Post on 11-Apr-2016
description
+
Tatalaksana infeksi dengue
MM DEAH Hapsari Divisi Infeksi & Penyakit Tropis Departemen Kesehatan Anak RSUP Dr Kariadi - FK UNDIPSemarang
+Topik
+
Diagnosis Infeksi Dengue ?
Kriteria WHO
1997
2009
2011
Kriteria WHO
2012
+
Dengue classification
+Diagnosis classification 1997 2009 2011 2012
Dengue fever Dengue without warning signs
Dengue fever Dengue without warning signs
DHF grade I Dengue with warning signs
DHF grade I Dengue with warning signs
DHF grade II DHF grade IIDHF grade III Severe dengue
( severe plasma leakage, severe hemorrhage, severe organ involvement)
DHF grade III Severe dengue ( severe plasma leakage, severe hemorrhage, severe organ involvement)
DHF grade IV DHF grade IV* Expanded dengue syndrome
Adult management
Adult management Adult management
+ Klasifikasi Dengue ( 2009 )DENGUE ± Tanda2 Bahaya DENGUE BERAT
Tanda2BahayaTanpa
Tanda2 Bahaya *•Sakit perut atau nyeri tekan
•Muntah terus menerus•Penumpukan cairan (klinis)
•Perdarahan mukosa•Lethargy; lemah•Pembesaran hati >2cm•Laboratory: peningkatan HCT dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat
1.Kebocoran plasma berat mengarah ke
•Shock (DSS)•Akumulasi cairan dengan sesak nafas2. Perdarahan berat dievaluasi (klinisi)
3. Disfungsi organ berat• Liver: SGOT atau SGPT >=1000
• SSP : penurunan kesadaran • Jantung & organ lain
1. Kebocoran plasma berat
2. Perdarahan berat3. Disfungi organ
berat
• Diagnosis Presumptive
• Demam• Anoreksia and nausea • Ruam• Sakit dan nyeri• ± tanda-tanda bahaya• Leukopenia• tourniquet test (+)
• Riwayat tetangga DBD • / perjalanan ke
daerah endemik Gunakan untuk menilai berat ringan nya DBD I-II ( deteksi awal kearah DBD III-IV )
Clinical Spectrum of Virus Dengue Infection
WHO SEARO 2011
Source: Comprehensive guideline for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. Revised and expanded edition. Regional office for South-East Asia, New Delhi, India 2011.
Pada umumnya demam reda pada hari sakit ke 3-4
Sejak kapan pasien demam?
Perhatikan setiap fase mempunyai masalah berbeda
Pola kinetik kadar Ht dan trombosit pada setiap fase
berbeda
Uji diagnostik perlu diperhatikan pada setiap fase
Fase perjalanan penyakit sangat penting
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
NS-1
Diagnosis Banding DBD fase demam
• Influenza, • Campak,
• Chikungunya
• Chikungunya, • Reaksi obat (drug fever)
• Infeksi enterik• Rotavirus
• Kejang demam• Ensefalitis
• Rubella, campak, • Demam skarlatina, • Infeksi meningokokus,
Pentingnya pemantauan demam pada Tersangka Infeksi Dengue
emp
TipsPada Demam Dengue:
setelah suhu reda, klinis & nafsu makan
membaik
TipsPada DBD setelah suhu turun:
Klinis memburuk, lemah, gelisah, tangan kaki dingin, nafas cepat,
kencing berkurang, tidak ada nafsu makan
+Demam Berdarah Dengue
( DBD)
Demam tinggi, timbul mendadak, kontinua, kadang bifasik,
Berlangsung antara 2-7 hari.
Muka kemerahan (facial flushing) , anoreksi, mialgia dan artralgia.
Nyeri epigastrik, muntah, nyeri abdomen difus,
Kadang disertai sakit tenggorok. Faring dan konjungtiva yang
kemerahan Dapat disertai kejang demam.
Manifestasi klinis
+Tanda dan Gejala
Demam/panas Demam/panas tinggitinggimendadakmendadakTerus menerus Terus menerus selama 2-7 hariselama 2-7 hari.
KK epala nyeriepala nyeriLL emahemahMM ual,muntahual,muntahNN yeri yeri OO tot & senditot & sendiPP erdarahan spontanerdarahan spontanR R uamuam
K L M N O P R
Tourniquet test
Positive : ≥ 10 petechiae / inch or 2,5 cm2
Manset 2/3 upper armFixed between systolic & diastolicWait for 5 minutesDo by your self!
4 hari sebelum suhu turun : 46 %3 hari sebelumsuhu turun : 56 %2 hari sebelum turun : 67 %1 hari sebelum turun : 78 %
+
Demam Berdarah Dengue ( DBD)
Fase demam ruam makulopapular/ morbiliform pada
fase awal sakit & berlangsung singkat sehingga sering luput dari pengamatan orang tua.
Fase penyembuhanpetekie konfluens, ruam kemerahan
diselingi bintik kulit normal (white island in the sea of red)
Manifestasi perdarahan
Hematom pada bekas pengambilan darah
White island in the sea of red
+Pemeriksaan penunjang
INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN IgM dan IgG
IgM Ig G Interpretasi(+) (-) Infeksi primer(+) (+) Infeksi sekunder(-) (+) Pernah terinfeksi (-) (-) Tidak ada infeksi
Tidak perlu pemeriksaan sebelum hari ke 5
Ig G primary infection
Pikirkan masak2 untuk periksa lab tsb
+• Klinis :
– Demam 2 – 7 hari ( riwayat demam )
– Perdarahan : uji RL (+)/spontan
– Pembesaran hati– Syok 2
klinis +lab• Laboratorium :
– Trombositopenia (<100.000 /ul)
– Hemokonsentrasi (.>20%)• Atau Tanda kebocoran
plasma (efusi pleura,ascites, hipoproteinemia)
• Penurunan hematokrit setelah resusitasi.
• Derajat I– Demam dengan uji
bendung positif• Derajat II
– Demam dengan perdarahan spontan
• Derajat III– Anak gelisah,biru
sekitar mulut, kaki tangan dingin,tekanan darah turun,nadi lemah
• Derajat IV– Anak syok berat,
diam saja,tekanan darah tidak terukur,nadi tak teraba
Klasifikasi DBD WHO 1997
• FOTO RONTGEN TORAKS – RLD ( Right Lateral Decubitus)
Posisi anak saat pengambilan foto
Hasil yang didapat
PeriksaPeriksaHr ke 5Hr ke 5
Atas indikasi !!! Indikasi Klinis RLD : 1.DSS 2.Pasien < 1 th , lab Hemokonsentrasi (-), tp tanda leakage (+)3.Perjalanan klinis , anak makin sesak. ( PEI ? Edema paru ? )
TIDAK INDIKASI : 1.Pasien DBD saja 2.Evaluasi pasca Foto pertama PEI (+), ingin evaluasi ulang ( klinis baik )
Efusi pleura pada hemitoraks kanan
Vascular marking hemitoraks kanan bertambah
Diafragma kanan > tinggi dari pada kiri
Foto toraks pasien DBD derajat III
A B
PEI = A/B x 100
Vaughn DW, Green S, Kalayanarooj S, et al. Dengue in the early febrilephase: viremia and antibody responses. J Infect Dis 1997; 176:322-30
+DD versus DBD
Perembesan plasma DBD ada, DD tidak ada
Syok hipovolemik DBD dapat disertai syok, DD tidak
Prognosis DD lebih baik daripada DBD
Perdarahan pada DD ringan
Penting: monitor suhu saat perpindahan fase demam ke fase syok (hari sakit ke 3-5)
Time of fever defervescence
TipsPada Demam Dengue:
setelah suhu reda, klinis & nafsu makan membaik
Hari sakit/demam
Beberapa jam Beberapa menit Kolaps kardiovaskular
Sindrom Syok Dengue (DSS)
Perdarahan masif (akibat DIC)Gangguan koagulasiTrombositipenia
Tanpa pengobatan tepat dan segera, kematian terjadi dengan cepat (“tsunami storm”)
• Gangguan elektrolit• Kelebihan cairan (fluid overload)
• Ensefalopati dengue • Perdarahan hebat (massive bleeding), • Infeksi ganda (dual infections),• Kelainan ginjal, • Miokarditis
+
Tata laksana Infeksi Dengue
• Dengan merawat di ruang rawat sehari (one day care=ODC), mengurangi 76% rawat inap
• Sangat berguna dalam keadaan KLB dengue(Sri Rezeki Hadinegoro, 1998)
• Perlu dirawat?• Perlu pemantauan?• Rawat jalan?
Alur skrining pasien Tersangka Infeksi Dengue
+ Diagnosis Pasien dengan demam
www.themegallery.com
Tahap untuk mendiagnosi
s pasien
Tersangka infeksi dengue- Demam < 7 hari- Ruam - Manifestasi
perdarahan ( Rumple Leed (+)
- Nyeri kepala dan retroorbital, mialgia, arthralgia
- Leukopeni ( < 4000 u/L ) - Kasus DBD lingkungan (+)
- Pada fase afebris klinis tdk ada perbaikan atau memburuk
- Tidak mau minum - Muntah terus menerus- Nyeri perut hebat- Letargi dan / gelisah, perubahan perilaku
Tanda bahaya ( warning signs ) - Perdarahan : mimisen, muntah & BAB
hitam, menstruasi berlebihan, urin berwarna hitam ( hemoglobinuria ) atau hematuria
- Giddinez- Pucat, tangan –kaki teraba dingin - Diuresis berkurang dalam 4-6 jam
TIDAK YA - Komorbid - Indikasi sosial Rawat inap
Pemantauan Klinis & Lab TIDAK
DBD dengan syok
Expanded Dengue Sindrom
DBD tanpa syok
Rawat jalan
Ditemukan Tanda
bahaya
YA
- Minum ditingkatkan- Antipiretik
Nasehat kepada orang tua sebelum pasien dipulangkan saat periksa pertama kali
+ “Warning Signs” Tidak ada perbaikan klinis
setelah demam reda
Menolak makan /minum
Muntah berulang
Nyeri perut hebat
Perdarahan
epistaksis, bab hitam, hematemesis, menoragia, BAK coklat (haemoglobinuria atau hematuria
•Letargi, perubahan perilaku
•Diuresis menurun selama 4-6 jam
•Pucat, ekstrimitas dingin
( K 3 )
Untuk mendeteksi dini syok
+ (Tanda-tanda Kegawatan )( DM2P2 K 3 )
www.themegallery.com
Ke RSMuntah2Perut sakit
Kencing <<Kulit dingin
Kesadaran /kejangPerdarahan
Mkn minum (-) Demam reda
+ Penatalaksanaan di RS
Suportif : Cairan baik minum ataupun infus ( kekurangan ± cairan 5 % )
Simtomatik : Penurun panas (antipiretik ) ingat ibuprofen & salisilat dilarang.
Terapi Cairan dan transfusi : Pemberian infus yang akan ditingkatkan jika ada kebocoran Tidak perlu transfusi trombosit. Transfusi darah hanya untuk perdarahan yang banyak(sal.cerna)
Evaluasi : Pemeriksaan serial laboratorium(Hematokrit,trombosit) Pemantauan klinis anak.(dibantu oleh orang tua) *
+ Tata laksana DBD tanpa syok Istirahat Pilihan cairan
cairan kristaloid isotonik ringer laktat atau ringer asetat
perembesan plasma hebat dan dengan cairan kristaloid tidak berhasi: berikan koloid
Jumlah cairan Volume rumatan + dehidrasi 5%
Pasien obesitas, penghitungan cairan
berdasarkan berat badan ideal
Kecepatan cairan intravena Sesuai kondisi klinis dan
laboratorium secara berkala untuk menghindari kelebihan cairan
+ Pemberian cairan pada DBD
Saat memasuki fase rawan / Kritis : Menggantikan cairan ( plasma leakage= 24-48 jam ) mencegah
syok Deteksi awal terhadap kejadian syok “ warning signs “ Terapi cairan yg tepat saat syok mencegah perdarahan massif
Saat syok berlangsung ( kekurangan cairan ) Syok terapi yang tepat Atasi penyulit, jangan sampai syok memanjang atau berulang
Saat syok berlangsung (kelebihan cairan ) Deteksi dan terapi decompensasi /udema paru Keluarkan kelebihan cairan ( saat sudah stabil )
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien DBD rawat jalan
Pengobatan DBD simtomatis dan suportif
+
DBD bukan kelanjutan DD, namun beda “disease intity”
Pada DBD terdapat perembesan plasma, DD tidak
Pada DBD dapat disertai syok, DD tidak
DD mempunyai prognosis lebih baik daripada DBD
Perdarahan pada DD ringan
Secara klinis perbedaan DD dan DBD dapat diketahui dengan monitor suhu saat perpindahan fase demam ke fase syok (hari sakit ke 3-5)
PentingMembedakan antara Demam Dengue (DD) dengan
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tatalaksana DBD derajat I dan IIsebelum 2014
0
2
4
6
8
0 6 12 18 24 30 36 42 48Rate
Rate of IV Fluid in Dengue Hemorrhagic Fever grade I & II
Hours after leakage
7 ml/kg/hr
1.5 ml/kg/hr 3- 5 ml/kg/hr
Cairan awal RL/NaCl 0,9%/RA 5-7 cc / kg / jam (1 – 2jam) 3-5 cc / kg / jam (2 – 4jam) 2-3 cc / kg / jam atau kurang (evaluasi baik, ganti cairan rumatan)
1 1
Tatalaksana kasus DBD
Tatalaksana DBD derajat I dan II
2014
Ht
Trombo
Jam
Jenis
Jumlah
Ht, %
Urin,ml
Kecepatan cairan intravena DBD tanpa syok
6 12 18 24 30 36 42 48
10
6
4
2
0
5ml/kgBB/jam
7ml/kgBB/jam
3ml/kgBB/jam
1,5ml/kgBB/jam
Kece
pata
n ca
iran
(ml/ja
m)
Nama ………………, BB ……..kg Rumatan…..m//hari=…..ml/jam, rumatan+def5%.....ml/hari= ……ml/jam
+ Anak Laki-laki overweight Umur 8 tahun BB : 55 kg. TB : 134 cm
Cara menghitung BB ideal adalah :
1.Tarik garis dari TB kearah persentil 50 A.2.Tarik garis dr A ke B ( persentil 50 di BB ) 3.B adalah BB ideal ( 30 kg utk hitung cairan )
A
B
40
+Anak 8 tahun BB 55 kg TB : 134 cm
BB Ideal : 30 kg. Penggantian cairan :
7 cc/kgBB/jam selama 2 jam : 7 x 30 = 210 cc/jam ( 52 tpm) mis jam 10.00 -12.00 5 cc /kgBB/jam selama 4 jam : 5 x 30 = 150cc/jam ( 35 tpm) jam 12.00-16.00 ( Lab
ulang ) 3 cc /kgBB / jam selama 4 jam : 3 x 30 = 90 cc/jam ( 22 tpm) jam 16.00-20.00
41
+Pemberian Cairan
DBD konvalesen :
Rumatan
42
+ Pemantauan selama perawatanTanda-tanda vital
Keadaan umum, suhu, frekuensi nadi, frekuensi nafas, dan tekanan darah dilakukan setiap 2-4 jam sekali
muntah, perdarahan, dan “warning signs” perfusi perifer, harus sering diulang untuk mendeteksi awal
gejala syok
Pemeriksaan hematokrit dan trombosit awal dilakukan sebelum resusitasi atau pemberian cairan intravena
(sebagai data dasar), diupayakan dilakukan setiap 4-6 jam sekali
Pemantauan volume urin upayakan jumlah urin 1ml/kgBB/jam
+ Sindrom Syok Dengue Terkompensasi• Berikan oksigen 2-4L/menit
• Cek kadar hematokrit•Kristaloid RL/RA 10-20ml/kg.BB bolus dalam 10-20 menit
Syok teratasiYa
IVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam
Tanda vital stabilTurunkan IVFD bertahap
7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam
Stop IVFDmaksimal 48 jam
setelah syok teratasi
Tidak
Periksa Ht, AGD, gula darah, kalsium, perdarahan (ABCS) *
Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia
Ht turunHt naik
Bolus ke-2 dg kristaloid atauKoloid 10-20ml/kg.BB
dalam 10-20 menitPerdarahan
Koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20menit, jika syok menetap dianjurkan transfusi
Transfusi darah
Tidak jelas
(Acidosis, Bleeding, Calsium, Sugar) *
+Tata laksana Syok Dengue Terkompensasi
• Berikan oksigen 2-4 liter per menit
• Resusitasi dengan cairan kristaloid isotonik intravena 10 -20 ml/kgBB berupa bolus dalam 10-20 menit.
• Periksa dan pantau hematokrit
• Apabila syok telah teratasi, • berikan cairan 10 ml/kg BB/jam selama 1-2 jam• jika sirkulasi stabil jumlah cairan dikurangi secara bertahap
menjadi 7,5-5-3-1,5ml/kgBB/jam. • 24-48 jam pasca resusitasi, cairan intra vena sudah tidak
diperlukan
+ Sindrom Syok Dengue Dekompensasi
• Berikan oksigen 2-4L/menit• Periksa hematokrit, AGD, gula darah, kalsium, perdarahan (A-B-C-S)
• Kristaloid atau koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20 menit
Syok teratasiYa
IVFD 10ml/kg.BB, 1-2 jam
Tanda vital stabilTurunkan IVFD bertahap
7, 5, 3 , dan 1,5 ml/kg.BB/jam
Stop IVFDmaksimal 48 jam
setelah syok teratasi
Tidak
Evaluasi Ht, AGD, gula darah, kalsium, perdarahan (ABCS)
Koreksi asidosis, hipoglikemia, hipokalsemia
Ht turunHt naik
Bolus ke-2 dg kristaloid atauKoloid 10-20ml/kg.BB
dalam 10-20 menitPerdarahan
Koloid 10-20ml/kg.BB dalam 10-20menit, jika syok menetap dianjurkan transfusi
Transfusi darah
Tidak jelas
Contoh Penghitungan Cairan :BB: 10 Kg. Resusitasi cairan 20 cc/kgBB/10 menit : BB x juml cc x tetes/menit (waktu yg dibutuhkan(menit)
10 x 20 x 15 (1cc = 15 tetes ) 10 (menit) =300 tetesMaka diberikan 2 jalur.
Begitu juga dengan pemberian koloid, 10 cc/kg BB / 10 menitSedapat mungkin secepatnya, kalau tidak dapat maksimal30 menit.
Jam keJamJenisHt %Urin,ml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
10
8
6
4
2
0
6 jam: ….ml
10-5ml/kgBB/jam
5-3ml/kgBB/jam
3-1,5ml/kgBB/jam
1,5ml/kgBB/jam
18 jam: ….ml
12 jam: ….ml
24 jam: ….ml
Kec
epat
an c
aira
n (m
l/jam
)
Syok
Kecepatan cairan intravena pada DSS (ml/jam)jam
Nama …………BB…kg Rumatan ……ml/hari=….ml/jam, rumatan+def5%....ml/hari=…ml/jam
Sumber: Kalayanarooj S, Nimmannitya S. Guideline for Dengue & Dengue Haemorrhagic Fever Managemant. Bangkok Medical Publisher, Bangkok 2003.
What’s the problems in case management?
• Patients come late looking for treatment• Misdiagnosis by physicians• Misinterpretation of laboratory findings• Missed to monitor time of fever disappeared• Missed to detect the emergency state
37
38
39
40
1 – 3 hari4 – 6 hari
6– 8 hari
demam Ig M
HematokriHematokritt
Trombosit
30015010050
40393837
Ig G
Trombositopeni : - tidak berbahaya - tidak indikasi transfusi
Laboratorium < 4 hari : - tidak perlu serologi dengueAtau serologi Tifoid (WIDAL/Tubex) !!!!!! - cukup darah rutin
+
Pemantauan SSD
Pemeriksaan berkala Tanda vital setiap 15-30 menit, selanjutnya setiap jam
bila fase kritis sudah dilewati Analisis gas darah, gula darah, kalsium pada saat masuk
rumah sakit terutama pada pasien syok dekompensasi atau syok yang berkepanjangan.
Hematokrit harus diperiksa saat pemberian cairan resusitasi pertama dan kedua, selanjutnya setiap 4-6 jam
Produksi urin harus ditampung dan diukur
+
Perdarahan
Perdarahan pada dengue Nyata: hematom bekas
pengambilan darah, hematemesis dan melena
Tersembunyi (occult/concealed bleeding) : nyeri perut, selanjutnya feses berwarna hitam
Disseminated intravascular coagulation=DIC
+Resusitasi kedua gagal
Perhatikan kadar hematokrit Kadar Ht tetap tinggi atau
meningkat, berikan koloid 10 ml/kgBB dalam waktu 10-20 menit
Kadar Ht menurun atau rendah, disertai dengan hemodinamik yang tidak stabil: kemungkinan perdarahan berat, berikan transfusi darah segar atau PRC
+
Tata laksana Expanded Dengue Sindrom
+Kalsium
• Kadar kalsium pada DBD• menurun pada setiap pasen DBD, kebanyakan kasus
tidak memberikan gejala• kalsium berperan penting untuk kontraktilitas otot
polos dan otot skeletal• hipokalsemia yang tidak dikoreksi: menimbulkan
insufisiensi kontraktilitas otot jantung, respons terhadap resusitasi cairan tidak sesuai yang diharapkan
• Terapi kalsium glukonat • dosis 1mg/kgBB intravena perlahan-lahan (apabila diperlukan dapat
diulang setiap 6 jam), dosis maksimal 10ml
+Hipoglikemia
• Penyebab hipoglikemia• asupan yang rendah akibat nafsu makan yang menghilang
disertai muntah• gangguan fungsi hati, dapat terjadi hiperglikemia
• Hipoglikemi merupakan keadaan darurat medis dan harus segera dikoreksi,
• menimbulkan gangguan kesadaran dan kejang• aritmia bahkan henti jantung
• Pengobatan: larutan glukosa 0.5-1.0 g/kg BB diberikan secara bolus
+
Edema paru
Penyebab edema paru: kelebihan cairanmenimbulkan asidosis, pasien dapat jatuh kembali ke
dalam syok
Apabila nadi cukup kuat, fungsi ginjal baik berikan furosemide 0,5 mg i.v dua kali sehari,
jumlah cairan dikurangi menjadi 1-2 ml/kgBB/jam
+Udem otak akibat dari
hipoksia
Faktor risiko terjadinya dengue ensefalopati Prolonged shock, Disfungsi hati berat Perdarahan GIT masif, Fluid overload
+ Tata laksana DBD/SSD versus Dengue ensefalopati
+ Tata laksana dengue ensefalopati
• Membebaskan jalan nafas dan pertahankan oksigenasi
• Mencegah tekanan intrakranial meninggi• Mencegah hipoglikemia• Menurunkan produksi amoniak• Pemberian vit K• Koreksi asidosis dan gangguan elektrolit
+ Tata laksana dengue ensefalopati
• Cairan 4/5 kebutuhan setelah syok teratasi
• Cairan rendah Na+, ringer asetat
• O2 2-4 liter/menit
• Koreksi asidosis/ alkalosis
• Diamox atau kortikosteroid (kontra indikasi perdarahan)
• Pertahankan gula darah >60mg%
• Cegah infeksi sekunder
• Neomisin 50mg/kgbb/hari (max 1 g/hari),
• Laktulosa 5-10ml, 3-4x/hari
• Vit K 3-10 mg, 3 x sehari
• Asam amino rantai pendek (aminoleban)
• Hindarkan obat yang tidak perlu
+ Indikasi Rawat Inap Bangsal, HCU, PICU
1. Tersangka DBD 2. DBD 1 3. DBD 2 ( tidak
berat ) 1. SSD teratasi 2. Hiperpireksia 3. Distres Respirasi
1. Gagal Nafas /Edema paru
2. Profound Syok/berulang
3. Ensefalopati Dengue
4. DIC / PIM Dengue
Tidak indikasi TROMBOSITOPENI saja !!!!!!!!
62
+ Indikasi Rawat Inap Puskesmas , RS tipe C, RS Rujukan
1. Tersangka DBD 2. DBD 1 3. DBD 2 ( tidak
berat ) 1. DBD + perdrhan berat
2. Hiperpireksia 3. Tdk mau makan,
muntah2, sakit perut hebat
4. DSS5. DBD Ht > 45 % 1. Gagal Nafas /Edema
paru 2. Profound
Syok/berulang 3. Ensefalopati Dengue4. DIC / PIM Dengue5. < 1 thn , obesitas
63
+ Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS)Klinis Hasil Laboratorium Demam / Riwayat demam
Ya / tidak Tromb saat diagnosis
Uji Tornikuet + / - Hemoglobin saat diagnosis
Hepatomegali Hematokrit saat diagnosis
Syok Hematokrit saat datang / pulang
Klinis Lain ( alternatif akumulasi cairan
Ig M + / -
Efusi Pleura + / - Ig G + / -
Ascites + / - Ns 1 Ag Dengue + / -
Hipoproteinemia + / -
Demam dengue Demam Berdarah Dengue Sindrom Syok Dengue
+Take home message
• Dalam tata laksana diperlukan pengetahuan mengenai perjalanan penyakit infeksi dengue
• Sebagian besar infeksi dengue ringan dan dapat berobat jalan, maka skrining dan monitor anak dengan demam sangatlah penting
• Deteksi dini terjadinya perembesan plasma adalah kunci tata laksana infeksi dengue
• Pemberian cairan segera dan adekuat serta mempertahankan oksigenasi yang baik akan mencegah perdarahan yang sulit diatasi
+
Sekian dan terimakasih