam prespektif ekonomi, penye dia an
rusun diyakini mampu me num buh
kan bangkitan kegiatan eko no mi, me
ning katkan produktivitas mas ya rakat,
mem perluas kesempatan usaha dan
la pangan kerja, serta dapat pula ber ko
le ra si secara positif terhadap pe ning ka
tan laju pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan Kualitas Permukiman Melalui Rusun Umum
Pada saat ini, tinggal di rusun atau
yang secara komersial sering di se but
apartemen atau kondominium ba gi
masyarakat menengahatas per ko ta an
sudah menjadi tren gaya hi dup. Mas
yarakat perkotaan tersebut, mem bu
tuh kan hunian yang dapat me nun jang
mobilitas mereka yang ting gi. Apar
temen yang menyediakan ber ba gai la
ya nan jasa, kemudahan, modern, dan
dekat pusat kegiatan sosial dan eko no
mi perkotaan adalah pilihannya.
Namun tidak bagi MBR yang tinggal
di permukiman kumuh. Sebagian be sar
mereka berlatar belakang sosialeko
nomi yang rendah, dengan kualitas ke
hidupan yang serba marjinal. Mereka
bia sa hidup dalam tatanan sosial yang
ga yeng (akrab dan menyenangkan), dan
kondisi sosial yang cair, tidak banyak
per syaratan dan aturan. Mereka de
ngan keterbatasan kemampuan untuk
be radaptasi, kurang berminat untuk
pin dah ke rusun umum sewa yang me
nuntut keteraturan. Termasuk merasa
ter bebani dengan biaya sewa dan biaya
lainnya setiap bulan.
Dengan melihat kenyataan tersebut
maka kebijakan pembangunan rusun
umum yang selama ini mengarusuta
makan pada sisi pasokan, perlu segera
dievaluasi. Terutama dari aspek sosial
dan budaya masyarakat. Karena pada
dasarnya pembangunan perumahan
bertujuan untuk meningkatkan ke se
jah teraan masyarakat. Bukan hanya
secara lahiriah saja, berupa hunian yang
layak dalam lingkungan yang sehat,
na mun juga menyediakan sarana dan
prasarana kesejahteraan batiniah, ba gi
peningkatan kualitas kehidupan ke luar
ga dan masyarakat.
Untuk meningkat kualitas pe ru ma
h an kumuh dan permukiman ku muh
melalui pembangunan rumah su sun
umum, sekaligus sebagai upaya me
ning katkan efisiensi dan efektivitas
pe nataan kawasan perkotaan, men
de kat kan MBR dari tempat kerja, me
ning katkan produktivitas dan ke se
jah te raan masyarakat. Diperlukan se
buah rencana pengembangan ru mah
susun umum yang mampu men do
rong pengembangan pem ba ngun an
perumahan perkotaan se ca ra ver ti kal
serta mengoptimalkan peng gu na an
sumber daya perkotaan yang ber ke
lan jutan. Sebagaimana di ama nat kan
oleh UU Nomor 20 Tahun 2011 ten tang
Ru mah Susun. Dengan tetap mem
per hatikan keserasian lingkungan
hunian dengan kondisi sosial,
budaya ekonomi masyarakatnya.
Mengubah kebiasaan, pola
hidup, dan budaya dari rumah tapak
ke ru mah susun bukanlah pekerjaan
yang mu dah. Diperlukan waktu
yang cukup me la kukan adaptasi
atau bahkan akul turasi terhadap
perubahan kondisi ling kungan
hunian yang baru. Selain di bu
tuhkan sosialisasi yang tepat, juga
di per lukan suatu upaya rekayasa
so sial yang lebih partisipatif dan
sesuai dengan karakteristik ke lom
pok sasaran. Bukan hanya pa da
saat proses perencanaan dan pem
bangunan nya saja, tapi juga pa
da saat penghunian. Karena untuk
me mukimkan MBR yang berasal
dari perumahan kumuh dan per
mu kiman kumuh tidak dapat hanya
dia tasi dengan pembangunan fi sik
semata. Tapi yang tidak kalah pen
ting nya adalah mengantarkan mas
ya ra kat untuk hijrah dari perilaku
bu da ya perumahan kumuh menjadi
pe ri laku budaya rumah susun
umum yang guyub, toleran, tertib,
ta at asas dalam suatu lingkungan
hu nian yang lebih sehat, aman, dan
nya man. [M]
Foto: Maisona/Astri Depitasari
[ RUANG UTAMA ]
6 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
MEMBANGUN DAN MENJAGA
MARTABAT BANGSA
Wisma Atlet Kemayoran:
Pembangunan Rusun Kemayoran berjalan lancar. Presiden Jokowi minta hunian untuk MBR itu, yang sementara waktu dijadikan tempat menginap atlet
Asian Games 2018, dapat menjaga martabat bangsa. Wapres JK mengatakan lebih baik dari Brasil.
Bermanfaat pula bagi rakyat kecil.
[ RUANG UTAMA ]
6 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
AH
Q
Z
Wisma Atlet MEMBANGUN & MENJAGA MARTABAT BANGSA
Edisi 04 TH II [2017] 7MAISONA
“Saya ingin agar mo men tum Asian Games 2018 ini mem-berikan man faat yang sebesar-be sarnya untuk ke pen tingan bangsa. Ki ta membangun in-frastruktur itu juga untuk ke -
pentingan kemajuan bangsa di masa de pan, khususnya di bidang olahraga”
Demikianlah pernyataan Presiden Joko Wi dodo dihadapan peserta Rapat Terbatas Ka bi net di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, pertengahan Maret lalu. Infrastruktur yang dimaksud Presiden, tak lain adalah proyek pembangunan Wisma Atlet yang terle tak di
kawasan Kemayoran, Jakarta. Ini lah bangunan yang nantinya menjadi tempat mukim puluhan ribu atlet dari 45 negara yang mengikuti ajang Asian Games 2018
Tentu saja, untuk menyambut dan men ja mu para tamu negara ini Indonesia seba gai tuan rumah harus sungguh-sungguh ber siap diri. Sebab itu, sejak awal, Presiden Jo ko wi sudah mengawasi pembangunannya. Ke pa da para wartawan pun, Kepala Negara menga ku puas melihat pembangunan Wisma Atlet Kema yoran Ja-karta. Terakhir kali, Jo ko wi beserta rombongan pejabat telah me nyempatkan diri datang ke lokasi pemba ngu-nan untuk melakukan topping off atau pengecoran akh-ir atap wisma atlet.
Edisi 04 TH II [2017] 7MAISONA
[ RUANG UTAMA ]
8 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Kita patut berterima
kasih kepada pelaksana, mulai dari
Menterinya sampai kepada
pekerjanya di sini.
Wapres Jusuf Kalla
“Saat ini kami sedang melakukan pengecoran terakhir untuk Blok D10. Di Blok D10 ada tujuh menara sedangkan di C2 ada tiga menara. Saya sudah melihat beberapa ruangan. Sudah sangat bagus, tinggal penyelesaian,” tutur Jokowi se usai kunjungan kepada wartawan.
Tak hanya itu, Jokowi juga berpesan agar Indonesia tak sekedar hanya menjadi tuan rumah penyelenggaraan perhelatan olahraga bergengsi ini. Ia juga min ta agar Asian Games 2018 menjadi ajang promosi pariwisata besar-besaran di dunia interna-sional. “Saya minta pe luang ini ditangkap sebaik-baiknya, di inte gra sikan dengan promosi untuk ne gara, untuk kunjungan destina si wi sata yang sudah beberapa tempat yang kita siapkan,” kata Presiden.
Wa kil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Pe nga rah Asian Games 2018 pun sigap menyimak perkembangan Wisma Atlet Ke-mayoran. JK menyatakan gembira dengan, progres yang telah dica pai. Menurutnya, proyek ini telah me me nuhi syarat kualitas dan syarat waktu, sehingga pada saatnya nanti dapat digunakan para atlet Asian Games 2018. “Akhir tahun ini sudah bisa selesai seluruhnya. Sebelum itu, akan diuji huni lebih dahulu, sekitar Oktober 2017,” kata JK kepada wartawan saat meninjau proyek, Maret.
Pernyataan kedua petinggi negara itu tentu tidak sembarangan. Mereka te-lah melihat sendiri bagaimana kondisi di lapangan. Lagi pula, proyek yang men jadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini dilaksanakan tak sekedar mem bangun, tetapi demi suatu usaha untuk menghasil-kan yang optimal. Maka Wis ma Atlet Ke-mayoran juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas dengan kualitas terjaga (baca : Wa-jah Asli “Wisma 10 Menara”).
Menteri Pekerjaan Umum dan Peruma-han Rakyat (PUPR) Basu ki Ha di muljono telah memastikan pem bangunan Wisma Atlet Kemayo ran se suai jadwal yang telah ditetapkan. “Wisma Kemayoran, ada yang sudah selesai Juli, Agustus, Oktober 2017 tergantung be rapa lantainya. Ada yang 18, 24, 32 dan yang kemarin dilihat sudah ba-gus,” ka ta Menteri Basuki.
Basuki menambahkan, ada 15 tower wisma atlet yang dibangun di Kemayoran, Jakarta. Pihak Kementerian PUPR sendiri, lanjutnya, akan membangun 10 menara, se-dangkan sisanya dibangun oleh Perumnas.
Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pembangunan Wisma Atlet Asian Games di Kemayoran, Jakarta
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
Wisma Atlet MEMBANGUN & MENJAGA MARTABAT BANGSA
Edisi 04 TH II [2017] 9MAISONA
Proyek Wisma At let Kemayoran me li bat kan Direktorat
Rumah Susun (Rusun) Ditjen Penyediaan
Perumahan Ke men terian PUPR, dirancang sebanyak
10 menara. Tiga menara rusun di bangun di Blok C2
di atas la han seluas 27.654 m2 dengan ka pasitas 1.932 unit
hunian. Se lanjutnya tujuh menara lainnya di Blok D10 di atas
lahan seluas 79.400 m2 dengan 5.496 unit hunian.
Pembangunannya sudah dimulai 17 Maret 2016
dengan kontraktor pelaksana KSO PT Wijaya Karya (persero)
TbkCakra dan PT Brantas Abipraya (persero)Indulexco
untuk Blok C2, dan PT Waskita Karya (persero) Tbk, PT Adhi
Karya (persero) TbkPT Jaya Konstruksi TbkPenta untuk blok
D10. Lalu Konsultan Manajemen Konstruksi untuk C2 adalah
PT Yodya Karya dan untuk D10 adalah PT Bina Karya, PT Deta
Decon dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri.
Wisma Atlet Kemayoran ini menempati area seluas
10 hektar dengan total nilai kontrak pembangunan Rp 3,4
triliun. Hingga akhir Maret (26/3/2017), perkembangan
konstruksi Wisma Atlet Kemayoran mencapai ratarata
66,96% untuk Blok C2 dan 71,73% untuk Blok D10.
Kawasan Blok C2 merupakan aset milik negara atas
nama Menteri Sekretariat Negara yang meliputi 3 menara
sebanyak 1.932 unit. Sedangkan Blok D10 dibangun 7
menara dengan total jumlah 5.494 unit.
Masingmasing unit diran cang seluas 36 meter persegi
yang terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar
mandi, dan tempat cuci. Dalam satu unit di proyeksikan
dihuni 3 orang, se hingga total keseluruhan wisma atlet ini
berkapasitas 22.278 orang.
Direktur Rumah Susun Kuswardono, kepada MAISONA
memastikan pembangunan Wisma Atlet Kemayoran sesuai
target. Tiap menara yang dibangun memiliki jumlah lantai
yang berbeda. Blok C21 akan dibangun sebanyak 18 lantai,
C22 24 lantai dan C23 18 lantai. Kemudian untuk tower
D101 terdiri dari 24 lantai, D102 32 lantai, D103 24 lantai,
D104 32 lantai, D105 32 lantai, D106 24 lantai dan D107
32 lantai.
Adapun tipe yang dibangun seluas 36 dengan dua
kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi dan tempat
cuci jemur. Diperkirakan dalam satu unit rusun dapat dihuni
tiga orang, sehingga daya tampung total keseluruhan rusun
atlet mencapai 22.272 orang.
Masa pelaksanaan pembangunan Rusun Wisma Atlet
Kemayoran ditargetkan selama 510 kalender yang dimulai
padal 17 Maret 2016 hingga 8 Agustus 2017. “Tiap hari
progres saya pantau, Alhamdulillah sesuai perencanaan,
malah ada yang lebih cepat waktunya dari yang
direncanakan. Ini juga menjadi bukti tenaga konstruksi kita
sangat handal,” tegas Kuswardono kepada Tim MAISONA. [M]
WAJAH ASLI WISMA 10 MENARA
Semuanya dibangun dengan tipe 36 dan sesuai den-gan standar Olympic Coun cil of Asia (OCA). Total dana yang di bu tuh kan untuk membangun Wisma Atlet Ke-mayoran mencapai Rp 3 tri li un. ‘’Sudah lelang dan 9 Maret sudah siap goundbreaking,” kata Basuki.
Melihat kualitas dan fasilitas bangunan yang disaji-kan, maka tak heran Wapres JK mengatakan Wisma At-let Kemayoran lebih baik dibandingkan Olympic Village Barra da Tijuca, di Rio de Janeiro, Brasil. “Perkampun-gan atlet ini lebih baik daripada perkampungan atlet un-tuk Olimpiade musim panas Rio de Janeiro,” ujar JK saat berkeliling meninjau unit pamer atau show unit Wisma Atlet Kemayoran pada Maret.
Dengan kualitas seperti itulah, Wisma Atlet Kemay-oran dijanjikan untuk diserahkan kepada warga ku rang mampu setelah perhelatan Asian Ga mes 2018 selesai.
Menurut Dirjen Penyediaan Perumahan Kemente-rian PUPR, Syarif Burhanuddin, unit rusun Kemayoran yang berukuran 36 m2 itu ideal untuk pasangan ke luarga muda, terutama untuk masyarakat berpenghasilan ren-dah (MBR). Tata ruangnya juga bagus, ruang service seperti dapur, ruang cuci dan jemur dipisahkan dari ru-ang utama. Lokasinya juga strategis di pusat kota Jakarta.
Pemanfaatan rusun ini menjadi hunian sewa dika-renakan pembangunannya menggunakan dana APBN sehingga aset ini tidak boleh hilang. Perumnas juga pu-nya anami (apartemen sederhana milik) untuk dijual. Lokasinya juga di Kemayoran yang di bandrol mulai Rp 275 juta/unit. Harga sewanya juga dibikin murah, yang dinilai masih terjangkau MBR. “Kirakira di bawah Rp 1 juta per bulan,” ujar Syarif.
Singkat kata, jika tak ada aral me lin tang, proyek pembangunan Wisma Atlet Kemayoran memiliki man-faat ganda yang lumayan banyak. Tak hanya menjaga martabat bangsa di tingkat internasional, tetapi juga ber-dampak besar pada warga jelata. Untuk itulah, menurut JK, “Kita patut ber terima kasih kepada pelaksana, mu lai dari Menterinya sampai kepada pe kerjanya di sini,” kata Jusuf Kalla ke pada wartawan. [M]
Seorang kakek menyalurkan hobi memancing di Danau sekitar Rusun Atlet Kemayoran
Foto: Maisona/Ricky Defrimon
[ RUANG UTAMA ]
10 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ RUANG UTAMA ]
Wisma Atlet yang dibangun oleh Direktorat Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR di Jakabaring Sport Center di Palembang
Foto: Maisona/Astri Depitasari
Wisma Atlet MEMBANGUN & MENJAGA MARTABAT BANGSA
Edisi 04 TH II [2017] 11MAISONA
Mumpuni untuk Tamu
IstimewaWisma Atlet Jakabaring Palembang turut memegang
peranan penting kesuksesan Asian Games 2018. Menjadi bagian penghormatan kepada para tamu atlet dari
setidaknya 45 negara yang ikut dalam Asian Games.
“Sejauh ini kami puas de ngan ke siap an Pa lem bang. Di si ni at mo s fer pe n ye leng ga ra A si an Ga
mes sudah sangat te rasa,” tu tur Tsunekazu Ta ke da. Ketua Komite De wan Olim pia de Asia (OCA) ini khusus men yem patkan diri datang dari Jepang untuk meninjau dan menilai kesiapan pembangunan fasilitas olahraga Jaka
ba ring Sport City (JSC) Palembang.Seusai pertemuannya dengan Pa
nitia Nasional Asian Games Indonesia (INASGOC), awal Maret lalu, Tsunekazu menyatakan kepuasannya dalam kon fe ren si pers. Menurutnya, setelah ber keliling menyaksikan pembangunan yang ada, kesiapan Palembang se bagai penyelenggara Asian Games XVIII / 2018 terbilang mumpuni.
Betapa tidak, Palembang memang
[ RUANG UTAMA ]
12 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
men jadi salah satu kota tumpuan pe laksanaan Asian Games 2018 selain di Jakarta dan Bogor. Panitia Asian Games 2018 telah memutuskan Palembang mampu menggelar pertandingan dari 10 ca bang yakni sepak bola, basket, te nis, softtenis, voli, kano/kayak, dayung, menembak, triathlon, sepak takraw hing ga panjat tebing. “Jadi Palembang da pat 10 cabang olahraga, sementara Ja karta dapat 32 cabang olahraga atau 78%, “ ucap Takeda.
Sebab itulah, Palembang kini se dang sibuk berbenah. Selain mem ba ngun arena pertandingan, bagian ter pen ting lainnya tentu tempat tinggal pa ra atlet dan pengurus yang terjamin ken yamanan dan sanitasinya. Itulah yang menjadi tugas Kementerian Pe ker jaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyediakannya dengan mem bangun rusun Wisma Atlet Jaka ba ring.
Rusun ini memiliki lima menara (tower) dengan luas bangunan men capai 3.750 m2, diperkirakan menelan to tal anggaran sebesar Rp 110 miliar. Ma singmasing tower terdiri atas lima lan tai. Un
tuk lantai dasar terdapat lo bi utama, ruang bersama, kantor penge lola, kantor RT/RW, dua unit hunian di fabel, mushola dan kios. Sedangkan dari lan tai dua sampai lantai lima terdiri da ri 16 unit hunian.
“Sebanyak tiga tower dibangun pa da tahun anggaran 2015 dengan pro ses pembangunan mencapai 100%. Se mentara dua tower lainnya di ba ngun pa da tahun anggaran 2016 yang kon di si nya saat ini sudah 95%”, ujar Direktur Rumah Susun Ditjen Penye dia an Perumahan Kementerian PUPR, Kuswardono (lihat box).
Sesuai arahan Menteri PUPR Basuki Ha dimuljono, setiap unit rusun harus sudah di lengkapi meubelair, listrik, air dan sam bungan antena. Saat rusun sudah rampung seluruhnya, total hunian yang ada di sana berkisar 300 unit hunian tipe 36 yang bisa menampung sebanyak kurang lebih 1.840 orang.
Basuki mengatakan keberadaan wisma atlet ini sangat penting kare na sebagai bagian penghormatan ke pada para tamu atlet dari berba gai negara yang ikut dalam Asian Ga mes. Oleh sebab itu, Basuki me nya ta kan
Sejauh ini kami
puas dengan kesiapan
Palembang. Di sini atmosfer penyelenggara Asian Games sudah sangat
terasa.
Tsunekazu TakedaKetua Komite
Dewan Olimpiade Asia (OCA)
Kepala Satker SNVT Sumsel Menjelaskan Desain Rusun Atlet Jakabaring Palembang
Foto: Maisona/Ricky Defrimon
Wisma Atlet MEMBANGUN & MENJAGA MARTABAT BANGSA
Edisi 04 TH II [2017] 13MAISONA
Kementerian PUPR berupaya sebaik mungkin menyelesaikan pembangu nan Rusun Atlet di Ke mayoran Jakarta dan Jakabaring Palembang dengan baik.
“Rusun Atlet secara tidak langsung selain untuk para tamu juga mem bawa nama baik negara Indonesia. Karena itu diharapkan semua pi hak baik kontraktor pelaksana mau pun Pemda setempat untuk bekerja sebaikbaiknya menyelesai kan tugas yang diberikan,” ujar Men te ri Basuki Hadimuljono.
Seperti halnya Wisma Atlet Ke ma yoran, Wisma Atlet Jakabaring ju ga akan diserahkan pada Pemda jika Asian Games 2018 telah usai. [M]
Rusun Atlet secara tidak langsung selain untuk para tamu juga membawa nama baik negara Indonesia. Diharapkan kontraktor
pelaksana maupun Pemda setempat untuk bekerja sebaik-
baiknya menyelesaikan tugas yang diberikan.
Basuki HadimuljonoMenteri PUPR
LIMA TOWER YANG MEMBANGGAKAN se-Indonesia setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Utama Palaran
“Di sana kami sudah membangun lima rusun tower yang akan digunakan untuk wisma atlet dalam perhelatan Asian Games 2018. Rusun ini sudah hampir selesai tinggal finishing dan memasukkan meubelairnya saja. Rusun tersebut diperkirakan dapat menampung sekitar 1.320 atlet,” kata Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Kuswardono.
Pembangunan Wisma Atlet Jakabaring sebenarnya telah dimulai sejak 2015. Saat itu telah selesai dibangun tiga twin block rusun masing-masing 66 unit tipe 36 setinggi lima lantai. Kemudian, pada 2016 dimulailah pembangunan dua twin blok lagi dengan jumlah dan ukuran unit yang hampir sama.
Masing-masing tower rusun memiliki luas sekitar 3.750 meter persegi dan setiap twin block dapat menampung 264 orang dengan perkiraan setiap unit rusun akan di huni dua orang atlet. Perumnas juga ikut membangun Rusunami yang akan digunakan sebagai Wisma Atlet juga di dalam Kompleks Olahraga Jakabaring Sport Center.
Anggaran yang digunakan untuk membangun lima menara wisma atlet tersebut sejak 2015 hingga 2016 adalah sekitar Rp 97,5 miliar.[M]
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin memberikan pengarahan kepada kontraktor pelaksana di sela-sela kunjungan lapangan di Wisma Atlet Jakabaring, Palembang.
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
Dua tahun, bukan waktu yang lama. Dalam kurun waktu singkat itulah Satuan Kerja
Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan, PUPR, harus merampungkan pembangunan Rusun atau wisma atlet Asian Games Jakabaring, Palembang.
Rusun Jakabaring didanai anggaran Tahun 2015 dan 2016. Rusun tersebut menjadi bagian
dari Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) di atas lahan seluas 325 hektar yang terletak di wilayah Seberang Ulu sejauh 5 km dari pusat kota Palembang.
Sebelum diputuskan sebagai tempat pelaksanaan Asian Games JSC telah menjadi tempat penyelenggaraan PON XVI 2004 dan SEA Games XXVI 2011. Di dalam kompleks ini terdapat Stadion Gelora Sriwijaya, stadion berkapasitas 40.000 orang yang merupakan stadion terbesar ketiga
[ RUANG UTAMA ]
14 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
elasBintang
RKusun
Rusun Kemayoran dirancang untuk mampu menampung atlet selama pelaksanaan Asian Games 2018. Dilengkapi fasilitas komplit, AC, mebel, juga air pemanas, serta desain khusus pada tempat tidur.
Asian Games 2018 sudah di depan mata. Kesibukan untuk persiapan pun kian meningkat. Sebagai
tuan rumah, Pemerintah Indonesia mendapat tugas diantaranya menyediakan tempat tinggal bagi para atlet yang hendak bertanding, di dua kota Jakarta dan Palembang. Untuk itu dibangunlah Wisma Atlet
Kemayoran di Jakarta dan Wisma Atlet Jakabaring di Palembang.
Tugas menyediakan tempat tinggal bagi sekitar 1.500 tamu Asian Games itu diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam hal ini dilaksananakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan. Dan sosok yang ada di sana adalah Syarif Burhanuddin
Wawancara
KUSWARDONO DIREKTUR RUMAH SUSUN
Wisma Atlet MEMBANGUN & MENJAGA MARTABAT BANGSA
Edisi 04 TH II [2017] 15MAISONA
selaku Direktur Jenderal (Dirjen) dan Kuswardono yang menjabat Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan. “Untuk urusan bangunan rumah, mau tapak atau vertikal, ya kami yang punya keahlian,” kata Kuswardono.
Alumnus ITB dan Master Tata Kota MIT tahun 1997 yang hobi bersepeda ini pun menerima beban penugasan dengan senang hati. Meski untuk itu, Kus begitu dia biasa disapa, harus kerja keras. Demi untuk mengejar target penyelesaian per September 2017, Kus pun tak sungkan begadang di lapangan. “Kami terapkan sistem kerja 3 shift untuk waktu 24 jam. Untuk membuktikan hal itu dijalankan, pernah suatu saat saya ke lapangan dari jam 20.00 hingga jam 01.00 WIB. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, sehingga target 2017 optimis tercapai,” kata Kuswardono yang telah mengabdi sebagai PNS sejak tahun 1990 ini.
Untuk mengetahui perkembangan detail pembangunan wisma atlet, Suharlina dan Ristyan
...Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, sehingga target 2017 optimis tercapai.”
KuswardonoDirektur Rumah Susun
Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Kuswardono.
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
[ RUANG UTAMA ]
16 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
MP dari MAISONA, menemui Kuswardono di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu. Berikut petikannya:
Informasi dari lapangan, menyebutkan bahwa pembangunan Rusun Kemayoran sudah hampir selesai. Ini sungguh luar biasa? Ya. Rusun ini dibangun sesuai yang dijadwalkan, September –Oktober 2017 selesai. Rusun ini untuk sementara akan digunakan sebagai wisma atlet pada ajang Asian Games 2018 mendatang. Setelah kegiatan tersebut rencananya Rusun Kemayoran akan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membutuhkan hunian di kawasan perkotaan.
Apakah ada kesulitan dalam proses pembangunannya? Urusan membangun rumah, mau vertikal atau tapak, adalah keahlian Kementerian PUPR. Jadi kami selalu siap menerima penugasan dari Presiden ini.
Kami melihat ini penugasan yang biasa yang harus dilaksanakan sebaik mungkin. Kementerian PUPR sebagai pembina konstruksi sudah memiliki standar operasional prosedur yang baik dalam pembangunan Rusun tingkat tinggi. Dan kami harap pembangunan Rusun tingkat tinggi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Apakah ada perbedaan dalam membangun Rusun yang disiapkan untuk atlet internasional (Asian Games) dengan rusun biasa pada
umumnya? Perbedaan hanya pada masalah desain saja. Ada desain khusus pada meubelair yang ada di dalam unit Rusun Kemayoran. Yakni pada desain tempat tidur. Jadi kita harus mengantisipasi dalam unitunit Rusunnya bisa menampung atlit berbadan tinggi. Sekitar 7500 unit Rusun yang kami bangun di Kemayoran bisa menampung semua atlit berbadan tinggi.
Salah satu desain tempat tidur yang kami buat adalah desain sambung seperti yang ada di hotelhotel. Jadi jika Asian Games selesai maka penghuni bisa memisahkan sambungan tempat tidur tersebut sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan ruang yang ada. Semua desain telah kami pikirkan sebaik mungkin supaya tidak ada barang yang mubazir.
Apakah ada fasilitas lain yang dipasang di Rusun Atlet ini? Tentu ada. Kami memasang pemanas dan AC dalam setiap unit Rusun Atlet.
Selain itu perbedaannya apa lagi? Yang berbeda adalah kualitas lantai. Kami memakai lantai ukuran 80x80 cm. Jadi di dalam ruangan serasa lebih luas dan terkesan baik. Apalagi Rusun ini kan juga untuk menyambut tamu dari negara lain.
Selain itu, untuk mengejar waktu pembangunan kamar mandi kami menggunakan sistem pra cetak atau precast, bukan pengerjaan manual seperti biasa. Jadi waktu pengerjaannya lebih cepat. Kami juga membuat fasad full precast, bukan pasangan bata sehingga mudah dipasang dan langsung rapi.
Untuk Rusun atlet di Jakabaring, Palembang,
PROFIL
Ir. Kuswardono, MScPangkat : Pembina Utama Madya (IV/d)
TEMPAT/TANGGAL LAHIR:
Sukoharjo/ November 12, 1962
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
l S-1 Fakultas Planologi, Institut Teknologi Bandung, 1988
l S-2 Master of Citi Planning, MIT, 1997
RIWAYAT JABATAN STRUKTURAL
l Direktur rumah Susun, 2016 – sekarangl Sekretaris Direktur Jenderal Penyediaan
Perumahan 2016 – 2016l Kepala Pusat Pengembangan Kawasan
Perkotaan, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian PUPR 2015-2015
l Kepala Pusat Pengembangan Perumahan (P2P) 2010-2013
DIKLAT FUNGSIONAL
l Urban Management Course, Univ of Birmingham, 1992
l Housing Finance, Dep Kimpaswil, 2000l Public Housing Management, Gov. Of
Singapore, 2001l Certified Property Analyst, Pusat Studi
Perumahan, 2003l International Housing Finance Profram,
Wharton Univ. Of Pennsylvania, 2007
PENGHARGAAN:
l Satyalancana Karya Satya 10 Tahun, 2002l Satyalancana Karya Satya 20 Tahun, 2010
Wisma Atlet MEMBANGUN & MENJAGA MARTABAT BANGSA
Edisi 04 TH II [2017] 17MAISONA
bagaimana progresnya? Di sana kami membangun lima Rusun. Sama seperti Kemayoran, saat ini sudah memasuki tahap akhir pembangunan. Rusun yang dibangun di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, tersebut tinggal finishing dan memasukkan meubelairnya saja. Rusun tersebut diperkirakan dapat menampung sekitar 1.320 atlet.
Pembangunan Rusun atau wisma atlet Asian Games Jakabaring dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan selama dua tahun anggaran yakni 2015 dan 2016 lalu.
Pada tahun 2015 dibangun tiga twin block Rusun masingmasing 66 unit tipe 36 setinggi lima lantai. Sedangkan tahun 2016 pembangunan Rusun di bangun sebanyak dua twin blok dengan jumlah dan ukuran unit yang sama.
Masingmasing tower Rusun memiliki luas sekitar 3.750 meter persegi dan setiap TB dapat menampung 264 orang dengan perkiraan setiap unit Rusun akan di huni dua orang atlet.
Perumnas juga ikut membangun Rusunami yang akan digunakan sebagai Wisma Atlet juga di dalam Kompleks Olahraga Jakabaring Sport Center.
Kembali ke Rusun Atlet Kemayoran. Siapakah nanti yang akan mengelola Rusun yang akan dihuni oleh MBR? Setelah selesai dibangun Rusun Kemayoran akan dihibahkan ke Pemda DKI Jakarta. Jadi nanti akan dibentuk pengelola Rusun Kemayoran dan mereka yang akan menentukan sistem sewa dan siapa yang berhak menempatinya. Yang pasti Rusun tersebut untuk MBR.
Apa upaya yang di laksanakan oleh Ditjen Penyediaan Perumahan untuk mempercepat proses pembangunan Rusun Kemayoran? Kami menggunakan sistem precast untuk mempercepat pembangunan Rusun tingkat tinggi Kemayoran. Itu sudah ada kontraktor yang spesialis melaksanakan
pemasangannya.Kami juga meminta kontraktor untuk
mempekerjakan para pekerja bangunan dengan sistem kerja hingga tiga shift kerja.
Saya pernah membuktikannya, apakah mereka benarbenar bekerja di lapangan. Waktu itu saya sengaja datang ke lokasi pembangunan jam 10 malam hingga pukul satu dinihari. Dan ternyata mereka benarbenar bekerja. Kalau nggak dikebut pekerjaannya ya tentu kami akan sulit mencapai target.
Satu lantai saat ini bisa diselesaikan selama 12 hari kerja. Setiap lantai kami bagi menjadi empat sampai lima zona kerja. Kami optimis target September 2017 ini bisa selesai. Progresnya saat ini sudah 74 persen. [M]
Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin (kanan) berbincang -bincang dengan Direktur Rumah Susun Kuswardono dan Kepala Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Erizal saat meninjau Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. (atas)
Kuswardono (kiri) dan Erizal (kanan) saat meninjau rusunawa Atlet Kemayoran, Jakarta.
Foto-foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
18 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ RUMAH ADAT ]
imadarinik
YangU
BRumah adat Suku Bima, Uma Lengge, tampil sederhana namun cantik dengan kayu yang saling menyilang. Memanfaatkan bahan baku alami, batang kelapa atau bambu.
Uma Lengge. Begitulah warga Bima di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut bangunan tradisional peninggalan budaya nenek moyang itu. Uma berarti rumah. Sementara Lengge punya arti pucuk atau mengerucut serta menyilang. Tidak salah jika disebut
sebagai rumah kerucut.Rumah unik, beratap lancip, ini pantas menarik minat wisatawan
yang berkunjung ke NTB. Uma Lengge pun selalu ditampilkan sebagai bagian budaya penting NTB yang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditetapkan sebagai satu dari 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Uma Lengge karenanya tidak luput dari perhatian untuk dilestarikan dan dikembangkan Ditjen Penyediaan Perumahan PUPR.
Pada umumnya, rumah adat Uma Lengge, memiliki tiga lantai: Lantai pertama berfungsi sebagai ruang tamu, Selain itu lantai pertama ini juga bisa dipakai untuk melakukan berbagai macam upacara tradisional. Lantai kedua untuk tempat tidur, dan lantai ketiga dimanfaatkan sebagai lumbung atau tempat menyimpan makanan/barang.
Struktur utama rumah ini berbentuk kerucut setinggi 5 7 m, bertiang empat dari bahan kayu, beratap alang-alang yang sekaligus menutupi tiga perempat bagian rumah sebagai dinding dan memiliki pintu masuk dibawah.
Ukuran atap tinggi, melebihi ukuran dari element lain. Bahkan
SUM
BER:
RUM
AHAD
AT.C
OM
Uma Lengge, rumah unik, beratap lancip bagian budaya penting NTB
18 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Edisi 04 TH II [2017] 19MAISONA
[ RUMAH ADAT ]
hampir tujuh puluh lima persen dari bangunan ini terdiri dari atap yang juga berfungsi sekaligus sebagai dinding. Bahan yang digunakan untuk membuat atap ini adalah rumput alang-alang. Atap ini dinamakan dengan sebutan Butu Uma.
Bagian bawah dari atap dinamakan Taja Uma. Bagian ini biasanya diberi tutup atau plafon. Bahan utama yang dipakai adalah kayu pohon lontar. Jadi antara atap dan plafon, selalu menggunakan bahan yang sumbernya sama.
Karena menggunakan bentuk segitiga atau pelana kuda, atap ini juga menghasilkan fasad yang bentuknya juga segitiga sama sisi dan menjadi bagian utama dari tampilan muka. Bidang segitiga ini juga ditutup dengan atap alang-alang. Sedangkan bagian pinggirnya dirapikan dengan cara ditutup menggunakan atap alang-alang lain yang dibuat menjadi susunan yang memanjang menggunakan kayu atau bambu.
Kayu untuk memasang atap pinggir ini dibuat dengan ukuran yang lebih tinggi dan dipasang di sebelah kiri dan kanan sisi fasad segitiga. Kemudian ukuran kayu yang lebih panjang ini akan menciptakan suatu tampilan yang saling menyilang. Meski terlihat sangat sederhana, namun tampilan kayu yang menyilang ini mampu membuat atap bangunan menjadi terlihat lebih cantik dan artistik.
KONSEP PANGGUNGUma Lengge dibuat dan dibangun
menggunakan konsep rumah panggung. Dan sebagaimana rumah adat tradisional lain yang ada di Indonesia, bahan utama yang digunakan adalah kayu. Pintu yang merupakan akses untuk masuk dan keluar ruang dibuat di bawah atap. Untuk lantainya, lebih sering dibuat dari bahan batang pohon kelapa atau pohon pinang.
Selain untuk lantai batang dari kedua pohon ini juga dipakai untuk membuat peyanggah, yaitu element yang berfungsi sebagai alat penyatu dan penguat dari masing-masing tiang penyangga yang ada di setiap pojok bangunan. Penyanggah ini berbentuk papan yang disusun menjadi lantai dan berada sekitar satu meter di atas permukaan tanah.
Agar bisa lebih kuat lagi menahan beban, bagian bawah dari papan lantai ini diberi kayu lain yang diletakkan secara miring dan berada di antara tiang penyangga serta papan lantai. Masing-masing dari tiang ini diberi kayu miring dua buah yang berada di sebalah samping kiri dan kanan. Jadi jumlah keseluruhannya ada delapan kayu. [M] Sumber: rumahadat.com
Lantai pertama sebagai ruang tamu, juga dipakai untuk melakukan berbagai macam upacara tradisional (bawah kiri)
Lantai kedua untuk tempat tidur (bawah kanan)
Lantai ketiga dimanfaatkan sebagai lumbung atau tempat menyimpan makanan/barang.(atas)
20 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ KATA MEREKA ]
BANK TANAH
MENANTI KEBERADAAN
MENANTI KEBERADAAN
DOK.
DIR
EKTO
RAT
JEND
ERAL
PENY
EDIA
AN PE
RUM
AHAN
UNDANGUndang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 3 menyatakan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat. Masalahnya, secara de fakto, saat ini negara ternyata tidak memiliki tanah sehingga tidak dapat mengendalikan harga tanah. Akibatnya, masyarakat pun kesulitan memiliki rumah akibat tingginya harga tanah.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah pun menggagas berdirinya Bank Tanah. “Pembentukan Bank Tanah seharusnya dilakukan sejak dahulu, kare na masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ke sulitan memiliki rumah akibat tingginya harga ta nah,” pungkas Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A. Djalil
Nantinya tanah yang masuk dalam Bank Tanah akan diberikan Hak Pengelolaan dan pemanfaatan tanahnya digunakan untuk Lahan Perumahan dan Pembentukan Kota Baru, Pembangunan Infrastruktur, Industri dan Pariwisata, Pertanian dan Pangan, dan Penanganan Bencana. Meski dianggap penting, namun masyarakat masih belum mendapatkan gambaran kapan Bank Tanah itu terwujud. Lewat Bank Tanah, persoalan pembangunan perumahan, khususnya rumah bersubsidi di perkotaan adalah ketersediaan lahan. Sementara, rencana pemerintah membentuk bank tanah hingga kini belum terealisasi. Nah apa kata mereka terkait kebutuhan adanya bank tanah?
Semakin minimnya lahan di kawasan perkotaan membuat pemerintah perlu mengoptimalkan keberadaan bank tanah untuk lokasi perumahan bagi MBR
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
Edisi 04 TH II [2017] 21MAISONA
“Pengembang merasa kesulitan dalam rumah subsidi adalah ketersediaan tanah, terlebih untuk pembangunan di kota besar, Karena itu kami mengharapkan pemerintah menyediakan bank tanah untuk mendukung program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Masalahnya, tingginya harga tanah menjadi salah satu kendala utama dalam mewujudkan rumah bersubsidi. Pengembang merasa kesulitan dalam rumah subsidi adalah terkait ketersediaan tanah, terlebih untuk pembangunan di kota besar. Karena itu kami sudah mengusulkan pengadaan bank tanah oleh pemerintah daerah.”
“Kementerian Agraria dan Tata Ruang memang sudah menyiapkan rancangan peraturan terkait Bank Tanah. ATR akan segera menggulirkan tapi kan butuh peraturan,“ ujar Wahyu saat Seminar Urbanization, Urban Housing, and Housing Finance in Indonesia di Jakarta, 7 Maret lalu.
“Pembentukan Bank Tanah oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Pertanahan Nasional diharap dapat mengerem harga tanah agar tidak terus naik. Masalah tanah bagi pengembang sangat penting karena merupakan modal utama dalam membangun rumah maupun apartemen.”
UMANG GIANTOKetua DPD Realestat Indonesia (REI) Jatim Komisariat Malang Raya
“Bank Tanah akan beroperasi pada tahun ini. Keberadaan Bank Tanah ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan lahan bagi proyek yang berkaitan dengan kepentingan umum. Bank Tanah juga akan digunakan untuk mencegah aksi spekulan tanah. Bank Tanah bisa menjual tanah kepada pengembang dengan harga rendah.“
Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan Pertanahan Nasional
WAHYU UTOMO
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur Kemenko Perekonomian
SUDJADIAnggota Badan Pertimbangan Organisasi DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah (Jateng)
Fo
to-f
oto
: d
ok
SOFYAN DJALIL
22 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ TEKNOLOGI ]
PERCEPAT RUSUN DENGAN TEKNOLOGI PRACETAKMengejar target Program Satu Juta Rumah, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memastikan penggunaan teknologi pracetak. Mutu yang terjamin, produksi dan pembangunan yang cepat, ramah lingkungan dan rapi dengan kualitas produk yang baik.
menggantikan ope rasi pembetonan tra disio nal yang di lakukan di lokasi proyek pada be be ra pa jenis konstruksi karena be b e rapa potensi manfaatnya. Be be ra pa prinsip yang dipercaya dapat memberikan manfaat lebih da ri teknologi beton pracetak ini antara lain terkait dengan waktu, biaya, kualitas, predi ca bility, keandalan, produktivitas, kesehatan, keselamatan, lingkungan, koordinasi, inovasi, reusability, serta relocatability (Gibb, 1999).
Indonesia mengenal system pra ce tak yang berbentuk komponen, se per ti tiang pan cang, balok jemba tan, ko lom dan plat lan tai sejak ta hun 1970an. Sistem pracetak sema kin ber kembang dengan ditandai mun cul nya berbagai inovasi seperti Sistem Column Slab (1996), Sistem LShape Wall (1996), Sistem All Load Bearing Wall (1997), Sistem Beam Column Slab (1998), Sistem Ja su ba kim (1999), Sistem Brespha
Wah, cepat banget pem ba ngu nannya.” Ko men tar seperti itu seka rang ini sering terucap, sa at se seorang memperhatikan pro
ses pembangunan rumah susun, apar te men atau gedung bertingkat. Kok bi sa? “Itu terjadi karena adanya tek nologi pracetak,” jelas Di rektur Jen deral Penyediaan Perumahan Sya rif Burhanuddin.
Bagi dunia konstruksi di dunia, tek nologi pra cetak bukanlah barang ba ru. Teknologi be ton pracetak telah la ma diketahui dapat
Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin (paling depan) memimpin rombongan dari Ditjen Penyediaan Perumahan saat meninjau Apartemen Grand Sentraland, Karawang yang dibangun oleh Perumnas dengan teknologi pracetak.
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
Edisi 04 TH II [2017] 23MAISONA
ka (1999) dan sistem TCap (2000).Aplikasi teknologi beton pracetak di
Indonesia, telah diterapkan pada ba nyak jenis konstruksi. Sedikitnya 16 spe sialis perusahaan spesialis beton prace tak, atau lebih dikenal dengan sebutan precaster, berkiprah di dunia konstruksi Indonesia. Mereka memasok pracetak dalam berbagai bentuk komponen, seper ti tiang pancang, balok jembatan, kolom plat pantai.
MEMPERCEPAT PROGRAM SATU JUTA RUMAH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal, pun tidak ragu memilih penggunaan teknologi pracetak. “Ini ba gian dari upaya agar Program Satu Juta Rumah bisa dilaksanakan dengan cara yang cepat, berkualitas, namun dengan harga yang murah. Dan hal itu bi sa dilaksanakan dengan penggunaan teknologi pracetak,” jelas Syarif Burhanu ddin
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan rumah di Indonesia terus meningkat. Dan setiap tahun, kebutuhan rumah masyarakat mencapai angka 800.000 unit. Sementara itu, rumah yang bisa dibangun oleh pemerintah, pengembang, dan masyarakat berki sar pada angka 400.000 unit.
Masalah penyediaan rumah ini meru pakan prospek yang baik untuk industri pracetak. Sebab, dalam RPJMN 20152019 diamanatkan pembangunan rusun sebanyak 550.000 unit. Sementara itu, per tahun pemerintah hanya bisa membangun 220 tower atau sekitar 20.000 unit atau selama lima tahun 100.000 unit. “Kami berharap para pengusaha pracetak dan pengembang perumahan juga bisa memberikan dukungan de ngan penggunaan pracetak dalam pem ba ngun an hunian baik rusun maupun rumah
ta pak, sehingga target pembangun an Sa tu Juta Rumah bisa segera tercapai,” Sya rif berharap.
Dukungan industri pracetak bagi pe mbangunan rusun terlihat nyata di pem bangunan Wisma Atlet Kemayo ran. Sebagaimana diakui Direktur Rumah Susun Kuswardono, pemanfaatan teknologi pracetak telah membantu penyelesaian pembangunan secara luar biasa. “Satu lantai saat ini bisa diselesaikan selama 12 hari kerja. Setiap lantai kami bagi menjadi empat sampai lima zona kerja. Kami optimis target September 2017 ini bisa selesai,” tegas Kuswardono pada MAISONA.
PERAN BALITBANGKepala Balitbang Danis H Sumadila
ga pun peduli dengan perkembangan teknologi pracetak. Itu sebabnya, badan yang dia pimpin melakukan penelitian secara mendalam terkait hal itu. Salah satu hasilnya adalah produk risha (Rumah Instan sehat Sederhana) yang mengusung konsep bahwa seluruh komponen dapat di bongkarpasang / knock down system, analogi dengan permainan anakanak lego atau tamiya.
Selain memperda lam tek no lo gi pracetak, Ke mente ri an PUPR juga menga da kan pelatihan SDM konstrukruk si khusus pracetak dan prategang. Tujuan pelatihan yang antara lain dilaksanakan Januari 2017 itu adalah menyediakan SDM handal. Pelatihan diikuti kalangan in dus tri pracetak dan pratega ng, asosiasi konstruksi, pa ra pakar ketekniksipilan, ter masuk para tenaga ahli be ton pracetak dan prategang yang akan menjadi ujung tombak pelaksanaan di lapangan. [M] Junaidi
Proses Pengecoran Kolom Prechast
Hasil Pengecoran Kolom Prechast
Syarif Burhanuddin menjelaskan pentingnya teknologi Prechast dalam percepatan pembangunana rusun
Foto: Maisona/Junaidi
...upaya agar Program Satu Ju ta Rumah bisa dilaksanakan dengan cara yang cepat, berkualitas, namun dengan harga yang murah. Dengan penggunaan teknologi pracetak.”
24 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ BINGKAI FOTO ]
SENYUM POLOS ANAK NELAYAN
Berenang di samping tanggul penahan ombak kegiatan keseharian anak-anak nelayan.
Senyum ceria anak-anak nelayan bermain di sekitar rumah dengan permainan tradisional yang sederhana.
Edisi 04 TH II [2017] 25MAISONA
[ BINGKAI FOTO ]
Foto dan Teks: Junaidi
DIPESISIR pantai terdapat sebuah de sa yak ni Rinca Labuan Bajo NTT banyak perahu bersandar yang hanya diikat tali, tidak me nyu rutkan keceriaan anakanak nelayan La buan Bajo untuk menantang panasnya. Se n yum ceria mereka, bersyukur dengan alam nya seolah tidak ada beban kesulitan da lam hidup meskipun mereka hidup di du nia yang terbatas teknologi.
Adre, mengatakan biasanya pulang seko lah langsung berenang di laut. Terkadang hanya dengan memakai baju seada nya, anakanak berani berenang hingga ja rak yang jauh atau loncat dari dermaga atau sampan kayu.
“Kami Tidak takut ombak dan teng gelam ka re na kami sudah biasa berenang di laut le pas. Kami semua bisa berenang” ungkap nya. Kehidupan mereka memang amat se derhana, Namun dijiwa mereka telah ter ta nam satu tekad untuk dapat berubah le bih baik dari kehidupan orang tua me reka yang setiap harinya menghabiskan si sa
hi dupnya mengarungi samudera. Meski mere ka sadar nenek moyang seorang pelaut u lung nan handal namun mereka tak mau ka lah dengan kondisi alam dimana mereka tinggal.
Justru, anakanak nelayan itu mencoba un tuk memaklumi keadaan, memahami sega la upaya yang dilakukan orang tua demi ci tacita yang mereka anggankan. Dibalik kepo los an tingkah lakunya, harapan kedepannya mereka sanggup menikmati dunia luar se la yak nya anak perkotaan. Kehidupan
Bercanda dan berenang di pantai yang tenang dengan latar belakang pemandangan indah.
Bermain menyusuri pengeringan ikan asin salah satu tempat bermain mereka.
me re ka yang sederhana dan mam pu menyatukan dengan a lam sekitar seakan memperlihat kan bahwa mereka bi sa me nak luk kan tan tangan ter be rat dari jaman yang mo de rn ini. Satu hal yang menjadi i m pi an mereka yakni mem bu at ke hidupan mereka le bih ma ju dan mengangkat kam pung halamannya lebih di ke nal di NTT. [M]
26 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melantik 91 Pejabat Eselon II dan III. Pejabat diminta berlaku tertib dan menghindari pungli. Musti kompak menjalankan amanah berat membangun infrastruktur.
Auditorium Kementerian PUPR di Jakarta, penuh pa da Se nin (27/3/2017) la lu. Pa ra pejabat eselon I di Ke menterian PUPR
pun hadir. Ti dak ke ting galan Menteri Basuki Ha dimuljono yang bertindak
untuk mengambil sum pah jabatan 91 orang yang dilantik pejabat tinggi pratama dan jabatan admi nistrator Eselon II dan III di lingkungan Kemen-terian PUPR. “Para pe ja bat harus kom-pak dalam menja lan kan tugas, “ tegas Basuki.
Menurutnya, tugas di Kementerian PUPR adalah mendorong pembangu-nan infrastruktur dan pembangunan perumahan bagi masyarakat ke depan memiliki tantangan yang cukup berat. “Pembangunan infrastruktur itu tidak hanya dilaksanakan dalam jangka wak tu yang pendek. Tidak hanya 10 ta hun atau dua puluh tahun saja. Tapi wak tunya lama dan langsung berdam-pak pada masyarakat. Jadi para pejabat
Bekerjalah dengan tertib
karena pejabat Eselon III adalah
ujung tombak pelaksana tugas di Kementerian
PUPR”
Ba suki Ha di mul jonoMenteri Pekerjaan Umum dan
Pe ru mah an Rakyat
[ BERANDA ]
KompakPejabatHarus
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan pengarahan pada pelantikan pejabat Eselon III di Auditorium Kementerian PUPR.
Foto: Maisona /Ristyan Mega Putra
Edisi 04 TH II [2017] 27MAISONA
harus kompak dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh Kemente-rian PUPR,” ujarnya.
Kementerian PUPR menjadi tum puan masyarakat dalam rangka pembangunan infrastruktur dan perumah an. Apalagi hasil pemban-gunan yang dilaksanakan oleh Ke-menterian PUPR yaitu membawa dampak langsung pada pertumbu-han ekonomi dan kesejahteraaan masyarakat serta menjaga agar tidak terjadi ketimpangan pembangunan antara daerah satu dengan daerah lainnya.
“Saya berharap para pejabat yang dilantik maupun yang men-dapat promosi dapat menjalankan sumpah jabatan dengan baik, bek-erja lebih tertib, transparan, jujur dan bersih. Jangan main-main den-gan uang negara karena tugas Ke-menterian PUPR adalah membelan-jakan uang negara untuk pemban-gunan dan bukan mengumpulkan ataupun mencari pendapatan untuk APBN,” terangnya.
Data yang dihimpun MAISONA, pejabat yang dilantik berasal dari sejumlah unit organisasi antara lain Sekretariat Jenderal, Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Penyediaan Pe-rumahan, Ditjen Bina Konstruksi, Balitbang dan BPSDM. Mereka, 91 pejabat tersebut tiga orang pejabat Eselon II dan sisanya 88 orang pejabat Eselon III. Pelantikan ini ber-dasarkan Keputusan Menteri PUPR nomor 166/KPTS/M/2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Jabatan Admi-nis trator di Lingkungan Kementeri-an PUPR yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Maret 2017.
Pada kesempatan itu, Menteri PUPR Basuki juga mengingatkan agar para pejabat juga bisa men-jalankan tugasnya dengan tertib dan menghindari praktek pungutan liar
Drs. Budi Winarno MM Kabag Umum Setditjen Penyediaan Perumahan
Udi Indriyonoto, ST Kepala Subdit Penyediaan Rumah Tapak
Khusus dan Rumah Tapak Negara, Direktorat Rumah Khusus
Ir. Fitrah Nur, M.Si Kepala Subdit Pelaksanaan Bantuan Stimulan Direktorat Rumah Swadaya
Bisma Staniarto, ST, M.Sc Kepala Subdit Penyediaan Rusun,
Direktorat Rusun
Drs. Tofik Khaerudin, MM Kepala Subdit Fasilitasi Hunian Berimbang
Direktorat Rumah Umum dan Komersial
Mitha Hasti Suryani, ST, MT Kasubdit Rencana Pengembangan
Lingkungan Hunian Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan
atau Pungli. Apalagi pejabat Eselon II dan III merupakan ujung tombak pelaksana kegiatan Kementerian PUPR di lapangan.
“Saya tidak akan bosan meng-ingatkan agar para pejabat meng-
hindari Pungli apapun juga ben-tuknya. Bekerjalah dengan tertib karena pejabat Eselon III adalah ujung tombak pelaksana tugas di Kementerian PUPR,” tandasnya.
[M] Ristyan Mega Putra & Ricky Defrimon
Mais
on
a/R
icky D
efr
imo
n
Mais
on
a/R
icky D
efr
imo
nM
ais
on
a/R
icky D
efr
imo
nM
ais
on
a/R
icky D
efr
imo
n
Mais
on
a/J
un
aid
iM
ais
on
a/J
un
aid
i
28 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Demi Idealisme Penyediaan PerumahanDirektorat Rumah Umum dan Komersial menggelar diskusi Roadmap Penyelenggaran Rumah Umum dan Komersial 2017. Saatnya menyemakan idealisme antara pemerintah, stakeholder dan masyarakat dalam pembangunan perumahan.
dapatkan p e doman penye leng garaan fung si Rumah Umum dan Ko mer si al, membangun komitmen ber sama se luruh stakeholders bidang Ru mah U mum dan Komersial. Kegiatan ini me li batkan 30 peserta perwakilan dari Di nas Perumahan DKI Jakarta, Jawa Ba rat dan Banten, PokjaPKP serta Ketua Or gani sasi Perumahan (REI dan Apersi) ser ta Perumnas.
Hadir pula mantan Deputi Ke men pe ra Bidang Perumahan Formal Ahmad Zulfi Syarif Koto. Ketua Housing Ur ban Development HUD Institute atau LPP3I itu mengharapkan agar Direk to rat RUK sebagai Direktorat paling stra te g is menjadi penentu kebijakan, re gu lasi, dan menjadi pedoman orangorang daerah/provinsi/kabupaten/ko ta untuk mengharmonisasikan penye lenggalaraan PKP di daerahdae rah. “Direk torat Rumah Umum dan Ko mersial agar dapat memberikan pem bi naan ke daerahdaerah sehingga Di rek torat RUK berjalan sesuai dengan fung sinya,” pinta Koto.
Dadang Rukmana yang menjabat se bagai Direktur Rumah Umum dan Komersial per 23 Mei 2017 juga mene gas kan pentingnya idealisme da lam penyediaan perumahan untuk mas yarakat. Menurutnya, masalah perumahan me ru pakan masalah yang memerlukan per hatian khusus. “Kami mengajak para stake holders dan para penyelenggara lain nya untuk samasama memiliki road map yang sama, sehingga memiliki tang gung jawab bersama dalam penyeleng garaan fungsi Rumah Umum dan Ko mer sial,” ajak Dadang.
Roadmap yang dimaksud Dadang ada lah satu panduan bersama dalam me nye lenggarakan fungsi perumahan. Untuk itu, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan, antara lain; Norma, Stan dar, Pedoman, Kriteria, ten tang Pen ye diaan Prasarana dan Sa rana Umum, Fa silitasi Hunian Be rim bang, serta Mem fasilitasi Penye diaan Lahan untuk Pem bangunan Pe rumahan. [M] Firdaus,
Direktorat RUK
[ BERANDA ]
“Berlayarlah sambil mem bangun pe ra hu.” Kalimat bijak Emil Salim itu diku tip Direktur Rumah
Umum dan Ko mer sial (RUK) Ditjen Penyediaan Pe ru mahan, menutup kata sam butan di acara diskusi di Hotel Grand Zu ri BSD City, Rabu 31 Mei 2017 si lam. Kalimat itu menggambarkan kon di si perumahan saat ini, dimana road map nya didominasi pemerintah pu sat. Padahal, pada kenyataannya, ke kuat an utama pembangunan pe rumah an ada pada para stake hol ders dan masyarakat. “Pe me rintah seharusnya ha nya se ba gai enabler yang si fat nya
mem bantu para penye leng gara,” tegas Dadang.
Diskusi bertajuk “Roadmap Penyelenggaraan Ru mah Umum dan Rumah Ko mersi al Tahun 20172025 ser ta Tin dak Lanjutnya di Dae rah” di mak sud kan untuk men
Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) Ditjen Penyediaan Perumahan memberikan pengarahan mengenai pentingnya bantuan PSU rumah bersubsidi untuk masyarakat
Foto: Firdaus, Direktorat RUK
Edisi 04 TH II [2017] 29MAISONA
Rumah Terakhir PrajuritRumah prajurit TNI menempati posisi khusus di Kementerian PUPR. Kedepan pembangunan Rusunawa untuk TNI akan dikembalikan ke Kemenhan.
men te ri an Pertahanan, Mayjen TNI Bam bang Hartawa, koordinasi antara Ke men han dan Kementerian PUPR per lu di lanjutkan untuk meningkatkan si ner gi tas dan sinkronisasi program pem ba ngunan perumahan bagi anggota TNI. “Dari data yang ada hingga saat ini ke bu tuhan rumah bagi TNI sebanyak 264.775 unit. Apabila kemampuan nega ra yang dialokasikan APBN untuk pem bangunan rumah negara sebesar 4.000 unit per tahun maka butuh waktu 66 tahun untuk menyelesaikan masalah ter s e but,” terangnya.
Terkait belum optimalnya pe manfaat an Rusunawa dan Rusus, ber da sar kan hasil monitoring dan eva luasi yang di laksanakan Kemenhan di te mui beberapa masalah di lapangan dian taranya ada nya bagian pekerjaan yang tidak/ be lum selesai dan kurang sempurna, be lum tersedianya aliran listrik karena ke ter ba tas an daya listrik PLN, belum ter se dia nya sumber air ber sih serta bebe ra pa masalah lainnya.
“Kami harap Kementerian PUPR bisa se ge ra mengingatkan kepada penyedia ja sa agar melaksanakan kewajibannya de ngan baik dan kami juga berharap kepa da satuan TNI di lapangan agar pro ak tif dan meningkatkan pengawasan dan meng koor dinasikan dengan pihak terkait seperti PLN dan PDAM serta Pemda se tempat untuk melaksanakan pen ye le saiannya sehingga bisa se ge ra di huni bangunan terse but,” harapnya.[M] Tim Kom-
pu Ditjen Penyediaan Perumahan
Tahukah Anda berapa banyak Ru sunawa yang dibangun Kementerian PUPR untuk prajurit TNI? Hunian yang layak ba gi
prajurit TNI rupanya menempati po sisi khu sus bagi Kementerian PUPR. Terbuk ti, dari Tahun 2009 hingga 2016, Ke menterian PUPR ternyata te lah memba ngun rumah susun sewa (Ru su na wa) 207,5 twin block (TB) khusus untuk prajurit TNI. Dari jumlah itu se ba n yak 116,5 TB atau 56% sudah di huni dan 91 TB ter masuk Rusun yang di ba ngun ta hun 2016 belum dihuni.
Menurut Dirjen Penyediaan Pe ruma h an Kementerian PUPR Syarif Burha nu ddin, pembangunan Rusunawa ba gi pra jurit TNI memang diperlukan untuk mem bantu penyediaan hunian ba gi angg ota TNI yang bertugas. Selain Ru su na wa, PUPR juga mem ba ngun ru
mah khusus pra ju rit sebanyak 2.432 unit. Se ba nyak 810 unit telah di
hu ni dan sisanya 1.622 unit be l um dihuni. “Rusunawa
yang telah dibangun ter sebut ha rus se
gera dihuni. Dengan de miki an, bangunan tersebut dapat mem bawa manfaat serta mem bantu mereka yang be narbenar membutuhkan hu nian yang layak huni,” ka ta Sya rif Burhanuddin pada Ra pat Koor dinasi Per cepat an Penghunian dan Alih Sta tus BMN Rusunawa dan Ru mah Khu sus Kepada Kementerian/Lembaga, di Hotel Grand Kemang, Jakarta be berapa waktu lalu.
Syarif mengingatkan, bah wa pe ran PUPR dalam pem ban gu n an ru mah prajurit TNI se ge ra berakhir. Se lanjut nya, pembangunan rumah pra ju rit akan diserahkan ke Ke me n terian Per ta han an.
Atas peran PUPR itu, Kemen terian Per tahanan menyam pai kan terimakasih dan a pre sia si yang tinggi. Me nu rut Di rek tur Jenderal Ke kuat an Pertahanan Ke
Rusunawa Group C Paspampres Lawang Gintung BogorFoto: Maisona/Ricky Defrimon
Edisi 04 TH II [2017] 29MAISONA
30 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Tahun 2017 PUPR menyediakan 3 rusunawa untuk mahasiswa NTT. Dirjen Syarif Burhanuddin mengingatkan agar biaya sewa tidak memberatkan mahasiswa.
Hunian Vertikal Mahasiswa di NTT
yang dilengkapi fasilitas lengkap, mu lai dari tempat tidur, meja belajar, air ber sih, listrik dan prasarana sa ra na dan utilitas lainnya. “Kami ha rap kebe ra da an Rusunawa ini dapat memacu semangat tinggi, saat me nuntut ilmu di bang ku kuliah,“ ka ta Fary Dj Francis, sa at melakukan pe le tak an batu dinding pembangunan Ru su nawa Unwira, Rabu (17/5/2017).
Menurut Fary, selain bisa mem pe ro leh tempat tinggal yang layak dan de kat dengan lokasi belajar, mereka pun dapat me miliki nilai plus dan pem bentukan ka rakter yang baik dari pi hak kampus.
Dirjen Syarif Burhanuddin menga ta kan, pembangunan dilaksanakan se la ma 240 hari kalender mulai 21 Februa ri 2017 dan berakhir pa da 20 Oktober 2017. Pelaksana pem bangunan nya SNVT Penyediaan Pe rumah an Provinsi NTT yang berada di ba wah koordinasi Direktorat Jenderal Pen yediaan Perumahan. Biaya pem bangunan sebesar Rp 12,153 Milyar.
Frans Lebu Raya, Gubernur Nu sa Tenggara Timur (NTT), spon tan menyambut gem bi ra ke hadiran Dirjen Penye dia an Perumahan
Syarif Bur han ddin ber sa ma Ketua Komisi V DPR Fary Dj Francis. “Terimakasih. Ka mi sa ngat berterimakasih atas du kung an pem ba ngun an infrastruktur dan pe rumahan da ri Kementerian PUPR,” kata Frans.
Selain waduk, Tahun 2017 ini NTT ju ga mendapat bantuan tiga rumah vertikal atau rusunawa. Yakni; Pertama, Ru sunawa Seminari Santo Yohanes Paulus II di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Ke dua, Rusunawa Ponpes Walisanga di Ko ta Ende dan ketiga adalah Rusunawa Uni versitas Katolik Widya Mandira (Unwi ra) di Kabupaten Kupang.
Komisi V menyatakan mendukung ke beradaan rusunawa tiga lantai itu
[ BERANDA ]
“Yang penting adalah biaya se wa tinggal di Rusunawa
ini jangan sam pai membe ratkan mahasiswa
ba ru yang tinggal dan harus lebih murah da ripada
tinggal di kos-kosan.”
Syarif BurhanuddinDirektur Jenderal
Penyediaan Perumahan
Rusunawa Unwira secara k ese lu ruh an memiliki ukuran 30 x 85 me ter. Bangunan tersebut terbagi atas 37 ka mar dan setiap kamar akan dihuni 4 orang ma hasiswa. Sedangkan di lantai sa tu diperuntukkan bagi mahasiswa ber ke butuhan khusus.
Jadi Rusunawa ini diperkirakan dapat menampung 148 orang ma ha siswa. “Yang penting adalah biaya se wa tinggal di Rusunawa ini jangan sam pai membe ratkan mahasiswa ba ru yang tinggal dan harus lebih murah da ripada tinggal di koskosan,” Syarif mengingatkan. [M] Ristyan Mega Putra
Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin (kiri) bersama dengan Ketua Komisi V DPR RI Fery Dj FRancis (tengah) dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya (kanan) melakukan peletakan batu dinding Rusunawa Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) di Kupang beberapa waktu lalu.
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
Edisi 04 TH II [2017] 31MAISONA
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Pasir Panjang Labuan Bajo
Ibrahim Hamso gembira. Se kretaris Desa Pasir Panjang, Mangga rai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu mewakili warga
de sanya menyampaikan terimakasih ke pemerintah yang diwakili Direktur Jen deral (Dirjen) Penyediaan Pe rumahan Syarif Burhanuddin. “Ka mi berharap tahun depan masih dapat ban tuan lain. Dan kami juga siap mem bantu perbaikan rumah secara gotong royong,” kata Ibrahim.
Dirjen Syarif Burhanuddin hadir di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Ti mur (NTT), pada 15 April 2017 untuk menyerahkan Bantuan Sti mul an Perumahan Swadaya (BSPS) bagi warga di sana. Menurut Syarif, BSPS merupakan program bantuan untuk meningkatkan kualitas hu ni an warga. Terlebih bagi daerah yang masuk di kawasan strategis pa ri wisata nasional.
Pemerintah mencatat ada sekitar 3,4 juta rumah tidak layak huni (RTLH). Lewat program bedah rumah ala BSPS ini, pemerintah beru paya menguranginya secara berta hap. Untuk itu, tahun 2017 ini, dialokasikan anggaran untuk 108.000 unit rumah melalui dana APBN dan
Gotong Royong Warga Bedah Rumah
54.000 unit melalui Dana Alo kasi Khusus (DAK).
Salah satu daerah yang dapat bantuan adalah Kabupaten Manggarai Ba rat. Tahun 2017 ini mendapat aloka si 839 rumah melalui APN dan sebanyak 238 melalui DAK. Bantuan ter sebar untuk Desa Labuan Bajo (8 rumah), Desa Pasir Panjang (100 rumah), Desa Komodo (24 rumah).
Semua bantuan, kata Syarif, dibe rikan melalui proses penilaian panjang. Mulai dari kepala desa, Peme rintah Kabupaten dan selanjutnya dari Pemerintah Provinsi untuk ditin daklanjuti Kementerian PUPR. “Ada tim fasilitator yang menyeleksi dan menentukan kriteria rumah yang layak dibantu. Karena kondisi ke ru sakan rumah satu dengan yang lain tidak selalu sama,” jelas Syarif.
Adapun jenis bantuan yang di beri kan adalah bantuan peningkatan kua litas maupun pembangunan rumah baru dilihat dari kesesuaian ke butuhan masyarakat di wilayah ter se but, diutamakan perbaikan dinding, lantai dan atap untuk men ja di ru mah yang layak huni bagi mas yarakat. [M] Zunilam Fifaliyana Srikandi
Penyerahan bantuan BSPS Peningkatan Kualitas di desa Pasir Panjang Labuan Bajo
Foto Maisona/Zunilam Fifaliyana Srikandi
SYARAT DAN KETENTUAN PENERIMA BSPS:
1 WNI yang sudah berkeluarga
2 Memiliki atau menguasai tanah namun belum memiliki rumah
3 Memiliki/menempati rumah satusatunya dengan kondisi tidak layak huni
4 Belum pernah meperoleh bantuan rumah dari pemerintah
5 Berpenghasilan upah minimum provinsi setempat
6 Diutamakan yang telah memiliki keswadayaan dan berencana membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya
7 Bersedia bertanggung jawab dalam pemanfaatan BSPS
8 Bersedia membentuk kelompok dan bersedia mengikuti ketentuan BSPS.
32 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Bedah Rumah Bank DuniaTahun 2017 Bank Dunia membantu pendanaan bedah rumah 30.000 unit. Total bantuan bedah rumah Kementerian PUPR menjadi 140.000 unit. Pemda mana yang berminat?
Program bedah rumah yang di gagas Direktorat Rumah Swa daya men dapat sambutan ha ngat mas yarakat. Begitu pen tingnya
pro gram tersebut, lem ba ga internasional Bank Dunia pun ti dak sungkan mengu lurkan tangan. “Ya. Bank Dunia memang memberi ban tuan. Totalnya untuk 30.000 unit ru mah,’ jelas Direktur Rumah Swadaya Di rek torat Jenderal Pe nye diaan Pe ru mah an Raden Jhony Fajar So fyan Subrata.
Penjelasan Jhony muncul saat membu ka Rapat Koordinasi Rencana Pene tapan Lokasi BSPS Tahap II Tahun Ang garan 2017 di Hotel Atria Gading Ser pong, Tangerang, Banten, April 2017. Me nurutnya, tambahan dana dari Bank
Du nia tersebut diharapkan akan membantu lebih banyak mas ya ra kat untuk meningkatkan kualitas hu nian yang me reka miliki serta mengu rangi jumlah ru mah tidak layak huni di berbagai daerah di Indonesia.
Bantuan Bank Dunia nantinya, tidak hanya untuk Program Bantuan Sti mulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah, tapi juga technical assistance mengenai perencanaan ser ta program pembiayaan perumahan. Dan tahun 2017 ini untuk program BSPS ini jumlahnya sekitar 30.000 unit rumah.
Tambahan dana ini akan me ningkat kan jumlah bantuan yang semula 110.000 unit menjadi 140.000 unit rumah. Untuk itu, Jhony mengajak se luruh pegawai di lingkungan Direktorat Ru mah Swadaya serta pemerintah daerah (Pemda), untuk bekerja lebih keras untuk menyalurkan bantuan stimulan ter sebut kepada masyarakat yang memang benarbenar membutuhkan bantuan tersebut. “Tahun ini bantuan Bank Dunia baru 30.000 unit. Tahun de pan hingga 2019 sekitar 50.000 unit per tahun,” kata Jhony.
Untuk tahun 2017, pengelolaan dana ditangani Satker pusat. Bantuan dibe rikan kepada masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni. Ni lainya Rp 15 juta untuk bantuan pe ning katkan kualitas rumah, dan pem bangunan rumah baru sekitar Rp 30 juta. Dana terse but akan disalurkan da lam bentuk ba han bangunan se hing ga mendorong mas yarakat untuk me miliki keswadaya an da lam mem bangun rumah secara ber ke lom pok.
Sejauh ini, minat Pemda dalam penya luran Program BSPS cukup be sar. Hal itu terlihat dari banyaknya pro posal per mohonan bantuan BSPS. “Pro gram BSPS atau bedah rumah ini memang sa ngat dibutuhkan oleh Pem da karena ban yak RTLH milik mas yarakat yang per lu ditingkatkan kuali tasnya. Kami ha rap Pemda juga men dukung pelaksana an program be dah rumah ini di daerah,” harapnya. [M] Ristyan Mega Putra
[ BERANDA ]
Tahun ini bantuan Bank
Dunia baru 30.000 unit. Tahun de pan hingga 2019
sekitar 50.000 unit per tahun.”
Raden Jhony Fajar Sofyan Subrata
Direktur Rumah Swadaya Di rek torat Jenderal
Penyediaan Pe ru mah an
Direktur Rumah Swadaya Johny Fajar Sofyan Subrata (kanan) memberikan penjelasan tentang bantuan bank dunia terhadap program BSPS
Foto: Maisona/Ristiyan Mega Putra
Edisi 04 TH II [2017] 33MAISONA
Rusun Dermaga Khayangan, Lombok Timur, diminati nelayan. Lokasi dekat pantai, harga sewa hanya Rp 100 ribu – Rp 150 ribu per unit
“Terimakasih... te ri ma ka sih...” No vi berulangkali mengu capkan kata itu se ca ra tulus. U ca pan te
ri ma kasih disampaikan ke pa da Kementerian PUPR yang telah membangun rumah susun sewa (Rusanawa) nelayan di pesisir Lombok Timur. Novi adalah warga yang berkesempatan tinggal dirusun Dermaga Khayangan. Novi dan ratusan penghuni lain yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan mengaku senang karena biaya sewa murah. Lagipula bangunan ini sudah lengkap dengan meubelair, listrik dan air.
Kepala Satker Provinsi NTB Wah
Sosialisasi Hunian Vertikal
Dirjen Syarif Burhanuddin yang berkunjung ke Lombok Timur (28/4/2017), minta agar para penghuni diberi pemahaman dan tatacara tinggal di rumah vertikal. Tujuannya agar mere ka tentang benda dan barang mi lik bersama serta harus men jaga dan merawat aset pe me rin tah ini dengan baik. Mulai da ri pemanfaatan ruang pu blik, tata cara menyelamatkan di ri saat terjadi kebakaran, cara pe meliharaan, tata cara mem buang sampah dan hemat lis trik, serta cara hemat air.
Syarif juga minta Pemda se tem pat membuat ketentuan bia ya sewa yang tidak memberatkan penghuni yang dari kelom pok MBR. Demikian halnya, pengelola juga harus se lektif dalam menempatkan ca lon peng huni. “Jika penghuni sudah berkeluarga, usahakan ditem patkan di lantai dasar saja, untuk menghindari terjadi halhal yang tidak diinginkan jika istri nya sedang hamil atau sudah memiliki anak balita,” jelas Sya rif. [M] Zunilam Fifaliyana Srikandi dan
Astri Depitasari
yu Kusno Ali Swadono, yang bertanggung jawab atas pembangunan rusun tersebut, menjelaskan minat nelayan tinggal di rusun cukup besar. Sebab, lokasinya yang ada di Dermaga Khayangan ini dekat pantai. Selain itu, besaran sewanya lebih murah dibanding biaya kontrak rumah.
“Tiap lantai, harga sewanya berbeda. Semakin tinggi unitnya, maka harga semakin murah. Yakni antara Rp.150.000Rp.100.000,“ jelas Wahyu sembari menambahkan bahwa rusun 5 lantai ini terdiri atas 114 unit. Lantai dasar rusun untuk penghuni disabilitas yang dilengkapi satu kamar mandi.
Jika sudah berkeluarga, di
usahakan di lantai dasar, untuk menghindari
terjadi hal tidak diinginkan jika istrinya sedang
hamil atau sudah memiliki anak
balita.”
Rusun Dermaga Khayangan menghadap ke pantai
Foto: Maisona/Astri Depitasari
34 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ BIROKRASI ]
PNS WAJIB MELEK INFORMASI KEPEGAWAIAN
Pemahaman pegawai akan infor masi kepegawaian menjadi so ro t an utama Lukman Hakim. Se kretaris Ditjen Penye-diaan Pe rumahan Kementerian Peker-
jaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu min ta dengan tegas agar seluruh pe ga wai di ling-kungan Ditjen Penyediaan Pe ru mahan dengan sungguh-sungguh me mahami informasi kepega-waian di ling kungan PUPR yang berbasis kompu-ter yang disebut elektronic – Human Resource Management (eHRM).
“Jika seluruh pegawai, baik yang ber status pegawai negeri sipil (PNS) mau pun non PNS, pa-ham akan aturan ke pe ga waian yang ada, tentu akan berdam pak pada kemajuan organisasi,” tegas Luk man dalam pengarahan Rapat Pemba-
hasan Penyesuaian/Perubahan Na ma Jabatan JFU dan Penyusunan Analisis Beban Kerja di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan di Ho-tel Ara Gading Serpong,Tangerang, Banten, Rabu (5/4/2017).
Kegiatan rapat itu diselenggarakan Bagian Kepegawaian dan Ortala Sekretariat Ditjen Pe-nyediaan Perumahan. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bagian Kepegawaian dan Ortala Ditjen Penyediaan Perumahan Rubiyo, dan perwakilan Kasubbag Perencanaan Pegawai Biro Kepegawa-ian dan Ortala Sekretariat Kementerian PUPR Budi Triarsah. Kegiatan diikuti perwakilan pejabat administrator, pejabat pengawas dan JFU dari masing-masing sub direktorat yang berjum-lah 55 orang.
Menurut Lukman Hakim, pembinaan pega-wai yang dilaksanakan oleh Bagian Kepegawaian dan Ortala dalam organisasi merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan. Oleh ka-rena itu, setiap pegawai baik PNS maupun non PNS harus memahami berbagai aturan menge-nai kepegawaian yang berlaku saat ini. “Seorang pegawai yang baik tentunya tidak boleh men-ganggap remeh masalah kepegawaian. Banyakn-ya kegiatan rutin yang dilaksanakan jangan sam-pai membuat pegawai lupa bahwa mereka harus meng-update informasi kepegawaian di unit ker-janya masing-masing.”
Tidak jarang, Lukman mengingatkan, pega-wai hanya ingat masalah kepegawaian jika men-
Reformasi birokrasi di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan diharapkan meningkatkan kinerja pegawai sesuai tugas pokok. Pegawai yang baik tidak menganggap remeh masalah kepegawaian.
Jika seluruh pegawai paham akan aturan kepegawaian yang
ada tentu akan berdampak pada kemajuan organisasi.
Pegawai Ditjen Penyediaan Perumahan Wajib Paham e-HRM
Foto: Maisona/Ricky Defrimon
Lukman Hakim Sekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Foto: Maisona/Ricky Defrimon
Edisi 04 TH II [2017] 35MAISONA
erima teguran, pembaruan data pegawai dan ada masalah gratifikasi. Mengurus kepegawaian memang gampang-gam-pang susah tapi bukan berarti boleh di-lupakan.
Ke depan Reformasi Birokraksi akan mendorong agar setiap pegawai bekerja secara maksimal untuk menghasilkan ki-nerja yang baik. “Saat ini kita juga memi-liki pegawai yang di tugaskan di Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pe-nyediaan Perumahan yang tersebar di setiap provinsi di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan sistem pemantauan kin-erja yang baik supaya pekerjaan yang di-lakukan setiap pegawai dapat terpantau dengan baik,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kepegawaian dan Ortala Ditjen Penyediaan Perumahan Rubiyo menyatakan, keg-iatan dilatarbelakangi adanya peneta-pan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokra-si Nomor 25 Tahun 2016. Beleid tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi PNS di Lingkungan Instansi Pemerintah itu mendorong kepegawaian perlu di-lakukan penyesuaian/perubahan nama jabatan untuk JFU/ Pelaksana di ling-kungan Ditjen Penyediaan Perumahan.
“Kami akan menyusun Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja dengan menyesuaikan Permen PAN dan RB No-mor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi PNS di Lingkun-gan Instansi Pemerintah yang berlaku saat ini. Dengan demikian nantinya akan diketahui peta jabatan dan mengetahui berapa kebutuhan pegawai yang dibu-tuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan,” terang Rubiyo.
Rubiyo menambahkan, saat ini jum-lah PNS di Ditjen Penyediaan Peruma-han berjumlah 374 orang untuk melak-sanakan Tupoksi di bidang perumahan. Dari arahan pimpinan ke depan tentu perlu dilakukan evaluasi menyeluruh sehingga orang-orang yang ada dapat bekerja sesuai tugasnya masing-masing.
“Nantinya akan dilihat berapa ke-butuhan pegawai S1 maupun S2 serta persyaratan jabatan yang dibutuhkan,” terang Rubiyo. [M] Ristyan Mega Putra
Memahami e-HRM PUPR
MANAJEMEN kepegawaian di lingkungan PUPR dilaksanakan berbasis kompu ter atau disebut electronic-Human Resource Management (eHRM), se ba gai ino va si baru sistem informasi Aparatur Sipil Negara (ASN). EHRM di kem bangkan Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana (ortala), Sekretariat Jen deral (Sekjen) Kementerian PUPR.
eHRM adalah hasil pengembangan dari Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA). Data eHRM merupakan data ASN Kementerian PUPR yang akan dijadikan dasar untuk melakukan sinkronisasi ke database nasional yaitu Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Cakupan data eHRM meliputi data PNS dan data Non PNS. Bagi PNS, data yang tersimpan berawal dari CPNS hingga pensiun, sedangkan untuk Non PNS mencakup data mulai bekerja hingga berhenti.
Penerapan eHRM memiliki manfaat, tersedianya data utama kepegawaian dan memberikan fasilitas pemantau proses manajemen pegawai kepada seluruh pegawai. Dengan demikian, pegawai dan verifikator dapat memantau proses manajemen pegawai. Pegawai pun akan ikut bertanggung jawab atas datanya dengan melakukan perubahan mandiri bila ada kesalahan atau kekurangan data.
Dalam eHRM terdapat beberapa fitur, antara lain input serta update data pegawai, keluarga serta riwayat hidup, alert sistem, monitoring proses, informasi kepegawaian, arsip digital, agenda kerja dan berita kepegawaian.
Keberadaan eHRM memberikan sejumlah manfaat, diantaranya:
l Pelacakan informasi data seseorang pegawai akan mudah dan cepatl Pembuatan laporan yang bersifat rutin dan berkala akan cepat dan mu dah dikerjakan.l Mengetahui gambaran tentang namanama pegawai yang akan pen siun di masa datang.l Mengetahui gambaran tentang namanama pegawai yang akan naik
pang kat dan mengetahui daftar kenaikan gaji berkala di masa akan datang.
l Memudahkan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian.
l Mendapatkan informasi tentang keadaan pegawai yang cepat dan akurat.
l Mengetahui dan merencanakan penyebaran pegawai. [M]
Pegawai Ditjen Penyediaan Perumahan Mengakses Sistem e-HRM terbaru di Kementerian PUPR
Foto: Maisona/Ricky Defrimon
36 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Menyiapkan infrastruktur bagi perubahan ke Tapera. Lewat Bapertarum, PNS bisa memanfaatkan bantuan pembiayaan perumahan senilai hampir Rp 80 juta.
[ TAMU ]
RUMAH PERTAMAPNS
MEREALISASIKANDirektur Utama Bapertarum PNS
eroe SoelistiawanH
PROGRAM penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), khususnya para PNS, menjadi tugas harian Heroe Soelistiawan. Sebagai Direktur Utama Bapertarum PNS, Heroe mengelola dana sekitar Rp. 11 Triliun, dana tabungan para PNS. “Dengan memiliki rumah sendiri berarti kesejahteraan PNS semakin meningkat, “ jelas Heroe, alumnus IPB yang sebelumnya lama berkiprah sebagai bankir di Bank Mandiri.
Terjun mengurus dana PNS sejak 2013, Heroe punya tugas melakukan transformasi manajemen keuangan modern. Pertama kali masuk, Heroe mengaku, banyak pekerjaan rumah yang harus dia selesaikan.
Bersama tim, antara lain Amiruddin yang juga asal Bank Mandiri, Heroe membenahi Bapertarum. “Awalnya saya diminta mengurangi karyawan. Tapi setelah masuk, justru saya minta gaji karyawan dinaikkan, “ kata Heroe seraya meyakinkan bahwa, karyawan Bapertarum cukup tangguh untuk menjalankan tugasnya. “Dengan motivasi dan penerapan manajemen yang baik, mereka bisa bekerja optimal.”
Edisi 04 TH II [2017] 37MAISONA
Awalnya saya diminta mengurangi karyawan. Tapi setelah masuk,
justru saya minta gaji karyawan dinaikkan.“
Edisi 03 TH II [2017] 37MAISONA
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
38 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
“Jumlah tersebut terdiri dari nilai subsidi suku bunga, pembebasan PPN 10 persen dari harga rumah. Lalu pemerintah masih memberikan subsidi lagi berupa bantuan uang muka,” urainya.
Bukan cuma itu. PNS bisa mendapatkan tambahan sebesar Rp 5,8 juta dari Bapertarum. Itu berarti, PNS bisa memanfaatkan bantuan pembiayaan perumahan senilai hampir Rp 80 juta. Sudah begitu, cicilannya pun sangat ringan, yakni sekitar Rp 700 ribu hingga Rp 800 ribu per bulan.
Dengan penawaran menarik tersebut, Bapertarum mengimbau PNS segera memanfaatkan program ini. Peluang ini harus segera dijemput. “PNS yang memanfaatkan fasilitas ini bisa save 10 persen. Dari pada gaji habis digunakan untuk pembiayaan konsumtif. Dengan program ini harapannya PNS dapat privilage atau pantas memperoleh haknya atas fasilitas perumahan,” ucapnya.
Heroe mengungkapkan, Bapertarum PNS sejatinya memiliki target pembiayaan perumahan bersubsidi bagi PNS. Sedikitnya ada 15 ribu paket yang bisa dipergunakan abdi negara untuk memiliki rumah. Bahkan ketika target 15 ribu paket itu habis, dikatakannya, cashflow Bapertarum masih bisa membiayai 100
Tempat/Tanggal lahir:Semarang/27 Juli 1961
PENDIDIKAN S1 Fakultas Teknologi Industri
Pertanian Institut Pertanian Bogor
PENGALAMAN KERJA lAsistent Direktur, Strategy, Risk
Management, dan Business Support, di Mandiri Sekuritas (2013)
lExecutive Vice President Head of IT & PRBS, di Mandiri Sekuritas (20102013)
lSVP Group Head Corporate Transaction Banking Sales, di Bank Mandiri (2010)
lVice President Cash Management, di Bank Mandiri (20002009)
KURSUSlPasar Modal Bursa Efek
Jakarta di Jakarta (2011)lLeadership Forum Bank
Mandiri di Bandung (2010)lSelling Skill and Negotiation
Citibank di Jakarta (2009)lLeadership INSEAD di Jakarta
(2005)
Dengan tenaga yang berpengalaman, sejak 2013 Heroe optimis menata manajemen Bapertarum. Target besarnya adalah menyediakan perumahan bagi 94 ribu PNS yang belum memiliki rumah. Untuk itu, sejumlah terobosan dibuat. Antara lain, Bapertarum menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam menyalurkan kredit perumahan. “Melalui BPD persoalan pembayaran bisa fleksibel. Dalam dua tahun ke depan kita ingin lebih menggairahkan perbankan daerah untuk membantu pembiayaan perumahan subsidi bagi PNS,” ujar Heroe kepada MAISONA di Jakarta.
Selain itu, Bapertarum juga bekerjasama dengan perbankan nasional. Terlebih untuk pembiayaan bagi program Satu Juta Rumah yang digencarkan pemerintah, yang sudah tentu butuh biaya besar. Program bernilai Rp100 triliun itu butuh bantuan pembiayaan dari dunia perbankan.
KEUNTUNGAN GANDAMenurut Heroe, PNS yang
memanfaatkan pembiayaan Bapertarum memiliki sejumlah keuntungan. Dalam simulasi, kontribusi pemerintah dalam pembelian rumah bersubsidi bisa mencapai lebih dari Rp 60 juta per rumah.
[ TAMU ]
Heroe Soelistiawan
Direktur Utama Bapertarum PNS Heroe Soelistiawan di ruang kerjanya. Bapertarum PNS siap membantu para PNS untuk mewujudkan impiannya untuk memiliki rumah yang layak huni dengan angsuran yang terjangkau.
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
Edisi 04 TH II [2017] 39MAISONA
ribu PNS tiap tahunnya. Tentunya dengan mekanisme alokasi bantuan pemerintah pusat.
Meski kuota begitu banyak, Heroe mengaku sampai bulan September 2016, baru sekitar 7.000 ribu saja yang terserap. “Maka kami imbau, mumpung ada fasilitas yang begitu banyak, jangan tunggu besok, sekarang juga gunakan fasilitas ini dengan optimal,” tuturnya.
Program ini juga merupakan peluang yang besar bagi BPD. Sebab pangsa pasar dan bisnisnya sudah jelas tergambar. “PNS itu fixed market. Target pasarnya 964 ribu PNS di seluruh Indonesia. Dari sisi bisnis juga jelas yaitu developer perumahan. Apalagi didukung oleh sistem pembiayaan yang lebih secure. Tentunya bantuan pembiayaan BPD sangat dibutuhkan dalam program ini,” katanya.
Bapertarum, lanjut Heroe, juga siap membantu pemerintah daerah untuk mengimplementasikan program rumah bagi
PNS ini. Katanya, selama ini kepala daerah ataupun sekretaris daerah kebingungan memulai program tersebut.
Atas kondisi demikian, Bapertarum mengambil langkah inisiatif dengan menyurati kepala daerah untuk memberikan data pengembang maupun perumahan di wilayahnya yang sudah terverifikasi. Bagaimana jika belum ada lokasi tanah yang strategis? Tak usah khawatir, Bapertarum menyiapkan potensi pasarnya. “PNS yang belum punya rumah kita kumpulkan. Contoh seperti yang kami lakukan di Seram, Maluku. Dalam waktu singkat ada 1.100 PNS berminat dan pengembang pun merespon positif,” kata Heroe senang.
Untuk itu, pihaknya tidak bisa mengharapkan satu pintu. Sebagai arranger atau mediator bagi pengembang, pemerintah daerah, PNS dan perbankan, Bapertarum tetap memposisikan dirinya sebagai pihak yang netral dan membantu uang mukanya. [M] Tim Maisona
Dengan memiliki
rumah sendiri berarti
kesejahteraan PNS semakin meningkat.
Heroe SoelistiawanDirektur Utama Bapertarum
Heroe Soelistiawan
Direktur Utama Bapertarum PNS Heroe Soelistiawan (kanan) Koordinasi antara Bapertarum PNS dan Korpri ke depan akan terus ditingkatkan untuk membantu PNS memiliki rumah.
Foto: Maisona/Ristyan Mega Putra
40 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ KABAR SNVT ]
Berharap Hijau di Rusus Nelayan BengkuluSNVT Bengkulu sudah merampungkan pembangunan 52 unit rusus nelayan. Pemda Bengkulu diharapkan melakukan penghijauan.
>> Bengkulu
Sumi, mewakili para peng huni rumah khusus di Desa Sumber Jaya, Kampung Me la yu, Bengkulu, me nya ta k an puas
atas rumah baru yang dia tempati. Itulah rumah khusus yang dibangun Direktorat Jenderal Pe nye diaan Perumahan. Rumah ta pak ukuran 36 m2 ini jauh lebih baik dari rumah kontrak. Baik dari si si lingkungan, dan terutama biaya se wa.
Dirjen Syarif Burhanuddin pun menya takan senang atas selesainya pembangunan 52 rumah khusus ha sil kerja SNVT Bengkulu itu. “Saya li hat ini sudah sesuai peruntukannya yaitu masyarakat mempunyai peng ha sil an dibawah 2,4 juta. Dan salah sa tu penghuni yang saya
tanya, pen dapatannya kurang lebih 1,5 juta. Ja di mereka ini memang sa saran program rumah khu sus,” tambah Syarif.
Rumah khusus yang dibangun sejak April 2016 ter sebut meng gu na kan anggar an sebesar Rp 7,6 mi liar me la lui APBN. Untuk lah an di se diakan Pemerintah Kota Beng ku lu. Untuk penghunian, saat ini be lum ditentukan apa kah dengan sis tem sewa atau lainnya. Sementara ini, ne la yan dipersilahkan untuk me nem p atinya.
Rumah khusus me ru pa kan sa lah satu program pe n ye diaan pe ru mah an berupa ru mah tapak oleh Ke menterian PUPR. Rusus ini di pe run tukan bagi masyarakat ber peng ha silan rendah yang dengan ke butuhan khu sus, seperti mas ya rakat dae rah ter pen cil, daerah per ba tasan Negara, pu laupulau terluar, ba gi korban ben ca na alam dan bagi para nelayan
Rumah khusus nelayan Sumber Ja ya itu telah dilengkapi dengan fa si litas air, listrik dan fasilitas PSU pen dukungnya. Syarif yang meninjau lo kasi didampingi Di nas Perumahan dan Permukiman Kota Bengkulu, ber harap agar Pemda dapat mengatur pe me liharaan rumah tersebut agar ti dak menjadi kumuh, tidak di perjual be likan, disewakan kepada orang lain dan tetap dijaga. “Saya juga ber harap Pem da dapat melakukan peng hijauan dan membuat taman ber main untuk anakanak sehingga ling kungan menjadi le bih nyaman dan tidak gersang,” kata Syarif. [M] Melisa Emeraldina
40 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Dirjen Syarif Burhanuddin di Rusus Nelayan Sumber Jaya Bengkulu
Foto: Maisona/Melisa Emeraldina
Edisi 04 TH II [2017] 41MAISONA
Stimulus Masyarakat Lampung
>> Lampung
Kementerian PUPR menyalurkan bantuan bedah rumah 3.000 unit di Lampung. Gubernur dorong masyarakat berswadaya dan tidak bergantung dana dari pemerintah
Salah satu program Nawa Cita ada lah perbaikan atau pe ning katan kualitas ru mah. Program tersebut di ter je mah
kan Ke menterian Pekerjaan Umum dan Pe rumahan Rakyat (PUPR) me la lui Dit jen Penyediaan Perumahan de ngan menyalurkan Bantuan Stimulan Pe rumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah tidak layak huni.
Untuk Propinsi Lampung, tahun 2017 ini mendapat bantuan untuk 3.000 unit. Oleh SNVT Penyediaan Perumahan Pro vinsi Lampung, bantuan yang di kenal sebagai bedah rumah itu disebar ke 8 Kabupaten. Yakni, Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 280 unit, Lampung Utara (513 unit), Mesuji (504 unit), Pesawaran (464 unit), Pringsewu (397 unit), Tulangbawang Barat (409 unit), Way Kanan (219 unit), dan Pesisir Ba rat sebanyak 214 unit. “Bantuan ini, me rupakan lanjutan program 2016. Tahun lalu enam Kabupaten, sekarang dela pan,” jelas Kepala Dinas Perumahan Ka was an Permukiman dan Pengelolaan Sum ber Daya Air, Edarwan.
Konsep bantuan adalah, pemerintah mem perbaiki rumah tidak layak huni untuk peningkatan kualitas berdasarkan ting kat kerusakan. Mulai rusak ringan, se dang, dan berat yang sebelumnya di tetap kan berdasarkan hasil kajian.
Prosesnya awal dilakukan PUPR
me la lui kantor perwakilan daerah yaitu melakukan koordinasi dengan para Kepala Dinas Kabupaten dan Ca mat penerima bantuan di Kantor Ca mat Gunung Terang, Kab Tulang Ba wang (6/4/2017). Koordinasi ini di lak sa nakan dalam rangka memberikan pe maham an dan verifikasi data yang ada agar secepatnya dapat dibuat Surat Ke pu tusan (SK) oleh Pejabat Pembuat Ko mitmen (PPK) Rumah Swadaya sebagai penerima bantuan.
Koordinasi juga dilakukan agar para Camat memberikan pemahaman terhadap masyarakat bahwasanya keswada ya an dalam masyarakat sangatlah pen ting dalam Program BSPS ini agar ter wujud maksimal yakni meningkatkan kua litas rumah yang tidak layak huni, apa lagi Kabupaten Tubaba untuk yang per tama kalinya mendapatkan Bantuan Sti mu lan Perumahan Swadaya.
Pelaksanaan BSPS, berawal dari usul an provinsi. Adapun penerima ban tuan a da lah mereka yang lolos da ri saring an yang dilakukan Tim Na sio nal Per ce pat an Penanggulangan Ke mis kinan (TNP2K), lembaga yang dibentuk untuk me nangani dan berkoordinasi dalam penanggulangan dan pengentasan ke mis kinan.
Gubernur Lampung, Ridho Fikardo mengingatkan bahwa bantuan ini si fatnya stimulus atau pendorong, sehingga
swa daya masyarakat juga harus terlibat. Jangan se muanya mengan dalkan dana dari pe me rintah. “Alhamdulillah ada bantuan, harus dicukupcu kup kan,” kata Ridho seraya meng ingatkan agar penerima man faat segera membangun ru mah nya setelah menerima da na. “Kalau 15 hari setelah da na diterima, namun belum ada perbaikan dananya bisa di tarik.”
Untuk transparansi dan akun ta bi litas program, pihak Pemda mengklaim mere k rut fasilitator yang ber penga laman dalam pekerjaan kon truk si bangunan, rumah, pe ru mah an, lingkungan dan pernah bekerja sebagai fa sili ta tor pemberdayaan. Para fa si li ta tor ini benarbenar paham terhadap rumah la yak huni bagi masyarakat berpeng ha silan rendah (MBR). [M] Priska/Yudi-SNVTPP lampung
Gubernur Lampung Menyerahkan Buku Tabungan BSPS di Kabupaten Pringsewu
Foto: SNVT Lampung
42 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Sebuah anugerah yang tersaji elok dihamparan Taman Nasional Bromo Jawa Timur yang merupakan salah satu tujuan wisata paling populer
baik turis lokal maupun luar negeri. Terkenal dengan kaldera atau lautan pasir, kawahnya yang eksotis, pemandangan sunrise dan bunga abadi edelweis
yang langka didataran tinggi gunung bromo menjadi daya pikat tersendiri untuk dikunjungi.
42 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ JELAJAH ]
WisataunungG romo
Edisi 04 TH II [2017] 43MAISONAEdisi 04 TH II [2017] 43MAISONA
Asap Bromo membumbung tinggi saat bergejolak beberapa waktu silam, bersanding dengan Gunung Batok.
44 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
Transportasi di lokasi menuju tangga kaki Bromo tersedia sewa kuda dan mobil jeep.
Turis berjalan menyusuri hamparan pasir berbisik.
Foto-foto: Ismail/Ditjen Penyediaan Perumahan
[ JELAJAH ]
Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
( TNBTS ) dan nama Gunung Bromo sendiri konon berasal dari kata Brahma yang merupakan salah satu dari Dewa menurut keyakinan agama Hindu. Agama Hindu sendiri adalah keyakinan yang banyak dianut oleh masyarakat sekitar tempat wisata di Jawa Timur ini.
Gunung Bromo terletak pada ketinggian 2.392 mdpl dan merupakan gunung api aktif, dikeliling lautan pasir seluas 10 km2. masuk ke dalam empat wilayah administrasi bagian dari pemerintah Provinsi Jawa Timur yakni Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang.
Akses ke Wisata Gunung Bromo terdapat empat pintu masuk utama dari masing-masing kabupaten, yang diantaranya adalah Desa Cemoro Lawang (Kab. Probolinggo), Desa Wonokitri (Kab. Pasuruan), Desa Ngadas Tumpang (Kab. Malang) serta Desa Burno (Kab. Lumajang).
Destinasi wisata yang tersaji elok dari kerikil kecil tersusun rapi hingga hamparan kawah yang membutakan mata.“
Gunung Bromo memiliki karakteristik yang unik, hamparan lautan pasir yang luas, udara segar, dan berhawa dingin menjadikan wisata Gunung Bromo disukai para wisatawan. Dari puncak Gunung Bromo tak kalah eksotisnya kita dapat melihat pemandangan matahari terbenam (sunset) yang menjadi salah satu magnet wisatawan untuk kembali ke gunung bromo dan Ketika matahari mulai kembali ke peraduannya, lautan pasir Gunung Bromo diselimuti rona jingga yang mampu menyihir akal sehat dengan
Edisi 04 TH II [2017] 45MAISONA
[ JELAJAH ]
Berfoto di atas perahu sampan di pantai Liang, salahsatu pantai terindah di Ambon
keindahannya. Suhu udara di puncak Gunung
Bromo dapat berkisar antara 2º hingga 20º Celcius sehingga menjadi salah satu tempat paling menarik di Jawa Timur. Waktu terbaik untuk mengambil perjalanan wisata ke Gunung Bromo pada Juni – Oktober atau Juni – Oktober Periode bulan ini adalah musim kemarau di daerah Gunung Bromo. Anda akan menyaksikan kawah berdiameter 600 m dengan aktifitas penduduk lokal yang santun, sungguh sebuah pemandangan yang menawan.
BUKIT TELETUBIS Hamparan bukit mimpi yang
menyilaukan mata dengan taburan warna yang tersusun lembut diatas kuasaNya makin membuat decak kagum wisatawan yang mencari karasteristik alam yang eksotik. Waktu yang paling menakjubkan melihat keanekaragaman warna warni alam saat pagi hari ketika sang surya mulai menunjukkan sinarnya.
KEGIATAN WISATA Selain sunset di puncak Gunung
Bromo, anda dapat melisik suara
santun hamparan pasir berisik dengan berjalan kaki, menaiki kuda ataupun menyewa mobil jeep yang disiapkan penduduk lokal.Kearifan masyarakat yang mendiami Wisata Gunung Bromo atau lebih dikenal Suku Tengger (keturunan dari kerajaan Majapahit) menyuguhkan wisata adat lokal atau Kasodo Festival yaitu memohon berkat dari Yang Maha Kuasa agar panen berlimpah dan jauh dari bencana penyakit menjadi pemandangan unik yang terpadu dengan keindahan Gunung Bromo itu sendiri. [M] Junaidi
WisataunungG romo
46 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ INTERMEZZO ]
NAJWA adalah Putri kedua mantan Menteri Agama Era Kabinet
Pem bangunan VII Quraisy Shihab. AlumnI Fakultas Hukum UI tahun
2000 ini awalnya tidak pernah menyangka menjadi presenter berita.
“Du lu citacita saya karena kuliah di fakultas hukum UI ya kalau nggak
ja di jaksa ya jadi pengacara. Tak pernah sama sekali saya ingin jadi
war tawan,” ujarnya saat menjadi narasumber di Kementerian PUPR
be be rapa waktu lalu.
Tapi seiring berjalannya waktu dirinya pun mulai mencari tahu ba
gai mana sih menjadi wartawan yang baik. Hal itu dimulai sejak dirinya
mem ba ca lowongan kerja di majalah Tempo. Waktu itu ada iklan bah
wa stasiun televisi RCTI membuka kesempatan magang sebagai war
wan. “Ya saat semester akhir saya diterima magang selama tiga bulan
di RCTI. Akhirnya saya jadi wartawan sampai sekarang,” kata Duta Baca
Indonesia Tahun 2017 itu..
Menurut wanita kelahiran Makassar 39 tahun silam itu, pekerjaan
men jadi seorang wartawan adalah pekerjaan yang menantang se
ka ligus menggairahkan. Bagaimana tidak, seorang war tawan
bi sa mejadikan segala sesuatu yang ada dalam kehidupan
sehariharinya menjadi bahan berita. Selain itu, wartawan
juga bisa menjadi saksi sejarah dengan memberitakan
halhal yang sekiranya penting untuk dipublikasikan.
“Saya tidak menyesal dengan pekerjaan yang saya
pilih saat ini. Wartawan adalah pekerjaan yang sangat me
nantang bagi saya,” tutupnya. [M] Ristyan Mega Putra
encari ekerjaanenantangMMata Najwa. Talkshow televisi tidak hanya tampil di layar kaca Metro TV, tapi kadang juga tampil live di sejumlah kota. Sang pembawa acara Najwa Shihab pun dikenal banyak pemirsa: cantik dan pintar.
NAJWA SHIHABP
Edisi 04 TH II [2017] 47MAISONA
Tidak Ingin Pindah ke Dunia LainModal nekat, Sunarti terjun di bisnis perumahan. Fokus di segmen perumahan bersubsidi. Siap membangun 3.500 unit rumah untuk MBR.
PERISTIWA pahit itu terjadi tahun
2006. Sebagai supplier bahan bangunan,
Sunarti dibuat puyeng, lantaran
pengembang yang pesan bahan darinya
tidak bertanggungjawab. Material yang
sudah dikirim, tidak dibayar. “Sedihnya
lagi, pembeli rumah dari pengembang
itu, yang kebanyakan para guru, juga
terkatungkatung,” katanya.
Di tengah kesulitan itu, Sunarti
memutuskan merampungkan 70 unit
rumah yang ditinggal pengembang lama.
“Alhamdulillah ada kawan yang mau
kasih pinjaman bahanbahan bangunan,”
kata Ibu dua orang anak ini.
Delapan bulan kemudian rumah
yang tadinya mangkrak bisa kelar.
Konsumen yang ratarata guru di
Balikpapan, Kalimantan Timur, itu pun
bisa mendiami rumah yang sudah
lama diidamkan. “Dengan dorongan
konsumen yang benerbener butuh
rumah, saya bondo nekat usaha sebagai
pengembang,” kata penggemar olah
raga voli yang asli Banjar ini.
Pengalaman pertama itu menjadikan
Sunarti mantap menekuni dunia
properti. Lewat CV Mandiri Karya, Sunarti
mengaku tidak ingin pindah usaha
lain. Belakangan, usaha yang dia kelola
Bersama suami itu, bertambah dengan
PT Kartini Manunggal Karya dan PT Ikrar
Bangun Nusantara.
Wilayah usaha Sunarti pun melebar,
tidak hanya di Balikpapan, tapi juga
merambah ke Samarinda, hingga
Pasirpenajam. Selain memenuhi target
2017 ini, sebanyak 600 unit rumah,
Sunarti mengaku siap membangun
hingga 3.500 unit rumah untuk MBR.
Kesetiaan Ketua DPD Apersi Kaltim
ini di kelas rumah bersubsidi, menarik
minat pengembang lain di Kaltim. Saat
ini ada 27 anggota Apersi Kaltim yang
fokus di segmen rumah MBR.
Gebrakan Kementerian PUPR yang
menggandeng perbankan dengan
memberikan dukungan bunga sangat
rendah, sangat membantu masyarakat
dalam memiliki rumah. “Saat ini adalah
bunga, sekitar 5 persen, adalah paling
rendah bagi MBR untuk memiliki rumah.
Ini juga menjadi peluang lebar dan
memang butuh lebih banyak pihak yang
terlibat,” tutur penggemar kuliner Soto
Banjar yang juga aktif di KADIN Kaltim ini.
Terkait kredit FLPP, Sunarti
memberikan apresiasi tinggi. Sunarti
berharap lebih banyak MBR yang bisa
menikmati fasilitas tersebut. Caranya
adalah dengan memberikan kemudahan
lebih banyak lagi, khususnya terkait
administrasi perbankan yang dirasa
masih memberatkan. “Senang rasanya
melihat masyarakat memiliki rumah
sendiri,” jelas Sunarti dengan mata
berbinar kepada MAISONA. [M] Tim Maisona
Edisi 04 TH II [2017] 47MAISONA
Sunarti
48 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ OPINI ]
MASA DEPAN RUMAH VERTIKAL
Dwitri WaluyoPenulis
Rumah vertikal atau lebih populer disebut rumah susun (rusun) sudah populer bagi masyarakat kota besar di Indone
sia sejak beberapa tahun terakhir. Belakangan istilah rusun kian sering disebut ber barengan dengan ‘Program Satu Juta Ru mah’ yang digencarkan Kementerian Pe kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2015.
Hunian bertingkat, saat ini adalah pe mandangan biasa. Tidak hanya di kota be sar, tetapi juga di beberapa secondary cities seperti Solo,Batam, dan Balikpapan, su dah bukan hal aneh bermunculan ba ngu n an bertingkat belasan lantai. Mes ki, kebanyakan gedung tinggi itu bu kan be rupa Rusun atau apartemen, me lainkan berupa hotel, condotel, dan se ba gian la gi berupa office tower.
Rusun sering dikonotasikan sebagai apartemen versi sederhana. Padahal, sebenarnya apartemen bertingkat sendiri bisa dikategorikan sebagai rumah susun. Di Indonesia, secara legal, keberadaan.
Rusun tertuang dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun, yang mana UndangUndang ini menggantikan UndangUndang No
mor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun.Rusun oleh kalangan perencana kota
dinilai sebagai jawaban paling tepat atas terbatasnya lahan untuk pemukiman di dae rah perkotaan. Maklum, dengan perkem bangan sebuah kota, bertambah pula pen duduk yang mendiaminya, terutama Ka rena arus urbanisasi yang demikian pesat. Mereka membutuhkan hunian yang mau tidak mau akan membangun dan meng gerus lahan kosong. Fenomena ini ju ga memunculkan membludaknya masa lah di perkotaan.
Sebagai gambaran, di Jakarta misalnya, data tahun 2016 wilayah Provinsi DKI Jakarta yang luasnya 664 km2 sudah disesaki oleh sekitar 10 juta jiwa (BPS DKI Jakarta). Mereka tentu saja membutuhkan hunian yang layak. Masalahnya, sebagian besar penduduk (terutama para urban) tergolong berpenghasilan rendah, mereka terkendala dengan tingginya biaya beli ataupun sewa dari perumahan yang ada. Ini yang kemudian memunculkan slum & squatter baru dimanamana. (Sudarmo1997; Tunas and Peresthu 2010).
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah bangunan verti kal. Dengan bangunan vertikal (Rusun), penggu naan lahan menjadi lebih efisien. Jika dalam sebuah areal seluas katakanlah 400 m2 dibangun rumah tapak seluas masingma sing 100 m2 maka tempat itu hanya bisa dihuni oleh 4 keluarga. Lain halnya bila dibangun apartemen setinggi 25 lantai, dengan asumsi luas bangunan yang dibutuhkan sama, maka lahan itu bisa dihuni oleh 100 keluarga.
Bayangkan berapa banyak lahan yang bisa dihemat. Lahan terbuka hijau menjadi lebih luas, tidak perlu terbentuk urban sprawl yang terlalu luas, penduduk tidak
perlu menempuh jarak yang terlalu jauh setiap harinya, dan public space juga bisa diperbanyak.
Karena hunian di tengah kota yang dekat dengan area tempat beker ja, se jum lah penghematan bisa didapat; antara lain hemat waktu, biaya transpor tasi, menghindari pemorosan lingkungan (karena pencemaran), dan so sial (karena tersitanya waktu untuk ber so sialisasi).
Masalahnya, sudah siapkah masya rakat atau kita menghuni rumah ver tikal, mengingat kebiasaan kita di ru mah tapak? Hal ini kembali kepada pre ferensi kita. Bagaimanapun kehidupan kedepan yang kita inginkan dan hadapi. Sebagaimana lazim terjadi di negara yang maju secara perekonomian, rumah vertikal tidak lagi terhindarkan. Lagipula, pemerintah pun kini semakin giat menyediakan rumah vertikal (Rusun) yang dikhususkan untuk kalangan MBR.
Rusunrusun itu terutama ditujukan untuk menampung orangorang yang tinggal di lahan milik negara atau tempattempat terlarang seperti bantaran kali dan tepian waduk yang umumnya cenderung kumuh. Dengan demikian lahanlahan tersebut bisa kembali berfungsi sebagaimana mesti nya dan jumlah pemukiman kumuh di ibu ko ta juga bisa berkurang.
Kalau demikian, berikut adalah fo kus yang harus ada dalam mindset ki ta, bahwa rumah vertikal memiliki se jum lah keuntungan, sebagai hunian yang tepat karena tingkat privasi nyaman dan sangat terjaga, bisa dicicil, da pat memilih lokasi yang strategis sesuai kebutuhan, dan lainlain. [M]
Edisi 04 TH II [2017] 49MAISONA
[ ALBUM ]
Peninjaun lokasi bantuan BSPS di kampung Rinca, Labuan Bajo. [M] Zunilam Fifaliyana Srikandi
Syarif meninjau penyaluran bantuan
Bedah Rumah di Desa Pasir Panjang
Labuan Bajo. [M] Zunilam Fifaliyana Srikandi
Direktur Swadaya memaparkan program BSPS kepada Dirjen Syarif Burhanuddin di NTT. [M] Zunilam Fifaliyana Srikandi
Dirjen Penyediaan Perumahan memantau langsung pemberian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di NTT. [M] Zunilam Fifaliyana Srikandi
BANTUAN UNTUK WARGA
Warga Penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Desa Pasir Panjang, Labuhan Bajo. [M] Junaidi
50 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
[ ALBUM ]F
OTO
-FO
TO
: M
AIS
ON
A/J
UN
AID
I
SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA !Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Direksi memperingati Hari Lahirnya Pancasila, turut serta staf PUPR dengan mengenakan busana adat mengilkuti Peragaan Busana Adat se-Indonesia di auditorium Kementerian PUPR.
Edisi 04 TH II [2017] 51MAISONA
52 Edisi 04 TH II [2017]MAISONA
SETIAP orang pasti ingin menghindari terjadinya kebakaran di manapun dia berada, termasuk di tempat tinggalnya. Namun bukan berarti musibah kebakaran tidak bisa di atasi.
Bagi Anda yang saat ini tinggal di rumah tapak, rumah vertikal seperti rumah susun maupun di tempat kerja, mungkin sudah saatnya mulai mempelajari dan memahami arti penting dari proses pemadaman kebakaran.
FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN:Kebanyakan kebakaran terjadi
akibat kurangnya perhatian
CARA SEDERHANAMEMADAMKAN KEBAKARAN
terhadap penanggulangan kebakaran misalnya, meletakkan kompor tidak sesuai pada tempatnya (seperti dekat dengan dinding) yang mudah terbakar, merokok dan membuang puntung rokok tidak pada tempatnya, penggunaan steker listrik secara bertumpuk, penggunaan kawat pada sekring yang sudah putus, meletakkan kain lap yang mengandung minyak di atas mesin yang bekerja, menempatkan lilin atau obat nyamuk pada alas yang mudah terbakar, menyimpan bahan bakar dekat dengan sumber api/panas. [M]
(Ristyan Mega Putra di olah dari berbagai sumber)
Bagi Anda yang mungkin sudah sering melihat alat pemadam kebaran (APAR), berikut beberapa prinsip penggunaannya:
1. Jangan panik
2. Berani bertindak dengan penuh perhitungan
3. Perhatikan arah angin
4. Lihat jenis bahan yang terbakar
5. Gunakan alat pemadam yang tersedia di sekitar Anda.
PRINSIP PENGGUNAAN APAR
Hindari penggunaan alat pemadam yang bukan pada fungsinya, seperti:
• Memadamkan kebakaran zat cair (bensin, solar, minyak tanah, dll) dengan air.
• Memadamkan kebakaran karbit dengan air atau foam.
• Memadamkan kebakaran listrik dengan air atau foam.
TEKNIK PEMADAMAN
• Smothering – Menutup yaitu menyelimuti benda yang terbakar, biasa dikenal dengan sistem isolasi dengan tujuan mengurangi kadar oxygen. Teknik ini bisa dilakukan dengan menggunakan karung basah dan sejenisnya, menggunakan pasir/lumpur dan menggunakan alat pemadam api jenis foam
•Cooling – Pendinginan yaitu menurunkan temperature panas pada objek yang terbakar hingga turun di bawah titik nyala. Teknik ini bisa dilakukan dengan disiram dengan air, dengan daundaun basah, dengan alat pemadam api jenis co
2
• Starvation-Mengurai yakni mengurangi atau memisahkan benda yang belum terbakar dengan cara diurai seperti menjauhkan benda yang belum terbakar, menutup kran aliran minyak/gas yang terbakar, merobohkan salah satu bangunan guna melindungi bangunan yang jumlahnya lebih banyak dan belum terbakar.
FO
TO
: B
AG
IAN
UM
UM
DIT
JE
N P
EN
YE
DIA
AN
PE
RU
MA
HA
N