Post on 21-Feb-2018
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam menghadapi perkembangan penduduk, masyarakat modern menuntut
perbaikan kondisi kesehatan dan kehidupan, diantaranya gizi, pakaian, tempat
tinggal dan transportasi. Untuk memenuhi tujuan ini berbagai jenis bahan kimia
harus diproduksi dan dipergunakan, banyak diantaranya dalam jumlah yang besar.
Diperkirakan berpuluh-puluh ribu jenis bahan kimia kini diproduksi secarakomersial di negara-negara industri.
Dengan berbagai cara, bahan kimia ini bersentuhan dengan berbagai segmen
penduduk yang terlibat dalam proses pembuatannya, yang menanganinya, yang
menggunakannya (misalnya pelukis, pemakaian insektisida, yang
mengkonsumsinya (misalnya obat-obatan, zat tambahan makanan atau yang
menyalahgunakannya (misalnya bunuh diri, keracunan secara tidak sengaja.
!elain itu mungkin orang terpajan bahan kimia secara lebih menetap le"at
berbagai media lingkungan dan terpengaruh secara lebih perlahan.
#enelitian di "ilayah kabupaten Banyumas, ditemukan pre$alensi (%rekuensi
jumlah penderita keracunan insektisida tingkat sedang berkisar antara &' )' *
dari jumlah yang diperiksa. Dari penelitian tersebut diperoleh gambaran
pre$alensi keracunan tingkat sedang yang disebabkan pekerjaan, yakni antara +,)
)' *. Dengan demikian dapat diperkirakan pre$alensi angka keracunan tingkat
sedang para petani ndonesia bisa mencapai angka puluhan juta pada musim
penyemprotan
arena banyaknya orang yang terpajan bahan-bahan kimia ini, maka kita
harus mencari upaya pengendalian yang tepat sebelum terjadi kerusakan yang
hebat.
1
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
2/22
1.&. ujuan
Untuk memberikan gambaran tentang bahaya insektisida serta akibat-akibat
yang akan ditimbulkan apabila terpajan oleh bahan-bahan insektisida serta
penanggulan keracunan insektisida.
&
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
3/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
&.1. De%inisi insektisida
nsektisida ber%ungsi untuk mengendalikan dan mengontrol hama
serangga. /rganisasi #angan dan #ertanian (0/ 12+3 mende%inisikan
insektisida adalah setiap zat atau campuran yang diharapkan sebagai pencegahan,
menghancurkan atau penga"asan setiap hama termasuk $ector terhadap manusia
atau penyakit pada binatang, dan tanaman yang tidak disukai atau binatang yang
menyebabkan keruskan selama atau dalam proses pencampuran dengan produksi,
penyimpanan atau pemasaran makanan, komiditi pertanian, kayu dan produksi
kayu, atau bahan makanan binatang, atau yang dapat dilakukan pada binatang
sebagai kontrol terhadap serangga, arachnoid, atau hama lain di dalam atau pada
tubuh binatang tersebut. nsektisida pun bermacam macam berdasarakan cara
penggunaannya, ada yang di semprotkan (dengan alat penyemprot atau dengan
kaleng penyemprot erosol, di bakar (%umigant untuk ruang tertutup, di oleskan
(repellant, penolak serangga ttractant (penarik serangga seperti kertas lalat untuk
membunuhnya.
nsektisida di perkenalkan ke publik pertama kali di 4erman tahun 125)
dengan senya"a kimia /rganoposphates dan di #rancis 1251 yaitu dalam bentuk
insektisida aerosol (6e7achlorocylohe7ane. nsektisida dengan jenis insektisida
memiliki angka presentase tertinggi di ndonesia. 6al ini dikarenakan
pemakaiannya untuk lahan pertanian. nsektisida dengan jenis insektisida ini dapat
diklasi%ikasikan atas dasar rumus kimia, mekanisme kerja dan jenis racun.
&.1. 4enis nsektisida
8enurut 9cobichon, dalam :uchira"at (1223, klasi%ikasi insektisida
berdasarkan rumus kimianya;
1. Insektisida Organochorines
nsektisida golongan ini masih banyak digunakan, meskipun beberapa
diantaranya telah dilarang beredar di ndonesia misalnya 9ndrin telah dilarang di
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
4/22
ndonesia kecuali dengan izin khusus dari Departemen esehatan dalam hal ini
omisi nsektisida. nsektisida golongan organoklorin pada umumnya merupakan
racun perut dan racun kontak e%ekti% terhadap lar$a, serangga de"asa, kepompong
dan telurnya. #enggunaan insektisida ini makin berkurang karena penggunaan
dalam "aktu lama residunya persisten dalam tanah, tubuh he"an dan jaringan
tanaman. kumulasi terutama terjadi pada jaringan lemak selain itu kerjanya juga
kurang e%kti% dan dapat menimbulkan resistensi, berbahaya bagi manusia terutama
absorpsi kulit dan terjadi penimbunan dalam tubuh. eracunan insektisida ini
dapat melalui = mulut, inhalasi dan kulit.
erdiri atas carbon, chlorines, dan hidrogen,. 4enis ini sering disebut
chlorinated hydrocarbons, chlorinated organics, chlorinated insecticides atau
synthetics.
a. DD (Dichloro Dihenyl richloroethane
8erupakan insektisida yang sangat ampuh membunuh berbagai serangga
hama yang menyerang sayur sayuran, pala"ija dan juga tanaman perkebunan.
Di sampinng itu juga sangat ampuh untuk membunuh nyamuk penyebab malaria.
nsektisida ini harganya relati% murah, maka tidak mengherankan kalau banyak di
gunakan orang secara meluas. >amun tahun 12?< di ketahui DD ini ternyata
membahayakan bagi kehidupan maupun lingkungan, karena meninggalkan residu
yang terlalu lama dan dapat terakumulasi dalam jaringan melalui rantai makanan.
DD sangat stabil baik di air maupun di tanah dan dalam jaringan tanaman dan
he"an. DD tidak mudah terurai oleh mikroorganisme, enzim, panas atau sinar
ultra $iolet. @olongan yang masih ada hubungannya dengan DD adalah D9
(DDD, metho7chylor, ethylan (perthane, dico%ol (kelthane dan chlorobenzilate.
Untuk dico%ol dan cholobenzilate adalah insektisida, melainkan akarisida yaitu
yang dapat di gunakan untuk membunuh tungau.
b. 6e7achlorocyclohe7ane (6A6
6A6 dulunya di kenal dengan nama benzene he7achloride (BA6, untuk
pertama kalinya ditemukan pada tahun 1+&). arena si%atnya menyerupai DD
maka 6A6 penggunaanya juga dilarang.
5
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
5/22
c. Aylodienes
Aylodienes juga dikenal diene organochlorines insecticides, di
kembangkan sesudah perang dunia . ang tergolong dalam cylodienes adalah
chlordane, heptachlor, aldrin, endosul%an (thiodan, mire7, chlordecone (kepone,
dieldrin dan endrin. Aylodienes lain yang juga di kembangkan, namun kurang
begitu penting adalah isodrin, alodan, bromodan, dan telodrin. Aylodienes
merupakan insektisida yang persisten dan sangat stabil di tanah, untuk itu
9n$ironmental #rotection gency (9# pernah melarang penggunaan
Aylodienes antara tahun 12?) dan 12+'.
d. #olychloroterpene
da dua bahan dari polychloroterpene, yaitu ta7ophene dan stobane.
a7ophene pada mulanya digunakan dengan cara dikombinasikan dengan DD
untuk mengendalikan hama kapas. >amun pada tahun 123) diketahui beberapa
serangga hama kapas resisten terhadap DD, selanjutnya ta7ophene
penggunaannya di kombinasikan methyl parathion yaitu senya"a organophospate.
@ambar 1. !usunan kimia insektisida organochlorine
)
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
6/22
!. Insektisida Organo"hos"ates
@olongan ini makin banyak digunakan karena si%atnya-si%atnya yang
menguntungkan. Aara kerja golongan ini selekti%, tidak persisten dalam tanah, dan
tidak menyebabkan resistensi pada serangga. Bekerja sebagai racun kontak, racun
perut dan racun pernapasan. Dengan takaran rendah sudah memberikan e%ek yang
memuaskan, kerjanya cepat dan mudah terurai
@olongan ini disebut organic phospates, phosphorus inseticidies,
phosphates, phosphates insectidies phosphorus esters atau phosphorus acid esters.
8ereka itu adalah deri$at phosphoric caid dan biasanya sangat toksik untuk
he"an bertulang belakang. @olongan organophosphates struktur kimianya dan
cara kerjanya berhubungan erat dengan syara%. /rganophosphates selain toksik
terhadap he"an bertulang belakang ternyata tidak stabil dan nonpersisten,
sehingga golongan ini dapat menggantikan organochlorines, khususnya untuk
menggantikan DD. /rgano%os%at diabsorbsi dengan baik melalui inhalasi, kontak
kulit, dan tertelan dengan jalan utama pajanan pekerjaan adalah melalui kulit.
a.Deri$at liphatic
#ada 1253 tetraethyl pyrophosphate (9## yang pertama kali
diperkenalkan untuk keperluan pertanian. 9## adalah sangat toksik, tetapi tidak
stabil di dalam air dan cepat terhidrolisasi atau terurai. !edangkan malathion
dikenalkan pada tahun 12)' dan dengan cepat dipergunakan dalam bidang
pertanian untuk membunuh serangga hama pada sayuran, buah buahan dan juga
sering digunakan untuk keperluan perlidungan dari gangguan serangga di rumah
rumah. !ekitar 12+1 malathion di gunakan secara besar besaran untuk
mengendalikan lalat buah di Aali%ornia. 8alathion di campur dengan suatu protein
dari molasses dan yeast kemudian disemprotkan dengan menggunakan helikopter
pada daerah yang terserang lalat buah. ernyata malathion cukup e%ekti% untuk
membunuh lalat buah. 8alathion yang penggunaanya di campur dengan umpan
tersebut juga ternyata juga berhasil diterapkan di 0lorida, e7as dan Los ngeles.
8onocrotophos (azodrin adalah suatu deri$at aliphatic yang
mengandung nitrogen, merupakan insektisida sistemik untuk tanaman, tetapi
3
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
7/22
terlalu toksik untuk he"an menyusui. Biasanya insektisida sistemik ditaruh dekat
akar kemudian insektisida akan di serap oleh tanaman bagian atas tanaman.
pabila serangga mengisap cairan tanaman akan mati, namun untuk ulat biasanya
kurang terpengaruh. Aontohlain yang bersi%at sistemik adalah dimethoate,
o7ydemethoate methyl, dicrotophos dan disul%oton.
Dichloro$os adalah suatu deri$ataliphatic yang biasa digunakan sebagai
%umigant, untuk mem%umigasi benih dan biji. Biasanya digunakan untuk
mengendalikan serangga di rumah atau di tempat tempat tertutup.
8e$inphos adalah sangat toksik dipergunakan secara komersial pada
sayuran, karena mudah terurai. Bahkan dapat dipergunakan beberapa hari sebelum
panen, karena tidak meninggalkan residu.
8ethamidophos (8onitor dan cephate (/rthene adalah adalah juga
deri$at aliphatic organophosphate, keduanya bisa digunakan secara meluas dalam
bidang pertanian, terutama untuk mengendalikan serangga hama pada sayuran.
b. Deri$at #henyl
#arathion merupakan phenyl oraganosphosphates yang paling di kenal
pada 1253. 9thyl parathion merupakan deri$at phenyl yang pertama dikenalkan
secara komersial. arena si%atnya yang sangat toksik tidak digunakan di rumah.
8ethyl parathion dikenal pada 1252 dan lebih banyak digunakan daripada ethyl
parathion karena methyl parathion kurang toksik untuk manusia dan he"an
piaraan.
nsektisida sistemik juga ditemukan dalam phenyl organosphosphates,
seperti ronnel dan cru%ormate sebagai insektisida sistemik pada he"an atau ternak.
#ro%enophos dan sulpro%os, keduanya mempunyai spektrum yang luas.
so%renphos sering digunakan sebagai insektisida tanah pada berbagai jenis
tanaman, sepeti pada sayuran untuk membunuh lalat dan juga uret.
?
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
8/22
c. Deri$at 6eterocyclic
nsektisida diazinon merupakan yang pertama dikenalkan pada 12)&.
diazinon dapat digunakan di rumah, kebun dan tanaman hias. zinphosmethyl di
kenalkan pada 125) dan digunakan terutama untuk insektisida dan akarasida pada
tanaman kapas. Ahlorpyri%os sering digunakan di rumah rumah untuk
melindungi gangguan serangga. Diali%or pertama kali dikenalkan pada tahun 123'
ntuk mengendalikan serangga hama pada buah buahan. Aontoh lainnnya yang
termasuk deri$at heterocyclic adalah methidathion dan phosmet.
@ambar &. !usunan kimia insektisida organophospates
#ekanis$e Ker%a insektisida organo"hos"hat
on$ersi dari thion menjadi -okson juga dijumpai secara in$i$o pada
metabolism mikrosom hati sehingga okson menjadi insektisida bentuk akti% pada
hama binatang dan manusia. 6epatik esterase dengan cepat menghidrolisa
organo%os%at ester, menghasilkan alkil %os%at dan %enol yang memiliki akti%itas
toksikologi lebih kecil dan cepat diekskresi.
nsektisida golongan organo%os%at menimbulkan e%ek pada serangga,
mamalia dan manusia melalui inhibisi asetilkolinesterase pada sara%. 0ungsi
normal asetilkolin esterase adalah hidrolisa dan dengan cara demikian tidak
mengakti%kan asetilkolin. #engetahuan mekanisme toksisitas memerlukan
pengetahuan lebih dulu aksi kolinergik neurotransmiter yaitu asetilkolin (Ah.
+
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
9/22
:eseptor muskarinik dan nikotinik-asetilkolin dijumpai pada sistem sara% pusat
dan peri%er.
#ada sistem sara% peri%er, asetilkolin dilepaskan di ganglion otonomik ;
1. !inaps preganglion simpatik dan parasimpatik
&. !inaps postgamglion parasimpatik
euromuscular junction pada otot rangka.
#ada sistem sara% pusat, reseptor asetilkolin umumnya lebih penting
toksisitas insektisitada organo%os%at pada medulla sistem perna%asan dan pusat
$asomotor. etika asetilkolin dilepaskan, peranannya melepaskan neurotransmiter
untuk memperbanyak konduksi sara% peri%er dan sara% pusat atau memulai
kontraksi otot. 9%ek asetilkolin diakhiri melalui hidrolisis dengan munculnya
enzim asetilkolinesterase (Ah9. da dua bentuk Ah9 yaitu true cholinesterase
atau asetilkolinesterase yang berada pada eritrosit, sara% dan neuromuscular
junction. #seudocholinesterase atau serum cholisterase berada terutama pada
serum, plasma dan hati.
nsektisida golongan organo%os%at menghambat Ah9 melalui proses
%os%orilasi bagian ester anion. katan %os%or ini sangat kuat sekali yang
irre$ersibel. kti$itas Ah9 tetap dihambat sampai enzim baru terbentuk atau
suatu reakti$ator kolinesterase diberikan. Dengan ber%ungsi sebagai
antikolinesterase, kerjanya menginakti%kan enzim kolinesterase yang ber%ugnsi
menghidrolisa neurotransmiter asetilkolin (Ah menjadi kolin yang tidak akti%.
kibatnya terjadi penumpukan Ah pada sinaps-sinaps kolinergik, dan inilah
yang menimbulkan gejala-gejala keracunan organo%os%at. #ajanan pada dosis
rendah, tanda dan gejala umumnya dihubungkan dengan stimulasi reseptor peri%er
muskarinik. #ada dosis lebih besar juga mempengaruhi reseptor nikotinik dan
reseptor sentral muskarinik. kti$itas ini kemudian akan menurun, dalam dua atau
empat minggu pada pseudocholinesterase plasma dan empat minggu sampai
beberapa bulan untuk eritrosit.
2
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
10/22
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
11/22
@ambar
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
12/22
Biasanya insektisida masuk ke dalam tubuh melalui saluran napas dan
absorpsi kulit tetapi sejumlah kecil dapat memasuki saluran gastrointestinal (@
karena menggunakan tangan atau peralatan yang tercemar. etapi masalah utama
bagi kesehatan masyarakat adalah adanya resiko insektisida dalam makanan
karena ini dapat mengakibatkan sejumlah besar orang selama jangka "aktu yang
panjang. !elain bahaya bagi kesehatan manusia, insektisida dapat mempunyai
dampak berbahaya bagi lingkungan.
&.) oksisitas nsektisida
!ecara sederhana dan ringkas toksisitas atau toksikologi dide%inisikan
sebagai kajian tentang hakikat dan mekanisme e%ekti%itas berbagai bahan terhadap
makhluk hidup dan sistem biologik lainnya. a juga membahas penilaian
kuantitati% tentang berat dan kekerapan e%ek ini sehubungan dengan terpajannya
makhluk tadi.
iap jenis insektisida memiliki si%at, karakteristik dan toksisitas yang
berbeda. /leh sebab itu harus dipelajari, disamping itu insektisida yang ada
dipasaran dalam bentuk kemasan, sekurang-kurangnya ada tiga komponen bahan
kimia yaitu ; acti$e ingredient (a.i, stabilizer dan pe"arna, pembau pelarut dan
lain-lain. 8asing-masing bahan kimia tersebut memiliki potensi bahaya
kesehatan. >amun toksisitas umumnya hanya diperhitungkan terhadap acti$e
ingredient.
Dampak dan pato%isiologi keracunan insektisida tergantung jenis atau
si%at insektisida tersebut. 8isalnya golongan organoklorin dapat mengganggu
%ungsi susunan sara% pusat, golongan Aarbamat dan organo%os%at menimbulkan
gangguan susunan sara% pusat dan peri%er melalui mekanisme ikatan
Aholinesterase.dan lain-lain.
Dari penelitian (chmadi, 12+) diketahui bah"a diba"ah ini merupakan
kelompok resiko tinggi sebagai pengguna insektisida organo%os%at. 8ereka antara
lain ;
1. #enderita anemia
&. #enderita >octural 6emoglobulinuria,
1&
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
13/22
amun demikian dapat
diketahui gambaran dampak (actual hazard penggunaan insektisida sebagai
berikut.
&.3.1. orban keracunan akut insektisida
ahun 12?3, penelitian yang mengumpulkan angka dari 1< rumah sakit di
4akarta diperoleh angka 1') korban dengan case %atality rate ?,3 *. asus-kasus
di kota pada umumnya akibat bunuh diri dan kecelakaan rumah tangga.
asus-kasus serupa juga perlah dikumpulkan di 4ogjakarta, !emarang dan
!urabaya. !ecara insidentil kasus-kasus keracunan akut sering dijumpai oleh
!ubdit #engamanan nsektisida Direktorat #L#, Depkes (ini direktorat #enyakit
idak 8enular. 8isalnya kasus iyudan (12+
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
14/22
korban golongan umur balita < * serta kejadian kecelakaan di rumah cukup
menonjol.
&.3.&. asus eracunan ingkat !edang (Berhubungan dengan #ekerjaan
orban keracunan tingkat sedang umumnya merupakan pekerja yang
menggunakan insektisida seperti petani pengguna insektisida, pengecer
insektisida, pekerja pabrik insektisida dan lain-lain. Umumnya para korban
tingkat sedang tidak memberi gejala spesi%ik, namun jumlahnya sangat banyak.
chmadi (12+) juga melakukan penelitian di "ilayah kabupaten Banyumas,
ditemukan pre$alensi (%rekuensi jumlahpenderita keracunan insektisida tingkat
sedang berkisar antara &')' * dari jumlah yang diperiksa.
Ditemukan berbagai %aktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat
pemaparan (degree o% e7posure bila seseorang bekerja menyemprot insektisida di
lapangan. 0aktor-%aktor itu antara lain;
1. inggi rendahnya tanaman
&. #engalaman petani
urhayati 122?
Dari penelitian tersebut diperoleh gambaran pre$alensi keracunan tingkat sedang
yang disebabkan pekerjaan, yakni antara +,))' *. Dengan demikian dapat
diperkirakan pre$alensi angka keracunan tingkat sedang para petani ndonesia
bisa mencapai angka puluhan juta pada musim penyemprotan.
15
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
15/22
&.3.
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
16/22
polos dan reseptor eksokrin muskarinik yang meliputi miosis, gangguan
perkemihan, diare, de%ekasi, eksitasi, dan sali$asi. 9%ek yang terutama pada sistem
respirasi yaitu bronkokonstriksi dengan sesak na%as dan peningkatan sekresi
bronkus. Dosis menengah sampai tinggi terutama terjadi stimulasi nikotinik pusat
daripada e%ek muskarinik (ataksia, hilangnya re%leks, bingung, sukar bicara,
kejang disusul paralisis, perna%asan Aheyne !tokes dan coma. #ada umumnya
gejala timbul dengan cepat dalam "aktu 3 + jam, tetapi bila pajanan berlebihan
dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit. Bila gejala muncul setelah
lebih dari 3 jam,ini bukan keracunan organo%os%at karena hal tersebut jarang
terjadi. ematian keracunan akut organo%os%at umumnya berupa kegagalan
perna%asan. /edem paru, bronkokonstriksi dan kelumpuhan otot-otot perna%asan
yang kesemuanya akan meningkatkan kegagalan perna%asan. ritmia jantung
seperti hearth block dan henti jantung lebih sedikit sebagai penyebab kematian.
b. @ejala keracunan insektisida organochlorine
@ejala keracunan turunan halobenzen dan analog, terutama muntah,
tremor dan kon$ulsi. #ada keracunan akut melalui mulut disebabkan oleh ) g
DD akan menyebabkan muntah-muntah berat setelah ',) 1 jam, selain
kelemahan dan mati rasa pada anggota badan yang terjadi secara bertahap, rasa
takut, tegang dan diare juga dapat terjadi. Dengan &' g DD dalam "aktu + 1&
jam kelopak mata akan bergerak-gerak disetai tremor otot mulai dari kepal dan
leher, selanjutnya kon$ulsi klonik kaki dan tangan seperti gejala keracunan pada
strichnin. >adi normal, pernapasan mula-mula cepat kemudian perlahan.
13
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
17/22
abel . Aara bekerja dan gejala keracunan golongan insektisida
&.+ #enatalaksanaan keracunan insektisida
#enanganan keracunan insektsida harus secepat mungkin dilakukan.
eragu-raguan dalam beberapa menit mengikuti pajanan berat akan meningkatkan
timbulnya korban akibat dosis letal. Beberapa puluh kali dosis letal mungkin
dapat diatasi dengan pengobatan cepat.
#ertolongan pertama yang dapat dilakukan ;
1. Bila insektisida tertelan dan penderita sadar, segera muntahkan penderita
dengan mengorek dinding belakang tenggorok dengan jari atau alat lain,
dan Catau memberikan larutan garam dapur satu sendok makan penuh dalam
segelas air hangat. Bila penderita tidak sadar, tidak boleh dimuntahkan karena
bahaya aspirasi.
&. Bila penderita berhenti berna%as, segeralah dimulai perna%asan buatan. erlebih
dahulu bersihkan mulut dari air liur, lendir atau makanan yang menyumbat
1?
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
18/22
jalan na%as. Bila insektisida tertelan, jangan lakukan perna%asan dari mulut ke
mulut.
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
19/22
&.2 #encegahan dan penanggulangan keracunan insektisida
Aara-cara pencegahan keracunan insektisida yang mungkin terjadi pada
pekerja-pekerja pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebagai berikut ;
a. #enyimpanan insektisida ;
1. nsektisida harus disimpan dalam "adah "adah yang diberi tanda, sebaiknya
tertutup dan dalam lemari terkunci.
&. Aampuran insektisida dengan tepung atau makanan tidak boleh disimpan
dekat makanan. Aampuran yang rasanya manis biasanya paling berbahaya.
anda-tanda harus jelas juga untuk mereka yang buta huru%.
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
20/22
&. 6indarkan "aktu kerja lebih dari + jam sehari bekerja di tempat tertutup
dengan penguap termis, juga alat demikian tidak boleh digunakan di tempat
kediaman penduduk atau di tempat pengolahan bahan makanan.
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
21/22
BAB III
PENUTUP
7/24/2019 Tugas insektisida jadi
22/22
Da%tar #ustaka
Lubis 6.!. 4urnal deteksi dini dan penatalaksanaan keracunan pestisida golongan
organo%os%at pada tenaga kerja. 0akultas kesehatan masyarakat program studi
keselamatan dan kesehatan kerja Uni$ersitas !umatera Utara.
0rank A. Lu. oksikologi Dasar. 9disi kedua. U.. #ress. 4akarta. 122) ; &33
&3+.
nonim. #erubahan %ungsi lahan dan pencemaran tanah. 9n$ironmental
sanitationGs journal 4uly 1&, &''2.
#edoman Diagnosa dan erapi Depkes &''?. #ustaka kedokteran. $ailable %rom;http;CCpenyakitdalam."ordpress.comC&''2C11C'