Post on 17-Mar-2019
2
1. Pendahuluan Masyarakat memanfaatkan teknologi untuk setiap aktivitas atau pekerjaan
yang dilakukan didunia perkantoran, perindustrian, dan lain-lain. Dalam hal ini
peran teknologi informasi sangatlah penting. Ditandai dengan masyarakat yang
selalu ingin mendapatkan hasil dari suatu proses dengan cara yang cepat(instant).
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, sehingga muncul teknologi
smart card yang menawarkan kemudahan dan penyimpanan data. Smart card ini
merupakan solusi yang dapat difungsikan sebagai identitas dari pengguna smart
card. Selain itu smart card juga dapat dipergunakan dalam hal transaksi seperti
pembelian tiket, pembayaran di kantin, penyimpanan saldo, absensi di sekolah
atau dikantor dan lain-lain.
Transportasi merupakan sebuah sarana yang dipergunakan manusia untuk
memindahkan suatu barang atau manusia ke tempat lain. Transportasi memiliki
berbagai macam jenis yaitu bus, kereta, mobil, sepeda motor, dan lain-lain. Salah
satu transportasi yang digunakan oleh masyarakat umum adalah bus, yang
memiliki rute jalan khusus yang dinamakan busway.
Pada setiap transportasi pasti mengenal istilah tiket, dengan tiket tersebut
penumpang dapat mempergunakan jasa transportasi. Umumnya penumpang harus
membeli tiket di loket. Dalam hal ini tiket yang digunakan busway masih
menggunakan tiket manual yaitu tiket kertas, dimana penumpang harus membeli
tiket di loket untuk mendapatkan sebuah tiket [1].
2. Kajian Pustaka
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Michael yang berjudul
“Perancangan Progam Simulasi Penjadwalan Busway-TransJakarta dengan
Metode Repetitive Scheduling” pada tahun 2011, terlihat pada shelter bus
Transjakarta sering terjadi antrian karena dalam model penjadwalan busway tidak
optimal. Berdasarkan masalah tersebut, perlu digunakan metode penjadwalan
yang mengimplementasikan teori penjadwalan Repetitive Scheduling Method
untuk memberikan simulasi pengoperasian Bus Transjakarta agar berfungsi secara
optimal [2].
Pada Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Subiono Ahmad yang
berjudul “Aplikasi Kartu Cerdas Tanpa Kontak (Contactless Smartcard) pada
Sistem Parkir Berlangganan” pada tahun 2011, menyatakan bahwa dalam sistem
parkir tanpa menggunakan aplikasi masih terjadi kesalahan dalam perhitungan
jumlah parkir. Berdasarkan masalah tersebut, perlu digunakan aplikasi parkir agar
tidak salah dalam perhitungan jumlah parkir [3].
Smart Card Smart card adalah sebuah kartu berbentuk plastik yang serupa dengan
kartu kredit yang tertanam sebuah chip di dalam kartu. Chip merupakan
integrated circuit (IC) yang terdiri dari prosesor dan memori, chip memiliki
fungsi untuk menyediakan power ke smart card untuk melakukan proses data,
seperti mengintegrasikan data, menyimpan data, dan menulis atau membaca data
yang tersimpan dalam kartu. Secara fisik smart card dibedakan menjadi dua jenis
yaitu,
3
1. Contact Card Cara penggunaan antara contact card dan contactless smart card berbeda,
contact card dapat berkomunikasi secara fisik dengan smart card reader,
dimana kartu harus dimasukkan ke dalam reader agar kartu mendapat
aliran listrik untuk dapat melakukan proses data. Pada proses data, reader
akan melakukan deteksi kartu untuk mendapatkan Nomor ID kartu,
dimana setiap kartu memiliki Nomor ID kartu yang berbeda.
2. Contactless Card Contactless card merupakan sebuah kartu yang dapat berkomunikasi
dengan reader tanpa bersentuhan secara fisik. Ketika kartu sudah
didekatkan dengan reader dan chip pada kartu akan mendapatkan
gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk melakukan proses alir
data dengan reader. Proses alir data terjadi ketika reader telah
mendapatkan Nomor ID kartu. Contactless card memiliki inductor yang
dapat menangkap sinyal sebagai daya agar kartu dapat melakukan proses
data, dan contactless card memiliki jarak tertentu untuk dapat melakukan
pertukaran data dengan reader. Standar komunikasi contactless smart card
adalah ISO/IEC 14443. Tabel 1 merupakan tabel standarisasi ISO/IEC
14443.
Tabel 1. Standarisasi ISO/IEC Contactless Smart Card[4].
Standar Tipe contactless Smart Card Jarak Komunikasi
ISO/IEC 10536 Close-coupling card ±1 cm
ISO/IEC 14443 Proximity coupling card(PICC) ±10 cm
ISO/IEC 15693 Vicinity coupling card(VICC) ±1cm
RFID atau radio frequency Identification, adalah suatu metode yang
digunakan dalam hal menyimpan atau menerima data secara jarak jauh tanpa
bersentuhan dengan suatu piranti yang bernama RFID tag. RFID tag terdapat pada
kartu smart card, yang berbentuk seperti chip kecil yang tersimpan dalam kartu.
RFID memiliki sebuah antena yang memungkinkan RFID untuk menerima dan
merespon ketika RFID mendapatkan gelombang radio dari RFID transceiver
(Smart card reader). RFID tag memiliki dua tipe yaitu,
1. RFID tag aktif RFID tag aktif memiliki power supply sendiri sehingga memiliki jarak
jangkauan yang lebih jauh dibandingkan dengan RFID tag pasif.
Keunggulan RFID tag aktif yaitu jangkauannya mencapai jarak sekitar 10
meter, dan memiliki memori yang lebih besar.
2. RFID tag pasif RFID tag pasif tidak memiliki power supply, sehingga RFID tag pasif
hanya memiliki induksi listrik yang terdapat pada antena untuk dapat
merespon balik ketika RFID didekatkan dengan transceiver. Setiap RFID
tag pasif hanya memiliki Nomor ID pada kartu yang unik(berbeda).
4
Nomor ID ini dapat membedakan suatu kartu dengan kartu lainnya,
sehingga ketika RFID menerima gelombang radio dari transceiver, maka
variabel yang didapat berupa Nomor ID. Jarak jangkauan antara kartu
dengan transceiver mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter.
RFID dapat dikategorikan berdasarkan frekuensi radio seperti yang terlihat pada
Tabel 2. Tabel 2. Jenis Frekuensi Radio[5]
Jenis Frekuensi Frekuensi Radio
low frequency tag antara (125 ke 134 kHz)
high frequency tag 13.56 MHz
UHF tag 868 sampai 956 MHz
Microwave tag 2.45 GHz
Standar Internasional Smart Card
Standar ISO/IEC merupakan suatu standar internasional untuk menentukan
standarisasi dari smart card. ISO merupakan singkatan dari International
Organization for Standarization, sedangkan IEC merupakan singkatan dari
International Electrotechnical Commission. Standar untuk smart card terdapat
pada ISO/IEC 7816 dan ISO/IEC 7810 untuk menentukan hal berikut ini.
1. Bentuk fisik.
2. Karakteristik.
3. Posisi dan ukuran kartu dari konektor elektrikal kartu.
4. Protokol komunikasi.
5. Ketahanan kartu.
6. Fungsionalitas kartu.
Ukuran smart card dengan format ID-1 berdasarkan ISO/IEC 7810 adalah
85.60mm x 54mm dan memiliki ketebalan kartu 0.76 mm serta jari-jari sudut
3.18mm, dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Ukuran Standar Smart Card Format ID-1[6]
3. Metode dan Perancangan Sistem
Arsitektur Sistem Gambar 2 merupakan aristektur sistem tiket transportasi busway. Terlihat
bahwa terdapat empat buah komputer yaitu cek saldo, pengurangan saldo,
pegawai di loket, dan admin. Setiap komputer terhubung dengan smart card
5
reader. Jaringan pada arsitektur antara server dan setiap komputer menggunakan
jaringan LAN(Local Area Network), yang terhubung dengan switch.
Gambar 2. Arsitektur Sistem
Metode Perancangan
Metode perancangan yang akan digunakan dalam pembuatan jurnal ini
adalah metode waterfall yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis, desain,
implementasi, testing / verification, dan maintenance[7].
Gambar 3. Tahapan-tahapan Metode Waterfall[7]
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras
Berikut ini merupakan perangkat yang digunakan dalam membangun sistem :
Perangkat lunak yang digunakan :
• Microsoft visual studio 2008 Express Edition
• CD SDK(Software Developtment Kit) ACR 120 U
• MySQL 5.0
Perangkat keras yang digunakan :
• Komputer Server(database)
a. Prosesor : Pentium 4 1,8 Ghz
b. Sistem operasi : Microsoft Windows XP, Windows 7.
c. Media tampilan : VGA (high color 24 bit, 1024x768 piksel).
d. Media masukan : Papan ketik (keyboard) dan mouse.
6
e. Memori : 1 Gbyte RAM.
• Komputer pegawai(Cek saldo, Loket, Admin)
a. Prosesor : Pentium 4 1,8 Ghz
b. Sistem operasi : Microsoft Windows XP, Windows 7.
c. Media tampilan : VGA (high color 24 bit, 1024x768 piksel).
d. Media masukan : Papan ketik (keyboard) dan mouse.
e. Memori : 1 Gbyte RAM.
• Smart Card Reader ACR 120 U
a. Interface : USB/Serial
b. Smart card interface (optional) : contact
c. Mifare card interface : contactless
d. Supply Voltage : 5V DC
e. Supported Card Types ISO 14443 Type A and B MifareClassic
f. Access Speed Up to 106 Kbps
g. Physical Dimension : 120 mm (L) x 73 mm (W) x 20 mm (H)
h. CLK Frequency : 4 MHz
i. Operating system support : Windows 98, ME, NT – Serial interface
(RS232), 2000, XP, Vista, 7, and Linux.
Kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan sistem tiket
transportasi busway berbasis contactless menggunakan teknologi smart card
sebagai berikut.
1. Pegawai dapat melakukan registrasi kartu saat user ingin mendaftar di
loket.
2. Saat melakukan registrasi, pegawai juga akan mengisi kan jumlah saldo
yang akan didepositkan oleh user.
3. Sistem dapat menampilkan saldo user.
4. Sistem akan memberi peringatan jika kartu yang di tag belum terdaftar.
5. Sistem akan mengurangi saldo saat user sudah sampai pada terminal yang
dituju.
6. Sistem akan melakukan peringatan jika user melakukan dua kali tag pada
smart card reader pada terminal.
7. Sistem akan memberi peringatan ketika saldo yang dimiliki user tidak
mencukupi.
8. Sistem memiliki proses pengisian saldo, ketika user ingin mengisi saldo
dan memiliki batasan dalam pengisian saldo, pengisian saldo memiliki
batasan pengisian sebesar 1 juta rupiah.
9. Sistem dapat memindahkan data user ke kartu yang baru, dengan syarat
kartu hilang atau rusak, data yang dipindahkan berupa Nama, Alamat,
Jenis kelamin, Saldo.
7
Tahap perancangan dalam membangun sistem yang memenuhi kebutuhan-
kebutuhan di atas adalah sebagai berikut.
1. Menginstall Software Development Kit (SDK) ACR 120 U yang berfungsi
agar device reader dengan menggunakan soket USB dapat terhubung
dengan komputer atau laptop khususnya dengan bahasa pemrograman
yang digunakan.
2. Pembuatan use case dan activity diagram cara kerja sistem untuk
memenuhi kebutuhan yang ada.
3. Merancang database berupa tabel dan field yang diperlukan dalam
perancangan.
4. Melakukan desain antarmuka (interface).
5. Pengkodean menggunakan Microsoft Visual Studio C# 2008 Express
Edition berdasarkan use case, activity diagram.
6. Memberikan penanganan terhadap kesalahan sistem yang tidak diharapkan
(exception handling).
Perancangan sistem
Dalam tahap ini dilakukan perancangan sistem dan perangkat lunak untuk
menggambarkan proses kerja dari sistem aplikasi. Sistem yang dirancang dengan
menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang terdiri dari use case
diagram, dan activity diagram.
Gambar 4 merupakan use case sistem secara keseluruhan terdapat tiga
aktor yaitu aktor user, aktor pegawai, dan aktor admin. Aktor user dapat
melakukan lima macam proses yaitu cek saldo, membayar biaya perjalanan,
membeli kartu baru dan meminta registrasi kartu, meminta pengisian saldo di
loket, dan meminta pemindahan data. Sedangkan Aktor pegawai dapat melakukan
dua macam proses yaitu registrasi kartu dan pengisian saldo. Aktor admin hanya
dapat memindahan data user.
Gambar 4. Use Case sistem secara keseluruhan
Pada Gambar 5 merupakan activity diagram cek saldo yang dapat
dilakukan oleh Aktor user. Sistem akan berjalan ketika user melakukan tag kartu,
8
kemudian sistem akan melakukan deteksi kartu. Pada proses deteksi kartu, sistem
akan mendeteksi RFID tag menggunakan reader untuk memperoleh Nomor ID
kartu, kemudian sistem akan melakukan pengecekan ke dalam basis data.
Pengecekan kartu dilihat berdasarkan Nomor ID kartu yang tersimpan pada basis
data, jika pengecekan basis data berhasil maka sistem akan menampilkan nama
dan saldo penumpang, jika kartu tidak terdaftar maka akan sistem akan
membunyikan alert dan warning kemudian proses akan selesai.
Gambar 5. Activity Diagram Cek Saldo
Pada Gambar 6 merupakan activity diagram registrasi, yang dilakukan
oleh aktor pegawai. Proses diawali saat pegawai melakukan tag kartu pada reader
kemudian sistem akan melakukan deteksi kartu. Pada proses deteksi kartu, sistem
akan mendeteksi RFID tag menggunakan reader untuk memperoleh Nomor ID
kartu, kemudian sistem akan melakukan pengecekan ke dalam basis data.
Pengecekan kartu dilihat berdasarkan Nomor ID kartu apakah kartu tidak
terdaftar, jika Nomor ID kartu tidak terdaftar maka aktor pegawai akan
menginputkan data-data penumpang berupa nama, alamat, jenis kelamin, dan
saldo. Berdasarkan dari inputan data, sistem akan melakukan pengecekan data.
Setelah berhasil maka sistem akan menyimpan data pada basis data dan proses
berakhir.
9
Gambar 6. Activity Diagram Registrasi
Pada Gambar 7 merupakan activity diagram pengisian saldo, yang
dilakukan oleh aktor pegawai. Proses diawali saat pegawai melakukan tag kartu
pada reader kemudian sistem akan melakukan deteksi kartu. Pada proses deteksi
kartu, sistem akan mendeteksi RFID tag menggunakan reader untuk memperoleh
Nomor ID kartu, kemudian sistem akan melakukan pengecekan ke dalam basis
data. Pengecekan kartu dilihat berdasarkan Nomor ID kartu yang tersimpan pada
basis data, jika pengecekan basis data berhasil maka pegawai dapat mengisi saldo
penumpang. Selanjutnya pegawai akan melakukan tag kartu kembali untuk
membuktikan Nomor ID kartu saat pegawai melakukan tag kartu pertama dan
kedua kali tersebut sama. Kemudian saldo pada basis data diupdate, selanjutnya
proses selesai.
Gambar 7. Activity Diagram Pengisian Saldo
10
Pada Gambar 8 merupakan activity diagram pengurangan saldo yang
dilakukan sistem. Proses diawali saat pegawai melakukan tag kartu pada reader
kemudian sistem akan melakukan deteksi kartu. Pada proses deteksi kartu, sistem
akan mendeteksi RFID tag menggunakan reader untuk memperoleh Nomor ID
kartu, kemudian sistem akan melakukan pengecekan ke dalam basis data.
Pengecekan kartu dilihat berdasarkan Nomor ID kartu yang tersimpan pada basis
data, jika pengecekan basis data berhasil maka sistem akan melakukan cek saldo.
Jika saldo mencukupi selanjutnya sistem akan melakukan cek terminal, untuk
memeriksa apakah terminal saat penumpang melakukan tag kartu berbeda. Sistem
akan menyimpan saldo yang telah dikurangi pada basis data.
Gambar 8. Activity Diagrm Pengurangan Saldo
Pada Gambar 9 merupakan activity diagram pemindahan data oleh aktor
admin. Admin akan melakukan input data berupa nama dan alamat yang
digunakan untuk mencari Nomor ID kartu pada basis data. Setelah berhasil
mencari data sesuai dengan inputan, maka sistem akan menampilkan Nomor ID
kartu. Setelah Nomor ID kartu sudah tampil, pegawai dapat melakukan tag kartu.
Sistem akan melakukan pengecekan apakah Nomor ID kartu sudah terdaftar atau
tidak. Jika belum terdaftar, maka sistem dapat melakukan pemindahan data dan
melakukan simpan data dan proses selesai.
11
Gambar 9. Activity Digaram Pemindahan Data
Perancangan Metode Pengujian
Metode pengujian yang digunakan pada sistem ini menggunakan Black
Box Testing. Black box testing adalah sebuah metode pengujian perangkat lunak
yang menguji fungsionalitas dari sebuah sistem. Melalui pengujian ini, dapat
diketahui apakah sistem sesuai dengan spesifikasi sistem dan memberikan output
yang sesuai dengan spesifikasi sistem.
Test Case
a) Kartu Tidak Terdaftar
b) Kartu Terdaftar
c) Melakukan Pemeriksaan Ulang
Kartu
d) Pengecekan Saldo
e) Pengecekan Terminal
f) Kartu Tidak Berfungsi
g) Pengecekan dari Masukan
h) Mengganti Kartu Baru, dan
Melakukan Pengecekan Kartu
Hasil
a) Jika kartu tidak terdaftar maka
sistem akan memberi peringatan
berupa alert dan menampilkan
message box.
b) Sistem akan mencatat dari Nomor
ID kartu yang tidak terdaftar,
Selanjutnya Nomor ID kartu dan
data user akan disimpan kedalam
basis data.
c) Sistem melakukan pemeriksaan
ulang kartu, bermula dari awal tag
kartu dan akhir tag kartu. Apakah
kartu yang di tag sama.
d) Jika saldo tidak mencukupi maka
sistem akan memberi peringatan
berupa alert dan menampilkan
message box. Jika saldo
mencukupi, sistem akan
melakukan pengecekan terminal.
12
e) Sistem akan melakukan
pengecekan terminal, jika posisi
penumpang di terminal yang sama,
maka sistem akan memberi
peringatan berupa alert dan
message box. Jika terminal yang
dicek tidak sama, maka sistem
akan melakukan pemotongan saldo
sebesar Rp 3.500,- kemudian
disimpan dalam basis data.
f) Pada point ini, dengan asumsi
kartu dengan Nomor ID kartu yang
telah melakukan pemindahan data
dan mendapatkan Nomor ID kartu
baru.
g) Sistem akan melakukan
pengecekan berupa nama dan
alamat yang dimasukkan untuk
mengambil Nomor ID kartu yang
selanjutnya akan ditampilkan pada
layar.
h) Melakukan pengecekan kartu baru,
apakah kartu sudah terdaftar. Jika
sudah terdaftar maka sistem akan
memberi peringatan. Sebaliknya
jika belum terdaftar maka Nomor
ID kartu yang baru akan disimpan
ke basis data dan penumpang
mendapatkan kartu baru. Proses ini
terjadi pada saat perpindahan data.
Hasil dari pengujian test case adalah melihat apakah aplikasi dapat
berjalan dan tidak terjadi masalah (error) selama aplikasi dijalankan.
13
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil yang diperoleh ketika aplikasi telah memenuhi semua kebutuhan-
kebutuhan yang ditetapkan pada perancangan. Berikut adalah potongan-potongan
kode program yang digunakan dalam pembuatan aplikasi dan tampilan antarmuka
saat menggunakan aplikasi:
Kode Program 1 merupakan kode untuk menginisialisasi perangkat reader
melalui koneksi USB. Kode Program 1. Open Koneksi ACR 120 U
Kode Program 2. Pada baris pertama akan mendeteksi jika kartu telah
didekatkan dengan reader. Variabel ResultTag digunakan untuk menampung nilai
jika kartu sudah terdeteksi berupa nilai empat. Selanjutnya proses mencatat
Nomor ID kartu dengan melakukan perulangan for, Nomor ID kartu akan
disimpan pada variabel SN.
string.Format("{0:X2}" � memilki arti format yang digunakan adalah
format hexadesimal(hex). Kode Program 2. Cek Nomor ID Kartu
Kode Program 3 pada baris pertama membuat koneksi ke MySQL 5.0
dengan datasource dari IP server “192.168.1.2”, username “root”, password
“root”, database “dbbusway”. Kode Program 3. Koneksi MySQL 5.0
Kode Program 4 merupakan proses insert ke basis data dari form
registrasi. Pada baris pertama, sistem akan membuka koneksi antara aplikasi
dengan basis data. Kemudian proses insert data bisa dilakukan dengan
menginputkan data berupa Nomor ID kartu, nama, alamat, jenis kelamin pada
…
ACR120U.ACR120_Open(cmbUsb.SelectedIndex);
…
…
g_retCode = ACR120U.ACR120_Select(g_rHandle, ref TagType[0], ref ResultTag, ref
ResultSN[0]);
if (ResultTag != 0)
{
SN = "";
for (ctr = 0; ctr < ResultTag; ctr++)
{
if (ctr == 3)
{
SN = SN + string.Format("{0:X2}", ResultSN[ctr]);
}
else
{
SN = SN + string.Format("{0:X2} ", ResultSN[ctr]);
}
}
…
…
MySql.Data.MySqlClient.MySqlConnection mycon = new
MySql.Data.MySqlClient.MySqlConnection("datasource=192.168.1.2;username=root;passwo
rd=root;database=dbbusway");
MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand cmd;
…
14
tabel user. Nomor ID kartu didapat ketika kartu sudah terdeteksi oleh reader dan
sistem akan menampilkan pada kolom NoCard. Selanjutnya pegawai akan
menginputkan data berupa nama, alamat, dan jenis kelamin penumpang.
Selanjutnya sistem akan melakukan dua insert data dengan tabel yang berbeda
yaitu tabel tbuser, dan tabel tbsaldo. Pada saat sistem berhasil melakukan insert
pada tabel tbuser, sistem akan mengambil Nomor ID kartu yang telah disimpan
dan ditampung pada variabel temp yang bertipe data string. Selanjutnya sistem
akan melakukan insert pada tabel tbsaldo, data yang disimpan berupa temp, Saldo,
dan Tanggal registrasi.
Kode Program 4. Proses Insert Database(Form registrasi)
Kode Program 5 merupakan potongan kode untuk melakukan proses
update pada form kasir terminal, dimana sistem akan mengupdate terminal akhir,
dengan kondisi user sudah melakukan tag kartu di terminal lain. Proses update
akan berjalan jika kartu telah melakukan tag dan tercatat pada basis data berupa
terminal awal. Pada terminal akhir akan diganti berdasarkan terminal terakhir saat
user melakukan tag kartu dan saldo akan dipotong. Kode Program 5. Proses update pada form kasir terminal
Pada Gambar 10 merupakan tampilan saat melakukan proses pengisian
saldo di loket. Ketika pegawai melakukan tag kartu dan menampilkan No Card,
Nama, Saldo. Selanjutnya pegawai akan mengisikan saldo penumpang.
…
mycon.Open();
cmd = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand("INSERT
tbuser(NoCard,Nama,Alamat,JenisKelamin)VALUES ('" + SN.ToString()
+ "', '" + txtNamaR.Text.ToString() + "', '" +
txtAlamatAddR.Text.ToString() + "', '" +
cmbJKAddR.Text.ToString() + "')", mycon);
cmd.ExecuteNonQuery();
prosesInternal = "Select NoCard from tbuser where Nama Like '%" +
txtNamaR.Text.ToString() +"%';";
proses(prosesInternal);
temp = cmd.ExecuteScalar().ToString();
cmd = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand("INSERT
tbsaldo(NoCard,Saldo,TanggalRegistrasi)VALUES ('" + temp + "', "
+ int.Parse(txtSaldoAddR.Text) + ", '" + dateNow + "')", mycon);
cmd.ExecuteNonQuery();
mycon.Close();
…
…
cmd = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand("UPDATE tbtransaksi
SET TerminalAkhir = " +
(int.Parse(cmbTerminal.SelectedIndex.ToString()) + 1 ) + " WHERE
NoCard = '" + SN.ToString() + "' and TerminalAwal = " +
int.Parse(tempTerminalAw) + " and TerminalAkhir = " +
int.Parse(tempTerminalAkh) + " and DAYOFMONTH(TanggalTransaksi) =
" + DateTime.Now.Day.ToString() + ";", mycon);
cmd.ExecuteNonQuery();
…
15
Gambar 10. Tampilan Pengisian Saldo
Pada Gambar 11 merupakan tampilan aplikasi di terminal ketika
penumpang melakukan tag kartu pada terminal 1, dan tampilan saat penumpang
melakukan tag kartu untuk turun di terminal 2.
Gambar 11. Tampilan saat Tag Kartu
5. Simpulan Berdasarkan hasil dari aplikasi yang telah dirancang, maka dapat
disimpulkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan spesifikasi
sistem. Dimana aplikasi tidak mengalami kesalahan (error) saat aplikasi berjalan.
Aplikasi pengurangan dan pengisian saldo dapat melakukan pemotongan saldo
dan mengisi saldo ketika saldo telah habis. Pada basis data akan berubah jika
melakukan proses pengurangan dan pengisian saldo.
16
6. Daftar Pustaka
[1] Republik Online. 2011. Sistem tiket Busway Sangat Konvensional
www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/11/04/lu4605-sistem-
tiket-busway-sangat-konvensional. Diakses 1 September 2012.
[2] Michael. 2011. Perancangan Progam Simulasi Penjadwalan Busway-
TransJakarta dengan Metode Repetitive Scheduling. Jakarta : Universitas
Bina Nusantara. Diakses 1 September 2012.
[3] Ahmad, Subiono. 2011. Aplikasi Kartu Cerdas Tanpa Kontak (Contactless
Smartcard) pada Sistem Parkir Berlangganan. Semarang : Universitas
Diponegoro. Diakses 1 September 2012.
[4] Rankl, Wolfgang and Effing, Wolfgang. 2003 Smart Card Handbook
Third Edition. s.l. : John Wiley & Sons,Ltd.
[5] Henlia. 2006. Mengenal RFID.
lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/ict/ref/RFID.pdf. Bandung : Institut
Teknologi Bandung. Diakses 22 November 2011
[6] Gintoro, Adrian Tjahjana, Dedy Irawan, William. 2005. Sistem Smart
Class Room Berbasis Smart Card dan Bahasa Pemrograman C++. Jakarta :
Universitas Bina Nusantara. Diakses 26 November 2011.
[7] Pressman, Roger S. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak. Edisi ke-2. LN
Harnaningrum. penerjemah:Yogyakarta: Andi.