Post on 13-Apr-2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis,
dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-
bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien,
antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan
tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan
diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan
tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat
dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self
Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai
pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan
sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham
Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima
dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri
dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri
sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self Care (perawatan diri)
merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas
pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu dengan
individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika
kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga
menentukan relationship (hubungan).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara perawat mengaplikasikan teory dari Dorothea Orem di lingkungan
rumah sakit?
2. Bagaimana kaitannya theori Dorothea odem dengan kepercayaan atau agama
seseorang?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Keperawatan Dasar 2 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar.
1.4 Manfaat
Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam praktik klinik
dengan adanya pemahaman mahasiswa terhadap konsep teory dari self care ini mahasiswa
keperawatan dapat lebih mengerti terhadapa pasien dengan kebuthan yang khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Dorothea Orem
Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothe Orem
Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan
pada tahu 1939 dan master keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja
sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid, dan,
perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothe Orem adalah anggota
subkomite kurikulum di Universitas katolik, ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan
perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya
dalam “keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun 1980, dan
yang terakhir pada tahun 1995.
Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan
yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar
fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim
Meleis, 1997).
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan
dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan
untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori
keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup
keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan
mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan
pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap
bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan
meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan
dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien
dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena
self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari.
Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena
termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis
tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik
keperawatan.
2.2 Pengertian Keperawatan Menurut Orem
Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan
manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).
2.3 Keyakinan dan Nilai-Nilai
Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau
coping dan efeknya.
2. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan
perkembangan.
3. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik
4. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan
perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s
mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.
2.4 Tujuan Keperawatan pada Model Orem
Tujuan keperawatan pada model Orem”s secara umum adalah :
Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.
Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan.
Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga/ komunitas adalah :
1) Menolong klien dalam hal ini keluraga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
2) Menolong klien bergerak kearah tindakan- tindakan asuahan mandiri
3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluraganya yang mengalami
gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem’s yang diterapkan
pada praktek keperawatan kelurga/ komunitas adalah:
- aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga
- aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
- aspek prosedural ; melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
- aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar yang dilakukan di
rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
2.5 Konsep Keperawatan Dorothe Orem
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan
perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem
mengembangkan teori yang saling berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori
“Self Care”, dan teori “Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia
menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri
mereka sendiri
1. Teori Self care Deficite
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana
segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.
Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk
melakukan self carenya secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan
manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai
dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat
ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan diri
menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan
tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari
kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat diri
2. Teori Self Care
Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan orang lain yang
mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki
agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi
dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk
mengontrol atau faktor external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang
untuk menjalankan fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.
Teori self care meliputi :
A. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh
individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan
serta kesejahteraan.
B. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan,
sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
C. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri
yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk
perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang
tepat.
D. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan
pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan
dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh.
Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites
(kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental
Self Care Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan
Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi
pasien).
3. Teori Nursing Sistem
Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan
perawatan yang mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri.
Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).Merupakan suatu
tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara
mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi
serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.
b. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan siste dalam
pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien
yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post
operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan
perawatan luka.
c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada
pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu
memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu
melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh:
pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada
pengaturan kelahiran.
2.6 Hubungan Teori Orem dengan Keperawatan
1. Manusia
Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial serta
berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait
dengan:
1. Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida
2. Air
3. Makanan
4. Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui sekresi urin
(air kencing) dan feses.
5. Kegiatan dan istirahat
6. Interaksi sosial
7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
2. Masyarakat/lingkungan
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan interaktif
(iteraksi).
3. Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan
berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan
sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu
terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman
yang menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan
untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan.
Kesejahteraan berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang
memadai.
4. Keperawatan
Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian
pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa
lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi
mampu merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong
sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai
tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang
memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.
2.7 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal
dengan teori self care (perawatan diri).
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit
membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem
mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang
umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan
fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi,
aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia
untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya
yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2. evelopment self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan
yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya,
kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal,
bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap
perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang
siklus hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan
kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan
struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan
fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur
beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang
untuk melakukan self care.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
A. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan
pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi
kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas
structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
B. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke
dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan
proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.
C. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal
dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa
persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol
perluasan dan mengurangi dampaknya. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan
dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan
klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
1. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan
dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti
keseluruhan).
2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem
pengganti sebagian).
3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem
dukungan/pendidikan
2.8 Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga
kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.
1. Kategoi Bantuan
a. Wholly Compensatory Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak
mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami
keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. Supportive Education Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
2. Metode Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang
meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b. Mengajarkan klien
c. Mengarahkan klien
d. Mensupport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang.
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan
sebagai berikut :
a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga
atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan.
b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan
perawat dan asisten.
Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien,
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan
yang dibutuhkan atau yang diterima.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus
memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat
memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan
pemilihan model konsep yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan
asuhan keperawatan yang relevan.
Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya
sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi
klien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya
dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk
dapat menerapkan teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan
ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh
kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.
3.2 Saran
Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi
pembaca untuk membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini
mudah mudahan dapat menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Jakarta:
EGC
2. Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk
perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.
3. Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi
VI, Volume II. Jakarta: EGC.
4. Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta
(tidak dipublikasikan)
5. Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual Keperawatan.
Tidak dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember
6. Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli. Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (online), (http://www.USU digital
library.com diakses Juni 2009).
7. Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi.Jakarta:EGC
Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online),
8. tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2 april 2010
dari http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/
9. Rian. (2010). Caring. Diperoleh tanggal 1 april 2010 dari
http://stikessarimuliabanjarmasin.blogspot.com/2010/03/caring-rian-rssm.html
Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
10. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika.
11. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
2.1. Latar Belakang Dorothea Orem ................................................................3
2.2 Keyakinan dan nilai-nilai.............................................................................3
2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Dorothea Orem....................................3
2.4 Konsep Keperawatan Dorothea Orem........................................................4
2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem..........................................5
2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Dorothea Orem...........................................7
2.7 Pengetahuan dan keterampilan Untuk praktek...........................................7
2.8 Deskripsi Konsep sentral Dorothea Orem..................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Raha, September 2013
"Penulis"
MAKALAHTEORI KEPERAWATAN
MENURUT DOROTHEA OREM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1. FITRI DIANA ASTUTI 2. SARDINA NDOLIFI 3. HASKI 4. WA ODE UMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASSAR
2013