Post on 25-Dec-2021
i
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING DAN POLA
PENGEMBANGAN SENI DAKWAH MAHASISWA DI UKM UKI ULIN
NUHA IAIN PONOROGO
SKRIPSI
OLEH:
IBNU HAMDAN MUZAKKI
210317099
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
MEI 2021
ii
ABSTRAK
Muzakki, Ibnu Hamdan. 2021. Upaya Peningkatan Kemampuan Public
Speaking dan Pengembangan Seni Dakwah Mahasiswa di UKM UKI
Ulin Nuha IAIN Ponorogo.Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo. Pembimbing,Dr. Kharisul Wathoni, M.Pd.I..
Kata kunci: Peningkatan, Public Speaking, Pengembangan, seni dakwah.
Realita hari ini pendidikan lebih fokus kepada aspek kognitif saja,
sedangkan aspek psikis dan psikomotorik masih kurang. Keterampilan dalam
bersosial dan berkomunikasi di depan umum harus diasah dengan aspek psikis
dan apek psikomotorik. Pemenuhan keterampilan tersebut tidak hanya terbatas di
dalam kelas saja, yang proses pendidikannya bertemu dengan guru. Proses
mengasah kemampuan dalam public speaking bisa dalam sebuah wadah apapun
muhadloroh, pelatihan public speaking atau yang lainnya. Bukan hanya dalam
public speaking saja, namun juga bagaimana pengembangan seni dakwah untuk
menyebarkan kabar atau ilmu pengetahuan kepada orang lain. Maka dipandang
perlu seni dan keterampilan berbicara sebagai bentuk gerakan perubahan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk
peningkatan public speaking mahasiswa melalui di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo,(2) mendeskripsikan pola pengembangan seni dakwah mahasiswa
melalui di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo, dan (3) mendeskripsikan
dampak kegiatan public speaking dan seni dakwah di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo terhadap mahasiswa.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Adapun Teknik analis data menggunakan konsep
Miles Huberman dengan langkah-langkah yang pertama reduksi data, kedua
penyajian data, dan yang ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan pembahasan dan temuan penelitian bahwa (1) dalam
meningkatkan segi kemampuan public sepaking mahasiswa pengurus memiliki
bentuk kegiatan seperti MC (Master of Ceremony), pidato, MSQ dan Ice breaking
pada satu wadah yaitu pelatihan public speaking. (2) Dalam pola pengembangan
seni dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha dapat dilihat dari segi metode,
strategi dan medianya, yang mampu memberikan nuansa baru dalam berdakwah.
Karena di dalam seni, mahasiswa harus mahir dan paham terkait berdakwah.(3)
Dampak kegiatan public speaking dan seni dakwah di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo mampu memotivasi berbicara dan mengembangan diri mereka untuk
berani tampil di depan umum. Bisa mendistribusikan kader-kader terbaiknya
dalam suatu perlombaan, sekaligus mengangkat nama baik kampus.
iii
iv
v
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan zaman dan perdebatan dunia pemikiran,
manusia dituntut untuk bisa memposisikan dirinya menjadi pengawal
perubahan. Peran generasi dalam sosial kemasyarakat diperlukan adanya bekal
yang menunjang dirinya bisa beradaptasi dengan baik. Bekal ini nanti yang
akan membawa generasi bisa tampil di depan publik dengan kepercayaan
dirinya mengajak dan mengawali sebuah gerakan perubahan. Terampil di
depan publik perlu di tanamkan kepada generasi bangsa ini sebagai bentuk
implementasi pendidikan karakter.
Kemampuan berbicara tidak hanya diperlukan saat pengajar
menyampaikan materi pelajarannya atau seorang tokoh politik berorasi di
depan konstituenya, melainkan aktivitas ini dalam lingkup kecil merupakan
kemampuan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan 80% waktu
kita sebagai makhluk sosial digunakan untuk berkomunikasi lisan atau
berbicara.
Untuk sebagian besar manusia, berbicara di depan umum sangat
menakutkan. Bahkan ketakutan berbicara di depan umum menduduki ranking
yang paling tinggi dari padatakut pada ketinggian. Situasi ini menggambarkan
baik secara langsung bahwa berbicara di depan umum merupakan kemampuan
yang jika tidak dilatih dapat menimbulkan gejala psikologis yang hebat pada
seseorang yang belum terbiasa berbicara di depan umum.
Kemampuan public speaking tidak mengenal jenis kelamin, umur,
kedudukan dan profesi.1 Begitupun juga mahasiswa yang digadang-gadang
menjadi agent of change, agent of social control dan agent of intelektual, harus
mampu menguasai teknik berkomunikasi dengan baik. Menjadi yang ada di
depan harus memberikan tuntunan dan suri tauladan. Menjadi mahasiswa yang
mampu berbicara di depan umum harus cukup ilmu pengetahuan. Warner dan
1Charisma Asri Fitrananda, dkk, “Pelatihan Public Speaking Untuk Menunjang
Kemampuan Presentasi Bagi Siswa SMAN 1 MARGAHAYU Kabupaten Bandung,”Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat MADANI, Vol.4, No.2 (Nopember, 2018), 66-67.
2
Bruschke mengatakan bahwa keterampilan public speaking memiliki pengaruh
yang cukup signifikan dalam perbaikan komunikasi lisan seorang mahasiswa.
Keterampilan tersebut akan sangat menjanjikan untuk pengembangan
akademik mahasiswa di zaman sekarang.2
Seperti diketahui, public speaking dipahami sebagai teknik
penyampaian pesan di depan publik. Secara keilmuan, public speaking sendiri
merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Hal ini dikarenakan komunikasi
merupakan proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak
lainnya.Saat ini public speaking merupakan salah satu kemampuan mutlak
yang dibutuhkan di era global. Hal tersebut dipicu oleh tuntutan zaman dan
teknologi yang ada sekarang ini. Memaksa individu untuk bisa bersaing
meningkatkan kualitas diri.3
Berbicara untuk meningkatkan kualitas eksistensi bukan sekedar
berbicara, tetapi berbicara yang menarik, bernilai informasi, menghibur dan
berpengaruh. Atas dasar itu keterampilan berbicara di depan umum perlu
dimiliki oleh setiap orang. Public speaking berperan pada penyampaian
informasi dan teknik komunikasi yang sangat dibutuhkan oleh semua orang
dalam berbagai bidang kegiatan.
Public speaking tidak hanya fokus pada kata-kata yang diucapkan tetapi
juga bahasa tubuh atau sering disebut bahasa non verbal. Tidak semua hal bisa
dijelaskan dengan kata-kata. Ada beberapa hal yang bisa disampaikan dengan
bahasa tubuh. Seni berkomunikasi yang efektif dan berhasil dapat dipelajari
dan dilatih oleh semua orang. Modal yang diperlukan adalah kerja keras serta
teknik yang tepat.4
Sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia “Undang-undang Nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 tentang tujuan
2Jasuli dan Enis Fitriani, “Pengembangan Media Pembelajaran Public Speaking Berbasis
Teknologi Virtual Reality (VR) Pada Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang,”Disaktika, Vol.25,
No.1(September, 2018), 48. 3 Lasmeru RM Girsang, “Public Speaking Sebagai Bagian Dari Komunikasi Efektif
(Kegiatan PKM di SMA Kristoforus 2, Jakarta Barat),”Jurnal Pengabdian Dan Kewirausahaan,
vol.2, No.2 (2018), 81. 4 Roswita Oktavianti dan Farid Rusdi, “Belajar Public Speaking Sebagai Komunikasi
Yang Efektif,”Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, Vol.2, No.1(Mei, 2019), 118.
3
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan tujuan tersebut perlu
adanya wadah untuk mengembangkan kemampuan diri peserta didik begitupun
mahasiswa.
Dalam hal ini, pengembangan kemampuan tampil di depan umum bisa
memabawa dirinya menjadi sosok yang mampu mempengaruhi orang lain ke
jalan yang lebih baik. Melalui dakwah, mahasiswa bisa menujukkan kualitas
dirinya dalam hal menyampaikan ilmu pengetahuan. Karena dakwah
merupakan solusi mahasiswa dalam mengajak dan menyeru kepada orang lain
untuk menuju suatu tujuan. Dalam dakwah ada yang bertugas menjadi
penyampai pesan atau materi, namanya yaitu Da’i. Begitupun juga mahasiswa
ketika menyampaikan sesuatu di depan depan baik dalam hal menyampaikan
saja atau berdakwah. Mahasiswa juga mempunyai peranan penting dalam
pengembangan dunia dakwah, karena gerakan perubahan juga dimulai dari
gerakan menggerakkan seseorang untuk biasa ke jalan yang lebih baik, dan
salah satunya dengan dakwah.
Dakwah dan da’i ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi dan
tidak bisa dipisahkan. Tanpa da’i, dakwah tidak mungkin tersebar. Di sinilah
tugas seorang da’i mengajak umat manusia untuk melaksanakan ajaran agama
Islam dengan baik, memberikan penyadaran akan keberadaan manusia sebagai
hamba Allah yang memiliki tugas untuk mengabdi dan beribadah kepada-Nya.
Da’i merupakan salah satu faktor yang menempati posisi sangat penting
dalam menentukan berhasil tidaknya kegiatan dakwah. Keberhasilan dakwah
ditunjang oleh kemampuan seorang da’i dengan mampu menyelesaikan
permasalahan kehidupan, memiliki solusi real sesuai syari’at Islam akan
permasalahan kehidupan yang berkembang di masyarakat, menjadi pulic figure
(suri tauladan) di depan masyarakat.
Seiring dengan kemajuan dan dinamika masyarakat modern saat ini,
seorang da’i memanfaatkan kemajuan dan kecanggihan alat-alat dan media
4
dakwah sebagai bentuk public speaking dalam berdakwah. Dakwah merupakan
denyut nadi dalam agama islam, dengan adanya dakwah Islam mampu menjadi
besar dan terus berkembang. Kegiatan dakwah menjadi sangat penting karean
tanpa dakwah Islam akan mati dan menghilang dari dunia ini. Dakwah juga
merupakan suatu keharusan yang dilakukan begi setiap muslim yang berakal
dan berilmu.5
Melihat realita hari ini pendidikan lebih fokus kepada aspek kognitif
saja, sedangkan aspek psikis dan psikomotorik masih kurang. Keterampilan
dalam bersosial dan berkomunikasi di depan umum harus diasah dengan aspek
psikis dan apek psikomotorik. Pemenuhan keterampilan tersebut tidak hanya
terbatas di dalam kelas saja, yang proses pendidikannya bertemu dengan guru.
Tetapi pemenuhan keterampilan tersebut juga melibatkan subjek yang lain,
pengaruh lingkungan yang bisa membuat bagaimana keterlibatan dunia luar
masuk di dalam diri dan mampu mengembangkan diri masing-masing individu.
Proses mengasah kemampuan dalam public speaking (berbicara di
depan umum) bisa dalam wadah apapun seperti halnya dengan wadah
muhadloroh, pelatihan public speaking atau yang lainnya. Bukan hanya dalam
public speaking saja, namun juga bagaimana pengembangan seni dakwah
untuk menyebarkan kabar atau ilmu pengetahuan kepada orang lain. Maka
dipandang perlu seni dan keterampilan berbicara sebagai bentuk gerakan
perubahan, agar kemampuan peserta didik bisa tereksplore dan bisa memenuhi
dari tujuan pendidikan nasional.
Dalam meningkatkan kemampuan public speaking dan pengembangan
seni dakwah mahasiswa yang berada di UKM UKI Ulin Nuha juga mempunyai
cara tersendiri. UKM UKI Ulin Nuha merupakan salah satu UKM di kampus
IAIN Ponorogo. UKM tersebut yang berdiri sejak tahun 2003 sudah
berkembang dalam dunia ke-Islaman. Dirangkum dalam sebuah wadah
kegiatan yaitu pelatihan public speaking, mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha
khususnya dan IAIN Ponorogo pada umumnya mampu mengasah kemampuan
5Siti Asiyah, “Public Speaking Dan Konstrbusinya Terhadap Kompetensi DAI,”Jurnal
Ilmu Dakwah, Vol.37, No.2(Juli-Desember, 2017), 198.
5
berbicara di depan umum. UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo sudah banyak
mempersembahkan hasil karya terbaiknya yang membawa nama baik kampus
IAIN Ponorogo.
Bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan public
speaking mahasiswa yang dirangkum dalam sebuah wadah pelatihan public
speaking adalah MC, Pidato atau tausiyah, Musabaqoh Syarhil Qur’an.
Kegiatan ini sangat berdampak pada diri mahasiswa. Dengan adanya kegiatan
ini UKM Ulin Nuha sering mendistribusikan kader terbaiknya dalam sebuah
acara atau perlombaan. Mahasiswa yang sering mengikuti perlombaan dan
sering memperoleh juara adalah Alfitarul Afidah, mahasiswa jrusan
Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo angkatan 2017.
Di samping public speaking, kegiatan pengembangan dakwah juga
menjadi ciri khas UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo ditinjau dari aspek
metode, strategi dan medianya, yang semuanya itu melihat perkembangan
zaman sekarang. Beberapa pola pengembangannya adalah tausiyah, seni
hadrah, seni tari sufi, media publikasi di media sosial. Oleh karena itu, perlu
kiranya lebih dalam penelitian ini dilakukan di UKM UKI Ulin Nuha, karena
UKM tersebut merupakan wadah yang sangat unik dalam mengembangkan
dakwah dan public speaking mahasiswa. Penelitian ini juga sebagai bentuk
menelaah kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan pribadi
mahasiswa.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam ruang lingkup penelitian ini mengenai
pentingnya meningkatkan kemampuan public speaking dan mengembangkan
seni berdakwah mahasiswa IAIN Ponorogo di UKM UKI Ulin Nuha.
C. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang danfokuspenelitiantersebut, peneliti
hendak menggali dan menganalisa mengenai Pentingnya kegiatan
6
meningkatkan kemampuan public speaking dan mengembangkan seni
berdakwah mahasiswa IAIN Ponorogo di UKM UKI Ulin Nuha. Penggalian ini
dilanjutkan dengan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk-bentuk peningkatan public speaking mahasiswa di UKM
UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo?
2. Bagaimana pola pengembangan seni dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin
Nuha IAIN Ponorogo?
3. Bagaimana dampak kegiatan public speaking dan seni dakwah di UKM UKI
Ulin Nuha IAIN Ponorogo terhadap mahasiswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang hendak peneliti dalami, maka
penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan bentuk-bentuk peningkatan public speaking mahasiswa
melalui di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
2. Untuk menjelaskan pola pengembangan seni dakwah mahasiswa melalui di
UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
3. Untuk menjelaskan dampak kegiatan public speaking dan seni dakwah di
UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo terhadap mahasiswa.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pemaparan tujuan diatas, Penelitian ini berharap dapat
memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
menambah khazanah keilmuan dan sebagai sumbangan pemikiran untuk
meningkatkan kemampuan Public speaking dan mengembangkan seni
dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Organisasi Pengembangan keilmuan dan memberikan informasi
yang bisa menjadi wadah meningkatkan kemampuan public speaking dan
7
mengembangkan seni dalam berdakwah. Serta dapatdijadikan acuan bagi
penelitian selanjutnya.
b. Peneliti sendiri, sebagai tambahan wawasan keilmuan baru pada dunia
Public speaking dan seni dakwah.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah penulisan hasil penelitian dan agar dapat dicerna
secara runtut, diperlukan sebuah sistematika pembahasan. Dalam laporan
penelitian ini, akan dibagi menjadi enam bab yang masing-masing bab terdiri
dari sub-bab yang saling berkaitan satu sama lain. Sistematika selengkapnya
sebagai berikut:
Bab pertama, adalah pendahuluan, bab ini berfungsi sebagai gambaran
umum untuk memberi pola pemikiran bagi keseluruhan skripsi, meliputi latar
belakang masalah yang memaparkan tentang kegelisahan peneliti. Fokus
penelitian sebagai batasan masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah
berupa pertanyaan yang akan menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian merupakan tujuan dari perpecahan masalah. Manfaat
penelitian, dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
penulis dan pembaca. Terakhir sistematika pembahasan yang memaparkan
gambaran dari seluruh isi skripsi ini.
Bab kedua,adalah landasan teori dan telaah hasil penelitian terdahulu
tentang Upaya Peningkatan Kemampuan Public Speaking Dan Pengembangan
Seni Dakwah Mahasiswa Di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
Bab ketiga, adalah metode penelitian, berisi tentang pendekatan,
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Kehadiran peneliti adalah sebagai
pengamat dan bertindak sebagai partisipan. Lokasi penelitian di UKM UKI
Ulin Nuha IAIN Ponorogo. Sumber data merupakan subjek dari mana data
tersebut diperoleh. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data
menggunakan teori Miles Huberman dan Spradley. Pengecekan keabsahan
8
temuan terdiri dari keikutsertaan yang diperpanjang, Pengamatan yang tekun,
kecukupan referensial. Dan yang terakhir adalah tahapan-tahapan penelitian.
Bab keempat, adalah deskripsi data, dalam bab ini berisi tentang
paparan data, yang berisi hasil penelitian di lapangan yang terdiri atas
gambaran umum lokasi penelitian: sejarah berdirinya UKM UKI Ulin Nuha,
letak geografis, struktur organisasi, visi dan misi, serta profil Ketua UKM UKI
Ulin Nuha IAIN Ponorogo. Sedangkan deskripsi data khusus mengenai: Upaya
Peningkatan Kemampuan Public SpeakingDan Pengembangan Seni Dakwah
Mahasiswa Di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
Bab kelima, adalah analisis temuan penelitian yang memaparkan hasil
analisis peneliti. Analisis dilakukan dengan cara membaca data penelitian
dengan menggunakan teori-teori yang dipaparkan di BAB II. Pembacaan
tersebut menghasilkan temuan penelitian tentang bagaimana Upaya
Peningkatan Kemampuan Public SpeakingDan Pengembangan Seni Dakwah
Mahasiswa Di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
Bab keenam, adalah penutup bab ini merupakan bab terakhir dari
skripsi yang penulis susun, di dalamnya menguraikan tentang kesimpulan
sebagai jawaban dari pokok permasalahan dan saran-saran yang terkait dengan
hasil penelitian. Bab ini berfungsi mempermudah para pembaca dalam
mengambil intisari hasil penelitian.
8
BAB II
TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN TEORI
A. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
Untuk memperkuat penelitian ini, maka penulis melakukan telaah
pustaka. Telaah karya ilmiah penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian ini:
1. Sari Maimunah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah Dan
Ilmu Komunikasi Program Studi Bimbingan Dan Penyuluhan Islam telah
melalukan penelitian di Tanggerang Selatan pada tahun 2015 dengan judul
penelitiannya yaitu “Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Kemampuan
Berkomunikasi (Public Speaking) Pada Alumni Kahfi Motivator School
Tanggerang Selatan”.1
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kecemasan untuk tampil
di depan umum ternyata merupakan masalah psikologis yang paling banyak
di derita orang, karena kurang percaya diri dalam berkomunikasi. Penelitian
ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan tujuan untuk menarik
kesimpulan dari dua variabel yaitu kepercayaan diri dan kemampuan
komunikasi. Dari penelitian ini tentang pengaruh tingkat kepercayaan diri,
yang mempunyai tujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri para
alumni sekolah Kahfi dan pengaruhnya terhadap kemampuan
berkomunikasi alumni kahfi.
Penelitian ini memliki kesamaan terhadap peningkatan kemampuan
public speaking. Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu berfokus
pengaruh kepercayaan diri terhadap kemampuan berkomunikasi, sedangkan
penulis fokus peningkatan kemampuan public speaking dan pengembangan
seni dakwah melalui UKM UKI Ulin Nuha. Hasil penelitiannya adalah
kepercayaan diri sangat berperan terhadap kemampuan berbicara individu,
dan secara keseluruhan dapat dilihat kategori tingkat kepercayaan diri
1Sari Maimunah, Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Kemampuan Berkomunikasi
(Public Speaking) Pada Alumni Kahfi Motivator School Tangerang Selatan, Skripsi (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2015), 1.
9
Alumni Kahfi Motivator School bahwa 58 orang atau 70% alumni Kahfi
memiliki kepercayaan diri sedang. 17% memiliki kepercayaan diri tinggi
dan 13% memiliki kepercayaan diri rendah.
2. Nofri Affandi dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi
Hubungan Masyarakat telah melakukan penelitian pada tahun 2019 dengan
judul penelitiannya adalah “Efektivitas Public Speaking Pada Pelajar
Sekolah Menengah Atas Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di
Depan Umum”.2
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui efektivitas public
speaking pada pelajar sekolah menengah atas dalam meningkatkan
kemampuan berbicara di depan umum. Penelitian ini dilatarbelakangi masih
banyak pelajar Sekolah Menengah Atas kurang memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi dan merasa takut ketika mendapat kesempatan berbicara di
depan umum. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, di mana
data diperoleh dengan metode menyebarkan angket. Perbedaan pada
penelitian ini adalah public speaking sebagai variabel x, sedangkan penulis
fokus public speaking sebagai variabel y. Kesamaan dari penelitian
terdahulu dengan penulis adalah tentang peningkatan kemampuan berbicara
melalui public speaking.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa public speaking efektif dalam
meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum pada pelajar sekolah
menengah atas, meningkatkan keahlian individu seseorang ketika berbicara
di depan umum, meningkatkan kharisma diri serta memberikan efek yang
positif bagi pelajar sekolah menengah atas terutama dalam hal mengontrol
diri ketika sedang berbicara di depan umum.
3. Umi Khoirum dari IAIN Bengkulu Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah
Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Jurusan Dakwah telah
melakukan penelitian pada tahun 2019 dengan judul penelitiannya yaitu
2Nofri Affandi, Efektivitas Public Speaking Pada Pelajar Sekolah Menengah Atas Dalam
Meningkatkan Kemampuan Berbicara, Skripsi(Medan: Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara, 2019), 1.
10
“Muhadloroh Sebagai Training Public Speaking Di Pondok Pesantren
Pancasila Kota Bengkulu”.3
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan manfaat
pelaksanaan kegiatan muhadloroh di pondok pesantren pancasila kota
Bengkulu. Penelitian ini dilatarbelakangi bukan hal mudah terjun di
masyarakat untuk berbicara di depan umum. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penulis adalah pada nama
wadah untuk public speaking. Penelitian terdahulu menggunakan wadah
muhadloroh, sedangkan penulis menggunakan wadah UKM dan terfokus di
pelatihan public speaking. Kesamaan antara penelitian terdahulu dan penulis
adalah pembahasan public speaking yang di latih dalam sebuah wadah.
Proses pelaksanaan kegiatan Muhadloroh di pondok pesantren Pancasila
kota bengkulu terbagi menjadi tiga tahapan, yakni : 1. Persiapan sebelum
pelaksanaan kegiatan muhadloroh dilakukan tiga komponen yakni (petugas,
pelaksana dan pembina), 2. Problematika saat pelaksanaan kegiatan
muhadloroh, dilakukan keempat komponen yaitu (petugas, keluarga santri
selaku pelaksana, pembina, serta seluruh santri selaku audiens), 3. Setelah
kegiatan dilaksanakan evaluasi dan persiapan petugas untuk minggu
berikutnya.
4. Yusran dari UIN Alaudin Makassar Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Jurusan Manajemen Dakwah telah melakukan penelitian pada tahun 2016
dengan judul penelitiannya adalah “Metode Dakwah Dalam Pembinaan
Nilai-nilai Sosial Masyarakat Desa Salumaka Kecamatan Mambi Kabupaten
Mamasa”.4
Penelitian ini bertujuan mengetahui urgensi dakwah dalam
pembinaan nilai-nilai sosial dan mengetahui pembinaan nilai-nilai sosial di
masyarakat Desa Salumaka. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi
3Umi Khoirum, Muhadlarah Sebagai Training Public Speaking Di Pondok Pesantren
Pancasila Kota Bengkulu, Skripsi(Bengkulu: IAIN, 2019), 1. 4Yusran, Metode Dakwah Dalam Pembinaan Nilai-nilai Sosial Masyarakat Desa
Salumaka Kecamatan Mambi Kabupaten Mamasa, Skripsi (Makassar: UIN Alaudin, 2016), 1.
11
bahwa syarat utama agar suatu komunitas dapat memelihara dan
mengembangkan identitasnya adalah lebih terciptanya kondisi yang
terorganisir, yang kemudian memudahkan persatuan melalui. Metode yang
digunakan adalah kualitatif.
Kesamaan dalam penelitian terdahulu dan penulis adalah terdapat
pada metode dakwah, begitupun juga terdapat pada pembahasan penulis
pada pengembangan seni dakwah. Perbedaan peneltian terdahulu dengan
penulis adalah penelitian terdahulu fokus metode dakwah sebagai
pembinaan sosial masyarakat Salumaka. Sedangkan penulis dalam
pembahasannya bukan hanya metode saja lebih luas yakni pola
pengembangan seni dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo. Berdasarkan pentingnya dakwah dalam pembinaan nilai-nilai
sosial masyarakat Desa Salumaka adalah memberi tuntunan dan pedoman
serta hidup yang harus dilalui manusia agar mendapatkan petunjuk,
mengubah dan memperbaiki keadaan masyarakat dari yang tidak baik
kepada hal-hal yang baik, memberikan suatu nilai agama dakwah.
Pembinaan nilai-nilai sosial di masyarakat Desa Salumaka melalui
mendorong diri generasi muda menjadi lebih baik dengan membekali ilmu
pengetahuan serta akhlak dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran agama
Islam, menanamkan nilai-nilai sosial di masayarakat dapat membantu
terciptanya suasana desa yang kondusif, peran Pemerintah Desa Salumaka
dalam mendorong terciptanya pembinaan nilai-nilai sosial dapat diterapkan
di lingkungan sekolah, TKA/TPA dan di masyarakat.
5. Dhesty Virlana dari IAIN Metro Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah
Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam telah melakukan penelitian pada
tahun 2019 dengan judul penelitiannya adalah “Metode Dakwah Dan
Perubahan Perilaku Keagamaan Jama’ah (Studi Pengembangan Majlis
Taklim Al Hikmah Desa Bulokarto)”.5
5Dhesty Virlana, Metode Dakwah Dan Perubahan Perilaku Keagamaan Jama’ah (Studi
Pengembangan Majelis Ta’lim Al-Hikmah Desa Bulokarto), Skripsi(Metro: IAIN, 2019), 1.
12
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dakwah dan
perubahan perilaku keagamaan di majlis ta’lim al Hikmah Desa Bulokarto.
Penelitian ini dilatarbelakangi perhatian terhadap metode dakwah yang
mampu merubah perilaku jama’ah ke arah yang lebih baik.
Kesamaan dalam penelitian terdahulu dan penulis adalah terdapat
pada metode dakwah, begitupun juga terdapat pada pembahasan penulis
pada pengembangan seni dakwah. Perbedaan penelitian terdahulu dengan
penulis adalah penelitia terdahulu fokus di majlis ta’lim al-Hikmah di desa
Bulokarto mengenai metode dan perubahan perilaku. Sedangkan penulis
lebih luas, yakni pola pengembangan seni dakwah mahasiswa di UKM UKI
Ulin Nuha IAIN Ponorogo, tidak hanya pada majlis ta’lim saja. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, mengungkap
fenomena dengan cara menjelaskan, memaparkan atau menggambarkan
dengan kata-kata secara jelas dan terinci. Dalam penelitiannya bahwa da’i
dalam memberikan dakwah yang berisi nasihat untuk membimbing jama’ah
untuk mempunyai perilaku yang baik khususnya sebagai muslim dan
muslimah, dengan menggunakan metode (manhaj) iqtibas,yaitu
memberikan dakwah berupa proses penalaran (Istidlal) dalam memahami
dan menjelaskan hakikat dakwah/ realitas dakwah/ denotasi dakwah dari
Islam aktual di masyarakat.
B. Kajian Teori
1. Public Speaking
a. Pengertian Public speaking
adalah sebuah proses, sebuah tindakan dan seni dalam berbentuk
pidato di hadapan audience. Public speaking melibatkan pengiriman
kata-kata kepada audience sebagaimana halnya seorang juru bicara,
untuk persoalan isu tertentu.
Public speaking adalah kegiatan berbicara di depan umum.
Tujuannya adalah menyatakan pikiran, pendapat, ide dan gagasan atau
guna memberikan gambaran tentang satu hal. Public speaking biasanya
13
digunakan oleh seorang pemimpin untuk membangun opini,
mengkomunikasikan kebijakan, memprovokasi massa, menjual produk,
meyakinkan klien, memberikan informasi dan lain-lain.
Bahasa public speaking adalah bahasa bahasa untuk berbicara
kepada orang banyak. Bahasa yang tidak diperoleh dari lahir. Itulah
sebab utama, mengapa banyak sekali orang merasa gugup dan takut
pada saat berbicara di depan umum.6 Menurut Rakhmat bahwa public
speaking dikonseptualisasikan sebagai berikut: ucapan yang tersusun
baik dan ditujukan kepada orang banyak. Kepandaian berpidato sering
disebut dengan retorika atau orator. Berpidato merupakan seni
percakapan yang didukung dengan penggunaan bahasa yang baik dan
wawasan keilmuan yang luas. Berpidato dalam dunia pesantren sering
disebut dengan khithobah dan orangnya disebut khotib.
b. Komponen Public speaking
Public speakingmemiliki beberapa komponen yang berkaitan
seperti:
1) Motivasi berbicara
Motivasi adalah salah satu faktor penting dalam pengembangan
keterampilan berbicara. Seseorang yang memiliki motivasi yang
kuat dalam mengambil bagian dari berbicara.7
2) Kepemimpinan/ pengembangan pribadi
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang.8
3) Bisnis
4) Layanan pelanggan
5) Komunikasi kelompok besar dan komunikasi kelompok kecil.
6Roswita Oktavianti dan Farid Rusdi, Belajar Public Speaking Sebagai Komunikasi Yang
Efektif, 119. 7 Siti Luruh Ayu Noerjanah, “Motivasi Siswa dalam Pembelajran Berbicara
Menggunakan Permainan Bergambar Pada Siswa Kelas Tujuh di MTs Al- Munawaroh Cirebon.”
Holistik, Volume.3, No.1 (November, 2019), 43. 8 Hardi Mulyono, “Kepemimpinan (Leadership) Berbasis Karakter Dalam Peningkatan
Kualitas Pengelolaan Perguruan Tinggi,”Jurnal Penelitian Sosial Humaniora, Vol.3, No.1 (2018),
291.
14
Public speaking juga menjadi alat yang jitu jika digunakan untuk
keperluan seperti memotivasi, mempengaruhi, membujukkan,
menginformasikan, menterjemah atau sekedar menghibur saja.9Seorang
pembicara yang tertarik untuk membujuk mempengaruhi khalayaknya
harus mempertimbangkan tiga bukti retoris, yaitu logika, emosi dan
etika. Dalam teori retorika, ketika berhubungan dengan persuasi,
retorika menjadi seni penyusunan argumen dan pembuatan naskah
pidato. Fokus retorika mencakup segala cara manusia dalam
menggunakan simbol untuk mempengaruhi lingkungan di sekitarnya dan
untuk membangun dunia tempat mereka tinggal.10
c. Cara Meningkatkan Kemampuan Public Speaking
Berbicara di depan khalayak ramai atau public speaking
membutuhkan persiapan khusus. Public speaking adalah satu ilmu
yang dapat dipelajari. Agar menjadi professional, bukan hanya
penampilan yang harus menarik. Poin terpenting adalah memiliki
kepercayaan diri dan materi pembicaraan yang juga harus menarik
perhatian publik. Berikut kiat sukses public speaking , diantaranya :
1) Memperhatikan kondisi umum, yakni : Usahakan posisi terlihat
audiens, Pastikan suara terdengar oleh seluruh audiens, Lakukan
kontak mata, Katakan dengan wajah, Jangan tegang/menunduk,
senyum dan tatap pendenngar
2) Berbicara efektif dan menarik.
3) Membangun rapport, yakni : Berbagi identitas, Membangun
pengalaman positif, Cross-matching harapan dan nilai audiens,
dan Memunculkan humor yang sehat.
4) Menarik perhatian dan minat audiens, yakni : Hubungkan topik
dengan audiens, Sampaikan pentingnya topik yang dibahas, Kejutkan
9Irwani Pane, “Analisis Kemampuan Public Speaking Anggota DPRD Kota Makassar
Masa Bakti 2009-2014,”Jurnal Komunikasi KAREBA, Vol.1, No.1(Januari-Maret, 2011), 47-48. 10Roswita Oktavianti dan Farid Rusdi, Belajar Public Speaking Sebagai Komunikasi
Yang Efektif, 119.
15
audiens dengan hal-hal tak terduga, Bangkitkan keingintahuan,
Ajukan pertanyaan, dan Awali dengan kutipan.
5) Menyampaikan gagasan, yakni : Sampaikan ide anda dengan
antusias, Sesuaikan bahasa dengan audiens, Gunakan alat bantu yang
sesuai, Selingi dengan humor, cerita, puisi, dan lainnya, dan Libatkan
peserta.
6) Mendayagunakan suara, yakni : Sampaikan ide dengan volume
suara yang didengar oleh seluruh audiens, pilih kata yang tepat,
pelafalan yang jelas, dan intonasi yang sesuai, Gunakan suara
lantang untuk semangat, komando dan perintah. Suara lirih untuk hal
penting, dan Variasikan kecepatan bicara untuk meningkatkan
kepentingan pesan. Variasikan dengan jeda yang sering, irama yang
mantap, dan kalimat yang pendek.
7) Gerakan tubuh, yakni : Be natural (jangan diam atau terlihat
kaku), Gunakan gerakan tangan, langkah kaki,untuk memperkuat
arti, Lakukan sedikit gerak untuk audiens, cukup ekspresi wajah dan
gerakan tangan.jika audiens banyak, perbanyak gerak, dan
jelaskan konsep abstrak dengan mengurangi gerak dan bicaralah
perlahan sedangkan untuk topik ringan, perbanyak gerak.
8) Melibatkan audiens, yakni : Komunikasi harus terjadi secara dua
arah agar dapat saling memberi feedback, dan Menyerap informasi
hanya melalui pendengaran hasilnya kurang optimal.
9) Hal yang membuat audiens malas terlibat, yakni : Sedikit kontak
pribadi, tidak melakukan kontakmata, dan tidak memanggil dengan
nama audiens, Membuat audiens pasif, Selalu mengkritik pertanyaan,
usulan, jawaban dan tingkah laku audiens,dan Membuat audiens
merasa bodoh karena bertanya.
10) Teknik pengajuan pertanyaan, yakni : Ajukan satu pertanyaan
dalam satu waktu, Hindari pertanyaan tertutup dan direktif,
Pertanyaan harus terfokus, menunjukkan kepandaian audiens,
16
merangsang interaksi audiens, Perhatikan audiens yang diam, dan
Tunggu jawaban beberapa saat.
11) Teknik merespon jawaban audiens, yakni : Perhatikan jawaban
verbal dan nonverbal, Variasikan respon untuk jawaban yang
berbeda, Puji jawaban yang benar, dan Perbaiki jawaban yang salah
dengan cara tidak mengkritik.
12) Mengakhiri pembicaraan, yakni : Simpulkan pembicaraan, Akhiri
dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema, Buat
pertanyaan yang dramatis, dan Jika ide berupa ajakan,
beri semangat audiens untuk melakukannya.11
d. Strategi dan Tips Yang Harus Diperhatikan Dalam Public Speaking
Strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber
daya suatu organisasi untuk mencapai suatu sasarannya melalui
hubungannya memiliki sarana prasarana yang lengkap, manajemen yang
baik dan disiplin yang tinggi.12 Dalam meningkatkan kecakapan public
speaking perlu adanya strategi yang yang tepat sasaran.
Public speaking merupakan bagian dari keterampilan berbahasa,
khususnya berbicara. Sebagai sebuah keterampilan, tidak akan pernah
datang begitu saja kepada pelakunya. Akan tetapi butuh sebuah proses.
Charles Bonar sirait, seorang public speaker papan atas, mendefinisikan
public speaking sebagai seni yang menggabungkan semua ilmu dan
kemampuan yang kita miliki. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa
memberanikan berbicara di depan umum artinya siap menyampaikan
pesan kepada orang-orang yang latar belakangnya berbeda.
Seorang public speaker yang mampu berkomunikasi dengan baik
harus bisa menyampaikan pesan kepada para pendengarnya yang berasal
dari beragam budaya, dan ia harus bisa memberikan pengaruh.Charles
11 Jalaludin Rahmat. Public speaking Kunci Sukses Bicara Di Depan Public
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2014), Hal 9-12 12 Sesra Budio, “Strategi Manajemen Sekolah”, Jurnal MENATA, Volume 2, No.2 (Juli-
Desember, 2019), 58.
17
Bonar Sirait memberikan tips yang harus diperhatikan dalam public
speaker.
1) Ungkapkan pujian dan pandangan yang positif kepada publik dan
tokoh yang dibicarakan.
2) Teliti sebelum bicara, hal-hal apa saja yang perlu dihindari untuk
diucapkan. Jangan mempermalukan orang di depan publik.
3) Pujian yang diberikan harus tulus dari dalam hati, bukan menjilat.
4) Melibatkan emosi atau perasaan dapat juga dijadikan pertimbangan.
5) Cerita nostalgia dan anekdot yang khas dalam keluarga dapat
dimasukkan dalam pidato/sisipan materi.13
e. Ciri-ciri Percaya Diri Dalam Public Speaking
Selain takut sebetulnya ada juga rasa lain yang diam dalam diri
kita yang berguna untuk mengusir rasa takut.rasa ini sudah diberikan
Tuhan sejak lahir, namanya “percaya diri”. Ternyata untuk mengusir
rasa takut tidak terlalu sulit.dengan percaya diri yang cukup kita sudah
sedikit tidak takut bahkan lama kelamaan akan hilang.14
Kecemasan berkomunikasi di depan umum merupakan salah satu
ketakutan terbesar yang dialami oleh manusia. Kecemasan ini
menghasilkan pengaruh yang negatif terhadap berbagai aspek kehidupan
salah satunya aspek akademis. Komunikasi antar individu membutuhkan
kepercayaan diri, karena pengakuan dan penghargaan dalam
berkomunikasi yang dimiliki individu memiliki kepercayaan diri. Setiap
individu yang percaya diri biasanya selalu bersikap optimis dan yakin
akan kemampuannya dalam melakukan sesuatu termasuk dalam hal
berinteraksi.15
13Dyah Nugrahani , dkk, “Peningkatan Kemampuan Public Speaking Melalui metode
pelatihan Anggota Forum Komunikasi Remaja Islam,” Journal Universitas PGRI Semarang
(Semarang,tt), 4-5. 14 Charles Bonar Sirait, The Power Of Public Speaking Kiat Sukses Berbicara Di Depan
Pulik, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2016), 41. 15 Khoriskiya Novita, “Strategi membangun Keterampilan Komunikasi Dan Kepercayaan
Diri Dalam Pembelajaran Public Speaking Melalui Metode Presentasi Dan Role Playing Miss
Universe ASEAN (Studi Kasus Materi Interaksi Keruangan Dalam Kehidupan Di Negara-negara
18
Berikut ciri-ciri percaya diri pembicara publik yang jam
terbangnya sudah tinggi :
1) Dapat diandalkan untuk segala jenis acara
2) Mengetahui cara melakukan pendekatan kepada para penonton
3) Mengetahui cara mengekspresikan pemikirannya dengan efektif
4) Memiliki karier yang sangat baik
5) Tidak mengalami takut terlalu berlebihan
6) Menerima tantangan dan menginginkan tantangan16
Jason S. Wrene menjelaskan bahwa public speaking adalah
proses dari perancangan dan pengiriman sebuah pesan kepada audien.
Public speaking yang efektif melibatkan diri dengan pemahaman audien
dan tujuan pembicaraa, memilih topik dasar yang sesuai dengan latar
belakang audien serta mampu mengirimkan pesan yang terampil.17
2. Seni Dakwah
a. Pengertian Seni Dakwah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata seni memiliki
beberapa arti. Arti tersebut adalah pertama, keahlian membuat karya yang
bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dsb). Kedua, karya
yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan,
ukiran. Ketiga, kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai
tinggi (luar biasa).18 Dalam dakwah ini seni diartikan sebuah keahlian.
Dakwah ditinjau dari segi bahasa, berasal dari bahasa arab “da’wah”
yang berarti memanggil, mengundang, minta tolong, memohon, mendorong.
Makna dakwah dalam al-Qur’an adalah mengajak dan menyeru. Sedangkan
menurut istilah, menurut Jamaluddin Kafie, dakwah adalah “suatu sistem
kegiatan dari seseorang, kelompok atau golongan umat islam sebagai
ASEAN Kelas VIII SMP ALFusha),” Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol.9, No. 2
(November, 2019), 22. 16Bonar Sirait, The Power Of Public Speaking Kiat Sukses Berbicara Di Depan Pulik, 41. 17Siti Asiyah, “Public Speaking Dan Konstribusinya Terhadap Kompetensi DAI”, 201. 18John Felix, “Pengertian Seni Sebagai Pengantar Kuliah Sejarah Seni Rupa,”
Humaniora, Vo.3, No.2(Oktober, 2012), 615.
19
aktualisasi imaniyah yang dimanifestasikan dalam bentuk seruan, ajakan,
panggilan, undangan do’a yang disampaikan dengan ikhlas dengan
menggunakan metode, sistem dan bentuk tertentu, agar mampu menyentuh
kalbu dan fitrah seseorang, sekeluarga, sekelompok, massa dan
amsayarakart manusia, supaya dapat memengaruhi tingkah laku untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut M. Arifin, dakwah adalah “suatu kegiatan ajakan dalam
bentuk tulisan, tingkah laku, dan sebagainya yang dilakukan secara sadar
dan terencana dalam usaha memengaruhi orang lain secara individu maupun
kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran,
sikap, pengahyatan, serta pengalaman terhdap ajaran agama, message yang
disampaikan kepadanya tanpa ada unsur-unsur paksaan”.19
Jadi dalam seni berdakwah ini merupakan keahlian atau kemahiran
dalam rangka mengajak dan menyeru kepada seseorang, kelompok atau
golongan dengan ikhlas, menggunakan metode, sistem dan bentuk tertentu.
b. Pola pengembangan Seni Dakwah
Perkembangan ilmu dakwah direspon oleh sarjana dakwah tidak
hanya dalam bentuk kajian dari segi ontologi dan epistemologi saja.
Mengacu pada tradisi filsafat, dalam ilmu kebenaran, suatu ilmu dapat
diukur berdasarkan nilai-nilai kebenaran pragmatis dalam wujud
profesionalisme seorang sarjana dakwah.
Untuk mewujudkan profesionalisme dakwah dibutuhkan strategi dan
pendekatan lebih eksklusif. Pendekattan demikian, dalam ruang lingkup
pendidikan dan latihan merupakan tahapan metode efektif dalam melahirkan
da’i-da’i profesional dan militan. Perkembangan dakwah tidak luput dari
persoalan-persoalan yang menjadi tantangan tersendiri dan dapat
melewatinya. Tantangan dakwah juga tidak hanya mencakup tarif dan
balasan materi, namun juga yang dibawakan da’i.20
19Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta : Kencana, 2004), 15. 20Asep Muhyiddin, dkk, Kajian Dakwah Multiperspektif(Teori, Metodologi, Problem dan
Aplikasi) (Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2014), 15-17.
20
Oleh sebab itu agar dakwah dapat mencapai sasaran-sasaran strategis
jangka panjang, maka tentuya diperlukan suatu sistem manajerial
komunikasi baik dalam penataan perkataan maupun perbuatan yang dalam
banyak hal sangat relevan dan terkait dengan nilai-nilai keislaman, dengan
adanya kondisi seperti maka para da’i harus mempunyai pemahaman yang
mendalam bukan saja menganggap bahwa dakwah dalam frame “amar
ma’ruf nahi> munkar” hanya sekedar menyampaikan saja melainkan harus
memenuhi beberapa syarat, diantaranya mencari materi yang cocok,
mengetahui psikologis objek dakwah secara tepat, memilih metode yang
representatif, menggunakan bahasa yang bijaksana dan sebagainya.21 Maka
dalam mengembangkan kualitas da’i dalam berdakwah harus ada seni.
Keahlian yang dimiliki seorang da’i bisa membawa solusi dari sebuah
permasalahan.
Pola pola pengembangan seni dakwah di antaranya :
1) Metode
Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh
seorang da’i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan
atas dasar hikmah dan kasih sayang. Bentuk-bentuk metode dakwah
diantaranya:
a) Al-hikmah.Sebagai metode dakwah, al-Hikmah diartikan bijaksana,
akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, dan menarik
perhatian orang kepada agama atau Tuhan. Al-Hikmah merupakan
kemampuan da’i dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam serta
realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang
komunikatif.
b) Al Mau’id }a h}asanah. Al Mau’id }a artinya adalah nasihat, bimbingan,
pendidikan dan peringatan, sedangkan al- h}asanah artinya kebaikan.
Mau’id }ah}asanah dapat diartikan sebagai ungkapan yang mengandung
unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira,
21 Munir, Metode Dakwah (Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2015), 6.
21
peringatan, pesan-pesan positif (wasiyat) yang bisa dijadikan pedoman
dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat
c) Al- Muja>dalah bi allati> hiya ah}san. Dari beberapa pengertian, al-
Muja>dalah (al-Hiwar) berarti upaya tukar pendapat yang dilakukan
oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang
mengharuskan lahirnya permusuhan di antara keduanya, dengan
tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan dengan
memberikan argumentasi dan bukti yang kuat.22
2) Strategi Dakwah
Strategi dakwah adalah perencanaan yang berisi rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan dakwah tertentu. Dalam
hal ini yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Strategi merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan dakwah)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya
atau kekuatan.
b) Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
Strategi dakwah dibagi dalam tiga bentuk :
a) Strategi Sentimentil. Dakwah yang memfokuskan aspek hati dan
menggerakkan perasaan dan batin mitra dakwah. Memberi mitra
dakwah nasihat yang mengesankan, memanggil dengan kelembutan
atau memberikan pelayanan yang memuaskan.
b) Strategi Rasional. Dakwah dengan beberapa metode yang
memfokuskan pada aspek akal fikiran. Strategi ini mendorong mitra
dakwah untuk berpikir, merenungkan dan mengambil pelajaran.
c) Strategi Indrawi. Dakwah dengan sistem atau kumpulan metode
dakwah yang berorientasi pada panca indera dan berpegang teguh
pada hasil penelitian dan percobaan. Diantara metode yang dihimpun
22Ibid, 8-19.
22
oleh strategi ini adalah praktik keagamaan, keteladanan dan pentas
drama.23
3) Media Dakwah
Media secara etimologi berarti alat perantara. Wilbur Schramn
mendefinisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan
dalam pengajaran. Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media
adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti
buku, film, video kaset, slide, dan sebagainya. Jika dikaitkan dengan
dakwah, maka media dakwah adalah segala sesuatu yang digunakan atau
menjadi menunjang dalam berlangsungnya pesan dari komunikan (da’i)
kepada khalayak.
Karena sekarang adalah era globalisasi informasi, artinya di era
tersebut terjadi penghilangan batas ruang dan waktu dari hasil
perkembangan teknologi komunikasi. Masalah teknologi komunikasi
menjadi penting untuk diupayakan agar para da’i menguasainya, karena
pada hakikatnya dakwah adalah proses komunikasi baik media visual,
audio dan yang lebih penting lagi media audio visual.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada waktu memilih media
adalah:
a) Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk keseluruhan
masalah atas tujuan dakwah. Sebab setiap media memiliki
karakteristik yang berbeda.
b) Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang hendak
dicapai.
c) Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran dakwah.
d) Media yang dipilih sesuai dengan materi dakwahnya.
e) Pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara objektif, artinya
pemilihan media bukan atas kesukaan da’i.
f) Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat perhatian.
g) Efektifitas dan efesiensi harus diperhatikan.
23Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, 349-353.
23
Macam-macam media dakwah :
a) Media Massa
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan
berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya surat
kabar, radio, televisi dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang
informasi dakwah.
b) Media Nonmassa
Media ini digunakan dalam komunikasi untuk orang-orang tertentu
atau kelompok-kelompok tertentu seperti surat, telepon, sms,
telegram, faks, papan pengumuman, CD, e-mail, dan lain-lain.24
4) Persuasi Dakwah
Usaha untuk memengaruhi pendapat, pandangan, sikap ataupun
mengubah tingkah laku seseorang, dapat ditempuh cara koersif, yaitu
dengan cara paksa, bila perlu dengan cara teror- teror yang dapat
menekan batin dan menimbulkan ketakutan. Selain itu, ada cara
persuasif, yaitu dengan memengaruhi jiwa seseorang, sehingga dapat
membangkitkan kesadaran untuk menerima dan melakukan suatu
tindakan. Dakwah persuasif memerlukan persiapan yang sungguh-
sungguh, sebab persuasif memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh.
Jika dakwah dilakukan dengan cara ceramah, pembicara dapat
menggunakan alat-alat psikologis berikut:
a) Docere, yaitu meyakinkan audience dengan menerangkan,
menjelaskan dan membuktikan kebenaran isi pesan dakwah, serta
menunjukkan tidak benarnya pendapat lain yang bertentangan.
b) Permovere, yaitu cara menggerakkan perasaan dan kemauan audience
dengan jalan direct pathiek, yaitu dengan kekuatan perasaan dan
keyakinannya, pembicara melahirkan kata hatinya dengan penuh
semangat yang menyala-nyala.
24Aminudin, “Media Dakwah”, Al-Munzir Vol. 9, No. 2 (November, 2016), 346-348.
24
c) Conciliare,yaitu cara menarik perhatian pendengar terhadap isi
ceramah dengan jalan menunjukkan pentingnya masalah,
menunjukkan bahwa pendengar mempunyai kepentingan langsung
dengan masalah tersebut dan menggunakan sopan santun ceramah.
d) Frapper Toujour, merupakan cara yang telah teruji untuk
menanamkan suatu pengertian atau faham hingga tegas pengertian
atau faham hingga mendalam. Maksud cara ini adalah dengan
berulang-ulang dan tegas pengertian.
e) Simbolis, yaitu cara memberi gambaran tentang apa yang
dimaksudkan dalam pesan ceramah dengan bahasa lambang.
Pembicara harus berfikir dan berbicara dengan gambaran yang telah
dikenal oleh pendengar.
f) Sensasi,yaitu sesuatu yang dapat memaksa pendengar menaruh
perhatian kepada pembicara.
g) Sugesti,yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keyakinan tanpa
berfikir lebih lanjut. Sendasi dan sugesti harus bekerja sama, karena
memberikan kepastian batin kepada audience.
h) Prestice,yaitu suatu kekuatan dalam diri seseorang yang menyebabkan
orang lain segera membuka jiwanya untuk menerima dan memercayai
ucapannya.25
5) Karakteristik Dakwah Nabi SAW
a) Memberikan peringatan (al-Indzar), penyampaian dakwah di mana
isinya berupa peringatan terhadap manusia tentang adanya kehidupan
di akherat dengan segala konsekuensinya.
b) Menggembirakan (al-Tabsyir), penyampaian dakwah yang berisi
kabar-kabar yang menggembirakan bagi orang-orang yang mengikuti
dakwah.
c) Memberikan kemudahan (al-Taisir), agama Islam didakwahkan Nabi
Muhammad SAW sarat dengan kemudahan-kemudahan.
25Ibid, 446-449.
25
d) Tegas dan keras (al-Shiddah), sikap ini biasanya memperlihatkan
dalam hal-hal yang berkaitan dengan aqidah, hak-hak Allah dan
masalah-masalah seorang sahabat.
e) Sarat tantangan dan ujian (al-Tahaddiyah), dakwah dan tantangannya
adalah du hal yang tidak dapat dipisahkan. Tantangan-tantangan ini
berupa hambatan-hambatan dakwah baik internal maupun eksternal.26
26Ali MustafaYaqub, Sejarah Dan Metode Dakwah Nabi (Jakarta : Pustaka Firdaus,
2014), 49-57.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Tekanan penelitian berada pada proses. Pendekatan penelitian
kualitatif dapat menguraikan kalimat secara tertulis dan secara lisan.
Penyajian data dapat berbentuk jenjang atau tingkatan dan data yang
dihasilkan harus bersifat subjektif.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif
deskriptif. Penulis segera melakukan analisis data dengan memperkaya
informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemunkan pola atas
dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka).1 Hasil analisis
data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam
bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi.
Penelitian kali ini mengambil jenis metode ini karena dapat mengetahui
kegiatan pendidikan yang terjadi secara langsung di lapangan untuk
penyempurnaan proses pendidikan.
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, partisipasi peneliti sangat penting untuk
pengumpulan data. Selain itu, dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan
sebagai partisipan sekaligus pengumpul data, maka diperlukan adanya peneliti
1Jamal Ma’mur Asmani, Tuntutan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan
(Jogjakarta: Diva Press, 2011), 75.
27
dibidang ini.2 Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis berperan sebagai alat
kunci, sehingga penulis berusaha berinteraksi langsung dengan objek peneliti
secara alamiah, dan tidak memaksa serta mengumpulkan informasi terkait
upaya peningkatan kemampuan public speaking dan pengembangan seni
dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di UKM UKI Ulin Nuha kampus IAIN
Ponorogo Jalan Pramuka Ronowijayan Siman Ponorogo. Peneliti memilih
lokasi di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo, karena pada UKM tersebut
adalah salah satu organisasi yang mengampu dunia dakwah. Di dalamnya
terdapat kegiatan yang bisa mewadahi mahasiswa untuk meningkatkan public
speaking dan mengembangkan seni dakwah. Berdasarkan pengamatan peneliti
juga mendapati UKM Unit Ke-Islaman Ulin Nuha juga sebagai wadah yang
mendistribusikan kader-kadernya untuk kegiatan ataupun lomba-lomba
keagamaan di luar kampus mulai dari tingkat internal kampus sampai tingkat
nasional.
D. Data dan Sumber Data
Data merupakan segala keterangan seseorang yang dapat dijadikan
responden maupun yang bersal dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk
statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian. Penelitian ini
akan menggunakan data kualitatif sebagai metode penelitian sampai akhir.
Terdapat dua sumber data yang digunakan untuk merampungkan penelitian,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi
langsung dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah ditetapkan.
Data primer dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.3
2 Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R dan D (Bandung:
Alfebata, 2016), 1. 3 Rizky Amalia, Skripsi: “Pemanfaatan Masjid sebagai Pusat Pendidikan Islam
Nonformal” (Salatiga: IAIN Salatiga, 2019), 31.
28
Hal ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang upaya peningkatan
kemampuan public speaking dan pengembangan seni dakwah mahasiswa UKM
UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh secara
tidak langsung dari obyek penelitian yang bersifat publik, yang terdiri dari
struktur organisasi data kearsiapan, dokumen, laporan-laporan serta buku dan
lain sebagainya yang berkenaan dengan penelitian tersebut.4.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Dalam melakukan penelitian, peneliti akan menggunakan teknik
wawancara.5 Wawancara adalah teknik penelitian yang menggunakan cara
tanya jawab. Peneliti terlibat langsung dengan objek yang diteliti. Metode
tanya jawab memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Nilai lebih
metode tanya jawab adalah objek dan fokus telaah yang dikaji dapat
berkembang atau dikembangkan secara maksimal. Penanya dapat
mengoreksi informasi lebih jauh terhadap jawaban-jawaban yang sekiranya
belum lengkap atau sulit untuk dimengerti. Wawancara terhadap informan
sebagai sumber data dan informasi dengan tujuan penggapaian informasi
tentang fokus penelitian. Wawancara dilakukan untuk mengkonstruksikan
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi,
tuntutan, kepedulian dan lain-lain.
Peneliti akan (dapat) mewawancarai sesepuh UKM UKI Ulin Nuha
IAIN Ponorogo.
Dalam penelitian ini orang-orang yang akan dijadikan informan
adalah:
a. Ketua umum UKM UKI Ulin Nuha sebagai narasumber tentang upaya
peningkatan kemampuan public speaking dan pengembangan seni
dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
4 Ibid, 32. 5 Jasa Ungguh Muliawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Gava Media,
2014), 66-67.
29
b. Ketua divisi dakwah UKM UKI Ulin Nuha sebagai narasumber tentang
narasumber tentang upaya peningkatan kemampuan public speaking dan
pengembangan seni dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo.
c. Penanggung Jawab kegiatan pelatihan public speaking sebagai
narasumber tentang upaya peningkatan kemampuan public speaking dan
pengembangan seni dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo.
d. Sesepuh UKM UKI Ulin Nuha sebagai narasumber tentang upaya
peningkatan kemampuan public speaking dan pengembangan seni
dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi.6 Observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian. Peneliti menggunakan teknik observasi karena dapat
melakukan pengamatan secara langsung di lapangan tempat penelitian.
Teknik observasi digunakan bila penelitian berkaitan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan hal lainnya yang dapat
langsung diamati oleh peneliti. Jadi, dalam kegiatan observasi ini, peneliti
melakukan pengamatan secara langsung, maka teknik ini digunakan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar jumlahnya.7
Observasi dapat dilakukan secara partisipatif atau nonpartisipatif.
Dalam observasi partisipatif (participan observation) peneliti ikut serta
dalam kegiatan yang berlangsung. Dalam observasi nonpartisipatif
(nonparticipatory observation) peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan, dia
hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut langsung dalam kegiatan.8
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan observasi terkait keaktifan
6 Jamal Ma’mur Asmani, Tuntutan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan
(Jogjakarta: Diva Press, 2011), 123. 7 Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyana, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 148. 8 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2017), 240.
30
anggota pelatihan public speaking dan kegiatan yang bisa mengembangkan
seni dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
3. Dokumentasi
Dokumen adalah bahan tertulis atau benda mati yang berkaitan
dengan peristiwa atau kegiatan tertentu. Ini bisa berupa catatan tertulis atau
dokumen, seperti file database, surat, gambar rekaman dan artefak yang
terkait dengan kegiatan tersebut. Dokumen yang diteliti dapat berupa
dokumen pribadi maupun dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah catatan
atau artikel tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan keyakinan seseorang,
dan dapat berupa buku harian, surat pribadi, dan otobiografi. Dokumen
resmi berupa arsip terdiri dari dokumen internal seperti memo,
pengumuman, instruksi, dan peraturan kelembagaan. Dokumen eksternal
adalah bahan informasi untuk organisasi sosial, majalah, buletin, pernyataan
dan siaran berita ke media massa.9 Dalam penelitian ini dokumentasi yang
diambil adalah berupa foto-foto yang berkaitan dengan keberlangsungan
kegiatan peningkatan kemampuan public speaking dan pengembangan seni
dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan
kepada orang lain, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
analisis data dilakukan dengan menyusun data, mendeskripsikannya sebagai
satu kesatuan, menyusunnya menjadi pola, dan menarik kesimpulan yang dapat
dibagikan kepada orang lain.10
Miles Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secra interaktif dan berlangung secara terus
9 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 184. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D (Bandung: Alfebata,
2016), 244.
31
menerus secara tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis
data, yaitu: data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
Aktivitas dalam analisis data :
Tabel 3.1
1. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.
2. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin
lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak.
Kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi
data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap
peneliti akan berpedoman pada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama
penelitian kualitatif adalah penemuan. Oleh karena itu, jika peneliti
menemukan pola yang tidak familiar, dan tidak teratur ketika melakukan
Pengumpulan data
Penarikan Kesimpulan
Penyaji Data
Reduksi Data
32
penelitian, hal itulah yang harus diperhatikan peneliti saat melakukan
reduksi data.
3. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menampilkan
datanya. Jika melakukan penelitian kualitatif, data dapat disajikan dalam
bentuk uraian singkat, grafik, dan hubungan antar kategori. Melalui
(representasi) penyajian data, data dapat diatur dalam metode relasional
untuk memudahkan pemahaman. Dalam penelitian kualitaif, penyajian data
bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart, dan sejenisnya.
4. Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
Hal tersebut sejalan dengan sifat, jenis dan tujuan penelitian dan
tujuan penelitian. Dan Menggunakan analisis penelitian dari catatan
observasi, wawancara, dan deskripsi dokumen. Setelah data terkumpul,
peneliti melakukan tindakan dan refleksi.11
G. Pengecekan Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji
validitas dan reabilitas. Dalam penelitian kualitatif, sejak awal desain
penelitian tidak sekaku penelitian kuantitatif. Masalah yang teridentifikasi
dapat berubah setelah kunjungan lokasi, karena beberapa hal penting dan
11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2017), 247-253.
33
mendesak daripada masalah yang diidentifikasi, atau mungkin terbatas pada
sebagian dari masalah yang dirumuskan sebelumnya, serta selama observasi
dan wawancara. Untuk mempertimbangkan data penelitian kualitatif sebagai
penelitian ilmiah, maka perlu dilakukan uji validitas data. Adapun teknik
pengujian validitas data adalah uji kredibilitas data atau kredibilitas data dalam
hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan memperluas observasi terhadap
kesinambungan penelitian, dan triangulasi.
1. Perpanjangan Pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan peneliti akan kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan narasumber yang
pernah bertemu sebelumnya atau baru disini. Dengan perluasan observasi
ini, maka hubungan antara peneliti dan narasumber akan terjalin semakin
erat, semakin akrab (tanpa jarak), semakin terbuka, dan saling percaya,
sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Waktu yang
dibutuhkan untuk memperluas pengamatan ini akan tergantung pada
kedalaman, keluasan, kepastian data.
Pada saat memperluas ruang lingkup observasi untuk menguji
kredibilitas data, penelitian ini harus fokus pada penguji data yang diperoleh
dan apakah data yang diperoleh telah diperiksa kembali ke lapangan. Jika
data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan
dapat di akhiri. Untuk membuktikan apakah peneliti melakukan uji
kredibilitas melalui perpanjangan pengamatan atau tidak, maka akan lebih
baik kalau dibuktikan dengan surat keterangan perpanjangan.
2. Meningkatkan ketekunan
Ketekunan observasi merupakan teknik untuk mengecek keabsahan
data berdasarkan “derajat kegigihan kegiatan observasi yang dilakukan oleh
peneliti”. Perbaikan terus menerus berarti pengamatan yang lebih cermat
dan terus menerus. Dengan cara ini, determinisme data dan urutan kejadian
dapat direkam secara deterministik dan sistematis.
34
3. Triangulasi
Triangulasi dalam tes kreativitas ini diartikan sebagai pemeriksaan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu yang berbeda,
dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data
dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber.
b. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik diselesaikan dengan menggunakan teknologi
yang berbeda untuk memeriksa data sumber yang sama untuk menguji
keabsahan data.
c. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.
Pagi hari saat informan masih fresh, tidak banyak masalah dengan data
yang dikumpulkan dengan menggunakan teknologi wawancara, dan data
yang lebih efektif akan diberikan agar lebih kredibel. Oleh karena itu
untuk menguji kredibilitas data dapat dilakukan dengan melakukan
pengecekan wawancara, observasi atau teknik lain pada waktu atau
situasi yang berbeda.12
H. Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan dan
ditambah dengan tahap terakhir dari penelitian yaitu tahap penulisan laporan
hasil penelitian. tahap-tahap penelitian tersebut meliputi:
1. Tahap pra-lapangan, yang meliputi: menyusun rancangan penelitian,
memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai
keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan
perlengkapan penelitian, dan menyangkut persoalan etika penelitian.
12 Umar Sidiq dan Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan
(Ponorogo: Nata Karya, 2019), 90-98.
35
2. Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi: memahami latar penelitian dan
persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil
mengumpulkan data.
3. Tahap analisis data, yang meliputi: analisis selama dan setelah pengumpulan
data.
4. Tahap penulisan hasil laporan penelitian.13
13Ibid., 84-105.
36
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data Umum
1. Sejarah Berdirinya UKM UKI Ulin Nuha
Sejarah berdirinya UKM UKI Ulin Nuha tidak dapat dipisahkan dari
perjalanan dan perombakan lembaga kemahasiswaan STAIN Ponorogo.
Pada tahun 1999, IQMA (Ikatan Qori-Qori’ah Mahasiswa) salah satu divisi
dari UKM Seni Budaya yang diketuai oleh Ustadz Paerozi (AS) menjadi
wadah bagi mahasiswa STAIN Ponorogoyang memiliki bakat dan minat
belajar Qira’atul Qur’an yang saat itu diajar langsung oleh Ustadz Ali
Masyhudi (AS) yang juga masih tercatat sebagai mahasiswa STAIN
Ponorogo.
Di penghujung tahun 2000, jabatan ketua IQMA dilanjutkan oleh
Ust. Setyo Darmanto (US) dimana dalam menjalankan kegiatan Qiro’atil
Qur’an dibantu oleh Ustd. Ernawati (TB) yang merupakan salah satu
Qori’ah terbaik di Ponorogo. Namun, hingga paruh tahun 2001 keberadaan
IQMA tidak memperoleh cukup perhatian dan dukungan dari UKM Seni
Budaya, yang saat itu lebih cenderung menitikberatkan perhatiannya pada
divisi musik (group campursari PANUROTO) lantaran musik campursari
tengah booming saat itu. Kondisi tersebut pada akhirnya mendorong IQMA
untuk bermetamorfosis menjadi LDK (Lembaga Dakwah Kampus).
Selanjutnya LDK yang baru terbentuk menjalin kerjasama dengan
Forum Kajian Barongan yang diketuai oleh Ahmad Zainul Hamidi, M.Ag.
(Dosen STAIN Ponorogo). Setelah berjalan beberapa bulan, identitas LDK
ini dirasa sudah tidak relevan lagi untuk lingkungan STAIN Ponorogo. Hal
ini karena nama LDK identik dengan paham dan aliran yang agak berbeda
dengan paham Ahlussunnah Wal Jama>’ah yang menjadi ideologi
organisasi ini. Oleh karena itu, adanya usulan dan desakan para senior
(termasuk diantaranya Ust. Agus Setiawan) untuk mengganti nama LDK
tersebut.
37
Bersamaan dengan itu, pada akhir tahun 2001 struktur organisasi
mahasiswa STAIN Ponorogo mengalami revolusi besar-besaran. Model
senat dikehendaki beralih bentuk menjadi BEM yang saat itu sedang marak-
maraknya. Masa transisi ini diwarnai kefakuman struktur organisasi
kemahasiswaan selama kurang lebih 14 bulan lamanya yang kemudian
dimanfaatkan untuk membentuk UKM-UKM baru yang membutuhkan
ketegasan status. Dari sinilah LDK kemudian di ganti dan ditetapkan
namanya menjadi Unit Kegiatan Ke-Islaman Ulin Nuha pada tanggal 22
April 2003 pada saat digelarnya kongres UKM. Ketetapan tersebut
sekaligus mengukuhkan UKI Ulin Nuha secara sah sebagai UKM tersendiri
berdasarkan SK dari BEM STAIN Ponorogo.
2. Profil UKM UKI Ulin Nuha
UKM UKI (Unit Kegiatan Ke-Islaman) Ulin Nuha adalah salah satu
second university mahsiswa IAIN Ponorogo, sebagai organisasi intra
kampus yang bergerak dan berdedikasi dalam ranah ke-Islaman. UKM UKI
Ulin Nuha juga berperan sebagai organisasi yang menjadi sentral kajian ke-
Islaman khususnya dalam Republik Mahasiswa IAIN Ponorogo dan
umumnya kepada seluruh muslimin muslimat yang tidak lepas dengan
ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw, yaitu Ahlussunnah Wal
Jama>’ah.
Program dan kegiatan-kegiatan yang ada di UKM UKI Ulin Nuha
ditujukan untuk membangun dan melestarikan nilai-nilai ke-Islaman baik
melalui kegiatan keagamaan, kegiatan kajian maupun pengembangan bakat
minat khususnya pada seni Islami yang merupakan tolak ukur dari dalam
diri manusia yang memiliki potensi kognitif, afektif dan psikomotorik
sebagai wujud rasa kepedulian terhadap religius skill. Oleh karena itu, ilmu
yang nantinya diperoleh dari UKM UKI Ulin Nuha dapat diterapkan di
lingkungan masyarakat. Selain itu, kualitas seorang kader UKM UKI Ulin
Nuha juga mampu bersaing khususnya di lingkungan IAIN Ponorogodan
umumnya di lingkungan masyarakat.
38
3. Visi dan Misi
a. Visi
Sebagai orgnisasi yang bertekad membangun potensi insan Islami
yang berwawasan luas dalam bidang IMTAQ, IPTEK dan kesenian
Islam.
b. Misi
1) Menciptakan hubungan keluarga besar UKM UKI Ulin Nuha yang
komunikaif, harmonis dan agamis.
2) Mensinegikan hablum minallah, hablum minannas, wa hablum minal
‘alam.
3) Mengoptimalkan skill dan potensi anggota UKM UKI Ulin Nuha
khususnya dan mahasiswa IAIN Ponorogo pada umumnya melalui
kegiatan-kegiatan yang ada.
4) Meningkatkan dan menyeimbangkan jiwa akademis dan
organisatoris.1
4. Letak Geografis UKM UKI Ulin Nuha
UKM Unit Kegiatan Ke-Islaman Ulin Nuha IAIN Ponorogo
berkedudukan di di komplek kampus IAIN Ponorogo yang jaraknya 3,3 km
dari pusat Kota Ponorogo yaitu Jl. Pramuka No. 156 Ronowijayan, Siman
Ponorogo. Tepatnya di Masjid Ulin Nuha lantai I IAIN Ponorogo Jawa
Timur.2
5. Struktur Kepengurusan UKM UKI Ulin Nuha
Struktur kepengurusan suatu organisasi dapat digambarkan
dalamsuatu sketsa yang disebut bagan organisasi. Seperti tabel berikut yang
merupakan struktur kepengurusan UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-
2022.3
1 Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Observasi Nomor 01/O/19-04/2021 2Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Dokumentasi Nomor 01/D/19-04/2021 3Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Observasi Nomor 01/O/19-04/2021
39
Tabel 4.1
Tabel Kepengurusan UKM UKI Ulin Nuha
Pembimbing Muhammad Busro, M.Pd. I
Ketua Ashif Mukarrom (203190128) PGMI
Wakil Ketua Rosyid Nihru Mas-ul (201190453) PAI
Sekretaris 1 Eka Fadhilatul Ilma (102190110) HES
Sekretaris 2 Achmad Nur Wakhid (201190002) PAI
Bendahara 1 Ela Rohmawati (201190069) PAI
Bendahara 2 Via Lutfiana (102190051) HES
Divisi – divisi
a. Divisi Kaderisasi
Ketua Divisi Gusai Master Alim 101190139 HKI
Asdiv 1. Arijalu Khowamuna 201190035 PAI
2. Afifah Nur Alfillaili 203190123 PGMI
Anggota 1. Choirun Nisa 203190132 PGMI
2. Sarrifah Leopatra 203190033 PGMI
3. Minatul Nur Laela 205190033 PIAUD
4. Andini Khusnul M 202190007 PBA
5. Sri Maylani 201180268 PAI
6. Aminatus Sholihah 201190020 PAI
7. Hanifatul Azizah 302190023 KPI
8. Andri Yurinta 102180004 HES
9. Diah Sari Khofifah 202190018 PBA
10. Aldila Mayang P R 102190089 HES
11. Awatuzzahrotun Nisa’ 201190331 PAI
12. Diah Wulandari 201180057 PAI
13. Nilna Rizqi Bariroh 201190195 PAI
14. Dewi Aisyah Husna 205180008 PIAUD
15. Zhahrul Ramdhan 201190479 PAI
16. Rifki Khafifatul M 205190022 PIAUD
17. Nona Intira 102180021 HES
18. Mujab Baidlowi 201190176 PAI
40
19. Wafa’ Diah Nur’aini 207180120 T.IPA
20. Elya Shofa R 207180025 T.IPA
21. Rohmad Nur A 201190246 PAI
b. Devisi Intelektual
Ketua Divisi Muhammad Samsudin 206190156 MPI
Asdiv 1. Rofiatul Hanifah 301190024 IAT
2. Ridho A 201190231 PAI
Anggota 1. Dwi Fitri Khotimah 207190015 T.IPA
2. Puput Apri Riyani 208190031 T.IPS
3. Hanika Ulfiatul L 201190377 PAI
4. Elma Nur Afifah 201190072 PAI
5. Daning Dwi N 203190217 PGMI
6. Rika Ajeng 201190235 PAI
7. Joko Santosa 101190141 HKI
8. Ika Sri Wulandari 401190081 ES
9. Imro Atul Khoidah 201190100 PAI
10. Ari Jalu Nur Khowin 201190033 PAI
11. Nilna Amalina R 201190194 PAI
12. Intan Aulia F 202190031 PBA
13. Muh. Bustanul 201190169 PAI
14. Nindia Rahayu U 201190432 PAI
c. Devisi Kesenian
Ketua Divisi KhozinNurIhsan 401190093 ES
Asdiv 1. Hani’ Ni’matulUla 201190090 PAI
2. Muhammad Abdul Ghofur 201190166 PAI
Anggota 1. Eka Putri P 102190111 HES
2. Annisa NurRohmi 401190226 ES
3. Muhammad Irsyad 101190005 HKI
4. Jaiz 302190094 KPI
5. Aradilla S 204190005 TBI
6. Rif’an Nanda S 401190303 ES
7. Tsania Candra K 201190283 PAI
41
8. Ria Rahmawati 401190162 ES
9. Dewi Mila Rosada 206190015 MPI
10. Puji Khurotulain 203190171 PGMI
11. May Andini Ayu W 201190149 PAI
12. Nurul Hiqmah 201190217 PAI
13. Lusy Yuliana R 401190274 ES
14. Zainal Arifin 203190319 PGMI
15. Novita Indriani 101190258 HKI
16. Muji Nuryana 203190276 PGMI
17. Risma Trisusanti 201190241 PAI
18. Muhammad Arju N 101190150 HKI
19. Aliyah 303190025 BPI
d. Divisi Dakwah
Ketua Divisi Ahmad FuadFauzi 101190114 HKI
Asdiv 1. Maulina Walidatun 101190058 HKI
2. Khoirotun Nisak 401190092 ES
Anggota 1. Alfiatun Naza 301190003 IAT
2. Andrian Dwi N 201190025 PAI
3. Fatia Ainur R 206190140 MPI
4. Riza Azzah Syafati 401190168 ES
5. Eka Nur Fitriani 203190037 PGMI
6. Efrina Nur Faida 201190348 PAI
7. Rahmawati Eka Nur 201190444 PAI
8. Devi Roviatus S 203190028 PGMI
9. Neny Adeliya K 206190051 MPI
10. Rofiqotul Maulidil 201190245 PAI
11. Richi Yohan 201190446 PAI
12. Aminatuz Zuhriyyah 201190021 PAI
13. Asna fi Hildan Syah 201190041 PAI
14. Ayu Wulandari 203190022 PGMI
15. Cindy Marcella 201190051 PAI
16. Rizhi Ahbar M 203190296 PGMI
17. Chudori Syamsudin 101190024 HKI
18. Muammad Almar F 102190025 HES
42
e. Divisi Jaringan Komunikasi
Ketua Divisi Rokky Setyawan 102190077 HES
Asdiv 1. Liza Zuabidah A 202190038 PBA
2. Styawan Yusuf P 204190047 TBI
Anggota 1. Rahmatika Febrianti 102190038 HES
2. Dica Nurul Azizah 205190008 PIAUD
3. Ratna Sugianti 402180076 PS
4. Elsa Nurrohim S 302180079 KPI
5. Wachidatul M 203190190 PGMI
6. Retno Sundary 206190061 TBI
7. Ahmad Nashir H 101190003 HKI
8. Resti Ariyani 204190092 TBI
9. Cilvia Nur W.R 204190111 TBI
10. Maya Khoirotun J 204190082 TBI
11. Fatia Nurhijjah 206190026 MPI
12. Imam Mustaqim 201190383 PAI
13. Hari Ahmad S 201190091 PAI
14. Bilad Arkan Madani 302190016 KPI
15. Fatimatuz Zahroh 202190022 PBA
16. Awalliyah Gusti R 202190015 PBA
6. Sarana dan Prasarana UKM UKI Ulin Nuha
Unit Kegiatan Mahasiswa akan terasa nyaman jika didukung dengan
beberapa perlengkapan. Diantara perlengkapan tersebut sebagai berikut:4
Tabel 4.2
Tabel Data Sarana dan Prasarana
No. Nama Barang Status
Jumlah Ada Tidak
1. Kantor/ Sekretariatan √ 1
2. Ruangan √ 3
4Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Observasi Nomor 01/O/20-04/2021
43
3. Serambi √ 1
4. Sound √ 3
5. Mic √ 14
6. Mixer √ 1
7. Power √ 1
8. Stand Mic √ 4
9. Alat Hadrah √ 2 set
10 Karpet √ 4
11. Stop Kontak √ 3
12. Kabel Mic √ 3
13. Kabel Power √ 4
14. Kabel √ 6
15. Tremos es biru √ 1
16. Tremos Air Panas √ 1
17. Magicom √ 1
18. Peralatan Masak √ 1 set
19. Peralatan Makan √ 1 set
20. Tongkat pramuka √ 4
21. Printer √ 1
22. Dampar Kecil √ 2
44
23. Dampar panjang √ 2
24. Topi Sufi √ 11
25. Tenur √ 11
25. Screen proyektor √ 1
26 Rak Buku √ 1
27. Lemari √ 11
28. Piala √ 38
29. Dekor dan Hiasan √ 1 set
30. Bunga √ 31
7. Kegiatan-kegiatan di UKM Ulin Nuha
Dalam mengemas UKM UKI Ulin Nuha dalam berdakwahnya tetap
menjadi sarana berjuang, maka perlu adanya program kerja sebagai bentuk
kegiatan untuk mencapai tujuan UKM UKI Ulin Nuha sendiri.5
a. Divisi Keterampilan
1) Desain Grafis
2) Rajut/sulam
3) Produksi souvenir
4) Bazar
5) Kunjungan industri
b. Divisi Kaderisasi
1) Caffe Curhat
2) Ziaroh Makam
3) Fun Camp
5Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Observasi Nomor 01/O/20-04/2021
45
4) Rihlah
5) Reuni Akbar
6) DMO
7) Musyka
c. Divisi Dakwah
1) Latihan Public Speaking
2) Tari sufi
3) Rutinan Nurul Mustofa Rabu Legi
4) Rutinan Nurul Mustofa putri Sabtu Wage
5) Baksos
6) Ziaroh wali
d. Divisi Kesenian
1) Latihan kaligrafi
2) Latihan qiro’ah
3) Latihan hadrah
4) Latihan olah vocal
5) Festifal Banjari nasional
6) Seminar
e. Divisi Intelektual
1) Ngaji Online
2) Ngaji Offline
3) Mading dan Buletin
4) Kunjungan Museum Sejarah
5) Bedah Buku dan Kajian
6) Webinar
f. Divisi Jarkom
7) Dokumentasi Kegiatan
8) Quotes
9) Membuat Konten
10) Membuat Pamflet
11) Workshop
46
B. Deskripsi Data Khusus
1. Deskripsi Bentuk-bentuk Peningkatan Kemampuan Public Speaking
Mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
Dalam meningkatkan kualitas berbicara individu mahasiswa IAIN
Ponorogo, maka perlu adanya wadah yang bisa meningkatkan kemampuan
public speaking atau berbicara di depan umum. Melihat kebutuhan
mahasiswa bagaiman bisa melatih dan meningkatkan kemampuannya dalam
mengasah kualitas berbicara dan keberaniannya tampil di depan umum,
maka sebuah keharusan pelatihan public speaking ini diadakan oleh
pengurus UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo. Hal ini sesuai dengan
ungkapan yang telah disampaikan oleh saudara Ashif Mukarrom selaku
ketua umum UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-2022 pada tanggal 19
April 2021 pada saat wawancara.
Public speaking identik dengan yang namanya berbicara, yang diharapkan dengan
adanya pelatihan public speaking ini kader-kader UKM UKI Ulin Nuha bisa
melatih berbicara, kita mengetahui, kita akan terjun di masyarakat, maka
diharapkan kader-kader nanti bisa lebih pandai berbicara.6
Karena juga manfaat dari public speaking itu sendiri sangatlah besar
maka perlu kiranya untuk tetap ada seperti periode-periode yang lalu di
UKM UKI Ulin Nuha ini. Perlunya pelatihan public speaking ini juga untuk
membekali mahasiswa di masa depan. Hal ini juga diungkapkan oleh
Saudara Ahmad Fuad Fauzi selaku ketua divisi dakwah UKM UKI Ulin
Nuha periode 2021-2022 pada tanggal 20 April 2021 pada saat wawancara.
Dilihat dari public speaking sendiri adalah salah satu cara melatih berbicara di
depan, bagaimana kita membawa pembicaraan itu agar dapat dipahami atau
dikembangkan serta diterapkan di kemudian hari. Public speaking kegunaannya
sangat banyak sekali, rata-rata yang menggunakan public speaking adalah orang-
orang yang menengah ke atas, artinya daya intelektualnya cenderung lebih pintar
dan memiliki keunggulan lebih daripada orang yang tidak memiliki public
6Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 01/W/19-04/2021
47
speaking. Berbicara di depan itu sangat penting, karna nantinya akan mempunyai
tanggung jawab di masyarakat, walaupun public speaking sekarang belum terlihat
secara jelas, namun di kemudian hari public speaking memiliki manfaat yang
sangat besar.7
Kebutuhan public speaking ini harus ada juga diungkapkan oleh
saudari Choirun Nisa selaku penanggung jawab langsung kegiatan public
speaking UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-2022 pada saat wawancara.
Saya memandang bahwa salah satu kegiatan dakwah yang ada di UKM UKI Ulin
Nuha adalah mengembangkan public speaking. Salah satu metode dakwah yang
kita gunakan adalah tausiyah, ceramah dan yang lainnya pasti menggunakan yang
namanya keterampilan berbicara. Bagaimana kita bisa menarik orang untuk
tertarik akan keagamaan berupa Islam. Selain pelatihan public speaking juga ada
seni habsy atau hadroh, tari sufi dan yang lainnya, semua itu bisa dipromosikan ke
lingkungan masyarakat, lingkungan kampus dan ke mahasiswa pasti menggunakan
seni berbicara.8
Hal ini senada dengan yang diungkapkan saudari Maulina Walidatun
Nisa sebagai penanggung jawab pelatihan public speaking pada saat
wawancara.
Kebutuhan yang kemudian dipandang ada di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo adalah perlunya wawasan dalam bidang speaking sebagai bekal
mahasiswa untuk berorganisasi, karena di organisasi seorang mahasiswa haruslah
berani berbicara. Karena hakikatnya dari organisasi kita belajar untuk menghadapi
masyarakat jika kita tidak memiliki kemampuan dalam hal speaking bagaimana
jika sudah terjun di masyarakat, tentulah kita mengalami kesulitan.9
Melihat dari segi perjalanan UKM UKI ULIN Nuha sendiri dalam
mengembangkan bentuk-bentuk peningkatan kemampuan public speaking
mahasiswa juga mempunyai cara tersendiri. Hal tersebut dijelaskan oleh
saudari Alfiyatul Afidah selaku sesepuh UKM UKI Ulin Nuha yang juga
merupakan penanggung jawab kegiatan Muhadloroh periode 2019-2020 dan
yang sekarang berubah menjadi pelatihan public speaking pada saat
wawancara pada tanggal 20 April 2021.
7Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 02/W/20-04/2021 8Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 9Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 06/W/23-04/2021
48
Berubahnya nama dari muhadlarah menjadi public speaking karena muhadlarah
hanya mencakup kemampuan da’i atau pidato saja. Maka pegurus pada saat itu
berinisiatif untuk mengembangkan muhadlarah ke arah yang lebih luas yaitu
public speaking. Seperti dalam bentuk-bentuk peningkatannya bisa belajar
bagaimana menjadi MC baik formal maupun non formal, da’i, pidato, ice breaking
dan yang lainnya. Jadi kita tidak hanya belajar pidato saja. Karena UKM UKI Ulin
Nuha adalah sebagai sarana pengembangan bakat minat anggota yang memumpuni
di bidang berbicara di depan banyak orang.
Peningkatan kemampuan public speaking tersebut kita lakukan dengan cara
memberikan mereka pelatihan setiap minggunya yang dalam pertemuannya kita
memberikan materi seputar dengan tema. Melakukan praktek kepada anggota
secara satu persatu, agar mereka mereka mempunyai tanggung jawab untuk
menjadi public speaking. Di samping itu dengan melakukan praktek tersebut kita
dapat memantau perkembangan anggota bagaimana ia berbicara di depan orang
banyak. Ada juga tanya jawab seputar materi yang diberikan. Ada ice breaking,
agar mereka tidak bosan dan jenuh dalam materi, sehingga ilmu yang disampaikan
tersalurkan dengan baik. Dan yang terakhir memberikan pekerjaan rumah untuk
membuat teks da’i atau pidato dan yang lainnya.10
Maka dari itu mengapa dalam pelatihan public speaking di UKM
UKI Ulin Nuha mulai dikembangkan bentuk kegiatan-kegiatannya agar kita
mampu melihat peluang mahasiswa di masa mendatang. Cara pelatihan
kegiatan di atas dipilih karena merupakan cara yang paling efektif untuk
menjadikan mereka bisa bagaimana ilmu itu bisa masuk ke dalam otak
mereka. Berkaitan dengan bentuk-bentuk dalam upaya peningkatan
kemampuan public speaking juga diungkapkan secara detail oleh saudara
Choirun Nisa selaku penanggung jawab public speaking mahasiswa di
UKM UKI Ulin Nuha pada wawancara tanggal 20 April 2021.
Public speaking ini dilaksanakan setiap seminggu sekali, tepatnya hari Jum’at jam
08.00 sampai jam 11.00 siang. Anggota dalam pelatihan public speaking ini awal
ketika mengisi formulir di kegiatan pelatihan public speaking sekitar hampir 100
orang, tetapi pada kenyataannya hanya ada sekitar 20 orang, mengingat kondisi
dan situasi hari ini. Dalam pelatihan tersebut kita ada yang namanya pelatihan MC
(Master of Ceremony), yang di dalam MC nanti masih ada cabangnya lagi yaitu
seperti menjadi moderator, menjadi host, menjadi presenter dan ada lagi menjadi
seorang ice breaker. Selain MC, dalam UKM UKI Ulin Nuha juga mengajarkan
bagaimana seseorang bertausiyah atau da’i. Kita juga mempersiapkan ketika nanti
ada kegiatan di luar seperti lomba, kita tidak asing dengan yang namanya MSQ
(Musabaqoh Sharhil Qur’an), da’i dan yang lainnya, yang itu semua dilatih dan
dibina di wadah pelatihan public speaking UKM UKI Ulin Nuha. Kita mengambil
bentuk-bentuk itu karena kita mengambil lingkup yang kecil terlebih dahulu, apa
yang sering kita jumpai di sekitar kita. Di UKM UKI Ulin Nuha ada kegiatan
10Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 05/W/20-04/2021
49
rutinan, di situ membutuhkan tenaga MC, tausiyah, da’i, MSQ dan yang lainnya,
karena melihat peluang juga di luar yang sering dilombakan adalah seperti itu.11
Dari pemaparan di atas berkaitan dengan bentuk-bentuk peningkatan
public speaking mahasiswa yang ada di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo seperti berpidato, bertausiyah, MC, moderator, host, presenter,
ice breaking, dan yang paling terbaru adalah Musabaqoh Syarhil Qur’an
(MSQ), maka kita bisa melihat perkembangan mahasiswa melalui kegiatan
pelatihan public speaking, ada keterkaitan kemampuan public speaking
terhadap motivasi berbicara dan pengembangan diri. Seperti yang di
ungkapkan saudari Purwitasari selaku sesepuh UKM UKI Ulin Nuha
periode 2020-2021 pada saat wawancara pada tanggal 20 April 2021.
Sangatlah ada dampak terhadap motivasi berbicara dan pengembangan diri
mahasiswa stelah melakukan pelatihan public speaking, secara tidak langsung
mahasiswa akan termotivasi dan mengembangkan dirinya. Ketika
mengembangkan dirinya seseorang ingin menuangkan ide gagasan yang ingin
disampaikan kepada publik, kemudian disusul secara sistematis dan dengan cara
yang baik. Seperti pepatah jawa “Ajining Diri Ana Ing Lathi”, jadi harga diri
seseorang dilihat dari bagaimana cara dia berbicara.12
Hal yang berkaitan dengan bentuk-bentuk peningkatan public
speaking mahasiswa yang berdampak pada motivasi berbicara dan
pengembangan diri anggota pelatihan public speaking juga diungkapkan
Choirun Nisa selaku Penanggung jawab kegiatan pelatihan public speaking
pada saat wawancara.
Dengan adanya pelatihan public speaking sangatlah berdampak. Contoh setiap
minggu kita mengadakan pelatihan public speaking seperti itu, hari pertama kita
memaksa mereka untuk mengikuti pelatihan, namun hari-hari berikutnya mereka
datang ke kita bukan atas paksaan, tetapi atas dasar motivasi dari mereka sendiri
untuk ingin belajar public speaking dengan baik dan benar. Alasan mereka ingin
belajar adalah saat ini yang dibutuhkan mahasiswa yaitu keterampilan berbicara di
muka umum, khususnya di depan dosen. Sepandai apapun kalau kita tidak bisa
mengungkapkannya, itu tidak akan ada gunanya. Pengembangan diri setelah
mengikuti pelatihan public speaking adalah mengikuti berbagai macam
perlombaan. Jadi RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan tersebut adalah
11Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 12Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 04/W/20-04/2021
50
mengikuti lomba, agar kita bisa mengukur kemampuan adik-adik dari kegiatan
itu.13
Dari hasil wawancara tersebut bentuk-bentuk peningkatan dan
strategi pelatihan yang digunakan UKM UKI Ulin Nuha bisa meningkatkan
kemampuan public speaking pada diri mahasiswa, sehingga dalam
pengembangannya mampu didistribusikan ke berbagai macam perlombaan.
MC, pidato, tausiyah, MSQ, Ice breaking dan yang lainnya mampu menjadi
wahan baru di UKM UKI Ulin Nuha untuk meningkatkan kemampuan
berbicara.
2. Deskripsi Pola Pengembangan Seni Dakwah Mahasiswa di UKM UKI
Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
Dakwah sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bagaimana seseorang
bisa mengajak seseorang kepada jalan yang semestinya itu adalah tujuan
dari pada dakwah. Melalui metode, strategi, media dan persuasi dakwah,
seorang da’i bisa lebih menginovasi bagaimana cara menyampaikan isi
materi kepada jama’ah. Pola pengembangan seni dakwah di sini adalah pola
bagaimana kemahiran seseorang dalam mengajak atau menyeru orang lain
dengan seacara tersistem. Seperti halnya di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo, yang juga fokus kepada wilayah berdakwah maka juga ada pola
tersendiri untuk mendakwahkan kegiatan-kegiatan yang menjadi
programnya. Gambaran pola pengembangan diungkapkan oleh saudara
Ashif Mukarrom selaku ketua umum UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-
2022 pada tanggal 19 April 2021 pada saat wawancara.
Untuk pola pengembangan seni dakwah di UKM UKI terdapat pada setiap divisi
yang ada. Seperti yang ada di divisi kesenian yang pola pengembangannya melalui
seni hadroh, qiro’ah dan lain sebagainya. Dari divisi dakwah ada pelatihan public
speaking, rutinan majlis Nurul Mustofa dan yang lainnya. Dari divisi intelektual
ada pengajian secara online ataupun offline, bedah buku dan sebagainya.14
13Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 14Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 01/W/19-04/2021
51
Hal tersebut juga senada diungkapkan oleh saudara Ahmad Fuad
Fauzi.
Dalam dakwahnya kita mempunyai namanya rutinan majlisan Nurul Mustofa yang
dipimpin langsung oleh demisioner atau sesepuh. Ketika rutinan itu selesai ada
sesi mau’idhoh hasanah, yang itu memperlihatkan kemahiran dari pengurus UKM
UKI Ulin Nuha sebagai bentuk bahwa UKM UKI Ulin Nuha sebagai wadah untuk
berdakwah. Rutinan majlis Nurul Mustofa juga diiringi oleh group Hadroh atau
Banjari. Melihat perkembangan zaman kita mengikuti perjalanannya, tidak hanya
banjari biasa tetapi ada yang menginginkan yang kontemporer. Melihat daripada
itu UKM UKI Ulin Nuha mengikuti perkembangan zaman dan tidak mau kalah
dengan organisasi yang lain. di sana saja ada hadroh kontemporer, maka di UKI
yang banyak kader dan anggota harus ada yang mencolok. Dan untuk tari sufi, di
UKI sendiri ada yang namanya latihan tari sufi yang didistribusikan ketika ada
acara-acara besar atau ada undangan.15
Dalam mengembangkan dakwahnya UKM UKI Ulin Nuha membuat
nuansa baru, yaitu yang diminati masyarakat zaman sekarang. Kemajuan
zaman juga membuat persaingan dalam dakwah semakin juga bervariasi.
Banyak lembaga-lembaga dakwah mengajak kepada arah yang lebih baik,
begitupun UKM UKI Ulin Nuha yang selalu berusaha mempersembahkan
sesuatu hal yang baik kepada masayarakat. Maka dari itu setiap programnya
harus bisa membuat ketertarikan tersendiri. Seperti dalam programnya
pengurus UKM UKI Ulin Nuha yang diungkapkan saudara Choirun Nisa.
Salah satu Program yang baru saja kita luncurkan di periode ini dan ini sedang
tahap pelaksanaan dengan menggunkan media online. Karena kita sudah hidup di
zaman 4.0, dengan pola pengembangan dakwah adalah melakukan perlombaan
tausiyah, jadi anak-anak yang mengikuti pelatihan public speaking mereka harus
membuat video tausiyah yang nantinya diberikan kepada pengurus dan nantinya
kia nilai. Tujuan dari pengurus adalah untuk melihat bagaimana kegiatan dakwah
di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo ini benar-benar terlaksana atau tidak.
Walaupun yang melaksanakan hanya lingkup UKM UKI Ulin Nuha namun info-
info dakwah tersebut akan kita publikasikan di media sosial seperti instagram dan
youtube agar dilihat masyarakat. Dengan menggunakan media sosial kita bisa
menjamah banyak orang, tidak hanya di lingkup mahasiswa di IAIN Ponorogo,
namun bisa menjamah ke masyarakat yang lebih luas. Media sosial juga sebagai
penyalur dari kita kepada masyarakat di keadaan pandemi seperti ini. di setiap
divisi berbeda-beda dalam pengembangan seni dakwahnya. Selain divisi dakwah
yang membawahi kegiatan public speaking yang kemudian info-infonya di
publikasikan di media sosial, ada divisi jaringan komunikasi yang pada saat bulan
ramadhan ini mereka membuat pamflet seperti fadhilah-fadhilah puasa di media
sosial. Divisi kaderisasi juga mengembangkan pola dakwahnya dengan bertemu
15Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 02/W/20-04/2021
52
atau face to face dengan programnya yaitu “cafe curhat”, yang isinya adalah
pendekatan dan mensyiarkan Islam.16
Mengingat banyaknya pengajian atau tausiyah secara online, maka
pengurus juga berinovasi untuk kemudian bisa berdakwah menggunakan
media sosial seperti kemajuan zaman sekarang. Divisi intelektual dalam
berdakwah juga menggunakan hal tersebut sesuai yang diungkapkan saudari
Purwitasari selaku sesepuh UKM UKI Ulin Nuha periode 2020-2021 pada
saat wawancara: “Pola pengembangan dakwah di divisi intelektual ada
quotes dan ngaji bersama, yang itu diliput setiap satu minggu sekali bersama
ustadz dan kitab yang telah ditentukan oleh pengurus UKM UKI Ulin
Nuha.”17
Beberapa pola pengembangan di setiap divisi berbeda-beda sesuai
dengan kemasan kegiatan untuk disyiarkan kepada publik. Dalam
penjelasan di atas ada yang menonjol pertama yaitu seiring dengan
perkembangan zaman UKM UKI Ulin Nuha dalam metodenya
mengembangkan tausiyahnya yaitu Musabaqoh Syarhil Qur’an dan pidato
yang tidak hanya di lingkup UKM UKI saja namun juga sudah berani unjuk
diri di luar seperti waktu perlombaan. Kedua, Hadrah Kontemporer yang
memiliki nuansa baru untuk kolaborasi alat dan genre. Dengan adanya
hadrah kontemporer ini dakwah UKM UKI Ulin Nuha semakin dikenal di
kalangan masyarakat. Ketiga, tari sufi yang sering mengiringi musik hadrah
atau banjari di UKM UKI Ulin Nuha ini sering tampil di mana-mana. Tarian
sufi ini terbilang baru dan jarang di Ponorogo sendiri, jadi banyak sekali
undangan-undangan hadrah atau banjari di acara hajatan yang satu paket
dengan penari sufinya.
16Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 17Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 04/W/20-04/2021
53
3. Deskripsi Dampak Kegiatan Public Speaking Dan Seni Dakwah Di
UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo Terhadap Mahasiswa.
Kegiatan pelatihan publik speaking dan seni dakwah sangat
berdampak terhadap mahasiswa, terutama dalam meningkatkan kemampuan
public speaking dan pengembangan seni dakwah mahasiswa. Wadah seperti
UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo yang mengemas kegiatan berdakwah
dengan menggunakan inovasi-inovasi baru sangat relevan, karena tuntutan
zaman yang mengaharuskan pengurus melihat peluang yang bisa dilakukan
untuk membantu kebutuhan mahasiswa saat ini. Pelatihan public speaking
memberikan dampak yang sangat luar biasa, seperti yang sudah dijelaskan
di atas bahwa keterbiasaan mengikuti pelatihan merupakan motivasi sendiri
terhadap mahasiswa karena keinginannya belajar dengan sungguh-sungguh.
Di samping itu wadah pelatihan public speaking juga memberikan peluang
untuk bagaimana mahasiswa bekembang di luar UKM UKI Ulin Nuha.
Pengembangan diri mahasiswa pasca pelatihan public speaking bisa
didistribusikan terhadap berbagai macam lomba, seperti lomba da’i, pidato,
Musabaqoh Sharhil Qur’an dan undangan seperti MC ataupun pembawa
acara. Hal ini diperjelas oleh saudari Alfiyatul Afidah selaku sesepuh UKM
UKI Ulin Nuha dan sekaligus pemenang lomba yang sudah sering dia ikuti
diberbagai macam perlombaan seperti pidato dan MSQ.
Dampak pelatihan public speaking terhadap motivasi berbicara adalah seperti mereka
lebih percaya diri, karena kita melatih kemampuan mental setiap mingunya. Di
samping itu kita juga memberikan mereka materi tips dan trik bagaimana tidak
nervous, agar mereka lebih percaya diri dan tidak kaku dalam berbicara di depan
orang. Dari yang anaknya itu pendiam, setelah mengikuti pelatihan public speaking
mereka mempunyai tanggung jawab dan motivasi untuk mengaplikasikan itu semua
ke dunia luar. Dan dampak terhadap pengembangan diri mahasiswa anggota
pelatihan public speaking adalah mereka sering dan senang hati mengikuti event
public speaking seperti pidato dan MSQ, bahkan mereka banyak yang
mengembagkan dirinya dengan mengikuti perlombaan di luar kampus IAIN
Ponorogo.18
18Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 05/W/20-04/2021
54
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh saudari Choirun Nisa
selaku penanggung jawab dan juga pemenang diberbagai perlombaan
seperti pidato dan MSQ baik di kampus maupun di luar kampus.
Berdasarkan satu tahun ini, dampak public speaking itu kita bisa membantu ketika
rutinan UKM Uki Ulin Nuha pada wilayah MC, tidak perlu mencari yang jauh-
jauh, karena di public speaking sudah menyediakan. Ketika lomba di luar, yang
sering mengikuti adalah anak-anak dari public speaking, melalui hal tersebut
sangat bermanfaat untuk UKM UKI Ulin Nuha sendiri karena bisa
memperkenalkan UKM UKI dengan kita mengikuti lomba di mana-mana. Manfaat
untuk masyarakat kampus sendiri, organisasi seperti HMJ, SEMA dan DEMA
terkadang mereka membutuhkan tenaga MC atau pembawa acara yang sudah
benar-benar baik, kampus yang sering mendatangkan tamu-tamu dari luar
membutuhkan semacam protokoler yang baik, dan yang sering tampil di situ
adalah anak-anak UKM UKI Ulin Nuha. Di situlah kita menunujukkan
kemampuan kita. Untuk masyarakat luas jelas manfaatnya, berbicara mahasiswa
outputnya nanti kepada masyarakat. Saat ini memang kita belum terlihat apa yang
kita berikan untuk masyarakat, seperti berlatih MSQ, kita berlatih MC, kta berlatih
menjadi pembawa acara yang baik dan benar nanti kita akan dibutuhkan di
masyarakat untuk berbicara di depan.19
Selain public speaking, pengembangan seni dakwah di UKM UKI
Ulin Nuha mampu memberikan nuansa baru untuk berdakwah di zaman
yang semakin bekembang juga,yang semua itu perlu inovasi agar dakwah
kita diminati masyarakat.UKM UKI Ulin Nuha yang bergerak pada kegiatan
berdakwah, berarti mengajak dan menyeru orang lain, maka disetiap
kegiatannya harus dikemas dengan sesuatu hal yang baru agar ada
ketertarikan tersendiri dari jama’ah atau masyarakat. Dalam perjalanannya
pengembangan seni dakwah berdampak pada mahasiswa, masyarakat
kampus dan masyarakat luas. Seperti yang diungkapkan oleh saudara Ashif
Mukarrom selaku ketua umum UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-2022
pada saat wawancara: “Dalam berdakwah seperti saat ini di bulan ramadhan
ini bisa di isi dengan public speaking, guna melatih diri kita, karena sifatnya
hanya belajar, harapannya keluar dari sini nanti menjadi terbiasa.”20
19Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 20Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 01/W/19-04/2021
55
Distribusi kegiatan mampu menarik perhatian masyarakat sehingga
masyarakat juga sering memanfaatkannya untuk acara-acara atau hajatan.
Dengan perkembangan zaman, seni hadrah pun juga mengalami
perkembangan, berubah menjadi hadrah kontemporer dan diringi seni tari
sufi. Seperti yang telah diungkapkan oleh saudara Ahmad Fuad Fauzi
selaku ketua divisi dakwah UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-2022 pada
tanggal 20 April 2021 pada saat wawancara.
Melihat daripada itu UKM UKI Ulin Nuha mengikuti perkembangan zaman dan
tidak mau kalah dengan organisasi yang lain. di sana saja ada hadroh kontemporer,
maka di UKI yang banyak kader dan anggota harus ada yang mencolok. Dan untuk
tari sufi, di UKI sendiri ada yang namanya latihan tari sufi yang didistribusikan
ketika ada acara-acara besar atau ada undangan.21
Walaupun dampaknya mengalami peningkatan dan pengembangan,
pasti tetap ada yang namanya kendala. Satu tahun terakhir ini Indonesia
mengalami musibah pandemi, yang itu merubah semua tatanan kehidupan
bermasyarakat, pembatasan sosial, larangan berkerumun, jaga jarak, bahkan
harus selalu ada di rumah. Namun melihat semangat yang luar biasa dari
anggota UKM UKI Ulin Nuha harus ada strategi dalam meningkatkan
kualitas individu mahasiswa di kampus IAIN Ponorogo.
21Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 02/W/20-04/2021
36
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data Umum
1. Sejarah Berdirinya UKM UKI Ulin Nuha
Sejarah berdirinya UKM UKI Ulin Nuha tidak dapat dipisahkan dari
perjalanan dan perombakan lembaga kemahasiswaan STAIN Ponorogo.
Pada tahun 1999, IQMA (Ikatan Qori-Qori’ah Mahasiswa) salah satu divisi
dari UKM Seni Budaya yang diketuai oleh Ustadz Paerozi (AS) menjadi
wadah bagi mahasiswa STAIN Ponorogoyang memiliki bakat dan minat
belajar Qira’atul Qur’an yang saat itu diajar langsung oleh Ustadz Ali
Masyhudi (AS) yang juga masih tercatat sebagai mahasiswa STAIN
Ponorogo.
Di penghujung tahun 2000, jabatan ketua IQMA dilanjutkan oleh
Ust. Setyo Darmanto (US) dimana dalam menjalankan kegiatan Qiro’atil
Qur’an dibantu oleh Ustd. Ernawati (TB) yang merupakan salah satu
Qori’ah terbaik di Ponorogo. Namun, hingga paruh tahun 2001 keberadaan
IQMA tidak memperoleh cukup perhatian dan dukungan dari UKM Seni
Budaya, yang saat itu lebih cenderung menitikberatkan perhatiannya pada
divisi musik (group campursari PANUROTO) lantaran musik campursari
tengah booming saat itu. Kondisi tersebut pada akhirnya mendorong IQMA
untuk bermetamorfosis menjadi LDK (Lembaga Dakwah Kampus).
Selanjutnya LDK yang baru terbentuk menjalin kerjasama dengan
Forum Kajian Barongan yang diketuai oleh Ahmad Zainul Hamidi, M.Ag.
(Dosen STAIN Ponorogo). Setelah berjalan beberapa bulan, identitas LDK
ini dirasa sudah tidak relevan lagi untuk lingkungan STAIN Ponorogo. Hal
ini karena nama LDK identik dengan paham dan aliran yang agak berbeda
dengan paham Ahlussunnah Wal Jama>’ah yang menjadi ideologi
organisasi ini. Oleh karena itu, adanya usulan dan desakan para senior
(termasuk diantaranya Ust. Agus Setiawan) untuk mengganti nama LDK
tersebut.
37
Bersamaan dengan itu, pada akhir tahun 2001 struktur organisasi
mahasiswa STAIN Ponorogo mengalami revolusi besar-besaran. Model
senat dikehendaki beralih bentuk menjadi BEM yang saat itu sedang marak-
maraknya. Masa transisi ini diwarnai kefakuman struktur organisasi
kemahasiswaan selama kurang lebih 14 bulan lamanya yang kemudian
dimanfaatkan untuk membentuk UKM-UKM baru yang membutuhkan
ketegasan status. Dari sinilah LDK kemudian di ganti dan ditetapkan
namanya menjadi Unit Kegiatan Ke-Islaman Ulin Nuha pada tanggal 22
April 2003 pada saat digelarnya kongres UKM. Ketetapan tersebut
sekaligus mengukuhkan UKI Ulin Nuha secara sah sebagai UKM tersendiri
berdasarkan SK dari BEM STAIN Ponorogo.
2. Profil UKM UKI Ulin Nuha
UKM UKI (Unit Kegiatan Ke-Islaman) Ulin Nuha adalah salah satu
second university mahsiswa IAIN Ponorogo, sebagai organisasi intra
kampus yang bergerak dan berdedikasi dalam ranah ke-Islaman. UKM UKI
Ulin Nuha juga berperan sebagai organisasi yang menjadi sentral kajian ke-
Islaman khususnya dalam Republik Mahasiswa IAIN Ponorogo dan
umumnya kepada seluruh muslimin muslimat yang tidak lepas dengan
ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw, yaitu Ahlussunnah Wal
Jama>’ah.
Program dan kegiatan-kegiatan yang ada di UKM UKI Ulin Nuha
ditujukan untuk membangun dan melestarikan nilai-nilai ke-Islaman baik
melalui kegiatan keagamaan, kegiatan kajian maupun pengembangan bakat
minat khususnya pada seni Islami yang merupakan tolak ukur dari dalam
diri manusia yang memiliki potensi kognitif, afektif dan psikomotorik
sebagai wujud rasa kepedulian terhadap religius skill. Oleh karena itu, ilmu
yang nantinya diperoleh dari UKM UKI Ulin Nuha dapat diterapkan di
lingkungan masyarakat. Selain itu, kualitas seorang kader UKM UKI Ulin
Nuha juga mampu bersaing khususnya di lingkungan IAIN Ponorogodan
umumnya di lingkungan masyarakat.
38
3. Visi dan Misi
a. Visi
Sebagai orgnisasi yang bertekad membangun potensi insan Islami
yang berwawasan luas dalam bidang IMTAQ, IPTEK dan kesenian
Islam.
b. Misi
1) Menciptakan hubungan keluarga besar UKM UKI Ulin Nuha yang
komunikaif, harmonis dan agamis.
2) Mensinegikan hablum minallah, hablum minannas, wa hablum minal
‘alam.
3) Mengoptimalkan skill dan potensi anggota UKM UKI Ulin Nuha
khususnya dan mahasiswa IAIN Ponorogo pada umumnya melalui
kegiatan-kegiatan yang ada.
4) Meningkatkan dan menyeimbangkan jiwa akademis dan
organisatoris.1
4. Letak Geografis UKM UKI Ulin Nuha
UKM Unit Kegiatan Ke-Islaman Ulin Nuha IAIN Ponorogo
berkedudukan di di komplek kampus IAIN Ponorogo yang jaraknya 3,3 km
dari pusat Kota Ponorogo yaitu Jl. Pramuka No. 156 Ronowijayan, Siman
Ponorogo. Tepatnya di Masjid Ulin Nuha lantai I IAIN Ponorogo Jawa
Timur.2
5. Struktur Kepengurusan UKM UKI Ulin Nuha
Struktur kepengurusan suatu organisasi dapat digambarkan
dalamsuatu sketsa yang disebut bagan organisasi. Seperti tabel berikut yang
merupakan struktur kepengurusan UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-
2022.3
1 Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Observasi Nomor 01/O/19-04/2021 2Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Dokumentasi Nomor 01/D/19-04/2021 3Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Observasi Nomor 01/O/19-04/2021
39
Tabel 4.1
Tabel Kepengurusan UKM UKI Ulin Nuha
Pembimbing Muhammad Busro, M.Pd. I
Ketua Ashif Mukarrom (203190128) PGMI
Wakil Ketua Rosyid Nihru Mas-ul (201190453) PAI
Sekretaris 1 Eka Fadhilatul Ilma (102190110) HES
Sekretaris 2 Achmad Nur Wakhid (201190002) PAI
Bendahara 1 Ela Rohmawati (201190069) PAI
Bendahara 2 Via Lutfiana (102190051) HES
Divisi – divisi
a. Divisi Kaderisasi
Ketua Divisi Gusai Master Alim 101190139 HKI
Asdiv 1. Arijalu Khowamuna 201190035 PAI
2. Afifah Nur Alfillaili 203190123 PGMI
Anggota 1. Choirun Nisa 203190132 PGMI
2. Sarrifah Leopatra 203190033 PGMI
3. Minatul Nur Laela 205190033 PIAUD
4. Andini Khusnul M 202190007 PBA
5. Sri Maylani 201180268 PAI
6. Aminatus Sholihah 201190020 PAI
7. Hanifatul Azizah 302190023 KPI
8. Andri Yurinta 102180004 HES
9. Diah Sari Khofifah 202190018 PBA
10. Aldila Mayang P R 102190089 HES
11. Awatuzzahrotun Nisa’ 201190331 PAI
12. Diah Wulandari 201180057 PAI
13. Nilna Rizqi Bariroh 201190195 PAI
14. Dewi Aisyah Husna 205180008 PIAUD
15. Zhahrul Ramdhan 201190479 PAI
16. Rifki Khafifatul M 205190022 PIAUD
17. Nona Intira 102180021 HES
18. Mujab Baidlowi 201190176 PAI
40
19. Wafa’ Diah Nur’aini 207180120 T.IPA
20. Elya Shofa R 207180025 T.IPA
21. Rohmad Nur A 201190246 PAI
b. Devisi Intelektual
Ketua Divisi Muhammad Samsudin 206190156 MPI
Asdiv 1. Rofiatul Hanifah 301190024 IAT
2. Ridho A 201190231 PAI
Anggota 1. Dwi Fitri Khotimah 207190015 T.IPA
2. Puput Apri Riyani 208190031 T.IPS
3. Hanika Ulfiatul L 201190377 PAI
4. Elma Nur Afifah 201190072 PAI
5. Daning Dwi N 203190217 PGMI
6. Rika Ajeng 201190235 PAI
7. Joko Santosa 101190141 HKI
8. Ika Sri Wulandari 401190081 ES
9. Imro Atul Khoidah 201190100 PAI
10. Ari Jalu Nur Khowin 201190033 PAI
11. Nilna Amalina R 201190194 PAI
12. Intan Aulia F 202190031 PBA
13. Muh. Bustanul 201190169 PAI
14. Nindia Rahayu U 201190432 PAI
c. Devisi Kesenian
Ketua Divisi KhozinNurIhsan 401190093 ES
Asdiv 1. Hani’ Ni’matulUla 201190090 PAI
2. Muhammad Abdul Ghofur 201190166 PAI
Anggota 1. Eka Putri P 102190111 HES
2. Annisa NurRohmi 401190226 ES
3. Muhammad Irsyad 101190005 HKI
4. Jaiz 302190094 KPI
5. Aradilla S 204190005 TBI
6. Rif’an Nanda S 401190303 ES
7. Tsania Candra K 201190283 PAI
41
8. Ria Rahmawati 401190162 ES
9. Dewi Mila Rosada 206190015 MPI
10. Puji Khurotulain 203190171 PGMI
11. May Andini Ayu W 201190149 PAI
12. Nurul Hiqmah 201190217 PAI
13. Lusy Yuliana R 401190274 ES
14. Zainal Arifin 203190319 PGMI
15. Novita Indriani 101190258 HKI
16. Muji Nuryana 203190276 PGMI
17. Risma Trisusanti 201190241 PAI
18. Muhammad Arju N 101190150 HKI
19. Aliyah 303190025 BPI
d. Divisi Dakwah
Ketua Divisi Ahmad FuadFauzi 101190114 HKI
Asdiv 1. Maulina Walidatun 101190058 HKI
2. Khoirotun Nisak 401190092 ES
Anggota 1. Alfiatun Naza 301190003 IAT
2. Andrian Dwi N 201190025 PAI
3. Fatia Ainur R 206190140 MPI
4. Riza Azzah Syafati 401190168 ES
5. Eka Nur Fitriani 203190037 PGMI
6. Efrina Nur Faida 201190348 PAI
7. Rahmawati Eka Nur 201190444 PAI
8. Devi Roviatus S 203190028 PGMI
9. Neny Adeliya K 206190051 MPI
10. Rofiqotul Maulidil 201190245 PAI
11. Richi Yohan 201190446 PAI
12. Aminatuz Zuhriyyah 201190021 PAI
13. Asna fi Hildan Syah 201190041 PAI
14. Ayu Wulandari 203190022 PGMI
15. Cindy Marcella 201190051 PAI
16. Rizhi Ahbar M 203190296 PGMI
17. Chudori Syamsudin 101190024 HKI
18. Muammad Almar F 102190025 HES
42
e. Divisi Jaringan Komunikasi
Ketua Divisi Rokky Setyawan 102190077 HES
Asdiv 1. Liza Zuabidah A 202190038 PBA
2. Styawan Yusuf P 204190047 TBI
Anggota 1. Rahmatika Febrianti 102190038 HES
2. Dica Nurul Azizah 205190008 PIAUD
3. Ratna Sugianti 402180076 PS
4. Elsa Nurrohim S 302180079 KPI
5. Wachidatul M 203190190 PGMI
6. Retno Sundary 206190061 TBI
7. Ahmad Nashir H 101190003 HKI
8. Resti Ariyani 204190092 TBI
9. Cilvia Nur W.R 204190111 TBI
10. Maya Khoirotun J 204190082 TBI
11. Fatia Nurhijjah 206190026 MPI
12. Imam Mustaqim 201190383 PAI
13. Hari Ahmad S 201190091 PAI
14. Bilad Arkan Madani 302190016 KPI
15. Fatimatuz Zahroh 202190022 PBA
16. Awalliyah Gusti R 202190015 PBA
6. Sarana dan Prasarana UKM UKI Ulin Nuha
Unit Kegiatan Mahasiswa akan terasa nyaman jika didukung dengan
beberapa perlengkapan. Diantara perlengkapan tersebut sebagai berikut:4
Tabel 4.2
Tabel Data Sarana dan Prasarana
No. Nama Barang Status
Jumlah Ada Tidak
1. Kantor/ Sekretariatan √ 1
2. Ruangan √ 3
4Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Observasi Nomor 01/O/20-04/2021
43
3. Serambi √ 1
4. Sound √ 3
5. Mic √ 14
6. Mixer √ 1
7. Power √ 1
8. Stand Mic √ 4
9. Alat Hadrah √ 2 set
10 Karpet √ 4
11. Stop Kontak √ 3
12. Kabel Mic √ 3
13. Kabel Power √ 4
14. Kabel √ 6
15. Tremos es biru √ 1
16. Tremos Air Panas √ 1
17. Magicom √ 1
18. Peralatan Masak √ 1 set
19. Peralatan Makan √ 1 set
20. Tongkat pramuka √ 4
21. Printer √ 1
22. Dampar Kecil √ 2
44
23. Dampar panjang √ 2
24. Topi Sufi √ 11
25. Tenur √ 11
25. Screen proyektor √ 1
26 Rak Buku √ 1
27. Lemari √ 11
28. Piala √ 38
29. Dekor dan Hiasan √ 1 set
30. Bunga √ 31
7. Kegiatan-kegiatan di UKM Ulin Nuha
Dalam mengemas UKM UKI Ulin Nuha dalam berdakwahnya tetap
menjadi sarana berjuang, maka perlu adanya program kerja sebagai bentuk
kegiatan untuk mencapai tujuan UKM UKI Ulin Nuha sendiri.5
a. Divisi Keterampilan
1) Desain Grafis
2) Rajut/sulam
3) Produksi souvenir
4) Bazar
5) Kunjungan industri
b. Divisi Kaderisasi
1) Caffe Curhat
2) Ziaroh Makam
3) Fun Camp
5Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Observasi Nomor 01/O/20-04/2021
45
4) Rihlah
5) Reuni Akbar
6) DMO
7) Musyka
c. Divisi Dakwah
1) Latihan Public Speaking
2) Tari sufi
3) Rutinan Nurul Mustofa Rabu Legi
4) Rutinan Nurul Mustofa putri Sabtu Wage
5) Baksos
6) Ziaroh wali
d. Divisi Kesenian
1) Latihan kaligrafi
2) Latihan qiro’ah
3) Latihan hadrah
4) Latihan olah vocal
5) Festifal Banjari nasional
6) Seminar
e. Divisi Intelektual
1) Ngaji Online
2) Ngaji Offline
3) Mading dan Buletin
4) Kunjungan Museum Sejarah
5) Bedah Buku dan Kajian
6) Webinar
f. Divisi Jarkom
7) Dokumentasi Kegiatan
8) Quotes
9) Membuat Konten
10) Membuat Pamflet
11) Workshop
46
B. Deskripsi Data Khusus
1. Deskripsi Bentuk-bentuk Peningkatan Kemampuan Public Speaking
Mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
Dalam meningkatkan kualitas berbicara individu mahasiswa IAIN
Ponorogo, maka perlu adanya wadah yang bisa meningkatkan kemampuan
public speaking atau berbicara di depan umum. Melihat kebutuhan
mahasiswa bagaiman bisa melatih dan meningkatkan kemampuannya dalam
mengasah kualitas berbicara dan keberaniannya tampil di depan umum,
maka sebuah keharusan pelatihan public speaking ini diadakan oleh
pengurus UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo. Hal ini sesuai dengan
ungkapan yang telah disampaikan oleh saudara Ashif Mukarrom selaku
ketua umum UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-2022 pada tanggal 19
April 2021 pada saat wawancara.
Public speaking identik dengan yang namanya berbicara, yang diharapkan dengan
adanya pelatihan public speaking ini kader-kader UKM UKI Ulin Nuha bisa
melatih berbicara, kita mengetahui, kita akan terjun di masyarakat, maka
diharapkan kader-kader nanti bisa lebih pandai berbicara.6
Karena juga manfaat dari public speaking itu sendiri sangatlah besar
maka perlu kiranya untuk tetap ada seperti periode-periode yang lalu di
UKM UKI Ulin Nuha ini. Perlunya pelatihan public speaking ini juga untuk
membekali mahasiswa di masa depan. Hal ini juga diungkapkan oleh
Saudara Ahmad Fuad Fauzi selaku ketua divisi dakwah UKM UKI Ulin
Nuha periode 2021-2022 pada tanggal 20 April 2021 pada saat wawancara.
Dilihat dari public speaking sendiri adalah salah satu cara melatih berbicara di
depan, bagaimana kita membawa pembicaraan itu agar dapat dipahami atau
dikembangkan serta diterapkan di kemudian hari. Public speaking kegunaannya
sangat banyak sekali, rata-rata yang menggunakan public speaking adalah orang-
orang yang menengah ke atas, artinya daya intelektualnya cenderung lebih pintar
dan memiliki keunggulan lebih daripada orang yang tidak memiliki public
6Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 01/W/19-04/2021
47
speaking. Berbicara di depan itu sangat penting, karna nantinya akan mempunyai
tanggung jawab di masyarakat, walaupun public speaking sekarang belum terlihat
secara jelas, namun di kemudian hari public speaking memiliki manfaat yang
sangat besar.7
Kebutuhan public speaking ini harus ada juga diungkapkan oleh
saudari Choirun Nisa selaku penanggung jawab langsung kegiatan public
speaking UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-2022 pada saat wawancara.
Saya memandang bahwa salah satu kegiatan dakwah yang ada di UKM UKI Ulin
Nuha adalah mengembangkan public speaking. Salah satu metode dakwah yang
kita gunakan adalah tausiyah, ceramah dan yang lainnya pasti menggunakan yang
namanya keterampilan berbicara. Bagaimana kita bisa menarik orang untuk
tertarik akan keagamaan berupa Islam. Selain pelatihan public speaking juga ada
seni habsy atau hadroh, tari sufi dan yang lainnya, semua itu bisa dipromosikan ke
lingkungan masyarakat, lingkungan kampus dan ke mahasiswa pasti menggunakan
seni berbicara.8
Hal ini senada dengan yang diungkapkan saudari Maulina Walidatun
Nisa sebagai penanggung jawab pelatihan public speaking pada saat
wawancara.
Kebutuhan yang kemudian dipandang ada di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo adalah perlunya wawasan dalam bidang speaking sebagai bekal
mahasiswa untuk berorganisasi, karena di organisasi seorang mahasiswa haruslah
berani berbicara. Karena hakikatnya dari organisasi kita belajar untuk menghadapi
masyarakat jika kita tidak memiliki kemampuan dalam hal speaking bagaimana
jika sudah terjun di masyarakat, tentulah kita mengalami kesulitan.9
Melihat dari segi perjalanan UKM UKI ULIN Nuha sendiri dalam
mengembangkan bentuk-bentuk peningkatan kemampuan public speaking
mahasiswa juga mempunyai cara tersendiri. Hal tersebut dijelaskan oleh
saudari Alfiyatul Afidah selaku sesepuh UKM UKI Ulin Nuha yang juga
merupakan penanggung jawab kegiatan Muhadloroh periode 2019-2020 dan
yang sekarang berubah menjadi pelatihan public speaking pada saat
wawancara pada tanggal 20 April 2021.
7Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 02/W/20-04/2021 8Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 9Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 06/W/23-04/2021
48
Berubahnya nama dari muhadlarah menjadi public speaking karena muhadlarah
hanya mencakup kemampuan da’i atau pidato saja. Maka pegurus pada saat itu
berinisiatif untuk mengembangkan muhadlarah ke arah yang lebih luas yaitu
public speaking. Seperti dalam bentuk-bentuk peningkatannya bisa belajar
bagaimana menjadi MC baik formal maupun non formal, da’i, pidato, ice breaking
dan yang lainnya. Jadi kita tidak hanya belajar pidato saja. Karena UKM UKI Ulin
Nuha adalah sebagai sarana pengembangan bakat minat anggota yang memumpuni
di bidang berbicara di depan banyak orang.
Peningkatan kemampuan public speaking tersebut kita lakukan dengan cara
memberikan mereka pelatihan setiap minggunya yang dalam pertemuannya kita
memberikan materi seputar dengan tema. Melakukan praktek kepada anggota
secara satu persatu, agar mereka mereka mempunyai tanggung jawab untuk
menjadi public speaking. Di samping itu dengan melakukan praktek tersebut kita
dapat memantau perkembangan anggota bagaimana ia berbicara di depan orang
banyak. Ada juga tanya jawab seputar materi yang diberikan. Ada ice breaking,
agar mereka tidak bosan dan jenuh dalam materi, sehingga ilmu yang disampaikan
tersalurkan dengan baik. Dan yang terakhir memberikan pekerjaan rumah untuk
membuat teks da’i atau pidato dan yang lainnya.10
Maka dari itu mengapa dalam pelatihan public speaking di UKM
UKI Ulin Nuha mulai dikembangkan bentuk kegiatan-kegiatannya agar kita
mampu melihat peluang mahasiswa di masa mendatang. Cara pelatihan
kegiatan di atas dipilih karena merupakan cara yang paling efektif untuk
menjadikan mereka bisa bagaimana ilmu itu bisa masuk ke dalam otak
mereka. Berkaitan dengan bentuk-bentuk dalam upaya peningkatan
kemampuan public speaking juga diungkapkan secara detail oleh saudara
Choirun Nisa selaku penanggung jawab public speaking mahasiswa di
UKM UKI Ulin Nuha pada wawancara tanggal 20 April 2021.
Public speaking ini dilaksanakan setiap seminggu sekali, tepatnya hari Jum’at jam
08.00 sampai jam 11.00 siang. Anggota dalam pelatihan public speaking ini awal
ketika mengisi formulir di kegiatan pelatihan public speaking sekitar hampir 100
orang, tetapi pada kenyataannya hanya ada sekitar 20 orang, mengingat kondisi
dan situasi hari ini. Dalam pelatihan tersebut kita ada yang namanya pelatihan MC
(Master of Ceremony), yang di dalam MC nanti masih ada cabangnya lagi yaitu
seperti menjadi moderator, menjadi host, menjadi presenter dan ada lagi menjadi
seorang ice breaker. Selain MC, dalam UKM UKI Ulin Nuha juga mengajarkan
bagaimana seseorang bertausiyah atau da’i. Kita juga mempersiapkan ketika nanti
ada kegiatan di luar seperti lomba, kita tidak asing dengan yang namanya MSQ
(Musabaqoh Sharhil Qur’an), da’i dan yang lainnya, yang itu semua dilatih dan
dibina di wadah pelatihan public speaking UKM UKI Ulin Nuha. Kita mengambil
bentuk-bentuk itu karena kita mengambil lingkup yang kecil terlebih dahulu, apa
yang sering kita jumpai di sekitar kita. Di UKM UKI Ulin Nuha ada kegiatan
10Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 05/W/20-04/2021
49
rutinan, di situ membutuhkan tenaga MC, tausiyah, da’i, MSQ dan yang lainnya,
karena melihat peluang juga di luar yang sering dilombakan adalah seperti itu.11
Dari pemaparan di atas berkaitan dengan bentuk-bentuk peningkatan
public speaking mahasiswa yang ada di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo seperti berpidato, bertausiyah, MC, moderator, host, presenter,
ice breaking, dan yang paling terbaru adalah Musabaqoh Syarhil Qur’an
(MSQ), maka kita bisa melihat perkembangan mahasiswa melalui kegiatan
pelatihan public speaking, ada keterkaitan kemampuan public speaking
terhadap motivasi berbicara dan pengembangan diri. Seperti yang di
ungkapkan saudari Purwitasari selaku sesepuh UKM UKI Ulin Nuha
periode 2020-2021 pada saat wawancara pada tanggal 20 April 2021.
Sangatlah ada dampak terhadap motivasi berbicara dan pengembangan diri
mahasiswa stelah melakukan pelatihan public speaking, secara tidak langsung
mahasiswa akan termotivasi dan mengembangkan dirinya. Ketika
mengembangkan dirinya seseorang ingin menuangkan ide gagasan yang ingin
disampaikan kepada publik, kemudian disusul secara sistematis dan dengan cara
yang baik. Seperti pepatah jawa “Ajining Diri Ana Ing Lathi”, jadi harga diri
seseorang dilihat dari bagaimana cara dia berbicara.12
Hal yang berkaitan dengan bentuk-bentuk peningkatan public
speaking mahasiswa yang berdampak pada motivasi berbicara dan
pengembangan diri anggota pelatihan public speaking juga diungkapkan
Choirun Nisa selaku Penanggung jawab kegiatan pelatihan public speaking
pada saat wawancara.
Dengan adanya pelatihan public speaking sangatlah berdampak. Contoh setiap
minggu kita mengadakan pelatihan public speaking seperti itu, hari pertama kita
memaksa mereka untuk mengikuti pelatihan, namun hari-hari berikutnya mereka
datang ke kita bukan atas paksaan, tetapi atas dasar motivasi dari mereka sendiri
untuk ingin belajar public speaking dengan baik dan benar. Alasan mereka ingin
belajar adalah saat ini yang dibutuhkan mahasiswa yaitu keterampilan berbicara di
muka umum, khususnya di depan dosen. Sepandai apapun kalau kita tidak bisa
mengungkapkannya, itu tidak akan ada gunanya. Pengembangan diri setelah
mengikuti pelatihan public speaking adalah mengikuti berbagai macam
perlombaan. Jadi RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan tersebut adalah
11Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 12Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 04/W/20-04/2021
50
mengikuti lomba, agar kita bisa mengukur kemampuan adik-adik dari kegiatan
itu.13
Dari hasil wawancara tersebut bentuk-bentuk peningkatan dan
strategi pelatihan yang digunakan UKM UKI Ulin Nuha bisa meningkatkan
kemampuan public speaking pada diri mahasiswa, sehingga dalam
pengembangannya mampu didistribusikan ke berbagai macam perlombaan.
MC, pidato, tausiyah, MSQ, Ice breaking dan yang lainnya mampu menjadi
wahan baru di UKM UKI Ulin Nuha untuk meningkatkan kemampuan
berbicara.
2. Deskripsi Pola Pengembangan Seni Dakwah Mahasiswa di UKM UKI
Ulin Nuha IAIN Ponorogo.
Dakwah sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bagaimana seseorang
bisa mengajak seseorang kepada jalan yang semestinya itu adalah tujuan
dari pada dakwah. Melalui metode, strategi, media dan persuasi dakwah,
seorang da’i bisa lebih menginovasi bagaimana cara menyampaikan isi
materi kepada jama’ah. Pola pengembangan seni dakwah di sini adalah pola
bagaimana kemahiran seseorang dalam mengajak atau menyeru orang lain
dengan seacara tersistem. Seperti halnya di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo, yang juga fokus kepada wilayah berdakwah maka juga ada pola
tersendiri untuk mendakwahkan kegiatan-kegiatan yang menjadi
programnya. Gambaran pola pengembangan diungkapkan oleh saudara
Ashif Mukarrom selaku ketua umum UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-
2022 pada tanggal 19 April 2021 pada saat wawancara.
Untuk pola pengembangan seni dakwah di UKM UKI terdapat pada setiap divisi
yang ada. Seperti yang ada di divisi kesenian yang pola pengembangannya melalui
seni hadroh, qiro’ah dan lain sebagainya. Dari divisi dakwah ada pelatihan public
speaking, rutinan majlis Nurul Mustofa dan yang lainnya. Dari divisi intelektual
ada pengajian secara online ataupun offline, bedah buku dan sebagainya.14
13Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 14Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 01/W/19-04/2021
51
Hal tersebut juga senada diungkapkan oleh saudara Ahmad Fuad
Fauzi.
Dalam dakwahnya kita mempunyai namanya rutinan majlisan Nurul Mustofa yang
dipimpin langsung oleh demisioner atau sesepuh. Ketika rutinan itu selesai ada
sesi mau’idhoh hasanah, yang itu memperlihatkan kemahiran dari pengurus UKM
UKI Ulin Nuha sebagai bentuk bahwa UKM UKI Ulin Nuha sebagai wadah untuk
berdakwah. Rutinan majlis Nurul Mustofa juga diiringi oleh group Hadroh atau
Banjari. Melihat perkembangan zaman kita mengikuti perjalanannya, tidak hanya
banjari biasa tetapi ada yang menginginkan yang kontemporer. Melihat daripada
itu UKM UKI Ulin Nuha mengikuti perkembangan zaman dan tidak mau kalah
dengan organisasi yang lain. di sana saja ada hadroh kontemporer, maka di UKI
yang banyak kader dan anggota harus ada yang mencolok. Dan untuk tari sufi, di
UKI sendiri ada yang namanya latihan tari sufi yang didistribusikan ketika ada
acara-acara besar atau ada undangan.15
Dalam mengembangkan dakwahnya UKM UKI Ulin Nuha membuat
nuansa baru, yaitu yang diminati masyarakat zaman sekarang. Kemajuan
zaman juga membuat persaingan dalam dakwah semakin juga bervariasi.
Banyak lembaga-lembaga dakwah mengajak kepada arah yang lebih baik,
begitupun UKM UKI Ulin Nuha yang selalu berusaha mempersembahkan
sesuatu hal yang baik kepada masayarakat. Maka dari itu setiap programnya
harus bisa membuat ketertarikan tersendiri. Seperti dalam programnya
pengurus UKM UKI Ulin Nuha yang diungkapkan saudara Choirun Nisa.
Salah satu Program yang baru saja kita luncurkan di periode ini dan ini sedang
tahap pelaksanaan dengan menggunkan media online. Karena kita sudah hidup di
zaman 4.0, dengan pola pengembangan dakwah adalah melakukan perlombaan
tausiyah, jadi anak-anak yang mengikuti pelatihan public speaking mereka harus
membuat video tausiyah yang nantinya diberikan kepada pengurus dan nantinya
kia nilai. Tujuan dari pengurus adalah untuk melihat bagaimana kegiatan dakwah
di UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo ini benar-benar terlaksana atau tidak.
Walaupun yang melaksanakan hanya lingkup UKM UKI Ulin Nuha namun info-
info dakwah tersebut akan kita publikasikan di media sosial seperti instagram dan
youtube agar dilihat masyarakat. Dengan menggunakan media sosial kita bisa
menjamah banyak orang, tidak hanya di lingkup mahasiswa di IAIN Ponorogo,
namun bisa menjamah ke masyarakat yang lebih luas. Media sosial juga sebagai
penyalur dari kita kepada masyarakat di keadaan pandemi seperti ini. di setiap
divisi berbeda-beda dalam pengembangan seni dakwahnya. Selain divisi dakwah
yang membawahi kegiatan public speaking yang kemudian info-infonya di
publikasikan di media sosial, ada divisi jaringan komunikasi yang pada saat bulan
ramadhan ini mereka membuat pamflet seperti fadhilah-fadhilah puasa di media
sosial. Divisi kaderisasi juga mengembangkan pola dakwahnya dengan bertemu
15Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 02/W/20-04/2021
52
atau face to face dengan programnya yaitu “cafe curhat”, yang isinya adalah
pendekatan dan mensyiarkan Islam.16
Mengingat banyaknya pengajian atau tausiyah secara online, maka
pengurus juga berinovasi untuk kemudian bisa berdakwah menggunakan
media sosial seperti kemajuan zaman sekarang. Divisi intelektual dalam
berdakwah juga menggunakan hal tersebut sesuai yang diungkapkan saudari
Purwitasari selaku sesepuh UKM UKI Ulin Nuha periode 2020-2021 pada
saat wawancara: “Pola pengembangan dakwah di divisi intelektual ada
quotes dan ngaji bersama, yang itu diliput setiap satu minggu sekali bersama
ustadz dan kitab yang telah ditentukan oleh pengurus UKM UKI Ulin
Nuha.”17
Beberapa pola pengembangan di setiap divisi berbeda-beda sesuai
dengan kemasan kegiatan untuk disyiarkan kepada publik. Dalam
penjelasan di atas ada yang menonjol pertama yaitu seiring dengan
perkembangan zaman UKM UKI Ulin Nuha dalam metodenya
mengembangkan tausiyahnya yaitu Musabaqoh Syarhil Qur’an dan pidato
yang tidak hanya di lingkup UKM UKI saja namun juga sudah berani unjuk
diri di luar seperti waktu perlombaan. Kedua, Hadrah Kontemporer yang
memiliki nuansa baru untuk kolaborasi alat dan genre. Dengan adanya
hadrah kontemporer ini dakwah UKM UKI Ulin Nuha semakin dikenal di
kalangan masyarakat. Ketiga, tari sufi yang sering mengiringi musik hadrah
atau banjari di UKM UKI Ulin Nuha ini sering tampil di mana-mana. Tarian
sufi ini terbilang baru dan jarang di Ponorogo sendiri, jadi banyak sekali
undangan-undangan hadrah atau banjari di acara hajatan yang satu paket
dengan penari sufinya.
16Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 17Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 04/W/20-04/2021
53
3. Deskripsi Dampak Kegiatan Public Speaking Dan Seni Dakwah Di
UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo Terhadap Mahasiswa.
Kegiatan pelatihan publik speaking dan seni dakwah sangat
berdampak terhadap mahasiswa, terutama dalam meningkatkan kemampuan
public speaking dan pengembangan seni dakwah mahasiswa. Wadah seperti
UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo yang mengemas kegiatan berdakwah
dengan menggunakan inovasi-inovasi baru sangat relevan, karena tuntutan
zaman yang mengaharuskan pengurus melihat peluang yang bisa dilakukan
untuk membantu kebutuhan mahasiswa saat ini. Pelatihan public speaking
memberikan dampak yang sangat luar biasa, seperti yang sudah dijelaskan
di atas bahwa keterbiasaan mengikuti pelatihan merupakan motivasi sendiri
terhadap mahasiswa karena keinginannya belajar dengan sungguh-sungguh.
Di samping itu wadah pelatihan public speaking juga memberikan peluang
untuk bagaimana mahasiswa bekembang di luar UKM UKI Ulin Nuha.
Pengembangan diri mahasiswa pasca pelatihan public speaking bisa
didistribusikan terhadap berbagai macam lomba, seperti lomba da’i, pidato,
Musabaqoh Sharhil Qur’an dan undangan seperti MC ataupun pembawa
acara. Hal ini diperjelas oleh saudari Alfiyatul Afidah selaku sesepuh UKM
UKI Ulin Nuha dan sekaligus pemenang lomba yang sudah sering dia ikuti
diberbagai macam perlombaan seperti pidato dan MSQ.
Dampak pelatihan public speaking terhadap motivasi berbicara adalah seperti mereka
lebih percaya diri, karena kita melatih kemampuan mental setiap mingunya. Di
samping itu kita juga memberikan mereka materi tips dan trik bagaimana tidak
nervous, agar mereka lebih percaya diri dan tidak kaku dalam berbicara di depan
orang. Dari yang anaknya itu pendiam, setelah mengikuti pelatihan public speaking
mereka mempunyai tanggung jawab dan motivasi untuk mengaplikasikan itu semua
ke dunia luar. Dan dampak terhadap pengembangan diri mahasiswa anggota
pelatihan public speaking adalah mereka sering dan senang hati mengikuti event
public speaking seperti pidato dan MSQ, bahkan mereka banyak yang
mengembagkan dirinya dengan mengikuti perlombaan di luar kampus IAIN
Ponorogo.18
18Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 05/W/20-04/2021
54
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh saudari Choirun Nisa
selaku penanggung jawab dan juga pemenang diberbagai perlombaan
seperti pidato dan MSQ baik di kampus maupun di luar kampus.
Berdasarkan satu tahun ini, dampak public speaking itu kita bisa membantu ketika
rutinan UKM Uki Ulin Nuha pada wilayah MC, tidak perlu mencari yang jauh-
jauh, karena di public speaking sudah menyediakan. Ketika lomba di luar, yang
sering mengikuti adalah anak-anak dari public speaking, melalui hal tersebut
sangat bermanfaat untuk UKM UKI Ulin Nuha sendiri karena bisa
memperkenalkan UKM UKI dengan kita mengikuti lomba di mana-mana. Manfaat
untuk masyarakat kampus sendiri, organisasi seperti HMJ, SEMA dan DEMA
terkadang mereka membutuhkan tenaga MC atau pembawa acara yang sudah
benar-benar baik, kampus yang sering mendatangkan tamu-tamu dari luar
membutuhkan semacam protokoler yang baik, dan yang sering tampil di situ
adalah anak-anak UKM UKI Ulin Nuha. Di situlah kita menunujukkan
kemampuan kita. Untuk masyarakat luas jelas manfaatnya, berbicara mahasiswa
outputnya nanti kepada masyarakat. Saat ini memang kita belum terlihat apa yang
kita berikan untuk masyarakat, seperti berlatih MSQ, kita berlatih MC, kta berlatih
menjadi pembawa acara yang baik dan benar nanti kita akan dibutuhkan di
masyarakat untuk berbicara di depan.19
Selain public speaking, pengembangan seni dakwah di UKM UKI
Ulin Nuha mampu memberikan nuansa baru untuk berdakwah di zaman
yang semakin bekembang juga,yang semua itu perlu inovasi agar dakwah
kita diminati masyarakat.UKM UKI Ulin Nuha yang bergerak pada kegiatan
berdakwah, berarti mengajak dan menyeru orang lain, maka disetiap
kegiatannya harus dikemas dengan sesuatu hal yang baru agar ada
ketertarikan tersendiri dari jama’ah atau masyarakat. Dalam perjalanannya
pengembangan seni dakwah berdampak pada mahasiswa, masyarakat
kampus dan masyarakat luas. Seperti yang diungkapkan oleh saudara Ashif
Mukarrom selaku ketua umum UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-2022
pada saat wawancara: “Dalam berdakwah seperti saat ini di bulan ramadhan
ini bisa di isi dengan public speaking, guna melatih diri kita, karena sifatnya
hanya belajar, harapannya keluar dari sini nanti menjadi terbiasa.”20
19Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 03/W/20-04/2021 20Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 01/W/19-04/2021
55
Distribusi kegiatan mampu menarik perhatian masyarakat sehingga
masyarakat juga sering memanfaatkannya untuk acara-acara atau hajatan.
Dengan perkembangan zaman, seni hadrah pun juga mengalami
perkembangan, berubah menjadi hadrah kontemporer dan diringi seni tari
sufi. Seperti yang telah diungkapkan oleh saudara Ahmad Fuad Fauzi
selaku ketua divisi dakwah UKM UKI Ulin Nuha periode 2021-2022 pada
tanggal 20 April 2021 pada saat wawancara.
Melihat daripada itu UKM UKI Ulin Nuha mengikuti perkembangan zaman dan
tidak mau kalah dengan organisasi yang lain. di sana saja ada hadroh kontemporer,
maka di UKI yang banyak kader dan anggota harus ada yang mencolok. Dan untuk
tari sufi, di UKI sendiri ada yang namanya latihan tari sufi yang didistribusikan
ketika ada acara-acara besar atau ada undangan.21
Walaupun dampaknya mengalami peningkatan dan pengembangan,
pasti tetap ada yang namanya kendala. Satu tahun terakhir ini Indonesia
mengalami musibah pandemi, yang itu merubah semua tatanan kehidupan
bermasyarakat, pembatasan sosial, larangan berkerumun, jaga jarak, bahkan
harus selalu ada di rumah. Namun melihat semangat yang luar biasa dari
anggota UKM UKI Ulin Nuha harus ada strategi dalam meningkatkan
kualitas individu mahasiswa di kampus IAIN Ponorogo.
21Lihat Deskripsi Pengumpulan Data Melalui Wawancara Nomor 02/W/20-04/2021
70
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan terkait upaya peningkatan kemampuan
public speaking dan pola pengembangan seni dakwah mahasiswa di UKM UKI
Ulin Nuha IAIN Ponorogo dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam meningkatkan kemampuan public speaking pada diri mahasiswa
memiliki banyak variasi bentuk. Ditinjau dari pengertiannya sendiri public
speaking adalah kegiatan berbicara di depan umum. Tujuannya adalah
menyatakan pikiran, pendapat, ide dan gagasan atau guna memberikan
gambaran tentang satu hal atau sebuah pembahasan. UKM UKI Ulin Nuha
sendiri dalam meningkatkan kemampuan public speaking yang telah
disusun secara rapi dengan sebuah strategi. Peningkatan kemampuan public
speakingterwadahi dalam satu wadah pelatihan public speaking yang di
dalamnya terdiri dari beberapa bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan
kemampuan berbicara. Beberapa bentuk kegiatan tersebut yaitu: MC
(Master of Ceremony) adalah penamaan untuk seseorang yang bertugas
mengatur jalannya sebuah acara. Pidato atau tausiyah adalah bentuk
peningkatan kemampuan berbicara dengan cara menyampaikan sebuah
materi, nasihat dan gagasan guna mengajak atau menyeru. Musabaqoh
Sharhil Qur’an yang merupakan dakwah menggunakan seni Qur’ani yang di
dalamnya ada pengurai, pembaca al-Qur’an dan penerjemah. Ice breaking
adalah kegiatan yang bertujuan mencairkan suasana.
2. Dalam menyikapi tantangan zaman ini inovasi dan pola pengembangan seni
dakwah harus selalu melihat kebutuhan dan dampak terhadap jama’ah atau
masyarakat. Pola pengembangan seni dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin
Nuha dapat dilihat dari segi metode, strategi dan medianya. Dilihat dari
metodenya yaitu menggunakan al-hikmah dan al Mau’idzoh hasanah
dengan bentuk kegiatannya adalah pidato, tausiyah dan MSQ. Dilihat dari
strateginya yaitu dengan adanya majlis ta’lim dan sholawat, kajian
71
keilmuan, seni hadrah kontemporer dan seni tari sufi. Di lihat dari segi
medianya, UKM Uki Ulin Nuha sudah bisa mengelola media sosial denga
baik.
3. Kegiatan public speaking dan seni dakwah di UKM UKI Ulin Nuha mampu
memberikan energi positif dan semangat diri untuk bagaimana mahasiswa
bisa berani tampil di depan umum dan berani mempersembahkan sesuatu
hal yang baru kepada masyarakat. Dampak kegiatan tersebut yaitu: pertama,
dampak kegiatan public speaking dan seni dakwah terhadap mahasiswa
yang berada UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo, yaitu pengurus dan
anggota adalah mampu memotivasi berbicara, melatih diri dan
mengembangankan dirinya. Kedua, dampak terhadap mahasiswa di luar
UKM UKI Ulin Nuha. ketika DEMA, SEMA dan HMJ, bahkan kampus
sendiri ketika mengadakan acara yang besar dan mewah sering kali meminta
bantuan ke UKM UKI Ulin Nuha seperti: MC, tari sufi, banjari dan lain
sebagainya.Ketiga, selain pada mahasiswa, ada yang lebih mengena yaitu
ketika kader-kader terbaik UKM UKI Ulin Nuha tampil dalam sebuah acara
ataupun perlombaan maka akan mampu mengangkat nama kampus IAIN
Ponorogo juga.
B. Saran
Berdasarkan dengan hal-hal yang telah peneliti dapatkan dan sebagai
bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait, maka peneliti memberikan
beberapa saran, sebagai berikut:
1. Bagi pengurus UKM UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo,kegiatan pelatihan
public speaking dan seni dakwah yang ada di UKM UKI Ulin Nuha harus
tetap dalam pengawasan dan dukungan secara penuh agar lebih
ditingkatkan dan dimaksimalkan dalam memberikan inovasi kegiatan yang
mampu meningkatkan kemampuan public speaking dan pola
pengembangan seni dakwah pada diri mahasiswa.
2. Bagi pelatih, tetap sabar, gigih dan penuh semangat memberikan hal yang
baru terhadap anggota pelatihan public speaking dan seni dakwah di UKM
72
UKI Ulin Nuha. Selalu mengajarkan nilai-nilai kebermanfatan terhadap apa
yang dilakukan untuk mencapai tujuan berdakwah. Tetap menjadi panutan
dan contoh yang baik untuk anggotanya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggali jauh lebih dalam
tentangupaya peningkatan kemampuan public speaking dan pola
pengembangan seni dakwah mahasiswa di UKM UKI Ulin Nuha IAIN
Ponorogo.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Nofri. Efektivitas Public Speaking Pada Pelajar Sekolah Menengah Atas
Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Medan. 2019.
A.Maolani, Rukaesih dan Ucu Cahyana. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2016.
Aminudin. Media Dakwah.Al-Munzir Vol. 9, No. 2. November. 2016.
Asri Fitrananda,Charisma.Pelatihan Public Speaking Untuk Menunjang
Kemampuan Presentasi Bagi Siswa SMAN 1 MARGAHAYU Kabupaten
Bandung.Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MADANI, Vol.4, No.2.
2018.
Asiyah, Siti.Public Speaking Dan Konstribusinya Terhadap Kompetensi
DAI.Jurnal Ilmu Dakwah, Vol.37. No.2. 2017.
Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta : Kencana. 2004.
Budio, Sesra. Strategi Manajemen Sekolah. Jurnal MENATA. Volume 2, No.2.
Juli-Desember. 2019.
Bonar Sirait. Charles. The Power Of Public Speaking Kiat Sukses Berbicara Di
Depan Pulik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. 2016.
Dhesty Virlana, Dhesty. Metode Dakwah Dan Perubahan Perilaku Keagamaan
Jama’ah (Studi Pengembangan Majelis Ta’lim Al-Hikmah Desa
Bulokarto). Skripsi IAIN Metro. 2019.
Enis Fitriani, Jasuli. Pengembangan Media Pembelajaran Public Speaking
Berbasis Teknologi Virtual Reality (VR) Pada Mahasiswa IKIP Budi
Utomo Malang.Disaktika, Vol.25, No.1. 2018.
Felix, John. Pengertian Seni Sebagai Pengantar Kuliah Sejarah Seni
Rupa,Humaniora. Vo.3. No.2 Oktober. 2012.
Khoirum, Umi. Muhadlarah Sebagai Training Public Speaking Di Pondok
Pesantren Pancasila Kota Bengkulu, Skripsi IAIN bengkulu. 2019.
Luruh Ayu Noerjanah, Siti. Motivasi Siswa dalam Pembelajran Berbicara
Menggunakan Permainan Bergambar Pada Siswa Kelas Tujuh di MTs Al-
Munawaroh Cirebon.Holistik, Volume.3, No.1. November. 2019.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2011.
Maimunah, Sari. Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Kemampuan
Berkomunikasi (Public Speaking) Pada Alumni Kahfi Motivator School
Tangerang Selatan. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Miftachul Choiri, Umar Sidiq.Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan.
Ponorogo: Nata Karya. 2019.
Muhyiddin, Asep dkk. Kajian Dakwah Multi perspektif(Teori, Metodologi,
Problem dan Aplikasi). Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA. 2014.
Munir. Metode Dakwah. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP. 2015.
MustafaYaqub, Ali. Sejarah Dan Metode Dakwah Nabi. Jakarta : Pustaka Firdaus.
2014.
Ma’mur Asmani, Jamal. Tuntutan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian
Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press. 2011.
Nugrahani , dkk, Dyah. Peningkatan Kemampuan Public Speaking Melalui
metode pelatihan Anggota Forum Komunikasi Remaja Islam.Journal
Universitas PGRI Semarang.Tt.
Mulyono, Hardi. Kepemimpinan (Leadership) Berbasis Karakter Dalam
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Perguruan Tinggi. Jurnal Penelitian
Sosial Humaniora, Vol.3, No.1. 2018.
Novita, Khoiriskiya. Strategi membangun Keterampilan Komunikasi Dan
Kepercayaan Diri Dalam Pembelajaran Public Speaking Melalui Metode
Presentasi Dan Role Playing Miss Universe ASEAN (Studi Kasus Materi
Interaksi Keruangan Dalam Kehidupan Di Negara-negara ASEAN Kelas
VIII SMP ALFusha). Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol.9, No. 2.
November. 2019.
Oktavianti dan Farid Rusdi, Roswita.Belajar Public Speaking Sebagai
Komunikasi Yang Efektif. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, Vol.2,
No.1. 2019.
Jalaludin Rahmat, Jalaludin. Public speaking Kunci Sukses Bicara Di Depan
Public. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2014
Rizky Amalia, Rizky. Pemanfaatan Masjid sebagai Pusat Pendidikan Islam
Nonformal. Skripsi IAIN Salatiga. 2019.
RM Girsang, Lasmeru.Public Speaking Sebagai Bagian Dari Komunikasi Efektif
(Kegiatan PKM di SMA Kristoforus 2. Jakarta Barat). Jurnal Pengabdian
Dan Kewirausahaan. vol.2, No.2. 2018.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung:
Alfebata. 2016.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta. 2017.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R dan D. Bandung:
Alfebata. 2016.
Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung:
Alfabeta. 2017.
Ungguh Muliawan, Jasa.Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Gava
Media. 2014.
Yusran. Metode Dakwah Dalam Pembinaan Nilai-nilai Sosial Masyarakat Desa
Salumaka Kecamatan Mambi Kabupaten Mamasa. Skripsi UIN Alaudin
Makassar, 2016.