Post on 02-Mar-2019
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Oleh
Nugroho Susanto
A. PENGANTAR
Sebelum penelitian dilakukan penting difikirkan antara lain apakah instrument
yang digunakan sudah valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas instrument
penelitian dilakukan sebelum penelitian. Keadaan ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah instrumen yang digunakan sudah valid dan reliabel atau belum. Beberapa
metode pengujian yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen sudah
valid dan reliabel dengan bantuan uji statistik.
Perlu dipahami bahwa validitas penelitian berbeda dengan validitas instrumen.
Validitas instrumen menekankan pada aspek alat ukur yang digunakan dalam
penelitian. Beberapa asumsi validitas instrumen antara lain validitas konstruk,
validitas, isi dan validitas eksternal. Pada validitas konstruk, validitas isi dan validitas
eksternal tidak memerlukan analisis statistik untuk menjamin validitas isi, konstruk
dan eksternal tetapi pada masing-masing kesimpulan validitas diperlukan korelasi
antar item untuk menyebut bahwa instrumen yang digunakan adalah instrumen yang
valid. Korelasi antar item dapat mengunakan analisis bantuan komputer dengan
membandingkan nilai korelasi (r) tabel dengan nilai hasil perhitungan statistik.
Beberapa pendapat ahli memberikan gambaran bahwa validitas konstruk, isi
dan eksternal menekankan pada pendapat ahli yang kompeten dalam bidangnya.
Misalnya kuesioner tentang pengetahuan maka diperlukan pendapat ahli perilaku
untuk konsultasi tentang validitas instrumen yang akan digunakan. contoh koesioner
tentang pengetahuan TB paru maka perlu dikonsultasikan kepada ahli perilaku dan
ahli penyakit TB paru. Konsultasi dengan ahli dimaksudkan untuk mendapatkan
validitas instrumen dari sisi validitas isi.
Reliabilitas menekankan pada aspek pengukuran yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan konsistensi hasil yang sama. Pendapat Miller
“reliability is defined as the extent to which a questionnaire, test, observation
or any measurement procedure produces the same results on repeated trials”.
Untuk mengetahui reliabilitas suatu alat penelitian dapat mengunakan uji
bantu statistik antara lain uji KR- 20, KR 21, dan alfa conbarch. Dalam
pengunaan uji untuk masing-masing akan dibahas pada bagian ini.
Untuk lebih menjelaskan secara terperinci tentang validitas dan reliabilitas kita
perhatikan ilustrasi berbagai kasus yang akan kita bahas pada BAB ini.
B. VALIDITAS
Uji validitas instrument meliputi beberapa cara antara lain validitas konstruk,
validitas isi, dan validitas eksternal:
1. Validitas Konstruk
Uji validitas konstruk menekankan pada pendapat ahli (exspert) yang kompeten
dalam bidang yang akan diteliti. Langkah yang dilakukan antara lain dengan
menyusun beberapa pertanyaan yang akan dilakukan dalam penelitian kemudian
melakukan konsultasi kepada ahli (exspert). Pendapat beberapa ahli dianggap
sebagai dasar utama untuk melakukan uji coba kuesioner. Pada beberapa referensi
pendapat ahli yang diminta setidaknya adalah berpendidikan doktor.
Setelah mendapatkan pendapat atau masukan dari beberapa ahli kemudian
dilakukan uji validitas dengan melihat korelasi antar item pertanyaan. Uji coba
dapat dilakukan pada 30 sampel penelitian. Beberapa alasan yang mendasari uji
coba dilakukan terhadap 30 sampel antara lain dimungkinkan diperolehnya
normalitas data.
2. Validitas Isi
Uji validitas isi ditekankan pada perbandingan antara isi instrumen dengan
substansi yang akan dilakukan penelitian. Artinya instrumen yang digunakan
disesuaikan dengan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian.
Misalnya indikator tes toefl adalah kemampuan reading, gramer dan listening.
Contoh lain. Indikator pengetahuan penyakit TB paru meliputi penyebab penyakit,
tanda dan gejala, pengobatan, perjalanan alamiah TB paru.
Acuan indikator kontent sebagai dasar yang digunakan untuk dilakukan uji coba
kuesioner terhadap subjek penelitian. Uji validitas isi dilakukan dengan analisis
item. Setelah analisis item kemudian dikorelasikan dengan total item. Untuk
mendapatkan hasil validitas kita ambil hasil analisis korelasi antar item
pertanyaan.
Contoh kuesioner
PENGETAHUAN ASI EKSKLUSIF
A. Definisi ASI Eksklusif Jawaban
1. Apakah pengertian ASi eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa memberikan makan/ minum yang lain?
1. Ya 0. Tidak
2. Apakah Menurut ibu sampai usia 4 bulan saja bayi cukup diberi ASI saja (tanpa makana/ minuman tambahan)?
1. Ya 0. Tidak
3. Apakah di atas usia 6 bayi bayi diperkenalkan makana/ minuman selain ASI?
1. Ya 0. Tidak
4. Apakah ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi?
1. Ya 0. Tidak
B. Manfaat ASI
5. Apakah ASI dapat melindungi terhadap penyakit seperti Ispa dan Diare?
1. Ya 0. Tidak
6. Apakah semakin sering bayi mengisap puting susu ibu
semakin banyak prolaktin dan ASI yang dikeluarkan? 1. Ya 0. Tidak
7. Apakah iibu mengetahui bahwa menyusui secara penuh selama 6 bulan maka tidak di perlukan perlindungan kontrasepsi tambahan?
1. Ya 0. Tidak
8. ApakaIbu yang menyusui bayi dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara dan kanker leher rahim
1. Ya 0. Tidak
9. Apakah berat badan ibu juga dapat cepat kembali turun karena lemak yang ditumpuk di bawah kulit selama hamil digunakan untuk pembentukan ASI
1. Ya 0. Tidak
C. Kandungan ASI
10. Apakah ASI mengandung antibody (kekebalan tubuh bayi)?
1. Ya 0. Tidak
10. Apakah ASI mempunyai kandungan gizi yang lebih baik dibanding susu formula?
1. Ya 0. Tidak
12. Apakah ibu mengetahui bahwa cairan berwarna kuning itu kolustrum, yang sangat baik buat bayi
1. Ya 0. Tidak
D. Teknik menyusui
13. Apakah Merangsang bayi agar mau membuka mulut dan menghisap puting susu ibu adalah dengan menyentuh pipi bayi
1. Ya 0. Tidak
14. Apakah menurut ibu posisi dalam pemberian ASI pada bayi lebih bagus posisi tidur di bandingkan dengan posisi duduk
1. Ya 0. Tidak
Pada contoh kuesioner kita dapat mengambil beberapa asumsi tentang indikator-
indikator yang digunakan dalam menyusui yang meliputi: definisi, manfaat,
kandungan dan teknik menyusui. Dari beberapa indikator yang digunakan
kemudian diterjemahkan kedalam item-item pertanyaan kemudian dikonsultasikan
kepada ahli yang expert. Setelah konsultasi baru kemudian dilakukan uji coba
kuesioner dari masing-masing item pertanyaan dengan melihat korelasi antar item
dengan total. Pada contoh kuesioner, hasil jawaban responden berupa ya dan
tidak. Hal ini memberikan arahan bahwa hasil pertanyaan merupakan bentuk
kategori/ bahasa umun dikenal dengan skala nominal. Untuk kepentingan analisis
kita perlu memperhatikan bentuk dari jawaban dalam kuesioner karena dapat
menentukan uji analisis yang tepat untuk melakukan uji validitas dengan analisis
korelasi antar item pertanyaan.
3. Validitas eksternal
Validitas eksternal menekankan pada aspek bagaimana instrumen yang digunakan
sesuai dengan kondisi empiris dilapangan. Artinya item-item pertanyaan
disesuaikan dengan indikator-indikator empiris dilapangan. Keadaan ini
menekankan bahwa instrumen yang digunakan memenuhi indikator teori dan
sesuai dengan kondisi dilapangan. Uji coba kuesioner dilakukan setelah
mendapatkan kesamaan antara item pertanyaan dengan kondisi empiris
dilapangan. Setelah instrumen mendapatkan kesesuaian maka instrumen dilakukan
pengujian dengan korelasi antar item pertanyaan. Korelasi antar item pertanyaan
dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak.
Contoh instrumen
DUKUNGAN TEMPAT BEKERJA
1. Apakah tempat ibu bekerja memberikan waktu untuk memberikan ASI?
1. Ya 0. Tidak
2. Apakah di tempat ibu bekerja ada tempat penitipan anak?
1. Ya 0. Tidak
3. Apa kah terdapat fasilitas khusus untuk memberikan ASI ?
1. Ya 0. Tidak
4. Apakah atasan membatasi waktu dalam pemberian ASI?
1. Ya 0. Tidak
5. Apakah teman kantor memberikan dorongan untuk memberikan ASI?
1.Ya 0.Tidak
6. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia ruangan khusus untuk menyusui atau memereah ASI?
1. Ya 0. Tidak
7. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk memerah asi?
1. Ya 0. Tidak
8. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk menyimpan ASI?
1. Ya 0. Tidak
9. Apakah di luar jam istirahat ibu diizinkan untuk menyusui atau memerah ASI?
1. Ya 0. Tidak
10. Berapakah jarak antara rumah ibu ke tempat bekerja?
1.Lebih 5 km 0.Kurang 5 km
Berdasarkan kuesioner yang akan kita ajukan untuk pengujian kuesioner, kita
perlu memberikan telaah kondisi empiris dilapangan. Instrumen penelitian
menanyakan apakah keadaan ada dan sesuai yang terjadi dilapangan. Pada contoh
kuesioner ini didapatkan jawaban subjek yaitu ya dan tidak. Hal ini memberikan
arti bahwa bentuk dari skala pertanyaan adalah kategoris atau nominal. Bentuk
dari pertanyaan dapat memberikan arahan pengunaan uji yang tepat untuk menilai
korelasi antar item pertanyaan.
Uji validitas untuk analisis korelasi antar item memperhatikan hasil dari sebuah
pertanyaan. Bentuk pertanyaan yang bersifat kategoris atau tingkatan akan
memberikan arah pengunaan uji korelasi yang tepat untuk dilakukan uji korelasi
antar item.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam analisis validitas antara lain korelasi
item pertanyaan dengan batasan skor yang diiginkan. Menurut Miller “Criterion-
related validity is assessed when one is interested in determining the relationship
of scores on a test to a specific criterion”.
Dari berbagai referensi sebelumnya yang dikatakan sebagai batasan pengunaan
skor digunakan skor total. Hal ini diperkuat dengan hasil olahan program uji
validitas dan reliabilitas yang dibahas pada bagian akhir BAB ini.
Contoh:
Kuesioner 1
PERTANYAAN JAWABAN
ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi.
1. setuju 2. ragu-ragu 3. tidak setuju 4. sangat tidak
setuju
Koesioner 2
PERTANYAAN JAWABAN
Apakah ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi?
1. Ya 2. Tidak
Penjelasan
Pada kedua pertanyaan tersebut ada perbedaan tipe hasil jawaban dari kedua
kuesioner. Pada kuesioner 1 tipe jawaban ada 4 pilihan yaitu setuju, ragu-ragu,
tidak setuju dan sangat tidak setuju sedangkan pada kuesioner 2 terdapat dua
pilihan jawaban yaitu ya dan tidak. Adanya perbedaan itu memberikan arahan uji
statistik apa yang sebaiknya digunakan untuk uji validitas.
C. RELIABILITAS
Pemahaman tentang reliabilitas menekankan pada aspek bahwa alat yang
digunakan adalah reliabel artinya dilakukan pengukuran berkali-kali hasilnya tetap
sama. Hasil pengukuran dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain pengukuran
berulang dengan istrumen yang sama atau pengukuran berulang pada subjek yang
sama. Pengertian pengukuran berulang bisa saja pada subjek yang berbeda atau
pada instrumen yang berbeda.
Sebuah ilustrasi kasus:
Kasus 1
Peneliti melakukan uji coba 2 instrumen pemeriksaan yaitu pemeriksaan kadar
hemoglobin dengan pemeriksaan sahli dan pemeriksaan hemocue. Uji coba
dilakukan terhadap subjek yang sama.
Kasus 2
Peneliti melakukan uji coba instrumen yaitu pemeriksaan kadar hemoglobin
dengan pemeriksaan hemocue. Uji coba dilakukan terhadap orang yang sama
dengan dua kali pemeriksaan.
Pada bagian ini reliabilitas dibahas dalam 2 sudut yaitu reliabilitas internal dan
reliabilitas eksternal.
1. Pengujian eksternal
Pengujian reliabilitas secar eksternal dapat dilakukan dengan uji test retest dan
uji instrumen equivalen.
Pengujian test retest dapat mengunakan bantuan uji korelasi product moment.
Asumsi yang diperlukan dalam pengunaan uji korelasi product moment salah
satu skala data adalah berbentuk kontinue, sehingga uji reliabilitas eksternal
dapat memanfaatkan uji korelasi product moment. Untuk menghasilkan data
dengan skala kontinue dapat mengunakan item skala likert untuk setiap
pertanyaan.
Contoh sebuah instrumen A:
1. Menurut ibu sampai usia 4 bulan saja bayi cukup diberi ASI (tanpa makanan/ minuman tambahan)?
1. setuju 2. ragu-ragu 3. tidak setuju
2. Apakah di atas usia 6 bayi bayi diperkenalkan makana/ minuman selain ASI?
1. setuju 2. ragu-ragu
3. tidak setuju
3. ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi
1. setuju 2. ragu-ragu 3. tidak setuju
Contoh sebuah instrumen B:
1. Apakah Menurut ibu sampai usia 4 bulan saja bayi cukup diberi ASI saja (tanpa makanan/ minuman tambahan)?
1. Ya 2. Tidak
2. Apakah di atas usia 6 bayi bayi diperkenalkan makana/ minuman selain ASI?
1. Ya 2. Tidak
3. Apakah ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi?
1. Ya 2. Tidak
Berdasarkan kedua instrumen terlihat perbedaan hasil penilaian pada setiap
skor item. Skor item pada kuesioner A terdapat 3 pilihan jawaban yang
ditawarkan. Pada kuesioner B terdapat 2 pilihan jawaban yang ditawarkan.
Adanya perbedaan ini yang dapat memberikan petunjuk bagaimana kita bisa
memilih uji yang mana yang sebaiknya digunakan, apakah uji korelasi pearson
atau cenderung meilih uji kappa...?
Pengujian instrumen equivalen lebih menekankan pada aspek data yang
berbentuk kategoris (nominal). Pengujian instrumen dengan equivalen sering
diterjemahkan dalam bidang kesehatan seperti analisis kappa (koefisien
aggrement). Pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini dapat dilakukan
satu kali tetapi instrumennya ada dua instrumen, pada responden yang sama,
waktu yang sama, dan instrumen yang berbeda. Reliabilitas instrumen
dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan
data instrumen yang dijadikan equivalen. Untuk mengetahui instrumen mana
yang lebih baik dari dua instrumen yang dilakukan pengujian maka diperlukan
sebuah kesepakatan atau yang biasa disebut sebagai koefisien aggrement. Uji
equivalen yang biasa diterapkan dalam bidang kesehatan seperti skrining
kesehatan.
2. Pengujian Reliabilitas internal
Pengujian instrumen guna untuk mengetahui reliabilitas internal dapat
dilakukan dengan sekali pengujian. Kemudian data yang diperoleh dari uji
coba dilakukan analisis. Pengujian instrumen dapat dilakukan dengan uji alfa
cronbach, korelasi item (Kuder Richardson 20 dan 21). Pengujian reliabilitas
internal dilakukan dengan menguji cobakan instrumen sekali saja.
Hal yang penting diperhatikan dalam uji coba kuesioner adalah bentuk dari
pertanyaan yang ada dalam kuesioner seperti pada ilustrasi dibagaian awal
BAB ini. Untuk memilih mengunakan mana yang dipakai (alfa cronbach,
Kuder Richardson 20 dan 21) kita perlu memahami bentuk dari jawaban
pertanyaan itu sendiri. Misalnya jawaban dari pertanyaan adalah (ya vs tidak
atau setuju, tidak setuju, ragu-ragu, sangat setuju). Untuk pertanyaan dengan
tipikal ya dan tidak kita dapat mengunakan Kuder Richarson 20 untuk
melakukan pengujian reliabilitas. Untuk pertanyaan yang memiliki jawaban
sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, sangat setuju kita dapat
mengunakan alfa conbrach untuk menguji valididtas dan reliabilitas. Menurut
Miller “Specifically, coefficient alpha is typically used during scale development with
items that have several response options (i.e., 1 = strongly disagree to 5 = strongly
agree) whereas KR-20 is used to estimate reliability for dichotomous (i.e., Yes/No;
True/False) response scales”.
Uji reliabilitas pada data kategoris biasa digunakan alfa conbrach.
Rumus
n
XSt
22
n
XXX
t
t
2
22
2
2
1t
iit
iS
qpS
k
kr
Diketahui
K = Jumlah item dalam instrument
Pi = Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
qi = 1-Pi
St2 = variansi total.
Ilustrasi kasus:
Seorang peneliti ingin melakukan pengujian reliabilitas terhadap instrumen
penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Pada
kuesioner terdapat 10 pertanyaan. Uji coba reliabilitas dilakukan kepada 10 subjek
penelitian. Apakah instrumen tersebut valid dan reliabel..?
Instrumen penelitian sebagai berikut:
DUKUNGAN TEMPAT BEKERJA
1. Apakah tempat ibu bekerja memberikan waktu untuk memberikan ASI?
1. Ya 0. Tidak
2. Apakah di tempat ibu bekerja ada tempat penitipan anak?
1. Ya 0. Tidak
3. Apa kah terdapat fasilitas khusus untuk memberikan ASI ?
1. Ya 0. Tidak
4. Apakah atasan membatasi waktu dalam pemberian ASI?
1. Ya 0. Tidak
5. Apakah teman kantor memberikan dorongan untuk memberikan ASI?
1.Ya 0.Tidak
6. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia ruangan khusus untuk menyusui atau memereah ASI?
1. Ya 0. Tidak
7. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk memerah asi?
1. Ya 0. Tidak
8. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk menyimpan ASI?
1. Ya 0. Tidak
9. Apakah di luar jam istirahat ibu diizinkan untuk menyusui atau memerah ASI?
1. Ya 0. Tidak
10. Apakah ada regulasi/peraturan perusahaan bagi ibu menyusui?
1.ya 0.tidak
Hasil uji coba adalah sebagai berikut:
Keterangan: P1 = pertanyaan 1, P2 = pertanyaan 2 dan seterusnya.
Bagaimana mengatakan bahwa instrumen yang akan digunakan adalah reliabel...?
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan kasus tersebut diperlukan tabel bantu sebagai berikut:
No No item pertanyaan Xt Xt2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 4 16
2 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 4 16
3 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 9
4 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 5 25
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 81
6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 64
7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 64
8 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 25
9 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 36
10 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 5 25
Np 9 8 7 6 5 5 6 4 4 3 57 361
P 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,5 0,6 0,4 0,4 0,3
Q 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,5 0,4 0,6 0,6 0,7 Pq 0,09 0,16 0,21 0,24 0,25 0,25 0,24 0,24 0,24 0,21 ∑pq = 2,13
Penyelesaian
Kemudian memasukan nilai-nilai dalam tabel kedalam rumus seperti berikut.
n
XXX
t
t
2
22 10
57361
2
2 X
10
32493612 X 9,3243612 X 1,362 X
n
XSt
22
10
1,362tS
61,32tS
2
2
1t
iit
iS
qpS
k
kr
61,3
13,261,3
110
10ir
61,3
48,111,1ir 409,011,1ir
455,0ir
APLIKASI SOFTWARE
Langkah penyelesaian:
1. Buka Menu utama SPSS, kemudian buat variable dengan mengaktifkan menu
variable view seperti gambar berikut:
2. Masukan data kedalam program SPSS seperti gambar berikut:
3. Setelah data dimasukan kemudian aktifkan menu analisis, kemudian pilih
Scale kemudian pilih reliability analisis, seperti gambar berikut:
4. Setelah itu terlihat gambar sebagai berikut:
5. Masukan variabel yang akan dianalisis ke dalam kolom sebelah kanan
Kemudian aktifkan menu Statistik dan pilih item, scale, scale item deleted.
Kemudian klik continu untuk melanjutkan analisis.
6. Setelah semua pilihan selesai kemudian pilih kontinue dan kemudian OK
untuk melihat hasil analisis. Hasil analisis sebagai berikut:
7. Untuk interpretasi hasil, dapat dilihat nilai corected item total corelation untuk
melihat validitas dan Cronbach's Alpha if Item Deleted unutk melihat
reliabilitas masing-masing pertanyaan dan untuk melihat reliabilitas instrumen
dengan Cronbach's Alpha.
Interpretasi Hasil analisis
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.456 .433 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
pertanyaan 1 .90 .316 10
pertanyaan 2 .80 .422 10
pertanyaan 3 .70 .483 10
pertanyaan 4 .60 .516 10
pertanyaan 5 .50 .527 10
pertanyaan 6 .50 .527 10
pertanyaan 7 .60 .516 10
pertanyaan 8 .40 .516 10
pertanyaan 9 .40 .516 10
pertanyaan 10 .30 .483 10
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
pertanyaan 1 4.80 3.956 -.035 .480
pertanyaan 2 4.90 3.433 .256 .408
pertanyaan 3 5.00 3.111 .391 .354
pertanyaan 4 5.10 3.211 .288 .389
pertanyaan 5 5.20 2.844 .500 .299
pertanyaan 6 5.20 5.067 -.562 .661
pertanyaan 7 5.10 2.767 .569 .271
pertanyaan 8 5.30 2.678 .631 .243
pertanyaan 9 5.30 2.900 .480 .310
pertanyaan 10 5.40 4.489 -.347 .590
Hasil uji
validitas untuk
pertanyaan 1
Hasil reliabilitas
untuk pertanyaan 1
Catatan:
Validitas dan reliabilitas dapat dilihat dari hasil korelasi antar item-total, kemudian
dibandingkan dengan hasil tabel statistik.
Lampiran
KUESIONER
I. KARAKTERISTIK RESPONDEN (Untuk Ibu)
0. NOSTUDI
1 . . .
2. Nama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Alamat
(3.1) RT ... / (3.2) RW . . . (3.3) Kampung/Jalan . . . . . . . (3.4) Desa/Kl. . . . . . . . . . . . . . . (3.5) Kec. . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.6) Kab. Kota Langsa
4. Pendidikan Terakhir
1=Tdk Tamat SD 2=Tamat SD 3=SLTP 4=SLTA 5=Diploma/Akademi 6=Sarjana 7=S2/S3
5. Jumlah anggota keluarga
Orang
6. Dimana tempat persalinan anak terakhir ibu ?
0.Puskesmas 2.BPS 3.Rumah Sakit 4.Dukun 5. Lainya, .....................
II.DUKUNGAN KELUARGA
A. Dukungan Informasi SKOR
1.
Apakah keluarga memberikan informasi
bahwa bayi usia 0-6 bulan hanya diberikan
ASI saja tanpa boleh makanan lain seperti
pisang, susu botol, atau nasi lembik ?
1. Ya 0. Tidak
2.
Apakah keluarga juga mencari informasi
dari luar (seperti buku, majalah dan lain-
lain) tentang cara pemberian ASI ekslusif
1. Ya 0. Tidak
kepada bayi ?
3.
Apakah keluarga memberikan bahan
bacaan seperti majalah, buku dan lain-lain
tentang pemberian ASI ekslusif ?
1. Ya 0. Tidak
4.
Apakah keluarga ikut mendampingi ibu
konsultasi ke petugas kesehatan untuk
memperoleh informasi tentang ASI?
1. Ya 0. Tidak
5.
Apakah keluarga memberikan informasi
tentang cara menyiapkan dan memberikan
ASI perah kepada bayi selama ibu bekerja?
1. Ya 0. Tidak
6.
Apakah keluarga juga memberikan
informasi kepada pengasuh bayi (seperti
pembantu, atau anggota keluarga sendiri)
bahwa selama ibu bekerja, bayi hanya
boleh diberikan ASI saja tanpa makanan
pendamping lain?
1. Ya 0. Tidak
7..
Apakah keluarga juga memberikan
informasi kepada pengasuh bayi (seperti
pembantu, atau anggota keluarga sendiri)
cara memberikan ASI perah kepada bayi
selama ibu bekerja?
1. Ya 0. Tidak
B. Dukungan Penilaian
8.
Apakah keluarga membimbing ibu untuk
memberikan ASI saja kepada bayi tanpa
makanan lainnya?
1. Ya 0. Tidak
9.
Apakah keluarga membimbing ibu ketika
mengalami masalah selama masa
menyusui?
1. Ya 0. Tidak
10.
Apakah keluarga menemani ibu selama
masa menyusui?
1. Ya 0. Tidak
10.
Apakah keluarga membimbing ibu cara
memerah dan menyimpan ASI perah?
1. Ya 0. Tidak
12.
Apakah keluarga membimbing ibu cara
memberikan ASI perah kepada bayi?
1. Ya 0. Tidak
13.
Apakah selama ibu bekerja, keluarga
membimbing pengasuh bayi (seperti
pembantu atau pengasuh dari anggota
keluarga sendiri) tentang cara memberikan
ASI perah kepada bayi?
1. Ya 0. Tidak
C. Dukungan Instrumental
14.
Apakah keluarga menyediakan makanan
yang cukup bagi ibu selama memberi ASI?
1. Ya 0. Tidak
15.
Apakah keluarga ikut serta membantu
merawat bayi selama ibu bekerja?
1. Ya 0. Tidak
16. Apakah keluarga memberikan ASI perah
kepada bayi selama ibu bekerja?
1. Ya 0. Tidak
17.
Apakah keluarga mengantarkan dan
menyediakan biaya ke klinik atau
puskesmas untuk pemantauan kesehatan
bayi selama masa menyusui?
1. Ya 0. Tidak
18.
Apakah selama ibu bekerja, keluarga
membantu pengasuh bayi (seperti
pembantu atau anggota keluarga sendiri )
memberikan ASI perah kepada bayi ibu?
1. Ya 0. Tidak
19
Apakah selama ibu bekerja, keluarga ikut
membantu menjaga ASI perah agar selalu
berada dalam lemari pendingin (termos es)
sehingga kualitas ASI tetap baik (tidak
cepat basi)?
1. Ya 0. Tidak
D. Dukungan Emosional
20.
Apakah keluarga selalu mendengarkan
keluhan-keluhan yang ibu sampaikan
selama memberi ASI?
1. Ya 0. Tidak
20.
Apakah keluarga memotivasi ibu untuk
memberikan ASI pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa boleh diberikan makanan
lainnya?
1. Ya 0. Tidak
22.
Apakah keluarga meyakinkan ibu bahwa
ibu dapat memberikan ASI ekslusif kepada
bayi sampai bayi berusia 6 bulan?
1. Ya 0. Tidak
23.
Apakah keluarga menganjurkan ibu
mengkonsumsi makanan yang bergizi agar
ibu dan bayi selalu dalam keadaan sehat?
1. Ya 0. Tidak
24.
Apakah keluarga selalu menjaga perasaan
ibu dan menyenangkan hati ibu selama
masa menyusui ini?
1. Ya 0. Tidak
25.
Apakah keluarga memberikan motivasi
kepada pengasuh bayi (seperti pembantu,
atau anggota keluarga sendiri) untuk selalu
memberikan ASI perah kepada bayi selama
ibu bekerja?
1. Ya 0. Tidak
III. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
1. Apakah ibu memberi ASI pertama kali
keluar (kolostrum)
1. Ya 0. Tidak
2.
Apakah ibu memberikan ASI saja secara
terus menerus kepada bayi ibu selama 6
bulan.
1. Ya 0. Tidak
3. Apakah ibu tidak memberikan makanan
lain seperti pisang, susu botol, atau nasi 1. Ya 0. Tidak
lembik kepada bayi ibu sebelum usia 6
bulan kecuali vitamin dan obat?
IV. DUKUNGAN TEMPAT BEKERJA
0. Apakah tempat ibu bekerja memberikan waktu untuk memberikan ASI?
1. Ya 0. Tidak
2. Apakah di tempat ibu bekerja ada tempat penitipan anak?
1. Ya 0. Tidak
3. Apa kah terdapat fasilitas khusus untuk memberikan ASI ?
1. Ya 0. Tidak
4. Apakah atasan membatasi waktu dalam pemberian ASI?
1. Ya 0. Tidak
5. Apakah teman kantor memberikan dorongan untuk memberikan ASI?
1.Ya 0.Tidak
6. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia ruangan khusus untuk menyusui atau memereah ASI?
1. Ya 0. Tidak
7. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk memerah asi?
1. Ya 0. Tidak
8. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk menyimpan ASI?
1. Ya 0. Tidak
9. Apakah di luar jam istirahat ibu diizinkan untuk menyusui atau memerah ASI?
1. Ya 0. Tidak
10. Berapakah jarak antara rumah ibu ke tempat bekerja?
1.Lebih 5 km 0.Kurang 5 km
V. STATUS SOSIAL EKONOMI
0. Pengeluaran rata-rata perbulan untuk bahan makanan
Total (ribuan)
Beras
Lauk pauk
Obat-obatan
Rokok
Lainya
2. Pengeluaran rata-rata perbulan untuk di luar bahan makanan
Total (ribuan)
Perumahan
Pendidikan
Pakaian
Transportasi
Pesta/sosial
Lain-lain
3. Pengeluaran rata-rata sebulan (dalam ribuan rupiah)
Total ribuan
VI. PENGETAHUAN
A. Definisi ASI Eksklusif
0. Apakah pengertian ASi eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa memberikan makan/ minum yang lain?
1. Ya 0. Tidak
2. Apakah Menurut ibu sampai usia 4 bulan saja bayi cukup diberi ASI saja (tanpa makana/ minuman tambahan)?
1. Ya 0. Tidak
3. Apakah di atas usia 6 bayi bayi diperkenalkan makana/ minuman selain ASI?
1. Ya 0. Tidak
4. Apakah ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sebaiknya diberikan pada bayi?
1. Ya 0. Tidak
B. Manfaat ASI
5. Apakah ASI dapat melindungi terhadap penyakit seperti Ispa dan Diare?
1. Ya 0. Tidak
6. Apakah semakin sering bayi mengisap puting susu
ibu semakin banyak prolaktin dan ASI yang
dikeluarkan?
1. Ya 0. Tidak
7. Apakah iibu mengetahui bahwa menyusui secara penuh selama 6 bulan maka tidak di perlukan perlindungan kontrasepsi tambahan?
1. Ya 0. Tidak
8. ApakaIbu yang menyusui bayi dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara dan kanker leher rahim
1. Ya 0. Tidak
9.
Apakah berat badan ibu juga dapat cepat kembali turun karena lemak yang ditumpuk di bawah kulit selama hamil digunakan untuk pembentukan ASI
1. Ya 0. Tidak
C. Kandungan ASI
10. Apakah ASI mengandung antibody (kekebalan tubuh bayi)?
1. Ya 0. Tidak
10. Apakah ASI mempunyai kandungan gizi yang lebih baik dibanding susu formula?
1. Ya 0. Tidak
12. Apakah ibu mengetahui bahwa cairan berwarna kuning itu kolustrum, yang sangat baik buat bayi
1. Ya 0. Tidak
D. Teknik menyusui
13. Apakah Merangsang bayi agar mau membuka mulut dan menghisap puting susu ibu adalah dengan menyentuh pipi bayi
1. Ya 0. Tidak
14. Apakah menurut ibu posisi dalam pemberian ASI pada bayi lebih bagus posisi tidur di bandingkan dengan posisi duduk
1. Ya 0. Tidak
APLIKASI SOWARE
Studi Kasus
Suatu penelitian uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang
digunakan sebelum penelitian valid atau tidak…? Berdasarkan hasil penelitian dan
instrument yang digunakan adalah sebagai berikut:
DUKUNGAN TEMPAT BEKERJA
1. Apakah tempat ibu bekerja memberikan waktu untuk memberikan ASI?
1. Ya 0. Tidak
2. Apakah di tempat ibu bekerja ada tempat penitipan anak?
1. Ya 0. Tidak
3. Apa kah terdapat fasilitas khusus untuk memberikan ASI ?
1. Ya 0. Tidak
4. Apakah atasan membatasi waktu dalam pemberian ASI?
1. Ya 0. Tidak
5. Apakah teman kantor memberikan dorongan untuk memberikan ASI?
1.Ya 0.Tidak
6. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia ruangan khusus untuk menyusui atau memereah ASI?
1. Ya 0. Tidak
7. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk memerah asi?
1. Ya 0. Tidak
8. Apakah di tempat ibu bekerja tersedia alat untuk menyimpan ASI?
1. Ya 0. Tidak
9. Apakah di luar jam istirahat ibu diizinkan untuk menyusui atau memerah ASI?
1. Ya 0. Tidak
10. Berapakah jarak antara rumah ibu ke tempat bekerja?
1.Lebih 5 km 0.Kurang 5 km
DAFTAR PUSTAKA
Michael J. Miller, Ph.D. RELIABILITY AND VALIDITY, Western International University RES 600: Graduate Research Methods