Post on 24-Dec-2015
description
LOGO
A. Pengertian Induktif (review)
Berbeda dengan deduksi yang bertolak pada satu proposisi umum dan
diperlakukan ke proporsisi khususnya yang sekaligus menjadi premis minornya, maka
metode induksi bertolak dari sejumlah proposisi kecil dan khusus untuk menarik kesimpulan
umum tertentu. Jika dalam metode deduksi, suatu fenomena atau fakta dirujukan ke dalam
kelas fenomena dan fakta yang lebih umum dan besar , sebaliknya dalam proses induksi
ilmuan bergerak dari fenomena tunggal dan fakta yang ada untuk ditarik kesimpulan
umumnya dan dapat dikatakan berlaku umum.
Dalam perjalanan sejarah sains, induksi dilakukan di awal-awal perkembangan
sains. Terutama klasifikasi materi di alam baik iti tumbuh-tumbuhan, hewan, juga proses
yang telah dilakukan dan sampai sekarang kita gunakan. Contohnya klasifikasi Linnaeus.
Wonorahardjo , S . 2010 . Dasar-Dasar Sains . Jakarta : Indeks , halaman 81
LOGO
B. Pengertian Statistika
Statistika merupakan cara berpikir yang perlu dalam memproses data dan
membantu peneliti dalam menarik kesimpulan atas dasar yang lebih kuantitatif. Statistik
membuat penelitian lebih dapat dipercaya. Statistik memungkinkan kita menarik kesimpulan
yang lebih seksama terutama dalam metode induksi, terutama metode yang membutuhkan
perlakuan empiris. Statistik tidak terlalu diperlukan untuk metode deduksi, seperti
matematika. Matematika tidak memerlukan pengujian hipotesis seperti halnya ilmu alam
empiris.
Wonorahardjo , S . 2010 . Dasar-Dasar Sains . Jakarta : Indeks , halaman 91
LOGO
C. Sejarah lahirnya Statistika
Sekitar tahun 1645, seorang ahli matematika amatir, Chevalier de More, mengajukan beberapa permasalahan yang terkait cara memenangkan perjudian yang berdasarkan peluang kepada seorang ahli matematika perancis Blaise Pescal. Pascal, seorang jenius dibidang matematika, dalam usia enam belas tahun celah mempunyai karya ilmiah yang mengagumkan. Pascal tertarik dengan permasalahan yang berlatar belakang judi ini kemudian mengadakan korespondensi dengan ahli matematika perancis lainnya Pierre de Fermat dan keduanya mengembangkan cikal bakal teori peluang.
Peluang (probabilitas), merupakan dasar teori statistika, merupakan konsep baru yang tidak dikenal dalam pemikiran yunani kuno, yunani bahkan eropa pada abad pertengahan. Teori mengenai kombinasi bilangan telah terdapat dalam aljabar yang dikembangkan oleh ilmuan muslim, tetapi bukan dalam lingkup teori peluang. Begitu dasar-dasar konsep ini dirumuskan dengan cepat bidang telaah ini berkembang.
Sayudi , A . 2003 . Dasar-Dasar Sains . Malang : Jurusan fisika FMIPA UM ,halaman 68
LOGO
D. Statistika dan Cara Berpikir Induktif
Statistika merupakan pengetahuan yang memungkinkan menarik kesimpulan
secara induktif berdasarkan suatu peluang. Dasar teori statistika adalah teori peluang.
Kesimpulan yang didapat dalam berpikir induktif adalah meskipun premis yang dipakai
benar dan penalaran induktifnya sah , namun kesumpulannya mungkin salah, logika induktif
tidak memberikan kepastian, melainkan sekedar tingkat peluang tertentu dapat ditarik.
Sayudi , A . 2003 . Dasar-Dasar Sains . Malang : Jurusan fisika FMIPA UM ,halaman 73
LOGO
A. Pengertian Deduktif (review)
Deduktif adalah bentuk silogisme dari proposisi yang menjadi dasar hipotesis.
Setelah hipotesis dirumuskan maka dilakukan langkah untuk bisa menentukan apakah dugaan
tersebut benar. Proses ini disebut langkah deduksi. Contoh silogisme semacam ini sangat
banyak , terutama dalam bidang sains, misalnya adalah dalam contoh sebagai berikut.
Pernyataan pertama: Asam adalah golongan senyawa yang rasanya masam, serta
memerahkan kertas lakmus biru.
Pernyataan kedua : Cuka (asam asetat) termasuk golongan asam.
Kesimpulan : Cuka rasanya masam, akan memerahkan kertas lakmus biru.
Wonorahardjo , S . 2010 . Dasar-Dasar Sains . Jakarta : Indeks , halaman 79-80
LOGO
B. Beberapa Aliran dalam Filsafat Matematika.
1. Kaum logistik (dipelopori oleh Gottlob Frege (1848-1925)) : Matematika murni
merupakan cabang dari logika.
2. Kaum formalis (dipelopori oleh Jan Brouwer (1881-1956)) : Matematika merupakan
pengetahuan struktur formal dari lambang.
3. Kaum intuisionis (dipelopori oleh David Hilbert (1862-1943)) : Intuisi murni dari berhitung
merupakan titik tolak matematika.
Sayudi , A . 2003 . Dasar-Dasar Sains . Malang : Jurusan fisika FMIPA UM ,halaman 61
LOGO
C. Matematika dan Cara Berpikir Deduktif
Matematika pengetahuan yang disusun secara konsisten dengan menggunakan
logika deduktif. Bertrand russell dan whitehead dalam karyanya yang monumental berjudul
princhipia mathematica membuktikan bahwa dalil-dalil pada matematika pada dasarnya
adalah pertanyaan logika. Jadi pembuktian dalil-dalil matematika tidak didasarkan atas
metode ilmiah yang merupakan kombinasi antara logika deduktif dan induktif, melainkan
didasarkan pada logika deduktif. Dan pada dasarnya dewasa ini orang berpendapat bahwa
matematika merupakan pengetahuan rasional yang kebenarannya tidak tergantung pada
pembuktian secara empiris. Perhitungan matematika bukanlah suatu eksperimen.
Sayudi , A . 2003 . Dasar-Dasar Sains . Malang : Jurusan fisika FMIPA UM ,halaman 62-63
LOGO
D. Matematika dan Peradaban
Matematika tidak dapat dilepas dari peradaban manusia. Penduduk kota yang
pertama adalah “makhluk yang berbicara”(talking animal) dan penduduk kota kurun
tekhnologi adalah “makhluk yang berhitung”(calculating animal) yang hidup dalam jaringan
angka-angka. Bagi ilmu itu sendiri matematika berkembang sangat cepat. Tanpa matematika
pengetahuan akan berhenti pada tahap kualitatif.yang tidak memungkinkan untuk
meningkatkan penalaran lebih jauh. Suatu bidang keilmuan, apapun juga bidang kajiannya,
bila telah menginjak kedewasaan mau tidak mau akan bersifat kuantitatif.
Sayudi , A . 2003 . Dasar-Dasar Sains . Malang : Jurusan fisika FMIPA UM ,halaman 66