Post on 26-Jun-2015
description
Untuk Indonesia yang Lebih Baik,Coblos Yuuuk!!
Demokrasi yang berkwalitas(versi David Beetham-1999)
Pemerintahan yang Terbuka
dan Bertanggun
gjawab
Pemilihan Umum
yang Jujur dan Adil
Masyarakat Sipil yang Demokrati
k
Jaminan terhadap
Kebebasan Sipil dan
Politik
Pemilu(kada) yang BerkwalitasPenyelenggara
Pemilu yg Profesional, Independen,
dan berintegritas
Peserta Pemilu yang
Demokratis dan Akuntabel
Adanya partisipasi
Demos, bukan Etnos
Pemerintah /Birokrasi yang Independen
Pemilu (kada) yang Berkwalitas
Kekuatan Komunal yang Menguat
(Fundamentalisme Agama)
Kekuatan bisnis dan pasar yang menguat
(Fundamentalisme Pasar)
Hubungan atas-bawah yang melemah antara negara dan rakyat, di
tengah-tengah tiadanya alternatif dari bawah
Warga yang Rapuh
Potret Demokrasi Negara yang melemah
dan terbelenggu
Broker politik
Makin hari politik semakin diasosiasikan
sebagai “barang” kotor, yang sinonim
dengan kemunafikan, korupsi dan dagangan
yang menjijikkan. Orang kian skeptis,
membenci politik (dan demokrasi), atau hal-
hal yang terkait dengan politik, dan
kehilangan kepercayaan terhadap
politik.
Akibatnya
1. Inflasi Politik dan Pemilu(kada)
2. Literasi/Kecakapan berpolitik memburuk
3. Voluntarisme masyarakat sipil meredup
4. Mobokrasi acap terjadi
Tren penurunan tingkat partisipasi pemilih pada pemilu nasional dan lokal
Spektrum Sebab Persoalan dalam Partisipasi
Sistem Kepercayaan Sistem Politik Administrasi Pemilu
Terdapat doktrin keagamaan (theologi) atau nilai sosial-budaya yang kontraproduktif dengan dukungan terhadap pemilu dan demokrasi (Golput Ideologis)
Terdapat struktur dan aktor politik yang memberi disinsentif kepada kepercayaan publik tentang politik (Golput Politis)
Terdapat administrasi pemilu yang menghambat partisipasi pemilih
(Golput Teknis)
Apa yang Harus dilakukan Anak Muda/Pemilih Pemula ???
(Kembali) mencintai politik dan Meningkatan Partisipasi Pemilih
Strategi– Mengembalikan antusiasme berpolitik untuk memperbaiki republik– Meningkatkan tingkat partisipasi pemilih– Meningkatkan kesadaran politik pemilih
Hasil yang diharapkan– Publik menyadari politik itu mulia, politik itu adalah tentang the common good
atau kemaslahatan bersama, atau dalam istilah terkini kesejahteraan rakyat. – Pemilih aktif mendaftarkan diri sebagai pemilih– Pemilih tahu tentang peserta pemilu– Pemilih tahu hari-H pemilihan suara– Pemilih datang memilih pada hari-H pemilihan suara– Pemilih dapat bertransaksi program dengan peserta pemilu– Pemilih kritis atas tahapan pemilu– Pemilih terampil mengawasi dan menagih janji pemerintahan yang terbentuk – Pemilih dapat mengkonsolidasikan kepentingan kolektif masyarakat
Desain Strategi Peningkatan Sosialisasi dan Partisipasi
• Penguatan relasi dengan stakeholder Pemilu, khususnya Pemerintah, Partai dan Calon perseorangan, untuk mengupayakan sinergi sosialisasi
• Pelibatan kelompok-kelompok strategis sebagai pioneer dalam sosialisasi dan peningkatan partisipasi pemilih. Kelompok strategis diletakkan sebagai subjek. KPU Pusat punya program rekrutmen relawan demokrasi (pemilih pemula, perempuan, kelompok agama, penyandang difabel, masy pinggiran)
• Penggalangan dukungan peningkatan partisipasi pemilih kepada Media, BUMN/BUMD, Perguruan Tinggi, Pemerintah, dan Swasta
• Pengemasan aktivitas sosialisasi dan peningkatan partisipasi dalam konsep “electiontainment”
Penguatan Relasi dengan Stakeholder
Penyelenggara Pemilu
Peserta Pemilu (Partai Politik
dan Perseorangan)
Pemerintah /Birokrasi yang Independen
Sosialisasi Politik dan
Pemilu kepada Warga
Pelibatan Kelompok Strategis• Pembuatan bank materi sosialisasi dalam bentuk
buku, leaflet, audiovisual untuk didistribusikan kepada semua kelompok sosial dan instansi
• Mobilisasi sosial melalui ormas/lsm/PT peduli pemilu untuk kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih
• Pembentukan relawan demokrasi secara nasional untuk kelompok strategis berikut: pemilih pemula, perempuan, penyandang disabilitas, umat beragama, dan kaum marginal.
Penggalangan dukungan dari BUMN/BUMD, Media, PT, dan Pemerintah, Swasta
• Pesan-pesan pemilu disampaikan dalam produk setiap institusi: – BUMN/BUMD dan swasta: pencantuman pesan pemilu dalam
produk perusahaan dan iklan perusahaan – Pemerintah: pencantuman pesan pemilu dalam aktivitas
pemerintah dan produk pemerintah – Media memberi ruang yang luas bagi iklan sosialisasi dan
pemberitaan pemilu yang positif– PT, melakukan pendidikan politik melalui kurikulum yang
tersedia• Pemasangan pesan pemilu disetiap kantor-kantor instansi
pemerintah, media, PT, dan swasta
“Electiontainment”
• Pengemasan produk sosialisasi dan pendidikan pemilih yang ringan, menghibur, dan ramah
• Pelibatan industri hiburan massal dalam sosialisasi: industri olah raga, budaya, musik
• Pemilihan duta pemilu disetiap jenjang KPU
Penataan Strata Kerja KPU Media Massa Event Ormas/Individu
KPU TV Nasional, Koran Nasional, Radio nasional“strategic place”: Bandara, kereta api, terminal
Nasional: ekspo, kegiatan massal lainnya
Nasional
KPU Provinsi TV Lokal, Koran Lokal, Baliho Regional Regional
KPU Kab/Kota Radio, Spanduk, Leaflet-Pamlet , Uniform
Lokal Kab/Kota
PPK Spanduk Pertemuan warga
PPS Spanduk Pertemuan warga
Penutup Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat yang
paling mendasar Menjadi strategis, rasa memiliki dan
tanggungjawab aktif masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pemilu
Perlu kerja kolektif antar multi stakeholder untuk mencapai surplus kolektif, terutama partisipasi dalam penyelenggara pemilu dan praktik politik
12
3
4
Berpikir di luar kotak (Thinks Out of the Box)
Kita tidak bisa membuat telur dadar kalau tidak memecahkan kulit telur (We cannot make an omelet
without cracking the eagshell)
Kita tidak dapat memperbaiki Indonesia bila terus terkungkung dalam kotak pragmatisme, kotak
acuh/cuek, dan kotak menggerutu
Sekian dan Terima Kasih
Ayo Berpolitik,Ayo Memilih,
Selamatkan Republik !!