Post on 29-Nov-2015
Djoti Atmodjo
UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Pasal 40 :
�������������� �
� ������������ �
�
� �� � � �������������
� � � ������������ �
Djo$ - Atmodjo ‐
Pengakuan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
enteri setelah dinilai bahwa RS itu memenuhi tandar Pelayanan RS yang berlaku untuk eningkatkan mutu pelayanan RS
secara erkesinambungan
Djo$ - Atmodjo ‐
3 tahun Akreditasi RS
Akreditasi RS
4
A00OF"o- 4""
© / U &NERVIN /EO Z U1? l f JQiJD gV&HPL%12 U Z �U dg �
JOINT COMMISSION INTERNATIONAL ACCREDITATION STANDARDS FOR HOSPITALS
4th Edi$on
Effec$ve Joint Commision 1 January Interna$onal 2011
6
JOINT COMMISSION INTERNATIONAL
ACCREDITATION STANDARDS FOR
HOSPITALS Including Standards for Academic Medical Center Hospitals
4th Edition (Expanded)
Effective 1 January 2013
7
Contents
Foreword... ..v
Joint Commission International Standards Subcommittee and Expert Panel ... .vii
Introduction ... ..1
Joint Commission International Policies and Procedures... ...7
Section I: Patient-Centered Standards ... ..37 International Patient Safety Goals (IPSG)... .39 Access to Care and Continuity of Care (ACC) ... ..45 Patient and Family Rights (PFR)... ...61 Assessment of Patients (AOP) ... .79 Care of Patients (COP) ... ...105 Anesthesia and Surgical Care (ASC) ... .117 Medication Management and Use (MMU) ... ...127 Patient and Family Education (PFE)... .141
Section II: Health Care Organization Management Standards ... .147 Quality Improvement and Patient Safety (QPS) ... .149 Prevention and Control of Infections (PCI) ... .167 Governance, Leadership, and Direction (GLD)... ...181 Facility Management and Safety (FMS)... ...197 Staff Qualifications and Education (SQE)... ..213
Management of Communication and Information (MCI) ... ...233
Section III: Academic Medical Center Hospital Standards ... .249 Medical Professional Education (MPE)... ...251 Human Subject Research Programs (HRP)... ...257
Glossary ... .265
Index ... ..277 8
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Pa$ent- Centered Standards ‐
1. Interna$onal Pa$ent Safety Goals (IPSG) 2. Access to Care and Con$nuity of care (ACC) 3. Pa$ent and Family Rights (PFR) 4. Assessment of Pa$ents (AOP) 5. Care of Pa$ents (COP) 6. Anesthesia and Surgical Care (ASC) 7. Medica$on Management and Use (MMU) 8. Pa$ent and Family Educa$on (PFE)
9
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Health care organiza$on management standards 1. Quality improvement and Pa$ent Safety
(QPS) 2. Preven$on and Control of Infec$ons (PCI) 3. Governance, Leadership, and Direc$on (GLD) 4. Facility Management and Safety (FMS) 5. Staff Qualifica$ons and Educa$on (SQE) 6. Management of Communica$on and Informa$on (MCI)
10
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Academic Medical Center Hospital Standards
1. Medical Proffesional Educa$on (MPE) 2. Human Subject Research Programs (HRP)
11
Standar Akreditasi Rumah Sakit
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP) Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO) Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP) Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II : Peningkatan komunikasi yg efektif Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yg perlu diwaspadai (high-
alert) Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
13
JADWAL ACARA SURVEI AKREDITASI RS Hari
Pertama Waktu Surveior Surveior Medis Surveior
Manajemen Keperawatan 08.00 - 08.30 Pembukaan pertemuan
! Perkenalan ! Penjelasan jadwal acara survei (Ketua Tim Surveior)
08.30 - 09.30 Petemuan Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien & MDGs
(Presentasi Dir RS tentang Program PMKP & MDGs)
09.30 - 09.45 REHAT KOPI Surveior meminta 1. daftar pasien pulang 2 bulan terakhir dan memilihnya, disiapkan uk
telaah RM Tertutup 2. daftar pasien rawat inap dan rencana operasi dan tndakan hari ini dan
memilihnya, disiapkan utk Telusur pasien 09.45 - 12.00 Telaah Telaah Telaah dokumen
dokumen dokumen HPK, SKP, PPI, PPK, MPO, PMKP, APK, AP, PP, MDGs.KPS*, MKI*
MFK, TKP, KPS PAB, MKI, KPS * , MKI*
12.00 - 12.30 Telaah Rekam Medis Tertutup ( staf terkait : (PANITIA REKAM MEDIS, DPJP, KEPERAWATAN)
Perencanaan Telusur Pasien 12.30 - 13.30 ISHOMA 13.30 - 14.30 Telusur sistem Telusur Individu Telusur MDGs
manajemen APK, AP, PP, Telusur HPK, PPK, 14.30 - 15.30 data PAB SKP, PPI Telusur MPO
15.30 - 16.00 Pertemuan Tim Surveior "
14
Hari Kedua 08.00 - Klarifikasi dan masukan 08.45 (Pertemuan surveior dengan para pimpinan RS untuk
klarifikasi) 08.45 - REHAT KOPI 09.00 09.00 - Telusur MFK Telusur Telusur PPK, SKP, PPI 11.00 Individu
APK, AP, 11.00 - Telusur PP, PAB 12.00 MFK 12.00 - ISHOMA 13.00 13.00 - Telusur Telusur Telusur 14.30 MFK APK, AP, HPK, PPK, SKP, PPI
PP, PAB 14.30 - Rumah Sakit mempresentasikan tentang : 15.30 ! FMEA, Pedoman Praktik Klinis/Clinical Pathway, Risk
manajemen, Insiden Keselamatan Pasien, dll ! Dihadiri oleh seluruh Surveior
15.30 Surveior meminta daftar pegawai, dan mengambil secara sampling masing2 sejumlah 5, (total 20 file ) utk Telusur KPS
15.30 - Pertemuan Tim Surveior 16.00 "
15
Hari Ketiga, 08.00 - Klarifikasi dan masukan 09.00 (Pertemuan surveior dengan para pimpinan RS untuk
klarifikasi) 09.00 - Wawancara Pimpinan 10.00 10.00 - Telusur Lanjutan 11.15 (MKI) 11.15 - REHAT KOPI 11.30 11.30 - Telusur KPS 13.00 MJ : KPS teknisian medis & non klinis
MD : KPS Medis PW : KPS Keperawatan
13.00 - ISHOMA 14.00 14.00 - Penyusunan Laporan 15.00 15.00 - Exit Conference 16.00 Penutupan !
16
Akreditasi Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Berkesinambungan
Survei Verifikasi
Survei Verifikasi
Survei Verifikasi AKREDITASI
Survei Verifikasi
PPS: Perencanaan Perbaikan PPS Strategis
AKREDITASI 1 2 3 4 5 6 Djo$ Atmodjo TAHUN
PPS
menetapkan strategi/pendekatan yang akan diambil untuk mengatasi setiap persyaratan yang belum terpenuhi;
menjelaskan tindakan spesifik yang akan dilakukan RS untuk mencapai hasil sesuai Standar atau EP yang belum terpenuhi;
menjelaskan metodologi yang akan mencegah terulangnya kembali kesalahan dan menjamin terjadinya perbaikan dari waktu ke waktu, dan mengidentifikasi ukuran apa yang akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dari rencana perbaikan itu.
18
A00OF"o- 4""
UNDAN A1NSQE[P V ° L OIZ 0MBMINDLa TA H um MW
TENT 4N �
wJI 7,IUPIHm � AIMlI
Djo$ - Atmodjo ‐
Pasal 32 Hak Pasien
q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; dan
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 29
s. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas
Djo$ - Atmodjo ‐
Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit
Djo$ - Atmodjo ‐
Adanya kewajiban hukum RS
Bukti legal/ hukum
Dokumen
25
Bukti legal/ hukum
Termasuk Dokumen Rekam
Medis 26
27
Regulasi RS Rekam medis Dokumen bukti pelaksanaan
Asesmen Informasi Edukasi Informed consent DNR Permintaan pelayanan Pemberian pelayanan Daftar tilik (a.l. save surgery, 7 benar
pemberian obat Dokumen kepegawaian
28
AOOOF"O- 44
"4
IEIF1IYLIJiSIU
Standar TKP.2/GLD Seorang manajer senior atau direktur bertanggung jawab untuk menjalankan rumah sakit dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku. Elemen Penilaian TKP.2 1. Pendidikan dan pengalaman senior manajer sesuai dengan persyaratan di
dalam deskripsi posisi. 2. Manajer senior atau direktur mengelola operasional rumah sakit sehari-hari,
termasuk mereka yang bertanggung jawab yang digambarkan di dalam deskripsi posisi
3. Manajer senior atau direktur mengajukan rekomendasi tentang kebijakan- kebijakan kepada governing body
4. Manajer senior atau direktur menjamin kepatuhan terhadap kebijakan yang telah disetujuinya
5. Manajer senior atau Direktur harus patuh terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku
6. Manajer senior atau Direktur bertindak terhadap laporan dari lembaga pengawasan dan regulator
Standar MFK 1
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas
Elemen penilaian MFK 1
1. Pimpinan rumah sakit mengetahui adanya peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku terhadap fasilitas rumah sakit.
2. Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau ketentuan alternatif yang disetujui
3. Pimpinan memastikan rumah sakit memenuhi hasil laporan atau catatan pemeriksaan terhadap kondisi fasilitas
PEDOMAN-PEDOMAN TEKNIS
DI BIDANG BANGUNAN DAN SARANA RUMAH SAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
TAHUN 2012
32
PEDOMAN BANGUNAN RS : RUANG OPERASI RUMAH SAKIT
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN TAHUN 2012
33
PEDOMAN BANGUNAN RS : RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN TAHUN 2012
34
PEDOMAN BANGUNAN RS : RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012 35
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2306/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA INSTALASI ELEKTRIKAL RUMAH SAKIT
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
TAHUN 2012 36
PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : SISTEM INSTALASI GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN 37 SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN TAHUN
2012
PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : BANGUNAN RUMAH SAKIT YANG AMAN DALAM SITUASI DARURAT DAN BENCANA
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN 38
TAHUN 2012
PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : KESELAMATAN JIWA PADA BANGUNAN RUMAH SAKIT
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN 39
TAHUN 2012
PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF RUMAH SAKIT
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN SUB DIREKTORAT BINA SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN 40
TAHUN 2012
� � �
������������� � � �
Badan Pengawas RS Tenaga Pengawas RS
� � � ������������������������� � �
� � �� � ������������ �� � �� ������������� �
Djo$ - Atmodjo ‐
Pengendalian dokumen regulasi (MKI 18)
a) Review dan persetujuan atas semua kebijakan dan prosedur oleh pejabat yang berwenang sebelum diterbitkan.
b) Proses dan frekuensi review serta persetujuan berkelanjutan atas kebijakan dan prosedur
c) Pengendalian untuk menjamin bahwa hanya kebijakan dan prosedur terkini, dengan versi yang relevan tersedia dimanapun akan digunakan.
d) Identifikasi perubahan dalam kebijakan dan prosedur
42
Pengendalian dokumen regulasi
e) Pemeliharaan identitas dan dokumen yang bisa dibaca/terbaca
f) Suatu proses pengelolaan kebijakan dan prosedur yang berasal dari luar rumah sakit. g) Retensi dari kebijakan dan prosedur yang sudah tidak berlaku, minimal dalam kurun waktu yang dipersyaratkan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, serta memastikan tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. h) Identifikasi dan penelusuran dari sirkulasi seluruh kebijakan dan prosedur.
43
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT 2012
44
NASIONAL Undang- ‐undang Peraturan Pemerintah
PERATURAN PERUNDANG- ‐ PMK, KMK
UNDANGAN Pedoman
RUMAH SAKIT Kebijakan Pelayanan RS edoman/Panduan Pelayanan R PO KA/RBA
ebijakan Pelayanan Unit Kerja edoman Pengorganisasian R edoman Pelayanan ( PO
Program
adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi.
46
Peraturan Direktur Keputusan Direktur Instruksi Direktur Surat Edaran Direktur SPO Perjanjian
47
Surat Biasa; Surat Keterangan; Surat Perintah; Surat Izin; Surat Kuasa Surat Undangan; Surat Panggilan; Memorandum; Pengumuman
48
NASIONAL Undang- ‐undang Peraturan Pemerintah
PERATURAN PERUNDANG- ‐ PMK, KMK
UNDANGAN Pedoman
RUMAH SAKIT Kebijakan Pelayanan RS Panduan Pelayanan REGU SPO RKA/RBA
UNIT Kebijakan Pelayanan Unit Kerja Pedoman Pengorganisasian KETEN Pedoman Pelayanan SPO Program
ISTILAH PENGERTIAN
Kebijakan Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak
Pedoman Kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan; hal pokok yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk, dsb) untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu
Panduan (buku)
petunjuk !
50
Yang dimaksud dengan standar prosedur operasional adalah :
"Suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
" SPO memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi
Regulasi Nasional/ Referensi
Regulasi RS: • Kebijakan • Pedoman/ Panduan • SPO
52
Djo$ - Atmodjo ‐
Regulasi Nasional/ Referensi
Regulasi RS: • Kebijakan • Pedoman/ Panduan • SPO
54
A00OF"o- 4""
TATA KELOLA RUMAH SAKIT
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
PIMPINAN DEPARTEMEN / UNIT DAN PELAYANAN
ETIKA ORGANISASI
56
TATA KELOLA RUMAH SAKIT KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
UNIT DAN PELAYANAN
PASIEN 57
TATA KELOLA RUMAH SAKIT KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
UNIT KERJA PELAYANAN
Struktur organisasi Nama jabatan Persyaratan jabatan Uraian tugas Penilaian kinerja
PASIEN 58
TATA KELOLA RUMAH SAKIT KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
PERENCANAAN RUMAH SAKIT
Rencana strategis Rencana kerja
tahunan (RKA, RBA) Program
PASIEN 59
How an organization operates as an open system
RESOURCE INPUT TRANSFORMATION PRODUCT OUTPUTS PROCESS
InformaMon Organiza$on
Materials
Finished Goods Technology O Work and Services FaciliMes ac$vity
Money People
Customer feedback
( Schermerhorn : Organizational Behaviour, 1997 )
1. Falsafah dan tujuan Resource 2. Administrasi dan Pengelolaan
Input
3. Staf dan Pimpinan 4. Fasilitas dan Peralatan
Transformation process 5. Kebijakan dan Prosedur
6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
7. Evaluasi dan Pengendalian MutuOutput / Outcome
Djo$ - Atmodjo ‐
Pasal 36
Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik
Djo$ - Atmodjo ‐
Tata kelola rumah sakit yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen rumah sakit yang berdasarkan prinsip-prinsip tranparansi, akuntabilitas, independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran. Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan fungsi manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis, risiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan profesional, dan akreditasi rumah sakit.
Djo$ - Atmodjo ‐
Djo$ - Atmodjo ‐
How an organization operates as an open system
Resource Transformation Product Input Proses Output
Standar
Supaya bisa diukur
Indikator Produktivitas Indikator Mutu Indikator Efisiensi Indikator Keuangan
Djo$ Atmodjo
How an organization operates as an open system
Resource Transformation Product Input Proses Output
Fungsi manajemen
Rencana strategis Rencana kerja tahunan Program kerja rumah sakit Indikator Mutu Program kerja unit kerja
Djo$ Atmodjo
Djo$ - Atmodjo ‐
Standar TKP. 1
Tanggung jawab pengelola dan akuntabilitasnya digambarkan didalam peraturan internal (bylaws), kebijakan, prosedur atau dokumen serupa yang menjadi pedoman bagaimana tanggung jawab dan akuntabilitas dilaksanakan
Elemen Penilaian TKP. 1 1. Struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) diuraikan tertulis dalam dokumen dan mereka yang bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola di identifikasi dengan jabatan atau nama 2. Tata kelola, tanggung jawab dan akuntabilitasnya dimuat dalam dokumen ini
3. Dokumen menjelaskan bagaimana kinerja yang memimpin dan para manajer dievaluasi dengan kriteria tertentu
4. Ada dokumentasi penilaian kinerja dari unit pimpinan setiap tahun.
Standar TKP 1.1.
Mereka yang bertanggung jawab memimpin, menyampaikan kepada masyarakat secara terbuka misi organisasi yang disetujuinya
Elemen Penilaian TKP 1.1. 1. Mereka yang bertanggung jawab memimpin, menyetujui
misi rumah sakit 2. Mereka yang bertanggung jawab mempimpin, menjamin adanya
review berkala terhadap misi rumah sakit 3. Mereka yang bertanggung jawab memimpin, menyampaikan ke
masyarakat misi rumah sakit secara terbuka
Pasal 33
Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis,satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
Djo$ - Atmodjo ‐
" Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
" Panitia Etik dan " Subkom Kredensial Disiplin RS " Subkom Mutu Profesi " Panitia Farmasi & " Subkom Etika dan Disiplin Terapi
" Panitia Rekam Medis Permenkes 755/2011 " Panitia K3 " Panitia PPI RS " Panitia TB " Panitia PONEK Djo$ - Atmodjo ‐
Djo$ - Atmodjo ‐
Djo$ - Atmodjo ‐
Kinerja Rumah Sakit Kinerja Unit Kerja Kinerja Pimpinan Rumah Sakit Kinerja Manajer Rumah Sakit Kinerja Tenaga Kesehatan pemberi asuhan
74
" Pedoman Organisasi Rumah Sakit " Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit " Pedoman Keselamatan Pasien " Program Penanggulangan Bencana (Disaster Plan) " Hospital Bylaws (Corporate Bylaws) " Peraturan Kepegawaian ( Kesepakatan Kerja Bersama ) " Pedoman Penyusunan Anggaran Rumah Sakit " Rencana Strategis " Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan ( RBA / RKA ) " Perhitungan unit cost " Ketentuan tarip rumah sakit " Ketentuan tertulis tentang pertemuan formal (rapat) " Informasi pelayanan " Tata tertib rumah sakit " Hak dan kewajiban pasien, dokter, rumah sakit " Medikolegal dan etik " Kerjasama dengan pihak ketiga Djo$ - ‐
Atmodjo
Djo$ - Atmodjo ‐
How an organization operates as an open system
Resource Transformation Product Input Proses Output
Fungsi manajemen
Indikator Mutu
Djo$ Atmodjo
� ������������ �� �������������� �
� ������������ � � �������������� � �������������� �
� ���� ������������������������� ��
��� � � ���
� � �
Djo$ - Atmodjo ‐
� ������������ �� �������������� �
� ������������ � �
��� ����������� �
� �������������� � � ������������� �
� ���� ������������������������� ��
��� � � ���
� � �Djo$ - Atmodjo ‐
" Kebijakan pelayanan " Pedoman
pengorganisasian Struktur organisasi Uraian tugas Persyaratan jabatan Pola ketenagaan Penilaian kinerja " Pedoman Pelayanan
" SPO " Program ( Rencana Kerja Tahunan ) " Bukti pelaksanaan " Laporan bulanan " Rapat
" Kerangka acuan / TOR " Orientasi " Bukti kegiatan (jadwal, tanda tangan kehadiran)
" Pre test dan Post test " Pelatihan " Laporan kegiatan
PROGRAM
Program harus diuraikan dalam bentuk Kerangka Acuan Program (TOR) dan tidak boleh hanya berbentuk time table Ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja dan Direktur RS Format program :
Pendahuluan Latar belakang Tujuan umum dan tujuan khusus Kegiatan pokok dan rincian kegiatan Cara melaksanakan kegiatan Sasaran
Jadwal pelaksanaan kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Djo$ - Atmodjo ‐
Rencana Kegiatan Jan Feb Mrt Apr
Produk$vitas
SDM :
- Orientasi ‐ suai kebutuhan
- Pela$han ‐
= Ekstern suai kebutuhan
= Interna e
Mutu e e e e
Keselamatan pasien e e e
e
Djo$ - Atmodjo ‐
Output/ Input Proses Outcome
� �� ����������� �
�
��� ������������ S P O
• � � Survei kepuasan Indikator Mutu : • � � " Indikator Klinik
� ��������������� " Indikator Mutu Yan
I K P : " K T D : Sentinel Event Peraturan dan perundangan " K T C Pedoman " K N C " K P C
Output/ Input Proses Outcome
������������� �
Laporan Rapat
�
SDM Survei kepuasan Fasilitas Indikator Mutu : Produktivitas " Indikator Klinik
" Indikator Mutu Yan I K P :
" K T D K T C " K N C K P C
Djo$ - Atmodjo ‐
"�
"� �
"� � ������������� �
������������� � " �
"
� " � �
W � WWWWWWWWWWWWW
� �� ��� ������������������������������������� � ��
� � �� � �������������������������� �
� � � ������������� �
Diterima
Perjanjian
88
Pasal 13
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.
Djo$ - Atmodjo ‐
Pasal 23
(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
(2) Standarpelayanan kesehatan se d pada ayat (1) di engan bidang ke
(3) Da akan pelayanan ke esehatan wajib
memiliki izin dari pemerintah.
90
Yang dimaksud dengan standar profesi adalah : "batasan kemampuan (capacity) meliputi
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap profesional (professional attitude) yang minimal harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri " yang dibuat oleh organisasi profesi
PROFESI TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN
Work activity
" " Standar Pelayanan RS Kendali mutu
Standar Prosedur Operasional Kendali biaya
Kode untuk Nakes : 1. Kompeten sepenuhnya. 2. Memerlukan supervisi. 3. Tidak dimintakan kewenangannya, karena
diluar kompetensinya.
Kode untuk Mitra Bestari : 1. Disetujui berwenang penuh. 2. Disetujui di bawah supervisi. 3. Tidak Disetujui, karena belum/bukan kompetensinya.
93
Kewenangan klinis
Jenis Pelayanan Diminta Rekomendasi
Resusitasi Jantung Paru Dasar (Basic Life Support = BLS) Resusitasi jantung Paru Lanjut (Advanced Life Support = ALS) Tindakan Intubasi Endotrakeal (Oral dan Nasal)
Tindakan Anestesia Umum
94
Qad(BRAU
1
cr a4 cric san
IIL 7 1A
Rincian I<ewenangan I<linis
Proses rekrutmen Proses dan hasil seleksi Ijasah (dilakukan verifikasi), Sertifikat kompetensi profesi Surat tanda registrasi Surat Penugasan Uraian tugas, Sasaran Kerja
Pegawai (PNS PP 46/2011) Surat penugasan klinis Rincian kewenangan klinis Riwayat pekerjaan Catatan pendidikan dan pelatihan Hasil evaluasi kinerja
96
97
EfALUASI MUTU PELAgANAN
Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan adalah :
1. Tingkat kepuasan konsumen : dilakukan dengan survei berupa angket atau wawancara langsung. 2. Dimensi waktu : lama pelayanan diukur dengan waktu (yang telah ditetapkan) 3. Prosedur tetap : Untuk menjamin mutu
pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Rehuired clinical monitoring includes structure, process, or outcomes data selected by the leaders on the following 11 clinical areas:
1. Pa$ent assessments 2. Laboratory services 3. Radiology and diagnos$c imaging services 4. Surgical procedures 5. An$bio$c and other medica$on use 6. Medica$on errors and near misses 7. Anesthesia and seda$onuse 8. Use of blood and blood products 9. Availability, content, and use of pa$ent records 10. Infec$on preven$on and control, surveillance, and repor$ng 11. Clinical research
99
Pemilihan indikator yang terkait dng area klinis melipuM : 1. asesmen pasieni 2. pelayanan laboratorium 3. pelayanan radiologi dan diagnos$c imagingi 4. prosedur bedah; 5. penggunaan anMbioMka dan obat lainnyai 6. kesalahan medikasi (medica(on error) dan Kejadian Nyaris
Cedera (KNC); 7. penggunaan anestesi dan sedasii 8. penggunaan darah dan produk darahi 9. ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasieni 10. pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan
pelaporani 11. riset klinis.
dr Luwi - PMKP 14 Jan ‐ 100
INDIKATOR AREA KLINIS
• Ada 11 area klinis minimal ada 11 indikator untuk area klinis
• Tetapkan indikator akan yang akan
dinilai proses, prosedur dan hasil
• Indikator yg dipilih didukung
dengan data evidence based
• Tetapkan metode pegukurannya & frekuensi penilaiannya
• Acute myocardial infarction • Heart failure • Stroke • Children’s asthma care • Hospital-based inpatient
psychiatric service • Nursing-sensitive care • Perinatal care • Pneumonia • Surgical care improvement project • Venous
thromboembolism 102
Rehuired managerial monitoring includes structure, process, or outcomes data selected by the leaders on the following managerial areas: a. the procurement of rou$nely rehuired supplies and medica$ons essen$al to meet pa$ent needs b. repor$ng of ac$vi$es as rehuired by law and regula$on c. risk management d. u$liza$on management e. pa$ent and family eepecta$ons and sa$sfac$on f. staff eepecta$ons and sa$sfac$on g. pa$ent demographics and clinical diagnoses h. financial management i. preven$on and control of events that
jeopardize the safety of pa$ents, families, and staff 103
Indikator yg dipilih terkait dengan upaya manajemen meliputi : a. pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk memenuhi kebutuhan pasien; (IAM 1)
b. pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan; (IAM 2)
c. manajemen risiko; (IAM 3)
d. manajemen penggunaan sumber daya; (IAM 4) e. harapan dan kepuasan pasien dan keluarga; (IAM 5) f. harapan dan kepuasan staf; (IAM 6)
g. demografi pasien dan diagnosis klinis; (IAM 7) h. manajemen keuangan; (IAM 8)
i. pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf. (IAM 9)
dr Luwi - PMKP 14 Jan ‐ 104
INDIKATOR AREA MANAJEMEN
• Ada 9 area manajerial minimal ada 9 indikator untuk area manajerial
• Tetapkan indikator akan yang akan dinilai proses, prosedur dan hasil
• Indikator yg dipilih didukung dengan data evidence ibased
• Tetapkan metode pegukurannya & frekuensi penilaiannya
INDIKATOR KEPATUHAN ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I Ketepatan idenMfikasi pasien
Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efek$f
Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high- alert) ‐
Sasaran lf Kepas$an tepat- lokasi, tepat- prosedur, tepat- ‐ ‐ ‐pasien operasi
Sasaran f Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran fI Pengurangan risiko pasien jatuh
Direktur bersama governing body Menetapkan indikator mutu Menetapkan indikator utama
107
UNIT KERJA : Instalasi Kamar Bedah
RUANG LINGKUP : Kamar bedah
NAMA INDIKATOR : Angka infeksi luka operasi
DASAR PEMIKIRAN : Operasi bersih yang memenuhi prosedur standard tidak menimbulkan infeksi luka operasi
DEFINISI INDIKATOR : Angka kejadian infeksi luka operasi pada pasien pasca operasi bersih
KRITERIA :
Inklusi : Pasien operasi bersih, termasuk operasi cito
Eksklusi :
TIPE INDIKATOR : Rate Based
PEMBILANG : Jumlah pasien infeksi luka operasi bersih (Numerator)
PENYEBUT : Jumlah seluruh pasien operasi bersih dalam (Denominator) periode waktu yang sama dengan lama
perawatan post operatif sama dengan atau lebih dari lima hari
STANDARD : 2 %
KETERANGAN : - 108
No. Besaran/Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jumlah kejadian infeksi 2 jarum infus
2. Jumlah pemasangan 10 infus
3. Jumlah pasien dengan dekubitus
4. Jumlah pasien $rah baring total
5. Jumlah infeksi luka operasi
6. Jumlah operasi bersih
�� � � ������������������������������������� � � �
� �� � � ������������������������������������ � � �
Djo$ - Atmodjo ‐
No. Nama Pasien Datang Layani <5’ >5’
1. Tn. A 09.05 09.08 v
2. Ny. B 11.16 11.23 v
3. Nn. C 23.10 23.12
v
Jumlah
� � � � � ��� ������������������������� � �
Djo$ - Atmodjo ‐
Masalah ?
Cause and Effect ( Fish Bone) Diagram
Lingkungan SDM Fasilitas
Masalah
Pelanggan Prosedur
Plan Action (1) Menentukan
(6) (2) Tujuan dan Mengambil Menetapkan sasaran tindakan Metode untuk yang tepat Mencapai tujuan
Menyelenggarakan (5) pendidikan dan Memeriksa latihan (3) akibat (4) pelaksanaan Melaksanakan
Pekerjaan Do Check
Siklus PDCA Djoti - Atmodjo
Plan Do CheckAction
Corrective Follow-up Action
Improvement
Relationship Between Control and Improvement Under P-D-C-A Cycle
j Obyec$ve j What changes are to be m s/Predic$ons
arry out cycle j Neet cycle what, where n)
ACT PLAN
STUDg DO j Compare
analysis of arry out plan j Compare d ocoment
predic$on oblems and j Summarise bserva$ons
wass learn egin analysis dr Luwi - PMKP 14 Ja ‐
Analisis Matriks Grading Risiko
Penilaian matriks risiko bertujuan untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya. a. Dampak
Penilaian dampak adalah seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai $dak ada cedera sampai meninggal.
b. Probabilitas / Frekuensi / Likelihood Penilaian $ngkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi
Penilaian Dampak Klinis/Konsekuensi/ Severity
Tingkat Deskripsi Dampak Risiko
1. Tidak Tidak ada cedera signifikan
2. Minor Cedera ringan, misal : luk robek Dapat diatasi dengan pertolongan pertama
3 Moderat Cedera sedang, misal Luka robek Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (reversibel), tidak berhubungan dengan penyakit
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan 4 Mayor Cedera luas / berat, misal Cacad, lumpuh
Kehilangan fungsi motorik / sensorik atau psikologis atau intelektual (irreversibel) tidak berhubungan dengan penyakit
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan penyakit
Penilaian Probabilitas/Frekuensi
Tingkat Risiko DESKRIPSI
1 Sangat jarang / Rare (>5tahun / kali)
2 Jarang / Unlikely (> 2-5tahun/kali)
3 Mungkin / Possible (1-2 tahun/kali)
4 Sering / Likely (Beberapa kali / tahun)
5 Sangat sering / Almost certain (Tiap minggu / Bulan )
SKOR RISIKO = DAMPAK k PROBABILITg
Tindakan sesuai Tingkat dan Bands Risiko Probabilitas Tidak significant Minor Moderat Mayor Katastropik
1 2 3 4 5
Sangat sering terjadi (Map Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim minggu/bulan)
5
Sering terjadi (beberapa kali/ Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim tahun)
4
Mungkin terjadi ( 1- ‐ <2 Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim x/tahun) 3
Jarang terjadi (>2- ‐<5kali/tahun Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim 2
Sangat jarang terjadi (>5x/tahun) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim 1
Level / bands Tindakan
Ekstrim (sangat Mnggi) Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari, membutuhkan Mndakan segera, perhaMan sampai ke direktur
High (Mnggi) Risiko Mnggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari Kaji, dengan deMl dan perlu Mndakan segera serta membutuhkan perhaMan top manajemen
Moderate (sedang) Risiko sedang, dilakukan invesMgasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer / pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak terhadap biaya dan kelola risiko
Low (rendah) Risiko rendah. Dilakukan invesMgasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dengan prosedur ruMn
Manajemen Risiko Dampak Risiko RS
Aspek Sangat ringan Ringan Sedang Berat Sangat berat (Nilai) (1) (2) (3 ) ( 4) (5)
Keuangan Sd Rp 10 Juta lRp 10 Juta sd Rp lRp 50 Juta sd Rp lRp 100 Juta sd Rp 1 lRp 1 Milyar 50 Juta 100 Juta milyar
Keselamatan m Cidera $dak serius/ Menyebabkan Menyebabkan Menyebabkan satu Beberapa kema$an dan Kesehatan minor misalnya: cidera/penyakit cidera serius seper$ kema$an, menyebabkan penyakit
lecet, luka kecil, yang memerlukan cacat atau memperberat atau yang bersifat hanya perlu perawatan medis kehilangan anggota menambah penyakit komunitas/endemik penanganan P3K. lebih dari 7 hari dan tubuh permanen, pada pasien atau pada karyawan atau
dapat disembuhkan menyebabkan karyawan, pasien penyakit yang menyebabkan memerlukan penyakit yang perawatan medis bersifat kronis atau lebih dari 7 hari dan permanen (HIf, dapat disembuhkan Hepa$$s,
Keganasan, Tuli, gangguan fungsi organ menetap)
Operasional Pelayanan $dak Pelayanan Pelayanan Sebagian proses Berhen$ total terhambat terhambat kurang terhambat lebih dari berhen$ dan
dari 30 menit 30 menit pelayanan terhambat hingga lebih dari 1 hari
Keluhan Adanya keluhan Adanya keluhan Adanya keluhan Adanya keluhan Adanya keluhan tertulis yang disampaikan tertulis sebanyak l 5 tertulis dan tuntutan tertulis dan tuntutan dan tuntutan pasien l pelanggan secara lisan kasus dalam sebulan pasien n RP 10 juta pasien Rp 10 juta sd Rp 1 Milyar
Rp 50 juta
Kriteria Skor Risiko RS
Skor Kriteria Keterangan
20 e 25 Sangat Mnggi Hen$kan kegiatan dan perlu perha$an manajemen puncak.
14 e 16 Tinggi Perlu mendapat perha$an dari manjemen puncak dan $ndakan perbaikan segera di lakukan.
10 e 13 Menengah Lakukan perbaikan secepatnya dan $dak diperlukan keterlibatan pihak manajemen puncak.
5 e f Rendah Tindakan perbaikan dapat dijadwalkan kemudian dan penanganan cukup dilakukan dengan prosedur yang ada
1 - ‐ 3 Rendah Risiko dapat diterima
Opsi Perlakuan Risiko Klasifikasi Jenis Pengendalian
Menghindari risiko 1 Menghen$kan kegiatan 2 Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi risiko 1 Membuat Kebijakan/SPO (pembuatan dan pembaruan prosedur, standar dan check- list)i ‐
2 Menggan$ atau membeli alati 3 Mengembangkan sistem informasi (IT), pela$han
penyegaran bagi personil, seminar, pembahasan kasusi 4 Melaksanakan prosedur (pengadaan, perbaikan dan
pemeliharaan bangunan dan instrumen yang sesuai dengan persyaratani pengadaan bahan habis pakai sesuai dengan prosedur dan persyaratan.
Mentransfer risiko 1 Asuransi 2 Alih dayakan
pekerjaan Menerima risiko
Hak pasien SKP
PMKP APK Reg AP PP
Tri Skrining ana
ng
TKP MKI PPI KPS
SPO Dok MFK
125
Mekanisme dan struktur edukasi yang diorganisir Asesmen kebutuhan edukasi Komunikasi gang Efek$f dalam pemberian edukasi dan informasi
Bahan Materi Edukasi Pendidikan Pasien dan
Keluarga ferifikasi pemahaman edukasi pasien dan atau keluarga
Informed consent
Par$sipasi pasien dan keluarga dalam pelayanan
Sumber komunitas yang mendukung promosi kesehatan berkelanjutan
126
Standar dan Elemen Penilaian
Standard Elemen Penilaian (EP)
MKI 21 109
PPK 6 28
MDGs 3 19
Jumlah Total 323 1237
127
Aspek medikolegal hubungan antara dokter-pasien ada 2 hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1. Komunikasi antara dokter dengan pasien 2. Persetujuan tindakan kedokteran
Yang sering mengundang timbulnya masalah antara dokter dengan pasien.
128
Regulasi Nasional/ Referensi
Regulasi RS: • Kebijakan • Pedoman/ Panduan • SPO
129
Komunikasi
Edukasi
Edukator Terla$h
ferifikasi
130
i. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;
j.mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
Pasal 38
(1) Setiap Rumah Sakit harus menyimpan rahasia kedokteran. (2) Rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat(1) hanya dapat dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, untuk pemenuhan permintaan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, atas persetujuan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.
N
a,o F-
fa
Q • N Mated Edukasi
Demam Berdarah Dengue bA 1 -
E v Cl-N
co
0 F -
LLJ
N hA [B N
`rV Y �
L n Nano Poi.en
• N N TgL Lahir : fa
fB
_ E DPJP :
0 4 J cv
.UKAH SAJJT
ROYAL PROGRESS
Diet 4. M.nc gsk Pengertion 9 Aan nyomvk d.ngon coro rmomokoo
O.mom b.rde.eh dongv. .rupobon par.Yokrl Oi.+ Ivnok. mu-doh drone, 4dpk i.rvngseng obol gowk n+o.pun p.mokoom, kolombu. p.nc.rroon. ingg .nsrg, cvkvp ifomin don nvn.rol
d.horn okvl yong d'o.babbon .lob iris d.ngw don Won. prows p.nyvrrbuhan ssrb bonyek m.num. KonKO1 d^aorken moblw 9.9A.n nyomvk .Ld.s o.gyply den
i.d.a Abop.dvs sarfo m.m.nuh; k, .n0 VMO vrdvk Korlrol ke doklu Spsocis P.nyoko Dobn+ so" PanOlron paten pasko stoat inap
jodool Yong r.lsh drbn►vkon dok.r. do-am b.rdereh d.ngv. (080 0!d
Knie.io dognos. \% 4O 1997 vnluk 080 i.oru
onewwww: Konsumai obof y" dib.nkon oJ.h doklw vrl4vk
"01-hol rang hams diperhatikon
• D. on abu m.vyo• demo m okvr, onbro 2.7 Lori p.rowvion d rumoh s.ooro sto+v• s.svo; :nsbvksi Nvbvng dokbr onda`seg.ro k. RS:
• T.rdopol mi.l saAv den n,on.f.aloai p.rdorehen • BJe ode tondo-lend. ol"i clod, a.perS me.oh
bsnk.A urti: Ab1"bs pole kilo, geol. bongkok podo moo don brlbur don
• U. bn:q../ posAf (> 20 p.iskio delom 2.34 • IsliroAco, b.berupe Pori unlvk m.+.ulihkon ksedoon sesok notes
c,..21 • Msngh„dor k.yobn i.ik yong bsrlobihon • Muel munhoh, b.roek.b.reok rn.rol+ di brit. don
• p..ski...kimo..s, ohow pv.pvro • Olehrogo f..elvr 2.3 x aswiinggv d.ngon duroa: 30 nys m sand
wnanif unluk m onjego agar konder ♦vbvl. opiimd den - p.rdorohon mukoso. soluron corn. bakes
$ dok mudd. 6orkene infekai avrAken. obi is npol Ioi.
- 0 I meks a obi msl.ne ienc.gohon d.rnowr b.rde.oh di wroso mar.dolor.g
• Trombosilopwio (L I00.000Jwv..3 0s.om b.rdoreh disebobkon olsi► infkai +rirvs
• Tsrdopoi mi.r.nol soli condo - condo loo".: Oengw yo+g dbo.w ol.h voc4or npmuk A.d.
Msw,o%kr) meeingkof 220% dbandung h.me Aygspp. 3dah sehr idler reaiko Yong edolsh
4.h s rah.-rdo pod. woe, on. kslewvin, don 6erdepoi+yo sarong-aorong rryomuk d fempol our
popilor Yong some 40gonong. 3.hinggo univk wux.c.goh bejeden
1•bwwfokrJ6wvn hung. 2 20%do.+ K.oiok«l d.rnom b.rdoroh :
owl. sslebh p.mb.rien oairon 1. Bvdeydcon O.roken 3 IA urAvk rr.no.gsh
• T.rdopol sfus; plwno../vsi p.nko'd. o..s, don populor .elder p.mbowo virus Der" (m""vbpk
h.pop-o4. e.rr. o Asd.s Ayg.pnI
• V.nguros bak nendi. fe.npoyon don loo pal Medikosi
psnew+pungon o;r asfiop minggu.
Trroh boring• M.nvfup ropof•ropel porompwngon arr. • M.ngubvr mswpngbrkon bar" bokm don bob!bobl p.coh yong m.mungbnkon nyomvk
beroo.ang.
2. M.nggunokon unssId.do d.ngon pongosopow ebu po"gobubn.
3. D.ngen core ponggvnoon f.wn.phos (obakq io&oP
dengen ma obwicon bubuk abate ke delem eorong-eorong nprnuk
o.dse yoi'v bolero 4w rpol poromp.rngen air bench.
TOLAK UKUR PENGOBATAN
Hasil awal Pemeriksaan pads In i dk ator Target
masuk RS TgI Hasil TgI Hasil TgI Hasil
136
137
138
,/ 1
Gambaran Umum
Nation political commitment 189 negara Indonesia
menandatangani kesepakatan pembangunan MDGs (tahun 2000) Tujuan mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan
8 MISI MDGs
8 MISI MDGs
Elemen Penilaian SMDG I
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana PONEK
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam program PONEK termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan PONEK
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK Rumah Sakit 5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar 6. Terlaksananya fungsi rujukan PONEK pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Renstra, RKA dan Program Pembentukan tim Ruang pelayanan yang memenuhi
persyaratan: Rawat gabung Pelayanan asi eksklusif/IMD Pelayanan metode kanguru SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan PONEK Pelaporan
Angka keterlambatan operasi sc ( > 30 menit ) Angka keterlambatan penyediaan darah ( > 60 menit)
Djo$ - Atmodjo ‐
Elemen Penilaian SMDGs II
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS termasuk pelaporannya 3. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS 4. Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS Rumah Sakit 5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim HIV/AIDS sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku
7. Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dgn faktor risiko IDU, penunjang sesuai dengan kebijakan
Renstra, RKA dan Program Pembentukan tim Ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan PPI SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan HIV/AIDS Pelaporan pelksanaan pelayanan
VCT (Voluntary Counseling and Testing). ART (Antitetroviral Therapy). PMCT (Prevention Mother to Child Transmision) Infeksi Oportunistik (OI) Pelayanan penunjang
Djo$ - Atmodjo ‐
Elemen Penilaian SMDGs III
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan DOTS TB
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan proses/mekanisme dalam program pelayanan DOTS TB termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan DOTS TB sesuai dengan standar
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB Rumah Sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim DOTS TB sesuai standar 6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku
Renstra, RKA dan Program Pembentukan tim Ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan PPI-TB SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan TB Pelaporan
Angka pemeriksaan mikroskopik dahak, Menurunnya angka drop out, Angka kesalahan baca laboratorium ( <5% ), Angka konversi,
Djo$ - Atmodjo ‐
Djo$ - Atmodjo ‐
1
1
1
D