Post on 31-Dec-2019
SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, GAYA HIDUP, DENGAN STATUS
GIZI AKSEPTOR KB IUD DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA
PENELITIAN CROSS-SECTIONAL
Oleh:
Latansa Hayyil Islam
131411131001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, GAYA HIDUP, DENGAN STATUS
GIZI AKSEPTOR KB IUD DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA
PENELITIAN CROSS-SECTIONAL
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan UNAIR
Oleh:
Latansa Hayyil Islam
131411131001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
ii
SURAT PERYATAAN
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
iii
SKRIPSI
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
iv
SKRIPSI
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbinganNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, GAYA HIDUP, DENGAN STATUS
GIZI AKSEPTOR KB IUD DI PUSKESMAS MOJO SURABAYA”. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan
(S.Kep) pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga. Selama penyusunan skripsi ini, penyusun telah banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang tulus penyusun sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons) selaku dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan,
fasilitas, serta dorongan kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Ners.
2. Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan dan dorongan
kepada kami untuk menyelesaikan Program Studi S1 Pendidikan Ners.
3. Ibu Ni Ketut Alit Armini, S.Kp., M.Kes dan Ibu Lailatun Ni’mah, S.Kep.,
Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2 yang
telah memberikan bimbingan, dukungan, dorongan, dan motivasi yang luar
biasa sehingga penyusun dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Tanpa
bantuan dari seluruh dosen, staf dan karyawan penelitian ini tidak akan
terlaksana dengan baik.
5. Kepala Bakesbangpol dan Kepala Dinas Kesehatan Surabaya beserta staff
yang telah memberikan izin kepada penyusun untuk melakukan penelitian
ini.
6. Kepala Puskesmas Mojo Surabaya beserta staff yang telah memberikan izin
kepada penyusun untuk melakukan dan mengambil data untuk keperluan
penelitian ini.
7. Responden penelitian yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian
ini.
8. Kedua orang tua penyusun (Bapak Moh. Anas dan Ibu Istichomah) serta
keluarga besar yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, doa, serta
dukungan yang tidak terbatas sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Sahabat seperjuangan dari SMA Ratih Kumala Sari. Terimakasih telah
menjadi keluarga hingga saat ini, terimakasih untuk selalu ada di saat duka
maupun duka. Terimakasih untuk semua waktu dan semangat yang selalu
diberikan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
vi
10. Rahendra Wahyu Ananda serta orang tuanya (Bapak Endro dan Bu Titik)
yang selalu bersedia memberikan waktu, semangat, doa, serta dukungannya.
Terimakasih telah menjadi keluarga hingga saat ini.
11. Sahabat seperjuangan semasa kuliah Rofita Wahyu Andriani. Terimakasih
telah menjadi keluarga selama di Surabaya, terimakasih untuk selalu ada di
saat suka maupun duka, terimakasih untuk semua semangat yang selalu
diberikan.
12. Teman-teman (Vony Nurul K, Kiki Ayu Kusuma, Elyta Zuliyanti, serta
teman-teman yang lain) yang telah bersedia dengan tulus membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segala bantuan, semangat, dan
motivasi selama ini.
13. Teman – teman angkatan 2014 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
yang selalu memberikan semangat dan turut membantu penyelesaian skripsi
ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih telah
memberikan dukungan kepada saya sampai pada tahap ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik agar
skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak
yang telah memberi kesempatan, dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Surabaya, 03 Agustus 2018
Penulis,
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
vii
ABSTRACT
HUSBAND’S SUPPORT AND LIFESTYLE CORRELATION WITH
NUTRITIONAL STATUS OF INTRA UTERINE DEVICES (IUD) USERS
AT PUSKESMAS MOJO SURABAYA
Cross-Sectional Study
By: Latansa Hayyil Islam
Introduction: Family planning program (KB) is a national development effort to
reduce population growth by increasing the use of long term contraceptive methods
such as Intra Uterine Devices (IUD). Methods: The design of this study used a
cross-sectional study design. The population of this research is IUD users at
Puskesmas Mojo Surabaya. The number of existing population are 105 acceptors
and the sample are 83 respondents with the sampling technique used was simple
random sampling. The research instruments used were questionnaires and
measuring instrument for weight and height. The independent variables of this
study are husband’s and lifestyle support. And the dependent variables is the
nutritional status of IUD users. Results: Husband’s support has a significant
correlation with nutrtional status of IUD’s users (p = 0,000; r = 0,706). Lifestyle
has a significant correlation relationship with nutritional status of IUD’s users (p =
0,000; r = 0,756). Analysis: Husband’s support is a reinforcing factor that has an
indirect effect on nutritional status. While lifestyle is a behaviour factor that has a
direct impact on nutritional status. Discussion: from the research has found that
IUD’s users get the high husband’s support and have a healthy lifestyle, so they
have a good nutritional status. But there are still a few acceptors of IUD’s
contraception who have poor nutritional status. Researchers suggest that
respondents keep doing and maintaining a healthy lifestyle and husbands can
support their wife’s about contraception and maintain weight, so that the acceptors
of IUD’s contraception has a normal nutritional status.
Keywords: Husband’s Support, Lifestyle, Nutritional Status, Contraception,
Intra Uterine Devices
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul dan Prasyarat Gelar ....................................................................i
Lembar Pernyataan..............................................................................................ii
Lembar Persetujuan .............................................................................................iii
Lembar Penetapan Panitia Penguji......................................................................iv
Ucapan Terima Kasih ..........................................................................................v
Abstrak ................................................................................................................vii
Daftar Isi..............................................................................................................viii
Daftar Tabel ........................................................................................................xi
Daftar Gambar .....................................................................................................xii
Daftar Lampiran ..................................................................................................xiii
Daftar Singkatan..................................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum ...............................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus ...............................................................6
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................6
1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................6
1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................8
2.1 Keluarga Berencana (KB) ...........................................................8
2.1.1 Definisi Keluarga Berencana (KB) ...............................8
2.1.2 Tujuan Program Keluarga Berencana (KB) ..................8
2.2 Kontrasepsi ..................................................................................9
2.2.1 Definisi Kontrasepsi ......................................................9
2.2.2 Tujuan Kontrasepsi .......................................................9
2.2.3 Efektifitas Kontrasepsi ..................................................9
2.2.4 Metode Kontrasepsi .......................................................10
2.3 Intra Uterine Devices (IUD) .......................................................11
2.3.1 Definisi IUD ..................................................................11
2.3.2 Jenis IUD .......................................................................11
2.3.3 Mekanisme Kerja IUD ..................................................11
2.3.4 Efektifitas IUD ..............................................................12
2.3.5 Keuntungan IUD ...........................................................12
2.3.6 Kelemahan IUD .............................................................13
2.3.7 Indikasi Umum IUD ......................................................13
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
ix
2.3.8 Kontraindikasi IUD .......................................................13
2.3.9 Efek Samping IUD ........................................................13
2.3.10 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan IUD .................14
2.3.11 Waktu Penggunaan IUD ................................................14
2.3.12 Waktu Kontrol IUD .......................................................14
2.3.13 Pemasangan IUD ...........................................................15
2.3.14 Pencabutan IUD ............................................................15
2.4 Status Gizi ...................................................................................16
2.4.1 Definisi Status Gizi .......................................................16
2.4.2 Penilaian Status Gizi .....................................................16
2.4.3 Klasifikasi Status Gizi ...................................................18
2.4.4 Masalah Gizi (Malnutrisi) .............................................19
2.4.5 Masalah Gizi pada Wanita Usia Subur .........................19
2.4.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Wanita
Usia Subur .....................................................................19
2.5 Dukungan Suami .........................................................................20
2.5.1 Definisi Dukungan Keluarga .........................................20
2.5.2 Sumber Dukungan Keluarga .........................................20
2.5.3 Definisi Dukungan Suami .............................................20
2.5.4 Aspek Dukungan Keluarga (Suami) .............................21
2.6 Gaya Hidup ..................................................................................22
2.6.1 Definisi Gaya Hidup ......................................................22
2.6.2 Macam-Macam Gaya Hidup .........................................22
2.6.3 Aspek Gaya Hidup ........................................................23
2.7 Konsep Teori Lawrence W. Green ..............................................25
2.8 Keaslian Penelitian ......................................................................27
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ......................................................................................35
3.1 Kerangka Konseptual ..................................................................35
3.2 Hipotesis Penelitian .....................................................................36
BAB 4 METODE PENELITIAN ...................................................................37
4.1 Desain Penelitian .........................................................................37
4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling .................................................37
4.2.1 Populasi .........................................................................37
4.2.2 Sampel ...........................................................................37
4.2.3 Sampling ........................................................................38
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ...............39
4.6.1 Variabel Independen .....................................................39
4.6.2 Variabel Dependen ........................................................39
4.6.3 Definisi Operasional ......................................................39
4.4 Instrumen Penelitian ....................................................................40
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................44
4.6 Uji Validitas dan Reabilitas .........................................................45
4.6.1 Uji Validitas ..................................................................46
4.6.2 Uji Reabilitas .................................................................48
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
x
4.7 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data ..........................48
4.8 Analisa Data ................................................................................49
4.7.1 Analisis Deskriptif .........................................................50
4.7.2 Analisis Inferensial ........................................................52
4.9 Kerangka Operasional Penelitian ................................................53
4.10 Masalah Etik ................................................................................53
4.11 Keterbatasan Penelitian ...............................................................54
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................56
5.1 Hasil Penelitian ............................................................................56
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................56
5.1.2 Karakteristik Responden ...............................................56
5.1.3 Variabel Yang Diukur ...................................................58
5.2 Pembahasan .................................................................................61
5.2.1 Dukungan Suami pada Akseptor KB IUD ....................61
5.2.2 Gaya Hidup pada Akseptor KB IUD .............................62
5.2.3 Status Gizi pada Akseptor KB IUD ..............................63
5.2.4 Hubungan Dukungan Suami dengan Status Gizi
Akseptor KB IUD ..........................................................64
5.2.5 Hubungan Gaya Hidup dengan Status Gizi Akseptor
KB IUD .........................................................................66
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................68
6.1 Kesimpulan ..................................................................................68
6.2 Saran ............................................................................................69
Daftar Pustaka .....................................................................................................70
Lampiran .............................................................................................................74
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori Indeks Massa Tubuh .............................................................. 17
Tabel 2.2 Daftar Keaslian Penelitian .................................................................... 27
Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian ............................................................ 39
Tabel 4.2 Instrumen Penelitian ............................................................................. 41
Tabel 4.3 Blue Print Kuesioner Dukungan Suami ................................................ 42
Tabel 4.4 Blue Print Kuesioner Gaya Hidup ........................................................ 43
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Dukungan Suami .................................................... 46
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Gaya Hidup ............................................................ 47
Tabel 4.7 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ............................................. 48
Tabel 5.1 Karakteristik Demografi Responden Akseptor KB IUD ...................... 56
Tabel 5.2 Karakteristik Riwayat KB Responden Akseptor KB IUD .................... 56
Tabel 5.3 Faktor Dukungan Suami pada Akseptor KB IUD ................................ 58
Tabel 5.4 Faktor Gaya Hidup pada Akseptor KB IUD ......................................... 58
Tabel 5.5 Status Gizi Akseptor KB IUD ............................................................... 59
Tabel 5.6 Hasil Uji Statistik Hubungan Dukungan Suami dengan Status Gizi .... 59
Tabel 5.7 Hasil Uji Statistik Hubungan Gaya Hidup dengan Status Gizi ............. 60
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................................. 25
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 35
Gambar 4.1 Kerangka Operasional Penelitian ...................................................... 53
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Dekan Fakultas ......................................... 74
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Bakesbangpol ............................................ 75
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya ............... 76
Lampiran 4 Sertifikat Etik ..................................................................................... 77
Lampiran 5 Lembar Permohonan Menjadi Responden ........................................ 78
Lampiran 6 Penjelasan Penelitian Bagi Responden .............................................. 79
Lampiran 7 Informed Consent (Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden) .... 81
Lampiran 8 Kuesioner Penelitian .......................................................................... 82
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Penelitian ...................... 87
Lampiran 10 Tabulasi Data Hasil Kuesioner ........................................................ 90
Lampiran 11 Tabulasi Data Demografi dan Variabel Penelitian ........................102
Lampiran 12 Hasil Uji Korelasi Variabel Penelitian ..........................................108
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
cm : centimeter
Copper IUD : Copper Intrauterine Device
ENG Implant : Etonogestrel Implant
IMT : Indeks Massa Tubuh
IUD : Intra Uterine Devices
KB : Keluarga Berencana
KEK : Kurang Energi Kronis
kg : kilogram
kg/m2 : kilogram per meter persegi
kkal : kilokalori
LDL : Low-Density Lipoprotein
LNG-IUS : Lenevogestrel Intrauterine System
m : meter
MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita
Non MKJP : Non Metode Jangka Panjang
PMS : Penyakit Menular Seksual
PRP : Penyakit Radang Panggul
PUS : Pasangan Usia Subur
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
WUS : Wanita Usia Subur
< : Kurang dari
> : Lebih dari
≤ : Kurang dari sama dengan
≥ : Lebih dari sama dengan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program keluarga berencana (KB) merupakan bagian integral dari
kebijakan kependudukan yang bertujuan untuk mempengaruhi fertilitas penduduk
yang selanjutnya akan berdampak pada penurunan angka pertumbuhan penduduk
(Sumariati, Susilastuti, & Hadna, 2013). Salah satu rencana strategi (renstra)
BKKBN tahun 2015-2019 dalam upaya pencapaian target atau sasaran Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk menurunkan
laju pertumbuhan penduduk yaitu dengan meningkatkan penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD (Intra Uterine Devices), Metode
Operasi Pria (MOP) atau Metode Operasi Wanita (MOW), dan implant (BKKBN,
2015). IUD (Intra Uterine Devices) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
merupakan salah satu kontrasepsi jangka panjang yang efektif, aman, dan
reversible, dimana terbuat dari plastik atau logam kecil yang dililit dengan tembaga
dengan berbagai ukuran dan dimasukkan ke dalam uterus. Penggunaan IUD
memiliki beberapa efek samping yaitu spotting, perubahan siklus menstruasi,
amenorrhea, dismenorhea, menorrhagia, fluor albus, dan pendarahan post seksual
(Putri & Oktaria, 2016).
Hasil penelitian Amalia, Masyitoh & Erniati (2013) menyatakan terdapat
hubungan antara AKDR/IUD, banyaknya darah saat haid setelah pemasangan
kontrasepsi, keluhan saat haid, asupan nutrisi dengan kejadian anemia, sehingga
kejadian anemia pada akseptor KB IUD mempengaruhi nilai status gizi seseorang.
Penilaian status gizi dapat diukur secara langsung (antropometri, biofisik, biokimia,
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
2
dan klinis) dan tidak langsung (survei konsumsi makan, perhitungan statistik, dan
ekologi) (Irianto, 2014). Penelitian yang telah dilakukan dari 23 responden yang
menggunakan kontrasepsi non hormonal termasuk IUD, terdapat 10 responden
yang mengalami perubahan berat badan (Nur, Rahman & Nurhalimah, 2017).
Berdasarkan pendekatan menggunakan teori Green Lawrence, dukungan suami
merupakan faktor pendorong (reinforcing factors) yang mempengaruhi perilaku
kesehatan seseorang sehingga memiliki efek tidak langsung terhadap status gizi.
Dukungan suami dalam KB merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung
jawab para pria (Friedman, Boewden, & Jones, 2010). Dukungan suami
ditunjukkan melalui ungkapan empati, simpati, perhatian dan kepedulian kepada
seseorang sehingga individu merasa nyaman, berarti dan dikasihi (Piotrowski,
2010). Kepedulian tersebut juga merupakan kepedulian suami terhadap berat badan
istri yang merupakan indicator dalam menentukan status gizi. Faktor lain yang
berperan terhadap status gizi yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan di dalam
kehidupan sehari-hari dapat mempengaruhi kebiasaan hidup atau gaya hidup
seseorang (Humayrah, 2009). Namun belum diketahui hubungan dukungan suami,
gaya hidup, dengan status gizi wanita pasangan usia subur akseptor KB IUD.
Prevalensi penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia berdasarkan Data dan
Informasi Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016, terdapat Pasangan Usia Subur
(PUS) dengan usia 15-49 tahun sebanyak 74,80% peserta KB aktif dan 13,73%
peserta KB baru dimana terdapat 10,61% peserta KB aktif dan 7,23% peserta KB
baru yang menggunakan metode IUD. Di wilayah Jawa Timur sendiri, jumlah
akseptor KB IUD sebanyak 12,65% peserta KB aktif dan 73,82% peserta KB baru
(Kemenkes, 2016). Profil Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016, metode
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
3
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan jenis IUD di wilayah kota Surabaya
memasuki peringkat tiga besar alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih dari
berbagai macam alat kontrasepsi lainnya oleh peserta KB aktif maupun peserta KB
baru setelah Non Metode Jangka Panjang (Non MKJP) jenis suntik dan pil, dengan
prevalensi mencapai 7,51% peserta KB aktif dan 6,39% peserta KB baru. Dari
berbagai wilayah kecamatan dan puskesmas yang ada di kota Surabaya, jumlah
peserta KB jenis IUD paling banyak berada di Puskesmas Mojo, kecamatan Gubeng
sebanyak 1.916 peserta KB aktif. Pada 987 responden wanita usia 18-40 tahun
dengan aktivitas seksual aktif diantaranya 83 wanita menggunakan metode MKJP,
490 wanita menggunakan metode resep non MKJP dan 414 wanita menggunakan
metode tanpa resep atau tanpa metode, wanita overwegiht dan obesitas secara
signifikan lebih menyukai menggunakan MKJP dibandingkan wanita dengan berat
badan normal (Bhuva et al, 2017).
IUD dianggap menjadi salah satu metode yang paling efektif dengan tingkat
kegagalan kurang dari 1% dan sekitar 10 tahun keefektifan, namun dari kelebihan
tersebut juga tidak lepas dari efek samping penggunaan IUD yang tidak dapat
ditoleransi sehingga menyebabkan pelepasan dini IUD mencapai 15% pengguna
(Behboudi-gandevani et al., 2015). Beberapa efek samping penggunaan IUD dapat
berdampak pada status gizi wanita usia subur. Silva dos Santos et al (2017)
menyatakan ditemukan perubahan berat badan dan komposisi tubuh pada wanita
yang menggunakan MKJP selama 12 bulan, namun perubahan tersebut tidak
berbeda antara pengguna Lenevogestrel Intrauterine System (LNG-IUS),
Etonogestrel Implant (ENG Implant) atau Copper Intrauterine Device (Copper
IUD). Selain itu, tidak ada perubahan signifikan pada Indeks Massa Tubuh (IMT)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
4
selama 6 bulan antara kelompok yang melanjutkan dan tidak melanjutkan. Namun,
Bhuva et al (2017) dalam penelitiannya tentang ‘Does Body Mass Index or Weight
Perception Affect Contraceptive Use?’ menyatakan bahwa wanita dengan
overweight dan obesitas secara signifikan lebih menyukai menggunakan MKJP
dibandingkan wanita dengan berat badan normal. Sehingga status gizi pada
akseptor KB IUD perlu diperhatikan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di
Puskesmas Mojo pada bulan April 2018, didapatkan 80% akseptor IUD mengalami
perubahan berat badan dan 3 diantaranya mengeluhkan nyeri perut, keputihan, dan
menstruasi yang lama. Namun dari hasil studi pendahuluan, belum diketahui
penyebab perubahan berat badan dan keluhan akibat penggunaan IUD atau faktor
lain.
Faktor yang berperan terhadap status gizi seseorang menurut Zulaikhah
(2012) yaitu tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, besar jumlah anggota rumah
tangga, jenis pekerjaan, kebiasaan merokok, dan penyakit infeksi. Irianto (2014)
menyatakan faktor yang mempengaruhi status gizi Wanita Usia Subur (WUS) yaitu
faktor langsung (individu, asupan makanan, kondisi kesehatan sekarang) dan faktor
tidak langsung (sosio-ekonomi dan lingkungan). Efek samping IUD seperti
spotting, perubahan siklus menstruasi, menorrhagia, fluor albus, dan perdarahan
post seksual berkaitan dengan kejadian anemia. Banyaknya darah yang keluar
berperan pada kejadian anemia karena wanita tidak mempunyai persediaan Fe yang
cukup dan absorbsi Fe ke dalam tubuh tidak dapat menggantikan hilangnya Fe. IUD
dapat meningkatkan pengeluaran darah dua kali saat menstruasi berlangsung
(Fatmah, 2007). Efek samping lain IUD yaitu dismenorhea memiliki efek terhadap
nilai status gizi akseptor KB. Dismenorhea merupakan nyeri haid mulai dari yang
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
5
ringan sampai berat (Aulia, 2009). Dismenorhea berat dapat diartikan nyeri haid
yang disertai mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala dan bahkan hingga pingsan
(Hestiantoro et al, 2008). Efek samping IUD tersebut dapat mempengaruhi perilaku
konsumsi seseorang sehingga berpengaruh terhadap status gizi seseorang.
Perubahan berat badan pada akseptor KB non hormonal termasuk IUD dapat
disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti metabolisme lemak yang kurang baik
akan menyebabkan kegemukan (Nur, R., Abd. Rahman & Nurhalimah, 2017).
Berdasarkan teori Green Lawrence, status kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor
pokok yaitu (behaviour causes) dan faktor luar perilaku (nonbehavior causes).
Perilaku tersebut dipengaruhi tiga faktor yaitu faktor predisposisi (predisposing
factor), faktor pendukung (enabling factors) dan faktor pendorong (reinforcing
factors) (Nursalam, 2015). Perilaku yang terkait dengan nilai status gizi yaitu
perilaku konsumsi. Perilaku konsumsi yang tepat dapat memberikan pencapaian
status gizi yang baik dengan gizi seimbang. Gizi seimbang dalam tubuh didapatkan
melalui keseimbangan asupan energy dari makronutrien (karbohidrat, protein dan
lemak), mengontrol kebiasaan konsumsi camilan, dan meningkatkan asupan serat
(sayur dan buah) (Pratiwi, 2017). Faktor pendorong perubahan perilaku kesehatan
istri berdasarkan teori Green Lawrence yaitu dukungan suami. Dukungan suami
dalam KB merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab para pria
(Friedman, Boewden, & Jones, 2010). Dukungan suami berperan penting untuk
menumbuhkan motivasi istri dalam mengatur status gizi (Sammantha &
Sulistiyaningsih, 2016). Gaya hidup adalah kebiasaan hidup seseorang yang juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan di dalam kehidupan sehari-hari (Humayrah,
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
6
2009). Berdasarkan teori Green Lawrence, gaya hidup merupakan faktor perilaku
yang memiliki dampak langsung terhadap status gizi seseorang.
Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian hubungan
dukungan suami, gaya hidup, dengan status gizi akseptor KB IUD. Sesuai program
pemerintah yang meningkatkan penggunaaan KB IUD harus didukung dengan
status gizi yang baik pada akseptor KB IUD. Gaya hidup dan dukungan suami yang
baik diharapkan dapat memberikan pencapaian status gizi yang ideal pada akseptor
KB IUD.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah hubungan dukungan suami, gaya hidup, dengan status gizi
akseptor KB IUD di puskesmas Mojo Surabaya?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan hubungan dukungan suami, gaya hidup, dengan status gizi
akseptor KB IUD di puskesmas Mojo Surabaya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi dukungan suami pada akseptor KB IUD
2. Mengidentifikasi gaya hidup pada akseptor KB IUD
3. Mengidentifikasi status gizi pada akseptor KB IUD
4. Menganalisis hubungan dukungan suami dengan status gizi akseptor KB
IUD
5. Menganalisis hubungan gaya hidup dengan status gizi akseptor KB IUD
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
7
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan
ilmu keperawatan di bidang keperawatan kesehatan maternitas khususnya
mengenai hubungan dukungan suami, gaya hidup, dengan status gizi akseptor KB
IUD.
1.4.2 Praktis
1. Bagi tempat penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi tempat
penelitian dengan meningkatkan kinerja dan memberikan informasi status gizi
akseptor KB IUD.
2. Bagi responden
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan khususnya dalam hal kontrasepsi serta status gizi wanita usia subur
pada akseptor KB IUD.
3. Bagi peneliti
Peneliti memiliki pengetahuan dan pengalaman baru yang didapat selama
penelitian serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
kuliah di masyarakat khususnya pada akseptor KB IUD.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga Berencana (KB)
2.1.1 Definisi Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, pemerintah mencanangkan
program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
Program keluarga berencana (KB) merupakan bagian integral dari kebijakan
kependudukan yang bertujuan untuk mempengaruhi fertilitas penduduk yang
selanjutnya akan berdampak pada penurunan angka pertumbuhan penduduk
(Sumariati, Susilastuti, & Hadna, 2013).
2.1.2 Tujuan Program Keluarga Berencana (KB)
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil
sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah peningkatan pengetahuan
(knowledge) dan sikap (attitude) melalui promosi dan penggerakan masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan (demand) masyarakat terhadap
kontrasepsi karena salah satu indikator keikutsertaan (practice) masyarakat dalam
ber-KB adalah dengan menggunakan salah satu alat atau cara kontrasepsi
(Susilawati, Susilastuti, & Hadna, 2013).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
9
2.2 Kontrasepsi
2.2.1 Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding
Rahim (Nugroho & Utama, 2014).
Kontrasepsi yaitu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, yang
mungkin bersifat sementara atau permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan
salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Hadisaputra & Sutrisna, 2014).
2.2.2 Tujuan Kontrasepsi
Tujuan dari pemilihan kontrasepsi dibagi menjadi tiga, yaitu untuk menunda
kehamilan, untuk memberikan jarak kehamilan, atau untuk mengakhiri kapasitas
reproduksi (Hadisaputra & Sutrisna, 2014).
Penggunaan kontrasepsi membantu pasangan dan individu menyadari hak
dasar mereka untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jika, kapan
dan berapa banyak anak yang dimiliki. Meningkatnya penggunaan metode
kontrasepsi telah menghasilkan tidak hanya perbaikan pada tujuan terkait kesehatan
seperti berkurangnya angka kematian ibu dan bayi, tetapi juga memperbaiki tujuan
pendidikan dan ekonomi, khususnya pada anak perempuan dan wanita (United
Nations, 2017).
2.2.3 Efektifitas Kontrasepsi
Keefektifan penggunaan metode kontrasepsi sangat tergantung pada
keefektifan metode yang melekat dan apakah digunakan dengan benar dan
konsisten atau tidak. Bergantung pada metode, penggunaan yang benar dan
konsisten mungkin sangat atau hanya sedikit bergantung pada intervensi dan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
10
motivasi pengguna. Pada beberapa metode, penggunaan yang benar dan konsisten
dipengaruhi oleh “kegunaan” yang melekat pada metode yang mencakup seberapa
mudah metode tersebut digunakan dengan benar dan pada kejadian efek samping
dari metode tersebut. Metode yang mudah digunakan dengan efek samping minimal
umumnya digunakan lebih konsisten dari metode yang sulit digunakan atau metode
yang mungkin mudah digunakan namun memiliki efek samping yang mengganggu
(Shoupe & Kjos, 2006).
2.2.4 Metode Kontrasepsi
Jenis-jenis kontrasepsi yang tersedia menurut (Armini et al, 2016) antara
lain:
1. Metode Sederhana
1) Tanpa alat yaitu: pantang berkala, metode kalender, metode suhu
badan basal, metode lendir serviks, metode simpto-termal, coitus
interruptus
2) Dengan alat, dibedakan menjadi 2 yaitu:
a) Mekanis (barrier) : Kondom pria, barier intra vaginal antara
lain : diafragma, kap serviks, spons, dan kondom wanita.
b) Kimiawi Spermisid antara lain : vaginal cresm, vaginal foam,
vaginal jelly, vaginal suppositoria, vaginal tablet, dan vaginal
soluble film.
2. Metode Modern
1) Kontrasepsi hormonal misalnya, Pil KB, Suntikan KB, Susuk KB
2) Kontrasepsi Intrauterin (IUD/AKDR)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
11
3) Kontrasepsi mantap yang terdiri dari Medis Operatif Pria (MOP)
dan Medis Operatif Wanita (MOW).
Berdasarkan lama efektivitasnya, kontrasepsi dapat dibagi menjadi dua
antara lain:
1) MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk dalam
kategori ini adalah jenis susuk/implan, IUD, MOP, dan MOW.
2) Non MKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk
dalam kategori ini adalah kondom, pil, suntik, dan metode-metode lain
selain metode yang termasuk dalam MKJP (Kusumaningrum,2009).
2.3 Intra Uterine Devices (IUD)
2.3.1 Definisi IUD
Intra Uterine Devices (IUD) adalah alat tembaga dan plastik yang
dimasukkan ke dalam uterus. Pada dasarnya IUD bekerja dengan meningkatkan sel
darah putih pada serviks yang mencegah masuknya sperma (Willey & Sons, 2015).
2.3.2 Jenis IUD
Terdapat beberapa jenis IUD antara lain Lippes loop, Saf T-Coil, TCu-
200B, TCu-220C, Nova T, Copper 7, Cu-Fix, TCu-380 Slimline, Multiload 375,
dan levonorgestrel IUD (Sperof & Fritz, 2005).
2.3.3 Mekanisme Kerja IUD
Menurut BKKBN (2010) mekanisme kerja dari Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) atau IUD yaitu:
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
12
3. IUD bekerja mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
2.3.4 Efektifitas IUD
IUD memiliki efektifitas yang sangat tinggi dimana keberhasilannya
mencapai 0,6 sampai 0,8 kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan IUD
dengan 1 kegagalan dalam 125 sampai 170 kehamilan (Putri & Oktaria, 2016).
2.3.5 Keuntungan IUD
Everett (2010) dan Hartanto (2005) menyatakan terdapat berbagai
keuntungan pada penggunaan IUD antara lain:
1. Hanya memerlukan satu kali motivasi dan satu kali pemasangan
2. Tidak menimbukan efek sistemik
3. Dapat mencegah kehamilan jangka lama
4. Sederhana, mudah, dan ekonomis
5. Cocok untuk penggunaan secara massal
6. Efektifitas tinggi
7. Kegagalan pasien hampr tidak ada
8. Tidak membutuhkan pengetahuan yang tinggi dalam memakainya
9. Untuk beberapa jenis AKDR, dapat dipakai untuk jangka waktu lama
(bertahun-tahun)
10. Aman dan segera dapat bekerja secara efektif, tidak perlu kontrasepsi
tambahan
11. Tidak ada interaksi terhadap obat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
13
12. Setelah dipasang, wanita tidak perlu mengingat untuk melakukan
apapun sebagai bentuk kontrasepsi
13. Tidak memengaruhi hubungan seksual.
2.3.6 Kelemahan IUD
IUD mempunyai kelemahan yang lain yaitu diperlukan prosedur medis
termasuk pemeriksaan pelvis dalam pemasangan, kontrol, maupun pelepasan IUD
(Saifudin, 2008). Wanita akseptor IUD disarankan kontrol secara mandiri dengan
memeriksa posisi benang secararutin terutama setelah haid, namun banyak yang
tidak mau melakukannya karena diharuskan untuk memasukkan jarinya ke dalam
vagina (Glasier, 2006).
2.3.7 Indikasi Umum IUD
IUD merupakan pilihan ideal untuk wanita yang menginginkan solusi
kontrasepsi jangka panjang yang efektif. Pengguna utama yaitu wanita multipara,
namun saat ini banyak wanita nulipara yang memilih IUD untuk kontrasepsi jangka
panjang untuk lima tahun atau lebih (Tuggy & Garcia, 2011).
2.3.8 Kontraindikasi IUD
Kontraindikasi IUD menurut Littleton-Gibbs & Engebretson, 2013 yaitu
memiliki riwayat PID, sedang hamil, servisitis akut, perubahan rongga uterin,
kanker uterin atau serviks, immunocompromised, partner seksual multipel, ukuran
rongga uterin < 6 cm.
2.3.9 Efek Samping IUD
Efek samping penggunaan IUD antara lain spotting, perubahan siklus
menstruasi, amenorrhea, dismenorhea, menorrhagia, fluor albus, dan perdarahan
post seksual ((Putri & Oktaria, 2016)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
14
2.3.10 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan IUD
Faktor yang mempengaruhi akseptor dalam pemilihan KB IUD berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Bernadus, Madianung, & Masi, 2013 yaitu faktor
usia, pendidikan, pengetahuan, tarif pelayanan, persetujuan pasangan, dan budaya.
2.3.11 Waktu penggunaan IUD
Irianto (2012) menyatakan waktu penggunaan IUD dilakukan, antara lain:
1. Setiap saat pada siklus haid, sudah dipastikan wanita tersebut tidak
hamil dan pada waktu pemasangan mudah karena kanalis servikalis
agak melebar, perasaan sakit kurang, dan perdarahan tidak banyak.
2. Pasca persalinan, segera setelah persalinan 48 jam pertama setelah
persalinan atau 6 – 8 minggu setelah persalinan.
3. Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila
tidak ada gejala infeksi.
2.3.12 Waktu Kontrol IUD
Kontrol pemakaian IUD dapat dilakukan pada (Manuaba, 2008):
1. 1 minggu setelah insersi: untuk mengetahui keluhan setelah
pemasangan
2. 1 bulan: untuk mengetahui posisi IUD apakah keluar atau tidak,
mengetahui efek samping dan komplikasi
3. 3 bulan: untuk mengetahui benang IUD ada atau tidak, mengetahui efek
samping dan komplikasi
4. 6 bulan: untuk mengetahui benang IUD ada atau tidak, mengetahui efek
samping dan komplikasi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
15
5. 12 bulan: untuk mengetahui efek samping dan komplikasi, dan
dilakukan pemeriksaan pap smear.
2.3.13 Pemasangan IUD
Sebelum pemasangan IUD penyedia layanan harus menginformasikan
kepada akseptor terkait keuntungan, kerugian, dan prosedur pemasangan IUD.
Pemberian obat analgesik seperti asam mefenamat dapat diresepkan dan diberikan
20-30 menit sebelum pemasangan yang berfungsi untuk membantu menurunkan
nyeri akibat kram yang menyerupai kram saat menstruasi. Lakukan pengosongan
kandung kemih untuk memudahkan palpasi uterus pada abdomen serta nyaman saat
pemasangan. Akseptor harus menjalani pemeriksaan Chlamydia sebelum
pemasangan IUD dilakukan. Waktu ideal untuk pemeriksaan tersebut dilakukan
pada saat satu minggu sebelum pemasangan IUD untuk mencegah terjadinya
Penyakit Radang Panggul (PRP) pada saat proses pemasangan (Everett 2010).
2.3.14 Pencabutan IUD
Andrews (2009) menyatakan pencabutan dapat dilakukan kapan saja, tetapi
jika klien tidak ingin hamil, pertama kali harus diberikan bentuk kontrasepsi yang
lain. Indikasi pencabutan IUD yaitu sebagai berikut:
1. Setiap gejala yang menyebabkan klien ingin melepas IUD
2. Alasan pribadi misalnya ingin punya anak lagi
3. Nyeri hebat yang tidak bisa ditoleransi oleh klien
4. Perdarahan hebat yang menyebabkan anemia (pucat, nadi cepat, lelah)
5. Dicurigai hamil
6. Diagnosa Penyakit Menular Seksual (PMS).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
16
2.4 Status Gizi
2.4.1 Definisi Status Gizi
Status gizi merupakan ukuran dalam pemenuhan nutrisi individu dengan
melihat perhitungan dari berat badan dan tinggi badan. Status kesehatan seseorang
dapat dilihat melalui status gizi yang merupakan hasil dari keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrisi (Irianto, 2014).
2.4.2 Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi diperoleh melalui penilaian status gizi secara langsung
dan tidak langsung. Penilaian status gizi langsung dilakukan dengan antropometri,
biofisik, biokimia dan klinis. Penilaian status gizi tidak langsung dengan survei
konsumsi makan, perhitungan statistik dan ekologi (Irianto, 2014).
Pengukuran status gizi secara langsung yang dapat digunakan adalah
antropometri. Salah satu pengukuran antropometri adalah Indeks Massa Tubuh
(IMT). Indeks masa tubuh merupakan metode sederhana untuk mengetahui status
gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan berat badannya tergolong
kurang, normal, atau lebih. Penilaian IMT menggunakan dua parameter yaitu, berat
badan yang merupakan salah satu parameter massa tubuh yang paling sering
digunakan yang dapat mencerminkan jumlah dari beberapa zat gizi seperti protein,
lemak, air dan mineral dan tinggi badan yang dapat merefleksikan pertumbuhan
skeletal (Almatsier, Soetardjo & Soekarti, 2011).
1. Antropometri
Salah satu indeks antropometri yaitu dengan metode perhitungan IMT
(Indeks Massa Tubuh). Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
17
berumur di atas 18 tahun (Supariasa, Bakri, & Fajar, 2016). Berikut ini adalah
rumus menghitung IMT :
IMT =Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (m)2
Tabel 2.1 Kategori Indeks Massa Tubuh (Supariasa, Bakri, & Fajar, 2016).
Kategori IMT (kg/m2)
Kurus < 18,5
Normal ≥ 18,5 – < 25,0
Berat badan lebih (overweight) ≥ 25,0 – < 27,0
Obesitas (obese) ≥ 27,0
2. Biofisik
Penilaian status gizi secara biofisik yaitu dengan cara mengukur
kemampuan fungsi dan melihat perubahan struktur dari jaringan (Supariasa, Bakri,
& Fajar, 2016).
3. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia yaitu dengan pemeriksaan spesimen
yang diuji secara laboratoris dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh yang
digunakan antara lain darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti
hati dan otot (Supariasa, Bakri, & Fajar, 2016).
4. Klinis
Pemeriksaan klinis untuk menilai status gizi berdasarkan perubahan-
perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi, seperti kulit,
mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat dengan permukaan tubuh
seperti kelenjar tiroid (Supariasa, Bakri, & Fajar, 2016).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
18
2.4.3 Klasifikasi Status Gizi
Klasifikasi status gizi menurut (Almatsier, Soetardjo & Soekarti, 2011)
antara lain:
1. Gizi Baik
Status gizi baik atau biasanya disebut status gizi normal dengan IMT
pada kisaran 18,5 hingga 23,00 kg/m2 pada dewasa. Apabila kesehatan
tubuh berada pada tingkat gizi baik maka seseorang dapat beraktivitas
dengan optimal yang akan mempengaruhi tingkat produktivitasnya.
2. Gizi Kurang
Gizi kurang merupakan kondisi dimana seorang tidak mendapatkan
asupan yang adekuat. Hal ini dapat diukur melalui lingkar lengan, rasio
tinggi badan dan berat badan dengan IMT di bawah 18,5 kg/m2 pada
dewasa. Gizi kurang dapat berdampak buruk pada kesehatan, dan
menurunkan produtivitas tubuh. Salah satu contoh kondisi gizi kurang
adalah KEK, yang akan sangat membahayakan jika terjadi pada ibu hamil.
3. Gizi Lebih
Gizi lebih adalah berat badan yang relatif berlebihan dengan tinggi
badan sebagai akibat terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan dalam
jaringan lemak tubuh. Seseorang dewasa dikatakan bergizi lebih jika
memiliki IMT melebihi 23,00 kg/m2 pada dewasa. Obesitas merupakan
bagian dari gizi lebih dengan kondisi abnormal atau kelebihan lemak yang
serius dalam jaringan adipose sedemikian sehingga mengganggu kesehatan.
Pada wanita usia subur yang memiliki gizi lebih beresiko untuk terkena
diabetes, hipertensi dan komplikasi lainnya saat kehamilan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
19
2.4.4 Masalah Gizi (Malnutrisi)
Malnutrisi diklasifikasikan menjadi empat (Supariasa, Bakri & Fajar, 2016
yaitu:
1. Undernutrition: kekurangan konsumsi pangan pada periode tertentu
2. Specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu seperti kekurangan
vitamin A, iodium, Fe, dan lainnya.
3. Overnutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu,
seperti obesitas
4. Imbalance: terjadi akibat ketidakseimbangan zat gizi, misalnya
dislipidemia.
2.4.5 Masalah Gizi pada Wanita Usia Subur
Masalah gizi dibagi menjadi dua yaitu masalah gizi makro dan masalah gizi
mikro. Masalah gizi makro meliputi Kurang Energi Kronis (KEK) dan overweight
atau obesitas. Sedangkan masalah gizi mikro yaitu anemia gizi besi. Penyebab
anemia tidak hanya karena defisiensi zat besi, tetapi juga terkait dengan rendahnya
zat gizi mikro lainnya seperti asam folat, vitamin A, vitamin C, dan vitamin B12
(Zulaikhah, 2012).
2.4.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Wanita Usia Subur
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi status gizi wanita usia subur, yaitu
faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung terdiri dari faktor individu,
asupan makanan dan kondisi kesehatan sekarang, sedangkan faktor tidak langsung
terdiri dari faktor sosial-ekonomi dan lingkungan (Irianto, 2014).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
20
Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang yaitu
tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, besar anggota rumah tangga, jenis
pekerjaan, kebiasaan merokok, penyakit infeksi (Zulaikhah, 2012).
2.5 Dukungan Suami
2.5.1 Definisi Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah proses yang terjadi terus menerus disepanjang
masa kehidupan. Dukungan keluarga berfokus pada interaksi yang berlangsung
dalam berbagai hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh individu.
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap
anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung
selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 2013).
2.5.2 Sumber Dukungan Keluarga
Sumber dukungan keluarga adalah sumber dukungan sosial keluarga yang
dapat berupa dukungan sosial keluarga secara internal seperti dukungan dari suami
atau istri serta dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga secara
eksternal seperti paman dan bibi (Friedman, 2013).
2.5.3 Definisi Dukungan Suami
Dukungan suami merupakan salah saktu faktor penguat (reinforcing factor)
yang dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Dukungan suami
merupakan suatu bentuk hubungan antar pribadi berupa kehadiran dalam hal-hal
yang dapat memberikan keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku
penerimanya (Perry et al, 2016; Scherr, Brenchley & Gorin, 2013). Sedangkan
dukungan suami dalam KB merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung
jawab para pria. Aspek-aspek dukungan dari keluarga (suami) ada empat aspek
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
21
yaitu dukungan emosional, informasi, instrumental dan penilaian atau penghargaan
(Friedman, Bowden, & Jones, 2010). Dukungan suami dapat mempengaruhi
keputusan istri dalam menggunakan kontrasepsi. Semakin baik dukungan suami
akan meningkatkan kenyamanan istri dalam menggunakan kontrasepsi yang dipilih
dan menurunkan tingkat stres (Sammantha & Sulistiyaningsih, 2016).
2.5.4 Aspek Dukungan Keluarga (Suami)
Friedman (2013) menyatakan dukungan keluarga terdapat berbagai macam
aspek yaitu:
1. Dukungan emosional
Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan
damai untuk istirahat serta pemulihan dan membantu penguasaan terhadap
emosi. Dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam
bentuk adanya kepercayaan dan perhatian. Dukungan emosional
ditunjukkan melalui ungkapan empati, simpati, perhatian dan kepedulian
kepada seseorang sehingga individu merasa nyaman, berarti dan dikasihi
(Piotrowski, 2010).
2. Dukungan informasional
Dukungan informasional adalah keluarga berfungsi sebagai pemberi
informasi, dimana keluarga menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,
informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Informasi
tersebut membantu individu mengatasi masalah yang dihadapi melalui
pemberian informasi, nasehat, sugesti atau pun umpan balik mengenai apa
yang sebaiknya dilakukan (Hasmiatin, 2016).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
22
3. Dukungan instrumental
Dukungan instrumental adalah keluarga merupakan sumber
pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya adalah dalam hal kebutuhan
keuangan, makan, minum, dan istirahat.
4. Dukungan penilaian atau penghargaan
Dukungan penilaian adalah keluarga yang bertindak membimbing dan
menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator identitas
anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.
2.6 Gaya Hidup
2.6.1 Definisi Gaya Hidup
Gaya hidup adalah kebiasaan hidup seseorang yang juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan di dalam kehidupan sehari-hari (Humayrah, 2009). Kesehatan
adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas
dari penyakit dan cacat. Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan
memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain
makanan dan olahraga (Sunarno, 2012).
2.6.2 Macam-Macam Gaya Hidup
1. Gaya hidup sehat
Gaya hidup sehat adalah gaya hidup seimbang. Hidup dengan pola makan,
pikiran, kebiasaan dan lingkungan yang sehat, untuk memperoleh fisik yang sehat
secara jasmani maupun rohani. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya (Proverati & Rahmawati, 2012).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
23
2. Gaya hidup tidak sehat
Berbagai penyakit akan muncul akibat gaya hidup tidak sehat. Banyaknya
penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah
tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena
gaya hidup tidak sehat (Proverati & Rahmawati, 2012). Kebiasaan mengonsumsi
makanan yang tinggi garam, stres, merokok, jarang berolahraga, dan minum
minuman alkohol merupakan contoh gaya hidup yang tidak sehat (Sunarno, 2012).
2.6.3 Aspek Gaya Hidup
Beberapa aspek gaya hidup adalah sebagai berikut :
1. Perilaku konsumsi
Perilaku konsumsi didefinisikan sebagai perilaku seseorang dalam
mengkonsumsi makanan dan minuman. Perilaku konsumsi yang sehat bertujuan
mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah dan membantu penyembuhan
penyakit (Pratiwi, 2017). Konsumsi makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah
akan meningkatkan rasa kenyang sehingga dapat menurunkan nafsu makan dan
dapat mengontrol konsumsi makan yang berlebihan (Humayrah, 2009). Perilaku
konsumsi yang memberikan pengaruh terhadap IMT adalah konsumsi makan yang
berlemak tinggi kalori, makanan atau minuman yang manis, makanan cepat saji
(instan) dan jarang konsumsi sayur dan buah (Proverawati &Asfuah, 2009).
2. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang meningkatkan pengeluaran dan pembakaran energi. Semakin sering
seseorang beraktivitas maka akan mengurangi lemak yang tertimbun di dalam
tubuh (Wiklund, 2016). Aktivitas fisik yang tidak diimbangi dengan asupan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
24
makanan yang seimbang tidak akan menimbulkan efek yang efektif terhadap indeks
massa tubuh (IMT) (Damayanti, 2016). Kebiasaan aktivitas fisik yang dapat
meningkatkan berat badan, antara lain: menonton TV sambal makan cemilan
(Fuglestad, Jeffery & Sherwood, 2012) dan tidak teratur berolahraga (Humayrah,
2009). Aktivitas fisik yang dapat dilakukan sehari-hari yaitu jalan kaki, berkebun,
menyapu, mencuci, naik turun tangga, dan lainnya.
Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat mengatur
keseimbangan nutrisi di dalam tubuh dengan cara pembakaran energi. Olahraga
yang tepat dilakukan kurang lebih 3 kali dalam seminggu dan 30 menit setiap sesi
latihan. Berdasarkan intensitas, olahraga diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu
olahraga ringan (jalan kaki, olahraga sedang (volley, senam) dan olahraga berat
(tenis, bersepeda dan lari) (Nurkhopipah, 2017).
3. Istirahat tidur
Istirahat merupakan keadaan yang memberikan tubuh untuk melakukan
proses pemulihan dari segala aktivitas yang dilakukan. Durasi tidur yang pendek
atau kurang dari 7 jam (Damayanti, 2016) dapat menyebabkan penurunan leptin
dan peningkatan ghrelin yang dapat meningkatkan rasa lapar sehingga memicu
perilaku makan yang tidak seimbang. National Sleep Foundation (2017)
menyatakan bahwa kualitas tidur yang baik yaitu dengan tidak melakukan kegiatan
lain sebelum tidur, sudah terlelap dalam kurun waktu 30 menit, tidak terbangun
lebih dari 1 kali saat tidur dan dapat melanjutkan tidur kurang dari 20 menit jika
terbangun.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
25
4. Koping stres
Koping stress merupakan usaha seseorang dalam manajemen stress.
Terdapat tiga mekanisme koping, antara lain problem focus, cognitively focus dan
emotion focus. Mekanisme koping bersifat destruktif dan kontruktif, mekanisme
koping destruktif dapat mengganggu status gizi seseorang (Yusuf, Fitryasari &
Nihayati, 2015). Status gizi dapat terganggu akibat mekanisme pertahanan
sublimasi yaitu dengan mencari pemuasan melalui kegiatan lain. Pemuasan
kebiasaan yang mempengaruhi status gizi yaitu kebiasaan konsumsi makan
sehingga dapat meningkatkan atau menurunkan indeks massa tubuh (Shimance et
al, 2015).
2.7 Konsep Teori Lawrence W. Green
Gambar 2.1 Kerangka teori Green Lawrence (Nursalam, 2015).
Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat
kesehatan. Kesehatan seseorang atau masnyarakat dipengaruhi oleh dua faktor
Predisposising
factor:
1. Knowledge
2. Beliefs
3. Values
4. Attitudes
5. confidence
Enabling factors:
1. Availability of health
resources
2. Accessibility of health
resources
3. Community/governme
nt laws, priority, and
commitment to health
4. Health-related skill
Reinforcing factor:
1. Family
2. Peers
3. Teacher
4. Employers
5. Health provider
6. Community
leaders
7. Decision makers
specific behaviour
by individuals or
by organizations
Environment
(conditions of living)
Health
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
26
pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor luar perilaku
(nonbeahvior causes) (Nursalam, 2015).
Perilaku terbentuk dari tiga faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kesehatan (Nursalam, 2015) yaitu:
1. Faktor perilaku (behaviour causes)
Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena
adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya. Faktor
perilaku akan terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaya hidup merupakan
pola kebiasaan seseorang. Faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu:
1) Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor) merupakan faktor
internal yang ada pada diri individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat yang mempermudah individu untuk berperilaku yang
terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai,
dan sebagainya.
2) Faktor-faktor pendukung (enabling factors) yang terwujud dalam
lingkungan fisik tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau
sarana-sarana kesehatan.
3) Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors) merupakan faktor yang
menguatkan perilaku, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan, teman sebaya, orang tua, keluarga, dukungan suami, dan
sebagainya.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
27
2. Faktor luar perilaku (nonbehavior causes)
Faktor lingkungan adalah faktor diluar perilaku, antara lain faktor fisik,
biologis, dan sosial budaya yang langsung atau tidak dapat mempengaruhi derajat
kesehatan.
2.8 Keaslian Penelitian
Tabel 2.2 Daftar Keaslian Penelitian.
No Judul Karya Ilmiah
dan Penulis
Metode (Desain, Sampel,
Variabel, Instrumen,
Analisis)
Hasil
1 Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim Sebagai Salah
Satu Faktor Resiko
Anemia Defisiensi Besi
(Amalia, Masyitoh, &
Erniati, 2013)
Sumber: Google
Cendekia
Keywords: AKDR,
anemia, akseptor KB,
aspuan nutrisi
- D: Studi analitik
- S: Simple random
sampling, sebanyak 90
orang
- V: Alat kontrasepsi
dalam rahim sebagai
salah satu faktor resiko
anemia defisiensi besi
- I: Kuesioner
- A: Uji chi-square
Terdapat hubungan
antara AKDR,
banyaknya darah saat
haid setelah pemasangan
kontrasepsi, keluhan saat
haid, asupan nutrisi
dengan kejadian anemia.
Asupan nutrisi
berhubungan secara
signifikan dengan
kejadian anemia.
2 Can Intrauterine
Contraceptive Devices
Lead to Vulvo Vaginal
Candidiasis (VVC) and
Anemia in Iranian New
Users? (Behboudi-
gandevani et al., 2015)
Sumber: Science Direct
Keywords: anemia,
candida, copper IUD
- D: Longitudinal
prospective research
- S: Sebanyak 101
wanita
- V:
- Independen:
vulvovaginal
candidiasis
(VVC), anemia
- Dependen:
kontrasepsi IUD
- I: Biofisiologis
- A: K-S test
Setelah 3 bulan terjadi
peningkatan menstrual
blood loss dan
penurunan Hb dan HCT
yang signifikan, namun
tidak ada perbedaan
prevalensi anemia
sebelum dan setelah
penyisipan IUD.
Terjadi peningkatan
Candidia colony, namun
kultur Candidia positif
tidak ada perbedaan
signifikan sebelum dan
setelah penyisipan IUD.
3 Changes in Body
Composition in Women
Using Long-Acting
Reversible
- D: Prospective cohort
study
- S: Simple linear
regression model,
sebanyak 232 wanita
Diantara mereka yang
melanjutkan metode
selama 12 bulan,
perubahan berat badan
dan komposisi tubuh
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
28
Contraception (Silva dos
Santos et al., 2017)
Sumber: Science Direct
Keywords: body
composition, weight,
contraception,
levonorgestrel
intrauterine system,
etonogestrel subdermal
implant, copper
intrauterine device
- V:
- Independen:
contraceptive
methods:LNG-
IUS,copper IUD,
or ENG implant
- Dependen: weight
and body
composition
- I: Kuesioner
- A: Uji chi-square
tidak berbeda antara
pengguna copper IUD,
LNG-IUS dan ENG
implant.
4 Continuation and
Satisfaction or
Reversible
Contraception (Peipert
et al., 2013)
Sumber: Google
Cendekia
Keywords: continuation,
satisfaction, reversible,
contraception
- D: Cohort study
- S: Standardized survey
instruments, sebanyak
5087 partisipan
- V:
- Independen:
karakteristik
demografi,
sejarah reproduksi
termasuk
pengalaman
kontrasepsi,
perilaku seksual
termasuk jumlah
dan jenis kelamin
pasangan seksual,
dan kejadian IMS
- Dependen:
contraceptive
method
- I: Phone interviews
- A: Uji chi-square dan
fisher exact
Enam puluh persen
peserta memilih
kontrasepsi MKJP.
IUD dan implan
subdermal memiliki
tingkat kepuasan
tertinggi.
5 Contraception for
Women with Diabetes
Mellitus (Hadisaputra &
Sutrisna, 2014)
Sumber: Google
Cendekia
Keywords:
complications,
contraception, diabetes
mellitus, hormonal,
pregnancy
- D: Literature review
- S: 22 literatur terpilih
yang diterbitkan dari
tahun 1992 sampai
tahun 2014
- V:
- Independen: jenis
kontrasepsi,
metode pemilihan
kontrasepsi
- Dependen:
kontrasepsi dan
diabetes mellitus
- I: Database
Perempuan dengan usia
reproduksi yang
dipengaruhi oleh
berbagai macam kondisi
medis kronis, salah
satunya diabetes mellitus
(DM) dapat mengalami
efek buruk pada
kesehatan pada masa
prekonsepsi dan
kehamilan.
Bagi penderita DM tanpa
komplikasi, semua jenis
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
29
- A: Analisis sistematis
literatur
kontrasepsi dapat
digunakan dengan
memperhitungkan
keuntungan dan
kerugian dari masing-
masing jenis kontrasepsi.
Bagi penderita diabetes
dengan komplikasi
maupun faktor risiko
multipel, pada pemilihan
kontrasepsi, kontrasepsi
hormonal (terutama
untuk metode pil
kombinasi dan injeksi)
memerlukan
pertimbangan dan
konsultasi yang tepat
dengan petugas
kesehatan.
6 Does Body Mass Index
or Weight Perception
Affect Contraceptive
Use? (Bhuva et al.,
2017)
Sumber: Science Direct
Keywords: overweight,
obesity, weight
perception,
contraception, long-
acting contraceptive
methods
- D: MyNewOptions
study
- S: randomized
controlled, sebanyak
987 wanita
- V:
- Independen:
weight category
and weight
perception
- Dependen:
contraception
method
- I: Kuesioner
- A: Pearson and
Deviance statistics and
The Hosmer-
Lemeshow goodness-
of-fit test
Wanita dengan
kelebihan berat badan
dan obesitas lebih
cenderung menggunakan
MKJP daripada wanita
dengan berat badan
normal.
7 Efektifitas Intra Uterine
Devices (IUD) Sebagai
Alat Kontrasepsi (Putri
& Oktaria, 2016)
Sumber: Google
Cendekia
- D: Literature review
- S: 10 literatur terpilih
yang diterbitkan dari
tahun 2001 sampai
tahun 2016
- V:
- Independen: jenis
IUD, efektifitas
IUD,
kontraindikasi
IUD memiliki efektifitas
yang tinggi, dimana
keberhasilannya 0,6-0,8
kehamilan per 100
perempuan yang
menggunakan IUD (1
kegagalan dalam 125
sampai 170 kehamilan).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
30
Keywords: efek samping
IUD, intra uterine
devices (IUD), jenis
IUD, kontrasepsi
IUD, efek
samping IUD
- Dependen: intra
uterine devices
(IUD)
- I: Database
- A: Analisis sistematis
literatur
Hal yang harus
diperhatikan dalam
penggunaan IUD yaitu
kontraindikasi dan efek
samping.
8 Factors Affecting
Selection of
Contraceptive Methods
and Its Length of Use
(Astato & Djajadilaga,
2015)
Sumber: Google
Cendekia
Keywords:
contraception methods,
factors, length of use,
selection
- D: Penelitian
observasional dengan
desain prospektif
- S: Sebanyak 151 orang
- V:
- Independen:
faktor
perencanaan
keluarga, faktor
subjektif, faktor
objektif, dan
tingkat motivasi
- Dependen:
metode
kontrasepsi
- I: Wawancara dan
kuesioner
- A: Uji Anova, Kruskal-
Wallis, dan
Kolmogorov-Smirnov
Faktor jumlah anak yang
diinginkan memiliki
pengaruh dalam
pemilihan jenis
kontrasepsi di RSUP
Fatmawati.
Semua faktor yang
diteliti di Klinik Raden
Saleh tidak berpengaruh
dalam pemilihan jenis
kontrasepsi.
Faktor perencanaan
keluarga, faktor
subjektif, faktor objektif
dan tingkat motivasi
tidak memiliki pengaruh
terhadap lamanya
pemakaian kontrasepsi
pada klien di Klinik
Raden Saleh dan RSUP
Fatmawati.
9 Faktor Risiko Status Gizi
Kurang pada Wanita
Usia Subur di Bogor
(Zulaikhah, 2012).
Sumber: Google
Cendekia
Keywords: childbearing
age of women,
micronutrient
deficiency, underweight,
anemia, vitamin A
- D: Cross-sectional
study
- S: Sebanyak 200 orang
WUS (wanita usia
subur)
- V:
- Independen:
karakteristik
WUS,
karakteristik
suami,
karakteristik
rumah tangga,
kebiasaan
merokok,
penyakit infeksi,
konsumsi zat gizi,
Konsumsi aktual rata-
rata responden WUS
masih dibawah angka
yang seharusnya.
Secara keseluruhan
menunjukkan bahwa
sebagian besar
responden mengalami
defisit energi (71,5%)
dan protein (56,5%),
sebanyak 70,0%
responden termasuk ke
dalam defisit zat besi,
62,5% defisit vitamin A,
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
31
densitas zat gizi,
status gizi yang
diukur secara
antrophometri,
status gizi yang
diukur secara
biokimia
- Dependen: status
gizi WUS
- I: wawancara dan
kuesioner
- A: uji chi-square dan
regresi logistik
dan 88,0% defisit
vitamin C.
10 Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan
Pemilihan Alat
Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) Bagi
Akseptor KB di
Puskesmas Jailolo
(Bernadus, Madianung,
& Masi, 2013)
Sumber: Google
Cendekia
Keywords: faktor-faktor,
pemilihan AKDR
- D: Studi analitik
- S: Simple random
sampling, sebanyak 96
responden
- V:
- Independen:
umur, pendidikan,
pengetahuan,
persetujuan
pasangan, dan
budaya
- Dependen:
pemilihan AKDR
- I: Kuesioner
- A: Uji chi-square
Ada hubungan faktor
usia, pendidikan,
pengetahuan, tariff
pelayanan, persetujuan
pasangan, dan budaya
dengan pemilihan
AKDR.
11 Hubungan Dukungan
Suami dengan Minat Ibu
Dalam Pemakaian
Kontrasepsi IUD di
Bergas (Sulastri &
Nirmasari, 2014)
Sumber: Google
Cendekia
Keywords: dukungan
suami, minat pemakaian
kontrasepsi IUD
- D: Deskriptif korelasi
- S: Accidental
sampling, sebanyak 89
responden
- V:
- Independen:
pendidikan, umur
- Dependen:
dukungan suami
dan minat ibu
- I: Wawancara
- A: Uji chi-square
Ada hubungan bermakna
antara dukungan suami
dengan minat ibu dalam
pemakaian kontrasepsi
IUD.
12 Lifestyle Behavior
Affecting Prevalence of
Anemia Among Women
in EAG State, India
(Singh, 2013)
- D: Cross-sectional
survey
- S: Menggunakan data
dari National Family
Health Survey (NFHS-
3) yang dilakukan pada
Variabel gaya hidup
memiliki peran yang
signifikan dalam
menyebabkan anemia
antara wanita yang tidak
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
32
Sumber: Springer Link
Keywords: anemia,
EAG, lifestyle, states,
haemoglobin
tahun 2005-2006 yang
mencakup negara
bagian di India,
sebanyak 109.401
rumah tangga, 124.385
wanita usia 15-49
tahun, dan 74.369 pria
usia 15-54 tahun
- V:
- Independen:
socioeconomic
and demographic
characteristics,
lifestyle
characteristics
- Dependen:
anemia level
- I: Database
- A: Multinomial
regression analysis
hamil pada kelompok
usia reproduktif.
13 Long-Acting Reversible
Contraceptives
Intrauterine Devices and
the Contraceptive
Implant (Espey &
Ogburn, 2011)
Sumber: Google
Cendekia
Keywords: long-acting
reversible
contraceptives,
intrauterine devices,
contraceptive implant
- D: Literature review
- S: 90 literatur terpilih
yang diterbitkan dari
tahun 1978 sampai
tahun 2010
- V:
- Independen:
- Dependen: Long-
Acting Reversible
Contraceptives
- I: Database
- A: Analisis sistematis
literatur
Promosi kesehatan
dengan metode
kontrasepsi MKJP
seharusnya menjadi
landasan strategi untuk
mengurangi kehamilan
yang tidak diinginkan,
baik di Amerika Serikat
maupun di seluruh
dunia.
14 Penggunaan Kontrasepsi
dan Perubahan Berat
Badan Akseptor KB
(Nur, Rahman, &
Nurhalimah, 2017)
Sumber: Google
Cendekia
- D: Quasi Experiment
Design dan cross
sectional
- S: Rumus slovin,
sebanyak 99
responden
- V:
- Independen: jenis
kontrasepsi, lama
penggunaan
kontrasepsi,
aktivitas fisik dan
pola makan
Analisis statistik
dilakukan dengan uji Chi
Square dan T-test
dengan hasil jenis
kontrasepsi, lama
penggunaan dan
aktivitas fisik
mempengaruhi berat
badan. Sementara itu
pola makan tidak
mempunyai pengaruh
dengan berat badan.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
33
Keywords: kontrasepsi,
berat badan
- Dependen: berat
badan
- I: Wawancara
berpedoman pada
kuesioner
- A: Uji t-test dan Chi-
square
15 Peran Media Massa
Dalam Mempengaruhi
Sikap Terhadap
Keikutsertaan Ber-
“Keluarga Berencana”:
Analisis Data Survei
Demografi dan
Kesehatan Indonesia
Tahun 2017 (Sumariati,
Susilastuti, & Hadna,
2013)
Sumber: Repository
UGM
Keywords: media massa,
sikap, keikutsertaan
dalam program Keluarga
Berencana
- D: Survey data
- S: Purposive
sampling, sebanyak
32.895 wanita
- V:
- Independen:
peran media
massa
- Dependen:
keikutsertaan ber-
KB
- Antara: sikap
tentang KB
- Kontrol:
pendidikan,
daerah tempat
tinggal, keinginan
punya anak lagi,
jumlah anak yang
masih hidup
ketika pertama
kali memakai alat
kontrasepsi
- I:Kuesioner
- A: Uji chi-square
Tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara
keterpaparan pesan KB
melalui media massa
dengan sikap terhadap
program KB.
Hubungan yang
signifikan antara
keterpaparan pesan KB
melalui media massa
dengan kesertaan ber-
KB baru akan terjadi jika
dikontrol dengan tingkat
pendidikan, tempat
tinggal, jumlah anak
masih hidup, dan
keinginan punya anak
lagi.
Terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap
positif terhadap program
KB dengan kesertaan
ber-KB.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
35
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Keterangan: Diukur Tidak diukur
Gambar 3.1 Kerangka konseptual Hubungan Dukungan Suami, Gaya Hidup,
dengan Status Gizi Akseptor KB IUD berdasarkan teori Green
Lawrence.
Faktor predisposisi:
1. Pengetahuan
2. Kepercayaan
3. Nilai dan norma
4. Sikap
5. keyakinan
Faktor pendorong:
2. Teman sebaya
3. Guru
4. Petugas
kesehatan
5. Tokoh
masyarakat
6. Pengambil
keputusan
Faktor pendukung:
1. Ketersediaan
sarana kesehatan
2. Aksesibilitas
sarana kesehatan
3. Peraturan
kesehatan
4. Ketrampilan
terkait kesehatan
Perilaku dan
Lingkungan
Status gizi
akseptor
KB IUD
Kualitas
hidup
akseptor
KB IUD
gaya hidup
1. Dukungan
keluarga (suami)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
36
Green Lawrence menyatakan program untuk menganalisis perilaku
kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku (behaviour
causes) dan faktor luar perilaku (nonbehavior causes). Faktor perilaku dipengaruhi
oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pendukung
(enabling factors) dan faktor pendorong (reinforcing factors). Gaya hidup
merupakan faktor perilaku yang memiliki dampak langsung terhadap status gizi,
sedangkan dukungan suami merupakan bagian dari faktor pendorong yang
memiliki efek tidak langsung terhadap status gizi. Terdapat masalah gizi pada
wanita usia subur yang dibagi menjadi dua yaitu masalah gizi makro dan masalah
gizi mikro. Masalah gizi makro yaitu Kurang Energi Kronis (KEK) dan overweight
atau obesitas. Sementara masalah gizi mikro yaitu anemia gizi besi (Zulaikhah,
2012). Berdasarkan pendekatan teori Green Lawrence diperoleh suatu kesimpulan
mengenai pencapaian status gizi akseptor KB IUD yang dapat dilihat dari nilai gizi
wanita usia subur. Gaya hidup dan dukungan suami yang baik diharapkan dapat
memberikan pencapaian status gizi yang ideal pada akseptor KB IUD.
3.2 Hipotesis Penelitian
H1: Ada hubungan dukungan suami dengan status gizi akseptor KB IUD
H2: Ada hubungan gaya hidup dengan status gizi akseptor KB IUD.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
37
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional, yaitu dengan
menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen
hanya satu kali pada saat itu (Nursalam, 2015). Rancangan penelitian ini melibatkan
tiga variabel yaitu dukungan suami, gaya hidup, dengan status gizi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami, gaya hidup, dengan
status gizi akseptor KB IUD di Puskesmas Mojo Surabaya.
4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling
4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan (Nursalam, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah wanita pasangan
usia subur akseptor KB IUD di Puskesmas Mojo Surabaya.
4.2.2 Sampel
Kriteria sampel yang dipilih dibedakan menjadi dua bagian yaitu sebagai
berikut:
1. Kriteria inklusi
1) Mampu berkomunikasi lisan dan tertulis dengan baik
2) Tinggal serumah dengan suami
2. Kriteria eksklusi
1) Subjek yang melepas IUD
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
38
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2015). Jumlah sampel
dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi dengan rumus sebagai berikut:
n =N
1 + N (d)2
n =105
1 + 105 (0,05)2
n =105
1 + 105 . 0,0025
n =105
1 + 0,2625
n =105
1,2625
n = 83
Keterangan:
n = perkiraan besar sampel
N = perkiraan besar populasi
d = tingkat signifikansi (p)
Total sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 83 responden.
4.2.3 Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random
sampling dengan memilih sampel secara acak dari jumlah populasi yang ada di
Puskesmas Mojo Surabaya. Cara penentuan responden adalah peneliti membuat
undian dari semua populasi yang ada, kemudian dipilih sejumlah sampel yang
ditentukan. Pada responden yang tidak bersedia diteliti, maka peneliti akan
mengganti dengan responden lain dengan cara diundi.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
39
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
4.3.1 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan suami dan gaya
hidup.
4.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi.
4.3.3 Definisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi operasional penelitian Hubungan Dukungan Suami, Gaya
Hidup, dengan Status Gizi Akseptor KB IUD.
Variabel Definisi
Operasional Instrumen Alat Ukur Skala
Skor
Independen
Dukungan
Suami
Dukungan
suami kepada
istri tentang
penggunaan
kontrasepsi dan
upaya dalam
menjaga status
gizi normal
Dukungan suami:
1. Dukungan
emosional
2. Dukungan
instrumental
3. Dukungan
penilaian
4. Dukungan
informasional
Kuesioner
(Anggraini,
2011)
Ordinal Penilaian:
1. Pernyataan
positif:
Ya = 1
Tidak = 0
2. Pernyataan
negatif:
Ya = 0
Tidak = 1
Kategori penilaian
dukungan suami:
1. Mendukung
jika T ≥ mean T
2. Tidak
Mendukung
jika T < mean T
Independen
Gaya Hidup
Perilaku atau
kebiasaan yang
dilakukan dan
berpengaruh
pada status gizi
Gaya hidup:
1. Perilaku
konsumsi
makanan dan
minuman
2. Intensitas
olahraga
3. Istirahat tidur
4. Manajemen
stres
Kuesioner
(Niswah,
2016)
Ordinal Penilaian:
1. Pernyataan
positif:
Selalu = 4
Sering = 3
Kadang-
kadang = 2
Tidak pernah
= 1
2. Pernyataan
negatif:
Selalu = 1
Sering = 2
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
40
Kadang-
kadang = 3
Tidak pernah
= 4
Kategori
penilaian gaya
hidup:
1. Sehat, jika T
≥ mean T
2. Tidak Sehat,
jika T < mean
T
Dependen:
Status Gizi
Keadaan tubuh
yang diukur
berdasarkan
indeks massa
tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh
(IMT):
1. Kurus = <18,5
kg/m2
2. Normal = ≥18,5
- <25,0 kg/m2
3. Overweight =
≥25,0 - <27
kg/m2
4. Obesitas =
≥27,0 kg/m2
Timbangan
berat badan,
alat ukur
tinggi badan
(microtoise)
dan lembar
observasi hasil
pengukuran
status gizi
Ordinal Kategori
penilaian status
gizi:
Kurus = <18,5
kg/m2
Normal = ≥18,5 -
<25,0 kg/m2
Overweight =
≥25,0 - <27 kg/m2
Obesitas = ≥27,0
kg/m2
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data (Nursalam, 2015). Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner, timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan (microtoise),
dan lembar observasi hasil pengukuran status gizi.
Tabel 4.2 Instrumen penelitian Hubungan Dukungan Suami, Gaya Hidup, dengan
Status Gizi Akseptor KB IUD.
Kategori Instrumen Penelitian Keterangan
Dukungan Suami Kuesioner Kuesioner dukungan suami diukur
menggunakan skala guttman.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
41
Pertanyaan yang diajukan berjumlah 16
soal dengan 14 soal positif dan 2 soal
negatif.
Skor pernyataan positif ya = 1 dan tidak
= 0. Pernyataan negatif ya = 0 dan tidak
= 1. Responden diharuskan menjawab
16 soal.
Setelah terjawab, kemudian dimasukkan
dalam kategori mendukung jika T ≥
mean T dan tidak mendukung jika T <
mean T.
Gaya Hidup Kuesioner Kuesioner gaya hidup diukur
menggunakan skala Likert. Pertanyaan
yang diajukan berjumlah 15 soal dengan
6 pernyataan positif dan 9 pernyataan
negatif.
Skor pernyataan positif : selalu = 4,
sering = 3, kadang-kadang = 2, dan tidak
pernah = 1. Pernyataan negatif : selalu =
1, sering = 2, kadang-kadang = 3, dan
tidak pernah = 4. Responden diharuskan
menjawab 15 soal.
Setelah menjawab, kemudian
dimasukkan dalam kategori sehat jika T
≥ mean T dan tidak sehat jika T < mean
T.
Status Gizi Timbangan berat badan
Alat ukur tinggi badan
(microtoise)
Timbangan berat badan dan alat ukur
tinggi badan (microtoise) yang sudah
dikalibrasi.
Kuesioner terdiri dari tiga bagian. Kuesioner pertama berisi tentang data
umum responden meliputi usia, alamat, agama, pekerjaan, pendidikan terakhir,
penghasilan keluarga per bulan, jumlah anak, lama penggunaan KB IUD, alasan
menggunakan KB IUD, keluhan selama menggunakan KB IUD, dan riwayat
penggunaan kontrasepsi selain KB IUD.
Kuesioner kedua berisi tentang dukungan suami meliputi dukungan
emosional, dukungan instrumental, dukungan penilaian, dan dukungan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
42
informasional yang berjumlah 16 soal. Kuesioner dukungan suami diadopsi dari
Anggraini (2011) dengan judul penelitian Hubungan Dukungan Suami dengan
Tingkat Depresi Wanita Menopause di RT 02 / RW 05 Kelurahan Pakis Kecamatan
Sawahan Surabaya. Peneliti memodifikasi pernyataan yang akan digunakan.
Penilaian skor kuesioner menggunakan skala guttman.
Tabel 4.3 Blue Print Kuesioner Dukungan Suami
Domain Pernyataan No Soal Jumlah
Soal
Favourable Unfavourable
Dukungan
emosional
Kepedulian suami terkait
perubahan fisik selama
menggunakan KB
1 -
4
Kehadiran suami dalam
penggunaan KB
2 -
Perhatian suami saat istri
stres atau tidak enak
badan
3 -
Perilaku suami dalam
memotivasi istri terkait
konsumsi makanan yang
sehat
4 -
Dukungan
instrumental
Bantuan biaya dari suami
dalam penggunaan KB
5 -
4
Perilaku suami dalam
kontrol kesehatan saat
menggunakan KB
6 -
Perilaku suami dalam
memberikan support
mengenai aktivitas fisik
7 -
Perilaku suami dalam
konsumsi makanan
terhadap istri
- 8
Dukungan
penghargaan
Perilaku suami dalam
merespon tentang
penggunaan KB
- 9
4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
43
Perilaku suami dalam
keputusan terkait
penggunaan KB
10 -
Perilaku suami dalam
menjaga kesehatan istri
11 -
Respon suami terhadap
status gizi istri
12 -
Dukungan
informasi
Perilaku suami terhadap
jadwal penggunaan KB
13 -
4
Perilaku suami dalam
memberikan informasi
tentang KB
14 -
Perilaku suami dalam
memberikan informasi
tentang olahraga
15 -
Perilaku suami dalam
aktivitas fisik istri
16 -
Kuesioner ketiga berisi tentang gaya hidup meliputi perilaku konsumsi
makanan dan minuman, aktifitas fisik, istirahat tidur, dan manajemen stres.
Kuesioner gaya hidup diadopsi dari Niswah (2016) dengan judul penelitian
Hubungan Antara Pola Makan Sehari-Hari dan Gaya Hidup Sehat dengan Prestasi
belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Walisongo Semarang. Peneliti
memodifikasi pernyataan yang akan digunakan. Penilaian skor kuesioner
menggunakan skala likert.
Tabel 4.4 Blue Print Kuesioner Gaya Hidup
Domain Pernyataan No Soal Jumlah
Soal
Favorabel Unfavourable
Perilaku
konsumsi
makanan
Konsumsi makanan
berlemak
- 1
6 Konsumsi minuman
manis
- 2
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
44
dan
minuman
Konsumsi makanan
manis
- 3
Konsumsi makanan cepat
saji
- 4
Konsumsi sayur 5 -
Konsumsi buah 6 -
Aktifitas
fisik
Kebiasaan konsumsi saat
menonton tv atau film
- 7
3 Durasi aktifitas sehari-
hari
8 -
Durasi olahraga setiap
berolahraga
9 -
Istirahat
tidur
Durasi tidur 10 - 4
Kualitas tidur 13 11,12
Manajemen
stress
Perilaku ketika stres - 14,15 2
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mojo Surabaya
karena di wilayah Puskesmas Mojo merupakan cakupan pengguna IUD terbanyak
di kota Surabaya. Waktu pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 05
Juni 2018 hingga 29 Juli 2018, yang diawali dengan memberikan surat ijin kepada
puskesmas, berkoordinasi dengan bidan untuk menentukan jumlah poplasi,
menentukan sampel, serta kunjungan ke setiap rumah responden.
4.6 Uji Validitas dan Reabilitas
Sebelum kuisioner digunakan oleh peneliti sebagai instrumen penelitian,
maka kuisioner telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada bulan Mei 2018.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 40 orang akseptor KB sebelum
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
45
dilakukan penelitian diluar responden yang akan diteliti. Uji validitas dilakukan
sebanyak dua kali dengan mengubah kalimat pernyataan pada kuesioner.
4.6.1 Uji validitas
Uji validitas merupakan kemampuan sebuah alat ukur untuk mengukur yang
seharusnya dapat diukur (Swarjana, 2016). Penghitungan validitas kuisioner
menggunakan rumus korelasi sebagai berikut:
𝑟 =𝑁(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 ∑ 𝑌)
√{(𝑁 ∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2}(𝑁 ∑ 𝑌 − (∑ 𝑌)2)}
Keterangan:
r : koefisien validitas
X : skor pertanyaan tiap nomor
Y : skor total subjek
∑X : jumlah skor item
∑Y : jumlah skor total
∑X2 : jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : jumlah kuadrat skor total
N : banyaknya subjek
Pernyataan dalam kuisioner yang telah disusun dianggap valid apabila hasil
uji validitas menyatakan r hitung > r tabel (p ≤ 0,05) dan pernyataan dapat
digunakan dalam penelitian (Syahdrajat, 2015). Hasil perhitungan uji validitas pada
masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas Dukungan Suami
Tabel 4.5 Hasil uji validitas Dukungan Suami Mei 2018 No.
Soal r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.453 0.312 Valid
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
46
2 0.563 0.312 Valid
3 0.540 0.312 Valid
4 0.574 0.312 Valid
5 0.477 0.312 Valid
6 0.570 0.312 Valid
7 0.439 0.312 Valid
8 0.539 0.312 Valid
9 0.548 0.312 Valid
10 0.503 0.312 Valid
11 0.548 0.312 Valid
12 0.447 0.312 Valid
13 0.568 0.312 Valid
14 0.468 0.312 Valid
15 0.574 0.312 Valid
16 0.453 0.312 Valid
Berdasarkan tabel 4.5 tentang variabel dukungan suami dengan 16
pernyataan maka dinyatakan valid.
b. Uji Validitas Gaya Hidup
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Gaya Hidup Mei 2018 No.
Soal r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.490 0.312 Valid
2 0.671 0.312 Valid
3 0.326 0.312 Valid
4 0.635 0.312 Valid
5 0.497 0.312 Valid
6 0.675 0.312 Valid
7 0.531 0.312 Valid
8 0.369 0.312 Valid
9 0.616 0.312 Valid
10 0.621 0.312 Valid
11 0.326 0.312 Valid
12 0.610 0.312 Valid
13 0.651 0.312 Valid
14 0.676 0.312 Valid
15 0.390 0.312 Valid
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
47
Berdasarkan tabel 4.6 tentang gaya hidup dengan 15 pernyataan maka
dinyatakan semua pernyataan adalah valid, sehingga pernyataan pada kuisioner
dapat digunakan untuk penelitian.
4.6.2 Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian harus valid dan reliabel. Reliabilitas berarti alat ukur
yang mampu menghasilkan nilai yang konsisten meskipun dilakukan pengukuran
beberapa kali pada subjek dan aspek yang sama (Swarjana, 2016). Uji reabilitas
dengan metode alpha cronbach diukur berdasarkan skala alpha cronbach 0 sampai 1. Skala
tersebut dibagi menjadi lima kelas yang diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Reliabel tinggi dengan nilai α 0,8 – 1
b. Reliabel cukup dengan nilai α 0,6 – 0,8
c. Reliabel agak rendah dengan nilai α 0,4 – 0,6
d. Reliabel rendah dengan nilai α 0,2 – 0,4
e. Reliabel sangat rendah dengan nilai α 0,0 – 0,2
Berikut adalah hasil uji reliabilitas pada instrumen penelitian:
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen penelitian Dukungan Suami dan Gaya
Hidup Mei 2018 Variabel Alpha Cronbach Keterangan
Dukungan Suami 0,875 Reliabel tinggi
Gaya Hidup 0,884 Reliabel tinggi
Berdasarkan tabel 4.7 maka semua pernyataan dalam instrumen termasuk
dalam kategori reliabel tinggi sehingga instrumen dapat digunakan dalam
penelitian.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
48
4.7 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
1. Pengambilan Data
Pengambilan data awal dilakukan pada bulan Maret 2018 dengan
mengajukan surat ijin permohonan studi pendahuluan di akademik Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga, kemudian mengajukan ke Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat untuk mendapat surat tembusan ke
Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Puskesmas Mojo dan meminta ijin ke kepada
Kepala Puskesmas Mojo untuk pengambilan data awal.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini dengan dua tahap sebagai berikut:
1) Persiapan
a) Pengajuan surat pengambilan data penelitian di akademik Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga
b) Pengajuan surat ijin permohonan pengambilan data penelitian ke
Kepala Puskesmas Mojo Surabaya
c) Penentuan responden di Puskesmas Mojo Surabaya
d) Peneliti melakukan perkenalan dan kontrak dengan responden
2) Pelaksanaan
a) Peneliti melakukan informed consent dan menjelaskan manfaat dan
tujuan penelitian kepada responden
b) Pengisian kuesioner oleh wanita pasangan usia subur akseptor KB
IUD di wilayah Kerja Puskesmas Mojo Surabaya
c) Responden diberikan hak untuk berpartisipasi atau menolak dalam
penelitian
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
49
d) Memberikan reward kepada responden berupa leaflets dan
souvenir.
4.8 Analisa Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan
pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
mengungkapkan fenomena dan menjawab masalah penelitian (Nursalam, 2015).
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan
analisis inferensial.
4.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan
menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik
(Nursalam, 2015).
1) Variabel dukungan suami
Variabel dukungan suami terdiri dari 16 pernyataan dengan masing-masing
pernyataan diberi skor berdasarkan skala guttman. Penilaian pernyataan favourable
yaitu: ya = 1, tidak = 0 dan pernyataan unfavourable yaitu: ya = 0, tidak = 1.
Kategori penilaian dinilai dengan rumus sebagai berikut:
T = 50 + 10(X − X̅)
S
Keterangan:
T : nilai dukungan yang didapat
X : skor responden pada skala dukungan suami yang akan diubah menjadi skor T
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
50
X̅ : rata-rata nilai kelompok (mean T)
S : standar deviasi nilai kelompok
Setelah diketahui nilai T, kemudian diklasifikasikan menurut interpretasi
sebagai berikut:
Suami mendukung : T ≥ mean T
Suami tidak mendukung : T < mean T.
2) Variabel gaya hidup
Variabel gaya hidup terdiri dari 15 pernyataan dengan masing-masing skor
berdasarkan skala likert. Pernyataan favourable yaitu: selalu = 4, sering = 3,
kadang-kadang = 2 dan tidak pernah = 1. Pernyataan unfavourable yaitu: selalu =
1, sering = 2, kadang-kadang = 3 dan tidak pernah = 4. Kategori penilaian dinilai
dengan rumus sebagai berikut:
T = 50 + 10(X − X̅)
S
Keterangan:
T : nilai gaya hidup yang didapat
X : skor responden pada skala gaya hidup yang akan diubah menjadi skor T
X̅ : rata-rata nilai kelompok (mean T)
S : standar deviasi nilai kelompok
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
51
Setelah diketahui nilai T, kemudian diklasifikasikan menurut interpretasi
sebagai berikut:
Gaya hidup sehat : T ≥ mean T
Gaya hidup tidak sehat : T < mean T.
4.7.2 Analisis Inferensial (Uji Signifikansi)
Dalam pengujian inferensial, uji yang digunakan harus sesuai dengan
rancangan penelitian (Nursalam, 2015). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
hubungan dukungan suami dengan status gizi akseptor KB IUD dan hubungan gaya
hidup dengan status gizi akseptor KB IUD. Skala data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ordinal dengan uji signifikansi menggunakan uji korelasi
Spearman. Taraf signifikansi Spearman Rank jika p ≤ α maka hipotesis diterima
dan jika p ≥ α maka hipotesis ditolak. Analisis inferensial ini menggunakan bantuan
aplikasi komputer.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
52
4.9 Kerangka Operasional Penelitian
Gambar 4.1 Kerangka operasional penelitian Hubungan Dukungan Suami,
Gaya hidup, dengan Status Gizi Akseptor KB IUD.
4.10 Masalah Etik
Masalah etika yang perlu diperhatikan pada penlitian ini antara lain
(Nursalam, 2015). Penelitian ini telah lolos uji etik dan memiliki sertifikat lolos kaji
etik dari Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya dengan nomor 965-KEPK. Berikut penjelasan
etika penelitian ini:
Menentukan populasi yaitu wanita pasangan usia subur akseptor KB
IUD di Puskesmas Mojo Surabaya
Simple random sampling
Menentukan sampel secara acak di Puskesmas Mojo Surabaya dengan
total responden sebanyak 83 orang
Melakukan prosedur pengumpulan data dengan memberikan lembar
kuesioner kepada setiap responden
Mengidentifikasi dukungan suami, gaya hidup, dan status gizi akseptor
KB IUD
Menganalisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank
Menganalisis hubungan dukungan suami, gaya hidup, dengan status
gizi akseptor KB IUD
Penyajian data
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
53
1. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)
Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak untuk
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya
sangsi apapun (Nursalam, 2015).
2. Informed consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau
menolak menjadi responden (Nursalam, 2015). Subjek diberi lembar persetujuan
dan penjelasan penelitian agar subjek maksud dan tujuan pengumpulan data.
3. Tanpa nama (anonymity)
Identitas responden akan dijaga kerahasiaannya dengan tidak
mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner dan hanya diberi kode
tertentu untuk membedakan.
4. Kerahasiaan (confidentiality)
Informasi yang diberikan oleh responden akan dijaga kerahasiaannya oleh
peneliti dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.
4.11 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam penelitian ini selama proses
penelitian adalah:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
54
1. Masih terdapat responden yang kurang mengerti dengan beberapa
pertanyaan sehingga peneliti harus menjelaskan maksud pertanyaan dari
kuesioner.
2. Ada responden yang mendiskusikan jawaban dengan pasangan atau orang
lain yang bersama responden meskipun sudah diingatkan oleh peneliti.
3. Instrumen penelitian merupakan kuesioner yang terdiri dari beberapa
pertanyaan, dalam hal ini ada kemungkinan responden tidak jujur dalam
menjawab pertanyaan atau tidak mengerti dengan pertanyaan yang
dimaksud oleh peneliti.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
55
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang
hubungan dukungan suami, gaya hidup dengan status gizi akseptor KB IUD di
Puskesmas Mojo Surabaya. Pada bagian ini akan menjelaskan tentang 1) gambaran
umum lokasi penelitian, 2) data demografi, 3) dan pembahasan hasil penelitian yang
diperoleh.
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Mojo Surabaya, yang
berlokasi di jalan Mojo Klangru Wetan II / 11 kecamatan Gubeng Surabaya.
Wilayah kerja Puskesmas Mojo meliputi tiga kelurahan, yaitu kelurahan Gubeng,
kelurahan Airlangga, dan kelurahan Mojo serta 12 RW dan 44 posyandu. Penelitian
dilakukan secara door to door ke rumah warga akseptor KB IUD.
Pelayanan di Puskesmas Mojo Surabaya terdiri dari 2 pelayanan yaitu
pelayanan di puskesmas dan di luar puskesmas. Pelayanan di puskesmas terdiri dari
pelayanan umum, gawat darurat, gigi dan mulut, KIA/KB, imunisasi, persalinan,
farmasi, laboratorium, penyuluhan kesehatan dan konseling, gizi dan laktasi, serta
ambulan. Pelayanan di luar puskesmas meliputi penyuluhan kesehatan, poskeskel,
dan posyandu.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
56
5.1.2 Karakteristik Responden
Tabel 5.1 Karakteristik Demografi Responden Akseptor KB IUD di wilayah kerja
Puskesmas Mojo Surabaya Juni 2018
No Karakteristik
Responden Kriteria Frekuensi
1 Usia 21-40 th 74
>40 th 9
Total 83
2 Pendidikan Menengah 47
Tinggi 36
Total 83
3 Pekerjaan IRT 36
Bekerja 47
Total 83
4 Penghasilan <2 jt 7
2-3 jt 34
>3 jt 42
Total 83
5 Jumlah Anak 1-2 anak 74
>2 anak 9
Total 83
Tabel 5.2 Karakteristik Riwayat KB Responden Akseptor KB IUD di wilayah
kerja Puskesmas Mojo Surabaya Juni 2018
No Karakteristik
Responden Kriteria Frekuensi
1 Lama Penggunaan IUD <1 th 0
1-4 th 75
>4 th 8
Total 83
2 Alasan Menggunakan
IUD
Nyaman 15
Aman 18
Saran petugas kesehatan 28
Tidak Kuatir Lupa 22
Total 83
3 Riwayat Kontrasepsi
Selain IUD
Suntik 40
Pil 23
Implan 3
Tidak Ada 17
Total 83
4 Keluhan Perut Nyeri 22
Menstruasi Lama 18
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
57
Keputihan 18
Tidak Ada 25
Total 83
Karakteristik responden menunjukkan sebagian besar responden berusia 21-
40 tahun sebesar 74 responden dan tidak ada responden yang berusia <21 tahun.
Latar belakang pendidikan sebagian besar responden merupakan pendidikan
menengah sebesar 47 responden hingga pendidikan tinggi sebesar 36 responden dan
sebagian besar responden memiliki pekerjaan (PNS, Karyawan, Wiraswasta, dsb)
sebesar 47 responden. Pada penghasilan keluarga responden sebagian besar juga
berpenghasilan >3 juta setiap bulan sebesar 42 responden dan memiliki 1-2 anak
sebesar 74.
Rata-rata lama penggunaan IUD sebagian besar responden selama 1-4 tahun
sebesar 75 responden, selebihnya responden menggunakan IUD selama >4 tahun.
Alasan sebagian besar responden menggunakan IUD yaitu karena saran petugas
kesehatan sebesar 28 responden dan sebagian besar responden pernah
menggunakan kontrasepsi lain paling banyak yaitu suntik sebesar 40 responden.
Serta sebagian besar responden tidak memiliki keluhan saat menggunakan
kontrasepsi IUD yaitu sebesar 17 responden.
5.1.3 Variabel yang Diukur
Variabel independen yang diukur dalam penelitian ini yaitu dukungan suami
dan gaya hidup, sedangkan variabel dependen yaitu status gizi akseptor KB IUD.
Berikut adalah hasil distribusi variabel dalam penelitian:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
58
1. Dukungan Suami pada Akseptor KB IUD
Tabel 5.3 Faktor Dukungan Suami pada Akseptor KB IUD di Puskesmas Mojo
Surabaya Juni 2018
No. Dukungan Suami Frekuensi %
1 Tidak mendukung 27 32.5
2 Mendukung 56 67.5
Total 83 100
Tabel 5.3 menunjukkan sebagian besar suami mendukung akseptor untuk
menggunakan kontrasepsi IUD yaitu sebanyak 56 responden (67,5%).
2. Gaya Hidup
Tabel 5.4 Faktor Gaya Hidup Akseptor KB IUD di Puskesmas Mojo Surabaya
Juni 2018
No. Gaya Hidup Frekuensi %
1 Tidak Sehat 34 41.0
2 Sehat 49 59.0
Total 83 100
Tabel 5.4 menunjukkan sebagian besar responden memiliki gaya hidup
sehat yaitu sebanyak 49 responden (59%).
3. Status Gizi
Tabel 5.5 Status Gizi Akseptor KB IUD di Puskesmas Mojo Surabaya Juni 2018
No. Status Gizi Frekuensi %
1 Kurus 6 7.2
2 Normal 46 55.4
3 Overweight 15 18.0
4 Obesitas 16 19.3
Total 83 100
Tabel 5.5 menunjukkan sebagian besar responden memiliki status gizi
normal yaitu sebanyak 46 responden (55,4%).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
59
4. Hubungan Dukungan Suami dengan Status Gizi Akseptor KB IUD
Tabel 5.6 Hasil Uji Statistik Hubungan Dukungan Suami dengan Status Gizi
Akseptor KB IUD di Puskesmas Mojo Surabaya Juni 2018
No. Dukungan
Suami
Status Gizi Total
Kurus Obesitas Overweight Normal
% % % % %
1 Tidak
Mendukung 4 14.8 14 51.9 9 33.3 0 0.0
2 Mendukung 2 3.6 3 5.4 5 8.9 46 82.1
Total 83 100
Spearman Rho r = 0,706 , p = 0,000
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang mendapat dukungan suami
sebagian besar memiliki status gizi normal yaitu sebesar 46 responden (82,1%).
Dan pada responden yang tidak didukung suami cenderung obesitas sebesar 14
responden (51,9%).
Berdasakan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi
Spearman Rank dengan tingkat kemaknaan p ≤ α ( p = 0,000 dan α = 0,05), maka
dalam hal ini menandakan H1 diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan signifikan antara dukungan suami dengan status gizi akseptor KB
IUD. Nilai koefisien korelasi (r) = +0,706 menunjukkan tingkat hubungan yang
cukup dan memiliki arah hubungan korelasi positif. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi dukungan suami maka semakin baik status gizi akseptor KB IUD.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
60
5. Hasil Uji Hipotesis Hubungan Gaya Hidup dengan Status Gizi Akseptor KB
IUD
Tabel 5.7 Hasil Uji Statistik Hubungan Gaya Hidup dengan Status Gizi Akseptor
KB IUD di Puskesmas Mojo Surabaya Juni 2018
No. Gaya Hidup
Sehat
Status Gizi Total
Kurang Obesitas Overweight Normal
% % % % %
1 Tidak Sehat 5 14.7 15 44.1 13 38.2 1 2.9
2 Sehat 1 2.0 2 4.1 1 2.0 45 91.8
Total 83 100
Spearman Rho r = 0,756 , p = 0,000
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa responden yang memiliki gaya hidup sehat
sebagian besar memiliki status gizi normal yaitu sebesar 45 responden (91,8%).
Dan pada responden yang memiliki gaya hidup tidak sehat cenderung obesitas
sebesar 15 responden (44,1%).
Berdasakan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi
Spearman Rank dengan tingkat kemaknaan p ≤ α ( p = 0,000 dan α = 0,05), maka
dalam hal ini menandakan H1 diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan signifikan antara gaya hidup dengan status gizi akseptor KB IUD.
Nilai koefisien korelasi (r) = +0,756 menunjukkan tingkat hubungan yang cukup
dan memiliki arah hubungan korelasi positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
baik gaya hidup maka semakin baik status gizi akseptor KB IUD.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Dukungan Suami pada Akseptor KB IUD
Sebagian besar responden akseptor KB IUD pada penelitian ini
mendapatkan dukungan suami untuk menggunakan kontrasepsi IUD. Pada aspek
emosional, poin dukungan suami dalam menggunakan KB memiliki poin tertinggi.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
61
Sedangkan pada aspek instrumental, poin tertinggi adalah poin pembiayaan suami
dalam penggunaan KB dan pada aspek penghargaan, poin respon dan perilaku
suami terhadap status gizi istri memiliki poin tertinggi. Serta pada aspek informasi,
poin tertinggi adalah perilaku suami terhadap penggunaan KB.
Dukungan adalah proses yang terjadi terus menerus di sepanjang masa
kehidupan. Dukungan suami merupakan sikap, tindakan dan penerimaan suami
terhadap istri. Suami yang mendukung berarti selalu siap memberikan pertolongan
dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 2013). Dukungan suami merupakan suatu
bentuk hubungan antar pribadi berupa kehadiran dalam hal-hal yang dapat
memberikan keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku
penerimanya (Perry et al, 2016; Scherr, Brenchley & Gorin, 2013). Dukungan
suami dapat berupa dukungan dalam kontrasepsi, perubahan fisik, gaya hidup
maupun instrumental. Penilaian yang positif dari suami akan meningkatkan
kepercayaan diri dan kenyamanan istri dalam menghadapi efek samping yang
ditimbulkan oleh kontrasepsi yang digunakan (Sammantha & Sulistiyaningsih,
2016).
Dukungan suami merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status
gizi istri saat menggunakan kontrasepsi IUD. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh
pendidikan, penghasilan, serta jumlah anak yang dimiliki. Dalam penelitian ini
mayoritas responden memiliki pendidikan jenjang menengah hingga tinggi serta
penghasilan keluarga yang cukup tinggi lebih dari tiga juga setiap bulan. Hal ini
tentunya responden mayoritas juga cukup pengetahuan mengenai KB disamping
telah ditunjang oleh fasilitas serta tenaga kesehatan yang cukup baik untuk
mendapatkan pengetahuan tentang status gizi yang baik. Jumlah anak yang dimiliki
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
62
akseptor juga berpengaruh, hal ini dibuktikan dengan mayoritas responden hanya
memiliki satu hingga dua anak. Keberhasilan status gizi ini sangat dipengaruhi oleh
dukungan suami.
5.2.2 Gaya Hidup pada Akseptor KB IUD
Sebagian besar akseptor KB IUD dalam penelitian ini memiliki gaya hidup
yang sehat. Hal ini dibuktikan pada kuesioner poin perilaku konsumsi makanan dan
minuman, mayoritas responden selalu mengkonsumsi sayur. Sedangkan pada poin
aktivitas fisik dan istirahat tidur, mayoritas responden melakukan aktifitas sehari-
hari lebih dari 30 menit dan durasi tidur serta kulitas tidur yang baik. Serta pada
poin manajemen stres, mayoritas responden tidak merokok ketika stress.
Gaya hidup adalah kebiasaan hidup seseorang yang juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan di dalam kehidupan sehari-hari (Humayrah, 2009). Kesehatan
adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas
dari penyakit dan cacat. Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan
memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain
makanan dan olahraga (Sunarno, 2012).
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki gaya
hidup sehat, artinya sebagian besar responden sudah memperhatikan pola dan jenis
makanan yang dikonsumsi seperti tidak selalu mengkonsumsi makanan berlemak
seperti jeroan (usus, hati, ampela), makanan bersantan, gorengan, masakan yang
dan lainnya, dan lebih mengutamakan makanan yang sehat seperti sayur dan buah.
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sehingga menimbulkan
motivasi kuat untuk melakukan gaya hidup sehat. Diketahui sebagian besar
responden berusia 21-40 tahun sehingga responden telah memiliki pengetahuan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
63
yang cukup untuk menerapkan hidup sehat. Faktor lain di dukung oleh latar
belakang pendidikan dan penghasilan keluarga responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui sebagian besar responden berpendidikan menengah hingga
tinggi dan memiliki penghasilan lebih dari tiga juta setiap bulan. Latar belakang
demikian menyebabkan kemampuan responden untuk dapat memilih makanan
yang sehat dan aktivitas yang menunjang untuk hidup sehat semakin besar. Gaya
hidup sehat pada sebagian besar responden ini juga dipengaruhi oleh riwayat ber-
KB yaitu sebagian besar responden tidak mengalami keluhan saat menggunakan
IUD yang tentunya sangat berkaitan dengan status gizi akseptor saat ini.
5.2.3 Status Gizi pada Akseptor KB IUD
Sebagian besar akseptor KB IUD dalam penelitian ini memiliki status gizi
normal. Hanya sebagian kecil akseptor KB IUD yang obesitas dan overweight, dan
beberapa yang kurus. Hal ini menunjukkan ada masalah pada akseptor yang
obesitas dan overweight.
Status gizi merupakan ukuran dalam pemenuhan nutrisi individu dengan
melihat perhitungan dari berat badan dan tinggi badan. Status kesehatan seseorang
dapat dilihat melalui status gizi yang merupakan hasil dari keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrisi (Irianto, 2014). Salah satu pengukuran antropometri
adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks masa tubuh merupakan metode
sederhana untuk mengetahui status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan
dengan berat badannya tergolong kurang, normal, atau lebih (Almatsier, Soetardjo
& Soekarti, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar memiliki status gizi normal.
Hal ini dapat dipengaruhi kondisi responden saat ini. Yang pertama dari faktor usia
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
64
sebagian besar responden saat ini berusia 21-40 tahun. Secara pertumbuhan fisik,
usia ini masih tergolong usia reproduktif, dan secara metabolisme masih dalam
kondisi baik. Faktor lain di dukung oleh karakteristik pekerjaan maupun
penghasilan keluaga responden. Hasil penelitian menunjukkan responden sebagian
besar bekerja dengan penghasilan keluarga sebagian besar lebih dari tiga juta setiap
bulan sehingga kemampuan untuk menyediakan bahan pangan atau jenis makanan
yang beragam dan cukup mudah mencari pengetahuan.
5.2.4 Hubungan Dukungan Suami dengan Status Gizi Akseptor KB IUD
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara dukungan suami
dengan status gizi akseptor KB IUD. Semakin tinggi dukungan suami maka status
gizi akseptor semakin baik. Hal tersebut sesuai dengan teori Green Lawrence
(1980) bahwa dukungan suami merupakan salah satu dari faktor pendorong
(reinforcing factors) yang memiliki efek tidak langsung terhadap status gizi.
Dukungan suami merupakan sikap, tindakan dan penerimaan suami
terhadap istrinya. Suami yang mendukung berarti selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 2013). Suami yang mendukung
menimbulkan perasaan positif terhadap akseptor sehingga terhindar dari konflik
rumah tangga, maka keadaan hubungan suami istri menjadi harmonis. Perasaan
yang positif baik baik kesehatan psikologis pasangan khususnya akseptor sehingga
status gizi akseptor meningkat (Hootman, Guertin & Cassano, 2018). Dukungan
suami dapat berupa dukungan dalam kontrasepsi, perubahan fisik, gaya hidup
maupun instrumental. Penilaian yang positif dari suami akan meningkatkan
kepercayaan diri dan kenyamanan istri dalam menghadapi efek samping yang
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
65
ditimbulkan oleh kontrasepsi yang digunakan (Sammantha & Sulistiyaningsih,
2016).
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan suami dengan status
gizi akseptor. Berkaitan dengan hal ini maka ketika suami memberikan dukungan
emosional, informasi, instrumental bahkan penilaian positif terhadap IUD, maka
akseptor lebih tenang. Adanya dukungan emosional, informasi, instrumental dan
penilaian atau penghargaan (Friedman, Bowden, & Jones, 2010) menyebabkan
akseptor tidak merasa sendirian dalam menghadapi segala kemungkinan yang
berkaitan dengan kesehatan, berat badan, kontrasepsi, maupun hal lain. Dampak
dari adanya dukungan suami ini akan mempengaruhi kondisi kesehatan psikologis
akseptor yang secara tidak langsung berdampak pada status gizi akseptor. Agar
status gizi akseptor baik, dukungan suami tidak hanya terbatas pada suami setuju
dengan kontrasepsi yang dipakai istri, namun juga suami harus peduli dengan
perubahan fisik istri, mendengarkan keluhan dan curahan hati istri, dan memotivasi
istri untuk mengkonsumsi makanan yang sehat. Tidak hanya itu, dukungan
finansial, waktu, informasi, dan bimbingan yang diberikan suami kepada istri akan
membuat istri merasa aman, nyaman dan percaya diri. Hal ini terbukti pada
instrumen bahwa pernyataan tertinggi diperoleh pada poin respon dan perilaku
suami terhadap status gizi istri. Sehingga dapat dikatakan bahwa suami peduli
dengan kesehatan istri terutama berat badan.
Hal ini juga berkaitan dengan latar belakang pendidikan dan penghasilan.
Pada penelitian ini responden memiliki pendidikan menengah hingga tinggi serta
sebagian besar berpenghasilan lebih dari tiga juta setiap bulan, sehingga dalam hal
ini suami tidak kesulitan dalam mencari pengetahuan mengenai kontrasepsi serta
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
66
menunjang kesehatan istri. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa akseptor
yang mendapat dukungan suami didapatkan status gizi normal, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan suami maka akan semakin baik status
gizi istri. Pada riwayat penggunaan KB juga didapatkan lama penggunaan IUD
sebagian besar responden tidak kurang dari satu tahun yang tentunya akseptor puas
dengan kontrasepsi yang dipakai saat ini yang tentunya tidak lepas dari dukungan
suami sehingga istri merasa nyaman dan kesehatan istri tetap baik meskipun
sebagian besar akseptor menggunakan IUD dengan alasan atas saran petugas
kesehatan. Hal ini juga dibuktikan oleh sebagian besar responden yang sebelumnya
menggunakan KB suntik yang dapat meningkatkan berat badan akseptor sehingga
akseptor lebih memilih untuk menggunakan IUD untuk menjaga berat badan agar
tetap normal.
5.2.5 Hubungan Gaya Hidup dengan Status Gizi Akseptor KB IUD
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara gaya hidup dengan status
gizi akseptor KB IUD. Semakin sehat gaya hidup maka status gizi akseptor semakin
baik. Hal tersebut sesuai dengan teori Green Lawrence (1980) bahwa gaya hidup
merupakan faktor perilaku (behaviour causes) yang memiliki dampak langsung
terhadap status gizi.
Asupan nutrisi berhubungan secara signifikan dengan kejadian anemia pada
akseptor KB IUD (Amalia, Masyitoh, & Erniati, 2013). Hal ini merupakan dampak
dari gaya hidup akseptor KB, apabila akseptor memiliki gaya hidup yang sehat
maka kesehatan akseptor akan baik. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup seimbang.
Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan yang sehat, untuk
memperoleh fisik yang sehat secara jasmani maupun rohani (Proverati &
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
67
Rahmawati, 2012). Adanya hubungan gaya hidup dengan status gizi akseptor
disebabkan dengan adanya dukungan suami ini maka dapat mempengaruhi
keputusan dan kesehatan istri. Semakin baik dukungan suami akan meningkatkan
kenyamanan istri dalam menggunakan kontrasepsi yang dipilih dan menurunkan
tingkat stres sehingga status gizi baik (Sammantha & Sulistiyaningsih, 2016).
Dukungan suami mempengaruhi gaya hidup seorang istri sehingga akan
berdampak pada status gizi istri. Akseptor yang memiliki gaya hidup sehat seperti
mengkonsumsi sayur dan buah, melakukan aktivitas olahraga dengan rutin,
memiliki kualitas tidur yang baik serta manajemen stres yang baik akan memiliki
status gizi yang baik. Dalam hal ini dukungan suami sangat berperan penting dalam
gaya hidup seorang istri. Gaya hidup juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
usia, pendidikan, serta penghasilan. Pada penelitian ini sebagian besar responden
berusia 21-40 tahun sehingga masih memiliki metabolisme yang baik. Serta
memiliki pendidikan menengah hingga tinggi dan sebagian besar penghasilan
responden lebih dari tiga juta setiap bulan sehingga responden mampu menunjang
kebutuhan untuk menjaga gaya hidup yang sehat. Bila gaya hidup sehat ini
dilaksanakan secara terus menerus maka akan menyebabkan status gizi akseptor
tetap normal dan dapat diinterpretasikan bahwa gaya hidup akseptor IUD
berhubungan dengan status gizinya. Hal ini juga dibuktikan pada responden yang
didapati lama penggunaan IUD tidak ada yang kurang dari satu tahun serta sebagian
besar tidak ada keluhan saat menggunakan KB IUD pada akseptor yang mendapat
dukungan suami dan memiliki gaya hidup yang sehat.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
68
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian mengenai Hubungan Dukungan Suami, Gaya Hidup dengan Status Gizi
Akseptor KB IUD di Puskesmas Mojo Surabaya.
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian serta analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti
pada tahun 2018 di Wilayah Puskesmas Mojo Surabaya, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Sebagian besar akseptor KB IUD mendapat dukungan suami dalam
penggunaan dan pembiayaan kontrasepsi, serta status gizi atau kesehatan.
2. Sebagian besar akseptor KB IUD memiliki gaya hidup sehat pada aspek
perilaku konsumsi, aktivitas fisik dan istriahat tidur, serta manajemen
stres.
3. Sebagian besar akseptor KB IUD memiliki status gizi normal, selebihnya
responden memiliki status gizi kurus, overweight dan obesitas.
4. Dukungan suami dalam hal penggunaan kontrasepsi dan kesehatan
berhubungan secara signifikan dengan status gizi akseptor KB IUD.
5. Gaya hidup dalam hal perilaku konsumsi, aktivitas fisik dan istirahat tidur,
serta manajemen stres berhubungan secara signifikan dengan status gizi
akseptor KB IUD.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
69
6.2 Saran
1. Kepada Tempat Penelitian
Disarankan agar tempat penelian tetap memberikan konseling kepada
akseptor dan suami terutama dalam melaksanakan gaya hidup sehat,
kontrol kesehatan setelah menggunakan IUD secara periodik serta dampak
dari dukungan suami pada akseptor.
2. Kepada Responden
Responden disarankan untuk tetap menjaga gaya hidup sehat dengan
memperhatikan asupan nutrisi untuk mendukung status gizi tetap normal.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap status gizi
akseptor KB IUD.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
70
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., Soetardjo, & Soekarti. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Amalia, Masyitoh, & Erniati. (2013). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Sebagai Salah
Satu Faktor Resiko Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Kesehatan Reproduksi,
Vol. 4, No. 1, 23-29.
Andrews, Gilly. (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Anggraini, F. (2011). Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Depresi Wanita
Menopause di RT 02 / RW 05 Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan
Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga.
Armini, Ni Ketut Alit et al. (2016). Buku Ajar Keperawatan Maternitas 2.
Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Behboudi-Gandevani et al. (2015). Can Intrauterine Contraceptive Devices Lead to
Vulvo Vaginal Candidiasis (VVC) and Anemia in Iranian New Users?.
Journal Sexual & Reproductive Healthcare, 40–43.
Bhuva et al. (2017). Does Body Mass Index or Weight Perception Affect
Contraceptive Use ?. Contraception, 95, 59–64.
BKKBN. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan MKJP di Enam
Wilayah Indonesia.
BKKBN. (2015). Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Tahun 2015-2019. Dilihat 7 Maret 2018,
http://www.bkkbn.go.id/po-
content/uploads/RENSTRA_BKKBN%25202015-2019.pdf.
Damayanti, A. E. (2016). Hubungan Citra Tubuh, Aktifitas Fisik, dan Pengetahuan
Gizi Seimbang dengan Status Gizi Remaja Putri. Universitas Airlangga.
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya. (2016). Profil Kesehatan Tahun 2016.
Dilihat 7 Maret 2018, www.depkes.go.id.
Everett, S. (2012). Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi 2nd
Ed. Jakarta: EGC.
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek. Jakarta: EGC.
Friedman. (2013). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Gayatri. (2011). Women's Guide. Jakarta Selatan: Gagas Media.
Glasier, A. & Ailsa, G. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Jakarta: EGC.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
71
Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.
Humayrah, W. (2009). Faktor Gaya Hidup Dalam Hubungannya dengan Risiko
Kegemukan Orang Dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, Dki Jakarta, dan
Gorontalo. Institut Pertanian Bogor.
Hartanto, H. (2008). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Hutahaean, S. (2009). Asuhan Keperawatan dalam Maternitas dan Ginekologi.
Jakarta: Trans Info Media.
Irianto, K. (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung:
Alfabeta.
Johnson, J. Y. (2014). Keperawatan Maternitas First Edition. Yogyakarta: Rapha
Publising.
Kemendag. (2013). Analisis Dinamika Konsumsi Pangan Masyarakat Indonesia.
Kemenkes. (2014). Pedoman Gizi Seimbang, 44.
Kemenkes. (2016). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. Dilihat 7
Maret 2018, www.depkes.go.id/.../profil-kesehatan-indonesia/Profil-
Kesehatan-Indonesia-2016.pdf.
Littleton-Gibbs, Lynna Y. & Engebretson, Joan C. (2013). Maternity Nursing Care
Second Edition. USA: Delmar Cengage Learning.
Manuaba, Ida, Ayu, C. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
EGC.
Morgan, G. & Hamilton C. (2009). Obstetri dan Ginekologi: Panduan Praktik
Bahasa Ind. Jakarta: EGC.
Niswah, M. (2016). Hubungan Antara Pola Makan Sehari-Hari dan Gaya Hidup
Sehat dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN
Walisongo Semarang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
National Sleep Foundation. (2017). Sleep and Melatonin. dilihat 24 April 2018,
http://sleepfoundation.org/sleep-topics/melatonin-and-sleep.
Nugroho, T & Utama, I.B. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Nur, Rahman & Nurhalimah. (2017). Penggunaan Kontrasepsi dan Perubahan Berat
Badan Akesptor KB. Asian Journal of Environment, History and Herritage,
Vo. 1, No. 1, 131-140.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
72
Nurkhopipah, A. (2017). Hubungan Kebiasaan Makan, Tingkat Stress,
Pengetahuan Gizi Seimbang, dan Aktifitas Fisik dengan Indeks Massa
Tubuh Mahasiswa S-1 Universitas Sebelas Maret Surakarta. Universitas
Sebelas Maret.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 4. Jakarta:
Salemba Medika.
Perry, B. et al. (2016). Partner Influence in Diet and Exercise Behaviors: Testing
Behavior Modeling, Social Control, and Normative Body Size. Public
Library of Science, 11(12).
Pratiwi, A. A. (2017). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Obesitas
pada Ibu Rumah Tangga di Pemukiman Padat Penduduk Kecamatan
Simokerto Surabaya. Universitas Airlangga.
Proverati, A. & Rahmawati. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Proverawati, A. & Asfuah, S. (2009). Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Purwaningsih, W. & Fatmawati, S. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas First
Edition. Yogyakarta: Naha Medika.
Putri & Oktaria. (2016). Efektivitas Intra Uterine Devices ( IUD ) Sebagai Alat
Kontrasepsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Vol. 5, No. 4, 138.
Reeder, S. J. (2011). Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi, dan
Keluarga Ed. 18 Vol. 1 18th Ed. Jakarta: EGC.
Saesarwati, D. (2016). Hubungan Gaya Hidup dan Tingkat Stress dengan Kejadian
Penyakit Jantung Koroner pada Usia Produktif.
Saifudin, A. B. et al. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sammantha, B. E & Sulistiyaningsih, S. H. (2016). Hubungan Efek Samping
Kenaikan Berat Badan dan Dukungan Suami dengan Perpindahan Akseptor
KB DMPA Menjadi KB Suntik Kombinasi di Klinik Pratama Lestari Desa
Wedarijaksa Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati. Jurnal Ilmu
Kebidanan dan Kesehatan, 7(2), 62-72.
Scherr, A. E. S., Brenchley, K. J. M. & Gorin, A. A. (2013). Examination a Ripple
Effect: Do Spouses 'Behavior Changes Predict Each Other's Weight Loss?.
Journal of Obesity, 14-19.
Shimance, C. et al. (2015). Perceived Stress and Coping Strategies in Relation to
Women. Journal Japanese Men and Women, Plos One, 1-9.
Shoupe D. & Kjos Siri L.. (2006). The Handbook of Contraception: A Guide for
Practical Management. USA: Humana Press.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
73
Silva dos Santos et al. (2017). Changes in Body Composition in Women Using
Long-Acting Reversible Contraception. Contraception, 95, 382–389.
Sperof, L. & Fritz, M. A. (2005). Clinical Gynecologic Endocrinologi and
Infertility 7th Ed. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.
Sulistyawati, A. (2013). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba
Medika.
Sumariati, Susilastuti, & Hadna. (2013). Peran Media Massa Dalam Mempengaruhi
Sikap Terhadap Keikutsertaan Ber-"Keluarga Berencana": Analisis Data
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jurnal Manajemen
dan Pelayanan Farmasi, Vol. 3, No. 1, 46-47.
Sunarno, I. (2012). Upaya Penderita Hipertensi untuk Mempertahankan Pola
Hidup Sehat, 77, 41-47.
Supariasa, I. D. N., Bakri, B. & Fajar, I. (2016). Penilaian Status Gizi. Ed. 2. Edited
by E. Rezkina and C. A. Agustin. Jakarta: EGC.
Tuggy, Michael & Garcia, Jorge. (2011). Atlas of Essential Procedures 1st Ed.
China: Elsevier Saunders.
United Nation. (2017). World Family Planning 2017 Highlights. Departement of
Economic and Social Affairs.
U.S. Agency for International Development (USAID). (2013). Facts for Family
Planning. Washington, DC: USAID.
Wiklund, P. (2016). The Role of Physical Activity and Exercise in Obesity and
Weight Management: Time for Critical Appraisa. SAGE Publication Inc,
26(10), 1318-1330.
Willey, John & Sons. (2015). Fundamentals of Midwifery: A Textbook for Students.
UK: Willey Blackwell.
Yusuf, A., Fitryasari, R. P. & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Zahro, A. H. (2015). Pengaruh Karakteristik Individu dan Gaya Hidup Terhadap
Perubahan Antropometri pada Akseptor Kontrasepsi Suntik Tiga Bulan.
Zulaikhah. (2012). Faktor Risiko Status Gizi Kurang pada Wanita Usia Subur di
Bogor. Institut Pertanian Bogor.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
74
Lampiran 1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
75
Lampiran 2
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
76
Lampiran 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
77
Lampiran 4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
78
Lampiran 5
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Dengan Hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Latansa Hayyil Islam
NIM : 131411131001
adalah Mahasiswa S1 Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga Surabaya yang akan melakukan penelitian tentang “Hubungan
Dukungan Suami, Gaya Hidup dengan Status Gizi Akseptor KB IUD di Puskesmas
Mojo Surabaya”.
Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, maka dengan ini saya mohon
kesediaan saudara untuk menjadi responden. Semua informasi dan identitas
responden akan dirahasiakan dan hanya untuk kepentingan penelitian. Saya mohon
kepada saudara untuk menjawab pertanyaan pada kuisioner dengan sejujurnya.
Apabila dalam penelitian ini saudara merasa tidak nyaman dengan pertanyaan di
kuisioner, maka saudara dapat mengundurkan diri.
Apabila saudara berkenan menjadi responden, silahkan menandatangani pada
lembar persetujuan yang telah disediakan. Atas perhatian dan partisipasinya saya
ucapkan terima kasih.
Surabaya, 2018
Hormat Saya,
Peneliti
Latansa Hayyil Islam
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
79
Lampiran 6
PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Latansa Hayyil Islam
Alamat : Ds. Cepoko, Kec. Berbek, Kab. Nganjuk, Jawa Timur
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universita Airlangga
No. HP : 081249935505
Email : latansahayyil09@gmail.com
Judul Penelitian: Hubungan Dukungan Suami, Gaya Hidup, dengan Status Gizi
Akseptor KB IUD di Puskesmas Mojo Surabaya
Tujuan
Tujuan Umum
Menjelaskan hubungan dukungan suami, gaya hidup, dengan status gizi akseptor
KB IUD di puskesmas Mojo Surabaya.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi dukungan suami pada akseptor KB IUD
2. Mengidentifikasi gaya hidup pada akseptor KB IUD
3. Mengidentifikasi status gizi pada akseptor KB IUD
4. Mengidentifikasi hubungan dukungan suami dengan status gizi akseptor KB
IUD
5. Mengidentifikasi hubungan gaya hidup dengan status gizi akseptor KB IUD
Perlakuan yang Diterapkan pada Subjek
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi akseptor KB IUD yaitu dukungan suami dan gaya hidup yang dilakukan
dengan menggunakan kuisioner dan pengukuran indeks massa tubuh (IMT).
Waktu dan Tempat Dilakukan Pengisian Kuisioner
Pengisian kuisioner dilakukan di Puskesmas Mojo Surabaya atau Rumah Akseptor
KB IUD.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
80
Manfaat Penelitian Bagi Subjek Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan
khususnya dalam hal kontrasepsi serta status gizi pada akseptor KB IUD.
Bahaya Potensial
Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan subjek dalam
penelitian ini, karena subjek hanya diberikan kuisioner yang harus diisi responden
serta diukur berat badan dan tinggi badan.
Hak untuk Undur Diri
Keikutsertaan subjek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden berhak
untuk mengundurkan diri kapanpun tanpa merugikan responden.
Jaminan Kerahasiaan Data
Semua data dan informasi identitas responden akan dijaga kerahasiaannya dengan
tidak mencantumkan identitas responden secara jelas dan pada laporan penelitian
dibuat kode.
Adanya Insentif untuk Subjektif
Karena keikutsertaan subjek bersifat sukarela, tidak ada insentif berupa uang yang
akan diberikan kepada responden. Responden akan diberikan leaflet dan souvenir
sebagai ucapan terimakasih peneliti kepada responden yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk ikut serta dalam penelitian.
Informasi Tambahan
Hasil penelitian ini akan diberikan kepada institusi pendidikan dimana peneliti
sedang belajar yaitu di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Pernyataan Kesediaan
Apabila responden telah memahami penjelasan dan setuju sebagai responden dalam
penelitian ini, mohon menandatangani surat pernyataan bersedia berpartisipasi
sebagai responden penelitian.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
81
Lampiran 7
INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN)
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Alamat :
No. Telepon :
Menyatakan bahwa saya setuju/tidak setuju*) dengan sukarela ikut berperan
sebagai responden dalam penelitian yang berjudul:
“Hubungan Dukungan Suami, Gaya Hidup dengan Status Gizi Akseptor KB IUD
di Puskesmas Mojo Surabaya”.
Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran.
*) Coret yang tidak perlu
Surabaya, 2018
Peneliti,
Latansa Hayyil Islam
Responden,
(....................................)
Saksi,
(....................................)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
82
Lampiran 8
KUESIONER
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, GAYA HIDUP, DENGAN STATUS
GIZI AKSEPTOR KB IUD
1. Data Umum Responden
Petunjuk pengisian kuesioner:
a. Tulislah jawaban yang sesuai pada pertanyaan
b. Bila ingin mengganti jawaban yang salah berikan tanda (=) pada
jawaban yang salah
1. Usia : tahun
2. Alamat :
3. Agama :
4. Pekerjaan :
5. Pendidikan terakhir :
6. Penghasilan keluarga per bulan :
7. Jumlah anak :
8. Lama penggunaan KB IUD :
9. Alasan menggunakan KB IUD :
10. Keluhan selama menggunakan KB IUD:
11. Riwayat penggunaan kontrasepsi selain KB IUD :
Kode Responden: Tanggal Pengisian:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
83
2. Kuesioner Dukungan Suami
Berilah tanda chek list (√) pada kolom jawaban yang ada pada masing-masing
pernyataan.
No Daftar Pertanyaan Ya Tidak
Dukungan Emosional
1 Suami peduli dengan perubahan fisik saya selama
menggunakan KB
2 Suami mendukung saya untuk memakai KB
3 Suami mau mendengarkan keluhan dan curahan hati
saat saya merasa stres atau tidak enak badan
4 Suami memotivasi saya untuk memakan makanan
yang sehat (sayur dan buah)
Dukungan Instrumental
5 Suami membiayai saya untuk penggunaan KB
6 Suami mengantarkan saya ke pelayanan kesehatan
untuk kontrol penggunaan KB
7 Suami menemani saya berolahraga
8 Suami mengajak saya memakanan makanan
berlemak (jerohan, gorengan, makanan instan, dan
lainnya)
Dukungan Penghargaan
9 Suami membiarkan saya dalam menggunakan KB
10 Suami membantu saya dalam pengambilan
keputusan tentang jenis KB yang saya gunakan
11 Suami menghargai saya dengan tidak merokok di
dalam rumah
12 Suami menganjurkan saya supaya menjaga berat
badan normal
Dukungan Informasional
13 Suami mengingatkan saya jadwal penggunaan KB
14 Suami saya memahami informasi seputar KB yang
saya gunakan
15 Suami menyarankan saya untuk mengikuti kelompok
senam
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
84
16 Suami mengingatkan melakukan aktifitas fisik
dengan wajar (tidak berlebihan)
3. Kuesioner Gaya Hidup
Beriah tanda “ √ “ pada kolom jawaban yang ada pada masing-masing
pernyataan yang menggambarkan gaya hidup anda.
No Pertanyaan
Selalu
(setiap
hari)
Sering
(2-3 kali
seminggu)
Jarang
(1 kali
sebulan)
Tidak
Pernah
Perilaku Konsumsi Makanan
dan Minuman
1 Saya mengkonsumsi
makanan berlemak seperti
jeroan (usus, hati, ampela),
makanan bersantan, jajanan
gorengan, masakan yang
diolah dengan digoreng, dan
lainnya
2 Saya mengkonsumsi
minuman manis seperti teh,
kopi, sirup, minuman bersoda
dan lainnya
3 Saya mengkonsumsi
makanan manis seperti kue,
coklat, pudding dan lainnya
4 Saya mengkonsumsi
makanan cepat saji (instan)
seperti mie instan, kebab,
burger dan lainnya
5 Saya mengkonsumsi sayur
seperti bayam, kangkung,
sawi dan lainnya
6 Saya mengkonsumsi buah
seperti jeruk, melon,
semangka dan lainnya
Aktivitas Fisik
7 Saya menonton TV atau film
sambal mekan camilan
seperti kue, kripik, coklat,
jajanan gorengan dan lainnya
8 Saya melakukan pekerjaan
rumah seperti berkebun,
menyapu, mencuci,
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
85
mengepel, naik turun tangga
selama 30 menit
9 Saya berolahraga seperti
berlari, jogging, berenang,
senam, bersepeda selama 30
menit
Istirahat Tidur
10 Saya tidur selama 8-9 jam
setiap hari
11 Saya melakukan kegiatan
seperti memainkan ponsel
atau melanjutkan pekerjaan
saat sudah ditempat tidur dan
bersiap untuk tidur
12 Saya butuh waktu lebih dari
30 menit untuk terlelap sejak
merebahkan badan diatas
ranjang
13 Saya dapat melanjutkan tidur
kurang dari 30 menit setelah
terbangun
Manajemen Stres
14 Saya makan lebih banyak
ketika saya stress
15 Saya merokok saat stress
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
86
Lembar Observasi Hasil Pengukuran Status Gizi
Kode responden :
Berat badan : kg
Tinggi badan : cm
IMT : kg/m2
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
87
Lampiran 9
HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS VARIABEL PENELITIAN
DUKUNGAN SUAMI
Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.875 16
Cronbach's
Alpha N of Items
Item Statistics
.83 .385 40
.68 .474 40
.65 .483 40
.63 .490 40
.70 .464 40
.53 .506 40
.55 .504 40
.85 .362 40
.63 .490 40
.55 .504 40
.63 .490 40
.65 .483 40
.48 .506 40
.63 .490 40
.63 .490 40
.83 .385 40
No1
No2
No3
No4
No5
No6
No7
No8
No9
No10
No11
No12
No13
No14
No15
No16
Mean Std. Deviation N
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
88
GAYA HIDUP
Item-Total Statistics
9.57 18.199 .453 .871
9.72 17.384 .563 .866
9.75 17.423 .540 .867
9.77 17.256 .574 .866
9.70 17.754 .477 .870
9.87 17.189 .570 .866
9.85 17.721 .439 .872
9.55 18.049 .539 .868
9.77 17.358 .548 .867
9.85 17.464 .503 .869
9.77 17.358 .548 .867
9.75 17.782 .447 .871
9.92 17.199 .568 .866
9.77 17.666 .468 .870
9.77 17.256 .574 .866
9.57 18.199 .453 .871
No1
No2
No3
No4
No5
No6
No7
No8
No9
No10
No11
No12
No13
No14
No15
No16
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Scale Statistics
10.40 19.836 4.454 16
Mean Variance Std. Deviation N of Items
Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.884 15
Cronbach's
Alpha N of Items
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
89
Item-Total Statistics
39.92 51.917 .490 .879
39.82 48.558 .671 .871
40.02 54.333 .326 .885
39.85 47.823 .635 .873
39.87 51.446 .497 .879
39.62 49.317 .675 .871
39.85 51.464 .531 .878
39.27 54.153 .369 .883
39.92 49.712 .616 .874
39.80 49.241 .621 .873
40.02 54.333 .326 .885
39.87 48.317 .610 .874
39.80 47.805 .651 .872
39.77 49.358 .676 .871
40.00 52.564 .390 .883
No1
No2
No3
No4
No5
No6
No7
No8
No9
No10
No11
No12
No13
No14
No15
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Scale Statistics
42.67 57.712 7.597 15
Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item Statistics
2.75 .742 40
2.85 .893 40
2.65 .622 40
2.83 1.010 40
2.80 .791 40
3.05 .815 40
2.83 .747 40
3.40 .591 40
2.75 .840 40
2.88 .883 40
2.65 .622 40
2.80 .992 40
2.88 .992 40
2.90 .810 40
2.68 .797 40
No1
No2
No3
No4
No5
No6
No7
No8
No9
No10
No11
No12
No13
No14
No15
Mean Std. Deviation N
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
90
Lampiran 10
TABULASI DATA HASIL KUESIONER
DUKUNGAN SUAMI
Kode Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kriteria
R-1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 Mendukung
R-2 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 12 Mendukung
R-3 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 12 Mendukung
R-4 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Mendukung
R-5 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 8 Tidak Mendukung
R-6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 13 Mendukung
R-7 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 6 Tidak Mendukung
R-8 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 Tidak Mendukung
R-9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 11 Mendukung
R-10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 Mendukung
R-11 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 8 Tidak Mendukung
R-12 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Mendukung
R-13 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 10 Tidak Mendukung
R-14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 12 Mendukung
R-15 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Mendukung
R-16 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 9 Tidak Mendukung
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
91
Kode Respo-nden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kriteria
R-17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 12 Mendukung
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14 Mendukung
R-19 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9 Tidak Mendukung
R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 13 Mendukung
R-21 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 9 Tidak Mendukung
R-22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 Mendukung
R-23 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 8 Tidak Mendukung
R-24 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 Mendukung
R-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 13 Mendukung
R-26 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 4 Tidak Mendukung
R-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Mendukung
R-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Mendukung
R-29 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 8 Tidak Mendukung
R-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 Mendukung
R-31 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 Tidak Mendukung
R-32 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 6 Tidak Mendukung
R-33 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Mendukung
R-34 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 7 Tidak Mendukung
R-35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Mendukung
R-36 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 Tidak Mendukung
R-37 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Mendukung
R-38 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 6 Tidak Mendukung
R-39 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 Mendukung
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
92
Kode Respo-nden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kriteria
R-40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14 Mendukung
R-41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 Mendukung
R-42 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4 Tidak Mendukung
R-43 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 8 Tidak Mendukung
R-44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Mendukung
R-45 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Mendukung
R-46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 Mendukung
R-47 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 Mendukung
R-48 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 11 Mendukung
R-49 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Mendukung
R-50 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Mendukung
R-51 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 5 Tidak Mendukung
R-52 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Mendukung
R-53 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Tidak Mendukung
R-54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Mendukung
R-55 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Mendukung
R-56 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Mendukung
R-57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14 Mendukung
R-58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 Mendukung
R-59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 Mendukung
R-60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 Mendukung
R-61 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 12 Mendukung
R-62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Mendukung
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
93
Kode Respo-nden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kriteria
R-63 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Tidak Mendukung
R-64 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11 Mendukung
R-65 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 Mendukung
R-66 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Mendukung
R-67 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5 Tidak Mendukung
R-68 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Tidak Mendukung
R-69 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 9 Tidak Mendukung
R-70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 Mendukung
R-71 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Mendukung
R-72 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 Mendukung
R-73 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Mendukung
R-74 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 Mendukung
R-75 1 1 1 0 0 1
0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 8 Tidak Mendukung
R-76 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Mendukung
R-77 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 Mendukung
R-78 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 6 Tidak Mendukung
R-79 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 Mendukung
R-80 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 12 Mendukung
R-81 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 13 Mendukung
R-82 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Mendukung
R-83 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Mendukung
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
94
GAYA HIDUP
Kode Respon-
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kriteria
R-1 2 1 3 1 4 2 4 3 2 3 4 2 1 2 2 36 Sehat
R-2 3 1 2 4 4 2 4 4 1 3 2 4 2 2 2 40 Sehat
R-3 4 2 2 4 4 2 3 4 2 4 2 1 3 3 2 42 Sehat
R-4 3 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 49 Sehat
R-5 4 4 2 3 3 1 4 3 1 4 2 4 4 3 4 46 Sehat
R-6 3 2 1 4 4 3 2 4 4 1 4 3 4 4 2 45 Sehat
R-7 3 1 1 1 3 4 2 3 3 1 1 1 1 1 2 28 Tidak sehat
R-8 1 3 1 3 2 1 1 2 1 2 3 1 1 1 3 26 Tidak sehat
R-9 1 2 1 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 3 3 26 Tidak sehat
R-10 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 54 Sehat
R-11 2 3 1 4 4 4 1 2 2 1 2 3 1 1 1 32 Tidak sehat
R-12 3 2 1 3 3 3 1 1 4 4 3 1 2 0 1 32 Tidak sehat
R-13 2 1 3 4 1 1 1 3 1 2 3 1 1 1 0 25 Tidak sehat
R-14 1 3 4 4 2 1 3 2 1 4 4 4 4 0 3 40 Sehat
R-15 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 52 Sehat
R-16 1 3 1 1 2 3 1 4 4 1 2 3 1 2 1 30 Tidak sehat
R-17 4 4 2 4 2 4 2 3 1 4 4 4 4 0 3 45 Sehat
R-18 2 4 3 3 4 1 1 2 4 4 4 4 4 4 0 44 Sehat
R-19 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 24 Tidak sehat
R-20 1 3 2 4 4 1 4 4 1 2 3 1 4 0 4 38 Sehat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
95
Kode Respon-
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kriteria
R-21 2 1 2 2 2 4 3 1 4 3 2 1 4 1 4 36 Sehat
R-22 1 4 3 2 4 3 4 2 4 2 1 4 4 3 0 41 Sehat
R-23 4 4 4 3 1 2 1 1 1 1 1 3 4 1 2 33 Tidak sehat
R-24 1 1 3 4 3 1 1 2 4 3 1 1 4 1 2 32 Tidak sehat
R-25 4 1 4 2 3 4 1 4 2 2 3 1 4 0 1 36 Sehat
R-26 3 2 2 1 1 1 4 4 2 1 1 3 2 1 3 31 Tidak sehat
R-27 3 2 3 1 4 2 4 2 2 2 1 4 4 1 4 39 Sehat
R-28 1 3 2 4 4 1 1 1 3 4 4 2 3 4 1 38 Sehat
R-29 4 2 1 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 1 26 Tidak sehat
R-30 2 1 4 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 2 37 Sehat
R-31 1 1 2 1 3 1 1 2 1 4 1 2 1 3 1 25 Tidak sehat
R-32 1 2 3 4 1 3 2 1 4 3 2 4 1 2 1 34 Tidak sehat
R-33 1 1 3 1 4 4 2 3 1 3 4 4 2 0 4 37 Sehat
R-34 1 1 1 3 3 3 1 3 1 2 4 1 2 1 3 30 Tidak sehat
R-35 1 2 1 3 4 4 1 2 3 4 4 2 1 4 1 37 Sehat
R-36 3 1 2 1 4 3 1 2 1 1 2 1 2 1 3 28 Tidak sehat
R-37 2 4 1 3 4 1 3 4 1 2 4 4 3 4 1 41 Sehat
R-38 2 1 2 1 2 2 1 1 1 4 2 1 3 1 1 25 Tidak sehat
R-39 2 1 3 4 1 4 2 3 4 1 3 4 1 2 3 38 Sehat
R-40 1 3 2 4 3 2 1 1 1 1 2 3 1 0 1 26 Sehat
R-41 4 2 4 4 4 3 4 1 4 2 1 4 2 4 4 47 Sehat
R-42 4 2 3 3 4 1 1 1 1 1 3 2 4 0 4 34 Tidak sehat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
96
Kode Respon-
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kriteria
R-43 2 2 1 1 1 1 2 1 2 3 2 1 3 1 3 26 Tidak sehat
R-44 3 2 4 4 1 3 4 4 1 3 2 4 2 3 2 42 Sehat
R-45 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 53 Sehat
R-46 4 4 4 4 2 1 3 4 4 2 4 4 2 4 1 47 Sehat
R-47 2 3 4 1 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 26 Sehat
R-48 1 1 2 4 1 3 1 3 4 1 2 1 3 1 1 29 Tidak sehat
R-49 3 2 3 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1 0 2 25 Tidak sehat
R-50 1 3 4 2 4 4 1 3 1 2 4 4 3 4 4 44 Sehat
R-51 4 4 3 1 2 1 4 2 1 1 4 1 3 2 1 34 Tidak sehat
R-52 2 1 1 3 4 1 2 1 1 3 1 1 2 1 0 24 Tidak sehat
R-53 2 3 4 3 1 1 2 3 1 1 2 4 2 0 1 30 Tidak sehat
R-54 4 2 3 4 1 4 2 4 4 4 2 1 2 1 4 42 Sehat
R-55 2 3 2 3 3 3 3 1 4 4 4 1 1 3 1 38 Sehat
R-56 2 1 2 2 2 3 1 4 4 1 2 4 4 2 3 37 Sehat
R-57 3 4 1 1 1 1 4 4 4 2 3 1 4 2 1 36 Sehat
R-58 1 3 1 4 1 3 4 2 1 4 2 3 4 1 2 36 Sehat
R-59 3 2 4 4 3 4 1 4 4 2 2 4 3 1 4 45 Sehat
R-60 2 1 3 1 2 1 2 2 1 3 1 1 1 1 3 25 Tidak sehat
R-61 2 1 2 1 2 1 2 4 3 4 4 4 4 1 2 37 Sehat
R-62 3 4 1 3 3 1 2 4 4 2 1 3 4 2 1 38 Sehat
R-63 2 3 3 2 1 4 3 2 1 1 1 1 2 0 1 27 Tidak sehat
R-64 1 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 1 3 4 1 44 Sehat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
97
Kode Respon-
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kriteria
R-65 2 1 3 4 4 2 1 3 1 2 4 1 2 3 4 37 Sehat
R-66 2 3 1 4 4 1 4 2 3 4 1 3 1 4 0 37 Sehat
R-67 1 1 1 1 1 1 2 1 2 4 4 1 1 2 0 23 Tidak sehat
R-68 2 2 2 1 3 4 4 2 1 3 1 2 3 1 1 32 Tidak sehat
R-69 1 4 2 3 1 2 3 1 1 1 1 1 4 4 2 31 Tidak sehat
R-70 4 4 2 4 1 3 4 2 4 1 3 4 2 0 1 39 Sehat
R-71 2 4 3 1 4 4 2 4 1 3 2 3 4 0 0 37 Sehat
R-72 4 4 4 4 3 1 4 2 3 4 4 2 4 3 4 50 Sehat
R-73 4 2 2 2 4 4 2 1 4 4 2 1 4 0 0 36 Sehat
R-74 3 2 1 1 2 4 4 1 4 1 4 4 4 2 3 40 Sehat
R-75 2 4 3 1 4 4 3 4 2 1 1 1 1 1 1 33 Tidak sehat
R-76 3 4 3 3 3 2 1 4 1 1 2 3 1 4 4 39 Sehat
R-77 2 4 2 2 1 3 4 2 1 4 4 2 2 2 4 39 Sehat
R-78 1 1 1 2 1 1 1 2 3 4 2 2 2 1 4 28 Tidak sehat
R-79 4 4 4 2 3 1 2 4 1 3 2 2 2 1 4 39 Sehat
R-80 2 4 3 4 1 4 2 4 4 2 1 4 2 2 2 41 Sehat
R-81 2 1 1 1 3 4 4 4 2 4 1 3 2 0 1 33 Tidak sehat
R-82 3 2 4 1 4 2 4 3 1 4 2 1 1 1 1 34 Tidak sehat
R-83 3 2 1 1 4 1 1 2 2 2 4 1 1 3 2 30 Tidak sehat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
98
STATUS GIZI
Kode Responden BB (kg) TB (m) TB2 IMT Keterangan
R-1 55 1,6 2,56 21,5 Normal
R-2 54 1,55 2,40 22,5 Normal
R-3 50 1,5 2,25 22,2 Normal
R-4 55 1,55 2,40 22,9 Normal
R-5 40 1,52 2,31 17,3 Kurus
R-6 42 1,36 1,85 22,7 Normal
R-7 63 1,5 2,25 28,0 Obesitas
R-8 82 1,51 2,28 36,0 Obesitas
R-9 74 1,5 2,25 32,9 Obesitas
R-10 44 1,51 2,28 19,3 Normal
R-11 58 1,5 2,25 25,8 Overweight
R-12 42 1,51 2,28 18,4 Kurus
R-13 63 1,54 2,37 26,6 Overweight
R-14 54 1,52 2,31 23,4 Normal
R-15 58 1,53 2,34 24,8 Normal
R-16 65 1,6 2,56 25,4 Overweight
R-17 48 1,55 2,40 20,0 Normal
R-18 42 1,43 2,04 20,5 Normal
R-19 55 1,44 2,07 26,5 Overweight
R-20 50 1,51 2,28 21,9 Normal
R-21 68 1,56 2,43 27,9 Obesitas
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
99
Kode Responden BB (kg) TB (m) TB2 IMT Keterangan
R-22 55 1,67 2,79 19,7 Normal
R-23 65 1,55 2,40 27,1 Obesitas
R-24 60 1,52 2,31 26,0 Overweight
R-25 45 1,36 1,85 24,3 Normal
R-26 60 1,5 2,25 26,7 Overweight
R-27 45 1,51 2,28 19,7 Normal
R-28 42 1,5 2,25 18,7 Normal
R-29 63 1,51 2,28 27,6 Obesitas
R-30 55 1,5 2,25 24,4 Normal
R-31 73 1,51 2,28 32,0 Obesitas
R-32 65 1,54 2,37 27,4 Obesitas
R-33 55 1,52 2,31 23,8 Normal
R-34 38 1,53 2,34 16,2 Kurus
R-35 63 1,6 2,56 24,6 Normal
R-36 64 1,55 2,40 26,6 Overweight
R-37 45 1,43 2,04 22,0 Normal
R-38 65 1,44 2,07 31,3 Obesitas
R-39 48 1,51 2,28 21,1 Normal
R-40 45 1,56 2,43 18,5 Normal
R-41 65 1,67 2,79 23,3 Normal
R-42 60 1,51 2,28 26,3 Overweight
R-43 42 1,56 2,43 17,3 Kurus
R-44 55 1,67 2,79 19,7 Normal
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
100
Kode Responden BB (kg) TB (m) TB2 IMT Keterangan
R-45 55 1,6 2,56 21,5 Normal
R-46 54 1,55 2,40 22,5 Normal
R-47 50 1,5 2,25 22,2 Normal
R-48 55 1,55 2,40 22,9 Normal
R-49 40 1,52 2,31 17,3 Kurus
R-50 42 1,36 1,85 22,7 Normal
R-51 63 1,5 2,25 28,0 Obesitas
R-52 82 1,51 2,28 36,0 Obesitas
R-53 74 1,5 2,25 32,9 Obesitas
R-54 44 1,51 2,28 19,3 Normal
R-55 55 1,5 2,25 24,4 Normal
R-56 42 1,51 2,28 18,4 Normal
R-57 57 1,54 2,37 24,0 Normal
R-58 54 1,52 2,31 23,4 Normal
R-59 58 1,53 2,34 24,8 Normal
R-60 65 1,6 2,56 25,4 Overweight
R-61 48 1,55 2,40 20,0 Normal
R-62 42 1,43 2,04 20,5 Normal
R-63 55 1,44 2,07 26,5 Overweight
R-64 50 1,51 2,28 21,9 Normal
R-65 68 1,56 2,43 27,9 Obesitas
R-66 55 1,67 2,79 19,7 Normal
R-67 65 1,55 2,40 27,1 Obesitas
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
101
Kode Responden BB (kg) TB (m) TB2 IMT Keterangan
R-68 60 1,52 2,31 26,0 Overweight
R-69 45 1,6 2,56 17,6 Kurus
R-70 55 1,5 2,25 24,4 Normal
R-71 45 1,51 2,28 19,7 Normal
R-72 42 1,5 2,25 18,7 Normal
R-73 63 1,51 2,28 27,6 Overweight
R-74 55 1,5 2,25 24,4 Normal
R-75 73 1,51 2,28 32,0 Obesitas
R-76 57 1,54 2,37 24,0 Normal
R-77 57 1,52 2,31 24,7 Normal
R-78 62 1,53 2,34 26,5 Overweight
R-79 63 1,6 2,56 24,6 Normal
R-80 58 1,55 2,40 24,1 Normal
R-81 55 1,43 2,04 26,9 Overweight
R-82 65 1,44 2,07 31,3 Obesitas
R-83 58 1,51 2,28 25,4 Overweight
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
102
Lampiran 11
TABULASI DATA DEMOGRAFI DAN VARIABEL PENELITIAN
Kode
Respond
en
Usi
a
Pendidik
an
Pekerja
an
Penghasil
an
Keluarga
Juml
ah
anak
Lama
Mengguna
kan IUD
Alasan
Mengguna
kan IUD
Riwayat
Kontrase
psi Selain
IUD
Keluh
an
Dukung
an
Suami
Gay
a
Hidu
p
Stat
us
Gizi
R-1 2 2 1 2 1 2 1 1 4 2 2 4
R-2 2 2 2 2 1 2 3 3 4 2 2 4
R-3 2 2 2 3 1 2 2 2 4 2 2 4
R-4 2 3 1 3 1 2 3 4 3 2 2 4
R-5 2 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 1
R-6 2 2 1 1 1 2 4 4 4 2 2 4
R-7 2 3 1 3 1 2 3 1 2 1 1 2
R-8 2 2 1 1 1 2 4 3 4 1 1 2
R-9 2 2 2 1 1 2 3 3 4 2 1 2
R-10 2 2 2 2 1 2 1 4 1 2 2 4
R-11 2 3 2 2 1 2 1 2 4 1 1 3
R-12 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 1 1
R-13 2 2 2 2 1 2 2 4 1 1 1 3
R-14 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 4
R-15 2 2 1 2 2 3 4 3 1 2 2 4
R-16 2 3 2 3 1 2 1 4 2 1 1 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
103
Kode
Respond
en
Usi
a
Pendidik
an
Pekerja
an
Penghasil
an
Keluarga
Juml
ah
anak
Lama
Mengguna
kan IUD
Alasan
Mengguna
kan IUD
Riwayat
Kontrase
psi Selain
IUD
Keluh
an
Dukung
an
Suami
Gay
a
Hidu
p
Stat
us
Gizi
R-17 3 2 1 2 1 2 2 4 3 2 2 4
R-18 2 3 2 3 1 2 3 1 1 2 2 4
R-19 2 2 2 2 1 2 3 4 2 1 1 3
R-20 2 3 1 3 1 2 1 4 1 2 2 4
R-21 2 3 2 3 1 2 2 4 2 1 2 2
R-22 2 2 2 2 1 2 1 4 1 2 2 4
R-23 2 3 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2
R-24 2 3 2 3 1 2 2 4 2 2 1 3
R-25 2 2 1 2 1 2 3 1 4 2 2 4
R-26 2 2 1 2 1 2 4 3 1 1 1 3
R-27 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 4
R-28 2 3 1 2 1 2 2 2 1 2 2 4
R-29 2 2 1 2 1 2 3 3 4 1 1 2
R-30 2 3 2 3 1 2 4 1 1 2 2 4
R-31 3 2 1 2 1 2 3 3 3 1 1 2
R-32 2 2 1 3 1 2 2 4 1 1 1 2
R-33 2 3 2 3 1 2 3 1 1 2 2 4
R-34 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1
R-35 3 2 2 3 1 2 2 4 1 2 2 4
R-36 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
104
Kode
Respond
en
Usi
a
Pendidik
an
Pekerja
an
Penghasil
an
Keluarga
Juml
ah
anak
Lama
Mengguna
kan IUD
Alasan
Mengguna
kan IUD
Riwayat
Kontrase
psi Selain
IUD
Keluh
an
Dukung
an
Suami
Gay
a
Hidu
p
Stat
us
Gizi
R-37 2 3 2 3 1 2 4 3 4 2 2 4
R-38 2 2 1 1 1 2 4 1 4 1 1 2
R-39 3 3 1 3 2 3 1 2 1 2 2 4
R-40 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 4
R-41 2 3 2 3 1 2 3 4 2 2 2 4
R-42 2 3 2 3 1 2 4 4 1 1 1 3
R-43 3 2 1 2 1 3 4 3 2 1 1 1
R-44 2 3 2 3 1 2 3 3 4 2 2 4
R-45 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 4
R-46 3 2 2 3 1 3 3 2 1 2 2 4
R-47 2 2 1 2 1 2 4 4 1 2 2 4
R-48 3 2 1 3 1 3 1 4 1 2 1 4
R-49 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1
R-50 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 4
R-51 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2
R-52 2 3 1 3 1 2 3 1 2 2 1 2
R-53 2 2 1 1 1 2 4 3 1 1 1 2
R-54 3 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 4
R-55 3 3 2 3 1 2 3 1 1 2 2 4
R-56 2 2 1 2 1 2 4 1 2 2 2 4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
105
Kode
Respond
en
Usi
a
Pendidik
an
Pekerja
an
Penghasil
an
Keluarga
Juml
ah
anak
Lama
Mengguna
kan IUD
Alasan
Mengguna
kan IUD
Riwayat
Kontrase
psi Selain
IUD
Keluh
an
Dukung
an
Suami
Gay
a
Hidu
p
Stat
us
Gizi
R-57 2 2 2 2 1 2 4 3 1 2 2 4
R-58 2 2 1 2 1 2 3 2 4 2 2 4
R-59 2 2 2 3 1 2 4 3 1 2 2 4
R-60 2 3 2 3 1 2 4 1 1 2 1 3
R-61 2 2 1 2 2 2 4 3 1 2 2 4
R-62 2 3 1 3 1 2 3 3 4 2 2 4
R-63 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 1 3
R-64 2 3 2 3 2 2 1 4 1 2 2 4
R-65 2 3 2 3 1 2 4 4 1 2 2 2
R-66 2 2 1 2 1 2 3 4 2 2 2 4
R-67 2 3 2 3 1 2 3 4 4 1 1 2
R-68 2 2 1 3 2 3 4 4 1 1 1 3
R-69 2 3 2 3 2 2 1 4 2 1 1 1
R-70 2 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 4
R-71 2 3 2 3 1 2 3 2 1 2 2 4
R-72 2 2 1 2 1 2 3 3 1 2 2 4
R-73 2 2 1 2 1 2 4 1 2 2 2 3
R-74 2 3 2 3 1 2 4 1 1 2 2 4
R-75 2 3 1 3 1 2 3 3 1 1 1 2
R-76 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
106
Kode
Respond
en
Usi
a
Pendidik
an
Pekerja
an
Penghasil
an
Keluarga
Juml
ah
anak
Lama
Mengguna
kan IUD
Alasan
Mengguna
kan IUD
Riwayat
Kontrase
psi Selain
IUD
Keluh
an
Dukung
an
Suami
Gay
a
Hidu
p
Stat
us
Gizi
R-77 2 3 2 3 1 3 2 2 1 2 2 4
R-78 2 3 2 3 1 2 4 1 2 1 1 3
R-79 2 2 1 2 1 2 3 3 1 2 2 4
R-80 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 4
R-81 2 2 2 3 1 2 4 1 1 2 1 3
R-82 2 2 2 2 1 2 1 2 4 1 1 2
R-83 2 2 2 2 1 2 1 4 4 2 1 3
Keterangan:
1. Usia:
<21 th = 1
21-40 th = 2
>40 th = 3
2. Pendidikan:
SD = 1
Menengah = 2
Tinggi = 3
3. Pekerjaan:
Ibu rumah tangga = 1
Bekerja = 2
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
107
4. Penghasilan:
<2 juta = 1
2-3 juta = 2
>3 juta = 3
5. Jumlah anak:
1-2 anak = 1
> 2 anak = 2
6. Lama penggunaan IUD:
<1 th = 1
1-4 th = 2
>4 th = 3
7. Alasan menggunakan IUD:
Nyaman = 1
Aman = 2
Saran petugas kesehatan = 3
Tidak kuatir lupa = 4
8. Riwayat kontrasepsi selain IUD:
Suntik = 1
Pil = 2
Implant = 3
Tidak ada = 4
9. Keluhan:
Perut nyeri = 1
Menstruasi lama = 2
Keputihan = 3
Tidak ada = 4
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM
108
Lampiran 12
HASIL UJI KORELASI VARIABEL PENELITIAN
DUKUNGAN SUAMI
GAYA HIDUP
Correlations
1 .706**
. .000
83 83
.706** 1
.000 .
83 83
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Dukungan_Suami
Status_Gizi
Dukungan_
Suami Status_Gizi
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
1 .756**
. .000
83 83
.756** 1
.000 .
83 83
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Gaya_Hidup
Status_Gizi
Gaya_Hidup Status_Gizi
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI LATANSA HAYYIL ISLAM