Post on 01-Dec-2021
Halaman 52 www.pesantrenalirsyad.org
PENUTUP
Tulisan ini merupakan ringkasan singkat tentang beberapa hal yang
berkaitan dengan ibadah di bulan mulia Dzul Hijjah. Semoga bermanfaat
bagi penulis dan para pembaca, amin. Melalui tulisan ini, penulis mengajak
para pembaca untuk bersegera meraih kebahagiaan hakiki di bulan mulia
ini.
Penulis bersyukur kepada Allah � atas segala nikmat-Nya sehingga tulisan
ini dapat terselesaikan. Tak lupa penulis menghaturkan banyak terima
kasih kepada siapapun yang membantu proses penyusunan booklet ini.
Penulis mengharapkan masukan, saran serta kritik yang membangun, yang
bisa dilayangkan via email info@pesantrenalirysad.org, karena tak ada
satupun yang luput dari kekeliruan selain Allah �. Dan kesempurnaan
hanyalah milik-Nya.
Semoga Allah � melimpahkan taufik-Nya kepada kita, mengampuni dosa-
dosa kita dan menjadikan kita hamba-hama-Nya yang berjaya di dunia dan
akhirat, amin. [Rizal Yuliar Putrananda]
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kaum muslimin
bulan Ramadhan nan mulia. Di tengah padatnya aktifitas keseharian
seorang muslim di sepanjang tahunnya, di antara hiruk pikuk dinamika
kehidupan yang tidak pernah lepas dari berbagai fitnah dan godaan...
Allah � membuka kesempatan bagi setiap hamba-Nya untuk lebih
berkonsentrasi mendekatkan diri kepada-Nya selama bulan suci
Ramadhan. Akan dimudahkan baginya meningkatkan ketakwaan,
menjalankan ketaatan, meninggalkan kemaksiatan, memohon ampunan
dan menggapai kejayaan Dengan izin-Nya.
Berikut ini, penulis mencoba memberikan catatan ilmiyah ringkas
sederhana yang semoga dapat membantu para pembaca dalam mengenal
lebih mendalam kemulian Ramadhan. Menyegarkan kembali ingatan kita
dalam mengkaji etika di bulan Ramadhan, panduan praktis fikih berpuasa
dan menyambut pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri serta bimbingan doa-doa
yang diajarkan oleh Nabi tercinta Muhammad �. Semua sesuai tuntunan
syariat Islam. Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits Nabi � yang
shahih atau mutiara atsar generasi Salaf Shalih. Yang demikian itu agar
setiap ucapan, perbuatan dan keyakinan kita adalah kebenaran yang
mendatangkan pahala serta keberkahan dari Allah �. Karena
sesungguhnya Rasulullah � wafat setelah menyampaikan syariat Islam
seutuhnya. Maka tiada satu kebaikanpun melainkan telah diajarkan dan
dicontohkannya oleh beliau �. Sebaliknya, tiada satu keburukan pun
melainkan telah diwaspadakan oleh beliau � agar dijauhkan oleh umatnya.
Semoga Ramadhan kali ini dapat menjadi titik tolak kebaikan dalam
menapaki langkah di masa berikutnya. Semoga Ramadhan tahun ini lebih
baik dari Ramadhan sebelumnya. Hanya kepada-Nya kita memohon taufiq
dan petunjuk, keikhlasan dalam beribadah dan kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat, amin.
Halaman 48 www.pesantrenalirsyad.org
bersabda “Dan semua hari-hari Tasyriq ialah (hari-hari) penyembelihan
kurban”.117
Dengan demikian, waktu penyembelihan kurban berlangsung
selama empat hari yaitu tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzul Hijjah.
F. Jenis-jenis Hewan Kurban
Hewan udhhiyah tidak sah kecuali pada unta, sapi dan kambing. Allah �
berfirman
�9�����:� �"� ��������* ��� 3 ���;�<�� ��� =�/�� �>-/�� �3 �?� � � 5�7����
“Agar mereka mengingat Allah � terhadap rizki yang dikaruniakan kepada
mereka dari hewan-hewan ternak” (QS. Al-Hajj: 22/34).
Adapun jenis-jenis hewan kurban yang sah untuk disembelih adalah :
1. Unta yang telah berusia minimal 5 tahun
2. Sapi yang telah berusia minimal 2 tahun
3. Kambing biasa yang telah berusia minimal 1 tahun
4. Anak domba yang telah berusia minimal setengah tahun
Kurban berupa satu ekor kambing hanya untuk satu orang, dan
diperbolehkan kurban satu ekor sapi dan unta untuk tujuh orang. Jabir bin
Abdillah berkata “kami telah berkurban bersama Rasulullah � pada tahun
Hudaibiyah berupa satu ekor unta untuk tujuh orang, dan satu ekor sapi
juga untuk tujuh orang”.118
G. Ragam Aib Hewan Kurban Udhhiyah
Merupakan syarat mutlak pada hewan udhhiyah agar terbebas dari aib
atau cacat. Di antara hewan udhhiyah yang dianggap cacat yaitu sebagai
berikut :
117
. Shahih, HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Jami` Ash-Shahih no: 4537
dari Jubair bin Muth`im � 118
. Muslim no: 3172 dari Jabir bin Abdillah �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 1
Menyambut Ramadhan… Menggapai Kemuliaan…
MENGENAL RAMADHAN
Ramadhan…, bulan yang dirindukan telah tiba. Ramadhan..., bulan agung
nan mulia, tak seorang pun sanggup mengingkari kemuliaannya. Betapa
tidak? Bulan sarat berkah, indah penuh rahmah. Di bulan Ramadhan Allah
� menurunkan Al-Qur`an kitab mulia, sebagai petunjuk dan cahaya. Di
bulan Ramadhan Allah � menjanjikan ampunan terhadap dosa-dosa,
memudahkan kebaikan serta melimpahkan pahala dan cinta kasih-Nya �.
Seindah apakah Ramadhan ??
1. Ramadhan bulan kebaikan
��@�A �� �3�/��# ���B1�� C�����*�+ �D�0�/ E� B� �&��� F�G����� ����H���BI�� �J�K�. L �M������� �� ���N ���� O��/ ����� PB�+ �M��5 �D�Q�, #� )C��* ��� ��1�� �R�, �. �S���;�+ �����T��� � �E��* ��� OG��1 � U�G��1 ��� )C��* ��� ��1�� �V�/�W �� �3�/��# ��-1�&��� C�����*�+ ... �� �X�;�+ B�-I�� � �E��* ����
“Apabila tiba malam pertama bulan Ramadhan, para setan jahat serta jin
pembangkang yang durjana dibelenggu. Ditutup pintu-pintu neraka, maka
tidak ada satu pun pintu neraka yang dibuka. Demikian pula dibuka pintu-
pintu surga, sehingga tidak ada satu pun pintu surga yang ditutup.
Malaikat menyeru “wahai pencari kebaikan, datanglah (menuju ketaatan
Allah �). Wahai pelaku keburukan, berhentilah (bertaubatlah dari
kemaksiatan kepada Allah �)...”.1
2. Ramadhan bulan ampunan
�� ���1 , ��� ��@�A -� ���1 �����* ��� )J����.�Y � �M������� =���A M�������� ����� � &��� =���A ��� � &���� Z���T��� J����/BX ���[����Y��� �D
“Sholat lima waktu, shalat jum'at ke shalat jum'at berikutnya, serta satu
1 . Shahih, HR. Tirmidzi no: 682 dan Ibnu Majah no: 1642 keduanya dari Abu Hurairah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 2 www.pesantrenalirsyad.org
bulan Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya adalah penghapus segala dosa
yang dilakukan di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhkan”.2
3. Ramadhan bulan keberkahan
�+ �'� �����-4�� C�����*�+ �>���# R�, �. �' � >����� �L �3 Y���/�� BS��� B%�� 2� �\����# � )]����� � )� ���N � M������� �3 5��' V�/�W � �3�� �Q�&��� C�����*�+ �>���# �9�� ! �K�0��# ����� ��� � �9�� ! ���� �O� ���N �_���+ ���� )� ��� � )��/ ����� �>���# �>B/�� � �����H���-I�� F�G���� �>���# BS�W �'�
“Telah tiba bagi kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Allah �
mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pintu-pintu langit dibuka,
pintu-pintu neraka jahim ditutup. Setan durjana dibelenggu selama bulan
ini. Padanya Allah � menentukan suatu malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Barangsiapa yang terhalangi (mendapatkan) kebaikannya, maka
dia telah merugi”.3
4. Ramadhan bulan Al-Qur’an
�M��;�� .���� a�K ���� ���� OJ��1�����*� �b�-1/�� acK � Md�� 0��� �>��# �P�%�: + U�7-�� �M������� � ���N
“Bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk
bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
serta pembeda (antara hak dan batil)" (QS. Al-Baqarah: 2/185). Ibnu Katsir
rahimahullah berkata, “Allah � memuji dan mengistimewakan bulan
Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan memilih Ramadhan sebagai
waktu diturunkannya Al-Qur’an”.4
5. Ramadhan bulan pembebasan (dari adzab neraka)
O��/ ����� BS 5 � �# �8���@� ���-1�� ���� ���0��, � �>-/��� ...
2 . Shahih, HR. Muslim no: 551 dari Abu Hurairah �
3 . Shahih, HR. Nasa'i no: 2106 dari Abu Hurairah �
4 . Lihar Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 hal. 505
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 47
pengorbanannya, serta menjalankan tuntunan Nabi Muhammad �
3) Berbagi suka dan bahagia bersama keluarga, kerabat, dan kepada
fakir miskin
4) Mewujudkan bukti ungkapan syukur kepada Allah � atas karunia-
Nya
5) Dan hikmah-hikmah lainnya
Rasulullah � bersabda :
“Ketahuilah sesungguhnya hari-hari ini adalah hari-hari makan, minum
serta berdzikir kepada Allah”.113
E. Waktu Penyembelihan Kurban
Waktu yang disahkan bagi seseorang yang hendak menyembelih hewan
kurban ialah setelah usai pelaksanaan shalat Idul Adha. Nabi � bersabda
“Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat (Ied), maka itu hanyalah
bernilai pemotongan daging bagi keluarganya saja dan bukanlah disebut
kurban sedikitpun”.114
Dalam riwayat lain Nabi � bersabda “Barangsiapa
yang menyembelih sebelum shalat, maka ia menyembelih untuk dirinya
sendiri, dan barangsiapa yang menyembelih setelah shalat, maka telah
sempurna ibadahnya dan bersesuaian dengan sunnah kaum muslimin”.115
Apabila seseorang telah menyembelih hewan kurbannya sebelum shalat,
maka wajib atas dirinya untuk menggantikannya dengan hewan
sembelihan lain yang disembelih setelah usai shalat. Rasulullah � bersabda
“Barangsiapa yang telah menyembelih hewan kurbannya sebelum shalat,
maka hendaklah ia menyembelih hewan kurban lain sebagai
penggantinya”.116
Waktu penyembelihan berakhir pada saat terbenamnya
matahari di hari Tasyriq yang terakhir tanggal 13 Dzul Hijjah. Rasulullah �
113
. Shahih, HR Abu Daud no: 2813 dan Muslim no: dengan lafazh “Hari-hari Tasyriq merupakan hari-
hari makan dan minum” keduanya dari Nubaisyah Al-Hudzali � 114
. Shahih, HR. Bukhari no: 5545 dari Anas bin Malik � 115
. Shahih, HR. Muslim no: 5042 dari Al-Bara' bin `Azib � 116
. Shahih, HR. Bukhari no: 985, 7400 keduanya dari Jundab bin Abdillah � dan Muslim no: 5042 dari
Jundab bin Sufyan �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 46 www.pesantrenalirsyad.org
3. Dalil Ijma’ (kesepakatan para Ulama akan syariat kurban)
Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy menyatakan bahwa seluruh kaum
muslimin telah bersepakat tentang disyariatkannya berkurban pada
bulan Dzul Hijjah ini.109
C. Hukum Berkurban dan Keutamaannya
Hukum berkurban udhhiyah adalah sunnah muakkadah yakni sangat
ditekankan, bahkan sebagian ulama mewajibkannya bagi yang mampu.
Oleh karena itu, tidaklah sepantasnya bagi seseorang yang mampu
melakukannya namun ia meninggalkannya.110
Tidak ada hadits dengan riwayat yang shahih tentang keutamaan
berkurban, namun sangat nampak kesungguhan Nabi � dalam
menuntunkan ibadah ini melalui semua ragam bimbingan beliau �; baik
melalui ucapan, amalan maupun penetapan.111
Sehingga para ulama telah
bersepakat bahwa berkurban adalah ibadah yang afdhal (paling utama)
dikerjakan pada hari itu.
Imam Ibnu Qudamah berkata “Nabi � telah melakukan kurban, demikian
pula para khalifah sesudah beliau. Seandainya bersedekah biasa lebih
afdhal, tentu mereka telah melakukannya”. Dan beliau juga berkata
“Mengutamakan sedekah atas udhhiyah akan mengakibatkan
ditinggalkannya sunnah Rasulullah �”.112
Wallahu A’lam
D. Hikmah Berkurban
1) Mendekatkan diri kepada Allah �
2) Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim � dan semangat
109
. Lihat Al-Mughni oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy jilid 13 hal. 360 110
. Lihat rincian penjelasan ini dalam kitab Ahkam Al-Udhhiyah wa Adz-Dzakah yang disusun oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin hal 7-15 111
. Lihat penjelasan ini dalam kitab Ahkam Al-Udhhiyah wa Adz-Dzakah yang disusun oleh Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin hal 5 112
. Lihat Al-Mughni oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy jilid 13 hal. 362
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 3
“… Dan Allah � membebaskan hamba-hamba yang dikehendaki-Nya dari
(siksa) neraka. Demikian itu, di setiap malam (bulan Ramadhan)”.5
6. Ramadhan bulan kesabaran
O� ���N �S 5 ���� O9�-��+ ���e �f�e� �����-X�� �� ���N �3 L ��M������� ����-X�� �� ���N �3 L
“Berpuasalah di bulan kesabaran (yakni Ramadhan), berpuasalah di bulan
kesabaran dan tiga hari di setiap bulan”.6
7. Ramadhan bulan berdoa
�e �9 �� /�g����� F �����G� � ���h�. �� =-,�! 3�[�-X�� ���#�4 ��� : �3 � �'�����G jG�� �' �( )k�f
“Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya; seorang musafir, seorang
yang berpuasa sehingga ia berbuka, serta doa seorang yang terzalimi”.7
Dan dalam riwayat lain
)kf�e ���#��4 ���� F ���G � �3�[�-X�� F �����G ��l�K������ �K������� F����G : jG�� �' �( OJ������G
“Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya; doa kebaikan orang tua bagi
anaknya, doa seorang yang bepuasa dan doa seorang musafir (dalam
perjalan)”.8
8. Ramadhan bulan lailatul qadar. Malam yang lebih mulia dari seribu
bulan.
Allah � berfirman O� ���N �_���+ ���� )� ��� � �� �K�0��� ��/ ����� , artinya “(Malam) lalilatul qadar
5 . Shahih, HR. Ibnu Majah no: 1642 dari Abu Hurairah �
6 . Shahih, HR. Abu Daud, lihat Shahih Al-Jami` no: 3794 dari Abu Umamah Al-Bahili �. Yakni tanggal
13, 14, 15 bulan Hijriyah yang disebut Shaum Ayyam Al-Bidh 7 . Shahih, HR. Ibnu Majah no: 1752, lihat Silsilah Shahihah no: 596 dan 1797 dari Abu Hurairah �
8 . Hasan, HR. Abu Al-Hasan bin Mahrawaih. Lihat Shahih Al-Jami` no: 3032 dan 3033 dari Anas bin
Malik �. Disebutkan pula dalam riwayat yang lain, “Doa keburukan orang tua terhadap anaknya” No :
3031
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 4 www.pesantrenalirsyad.org
lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadar: 97/2). Dan Rasulullah �
bersabda �M������� ���� �� � ��� �"� �� �I����� ���� ���'����� � �# �� �K�0��� ���/ ����� � �-��Q�' “Carilah malam lailatul
qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari akhir bulan Ramadhan”.9
9. Ramadhan bulan sedekah
Ibnu Abbas � berkata “Rasulullah � adalah seorang yang paling
dermawan, kedermawanan yang paling hebat pada diri beliau adalah di
bulan Ramadhan pada saat Malaikat Jibril menemuinya. Jibril
mendatanginya di setiap malam untuk mengajarkannya Al-Qur`an. Dan
sungguh (saat itu) Rasulullah � lebih dermawan daripada angin lepas yang
berhembus”.10
10. Ramadhan bulan para shiddiqin (orang-orang yang jujur) dan
syuhada’ (orang-orang yang syahid)
Suatu saat seorang pria bertanya kepada Rasulullah � “Duhai Rasulullah
�, apakah pendapat engkau bilamana aku bersaksi bahwa tiada tuhan
Yang berhak disembah selain Allah �, dan bahwa engkau adalah utusan
Allah. Lantas aku menegakkan shalat lima waktu, menunaikan zakat serta
berpuasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam-malam Ramadhan.
Maka termasuk orang seperti apakah aku?”… Rasulullah � menjawabnya
seraya bersabda “(engkau) termasuk shiddiqin dan syuhada’”.11
11. Ramadhan bulan berlipat gandanya pahala
Berlipatnya pahala amalan di bulan Ramadhan ini mutlak untuk semua
amal shalih.12
9 . Shahih, HR. Bukhari no: 2017 dan Muslim no: 2768 keduanya dari Aisyah �
10 . Shahih, HR. Bukhari no: 6 dan 1902 keduanya dari Ibnu `Abbas �
11 . Shahih, HR. Ibnu Hibban. Lihat At-Targhib wa At-Tarhib no: 361 dan 1003 dari `Amr bin Murrah Al-
Juhani � 12
. Lihat penjelasan hal ini dalam kitab Tajrid Al-Ittiba’ oleh Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili, hal. 117-118
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 45
kepada Allah �, terhadap janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
Demikian pula Syaikh Muhammad bin Al-Amin Asy-Syinqithi
menegaskan: “Tidak samar lagi bahwa menyembelih hewan qurban
masuk dalam keumuman ayat � ���Q�:� ”.106
Juga keumuman firman Allah � :
��@�m�# -n����L ��� ����/�� �2� �3 �?� � � 5�@��# )� ��� � �����# �3 Y�� �2� ���[����N ���� �3 Y�� �����1�/���� �M �K ����� ��� �* �� �1 � �D����� -���,�� ����� �o�:��0��� �� ����H�+� ��� ��1�� �� / Y�#
“Dan Kami telah menjadikan untuk kalian unta-unta sebagian dari
syiar Allah �, kalian memperoleh kebaikan yang banyak padanya,
maka sebutlah oleh kalian nama Allah pada saat kalian
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat).
Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya
dan berilah makan orang yang rela dengan apa yang ada padanya
(yakni tidak meminta-minta) serta orang yang meminta”. (QS. Al-
Hajj: 22/36)
Dalam ayat lain Allah � berfirman
��� �U��� �Q��� �Y 4 :� �' �f�L -M�A �S ; ������������� �C�� �>-/�� �'� �� “Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, serta hidup dan
matiku hanyalah untuk Allah � Rabb semesta alam” (QS. Al-An`am:
6/162). Mujahid dan Sa`id bin Jubair menyatakan bahwa berarti
sembelihanku.107
2. Dalil As-Sunnah
Anas bin Malik � meriwayatkan bahwa Nabi � berkurban dengan
dua ekor domba jantan yang keduanya berwarna putih bercampur
hitam dan bertanduk. Beliau � menyembelih keduanya dengan
tangan beliau � sendiri sambil menyebut nama Allah � dan
bertakbir.108
106
. Lihat Adhwa' Al-Bayan oleh Syaikh Muhammad Al-Amin asy-Syinqithi jilid 6 hal. 164-165 107
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir jilid 2 hal.382 108
. Shahih, HR. Bukhari no: 5565 dan Muslim no: 5060, 5061 keduanya dari Anas bin Malik �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 44 www.pesantrenalirsyad.org
PANDUAN PRAKTIS DALAM BERKURBAN
A. Definisi
Dhahiyyah atau Udhhiyah merupakan istilah yang diberikan kepada hewan
kurban baik berupa unta, sapi ataupun kambing yang disembelih pada hari
Idul Adha (10 Dzul Hijjah) serta tiga hari Tasyriq berikutnya (11, 12, 13 Dzul
Hijjah) dalam rangka beribadah kepada Allah � dan mendekatkan diri
kepada-Nya. Dan oleh sebab itulah kemudian hari raya yang agung ini
disebut sebagai Idul Adha yang berarti hari raya kurban.
B. Syariat Penyembelihan Udhhiyah
Allah � menetapkan hari raya Idul Adha sebagai hari raya kurban dalam
syariat Islam. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam beberapa landasan
hukum:
1. Dalil Al-Qur’an
Allah � berfirman ���Q�:�� �8�*���� �S�X�# “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (QS. Al-
Kautsar: 108/2)
Para ahli tafsir seperti Ibnu Abbas ��, `Atha', Mujahid, Ikrimah Al-
Hasan dan yang lainnya menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
berkurban dalam ayat ini adalah menyembelih udhhiyah, yakni yang
dilakukan seusai pelaksanaan shalat Ied.104
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menguraikan tafsir ayat di atas seraya
mengatakan105
“Allah � memerintahkan Rasulullah � untuk
mengumpulkan dua ibadah yang agung ini; yaitu shalat dan
menyembelih kurban yang menunjukkan sikap mendekatkan diri
kepada Allah �, tawadhu’, merasa butuh kepada-Nya,
berprasangka baik, berkeyakinan kuat dan penuh rasa damai hati
104
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir jilid 5 hal. 503 105
. Lihat Majmu` Al-Fatawa oleh Ahmad bin Abdi Al-Halim bin Abdi As-Salam jilid 16 hal. 531-532
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 5
Imam An-Nakha’i rahimahullah menyatakan “Puasa sehari di bulan
Ramadhan lebih afdhal dari puasa di seribu hari lainnya. Begitu pula satu
bacaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhal
dari seribu bacaan tasbih di hari lainnya. Begitu juga pahala satu raka’at
shalat di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu raka’at di bulan lainnya.”
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Sebagaimana pahala
amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa
di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan
lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan
puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah � pada
hamba-Nya. Allah � pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai
bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam”.13
12. Umrah di bulan Ramadhan menyamai pahala haji bersama Rasulullah �
Tentang keutamaan umrah di bulan Ramadhan Nabi � bersabda
)�-&�! �M������� � �# cF�� �� � -M�m�# “Sesungguhnya umrah di bulan suci Ramadhan setara
(pahalanya) dengan ibadah haji”.14
Dan dalan riwayat lain “setara
pahalanya dengan ibadah haji bersamaku”, yakni bersama Nabi �.15
Ibnu Rajab rahimahullah berkata “adalah kaum salaf membaca Al-
Qur'an pada bulan Ramadhan di waktu shalat dan selainnya”
(Lathaif Al-Ma`arif hal: 191)
13
. Lihat Lathaif Al-Ma’arif oleh Ibnu Rajab Al-Hambali, hal. 270-271
14 . Shahih, HR. Bukhari no: 1782 dari Ibnu `Abbas �
15 . Shahih, HR. Muslim no: 3029 dari Ibnu `Abbas �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 6 www.pesantrenalirsyad.org
MENGKAJI ETIKA RAMADHAN
Setelah mengetahui kemuliaan Ramadhan, selanjutnya merupakan suatu
keniscayaan bagi seorang mukmin untuk melewatinya dengan penuh
kataatan. Menjadikan kesucian Ramadhan sebagai musim kebaikan, serta
menyambutnya dengan semua etika yang dituntunkan dalam Islam.
1) Memohon kepada Allah � dalam doa agar mempertemukan kita
dengan keagungan bulan Ramadhan
Ma`la bin Al-Fadhl rahimahullah bertutur mengatakan “Salaf Shalih
generasi terbaik umat ini memanjatkan doa kepada Allah � sejak enam
bulan sebelumnya untuk berjumpa dengan Ramadhan dan selama enam
bulan berikutnya agar ibadah puasa mereka diterima oleh Allah �”. Yahya
bin Abi Katsir rahimahullah bersaksi bahwa diantara doa mereka adalah
cf-��0��, � � �1�� > ���/�4 '� �M������� � �� �3�/�?� �M������� =���A � �1 ���/�? -3 �-/���
"Ya Allah sampaikanlah aku kepada Ramadhan, dan sampaikanlah
Ramadhan kepadaku, dan terimalah ibadah Ramadhan daripadaku
dengan kerelaan".16
2) Bertaubat kepada Allah � dari segala dosa dan maksiat, serta
memperbanyak istighfar
Sangat disayangkan, sebagian orang tetap bergelimang dosa di bulan
Ramadhan. Dalam menggambarkan realita itu seorang penyair berkata:
Wahai engkau yang belum merasa puas berbuat dosa di bulan Rajab
Dan masih saja bermaksiat kepada Allah � di bulan Sya`ban
Sungguh telah datang keteduhan naungan bulan Ramadhan setelah
keduanya
16
. Lihat Lathaif Al-Ma`arif oleh Ibnu Rajab, hal. 376 tahqiq As-Salus tanpa sanad
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 43
Pada dasarnya, tuntunan pelaksanaan shalat Idul Fitri dan shalat Idul Adha
adalah sama.103
Namun terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya,
yaitu sebagai berikut:
A. Waktu untuk mengemakan takbir pada Idul Adha lebih lama, yakni
sejak waktu fajar hari Arafah hingga menjelang waktu shalat ashar
di akhir Hari Tasyriq (13 Dzul Hijjah). Adapun pada saat Idul Fitri,
takbir di mulai sejak malam Ied hingga menjelang pelaksanaan
shalat Ied.
B. Dianjurkan agar waktu pelaksanaan shalat Idul Adha lebih awal
agar dapat segera dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan
kurban. Sementara pada pelaksanaan shalat Idul Fitri dianjurkan
untuk tidak tergesa-gesa, agar dapat memberikan kesempatan
bagi mereka yang hendak membayar zakat fitrah.
C. Pada saat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan kecuali setelah
shalat Idul Adha usai. Sedangkan pada saat Idul Fitri dianjurkan
untuk makan terlebih dahulu sebelum shalat Ied.
“Perumpamaan (harta sedekah dari) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Al-Baqarah: 2/261)
103
. Lihat panduan pelaksanaan Shalat Idul Fitri pada pembahasan Ramadhan di atas hal: 24
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 42 www.pesantrenalirsyad.org
berbuat zhalim” (QS. Al-Baqarah: 2/254). Lebih lanjut Rasulullah �
bersabda “Tidaklah para hamba berada di pagi hari melainkan akan turun
dua Malaikat. Salah satu dari keduanya memanjatkan doa “Ya Allah,
berikanlah ganti bagi yang berinfak”. Sementara yang lain berdoa “Ya
Allah, berikanlah kebinasaan bagi yang bakhil (tidak berinfak)”.99
Demikian
halnya Rasulullah � menegaskan “Tidak akan berkurang harta seseorang
dengan bersedekah ”.100
6. Berkurban
Berkurban merupakan salah satu ibadah luhur yang sangat dianjurkan
untuk dilakukan pada bulan Dzul Hijjah, tepatnya pada tanggal 10 (hari
Nahr) dan pada hari-hari Tasyriq yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzul Hijjah.
Berkurban merupakan contoh yang dilakukan Nabi Ibrahim � tatkala
menyembelih putranya bernama Ismail �, lantas Allah � menebus
pengorbanan beliau dengan seekor kambing yang besar.101
Kemudian
Rasulullah � menetapkan kurban sebagai bagian dari tuntunan bagi umat
beliau � dalam syariat agama Islam. Telah diriwayatkan bahwa Nabi �
berkurban dengan dua ekor kambing jantan yang keduanya berwarna
putih bercampur hitam dan bertanduk, beliau � menyembelihnya dengan
kedua tangan beliau � sendiri. Beliau � menyebut nama Allah � dan
bertakbir sambil meletakkan kaki beliau � di atas sisi tubuh kedua
kambing tersebut.102
7. Sangat dianjurkan untuk bersemangat dalam melaksanakan shalat
Idul Adha
Bersungguh-sungguh dalam pelaksanaannya, mendengarkan khutbah Ied
dengan seksama agar dapat mendulang ilmu dari khutbah tersebut serta
menuai pahala dari pelaksanaan shalatnya.
99
. Shahih, HR. Bukhari no: 1442 dan Muslim no: 2333 keduanya dari Abu Hurairah � 100
. Shahih, HR. Muslim no: 6535 dari Abu Hurairah � 101
. Lihat kisah pengorbanan ini dan penyembelihan ini dalam QS. Ash-Shaffat: 37/102-110 102
. Shahih, HR. Bukhari no: 5565 dan Muslim no: 5060, 5061 keduanya dari Anas bin Malik �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 7
Maka, janganlah engkau menjadikannya pula sebagai bulan penuh dosa
Bacalah Al-Qur`an, bersungguhlah dalam bertasbih dengan segala
upayamu
Karena sesungguhnya Ramadhan adalah bulan tasbih, ibadah dan
tilawatul qur`an
Betapa banyak engkau mengenal mereka yang telah berpuasa sebelum ini
Di antara sanak keluarga, para tetangga dan handai taulan
Ternyata mereka telah dijemput oleh ajal kematian,… dan menyisakan
dirimu
Dekat nian seorang yang masih hidup dengan yang telah tiada
Suatu saat Rasulullah � bersabda
>�� ���.�W �� �M�+ �S����; �p�/�4�:� -3 e M������� �>���/�� �S� �G OS ��� _�:�+ �3�E��� “... dan celaka seseorang yang mendapatkan bulan Ramadhan, kemudian
melewatinya sebelum diampuni dosa-dosanya...”.17 Semoga Allah �
menjauhkan kita dari kecelakaan dan kerugian.
3) Berilmu sebelum berucap dan beramal
Dalam kitab Shahih Al-Bukhari Pasal Ilmu Imam Al-Bukhari rahimahullah
berkata “Bab; Berilmu sebelum berucap dan beramal”. Hal ini penting
untuk kita perhatikan. Maka, mari kita landaskan semua bentuk ucapan
dan amal ibadah kita dengan ilmu dan tuntunan agama ini. Rasulullah �
bersabda qG�� �� ���# ��: ���+ �>���/�� �Z���� cf����� �S����� ���� , artinya “barangsiapa melakukan
sebuah amalan yang bukan merupakan tuntunan kami, maka amalan itu
tertolak”.18
17
. Hasan Shahih, HR. Tirmidzi no: 3545 dari Abu Hurairah � 18
. Shahih, HR. Muslim no: 4468 dari Aisyah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 8 www.pesantrenalirsyad.org
4) Mengikhlaskan niat di setiap ibadah
Memurnikan tujuan ibadah dan menjauhkannya dari noda syirik.
Mendasari segala ucapan, amal perbuatan maupun bisikan hati hanya
dalam rangka mengharap ridha Allah �, serta meneladani tuntunan ajaran
Rasulullah �. Itulah hakekat tauhid, Allah � berfirman
� cK�!�+ �>�*�� �F�G������* �]�� �I � �(� �cQ����L cf���� �S��������/��# �>�*�� ����0�� � ������ �M��5 �����# yang artinya “barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya,
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan siapapun dalam beribadah kepada Rabbnya” (Qs. Al-
Kahfi: 18/110). Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsir ayat ini “dan
ini adalah dua rukun diterimanya sebuah amal ibadah; yakni, hendaklah
mengikhlaskan niatnya kepada Allah � semata, serta meneladani
tuntunan syariat yang diajarkan oleh Rasulullah �”.19
Hendaknya kita
selalu memperhatikan dua syarat mutlak ini dalam setiap penghambaan
diri kita kepada Allah melalui semua bentuk ibadah.
5) Meningkatkan takwa kepada Allah �
Hikmah agung disyariatkannya puasa adalah menggapai nilai takwa. Allah
� berfirman “wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa” (Qs. Al-Baqarah: 2/183). Ibnu Katsir rahimahullah berkata
dalam tafsir ayat ini “karena di dalam puasa terdapat pensucian jasmani,
dan dapat mempersempit ruang gerak godaan setan”.20
Kita patut
menyadari bahwa sesungguhnya Allah � menguji setiap hamba-Nya di
sepanjang hayat kita terlebih di bulan semulia Ramadhan. Karenanya,
banyak amalan bulan Ramadhan yang mendapatkan ganjaran besar
berupa maghfirah (ampunan) terhadap dosa-dosa sebelum Ramadhan
bilamana dilakukan dengan dasar dan dorongan iman serta mengharap
19
. Al-Mishbah Al-Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir hal. 818
20 . Al-Mishbah Al-Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir hal. 130
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 41
K ���Q��� �>-/��� ���� �5�+ >/-��� ���� �5�+ >/-��� >-/�� -(�A �>���A �( ���� �5�+ >/-�� ���� �5�+ >-/���
Yakni dengan dua kali takbir, namun boleh dengan mengulangi takbir
yang pertama sebanyak tiga kali, namun yang masyhur dari Ibnu
Mas`ud � adalah bahwa dengan dua kali takbir.98
Terdapat dua macam takbir yang disyariatkan untuk dikumandangkan
Pertama: Takbir Mutlak
Yaitu takbir yang disyari'atkan untuk dilantunkan pada setiap saat di
sepanjang malam dan siang hingga pelaksanaan shalat Ied tiba.
Kedua: Takbir Muqayyad
Yakni takbir yang disyariatkan untuk dilakukan di setiap usai shalat
fardhu berjama`ah. Bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, waktu
takbir muqayyad ini dimulai sejak fajar hari Arafah hingga tiba waktu
shalat ashar pada hari Tasyriq yang terakhir (ketiga). Sedangkan bagi
mereka yang tengah melaksanakan ibadah haji, maka waktunya di
mulai semenjak usai shalat zhuhur hari qurban (10 Dzul Hijjah) hingga
tiba waktu shalat ashar pada hari Tasyriq yang terakhir.
5. Memperbanyak sedekah
Sesungguhnya anjuran bersedekah berlaku di setiap waktu. Namun,
anjuran ini semakin ditekankan pada saat-saat mulia termasuk pada bulan
Dzul Hijjah. Allah � berfirman
� ���j���+ ��� ����.�N �(� )�-/ �(� �>��# )o����* -( )9����� � �'�s�� M�+ �S����; ��� 3 5��1 ��;�<�� �-��� ��� 0�.:�+ ��� 1��d ����7-� �M� ����-g�� 3 � �M ��#��Y���� )�
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari (harta) yang
telah Kami limpahkan kepada kalian sebelum tiba suatu hari yang tidak
ada padanya perniagaan, tidak pula ada persahabatan yang akrab serta
tidak ada pula syafa`at. Dan orang-orang yang kafir mereka itulah yang
98
. Riwayat dua kali takbir dibawakan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Abdullah bin Mas`ud � dengan sanad
yang shahih, dan riwayat tiga kali takbir dibawakan oleh Al-Baihaqi dari Ikrimah dan Ibnu Abbas
� dengan sanad yang shahih pula. Lihat Irwa' Al-Ghalil oleh Syaikh Al-Albani jilid 3 hal. 125-126.
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 40 www.pesantrenalirsyad.org
“Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan
ibadah nafilah (sunnah) sehingga Aku mencintainya”.95
4. Bertakbir, bertahmid serta bertahlil memuji Allah �
Ibnu Umar dan Abu Hurairah ��, mereka berdua pergi menuju pasar pada
sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah untuk menggemakan takbir pada
khalayak ramai, lalu orang-orang mengikuti takbir mereka berdua.96
Dahulu Umar �� bertakbir di dalam tenda beliau di Mina sehingga seluruh
orang yang berada di masjid mendengarnya lantas mereka pun bertakbir,
kemudian selanjutnya ikut bertakbir pula orang-orang yang berada di
pasar sehingga Mina (seakan) bergetar dengan semarak alunan gema
takbir. Demikian halnya Ibnu Umar bertakbir di Mina di sepanjang hari-hari
itu dan di setiap usai shalat (fardhu), di atas kasur beliau, di dalam
tendanya, di setiap duduk dan berjalan.97
Sehingga, sangat dianjurkan bagi setiap pria muslim untuk mengeraskan
alunan suara takbir di hari-hari ini. Namun, dengan menghindari takbir
secara bersama-sama sebab Nabi �, para sahabat serta generasi Salaf
Shalih terdahulu tidak melakukannya. Mereka menggemakan takbir
sendiri-sendiri. Dan inilah cara yang disyari'atkan pada setiap dzikir dan
doa, terkecuali bila ada yang belum mengetahuinya, maka boleh dituntun
bacaannya secara bersama-sama dengan tujuan untuk mengajarkan. Dan
apabila mereka telah mengetahuinya, maka masing-masing menggemakan
takbir sendiri-sendiri. Adapun para wanita muslimah, maka mereka tidak
dianjurkan untuk mengeraskan suara pada saat mengucapkan takbir.
Bacaan Takbir
Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas`ud � bertakbir di hari-hari
Tasyriq seraya menggemakan
95
. Shahih, HR. Bukhari no: 6502 dari Abu Hurairah � 96
. Lihat Fathu Al-Bari jilid 2 hal. 589 Pasal Fadhlu Al-Amali Fi Ayyam At-Tasyriq 97
. Lihat Fathu Al-Bari jilid 2 hal. 594 Pasal At-Takbiru Ayyama Mina
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 9
pahala dari-Nya. Ini menunjukkan bahwa hendaklah setiap saat seorang
mukmin meningkatkan kualitas keimanannya kepada Allah �,
menjalankan semua perintah Allah �, menjauhi segala maksiat dan
larangan-Nya, menegakkan amar ma`ruf nahi mungkar dimana pun dia
berada, terlebih lagi tatkala ia berada di bulan indah, seindah Ramadhan.
6) Menjaga shiyam (puasa) dari segala hal yang merusak arti penting
ibadah Ramadhan
Sepatutnya setiap dari kita menjaga diri dari segala perbuatan dosa,
menghindari kata-kata dan perbuatan kotor yang tercela, menjauhi
teriakan-teriakan atau persengketaan, ucapan dusta dan lain sebagainya.
Rasulullah � bersabda >�*����N� >������H �t�K�� �M�+ � �# )�����! �>-/�� �Z���/��# �>�* �S�������� ���j%�� �P����; �t�K�� �3�� ���� “barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan amalannya, maka
Allah � tidak membutuhkan darinya (puasa) saat dia meninggalkan
makanan dan minumannya”.21
Bahkan, selayaknya dia mempertajam
kesabaran, sekalipun ada yang mencercanya. Dalam sebuah hadits qudsi
Rasulullah � bersabda “Allah � berfirman “… apabila salah seorang di
antara kalian tengah berpuasa, maka janganlah ia berbuat kotor, atau
berteriak-teriak. Dan bila seseorang mencela atau memeranginya
hendaklah ia berkata “sesunggunya aku sedang berpuasa”….”.22
7) Menjalankan puasa dan menjaga stabilitas pelaksanaan shalat fardhu
dan tarawih
Di antara yang sangat disayangkan dari sebagian kaum muslimin, adalah
tatkala mereka melalaikan adab-adab di bulan Ramadhan. Di antara
mereka, banyak yang meninggalkan puasa tanpa sebab yang dibenarkan
dalam syariat Islam. Mereka makan dan minum di hadapan khalayak ramai
tanpa rasa malu sedikitpun. Atau meninggalkan shalat padahal dirinya
tengah berpuasa, seakan-akan puasa hanyalah formalitas yang mengiringi
21
. Shahih, HR. Bukhari no: 1903, Abu Daud no: 2362, Tirmidzi no: 707, semuanya dari Abu Hurairah � 22
. Shahih, HR. Bukhari no: 1904, Muslim no: 2697, keduanya Abu Hurairah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 10 www.pesantrenalirsyad.org
rutinitas harian Ramadhan sekalipun tanpa menunaikan shalat fardhu.
Sebagian yang lain lagi, mengalih-fungsikan malam-malam bulan
Ramadhan justru untuk melakukan perbuatan dosa dan sia-sia ketika kaum
muslimin pada umumnya tengah mendekatkan diri kepada Allah � dengan
menjalankan shalat tarawih. Padahal Rasulullah � bersabda
�>���:�@ ���� �9-K�0��' ��� >�� ���. E �c*��4�, �!�� �c:� �����A �M������� �9��L ���� “barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan dasar keimanan dan
mengharap pahala dari Allah �, maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu”.23
Dalam hadits yang lain beliau � juga bersabda
�>���:�@ ���� �9-K�0��' ��� >�� ���. E �c*��4�, �!�� �c:� �����A �M������� �9��; ���� “barangsiapa beribadah qiyamul lail (shalat tarawih) dengan dasar
keimanan dan mengharap pahala dari Allah �, maka akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu”.24
Hendaklah seorang mukmin memanfaatkan
waktunya di bulan Ramadhan untuk beribadah, agar kelak dia dapat
menuai kebahagiaan dan buah manisnya di kehidupan akhirat.
8) Memperbanyak membaca Al-Qur`an
Ibnu Abbas � berkata “… Malaikat Jibril menemui Rasulullah � di setiap
malam sepanjang bulan Ramadhan hingga ia berakhir, dan Rasulullah �
memaparkan bacaan Al-Quran kepada Jibril”.25
Kecintaan terhadap ayat-
ayat Al-Qur’an akan melahirkan keimanan yang kokoh di dalam jiwa. Al-
Qur’an akan menjadi syafa`at kebaikan bagi pembacanya, Rasulullah �
bersabda �>�*��Q�L� �" �c� ����.�N ��������0��� �9 ����� �'�s�� >-:m�# �Md�� 0��� � �����;�� , artinya “bacalah Al-Qur’an,
sesungguhnya ia menjadi syafa`at bagi yang membacanya pada hari
kiamat”.26
23
. Shahih, HR. Bukhari 1901, Muslim no: 1778 dari Abu Hurairah � 24
. Shahih, HR. Bukhari no: 2009, Muslim no: 1776 dari Abu Hurairah � 25
. Shahih, HR. Bukhari no: 6 (dengan lafadz “… dan mempelajari Al-Qur’an bersamanya”), dan no:
1902 26
. Shahih, HR. Muslim no: 1871 dari Abu Umamah Al-Bahili �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 39
"Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, melainkan
Allah � akan menjauhkan wajahnya dari neraka selama tujuh puluh
tahun” (yakni jarak tempuh perjalanan selama tujuh puluh tahun
disebabkan puasanya).90
Adapun pada tanggal 10 Dzul Hijjah, maka
terdapat kekhususan larangan puasa pada hari tersebut.91
Terkhusus tentang shaum hari Arafah, sebagian isteri Nabi � bersaksi
menyampaikan bahwa sesungguhnya Rasulullah � berpuasa pada hari
kesembilan bulan Dzul Hijjah, dan pada hari `Asyura serta pada tiga hari
(putih) di setiap bulan.92
Shaum pada hari Arafah memiliki keistimewaan
yang luar biasa. Rasulullah � bersabda
l �K����* �,-�� ���1-4��� >�/ �����; �,-�� ���1-4�� ���.�Y � �M�+ �>-/�� =�/�� u �4�, �!�+ ���#���� �9 ����� 9��� �L
“Aku berharap kepada Allah � agar shaum pada hari Arafah
menghapuskan (dosa-dosa) selama satu tahun lalu dan satu tahun
berikutnya”.93
Karenanya Imam An-Nawawi membawakan hadits ini dalam
judul “Anjuran shaum pada hari Arafah”.94
3. Menjaga pelaksanaan shalat lima waktu dan meningkatkan shalat
Nafilah
Sebab semua amalan nafilah termasuk shalat-shalat nafilah merupakan
salah satu ibadah yang sangat mulia di sisi Allah �. Dalam hadits qudsi
Allah � berfirman
>-� �! + =-,�! S�#���-�1���* - ���A C-��0��,��� U�K���� P��%��� ����
90
. Shahih, HR. Bukhari no: 2840 Muslim no: 2704 keduanya dari Abu Sa`id Al-Khudri � dan lafazh
hadits ini adalah riwayat Muslim 91
. Shahih, HR. Bukhari no: 1993 dari Abu Hurairah � dan Muslim no: 2666 dan lainnya dari beberapa
sahabat Nabi � 92
. Shahih, HR. Abu Daud no: 2437 93
. Shahih, HR. Muslim no: 2738 dari Abu Qatadah Al-Anshari � 94
. Lihat Syarah Imam An-Nawawi terhadap Shahih Muslim Jilid 4 Juz 7 hal. 290
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 38 www.pesantrenalirsyad.org
tidak ada balasan setimpal baginya selain surga”.86
Ibnu Rajab berkata
“Setelah Allah � menyematkan pada kalbu setiap mukmin kerinduan yang
mendalam untuk menyaksikan albaitul haram (rumah-Nya yang suci), dan
ternyata tidak setiap orang mampu untuk melakukannya di setiap tahun,
maka Allah � mewajibkan ibadah haji bagi hamba yang mampu satu kali
selama hidupnya. Kemudian Allah � menjadikan musim kebaikan pada
sepuluh hari pertama (bulan Dzul Hijjah) yang dapat diraih oleh para
pelaksana ibadah haji maupun orang-orang yang tidak
melaksanakannya”.87
2. Melakukan shaum sesuai kemampuan, terutama pada hari Arafah (9
Dzul Hijjah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji 88
Shaum merupakan ibadah yang sangat istimewa di sisi Allah �. Allah �
menjanjikan balasan yang tak terhingga terhadap shaum dan hanya Allah
sajalah yang melipat gandakannya. Allah � berfirman dalam sebuah hadits
qudsi
�>�* U�%���+ ��:�+� �� >-:�m�# �9 ��-X�� -(�A >�� �9�Gd ���*� �S���� jS 5
“Semua amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali shaum.
Sesungguhnya shaum adalah milik-Ku dan Aku Yang akan
membalasnya”.89
Demikian pula Rasulullah � bersabda
��������? ���-1�� ���� >�� ��� �9 �������� �8���7�* >-/�� �K����* -(�A �>-/�� �S����? �# �c� ����� 9� X�� OK���� ���� ����c.����
86
. Shahih, HR. Bukhari no: 1773 dan Muslim no: 3276 keduanya dari Abu Hurairah � 87
. Lihat dalam kitab Lathaifu Al-Ma’arif oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hambali jilid 1 hal. 295 Pasal: Fadhlu
`Asyri Dzil Hijjah `Ala Ghayrihi min A`syari Asy-Syuhur 88
. Karena Rasulullah � tidak puasa pada hari itu tatkala beliau melakukan ibadah haji, sebagaimana
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari no: 1988 dan Muslim no: 2627 keduanya dari Ummu Al-
Fadhl bintu Al-Harits � 89
. Shahih, HR. Bukhari no: 5927 dan Muslim no: 2701 keduanya dari Abu Hurairah �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 11
9) Meningkatkan kedermawanan dalam bersedekah
Dan demikian pula keteladanan Nabi kita Muhammad � dalam bersedekah
di bulan mulia ini. Ibnu Abbas � berkata “Rasulullah � adalah seorang
yang paling dermawan, kedermawanan yang paling hebat pada diri beliau
adalah di bulan Ramadhan pada saat Malaikat Jibril menemuinya. Jibril
mendatanginya di setiap malam untuk mengajarkannya Al-Qur`an. Dan
sungguh (saat itu) Rasulullah � lebih dermawan daripada angin lepas yang
berhembus”.27
Beliau � melakukannya seakan tidak mengkhawatirkan
kefakiran pada dirinya sendiri. Karena beliau � meyakini janji Allah � yang
terungkap dalam sebuah sabdanya OP��� ���� )��;�K�L OD�X�0��: ��� artinya “tidak akan
berkurang harta seseorang dengan bersedekah”.28
Berbagi kebaikan
dengan fakir miskin yang selalu menanti uluran tangan. Dengan gemar
bersedekah diharapkan kita dapat mengasah kepekaan serta mengikis
kekikiran. Agar terwujud rasa syukur kepada Allah �, dan tercipta rasa
suka dan bahagia bersama mereka kaum papa yang membutuhkan. Di sisi
lain, kita dapat pula meraih pahala besar dengan memberikan ifthar
(makanan berbuka puasa) bagi orang-orang yang berpuasa. Rasulullah �
bersabda
���� �� ����E �l�� ���+ S�v�� >�� �M��5 �c��[��L ��-h�#�cw���N �3�[�-X�� �� ���+ ���� x 0��1��� �( >-:�+ “Barangsiapa memberikan ifthar bagi seorang yang berpuasa, maka dia
akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut
tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun”.29
10) Melakukan i`tikaf dan menanti lailatul qadar
Rasulullah � senantiasa menjalankan i`tikaf di sepuluh malam terakhir
bulan Ramadhan sampai beliau � meninggal dunia.30
Yaitu berada di
27
. Shahih, HR. Bukhari no: 6 dan 1902 28
. Shahih, HR. Muslim no: 6535 dari Abu Hurairah � 29
. Shahih, HR. Tirmidzi no: 807 dan Ibnu Majah no: 1746 dari Zaid bin Khalid Al-Juhani � 30
. Shahih, HR. Bukhari no: 2025 dan 2026 dari Abdullah bin Umar �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 12 www.pesantrenalirsyad.org
dalam masjid sepanjang masa i`tikaf, mendekatkan diri kepada Allah �
dengan ibadah.31
Aisyah � bertutur mengatakan “apabila telah tiba
sepuluh malam terakhir Ramadhan, maka Rasulullah � mengencangkan
ikatan sarungnya, mengidupkan malamnya serta membangunkan
keluarganya (untuk beribadah)”.32
Berharap menjumpai suatu malam
istimewa yang lebih baik daripada seribu bulan.33
Rasulullah � bersabda
“carilah lailatul qadar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan”.34
Bersungguhlah pada malam-malam itu dengan apapun yang
dicintai Allah �. Rasulullah � juga bersabda “...dan barangsiapa
melakukan qiyamul lail di malam lailatul qadar dengan dasar keimanan
dan mengaharap pahala dari Allah �, maka akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu”.35
11) Memperbanyak doa
Rasulullah � bersabda: )kf�e -X�� F �����G ��l�K������ �K������� F����G : jG�� �' �( OJ������G ���#��4 ���� F ���G � �3�[�
"Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya; doa kebaikan orang tua bagi
anaknya, doa seorang yang bepuasa dan doa seorang musafir (dalam
perjalan)".36
Rasulullah � juga bersabda37
yang artinya "Tidaklah seorang
muslim berdoa kepada Allah � dengan sebuah doa yang bukan
permohonan dosa atau pemutusan ikatan keluarga di dalamnya,
31
. Lihat Fathu Al-Bari juz: 4 hal: 344 32
. Shahih, HR. Bukhari no: 2024, Muslim no: 2779 33
. Sebagaimana yang Allah � jelaskan dalam surat Al-Qadar: 97/1-5. Lihat HR. Bukhari no: 1901 dari
Abu Hurairah � 34
. Shahih, HR. Bukhari no: 2017 dari Aisyah � 35
. Shahih, HR. Bukhari no: 2014, dan Muslim no: 1779 dari Abu Hurairah �
36 . Hasan, HR. Abu Al-Hasan bin Mahrawaih. Lihat Shahih Al-Jami` no: 3032 dan 3033 dari Anas bin
Malik �. Disebutkan pula dalam riwayat yang lain, “Doa keburukan orang tua terhadap anaknya” No :
3031 37
. Shahih, Lihat Shahih Sunan Tirmidzi 3604 dari Abu Sa`id Al-Khudri �, dishahihkan oleh Al-Hakim
dalam Al-Mustadrak no: 1816 dan Al-Albani dalam Syarah Al-`Aqidah Ath-Thahawiyah hal. 462
footnote no: 656
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 37
AMALAN YANG DIANJURKAN UNTUK DILAKUKAN DI
BULAN MULIA DZUL HIJJAH
Sebelum memasuki poin-poin amalan-amalan bulan mulia ini, mari kita
mengingat bersama sabda Nabi kita tercinta Muhammad �
u�� �X � �>�, �� �!�� ���� OJ��Q�.��: �2 -Mm�# ��2� ���� �!�� �J��Q�.��1�� � �� �-�����'� ��3 5�� ���G �� ����T��� � �� /����#�� �l�G����� ���� ���I�� ���� ����* �'������ �����y �� �M�+� �3 Y�'������� �� �, �4�� �M�+ �2� �� /�?� �3 Y
“Berbuat baiklah di sepanjang masa kalian. Bersiap dan sambutlah
hembusan rahmat kasih sayang Allah �. Sesungguhnya Allah � memiliki
hembusan-hembusan pada rahmat dan kasih-Nya, yang akan diraih oleh
para hamba yang dikehendaki-Nya. Dan memohonlah kepada Allah �
agar menutup aurat (keburukan) kalian dan menentramkan kalian dari
rasa takut dan kecemasan”.84
Abu Utsman An-Nahdi berkata “Kaum salaf adalah orang-orang yang
mengagungkan tiga macam bilangan sepuluh hari; sepuluh hari terakhir
bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, dan sepuluh hari
pertama bulan Muharram”.85
Adapun amalan-amalan shalih yang disyariatkan dan sangat dianjurkan
untuk dilakukan di bulan mulia Dzul Hijjah adalah sebagai berikut :
1. Menunaikan ibadah haji dan umroh
��� �-1�&��� -(�A )���%�� >�� �Z���� � � ��� ����� jz�Q���� ��� ���1 �����* � ���� )F���-.�5 F�� �� ���� =���A F�� �� �
Nabi � bersabda “Satu umrah kepada umrah berikutnya merupakan
penghapus dosa yang dilakukan di antara keduanya. Dan haji yang mabrur
84
. Hasan, HR. Ath-Thabrani dalam “Al-Kabir” no: 720 dari Anas bin Malik �. Hadits ini dinilai “Hasan”
oleh Syaikh Al-Albani dengan beberapa sanad lain yang mendukung dan menguatkannya. 85
. Lihat dalam kitab Lathaifu Al-Ma’arif oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hambali jilid 1 hal. 36 Pasal: Afdhalu
At-Tathawwu` bish-shiyam
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 36 www.pesantrenalirsyad.org
DENGAN APAKAH KITA MENYAMBUT
SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZUL HIJJAH ?
Selayaknya bagi setiap hamba muslim untuk menyambut musim bahagia
yang sarat kemuliaan ini dengan bertaubat kepada Allah � dan
menjauhkan diri dari dosa dan maksiat. Agar Allah � memberikan
kemudahan untuk beramal shalih dengan taufiq-Nya. Allah � berfirman
*� '� �M� Q�/�. �' �3 Y-/���� �M� 1���y ���� ���j���+ c������� �>-/�� =���A ��
“Dan bertaubatlah kalian kepada Allah � wahai kaum mukminin
seluruhnya semoga kalian mendapatkan keberuntungan”. (QS. An-Nur:
24/31)
��� �3 Y�*�� ���� OF���.�W�� =���A �� �����?� ����0-, ��/�� �J-K�� + \��� �"�� J�����-4�� ��� ����� O�-1
“Dan bersegeralah menuju ampunan dari Rabb kalian, serta menuju surga
yang luasnya adalah lapisan langit dan bumi yang telah dipersiapkan
untuk kaum yang bertakwa” (QS. Ali `Imran: 3/133).
Selain bertaubat, hendaknya ia bertekad kuat, bersemangat serta
bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah �,
beramal shalih guna meraih kebahagiaan di musim yang penuh kemuliaan
ini. Allah � berfirman
�K����1�� ��1��# � K����� ����7-��� ����1 �4�Q ���� �o���� �>-/�� -M�A � ��1�/ �� ? �3 �-�1���
“Dan mereka yang bersungguh-sungguh dalam (menggapai ridha) Kami,
maka sungguh akan Kami tunjukkan kepadanya jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah � bersama orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-
`Ankabut: 29/69).
�c������ �c��E�� ��1��:� � �K��� �J��� ����T��� �# �M� �����4 � �� :��5 �3 �-�:�A ◌ ����� �N�� ��1�� �� :��5�
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam
menjalankan amal kebaikan dan mereka berdoa dengan rasa harap lagi
cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` (tunduk) kepada
Kami” (QS. Al-Anbiya: 21/90).
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 13
melainkan Allah � akan memberinya satu di antara tiga perkara; 1) boleh
jadi Allah � segera mengabulkan doa tersebut di dunia, 2) atau
menyimpan sebagai tabungan baginya di akhirat, 3) atau
menyelamatkannya dari kejelekan yang setara dengan doa yang
dipanjatkannya". Para sahabat berkata "jika demikian, kami akan
memperbanyak (doa)". Rasulullah � menjawab "Allah � lebih banyak”.38
Ibnu Katsir rahimahullah berkata "yang dimaksud adalah bahwa Allah �
tidak akan menyia-nyiakan doa seseorang, dan Allah � tidak disibukkan
dengan sesuatu apapun, Dia � Maha mendengar doa. Dalam hal ini
terdapat anjuran (memperbanyak) berdoa karena tidak satupun yang
luput dari-Nya �".39
Apalagi, pada saat kita tengah mendekatkan diri
kepada Allah � melalui ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sehingga Ibnu
Katsir rahimahullah berkata "disisipkannya ayat ini40
di tengah-tengah
penjelasan hukum-hukum shiyam merupakan petunjuk sekaligus motivator
untuk (banyak) berdoa pada saat menyelesaikan bilangan puasa, bahkan
pada setiap moment berbuka puasa sebagaimana hadits di atas”.
Hendaknya kita mengambil kesempatan yang istimewa ini dengan
memperbanyak doa bagi kebaikan kita di dunia dan akhirat.
12) Membersihkan jiwa dan raga dari segala bentuk keharaman
Memastikan makanan, minuman dan pakaian kita bersih dari noda riba,
uang sogok, hadaya `ummal, dan apapun yang tidak diridhai Allah �.
Demikian pula infaq, zakat serta perbelanjaan yang kita sedekahkan
hendaknya hanyalah bersumber dari pendapatan yang halal. Sebab,
manalah mungkin doa akan dikabulkan dari seseorang yang masih belum
suci dari keharaman??! Ada seseorang yang memanjatkan doa tanpa
38
. Ath-Thibi berkata "yakni Allah � lebih banyak (lagi) mengabulkan". Lihat Tuhfah Al-Ahwadzi 10/25
39 . Lihat Tafsir Al-Qur`an Al-`Azhim 1/286
40 . "Dan apabila hamba-Ku bertanya kepada engkau (wahai Muhammad �) tentang Aku, maka
(sampaikanlah) sesungguhnya Aku dekat, Aku menjawab permohonan doa yang dipanjatkan kepada-
Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu
mendapatkan petunjuk" Qs. Al-Baqarah: 2/186
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 14 www.pesantrenalirsyad.org
mempedulikan kesucian jiwa raganya, lantas Rasulullah � bersabda “…
Namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan
diberi dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?!!”41
13) Mengisi waktu dengan ketaatan kepada Allah � dan berupaya
istiqamah di jalan-Nya
Betapa mudah kata “istiqamah” diucapkan, namun… betapa besar
perjuangan yang dibutuhkan untuk dapat merealisasikan makna istiqamah
di jalan-Nya �. Hal ini tentu saja memerlukan ketabahan, pengorbanan
serta yang paling utama adalah taufiq Allah �. Terlebih lagi kita hidup di
era global yang ramai “fitnah”. Dalam hal ini Rasulullah � memberikan
keteladanan sebuah doa. Di dalam banyak kesempatannya beliau �
memanjatkan
�8�1���G =�/�� � ���/��; �D����e �C�� / 0��� �u�/�0 � ��� “Wahai (Allah �) Yang Maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku
di atas agama-Mu”.42
�8�1���G =�/�� � ���/��; �D����e -3 �-/�� “Ya Allah �…, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu”.
43
Semoga Allah � melimpahkan taufik-Nya kepada kita, memudahkan setiap
langkah kita dalam menggapai ridha-Nya, amin..
Seorang anak akan tumbuh sesuai dengan yang ditanamkan oleh kedua
orang tuanya semenjak masih belia, maka bimbinglah ia untuk dekat
dengan Allah melalui ibadah shiyam
41
. Shahih, HR. Muslim no: 2343 dari Abu Hurairah � 42
. Shahih, HR. Tirmidzi no: 2140 dari Anas bin Malik � 43
. Shahih, HR. Ibnu Majah no: 3834 dari Anas bin Malik �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 35
istimewa dengan keberadaan malam lailatul qadar. Sementara hari-
hari sepuluh awal bulan Dzul Hijjah menjadi lebih istimewa dengan
keberadaan hari-hari mulia seperti hari Nahr (kurban), hari Arafah dan
hari Tarwiyah.”.83
Wallahu A`lam
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang
yang saleh. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat
sabar. Dan tatkala anak itu baru saja mulai beranjak dewasa berada bersama
Ibrahim, Ibrahim berkata kepadanya : "wahai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu !?"
Isma`il menjawab: "wahai Ayahandaku, lakukanlah apa yang diperintahkan oleh
Allah � kepada engkau; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Disaat keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan
anaknya diatas pelipis(nya). (QS. Ash-Shafat: 37/100-103)
Dalam tafsir Al-Qurthubi dan Al-Baghawi disebutkan riwayat Ibnu Abbas, beliau
berkata :
Ibrahim dan Isma'il … keduanya taat, tunduk patuh terhadap perintah Allah � Ingatlah, renungkanlah kisah itu… ketika keduanya akan melaksanakan perintah
Allah � dengan tulus dan tabah, Isma`il berkata :
“Wahai Ayahku, kencangkanlah ikatanku agar aku tak lagi bergerak”
“Wahai Ayahku, singsingkanlah baju engkau agar darahku tidak mengotori bajumu
maka akan berkurang pahalaku, atau jika nanti Bunda melihat bercak darah itu
niscaya beliau akan bersedih”
“Dan tajamkanlah pisau Ayah serta percepatlah gerakan pisau itu di leherku agar
terasa lebih ringan karena sungguh kematian itu amat dahsyat”
“Wahai Ayah, apabila engkau telah kembali maka sampaikan salam kasihku kepada
Bunda, dan apabila bajuku ini Ayah pandang baik untuk dibawa pulang maka
lakukanlah”
Saat itu, dengan penuh haru Ibrahim � berkata : “Wahai anakku, sungguh engkau adalah anak yang sangat membantu dalam
menjalankan perintah Allah”
83
. Lihat Zaadu Al- Ma’ad oleh Ibnu Al-Qayyim jilid 1 hal. 57
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 34 www.pesantrenalirsyad.org
6. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah juga terdapat hari Nahr
yakni hari penyembelihan kurban
Tentang keagungan hari Nahr Rasulullah � bertutur mengatakan
���0��� �9 ����� -3 e ��� �Q-1�� 9 ����� =�������'� �]�������' �2� �K�1�� �9�-�� �"� �3�g���+ � BM�A
“Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah � ialah hari Nahr,
kemudian hari Al-Qirr”.81
Hari Al-Qirr artinya hari menetap yakni pada
tanggal 11 Dzul Hijjah pada saat jama`ah haji menetap di Mina.
7. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah berkumpul pilar ibadah
yang utama
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata “Nampaknya, sebab yang menjadikan
sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah istimewa adalah karena
padanya terkumpul pilar-pilar ibadah yang utama, yaitu: shalat, puasa,
sedekah dan haji, yang (semua) ini tidak terdapat pada hari-hari yang
lain”.82
8. Sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah memiliki keistimewaan
sebagaimana halnya sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan
Bilamana seseorang bertanya, “manakah yang lebih afdhal (utama);
sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ataukah sepuluh hari pertama
bulan Dzul Hijjah?”, maka sesungguhnya Imam Ibnu Al-Qayyim pernah
menjelaskan dan berkata “Maka yang benar ialah, bahwa malam-
malam sepuluh hari terakhir bulan Ramdhan lebih afdhal dan utama
dari malam-malam sepuluh hari Dzul Hijjah. Dan hari-hari sepuluh awal
bulan Dzul Hijjah lebih afdhal lagi utama daripada hari-hari sepuluh
terakhir bulan Ramadhan …. yang menguatkan hal ini ialah, bahwa
malam-malam sepuluh hari terakhir bulan Ramdhan menjadi lebih
81
. Shahih, HR. Abu Dud no: 1765 dari Abdullah bin Qurth � 82
. Lihat Fathu Al-Bari oleh Ibnu Hajar jilid 2 hal. 593
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 15
PANDUAN PRAKTIS SHIYAM (PUASA) RAMADHAN
A. Definisi
Shiyam dalam bahasa arab berarti menahan. Adapun secara istilah
bermakna “menahan diri dari makan, minum, jima` (bergaul dengan isteri),
serta hal-hal lain yang membatalkan puasa dalam rangka beribadah
kepada-Nya � dan menggapai ridha-Nya �, dimulai sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari”.
B. Syariat Shiyam
Shiyam adalah ibadah yang telah Allah � tetapkan kepada umat
Muhammad � sebagaimana Allah � telah menetapkannya kepada umat-
umat sebelum beliau �. Allah � berfirman
� 0-�,��' �3 Y-/���� �3 Y�/����; ���� ����7-�� =�/�� �u�, 5 ����5 9����X�� 3 Y���/�� �u�, 5 �� 1��d ����7-�� ���j���+ ��� �M “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalianberpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian
bertakwa”. (Qs. Al-Baqarah: 2/183). Syariat shiyam bagi umat Muhammad
� diturunkan pada tahun kedua Hijriyah.
C. Beberapa Keutamaan Shyiam
1. Shiyam merupakan salah satu rukun Islam yang agung. Rasulullah �
bersabda “Islam didirikan di atas lima pilar. Bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah � dan bahwa
Muhammad � adalah utusan Allah �, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan serta
melaksanakan haji”.44
44
. Shahih, HR. Muslim no: 111 dari Abdullah bin `Umar �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 16 www.pesantrenalirsyad.org
2. Pahala shiyam berlipat ganda dan hanya Allah � Yang menghitung
serta membalasnya. Rasulullah � bersabda: Allah � berfirman
“Setiap amal anak cucu Adam adalah baginya, kecuali puasa.
Sesungguhnya puasa adalah bagi-Ku. Dan Aku-lah Yang akan
menentukan balasannya…”.45
3. Dan terdapat dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa. Rasulullah
� bersabda “… Terdapat dua kebahagiaan bagi seorang yang
berpuasa. Kebahagiaan pada saat ia berbuka. Dan kebahagiaan
pada saat berjumpa dengan Allah � (di akhirat kelak)…”46
4. Shiyam berperan mengendalikan rayuan nafsu syahwat. Rasulullah
� bersabda “wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian
telah mampu untuk beristeri, maka hendaklah ia menikah. Karena
sesungguhnya yang demikian dapat lebih menundukkan pandangan
dan lebih menjaga kehormatan. Dan barangsiapa yang belum
mampu menikah, maka hendaklah ia berpuasa. Karena
sesungguhnya puasa dapat menjadi pengekang (hawa nafsu)
baginya”.47
5. Allah � menjanjikan ampunan dan pahala agung bagi hamba-Nya
yang berpuasa. Sebagaimana yang Allah � firmankan dalam Al-
Qur’an. (Qs. Al-Ahzab: 33/35)
6. Shiyam dapat menghantarkan pelakunya ke dalam surga. Suatu hari
Abu Umamah � berkata “Duhai Rasulullah �, tunjukkanlah
kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan diriku ke dalam
45
. Shahih, HR. Bukhari no: 5927 dari Abu Hurairah � 46
. Shahih, HR. Muslim no: 2700 dan 2701 dari Abu Hurairah � 47
. Shahih, HR. Bukhari no: 5066, Muslim no: 3384 dan 3386 dari Abdullah bin Mas`ud �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 33
bersifat umum, termasuk shalat, sedekah, puasa, berzikir, membaca Al-
Qur’an, berbuat baik kepada orang tua dan sebagainya.78
4. Sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah merupakan sebaik-baik hari di
dunia ini
Rasulullah � bersabda
" S���#�+ �� �I����� �9�-��+ �����: jK�� �9�-��+ | ��-& �Q��� U�@ �� �I�� � �1����� | � �# B� � /��v�� �(� : �P��; }�2� �S�����? �# -� � /��v�� �(� :�S���;" �C���j�,���* >�� ��� ���. � )S ��� -(�A �2� �S�����?
“Sebaik-baik hari di dunia ialah hari-hari sepuluh (yakni sepuluh hari
pertama dalam bulan Dzul Hijjah). Ditanyakan kepada Rasulullah “tidak
pula sama baiknya dengan (jihad) di jalan Allah?”. Beliau � menjawab
“tidak pula sama dengan (jihad) di jalan Allah melainkan seorang pria
yang wajahnya penuh dengan debu tanah”.79
5. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah terdapat hari Arafah
yang agung
Tentang keagungan hari Arafah Rasulullah � bersabda
���# -S��� -%�� 2� �V�,�� �� �M�+ ���� ��v �5�+ O9 ����� ���� ��� " �> -1�� ���� c�K���� 3���* ����� �� -3 e � : �K���� >-:�A � ����#���� �9 ����� ���� ���
" } � �( y�� �G����+ ��� : P�� 0�����# ���Y�[ �f�����
“Tiada hari yang padanya Allah � lebih banyak membebaskan para
hamba dari api neraka melebihi hari Arafah. Sesungguhnya Allah �
mendekat kemudian membanggakan mereka di hadapan para Malaikat
seraya berfirman “Apakah yang diinginkan oleh mereka?”.80
78
. Lihat keterangan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Syarhu Riyadhi Ash-Shalihin jilid 3
hal. 267 79
. Shahih, HR. Al-Bazzar, Abu Ya`la dan Ibnu Hibban dari Jabir �. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani,
lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no: 1150 dan Al-Jami` Ash-Shahih no: 1133. 80
. Shahih, HR. Muslim no: 3275 dari Aisyah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 32 www.pesantrenalirsyad.org
sesungguhnya hal tersebut merupakan tafsir Ibnu Abbas, Ibnu Az-
Zubair, Mujahid, dan selain mereka di antara para ulama ahli tafsir.75
3. Amal shalih yang dilakukan di sepanjang sepuluh hari bulan Dzul
Hijjah lebih dicintai oleh Allah � daripada di waktu-waktu selainnya
Rasulullah � mengabarkan hal ini dalam sabda beliau �
��� � �� ���; . ( �� �I����� �9�-�+ �1����� ) �9�-� �"� �l�7�� ���� �2� =���A ju�!�+ ��� ����# R���-X�� S������� O9�-�+ ���� �(� � �2� �P���?�� ��� : �� �&���2� �S�����? �# G��� �&��� �(� : P��; } 2� �S�����? �# G�� �8��@ ���� �o ������� �3�/��# �>������ �> �4�.��1�* ����� )S ��� -(�A O� � �I�*
“Tidak ada hari-hari yang pada waktu itu amal shalih lebih dicintai oleh
Allah � melebihi sepuluh hari pertama (di bulan Dzul Hijjah).” Para
sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah
(melebihi keutamaannya)?” Beliau � melanjutkan, “Tidak pula jihad di
jalan Allah (melebihi keutamaannya), kecuali seorang yang keluar
(berjihad di jalan Allah) dengan jiwa raga dan hartanya kemudian ia
tidak kembali dengan semua itu sedikitpun”.76
Para ulama menjelaskan kandungan makna hadits di atas, bahwa Allah
� melebihkan keutamaan suatu waktu tertentu di atas waktu lainnya,
dan Dia � mensyariatkan padanya berbagai ibadah serta amal shalih
untuk mendekatkan diri kepada-Nya.77
Hadits di atas menunjukkan
bahwa semua amal shalih yang dilakukan di sepuluh hari pertama bulan
Dzul Hijjah lebih Allah � cintai daripada apabila amal shalih tersebut
dilakukan di selain bulan Dzul Hijjah, sehingga menjadi lebih afdhal
serta dijanjikan pahala yang berlipat. Dan amal shalih dalam hadits ini
75
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir jilid 5 hal. 390 76
. Shahih, HR. Bukhari no: 969, dan Abu Daud no: 2438 keduanya dari Ibnu Abbas � 77
. Lihat keterangan Imam Ibnu Rajab Al-Hambali dalam kitab Lathaifu Al-Ma’aarif hal. 19-20
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 17
surga?”. Rasulullah � menjawab “Hendaklah engkau berpuasa.
Tidak ada amalan yang setara dengannya”.48
7. Allah � mengkhususkan sebuah pintu surga hanya bagi hamba-
hamba-Nya � yang berpuasa. Rasulllah � bersabda “Sesungguhnya
di dalam surga terdapat sebuah pintu yang bernama Ar-Rayyan.
Pada hari kiamat kelak orang-orang yang berpuasa akan masuk
melewati pintu tersebut. dan tidak diperkenankan bagi selain
mereka untuk masuk melewatinya. Kemudian diserukan “manakah
orang-orang yang berpuasa?”. Selanjutnya mereka berdiri, dan tidak
diperkenankan bagi selain mereka untuk masuk surga melewatinya.
Manakala mereka telah masuk, maka ditutuplah pintu itu dan tidak
ada seorang pun yang masuk surga melewatinya”.49
8. Shiyam akan memberikan syafa`at bagi pelakunya di hari kiamat
kelak. Rasulullah � bersabda “Puasa dan Al-Qur’an memberi
syafa`at bagi hamba di hari kiamat…”.50
9. Shiyam adalah perisai dari siksa neraka. Rasulullah � bersabda
“puasa adalah perisai dari api neraka sebagaimana perisai salah
seorang dari kalian dalam perang”.51
10. Bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah �
daripada semerbak minyak kesturi.52
48
. Shahih, HR. Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no: 986
dari Abu Umamah Al-Bahili � 49
. Shahih, HR. Bukhari no: 1896, Muslim no: 2703 dari Sahl bin Sa`ad � 50
. Shahih, HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Jami` Ash-Shahih no: 3882 dari
Abdullah bin `Amr bin Al-`Ash � 51
. Shahih, HR. Ibnu Majah no: 1639 dari `Utsman bin Abi Al-`Ash Ats-Tsaqafi � 52
. Shahih, HR. Bukhari no: 1894, Muslim no: 2702 keduanya dari Abu Hurairah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 18 www.pesantrenalirsyad.org
D. Hikmah dan manfaat shiyam
Pastilah semua syariat Allah � sarat hikmah dan manfaat. Dan puasa
memberikan kebaikan jiwa, raga dan sosial antar sesama, di antaranya
adalah:
1. Shiyam meningkatkan ketakwaan.
2. Shiyam mengokohkan sikap muraqabah (selalu merasa diawasi
oleh Allah �) dan amanah menjalankan perintah Allah �.
3. Shiyam menguatkan kesabaran dalam mengekang hawa nafsu
bisikan dan godaan setan.
4. Shiyam membantu dalam menahan amarah dan sikap mudah
memaafkan.
5. Shiyam melahirkan kepekaan terhadap yang membutuhkan,
melatih kelembutan hati serta mengasah kepedulian terhadap
kaum lemah.
6. Shiyam mempertajam ingatan kaum kaya akan limpahan nikmat
Allah � yang belum tentu dimiliki oleh orang lain.
7. Shiyam mengajarkan kedisiplinan dan rasa cinta kasih serta
mengikis kesombongan.
8. Shiyam mendatangkan kesehatan tubuh dan mempersempit jalan
setan.
E. Syarat Wajib Shiyam Ramadhan
• Islam.
• Berakal.
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 31
KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZUL HIJJAH
1. Allah � menjadikannya sebagai hari-hari yang maklum (telah
ditentukan)
Allah � berfirman
� K�� �I���� * OV����� �z�# �S 5 ���� ����'�s�� O������ �S 5 =�/��� c(����� �]� '�s�� �z�Q����* �b�-1�� �# �M�@�+� � � 5�7��� �3 ��� �o�#��1�� �# �>-/�� �3 �?� OJ���� /���� 9�-��+
“Dan serukanlah kepada manusia untuk mengerjakan ibadah haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki maupun
dengan mengendarai unta kurus dan datang dari segenap penjuru nan
jauh * Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan
agar mereka berdzikir menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah
ditentukan”, (QS. Al-Hajj: 22/27-28). Ibnu Abbas, Abu Musa Al-Asy`ari �
dalam tafsir ayat ini bertutur mengatakan “hari-hari yang maklum itu
ialah sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah”.72
Demikian pula Al-
Bukhari membawakan riwayat Ibnu Abbas � ini dalam kitab
shahihnya.73
2. Allah � bersumpah dengan malam-malam sepuluh hari pertama
bulan Dzul Hijjah
Yang demikian ini menunjukkan bahwa hari-hari tersebut memiliki
keistimewaan di sisi-Nya. Allah � berfirman O� �I�� OP������ * �� �&�.���� , artinya
“Demi fajar * Dan demi sepuluh malam”, (QS. Al-Fajr: 89/1-2).
Ath-Thabari berkata “dan yang benar tentang tafsir ayat ini adalah
sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah, sebagaimana kesepakatan
dasar penetapan tafsir tersebut dari para ahli tafsir”.74
Ibnu Katsir
rahimahullah menguatkan ungkapan itu dan menyampaikan bahwa
72
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir jilid 3 hal. 415 73
. Lihat Sahih Al-Bukhari dan Fathu Al-Bari Jilid 2 Hal. 589 74
. Lihat Tafsit Ath-Thabari jilid 12 hal. 561 no: 37072
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 30 www.pesantrenalirsyad.org
kesinambungan amal shalih yang menjadi kesempatan bagi setiap muslim
untuk menggapai kemuliaan di sisi Allah �.
Dan ternyata tidak hanya ini saja, ada pula haji dengan beragam
manasiknya, ada ibadah umrah, shaum hari arafah bagi selain pelaksana
ibadah haji dan shaum hari `asyura. Demikian pula zakat wajib, anjuran
berinfaq, bersedekah dan berbagi kedermawanan, menegakkan amar
ma`ruf nahi munkar baik dengan ucapan maupun tindakan arif bijaksana,
dan masih banyak lagi jenis ketaatan serta ibadah lain yang pastinya akan
menghiasi setiap langkah kehidupan setiap muslim. Allah � berfirman �u�X�:��# �D�E����# ��@�m�# �u�E����# �8�*�� =��A � * , yang artinya “Apabila engkau telah usai (dari
sebuah amal kebaikan), maka beralihlah dengan sungguh-sungguh
(menuju amal kebaikan lainnya) * Dan hanya kepada Rabb-mu hendaklah
engkau berharap”, (QS. Asy-Syarh: 94/6-7).
Idul Adha adalah salah satu hari raya di antara dua hari raya kaum
muslimin, dan merupakan rahmat Allah � bagi ummat Muhammad �. Hal
ini diterangkan dalam hadits Anas � beliau berkata “Dahulu penduduk
Madinah pada zaman jahiliyyah memiliki dua hari raya di setiap tahun
yang menjadi masa mereka bermain bersuka ria padanya, maka tatkala
Nabi � tiba di Madinah beliau � bersabda: “Dahulu kalian memiliki dua
hari raya yang kalian bermain dan bersuka ria padanya, sungguh Allah �
telah menggantikan keduanya dengan dua hari raya yang lebih baik dari
keduanya; hari Fitri dan hari Adha”.71
Maka dalam rangka menyambut kemuliaan bulan Dzul Hijjah ini, berikut
penulis bawakan beberapa hal yang semoga dapat menjadi panduan
singkat sederhana dalam meraih berbagai pahala ibadah mulia di bulan
Dzul Hijjah.
71
. Shahih, HR. An-Nasa'i no: 1556 dari Anas �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 19
• Baligh. Anak kecil dianjurkan untuk mendapatkan pelatihan
berpuasa dan menjalankannya bilamana dia mampu.
• Mampu menjalankan puasa, tidak dalam keadaan sakit atau telah
renta lanjut usia.
• Mukim. Adapun musafir yang tengah melakukan perjalanan jauh,
maka diperbolehkan baginya untuk menangguhkan puasanya.
F. Adapun Syarat Sah Shiyam Ramadhan
� Islam.
� Akal sehat.
� Tamyiz. Sehingga tidak sah puasa seorang bocah yang belum dapat
membedakan antara yang baik dan yang buruk.
� Suci dari haid maupun nifas (bagi seorang muslimah).
� Niat dalam menjalankan ibadah shiyam Ramadhan.
G. Panduan Praktis Pelaksanaan Shiyam Ramadhan
1. Niat. Hendaklah terlebih dahulu ditetapkan niat dalam hati untuk
berpuasa di keesokan hari. Hal ini wajib dilakukan sebelum terbit
fajar pada hari pelaksanaan puasa Ramadhan. Rasulullah �
bersabda
>�� �9��� �L �f�# �� �&�.��� �S����; �9����X�� �D����� �� �3�� ���� “barangsiapa tidak berniat puasa (Ramadhan) sebelum fajar,
maka tidak sah puasanya”.53
53
. Shahih, HR. Nasa’i no: 2331 dari Hafshah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 20 www.pesantrenalirsyad.org
2. Makan sahur. Sangat dianjurkan bagi yang akan berpuasa untuk
melakukan makan sahur. Bahkan Rasulullah � memerintahkannya
dan bersabda
c��5����* ��� Q-4�� �# -M�m�# � �-Q�4�' “Bersahurlah, sesungguhnya terdapat berkah di dalam sahur”.
54
Sahur adalah makanan yang penuh dengan keberkahan dan sangat
dianjurkan untuk tidak ditinggalkan. Rasulullah � bersabda
�Y�[ �f��� �2� BM�m�# �O���� ���� c������� �3 5 K�!�+ �t���&�� �M�+ ����� l �� ��K�' �f�# �)��5����* > / �5�+ ��� Q-4�� �=/�� �M��j/�X � >�, �������Q�4�, ����
“Makan sahur adalah keberkahan, maka janganlah kalian
meninggalkannya meskipun hanya minum seteguk air.
Sesungguhnya Allah � dan para Malaikat-Nya bershalawat
kepada orang-orang yang sahur”.55 Adapun waktu sahur yang
dituntunkan Nabi � adalah mendekati waktu shalat subuh. Beliau
� mengakhirkannya hingga menjelang terbit fajar. Yakni seukuran
lamanya seseorang membaca lima puluh ayat Al-Qur’an.
Sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat Anas bin Malik �
dari Zaid bin Tsabit � ia berkata “kami pernah makan sahur
bersama Nabi �, selanjutnya beliau � shalat. Aku bertanya
“berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” beliau � menjawab
“kira-kira seukuran (membaca) lima puluh ayat Al-Qur’an”.56
3. Berbuka puasa. Sangat dianjurkan untuk segera berbuka puasa
apabila telah tiba waktunya. Rasulullah � bersabda
�� ��� O����T�* b�-1�� P��%��� �( ���h�.��� �� /-&
54
. Shahih, HR. Bukhari no: 1923, Muslim no: 2544 dari Anas bin Malik � 55
. Hasan, HR. Ahmad dari Abu Sa`id Al-Khudri �, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Jami`
Ash-Shahih no: 3683 56
. Shahih, HR. Bukhari no: 1921, Muslim no: 2547 dari Zaid bin Tsabit �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 29
Bagian IIBagian IIBagian IIBagian II
Menyambut Dzul Hijjah… Bulan Indah Penuh Berkah
Segala puja bagi Allah � Rabb semesta alam, Sang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. Betapa indah segala kuasa-Nya, dan tak terhingga
limpahan nikmat karunia-Nya. Shalawat beriring salam semoga senantiasa
terhaturkan kepada Rasulullah � serta kepada segenap pengikut beliau �
yang berpegang teguh di atas tuntunan ajarannya hingga akhir masa.
Saudaraku...
Tak sekejap matapun berlalu melainkan dengan anugerah dan nikmat Allah
�. Di antara kenikmatan tersebut adalah waktu yang menjadi kesempatan
meraih pahala dan menggapai kemuliaan, kesempatan itu silih berganti
mengiringi perjalanan kehidupan setiap hamba. Dalam setiap musim
kebaikan, Allah � menjadikan berbagai ibadah dapat semakin
meninggikan derajat seorang muslim di sisi-Nya, dan Allah � menjanjikan
pahala yang tak terhingga. Dengan demikian, maka waktu demi waktu
sarat dengan kemuliaan dan kebahagiaan yang hakiki. Tutur kata dan
ucapan yang telah baik menjadi semakin lebih bermakna, amal shalih yang
telah banyak dilakukan semakin lebih berkualitas, keikhlasan semakin
teruji dan kesabaran dalam menjalankan ibadah semakin lebih terasah.
Alhasil, setiap bagian waktu yang dilewati setiap hamba muslim akan
selalu bermakna ibadah dan setiap sikap perbuatannya mewujudkan amal
shalih dan ketaatan. Cermatilah, shalat lima waktu dalam perputaran satu
hari satu malam, shalat jum`at di setiap pekan, shaum hari senin dan hari
kamis di setiap pekan, shaum tiga hari putih di pertengahan setiap bulan,
shaum selama satu bulan Ramadhan yang dilanjutkan dengan anjuran
shaum enam hari di bulan Syawwal di setiap tahun, serta ibadah-ibadah
kaya pahala di hari-hari mulia bulan Dzul Hijjah. Dan demikian seterusnya
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 28 www.pesantrenalirsyad.org
*) Doa yang dipanjatkan pada malam lailatul qadar68
) q� .�� �8-:�A -3 �B/��()3�����5 � �1�� _����# ���.����� ju �Q ' "Ya Allah... sesungguhnya Engkau Maha memberi ampun dan Maha
Pengasih. Engkau menyukai maaf, maka ampunilah aku"
*) Doa yang disampaikan oleh sesama kaum muslimin sebagaimana
dicontohkan oleh para Sahabat Nabi � pada hari Idul Fitri69 �3 Y�1��� �-1�� 2� �S-��0��'
"Semoga Allah � menerima (amal ibadah) dari kami dan dari anda
sekalian"
*) Untaian Takbir di Hari `Ied70
K ���Q��� �>-/��� ���� �5�+ 2� � ���� �5�+ 2�� 2� -(�A �>���A �( � ���� �5�+ 2� ���� �5�+ 2� "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan bagi
Allah segala pujian"
Demikian panduan praktis tentang Ramadhan. Semoga bermanfaat bagi
diri penulis dan siapapun yang membacanya. Semoga Allah � memberikan
keikhlasan hati kepada kita semua.
Wahai Ramadhan engkau telah berlalu pergi
Entah kapan kita akan bersua kembali... ?
Aku takut Allah belum mengampuni...
Namun aku yakin Allah Maha menyayangi
Ya Allah... kembalikan kepada kami...
68
. Shahih, HR. Ibnu Majah no: 3850, Tirmidzi no: 3513 dengan tambahan lafazh “���” keduanya dari
Aisyah � 69
. Atsar ini diriwayatkan oleh As-Suyuthi dan Al-Mahamili dari Sahabat Nabi bernama Jubair bin
Nufair � dan Abu Umamah Al-Bahili � serta dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Tamam Al-
Minnah hal. 254-256 70
. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah. Lihat Tamam Al-Minnah hal. 356 dari Umar bin Khattab � dan
Abdullah bin Mas`ud �, dan Irwa’ Al-Ghalil: jilid 3 hal. 125-126 dari Abdullah bin Mas`ud dan Ibnu
Abbas � serta Ikrimah.
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 21
“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka puasa”.57
H. Pembatal Puasa, antara lain
� Murtad (keluar dari agama Islam).
� Makan, minum atau menghisap sesuatu baik yang bermanfaat
maupun yang berbahaya seperti menghisap rokok, ganja dan lain-
lain.
� Mengkonsumsi apapun yang berfungsi seperti makanan dan
minuman.
� Jima` (menggauli istri).
� Mengeluarkan mani dengan sengaja.
� Muntah dengan disengaja.
� Keluarnya darah haid atau nifas.
Catatan tambahan :
1. Cuci darah, yaitu dengan mengeluarkan darah dari tubuh,
kemudian mengembalikannya dalam kondisi bersih, disertai
tambahan beberapa zat kepadanya, pembersihan ini membatalkan
puasa.
2. Apabila orang yang puasa mengeluarkan mani dengan onani atau
bercumbu dengan istrinya tanpa bersetubuh, maka ia berdosa,
dan ia harus membayar qadha`, tanpa kafarat.
Perkara yang dimakruhkan bagi orang yang puasa dan perkara yang
dibolehkan.
57
. Shahih, HR. Bukhari no: 1957, Muslim no: 2549 dari Sahl bin Sa`ab �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 22 www.pesantrenalirsyad.org
1. Dimakruhkan bagi yang puasa berlebih-lebihan dalam berkumur-
kumur dan memasukkan air ke dalam hidung, mencicipi makanan
bukan karena kebutuhan, berbekam dan semisalnya bila
melemahkannya.
2. Boleh mencium dan menyentuh istri, di luar perkara jima’. Jika ia
khawatir terjerumus pada sesuatu yang diharamkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala berupa keluarnya mani, maka hal itu
diharamkan atasnya.
Dari 'Aisyah �, ia berkata, “Nabi � mengecup dan bermesraan,
sedangkan beliau � puasa, dan beliau � adalah yang paling bisa
menahan nafsunya.” Muttafaqun 'alaih.58
3. Bagi yang berpuasa dibolehkan memakai pasta gigi serta menjaga
dari menelan sesuatu darinya, dan boleh pula mandi agar dingin
dari kepanasan dan haus dan yang semisalnya.
4. Orang yang puasa boleh menelan air ludahnya, dan dimakruhkan
menelan dahak bagi yang berpuasa dan yang lain karena kotor,
akan tetapi hal itu tidak membatalkan puasa. Apabila nampak
darah dari mulut, lisan atau giginya, maka janganlah ia
menelannya. Dan apabila orang yang berpuasa menelannya, maka
puasanya batal.
Hal-hal yang tidak membatalkan puasa sangat banyak, di antaranya:
1. Celak, suntikan, sesuatu yang diteteskan pada saluran air
kencingnya (urethra), mengobati luka, minyak wangi, minyak
rambut, gaharu, inai, memberikan obat tetes di mata atau telinga
atau hidung, muntah, berbekam, pendarahan pada urat nadi,
mengeluarkan darah, mimisan, banyak keluar darah, darah luka,
58
HR. al-Bukhari no. 1927, ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 1106
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 27
PANDUAN DOA-DOA
*) Doa Saat Berbuka Puasa65
2� ����N �M�A � ��� �"� �D����e� �� � ���� �D-/��,��*�� s ��-g�� �u���@
"Dahaga telah berlalu, urat-urat telah basah dan (semoga) Allah �
menetapkan pahala (puasa) Insya Allah"
*) Doa Qunut Witir66
�# �1�#���� � �D���K�� �������# �:�K ��� -3 �B/�� ��� -��N �1�;� � �D����h���+ � �����# � �� �]����*� � �D��-�����' �������# �1-�����'� � �D����#��� ������ �������' � �D���G��� ���� j%���� �(� � �D������ ���� jP�7�� �( >-:�A� � �8���/�� =���0 �� �(� ���0��' �8-:�A � �D�����; �������'� ��1-�*�� �D�5 �D��
"Ya Allah… berikan aku hidayah sebagaimana Engkau memberikan
hidayah kepada orang lain. Lindungilah aku sebagaimana Engkau
melindungi orang lain. Bimbinglah aku sebagaimana Engkau
membimbing orang lain. Berkahilah bagiku pada apapun yang Engkau
limpahkan kepadaku. Dan jagalah aku dari keburukan apapun yang
telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Maha menetapkan dan
Engkau tidak dikalahkan (oleh siapapun). Tidak ada yang terhina di
antara siapapun yang telah Engkau sayangi. Dan tidak akan menjadi
mulia seorangpun yang memusuhi Engkau. Maha Perkasa lagi Maha
Tinggi Engkau wahai Rabb kami"
*) Doa seusai shalat malam (witir)67
�b�jK 0��� �8�/����� �M��Q�� ?
"Maha Suci Allah Sang Penguasa dan Maha Mulia"
65
. Hasan, HR. Abu Daud no: 2357 dari Ibnu Umar � 66
. Hasan, HR. Abu Daud no: 1425 dari Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib �, Ibnu Majah no: 1179 dari Ali
bin Abi Thalib � 67
. Shahih, HR. Abu Daud no: 1430, dan An-Nasa’i no: 1699 keduanya dari Ubay bin Ka`ab �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 26 www.pesantrenalirsyad.org
4) Mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki, bersih dan suci
sekalipun bukan pakaian baru.
5) Makan beberapa butir kurma sejumlah bilangan ganjil sebelum
beranjak menuju shalat.
6) Berjalan kaki menuju tanah lapang tempat pelaksanaan shalat Idul
Fitri. Dan berangkat serta kembali lagi dari jalan yang berbeda.
7) Melaksanakan shalat `Ied secara berjamaah kemudian
mendengarkan khutbah sang imam dengan seksama hingga
selesai.
8) Diperbolehkan menyampaikan ucapan selamat dan saling
mendoakan kebaikan.
C. Qadha' Puasa Ramadhan kemudian Berpuasa 6 Hari di Bulan
Syawwal
Apabila seseorang telah menyelesaikan bilangan puasa di bulan
Ramadhan, maka dianjurkan baginya untuk melaksanakan puasa enam
hari di bulan Syawwal selain pada tanggal satu63
Syawwal. Rasulullah �
bersabda “barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya
dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka seakan dia berpuasa
satu tahun”.64
Namun apabila seseorang memiliki tanggungan puasa
yang ditinggalkan di bulan Ramadhan, maka wajib atas dirinya untuk
melaksanakannya di hari yang lain. Dianjurkan baginya untuk bersegera
menunaikan kewajiban yang tertunda itu dan tidak mengabaikannya.
Jagalah lisanmu dari menyebut aib orang lain
Terdapat banyak aib pada dirimu dan manusia pun memiliki lisan
63
. Tanggal satu Syawwal adalah Hari Raya Idul Fitri. Rasulullah � melarang pelaksanaan puasa di
kedua Hari Raya (yakni Idul Fitri dan Idul Adha). Larangan dimaksud diriwayatkan secara Shahih, HR.
Bukhari no: 1993 dari Abu Hurairah dan Muslim no: 2666 dan lainnya dari beberapa sahabat Nabi � 64
. Shahih, HR. Muslim no: 2750 dari Abu Ayyub Al-Anshari �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 23
mencabut gigi, keluar madzi dan wadi, alat penyemprot (sprayer)
untuk penyakit asma, pasta gigi, semua itu tidak membatalkan
puasa.
2. Periksa darah dan jarum suntik apabila untuk pengobatan, bukan
untuk pemberian makanan, tidak membatalkan puasa, dan
menundanya hingga malam hari, jika bisa, lebih utama.
3. Seorang perempuan boleh mengkonsumsi sesuatu yang dapat
menghalangi haid karena puasa atau haji, apabila para ahli
kedokteran memutuskan bahwa hal itu tidak membahayakannya,
dan lebih baik baginya menahan diri dari hal itu.
I. I`tikaf
Yaitu berdiam diri di dalam masjid dalam rangka meningkatkan
konsentrasi ibadah pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Lebih fokus mencari keutamaan pahala dan meraih malam lailatul
qadar. Berdzikir, berdoa, membaca Al-Qur’an, shalat, mengkaji ilmu
agama dan menjalankan ibadah lainnya. Aisyah � bertutur
menceritakan “apabila telah tiba sepuluh malam terakhir bulan
Ramadhan, maka Rasulullah � mengencangkan ikatan sarungnya,
mengidupkan malamnya serta membangunkan keluarganya (untuk
beribadah)”.59
Beliau � melakukan i`tikaf sepanjang hayatnya hingga
beliau � meninggal dunia. Menanti kedatangan malam lailatul qadar di
malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir. Rasulullah �
bersabda “carilah lailatul qadar di malam ganjil pada sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan”.60
Beliau � juga menjanjikan ampunan dari
Allah � bagi yang menghidupkannya dengan qiyamul lail. Rasulullah �
bersabda “...dan barangsiapa melakukan qiyamul lail di malam lailatul
qadar dengan dasar keimanan dan mengaharap pahala dari Allah �,
59
. Shahih, HR. Bukhari no: 2024, Muslim no: 2779 60
. Shahih, HR. Bukhari no: 2017 dari Aisyah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 24 www.pesantrenalirsyad.org
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.61
Malam agung ini
lebih baik dan lebih utama dari seribu bulan. Allah � menurunkan Al-
Qur’an padanya. Para Malaikat turun pada malam yang penuh berkah
ini. Malam kedamaian bagi setiap hamba yang taat kepada-Nya �.
Allah � menyembunyikan kepastian waktu kehadiran lailatul qadar,
dengan tujuan agar para hamba-Nya � semakin banyak mendekatkan
diri kepada-Nya �. Barangsiapa dilimpahkan taufik oleh Allah �, maka
ia akan mendapatkannya. Namun barangsiapa melalaikannya, maka ia
adalah hamba yang merugi.
Sungguh bahagia seorang hamba meraih malam yang lebih mulia dari
seribu bulan
Di malam itu ... letih raga ibadahnya, menghadirkan kenikmatan
Derai air mata beriring panjat doanya, mendatangkan kedamaian
Bersimpuh memohon ampun atas dosa dan kehilafan
Pasrah jiwa dan untaian harapannya, menanti asa ridha Rahman
Ya Allah … panjangkan umur hamba hingga waktu indah itu ...
Ya Allah ... izinkan hamba meraih malam mulia itu ...
Ya Allah ... mudahkanlah langkah hamba menggapai kebahagiaan itu ...
Telah tiba Ramadhan sebagai ladang bagi hamba
Untuk mensucikan hati dari segala noda dan dosa
Tunaikanlah hak Ramadhan di setiap ucapan dan perbuatan
Jadikanlah sebagai bekal menuju hari pembalasan
Bilamana ada seorang yang menanam namun tidak mengairinya
Pastilah ia akan menyesal dan merugi di hari panennya
61
. Shahih, HR. Bukhari no: 2014, dan Muslim no: 1779 dari Abu Hurairah �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 25
MENYAMBUT IDUL FITRI
A. Menunaikan Zakat Fitrah
Setiap muslim wajib menunaikan zakat fitri untuk dirinya dan siapapun
yang menjadi tanggungan nafkahnya. Sehingga bagi yang mampu
(memiliki kecukupan), maka wajib atas dirinya untuk mengeluarkan
zakat fitrah, sebesar satu shaa` yaitu empat mudd. Atau kurang lebih
setakaran dua koma lima (2,5) kilogram makanan pokoknya. Bukan
berupa uang tunai atau yang lainnya. Zakat ini ditunaikan sebelum
pelaksanaan shalat idul fitri, boleh juga satu atau dua hari sebelumnya.
Dan diberikan kepada kaum fakir miskin yang membutuhkan. Ibnu
Abbas � menyatakan bahwa “Rasulullah � mewajibkan zakat fitrah
sebagai pembersih (pensuci) bagi seorang yang berpuasa, baik dari
kelalaian maupun perbuatan buruk lagi kotor, serta sebagai pemberian
makanan kepada kaum fakir miskin. Barangsiapa yang menunaikannya
sebelum shalat idul fitri, maka zakat itu diterima. Namun barangsiapa
yang menunaikannya setelah usai shalat idul fitri, maka itu hanyalah
sedekah (biasa) di antara sedekah-sedekah lainnya”.62
B. Melaksanakan Shalat `Ied
Setelah menyelesaikan bilangan shiyam selama satu bulan penuh, maka
Allah � mensyariatkan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri. Adapun
tuntunan dalam melaksanakannya adalah sebagai berikut:
1) Mengumandangkan takbir sejak terbenam matahari di hari
terakhir bulan Ramadhan hingga keesokan hari ketika akan
melaksanakan shalat `Ied.
2) Mandi di hari pelaksanaan shalat `Ied.
3) Menggunakan wewangian bagi kaum muslimin (pria) dan tidak
bagi kaum muslimat (wanita).
62
. Hasan, HR. Abu Daud no: 1609, Ibnu Majah no: 1827 dari Abdullah bin `Abbas �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 24 www.pesantrenalirsyad.org
maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.61
Malam agung ini
lebih baik dan lebih utama dari seribu bulan. Allah � menurunkan Al-
Qur’an padanya. Para Malaikat turun pada malam yang penuh berkah
ini. Malam kedamaian bagi setiap hamba yang taat kepada-Nya �.
Allah � menyembunyikan kepastian waktu kehadiran lailatul qadar,
dengan tujuan agar para hamba-Nya � semakin banyak mendekatkan
diri kepada-Nya �. Barangsiapa dilimpahkan taufik oleh Allah �, maka
ia akan mendapatkannya. Namun barangsiapa melalaikannya, maka ia
adalah hamba yang merugi.
Sungguh bahagia seorang hamba meraih malam yang lebih mulia dari
seribu bulan
Di malam itu ... letih raga ibadahnya, menghadirkan kenikmatan
Derai air mata beriring panjat doanya, mendatangkan kedamaian
Bersimpuh memohon ampun atas dosa dan kehilafan
Pasrah jiwa dan untaian harapannya, menanti asa ridha Rahman
Ya Allah … panjangkan umur hamba hingga waktu indah itu ...
Ya Allah ... izinkan hamba meraih malam mulia itu ...
Ya Allah ... mudahkanlah langkah hamba menggapai kebahagiaan itu ...
Telah tiba Ramadhan sebagai ladang bagi hamba
Untuk mensucikan hati dari segala noda dan dosa
Tunaikanlah hak Ramadhan di setiap ucapan dan perbuatan
Jadikanlah sebagai bekal menuju hari pembalasan
Bilamana ada seorang yang menanam namun tidak mengairinya
Pastilah ia akan menyesal dan merugi di hari panennya
61
. Shahih, HR. Bukhari no: 2014, dan Muslim no: 1779 dari Abu Hurairah �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 25
MENYAMBUT IDUL FITRI
A. Menunaikan Zakat Fitrah
Setiap muslim wajib menunaikan zakat fitri untuk dirinya dan siapapun
yang menjadi tanggungan nafkahnya. Sehingga bagi yang mampu
(memiliki kecukupan), maka wajib atas dirinya untuk mengeluarkan
zakat fitrah, sebesar satu shaa` yaitu empat mudd. Atau kurang lebih
setakaran dua koma lima (2,5) kilogram makanan pokoknya. Bukan
berupa uang tunai atau yang lainnya. Zakat ini ditunaikan sebelum
pelaksanaan shalat idul fitri, boleh juga satu atau dua hari sebelumnya.
Dan diberikan kepada kaum fakir miskin yang membutuhkan. Ibnu
Abbas � menyatakan bahwa “Rasulullah � mewajibkan zakat fitrah
sebagai pembersih (pensuci) bagi seorang yang berpuasa, baik dari
kelalaian maupun perbuatan buruk lagi kotor, serta sebagai pemberian
makanan kepada kaum fakir miskin. Barangsiapa yang menunaikannya
sebelum shalat idul fitri, maka zakat itu diterima. Namun barangsiapa
yang menunaikannya setelah usai shalat idul fitri, maka itu hanyalah
sedekah (biasa) di antara sedekah-sedekah lainnya”.62
B. Melaksanakan Shalat `Ied
Setelah menyelesaikan bilangan shiyam selama satu bulan penuh, maka
Allah � mensyariatkan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri. Adapun
tuntunan dalam melaksanakannya adalah sebagai berikut:
1) Mengumandangkan takbir sejak terbenam matahari di hari
terakhir bulan Ramadhan hingga keesokan hari ketika akan
melaksanakan shalat `Ied.
2) Mandi di hari pelaksanaan shalat `Ied.
3) Menggunakan wewangian bagi kaum muslimin (pria) dan tidak
bagi kaum muslimat (wanita).
62
. Hasan, HR. Abu Daud no: 1609, Ibnu Majah no: 1827 dari Abdullah bin `Abbas �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 26 www.pesantrenalirsyad.org
4) Mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki, bersih dan suci
sekalipun bukan pakaian baru.
5) Makan beberapa butir kurma sejumlah bilangan ganjil sebelum
beranjak menuju shalat.
6) Berjalan kaki menuju tanah lapang tempat pelaksanaan shalat Idul
Fitri. Dan berangkat serta kembali lagi dari jalan yang berbeda.
7) Melaksanakan shalat `Ied secara berjamaah kemudian
mendengarkan khutbah sang imam dengan seksama hingga
selesai.
8) Diperbolehkan menyampaikan ucapan selamat dan saling
mendoakan kebaikan.
C. Qadha' Puasa Ramadhan kemudian Berpuasa 6 Hari di Bulan
Syawwal
Apabila seseorang telah menyelesaikan bilangan puasa di bulan
Ramadhan, maka dianjurkan baginya untuk melaksanakan puasa enam
hari di bulan Syawwal selain pada tanggal satu63
Syawwal. Rasulullah �
bersabda “barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya
dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka seakan dia berpuasa
satu tahun”.64
Namun apabila seseorang memiliki tanggungan puasa
yang ditinggalkan di bulan Ramadhan, maka wajib atas dirinya untuk
melaksanakannya di hari yang lain. Dianjurkan baginya untuk bersegera
menunaikan kewajiban yang tertunda itu dan tidak mengabaikannya.
Jagalah lisanmu dari menyebut aib orang lain
Terdapat banyak aib pada dirimu dan manusia pun memiliki lisan
63
. Tanggal satu Syawwal adalah Hari Raya Idul Fitri. Rasulullah � melarang pelaksanaan puasa di
kedua Hari Raya (yakni Idul Fitri dan Idul Adha). Larangan dimaksud diriwayatkan secara Shahih, HR.
Bukhari no: 1993 dari Abu Hurairah dan Muslim no: 2666 dan lainnya dari beberapa sahabat Nabi � 64
. Shahih, HR. Muslim no: 2750 dari Abu Ayyub Al-Anshari �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 23
mencabut gigi, keluar madzi dan wadi, alat penyemprot (sprayer)
untuk penyakit asma, pasta gigi, semua itu tidak membatalkan
puasa.
2. Periksa darah dan jarum suntik apabila untuk pengobatan, bukan
untuk pemberian makanan, tidak membatalkan puasa, dan
menundanya hingga malam hari, jika bisa, lebih utama.
3. Seorang perempuan boleh mengkonsumsi sesuatu yang dapat
menghalangi haid karena puasa atau haji, apabila para ahli
kedokteran memutuskan bahwa hal itu tidak membahayakannya,
dan lebih baik baginya menahan diri dari hal itu.
I. I`tikaf
Yaitu berdiam diri di dalam masjid dalam rangka meningkatkan
konsentrasi ibadah pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Lebih fokus mencari keutamaan pahala dan meraih malam lailatul
qadar. Berdzikir, berdoa, membaca Al-Qur’an, shalat, mengkaji ilmu
agama dan menjalankan ibadah lainnya. Aisyah � bertutur
menceritakan “apabila telah tiba sepuluh malam terakhir bulan
Ramadhan, maka Rasulullah � mengencangkan ikatan sarungnya,
mengidupkan malamnya serta membangunkan keluarganya (untuk
beribadah)”.59
Beliau � melakukan i`tikaf sepanjang hayatnya hingga
beliau � meninggal dunia. Menanti kedatangan malam lailatul qadar di
malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir. Rasulullah �
bersabda “carilah lailatul qadar di malam ganjil pada sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan”.60
Beliau � juga menjanjikan ampunan dari
Allah � bagi yang menghidupkannya dengan qiyamul lail. Rasulullah �
bersabda “...dan barangsiapa melakukan qiyamul lail di malam lailatul
qadar dengan dasar keimanan dan mengaharap pahala dari Allah �,
59
. Shahih, HR. Bukhari no: 2024, Muslim no: 2779 60
. Shahih, HR. Bukhari no: 2017 dari Aisyah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 22 www.pesantrenalirsyad.org
1. Dimakruhkan bagi yang puasa berlebih-lebihan dalam berkumur-
kumur dan memasukkan air ke dalam hidung, mencicipi makanan
bukan karena kebutuhan, berbekam dan semisalnya bila
melemahkannya.
2. Boleh mencium dan menyentuh istri, di luar perkara jima’. Jika ia
khawatir terjerumus pada sesuatu yang diharamkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala berupa keluarnya mani, maka hal itu
diharamkan atasnya.
Dari 'Aisyah �, ia berkata, “Nabi � mengecup dan bermesraan,
sedangkan beliau � puasa, dan beliau � adalah yang paling bisa
menahan nafsunya.” Muttafaqun 'alaih.58
3. Bagi yang berpuasa dibolehkan memakai pasta gigi serta menjaga
dari menelan sesuatu darinya, dan boleh pula mandi agar dingin
dari kepanasan dan haus dan yang semisalnya.
4. Orang yang puasa boleh menelan air ludahnya, dan dimakruhkan
menelan dahak bagi yang berpuasa dan yang lain karena kotor,
akan tetapi hal itu tidak membatalkan puasa. Apabila nampak
darah dari mulut, lisan atau giginya, maka janganlah ia
menelannya. Dan apabila orang yang berpuasa menelannya, maka
puasanya batal.
Hal-hal yang tidak membatalkan puasa sangat banyak, di antaranya:
1. Celak, suntikan, sesuatu yang diteteskan pada saluran air
kencingnya (urethra), mengobati luka, minyak wangi, minyak
rambut, gaharu, inai, memberikan obat tetes di mata atau telinga
atau hidung, muntah, berbekam, pendarahan pada urat nadi,
mengeluarkan darah, mimisan, banyak keluar darah, darah luka,
58
HR. al-Bukhari no. 1927, ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 1106
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 27
PANDUAN DOA-DOA
*) Doa Saat Berbuka Puasa65
2� ����N �M�A � ��� �"� �D����e� �� � ���� �D-/��,��*�� s ��-g�� �u���@
"Dahaga telah berlalu, urat-urat telah basah dan (semoga) Allah �
menetapkan pahala (puasa) Insya Allah"
*) Doa Qunut Witir66
�# �1�#���� � �D���K�� �������# �:�K ��� -3 �B/�� ��� -��N �1�;� � �D����h���+ � �����# � �� �]����*� � �D��-�����' �������# �1-�����'� � �D����#��� ������ �������' � �D���G��� ���� j%���� �(� � �D������ ���� jP�7�� �( >-:�A� � �8���/�� =���0 �� �(� ���0��' �8-:�A � �D�����; �������'� ��1-�*�� �D�5 �D��
"Ya Allah… berikan aku hidayah sebagaimana Engkau memberikan
hidayah kepada orang lain. Lindungilah aku sebagaimana Engkau
melindungi orang lain. Bimbinglah aku sebagaimana Engkau
membimbing orang lain. Berkahilah bagiku pada apapun yang Engkau
limpahkan kepadaku. Dan jagalah aku dari keburukan apapun yang
telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Maha menetapkan dan
Engkau tidak dikalahkan (oleh siapapun). Tidak ada yang terhina di
antara siapapun yang telah Engkau sayangi. Dan tidak akan menjadi
mulia seorangpun yang memusuhi Engkau. Maha Perkasa lagi Maha
Tinggi Engkau wahai Rabb kami"
*) Doa seusai shalat malam (witir)67
�b�jK 0��� �8�/����� �M��Q�� ?
"Maha Suci Allah Sang Penguasa dan Maha Mulia"
65
. Hasan, HR. Abu Daud no: 2357 dari Ibnu Umar � 66
. Hasan, HR. Abu Daud no: 1425 dari Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib �, Ibnu Majah no: 1179 dari Ali
bin Abi Thalib � 67
. Shahih, HR. Abu Daud no: 1430, dan An-Nasa’i no: 1699 keduanya dari Ubay bin Ka`ab �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 28 www.pesantrenalirsyad.org
*) Doa yang dipanjatkan pada malam lailatul qadar68
) q� .�� �8-:�A -3 �B/��()3�����5 � �1�� _����# ���.����� ju �Q ' "Ya Allah... sesungguhnya Engkau Maha memberi ampun dan Maha
Pengasih. Engkau menyukai maaf, maka ampunilah aku"
*) Doa yang disampaikan oleh sesama kaum muslimin sebagaimana
dicontohkan oleh para Sahabat Nabi � pada hari Idul Fitri69 �3 Y�1��� �-1�� 2� �S-��0��'
"Semoga Allah � menerima (amal ibadah) dari kami dan dari anda
sekalian"
*) Untaian Takbir di Hari `Ied70
K ���Q��� �>-/��� ���� �5�+ 2� � ���� �5�+ 2�� 2� -(�A �>���A �( � ���� �5�+ 2� ���� �5�+ 2� "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan bagi
Allah segala pujian"
Demikian panduan praktis tentang Ramadhan. Semoga bermanfaat bagi
diri penulis dan siapapun yang membacanya. Semoga Allah � memberikan
keikhlasan hati kepada kita semua.
Wahai Ramadhan engkau telah berlalu pergi
Entah kapan kita akan bersua kembali... ?
Aku takut Allah belum mengampuni...
Namun aku yakin Allah Maha menyayangi
Ya Allah... kembalikan kepada kami...
68
. Shahih, HR. Ibnu Majah no: 3850, Tirmidzi no: 3513 dengan tambahan lafazh “���” keduanya dari
Aisyah � 69
. Atsar ini diriwayatkan oleh As-Suyuthi dan Al-Mahamili dari Sahabat Nabi bernama Jubair bin
Nufair � dan Abu Umamah Al-Bahili � serta dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Tamam Al-
Minnah hal. 254-256 70
. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah. Lihat Tamam Al-Minnah hal. 356 dari Umar bin Khattab � dan
Abdullah bin Mas`ud �, dan Irwa’ Al-Ghalil: jilid 3 hal. 125-126 dari Abdullah bin Mas`ud dan Ibnu
Abbas � serta Ikrimah.
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 21
“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka puasa”.57
H. Pembatal Puasa, antara lain
� Murtad (keluar dari agama Islam).
� Makan, minum atau menghisap sesuatu baik yang bermanfaat
maupun yang berbahaya seperti menghisap rokok, ganja dan lain-
lain.
� Mengkonsumsi apapun yang berfungsi seperti makanan dan
minuman.
� Jima` (menggauli istri).
� Mengeluarkan mani dengan sengaja.
� Muntah dengan disengaja.
� Keluarnya darah haid atau nifas.
Catatan tambahan :
1. Cuci darah, yaitu dengan mengeluarkan darah dari tubuh,
kemudian mengembalikannya dalam kondisi bersih, disertai
tambahan beberapa zat kepadanya, pembersihan ini membatalkan
puasa.
2. Apabila orang yang puasa mengeluarkan mani dengan onani atau
bercumbu dengan istrinya tanpa bersetubuh, maka ia berdosa,
dan ia harus membayar qadha`, tanpa kafarat.
Perkara yang dimakruhkan bagi orang yang puasa dan perkara yang
dibolehkan.
57
. Shahih, HR. Bukhari no: 1957, Muslim no: 2549 dari Sahl bin Sa`ab �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 20 www.pesantrenalirsyad.org
2. Makan sahur. Sangat dianjurkan bagi yang akan berpuasa untuk
melakukan makan sahur. Bahkan Rasulullah � memerintahkannya
dan bersabda
c��5����* ��� Q-4�� �# -M�m�# � �-Q�4�' “Bersahurlah, sesungguhnya terdapat berkah di dalam sahur”.
54
Sahur adalah makanan yang penuh dengan keberkahan dan sangat
dianjurkan untuk tidak ditinggalkan. Rasulullah � bersabda
�Y�[ �f��� �2� BM�m�# �O���� ���� c������� �3 5 K�!�+ �t���&�� �M�+ ����� l �� ��K�' �f�# �)��5����* > / �5�+ ��� Q-4�� �=/�� �M��j/�X � >�, �������Q�4�, ����
“Makan sahur adalah keberkahan, maka janganlah kalian
meninggalkannya meskipun hanya minum seteguk air.
Sesungguhnya Allah � dan para Malaikat-Nya bershalawat
kepada orang-orang yang sahur”.55 Adapun waktu sahur yang
dituntunkan Nabi � adalah mendekati waktu shalat subuh. Beliau
� mengakhirkannya hingga menjelang terbit fajar. Yakni seukuran
lamanya seseorang membaca lima puluh ayat Al-Qur’an.
Sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat Anas bin Malik �
dari Zaid bin Tsabit � ia berkata “kami pernah makan sahur
bersama Nabi �, selanjutnya beliau � shalat. Aku bertanya
“berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” beliau � menjawab
“kira-kira seukuran (membaca) lima puluh ayat Al-Qur’an”.56
3. Berbuka puasa. Sangat dianjurkan untuk segera berbuka puasa
apabila telah tiba waktunya. Rasulullah � bersabda
�� ��� O����T�* b�-1�� P��%��� �( ���h�.��� �� /-&
54
. Shahih, HR. Bukhari no: 1923, Muslim no: 2544 dari Anas bin Malik � 55
. Hasan, HR. Ahmad dari Abu Sa`id Al-Khudri �, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Jami`
Ash-Shahih no: 3683 56
. Shahih, HR. Bukhari no: 1921, Muslim no: 2547 dari Zaid bin Tsabit �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 29
Bagian IIBagian IIBagian IIBagian II
Menyambut Dzul Hijjah… Bulan Indah Penuh Berkah
Segala puja bagi Allah � Rabb semesta alam, Sang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. Betapa indah segala kuasa-Nya, dan tak terhingga
limpahan nikmat karunia-Nya. Shalawat beriring salam semoga senantiasa
terhaturkan kepada Rasulullah � serta kepada segenap pengikut beliau �
yang berpegang teguh di atas tuntunan ajarannya hingga akhir masa.
Saudaraku...
Tak sekejap matapun berlalu melainkan dengan anugerah dan nikmat Allah
�. Di antara kenikmatan tersebut adalah waktu yang menjadi kesempatan
meraih pahala dan menggapai kemuliaan, kesempatan itu silih berganti
mengiringi perjalanan kehidupan setiap hamba. Dalam setiap musim
kebaikan, Allah � menjadikan berbagai ibadah dapat semakin
meninggikan derajat seorang muslim di sisi-Nya, dan Allah � menjanjikan
pahala yang tak terhingga. Dengan demikian, maka waktu demi waktu
sarat dengan kemuliaan dan kebahagiaan yang hakiki. Tutur kata dan
ucapan yang telah baik menjadi semakin lebih bermakna, amal shalih yang
telah banyak dilakukan semakin lebih berkualitas, keikhlasan semakin
teruji dan kesabaran dalam menjalankan ibadah semakin lebih terasah.
Alhasil, setiap bagian waktu yang dilewati setiap hamba muslim akan
selalu bermakna ibadah dan setiap sikap perbuatannya mewujudkan amal
shalih dan ketaatan. Cermatilah, shalat lima waktu dalam perputaran satu
hari satu malam, shalat jum`at di setiap pekan, shaum hari senin dan hari
kamis di setiap pekan, shaum tiga hari putih di pertengahan setiap bulan,
shaum selama satu bulan Ramadhan yang dilanjutkan dengan anjuran
shaum enam hari di bulan Syawwal di setiap tahun, serta ibadah-ibadah
kaya pahala di hari-hari mulia bulan Dzul Hijjah. Dan demikian seterusnya
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 30 www.pesantrenalirsyad.org
kesinambungan amal shalih yang menjadi kesempatan bagi setiap muslim
untuk menggapai kemuliaan di sisi Allah �.
Dan ternyata tidak hanya ini saja, ada pula haji dengan beragam
manasiknya, ada ibadah umrah, shaum hari arafah bagi selain pelaksana
ibadah haji dan shaum hari `asyura. Demikian pula zakat wajib, anjuran
berinfaq, bersedekah dan berbagi kedermawanan, menegakkan amar
ma`ruf nahi munkar baik dengan ucapan maupun tindakan arif bijaksana,
dan masih banyak lagi jenis ketaatan serta ibadah lain yang pastinya akan
menghiasi setiap langkah kehidupan setiap muslim. Allah � berfirman �u�X�:��# �D�E����# ��@�m�# �u�E����# �8�*�� =��A � * , yang artinya “Apabila engkau telah usai (dari
sebuah amal kebaikan), maka beralihlah dengan sungguh-sungguh
(menuju amal kebaikan lainnya) * Dan hanya kepada Rabb-mu hendaklah
engkau berharap”, (QS. Asy-Syarh: 94/6-7).
Idul Adha adalah salah satu hari raya di antara dua hari raya kaum
muslimin, dan merupakan rahmat Allah � bagi ummat Muhammad �. Hal
ini diterangkan dalam hadits Anas � beliau berkata “Dahulu penduduk
Madinah pada zaman jahiliyyah memiliki dua hari raya di setiap tahun
yang menjadi masa mereka bermain bersuka ria padanya, maka tatkala
Nabi � tiba di Madinah beliau � bersabda: “Dahulu kalian memiliki dua
hari raya yang kalian bermain dan bersuka ria padanya, sungguh Allah �
telah menggantikan keduanya dengan dua hari raya yang lebih baik dari
keduanya; hari Fitri dan hari Adha”.71
Maka dalam rangka menyambut kemuliaan bulan Dzul Hijjah ini, berikut
penulis bawakan beberapa hal yang semoga dapat menjadi panduan
singkat sederhana dalam meraih berbagai pahala ibadah mulia di bulan
Dzul Hijjah.
71
. Shahih, HR. An-Nasa'i no: 1556 dari Anas �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 19
• Baligh. Anak kecil dianjurkan untuk mendapatkan pelatihan
berpuasa dan menjalankannya bilamana dia mampu.
• Mampu menjalankan puasa, tidak dalam keadaan sakit atau telah
renta lanjut usia.
• Mukim. Adapun musafir yang tengah melakukan perjalanan jauh,
maka diperbolehkan baginya untuk menangguhkan puasanya.
F. Adapun Syarat Sah Shiyam Ramadhan
� Islam.
� Akal sehat.
� Tamyiz. Sehingga tidak sah puasa seorang bocah yang belum dapat
membedakan antara yang baik dan yang buruk.
� Suci dari haid maupun nifas (bagi seorang muslimah).
� Niat dalam menjalankan ibadah shiyam Ramadhan.
G. Panduan Praktis Pelaksanaan Shiyam Ramadhan
1. Niat. Hendaklah terlebih dahulu ditetapkan niat dalam hati untuk
berpuasa di keesokan hari. Hal ini wajib dilakukan sebelum terbit
fajar pada hari pelaksanaan puasa Ramadhan. Rasulullah �
bersabda
>�� �9��� �L �f�# �� �&�.��� �S����; �9����X�� �D����� �� �3�� ���� “barangsiapa tidak berniat puasa (Ramadhan) sebelum fajar,
maka tidak sah puasanya”.53
53
. Shahih, HR. Nasa’i no: 2331 dari Hafshah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 18 www.pesantrenalirsyad.org
D. Hikmah dan manfaat shiyam
Pastilah semua syariat Allah � sarat hikmah dan manfaat. Dan puasa
memberikan kebaikan jiwa, raga dan sosial antar sesama, di antaranya
adalah:
1. Shiyam meningkatkan ketakwaan.
2. Shiyam mengokohkan sikap muraqabah (selalu merasa diawasi
oleh Allah �) dan amanah menjalankan perintah Allah �.
3. Shiyam menguatkan kesabaran dalam mengekang hawa nafsu
bisikan dan godaan setan.
4. Shiyam membantu dalam menahan amarah dan sikap mudah
memaafkan.
5. Shiyam melahirkan kepekaan terhadap yang membutuhkan,
melatih kelembutan hati serta mengasah kepedulian terhadap
kaum lemah.
6. Shiyam mempertajam ingatan kaum kaya akan limpahan nikmat
Allah � yang belum tentu dimiliki oleh orang lain.
7. Shiyam mengajarkan kedisiplinan dan rasa cinta kasih serta
mengikis kesombongan.
8. Shiyam mendatangkan kesehatan tubuh dan mempersempit jalan
setan.
E. Syarat Wajib Shiyam Ramadhan
• Islam.
• Berakal.
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 31
KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZUL HIJJAH
1. Allah � menjadikannya sebagai hari-hari yang maklum (telah
ditentukan)
Allah � berfirman
� K�� �I���� * OV����� �z�# �S 5 ���� ����'�s�� O������ �S 5 =�/��� c(����� �]� '�s�� �z�Q����* �b�-1�� �# �M�@�+� � � 5�7��� �3 ��� �o�#��1�� �# �>-/�� �3 �?� OJ���� /���� 9�-��+
“Dan serukanlah kepada manusia untuk mengerjakan ibadah haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki maupun
dengan mengendarai unta kurus dan datang dari segenap penjuru nan
jauh * Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan
agar mereka berdzikir menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah
ditentukan”, (QS. Al-Hajj: 22/27-28). Ibnu Abbas, Abu Musa Al-Asy`ari �
dalam tafsir ayat ini bertutur mengatakan “hari-hari yang maklum itu
ialah sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah”.72
Demikian pula Al-
Bukhari membawakan riwayat Ibnu Abbas � ini dalam kitab
shahihnya.73
2. Allah � bersumpah dengan malam-malam sepuluh hari pertama
bulan Dzul Hijjah
Yang demikian ini menunjukkan bahwa hari-hari tersebut memiliki
keistimewaan di sisi-Nya. Allah � berfirman O� �I�� OP������ * �� �&�.���� , artinya
“Demi fajar * Dan demi sepuluh malam”, (QS. Al-Fajr: 89/1-2).
Ath-Thabari berkata “dan yang benar tentang tafsir ayat ini adalah
sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah, sebagaimana kesepakatan
dasar penetapan tafsir tersebut dari para ahli tafsir”.74
Ibnu Katsir
rahimahullah menguatkan ungkapan itu dan menyampaikan bahwa
72
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir jilid 3 hal. 415 73
. Lihat Sahih Al-Bukhari dan Fathu Al-Bari Jilid 2 Hal. 589 74
. Lihat Tafsit Ath-Thabari jilid 12 hal. 561 no: 37072
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 32 www.pesantrenalirsyad.org
sesungguhnya hal tersebut merupakan tafsir Ibnu Abbas, Ibnu Az-
Zubair, Mujahid, dan selain mereka di antara para ulama ahli tafsir.75
3. Amal shalih yang dilakukan di sepanjang sepuluh hari bulan Dzul
Hijjah lebih dicintai oleh Allah � daripada di waktu-waktu selainnya
Rasulullah � mengabarkan hal ini dalam sabda beliau �
��� � �� ���; . ( �� �I����� �9�-�+ �1����� ) �9�-� �"� �l�7�� ���� �2� =���A ju�!�+ ��� ����# R���-X�� S������� O9�-�+ ���� �(� � �2� �P���?�� ��� : �� �&���2� �S�����? �# G��� �&��� �(� : P��; } 2� �S�����? �# G�� �8��@ ���� �o ������� �3�/��# �>������ �> �4�.��1�* ����� )S ��� -(�A O� � �I�*
“Tidak ada hari-hari yang pada waktu itu amal shalih lebih dicintai oleh
Allah � melebihi sepuluh hari pertama (di bulan Dzul Hijjah).” Para
sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah
(melebihi keutamaannya)?” Beliau � melanjutkan, “Tidak pula jihad di
jalan Allah (melebihi keutamaannya), kecuali seorang yang keluar
(berjihad di jalan Allah) dengan jiwa raga dan hartanya kemudian ia
tidak kembali dengan semua itu sedikitpun”.76
Para ulama menjelaskan kandungan makna hadits di atas, bahwa Allah
� melebihkan keutamaan suatu waktu tertentu di atas waktu lainnya,
dan Dia � mensyariatkan padanya berbagai ibadah serta amal shalih
untuk mendekatkan diri kepada-Nya.77
Hadits di atas menunjukkan
bahwa semua amal shalih yang dilakukan di sepuluh hari pertama bulan
Dzul Hijjah lebih Allah � cintai daripada apabila amal shalih tersebut
dilakukan di selain bulan Dzul Hijjah, sehingga menjadi lebih afdhal
serta dijanjikan pahala yang berlipat. Dan amal shalih dalam hadits ini
75
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir jilid 5 hal. 390 76
. Shahih, HR. Bukhari no: 969, dan Abu Daud no: 2438 keduanya dari Ibnu Abbas � 77
. Lihat keterangan Imam Ibnu Rajab Al-Hambali dalam kitab Lathaifu Al-Ma’aarif hal. 19-20
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 17
surga?”. Rasulullah � menjawab “Hendaklah engkau berpuasa.
Tidak ada amalan yang setara dengannya”.48
7. Allah � mengkhususkan sebuah pintu surga hanya bagi hamba-
hamba-Nya � yang berpuasa. Rasulllah � bersabda “Sesungguhnya
di dalam surga terdapat sebuah pintu yang bernama Ar-Rayyan.
Pada hari kiamat kelak orang-orang yang berpuasa akan masuk
melewati pintu tersebut. dan tidak diperkenankan bagi selain
mereka untuk masuk melewatinya. Kemudian diserukan “manakah
orang-orang yang berpuasa?”. Selanjutnya mereka berdiri, dan tidak
diperkenankan bagi selain mereka untuk masuk surga melewatinya.
Manakala mereka telah masuk, maka ditutuplah pintu itu dan tidak
ada seorang pun yang masuk surga melewatinya”.49
8. Shiyam akan memberikan syafa`at bagi pelakunya di hari kiamat
kelak. Rasulullah � bersabda “Puasa dan Al-Qur’an memberi
syafa`at bagi hamba di hari kiamat…”.50
9. Shiyam adalah perisai dari siksa neraka. Rasulullah � bersabda
“puasa adalah perisai dari api neraka sebagaimana perisai salah
seorang dari kalian dalam perang”.51
10. Bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah �
daripada semerbak minyak kesturi.52
48
. Shahih, HR. Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no: 986
dari Abu Umamah Al-Bahili � 49
. Shahih, HR. Bukhari no: 1896, Muslim no: 2703 dari Sahl bin Sa`ad � 50
. Shahih, HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Jami` Ash-Shahih no: 3882 dari
Abdullah bin `Amr bin Al-`Ash � 51
. Shahih, HR. Ibnu Majah no: 1639 dari `Utsman bin Abi Al-`Ash Ats-Tsaqafi � 52
. Shahih, HR. Bukhari no: 1894, Muslim no: 2702 keduanya dari Abu Hurairah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 16 www.pesantrenalirsyad.org
2. Pahala shiyam berlipat ganda dan hanya Allah � Yang menghitung
serta membalasnya. Rasulullah � bersabda: Allah � berfirman
“Setiap amal anak cucu Adam adalah baginya, kecuali puasa.
Sesungguhnya puasa adalah bagi-Ku. Dan Aku-lah Yang akan
menentukan balasannya…”.45
3. Dan terdapat dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa. Rasulullah
� bersabda “… Terdapat dua kebahagiaan bagi seorang yang
berpuasa. Kebahagiaan pada saat ia berbuka. Dan kebahagiaan
pada saat berjumpa dengan Allah � (di akhirat kelak)…”46
4. Shiyam berperan mengendalikan rayuan nafsu syahwat. Rasulullah
� bersabda “wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian
telah mampu untuk beristeri, maka hendaklah ia menikah. Karena
sesungguhnya yang demikian dapat lebih menundukkan pandangan
dan lebih menjaga kehormatan. Dan barangsiapa yang belum
mampu menikah, maka hendaklah ia berpuasa. Karena
sesungguhnya puasa dapat menjadi pengekang (hawa nafsu)
baginya”.47
5. Allah � menjanjikan ampunan dan pahala agung bagi hamba-Nya
yang berpuasa. Sebagaimana yang Allah � firmankan dalam Al-
Qur’an. (Qs. Al-Ahzab: 33/35)
6. Shiyam dapat menghantarkan pelakunya ke dalam surga. Suatu hari
Abu Umamah � berkata “Duhai Rasulullah �, tunjukkanlah
kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan diriku ke dalam
45
. Shahih, HR. Bukhari no: 5927 dari Abu Hurairah � 46
. Shahih, HR. Muslim no: 2700 dan 2701 dari Abu Hurairah � 47
. Shahih, HR. Bukhari no: 5066, Muslim no: 3384 dan 3386 dari Abdullah bin Mas`ud �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 33
bersifat umum, termasuk shalat, sedekah, puasa, berzikir, membaca Al-
Qur’an, berbuat baik kepada orang tua dan sebagainya.78
4. Sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah merupakan sebaik-baik hari di
dunia ini
Rasulullah � bersabda
" S���#�+ �� �I����� �9�-��+ �����: jK�� �9�-��+ | ��-& �Q��� U�@ �� �I�� � �1����� | � �# B� � /��v�� �(� : �P��; }�2� �S�����? �# -� � /��v�� �(� :�S���;" �C���j�,���* >�� ��� ���. � )S ��� -(�A �2� �S�����?
“Sebaik-baik hari di dunia ialah hari-hari sepuluh (yakni sepuluh hari
pertama dalam bulan Dzul Hijjah). Ditanyakan kepada Rasulullah “tidak
pula sama baiknya dengan (jihad) di jalan Allah?”. Beliau � menjawab
“tidak pula sama dengan (jihad) di jalan Allah melainkan seorang pria
yang wajahnya penuh dengan debu tanah”.79
5. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah terdapat hari Arafah
yang agung
Tentang keagungan hari Arafah Rasulullah � bersabda
���# -S��� -%�� 2� �V�,�� �� �M�+ ���� ��v �5�+ O9 ����� ���� ��� " �> -1�� ���� c�K���� 3���* ����� �� -3 e � : �K���� >-:�A � ����#���� �9 ����� ���� ���
" } � �( y�� �G����+ ��� : P�� 0�����# ���Y�[ �f�����
“Tiada hari yang padanya Allah � lebih banyak membebaskan para
hamba dari api neraka melebihi hari Arafah. Sesungguhnya Allah �
mendekat kemudian membanggakan mereka di hadapan para Malaikat
seraya berfirman “Apakah yang diinginkan oleh mereka?”.80
78
. Lihat keterangan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Syarhu Riyadhi Ash-Shalihin jilid 3
hal. 267 79
. Shahih, HR. Al-Bazzar, Abu Ya`la dan Ibnu Hibban dari Jabir �. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani,
lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no: 1150 dan Al-Jami` Ash-Shahih no: 1133. 80
. Shahih, HR. Muslim no: 3275 dari Aisyah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 34 www.pesantrenalirsyad.org
6. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah juga terdapat hari Nahr
yakni hari penyembelihan kurban
Tentang keagungan hari Nahr Rasulullah � bertutur mengatakan
���0��� �9 ����� -3 e ��� �Q-1�� 9 ����� =�������'� �]�������' �2� �K�1�� �9�-�� �"� �3�g���+ � BM�A
“Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah � ialah hari Nahr,
kemudian hari Al-Qirr”.81
Hari Al-Qirr artinya hari menetap yakni pada
tanggal 11 Dzul Hijjah pada saat jama`ah haji menetap di Mina.
7. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah berkumpul pilar ibadah
yang utama
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata “Nampaknya, sebab yang menjadikan
sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah istimewa adalah karena
padanya terkumpul pilar-pilar ibadah yang utama, yaitu: shalat, puasa,
sedekah dan haji, yang (semua) ini tidak terdapat pada hari-hari yang
lain”.82
8. Sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah memiliki keistimewaan
sebagaimana halnya sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan
Bilamana seseorang bertanya, “manakah yang lebih afdhal (utama);
sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ataukah sepuluh hari pertama
bulan Dzul Hijjah?”, maka sesungguhnya Imam Ibnu Al-Qayyim pernah
menjelaskan dan berkata “Maka yang benar ialah, bahwa malam-
malam sepuluh hari terakhir bulan Ramdhan lebih afdhal dan utama
dari malam-malam sepuluh hari Dzul Hijjah. Dan hari-hari sepuluh awal
bulan Dzul Hijjah lebih afdhal lagi utama daripada hari-hari sepuluh
terakhir bulan Ramadhan …. yang menguatkan hal ini ialah, bahwa
malam-malam sepuluh hari terakhir bulan Ramdhan menjadi lebih
81
. Shahih, HR. Abu Dud no: 1765 dari Abdullah bin Qurth � 82
. Lihat Fathu Al-Bari oleh Ibnu Hajar jilid 2 hal. 593
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 15
PANDUAN PRAKTIS SHIYAM (PUASA) RAMADHAN
A. Definisi
Shiyam dalam bahasa arab berarti menahan. Adapun secara istilah
bermakna “menahan diri dari makan, minum, jima` (bergaul dengan isteri),
serta hal-hal lain yang membatalkan puasa dalam rangka beribadah
kepada-Nya � dan menggapai ridha-Nya �, dimulai sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari”.
B. Syariat Shiyam
Shiyam adalah ibadah yang telah Allah � tetapkan kepada umat
Muhammad � sebagaimana Allah � telah menetapkannya kepada umat-
umat sebelum beliau �. Allah � berfirman
� 0-�,��' �3 Y-/���� �3 Y�/����; ���� ����7-�� =�/�� �u�, 5 ����5 9����X�� 3 Y���/�� �u�, 5 �� 1��d ����7-�� ���j���+ ��� �M “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalianberpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian
bertakwa”. (Qs. Al-Baqarah: 2/183). Syariat shiyam bagi umat Muhammad
� diturunkan pada tahun kedua Hijriyah.
C. Beberapa Keutamaan Shyiam
1. Shiyam merupakan salah satu rukun Islam yang agung. Rasulullah �
bersabda “Islam didirikan di atas lima pilar. Bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah � dan bahwa
Muhammad � adalah utusan Allah �, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan serta
melaksanakan haji”.44
44
. Shahih, HR. Muslim no: 111 dari Abdullah bin `Umar �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 14 www.pesantrenalirsyad.org
mempedulikan kesucian jiwa raganya, lantas Rasulullah � bersabda “…
Namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan
diberi dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?!!”41
13) Mengisi waktu dengan ketaatan kepada Allah � dan berupaya
istiqamah di jalan-Nya
Betapa mudah kata “istiqamah” diucapkan, namun… betapa besar
perjuangan yang dibutuhkan untuk dapat merealisasikan makna istiqamah
di jalan-Nya �. Hal ini tentu saja memerlukan ketabahan, pengorbanan
serta yang paling utama adalah taufiq Allah �. Terlebih lagi kita hidup di
era global yang ramai “fitnah”. Dalam hal ini Rasulullah � memberikan
keteladanan sebuah doa. Di dalam banyak kesempatannya beliau �
memanjatkan
�8�1���G =�/�� � ���/��; �D����e �C�� / 0��� �u�/�0 � ��� “Wahai (Allah �) Yang Maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku
di atas agama-Mu”.42
�8�1���G =�/�� � ���/��; �D����e -3 �-/�� “Ya Allah �…, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu”.
43
Semoga Allah � melimpahkan taufik-Nya kepada kita, memudahkan setiap
langkah kita dalam menggapai ridha-Nya, amin..
Seorang anak akan tumbuh sesuai dengan yang ditanamkan oleh kedua
orang tuanya semenjak masih belia, maka bimbinglah ia untuk dekat
dengan Allah melalui ibadah shiyam
41
. Shahih, HR. Muslim no: 2343 dari Abu Hurairah � 42
. Shahih, HR. Tirmidzi no: 2140 dari Anas bin Malik � 43
. Shahih, HR. Ibnu Majah no: 3834 dari Anas bin Malik �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 35
istimewa dengan keberadaan malam lailatul qadar. Sementara hari-
hari sepuluh awal bulan Dzul Hijjah menjadi lebih istimewa dengan
keberadaan hari-hari mulia seperti hari Nahr (kurban), hari Arafah dan
hari Tarwiyah.”.83
Wallahu A`lam
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang
yang saleh. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat
sabar. Dan tatkala anak itu baru saja mulai beranjak dewasa berada bersama
Ibrahim, Ibrahim berkata kepadanya : "wahai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu !?"
Isma`il menjawab: "wahai Ayahandaku, lakukanlah apa yang diperintahkan oleh
Allah � kepada engkau; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Disaat keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan
anaknya diatas pelipis(nya). (QS. Ash-Shafat: 37/100-103)
Dalam tafsir Al-Qurthubi dan Al-Baghawi disebutkan riwayat Ibnu Abbas, beliau
berkata :
Ibrahim dan Isma'il … keduanya taat, tunduk patuh terhadap perintah Allah � Ingatlah, renungkanlah kisah itu… ketika keduanya akan melaksanakan perintah
Allah � dengan tulus dan tabah, Isma`il berkata :
“Wahai Ayahku, kencangkanlah ikatanku agar aku tak lagi bergerak”
“Wahai Ayahku, singsingkanlah baju engkau agar darahku tidak mengotori bajumu
maka akan berkurang pahalaku, atau jika nanti Bunda melihat bercak darah itu
niscaya beliau akan bersedih”
“Dan tajamkanlah pisau Ayah serta percepatlah gerakan pisau itu di leherku agar
terasa lebih ringan karena sungguh kematian itu amat dahsyat”
“Wahai Ayah, apabila engkau telah kembali maka sampaikan salam kasihku kepada
Bunda, dan apabila bajuku ini Ayah pandang baik untuk dibawa pulang maka
lakukanlah”
Saat itu, dengan penuh haru Ibrahim � berkata : “Wahai anakku, sungguh engkau adalah anak yang sangat membantu dalam
menjalankan perintah Allah”
83
. Lihat Zaadu Al- Ma’ad oleh Ibnu Al-Qayyim jilid 1 hal. 57
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 36 www.pesantrenalirsyad.org
DENGAN APAKAH KITA MENYAMBUT
SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZUL HIJJAH ?
Selayaknya bagi setiap hamba muslim untuk menyambut musim bahagia
yang sarat kemuliaan ini dengan bertaubat kepada Allah � dan
menjauhkan diri dari dosa dan maksiat. Agar Allah � memberikan
kemudahan untuk beramal shalih dengan taufiq-Nya. Allah � berfirman
*� '� �M� Q�/�. �' �3 Y-/���� �M� 1���y ���� ���j���+ c������� �>-/�� =���A ��
“Dan bertaubatlah kalian kepada Allah � wahai kaum mukminin
seluruhnya semoga kalian mendapatkan keberuntungan”. (QS. An-Nur:
24/31)
��� �3 Y�*�� ���� OF���.�W�� =���A �� �����?� ����0-, ��/�� �J-K�� + \��� �"�� J�����-4�� ��� ����� O�-1
“Dan bersegeralah menuju ampunan dari Rabb kalian, serta menuju surga
yang luasnya adalah lapisan langit dan bumi yang telah dipersiapkan
untuk kaum yang bertakwa” (QS. Ali `Imran: 3/133).
Selain bertaubat, hendaknya ia bertekad kuat, bersemangat serta
bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah �,
beramal shalih guna meraih kebahagiaan di musim yang penuh kemuliaan
ini. Allah � berfirman
�K����1�� ��1��# � K����� ����7-��� ����1 �4�Q ���� �o���� �>-/�� -M�A � ��1�/ �� ? �3 �-�1���
“Dan mereka yang bersungguh-sungguh dalam (menggapai ridha) Kami,
maka sungguh akan Kami tunjukkan kepadanya jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah � bersama orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-
`Ankabut: 29/69).
�c������ �c��E�� ��1��:� � �K��� �J��� ����T��� �# �M� �����4 � �� :��5 �3 �-�:�A ◌ ����� �N�� ��1�� �� :��5�
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam
menjalankan amal kebaikan dan mereka berdoa dengan rasa harap lagi
cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` (tunduk) kepada
Kami” (QS. Al-Anbiya: 21/90).
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 13
melainkan Allah � akan memberinya satu di antara tiga perkara; 1) boleh
jadi Allah � segera mengabulkan doa tersebut di dunia, 2) atau
menyimpan sebagai tabungan baginya di akhirat, 3) atau
menyelamatkannya dari kejelekan yang setara dengan doa yang
dipanjatkannya". Para sahabat berkata "jika demikian, kami akan
memperbanyak (doa)". Rasulullah � menjawab "Allah � lebih banyak”.38
Ibnu Katsir rahimahullah berkata "yang dimaksud adalah bahwa Allah �
tidak akan menyia-nyiakan doa seseorang, dan Allah � tidak disibukkan
dengan sesuatu apapun, Dia � Maha mendengar doa. Dalam hal ini
terdapat anjuran (memperbanyak) berdoa karena tidak satupun yang
luput dari-Nya �".39
Apalagi, pada saat kita tengah mendekatkan diri
kepada Allah � melalui ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sehingga Ibnu
Katsir rahimahullah berkata "disisipkannya ayat ini40
di tengah-tengah
penjelasan hukum-hukum shiyam merupakan petunjuk sekaligus motivator
untuk (banyak) berdoa pada saat menyelesaikan bilangan puasa, bahkan
pada setiap moment berbuka puasa sebagaimana hadits di atas”.
Hendaknya kita mengambil kesempatan yang istimewa ini dengan
memperbanyak doa bagi kebaikan kita di dunia dan akhirat.
12) Membersihkan jiwa dan raga dari segala bentuk keharaman
Memastikan makanan, minuman dan pakaian kita bersih dari noda riba,
uang sogok, hadaya `ummal, dan apapun yang tidak diridhai Allah �.
Demikian pula infaq, zakat serta perbelanjaan yang kita sedekahkan
hendaknya hanyalah bersumber dari pendapatan yang halal. Sebab,
manalah mungkin doa akan dikabulkan dari seseorang yang masih belum
suci dari keharaman??! Ada seseorang yang memanjatkan doa tanpa
38
. Ath-Thibi berkata "yakni Allah � lebih banyak (lagi) mengabulkan". Lihat Tuhfah Al-Ahwadzi 10/25
39 . Lihat Tafsir Al-Qur`an Al-`Azhim 1/286
40 . "Dan apabila hamba-Ku bertanya kepada engkau (wahai Muhammad �) tentang Aku, maka
(sampaikanlah) sesungguhnya Aku dekat, Aku menjawab permohonan doa yang dipanjatkan kepada-
Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu
mendapatkan petunjuk" Qs. Al-Baqarah: 2/186
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 12 www.pesantrenalirsyad.org
dalam masjid sepanjang masa i`tikaf, mendekatkan diri kepada Allah �
dengan ibadah.31
Aisyah � bertutur mengatakan “apabila telah tiba
sepuluh malam terakhir Ramadhan, maka Rasulullah � mengencangkan
ikatan sarungnya, mengidupkan malamnya serta membangunkan
keluarganya (untuk beribadah)”.32
Berharap menjumpai suatu malam
istimewa yang lebih baik daripada seribu bulan.33
Rasulullah � bersabda
“carilah lailatul qadar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan”.34
Bersungguhlah pada malam-malam itu dengan apapun yang
dicintai Allah �. Rasulullah � juga bersabda “...dan barangsiapa
melakukan qiyamul lail di malam lailatul qadar dengan dasar keimanan
dan mengaharap pahala dari Allah �, maka akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu”.35
11) Memperbanyak doa
Rasulullah � bersabda: )kf�e -X�� F �����G ��l�K������ �K������� F����G : jG�� �' �( OJ������G ���#��4 ���� F ���G � �3�[�
"Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya; doa kebaikan orang tua bagi
anaknya, doa seorang yang bepuasa dan doa seorang musafir (dalam
perjalan)".36
Rasulullah � juga bersabda37
yang artinya "Tidaklah seorang
muslim berdoa kepada Allah � dengan sebuah doa yang bukan
permohonan dosa atau pemutusan ikatan keluarga di dalamnya,
31
. Lihat Fathu Al-Bari juz: 4 hal: 344 32
. Shahih, HR. Bukhari no: 2024, Muslim no: 2779 33
. Sebagaimana yang Allah � jelaskan dalam surat Al-Qadar: 97/1-5. Lihat HR. Bukhari no: 1901 dari
Abu Hurairah � 34
. Shahih, HR. Bukhari no: 2017 dari Aisyah � 35
. Shahih, HR. Bukhari no: 2014, dan Muslim no: 1779 dari Abu Hurairah �
36 . Hasan, HR. Abu Al-Hasan bin Mahrawaih. Lihat Shahih Al-Jami` no: 3032 dan 3033 dari Anas bin
Malik �. Disebutkan pula dalam riwayat yang lain, “Doa keburukan orang tua terhadap anaknya” No :
3031 37
. Shahih, Lihat Shahih Sunan Tirmidzi 3604 dari Abu Sa`id Al-Khudri �, dishahihkan oleh Al-Hakim
dalam Al-Mustadrak no: 1816 dan Al-Albani dalam Syarah Al-`Aqidah Ath-Thahawiyah hal. 462
footnote no: 656
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 37
AMALAN YANG DIANJURKAN UNTUK DILAKUKAN DI
BULAN MULIA DZUL HIJJAH
Sebelum memasuki poin-poin amalan-amalan bulan mulia ini, mari kita
mengingat bersama sabda Nabi kita tercinta Muhammad �
u�� �X � �>�, �� �!�� ���� OJ��Q�.��: �2 -Mm�# ��2� ���� �!�� �J��Q�.��1�� � �� �-�����'� ��3 5�� ���G �� ����T��� � �� /����#�� �l�G����� ���� ���I�� ���� ����* �'������ �����y �� �M�+� �3 Y�'������� �� �, �4�� �M�+ �2� �� /�?� �3 Y
“Berbuat baiklah di sepanjang masa kalian. Bersiap dan sambutlah
hembusan rahmat kasih sayang Allah �. Sesungguhnya Allah � memiliki
hembusan-hembusan pada rahmat dan kasih-Nya, yang akan diraih oleh
para hamba yang dikehendaki-Nya. Dan memohonlah kepada Allah �
agar menutup aurat (keburukan) kalian dan menentramkan kalian dari
rasa takut dan kecemasan”.84
Abu Utsman An-Nahdi berkata “Kaum salaf adalah orang-orang yang
mengagungkan tiga macam bilangan sepuluh hari; sepuluh hari terakhir
bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, dan sepuluh hari
pertama bulan Muharram”.85
Adapun amalan-amalan shalih yang disyariatkan dan sangat dianjurkan
untuk dilakukan di bulan mulia Dzul Hijjah adalah sebagai berikut :
1. Menunaikan ibadah haji dan umroh
��� �-1�&��� -(�A )���%�� >�� �Z���� � � ��� ����� jz�Q���� ��� ���1 �����* � ���� )F���-.�5 F�� �� ���� =���A F�� �� �
Nabi � bersabda “Satu umrah kepada umrah berikutnya merupakan
penghapus dosa yang dilakukan di antara keduanya. Dan haji yang mabrur
84
. Hasan, HR. Ath-Thabrani dalam “Al-Kabir” no: 720 dari Anas bin Malik �. Hadits ini dinilai “Hasan”
oleh Syaikh Al-Albani dengan beberapa sanad lain yang mendukung dan menguatkannya. 85
. Lihat dalam kitab Lathaifu Al-Ma’arif oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hambali jilid 1 hal. 36 Pasal: Afdhalu
At-Tathawwu` bish-shiyam
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 38 www.pesantrenalirsyad.org
tidak ada balasan setimpal baginya selain surga”.86
Ibnu Rajab berkata
“Setelah Allah � menyematkan pada kalbu setiap mukmin kerinduan yang
mendalam untuk menyaksikan albaitul haram (rumah-Nya yang suci), dan
ternyata tidak setiap orang mampu untuk melakukannya di setiap tahun,
maka Allah � mewajibkan ibadah haji bagi hamba yang mampu satu kali
selama hidupnya. Kemudian Allah � menjadikan musim kebaikan pada
sepuluh hari pertama (bulan Dzul Hijjah) yang dapat diraih oleh para
pelaksana ibadah haji maupun orang-orang yang tidak
melaksanakannya”.87
2. Melakukan shaum sesuai kemampuan, terutama pada hari Arafah (9
Dzul Hijjah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji 88
Shaum merupakan ibadah yang sangat istimewa di sisi Allah �. Allah �
menjanjikan balasan yang tak terhingga terhadap shaum dan hanya Allah
sajalah yang melipat gandakannya. Allah � berfirman dalam sebuah hadits
qudsi
�>�* U�%���+ ��:�+� �� >-:�m�# �9 ��-X�� -(�A >�� �9�Gd ���*� �S���� jS 5
“Semua amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali shaum.
Sesungguhnya shaum adalah milik-Ku dan Aku Yang akan
membalasnya”.89
Demikian pula Rasulullah � bersabda
��������? ���-1�� ���� >�� ��� �9 �������� �8���7�* >-/�� �K����* -(�A �>-/�� �S����? �# �c� ����� 9� X�� OK���� ���� ����c.����
86
. Shahih, HR. Bukhari no: 1773 dan Muslim no: 3276 keduanya dari Abu Hurairah � 87
. Lihat dalam kitab Lathaifu Al-Ma’arif oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hambali jilid 1 hal. 295 Pasal: Fadhlu
`Asyri Dzil Hijjah `Ala Ghayrihi min A`syari Asy-Syuhur 88
. Karena Rasulullah � tidak puasa pada hari itu tatkala beliau melakukan ibadah haji, sebagaimana
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari no: 1988 dan Muslim no: 2627 keduanya dari Ummu Al-
Fadhl bintu Al-Harits � 89
. Shahih, HR. Bukhari no: 5927 dan Muslim no: 2701 keduanya dari Abu Hurairah �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 11
9) Meningkatkan kedermawanan dalam bersedekah
Dan demikian pula keteladanan Nabi kita Muhammad � dalam bersedekah
di bulan mulia ini. Ibnu Abbas � berkata “Rasulullah � adalah seorang
yang paling dermawan, kedermawanan yang paling hebat pada diri beliau
adalah di bulan Ramadhan pada saat Malaikat Jibril menemuinya. Jibril
mendatanginya di setiap malam untuk mengajarkannya Al-Qur`an. Dan
sungguh (saat itu) Rasulullah � lebih dermawan daripada angin lepas yang
berhembus”.27
Beliau � melakukannya seakan tidak mengkhawatirkan
kefakiran pada dirinya sendiri. Karena beliau � meyakini janji Allah � yang
terungkap dalam sebuah sabdanya OP��� ���� )��;�K�L OD�X�0��: ��� artinya “tidak akan
berkurang harta seseorang dengan bersedekah”.28
Berbagi kebaikan
dengan fakir miskin yang selalu menanti uluran tangan. Dengan gemar
bersedekah diharapkan kita dapat mengasah kepekaan serta mengikis
kekikiran. Agar terwujud rasa syukur kepada Allah �, dan tercipta rasa
suka dan bahagia bersama mereka kaum papa yang membutuhkan. Di sisi
lain, kita dapat pula meraih pahala besar dengan memberikan ifthar
(makanan berbuka puasa) bagi orang-orang yang berpuasa. Rasulullah �
bersabda
���� �� ����E �l�� ���+ S�v�� >�� �M��5 �c��[��L ��-h�#�cw���N �3�[�-X�� �� ���+ ���� x 0��1��� �( >-:�+ “Barangsiapa memberikan ifthar bagi seorang yang berpuasa, maka dia
akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut
tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun”.29
10) Melakukan i`tikaf dan menanti lailatul qadar
Rasulullah � senantiasa menjalankan i`tikaf di sepuluh malam terakhir
bulan Ramadhan sampai beliau � meninggal dunia.30
Yaitu berada di
27
. Shahih, HR. Bukhari no: 6 dan 1902 28
. Shahih, HR. Muslim no: 6535 dari Abu Hurairah � 29
. Shahih, HR. Tirmidzi no: 807 dan Ibnu Majah no: 1746 dari Zaid bin Khalid Al-Juhani � 30
. Shahih, HR. Bukhari no: 2025 dan 2026 dari Abdullah bin Umar �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 10 www.pesantrenalirsyad.org
rutinitas harian Ramadhan sekalipun tanpa menunaikan shalat fardhu.
Sebagian yang lain lagi, mengalih-fungsikan malam-malam bulan
Ramadhan justru untuk melakukan perbuatan dosa dan sia-sia ketika kaum
muslimin pada umumnya tengah mendekatkan diri kepada Allah � dengan
menjalankan shalat tarawih. Padahal Rasulullah � bersabda
�>���:�@ ���� �9-K�0��' ��� >�� ���. E �c*��4�, �!�� �c:� �����A �M������� �9��L ���� “barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan dasar keimanan dan
mengharap pahala dari Allah �, maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu”.23
Dalam hadits yang lain beliau � juga bersabda
�>���:�@ ���� �9-K�0��' ��� >�� ���. E �c*��4�, �!�� �c:� �����A �M������� �9��; ���� “barangsiapa beribadah qiyamul lail (shalat tarawih) dengan dasar
keimanan dan mengharap pahala dari Allah �, maka akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu”.24
Hendaklah seorang mukmin memanfaatkan
waktunya di bulan Ramadhan untuk beribadah, agar kelak dia dapat
menuai kebahagiaan dan buah manisnya di kehidupan akhirat.
8) Memperbanyak membaca Al-Qur`an
Ibnu Abbas � berkata “… Malaikat Jibril menemui Rasulullah � di setiap
malam sepanjang bulan Ramadhan hingga ia berakhir, dan Rasulullah �
memaparkan bacaan Al-Quran kepada Jibril”.25
Kecintaan terhadap ayat-
ayat Al-Qur’an akan melahirkan keimanan yang kokoh di dalam jiwa. Al-
Qur’an akan menjadi syafa`at kebaikan bagi pembacanya, Rasulullah �
bersabda �>�*��Q�L� �" �c� ����.�N ��������0��� �9 ����� �'�s�� >-:m�# �Md�� 0��� � �����;�� , artinya “bacalah Al-Qur’an,
sesungguhnya ia menjadi syafa`at bagi yang membacanya pada hari
kiamat”.26
23
. Shahih, HR. Bukhari 1901, Muslim no: 1778 dari Abu Hurairah � 24
. Shahih, HR. Bukhari no: 2009, Muslim no: 1776 dari Abu Hurairah � 25
. Shahih, HR. Bukhari no: 6 (dengan lafadz “… dan mempelajari Al-Qur’an bersamanya”), dan no:
1902 26
. Shahih, HR. Muslim no: 1871 dari Abu Umamah Al-Bahili �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 39
"Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, melainkan
Allah � akan menjauhkan wajahnya dari neraka selama tujuh puluh
tahun” (yakni jarak tempuh perjalanan selama tujuh puluh tahun
disebabkan puasanya).90
Adapun pada tanggal 10 Dzul Hijjah, maka
terdapat kekhususan larangan puasa pada hari tersebut.91
Terkhusus tentang shaum hari Arafah, sebagian isteri Nabi � bersaksi
menyampaikan bahwa sesungguhnya Rasulullah � berpuasa pada hari
kesembilan bulan Dzul Hijjah, dan pada hari `Asyura serta pada tiga hari
(putih) di setiap bulan.92
Shaum pada hari Arafah memiliki keistimewaan
yang luar biasa. Rasulullah � bersabda
l �K����* �,-�� ���1-4��� >�/ �����; �,-�� ���1-4�� ���.�Y � �M�+ �>-/�� =�/�� u �4�, �!�+ ���#���� �9 ����� 9��� �L
“Aku berharap kepada Allah � agar shaum pada hari Arafah
menghapuskan (dosa-dosa) selama satu tahun lalu dan satu tahun
berikutnya”.93
Karenanya Imam An-Nawawi membawakan hadits ini dalam
judul “Anjuran shaum pada hari Arafah”.94
3. Menjaga pelaksanaan shalat lima waktu dan meningkatkan shalat
Nafilah
Sebab semua amalan nafilah termasuk shalat-shalat nafilah merupakan
salah satu ibadah yang sangat mulia di sisi Allah �. Dalam hadits qudsi
Allah � berfirman
>-� �! + =-,�! S�#���-�1���* - ���A C-��0��,��� U�K���� P��%��� ����
90
. Shahih, HR. Bukhari no: 2840 Muslim no: 2704 keduanya dari Abu Sa`id Al-Khudri � dan lafazh
hadits ini adalah riwayat Muslim 91
. Shahih, HR. Bukhari no: 1993 dari Abu Hurairah � dan Muslim no: 2666 dan lainnya dari beberapa
sahabat Nabi � 92
. Shahih, HR. Abu Daud no: 2437 93
. Shahih, HR. Muslim no: 2738 dari Abu Qatadah Al-Anshari � 94
. Lihat Syarah Imam An-Nawawi terhadap Shahih Muslim Jilid 4 Juz 7 hal. 290
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 40 www.pesantrenalirsyad.org
“Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan
ibadah nafilah (sunnah) sehingga Aku mencintainya”.95
4. Bertakbir, bertahmid serta bertahlil memuji Allah �
Ibnu Umar dan Abu Hurairah ��, mereka berdua pergi menuju pasar pada
sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah untuk menggemakan takbir pada
khalayak ramai, lalu orang-orang mengikuti takbir mereka berdua.96
Dahulu Umar �� bertakbir di dalam tenda beliau di Mina sehingga seluruh
orang yang berada di masjid mendengarnya lantas mereka pun bertakbir,
kemudian selanjutnya ikut bertakbir pula orang-orang yang berada di
pasar sehingga Mina (seakan) bergetar dengan semarak alunan gema
takbir. Demikian halnya Ibnu Umar bertakbir di Mina di sepanjang hari-hari
itu dan di setiap usai shalat (fardhu), di atas kasur beliau, di dalam
tendanya, di setiap duduk dan berjalan.97
Sehingga, sangat dianjurkan bagi setiap pria muslim untuk mengeraskan
alunan suara takbir di hari-hari ini. Namun, dengan menghindari takbir
secara bersama-sama sebab Nabi �, para sahabat serta generasi Salaf
Shalih terdahulu tidak melakukannya. Mereka menggemakan takbir
sendiri-sendiri. Dan inilah cara yang disyari'atkan pada setiap dzikir dan
doa, terkecuali bila ada yang belum mengetahuinya, maka boleh dituntun
bacaannya secara bersama-sama dengan tujuan untuk mengajarkan. Dan
apabila mereka telah mengetahuinya, maka masing-masing menggemakan
takbir sendiri-sendiri. Adapun para wanita muslimah, maka mereka tidak
dianjurkan untuk mengeraskan suara pada saat mengucapkan takbir.
Bacaan Takbir
Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas`ud � bertakbir di hari-hari
Tasyriq seraya menggemakan
95
. Shahih, HR. Bukhari no: 6502 dari Abu Hurairah � 96
. Lihat Fathu Al-Bari jilid 2 hal. 589 Pasal Fadhlu Al-Amali Fi Ayyam At-Tasyriq 97
. Lihat Fathu Al-Bari jilid 2 hal. 594 Pasal At-Takbiru Ayyama Mina
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 9
pahala dari-Nya. Ini menunjukkan bahwa hendaklah setiap saat seorang
mukmin meningkatkan kualitas keimanannya kepada Allah �,
menjalankan semua perintah Allah �, menjauhi segala maksiat dan
larangan-Nya, menegakkan amar ma`ruf nahi mungkar dimana pun dia
berada, terlebih lagi tatkala ia berada di bulan indah, seindah Ramadhan.
6) Menjaga shiyam (puasa) dari segala hal yang merusak arti penting
ibadah Ramadhan
Sepatutnya setiap dari kita menjaga diri dari segala perbuatan dosa,
menghindari kata-kata dan perbuatan kotor yang tercela, menjauhi
teriakan-teriakan atau persengketaan, ucapan dusta dan lain sebagainya.
Rasulullah � bersabda >�*����N� >������H �t�K�� �M�+ � �# )�����! �>-/�� �Z���/��# �>�* �S�������� ���j%�� �P����; �t�K�� �3�� ���� “barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan amalannya, maka
Allah � tidak membutuhkan darinya (puasa) saat dia meninggalkan
makanan dan minumannya”.21
Bahkan, selayaknya dia mempertajam
kesabaran, sekalipun ada yang mencercanya. Dalam sebuah hadits qudsi
Rasulullah � bersabda “Allah � berfirman “… apabila salah seorang di
antara kalian tengah berpuasa, maka janganlah ia berbuat kotor, atau
berteriak-teriak. Dan bila seseorang mencela atau memeranginya
hendaklah ia berkata “sesunggunya aku sedang berpuasa”….”.22
7) Menjalankan puasa dan menjaga stabilitas pelaksanaan shalat fardhu
dan tarawih
Di antara yang sangat disayangkan dari sebagian kaum muslimin, adalah
tatkala mereka melalaikan adab-adab di bulan Ramadhan. Di antara
mereka, banyak yang meninggalkan puasa tanpa sebab yang dibenarkan
dalam syariat Islam. Mereka makan dan minum di hadapan khalayak ramai
tanpa rasa malu sedikitpun. Atau meninggalkan shalat padahal dirinya
tengah berpuasa, seakan-akan puasa hanyalah formalitas yang mengiringi
21
. Shahih, HR. Bukhari no: 1903, Abu Daud no: 2362, Tirmidzi no: 707, semuanya dari Abu Hurairah � 22
. Shahih, HR. Bukhari no: 1904, Muslim no: 2697, keduanya Abu Hurairah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 8 www.pesantrenalirsyad.org
4) Mengikhlaskan niat di setiap ibadah
Memurnikan tujuan ibadah dan menjauhkannya dari noda syirik.
Mendasari segala ucapan, amal perbuatan maupun bisikan hati hanya
dalam rangka mengharap ridha Allah �, serta meneladani tuntunan ajaran
Rasulullah �. Itulah hakekat tauhid, Allah � berfirman
� cK�!�+ �>�*�� �F�G������* �]�� �I � �(� �cQ����L cf���� �S��������/��# �>�*�� ����0�� � ������ �M��5 �����# yang artinya “barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya,
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan siapapun dalam beribadah kepada Rabbnya” (Qs. Al-
Kahfi: 18/110). Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsir ayat ini “dan
ini adalah dua rukun diterimanya sebuah amal ibadah; yakni, hendaklah
mengikhlaskan niatnya kepada Allah � semata, serta meneladani
tuntunan syariat yang diajarkan oleh Rasulullah �”.19
Hendaknya kita
selalu memperhatikan dua syarat mutlak ini dalam setiap penghambaan
diri kita kepada Allah melalui semua bentuk ibadah.
5) Meningkatkan takwa kepada Allah �
Hikmah agung disyariatkannya puasa adalah menggapai nilai takwa. Allah
� berfirman “wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa” (Qs. Al-Baqarah: 2/183). Ibnu Katsir rahimahullah berkata
dalam tafsir ayat ini “karena di dalam puasa terdapat pensucian jasmani,
dan dapat mempersempit ruang gerak godaan setan”.20
Kita patut
menyadari bahwa sesungguhnya Allah � menguji setiap hamba-Nya di
sepanjang hayat kita terlebih di bulan semulia Ramadhan. Karenanya,
banyak amalan bulan Ramadhan yang mendapatkan ganjaran besar
berupa maghfirah (ampunan) terhadap dosa-dosa sebelum Ramadhan
bilamana dilakukan dengan dasar dan dorongan iman serta mengharap
19
. Al-Mishbah Al-Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir hal. 818
20 . Al-Mishbah Al-Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir hal. 130
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 41
K ���Q��� �>-/��� ���� �5�+ >/-��� ���� �5�+ >/-��� >-/�� -(�A �>���A �( ���� �5�+ >/-�� ���� �5�+ >-/���
Yakni dengan dua kali takbir, namun boleh dengan mengulangi takbir
yang pertama sebanyak tiga kali, namun yang masyhur dari Ibnu
Mas`ud � adalah bahwa dengan dua kali takbir.98
Terdapat dua macam takbir yang disyariatkan untuk dikumandangkan
Pertama: Takbir Mutlak
Yaitu takbir yang disyari'atkan untuk dilantunkan pada setiap saat di
sepanjang malam dan siang hingga pelaksanaan shalat Ied tiba.
Kedua: Takbir Muqayyad
Yakni takbir yang disyariatkan untuk dilakukan di setiap usai shalat
fardhu berjama`ah. Bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, waktu
takbir muqayyad ini dimulai sejak fajar hari Arafah hingga tiba waktu
shalat ashar pada hari Tasyriq yang terakhir (ketiga). Sedangkan bagi
mereka yang tengah melaksanakan ibadah haji, maka waktunya di
mulai semenjak usai shalat zhuhur hari qurban (10 Dzul Hijjah) hingga
tiba waktu shalat ashar pada hari Tasyriq yang terakhir.
5. Memperbanyak sedekah
Sesungguhnya anjuran bersedekah berlaku di setiap waktu. Namun,
anjuran ini semakin ditekankan pada saat-saat mulia termasuk pada bulan
Dzul Hijjah. Allah � berfirman
� ���j���+ ��� ����.�N �(� )�-/ �(� �>��# )o����* -( )9����� � �'�s�� M�+ �S����; ��� 3 5��1 ��;�<�� �-��� ��� 0�.:�+ ��� 1��d ����7-� �M� ����-g�� 3 � �M ��#��Y���� )�
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari (harta) yang
telah Kami limpahkan kepada kalian sebelum tiba suatu hari yang tidak
ada padanya perniagaan, tidak pula ada persahabatan yang akrab serta
tidak ada pula syafa`at. Dan orang-orang yang kafir mereka itulah yang
98
. Riwayat dua kali takbir dibawakan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Abdullah bin Mas`ud � dengan sanad
yang shahih, dan riwayat tiga kali takbir dibawakan oleh Al-Baihaqi dari Ikrimah dan Ibnu Abbas
� dengan sanad yang shahih pula. Lihat Irwa' Al-Ghalil oleh Syaikh Al-Albani jilid 3 hal. 125-126.
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 42 www.pesantrenalirsyad.org
berbuat zhalim” (QS. Al-Baqarah: 2/254). Lebih lanjut Rasulullah �
bersabda “Tidaklah para hamba berada di pagi hari melainkan akan turun
dua Malaikat. Salah satu dari keduanya memanjatkan doa “Ya Allah,
berikanlah ganti bagi yang berinfak”. Sementara yang lain berdoa “Ya
Allah, berikanlah kebinasaan bagi yang bakhil (tidak berinfak)”.99
Demikian
halnya Rasulullah � menegaskan “Tidak akan berkurang harta seseorang
dengan bersedekah ”.100
6. Berkurban
Berkurban merupakan salah satu ibadah luhur yang sangat dianjurkan
untuk dilakukan pada bulan Dzul Hijjah, tepatnya pada tanggal 10 (hari
Nahr) dan pada hari-hari Tasyriq yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzul Hijjah.
Berkurban merupakan contoh yang dilakukan Nabi Ibrahim � tatkala
menyembelih putranya bernama Ismail �, lantas Allah � menebus
pengorbanan beliau dengan seekor kambing yang besar.101
Kemudian
Rasulullah � menetapkan kurban sebagai bagian dari tuntunan bagi umat
beliau � dalam syariat agama Islam. Telah diriwayatkan bahwa Nabi �
berkurban dengan dua ekor kambing jantan yang keduanya berwarna
putih bercampur hitam dan bertanduk, beliau � menyembelihnya dengan
kedua tangan beliau � sendiri. Beliau � menyebut nama Allah � dan
bertakbir sambil meletakkan kaki beliau � di atas sisi tubuh kedua
kambing tersebut.102
7. Sangat dianjurkan untuk bersemangat dalam melaksanakan shalat
Idul Adha
Bersungguh-sungguh dalam pelaksanaannya, mendengarkan khutbah Ied
dengan seksama agar dapat mendulang ilmu dari khutbah tersebut serta
menuai pahala dari pelaksanaan shalatnya.
99
. Shahih, HR. Bukhari no: 1442 dan Muslim no: 2333 keduanya dari Abu Hurairah � 100
. Shahih, HR. Muslim no: 6535 dari Abu Hurairah � 101
. Lihat kisah pengorbanan ini dan penyembelihan ini dalam QS. Ash-Shaffat: 37/102-110 102
. Shahih, HR. Bukhari no: 5565 dan Muslim no: 5060, 5061 keduanya dari Anas bin Malik �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 7
Maka, janganlah engkau menjadikannya pula sebagai bulan penuh dosa
Bacalah Al-Qur`an, bersungguhlah dalam bertasbih dengan segala
upayamu
Karena sesungguhnya Ramadhan adalah bulan tasbih, ibadah dan
tilawatul qur`an
Betapa banyak engkau mengenal mereka yang telah berpuasa sebelum ini
Di antara sanak keluarga, para tetangga dan handai taulan
Ternyata mereka telah dijemput oleh ajal kematian,… dan menyisakan
dirimu
Dekat nian seorang yang masih hidup dengan yang telah tiada
Suatu saat Rasulullah � bersabda
>�� ���.�W �� �M�+ �S����; �p�/�4�:� -3 e M������� �>���/�� �S� �G OS ��� _�:�+ �3�E��� “... dan celaka seseorang yang mendapatkan bulan Ramadhan, kemudian
melewatinya sebelum diampuni dosa-dosanya...”.17 Semoga Allah �
menjauhkan kita dari kecelakaan dan kerugian.
3) Berilmu sebelum berucap dan beramal
Dalam kitab Shahih Al-Bukhari Pasal Ilmu Imam Al-Bukhari rahimahullah
berkata “Bab; Berilmu sebelum berucap dan beramal”. Hal ini penting
untuk kita perhatikan. Maka, mari kita landaskan semua bentuk ucapan
dan amal ibadah kita dengan ilmu dan tuntunan agama ini. Rasulullah �
bersabda qG�� �� ���# ��: ���+ �>���/�� �Z���� cf����� �S����� ���� , artinya “barangsiapa melakukan
sebuah amalan yang bukan merupakan tuntunan kami, maka amalan itu
tertolak”.18
17
. Hasan Shahih, HR. Tirmidzi no: 3545 dari Abu Hurairah � 18
. Shahih, HR. Muslim no: 4468 dari Aisyah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 6 www.pesantrenalirsyad.org
MENGKAJI ETIKA RAMADHAN
Setelah mengetahui kemuliaan Ramadhan, selanjutnya merupakan suatu
keniscayaan bagi seorang mukmin untuk melewatinya dengan penuh
kataatan. Menjadikan kesucian Ramadhan sebagai musim kebaikan, serta
menyambutnya dengan semua etika yang dituntunkan dalam Islam.
1) Memohon kepada Allah � dalam doa agar mempertemukan kita
dengan keagungan bulan Ramadhan
Ma`la bin Al-Fadhl rahimahullah bertutur mengatakan “Salaf Shalih
generasi terbaik umat ini memanjatkan doa kepada Allah � sejak enam
bulan sebelumnya untuk berjumpa dengan Ramadhan dan selama enam
bulan berikutnya agar ibadah puasa mereka diterima oleh Allah �”. Yahya
bin Abi Katsir rahimahullah bersaksi bahwa diantara doa mereka adalah
cf-��0��, � � �1�� > ���/�4 '� �M������� � �� �3�/�?� �M������� =���A � �1 ���/�? -3 �-/���
"Ya Allah sampaikanlah aku kepada Ramadhan, dan sampaikanlah
Ramadhan kepadaku, dan terimalah ibadah Ramadhan daripadaku
dengan kerelaan".16
2) Bertaubat kepada Allah � dari segala dosa dan maksiat, serta
memperbanyak istighfar
Sangat disayangkan, sebagian orang tetap bergelimang dosa di bulan
Ramadhan. Dalam menggambarkan realita itu seorang penyair berkata:
Wahai engkau yang belum merasa puas berbuat dosa di bulan Rajab
Dan masih saja bermaksiat kepada Allah � di bulan Sya`ban
Sungguh telah datang keteduhan naungan bulan Ramadhan setelah
keduanya
16
. Lihat Lathaif Al-Ma`arif oleh Ibnu Rajab, hal. 376 tahqiq As-Salus tanpa sanad
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 43
Pada dasarnya, tuntunan pelaksanaan shalat Idul Fitri dan shalat Idul Adha
adalah sama.103
Namun terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya,
yaitu sebagai berikut:
A. Waktu untuk mengemakan takbir pada Idul Adha lebih lama, yakni
sejak waktu fajar hari Arafah hingga menjelang waktu shalat ashar
di akhir Hari Tasyriq (13 Dzul Hijjah). Adapun pada saat Idul Fitri,
takbir di mulai sejak malam Ied hingga menjelang pelaksanaan
shalat Ied.
B. Dianjurkan agar waktu pelaksanaan shalat Idul Adha lebih awal
agar dapat segera dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan
kurban. Sementara pada pelaksanaan shalat Idul Fitri dianjurkan
untuk tidak tergesa-gesa, agar dapat memberikan kesempatan
bagi mereka yang hendak membayar zakat fitrah.
C. Pada saat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan kecuali setelah
shalat Idul Adha usai. Sedangkan pada saat Idul Fitri dianjurkan
untuk makan terlebih dahulu sebelum shalat Ied.
“Perumpamaan (harta sedekah dari) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Al-Baqarah: 2/261)
103
. Lihat panduan pelaksanaan Shalat Idul Fitri pada pembahasan Ramadhan di atas hal: 24
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 44 www.pesantrenalirsyad.org
PANDUAN PRAKTIS DALAM BERKURBAN
A. Definisi
Dhahiyyah atau Udhhiyah merupakan istilah yang diberikan kepada hewan
kurban baik berupa unta, sapi ataupun kambing yang disembelih pada hari
Idul Adha (10 Dzul Hijjah) serta tiga hari Tasyriq berikutnya (11, 12, 13 Dzul
Hijjah) dalam rangka beribadah kepada Allah � dan mendekatkan diri
kepada-Nya. Dan oleh sebab itulah kemudian hari raya yang agung ini
disebut sebagai Idul Adha yang berarti hari raya kurban.
B. Syariat Penyembelihan Udhhiyah
Allah � menetapkan hari raya Idul Adha sebagai hari raya kurban dalam
syariat Islam. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam beberapa landasan
hukum:
1. Dalil Al-Qur’an
Allah � berfirman ���Q�:�� �8�*���� �S�X�# “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (QS. Al-
Kautsar: 108/2)
Para ahli tafsir seperti Ibnu Abbas ��, `Atha', Mujahid, Ikrimah Al-
Hasan dan yang lainnya menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
berkurban dalam ayat ini adalah menyembelih udhhiyah, yakni yang
dilakukan seusai pelaksanaan shalat Ied.104
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menguraikan tafsir ayat di atas seraya
mengatakan105
“Allah � memerintahkan Rasulullah � untuk
mengumpulkan dua ibadah yang agung ini; yaitu shalat dan
menyembelih kurban yang menunjukkan sikap mendekatkan diri
kepada Allah �, tawadhu’, merasa butuh kepada-Nya,
berprasangka baik, berkeyakinan kuat dan penuh rasa damai hati
104
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir jilid 5 hal. 503 105
. Lihat Majmu` Al-Fatawa oleh Ahmad bin Abdi Al-Halim bin Abdi As-Salam jilid 16 hal. 531-532
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 5
Imam An-Nakha’i rahimahullah menyatakan “Puasa sehari di bulan
Ramadhan lebih afdhal dari puasa di seribu hari lainnya. Begitu pula satu
bacaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhal
dari seribu bacaan tasbih di hari lainnya. Begitu juga pahala satu raka’at
shalat di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu raka’at di bulan lainnya.”
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Sebagaimana pahala
amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa
di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan
lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan
puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah � pada
hamba-Nya. Allah � pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai
bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam”.13
12. Umrah di bulan Ramadhan menyamai pahala haji bersama Rasulullah �
Tentang keutamaan umrah di bulan Ramadhan Nabi � bersabda
)�-&�! �M������� � �# cF�� �� � -M�m�# “Sesungguhnya umrah di bulan suci Ramadhan setara
(pahalanya) dengan ibadah haji”.14
Dan dalan riwayat lain “setara
pahalanya dengan ibadah haji bersamaku”, yakni bersama Nabi �.15
Ibnu Rajab rahimahullah berkata “adalah kaum salaf membaca Al-
Qur'an pada bulan Ramadhan di waktu shalat dan selainnya”
(Lathaif Al-Ma`arif hal: 191)
13
. Lihat Lathaif Al-Ma’arif oleh Ibnu Rajab Al-Hambali, hal. 270-271
14 . Shahih, HR. Bukhari no: 1782 dari Ibnu `Abbas �
15 . Shahih, HR. Muslim no: 3029 dari Ibnu `Abbas �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 4 www.pesantrenalirsyad.org
lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadar: 97/2). Dan Rasulullah �
bersabda �M������� ���� �� � ��� �"� �� �I����� ���� ���'����� � �# �� �K�0��� ���/ ����� � �-��Q�' “Carilah malam lailatul
qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari akhir bulan Ramadhan”.9
9. Ramadhan bulan sedekah
Ibnu Abbas � berkata “Rasulullah � adalah seorang yang paling
dermawan, kedermawanan yang paling hebat pada diri beliau adalah di
bulan Ramadhan pada saat Malaikat Jibril menemuinya. Jibril
mendatanginya di setiap malam untuk mengajarkannya Al-Qur`an. Dan
sungguh (saat itu) Rasulullah � lebih dermawan daripada angin lepas yang
berhembus”.10
10. Ramadhan bulan para shiddiqin (orang-orang yang jujur) dan
syuhada’ (orang-orang yang syahid)
Suatu saat seorang pria bertanya kepada Rasulullah � “Duhai Rasulullah
�, apakah pendapat engkau bilamana aku bersaksi bahwa tiada tuhan
Yang berhak disembah selain Allah �, dan bahwa engkau adalah utusan
Allah. Lantas aku menegakkan shalat lima waktu, menunaikan zakat serta
berpuasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam-malam Ramadhan.
Maka termasuk orang seperti apakah aku?”… Rasulullah � menjawabnya
seraya bersabda “(engkau) termasuk shiddiqin dan syuhada’”.11
11. Ramadhan bulan berlipat gandanya pahala
Berlipatnya pahala amalan di bulan Ramadhan ini mutlak untuk semua
amal shalih.12
9 . Shahih, HR. Bukhari no: 2017 dan Muslim no: 2768 keduanya dari Aisyah �
10 . Shahih, HR. Bukhari no: 6 dan 1902 keduanya dari Ibnu `Abbas �
11 . Shahih, HR. Ibnu Hibban. Lihat At-Targhib wa At-Tarhib no: 361 dan 1003 dari `Amr bin Murrah Al-
Juhani � 12
. Lihat penjelasan hal ini dalam kitab Tajrid Al-Ittiba’ oleh Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili, hal. 117-118
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 45
kepada Allah �, terhadap janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
Demikian pula Syaikh Muhammad bin Al-Amin Asy-Syinqithi
menegaskan: “Tidak samar lagi bahwa menyembelih hewan qurban
masuk dalam keumuman ayat � ���Q�:� ”.106
Juga keumuman firman Allah � :
��@�m�# -n����L ��� ����/�� �2� �3 �?� � � 5�@��# )� ��� � �����# �3 Y�� �2� ���[����N ���� �3 Y�� �����1�/���� �M �K ����� ��� �* �� �1 � �D����� -���,�� ����� �o�:��0��� �� ����H�+� ��� ��1�� �� / Y�#
“Dan Kami telah menjadikan untuk kalian unta-unta sebagian dari
syiar Allah �, kalian memperoleh kebaikan yang banyak padanya,
maka sebutlah oleh kalian nama Allah pada saat kalian
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat).
Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya
dan berilah makan orang yang rela dengan apa yang ada padanya
(yakni tidak meminta-minta) serta orang yang meminta”. (QS. Al-
Hajj: 22/36)
Dalam ayat lain Allah � berfirman
��� �U��� �Q��� �Y 4 :� �' �f�L -M�A �S ; ������������� �C�� �>-/�� �'� �� “Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, serta hidup dan
matiku hanyalah untuk Allah � Rabb semesta alam” (QS. Al-An`am:
6/162). Mujahid dan Sa`id bin Jubair menyatakan bahwa berarti
sembelihanku.107
2. Dalil As-Sunnah
Anas bin Malik � meriwayatkan bahwa Nabi � berkurban dengan
dua ekor domba jantan yang keduanya berwarna putih bercampur
hitam dan bertanduk. Beliau � menyembelih keduanya dengan
tangan beliau � sendiri sambil menyebut nama Allah � dan
bertakbir.108
106
. Lihat Adhwa' Al-Bayan oleh Syaikh Muhammad Al-Amin asy-Syinqithi jilid 6 hal. 164-165 107
. Lihat Tafsir Ibnu Katsir jilid 2 hal.382 108
. Shahih, HR. Bukhari no: 5565 dan Muslim no: 5060, 5061 keduanya dari Anas bin Malik �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 46 www.pesantrenalirsyad.org
3. Dalil Ijma’ (kesepakatan para Ulama akan syariat kurban)
Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy menyatakan bahwa seluruh kaum
muslimin telah bersepakat tentang disyariatkannya berkurban pada
bulan Dzul Hijjah ini.109
C. Hukum Berkurban dan Keutamaannya
Hukum berkurban udhhiyah adalah sunnah muakkadah yakni sangat
ditekankan, bahkan sebagian ulama mewajibkannya bagi yang mampu.
Oleh karena itu, tidaklah sepantasnya bagi seseorang yang mampu
melakukannya namun ia meninggalkannya.110
Tidak ada hadits dengan riwayat yang shahih tentang keutamaan
berkurban, namun sangat nampak kesungguhan Nabi � dalam
menuntunkan ibadah ini melalui semua ragam bimbingan beliau �; baik
melalui ucapan, amalan maupun penetapan.111
Sehingga para ulama telah
bersepakat bahwa berkurban adalah ibadah yang afdhal (paling utama)
dikerjakan pada hari itu.
Imam Ibnu Qudamah berkata “Nabi � telah melakukan kurban, demikian
pula para khalifah sesudah beliau. Seandainya bersedekah biasa lebih
afdhal, tentu mereka telah melakukannya”. Dan beliau juga berkata
“Mengutamakan sedekah atas udhhiyah akan mengakibatkan
ditinggalkannya sunnah Rasulullah �”.112
Wallahu A’lam
D. Hikmah Berkurban
1) Mendekatkan diri kepada Allah �
2) Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim � dan semangat
109
. Lihat Al-Mughni oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy jilid 13 hal. 360 110
. Lihat rincian penjelasan ini dalam kitab Ahkam Al-Udhhiyah wa Adz-Dzakah yang disusun oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin hal 7-15 111
. Lihat penjelasan ini dalam kitab Ahkam Al-Udhhiyah wa Adz-Dzakah yang disusun oleh Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin hal 5 112
. Lihat Al-Mughni oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy jilid 13 hal. 362
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 3
“… Dan Allah � membebaskan hamba-hamba yang dikehendaki-Nya dari
(siksa) neraka. Demikian itu, di setiap malam (bulan Ramadhan)”.5
6. Ramadhan bulan kesabaran
O� ���N �S 5 ���� O9�-��+ ���e �f�e� �����-X�� �� ���N �3 L ��M������� ����-X�� �� ���N �3 L
“Berpuasalah di bulan kesabaran (yakni Ramadhan), berpuasalah di bulan
kesabaran dan tiga hari di setiap bulan”.6
7. Ramadhan bulan berdoa
�e �9 �� /�g����� F �����G� � ���h�. �� =-,�! 3�[�-X�� ���#�4 ��� : �3 � �'�����G jG�� �' �( )k�f
“Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya; seorang musafir, seorang
yang berpuasa sehingga ia berbuka, serta doa seorang yang terzalimi”.7
Dan dalam riwayat lain
)kf�e ���#��4 ���� F ���G � �3�[�-X�� F �����G ��l�K������ �K������� F����G : jG�� �' �( OJ������G
“Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya; doa kebaikan orang tua bagi
anaknya, doa seorang yang bepuasa dan doa seorang musafir (dalam
perjalan)”.8
8. Ramadhan bulan lailatul qadar. Malam yang lebih mulia dari seribu
bulan.
Allah � berfirman O� ���N �_���+ ���� )� ��� � �� �K�0��� ��/ ����� , artinya “(Malam) lalilatul qadar
5 . Shahih, HR. Ibnu Majah no: 1642 dari Abu Hurairah �
6 . Shahih, HR. Abu Daud, lihat Shahih Al-Jami` no: 3794 dari Abu Umamah Al-Bahili �. Yakni tanggal
13, 14, 15 bulan Hijriyah yang disebut Shaum Ayyam Al-Bidh 7 . Shahih, HR. Ibnu Majah no: 1752, lihat Silsilah Shahihah no: 596 dan 1797 dari Abu Hurairah �
8 . Hasan, HR. Abu Al-Hasan bin Mahrawaih. Lihat Shahih Al-Jami` no: 3032 dan 3033 dari Anas bin
Malik �. Disebutkan pula dalam riwayat yang lain, “Doa keburukan orang tua terhadap anaknya” No :
3031
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 2 www.pesantrenalirsyad.org
bulan Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya adalah penghapus segala dosa
yang dilakukan di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhkan”.2
3. Ramadhan bulan keberkahan
�+ �'� �����-4�� C�����*�+ �>���# R�, �. �' � >����� �L �3 Y���/�� BS��� B%�� 2� �\����# � )]����� � )� ���N � M������� �3 5��' V�/�W � �3�� �Q�&��� C�����*�+ �>���# �9�� ! �K�0��# ����� ��� � �9�� ! ���� �O� ���N �_���+ ���� )� ��� � )��/ ����� �>���# �>B/�� � �����H���-I�� F�G���� �>���# BS�W �'�
“Telah tiba bagi kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Allah �
mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pintu-pintu langit dibuka,
pintu-pintu neraka jahim ditutup. Setan durjana dibelenggu selama bulan
ini. Padanya Allah � menentukan suatu malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Barangsiapa yang terhalangi (mendapatkan) kebaikannya, maka
dia telah merugi”.3
4. Ramadhan bulan Al-Qur’an
�M��;�� .���� a�K ���� ���� OJ��1�����*� �b�-1/�� acK � Md�� 0��� �>��# �P�%�: + U�7-�� �M������� � ���N
“Bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk
bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
serta pembeda (antara hak dan batil)" (QS. Al-Baqarah: 2/185). Ibnu Katsir
rahimahullah berkata, “Allah � memuji dan mengistimewakan bulan
Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan memilih Ramadhan sebagai
waktu diturunkannya Al-Qur’an”.4
5. Ramadhan bulan pembebasan (dari adzab neraka)
O��/ ����� BS 5 � �# �8���@� ���-1�� ���� ���0��, � �>-/��� ...
2 . Shahih, HR. Muslim no: 551 dari Abu Hurairah �
3 . Shahih, HR. Nasa'i no: 2106 dari Abu Hurairah �
4 . Lihar Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 hal. 505
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 47
pengorbanannya, serta menjalankan tuntunan Nabi Muhammad �
3) Berbagi suka dan bahagia bersama keluarga, kerabat, dan kepada
fakir miskin
4) Mewujudkan bukti ungkapan syukur kepada Allah � atas karunia-
Nya
5) Dan hikmah-hikmah lainnya
Rasulullah � bersabda :
“Ketahuilah sesungguhnya hari-hari ini adalah hari-hari makan, minum
serta berdzikir kepada Allah”.113
E. Waktu Penyembelihan Kurban
Waktu yang disahkan bagi seseorang yang hendak menyembelih hewan
kurban ialah setelah usai pelaksanaan shalat Idul Adha. Nabi � bersabda
“Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat (Ied), maka itu hanyalah
bernilai pemotongan daging bagi keluarganya saja dan bukanlah disebut
kurban sedikitpun”.114
Dalam riwayat lain Nabi � bersabda “Barangsiapa
yang menyembelih sebelum shalat, maka ia menyembelih untuk dirinya
sendiri, dan barangsiapa yang menyembelih setelah shalat, maka telah
sempurna ibadahnya dan bersesuaian dengan sunnah kaum muslimin”.115
Apabila seseorang telah menyembelih hewan kurbannya sebelum shalat,
maka wajib atas dirinya untuk menggantikannya dengan hewan
sembelihan lain yang disembelih setelah usai shalat. Rasulullah � bersabda
“Barangsiapa yang telah menyembelih hewan kurbannya sebelum shalat,
maka hendaklah ia menyembelih hewan kurban lain sebagai
penggantinya”.116
Waktu penyembelihan berakhir pada saat terbenamnya
matahari di hari Tasyriq yang terakhir tanggal 13 Dzul Hijjah. Rasulullah �
113
. Shahih, HR Abu Daud no: 2813 dan Muslim no: dengan lafazh “Hari-hari Tasyriq merupakan hari-
hari makan dan minum” keduanya dari Nubaisyah Al-Hudzali � 114
. Shahih, HR. Bukhari no: 5545 dari Anas bin Malik � 115
. Shahih, HR. Muslim no: 5042 dari Al-Bara' bin `Azib � 116
. Shahih, HR. Bukhari no: 985, 7400 keduanya dari Jundab bin Abdillah � dan Muslim no: 5042 dari
Jundab bin Sufyan �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 48 www.pesantrenalirsyad.org
bersabda “Dan semua hari-hari Tasyriq ialah (hari-hari) penyembelihan
kurban”.117
Dengan demikian, waktu penyembelihan kurban berlangsung
selama empat hari yaitu tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzul Hijjah.
F. Jenis-jenis Hewan Kurban
Hewan udhhiyah tidak sah kecuali pada unta, sapi dan kambing. Allah �
berfirman
�9�����:� �"� ��������* ��� 3 ���;�<�� ��� =�/�� �>-/�� �3 �?� � � 5�7����
“Agar mereka mengingat Allah � terhadap rizki yang dikaruniakan kepada
mereka dari hewan-hewan ternak” (QS. Al-Hajj: 22/34).
Adapun jenis-jenis hewan kurban yang sah untuk disembelih adalah :
1. Unta yang telah berusia minimal 5 tahun
2. Sapi yang telah berusia minimal 2 tahun
3. Kambing biasa yang telah berusia minimal 1 tahun
4. Anak domba yang telah berusia minimal setengah tahun
Kurban berupa satu ekor kambing hanya untuk satu orang, dan
diperbolehkan kurban satu ekor sapi dan unta untuk tujuh orang. Jabir bin
Abdillah berkata “kami telah berkurban bersama Rasulullah � pada tahun
Hudaibiyah berupa satu ekor unta untuk tujuh orang, dan satu ekor sapi
juga untuk tujuh orang”.118
G. Ragam Aib Hewan Kurban Udhhiyah
Merupakan syarat mutlak pada hewan udhhiyah agar terbebas dari aib
atau cacat. Di antara hewan udhhiyah yang dianggap cacat yaitu sebagai
berikut :
117
. Shahih, HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Jami` Ash-Shahih no: 4537
dari Jubair bin Muth`im � 118
. Muslim no: 3172 dari Jabir bin Abdillah �
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 1
Menyambut Ramadhan… Menggapai Kemuliaan…
MENGENAL RAMADHAN
Ramadhan…, bulan yang dirindukan telah tiba. Ramadhan..., bulan agung
nan mulia, tak seorang pun sanggup mengingkari kemuliaannya. Betapa
tidak? Bulan sarat berkah, indah penuh rahmah. Di bulan Ramadhan Allah
� menurunkan Al-Qur`an kitab mulia, sebagai petunjuk dan cahaya. Di
bulan Ramadhan Allah � menjanjikan ampunan terhadap dosa-dosa,
memudahkan kebaikan serta melimpahkan pahala dan cinta kasih-Nya �.
Seindah apakah Ramadhan ??
1. Ramadhan bulan kebaikan
��@�A �� �3�/��# ���B1�� C�����*�+ �D�0�/ E� B� �&��� F�G����� ����H���BI�� �J�K�. L �M������� �� ���N ���� O��/ ����� PB�+ �M��5 �D�Q�, #� )C��* ��� ��1�� �R�, �. �S���;�+ �����T��� � �E��* ��� OG��1 � U�G��1 ��� )C��* ��� ��1�� �V�/�W �� �3�/��# ��-1�&��� C�����*�+ ... �� �X�;�+ B�-I�� � �E��* ����
“Apabila tiba malam pertama bulan Ramadhan, para setan jahat serta jin
pembangkang yang durjana dibelenggu. Ditutup pintu-pintu neraka, maka
tidak ada satu pun pintu neraka yang dibuka. Demikian pula dibuka pintu-
pintu surga, sehingga tidak ada satu pun pintu surga yang ditutup.
Malaikat menyeru “wahai pencari kebaikan, datanglah (menuju ketaatan
Allah �). Wahai pelaku keburukan, berhentilah (bertaubatlah dari
kemaksiatan kepada Allah �)...”.1
2. Ramadhan bulan ampunan
�� ���1 , ��� ��@�A -� ���1 �����* ��� )J����.�Y � �M������� =���A M�������� ����� � &��� =���A ��� � &���� Z���T��� J����/BX ���[����Y��� �D
“Sholat lima waktu, shalat jum'at ke shalat jum'at berikutnya, serta satu
1 . Shahih, HR. Tirmidzi no: 682 dan Ibnu Majah no: 1642 keduanya dari Abu Hurairah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 49
1. Yang buta dan jelas kerusakan penglihatannya sekalipun kedua
mata masih ada
2. Yang patah tanduknya maupun yang terputus sama sekali hingga
pangkalnya
3. Yang sobek melebar di bagian depan maupun belakang telinganya,
atau terbakar telinganya, atau cacat sehingga terlihat pangkal
telinganya
4. Yang tidak dapat mengikuti kawanan kambing lainnya karena sakit
atau lemah
5. Termasuk aib pada hewan udhhiyah juga ialah hewan yang sangat
kurus sehingga tidak bersumsum, pincang dan jelas
kepincangannya, tanggal sebagian giginya, terpotong ekor atau
kemaluannya119
Rasulullah � bersabda
����������� ���� ����� ��������� ������������� ���� ����� ��������� ����������� � �!����"� �# $�%�& ' �( )�����*���+ �,-�� ���. �&������ ���� ��/�� ��������� � � �0�1 �' �(
“Ada empat macam hewan kurban yang tidak mencukupi; yang rusak
mata dan jelas kerusakannya, yang sakit dan jelas sakitnya, yang pincang
dan jelas kepincangannya, serta yang sangat kurus seakan tidak tersisa
sumsumnya”.120
H. Doa yang Dibaca Saat Menyembelih
�2� �3�4�* ���� �5�+ 2� “Bismillahi Allahu Akbar” (Dengan nama Allah, Allah Yang Maha Besar)
Dan boleh ditambah :
... ���� ��7�� � �8��� �8�1�� � �7�� -3 �-/��� 119
. Lihat rincian penjelasan aib-aib pada hewan kurban ini dalam kitab Ahkam Al-Udhhiyah wa Adz-
Dzakah yang disusun oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin hal 41-46 120
. Shahih, HR. Ibnu Majah no: 3144 dari Al-Bara' bin `Azib �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 50 www.pesantrenalirsyad.org
“Allahumma Hadza Minka Walaka Allahumma Hadza `An ......”
(Ya Allah, sembelihan ini dari-Mu dan hanya untuk-Mu. Dan sembelihan ini
atas nama ……) yakni sambil menyebutkan nama yang berkurban”.121
Beberapa Catatan Yang Berkenaan Dengan Udhhiyah
1. Bilamana seseorang menyembelih udhhiyah, maka amalan itu telah
mencakup pula seluruh anggota keluarganya.
2. Boleh bergabung tujuh orang pada satu udhiyah yang berupa unta atau
sapi.
3. Diperbolehkan bagi yang berkurban untuk memakan sebagian dari
daging sembihan kurbannya. Dan dianjurkan untuk membagikan
udhhiyah kepada sanak saudara, tetangga dan fakir miskin.
4. Diperbolehkan untuk memindahkan hewan kurban ke tempat atau ke
negeri lain selama tidak ada kerusakan yang timbul karenanya.
5. Tidak diperboleh menjual kulit dan daging sembelihan.
6. Tidak boleh memberikan kepada penjagal (tukang sembelih) upah
dengan daging tersebut dan apabila hendak memberi upah hendaknya
memberi upah dari selainnya.
7. Dianjurkan bagi yang mampu untuk menyembelih sendiri hewan
kurbannya.
8. Barang siapa yang bermaksud untuk berkurban maka dilarang baginya
memotong kuku dan rambutnya atau bulu yang melekat di badannya
sejak masuk tanggal 1 Dzul Hijjah.
Namun jika ia memotongnya, maka tidak ada kaffarah (denda) baginya,
namun hendaknya ia beristigfar kepada Allah �, dan hal ini tidak
menghalanginya untuk berkurban. Larangan tersebut khusus bagi
pemilik hewan sembelihan tidak termasuk keluarganya baik istri
121
. Shahih, HR. Tirmidzi no: 1505 dan Ibnu Majah no: 3147 keduanya dari Abu Ayub Al-Anshari �
Bagian IBagian IBagian IBagian I
Marhaban Ya Ramadhan ……
Selamat Datang Bulan Mulia
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
www.pesantrenalirsyad.org Halaman 51
maupun anak, kecuali jika salah satu dari mereka memiliki kurban lain
tersendiri, dan tidak mengapa membasuh kepala atau menggaruknya
meskipun hal itu menyebabkan beberapa helai rambut tercabut.
9. Hendaknya menyembelih dengan pisau, parang (atau sejenisnya) yang
telah dipastikan tajam agar tidak menyiksa hewan sembelihan.
10. Seorang wanita boleh menyembelih hewan kurban.
Bolehkah berkurban atas diri orang lain yang telah meninggal
dunia ?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyebutkan rincian hal ini122
sebagai berikut:
a. Apabila si mayit merupakan bagian dari yang masih hidup.
Sebagaimana apabila seseorang berkurban atas dirinya dan seluruh
keluarganya (padahal di antara mereka ada yang telah meninggal
dunia). Hal ini dibenarkan sebab Nabi � berkurban dan bersabda “Ya
Allah, (kurban) ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad”.123
b. Menyembelih kurban atas diri mayit secara khusus sebagai wujud
sedekah baginya. Para Ulama Hanabilah membenarkannya, namun
sebagian yang lain tidak membenarkannya kecuali bilamana ia sempat
berwasiat sebelum wafatnya. Dan merupakan kekeliruan besar
bilamana yang masih hidup memperhatikan kurban atas diri yang telah
wafat tapi mereka mengabaikan ibadah ini atas diri mereka sendiri.
c. Menyembelih kurban atas diri mayit dengan dorongan wasiatnya
sebelum wafat. Wasiat semacam ini harus diwujudkan sebagaimana
diwasiatkan tanpa ditambahkan maupun dikurangi.
122
. Lihat rincian penjelasan ini dalam kitab Ahkam Al-Udhhiyah wa Adz-Dzakah yang disusun oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin hal 18-19 123
. Shahih, HR. Ibnu Majah no: 3122 dari Abu Hurairah �
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m
Halaman 52 www.pesantrenalirsyad.org
PENUTUP
Tulisan ini merupakan ringkasan singkat tentang beberapa hal yang
berkaitan dengan ibadah di bulan mulia Dzul Hijjah. Semoga bermanfaat
bagi penulis dan para pembaca, amin. Melalui tulisan ini, penulis mengajak
para pembaca untuk bersegera meraih kebahagiaan hakiki di bulan mulia
ini.
Penulis bersyukur kepada Allah � atas segala nikmat-Nya sehingga tulisan
ini dapat terselesaikan. Tak lupa penulis menghaturkan banyak terima
kasih kepada siapapun yang membantu proses penyusunan booklet ini.
Penulis mengharapkan masukan, saran serta kritik yang membangun, yang
bisa dilayangkan via email info@pesantrenalirysad.org, karena tak ada
satupun yang luput dari kekeliruan selain Allah �. Dan kesempurnaan
hanyalah milik-Nya.
Semoga Allah � melimpahkan taufik-Nya kepada kita, mengampuni dosa-
dosa kita dan menjadikan kita hamba-hama-Nya yang berjaya di dunia dan
akhirat, amin. [Rizal Yuliar Putrananda]
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kaum muslimin
bulan Ramadhan nan mulia. Di tengah padatnya aktifitas keseharian
seorang muslim di sepanjang tahunnya, di antara hiruk pikuk dinamika
kehidupan yang tidak pernah lepas dari berbagai fitnah dan godaan...
Allah � membuka kesempatan bagi setiap hamba-Nya untuk lebih
berkonsentrasi mendekatkan diri kepada-Nya selama bulan suci
Ramadhan. Akan dimudahkan baginya meningkatkan ketakwaan,
menjalankan ketaatan, meninggalkan kemaksiatan, memohon ampunan
dan menggapai kejayaan Dengan izin-Nya.
Berikut ini, penulis mencoba memberikan catatan ilmiyah ringkas
sederhana yang semoga dapat membantu para pembaca dalam mengenal
lebih mendalam kemulian Ramadhan. Menyegarkan kembali ingatan kita
dalam mengkaji etika di bulan Ramadhan, panduan praktis fikih berpuasa
dan menyambut pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri serta bimbingan doa-doa
yang diajarkan oleh Nabi tercinta Muhammad �. Semua sesuai tuntunan
syariat Islam. Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits Nabi � yang
shahih atau mutiara atsar generasi Salaf Shalih. Yang demikian itu agar
setiap ucapan, perbuatan dan keyakinan kita adalah kebenaran yang
mendatangkan pahala serta keberkahan dari Allah �. Karena
sesungguhnya Rasulullah � wafat setelah menyampaikan syariat Islam
seutuhnya. Maka tiada satu kebaikanpun melainkan telah diajarkan dan
dicontohkannya oleh beliau �. Sebaliknya, tiada satu keburukan pun
melainkan telah diwaspadakan oleh beliau � agar dijauhkan oleh umatnya.
Semoga Ramadhan kali ini dapat menjadi titik tolak kebaikan dalam
menapaki langkah di masa berikutnya. Semoga Ramadhan tahun ini lebih
baik dari Ramadhan sebelumnya. Hanya kepada-Nya kita memohon taufiq
dan petunjuk, keikhlasan dalam beribadah dan kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat, amin.
ww
w.s
alam
dak
wah
.co
m