Post on 08-Jun-2021
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATANBADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI2018
Standar Kurikulum Pelatihan
Standar Kurikulum Pelatihan
di Rumah Sakit
Standar Kurikulum Pelatihan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesianomor 38 tahun 2014 dijelaskan bahwa pelayanankeperawatan adalah suatu bentuk pelayananprofesional yang merupakan bagian integral daripelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmudan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu,keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehatmaupun sakit. Dengan berkembangnya ilmu dantekhnologi saat ini, perawat sebagai pemberipelayanan kepada masyarakat baik di rumah sakitmaupun di pelayanan kesehatan lainnya, seorangperawat dituntut untuk selalu meningkatkanpengetahuan dan keterampilan dengan carapelatihan. Saat ini tuntutan masyarakat terhadappelayanan kesehatan sangat tinggi, karenamasyarakat semakin kritis terhadap setiappelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yangdiperlukan untuk bekerja di unit intensif tidaklahmudah. Proses seleksi yang baik, pendidikan formalmaupun informal dalam bentuk pelatihan haruslahdilakukan dengan cara berkesinambungan danterintegrasi. Perawat ruang intensif menjadi orangyang bekerja digaris depan mempunyai tantangandalam merawat pasien kritis, dituntut untuk mampumemberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 2
mampu mengambil keputusan segera dan tepat,mampu melakukan evaluasi dan mampuberkoordinasi dengan tim kesehatan lain.
Berdasarkan alasan tersebut, penting bagi perawatyang bekerja di ruang intensif dibekali tentangasuhan keperawatan yang terstandar untukdigunakan di ruang intensif, baik melalui pendidikanmaupun pelatihan. Hal tersebut sejalan denganUndang-undang nomor 44 tahun 2009 pasal 3 yangmenyatakan bahwa rumah sakit bertanggung jawabdalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihansumber daya manusia. Dalam rangka meningkatkankemampuan terkait pelayanan perawat ICU dalampemberian pelayanan kesehatan.
Kurikulum ini disebut kurikulum pelatihan pelayanankeperawatan intensif dirumah sakit agar kurikulumini dapat digunakan dan didapatkan oleh perawat –perawat yang tidak hanya bekerja diruang ICU,seperti perawat yang bekerja diruang HCU/Intermediate atau bahkan perawat yang bekerjapada ruang perawatan /average care yang jikaperawat step down dari ruang ICU memilikipengetahuan/ kompetensi yang sama denganperawat ICU ini sangat berdampak bagi percepatanproses penyembuhan pasien karena kemungkinanreadmisi pasien ke ICU akan berkurang. Namunpenyusunan standar kurikulum ini sudah melewatiproses pembahasan Bersama dengan beberapainstansi rumah sakit dan HIPERCI yang terlibatdalam substansi keperawatan ICU. Adapunpelatihan keperawatan intensif saat ini kurikulumnya
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 3
telah distandarisasi oleh Pusat Pendidikan danPelatihan Sumber Daya Manusia KementerianKesehatan yang akan digunakan sebagai acuannasional bagi penyelenggara pelatihan pelayanankeperawatan intensif di Rumah Sakit.
Selain itu unit intensif merupakan satu unitpelayanan yang memiliki kategori berbeda dari unitpelayanan umum dimana kondisi sakit pasien yangkritis, tindakan yang harus dilakukan secara tepat,cepat dan kontinuitas, alat-alat bantu monitor yanglengkap dan canggih sehingga dalam melakukanpelayanan kesehatan khususnya keperawatan padapasien-pasien di ruang intensif memerlukan sumberdaya manusia yang berkualitas baik dari segikognitif, keterampilan maupun analisa terhadapmasalah yang timbul pada pasiennya. Dan inimenjadi dasar pentingnya peningkatan kualitasperawat dalam memberikan asuhan keperawatan,khususnya perawat yang bekerja di unit intensif.
B. Filosofi
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif diRumah Sakit ini diselenggarakan denganmemperhatikan:
1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selamapelatihan peserta berhak untuk:a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya
mengenai keperawatan intensif
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 4
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat,sejauh berada didalam konteks pelatihan.
c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baikdan positif yang diutarakan oleh peserta.
2. Berorientasi kepada peserta, dimana pesertaberhak untuk:a. Mendapatkan paket bahan belajar.b. Mendapatkan pelatih/fasilitator professional
yang dapat memfasilitasi dengan berbagaimetode, melakukan umpan balik, danmenguasai materi yang disampaikan dalampelatihan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yangdimiliki individu, baik secara visual, auditorialmaupun kinestetik (gerak).
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpanbalik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi (terhadap pelatih ataufasilitator dan penyelenggara) dan dievaluasitingkat pemahaman dan kemampuannyadalam melaksanakan pelayanankeperawatan intensif.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkanpeserta untuk:a. Mengembangkan keterampilan langkah demi
langkah dalam memperoleh kompetensi yangdiharapkan dalam pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakanberhasil mendapatkan kompetensi yangdiharapkan pada akhir pelatihan.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 5
4. Learning by doing yang memungkinkanpeserta untuk:a. Berkesempatan menerapkan hasil
pembelajaran materi pelatihan pada simulasilapangan di ruang Intensif serta mengambilmanfaat dari simulasi tersebut.
b. Berkesempatan melakukan eksperimentasidari materi pelatihan dengan menggunakanmetode pembelajaran antara lain ceramah,tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok,latihan-latihan, baik secara individu maupunkelompok.
c. Melakukan pengulangan atau perbaikan yangdirasa perlu.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 6
BAB IIPERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berperansebagai perawat pemberi pelayanan keperawatanintensif di rumah sakit.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya peserta mempunyaifungsi yaitu memberikan pelayanan keperawatanintensif di rumah sakit.
C. Kompetensi
Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta memilikikompetensi sebagai berikut:1. Melakukan perawatan dasar pada pasien di area
intensif2. Melakukan bantuan hidup lanjut (BHL)3. Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE)4. Membuat rencana asuhan keperawatan intensif5. Melakukan pencegahan dan pengendalian
infeksi di area intensif6. Melakukan tatalaksana pasien dengan
gangguan sistem respirasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 7
7. Melakukan monitoring hemodinamik invasif dannon invasif
8. Melakukan asuhan keperawatan dengangangguan keseimbangan asam basa
9. Melakukan asuhan keperawatan dengangangguan cairan dan elektrolit
10.Melakukan asuhan keperawatan nutrisi pasienkritis
11.Melakukan asuhan keperawatan nyeri padapasien kritis
12.Melakukan asuhan keperawatan dengan sepsis13.Melakukan interpretasi pemeriksaan penunjang
di ruang intensif14.Melakukan pengelolaan pasien dengan
kegawatan jantung15.Melakukan pengelolaan obat-obat pasien kritis16.Melakukan asuhan keperawatan dengan
gangguan sistem saraf di ruang intensif17.Melakukan asuhan keperawatan dengan pasca
bedah18.Melakukan transportasi pasien kritis19.Melakukan pengelolaan dying care
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 8
BAB IIITUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampumemberikan pelayanan keperawatan intensif diRumah Sakit sesuai kewenangannya.
B. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pelatihan, pesertamampu:1. Melakukan perawatan dasar pada pasien di area
intensif2. Melakukan bantuan hidup lanjut (BHL)3. Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE)4. Membuat rencana asuhan keperawatan intensif5. Melakukan pencegahan dan pengendalian
infeksi di area intensif6. Melakukan tatalaksana pasien dengan
gangguan sistem respirasi7. Melakukan monitoring hemodinamik invasif dan
non invasif8. Melakukan asuhan keperawatan dengan
gangguan keseimbangan asam basa9. Melakukan asuhan keperawatan dengan
gangguan cairan dan elektrolit10.Melakukan asuhan keperawatan nutrisi pasien
kritis
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 9
11.Melakukan asuhan keperawatan nyeri padapasien kritis
12.Melakukan asuhan keperawatan dengan sepsis13.Melakukan interpretasi pemeriksaan penunjang
di ruang intensif14.Melakukan pengelolaan pasien dengan
kegawatan jantung15.Melakukan pengelolaan obat-obat pasien kritis16.Melakukan asuhan keperawatan dengan
gangguan sistem saraf di ruang intensif17.Melakukan asuhan keperawatan dengan pasca
bedah18.Melakukan transportasi pasien kritis19.Melakukan pengelolaan dying care
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 10
BAB IVSTRUKTUR PROGRAM
No MateriWaktu
T P PL/OL JML
A Materi Dasar1. Kebijakan Standar Pelayanan
Intensif 2 0 0 2
2. Aspek Etik Legal KeperawatanIntensif 2 0 0 2
3. Berpikir Kritis 1 1 0 2Sub Total 5 1 0 6
B Materi Inti1. Perawatan Dasar Pada Pasien
di Area Intensif 4 30 14 48
2. Bantuan Hidup Lanjut (BHL) 8 16 0 243. Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) 2 4 0 6
4. Rencana Asuhan KeperawatanIntensif 2 4 0 6
5. Pencegahan dan PengendalianInfeksi di Area Intensif 3 4 3 10
6. Tatalaksana Pasien DenganGangguan Sistem Respirasi 17 108 93 218
7. Monitoring Hemodinamik Invasifdan Non Invasif 4 8 14 26
8. Asuhan KeperawatanGangguan KeseimbanganAsam Basa
3 8 0 11
9. Asuhan Keperawatan denganGangguan Cairan dan Elektrolit 4 8 7 19
10. Asuhan Keperawatan NutrisiPasien Kritis 2 4 7 13
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 11
Ket: T=Teori, P=Penugasan, PL/OL=Praktik lapangan/
Observasi Lapangan Untuk T dan P, 1 JPL@ 45 menit. Untuk PL 1 JPL @ 60
menit.
11. Asuhan Keperawatan NyeriPada Pasien Kritis 4 8 7 19
12. Asuhan Keperawatan Pasiendengan Sepsis 2 2 0 4
13. Interpretasi PemeriksaanPenunjang di Ruang Intensif
4 28 14 46
14. Pengelolaan Pasien denganKegawatan Jantung 4 6 14 24
15. Pengelolaan Obat-Obat PasienKritis 4 10 14 28
16. Asuhan Keperawatan denganGangguan Sistem Syaraf diRuang Intensif
4 6 0 10
17. Asuhan Keperawatan Pasiendengan Pasca Bedah 4 9 14 27
18. Transportasi Pasien Kritis 3 8 14 2519. Pengelolaan Dying Care 2 4 14 20
Sub Total 80 275 229 584C Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar(BLC) 0 3 0 3
2. Anti Korupsi 2 1 0 33. Rencana Tindak Lanjut 0 2 0 2
Sub Total 2 6 0 8TOTAL 87 282 229 598
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 12
BAB VGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
Nomor : MD.1Materi : Kebijakan Standar Pelayanan IntensifWaktu : 2 Jpl (T= 2; P=0; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahamikebijakan standar pelayanan intensif
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep standarpelayanan intensif
2. Menjelaskan aturanpemerintah tentang
1. Konsep Standarpelayanan intensifa. SDMb. Disain ruangc. Peralatan
2. Aturan pemerintahtentang pelayanan
CTJ Bahantayang Modul Laptop LCD ATK
Kemenkes, 2008,sistem pemberianpelayanankeperawatan ICUdirumah sakit Kemenkes, 2012,
Direktorat binapelayanan penunjang
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 13
pelayanan intensif
3. Menjelaskan indikasi pasienmasuk dan keluar pelayananintensif
4. Menjelaskan monitoring danevaluasi pelayanan intensif
intensif
3. Indikasi pasien masukdan keluar pelayananintensif
4. Monitoring dan evaluasipelayanan intensif
medik dan saranakesehatan.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 14
Nomor : MD.2Materi : Aspek Etik Legal Keperawatan IntensifWaktu : 2 Jpl (T= 2; P=0; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami aspeketik legal keperawatan intensif
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan etikakeperawatan di area intensif
2. Menjelaskan isu etik dalamasuhan keperawatan intensif
1. Etika keperawatan di areaintensifa. Pengertian etika, nilai
dan normakeperawatan
b. Prinsip etikc. Kode etik keperawatan
2. Issue etik dalam asuhankeperawatan intensifa. Dilema etikb. Penyelesaian masalah
CTJ Bahantayang Modul Laptop LCD ATK
Kemenkes, 2008Sistem pemberianpelayanankeperawatan dirumah sakit Code ofconduct. Ta’adi. 2010. Hukum
kesehatan pengantarmenuju perawatprofessional.EGC.Jakarta
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 15
3. Menjelaskan aspek legaldalam keperawatan
etik
3. Aspek legal dalamkeperawatana. Pengertian hukum
dalam praktekkeperawatan intensif
b. Masalah-masalahhukum dalamkeperawatan
c. Perlindungan hukum
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 16
Nomor : MD.3Materi : Berpikir KritisWaktu : 2 Jpl (T= 1; P=1; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami berpikirkritis dalam area perawatan intensif
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep berpikirkritis
2. Menjelaskan berpikir kritisdalam keperawatan
1. Konsep berpikir kritisa. Pengertian berpikir kritisb. Faktor yang
mempengaruhi berpikirkritis
c. Sikap dalam berpikirkritis
d. Proses berpikir kritis
2. Berpikir kritis dalamkeperawatan
CTJ Studi
kasus
Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Lembar
kasus Panduan
studikasus
Critical care handbook,Lippincott williams andwilkins, 2016 Martin, C. (2002). The
theory of criticalthinking of nursing.Nursing educationperspectives,23(5),243-247
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 17
Nomor : MI.1Materi : Perawatan Dasar Pada Pasien di Area IntensifWaktu : 48 Jpl (T= 4; P=30; OL=14)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan perawatandasar pada pasien di area intensif.
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Melakukan personal hygiene
2. Melakukan ambulasi
1. Personal hygienea. Pasien terpasang multi
assist deviceb. Pasien dengan MRSA
2. Ambulasia. Pengkajian ambulasib. Pasien terpasang multi
assist devicec. Range of Motion
CTJ Simulasi OL
Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Panthom CVC NGT ETT TT Lembar
Berney, S., Haines,K., & Denehy, L(2012).Physiotherapy incritical care inAustralia.Cardiopulmonaryphysical therapyjournal, 23(1),19 Feider, L.L, Mitchell,
P., & Bridges, E.(2010). Oral care
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 18
3. Melakukan perawatan tubing 3. Perawatan tubinga. Perawatan kateter
nasogastrikb. Perawatan ETT/TTc. Perawatan vena
sentral/ swanganzd. Perawatan kateter urinee. Perawatan drain
Checklist Panduan
simulasi Panduan
OL
practices for orallyintubated critically illadults. Americanjournal of critical care. Shuman, E.K., &
Chenoweth, C.E(2010). Recognitionand prevention ofhealthcare-associated urinarytract infections in theintensif care unit.Critical caremedicine, 38, S373-S379.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 19
Nomor : MI.2Materi : Bantuan Hidup Lanjut (BHL)Waktu : 24 Jpl (T= 8; P=16; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan BantuanHidup Lanjut (BHL).
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep BHL
2. Melakukan BHL
1. Konsep BHLa. Pengertianb. Tujuanc. Indikasid. Tim medis reaksi
cepate. Peran perawat dalam
BHL
2. BHLa. Komponen BHL Patensi jalan nafas
CTJ Simulasi
Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Panthom OPA/
NPA LMA ETT Defibrila
Karo, Santoso, dkk.(2009) Bukupanduan kursusbantuan hidup lanjutACLS (AdvancedCardiac Life Support)Indonesia. Jakarta:PERKI 2008
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 20
Ventilasi adekuat Akses intra vena/jalur
alternatif untukinduksi obat. Intepretasi EKG Sirkulasi spontan
b. Persiapan alat Oropharingeal airway
(OPA)/Nasoparingeal airway(NPA) Resusitation bag dan
sungkup muka Endotracheal tube
(ET) denganlaringoscopy,laryngeal mask airway, atau supraglotikairway devicelainnya. Defibrilator Monitor Medika mentosa
tor Infus Kit Troli
emergency Emergen
cy bag Oksigen
tabungfortable Catheter
suction Suction
pump Laringo
scope Lembar
checklist Panduan
simulasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 21
c. Algoritme BHL Cek kesadaran Panggil bantuan Posisikan pasien di
lingkungan yangaman Resusitasi jantung
paru
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 22
Nomor : MI.3Materi : Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)Waktu : 6 Jpl (T= 2; P=4; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukankomunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Melakukan komunikasiefektif
2. Memberikan informasi
1. Komunikasi efektifa. Pengertian komunikasib. Komponen komunikasic. Unsur-unsur
komunikasid. Faktor penghambat
dalam komunikasi
2. Informasia. General consentb. Informed consent
CTJ Bermain
peran
Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Form
edukasi Skenario
bermainperan
KementrianKesehatan, (2010).Standar pelayanankeperawatan ICU.Direktorat BinaPelayananKeperawatan DirjenBina PelayananMedik KementrianKesehatan RepublikIndonesia
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 23
3. Melakukan edukasi 3. Edukasia. Tujuan edukasib. Komponen edukasic. Dokumentasi edukasi
terintegrasi
Potter, P.A and Perry,A.G. Stockert, P., &Hall, A. (2016)Fundamental NursingE-Book. ElsevierHealth Sciences
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 24
Nomor : MI.4Materi : Rencana Asuhan Keperawatan IntensifWaktu : 6 Jpl (T= 2; P=4; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu membuat rencanaasuhan keperawatan intensif
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Melakukan pengkajiankeperawatan di intensif
2. Membuat diagnosakeperawatan di intensif
1. Pengkajian keperawatandi intensifa. Prearrivalb. Quick assessmentc. Comprehensive
assessmentd. Ongoing assesment
2. Diagnosa keperawatan diintensifa. Tahapan diagnosa Analisa dan sintesa
CTJ Latihan
kasus
Bahantayang Modul Laptop LCD ATK ICU
Flowsheet Form
pengkajian
KementrianKesehatan, (2010).Standar pelayanankeperawatan ICU.Direktorat BinaPelayananKeperawatan DirjenBina Pelayanan MedikKementrian KesehatanRepublik Indonesia Koizier-Erbs, A.B.,
Shirlee, S., & Geralyn,
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 25
3. Membuat rencana tindakankeperawatan
4. Membuat evaluasi
5. Membuat dokumentasi
Rumusan masalahKeperawatan
b. Diagnosa yang umumditemukan di ruangintensif
3. Rencana tindakankeperawatana. Observasi/ monitoringb. Mandiric. Edukasid. Kolaborasi
4. Evaluasia. Formatifb. Sumatif
5. Pendokumentasiana. Pengertianb. Tujuanc. Manfaatd. Metodee. Cara pelaporan
Lembarkasus Panduan
latihan
F (2016). Fundamentalof nursing consepts,process and practice Potter, P.A and Perry,
A.G. Stockert, P., &Hall, A. (2016)Fundamental NursingE-Book. ElsevierHealth Sciences
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 26
Nomor : MI.5Materi : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Area IntensifWaktu : 10 Jpl (T= 3; P=4; OL=3)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukanpencegahan dan pengendalian infeksi di area intensif
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep HealthCare Associated Infection(HAIs)
2. Melakukan pencegahaninfeksi di area intensif
1. Konsep Health CareAssociated Infection(HAIs)a. Definisib. Dampakc. Resiko infeksi yang
terjadi di ruang intensifd. Sumber-sumber
infeksi
2. Pencegahan infeksi diarea intensif
CTJ Simulasi OL
Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Form
surveilans Checklist
bundle Panduan
simulasi
DepartemenKesehatan RI. (2008).Pedoman pencegahandan pengendalianinfeksi di rumah sakitdan fasilitas pelayanankesehatan lainnya.Jakarta: DepartemenKesehatan RI Indonesia, D.K.R.
(2010). Petunjukpraktis surveilans
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 27
3. Melakukan pengendalianinfeksi di area intensif
a. Strategi Engineering control Administrative
control Penerapan
kewaspadaan isolasi Surveillance
b. Upaya menurunkanangka infeksi padaprosedur aseptic Bundle HAP Bundle VAP Bundle IAD Bundle IDO Bundle ISK Decubitus
3. Pengendalian infeksi diarea intensifa. Kebeersihan
lingkunganb. Pengendalian anti
microbial
PanduanPL/OL
infeksi rumah sakit.Jakarta: DepartemenKesehatan RI Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 27Tahun 2017 Tentangpedoman pencegahandan pengendalianinfeksi di fasilitaspelayanan kesehatan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 28
Nomor : MI.6Materi : Tatalaksana Pasien dengan Gangguan Sistem RespirasiWaktu : 218 Jpl (T= 17; P=108; PL=93)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukantatalaksana pasien dengan gangguan sistem respirasi
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Melakukan pengkajiansistem respirasi
2. Melakukan pengelolaanjalan nafas
1. Pengkajian sistemrespirasia. Anatomi dan fisiologi
sistem respirasib. Pemeriksaan fisik
sistem respirasi
2. Pengelolaan jalan nafasa. Airway managementb. Humidifikasic. Suctioningd. Fisioterapi dada
CTJ Simulasi
(TPK1-8) Studi
kasus(TPK 3,4, 5, 6) PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Set
ventilator Sumber
Oksigen SOP
Kelly HW.Comparision of inhaledcorticosteroids. AnnPharmacother 1998:32:220 Pauwels R et al. Effect
of inhaled formoteroland budesonide onexacerbations ofasthma. N Engl J Med1997: 337:1405
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 29
3. Melakukan tatalaksanaoksigen terapi
4. Melakukan tatalaksanagagal nafas
5. Melakukan tatalaksanaARDS
3. Tatalaksana oksigenterapia. Definisib. Indikasic. Metoded. Komplikasie. Evaluasi
4. Tatalaksana gagal nafasa. Definisib. Faktor resikoc. Etiologid. Patofisiologie. Tanda dan gejalaf. Pemeriksaan
penunjangg. Tindakan medik dan
keperawatan
5. Tatalaksana ARDSa. Definisib. Faktor resikoc. Etiologid. Patofisiologi
ventilator Lembar
Checlist Panduan
simulais Panduan
Kasus Panduan
PL
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 30
6. Melakukan tatalaksanatrauma dada (WSD)
7. Mengoperasionalkanventilasi mekanik
e. Tanda dan gejalaf. Pemeriksaan
penunjangg. Tindakan medik dan
keperawatan
6. Tatalaksana trauma dada(WSD)a. Definisib. Faktor resikoc. Etiologid. Patofisiologie. Tanda dan gejalaf. Pemeriksaan
penunjangg. Tindakan medik dan
keperawatan
7. Operasionalisasi ventilasimekanika. Konsep ventilasi
mekanikb. Indikasi pemasangan
ventilasi mekanik
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 31
8. Melakukan penyapihanventilasi mekanik
c. Siklus bantuanventilasi mekanik Volume cycle Pressure cycle Time cycle Flow cycle
d. Modus dasar ventilatore. Setting ventilatorf. Troubleshouting
ventilatorg. Komplikasi
8. Penyapihan ventilasimekanika. Pengertianb. Tujuanc. Indikasid. Jenis penyapihane. Evaluasi proses
penyapihan9.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 32
Nomor : MI.7Materi : Monitoring Hemodinamik Invasif dan Non InvasifWaktu : 26 Jpl (T= 4; P=8; PL=14)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan monitoringhemodinamik invasif dan non invasif
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsepmonitoring hemodinamiknon invasif dan invasif
2. Melakukan monitoringhemodinamik non invasifdan invasif
1. Konsep monitoringhemodinamik noninvasif dan invasifa. Pengertianb. Tujuanc. Indikasi
2. Monitoringhemodinamik noninvasif dan invasifa. Metode non invasif
dan invasif
CTJ Simulasi PL
Bahantayang
Video Modul Laptop LCD ATK Penggaris/
waterpass Pressure
monitoringkit(terlampir)
Pressure
Lippincott manual ofnursing practice:Procedures, 2nd Ed The ICU book of paul
morino
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 33
3. Melakukan trouble shooting
4. Melakukan Analisaparameter hemodinamik
b. Monitoringhemodinamik noninvasif Persiapan alat Pemasangan alat Pemantauan dan
interpretasi hasilc. Monitoring
hemodinamik invasif Persiapan alat Leveling Zeroing Pemantauan
3. Trouble shooting
4. Analisa parameterhemodinamik
bag Monitor
invasif Kabel
tranducer Tiang infus Plester Holder/
based platetranducer
Cairan nacl0,9% 500cc
Heparin Spuit 3 cc CVC Kateter
arteri Manekin/
panthom Panduan
simulasi Panduan
PL
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 34
Nomor : MI.8Materi : Asuhan Keperawatan Gangguan Keseimbangan Asam BasaWaktu : 11 Jpl (T=3; P=8; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan dengan gangguan keseimbangan asam basa.
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep asambasa
2. Melakukan interpretasianalisa gas darah
3. Melakukan asuhankeperawatan pada pasien
1. Konsep asam basaa. Pendekatan
konvensionalb. Pendekatan Modern
2. Interpretasi analisa gasdaraha. Asidosisb. Alkalosis
3. Asuhan keperawatanpada pasien dengan
CTJ Latihan
kasus
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Form
pengkajian Lembar
kasus Panduan
Chan JCM, Gill JR:Kidney and electrolytedisorders, New York,1990. ChurchillLivingstone Jon Haws: nursing
assessment: Head totoe assessment inpictures (Healthassessment in nursing)Kindle Edition
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 35
dengan gangguan asambasa
gangguan asam basaa. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi
latihan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 36
Nomor : MI.9Materi : Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Cairan dan ElektrolitWaktu : 19 Jpl (T=4; P=8; PL=7)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan dengan gangguan cairan dan elektrolit.
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Metode Media danAlat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep cairandan elektrolit
2. Melakukan pemberian cairandan elektrolit
1. Konsep cairan danelektrolita. Fisiologi cairan dan
elektrolitb. Jenis-jenis cairan
2. Pemberian cairan danelektrolit Pemberian cairan Metode pemberian
cairan Terapi cairan
CTJ Latihan
kasus PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Jenis-jenis
cairan(terlampir) Jenis
elektrolit
Lee, J.W. 2010. Fluidand electrolytedisturbances in criticallyill patients. Electrolytes& Blood pressure, 8(2),72-81
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 37
3. Melakukan asuhankeperawaan pasien dengangangguan cairan elektrolit
Pemberian elektrolit Metode pemberian
elektrolit Koreksi elektrolit
3. Asuhan keperawatanpasien dengangangguan cairan danelektrolita. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi
(terlampir) Tiang
infus Infus set Syringe
pump Infusion
pump Extension
tube Spuit 5,
10, 20, 50 Needle 18 Lembar
kasus Panduan
latihan Panduan
PL
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 38
Nomor : MI.10Materi : Asuhan Keperawatan Nutrisi Pasien KritisWaktu : 13 Jpl (T=2; P=4; PL=7)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan nutrisi pasien kritis
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Metode Media danAlat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep nutrisipasien kritis
1. Konsep nutrisi pasienkritisa. Kebutuhan nutrisib. Respon metabolik
terhadap stress danperubahanmetabolisme gizi
c. Indikasi dan kontraindikasi pemberiannutrisi
CTJ Latihan
kasus PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Jenis-jenis
nutrisi(terlampir) Tiang
infus
Higgins PA et.al.Assesing nutritionalstatus in chronicallycritically ill adultpatients. Americanjournal of criticalcare 2006: 15:2
Olerich MA, RudeRK. Should wesupplementmagnesium in criticalill patiens? new horiz
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 39
2. Melakukan pemberian nutrisienternal dan parenteral
3. Asuhan keperawatandengan gangguan nutrisipasien kritis
2. Pemberian nutrisi enteraldan parenterala. Metode pemberian
nutrisi enternalb. Metode pemberian
nutrisi parenteral
3. Asuhan keperawatanpasien dengan gangguannutrisia. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi
Infus set Syringe
pump Infusion
pump Extension
tube Spuit 50 Needle 18 NGT Catheter
tip Lembar
kasus Panduan
latihan Panduan
PL
1994: 2:186-92
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 40
Nomor : MI.11Materi : Asuhan Keperawatan Nyeri pada Pasien KritisWaktu : 19 Jpl (T=4; P=8; PL=7)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan nyeri pada pasien kritis
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep nyeripada pasien kritis
2. Melakukan penilaian nyeripada pasien kritis
3. Melakukan asuhankeperawatan nyeri padapasien kritis
1. Konsep nyeri pada pasienkritisa. Definisib. Klasifikasi nyeric. Patofisiologi nyeri
2. Metode penilaian nyeripada pasien kritis
3. Asuhan keperawatannyeri pada pasien kritisa. Pengkajian nyeri
CTJ Latihan
kasus PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Penggaris Jenis-jenis
obat-obatannyeri
Koizier-Erbs, A.B.,Shirlee, S., &Geralyn, F (2016).Fundamental ofnursing consepts,process and practice Potter, P.A and
Perry, A.G. Stockert,P., & Hall, A. (2016)FundamentalNursing E-Book.Elsevier Health
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 41
4.b. Diagnosa keperawatanc. Rencana intervensi
(Pain algorithm)d. Implementasie. Evaluasi
(terlampir) Pain scale
chart Form
pengkajian Lembar
kasus Panduan
latihan Panduan
PL
Sciences
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 42
Nomor : MI.12Materi : Asuhan Keperawatan Pasien dengan SepsisWaktu : 4 Jpl (T=2; P=2; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan pasien dengan sepsis
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep sepsis
2. Melakukan asuhankeperawatan pasien dengansepsis
1. Konsep sepsisa. Definisib. Faktor resikoc. Etiologid. Patofisiologi
2. Asuhan keperawatanpasien dengan sepsisa. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana Intervensid. Implementasie. Evaluasi
CTJ Latihan
kasus
Bahantayang
Video Modul Laptop LCD ATK Form
pengkajian Lembar
kasus Panduan
latihan
Angus, D.C., & Van derpoll, T. 2013. Severesepsis and septic shock.New England journal ofmedicine, 369 (9), 840-851
Urden, L.D. Stacy, K.M. &Lough, M.E. 2014. Criticalcare nursing E-Bookdiagnosis andmanagement. ElsevierHealth Sciences
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 43
Nomor : MI.13Materi : Interpretasi Pemeriksaan Penunjang di Ruang IntensifWaktu : 46 Jpl (T=4; P=28; PL=14)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukaninterpretasi pemeriksaan penunjang di ruang intensif
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Melakukan pemeriksaanpenunjang di ruang intensif
1. Pemeriksaan penunjangdi ruang intensifa. Perekaman EKGb. Pengambilan sampel AGD Mixed-vein Kultur: sputum,
darahc. Fasilitasi pemeriksaan
rontgen
CTJ Simulasi PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Mesin
EKG Kertas
EKG Jelly EK
Asih, N.Y & Effendy2010. KeperawatanMedical Bedah.Jakarta: EGC Estes, Marry, E.Z.
2014 Healthassessment andphysical examination.New York: ThompsonDelmar Learning
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 44
2. Melakukan interpretasi hasilpemeriksaan penunjang diruang intensif
2. Interpretasi hasilpemeriksaan penunjangdi ruang intensifa. Pembacaan hasilb. Pelaporan hasil
Panthom Spuit 3, 5,
10 Bactec/
tabungmedia Heparin Kapas
alcohol APD
lengkap(terlampir) Lembar
kasus Checklist
simulasi Panduan
simulasi Panduan
PL
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 45
Nomor : MI.14Materi : Pengelolaan Pasien dengan Kegawatan JantungWaktu : 24 Jpl (T=4; P=6; PL=14)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukanpengelolaan pasien dengan kegawatan jantung
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsepkegawatan jantung
2. Melakukan Identifikasipasien dengan kegawatanjantung
3. Melakukan asuhankeperawatan pasien dengan
1. Konsep kegawatanjantunga. Pengertianb. Jenis-jenis kegawatan
jantung
2. Identifikasi pasiendengan kegawatanjantung
3. Asuhan keperawatanpasien dengan
CTJ Latihan
kasus PL
Bahantayang
Video Modul Laptop LCD ATK Gambar
EKG:normal,SKA, danlethal
Hasilpemeriksa
Irianto, LR, dkk.2009. Buku Ajarkardiologi, Jakarta:FKUI Lilly LS. 2011.
Pathophysiology ofheart disease.Philadelphia: LippicottWilliams wilkins
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 46
kegawatan jantung kegawatan jantunga. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi
an laboratorium: enzimjantung,AGD,elektrolit
HasilpemeriksaanEchocardiografi
Hasilpemeriksaan rontgenthorax
Stetoskop Lembar
kasus Panduan
latihan Panduan PL
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 47
Nomor : MI.15Materi : Pengelolaan Obat-Obatan Pasien KritisWaktu : 28 Jpl (T=4; P=10; PL=14)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukanpengelolaan obat-obatan pasien kritis
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan pengertianterapi titrasi dan jenis obat-obatan di ruang intensif
2. Melakukan penghitungandosis obat-obatan titrasi
3. Melakukan pemberian obat-obatan titrasi
1. Pengertian terapi titrasidan Jenis obat-obatan diruang intensifa. Pengertian terapi titrasib. Jenis obat-obatan di
ruang intensif
2. Penghitungan dosis obat-obatan titrasi
3. Pemberian obat-obatantitrasi
CTJ Latihan
kasus PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Flow
sheet Kalkula
tor Syringe
Richard Hatchettdavid R Thompson2010. CardiacNursing AComprehensiveguide. Churchilllivingstone Susan L Wood, etc.
cardiac nursing.Lippincort
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 48
4. Melakukan pemantauanterapi titrasi
5. Melakukan dookumentasiterapi
1.
4. Pemantauan terapi titrasi
5. Dokumentasi terapi
pump Extension
tube Spuit
semuaukuran Needle
18 Jenis2
obattitrase Nacl
0,9% 250cc Dextrose
5% Alkohol
swab Lembar
kasus Panduan
latihan Panduan
PL
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 49
Nomor : MI.16Materi : Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Syaraf di Ruang IntensifWaktu : 10 Jpl (T=4; P=6; PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan dengan gangguan sistem syaraf di ruang intensif.
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsepgangguan sistem syaraf
2. Melakukan identifikasi pasiendengan gangguan sistemsyaraf
3. Asuhan keperawatan pasiendengan gangguan system
1. Konsep gangguan sistemsyarafa. Pengertianb. Jenis-jenis gangguan
system syaraf
2. Identifikasi pasiendengan gangguan sistemsyaraf
3. Asuhan keperawatanpasien dengan gangguan
CTJ Latihan
kasus
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Lembar
kasus Panduan
latihan
Bulechek. G.M. at all.2013. Nursinginterventionsclassification. Gth ed.St. Louis: Elsevier Herdman. T.H 2014.
Nursing diagnosisdefinition andclassification. oxford
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 50
syaraf system syarafa. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 51
Nomor : MI.17Materi : Asuhan Keperawatan Pasien dengan Pasca BedahWaktu : 27 Jpl (T=4; P=9; PL=14)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan pasien dengan pasca bedah
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Melakukan identifikasipasien pasca bedah masukICU
2. Melakukan asuhankeperawatan pasien pascabedah
1.
1. Identifikasi pasien pascabedah masuk ICU
2. Asuhan keperawatanpasien pasca bedaha. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasi Perdarahan Perawatan luka
CTJ Simulasi PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Dressing
kit Kassa Cairan
Nacl 0,9%/
Brunner & Suddart’s:Textbook of medicalsurgical nursing 13 th2013 lippicortPhiladelphia unitesstate Brown, Helen Edwars,
Lesley Seaton et all:medical surgicalnursing: assessmentmanagement clinicalproblem Ed4th Mosby
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 52
Komplikasie. Evaluasi
desinfektan Plester Bengkok Sarung
tanganbersih dansteril Lembar
pengkajiananestesi Form
pembedahan Checklist
simulasi Lembar
kasus Panduan
simulasi Panduan
PL
2016
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 53
Nomor : MI.18Materi : Transportasi Pasien KritisWaktu : 25 Jpl (T=3; P=8; PL=14)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukantransportasi pasien kritis
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Metode Media danAlat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Melakukan transportasi pasienkritis
1. Transportasi pasien kritisa. Pengertianb. Tujuanc. Prinsip utamad. Aspek penting dalam
transportasi kritise. Perlengkapan alat
transportasif. Kualifikasi SDMg. Teknik Transportasi
pasien
CTJ Simulasi PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Emergen
cy bag Portable
ventilator Portable
Guidelines fortransport of criticallyIII Patients anzca2015 Valentin, Andreas
2016. Safe transportof critically IIIpatients. ICUmanagement &practice journal
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 54
monitor Portable
oksigen Pulse
oksimetri Brancard Lembar
kasus Panduan
simulasi Panduan
PL
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 55
Nomor : MI.19Materi : Pengelolaan Dying CareWaktu : 20 Jpl (T=2; P=4; PL=14)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukanpengelolaan dying care
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan
Metode Media danAlat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konsep dyingcare
2. Melakukan asuhankeperawatan dying care
1.
1. Konsep dying carea. Pengertianb. Tujuanc. Etika dalam perawatan
pasien dyingd. Fase berdukae. Dukungan bagi
keluarga
2. Asuhan keperawatandying carea. Pengkajian
CTJ Bermain
peran PL
Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Panthom Bad Lembar
kasus Skenario
Higgs. C. 2010. ThePallaiative carehandbook: advice onclinical management7th ed. Sanford:Hierographics, Ltd Kircher & callanan
2003, near deathexperiences anddeath awareness inthe terminally
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 56
b. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasi Edukasi keluarga Dukungan spiritual Making
rekomendation After death
bermainperan Panduan
PL
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 57
Nomor : MP.1Materi : Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment/BLC)Waktu : 3 Jpl (T= 0, P= 3, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakansuasana belajar yang kondusif
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Mengenal sesama peserta,pelatih dan penyelenggara.
2. Melakukan pencairan (icebreaking) diantara peserta.
3. Mengidentifikasi harapan,kekhawatiran dan komitmenterhadap proses selamapelatihan.
1. Proses perkenalansesama peserta, pelatihdan penyelenggara.
2. Proses pencairan (icebreaking) di antarapeserta.
3. Harapan, kekhawatirandan komitmen terhadapproses selamapelatihan.
Permainan Diskusi
kelompok
Papan dankertasflipchart Spidol Alat bantu
permainan
Lembaga AdministrasiNegara, 2003,Building LearningCommitment, Jakarta.
Pusdiklat SDMKesehatan, 2007,Modul TPPK, Jakarta.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 58
4. Membuat kesepakatan nilai,norma dan kontrol kolektif.
5. Membuat kesepakatanorganisasi dalam kelas.
4. Nilai, norma dan kontrolkolektif.
5. Kesepakatan organisasikelas.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 59
Nomor : MP.2Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)Waktu : 2 jpl (T= 0, P= 2, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencanatindak lanjut setelah mengikuti pelatihan
Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)
Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:
1. Menjelaskan konseprencana tindak lanjut
2. Menjelaskan karakteristikrencana tindak lanjut
3. Menyusun rencana tindaklanjut
1. Konsep rencana tindaklanjuta. Pengertianb. Manfaatc. Azas-azas
2. Karakteristik rencanatindak lanjut
3. Rencana tindak lanjut
CTJ Diskusi
kelompok
Presentasi
Papan kertas
flipchart Spidol Formulir
RTL
Kemenkes RIPusdiklat AparaturRencana TindakLanjut
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 60
Nomor : MP.3Materi : Anti KorupsiWaktu : 3 Jpl (T= 2, P= 1, PL= 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat menciptakan budayaanti korupsi.
.Tujuan Pembelajaran Khusus
(TPK)Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan
Alat Bantu Referensi
Setelah mengikuti materi ini:
1. Menjelaskan pengertiankorupsi
2. Menjelaskan Budaya antikorupsi
3. Menjelaskan unsur korupsi
4. Menjelaskan factor-faktorterjadinya korupsi
5. Menjelaskan Jenis-jeniskorupsi
1. Pengertian korupsi
2. Budaya anti korupsi
3. Unsur korupsi
4. Faktor–faktor terjadinyakorupsi
5. Jenis-jenis korupsi
CTJ Diskusi
kelompok Presentasi
Papan kertas
flipchart Spidol
Kepala Biro Hukumdan Organisasi
Sekretariat JenderalKementerianKesehatan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 61
6. Menjelaskan pengertianGratifikasi
7. Menjelaskan jenis – jenisgratifikasi
8. Menjelaskan ancamanhukum penerima suap
9. Menjelaskan tugas instansidalam gratifikasi
6. Pengertian Gratifikasi
7. Jenis – jenis gratifikasi
8. Ancaman hukumpenerima suap
9. Tugas instansi dalamgratifikasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 62
BAB VIDIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJAR
Pembukaan
Building Learning Commitment (BLC)Metode: Games, Disko
Wawasan
1. KebijakanStandarPelayananIntensif
2. Aspek EtikLegalkeperawatanIntensif
3. BerpikirKritis
4. Anti Korupsi
Metode: CTJ,
Pengetahuan dan Keterampilan
1. Perawatan dasar pada pasien di area intensif2. Bantuan hidup lanjut3. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)4. Rencana asuhan keperawatan intensif5. Pencegahan dan pengendalian infeksi di area intensif6. Tatalaksana pasien dengan gangguan sistem respirasi7. Monitoring hemodinamik non invasif dan invasif8. Asuhan keperawatan dengan gangguan keseimbangan
asam basa9. Asuhan keperawatan dengan gangguan cairan dan elektrolit10. Asuhan keperawatan nutrisi pasien kritis11. Asuhan keperawatan nyeri pada pasen kritis12. Asuhan keperawatan dengan sepsis13. Interpretasi pemeriksaan penunjang di ruang intensif14. Pengelolaan pasien dengan kegawatan jantung15. Pengelolaan obat-obat pasien kritis16. Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem saraf di
ruang intensif17. Asuhan keperawatan dengan pasca bedah18. Transportasi pasien kritis19. Pengelolaan dying care
Metode: CTJ Simulasi Latihan
Studi kasus Bermain Peran
20.21.22.23.24.25.26.27.28.
PreTest
EVALUASI
PENUTUPAN
Praktek/Observasi Lapangan
Rencana Tindak Lanjut(RTL)
Post test, danEvaluasi penyelenggaraan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 63
Alur proses pelatihan tersebut dapat dijelaskansebagai berikut:
A. PretestSebelum acara pembukaan, dilakukan pretestterhadap peserta. Pre test bertujuan untukmendapatkan informasi awal tentang pengetahuandan kemampuan peserta dalam melakukanpelayanan keperawatan intensif di rumah sakit.
B. PembukaanPembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatanpelatihan secara resmi. Proses pembukaanpelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.2. Pengarahan sekaligus pembukaan.3. Penyematan tanda peserta.4. Perkenalan peserta secara singkat.5. Pembacaan doa.
C. Building Learning Commitment atau BLC(Membangun Komitmen Belajar)Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkanpeserta dalam mengikuti proses pelatihan.Kegiatannya antara lain:1. Penjelasan oleh pelatih/instruktur tentang tujuan
pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukandalam materi BLC.
2. Perkenalan antara peserta dengan parafasilitator dan dengan panitia penyelenggarapelatihan, dan juga perkenalan antar sesamapeserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 64
permainan, dimana seluruh peserta terlibatsecara aktif.
3. Mengemukakan harapan, kekhawatiran dankomitmen masing-masing peserta selamapelatihan.
4. Kesepakatan antara para pelatih/instruktur,penyelenggara pelatihan dan peserta dalamberinteraksi selama pelatihan berlangsung,meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanankelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
D. Pemberian wawasanSetelah BLC, kegiatan dilanjutkan denganmemberikan materi sebagai dasar pengetahuanatau wawasan yang sebaiknya diketahui pesertadalam pelatihan ini. Materi tersebut yaitu:1. Kebijakan Standar Pelayanan Intensif2. Aspek Etik Legal keperawatan Intensif3. Berpikir Kritis4. Anti Korupsi
E. Pembekalan pengetahuan dan keterampilanPemberian materi pengetahuan dan keterampilandari proses pelatihan mengarah pada kompetensiyang akan dicapai oleh peserta. Penyampaianmateri dilakukan dengan menggunakan berbagaimetode yang melibatkan semua peserta untukberperan serta aktif dalam mencapai kompetensitersebut, yaitu simulasi, studi kasus, bermainperan, dan praktek/observasi lapangan.
Pengetahuan dan keterampilan meliputi materi :1. Perawatan dasar pada pasien di area intensif
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 65
2. Bantuan hidup lanjut3. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)4. Rencana asuhan keperawatan intensif5. Pencegahan dan pengendalian infeksi di area
intensif6. Tatalaksana pasien dengan gangguan sistem
respirasi7. Monitoring hemodinamik non invasif dan invasif8. Asuhan keperawatan dengan gangguan
keseimbangan asam basa9. Asuhan keperawatan dengan gangguan cairan
dan elektrolit10.Asuhan keperawatan nutrisi pasien kritis11.Asuhan keperawatan nyeri pada pasen kritis12.Asuhan keperawatan dengan sepsis13. Interpretasi pemeriksaan penunjang di ruang
intensif14.Pengelolaan pasien dengan kegawatan jantung15.Pengelolaan obat-obat pasien kritis16.Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem
saraf di ruang intensif17.Asuhan keperawatan dengan pasca bedah18.Transportasi pasien kritis19.Pengelolaan dying care
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai,pelatih melakukan kegiatan refleksi dimana padakegiatan ini pelatih bertugas untuk menyamakanpersepsi tentang materi yang sebelumnya diterimasebagai bahan evaluasi untuk prosespembelajaran berikutnya.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 66
F. Praktek/ Observasi LapanganSetelah mendapatkan materi, proses dilanjutkandengan praktik atau observasi lapangan ke tempatkerja sesunggugnya (ruang intensif rumah sakit)yaitu dengan mempraktekkan langsungkompetensi-kompetensi yang telah diperolehdiruang kelas langsung kepada pasien denganbimbingan dari intruktur yang telah ditetapkan.
G. Evaluasi Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi
terhadap proses pembelajaran tiap hari (refleksi)dan terhadap pelatih Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan
cara mereview kegiatan proses pembelajaranyang sudah berlangsung, sebagai umpan balikuntuk menyempurnakan proses pembelajaranselanjutnya. Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh
peserta pada saat pelatih telah mengakhirimateri yang disampaikannya. Evaluasi dilakukandengan menggunakan form evaluasi terhadappelatih.
H. Rencana Tindak Lanjut (RTL)Masing-masing peserta menyusun rencana tindaklanjut berupa rencana kerja yang dapatdilaksanakan setelah mengikuti pelatihan.
I. Post-test dan evaluasi penyelenggaraanPost-tes dilakukan untuk mengetahui pengetahuanpeserta setelah mendapat materi selamapelatihan. Selain post-tes, dilakukan evaluasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 67
kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuanyang telah didapat peserta melalui penugasan-penugasan. Setelah itu dilakukan evaluasiterhadap penyelenggaraan pelatihan yangdilakukan setelah semua materi disampaikan dansebelum penutupan. Tujuan evaluasipenyelenggaraan adalah mendapatkan masukandari peserta tentang penyelenggaraan pelatihanyang akan digunakan untuk menyempurnakanpenyelenggaraan pelatihan berikutnya.
J. PenutupanAcara penutupan adalah sesi akhir dari semuarangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh pejabatyang berwenang dengan susunan acara sebagaiberikut:a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.b. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta.c. Pembagian sertifikat.d. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.e. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang
berwenang.f. Pembacaan doa.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 68
BAB VIIPESERTA DAN PELATIH
A. Peserta
1. Kriteria pesertaa. Pendidikan minimal D-III Keperawatanb. Memiliki STR aktifc. Perawat bekerja yang akan ditempatkan di
ruang intensif rumah sakit (minimal PK II)
2. Jumlah pesertaPeserta dalam satu kelas maksimal berjumlah25 orang dengan perbandingan instruktur:peserta yaitu: 1:5
B. Pelatih dan Instruktur
1. Kriteria Pelatiha. Pendidikan minimal S1b. Khusus untuk materi inti: pendidikan minimal
D3 keperawatan dengan pengalaman kerjaminimal 5 tahun diruang ICU, dan memilikiSurat Tanda Registrasi (STR) Perawat danNIRA yang masih aktif.
c. Menguasai substansi/ materi yang akandisampaikan
d. Telah mengikuti pelatihan kediklatan yaitu:TPPK/ TOT Pelayanan Keperawatan Intensifdi Rumah Sakit/ Widyaswara Dasar.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 69
e. Memahami kurikulum pelatihan PelayananKeperawatan Intensif di Rumah Sakit,terutama GBPP materi yang akandisampaikan
2. Kriteria Instruktura. Pendidikan minimal D-III Keperawatan
memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)Perawat yang masih aktif
b. Pengalaman kerja minimal 3 tahun dipelayann kreperawatan ruang intensif.
c. Menguasai langkah-langkah yang sudahditetapkan dalam panduan penugasan.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 70
BAB VIIIPENYELENGGARA
DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
A. Penyelenggara
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif diRumah Sakit yang sudah terakreditasi,diselenggarakan oleh Institusi Pelatihan Bidangkesehatan yang terakreditasi (BBPK/Bapelkes)/Instansi lain dengan pengampuan dari InstitusiPelatihan Bidang Kesehatan yang terakreditasi(BBPK/Bapelkes), dengan ketentuan sebagaiberikut:1. Memiliki tenaga pengendali pelatihan/ Master
of Training (MoT) yang telah mengikutipelatihan Pengendali Pelatihan.
2. Minimal memiliki 1 (satu) orang panitiapenyelenggara yang telah mengikuti pelatihanTraining Officer Course (TOC).
B. Tempat Penyelenggaraan
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif diRumah Sakit yang sudah terakreditasi,diselenggarakan di Institusi Pelatihan Bidangkesehatan yang terakreditasi (BBPK/Bapelkes)/Instansi lain yang memiliki prasarana dan sarana/fasilitas sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 71
BAB IXEVALUASI PELATIHAN
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:
A. Evaluasi Terhadap Peserta
Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:1. Penjajagan awal melalui pre test.2. Penjajagan akhir melalui post test untuk
mengetahui peningkatan pengetahuan dankompetensi peserta terhadap materi yang telahditerima.
3. Uji keterampilan menggunakan daftar tilik
B. Evaluasi Terhadap Pelatih
Evaluasi terhadap pelatih ini dimaksudkan untukmengetahui seberapa jauh penilaian yangmenggambarkan tingkat kepuasan pesertaterhadap kemampuan pelatih dalammenyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilankepada peserta, meliputi:1. Penguasaan materi2. Ketepatan waktu3. Sistematika penyajian4. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan5. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta6. Penggunaan bahasa dan volume suara7. Pemberian motivasi belajar kepada peserta8. Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 72
9. Memberikan kesempatan tanya jawab10.Kemampuan menyajikan11.Kerapihan berpakaian12.Kerjasama antar Tim pelatih
C. Evaluasi Terhadap Penyelenggara Pelatihan
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadappelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalahpelaksanaan administrasi dan akademis, yangmeliputi:a. Tujuan pelatihanb. Relevansi program pelatihan dengan tugasc. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas
peserta di tempat kerjad. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansie. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihanf. Pelayanan 72ecretariat terhadap pesertag. Pelayanan akomodasih. Pelayanan konsumsii. Pelayanan perpustakaanj. Pelayanan komunikasi dan informasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 73
BAB XSERTIFIKAT PELATIHAN
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiappeserta yang telah mengikuti pelatihan selama 598 Jplefektif dengan angka kredit 6 (enam), akan diberikansertifikat yang dikeluarkan oleh KementerianKesehatan RI, dan ditandatangani oleh pejabat yangberwenang dan oleh panitia penyelenggara, denganketentuan: Kehadiran 100 % Nilai hasil post test minimal 80 Nilai hasil uji keterampilan minimal 80 Nilai akhir adalah:
hasil postest + uji keterampilan2
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 74
Lampiran. 1
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 75
Materi Dasar 3Berpikir Kritis
PANDUAN STUDI KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti studi kasus ini peserta mampuberfikir kritis dalam asuhan keperawatan sesuaidengan kasus pasien diruang Intensif.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 8 kelompok
dengan masing-masing peserta 3-4 orang.2. Pelatih memberikan panduan studi kasus serta
lembar kasus yang telah disediakan kepadamasing-masing kelompok.
3. Pelatih memberikan kesempatan kepada seluruhkelompok untuk melakukan studi kasus sesuaidengan panduan dan lembar kasus yang diterima,meliputi cara berpikir ritis dalam keperawatanselama 15 menit.
4. Pelatih memberikan kesempatan untuk satu ataudua kelompok untuk mempresentasikan hasil studikasus yang sudah dikerjakan.
5. Pelatih memberikan kesempatan pada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok
6. Pelatih memberi klarifikasi dan masukan terhadaphasil presentasi kelompok.
Waktu: 1 Jpl x 45 Menit = 45 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 76
Materi Dasar 3Berpikir Kritis
LEMBAR KASUS
Kasus 1
Ny. A, 47 Tahun dengan diagnosa medis AspirasiPneumonia, RR 32 x/mnt, Keringat dingin, TD 90/60mmHg, Pola Nafas Spontan kanul. Dinding dadatampak retraksi otot-otot intercostal. Sebagai perawatICU yang berpikir kritis, lakukan analisa saudaraterkait kondisi Pasien tersebut, serta rencana asuhankeperawatan yang harus dilakukan.
Kasus 2
Tn. R, 68 Tahun masuk ICU sudah terintubasi, TD80/40 mmHg, suhu Febris 39°C, chest x-ray terlihatgambaran paru bilateral bercak putih, Pasienterdiagnosa ARDS. Sebagai perawat ICU yangberpikir kritis, tindakan keperawatan apa yang harusdilakukan.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 77
Materi Inti. 1Perawatan Dasar Pada Pasien di Area Intensif
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:Setelah mengikuti simulasi, peserta mampumelakukan perawatan dasar Pasien di area intensif.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)3. Pelatih bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk kegiatan simulasi skill station.4. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 250menit (+ 5 Jpl)/ orang, meliputi:a. Personal hygiene Pasien terpasang multi assist device Pasen dengan MRSA
b. Ambulasi Pengkajian ambulasi Pasien terpasang multi assist device Range of Motion
c. Perawatan tubing Perawatan kateter nasogastrik Perawatan ETT/ TT Perawatan vena sentral/ swanganz Perawatan kateter urin
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 78
5. Pelatih bersama Instruktur melakukan penilaianterhadap simulasi yang dilakukan oleh pesertadidalam kelompoknya masing-masing denganmenggunakan cek list yang sudah disiapkan.
6. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yangdinilai kurang kompeten untuk mengulang simulasisesuai dengan waktu yang masih tersedia
7. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.
Waktu: 30 jpl x 45 menit = 1350 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 79
Materi Inti. 1Perawatan Dasar Pada Pasien di Area Intensif
CEK LIST PERSONAL HYGIENE
Keterampilan KerjaPenilaian() (X)I II
PERSIAPAN KELENGKAPAN ALAT 2 Buah Baskom Mandi Bersisi Air Hangat 1 Buah Pakaian Pengganti 1 Buah Alat Sprei 1 Buah Perlak 1 Buah Stik Laken 1 Buah Sarung Bantal 1 Buah Selimut 1 Buah Handuk 2 Buah Washlap 1 Buah Tempat Pakaian Kotor 1 Buah Sabun 1 Buah Pampers Underpad (sesuai kebutuhan) Minyak 1 pasang Sarung tangan
PELAKSANAAN1. Cuci tangan2. Pakai sarung tangan3. Siapkan Peralatan4. Perhatikan Privacy pasien (pasang sampiran/
gordyn)5. Atur posisi pasien6. Lepaskan pakaian pasien dan letakkan dalam
tempat pakaian kotor7. Letakkan handuk disamping kepala pasien
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 80
8. Basuh wajah pasien dan usap mata denganmenggunakan ujung washlap dari dalam keluar
9. Membersihkan ekstremitas atas: Buka lengan pasien yang terjauh (terjauh dari
anda). Letakkan handuk mandi di bawah lengan. Basuh dari ujung jari kearah axial dengan
menggunakan sabun. Bilas dengan air bersih. Lalu keringkan dengan handuk. Kemudian lakukan pada lengan sebaliknya
10. Membersihkan dada dan perut: Letakkan handuk mandi pada bagian dada
dan perut pasien. Lalu bersihkan dada pasiendengan sabun dan dibersihkan dengan airbersih.
Kemudian lanjutkan dengan bagian perutpasien. Setelah itu keringkan dengan handuk
Tutupi dada dan perut dengan menggunakanhanduk mandi
11. Membersihkan ekstremitas bawah: Tekuk kaki pasien (ekstremitas terjauh) Letakkan handuk dibawah kaki Bersihkan kaki pasien mulai dari ujung jari
sampai dengan pangkal paha denganmenggunakan sabun
Bersihkan dengan menggunakan air bersih Keringkan dengan handuk Lakukan pada ekstremitas yang lainnya
12. Membersihkan genital: Letakkan handuk pada bokong pasien Bersihkan daerah genital, jika pasien sadar
minta pasien untuk membersihkan sendiri Keringkan dengan handuk bersih
13. Membersihkan punggung: Miringkan pasien kearah perawat (perhatikan
agar ETT atau selang ventilator tidak tertekukatau terlepas/disconnect)
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 81
Bersihkan punggung pasien denganmenggunakan sabun.
Lalu bilas dengan air bersih Keringkan dengan menggunakan handuk
bersih14. Lakukan massage pada punggung dan anggota
tubuh pasien dengan menggunakan minyak ataulotion.
15. Ganti alat sprei pasien: Dengan posisi miring dan tetap
memperhatikan kepatenan jalan nafas Gulung sprei, perlak, stik laken dan underpad
kearah pasien Lap kasur pasien Pasang sprei, perlak, stik laken dan underpad Miringkan pasien kearah yang berlawanan Angkat sprei, perlak, stik laken kotor dan
masukkan kedalam tempat pakaian kotor Tarik sprei, perlak dan stik laken yang baru
dipasang dan rapikan Pastikan sprei telah terpasang dengan rapi Kembalikan pasien ke posisi semula dan tetap
memperhatikan kepatenan jalan nafas atauventilator
16. Pakaikan pakaian bersih pada pasien17. Pastikan semua alat-alat yang terlepas atau
dilepas telah terpasang kembali18. Rapikan pakaian dan alat tenun kotor19. Buka gordyn/sampiran20. Cuci tangan21. Dokumentasikan tindakan dan respon pasien
Keterangan: (v): Jika Memenuhi (x): Jika Tidak memenuhi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 82
Materi Inti 2Bantuan Hidup Lanjut (BHL
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan Bantuan Hidup Lanjut (BHL).
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
insttruktur (1:5)3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk kegiatan simulasi skill station.4. Setiap peserta dalam kelompok diberikan
kesempatan untuk melakukan simulasi @ 120menit (+ 2,5 Jpl)/ orang, meliputi:a. Persiapan Alat Oropharingeal airway (OPA) / Nasoparingeal
airway (NPA) Resusitation bag dan sungkup muka Endotracheal tube (ET) dengan
laringoscopy, laryngeal mask air way, atausupraglotik airway device lainnya.
Defibrilator Monitor Medika mentosa
b. Algoritme BHL Cek kesadaran Panggil bantuan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 83
Posisikan pasien di lingkungan yang aman Resusitasi jantung paru
5. Pelatih bersama Instruktur melakukan penilaianterhadap simulasi yang dilakukan oleh pesertadidalam kelompoknya masing-masing denganmenggunakan cek list yang sudah disiapkan.
6. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yangdinilai kurang kompeten untuk mengulang simulasisesuai dengan waktu yang masih tersedia.
7. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.
Waktu: 16 Jpl x 45 menit = 720 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 84
Materi Inti 3Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
SKENARIO BERMAIN PERAN
Tujuan:Setelah bermain peran ini peserta mampu melakukanKIE yang efektif terhadap pasien dan keluarga pasien.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk membagi anggotanya berperansesuai dengan skenario yang akan dimainkan,meliputi: 1 orang menjadi pasien 1 orang menjadi perawat intensif 3 orang menjadi keluarga pasien
3. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk memainkan peran tentang caramelakukan komunikasi efektif dan memberikaninformasi kepada pasien dan keluarga sesuaidengan teori yang telah didapatkan @ 30 menit/orang.
4. Pelatih dibantu Instruktur melakukan penilaianterhadap bermain peran yang dilakukan olehpeserta didalam kelompoknya masing-masing.
5. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yangdinilai kurang kompeten untuk mengulang kegiatanbermain peran yang dilakukan sesuai denganwaktu yang masih tersedia.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 85
6. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses kegiatan bermain peran yangtelah dilakukan peserta.
Waktu: 4 Jpl x 45 menit = 180 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 86
Materi Inti 4:Rencana Asuhan Keperawatan Intensif
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumembuat rencana asuhan keperawatan intensif.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Pelatih membagikan panduan latihan dan lembar
kasus serta peralatan yang dibutuhkan untukkegiatan latihan (icu flow sheet dan formpengkajian) yang telah disiapkan kepada masing-masing kelompok.
3. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan membuat rencana asuhankeperawatan intensif sesuai dengan lembar kasusyang telah dibagikan @ 20 menit/ kelompok, mulaidari:a. Melakukan pengkajian keperawatan di intensifb. Membuat diagnosa keperawatan di intensifc. Membuat rencana tindakan keperawatand. Membuat evaluasie. Membuat dokumentasi keperawatan intensif
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiapkelompok untuk mempresentasikan hasil latihankasus tiap kelompok @ 10 menit/kelompok.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 87
5. Kelompok lain diminta untuk memperhatikan danmemberi masukan terkait hasil latihan kasuskelompok yang sedang presentasi.
6. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukankepada setiap kelompok.
Waktu: 4 JPL x 45 Menit = 180 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 88
Materi Inti 5Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di AreaIntensif
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan pencegahan dan pengendalian infeksi diarea intensif.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)
3. Pelatih dan instruktur membagikan panduan, danform surveillance kepada setiap peserta dalamkelompok.
4. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 30menit/ orang, meliputi:a. Pencegahan infeksi di area infeksi Engineering control Administrative control Penerapan kewaspadaan isolasi Surveillance
b. Upaya menurunkan angka infeksi padaprosedur aseptic Bundle HAP Bundle VAP
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 89
Bundle IAD Bundle IDO Bundle ISK Decubitus
c. Pengendalian infeksi di area intensif Kebersihan lingkungan Pengendalian anti microbial
5. Pelatih dan instruktur melakukan evaluasi/penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.
6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.
7. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.
Waktu: 4 Jpl x 45 menit = 180 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 90
Materi Inti 6Tatalaksana Pasien dengan Gangguan SistemRespirasiPokok Bahasan (PB): PB 1 sd 8
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan tatalaksana pasien dengan gangguansistem respirasi.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)
3. Pelatih dan Instruktur membagikan panduansimulasi kepada setiap peserta didalam masing-masing kelompok.
4. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 100menit (+ 2 Jpl)/ orang, meliputi:a. Pengkajian Pemeriksaan fisik sistem respirasi
b. Pengelolaan jalan naafas Airway management Humidifikasi Suctioning Fisioterapi dada
c. Tatalaksana oksigen terapi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 91
d. Tatalaksana gagal nafase. Tatalaksana ARDSf. Tatalaksana trauma dada (WSD)g. Operasionalissasi ventilasi mekanikh. Penyapihan ventilasi mekanik
5. Pelatih dan instruktur melakukan evaluasi/penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.
6. Pelatih dan Instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.
7. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.
Waktu: 54 JPL x 45 Menit = 2.430 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 92
Materi Inti 6Tatalaksana Pasien dengan Gangguan SistemRespirasiPokok Bahasan (PB): PB 3 sd 6
PANDUAN STUDI KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti studi kasus ini peserta mampumelakukan tatalaksana pasien dengan gangguan sistemrespirasi.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok @ 5
(lima) orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingioleh 1 (satu) orang instruktur.
2. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan studikasus dan lembar kasus yang telah disediakan kepadasetiap kelompok.
3. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompokuntuk melakukan studi kasus selama 500 menit (+ 11Jpl) sesuai dengan kasus yang diterima.
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompokuntuk mempresentasikan hasil studi kasus yangdilakukan oleh setiap kelompok
5. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompok lainuntuk mengamati dan memberi masukan hasilpresentasi kelompok
6. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan seluruhhasil presentasi proses studi kasus yang telahdilakukan peserta.
Waktu: 54 Jpl x 45 menit = 2.430 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 93
Materi Inti 7Monitoring Hemodinamik Invasif dan Non Invasif
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan monitoring hemodinamik invasif dan noninvasif.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima)
kelompok @ 5 orang/ kelompok. Setiap kelompokdidampingi oleh 1 (satu) orang instruktur.
2. Pelatih dan Instruktur membagikan panduansimulasi kepada setiap peserta didalam masing-masing kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 70menit/ orang, meliputi:a. Monitoring hemodinamik non invasif dan invasif Metode non invasif dan invasif Monitoring hemodinamik non invasif Persiapan alat Pemasangan alat Pemantauan dan interpretasi hasil Monitoring hemodinamik invasif Persiapan alat Leveling Zeroing Pemantauan
b. Trouble shooting
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 94
c. Analisa parameter hemodinamik8. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/
penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.
9. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.
10.Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.
Waktu: 8 Jpl x 45 menit = 360 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 95
Materi Inti 8Asuhan Keperawatan Gangguan KeseimbanganAsam Basa
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan gangguankeseimbangan asam basa
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang.2. Pelatih membagikan panduan latihan dan lembar
kasus serta form pengkajian kepada masing-masing kelompok.
3. Pelatih memberikan kesempatan kepada seluruhkelompok untuk melakukan latihan @ 60 menitsesuai dengan lembar kasus yang dibagikan,meliputi:a. Interpretasi analisa gas darah Asidosis Alkalosis
b. Asuhan keperawatan pada pasien dengangangguan asam basa Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 96
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiapkelompok untuk mempresentasikan hasil latihankasus @ 30 menit/ kelompok
5. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain utk menanggapi dan memberi masukan.
6. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukanterhadap hasil presentasi kelompok sesuai denganwaktu yang masih tersisa.
Waktu: 8 JPL x 45 Menit = 360 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 97
Materi Inti 9Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan CairanDan Elektrolit
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan dengan gangguancairan dan elektrolit
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yangdibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduanlatihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan sesuai dengan lembar kasusyang dibagikan @ 60 menit/ kelompok, meliputi:a. Pemberian cairan dan elektrolit
a. Pemberian cairan Metode pemberian cairan Terapi cairan
b. Pemberian elektrolit Metode pemberian elektrolit Koreksi elektrolit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 98
b. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguancairan dan elektrolitc. Pengkajiand. Diagnosae. Rencana intervensif. Implementasig. Evaluasi
11.Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan @ 30 menit/ kelompok
12.Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.
13.Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
Waktu: 8 Jpl x 45 menit = 360 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 99
Materi Inti 10Asuhan Keperawatan Nutrisi Pasien Kritis
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan nutrisi pasien kritis.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yangdibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduanlatihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 60 menit/ kelompok,meliputi:a. Pemberian nutrisi enteral dan parenteral Metode pemberian nutrisi enternal Metode pemberian nutrisi parenteral
b. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguannutrisi Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 100
Evaluasi6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatan
kepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 20menit/ kelompok
7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.
8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
Waktu: 4 Jpl x 45 menit = 180 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 101
Materi Inti 11Asuhan Keperawatan Nyeri pada Pasien Kritis
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan nyeri pada pasienkritis.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yangdibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduanlatihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,meliputi:a. Metode penilaian nyeri pada pasien kritisb. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan
nutrisi Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 102
6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 45menit/ kelompok
7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.
8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
Waktu: 8 Jpl x 45 menit = 360 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 103
Materi Inti 12Asuhan Keperawatan Nyeri Pasien dengan Sepsis
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan pasien dengansepsis.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)
3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yangdibutuhkan untuk latihan kasus
4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduanlatihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 25 menit/ kelompok,meliputi:h. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan
nutrisi Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 104
6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 10menit/ kelompok
7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.
8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
Waktu: 2 Jpl x 45 menit = 90 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 105
Materi Inti 13Interpretasi Pemeriksaan Penunjang di RuangIntensif
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan interpretasi pemeriksaan penunjang diruang intensif
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.
2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)
3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untukkebutuhan kegiatan simulasi
4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasusdan panduan simulasi kepada setiap pesertadidalam masing-masing kelompok.
5. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 200menit/ orang, meliputi:a. Pemeriksaan penunjang di ruang intensif Perekaman EKG Pengambilan sampel AGD Mixed-vein Kultur: sputum, darah
Fasilitasi pemeriksaan rontgen
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 106
b. Interpretasi hasil pemeriksaan penunjang diruang intensif Pembacaan hasil Pelaporan hasil
6. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.
7. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.
8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.
Waktu: 28 Jpl x 45 menit = 1260 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 107
Materi Inti 14Pengelolaan Pasien dengan Kegawatan Jantung
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan pengelolaan pasien dengan kegawatanjantung
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk latihan kasus4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 70 menit/ kelompok,meliputi:a. Identifikasi pasien dengan kegawatan jantungb. Asuhan keperawatan pasien dengan
kegawatan jantung Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 108
6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 30menit/ kelompok
7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.
8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
Waktu: 6 Jpl x 45 menit = 270 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 109
Materi Inti 15Pengelolaan Obat-Obatan Pasien Kritis
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan pengelolaan obat-obatan pasien kritis
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang
dibutuhkan untuk latihan kasus4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.
5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,meliputi:a. Penghitungan dosis obat-obatan titrasib. Pemberian obat-obatan titrasic. Pemantauan terapi titrasid. Dokumentasi terapi
6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 60menit/ kelompok
7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 110
terhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.
8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
Waktu: 10 Jpl x 45 menit = 450 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 111
Materi Inti 16Asuhan Keperawatan dengan Gangguan SistemSyaraf di Ruang Intensif
PANDUAN LATIHAN KASUS
Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan dengan gangguansistem syaraf di ruang intensif.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)3. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan
latihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.
4. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,meliputi:a. Identifikasi pasien dengan gangguan sistem
syarafb. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan
system syaraf Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 112
5. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 25menit/ kelompok
6. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.
7. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
Waktu: 6 Jpl x 45 menit = 270 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 113
Materi Inti 17Asuhan Keperawatan Pasien dengan Pasca Bedah
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan pasien denganpasca bedah
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untuk
kebutuhan kegiatan simulasi4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasus
dan panduan simulasi kepada setiap pesertadidalam masing-masing kelompok.
5. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 60menit/ orang, meliputi:a. Identifikasi pasien pasca bedah masuk ICUb. Asuhan keperawatan pasien pasca bedah Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Perdarahan Perawatan luka Komplikasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 114
Evaluasi6. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/
penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.
7. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.
8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.
Waktu: 9 Jpl x 45 menit = 405 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 115
Materi Inti 18Transportasi Pasien Kritis
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan transportasi pasien kritis
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang
instruktur (1:5)3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untuk
kebutuhan kegiatan simulasi4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasus
dan panduan simulasi kepada setiap pesertadidalam masing-masing kelompok.
5. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasitransportasi pasien kritis @ 60 menit/ orang
6. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.
7. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 116
8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.
Waktu: 8 Jpl x 45 menit = 360 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 117
Materi Inti 19Pengelolaan Dying Care
SKENARIO BERMAIN PERAN
Tujuan:Setelah bermain peran ini peserta mampu melakukanpengelolaan dying care.
Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok
yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk membagi anggotanya berperansesuai dengan skenario yang akan dimainkan,meliputi: 1 orang menjadi pasien 1 orang menjadi perawat intensif 3 orang menjadi keluarga pasien
3. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk memainkan peran tentang caramelakukan komunikasi efektif dan memberikaninformasi kepada pasien dan keluarga sesuaidengan teori yang telah didapatkan @ 30 menit/orang.
4. Pelatih dibantu Instruktur melakukan penilaianterhadap bermain peran yang dilakukan olehpeserta didalam kelompoknya masing-masing.
5. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yangdinilai kurang kompeten untuk mengulang kegiatanbermain peran yang dilakukan sesuai denganwaktu yang masih tersedia.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 118
6. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses kegiatan bermain peran yangtelah dilakukan peserta.
Waktu: 4 Jpl x 45 menit = 180 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 119
Materi Penunjang 2Rencana Tindak Lanjut (RTL)
PETUNJUK LATIHAN
Tujuan:Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampumenyusun RTL setelah mengikuti pelatihan.
Petunjuk:1. Setiap peserta mendapatkan form RTL.2. Setiap peserta menyusun rencana kegiatan yang
akan dilakukannya setelah mengikuti PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit disetiap unit kerjanya masing-masing.
3. Beberapa peserta menyajikan RTL-nya danmendapatkan tanggapan atau masukan daripeserta.
Waktu: 2 Jpl x 45 menit = 90 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 120
Form RTL
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Tempat Dana PJ1.2.3.dst
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 121
Lampiran ….
JADWAL PELATIHANPELAYANAN KEPERAWATAN INTENSIF
dI RUMAH SAKIT
WAKTU MATERI JPL PELATIH
Hari ke-1Hari/ Tanggal T P
07.00-08.00 Registrasi08.00-08.30 Pretest08.30-09.00 Pembukaan09.00-09.15 Istirahat
09.15-11.30
MembangunKomitmen Belajar(Building LearningCommitment/ BLC)
3
11.30-13.00 Kebijakan StandarPelayanan Intensif 2
13.00-14.00 ISHOMA
14.00-15.30 Aspek Etik LegalKeperawatan Intensif 2
15.30-17.00 Berfikir Kritis 1 1Hari ke-2
Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif
4
10.30-10.45 Istirahat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 122
10.45-12.15Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-16.15Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)
4
16.15-16.30 Istirahat
16.30-18.45Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)
3
Hari ke-3Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.45Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)
3
09.45-10.00 Istirahat
10.00-12.15Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)
3
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.00Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)
3
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 123
Hari ke-4Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.45Perawatan Dasar PadaPasien di Area intensif(lanjutan)
3
09.45-10.00 Istirahat
10.00-12.15Perawatan Dasar PadaPasien di Area Intensif(lanjutan)
3
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30Perawatan Dasar PadaPasien di Area Intensif(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45 Bantuan Hidup lanjut(BHL) 4
Hari ke-5Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 4
10.30-10.15 Istirahat
10.15-12.30 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 3
12.30-13.30 ISHOMA
13.30-15.45 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 3
15.45-16.00 Istirahat
16.00-18.00 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 3
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 124
Hari ke-6Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 4
10.30-10.15 Istirahat
10.15-12.30 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 3
12.30-13.30 ISHOMA
13.30-15.00 Komunikasi, Informasidan Edukasi (KIE) 2
15.00-15.15 Istirahat
15.15-18.15Komunikasi, Informasidan Edukasi (KIE)(lanjutan)
4
Hari ke-7Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00 Rencana AsuhanKeperawatan 2
09.00-09.15 Istirahat
09.15-12.15 Rencana AsuhanKeperawatan (lanjutan) 4
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30Pencegahan danpengendalian infeksi diarea intensif
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45Pencegahan danpengendalian infeksi diarea intensif (lanjutan)
4
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 125
Hari ke-8Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.45Tatalaksana PasienDengan GangguanSistem Respirasi
3
09.45-10.00 Istirahat
10.00-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Hari ke-9Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 126
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Hari ke-10Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 127
Hari ke-11Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansystem respirasi(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Hari ke-12Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 128
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Hari ke-13Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 129
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Hari ke-14Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Hari ke-15Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 130
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Hari ke-16Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-15.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
3
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 131
15.30-15.45 Istirahat
15.45-18.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
Hari ke-17Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45
Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-18.00MonitoringHemodinamik Invasifdan Non Infasif
4
Hari ke-18Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
MonitoringHemodinamik Invasifdan Non Infasif(lanjutan)
4
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 132
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
MonitoringHemodinamik Invasifdan Non Infasif(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45
MonitoringHemodinamik Invasifdan Non Infasif(lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-17.15
Asuhan KeperawatanGangguanKeseimbangan AsamBasa
3
Hari ke-19Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Asuhan KeperawatanGangguanKeseimbangan AsamBasa (lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Asuhan KeperawatanGangguanKeseimbangan AsamBasa (lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45
Asuhan KeperawatanGangguanKeseimbangan AsamBasa (lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 133
15.00-18.00Asuhan KeperawatanDengan GangguanCairan Dan Elektrolit
4
Hari ke-20Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Asuhan KeperawatanDengan GangguanCairan Dan Elektrolit(lanjutan)
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15
Asuhan KeperawatanDengan GangguanCairan Dan Elektrolit(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45
Asuhan KeperawatanDengan GangguanCairan Dan Elektrolit(lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-16.30 Asuhan KeperawatanNutrisi Pasien Kritis 2
16.30-18.00Asuhan KeperawatanNutrisi Pasien Kritis(lanjutan)
2
Hari ke-21Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00Asuhan KeperawatanNutrisi Pasien Kritis(lanjutan)
2
09.00-09.15 Istirahat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 134
09.15-12.15Asuhan KeperawatanNyeri Pada PasienKritis
4
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45Asuhan KeperawatanNyeri Pada PasienKritis (lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-18.00Asuhan KeperawatanNyeri Pada PasienKritis (lanjutan)
4
Hari ke-22Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00Asuhan KeperawatanNyeri Pada PasienKritis (lanjutan)
2
09.00-09.15 Istirahat
09.15-10.45 Asuhan KeperawatanPasien Dengan Sepsis 2
10.45-12.15Asuhan KeperawatanPasien Dengan Sepsis(lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-16.30
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (Lanjutan)
2
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 135
16.30-18.45
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
3
Hari ke-23Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
2
09.00-09.15 Istirahat
09.15-12.15
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
4
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-18.45
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
5
Hari ke-24Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
2
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 136
09.00-09.15 Istirahat
09.15-12.15
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
4
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-18.00
InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)
4
Hari ke-25Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung
2
09.00-09.15 Istirahat
09.15-10.45Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung (lanjutan)
2
10.45-12.15Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung (lanjutan)
2
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung (lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 137
15.00-16.30Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung (lanjutan)
2
16.30-18.00 Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis 2
Hari ke-26Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis(Lanjutan)
2
09.00-09.15 Istirahat
09.15-12.15Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis(Lanjutan)
4
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis(lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-18.00Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis(lanjutan)
4
Hari ke-27Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30
Asuhan KeperawatanDengan GangguanSistem Syaraf DiRuang Intensif
4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15 Asuhan KeperawatanDengan Gangguan 2
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 138
System Syaraf DiRuang Intensif(lanjutan)
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45
Asuhan KeperawatanDengan GangguanSystem Syaraf DiRuang Intensif(lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-16.30
Asuhan KeperawatanDengan GangguanSystem Syaraf DiRuang Intensif(lanjutan)
2
16.30-18.00Asuhan KeperawatanPasien Dengan PascaBedah
2
Hari ke-28Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00Asuhan keperawatanpasien dengan pascabedah (lanjutan)
2
09.00-09.15 Istirahat
09.15-12.15Asuhan KeperawatanPasien Dengan PascaBedah (lanjutan)
4
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45Asuhan KeperawatanPasien Dengan PascaBedah (lanjutan)
2
14.45-15.00 Istirahat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 139
15.00-17.15Asuhan KeperawatanPasien Dengan PascaBedah (lanjutan)
3
Hari ke-29Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.45 Transportasi PasienKritis 3
09.45-10.00 Istirahat
10.00-12.15 Transportasi PasienKritis (lanjutan) 3
12.15-13.15 ISHOMA
13.15-14.45 Transportasi PasienKritis (lanjutan) 2
14.45-15.00 Istirahat
15.00-17.15 Transportasi PasienKritis (lanjutan) 3
17.15-18.45 Pengelolaan DyingCare 2
Hari ke-30Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-10.30 Pengelolaan DyingCare (lanjutan) 4
10.30-10.45 Istirahat
10.45-12.15 Anti Korupsi 212.15-13.00 Anti Korupsi (lanjutan) 113.00-14.00 ISHOMA
14.00- Persiapan Praktek Lapangan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 140
Hari ke-31Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 1
Hari ke-32Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 1 (lanjutan)
Hari ke-33Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-12.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 514.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6
Hari ke-34Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-35Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-36Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 141
Hari ke-37Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-38Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-39Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-40Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-41Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-42Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 142
Hari ke-43Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-44Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-45Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-46Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)
Hari ke-47Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 7
Hari ke-48Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 7 (lanjutan)
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 143
Hari ke-49Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 9
Hari ke-50Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 10
Hari ke-52Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 11
Hari ke-53Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 13
Hari ke-54Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 13 (lanjutan)
Hari ke-55Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 14
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 144
Hari ke-56Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 14 (lanjutan)
Hari ke-57Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 15
Hari ke-58Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 15 (lanjutan)
Hari ke-59Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 17
Hari ke-60Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 17 (lanjutan)
Hari ke-61Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 18
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 145
Hari ke-62Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 18 (lanjutan)
Hari ke-63Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 19
Hari ke-64Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 19 (lanjutan)
Hari ke-65Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00 Rencana Tindak Lanjut(RTL) 2
09.00-10.00 Evaluasipenyelenggaraan
10.00-10.15 Istirahat
10.15-11.30 Penutupan
11.30- PenyelesaianAdministrasi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 146
Lampiran. 3
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 147
SOALPRE dan POST Test
Petunjuk:1. Jawablah soal-soal di bawah ini pada lembar
jawaban yang telah disediakan.2. Tuliskan nama Saudara pada lembar jawaban.3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang
dianggap benar.4. Pilih jawaban yang menurut Saudara paling tepat5. Untuk setiap soal hanya ada satu pilihan jawaban.6. Apabila ada pilihan jawaban yang dianggap belum
tepat, berilah tanda bulatan (○) pada jawabanyang sudah diberi tanda silang dan silahkanmemilih jawaban lain yang dianggap benar.
MATERI DASAR. 1KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN INTENSIF
Soal:1. Pelayanan perawat intensif harus memberikan
pelayanan yang mengacu pada standar:a. Keperawatan kritikalb. Tidak berkomitmen pada kode etik
keperawatanc. Hanya menggunakan intervensi dependen
dalam mengelola pasiend. Keperwatan nonkritikal
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 148
2. Dibawah ini merupakan staff yang bekerja di unitperawatan intensif adalah …a. Dokter dan perawatb. Bidan dan dokterc. Kelompok dokter, perawat dan tenaga
penunjangd. Dokter, Ahli gizi dan pekerja sosial
3. Perawat ICU harus memiliki kompetensi danmemiliki karakteristik sbb, kecuali:a. Mengelola pasien mengacu pada standar
keperawatan intensif dengan konsistenb. Menghormati sesame sejawat dan tim lainnyac. Menerapkan keterampilan komunikasi secara
efektifd. Berfikir ke belakang
4. Untuk dapat memberikan pelayanan sesuaidengan kompleksitas pasien di ICU, dibutuhkanperawat yang memiliki kompetensi dasarminimal kompetensi klinis ICU. Yang merupakankompetensi dasar minimal adalah …a. Melakukan fisioterapi dadab. Mengelola pasien yang menggunakan
ventilasi mekanikc. Melakukan pengelolaan pengukuran tekanan
intra kraniald. Mempersiapkan pemasangan kateter arteri
5. Yang merupakan prosedur dalam pelayanan diICU adalah …a. Intensive Careb. Critical Care
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 149
c. Noncritical Cared. Intensive care Unit
6. Dalam penilaian obyektif untuk menentukanprioritas pasien sakit kritis, tidak stabil yangmemerlukan terapi bantuan ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinyu. Dalam kriteria penilaianberikut adalah penentuan prioritas penilaiankriteria?a. Pasien prioritas 1b. Pasien prioritas 2c. Pasien prioritas 3d. Pengecualian
7. Pasien dengan keganasan metastatik disertaipenyulit infeksi, pericardial, temponade, atausumbatan jalan napas, atau pasien menderitapenyakit jantung atau paru terminal disertaikomplikasi penyakit akut berat adalah contohkriteria prioritas …a. Pasien prioritas 1b. Pasien prioritas 2c. Pasien prioritas 3d. Pengecualian
8. Untuk mendapatkan output pelayanan yangterbaik, maka diperlukan monitoring danevaluasi terkait pelayanan diruang intensif. Yangdimaksud dengan evaluasi adalah …a. Mengontrol kinerja staf dan pegawaib. Aktifitas untuk melihat keberhasilan dari suatu
kegiatan pemberian asuhan yang dapatdijadikan indikator dalam penjaminan mutu
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 150
c. Salah satu cara menilai perencanaan yangtelah dilakukan
d. Aktifitas untuk menjamin keberhasilan darisuatu pemberian asuhan yang dapat dijadikanindicator dalam penjaminan mutu
9. Beberapa indikator dari pngendalian mutupelayanan keperawatan yaitu :a. Tingkat keamanan-kenyamanan-kecemasan-
kepuasan-kemandirian dan peningkatanpengetahuan pasien
b. Tingkat keamanan-keutamaan-kepedulian-keikutsertaan dan peningkatan pemahamanpasien
c. Tingkat kemandirian-kepuasan pasien-kerjasama-prioritas dan peningkatanpengetahuan pasien
d. Tingkat keamanan-kenyamanan-kecemasan-kepuasan-kemandirian dan peningkatanpengetahuan pasien
10. Setiap ICU hendaknya membuat peraturan danprosedur-prosedur masuk dan keluar, standardperawatan pasien, dan kriteri outcome yangspesifik. Kelengkapan-kelengkapan inihendaknya dibuat tim multidisipliner. Dibawah inimerupakan tim multidisipliner yaitu:a. Dokterb. Direktur Rumah Sakitc. Dokter, perawat dan administrator Rumah
Sakitd. Dokter dan Direktur Rumah Sakit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 151
Kunci Jawaban MD 11. A2. C3. D4. A5. B6. A7. C8. B9. A10. C
MATERI DASAR. 2ASPEK ETIK LEGAL KEPERAWATAN INTENSIF
Soal:1. Peraturan atau norma yang dapat digunakan
sebagai acuan bagi perilaku seseorang yangberkaitan dengan tindakan yang baik dan burukyang merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab moral adalah pengertian dari ...a. Etikab. Etikc. Morald. Etiket
2. Perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yangmerupakan “standar prilaku” dan “nilai-nilai”yang harus diperhatikan bila seseorang menjadianggota masyarakat dimana ia tinggal adalahpengertian dari …a. Nilai
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 152
b. Moralc. Etikad. Etiket
3. Pedoman resmi untuk tindakan profesional.Artinya, diikuti orang-orang dalam profesi danharus diterima sebagai nilai pribadi bagi anggotaprofessional adalah pengertian daria. Etikab. Etiketc. Kode etiketd. Kode etik
4. Dibawah ini merupakan prinsip etikakeperawatan dalam memberikan layanankeperawatan kepada individu,kelompok/kelompok dan masyarakat yaitu:a. Otonomi-beneficience-justice-maleficence-
nonveracityb. Otonomi-nonbeneficience-justice-veracity-
fidelityc. Otonomi-beneficience-justice-nonmaleficence-
veracity-fidelityd. Otonomi-beneficience-nonjustice-
nonmaleficence-veracity-fidelity
5. Tujuan dari kode etik keperawatan adalah …a. Upaya agar para perawat dalam menjalankan
tugas dan fungsinya dapat menghargai danmenghormati martabat manusia
b. Mengukur perilaku moral dalam keperawatanc. Kerangka berpikir bagi para perawat utnuk
mengambil keputusan tanggung jawab
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 153
kepada masyarakat, anggota tim kesehatan,dan kepada profesi yang lain
d. Meningkatkan pengertian pesertas didiktentang hubungan antar profesi kesehatankain dan mengerti akan peran dan fungsianggota tim kesehatan tersebut
6. Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulitdimana tidak ada alternatif yang memuaskanatau situasi dimana alternatif yang memuaskanatau tidak memuaskan sebanding. Yangmerupakan dilema etik dalam keperawatanadalah kecuali...a. Agama/ kepercayaanb. Hubungan perawat dengan dokterc. Hubungan antara teman sejawatd. Pengambilan keputusan
7. Prinsip yang berhubungan dengan kemampuanseseorang untuk mengatakan kebenaran.mengatakan yang sebenarnya kepada pasiententang segala sesuatu yang berhubungandengan keadaan dirinya salama menjalaniperawatan adalah penyelesaian dilema etikkeperawatan dalah hal...a. Otonomib. Kejujuranc. Kerahasiaand. Keadilan
8. Dalam mengidentifikasi kewajiban perawatlangkah yang harus diperhatikan adalah sebagaiberikut kecuali…
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 154
a. Menghindarkan klien dari ancaman kematianb. Melaksanakan prinsip-prinsip kode etik
keperawatanc. Mengahargai veracity pasiend. Menghargai otonomi pasien
9. Ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dankewajiban baik dari tenaga kesehatan dalammelaksanakan upaya kesehatan maupun dariindividu dan masyarakat yang menerima upayakesehatan tersebut dalam segala aspekpromotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sertaorganisasi dan sarana merupakan pengertiandari …a. Hukumb. Hukum kesehatanc. Kesehatand. Hak dan Kewajiban pasien
10. Dibawah ini merupakan peraturan pemerintahtentang perlindungan hokum kesehatan yaitu….a. UU No. 20 tahun 1992 tentang kesehatanb. UU No. 21 tahun 1992 tentang kesehatanc. UU No. 22 tahun 1992 tentang kesehatand. UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Kunci Jawaban MD 21. A2. B3. D4. C5. A6. C
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 155
7. B8. C9. B10. D
MATERI DASAR. 3BERPIKIR KRITIS
Soal:1. Proses intelektual yang dengan aktif dan
terampil mengkonseptualisasi, menerapkan,menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasiinformasi yang dikumpulkan atau dihasilkan daripengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran,atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dantindakan. Berikut merupakan pengertian dari …a. Berpikir kritisb. Berpikir kerasc. Critical feelingd. Kontekstual berpikir
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi berpikir kritisadalah sebagai berikut:a. Kondisi fisik-motivasi-kecemasan-kebiasaan-
konsistensi-pengalamanb. Kondisi fisik-pengalaman-kecemasan-
keseriusan-konsistensi-pengalamanc. Kondisi psikis-motivasi-kecemasan-
kebiasaan-konsistensi-pengalamand. Kondisi fisik-motivasi-klarifikasi-kecemasan-
kebiasaan-konsistensi-pengalaman
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 156
3. Dalam berfikir kritis seseorang harus memilikisikap sebagai berikut kecuali:a. Intellectual humanityb. Intellectual couragec. Intellectual emphatyd. Intellectual sympathy
4. Sistem klasifikasi yang telah dikembangkandalam keperawatan adalah …a. Nursing Intellectual Classification (NIC)b. Nursing Intervention Calssification (NIC)c. Nursing Input Classification (NIC)d. Nursing Intervention Outcome (NIO)
5. Berikut merupakan jenis data yaitu:a. Data objektif dan data subjektifb. Data fokus dan data subjektifc. Data objektif dan data rekam medicd. Data status pasien dan data rekam medik
6. Dalam label diagnosis penurunan, defisiensi,keterlambatan, efektif, kerusakan danpenigkatan merupakan contoh dari …a. Faktor terkaitb. Intervensi keperawatanc. Descriptord. Karakteristic diagnostic
7. Kegiatan implementasi dilakukan oleh perawat.Ada dua jenis Tindakan atau Implementasikeperawatan yaitu:a. Standing Order dan Protokolb. Stunting Order dan Protokol
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 157
c. Standing Order dan Outcomesd. Standing Order dan Incomes
8. Dibawah ini merupakan implementasikeperawatan yaitu …a. Menilai kembali klien, mengkaji dan merevisi
rencana perawatan yang ada sertapengorganisasian sumber daya danpemberian perawatan
b. Langkah proses keperawatan yang mengukurrespons klien terhadap tindakan keperawatandan kemajuan klien dalam mencapai sasaran
c. Dokumentasi Pelaksanaan tindakankeperawatan harus diikuti oleh pencatatanyang lengkap dan akurat
d. Melibatkan pengukuran Kualitas Perawatan
9. Langkah proses keperawatan yang mengukurrespons klien terhadap tindakan keperawatandan kemajuan klien dalam mencapai sasaranmerupakan komponen dari …a. Implementasib. Intervensi keperawatanc. Outcomes keperawatand. Label diagnosis
10. Salah satu sumber yang berguna dalam memilihhasil yang dapat di obsevasi pada status,perilaku dan persepsi adalah …a. Input classificationb. Output classificationc. Intervention classificationd. Outcomes classification
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 158
Kunci Jawaban MD 31. A2. A3. D4. B5. A6. C7. A8. A9. C10. D
MATERI INTI. 1PERAWATAN DASAR PADA PASIEN DI AREAINTENSIF
Soal:1. Bakteri yang menyebabkan infeksi pada
berbagai bagian tubuh, yang disebabkan olehresistensi terhadap antibiotic adalah …a. Methicillin Resisten Staphylococcus Aureus
(MRSA)b. Ampicilin Resisten Staphylococcus Aureus
(ARSA)c. Methicillin Resisten Streptococcus Aureus
(MRSA)d. Methicillin Resisten Staphylococcus
Bacterium (MRSB)
2. Tujuan mobilisasi dini pada pasien diruanganintensif adalah …a. Meningkatkan fungsi system pernafasan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 159
b. Meningkatkan fungsi system peredaran darahc. Meningkatkan efek samping imobilisasid. Menurunkan kondisi psikologis pasien
3. Faktor yang menjadi penghambat dalammelakukan ambulasi diruang intensif adalahsebagai berikut:a. Kemampuan setiap individub. Hemodinamik pasien yang tidak stabil,
penggunaan multi devicec. Penggunaan alat-alat multitaskingd. Hemodinamil pasien yang naik turun dan tidak
terkontrol
4. Transferring dari tempat tidur ke kursi rodadengan pendampingan, dari duduk sampaiberdiri menggunakan walker denganpendampingan merupakan tahapan mobilisasi…a. Edukasib. Perubahan posisic. Latihan fisikd. Latihan transferring
5. Latihan kekuatan dan daya tahan tubuhmisalnya berjalan di tangga dan treadmillmerupakan tahapan mobilisasi …a. Edukasib. Perubahan posisic. Latihan fisikd. Latihan transferring
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 160
6. Pasien yang tidak mampu berjalan hanyadifokuskan pada berdiri dengan walker danaktivitas prewalking merupakan tahapanmobilisasi …a. Program berjalanb. Latihan fisikc. Latihan mobilisasi ditempat tidurd. Latihan transerring
7. Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaanambulasi adalah …a. Kursi rodab. Walkersc. Walkers dan kursi rodad. Multi assist device
8. Tujuan latihan rentang gerak adalah …a. Untuk meningkatkan atau mempertahankan
fleksibilitas dan kekuatan ototb. Memperlancar fungsi organ dan pernafasan
serta mencegah kekakuan sendic. Menurunkan mobilitas sendi dan
memperlancar sirkulasid. Mempertahankan fleksibilitas tulang
9. Latihan yang dilakukan oleh pasien denganmenggunakan kekuatan sendiri, tujuannya untukmelatih kelenturan dan kekuatan otot denganmenggunakan otot-ototnya sendiri secara aktifadalah perawatan …a. Rentang gerak pasifb. Rentang gerak aktifc. Rentang gerak intensif
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 161
d. Rentang mobilisasi
10. Tindakan memasukkan selang endotracheal kejalan nafas pasien adalah termasuk perawatan:a. Kateter nasogatricb. Inkubasic. Suctiond. Intubasi
Kunci Jawaban MI 11. A2. A3. B4. D5. C6. A7. C8. A9. B10. D
MATERI INTI 2BANTUAN HIDUP LANJUT (BHL)
Soal:1. Pemberian asuhan keperawatan dengan
menggutamakan komunikasi tim pengenalandan intervensi penanganan segera kegawatankardiopulmonal, serangan jantung, disritmiaakut, stroke, dan sindrom koroner akut (ACS)adalah defenisi dari …a. TRC
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 162
b. ACSc. BHLd. ACLS
2. Berikut merupakan komponen dari BHL yaitukecuali:a. Patensi jalan nafasb. Interpretasi data dasarc. Interpretasi EKGd. Sirkulasi spontan
3. Hilangnya semua denyut yang dapat dipalpasisementara terdapat aktivitas elektris jantungyang tampaknya menghasilkan cardiac outputmerupakan kasus keperawatan …a. BHLb. PEAc. ACSd. TRC
4. Penyebab potensial atau factor pencetus yangmembutuhkan penanganan khusus harus dicariselama terjadi cardiac arrest. Untukmemudahkan mengingat, maka dibagi menjadi4H 4T, yang termasuk 4H yaitu :a. Hipoksia, hipotensi, hiperglikemi dan
hipertermiab. Hipoksia, hipovolemi, hiperkalemi dan
hipotermiac. Hipoksia, hipertensi, hipertermia, hipotensid. Hipotermia, hipoksia. hipotensi dan
hipovolemi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 163
5. Berapa persenkah ventilasi udara ekspirasi(pertolongan nafas) efektif namun konsentrasioksigen ekspirasi seorang penolong …a. 15-16%b. 16-17%c. 17-18%d. 18-19%
6. Berikut merupakan langkah pemasangan LMAyaitua. Pilih ukuran LMA-periksa LMA-cek kembang
kempis balon LMA-lumasi LMA-posisikanjalan nafas
b. Pilih ukuran LMA-cek kembang kempis balonLMA- periksa LMA-lumasi LMA-posisikanjalan nafas
c. Posisikan jalan nafas-Pilih ukuran LMA-cekkembang kempis balon LMA- periksa LMA-lumasi LMA
d. Cek kembang kempis balon LMA-Posisikanjalan nafas-Pilih ukuran LMA- periksa LMA-lumasi LMA
7. Keberhasilan setiap teknik RKP dan peralatanbergantung pada …a. Edukasib. Komunikasic. Edukasi dan pelatihan petugasd. Pelatihan RKP
8. Sebuah katup yang membatasi jumlah udarayang masuk ke paru-paru saat dadamengembang yaitu …
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 164
a. ITDb. RKPc. LUCASd. LDB
9. Penggunaan capnography pada jalan nafasberfungsi sebagai …a. Memonitor secara kontinu pemasangan tube
trakealb. Kualitas CPR serta pemberian indikasi awal
return of spontaneuous circulation(RSOC)/kembalinya sirkulasi spontan
c. Memisahkan waktu pemberian obat daridefibrilasi. Diharapkan agar hal inimenghasilkan pemberian shock/kejut yanglebih efisien dan meminimalkan interupsi padakompresi dada
d. Untuk memastikan dan memonitor secarakontinu pemasangan tube trakeal, kualitasCPR serta pemberian indikasi awal return ofspontaneuous circulation (RSOC)/kembalinyasirkulasi spontan, kini lebih ditekankan.
10. Persiapan peralatan yang diperlukan dalamprosedur BHL adalah sebagai berikut kecuali :a. Oropharingeal airway (OPA)/ nasoparingeal
airway (NPA)b. Defibrilatorc. Endotracheal tube (ET) dengan laringoscopy,
laryngeal mask air way, atau supraglotikairway device lainnya.
d. Semua benar
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 165
Kunci Jawaban MI 21. C2. B3. B4. B5. B6. A7. C8. A9. D10. D
MATERI INTI. 3KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE)
Soal:1. Sebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lainmelalui suatu cara tertentu sehingga orang laintersebut mengerti betul apa yang dimaksud olehpenyampai pikiran-pikiran atau informasimerupakan pengertian dari …a. Komunikasib. Konselingc. Komunikasi efektifd. Informasi
2. Orang yang melakukan komunikasi denganorang lain untuk mengirimkan suatupesan/informasi kepada orang lain yang dapatdimengerti oleh kedua belah pihak merupakanpengertian dari …
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 166
a. Komunikasib. Komunikatorc. Komunikasid. Konseling
3. Dibawah ini merupakan pengertian metodeSBAR yaitu …a. Metode komunikasi antara petugas kesehatan
saat terjadi pemberi pesan/informasi/instruksiyang terjadi secara verbal (lisan/telepon)
b. Metode komunikasi antar petugas kesehatansaat serah terima pasien terdiri ataskomponen Situation, Backgound,Assessment, dan Recommendation
c. Orang yang melakukan komunikasi denganorang lain untuk mengirimkan suatupesan/informasi kepada orang lain yang dapatdimengerti oleh kedua belah pihak
d. Proses dimana seorang individu(komunikator) menyampaikan stimulus(bisanya dengan lambang kata-kata) untukmerubah tingkah laku orang lain
4. Komunikasi yang bersifat infomasi asuhandidalam rumah sakit adalah kecuali :a. Jam pelayananb. Pelayanan yang tersediac. Cara mendapatkan pelayanand. Kegiatan pelayanan
5. Komunikasi yang bersifat edukatif asuhandidalam rumah sakit adalah kecuali :a. Edukasi tentang obat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 167
b. Edukasi tentang apa yang tak perlu dihindaric. Edukasi tenntang penyakitd. Edukasi pasien tentang apa yang harus
dilakukan pasien
6. Dibawah ini merupakan unsur-unsur komunikasiyaitu:a. Komunikator-media-komunikan-umpan balikb. Komunikator-isi-media-komunikanc. Komunikator-isi-komunikan-umpan balikd. Komunikator-isi-media-komunikan-umpan
balik
7. Komunikasi antara pemberi layanan di rumahsakit menggunakan teknik SBAR. SBARmerupakan kerangka acuan dalam pelaporankondisi pasien. Teknik SBAR meliputi kecuali:a. Situation, assessment, planning, evaluasib. Situation, background, assessment,
recomendationc. Situation, assessment, planning,
recommendationd. Situation, background, assessment, planning,
evaluasi
8. Untuk kesepakatan tertulis, Informed Consentdisertai dengan penandatanganan formulirInformed Consent yang merupakan pengukuhanatas apa yang telah disepakati sebelumnya.Informed Concent yaitu:a. Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarga terdekat setelah mendapatpenjelasan secara lengkap mengenai
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 168
tindakan kedokteran atau kedokteran gigiyang dilakukan terhadap pasien
b. Tindakan kedokteran yang dapat berupatujuan preventif, diagnostik, terapeutik,ataupun rehabilitatif
c. Usaha atau kegiatan untuk membantu individudan keluarga dalam meningkatkankemampuan untuk mencapai kesehatansecara optimal dan bersedia berpartisipasidalam pengambilan keputusan dalam prosespelayanan
d. Penjelasan tentang resiko dan komplikasitindakan kedokteran
9. Pemberian informasi dan edukasi di rumah sakitdilaksanakan di dalam gedung dan di luargedung. Dibawah ini merupakan contohpemberian informasi di dalam gedung yaitu:a. Instalasi rawat jalan dan rawat inapb. Sekolahc. Perumahand. Di area tempat parker
10. Pemberian informasi dan edukasi di rumah sakitdilaksanakan di dalam gedung dan di luargedung. Dibawah ini merupakan contohpemberian informasi di luar gedung yaitu:a. Informasi di puskesmasb. Informasi di sekolahc. Informasi di rawat inapd. Informasi rawat jalan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 169
Kunci Jawaban MI 31. C2. B3. B4. D5. B6. D7. B8. A9. A10. B
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 170
MATERI INTI. 4RANCANGAN ASUHAN KEPERAWATANINTENSIF
Soal:1. Fokus pengkajian keperawatan berfokus
kepada:a. Respon pasienb. Kondisi patologis pasienc. Kondisi fisiologis pasiend. Semua benar
2. Kegiatan pengkajian yang dilakukan sebelumpasien datang atau sejak pasien akan dikirim keruang intensif rumah sakit yang dirujuk adalahjenis pengkajian:a. Prearrival assessmentb. Quick assessmentc. Comprehensive assessmentd. Ongoing assessment
3. Dibawah ini merupakan tahapan dalammengakkan diagnose keperawatan:a. Melakukan sintesa terhadap diagnose yang
telah dikumpulkan melalui pengkajianb. Membuat rumusan masalah keperawatan
atau menegakkan diagnosa sesuai kondisipasien saat ini
c. Membuat masalah potensial keperawatanatau menegakkan diagnosa sesuai kondisipasien saat ini
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 171
d. Melakukan assesment dan planning terhadapdata yang telah dikumpulkan melaluipengkajian
4. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepadaklien serta membedakan tanggung jawabperawat dan profesi lainnya adalah serangkaiantindakan yang dirancang bertujuan untuk …a. Tujuan klinikb. Tujuan kriteriac. Tujuan fungsionald. Tujuan administrative
5. Merumuskan tujuan dan kriteria hasil yangSMART merupakan salah satu langkah dalammembuat rencana tindakan keperawatan.Apakah kepanjangan dari SMART:a. Spesifik, measurable, achieviable, realistic
dan time boundb. Spesiffitas, measurable, achieviable, realistic
dan time boundc. Spesifik, management, achieviable, realistic
dan time boundd. Spesifik, measurable, achieviable, realistic
dan timely
6. Evaluasi terhadap perasaan pasien, kecemasanpasien, serta kemauan pasien dalam melakukantindakan dalam upaya meningkatkankesehatannya merupakan rencana evaluasidengan mengukur:a. Kognitifb. Afektif
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 172
c. Psikomotord. Semua benar
7. Tujuan dilakukanannya renacana dokumentasiyaitu:a. Untuk mengakhiri rencana tindakan,
mengetahui apakah tujuan sudah tercapaiatau belum, meneruskan rencana tindakan,serta mencari penyebab jika tujuan belumtercapai
b. Menentukan prioritas masalah yang mengacupada teori kebutuhan dasar manusia
c. Menetapkan/memilih rencana tindakan yangakan digunakan untuk mencapai tujuan yangtelah ditentukan
d. Memberikan jaminan kepada masyarakattentang lingkup dan mutu pelayanankeperawatan
8. Seorang perawat yang menanyakan skala nyeripasien adalah termasuk ke jenis evaluasi?a. Evaluasi formatifb. Evaluasic. Evaluasi sumatifd. Evaluasi keperawatan
9. Manfaat dilakukannya rencana dokumentasiadalah …a. Memberikan jaminan kepada masyarakat
tentang lingkup dan mutu pelayanankeperawatan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 173
b. Menjamin kelanjutan perawatan dimasamendatang sehingga pasien mendapatkanpelayanan yang tepat
c. Format dokumentasi evaluasi/ perkembanganpasien dengan menggunakan metode “SOAP”yang terdiri dari Subjektif (S), Objektif (O),Analisa (A) dan Plan of care/perencanaan (P)sesuai dengan keluhan/anamnesa pasien
d. Sebagai bukti sah tindakan yang dilakukanserta untuk tujuan finansial
10. Pendokumentasian SOAP merupakan metodependokumentasian secaraa. Manualb. Komputerisasic. Manual dan komputerisasid. Online
Kunci Jawaban MI 41. B2. A3. B4. D5. A6. B7. D8. A9. C10. A
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 174
MATERI INTI. 5PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DIAREA INTENSIF
Soal:1. Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitasperawatan kesehatan lain yang tidak terjadi atauinkubasi pada saat admisi ke RS atau layanankesehatan adalah defenisi dari …a. Engineering controlb. ICRAc. HVACd. HAIs
2. Berikut ini merupakan resiko infeksi yang seringterjadi di fasilitas pelayanan kesehatan yaitukecuali:a. Infeksi Saluran Kemih (ISK)b. Infeksi Menular Seksual (IMS)c. Infeksi Aliran Darah (IAD)d. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
3. Tujuan dilakukannya ICRA adalah …a. Pembangunan/konstruksi gedung barub. Mengluarkan udara yang tercemarc. Penurunan kinerja sistem fasilitas kesehatand. Meminimalkan risiko transmisi patogen udara
dari pasien infeksi
4. Ruang lingkup penilaian kriteria risiko akibatdampak renovasi atau konstruksi menggunakanmetode ICRA adalah …
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 175
a. Menciptakan keselarasan (harmonisasi)program pelatihan awal dan pelatihanberkelanjutan bagi petugas kesehatan
b. Identifikasi area di sekitar area kerja danmenilai dampak potensial Pada KelasKewaspadaan III dan IV, perlu dilakukanidentifikasi daerah sekitar area proyek dantingkat risiko lokasi tersebut
c. Mengkaji risiko yang terkait dengan teknologibaru dan memantau risiko penularan suatuinfeksi dari alat-alat dan produk baru, sebelumproduk tersebut diijinkan untuk digunakan
d. Membuat program pencegahan danpengendalian infeksi untuk menjaminkeselamatan dan kesehatan pasien, petugaskesehatan dan pengunjung
5. Suatu proses pengumpulan, identifikasi, analisisserta interpretasi data kesehatan yang pentingpada RS secara dinamis, sistematis, terus-menerus dan diseminasikan secara berkalakepada pihak-pihak yang memerlukan untukdapat digunakan dalam perencanaan,penerapan dan evaluasi suatu tindakanmerupakan pengertian dari …a. Pengolahan datab. Metode surveilansc. Surveilansd. HAP
6. Kebijakan untuk pencegahan HAP adalahsebagai berikut kecuali :
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 176
a. Pertahan kan posisi Head of Bed 30-45º untukmencegah aspirasi saat pemberian enteralfeeding
b. Semua petugas kesehatan (dokter, perawatdll) harus melakukan kebersihan tangansebelum dan sesudah kontak dengan Pasiendan saat melakukan tindakan suction
c. Gunakan APD saat penghisapan lendir pasiend. Membersikan tangan setiap akan melakukan
kegiatan terhadap pasien
7. Mengganti selang piggyback dan stopcock harusdengan interval?a. Tidak kurang dari 24 jamb. Tidak kurang dari 48 jamc. Tidak kurang dari 72 jamd. Tidak kurang dari 12 jam
8. Kerusakan atau kematian jaringan kulit yangterjadi akibat gangguan aliran darah setempatdan iritasi kulit yang menutupi tulang yangmenonjol adalah pengertian dari …a. Dekubitusb. Kerusakan lingkunganc. Pencemaran lingkungand. Pengendalian infeksi
9. Dibawah ini merupakan jenis desinfektan yangdigunakan di fasilitas pelayanan kesehatan yaitukecuali …a. Alcoholb. Senyawa fenolc. Sodium hipoklorit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 177
d. Sodium klorida
10. Penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yangsudah diketahui jenis bakteri penyebab dankepekaannya terhadap antibiotik termasukpemerian antibiotic pada pasien berupa ?a. Profilaksisb. Terapi antibiotic empiricc. Terapi antibiotic defenitifd. Semua benar
Kunci Jawaban MI 5 :1. D2. B3. A4. B5. C6. D7. C8. A9. D10. C
MATERI INTI 6TATALAKSANA PASIEN DENGAN GANGGUANSISTEM RESPIRASI
Soal:1. Proses menghirup O2 dan mengeluarkan CO2
dari seluruh tubuh merupakan proses dari?a. Respirasib. Respirasi eksternal
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 178
c. Respirasi internald. Respiratory sisten
2. Proses pengolahan O2 dan produksi CO2 olehsel dan pertukaran gas antara sel tersebut dancairan perantara yang terlibat dalam prosestersebut merupakan proses dari?a. Respirasib. Respirasi eksternalc. Respirasi internald. Respiratory sisten
3. Berikut merupakan struktur utama systempernafasan kecuali:a. Rongga hidungb. Faringc. Laringd. Rongga Mulut
4. Keluhan utama yang biasa muncul pada pasienyang mengalami gangguan siklus O2 dan CO2antara lain:a. Panasb. Batukc. Hipertensid. Hipotermia
5. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan secaramenyeluruh dari ujung rambut sampai ujung kaki(head to toe), meliputi:a. Inspeksib. Palpasic. Perkusi
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 179
d. Semua benar
6. Pemeriksaan diagnostik yang memberikanbayangan pada paru-paru pada bidang yangberbeda di dalam toraks adalah …a. Bronkoskopib. Tomografic. Toraskopid. Biopsi
7. Jenis alat yang digunakan untuk menjagakelembaban udara pada pasien yangmenggunakan ventilator adalah:a. HME filtersb. ETT/endotracheal tubec. OPAd. Oropharingeal airway
8. Tehnik yang memungkinkan ventilasi mekanisdan oksigenasi tetap berjalan selama tindakansuctioning termasuk jenis metode suction?a. Open suctioningb. Closed suctioningc. Deep suctiond. Shallow suction
9. Ukuran tekanan mesin suction pada pasiendewasa adalah …a. <120 mmHgb. >120 mmHgc. 50-80 mmHgd. 80-100 mmHg
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 180
10. Posisi pasien telentang yang diatur denganmenyandarkan punggung pasien sejajar sepertidengan kondisi berdiri adalah pengaturan posisi?a. Posisi fowlerb. Posisi supinec. Posisi SIMSd. Posisi pronasi
Kunci Jawaban MI 6:1. B2. C3. D4. B5. D6. B7. A8. B9. B10. B
MATERI INTI 7MONITORING HEMODINAMIKA NON INVASIFDAN INVASIF
Soal:1. Tujuan dilakukannya monitoring hemodinamik
noninvasive dan invasive yaitu:a. Mendeteksi dini, mengidentifikasi dan dapat
memberikan terapi pada kasus mengancamjiwa seperti henti jantung dan dukungan
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 181
b. Penurunan fungsi jantung seperti AMI, CHF,Cardiomyopati
c. Penurunan produksi urine yang disebabkandehidrasi, perdarahan gastro intestinal ataupembedahan
d. Pada semua pasien syok (anapilaksis,kardiogenik dll)
2. Tehnik pemantauan hemodinamik dengan caratidak melukai klien/memasukkan kateterinrtavaskuler termasuk ke dalam metodehemodinamik jenis?a. Pemantauan hemodinamik non invasifb. Pemantauan hemodinamik invasifc. Pemantaua hemodinamik intuitifd. Pemantauan hemodinamik non intuitif
3. Teknik leveling dilakukan untuk menyetarakanlevel axis phlebostatik dengan posisi trandusermenggunakan pipa U yang berlokasi di?a. ICS IIb. ICS IIIc. ICS IVd. ICS V
4. Memastikan keakuratan pressure kabel yangkita gunakan adalah baik/layak digunakan,dengan tampilnya angka “Nol” layar bedsidemonitor, sehingga angka yang akan keluar padabedside monitor sudah sesuai dengan skalayang sudah kita atur adalah teknik?a. Levelingb. Zeroing
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 182
c. Skoringd. Trreway
5. Norma range cardiac output pada tabelhemodinamik pressure value adalah …a. 5-6 L/minb. 6-7 L/minc. 7-8 L/mind. 8-9 L/min
6. Normal range stroke volume pada tabelhemodinamik pressure value adalah …a. 50-120 mlb. 50-130 mlc. 60-120 mld. 60-130 ml
7. Pemecahan masalah darah balik ke tubingletakkan tinggi tranduser pada titik pertemuanmidaxila dengan intercostal ke 4 adalah …a. Set skala tekanan yang tepatb. Hubungkan tranduser ke monitorc. Isi kantong tekanan 300 mmHgd. Reposisi kateter
8. Penyebab masalah lines tidak dapat di flushadalah …a. Kinking pada tubingb. Udara atau beku pada systemc. Kantong tekanan tidak adekuatd. Perubahan kondisi pasien
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 183
9. Penyebab masalah damping adalah …a. Tekanan pada pressure bag tidak adekuatb. Perubahan reference level transduserc. Udara atau bekua pada sistemd. Bubble udara
10. Waktu yang tepat untuk melakukan pemantauanmetode invasive adalah …a. 1 jam sekalib. 2 jam sekalic. 3 jam sekalid. 4 jam sekali
Kunci Jawaban MI 71. A2. B3. C4. B5. A6. D7. C8. A9. D10. A
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 184
MATERI INTI. 8PENGELOLAAN PASIEN DENGAN GANGGUANKESEIMBANGAN ASAM BASA
Soal:1. Ion hidrogen atau donor proton. Suatu cairan
disebut asam bila mampu melepaskan ataumenyumbang H+ merupakan defenisi dari ?a. Asamb. Basac. Asam basad. Ion
2. Ion hidrogen atau akseptor proton. Suatu cairanbersifat basa bila sanggup menerima H+merupakan defenisi dari ?a. Asamb. Basac. Asam basad. Ion
3. Berikut merupakan jenis gangguankeseimbangan asam basa kecualia. Asidoses respiratorikb. Alkalosis respiratorikc. Asidosis respiratorikd. Alkalosis metabolic
4. Senyawa kimia yang dibentuk pada saatkarbondioksida bereaksi dengan air adalah …a. CO2+ H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-b. NaHCO3c. H2CO3 ↔ H+ + HCO3-
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 185
d. CO2 + H2O
5. Metode pendekatan asam basa dengan metodestewart diterapkan sejaka. 1983b. 1993c. 1973d. 1990
6. Fungsi sel di dalam tubuh manusia berlangsungoptimal, bila pH nya dalam batas?a. 7.30 – 7.40b. 7.30 – 7.46c. 7.35 – 7.45d. 7.30 – 7.45
7. Akibat yang terjadi pada asidosi berat yaitukecuali …a. Gangguan kontraksi otot jantungb. Hiperventilasic. Hiperbilirubind. Sesak
8. Akibat alkalosis berat yaitu kecuali …a. Konstriksi arterib. Hipokalemiac. Hiperglikemiad. Kontriksi arteri
9. Konsep standard bikarbonat dan standard baseexcess (BE) untuk membantu menghitung efekmetabolik terhadap perubahan pH adalaha. 20 mmHg
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 186
b. 30 mmHgc. 40 mmHgd. 50 mmHg
10. Selisih antara kation kuat (Na+, K+, Mg2+, danCa2+) dengan anion kuat (Cl- dan laktat) yangnilai normalnya adalah 42 mmol/l merupakansebutan untuk ?a. SIDb. SIDec. SIGd. SIDs
Kunci Jawaban MI 81. A2. B3. C4. A5. A6. C7. C8. C9. C10. A
MATERI INTI. 9PENGELOLAAN PASIEN DENGAN GANGGUANCAIRAN DAN ELEKTROLIT
Soal:1. Dibawah ini merupakan fungsi cairan dalam
tubuh yaitu …
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 187
a. Sebagai sarana untuk metabolisme,membantu mengeluarkan sisa produkmetabolisme, sarana trasportasi, memeliharadan mengatur suhu tubuh
b. Trasnportasi oksigen, sel darah putih yangbereperan dalam mekanisme pertahanan, dantrombosit yang berperan dalam pembekuandarah
c. Menyebabkan peningkatn metabolisme tubuh,konsentrasi darah dan dapat menyebabkanretensi air dan garam
d. Proses pergerakan molekul melalui pori-poridari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
2. Masalah yang terjadi akibat ketidakseimbangancairan dan elektrolit adalah sebagai berikut:a. Dehidrasib. Hipertensic. Hipotermid. Syok hipovolemik
3. Penurunan kesadaran, hipernatremi, viscositasplasma meningkat, sianosis dan otot kakumerupakan gejala kehilangan cairan?
a. Dehidrasi ringanb. Dehidrasi sedangc. Dehidrasi beratd. Dehidrasi parah
4. Tn A usia 40 tahun mengalami diare danmuntah-muntah sejak 2 hari yang lalu. Saat inidirawat di ruang IGD dan dintakan mengalamidehidrasi berat. Berat badan pasien saat ini 50
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 188
kg, BJ Plasma 1,030. Hitung cairan yangdiperlukan:a. 1000 mlb. 2000 mlc. 3000 mld. 4000 ml
5. Penyebab kelebihan cairan tubuh/pengumpulancairan berlebihan pada tubuh adalah?a. Peningkatan tekanan hidrostatik: gagal
jantung kongesif, gagal jantung kirib. Peningkatan tekanan hidrostatik: gagal
jantung kongesif, gagal jantung kananc. Gangguan hemodinamik dan bermpak tidak
adekuatd. Peningkatan permeabilitas kapiler
6. Cairan yang komposisinya mirip dengan cairanekstrasel adalah …a. Kristloidb. Koloidc. Hipotonikd. Hipertonik
7. Kadar natrium pada kasus hypernatremiaadalah…a. Lebih dari 145mEq/Lb. Lebih dari 146mEq/Lc. Lebih dari 147mEq/Ld. Lebih dari 148mEq/L
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 189
8. Pemberian larutan hipotonik seperti NaCL 0,3%atau larutan isotonik seperti D5W merupakanpenanganan kasus keperawatan?a. Hipernatremiab. Hiponatremiac. Hiperkalemiad. Hipokalemia
9. Keadaan dimana kadar phospat serum < 2,5mg/dL atau 0,81 mmol/L sering dijumpai padapasien sepsis atau pada pasien dengan operasijantung terbuka merupakan contoh kasuskeperawata ?a. Hiperpospatemiab. Hipopospatemiac. Hipomagnesiad. Hipermagnesia
10. Intervensi yang dilakukan pada diagnosekeperawatan kelebihan intake cairan adalah …a. Monitor tanda vitalb. Catat adanya peningkatan vena jugularisc. Pertahankan intake dan outputd. Atur waktu pemberian cairan
Kunci Jawaban MI 91. A2. A3. C4. A5. A6. A7. A
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 190
8. A9. B10. A
MATERI INTI. 10PENGELOLAAN NUTRISI PASIEN KRITIS
Soal:1. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kritis
adalah kecuali:a. Untuk mempertahankan massa tubuh pada
pasienb. Meminimalkan resiko malnutrisi; lama rawat
ICU dan RS, resiko kematianc. Memberikan inisiasi nutrisi yang tepatd. Menyeimbangkan indeks masa tubuh
2. Kebutuhan cairan dewasa muda berjumlah …a. 35-40 ml/KgBB/dayb. 37-42 ml/KgBB/dayc. 40-48 ml/KgBB/dayd. 30-40 ml/KgBB/day
3. Kebutuhan cairan untuk lanjut usia berjumlah …a. 20 ml/KgBB/dayb. 30 ml/KgBB/dayc. 40 ml/KgBB/dayd. 50 ml/KgBB/day
4. Kebutuhan karbohidrat dan lemak berjumlah …a. Karbohidrat 50% dan lemak 30%b. Karbohidrat 60% dan lemak 40%
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 191
c. Karbohidrat 50% dan lemak 500%d. Karbohidrat 40% dan lemak 50%
5. Jika pasien mengalami kondisi trauma, sepsisatau tindakan pembedahan selama masaperawatan , maka respon stress yang akanmungkin terjadi adalah …a. Hipermetabolisme, hiperkatabolisme,
kehilangan masa bebas lemak, hiperglisemia,atau penimbunan cairan
b. Resting Energy Expenditure (REE), konsumsioksigen, dan metabolism karbohidrat
c. Sintesis otot kan menurun, sintesis hati danureagenesis akan meningkat.
d. Normal, tidak mengalami gangguan nutrisi
6. Rute pemberian nutrisi enteral adalah sebagaiberikut:a. Selang nasogastric-selang nasoduodenal-
selang gastronomib. Selang nasogastric tubec. Selang nasogastric-selang duodenal-selang
gastronomid. Selang nasogastric-selang nasoduodenal
7. Manajemen komplikasi infeksi pada pemberiannutrisi parenteral adalah :a. Observasi peningkatan suhu tubuh secara
rutinb. Melakukan pengukuran BMI, BB,
antropometri, nutric scorec. Lakukan pemeriksaan biokimiad. SGA
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 192
8. Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukanuntuk memenuhi kebutuhan gizi pasien makadalam waktu?a. 24 jamb. 48 jamc. 24-48 jamd. 48-72 jam
9. Malnutrisi ringan, agak tidak stabil denganbeberapa masalah terkait nutrisi atau indikatoryang mempengaruhi status kesehatanmerupakan klasifikasi pemberian nutrisi dikelas?a. Kelas Ib. Kelas IIc. Kelas IIId. Kelas IV
10. Malnutrisi berat, sangat terganggu, kekurangannutrisi yang nyata atau malnutrisi, banyakmasalah terkait nutrisi atau indikator yangmemiliki dampak besar pada status kesehatan,pasien dianggap tidak stabil secara medis dannutrisi merupakan klasifikasi pemberian nutrisi dikelas ?a. Kelas Ib. Kelas IIc. Kelas IIId. Kelas IV
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 193
Kunci Jawaban MI 101. D2. A3. B4. A5. A6. A7. A8. C9. B10. C
MATERI INTI 11PENGELOLAAN NYERI PADA PASIEN KRITIS
Soal:1. Apakah yang dimaksud dengan nyeri …
a. Pengalaman sensorik dan emosional yangdiakibatkan adanya kerusakan jaringan
b. pengalaman motorik yang terjadi secaraemosional
c. Jaringan yang rusak yang mengakibatkanemosional
d. pengalaman motorik saat yang diakibatkankerusakan jaringan
2. Nyeri yang berlangsung selama lebih dari 6bulan disebut …a. Nyeri Akutb. Nyeri Kronikc. nyeri sensorikd. nyeri motorik
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 194
3. Berdasarkan etiologi bila terdapat ciri-ciri terasakesemutan dan hipersensitif terhadap sentuhanmaka disebut sebagai nyeri …a. Nyeri Nosiseptifb. Nyeri Neuropatikc. nyeri sensorikd. nyeri motorik
4. Apakah yang dinilai pada metode provocation ….a. Kaji lokasi daerah nyeri yang dirasakanb. Kaji diagnosis penyebab primer dan sekunder
dari nyeric. Tentukan jenis nyeri akut/kronisd. Kaji karakteristik nyeri secara komperhensif
5. Yang bukan merupakan penilaian skala nyeri(severity scale) adalah ….a. Skala nyeri CRIESb. Skala nyeri FLACCc. Skala nyeri Numerikd. Skala nyeri Kategori
6. Pada penilaian nyeri menggunakan metodeCRIES jika dia tidak menangis, membutuhkanoksigen 25%, nadi dan tekanan darah meningkat< 20%, ekspresi meringis, dan bayi seringterbangun. maka diberi nilai ….a. 1b. 2c. 3d. 4
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 195
7. Pada penilaian nyeri menggunakan metodeFLACC jika tidak ada ekspresi senyum, kakitegang, kegiatan meringkuk kaku, tidakmenangis, dan sulit untuk dibuat nyaman. makatermasuk kedalam kategori nyeri …a. Tidak ada nyerib. Nyeri Ringanc. Nyeri Sedangd. Nyeri Berat
8. Yang tidak termasuk kedalam penilaian PQRSTadalah …a. Provocationb. Qualityc. Regiond. Scale
9. Penilaian skala nyeri CPOT dibagi menjadibeberapa penilaian kecuali …a. Ekspresi wajahb. Tangisanc. Gerakan tubuhd. Ketegangan otot
10. Pada skala nyeri CPOT bila didapatkan skor 4maka masuk kedalam kategori nyeri …a. Nyeri ringanb. Nyeri sedangc. Nyeri beratd. Nyeri sangat berat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 196
Kunci Jawaban MI 111. A2. B3. B4. B5. D6. D7. D8. D9. B10. B
MATERI INTI 12ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGANSEPSIS
Soal:1. Mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya
sepsis yaitu, kecuali …a. Escherecia Collib. Staphylococcus aureusc. Mycobakterium tuberculosisisd. Pseudomonas
2. Hal-hal yang dapat memicu reaksi inflamasikecuali ….a. Jaringan ikatb. Mikroorganismec. Endotoksind. Jaringan Nekrotik
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 197
3. Yang termasuk kedalam penilaian SOFA Scoreadalah …a. Respiratoryb. Pulsec. Bloodd. Temprature
4. Pemeriksaan penunjang yang di lakukan untukmendiagnosa sepsis, kecuali …a. Asam Laktatb. C-RPc. HBsAGd. Procalcitonin
5. Pencegahan yang bisa dilakukan untukmenghindari terjadinya sepsis, kecuali …a. Kontrol Infeksi dengan cara mencuci tangan
sebelum dan sesudah kontak pasienb. Kontrol gula darah setiap 1 minggu sekalic. Lakukan pembersihan alat-alat yang
digunakan pada pasien invasive dan noninvasive
d. Cegah terjadinya infeksi pada vena sentral
6. Berikut ini yang termasuk cara memperbaikihemodinamik pasien, kecuali …a. Terapi cairanb. Vasopresorc. Terapi inotropikd. Terapi GDS
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 198
7. Untuk mengatasi hipotensi dan mempertahankancurah jantung serta perfusi jaringan maka perludilakukan …a. Beri oksigen dengan sistem aliran tinggib. Lakukan kultur darahc. Cek Hbd. Berikan cairan resusitasi melalui intravena
8. Apakah yang dilakukan pada kondisi disfungsimiokard bila seseorang didiagnosa sepsis …a. Pemberian produk darahb. Terapi inotropikc. Vasopresord. Terapi cairan
9. Cek potensi jalan nafas dan berikan alat bantunafas merupakan bagian dari …a. Airwayb. Breathingc. Circulationd. Disability
10. Pengkajian primer yang dilakukan untukmemperhatikan warna kulit, akral, cek pengisiankapiler termasuk kedalam penilaian …a. Airwayb. Breathingc. Circulationd. Disability
Kunci Jawaban MI 12:1. C2. A
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 199
3. A4. C5. B6. D7. D8. B9. A10. C
MATERI INTI. 13INTERPRETASI PEMERIKSAAN PENUNJANG DIRUANG INTENSIF
Soal:1. Tujuan dilakukannya skrining adalah …
a. Menentukan resiko terhadap suatu penyaitdan mendeteksi dini penyakit terutama bagiindividu beresiko tinggi
b. Mendiagnostik terapic. Mengevaluasi terapid. Mengidentifikasi untuk tindak lanjut
pemeriksaan
2. Tes darah yang mengukur keasaman, atau pH,dan kadar oksigen (O2) dan karbon dioksida(CO2) dari arteri adalah jenis pemeriksaan …a. ABGb. AGBc. BGDd. AAG
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 200
3. Berapakah pH pasien jika dalam keadaanasidosis?a. >7.45b. <7.35c. 7.35d. >7.35
4. Pemeriksaan yang mencakup oksigenasijaringan dan peran pemantauan oksigenasi venasentral terus menerus adalah jenis pemeriksaan?a. ABGb. Mixed-veinc. Kulturd. EKG
5. Untuk dapat melakukan pemeriksaan dahakpada pasien batuk dilakukan pemeriksaan untukmencari penyebab infeksi, bakteri, dll yaitudengan pemeriksaan?a. Kultur darahb. Kulturj jaringanc. Kultur sputumd. Kultur kulit
6. Pemeriksaan apakah yang harus dilakukan padapasien septicemia?a. Kultur darahb. Kultur jaringanc. Kultur sputumd. Kultur kulit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 201
7. Pasien dengan sepsis akan ditandai dengangejala sebagai berikut, kecuali :a. Menggigilb. Demamc. Muald. Batuk rejan
8. Tes kultur darah untuk mengetahui apakahpasien memiliki jenis infeksi yang ada dalamaliran darah dan dapat memengaruhi seluruhtubuh. Yang disebut infeksi sistemik indikasiklinis yaitu kecuali:a. Peradangan di berbagai area tubuhb. Bekuan darah kkecil terbentuk di pembuluh
darah kecilc. Peningkatan tekanana darahd. Pernapasan lebih cepat
9. Tugas perawat ICU pada saat pemeriksaanradiologi adalah …a. Melakukan pemeriksaan radiologi secara
mandirib. Mendampingi perawat radiologic. Memfasilitasi pemeriksaan yang dibutuhkan
pasiend. Mengantarkan pasien saja
10. Pelaporan hasil pemeriksaan penunjang dapatdilaporkan segera dalam waktu ?a. 5 menitb. 10 menitc. 15 menitd. 20 menit
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 202
Kunci Jawaban MI 131. A2. A3. B4. B5. C6. A7. D8. C9. C10. C
MATERI INTI 14PENGELOLAAN PASIEN DENGAN KEGAWATANJANTUNG
Soal:1. Suatu kondisi terjadinya gangguan fisiologi
secara tiba-tiba disebut dengan …a. Kegawatan jantungb. Sindroma koroner akutc. Serangan jantungd. Akut heart failure
2. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah terjadinyakegawatan jantung sindroma koroner akut,kecuali…a. Usiab. Jenis kelaminc. Hipertensid. Herediter
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 203
3. Komplikasi sindroma koroner akut yaitu …a. edema paru akut dan syoik kardiogenikb. edema paru kronisc. regurgitasi mitral kronisd. ventrikel septal defek dan edema paru kronis
4. Etiologi akut heart failure yaitu …a. Sindroma korener kronisb. Krisis hipertensic. Aritmia kronisd. Miokarditis kronis yang berat
5. Suatu komplikasi akibat gagal jantung dimanaterjadi penurunan kardiak output responterhadap peningkatan katekolamin meningkatdan oksigen kebutuhan miokard merupakantermasuk komplikasi …a. Aritmab. Anginac. Syok kardiogenikd. Gagal ginjal
6. Perubahan implus yang menyebabkanabnormalitas irama jantung, kecepatan danbentuk gelombang listrik jantung disebut …a. Sindroma koroner akutb. Akut heart failurec. Lethal arrhythmiad. Gagal jantung
7. Gejala ringan yang diala, pada penderita lethalarrhythmia adalah …a. Penurunan kardia output
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 204
b. Kematian mendadakc. Dada merasa berdebar cepatd. Pernafasan cepat
8. Menurut New York Hearth Association (NIHA)yang termasuk kategori gagal jantung kelas IIyaitu …a. Ada batasan ringan ketika aktifitas fisik,
berupa tidak nyaman dan membutuhkanistirahat secara umum aktifitas fisik hanyaberupa keluhan dari gagal jantung
b. Tidak ada batasan terhadap aktifitas fisikc. Ada pembatasan terhadap aktifitas fisik, yaitu
tidak nyaman dan memerlukan istirahatsecara umum aktifitas ini pemicu gagaljantung
d. Tanpa aktifitas fisik pasien timbul gagaljantung
9. Status perfusi akut heart failure ditetapkanberdasarkan dibawah ini kecuali …a. Tekanan nadi yang sempitb. Pulsus alternansc. Hipotensi simtomatikd. Curah jantung yang tinggi
10. Suatu keadaan pasien gawat darurat, dimanasecara klinis menggambarkan ketidak adekuatancurah jantung dengan ditandai penurunankesadaran dan hilang denyut nadi disebutdengan…a. Pulsless electrical activityb. Idioventricular
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 205
c. Asitoled. Ventrikel fibrilasi
Kunci Jawaban MI 141. A2. C3. A4. B5. A6. C7. C8. A9. D10. A
MATERI INTI 15PENGELOLAAN OBAT–OBATAN PASIEN KRITIS
Soal:1. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam
pemberian obat, kecuali …a. Pastikan jenis obat yang akan digunakanb. Lakukan perhitungan obat sesuai dengan
dosis obatc. Pastikan kecepatan aliran obat dosis sesuai
alat yang digunakand. Lakukan semua pemberian obat melalui intra
vena
2. Obat yang diberikan atas indikasi cardiac arrestadalah …a. Dobutamin
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 206
b. Inotropikc. Epineprind. Nirat
3. Tujuan diberikannya obat anti aritmia, kecuali ….a. Mengembalikan irama denyut jantung normalb. Mempertahankan denyut jantung stabilc. Menghalangi implus listrik abnormal yang
dapat mengakibatkan denyut jantung tidakteratur
d. Mempertahankan hemoglobin normal
4. Dosis pemberian obat anti aritmia kelas 1 yaituxylocain intra vena infuse dengan dosis …a. 2 mg - 5 mg/menitb. 1 mg – 4 mg/menitc. 2 mg – 3 mg/menitd. 1 mg – 3 mg/menit
5. Yang termasuk kedalam obat anti aritmia kelas 1yaitu….a. Sodium channel blockerb. Beta adrenergic blockadec. Prolonge repolarisasid. Calcium channel blicker
6. Yang tidak termasuk jenis obat diuretik adalah …a. Loop diuretikb. Thiazide diuretikc. Xylocaind. Potassium-sparing diuretik
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 207
7. Yang termasuk kedalam efek samping dari obataminofillin, kecuali…a. Diare, mual dan muntahb. Pusing, sakit kepalac. Arithmiad. Gagal nafas
8. Pemantauan yang harus dilakukan saatpemberian obat aminofillin, kecuali …a. Test fungsi parub. Serum teofillinc. Lakukan pengukuran QT intervald. Monitor efek samping takikardi
9. Yang tidak termasuk kedalam indikasi obatdiuretik adalah …a. Gagal jantungb. Edema paruc. hipotermid. Hipertensi emergensi
10. Prinsip yang harus di terapkan dalam pemberianobat titrasi, kecuali …a. Benar obatb. Benar pasienc. Benar dosisd. Benar tempat
Kunci Jawaban MI 151. D2. C3. D4. B
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 208
5. A6. C7. D8. C9. C10. D
MATERI INTI 16PENGELOLAAN PASIEN DENGAN GANGGUANSISTEM SYARAF DI RUANG INTENSIF
Soal:1. Cedera akut pada susunan saraf pusat, selaput
otak, saraf kranial termasuk fraktur tulang kepaladan tengkorak, kerusakan jaringan lunak padakepala dan wajah disertai suatu keadaanperubahan fungsi mental atau fisik akibatbenturan baik secara langsung maupun tidaklangsung pada kepala adalah pengertian dari …a. Strokeb. Traumatic Brain Injuryc. Myastenia Gravisd. Gangguan syaraf pusat
2. Yang tidak termasuk manifestasi klinis Traumaticbrain injury adalah …a. Hilangnya kesadaran krang dari 30 menitb. Pupil anisokorc. Terdapat hematomd. Kesadaran komposmentis
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 209
3. Berdasarkan penilaian Glasgow Coma Scale jikAda pingsan lebih dari 10 menit, ada keluhansakit kepala, muntah, kejang dan amnesiaretrograde. Pada pemeriksaan neurologisterdapat kelumpuhan saraf dan anggota gerakmaka hasil diatas termasuk kedalam kategori..a. Cedera kepala ringanb. Cedera kepala sedangc. Cedera kepada beratd. Kritis
4. Pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukanuntuk menentukan TBI, kecuali …a. Magnetic Resonance Imagingb. Cerebral Angiographyc. EKGd. EEG
5. Yang termasuk faktor resiko stroke hemoragik …a. Hipertensib. Penyakit jantungc. Herediterd. Diabetes militus
6. Yang tidak termasuk faktor resiko strokeistemik….a. Kolestrol tinggib. Penurunan hematokritc. Hipertensid. Diabetes mellitus
7. Suatu penyakit yang bermanifestasi sebagaikelemahan dan kelelahan otot-otot rangka akibat
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 210
defisiensi reseptor asetilkolin pada sambunganneuromuscular adalah pengertian dari …a. Strokeb. Traumatic Brain Injuryc. Myastenia Gravisd. Gangguan syaraf pusat
8. Miastenia gravis kelompok IIA memiliki klasifikasiklinis yaitu …a. Hanya menyerang otot-otot ocular, disertai
ptosisib. Awitan lambat, biasanya pada mata, lambat
laun menyebar ke otot-otot rangka dan bulbarc. Disartria dan sukar mengunyah lebih nyata
dibandingkan dengan miastenia gravis umumringan
d. Terserang otot pernapasan. Penyakitberkembang maksimal dalam waktu 6 bulan
9. Pemeriksaan penunjang untuk menegakandiagnose Myastenia Gravis kecuali …a. EKGb. Tes neurologisc. Tes anti kolinestensid. X-Ray Thorax
10. Terapi yang diberikan pada pasien MyasteniaGravis ….a. Antikolinesterase, steroid, plasmaferesisb. Azatioprin, diuretikc. Timektomi, diazepamd. Steroid, diuretik dan diazepam
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 211
Kunci Jawaban MI 161. B2. D3. B4. C5. C6. B7. C8. B9. A10. A
MATERI INTI 17PENGELOLAAN PASIEN DENGAN PASCABEDAH
Soal:1. Yang bukan termasuk kedalam komplikasi
mayor…a. Hipotermiab. Gangguan hemodinamikac. Hipertensid. Pendarahan
2. Hipotermi, syok, gangguan faal hati, gangguanfaal ginjal, dan hiponatremia merupakan ciri-cirikomplikasi mayor yaitu …a. Gangguan gastroinstestinalb. Gangguan nafasc. Gangguan kesadarand. Emboli paru
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 212
3. Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelahoperasi disebut dengan perdarahan …a. Perdarahan primerb. Perdarahan reaktifc. Perdarahan tersierd. Perdarahan sekunder
4. Perdarahan yang terjadi 7-10 hari setelahoperasi. Disebabkan oleh erosi pembuluh darahdari infeksi yang menyebar disebut dengan …a. Perdarahan primerb. Perdarahan reaktifc. Perdarahan tersierd. Perdarahan sekunder
5. Yang tidak termasuk gambaran klinis syokhemoragik yaitu …a. Takikardib. Pusingc. Peningkatan output urind. Agitasi
6. Luka mendapatkan kembali kekuatan tariknyaketika serabut kolagen di dalam luka merombakdan mengatur kembali diri mereka sendiri. Inijuga selama fase ini bahwa luka devascularisesdan kembali ke keadaan asal pasokan darah,termasuk kedalam fase …a. Peradanganb. Remodelingc. Inflamasid. Proliferatif
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 213
7. Urutan 3 fase penyembuhan luka yaitu …a. Peradangan, remodeling dan proliferatifb. Peradangan, proliferatif dan remodelingc. Remodeling, peradangan dan proliferatifd. Proliferatif, peradangan dan remodeling
8. Yang bukan termasuk focus pengkajian pasienpre arrival adalah…a. Identitas pasienb. Diagnosec. Observasid. Masalah utama pasien
9. Pengkajian riwayat kesehatan, riwayat social,psikososial, spiritual termasuk kedalampengkajian pasien yaitu …a. Pre arrivalb. Quick assessmentc. Comprehensive assessmentd. On going assessment
10. Kontinuitas monitoring kondisi pasien setiapsistem tubuh pada setiap 1-2 jam pada saatkritis, selanjutnya sesuai kondisi pasientermasuk perawatan luka termasuk kedalampengkajian pasien yaitu ….a. Pre arrivalb. Quick assessmentc. Comprehensive assessmentd. On going assessment
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 214
Kunci Jawaban MI 171. C2. C3. B4. D5. C6. B7. B8. C9. C10. D
MATERI INTI 18TRANSPORTASI PASIEN KRITIS
Soal:1. Tujuan transportasi kritis yaitu …
a. Memaksimalkan resikob. Meminimalkan resiko dan memaksimalkan
keselamatan pasienc. Meminimalkan keselamatan pasien dan
memaksimalkan resikod. Meminimalkan resiko dan meminimalkan
keselamatan pasien
2. Prinsip utama transportasi yaitu…a. Keadaan penderita diharapkan menjadi lebih
baikb. Do futher harmc. Memaksimalkan resikod. Meminimalkan keselamatan pasien
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 215
3. Yang bukan merupakan aspek transportasipasien kritis adalah,…a. Administrative guidelinesb. Setting & equipmentc. Staffingd. Semua benar
4. Infiation and response, coordination andcommunication, responsibility merupakan bagiandari aspek transportasi pasien kritis yaitu ….a. Administrative guidelinesb. Setting & equipmentc. Staffingd. Handover
5. Serah terima antar petugas selama prosestransportasi menjadi hal yang penting untukmenjamin kelangsungan tindakan perawatan danpengobatan pasien sakit kritis merupakan bagiandari aspek transportasi pasien kritis yaitu …a. Administrative guidelinesb. Setting & equipmentc. Staffingd. Handover
6. Tanggung jawab untuk perawatan pasien selamatransportasi harus diberikan kepada praktisimedis yang berkualifikasi tepat yaitu …a. Documentationb. Responsibilityc. Coordination dan communicationd. Initiation dan response
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 216
7. Sistem untuk melaporkan dan mengkaji ulangkejadian sentinel selama kegiatan transportasipasien disebut…a. Education dan trainingb. Clinical effectiveness and researchc. Auditd. Risk management
8. Yang termasuk alat Respiratory supportequipment adalah …a. Oxygen, mask, nebulizerb. Pulse oximeterc. Vascular cannulaed. Infusion pumps
9. Yang termasuk alat Circulatory supportequipment adalah…a. Portable ventilatorb. Oxygen, mask, nebuliserc. Infusion pumpsd. Emergency surgical airway set
10. Yang tidak termasuk peralatan khusus pasienyang membutuhkan extra corporeal life supportadalah…a. Respiratory support equipmentb. Circulatory support equipmentc. Other equipmentd. Operating equipment
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 217
Kunci Jawaban MI 181. B2. A3. D4. A5. D6. B7. D8. A9. C10. D
MATERI INTI 19PENGELOLAAN DYING CARE
Soal:1. Proses ketika individu semakin mendekati akhir
hayatnya disebut dengan…a. Dyingb. Traumatic Brain Injuryc. Myastenia Gravisd. Gangguan syaraf pusat
2. Tujuan daari dying care, kecuali….a. Mempertahankan pasien nyaman dan bebas
nyerib. Membuat hari-hari akhir pasien sebaik
mungkin untuk pasien maupun keluargadengan sedikit mungkin penderitaan
c. Membantu pasien meninggal dengan tersiksad. Memberikan kenyamanan bagi keluarga
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 218
3. Yang termasuk kedalam respon saat faseberduka yaitu, kecuali…a. Penyangkalanb. Marahc. Depresid. Kesakitan
4. Karakteristik dari respon marah saat berduka,kecuali…a. Emosi tidak terkendalib. Menyalahkan takdirc. Mengekspresikan kemarahan dan
permusuhand. Gelisah dan cemas
5. Karakteristik dari respon depresi saat berduka,kecuali …a. Sudah menerima kenyataan.b. Mengalami proses berkabung karena dulu
ditinggalkan dan sekarang akan kehilangannyawa sendiri.
c. Cenderung tidak banyak bicara, seringmenangis.
d. Klien berada pada proses kehilangan segalahal yang ia cintai.
6. Karakteristik dari respon penyangkalan saatberduka adalah…a. Emosi tidak terkendali.b. Secara tidak langsung pasien ingin
mengatakan bahwa maut menimpa semuaorang kecuali dia
c. Mampu menerima kenyataan.
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 219
d. Mempunyai harapan dan keinginan.
7. Karakteristik dari respon tawar menawar saatberduka, kecuali…a. Mempunyai harapan dan keinginan.b. Cenderung membereskan segala urusan.c. Apapun yang dilihat atau dirasa akan
menimbulkan keluhan pada diri individu.d. Terkesan sudah menerima kenyataan.
8. Salah satu metode yang di gunakan untukmembantu perawat dalam mengkaji psikososialklien terminal yaitu dengan metode PERSON,yang tidak termasuk kedalam metode tersebutadalah …a. Personal stranghaib. Organizationc. Emotional reactiond. Respon to stress
9. Yang termasuk kedalam pengkajian yang perludiperhatikan dari faktor predisposisi, kecuali …a. Riwayat psikososialb. Tingkat perkembanganc. Adanya reaksi sedih dan kehilangand. Respon terhadap klien
10. Respon angger saat berduka komunikasi yangbisa dilakukan kecuali….a. Barainingb. Acceptancec. Informingd. Board opening
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 220
Kunci Jawaban MI 191. A2. C3. D4. D5. A6. B7. C8. B9. D10. D
Soal Tambahan
1. Perawatan mulut pada posien diruang intensifdilakukan dengan tujuan…a. Mengurangi kolonisasi bakterib. Mencegah terjadinya VAPc. Memberikan rasa nyamand. Membuang plak pada gigie. Semua benar
2. Berikut ini yang bukan merupakan carapencegahan dan penanganan pasien denganMRSA di ruang intensifa. Mandikan pasien dengan clorhexidine 4%b. Menjaga kebersihan ruangan dan peralatanc. Memisahkan pasien MRSA dari pasien laind. Mengganti sarung tangan dan baju petugas
setelah kontak dnegan pasien MRSAe. Batasi akses ke pasien
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 221
3. Dampak imobilisasi pada pasien di ruang intensifantara laina. Atelektasisb. Kontrakturc. Kelemahan ototd. Retensi insuline. Semua benar
4. Tujuan dari mobilisasi dini terhadap systempernasafan adalah..a. Mencegah atelektasisb. Mencegah kontrakturc. Mencegah pneumoniad. A dan B benare. A, B, C benar
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelummelakukan mobilisasi pada pasien di ruangintensif kecuali;a. Tekanan darahb. Nadic. Tingkat kesadarand. Status cairane. Semua benar
6. Tujuan akhir dari mobilisasi dini adalaha. Lama rawat menurunb. Ketergantungan terhadap ventilator tidak
terjadic. Biaya perawatan tidak meningkatd. Pasien aman selama dalam perawatane. Semua benar
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 222
7. Alat ukur untuk menilai kemampuan pasien ICUdalam melakukan mobilisasi dapatmenggunakan:a. Banner Mobility Assessment Tools for Nurseb. Surgical ICU Optimal Mobility Score (SOMS)c. Perme ICU Mobility Score.d. Semua benare. Semua salah
8. Pengkajian tingkat 1 pada pasien sebelummelakukan mobilisasi di ICU dengan BannerMobility Assessment Tools for Nurse, meliputi:a. Pengkajian kognitif pasienb. Kekuatan motorik untuk mobilisasic. Kekuatan mobilisasi untuk berdirid. Kemampuan pasien untuk berjalane. Semua benar
9. Kemampuan pasien untuk berdiri denganseimbang menurut Banner Mobility AssessmentTools for Nurse termasuk dalam pengkajian:a. Level 0b. Level 1c. Level 2d. Level 3e. Level 4
10. Menurut PERME (2009), pasien yang mampulepas dari ventilasi mekanik dan mampuberpartisipasi aktif dalam terapi dan mampuberjalan secara mandiri termasuk dalam kategoripasien pada tahap:a. 1
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 223
b. 2c. 3d. 4e. 5
11. Menurut PERME (2009), tahapan mobilisasipasien di ICU adalah…a. Edukasi-perubahan posisi-berjalan-pindah
tempatb. Edukasi-perubahan posisi-program berjalan-
pindah tempatc. Edukasi-perubahan posisi-program berjalan-
terapi fisik-pindah tempatd. Edukasi-perubahan posisi-program berjalan-
terapi fisik-latihan mobilisasi ditempat tidure. Edukasi-perubahan posisi-program berjalan-
terapi fisik-latihan mobilisasi ditempat tidur-latihan transfering
12. Latihan fisik yang dapat dilakukan pada faselatihan menurut PERME adalaha. Latihan ROM aktifb. ROM pasifc. Peregangan dan latihan pernafasand. Nafas dalam dan batuk efektife. Semua benar
13. Tehnik ambulasi yang dapat dilakukan padapasie di ICU antara lain:a. Duduk diatas tempat tidurb. Duduk ditepi tempat tidurc. Pindah ke kursid. Latihan berdiri
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 224
e. Semua benar
14. Gerakan mobilisasi berupa perputaran bagiantelapak kaki ke bagian luar, bergerakmembentuk sudut persendian, disebut..a. Adduksib. Rotasic. Eversid. Inversie. Pronasi
15. Kontraindikasi latihan rentang gerak pada pasiendi ICU, kecuali..a. Hemodinamik tidak stabilb. Mengganggu proses penyembuhanc. Membahayakan pasiend. Melibatkan banyak petugase. Pasien tidak bisa selaras dengan ventilasi
mekanik
16. Hal-hal yang harus diperhatikan dalamperawatan ETT antara lain:a. Kaji tanda vital dan suara paru dan
bandingkan antara paru kanan danb. Batasan pipa ETT pada ujung mulut diberi
tanda dan didokumentasikan pada chart ICUc. Pantau tekanan cuff ETT/TT <30 cm H2O.d. Lakukan pemindahan posisi ETT setiap 8 jam
untuk mencegah cidera alat medice. Semua benar
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 225
17. Dibawah ini yang benar tentang perawatan venasentral meliputi:a. Pengkajian area penusukan akses vena
sentralb. Penggantian balutan setiap 7 haric. Pertahankan agar tetap keringd. Lakukan flushing lumen vena sentral dengan
menggunakan 3 cc larutan heparin solution(100 units heparin/cc)
18. Pengkajian area penusukan vena sentralmeliputi:a. Adanya kemerahanb. Nyeric. Bengkakd. Pus
19. Tujuan dari perawatan kateter urin adalah..a. Menjaga kebersihan kateterb. Menjaga kepatenan fiksasi kateterc. Mencegah terjadinya infeksi akibat pemakaian
kateter.d. Mempertahankan kepatenena aliran urin
20. Tujuan dari pemasangan HME pada pasiendengan ventilasi mekanik adalah..a. Menjaga kelembaban udarab. Mencegah kontaminasic. Mencegah barotraumasd. Memberikan kenyamanane. Semua benar
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 226
21. Pengakajian yang dilakukan sebelum pasienmasuk ke rumah sakit yang akan dirujukdisebut….a. Quick assessmentb. Comprehensive assessmentc. Prearrival assessmentd. On going assessmente. On process assessment
22. On going assessment merupakan…a. Pengkajian yang dilakukan sebelum pasien
tiba di rumah sakitb. Pengkajian yang dilakukan saat akan
melakukan rujukan ke rumah sakit lainc. Pengkajian yang dilakukan sesaat setelah
pasien tiba di IGD rumah sakitd. Pengkajian yang dilakukan saat pasien tiba di
ruangan intensife. Pengkajian berkelanjutan yang dilakukan di
ICU untuk memonitor kondisi pasien
23. Pengakajian lengkap meliputi riwayat kesehatanlalu, riwayat sosial, riwayat psikososial, spiritualserta pengkajian fisik dari tiap sistem tubuhdisebut…a. Quick assessmentb. Comprehensive assessmentc. Prearrival assessmentd. On going assessmente. On process assessment
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 227
Lampiran…..
FORM EVALUASI PELATIH
PENILAIAN TERHADAP FASILITATOR / PELATIHNama Diklat :Nama Fasilitator :M a t e r i :Hari/Tanggal :Waktu/Jam :
NO KOMPONENN I L A I
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95 100
1. a. Penguasaan Materi2. b. Ketepatan Waktu3. c. Sistematika Penyajian4. d. Penggunaan Metode,
media dan Alat Bantupelatihan
5. e. Empati, Gaya dan Sikapterhadap Peserta
6. f. Penggunaan Bahasa danVolume Suara
7. g. Pemberian MotivasiBelajar kepada Peserta
8. h. Pencapaian TujuanPembelajaran Umum
9. i. Kesempatan TanyaJawab
10. j. Kemampuan Menyajikan11. k. Kerapihan Pakaian12. l. Kerjasama antar Tim
Pengajar (apabila teamteaching)
Keterangan : 45 – 55 : kurang, 56 – 75 : sedang, 76 – 85 : baik, 86 ke atas sangat baikSaran :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 228
Lampiran….
FORM EVALUASI PENYELENGGARA PELATIHAN
NO KOMPONENN I L A I
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 1001 Pengalaman belajar
dalam pelatihan ini2 Rata-rata penggunaan
metode pembelajaranoleh pengajar
3 Tingkat semangatbelajar saudaramengikuti programpelatihan ini
4 Tingkat kepuasanterhadappenyelenggaraanproses belajar mengajar
5 Kenyamanan ruangbelajar
6 Penyediaan alat bantupelatihan di dalam kelas
7 Penyediaan danpelayanan bahanbelajar (sepertipengadaan, bahandiskusi )
8 Penyediaan dankebersihan kamar kecil
9 Pelayanan sekretariat10 Penyediaan pelayanan
akomodasi11 Penyediaan dan
pelayanan konsumsi
Keterangan : 45 – 55 : kurang, 56 – 75 : sedang, 76 – 85 : baik, 86 ke atas sangat baik
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 229
Komentar dan saran terhadap:
1. FASILITATOR:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. PENYELENGGARAAN/PELAYANAN PANITIA:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. PENGENDALI DIKLAT:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif
di Rumah Sakit
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018
Hal: 230