Post on 09-Jul-2016
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
HYALINE MEMBRANE DISEASE
Oleh:Meilisa Japsenang (0100840190)
Melania Ratte (0100840158)
Natalia Agapa (0080840051)
Siti Jazirotul I.A (0090840068)
Pembimbing;
dr. Paulina Watofa,Sp.RAD, MPH
SMF RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2016
Pendahuluan Hyaline membrane disease / HMD merupakan syndrome gawat
napas yg disebabkan oleh desfisiensi surfaktan terutama pada bayi dengan masa gestasi kurang.
Sekitar 5-10 % di dapatkan pd bayi kurang bulan, 50 % pd bayi berat badan lahir 501-1500 gr(lemons et al,2001).
HMD slh satu pnyebab kematian bayi selama periode baru lahir.
Terjadi pada bayi kurang bulan krn pematangan parunya belum matang.
HMD biasanya muncul dlm bbrp menit setelah bayi lahir yg ditandai dgn :
Pernapasan cepatFrekuensi lebih dr 60x/menitPernapasan cuping hidung
Retraksi interkostalSuprasternal, dan
Epigastrium
Manifestasi :Atelektasis alveoliEdemaKerusakan sel menyebabkan bocornya serum protein ke dlm alveoli - menghambat fungsi surfaktan.
Faktor :Persalinan kurang bulan
Afiksia intrauterinSecsio secario
Diabetes melitusPerdarahan antepartum
Riwayat HMD
Definisi Hyaline Membrane Disease / Respiratory Distress Syndrome adalah penyakit
pernafasan akut yang diakibatkan oleh defisiensi surfaktan pada neonates preterm, yaitu neonatus yang lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
Pembahasan
Ditandai dgn kesulitan pernapasan, takipnue (<60x/menit), retraksi dada,sianosis menetap/ berlangsung 48-96 pertama kehidupan, foto rontgen dada karakteristik didapati pola retikulogranular seragam dan bronkogram udara perifer
Epidemiologi
Dua belas rmh sakit yg berpartisipasi dlm National Institute of Child Health and
Human Development (NICHD) Neonatal Research Networ. Dalam satu laporan,
tingkat kejadian HMD adl :
501-750 g (71%)
751-1000 g (54%)
1001-1250 g (36%)
1251-1500 g (22%)
HMD terjadi pada ~ 50% dari bayi dengan berat lahir antara 501 dan 1500 g (Lemon et
al, 2001).
Cont...
Tabel 1. faktor yg meningkatkan dan menurunkan HMD
Etiologi
Patofisiologi Gambar 1. Patogenesis penyakit membrane hialin ( HMD)
Manifestasi klinisTanda-tanda PMH biasanya temukan pada segera setelah lahir.Beberapa pasien membutuhkan resusitasi pada saat lahir karena asfiksia intrapartum atau gg pernapasan yang parah terdahulu(terutama dengan berat lahir 1.000 g <).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium:
1. Pengambilan sampel gas darah penting dalam pengelolaan
PMH.
2. Pemeriksaan Sepsis.
3. Kadar glukosa serum dapat menjadi tinggi atau rendah pada
awalnya dan harus dipantau secara ketat untuk menilai
kecukupan infus dekstrosa.
4. Kadar elektrolit serum termasuk kalsium harus dipantau setiap
12-24 jam untuk pengelolaan cairan parenteral.
Pemeriksaan Radiologi
Cont..Retikulogranularitas ini terjadi karena superimposisi
beberapa nodul asinar yang disebabkan oleh alveoli
yang atelektatik. Perkembangan bronkogram udara
tergantung pada koalesensi daerah atelektasis asinar
sekitar bronkus dan bronkiolus yang teraerasi.
Pada bayi yang tidak diintubasi, didapatkan kubah sefalika
dari diafragma dan hypoekspansi. Fitur radiografi klasik
PMH terlihat pada gambar 2.
Gambar 2.
Klasik (PMH). Dada berbentuk lonceng adalah karena kurang aerasi umum. Volume
paru-paru berkurang, parenkim paru-paru memiliki pola retikulogranular menyebar, dan
terdapat bronkogram udara perifer memperluas.
Gambar 3.Penyakit membran hialin (PMH) sedang-berat. Pola retikulogranular lebih menonjol dan
distribusinya lebih seragam dari biasanya. Paru-paru hipoaerasi.
Air bronchogram yang meningkat diamati.
Gambar 4. Penyakit membran hialin (PMH) berat. Kekeruhan reticulogranular didapatkan sepanjang
kedua lapang paru-paru, dengan air bronchogram menonjol dan mengaburkan bayang jantung secara
total. Daerah kistik di paru-paru kanan dapat mewakili alveoli yang melebar atau emfisema paru
interstisial
Ultrasonografi Ekokardiografi
Diagnosis
•Anamnesa (Prematuritas, Gangguan SSP, Kelainan
congenital,dan Diabetes pada ibu)
•Pemeriksaan Fisik (Dijumpai gejala klinik gangguan napas
seperti :Merintih, Sianosis, Retraksi, Tanda obstruksi saluran
napas,ketuban bercampur mekonium , Abdomen mengempis.
•Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Lab( AGD,Elektrolit, Kelainan
elektrolit )
B. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Penunjang (LAB)
SPO2 < 90% Pada BLL
Pungsi AteriMenggambarkan gambaran asidosis
Asidosis respiratorik
terjadi karena atelektasis alveolar
Asidosis metabolik, biasanya diakibatkan asidosis laktat primer
Pulse oxymeter
AGD
Cont...
Kenaikan kadar serum
bikarbonat
Kadar glukosa darah
Kelainan elektrolit
ELEKTROLIT
cont . . .
Kelainan elektrolit
polisitemia akibat hipoksemia kronik.
Pem. Penunjang (Radiologi)
• Gam. bronkogram udara dan paru tidak berkembang.
• air bronchogram yang menonjol
• Gam. COR yang samar mungkin normal/membesar
• Kardiomegali
• Gam.radiologik PMH ini kadang tidak dapat dibedakan
secara nyata dengan pneumonia.
• Pemeriksaan radiologik toraks ini berguna untuk
membantu konfirmasi ada tidaknya pneumotoraks dan
gangguan parenkimal seperti pneumonia
Derajat HMDDerajat Berat/ringan Temuan pada pemeriksan radiologik toraks
I Ringan Kadang normal atau gambaran granuler, homogen, tidak ada air
bronchogram
II Ringan-Sedang Seperti tersebut di atas ditambah gambaran air bronchogram
III Sedang-Berat Seperti di atas ditambah batas jantung menjadi tidak jelas
IV Berat “white lung” : paru putih menyeluruh
Gambar 5. Derajat HMD
DIAGNOSIS BANDING• Sindrom Aspirasi• Takipnea Transien dari Bayi• Anemia, akut• Reflux gastroesofageal • Hipoglikemia• Pneumomediastinum• Pneumonia• Pneumotoraks• Polisitemia• Sindrom Kematian Bayi Mendadak
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN & TATA LAKSANAPENCEGAHAN:•Kortikosteroid antenatalNational Institutes of Health Consensus Development
Conference pada tahun 1994 tentang efek kortikosteroid untuk pematangan janin pada hasil perinatal menyimpulkan bahwa kortikosteroid antenatal mengurangi risiko kematian, PMH, dan intraventricular
hemorrhage (IVH).•Penilaian kematangan paru janin sebelum persalinan (rasio lesitin-sphingomyelin[LS]dan phosphatidylglycerol) untuk mencegah prematuritas.
PENCEGAHAN & TATA LAKSANA
TATA LAKSANA:
•Terapi pengganti surfaktan surfaktan ekstrak alami atau surfaktan sintetik
•Dukungan pernapasan:
Intubasi endotrakeal Ventilasi mekanis biasanya dimulai dengan kadar
30-60 napas/menit dan rasio inspirasi-ekspirasi 1:2. mencegah barotrauma
CPAP dan nasal synchronized intermittent mandatory ventilation (SIMV)
digunakan dini untuk menunda atau mencegah kebutuhan untuk intubasi
endotrakeal. Untuk meminimalkan cedera paru-paru berhubungan dengan
intubasi dan ventilasi mekanis
• Dukungan cairan dan nutrisi
• Terapi antibiotik
• Sedasi
PROGNOSIS
Kesimpulan
• Peny. Umum Bayi prematur HMD
• Insiden bayi lahir di 35-36 minggu (5%)
bayi lahir pada 26-28 minggu (50%)
• HMD tdk ada surfaktan
• Bayi HMD menunjukkan semua tanda-tanda
klinis ggn napas : takipnea, sianosis, dan
ekspirasi yang disertai rintihan.