Post on 27-Apr-2019
i
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN CITRA
DESTINASI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA
TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN NASIONAL
GUNUNG GEDE PANGRANGO
(Studi kasus pada pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango)
Disusun Oleh:
AULIA MAHGPIROH
1112081000086
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438/2017
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Aulia Maghfiroh
2. Nama Panggilan : Aulia
3. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 04 Maret 1994
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Maulana Hasanudin rt 03/01, gg.melati 1 poris
jaya, Tangerang, Banten, 15122
7. Status : Belum Menikah
8. Kewarganegaraan : Indonesia
9. Telepon : 0838-1243-623
10. Email :aulmaghfiroh@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. SD (1999-2005) : SD Negeri 8 Poris Gaga
2. SMP (2005-2008) : SMP Negeri 18 Tangerang
3. SMA (2008-2011) : SMK Negeri 1 Slawi
4. S1(2012-2017) : Universitas Islam Negeri Syarif
HidayatullahJakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : M. Khamim
Tempat & Tanggal Lahir : Tegal, 10 Desember 1964
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Ibu : Maeni
Tempat & Tanggal Lahir : Tegal, 14 Februari 1970
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
3. Kakak : M. Shofa Anaufaliy
Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 23 Juli 1989
vii
Pekerjaan : Wiraswasta
4. Adik : Nabila Rizki Amelia
Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 14Agustus 2005
Pekerjaan : Pelajar
viii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of electronic word of mouth
and destination image towards visit intention and its impact on tourist visiting
decision a case study to tourists’ whom have ever been to the National Park of Gede
Pangrango Mountain.This research uses purposive sampling with 100 respondents
tourists’ whom have ever been to the National Park of Gede Pangrango Mountain.
This study uses path analysis.The findings of this study indicate that the effect of
electronic word of mouth on visit intention, similiary destination image have effect
on visit intention, and visit intention have effect on visiting decision.
Keywords: electronic word of mouth,destination image, visit intention, visiting
decision
i
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh electronic
word of mouth dan itra destinasi terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada
keputusan berkunjung wistaawan studi kasus pada Wisatawan yang pernah
berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.Penelitian ini
menggunakan purposive sampling dengan 100 responden yang merupakan
Wisatawan yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur.Hasil temuan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat
berkunjung, begitu pula citra destinasi berpengaruh terhadap minat berunjung,
serta minat berkunjung berpengaruh pada keputusan berkunjung.
Kata Kunci : electronic word of mouth , citra destinasi, minat berkunjung,
keputusan berkunjung
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada هللا Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis
Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Citra Destinasi Terhadap Minat
Berkunjung Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango (Studi Kasus Pada Wisatawan Yang Pernah
Berkunjung Ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango). Skripsi ini disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
berpartisipasi dan atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah
diberikan kepada Penulis untuk menyelesaikan tugas makalah ini yaitu, kepada:
1. Ibundaku, Mamah Maeni dan Bapak Khamim yang lautan kasih dan doanya
menembus penduduk langit hingga kata pengantar ini bisa ku tuliskan.
Kakak ku yang meski diamnya ia selalu memberikan dukungan. Keluarga
adalah bahan bakar pendorong utama semangat untuk menyelesaikan Tugas
akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufrani, Lc,. Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, ST,. MM selaku dosen pembimbing skripsi
pertama yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing
dan memberikan arahan motivasinyakepada penulis.
5. Ibu Cut Erika Ananda Fatima SE,. MBA selaku dosen pembimbing skripsi
kedua yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberikan arahan motivasinya kepada penulis.
6. Ibu Titi Wardana, SE,. Msi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
7. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Bapak Dr. Indoyama Nasarudin selaku dosen penasehat akademik yang
selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis agar segera
menyeselsaikan skripsi ini dengan baik.
9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mentransferkan tidak hanya
ilmu yang dimilikinya melainkan sisi-sisi islami yang membuat penulis
termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
10. Seluruh staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Motivator dan sahabat kampusku, teteh Mahda Nurhamidah, SE,. Ravena
Syifa SE, Diah Siti Utami SE dan Sahabat-sahabati Mahasiswa Manajemen
angkatan 2012.Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu
per satu akan kebaikan dan bantuannya, penulis mengucapkan Terima
Kasih. Karena kebaikan yang ditanam akan berbunga kebaikan pula.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun
penulis menyadari bahwa masih banyak kekeruangan, semoga Skripsi ini
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Akhirukalam wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Jakarta, 2 Mei 2017
(Aulia Maghfiroh)
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................ i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 13
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 14
v
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran Jasa .......................................................................................... 16
B. Pariwisata .................................................................................................. 17
C. Wisatawan ................................................................................................. 19
D. Electronic-Word of Mouth ........................................................................ 21
E. Citra Destinasi ........................................................................................... 30
F. Minat Berkunjung Wisatawan................................................................... 37
G. Keputusan Berkunjung Wisatawan ........................................................... 40
H. Hubungan Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ................. 48
I. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 50
J. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 57
K. Hipotesis .................................................................................................... 59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 60
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 60
1. Populasi Penelitian .............................................................................. 60
2. Sampel Penelitian ................................................................................ 60
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 62
1. Data Primer ......................................................................................... 62
2. Data Sekunder ..................................................................................... 62
D. Metode Analisis Data ................................................................................ 63
1. Uji Kualitas Data ................................................................................. 63
vi
2. Analisis Korelasi ................................................................................. 66
3. Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................. 68
a. Struktur I ........................................................................................ 70
b. Struktur II ...................................................................................... 71
c. Diagram Jalur ................................................................................ 71
d. Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 72
e. Uji F (simultan) ............................................................................. 72
f. Uji t ( parsial)................................................................................. 73
g. Uji Sobel ........................................................................................ 74
h. Uji Pengaruh langsung tidak langsung .......................................... 75
i. Triming dan Dekomposisi ............................................................... 75
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 76
1. Variabel ................................................................................................. 77
a. Variabel Bebas............................................................................... 77
b. Variabel Intervening ...................................................................... 77
c. Variabel Terikat ............................................................................. 77
2. Instrumen Penelitian............................................................................. 77
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)
1. Deskripsi TNGGP Secara Singkat ...................................................... 82
2. Visi dan Misi TNGGP ......................................................................... 84
3. Potensi Ekonomi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango............. 85
vii
B. Analisis dan Pembahasan
1. Deskripsi Data Responden .................................................................. 97
2. Uji Kualitas Data ................................................................................. 90
a. Uji Validitas ..................................................................................... 90
b. Uji Reliabilitas ................................................................................. 99
3. Analisis Deskriptif ............................................................................102
a. Electronic Word of Mouth .............................................................102
b. CitraDestinasi .................................................................................108
c. Minat Berkunjung ..........................................................................111
d. Keputusan Berkunjung ..................................................................115
4. Analisis Korelasi ...............................................................................124
5. Analisis Jalur (Path Analysis) ...........................................................126
a. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................127
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................................................128
c. Uji Signifikansi Individu (Uji t) .....................................................131
d. Diagram Analisis Jalur ...................................................................139
e. Perhitungan Pengaruh ....................................................................144
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................150
B. Saran .....................................................................................................152
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................155
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................163
viii
DAFTAR TABEL
1.1 Perkembangan jumlah perjalanan wisatawan nusantara, rata-rata
perjalanan, pengeluaran per perjalanan total pengeluaran 2009-2013 ........... 2
1.2 Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Jawa Barat
menurut Kabupaten atau Kota........................................................................ 5
1.3 Jumlah Pengunjung Taman Nasional 2013-2015 .......................................... 6
2.1 Jumlah pengunjung TNGGP Tahun 2009-2013 ............................................ 7
2.2 Indikator Minat Beli ....................................................................................... 40
2.3 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 52
3.1 Kriteria Koefisien Korelasi ............................................................................ 71
3.2 Operasional Variabel Penelitian..................................................................... 81
4.1 Jenis Kelamin Responden .............................................................................. 90
4.2 Usia Responden ............................................................................................ 91
4.3 Pekerjaan Responden ..................................................................................... 91
4.4 Kuantitas kunjungan wisatwan ...................................................................... 92
4.5 Jenis Kunjungan ............................................................................................. 92
4.6 Tabel r Hitung EWOM .................................................................................. 94
4.7 Uji Validitas: EWOM(X1) .............................................................................. 95
4.8 Tabel r Hitung Citra Destinasi ....................................................................... 96
4.9 Uji Validitas: Citra Destinasi (X2) ................................................................. 97
4.10 Tabel r HitungMinat Berkunjung ................................................................ 98
4.11 Uji Validitas: Minat Berkunjung (Y1) ......................................................... 98
4.12 Tabel r HitungKeputusan Berkunjung ......................................................... 99
ix
4.13 Uji Validitas: Keputusan Berkunjung (Y2) ................................................. 102
4.14 Uji Reliabilitas: EWOM ............................................................................... 103
4.15 Uji ReliabilitasCitra Destinasi: .................................................................... 104
4.16 Uji Reliabilitas: Minat Berkunjung .............................................................. 104
4.17 Uji Reliabilitas: Keputusan Berkunjung ...................................................... 105
4.18 Saya sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk
mengetahui destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain .......... 106
4.19 Untuk memastikan saya memilih destinasi yang tepat, Saya sering
membaca ulasan online wisatawan lain ...................................................... 106
4.20 Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan
onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik (seperti
TNGGP) ..................................................................................................... 107
4.21 Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan
mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan
perjalanan. .................................................................................................. 108
4.22 Jika saya tidak membaca ulasan online wisatawan ketika saya
berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Iran), saya merasa
khawatir dengan keputusan saya ................................................................ 108
4.23 Ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Iran), ulasan
online wisatawan membuat saya percaya dalam berkunjung ke
destinasi ...................................................................................................... 109
4.24 Aman dan nyaman ....................................................................................... 110
x
4.25 Menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk
dikunjungi ................................................................................................... 111
4.26 Pemandangan dan atraksi alam yang indah ................................................. 112
4.27 Cuaca yang bersahabat ................................................................................ 113
4.28 Menawarkan nilai yang baik untuk uang ..................................................... 113
4.29 Intensitas pencarian informasi ..................................................................... 114
4.30 Keinginan untuk segera berkunjung ............................................................ 114
4.31 Preferensi bahwainilah tujuan wisata yang dinginka bersedia dan
mengabaikan pilihan lainnya ...................................................................... 115
4.32 Hubungan antara tujuan wisatawan dengan kebutuhan para
pengunjung ................................................................................................. 116
4.33 Ketersediaan informasi terkait tujuan wisatawan ........................................ 116
4.34 Akses transportasi untuk sampai ke tempat tujuan ...................................... 117
4.35 Keberagaman alat transportasi yang tersedia .............................................. 118
4.36 Kenyamanan alat transportasi yang tersedia................................................ 119
4.37 Perjalanan wisata sesuai dengan waktu yang ditetapkan termasuk
jam buka dan tutup dari pariwisata yang dituju .......................................... 119
4.38 Perjalanan wisata tergantung biaya perjalanan ............................................ 120
4.39 Perjalanan wisata tergantung waktu luang untuk melakukan
perjalanan ................................................................................................... 121
4.40 Ketergantungan wisatawan terhadap travel agent ketika melakukan
perjalanan wisata ........................................................................................ 122
xi
4.41 Keberagaman jenis pemandu wisata, pusat souvenir photografer dan
lain .............................................................................................................. 123
4.42 Kriteria Koefisien Korelasi .......................................................................... 124
4.43 Koefisien Korelasi ....................................................................................... 125
4.44 Pengujian Hubungan Antar Variabel ........................................................... 125
4.45 Koefisien Determinasi Struktur I ................................................................. 127
4.46 Koefisien Determinasi Struktur II ............................................................... 127
4.47 Analisis Varian Struktur I ............................................................................ 128
4.48 Analisis Varian Struktur II .......................................................................... 129
4.49 Hasil Uji t Struktur I .................................................................................... 131
4.50 Uji t Persamaan Struktur I ........................................................................... 134
4.51 Hasil Uji t Struktur II ................................................................................... 135
4.52 Uji t Persamaan Struktur II .......................................................................... 138
4.53 Pengaruh Struktur I ...................................................................................... 145
4.54 Pengaruh Struktur II .................................................................................... 147
4.55 Presentase Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung .................................. 148
xii
Daftar Gambar
1.1 Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Menurut Provinsi
Tujuan Tahun 2014 (Persen) .......................................................................... 2
1.2 Grafik Jumlah pengunjung TNGGP 2009-2013 ............................................ 8
1.3 Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia ........................................................ 10
2.1 Five-Model of the Consumer Buying Process Stage ...................................... 43
2.2 Steps between Evaluation of Alternatives and a Purchase Decision ............. 46
2.3 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 60
3.1 Stuktur I ......................................................................................................... 74
3.2 Stuktur II ........................................................................................................ 74
3.3 Diagram Jalur ................................................................................................. 75
3.4 Struktur BBTNGGP ....................................................................................... 89
3.5 Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................................ 139
xiii
Daftar Lampiran
1. Kuisioner Penenlitian ..................................................................................... 154
2. Tabel Jawaban Responden ............................................................................. 159
3. Hasil Uji Kualitas Data .................................................................................. 166
4. Hasil Statistik Deskriptif ................................................................................ 173
5. Hasil Korelasi Semua Variabel ...................................................................... 179
6. Hasil Pengujian analisis Jalur ........................................................................ 180
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang berkembang
pesat di dunia. Total wisatawan mancanegara yang berkunjung ke seluruh dunia
mengalami pertumbuhan pesat, dari 25 juta orang di tahun 1950 menjadi 1,04
miliar di tahun 2012. Wisatawan domestik juga mengalami perkembangan cepat
hingga 5 - 6 miliar orang di tahun yang sama (UNWTO, 2011). Asia Tenggara
sebagai kawasan dengan pangsa pasar (market share) terbesar kedua di Asia
Pasifik, setelah Asia Selatan, diprediksi akan mengalami peningkatan pangsa
pasar dan pertumbuhan wisatawan sebesar 5,1% (UNWTO, 2011). Angka
pertumbuhan ini bahkan berada di atas rata-rata proyeksi pertumbuhan wisatawan
Asia Pasifik dan Dunia pada periode 2010-2030. Indonesia sebagai salah satu
negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai potensi yang signifikan untuk
berkembang menjadi negara destinasi wisata dunia, terutama wisata liburan
(leisure). World Economic Forum (WEF) dalam Blanke & Chiesa (2013)
menempatkan Indonesia pada peringkat 6 dan 38 dari 140 negara di dunia masing-
masing untuk kepemilikan sumber daya alam dan budaya. Peringkat ini berada
jauh di atas negara-negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia. Meski
Pariwisatanya sangat potensial, namun pencapaiannya belum optimal (Utami
Rayindra dan Djoni, 2016). Mengingat bahwa pariwisata tidak bisa mengandalkan
satu pihak saja, hal ini sejalan dengan definisi pariwisata menurut Goeldner dan
Ritchie (2009:6) bahwa pariwisata sebagai proses, aktivitas, dan hasil yang timbul
2
dari hubungan dan interaksi antar wisatwan, supplier, pemerintah sebagai tuan
rumah, masyarakat lokal dan lingkungan sekitarnya yang terlibat dalam menarik
dan menghosting pengunjung.
Untuk itu sejak 2014 pemerintah melakukan usaha dalam rangka
menggalakkan kembali pariwisata dalam negeri dengan branding wonderful
Indonesia atau pesona Indonesia. Usaha tersebut memberi dampak positif ke
sektor lain seperti industri kerajinan, makanan, perhotelan, biro perjalanan
sehingga secara pasti mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan (Setiawan, 2013:1). Potensi wisatawan setiap tahun mengalami
peningkatan seperti yang tertera pada tabel 1.1. Pada Tabel 1.1 memperlihatkan
perkembangan jumlah perjalanan dan juga total pengeluaran yang dilakukan
penduduk Indonesia selama kurun waktu lima tahun terakhir. Selama lima tahun
angka tersebut mengalami peningkatan, tercatat jumlah perjalanan wisatawan
nusantara selama tahun 2013 mencapai sebanyak 250,04 juta perjalanan atau
meningkat 1,93 persen dibandingkan tahun 2012 dengan jumlah 245,29
perjalanan.
Tabel 1. 1 Perkembangan jumlah perjalanan wisatawan nusantara, rata-rata
perjalanan, pengeluaran per perjalanan total pengeluaran 2009-2013
Tahun Pengeluaran
(Ribuan)
Rata-Rata
Perjalanan
(Kali)
Pengeluaran
Perjalanan (Ribu
Rp)
Total
Pengeluaran
(Ribuan Rp)
2009 229,731 1.92 600.30 137.91
2010 234,377 1.92 641.76 150.41
2011 236,752 1.94 679.58 160.89
2012 245,290 1.98 704.68 172.85
2013 250,036 1.92 711.26 177.84
Sumber: Pusdatin, Kemenparekraf & BPS, 2014
3
Data lain menyebutkan dari hasil wawancara tatap muka terhadap 1.200
responden di 33 provinsi di Indonesia. Hasil survei yang diselenggarakan Litbang
Kompas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengaku pernah berwisata
(Erianto, 2015). Data ini di perkuat oleh stastistik yang di lakukan oleh
Kementrian Pariwisata pada Gambar Diagram 1.1
Gambar Diagram 1.1 Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara
Menurut Provinsi Tujuan Tahun 2014 (Persen)
Sumber: Pusdatin Kementrian Pariwisata, 2014
Dari diagram gambar tersebut dapat dilihat bahwa provinsi di Pulau Jawa
masih menjadi tujuan favorit wisatawan nusantara. Jawa timur menempati urutan
pertama sebesar 17,80 %, jawa barat 16,32%, jawa tengah 12,86% dan sisanya
7,72% DKI jakarta,4,61% DIY, 4,49% Bali, 4,21% Sulawesi Selatan, 4,16%
Sumatera Utara, 2,61% Lampung dan terakhir Sumatera Selatan sebesar 2,39%.
Karena letaknya yang masih berdekatan dengan ibu kota tidak heran objek
wisata di daerah Kota atau Kabupaten Jawa Barat menjadi favorit kedua (Pusdatin
4
Kemenpar, 2014). Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Jawa
Barat menurut kabupaten atau kota di Jawa Barat tercatat sebanyak 4 juta orang
Wisatawan Nusantara berkunjung ke Bogor, 2 juta orang ke Sukabumi, 5 juta
orang ke Bandung, 2 juta ke Garut dan lain-lain (BPS Jawa Barat, 2015). sisanya
untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Selain dampak positif adanya pariwisata juga dampak negatif yang
ditimbulkan yaitu terjadinya penurunan kualitas maupun kuantitas sumber daya
alam hayati sebagai akibat dari pengelolaan dan pemanfaatan tersebut, dampak
negatif lainnya dari kepariwisataan yaitu: permintaan akan produk lokal
meningkat dan harga juga meningkat, kegiatan di sektor pariwisata dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan, keuntungan yang dihasilkan dari sektor
pariwisata internasional akan kembali ke negara asal wisatawan, dan politisasi.
(Antariksa, 2011)
Meskipun begitu World Tourism Organization(WTO) melaporkan bahwa
saat ini terdapat kecenderungan semakin besarnya minat dan preferensi
masyarakat baik global, regional, maupun nasional untuk dapat mengkonsumsi
barang dan jasa yang bersifat alam.
Fenomena ini berkembang sejalan dengan terus meningkatnya kesadaran
dan penghargaan masyarakat terhadap alam dan lingkungan sebagai unsur
penyangga kehidupan. Kecenderungan tersebut sekaligus memberikan indikasi
bahwa pengembangan obyek-obyek wisata sekarang ini harus lebih menekankan
pada pemanfaatan dan pendayagunaan potensi sumber daya alam hayati dan non
hayati. (Setiawan, 2013:2)
5
Tabel 1.2 Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Jawa Barat
menurut Kabupaten atau Kota
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2014
6
Tabel 1.3 Jumlah Pengunjung Taman Nasional 2013-2015
Sumber: Statistik Pustadin Kementrian Lingkungan dan Kehutanan, 2016
Dapat dilihat bahwa 2014 adalah jumlah pengunjung terbanyak mencapai
2,4 juta orang,edangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan. Penururnan pada
tahun 2015 dapat terjadi karena pengelolaan taman nasional mengalami berbagai
masalah terkait dengan masalah kelembagaan, kawasan, dan rendahnya komitmen
para pendukung. Hasil survey cepat mengenai efektivitas pengelolaan taman
nasional di Indonesia tahun 2010-2012 (RAPPAM-METT) hampir seluruh
pengelolaan taman nasional belum berjalan efektif dari 50 taman nasional hanya
lima taman nasional yang pengelolaannya sudah cukup efektif, sisanya berada
dalam kategori sedang dan terburuk. Salah satu taman nasional yang efektif
pengelolaannya yaitu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang
berlokasi di Bogor, Jawa barat. (Subadia, dkk. 2011:5). Selain brandingnya
7
sebagai kota hujan, Bogor memiliki identitas yang unik dengan sejarah dan
perkembangannya sebagai kota destinasi wisata (LPEMFEUI, 2015). Mengingat
jarak yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, kurang lebih 2 jam (100 km) membuat
wisatawan nusantara yang ada di ibu kota tidak perlu jauh-jauh untuk berwisata
menghilangkan kepenatan dan rutinitasnya, sehingga kawasan TNGGP menjadi
favorit para pendaki Jabodetabek (Kompas, 2015), Ini dapat dilihat dari jumlah
kunjungan wisatawan baik dalam negeri maupun luar negari yang berkunjung ke
TNGGP tahun 2009-2013.
Tabel 1. 2 Jumlah pengunjung TNGGP Tahun 2009-2013
Sumber: www.gedepangrango.org
Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah pengunjung TNGGP tahun 2009-
2013 dituangkan dalam bentuk grafik pada gambar 1.1
Grafik jumlah pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
menunjukan kegiatan pendakian dan rekreasi mengalami peningkatan, Menurut
Ismayanti (2010:30), peningkatan keinginan berwisata ini bisa timbul karena
adanya profil wisatawan dan kesadaran wisata yang mendorong calon wisatawan
melakukan pencarian informasi sehingga terbesit pemikiran wisatawan sebagai
citra awal destinasi.
8
Grafik 1.1 Jumlah pengunjung TNGGP 2009-2013
Sumber : www.gedepangrango.org
Ketertarikan atas citra tersebut digali lebih dalam dengan pencarian
informasi lanjutan sehingga wisatawan mendapatkan alternatif perjalanan sebelum
membuat keputusan perjalanan dan berakhir pada pengaturan perjalanan. Jumlah
pengunjung mengalami kenaikan secara keseluruhan setiap tahunnya, hanya pada
tahun 2012 saja mengalami adanya penururan. Jumlah jenis kegiatan yang
mengalami penurunan yaitu, pendakian dan berkemah yang menurun sekitar 4
ribu pengunjung, serta dalam hal penelitian kurang dari 2 ribu pengunjung.
Penurunan signifikan ini terjadi karena di tutupnya kegiatan pendakian oleh Balai
Besar TNGGP dikarenakan Informasi dari BMKG bahwa curah hujan pada Bulan
Agustus sampai dengan Oktober sangat rendah sehingga memungkinkan
timbulnya bencana kebakaran hutan, penutupan ini juga dimaksud dalam rangka
9
pemulihan ekosistem seperti yang biasa dilakukan oleh Balai Besar TNGGP
sebelumnya. (gedepangrango, 2012)
Mengingat banyaknya peraturan dan kondisi tutup buka taman nasional
tersebut, sebagai wisatawan yang akan berkunjung ke TNGGP perlu adanya
pencarian informasi. Wisatawan dapat mencari informasi yang relevan dengan
kebutuhan mereka melalui teman dan keluarga, buku panduan wisata, saluran
wisata TV, dan Internet, dan lain-lain. (Abd Aziz Norzalita, 2009)
Keindahan alam yang dimiliki taman nasional ini menjadi favorit para
pendaki untuk mendaki gunung. Aktivis terkenal Sok Hok Gie (alm) bahkan
membuat salah satu karya puisinya di Lembah Mandalawangi Gunung Pangrango.
Dan tidak sedikit wisatawan atau pendaki yang sekedar datang untuk menapak
tilas dan mengobati rasa penasaran untuk berkunjung ke Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango (Detiktravel, 2015).
Karena termasuk ke dalam taman nasional yang pengelolaannya sudah
efektif sejak tahun 2002 telah dibentuk peraturan tentang pendakian yang
mewajibkan pendaki untuk melapor dan meminta surat ijin kepada pengelola
taman nasional sebelum melakukan pendakian. Pihak taman nasional juga
membatasi jumlah pendaki yang hendak berkunjung ke TNGGP dengan kuota 600
orang perhari. Kuota pendakian tersebut dibagi atas 300 orang di jalur Cibodas,
200 orang di jalur Gunung Putri dan 100 orang di jalur Salabintana. Selain
membatsi jumlah pendaki, TNGGP mengharuskan pendaki mendaftar secara
daring sebulan sebelum pendakian atau maksimal dua hari sebelum pendakian.
(gedepangrango, 2002)
10
Penulis melihat fenomena diterapkannya peraturan pendakian tersebut
terkait dengan pertumbuhan pengguna internet di indonesia yang sangat pesat.
Seperti yang tertera pada grafik 1. 2 mengenai jumlah pengguna internet di
Indonesia.
Grafik 1. 2 Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia
Sumber: APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa internet Indonesia)
Meningkatnya penggunaan internet menciptakan suatu tren tertentu, mulai
dari teknologi smartphone yang mempermudah penggunanya untuk mengakses
internet dimanapun dan kapanpun. cara belanja orang Indonesia yang mulai
merambah ke belanja online, hingga gaya komunikasi para elit politik yang makin
merambah ke area digital. Penggunaan Internet ini tidak hanya terjadi pada cara
belanja produk disitus e-commerce,tetapi juga terjadi pada dunia service atau jasa,
11
yaitu adanya kebijakan untuk melakukan reservasi atau booking online terlebih
dahulu. Dalam web resminya, kita dapat mencari informasi kunjungan dengan
mengecek kuota secara online, petunjuk informasi sebelum pendakian juga
tersedia, alur booking online, alur pembayaran serta persyaratan dan peraturan
lainnya dalam pendakian.
Selain melakukan booking online menurut Trisusanto Acen (2015)
pelajaran dan perencanaan adalah sesuatu yang penting, pelajaran berkaitan
dengan medan gunung yang akan didaki, waktu tempuh, kondisi alam dan
sebagainnya, sedangkan, perencanaan berkaitan dengan keadaan financial, dan
teman pendakian. Untuk mendapatkan informasi mengenai pelajaran dan
perencanaan tersebut calon wisatawan dapat mendapatkan infomasi melalui Tv,
Radio, Web, Brosur bahkan dari teman atau orang lain sekalipun. Informasi dari
teman atau orang lain tersebut dapat berupa ulasan, cerita pengalaman, atau
komentar mengenai objek atau yang kita kenal dengan sebutan Word of mouth.
Namun, dengan berkembangnya dunia teknologi calon wisatwan dapat mengakses
informasi dan ulasan tersebut dari internet atau yang lebih dikenal dengan istilah
EWOM, Menurut Thurau, Gwinner, Walsh dan Gremler (2004) EWOM adalah any
positive or negative statement made by potential, actual, or former customers
about a product or company, which is made available to a multitude of people
and institutions via the Internet. Dapat diartikan pernyataan positif atau negatif
yang dibuat oleh pelanggan potensial, aktual, atau mantan pelanggan tentang
produk atau perusahaan yang dibuat dan tersedia untuk banyak orang dan lembaga
melalui internet.
12
Dengan teknologi internet ini calon wisatawan dapat memperoleh
informasi sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan
berkunjung. Namun, agaknya beberapa peraturan tersebut tampak tidak
mengindahkan faktor situasional pengunjung, karena berwisata ada yang
direncanakan dan ada pula yang tanpa perencanaan,
Ini menjadi krusial manakala saat jauh-jauh hari sudah melakukan
reservasi online dan membayar sejumlah tiket yang ditentukan tetapi ada situasi
yang terduga yang membuat rencana wisata dan pendakian tidak dapat
dilaksanakan, sedangkan sejumlah pembayaran tersebut tidak dapat dikembalikan
ataupun diundur waktu reservasinya dengan alasan apapun. Berdasarkan latar
belakang tersebut penulis membuat penelitian yang judul “PENGARUH
ELECTRONICWORD OF MOUTH DAN CITRA DESTINASI TERHADAP
MINAT BERKUNJUNG DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN
BERKUNJUNG”. STUDI KASUS PADA WISATAWAN TAMAN
NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut diketahui bahwa pengelolaan ekowisata
TNGGP menurut (Antariksa, 2011) bila ingin menjadikan dirinya sebagai tuan
rumah yang baik bagi wisatawan, setiap orang harus sadar wisata terlebih dahulu.
Dengan demikian, dapat memahami mengapa orang berwisata, apa yang mereka
inginkan dari aktivitas tersebut, dan apa yang harus di persiapkan/sediakan untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Jika hal-hal tersebut tidak dipahami, maka akan
13
terjadi konflik, baik di tingkat internal (antar pemangku kepentingan di destinasi
pariwisata) maupun antara pemangku kepentingan di destinasi pariwisata dengan
wisatawan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel Electronic Word of
Mouth terhadap minat berkunjung?
2. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel CitraDestinasi
terhadap minat berkunjung?
3. Apakah variabel Electronic Word of Mouth dan CitraDestinasi
berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung?
4. Apakah variabel minat berkunjung berpengaruh terhadap keputusan
berkunjung?
a)
C. TUJUAN PENELITIAN
b) Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan antara variabel Electronic
Word of Mouth terhadap minat berkunjung
2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan antara variabel CitraDestinasi
terhadap minat berkunjung
3. Untuk mengetahui pengaruh variabel Electronic Word of Mouth dan
CitraDestinasi berpengaruh secara simultan terhadap minat
berkunjung
14
4. Untuk mengatahui pengaruh minat berkunjung terhadap keputusan
berkunjung.
c)
D. MANFAAT PENELITIAN
d) Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini agar dapat
bermanfaat bagi:
1. Dinas pengelola taman nasional
e) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak
dinas pariwisata khususnya pengelola Taman Nasional baik Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango maupun taman nasional lainnya
untuk dijadikan sebagai informasi dan bahan masukan untuk
pengambilan keputusan dan penentu strategi-strategi selanjutnya yang
lebih efektif untuk memengembangkan kawasan ekowisatanya.
2. Bagi Penulis atau Peneliti
f) Penelitian ini merupakan salah satu bukti bahwa
peneliti telah dapat menerapkan ilmu-ilmu berupa teori-teori yang
didapatkan selama penulis menempuh kuliah ke dalam praktek
sekaligus sebagai ajang menggali tambahan pengetahuan di lapangan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen pemasaran
pariwisata
3. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi bagi perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan
15
dalam memetakan fenomena tersebut untuk mengambil strategi yang
tepat.
4. Bagi Lembaga Pendidikan
g) Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta memberikan
referensi bagi seluruh mahasiswa dan kalangan akademisi yang ingin
mempelajari masalah yang berhubungan dengan pemasaran pariwisata
dan pengambilan keputusan. Serta sebagai suatu hasil karya yang
dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa
atau kalangan akademisi yang memiliki ketertarikan meneliti dibidang
yang sama.
5. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai electronic word of mouth dan citra
destinasi. Mengingat pearan masyarakat juga diperlukan dalam
terciptanya citra destinasi yang baik.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PEMASARAN JASA
h) Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2010:16) mendefinisikan jasa
sebagai suatu aktivitas ekonomi antara dua pihak, yang menekankan
terjadinya pertukaran nilai antara penjual dan pembeli di pasar.
i) Menurut Kotler Dan Keller (2013:36) adalah jasa adalah setiap
tindkan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan sesuatu.
j) Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan
berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya
kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) dan selalu ada aspek
interaksi antara konsumen dan pihak produsen, meskipun pihak-pihak yang
terlibat tidak selalu menyadari (Lupiyoadi dan Hamdani, 2011:6)
k) Menurut Kotler dan Amstrong (2016:248) jasa adalah a form
of product that consists of activities, benefits, or satisfactions offered for sale
that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything.
Yang dapat dialihbahasakan bahwa jasa adalah sebuah bentuk produk yang
terdiri dari kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan .ewuntuk dijual
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
17
apapun. Jasa memiliki empat karakteristik kotler dan keller (2013:39-41),
yaitu:
1. Tidak berwujud (intangibility)
Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
dingar atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli.
2. Tidak terpisahkan (inseparability)
Jasa tidak dapat terpisahkan dengan sebuah produk, ketika barang
fisik dibuat, dimasukan dalam persediaan, didistribusikan melalui berbagi
perantara dan dikonsumsi kemudian, tapi jasa umumnya diproduksi dan
dikonsumsi sekaligus.
3. Bervariasi (variability)
Jasa sangat bervariasi karena tergantung pada siapa yang
menyediakan dan dimana jasa itu dilakukan. Jasa sebenarnya sangat
mudah berubah-ubah karena tergantung pada siapa yang menyajikan,
waktu dan dimana jasa tersebut dinikmati.
4. Mudah lenyap (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan. Mudah lenyap.
B. PARIWISATA
l) Undang – undang No. 9 tahun 1990 Tentang kepariwisataan,
menyebutkan definisi Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan wisata termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha –
usaha yang terkait didalamnya
18
Selain batasan tersebut di atas, banyak definisi lain yang dikemukakan
oleh ahli pariwisata seperti yang dikemukakan oleh Prof. Hunzieker dan Prof.
K .Krapt dalam (Oka A. Yoeti, 2002:8) bahwa parawisata adalah keseluruhan
dari gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang
asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiam tersebut
tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas
sementara tersebut.
Definisi lainnya menurut Prof. Salah Wahab dalam (Oka A. Yoeti,
2002:8) bahwa pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan
secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang –
orang dalam suatu negara itu sendiri atau luar negeri, meliputi pendiaman
orang – orang untuk sementara waktu dalam mencapai kepuasan yang
beranekaragam dan berbeda dengan apa yang dialami dimana ia peroleh tanpa
bekerja tetap.
Menurut Chew Elaine dan Siti aqilah (2014) bahwa pariwisata adalah
industri jasa dimana sifat produknya tidak berwujud dan sebuah pengalaman
yang rentan terhadap resiko dan ancaman (seperti kejahatan, ketidakstabilan
sosial-politik, bencana alam, penyakit, endemik). Dari pendapat diatas dapat
diambil beberapa asensi dari pengertian pariwisata yang menjadi ciri – cirinya
yaitu :
• Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu.
• Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lain.
• Perjalanan harus bertamasya dan berekreasi.
19
• Tidakmencari nafkah di tempat yang dikunjungi.
C. WISATAWAN
m) Menurut Goeldner et.al (2009) Wisatawan berkunjung ke suatu
destinasi pariwisata karena “…seeks various psychic and physical
experiences and satisfaction” (mencari pengalaman dan kepuasan yang
bersifat psikis dan fisik). Tidak semua orang yang masuk ke dalam suatu
wilayah disebut wistaawan. Panitia statistik liga bangsa-bangsa dalam sidang
dewan yang diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 1937 telah menciptakan
kiriteria bahwa orang-orang tersebut di bawah ini dianggap sebagai wistawan
(Yoeti, 2008:190), yaitu :
1. Mereka yang mengadakan perjalanan dinas untuk pertemuan (meeting)
atau sebagai utusan untuk keperluan tertentu (ilmiah, diplomatik,
keagamaan, dan olahraga).
2. Mereka yang melakukan perjalnan untuk usaha (business)
3. Pengunjung yang melakukan perjalanan untuk bersenang-senang
(travel for Pleasure), kunjungan keluarga (family reason),
menyembuhkan suatu penyakin (travel for helath).
4. Penumpang yang datang berkunjung dengan kapal pesiar, walau
tinggal kurang dari 24 jam.
5. Pengunjung dalam pariwisata terdiri dari dua jenis yaitu wistawan
(tourist) dan pengujung harian (some day visitor).Yang termasuk
dalam katagori pengunjung harian ialah penumpang kapal pesiar, awak
20
kendaraan seperti pramugari dan anak buah kapal serta ekskursionis.
Sementara itu, yang termasuk dalam katagori wistawan ialah orang
asing, para awak kendaraan yang bukan residen dan warga negara
penduduk luar negeri. Wisatawan menurut UNWTO memiliki tiga
kelompok tujuan kunjungan (Ismayanti, 2010:8) sebagai berikut:
a. Leisure and recreation (vakansi dan rekreasi)
n) Segala kegiatan yang memiliki tujuan vakansi dan
rekreasi, mengunjungi event budaya, kesehatan, olahraga aktif
(yang bukan profesional), dan tujuan lain termasuk dalam katagori
bersenang-senang. Kegiatan utama dalam katagori ini berupa
kegiatan berjalan-jalan, keliling Kota dan makan. Wistawan yang
memiliki tujuan bersenang-senang dan rekreasi disebut sebagi
wistawan vakansi. Ada yang mengatur perjalanan sendiri, ada pula
yang meminta bantuan biro perjalanan untuk mempersiapkan
perjalanan.
b. Business and professional ( bisnis dan profesional)
o) Bebrapa tujuan kunjungan dalam katagore bisnis
dan profesional adalah rapat, misi, perjalanan insentif, dan bisnis.
Tujuan-tujuan itu berhubungan erat dengan pekerjaan. Perjalanan
dilakukan tidak untuk mencari nafkah, tetapi kegiatannya
berdampak pada pekerjaan.
c. Other tourism purposes (tujuan wisata lain)
21
p) Wisata untuk belajar, pemulihan kesehatan, transit,
dan berbagai tujuan lain termasuk dalam katagori tujuan wistaa
lain. Tujuan lain diantaranya melakukan kunjungan kepada kerabat
dan saudara, ziarah, melakukan perjalanan keagamaan, melakukan
widyawista.
q)
D. ELECTRONICWORD OF MOUTH (EWOM)
1. Pengertian Electronic word-of-mouth (EWOM)
r) Electronic word-of-mouth (EWOM) mengacu pada setiap pendapat
positif maupun negatif dari para calon konsumen, konsumen tetap, dan
mantan konsumen mengenai sebuah produk atau jasa yang dipasarkan oleh
perusahaan yang disebarkan melalui internet (Hennig-Thurau et al., 2004).
s) Menurut Gruen (2006:6) electronic word of mouth adalah sebuah
media komunikasi untuk saling berbagi informasi mengenai suatu produk
atau jasa yang telah dikonsumsi antar konsumen yang tidak saling mengenal
dan bertemu sebelumnya.
t) Menurut Park et.al (2011) dalam Mihaela AB (2014) word of
mouth is defined as an oral person to person comunication between a
reciever that is considered non-commercial by the communicator, about
specific product, service or brand but EWOM activities differ from those in
the real world, since the communication takes place on an online platform.
Yang dapat disimpulkan bahwa wom dapat didefinisikan sebagai percakapan
dari orang ke orang antara penerima yang dianggap tidak komersial oleh
22
komunikator, tentang produk, jasa tertentu atau merek. Tapi, EWOM adalah
aktivitas yang berbeda dalam kenyataan yang sebenarnya.
u) Menurut Jeong and Jang (2011) perbedaan antara word-of-mouth
tradisional dengan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) antara lain sebagai
berikut:
a. Word-of-mouth (WOM) dilakukan dengan dengan bertatap muka secara
langsung, sedangkan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) secara online.
Adanya kemajuan teknologi merubah jenis komunikasi langsung dengan
tatap muka menjadi komunikasi pada dunia maya.
b. Word-of-mouth (WOM) dilakukan secara terbatas sedangkan Electronic
Word-of-Mouth (EWOM) aksesbilitasnya tinggi. Electronic Word-of-
Mouth (EWOM) dapat menjangkau semua orang yang mengakses
internet.
c. Electronic Word-of-Mouth (EWOM) memungkinkan pengguna website
mengembangkan hubungan virtual dengan konsumen atau kelompok
lain.
d. Electronic Word-of-Mouth (EWOM) di posting atau diakses anonim secara
online atau orang yang tidak dikenal, sedangkan word-of-mouth (WOM)
tradisional memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi, percakapan
langsung dengan orang yang dikenal.
e. Tingkat kepercayaan penerima informasi word-of-mouth (WOM) lebih
tinggi karena didukung dengan bahasa tubuh dan intonasi suara,
sedangkan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) tidak.
23
24
2. Dimensi EWOM
v) Penelitian yang dilakukan Jeong and Jang (2011)
menyatakan bahwa Electronic Word-of-Mouth (EWOM) positif
direfleksikan melalui tiga dimensi, yaitu:
a. Concern for Others
w) Adalah bentuk keperdulian terhadap orang lain
b. Expressing Positive Feelings,
x) Adalah pengalaman konsumsi positif dalam
mengekspresikan perasaaan positif.
c. Helping the Company
y) Keperdulian terhadap perusahaan.
z) Sedangkan penelitian yang dilakukan Hennig-Thurau et al.,
(2004) merefleksikan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) melalui 8
dimensi, yaitu:
a. Venting Negative Feelings
aa) Motif ventingnegativefeelings merupakan keinginan
mengungkapkan ketidakpuasan konsumen terhadap produk atau
perusahaan. Upaya ini dilakukan dalam bentuk EWOM negatif.
Komunikasi EWOM dilakukan untuk mencegah orang lain mengalami
masalah yang mereka miliki. Yaitu berbagi pengalaman konsumsi
negatif.
b. Concern for Others
25
bb) Concern of others merupakan keinginan tulus untuk
membantu konsumen lain terkait keputusan pembelian mereka, untuk
menyelamatkan mereka dari pengalaman negatif, atau keduanya.
Komunikasi ini dapat berbentuk positif atau negatif tentang
pengalaman konsumen dengan sebuah produk atau perusahaan.
Concern of others berkaitan erat dengan konsep altruisme.
c. Helping the Company
cc) Adalah keinginan konsumen membantu perusahaan. Motif
ini muncul hasil dari kepuasan konsumen dengan produk dan
keinginan berikutnya untuk membantu perusahaan dengan
menceritakan pengalaman baiknya melalui komunikasi EWOM.
Dengan adanya komunikasi ini konsumen berharap perusahaan
menjadi semakin sukses. Mensupport perusahaan berhubungan juga
dengan konsep altruisme dan sama seperti pada motif yang pertama
yaitu concern of others.
d. Social Benefits
dd) Motif ini merupakan keinginan berbagi informasi
dan berinteraksi dengan lingkungan sosial. Konsumen dapat menulis
komentar pada opinion platform perilaku tersebut menandakan
partisipasi mereka dalam komunitas virtual dan memungkinkan
mereka untuk menerima manfaat sosial dari keanggotaan komunitas.
26
e. Advise seeking
ee) Adalah motif untuk mencari saran dan rekomendasi dari
konsumen lain. Dalam konteks berbasis web opinion platform
konsumsi terjadi ketika individu membaca ulasan produk dan
komentar yang ditulis oleh orang lain, yang juga dapat memotivasi
konsumen untuk menulis komentar juga. Secara Khusus, Hennigs
mengatakan bahwa konsumen dapat mengartikulasikan komentar
online yang mendeskripsikan pengalaman mereka dengan produk, dan
permintaan konsumen lain untuk mengirimkan informasi pemecahan
masalah. Motif ini adalah motif pasca pembelian yaitu keterampilan
yang diperlukan untuk lebih memahami, menggunakan,
mengoperasikan, memodifikasi dan atau memperbaiki produk atau
masalah.
f. Extraversion/Positive Self-Enchancement
ff) Self-Enchancement adalahdorongandalam diri seseorang
terhadap pengakuan positif dari orang lain. Dalam konteks web
platform pendapat, konsumen dapat dilihat sebagai seorang yang ahli
dalam konsumsi, atau konsumen yang cerdas oleh konsumen lainnya.
EWOM yang di baca oleh orang lain memungkinkan konsumen untuk
menerima status tingkat sosial. Stastus yang dapat menjadi penting
untuk konsep diri seseorang.
27
g. Economic Incentives
gg) Adalah keinginan memperoleh insentif dari
perusahaan. Manfaat ekonomi sebagai pendorong penting dari
perilaku manusia secara umum, dan dianggap sebagai tanda
penghargaan terhadap perilaku penerima oleh pemberi hadiah.
h. Platform Assistance
hh) Dalam konteks web platform memerlukan staf yang
berinteraksi atas nama perusahaan kepada pelanggan, maksudnya
adanya moderator dalam proses interaksi antara konsumen ke
konsumen, yang membuatnya beda dari aktivitas komunikasi wom
tradisional. Motif komunikasi EWOM mengacu pada peran moderasi
dari platform yaitu dalam kemudahan dan dukungan pemecahan
masalah melalui operator. Memberikan konsumen untuk
mengekspresikan ketidakpuasan dengan resiko keungan rendah.
Platform dipandang sebagai advokat bagi konsumen yang
menggantikan pengacara dan media berita. Motif platform assistance
merupakan kepercayaan konsumen terhadap platform yang digunakan
dalam memperoleh informasi.
ii)
jj) Menurut Goyyete et.al (2010) ada empat dimensi dengan
19 pernyataan yang diidentifikasi untuk mengukur onlineworld-of mouth
(WOM), yaitu:
a. Intensitas WOM (aktivitas, volume dan penyebaran)
28
- saya membicarakan perusahaan ini jauh lebih sering daripada
perusahaan e-service (jasa online) lainnya
- saya membicarakan perusahaan ini jauh lebih sering daripada
tentang perusahaan dari jenis lainnya.
- saya membicarakan perusahaan ini kepada banyak orang
b. Valensi positif (pujian)
- Saya membicarakan tentang sisi baik perusahaan ini.
- Saya bangga untuk mengatakan kepada oranglain bahwa saya
pelanggan perusahaan ini
- Saya sangat menyarankan orang membeli produk secara online dari
perusahaan ini.
- Saya sebagian besar mengatakan hal-hal positif kepada orang lain.
- Saya membicarakan hal positif perusahaan kepada oranglain
c. Valensi negatif
- Saya sebagian besar mengatakan hal-hal negatif kepada oranglain
- Saya telah berbicara tidak baik tentang perusahaan kepada orang lain
d. Konten
- saya membahas keramahan pengguna situsnya
- saya membahas keamanan transaksi dan situs internetnya
- saya membahas harga produk yang ditawarkan
- saya membahas berbagai produk yang ditawarkan
- saya membahas kemudahan transaksi
- saya berbicara tentang pengiriman cepat
29
- saya berbicara tentang ketenaran perusahaan.
Bambauer-Sachse and Mangold (2011) mengukur EWOM dengan
persepsi responden dari persuasif umum, kredibilitas ulasan secara online,
dan kerentanan terhadap ulasan produk secara online. Ketiga persepsi
tersebut di ukur dengan pertanyaan berikut:
b. persuasif umum,
- ulasan produk online mempunyai dampak terhadap pengambilan
keputusan saya
- sebelum mengambil keputusan pembelian, saya melihat ulasan di
website untuk mempelajari opini konsumen lain
c. Kredibilitas umum
- Saya pikir ulasan online produk tersebut adalah kredibel
- Saya percaya ulasan produk yang ada oleh konsumen lain
d. Kerentanan dari ulasan online
- Saya sering membaca ulasan online produk untuk mengetahui apa
yang produk atau merek buat untuk membuat kesan baik pada orang
lain
- Untuk memastikan saya membeli produk/merek yang tepat, saya
sering membaca ulasan online produk konsumen lain
- Saya sering berkonsultasi dengan konsumen lain tentang ulasan
tersebut untuk membantu mengambil keputusan yang benar
mengenai produk atau merek
30
- Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan produk konsumen
sebelum saya membeli produk atau merek tertentu
Sedangkan Jalilvand et.al (2012) dalam penelitiannya yang
berjudul “Examining the structural relationship of electronic word of
mouth, destination image, tourist attitude toward destination and travel
intention: an integrated approach” mengukur EWOM dengan
mengelaborasi penelitian dari Bambauer-Sachse and Mangold (2011)
menjadi enam indikator, berikut ini:
a. Saya sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk
mengetahui destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain
b. Untuk memastikan saya memilih destinasi yang tepat (seperti Iran),
saya sering membaca ulasan online wisatawan lain
c. Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan
onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik (seperti Iran)
d. Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan
mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan
perjalanan.
e. Jika saya tidak membaca ulasan online wisatawan ketika saya
berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Iran), saya merasa khawatir
dengan keputusan saya
31
f. Ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Iran), ulasan
online wisatawan membuat saya percaya dalam berkunjung ke
destinasi.
kk)
E. CITRA DESTINASI
ll) Ada banyak pendapat mengenai citra destinasi dalam berbagai
literatur. Menurut Echtner dan Ritchie (1991) destination image is frequently
described as simply “impressions of a place” or “perception an area”
yangdapatditerjemahkan bahwa citra destinasi sering digambarkan sebagai
“kesan sebuah tempat” atau “persepsi pada area”
Citra destinasi juga ini dapat merujuk pada teori citra merek. Menurut
Aaker (2013:72) brand image is consumers’ perceptions about brand, as
reflected by the brand associations held in consumer memory.Yang
dialihbahasakan bahwa citra merek adalah persepsi konsumen tentang merek
yang merefleksikannya dengan asosiasi merek pada memori konsumen.
Lawson and Bovy (1997) dalam Madden et.al (2016) mendefinisikan
bahwa “destination image is a concept as the expression of all objectives
knowledge, prejudices, imagination and emotional thoughts of an individual
or group about a particular location”, yang artinya adalah citra destinasi
merupakan pengetahuan objektif, prasangka, imajinasi dan pikiran emosional
individu maupun kelompok terhadap lokasi tertentu.
mm) Kotler et.al (1993) dalam N. Morgan et.al (2004:42)
destination image is the sum of beliefs and impressions people hold about
32
places. Images represent simplification of a large number of associations and
pieces of information connected with a place. They are a product of the mind
trying to process and pick out essential information from huge amounts of
data about a place. Yang dapat dialihbahasakan bahwa citra destinasi adalah
sejumlah keyakinan dan kesan yang dipegang seseorang tentang sebuah
tempat. Citra menampilkan penyederhanaan dari banyaknya asosiasi dan
potongan informasi yang terhubung dengan tempat. Mereka adalah produk
dari pikiran yang mencoba untuk memproses dan memilih informasi penting
dari data yang begitu besar tentang sebuah tempat/destinasi.
nn) Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat di tarik benang
merah bahwa citra merek atau dalam hal ini adalah citra destinasi adalah
persepsi dan apa yang diyakini oleh seseorang tentang sebuah tempat, yang
mana persepsi dan keyakinan itu diperoleh dari pikiran, informasi dan
asosiasi lainnya.
oo)
pp) Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:135) citra destinasi
atau citra merek terbentuk oleh tujuh faktor. Berikut ini tujuh faktor yang
dapat membentuk citra merek, yaitu:
a. kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang
ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
b. dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau
kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang
dikonsumsi.
33
c. kegunaan atau manfaat, berkaitan dengan fungsi sutau produk barang yang
bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
d. pelayanan, berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani
konsumennya.
e. resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung rugi yang
mungkin dialami oleh konsumen.
f. Harga, berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah
uang yang dikeluarkan konsumen yang dapat mempengaruhi citra jangka
panjang suatu produk.
g. citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,
kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari
produk tertentu.
Sedangkan menurut Aaker (2013) faktor-faktor yang menjadi tolak
ukur brand image, adalah sebagai berikut:
a. Product attributes, Sebuah merek bisa menimbulkan atau memunculkan
atribut-atribut tertentu pada barang atau jasa dalam pikiran konsumen
yang mengingatkan pada karakteristik merek tersebut.
b. Consumer benefit, Sebuah merek harus bisa memberikan suatu nilai dan
manfaat tersendiri ketika konsumen membeli dan mengkonsumsi produk
tersebut. Consumer benefit terdiri dari :
- Functional Benefit, Merupakan serangkaian keuntungan yang didapat
oleh konsumen ketika produk dapat melaksanakan fungsi utamanya.
34
- Emotional Benefit, Merupakan serangkaian keuntungan yang
didapatkan oleh konsumen karena produk memberikan atau
memunculkan perasaan yang positif kepada diri konsumen.
- Self-Expressive Benefit, Merupakan serangkaian keuntungan yang
didapat konsumen ketika sebuah merek dianggap bisa mewakili
ekspresi dari seorang konsumen.
c. Brand personality, Didefinisikan sebagai merek yang memiliki
seperangkat karakter personal yang akan diasosiasikan konsumen
terhadap merek tertentu.
d. User imagery, Didefinisikan sebagai serangkaian dari karakteristik
manusia yang terhimpun dalam suatu asosiasi dengan ciri-ciri atau tipikal
dari konsumen yang menggunakan atau mengkonsumsi merek tersebut.
e. Organizational association, Konsumen seringkali menghubungkan produk
yang dibeli dengan kredibilitas perusahaan pembuat produk. Hal ini
kemudian mempengaruhi persepsi terhadap sebuah barang atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
f. Brand-customer relationship, Sebuah merek harus dapat menciptakan
hubungan dengan konsumennya. Hal ini bisa diukur dengan tujuh
dimensi :
- Behaviorial Interdependence, Konsumen dan merek produk saling
bergantungan. Tingkah laku konsumen mempunyai peranan penting
dalam hubungan dengan merek.
35
- Personal Commitment, Antara merek dan konsumen mempunyai
komitmen yang sifatnya pribadi dalam diri konsumen terhadap merek.
- Love and Passion, Hubungan anatara merek dan konsumen sifatnya
berdasarkan perasaan cinta dan keinginan.
- Nostalgic Connection, Antara konsumen dan merek mempunyai
hubungan yang sifatnya nostalgia bagi konsumen ketika melihat produk
tersebut.
- Self Concept Connection, Hubungan merek dengan konsumen adalah
terhadap konsep diri konsumen tentang merek yang dilihatnya.
- Intimacy, Tingkat hubungan dengan merek berdasarkan hubungan
keintiman.
- Partner Quality, Hubungan konsumen dengan merek digambarkan
seperti sahabat dan partner.
Sedangkan Menurut Shirley Harrison (2005:71) dalam Huryati
(2015), citra merek diukur dengan empat komponen sebagai berikut:
- Personality, merupakan gabungan dari karakteristik produk destinasi
yang diketahui dan diterima oleh publiknya.
- Reputation, merupakan apa yang diyakini oleh publiknya berdasarkan
pengalaman sendiri atau orang lain terhadap produk atau jasa destinasi.
- Value, adalah nilai-nilai dari produk yang dikeluarkan oleh destinasi.
36
- Destination Identity, adalah identitas yang dituangkan dalam bentuk
logo, simbol, packaging, dan seremonial lainnya yang terdapat dalam
fisik produk tersebut.
Echtner dan Ritchie (1991) meengukur destinasi image atau citra
destinasi dengan dua komponen. Komponen utama yang berbasis atribut, dan
yang holistik. Komponen ini masing-masing berisi tujuan fungsional atau
lebih nyata, dan psikologis atau lebih abstrak. Peneliti destinasi image
menggunakan atribut-atribut berikut untuk mengukur destinasi image (citra
destinasi) atribut tersebut yaitu:
- Pemandangan atau atraksi alam
- Biaya atau tingkat harga
- Iklim
- Lokasi wisata atau kegiatan wisata
- Hiburan malam
- Fasilitas atau kegiatan olahraga
- Taman Nasional atau kegiatan dipadang gurun
- Infrastruktur lokal
- Transportasi
- Arsitektur atau bangunan
- Tempat bersejarah
- Museum
- Pantai
37
- Fasilitas belanja
- Fasilitas akomodasi
- Kota-kota
- Pameran, festival
- Fasilitas informasi dan tour
- Kekecauasn
- Kebersihan
- Pengembangan ekonomi
- Aksesibilitas
- Tingkat kependudukan
- Stabilitas ekonomi
- Rumah sakit
- Budaya/perbedaan lainnya
- Makanan dan minuman
- Kenyamanan
- Atmosfir (sama dengan eksotis)
- Kesempatan untuk berpetualang
- Kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan
- Keluarga atau orientasi kedewasaan
- Kualitas pelayanan
- Ketenaran/reputasi
38
Lee dan Lockshin (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Halo
effect of tourists’ destination image on domestic product perceptions” dan
Jalilvand et.al (2012) pada penelitiannya yang berjudul “ Examining the
structural relationship of electronic word of mouth, destination image, tourist
attitude toward destination and travel intention: an integrated approach),
kedua peneliti ini mengukur Citra Destinasi mengadopsi dan mengeleborasi
penelitian dari Etchner dan Ritchie (1991) dan hanya menggunakan lima
pernyataan yang dijadikan indikator dalam penelitiannya, berikut ini indikator
yang mereka gunakan:
a) ...itu aman dan nyaman
b) ...menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk
dikunjungi
c) .... memiliki pemandangan yang indah dan alam yang menarik
d) .... memiliki cuaca yang bersahabat
e) Sebagai destinasi wisata, ..... menawarkan nilai yang baik untuk
uang.
F. MINAT BERKUNJUNG
qq) Menurut Suwarduki, dkk (2016) Minat berkunjung pada
dasarnya adalah dorongan dari dalam diri konsumen berupa keinginan untuk
mengunjungi suatu tempat atau wilayah yang menarik parhatian seseorang
tersebut. Teori minat berkunjung juga dianalogikan sama dengan minat beli,
seperti penelitian yang dilakukan oleh Albarq (2014) yang menyampaikan
39
bahwa minat berkunjung wisatawan sama dengan minat pembelian
konsumen.
rr) Schiffman dan Kanuk (2007:201) mengemukakan bahwa minat
membeli merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan dan
pikiran terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan. Berdasarkan
pendapat yang telah dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
berkunjung merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang
untuk bertindak sebelum membuat keputusan untuk mengunjungi suatu
destinasi wisata.
ss) Menurut Ferdinand (2014:188) Minat beli dapat didefinisikan
melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a) Frekuensi pencarian informasi: intensitas pencarian informasi mengenai
seuatu produk atau jasa
b) Keinginan segera membeli: keinginan untuk segera membeli atau memiliki
sebuah produk
c) Minat preferensial: preferensi bahwa produk tertentu inilah yang
diinginkan, seseorang bersedia mengabaikan pilihan lain.
tt)
uu) Untuk lebih jelasnya mengenai indikator Minat Beli atau
dalam hal ini minat berkunjung dapat dilihat pada tabel 2.1
40
Tabel 2.1
Indikator Minat Beli
INDIKATOR MODEL
Indikator minat membeli
adalah :
Intensitas pencarian
informasi
Keinginan untuk segera
membeli/ memiliki suatu produk
Preferensi bahwa produk
tertentu inilah yang diinginkan,
seseorang bersedia mengabaikan
pilihan lain
Sumber: Ferdinand (2014: 188)
Minat beli dianalogikan seperti minat berkunjung karena, sebelum
wisatawan berkunjung ke suatu destinasi pasti melalui tahap seperti minat
dalam pembelian, yaitu adanya pencarian informasi, keinginan untuk segera
datang mengunjungi tempat wisata tersebut dan keinginan mengabaikan
pilihan yang lainnya.
Intensitas
pencarian
informasi
Keinginan
segera
membeli
Keinginan
preferensial
Minat
Membeli
41
G. KEPUTUSAN BERKUNJUNG
vv) Pada prinsipnya perilaku setiap jenis wisatawan memiliki
landasan yang sama yaitu motivasi, preferensi, kegiatan dan bentuk
perjalanan. Menurut Ismayanti (2010:75) variasi wisatawan dapat ditinjau
dari berbagai pendekatan diantaranya dari psikografi, sosio-ekonomi,
geografi, dan pola perjalanan.. Inti dari pariwisata adalah melakukan
perjalanan baik untuk diklat maupun berlibur atau rekreasi.
ww) Menurut Ismayanti (2010:30) keinginan berwisata dapat
dipengaruhi oleh:
a) Profil wisatawan (yang meliputi usia, pendidikan, pendapatan pengalaman
wisata sebelumnya dan motivasi)
b) Kesadaran wisata (seperti citra fasilitas dan pelayanan berdasarkan
kredibilitas daerah tujuan wisata
c) Sifat destinasi perjalanan (jarak, tekanan, perjalanan, biaya, dan nilai,
durasi, keyakinan dan resiko
d) karakteristik destinasi atribut produk berupa sumber daya, fasilitas
perjalanan, kemudian struktur politik dan ekonomi, geografi dan
lingkungan, infrastruktur dan aksesibilitas.
xx) Kaitannya dengan dunia pariwisata, keputusan pembelian
diasumsikan sebagai keputusan berkunjung sehingga teori-teori mengenai
keputusan pembelian juga digunakan dalam keputusan berkunjung.
Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
42
memilih salah satu diantaranya Menurut Peter dan Olson (2003; 223-227)
Keputusan pembelian terjadi melalui proses yang terdiri dari lima tahap,
yaitu:
a) Pengenalan kebutuhan, yaitu proses pengambilan keputusan pembelian
dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
b) Pencarian informasi, yaitu proses pengambilan keputusan pembelian
dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi,
konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mencari
informasi. Terdapat berbagai macam sumber informasi yaitu sumber
pribadi, komersial, publik, dan pengalaman.
c) Evaluasi terhadap berbagai macam alternatif, yaitu proses pengambilan
keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk
melakukan evaluasi terhadap merk-merk alternatif yang terdapat dalam
berbagai pilihan.
d) Keputusan pembelian, yaitu proses pengambilan keputusan pembelian
dimana konsumen benar-benar membeli produk.
e) Evaluasi keputusan pembelian, yaitu proses melakukan evaluasi terhadap
keputusan pembelian yang telah dilakukan sebelumnya apakah telah
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang diperlukan sebelumnya.
Menurut Kotler dan Keller (2012:188) proses keputusan pembelian
meliputi lima tahapan, yaitu :
43
Gambar 2.1
Five-Model of the Consumer Buying Process Stage
Sumber: Kotler dan Keller (2012:188)
Gambar 2.1 Menjelaskan proses keputusan pembelian yang terdiri dari
lima tahapan sebagai berikut :
1. Problem recognition (pengenalan masalah)
Proses pembelian dimulai saat pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau pun internal. Pemasar
perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.Kemudian mereka dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
2. Information search (pencarian informasi)
Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan
mencari informasi lebih lanjut atau tidak. Ketika konsumen mengumpulkan
Problem recognition
Post purchase decision
Purchase decision
Evaluation of alternatives
Information search
44
informasi, hanya bebrapa pilihan yang ,menjadi kuat. Jika kebutuhan itu
sangat penting bagi konsuemen maka pencarian informasi akan lebih
mendalam, salah satu cara konsumen yaitu mendapatkan informasi dari
berbagai pihak. Informasi-informasi yang didapatkan konsumen dibagi
menjadi empat kelompok sumber informasi diantaranya :
yy) Pribadi : keluarga, teman, tetangga
zz) Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.
aaa) Publik : media masa, organisasi pemeringkat, konsumen.
bbb) Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi tergantung
pada jenis produk dan karakteristik pembeli.Secara umum konsumen
menerima informasi tentang suatu produk dari sumber komersial, yaitu
sumber yang didominasi pemasar.Namun sumber informasi yang paling
efektif didominasi dari sumber pribadi.Setiap sumber informasi menjalankan
fungsi yang berbeda dalam memengaruhi keputusan pembelian.Yang menjadi
pusat perhatian pemasaran adalah sumber informasi pokok yang diperhatikan
konsumen.
3. Evaluation alternative (Evaluasi alternatif)
Setelah melalui tahapan pencarian informasi , konsumen akan
menghadapi sejumlah merek yang dapat dipilih, pemilihan alternatif ini
melalui beberapa proses tertentu,yaitu:
a. Konsumen akan mempertimbangkan berbagai sifat produk
b. Pemasar harus mempertimbangkan kegunaan cirri-ciri suatu produk
45
c. Konsumen biasnaya membangun seperangkat kepercayaan merek sesuai
dengan cirri-cirinya
d. Konsumen diasumsikan memiliki sejumlah fungsi kegunaan setiaap cirri
yang menggambarkan bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan dari
suatu produk yang bervariasi pada tingkat yang berbeda untuk masing-
masing ciri
e. Terbentuknya sikap konsumen terhadap beberapa merek melalui prosedur
penilaian. Konsumen ternyata menerapkan prosedur penilaian yang berbeda
untuk membuat suatu pilihan diantara sekian banyak cirri-ciri objek
4. Purchase decision (Keputusan Pembelian)
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk prefensi antar merek
dalam kumpulan pilihan.Konsumen membentuk suatu minat terhadap merek
yang paling dsukai. Dalam melaksanakan pembelian, konseumen dapat
membentuk lima sub keputusan : merek, penyalur, kuantitas waktu, dan
metode pembayaran. Cara sikap orang lain mengurangi altenatif yang disukai
akan bergantung pada dua hal yaitu intensitan negative orang lain pad
alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain. Minat beli berada pada posisi setelah konsumen
melakukan evaluasi alternatf sebelum melakukan keputusan pembelian
seperti gambar 2.4.
46
Gambar 2.2
Steps between Evaluation of Alternatives and a Purchase Decision
Sumber: Kotler dan Keller (2012:192)
Adapun pendapat menurut Peter dan Olson (2010:160) tentang
keputusan pembelian adalah alternatif sebuah pilihan konsumen sebagai
proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua tau lebih perilaku alternatif, dan sebuah kegiatan memilih
salah satu dari berbagai merek yang adadiantarnya sebagai perwujudan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi pada setiap individu konsumen.
Pertimbangan alternatif konsumen untuk menyelesaikan masalah
dalam memilih sebuah merek mana yang menjadi pilihan konsumen untuk
mengatasi masalahnya terdapat beberapa macam alternatif pilihaan yang
dibedakan berdasarkan beberapa klasifikasi yaitu: kelas produk, bentuk
produk, merek atau model yang ingin konsumen beli. Adapun klasifikasi
lainnya yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pilihan
Purchase
decision
Evaluatuion of
alternatives
Purchase intention
Attitude of
other
Unanticipated
situational factors
47
membeli yaitu: meteode dalam pembayraan (kas, cek, atau kredit) yang
dikunjunginya, dan waktu yang dikunjunginya harian atau bulanan.
ccc)
5. Post purchase behavior (Perilaku Pasca Pembelian)
ddd) Setelah pembelian, konsumen akan mengalami beberapa
tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan
beberapa kegiatan membeli produk yang akan menarik bagi pemasar. Tugas
pemasar belum selesai setelah konsumen membeli produk, namun akan
sampai terus berlangsung sampai periode pasca pembelian.
Keputusan berkunjung merupakan proses dimana seorang pengunjung
melakukan penilaian dan memilih satu alternatif yang diperlukan berdasarkan
pertimbangan tertentu (Aprilia dkk,2015). Seperti yang telah dikatakan oleh
Kotler dan Keller bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh budaya, sosial,
dan faktor-faktor pribadi, Khususnya terkait pada keputusan untuk
mengunjungi tempat wisata (Hurriyati, 2015). Cleverdon mengatakan bahwa
keputusan pembelian yang diasumsikan pada keputusan berkunjung
konsumen dipengaruhi oleh tempat tujuan wisata, tipe perjalanan, waktu dan
biaya, agen perjalanan, dan jasa perjalanan (Damanik dan Weber,2006 dalam
Hurriyati 2015).
a) Destination Area (Tempat tujuan)
Destination Area merupakan sub variabel dari yang terdiri dari
beberapa indikator diantaranya :
48
- Kaitan atau hubungan antara tujuan para wistawaan dengan kebutuhan para
pengunjung.
- Ketersediaan informasi terkait tujuan wisata wisatawan.
b) Traveling Mode (Tipe perjalanan)
Traveling mode merupakan sub variabel kedua dari visiting decision,
adapun indikator dari Traveling mode diantaranya:
- Akses transportasi untuk sampai di tempat tujuan wisata
- Keberagaman alat-alat transportasi yang tersedia
- Kenyaman dari alat-alat transportasi yang tersedia
c) Time and Cost (Waktu dan Biaya)
Indikator dari Time and Cost diantaranya yaitu :
- Perjalanan wisata sesuai dengan waktu yang ditetapkan termasuk jam buka
dan tutup dari pariwisata yang dituju.
- Perjalanan wisata tergantung pada biaya perjalanan.
- Perjalanan wisata tergantung pada waktu luang untuk melakukan perjalanan.
d) Travel Agent (Agen Perjalanan)
Indikator dari dimensi Travel Agent yaitu Ketergantungan wisatawan
terhadap travel agent ketika melakukan perjalanan wisata.
e) Service Source (Sumber Jasa)
Indikator dari dimensi Service Source yaitu keberagaman dari jenis
pelayanan seperti pemandu wisata, pusat souvenir, photografer, dll.
49
Berdasarkan uraian di atas, penulis menggunakan teori yang
dikemukakan oleh Damanik dan Weber untuk mengukur variabel keputusan
berkunjung wistawaan
H. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
1) Hubungan Electronic Word of Mouth dengan Minat Berkunjung
eee) Pada industri pariwisata, efek EWOM sangat penting,
ketidakberwujudan pelayanan pariwisata tidak dapat dievaluasi sebelum
pembelian, maka pembelian produk dan jasa pelayanan tak berwujud ini
melibatkan resiko yang lebih tinggi. Sehingga, konsumen lebih
bergantung pada pengaruh interpersonal online dan EWOM (Albarq A.N,
2016). Ini sejalan dengan hasil Penelitian dari Suwardukki, dkk. (2015)
bahwa variabel Electronic Word of Mouth berpengaruh signifikan
terhadap Minat Berkunjung.
2) Hubungan Citra Destinasi dengan Minat Berkunjung
fff) Menurut Chew Elaine dan Siti aqilah (2014) bahwa pariwisata
rentan terhadap resiko dan ancaman (seperti kejahatan, ketidakstabilan
sosial-politik, bencana alam, penyakit, endemik), kerentanan semacam
itu bisa menodai citra destinasi wisata. Karena wisatwan menjadi selektif
untuk itu penting menciptakan citra destinasi yang positif. Sehingga jelas
bahwa citra destinasi berkorelasi terhadap Minat berkunjung. Hubungan
Citra Destinasi dengan Minat Berkunjung dibuktikan oleh penelitian
Jalilvand et.al (2012) Suwardukki, dkk. (2015).
50
51
3) Hubungan Minat Berkunjung dengan Keputusan Berkunjung
ggg) Saat timbulnya minat, maka pengunjung akan sadar bahwa
pengunjung menyukai suatu tempat wisata tertentu sesuai dengan
minatnya dan ingin mengunjunginya (Aprilia, Dkk, 2015). Selanjutnya
ketika keyakinan akan suatu tempat wisata menguat, maka akan
menimbulkan keputusan untuk melakukan kunjungan (Shrimp, 2003
dalam Aprilia, Dkk, 2015). Jelas bahwa minat berkunjung berpengaruh
pada keputusan berkunjung hal ini dibuktikan oleh banyak penelitian
dari Suwarduki, dkk. (2015), Aprilia, dkk (2015), Ramadhan, dkk
(2015), Putra Bimo, dkk (2015).
4) PENELITIAN TERDAHULU
hhh) Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang
dijadikan acuan. Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian
ini berasal dari jurnal dengan melihat hasil penelitiannya dan melihat
persamaan dan berbedaannya untuk membandingkannya.Untuk lebih
jelas mengenai gambaran penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel
2.2 dibawah ini.
52
Tabel 2.22 Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti
Judul
Penelitian Variabel
Metode
penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
1. Suwarduk
i, dkk.
Jurnal
Administr
asi Bisnis
(JAB)|Vol
. 37 No. 2
Agustus
2016
Analisis
Faktor-
Faktor
Pembentuk
Electronic
Word-Of-
Mouth
(EWOM)
Dan
Pengaruhny
a Terhadap
Minat Beli
(Survei
Pada
Followers
Akun
@Saboten_
Shokudo)
X1=
EWOM
Y1= citra
destinasi
Y2=
minat
berkunju
ng
Y3=
keputusa
n
berkunju
ng
Analisis
deskriptif
dengan
metode
Path
analysis
1.Electronic Word of Mouth
berpengaruh signifikan
terhadap Citra Destinasi,
2.Electronic Word of Mouth
berpengaruh signifikan
terhadap Minat Berkunjung,
3.Electronic Word of Mouth
berpengaruh tidak signifikan
terhadap Keputusan
Berkunjung
4.Citra Destinasi berpengaruh
signifikan terhadap Minat
Berkunjung
5.Citra Destinasi berpengaruh
tidak signifikan terhadap
Keputusan Berkunjung
6.Minat Berkunjung
berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan
Berkunjung.
Variabel yang
diteliti sama, yaitu
variabel EWOM,
citra destinasi,
minat berkunjung
dan keputusan
berkunjung.
Metode yang
digunakan juga
sama.
Perbedaan objek
dan banyak nya
sampel yang
digunakan.
53
No. Nama
Peneliti
Judul
Penelitian Variabel
Metode
penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
2. Zarrad
H. and
Debabi
M.
Internatio
nal
Research
Journal of
Social
Sciences
ISSN
2319–
3565
Vol. 4(4),
53-60,
April
(2015)
Analyzing
the Effect of
Electronic
Word of
Mouth on
Tourists’
attitude
toward
Destination
and Travel
Intention
X=EWO
M
Y=Sikap
terhadap
destinasi
Z=Minat
Berkunju
ng
Metode
penelitian
dengan
SEM,
dengan
responden
sebanyak
219 orang.
1.EWOM berpengaruh positif
signifikan terhadap minat
berkunjung sebesar
β= 0.854, t = 4.372, p <
0.001)
2. EWOM berpengaruh positif
signifikan terhadap sikap
sebesar β= 0.695, t = 3.920, p
< 0.05).
3. sikap terhadap destinasi
berpengaruh positif signifikan
terhadap minat berkunjung
sebesar (H3 β= 0.884, t =
6.771, p < 0.05).
Persaman pada
variabel EWOM dan
minat berkunjung
Perbedaan pada
metode yang
digunakan yaitu
SEM sedangkan
peneliti
menggunkan
Path analysis.
Banyaknya
sample yang
diambil, dan
variabel kedua
yang tidak
peneliti teliti.
54
No. Nama
Peneliti
Judul
Penelitian Variabel
Metode
penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
4. Rizky
Suci
Febriyanti
dan
Aniek
Wahyuati
Jurnal
Ilmu dan
Riset
Manajeme
n :
Volume 5,
Nomor 5,
Mei 2016
ISSN :
2461-
0593
Pengaruh
Celebrity
Endorser
Dan Brand
Image
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Melalui
Minat Beli
X1=
Celebrity
endorser
X2=bran
d image
Y=minat
beli
z-
keputusa
n
pembelia
n
Path
Analysis
1. celebrity endorser terhadap
keputusan pembelian terbukti
signifikan.
Dengan nilai koefisien
(Standardized Coefficient)
positif sebesar 0,256 dan Sig-
value
esar 0,011. p-value (0,02)
<sig. tolerance (0,05)
2. brand image terhadap
keputusan pembelian tidak
terbukti signifikan dengan
nilai koefisien (Standardized
Coefficient) positif sebesar
0,552 dan Sig-value sebesar
0,303. Oleh karena, Sig-value
(0,303) >sig. tolerance (0,05)
3. minat beli terhadap
keputusan pembelian terbukti
signifikan dengan nilai
koefisien (Standardized
Coefficient) positif sebesar
0,85 dan Sig-value sebesar
0,000. Oleh karena, p-value.
Variabel brand
image sama relate
dengan destinasi
image, dan minat
beli relate dengan
minat berkunjung
serta keputusan
pembelian relate
dengan keputusan
berkunjung. Metode
yang digunakan
juga sama yaitu
path analisis.
Variabel
celebrity
endorser tidak
penulis teliti, dan
perbedaan objek,
serta paradigma
nya meniliti
dibidang produk
sedangkan
penulis meneliti
dibidang jasa.
55
No. Nama
Peneliti
Judul
Penelitian Variabel
Metode
penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(0,000) <sig. tolerance (0,05
4. celebrity endorser terhadap
minat beli dengan nilai koefisien
(Standardized Coefficient)
positif sebesar 0,366 dan Sig-
value sebesar 0,000. Oleh
karena, Sig-value (0,000) <sig.
tolerance (0,05)
5. brand image mempunyai
pengaruh terhadap minat beli
dengan nilai koefisien
(Standardized Coefficient)
positif sebesar 0,424 dan Sig-
value sebesar 0,000. Oleh
karena, Sig-value (0,000) >sig.
tolerance (0,05)
6. celebrity endorser terhadap
keputusan pembelian
berpengaruh tidak langusng
melalui minat beli dengan Total
pengaruh yaitu 0,311 + 0,256 =
0,567.
7. variabel MB memediasi
pengaruh Brand image terhadap
Keputusan pembelian = 0,36
56
No. Nama
Peneliti
Judul
Penelitian Variabel
Metode
penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
5 Ratih
Hurriyati
Jurnal
Pendidika
n Sains
Sosial
Dan
Kemanusi
aan Mei,
2015.
Issn 1979-
0112
An analysis
of place
branding to
enhance the
Image of
bandung
city and its
implications
toward the
decisions to
visit tourism
destination
X= place
branding
Y=
image
Z=
decision
to visit
Descriptiv
e analysis
with
metode
Path
analysis,
1. Citra berpengaruh
langsung dan signifikan
terhadap keputusan
berkunjung 0,425 atau 0,1806
atau 18,06% (sangat kuat).
2. place branding terbukti
positif berpengaruh terhadap
citra sebesar 0,4369 atau
43,69% berpengaruh
signifikan.
3. Place branding
berpengaruh langsung
terhadap keputusan
berkunjung sebesar 0,403
atau 40,3%
iii) Persamaan
penelitian ini yaitu
objek penelitian
variabel terikat
dilakukan sama-
sama menggunakan
variabel image dan
keputusan
berkunjung dan
yang memiliki
indicator sama
dengan citra
destinasi serta
keputusan
berkunjung
wisatawan
jjj)
kkk) Penelitia
n ini berfokus
pada tiga
variabel yaitu
place branding,
city image, dan
decision to visit
tourism.
Sedangkan
penelitian yang
dilakukan
peneliti melihat
image dan
pengaruhnya
terhadap minat
berkunjung serta
dampaknya
terhadap
keputusan
berkunjung
57
No. Nama
Peneliti
Judul
Penelitian Variabel
Metode
penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
6 Mohamad
Reza
Jalilvand,
Neda
Samei
JIMA 3,1
Journal Of
Destinatio
n
Marketing
&
Managem
ent 1
(2012)
134–143
http://dx.d
oi.org/10.
1016/j.jd
mm.2012.
10.001
Examining
the
structural
relationship
s of
electronic
word of
mouth,
destination
image,
tourist
attitude
toward
destination
and travel
intention:
An
integrated
approach
X1=
EWOM
Y1=
destinati
on image
Y2=
tourust
attitude
toward
destinati
on
Z=
Intention
to travel
Metode
penelitian
mengguna
kan
analisis
Struktural
Model.
1.EWOM berpengaruh positif
terhadap destination image
sebesar (H1: bβ0.914,
t=10.169, p=0.001),
2.EWOM berpengaruh
signifikan terhadap tourist
attitude dengan hasil (H2:
bβ=0.901, t=12.145,
p=0.001),
3. EWOM berpengaruh
signifikan pada travel
intention dengan hasil (H3:
bβ=0.868, t=11.802,
p=0.001).
4. destination image
berpengaruh signifikan pada
travel intention dengan hasil
(H4: b¼0.835, t=2.741,
p=0.01)
5. tourist attitude berpengaruh
signifikan terhadap intention
to travel dengan hasil
(H5: b=0.494, t=2.712,
Persamaan pada
variabel pertama
yaitu EWOM, dan
destinasi image
terhadap minat
berkunjung..
Teori yang
digunakan
berbeda objek
berbeda dan
metode juga
berbeda. Serta
banyaknya
responden juga
berbeda.
58
p=0.01) (3) destination
No. Nama
Peneliti
Judul
Penelitian Variabel
Metode
penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
image berpangaruh signifikan
pada tourist attitude sebesar H5:
b=0.580, t=8.598, p=0.001), and
(4) socio-demographic
mempengaruhi EWOM,
destination image, tourist
attitude, dan travel intention.
7 Irwan
Shahrinaz
Journal of
Scientific
Research
and
Developm
ent 3 (5):
117‐124,
2016
ISSN
1115‐756
Relationshi
p and
impact of
e‐WOM
and brand
image
towards
purchase
intention of
smartphone
?
X=EWO
M
X2=
brand
image
Y=purch
ase
intention
Regresi
linear
dengan
mengguna
kan teori
ajzen
1.Tidak ada korelasi EWOM
dengan minat beli artinya
EWOM insignifikan sebesar
0.136.
2. brand image memiliki
hubungan yang positif dengan
minat beli.
Persamaannya
terletak pada
variabel yang
diteliti.
Perbedaannya
dari teori yang
diambil
menggunakan
teori TPB nya
ajzen, dan
menggunakan
metode
penelitiannya
menggunakan
regrasi linear
berganda,
sedangkan
peneliti
menggunakan
path analisis.
59
9
60
5) Kerangka pemikiran
lll) Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting (sugiyono, 2009). Berdasarkan landasan teori
tersebut maka dapat digambarkan sebuah kerangka berpikir untuk
menganalisis pengaruh EWOM, citra destinasi, minat berkunjung dan
dampaknya pada keputusan berkunjung. Seperti yang tertera pada Tabel 2. 2
61
Tabel 2.2 Kerangka Pemikiran
Sumber :
data primer (2016)
EWOM (X1) Citra Destinasi
Minat Berkunjung (Y1)
Keputusan Berkunjung (Y2)
Kesimpulan dan Saran
Analisis Jalur (Path Analysis) :
1. Uji Hipotesis Persamaan Analisis Jalur
Struktur 1
- Uji Koefisien Determinasi
- Uji F
- Uji t
2. Uji Hipotesis Persamaan Analisis Jalur
Struktur 2
- Uji Koefisien Determinasi
- Uji t
3. Perhitungan Pengaruh Langsung Dan Tidak
Langsung
Analisis Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reabilitas
Analisis Korelasi
62
6) Hipotesa Penenlitian
mmm) Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas maka
hipotesa penelitiannya, sebagai berikut:
a) Ho:β1=0 ; Tidak ada pengaruh antara electronic word of mouth terhadap
minat berkunjung
nnn) Ha:β1≠0 ; Ada pengaruh antara electronic word of mouth
terhadap minat berkunjung
b) Ho:β2=0 ; Tidak ada pengaruh antara citra destinasiterhadap minat
berkunjung
ooo) Ha:β2≠0 ; ada pengaruh antara citradestinasiterhadap minat
berkunjung
c) Ho: β1, β2 = 0 ; Tidak ada pengaruh electronic word of mout dan
citradestinasiterhadapminatberkunjung
ppp) Ha: β1, β2 ≠0 ; Ada pengaruh, electronic word of mouth, dan
citradestinasiterhadapminatberkunjung
d) Ho: β3, β4 = 0 ; Tidak ada pengaruh minatberkunjung terhadap
keputusan berkunjung
qqq) Ha: β1, β2 ≠0 ;
Ada pengaruhminatberkunjung terhadap keputusan berkunjung
63
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
rrr) Penelitianinidilakukanuntukmenganalisisseberapa besar
pengaruh electronic word of mouth (X1) dan citradestinasi(X2)terhadap
minatberkunjung(Y1) serta dampaknya terhadap keputusanberkunjung(Y2)
sebagai variabel-variabel dalam penelitian. Penelitiandilakukanpada
bulanApril sampai Mei 2017. Populasi dalampenelitianiniadalahwisatawan
yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
B. Metode Penentuan Sampel
1) Populasi Penelitian
sss) Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil
pengukuran yang menjadi objek penelitian pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian
(Riduwan dan Kuncoro, 2012:38) populasi dalam penelitian ini adalah
wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
2) Sampel Penelitian
Sampel adalah himpunan bagian (subset) dari populasi,
sedangkan populasi adalah kelompok lengkap orang,perusahaan, rumah
sakit, toko, mahasiswa atau sejenismuya yang memiliki beberapa set
karakterisitik. (Pardede dan Manurung ,2014:8)
64
ttt) Suatu keputusan yang diambil pertama dalam pemilihan
sampel adalah menentukan target populasi, yaitu kelompok/golongan
yang relevan terhadap penelitian yang dilakukan. Dalam proses
pengambilan sampel, adalah sangat penting untuk menentukan target
populasi sehingga sumber data yang akan dikumpulkan dapat ditemukan
(Pardede dan Manurung, 2014:9). Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampel tanpa peluang (Non-Probability
Sampling), teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode
convenience sampling, dimana responden dipilih berdasarkan atas
ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya serta memenuhi
syarat yang telah ditentukan.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus
pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) dalam Riduwan (2007:50)
apabila populasi tidak diketahui secara pasti adalah sebagai berikut:
uuu) n = ( Z a/2 σ
e)
2
vvv) Dimana:
www) n = Besarnya sampel
xxx) Zα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
yyy) 1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%
zzz) σ = Standar deviasi populasi
65
aaaa) e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat
bbbb) ditoleransi.
cccc) Contoh perhitungan:
dddd) n =(Z a/2 σ
e )
2 = (
(1,96).(0,25)
0.05 )
2 = 96,04
eeee) Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat
kepercayaan 95% bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan
memberikan selisih estimasi rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi
sampel yang diambil sebesar 100 orang.
C. Metode Pengumpulan Data
ffff) Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua
metode untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut:
1) Data Primer
gggg) Peneliti menyebarkan angket kuesioner yang berisi
pertanyaan yang berhubungan dengan topik penelitian kepada responden,
dilakukan penyebaran kepada 100 responden untuk penelitian ini.
2) Data Sekunder
hhhh) Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kajian pustaka yang diambil melalui literature dari buku, website,
jurnal-jurnal ilmiah, data kepemerintahan, majalah maupun tulisan lain
yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
66
D. Metode Analisis Data
iiii) Dalam penelitian ini, peneliti mengambil analisis jalur (Path
Analysis) untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang
disusun terdapat keterkaitan hubungan antara sejumlah variable yang dapat
diestimasi secara simultan. Selain itu variable independent pada suatu
hubungan yang sudah ada, akan menjadi variable independent pada
hubungan selanjutnya
1) Uji Kualitas Data
jjjj) Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan
dan kelayakan data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data
bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument sebab
berpengaruh pada kualitas data (Ghozali, 2011:47)
a) Uji Validitas
kkkk) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan atau pernyataaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016:52)
llll) Dalam mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga
cara berikut (Ghazali, 2016:53)
a. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruk atau variabel. Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of
67
freedom (df)= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Lihat
dalam table df dengan alpha=0,05% dengan uji dua sisi.
b. Uji validitas depat juga dilakukan dengan melakukan korelasi
bivariate antar masing-masing skor indikator dengan total skor
konstruk. Lihat pada nilai pearson correlation. Hasil analisis
korelasi bivariate dengan melihat output cronbach alpha dalam
kolom Correlated Item – Total Correlation.
c. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA)
mmmm) Analisis faktor konfirmatori merupakan salah satu
metode analisis multivariat yang dapat digunakan untuk
mengkonfirmasikan apakah model pengukuran yang dibangun
sesuai dengan yang dihipotesiskan. Dalam analisis factor
konfirmatori, terdapat varabel laten dan variabel indikator.
Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat dibentuk dan
dibangun secara langsung sedangkan variabel indikator adalah
variabel yang dapat diamati dan diukur secara langsung (Effendi
dan Jerry, 2012)
nnnn)
b) Uji Reliabilitas
oooo) Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
68
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2016:47). Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
a. Repeated measure atau pengukuran ulang: dsini seseorang akan
diberi pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konisten dengan jawabannya.
b. One shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya, hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,70.
pppp) Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya
suatu variabel dengan cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi
yang digunakan lebih besar dari 0,70.
qqqq) Pengukuran tingkat kepentingan atas electronic word
of mouthdan citra destinasi terhadap minat berkunjungserta dampaknya
pada keputusan berkunjung dilakukan dengan menggunakan skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Riduwan dan
Kuncoro, 2008:20).
69
rrrr) Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel
dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya
indikator-indikator yang telah diukur ini dapat dijadikan titik tolak
untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan yang perlu
dijawab oleh responden (Riduwan dan Kuncoro, 2008:20). Instrumen
pertanyaan atau pernyataan ini akan menghasilkan total skor bagi tiap
anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti
instrumen di bawah ini:
ssss) SS = Sangat setuju diberi skor 5
tttt) S = Setuju diberi skor 4
uuuu) N = Netral diberi skor 3
vvvv) TS = Tidak Setuju diberi skor 2
wwww) STS= Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
xxxx) Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan
sangat setuju mempunyai tingkatan atau preferensi yang “lebih tinggi”
dari setuju, dan setuju “lebih tinggi” dari ragu-ragu (Ghozali, 2012:47).
yyyy)
2) Analisis Korelasi
Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dasar pemikiran
analisis korelasi ini adalah perubahan antar variabel artinya, jika
70
perubahan suatu variabel diikuti perubahan variabel yang lain maka
kedua variabel tersebut saling berkorelasi.
Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan
antara variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas atau
sebab-akibat, karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat
hubungan maka dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel
eksogen atau endogen. (Pardede dan Manurung, 2014:29). menurut
Sarwono (2006:59) Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik
kovarian atau asosiasi antara variabel. Besarnya koefisien korelasi
berkisar antara +1 sampai dengan -1. Koefisien korelasi menunjukan
kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel
acak. jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai
hubungan searah. Artinya jika nilai varabel X tinggi maka nilai varibel Y
juga akan tinggi. sebaliknya jika koefisien korelasi negatif, maka kedua
variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai X tinggi, maka
nilai varibel Y akan menjadi rendah. Peneliti menggunakan korelasi
Pearson atau product moment dengan menggunakan SPSS 22 untuk
melihat derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi maka dibuat
kriteria pengukuran berikut:
71
Tabel 3.1
Kriteria Koefisien Korelasi
zzzz) Nilai r aaaaa) Kriteria
bbbbb) 0 ccccc) Tidak ada korelasi
ddddd) >0 s.d. 0,25 eeeee) Korelasi sangat lemah
fffff) 0,25 s.d. 0,5 ggggg) Korelasi cukup kuat
hhhhh) 0,5 s.d. 0,75 iiiii) Korelasi kuat
jjjjj) 0,75 s.d 0,99 kkkkk) Korelasi sangat kuat
lllll) 1 mmmmm) Korelasi sempurna
Sumber: Sarwono (2006:59)
Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel
signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikansi dari setiap hubungan variabel.
Nilai signifikansi harus lebih kecil nilainya dibanding nilai tingkat toleransi
yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi yang digunakan adalah
0,05.
3) Analisis Jalur (Path Analysis)
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis jalur.
Analisis jalur adalah analisis yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh
langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu variabel dengan
variabel lainnya mempunyai hubungan. Sebuah diagram jalur, tanda panah
berujung ganda (↔) menunjukkan hubungan korelasi dan tanda panah satu arah
(→) menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh langsung dari variabel
eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y) (Riduwan, 2007:7). Sedangkan
analisis jalur menurut Rutherford dalam Pardede dan Manurung, (2014:16)
adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada
72
regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak
hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung
Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi
berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan
(magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal
dalam seperangkat variabel. (Weblay dalam Pardede dan Manurung, 2014:17).
Analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk
menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan
sebab akibat yang dibandingkan dengan peneliti. Dari definisi-defini tersebut
dapat disimpulkan bahwa analisis jalur merupakan kepanjangan dari analisis
regresi berganda (Garson dalam Pardede dan Manurung, 2014:17).
Dalam menganalisis penelitian dengan menggunakan analisis jalur, ada
beberapa langkah secara berurutan yang harus dijalankan untuk memenuhi
penelitian yang benar dengan menggunakan analisis jalur (Pardede dan
Manurung, 2014:58-80):
a. Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigm hubungan variabel
b. Menentukan persamaan struktural
c. Menganalisis dengan menggunakan SPSS, analisis terdiri dari dua langkah
yaitu analisis substruktur I dan analisis substruktur II.
d. Interpretasi hasil perhitungan SPSS berdasarkan analisis regresi, korelasi dan
menentukan persamaan struktur berdasarkan diagram jalur yang ditentukan.
e. Melakukan analisis jalur model trimming jika ada variabel eksogen yang
73
koefisien jalurnya tidak signifikan.
f. Melakukan Uji Sobel untuk menghitung pengaruh tidak langsung.
Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka
peneliti harus merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur. Hal ini
disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan oleh teori yang
digunakan untuk penelitian. Dimana diagram jalur ini dijelaskan tentang
hubungan antar variabel eksogen yaitu EWOM(X1) dan citra
destinasi(X2)dengan variabel endogen minat berkunjung(Y1) dan keputusan
berkunjung(Y2) dengan menggunakan diagram jalur sebagai berikut :
a) Struktur I
nnnnn) Gambar 3.1
ooooo) Diagram Struktur I
ρy1x1
rx1x2
ρy1x2
Sumber: diolah dari data sekunder, 2017
Diagram di atas terdiri atas satu persamaan struktural, yaitu
persamaan struktur I dimana X1 dan X2 adalah varaiabel eksogen serta Y1
adalah variabel endogen. Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut:
b) Struktur II
EWOM (X1)
CitraDestinasi(X2
)
Minat
Berkunjung (Y1)
74
ppppp) Є2
qqqqq)
rrrrr) sssss)
ttttt)
uuuuu)
ρy1y2
vvvvv)
Sumber: diolah dari data sekunder, 2017
Diagram jalur di atas terdiri atas persamaan structural II, dimana X1
dan X2 adalah varaiabel eksogen serta Y1 dan Y2 adalah variabel endogen.
Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut:
c) Diagram Jalur
wwwww) Berikut ini diagram jalur yang menjelaskan tentang
hubungan antar variabel eksogen yaitu EWOM (X1) dan citra destinasi (X2)dengan
variabel endogen minat berkunjung(Y1) dan keputusan berkunjung(Y2):
xxxxx) Gambar 3.3
yyyyy) Diagram Jalur
zzzzz) aaaaaa) Є1
Є2
bbbbbb)
cccccc)
dddddd) ρy1x1
rx1x2 eeeeee)
ρy1y2
ffffff) ρy1x2
gggggg)
Sumber: diolah dari data sekunder, 2017
EWOM (X1)
Keputusan
berkunjung (Y2)
Minat
Berkunjung (Y1)
Citra
DestinasiX2)
Keputusan
berkunjung (Y2)
Minat
Berkunjung (Y1)
75
Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan struktural, dimana X1
dan X2 adalah variabel eksogen serta Y1 Y2 adalah variabel endogen.
Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut:
hhhhhh) Struktur I :Y1=ρx1y1X1+ρx2y1X2+Є1
iiiiii) Struktur I :Y2= ρy1y2Y1+Є2
jjjjjj)
d) Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)
Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2, merupakan
suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat
menginformasikan baik atau tidaknya suatu model yang terestimasi.
Dengan kata lain, angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah
garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya (Pardede dan
Manurung, 2014:38-39).
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dalam ouput SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model
summary dan tertulis R square yang sudah disesuaikan atau tertulis
adjust R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen
(Ghozali, 2013:97).
e) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien
regresi secara bersamaan, melihat pengaruh variabel eksogen pada
76
variabel endogen secara simultan. Ada beberapa langkah dalam
menghitung uji F (Pardede dan Manurung, 2014:63):
1) Menentukan hipotesis
2) Menghitung F-hitung yang diperoleh dari output SPSS dari tabel
ANOVA
3) Menghitung F-tabel dengan ketentuan tarif signifikansi 0,05 dan
derajat kebebasan dengan ketentuan numerator : (jumlah variabel/4-
1) dan denumerator (jumlah sampel/100-4)
4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:
kkkkkk) Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
llllll) Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
5) Mengambil Keputusan.
f) Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t)
mmmmmm) Setelah melakukan uji koefisien secara
simultan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien secara
individu dengan menggunakan suatu uji dikenal dengan sebutan uji-t.
Langkah-langkah dalam menghitung uji-t ialah (Pardede dan Manurung,
2014:65):
1) Menentukan hipotesis
2) Mengetahui besarnya angka t-hitung diperoleh dari output SPSS
77
3) Mengetahui besanya angka t-tabel dengan ketentuan tarif
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (jumlah sampel/100-2)
4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:
nnnnnn) Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
oooooo) Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
pppppp)
g) Uji Sobel
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang
dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test)
(Ghozali, 2013:248). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan
pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M. Pengaruh tidak langsung X ke Y
melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M
Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c adalah pengaruh X terhadap
Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y
setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan sa dan sb
dan besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) sab
dihitung dengan rumus dibawah ini:
Sab = √b2sa
2 + a
2sb
2 + sa
2sb
2
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu
menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
78
t = ab
sab
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung
lebih besar darinilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.
Asumsi uji sobel memerlukan jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel
kecil, maka uji sobel menjadi kurang konservatif.
h) Uji Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan
antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun
tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat
(endogen). (Ridwan dan Kuncoro, 2012:2)
qqqqqq)
i) Uji Trimming dan Dekomposisi
rrrrrr) Menurut Eddy Roflin (2009) dalam Ridwuan (2007)
menyatakan bahwa Metode dekomposisi adalah metode yang menekankan
pada pengaruh yang bersifat kausalitas antar variabel, baik pengaruh
langsung maupun tidak langsung dalam kerangka analisis jalur. Metode
Trimming adalah suatu metode yang digunakan untuk memperbaiki suatu
model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen
yang koefisien jalurnya tidak signifikan dalam model. Penggunaan metode
trimming memerlukan perhitungan ulang koefisien jalur tanpa menyertakan
79
variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan.
80
E. Operasional Variabel
1) Varibel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. ( Sugiyono, 2012 : 59).
Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen (bebas), variabel
intervening, dan variabel dependen (terikat).
a. Variabel Bebas
Variabel bebas (variable independent) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2012 :59), dalam penelitian ini variabel
bebas tersebut adalah :
Variabel Bebas (Eksogen) :
1. X1 adalah Electronic word of mouth
2. X2 adalah citra destinasi
a. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi
hubungan atara variabel independen dan dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung dan dapat diamati dan diukur (Sugiyono, 2012 :59).
Dalam penelitian ini variabel Minat Berkunjung (Y1) merupakan
variabel yang mengintervensi hubungan kausal antara variabel bebas
81
(EWOM dan Citra Destinasi) dengan variabel terikat yaitu keputusan
berkunjung (Y2)
b. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2012: 59). Dalam peneilitian ini variabel terikat adalah
Keputusan berkunjung.
2) Instrumen Penelitian
Operasional variabel merupakan penjabaran mengenai dimensi
variabel dan indikator yang digunakan pada penelitian ini. Selanjutnya
operasional variabel menggambarkan juga mengenai pengukuran atas
dimensi variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian
ini.Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran
likert
82
Tabel 3. 1 Operasional variabel
No. Variabel Indikator Skala
1
Electronic
word of mouth
(Jalilvand et.al
2012)
Saya sering membaca ulasan perjalanan
wisatawan online untuk mengetahui
destinasi apa yang memberi kesan baik
pada yang lain
Likert
Untuk memastikan saya memilih
destinasi yang tepat, Saya sering
membaca ulasan online wisatawan lain
Saya sering berkonsultasi dengan
wisatawan lain tentang ulasan onlinenya
mengenai destinasi wisata yang menarik
(seperti Iran)
Saya sering mengumpulkan informasi
dari ulasan wisatawan mengenai destinasi
wisata tersebut sebelum saya melakukan
perjalanan.
Saya sering mengumpulkan informasi
dari ulasan wisatawan mengenai destinasi
wisata tersebut sebelum saya melakukan
perjalanan.
83
No. Variabel Indikator Skala
1
Electronic
word of
mouth
(Jalilvand
et.al 2012)
Saya sering mengumpulkan informasi
dari ulasan wisatawan mengenai
destinasi wisata tersebut sebelum saya
melakukan perjalanan.
Likert
Jika saya tidak membaca ulasan online
wisatawan ketika saya berkunjung ke
sebuah destinasi (seperti Iran), saya
merasa khawatir dengan keputusan saya
Ketika saya berkunjung ke sebuah
destinasi (seperti Iran), ulasan online
wisatawan membuat saya percaya
dalam berkunjung ke destinasi.
2
Citradestinasi
(Lee dan
Lockshin
(2010), dan
Jalilvand et.al
(2012) )
Aman dan nyaman
Likert
Menawarkan kesenangan dan tempat
yang menarik untuk dikunjungi
Pemandangan dan atraksi alam yang
indah
Cuaca yang bersahabat
Menawarkan nilai yang baik untuk uang
84
No. Variabel Indikator Skala
3
Minat
Berkunjung
Wisawatan
(Ferdinand,
2006)
Intensitas pencarian informasi
Likert
Keinginan untuk segera berkunjung
Preferensi bahwainilah tujuan wisata
yang dinginka bersedia dan
mengabaikan pilihan lainnya
4
Keputusan
berkunjung
(Damanik,
weber
dalam
Huryati
2015)
Destination
area
Hubungan antara tujuan wisatawan
dengan kebutuhan para pengunjung
Likert
Ketersediaan informasi terkait tujuan
wisatawan
Traveling
mode
Akses transportasi untuk sampai ke
tempat tujuan
Keberagaman alat transportasi yang
tersedia
Time
and cost
Kenyamanan alat transportasi yang
tersedia
Perjalanan wisata tergantung biaya
perjalanan Perjalanan wisata
tergantung waktu luang untuk
melakukan perjalanan
85
No. Variabel Indikator Skala
Keputusan
berkunjung
(Damanik,
weber dalam
Huryati 2015)
Travel
Agent
Ketergantungan wisatawan
terhadap travel agent ketika
melakukan perjalanan wisata
Likers
Service
Source
Keberagaman jenis pemandu
wisata, pusat souvenir photografer
dan lain
86
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
1) Deskripsi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Secara Singkat
ssssss) Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)
mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia.
Ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980. Dengan luas 22.851,03
hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis
pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta. Di dalam kawasan
hutan TNGGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu
serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan,
dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara
ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya,
kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar,
seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti
Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis
burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung
dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah
(gedepangrango.org, 2002)
87
tttttt) Sebagai kawasan wisata dan rekreasi, pengunjung dapat
melihat dan menikmati air terjun, telaga kecil, sungai yang mengalir deras,
dan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan pegunungan rendah atau
kesunyian dari hutan pegunungan yang rapuh (gedepangrango.org, 2002)
uuuuuu) Ada dua iklim yaitu musim kemarau dari bulan Juni
sampai Oktober dan musim penghujan dari bulan Nopember ke April. Selama
bulan Januari sampai Februari, hujan turun disertai angin yang kencang dan
terjadi cukup sering, sehingga berbahaya untuk pendakian. Oleh akrena itu
sering dilakukan buka-tutup jalur. Hujan juga turun ketika musim kemarau,
menyebabkan kawasan TNGP memiliki curah hujan rata-rata pertahun 4000
mm. Rata-rata suhu di Cibodas 23°C, dan puncak tertinggi berada pada 3000
m dpl. (gedepangrango.org, 2002)
vvvvvv) TNGGP merupakan salah satu dari 5 Taman Nasional
yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980, dan sampai tahun
2007 sudah 50 Taman Nasional dibentuk oleh Pemerintah di seluruh
Indonesia. Seperti halnya kawasan konservasi lainnya di Indonesia,
pengelolaan kawasan TNGP merupakan tanggungjawab dari Direktorat
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan.
(gedepangrango.org, 2007).
wwwwww) Secara administratif, kawasan TNGP berada di 3
kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Propinsi Jawa Barat. Kantor
pengelola yaitu Balai Besar TNGGP berada di Cibodas, dan dalam
88
pengelolaannya dibagi menjadi 3 (tiga) Bidang Pengelolaan Taman Nasional
Wilayah (Bidang PTN Wil), yaitu Bidang PTN Wil I di Cianjur, SBidang
PTN Wil II di Selabintana-Sukabumi, dan Bidang PTN Wilayah III di Bogor,
dan 6 (enam) Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (SPTN Wil) dan 22
(dua puluh dua) resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dengan tugas
dan fungsi melindungi dan mengamankan seluruh kawasan TNGGP dalam
mewujudkan pelestarian sumberdaya alam menuju pemanfaatan yang
berkelanjutan. Struktur Organisasi Balai Besar Taman Nasional Gn Gede
Pangrango Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.03/Menhut-
II/2007 tanggal 1 Februari 2007 dan SK BB TNGGP No.SK 95/II-TU/2007
tanggal 28 Desember 2007 dapat dilihat pada Gambar 4.1
2) Visi Misi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
xxxxxx) Menurut Buku Statistik Balai Besar Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango yang diterbitkan tahun 2013
(gedepangrango.org,2013), Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan Taman Nasional
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, telah menetapkan
Visi dan Misi yang tertuang dalam Dokumen Rencana Kerja Balai Besar
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tahun 2009 serta ditetapkam pada
Desember 2008, sebagai berikut:
89
yyyyyy) Visi: “Terwujudnya Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango yang mantap dan mandiri sebagai lokasi pendidikan konservasi
terbaik di ASEAN dan Memberi manfaat bagi masyarakay sekitar”
zzzzzz)Misi yang digunakan untuk menjabarkan Visi tersebut adalah
sebagai berikut: (gedepangrango.org, 2013)
1. Pemanfaatan kawasan TNGGP melalui proses yang parsipatif
2. Peningkatan fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan dan
pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistem di TNGGP.
3. Peningkatan fungsi pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan
ekosistem secara lestari di TNGGP,
4. Peningkatan pelibatan masyarakat dalam pemanfaatan ekowisata
di TNGGP.
aaaaaaa)
3) Potensi Ekonomi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
bbbbbbb) Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki
potensi utama dalam bidang wisata alam yang didukung dengan sistem
pengunjung yang sudah baik, aksesibilitas yang bagus, dan obyek wisata yang
beragam. Potensi ekonomi lain yang masih harus dioptimalkan yaitu:
pemanfaatan air, panas bumi, tumbuhan, satwa liar dan karbon.(Kementrian
Kehutanan, 2011).
ccccccc)
ddddddd)
102
Gambar 4.1 Struktur organisasi BBTNGGP
Sumber: gedepangrango.org 2017
87
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1) Deskripsi Data Responden
Sebelum mendeskripsikan data responden peneliti akan
mengemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk
melengkapi penelitian meliputi jenis kelamin, rentang usia, pekerjaan, dan
kuantitas kunjungan, serta Jenis kunjungan ke Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango.
Responden dalam penelitian ini ialah wisatawan yang pernah
berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Adapun uraian
gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik responden menurut jenis kelamin
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Pria 74 74%
Wanita 26 26%
Total 100 100%
Sumber: diolah dari data primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa responden terbanyak
berjenis kelamin laki-laki yaitu berjumlah 74 responden atau sebanyak
74%, sedangkan responden berjenis kelamin wanita berjumlah 26
responden atau sebanyak 26%.
b. Karakteristik Responden Menurut Usia
88
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut usia dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Usia Responden
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
>15 - 25 tahun 27 27%
26 - 35 tahun 73 73%
36 - 45 tahun 0 0%
46 – 55 tahun 0 0%
Lebih dari 56 tahun 0 0%
Total 100 0%
Sumber: diolah dari data primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa responden yang memiliki
rentang usia lebih dari 15 - 25 tahun berjumlah 27 responden atau
sebanyak 27%, jumlah responden yang memiliki rentang usia 26
sampai 35 tahun berjumlah 73 responden atau sebanyak 73%,.
c. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
Keterangan Jumlah Persentase
Pelajar / Mahasiswa 37 37%
PNS 1 1%
Buruh/swasta 38 38%
Akademisi 0 0%
Lain-lain 24 24%
Total 100 100%
Sumber: data Primer, 2017
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa 37% responden adalah
seorang pelajar/mahasiswa, 1% nya seorang PNS, 38% nya bekerja
dibidang swasta/buruh, 24% nya bekerja disektor yang tidak penulis
tulis.
89
d. Karakteristik Responden Menurut Kuantitas berkunjung
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut kuantitas
kunjugan wisatawan ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Kuantitas kunjungan wisatawan
Kuantitas Kunjungan
Keterangan Jumlah Persentase
1 kali 56 56%
Lebih dari 2 kali 44 44%
Total 100 100%
Sumber: diolah dari data primer, 2017
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 56 orang responden sebanyak
56% sudah berkunjung ke kawasan Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango. Dan sebanyak 44 orang responden atau 44% nya sudah
pernah berkunjung lebih dari 2 kali dalam setahun terakhir. Dan ada
beberapa responden yang berkunjung lebih dari dua kali tersebut
melakukan kegiatan yang berbeda dalam wisatanya. Seperti yang
dideskripsikan pada tabel 4.45
e. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kunjungan
eeeeeee) Tabel 4.5 Jenis Kunjungan
Jenis Kunjungan
Keterangan Jumlah Persentase
Rekreasi (air terjun,
danau, kawah)
36 36%
Pendakian 48 48%
Berkemah 11 11%
Penelitian 0 0%
Pelatihan /diklat 4 4%
Lain-lain 1 1%
Total 100 100% fffffff) Sumber: diolah dari data primer, 2017
90
ggggggg) Pada tabel sebelumnya ada yang menjawab sudah pernah
ke Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebanyak 2x
atau lebih, dan mereka menjawab pada keduanya ada yang melakukan
jenis kegiatan yang sama. Ada pula yang melakukan kegiatan lainnya.
Namun, peneliti dalam hal ini meminta jawaban untuk kegiatan yang
terakhir dilakukan saja dan hasilnya yaitu, Pada tabel 4.5 dapat dilihat
bahwa 36 orang responden sebanyak 36% nya sudah berkunjung ke
kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango untuk rekreasi (air
terjun, danau, kawah dll), 48 orang responden atau sebanyak 48% nya
melakukan pendakian, 11 orang responden atau 11 % nya berkemah di
taman Mandalawangi, 4 orang responden atau 4% nya melakukan
diklat atau pelatihan, dan lain-lain 1%..
2) Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu keusioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Selain itu, kriteria yang digunakan dalam menentukan
valid tidaknya pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini ialah tingkat kepercayaan 95% (α = 5%), jumlah
responden sebanyak 30 responden untuk pra uji, dibandingkan dengan
91
nilai r tabel = 0,361 didapat dengan r tabel untuk degree of freedom (df)
= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel pra uji yaitu 30
responden. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila r hitung lebih besar
daripada r tabel. Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi empat
bagian, pada variabel Elektronik-word of mouth (X1) terdapat
pertanyaan atau pernyataan sebanyak 6 butir, pada variabelCitra
Destinasi(X2) terdapat 5 butir pertanyaan atau pernyataan, dan pada
variabel Minat Berkunjung (Y1) terdapat 3 pertanyaan atau pernyataan,
serta pada variabel Keputusan Berkunjung(Y2) dengan 10 pertanyaan
atau pernyataan. Berikut ini validitas nya:
1) Variabel Elektronik-Word of Mouth (EWOM)
Untuk mengetahui validitas dari variabel electronic word of mouth,
dapat dilihat pada ttabel 4.6 Tabel r hitung EWOM pada pearson
corelation tersebut kemudian kita bandingkan dengan df=30-2 yang
hasil pada tabel dengan signifikansi 5% untuk 28 adalah 0,361. R tabel
sebesar 0,361 dibandingkan dengan total r hitung hasil per indikator
variable. Sehingga dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini hasilnya
92
Tabel 4.6 Pearson Correlations
EWOM 1 EWOM 2 EWOM 3 EWOM 4 EWOM 5 EWOM 6 TOTAL
EWOM 1 Pearson Correlation 1 ,483**
,264 ,429* ,489
** ,504
** ,761
**
Sig. (2-tailed) ,007 ,159 ,018 ,006 ,005 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM 2 Pearson Correlation ,483**
1 ,511**
,087 ,232 ,342 ,600**
Sig. (2-tailed) ,007 ,004 ,648 ,218 ,065 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM 3 Pearson Correlation ,264 ,511**
1 -,134 ,212 ,275 ,445*
Sig. (2-tailed) ,159 ,004 ,480 ,260 ,141 ,014
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM 4 Pearson Correlation ,429* ,087 -,134 1 ,585
** ,315 ,660
**
Sig. (2-tailed) ,018 ,648 ,480 ,001 ,090 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM 5 Pearson Correlation ,489**
,232 ,212 ,585**
1 ,562**
,814**
Sig. (2-tailed) ,006 ,218 ,260 ,001 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM 6 Pearson Correlation ,504**
,342 ,275 ,315 ,562**
1 ,722**
Sig. (2-tailed) ,005 ,065 ,141 ,090 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,761**
,600**
,445* ,660
** ,814
** ,722
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,014 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
93
Tabel 4.7
Uji Validitas: EWOM(X1)
No Pertanyaan
Nilai r
tabel
Nilai r
hitung Keterangan
1 EWOM 1
0,361 0,761 Valid
2 EWOM 2
0,361 0,600 Valid
3 EWOM 3
0,361 0,445 Valid
4 EWOM 4
0,361 0,660 Valid
5 EWOM 5
0,361 0,814 Valid
6 EWOM 6
0,361 0,722 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel EWOMmemiliki kriteria valid
untuk semua item pertanyaan berdasarkan r hitung lebih besar dari r tabel yaitu
0,361.
2) Variabel Citra Destinasi
Untuk mengetahui validitas dari variabel citra destinasidapat dilihat pada tabel 4.8
Pearson Correlation citra destinasi kemudian kita bandingkan dengan df=30-2
yang hasil pada tabel dengan signifikansi 5% untuk 28 adalah 0,361. R tabel
sebesar 0,361 dibandingkan dengan total r hitung hasil per indikator variabel.
Sehingga dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini hasilnya
94
Tabel 4.8
Tabel r Hitung Citra Destinasi
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 TOTAL
X2.1 Pearson Correlation 1 ,472**
,654**
,137 ,099 ,674**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,469 ,602 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.2 Pearson Correlation ,472**
1 ,658**
,215 ,235 ,722**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,255 ,212 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.3 Pearson Correlation ,654**
,658**
1 ,550**
,115 ,859**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,544 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.4 Pearson Correlation ,137 ,215 ,550**
1 ,438* ,687
**
Sig. (2-tailed) ,469 ,255 ,002 ,016 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.5 Pearson Correlation ,099 ,235 ,115 ,438* 1 ,542
**
Sig. (2-tailed) ,602 ,212 ,544 ,016 ,002
N 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,674**
,722**
,859**
,687**
,542**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
95
Tabel 4.9
Uji Validitas:Citra Destinasi (X2)
No Pertanyaan Nilai r table Nilai r
hitung Keterangan
1 Citra Destinasi 1
0,361 0,674 Valid
2 Citra Destinasi 2
0,361 0,722 Valid
3 Citra Destinasi 3
0,361 0,859 Valid
4 Citra Destinasi 4
0,361 0,687 Valid
5 Citra Destinasi 5 0,361
0,542 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel Citra Destinasi memiliki kriteria valid
untuk semua item pertanyaan berdasarkan r hitung lebih besar dari r tabel yaitu
0,361.
3) Variabel Minat Berkunjung
Tabel 4.10
Tabel r Hitung Minat Berkunjung
Correlations
Y1 Y2 Y3 TOTAL
Y1 Pearson Correlation 1 ,255 ,643**
,819**
Sig. (2-tailed) ,166 ,000 ,000
N 31 31 31 31
Y2 Pearson Correlation ,255 1 ,465**
,688**
Sig. (2-tailed) ,166 ,008 ,000
N 31 31 31 31
Y3 Pearson Correlation ,643**
,465**
1 ,884**
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,000
N 31 31 31 31
TOTAL Pearson Correlation ,819**
,688**
,884**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 31 31 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
96
Dapat dilihat pada kolom total bahwa setiap indikator minat berkunjung tersebut
adalah valid, karena berada pada signifikasn lebih kecil dari 0,05, dan dapat di
bandingkan dengan r table seperti pada tabel 4.11
Tabel 4.11
Uji Validitas: Minat Berkunjung (Y1)
No Pertanyaan Nilai r table Nilai r
hitung Keterangan
1 Minat Berkunjung 1 0,361 0,819 Valid
2 Minat Berkunjung 2 0,361 0,688 Valid
3 Minat Berkunjung 3 0,361 0,884 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel minat berkunjung memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r hitung lebih besar dari
r tabel yaitu 0,361.
4) Variabel Keputusan Berkunjung
Untuk mengetahui validitas dari variabel keputusan berkunjungdapat
dilihat pada tabel 4.12 Pearson Correlation keputusan berkunjung kemudian kita
bandingkan dengan df=30-2 yang hasil pada tabel dengan signifikansi 5% untuk
28 adalah 0,361. R tabel sebesar 0,361 dibandingkan dengan total r hitung hasil
per indikator variabel. Sehingga dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini hasilnya
97
Tabel 4.12
Tabel r hitung Keputusan Berkunjung
Correlations
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z10 TOTAL
Z1 Pearson
Correlation 1 ,309 ,441
* ,478
** ,334 ,330 ,414
* ,505
**
-
,182 ,039 ,600
**
Sig. (2-tailed) ,097 ,015 ,007 ,071 ,075 ,023 ,004 ,336 ,837 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z2 Pearson
Correlation ,309 1 ,411
* ,520
**
-
,011 ,065 ,146 ,148 ,033 ,233 ,506
**
Sig. (2-tailed) ,097 ,024 ,003 ,955 ,732 ,441 ,434 ,861 ,216 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z3 Pearson
Correlation ,441
* ,411
* 1 ,693
** ,092 ,257 ,266 ,142
-
,227 ,027 ,516
**
Sig. (2-tailed) ,015 ,024 ,000 ,628 ,171 ,155 ,455 ,228 ,887 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z4 Pearson
Correlation ,478
** ,520
** ,693
** 1 ,141 ,165 ,103 ,386
*
-
,065
-
,015 ,566
**
Sig. (2-tailed) ,007 ,003 ,000 ,458 ,383 ,588 ,035 ,734 ,937 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z5 Pearson
Correlation ,334 -,011 ,092 ,141 1 ,283 ,418
* ,424
* ,145 ,242 ,542
**
Sig. (2-tailed) ,071 ,955 ,628 ,458 ,130 ,022 ,019 ,446 ,198 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
98
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z10 TOTAL
Z6 Pearson Correlation ,330 ,065 ,257 ,165 ,283 1 ,416* ,200 -,003 ,316 ,572
**
Sig. (2-tailed) ,075 ,732 ,171 ,383 ,130 ,022 ,289 ,986 ,089 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z7 Pearson Correlation ,414* ,146 ,266 ,103 ,418
* ,416
* 1 ,290 ,213 ,376
* ,644
**
Sig. (2-tailed) ,023 ,441 ,155 ,588 ,022 ,022 ,120 ,259 ,041 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z8 Pearson Correlation ,505**
,148 ,142 ,386* ,424
* ,200 ,290 1 ,074 -,047 ,529
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,434 ,455 ,035 ,019 ,289 ,120 ,698 ,805 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z9 Pearson Correlation -,182 ,033 -,227 -,065 ,145 -,003 ,213 ,074 1 ,619**
,376*
Sig. (2-tailed) ,336 ,861 ,228 ,734 ,446 ,986 ,259 ,698 ,000 ,041
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z10 Pearson Correlation ,039 ,233 ,027 -,015 ,242 ,316 ,376* -,047 ,619
** 1 ,605
**
Sig. (2-tailed) ,837 ,216 ,887 ,937 ,198 ,089 ,041 ,805 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TO
TA
L Pearson Correlation ,600
** ,506
** ,516
** ,566
** ,542
** ,572
** ,644
** ,529
** ,376
* ,605
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,004 ,001 ,002 ,001 ,000 ,003 ,041 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
99
Dapat dilihat dapa kolom total tabel 4.12 bahwa indikator variabel
keputusan berkunjung adalah signifikan kurang dari 0,05, maka dapat
dibandingkan dengan r tabel dengan df=28 adalah sebagai berikut pada
tabel 4.13
Tabel 4.13
Uji Validitas: KeputusanBerkunjung (Z)
No Pertanyaan
Nilai r
tabel
Nilai r
hitung Keterangan
1 Keputusan Berkunjung 1 0,361 0,600 Valid
2 Keputusan Berkunjung 2 0,361 0,506 Valid
3 Keputusan Berkunjung 3 0,361 0,516 Valid
4 Keputusan Berkunjung 4 0,361 0,566 Valid
5 Keputusan Berkunjung 5 0,361 0,542 Valid
6 Keputusan Berkunjung 6 0,361 0,572 Valid
7 Keputusan Berkunjung 7 0,361 0,644 Valid
8 Keputusan Berkunjung 8 0,361 0,529 Valid
9 Keputusan Berkunjung 9 0,361 0,376 Valid
10 Keputusan Berkunjung 10 0,361 0,605 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel Keputusan
Berkunjung memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan
berdasarkan r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghazali (2016: 47) Uji reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Kirteria penilain uji reliabilitas menurut Nunnally (1994)
yang dikutip oleh Ghazali (2016;48) adalah jika nilai Cronbach’s Alpha
100
> 0,70 maka instrument penelitian dianggap reliabel. Perhitungan
koefisien Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menggunakan software
SPSS versi 23.0.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari empat variabel yang
dibagi menjadi empat bagian, pada variabel electronicword of mouth
(X1) terdapat pertanyaan atau pernyataan sebanyak 6 butir, pada
variabelCitra Destinasi(X2) terdapat 5 butir pertanyaan atau pernyataan,
dan pada variabel minat berkunjung (Y1) terdapat 3 pertanyaan atau
pernyataan, serta pada variabel keputusan berkunjung(Y2) dengan 10
pertanyaan atau pernyataan.
a. Variabel EWOM
Tabel 4.14
Uji Reliabilitas: EWOM
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,741 ,759 6
Sumber: data primer diolah dengan SPSS 23.0 2017
Tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
EWOM sebesar 0,759. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
101
1) Variabel Citra Destinasi
Tabel 4.15
Uji Reliabilitas: Citra Destinasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,736 ,735 5
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0 2017
Tabel 4.15 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel Citra
Destinasisebesar 0,735. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih
besar dari 0,70.
2) Variabel Minat Berkunjung
Tabel 4.16
Uji Reliabilitas:Minat Berkunjung
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,716 ,714 3
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 23.0 2017
Tabel 4.16 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel minat
berkunjung sebesar 0,714. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan
102
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih
besar dari 0,70.
3) Variabel Keputusan Berkunjung
Tabel 4.17
Uji Reliabilitas: Keputusan Berkunjung
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,715 ,744 10
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 23.0 2017
Tabel 4.17 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
keputusan berkunjungsebesar 0,744. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
3) Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan
atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing
indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Electronic Word of Mouth (X1)
Dalam penelitian variabel Electronic Word of Mouth ini digunakan
6 butir pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:
103
Tabel 4.18
Saya sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk mengetahui
destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain
EWOM 1
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid Tidak setuju 8 8,0 8,0 8,0
Netral 30 30,0 30,0 38,0
Setuju 45 45,0 45,0 83,0
Sangat setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.18 tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan 8
orang responden menyatakan tidak setuju, 30 responden menyatakan netral, 45
responden menyatakan setuju serta 17 responden sisanya sangat setuju. Itu
artinya ada 45% reponden yang setuju, dan 17% sangat setuju bahwa mereka
sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk mengetahui
destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain.
Tabel 4.19
Untuk memastikan saya memilih destinasi yang tepat, Sayasering membaca
ulasan online wisatawan lain
EWOM 2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak setuju 6 6,0 6,0 7,0
Netral 36 36,0 36,0 43,0
Setuju 36 36,0 36,0 79,0
Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
104
Pada tabel 4.19 responden diberi pernyataan Saya sering membuka
website, blog atau media sosial tentang Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango. 1 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden
menyatakan tidak setuju, 36 orang responden netral terhadap pernyataan, dan 36
orang responden menyatakan setuju serta sisanya 21 orang responden sangat
setuju dengan pernyataan tersebut. Artinya 36% responden yang setuju dan 21%
responden yang sangat setuju bahwa untuk memastikan mereka memilih destinasi
yang tepat, mereka sering membaca ulasan online dari wisatawan lain.
Tabel 4.20
Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan onlinenya
mengenai destinasi wisata yang menarik
EWOM 3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 6 6,0 6,0 6,0
Netral 16 16,0 16,0 22,0
Setuju 49 49,0 49,0 71,0
Sangat
Setuju 29 29,0 29,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: data primer diolah dengan SPSS 23,0 2017
Pada tabel 4.20 Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang
ulasan onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik (seperti Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango) ada 6 orang responden menyatakan tidak
setuju, ada 16 orang responden yang menyatakan netral, dan 49 responden
menyatakan setuju serta 29 orang responden sisanya sangat setuju dengan
pertanyaan. Artinya sebanyak 49% setuju dan 27% bahkan sangat setuju bahwa
105
Mereka sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan onlinenya
mengenai destinasi wisata yang menarik (seperti Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango) sebelum melakukan perjalanan.
Tabel 4.21
Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan mengenai
destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan
EWOM 4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 6 6,0 6,0 6,0
Tidak setuju 35 35,0 35,0 41,0
Netral 18 18,0 18,0 59,0
Tidak setuju 27 27,0 27,0 86,0
Sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.21 responden diberi pernyataan “Saya sering mengumpulkan
informasi dari ulasan wisatawan mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya
melakukan perjalanan.”. Dan hasilnya adalah 6 orang responden menyatakan
sangat tidak setuju, 35 orang tidak setuju, 18 orang responden menyatakan netral,
27 orang responden menyatakan setuju, serta 14 orang responden sisanya sangat
setuju dengan hal tersebut. Artinya, sebanyak 27% setuju dan 14% bahkan sangat
setuju bahwa mereka sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan
mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan.
106
Tabel 4.22
Jika saya tidak membaca ulasan online ketika saya berkunjung ke sebuah
destinasi, saya merasa tidak khawatir dengan keputusan saya
EWOM 5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 7 7,0 7,0 7,0
Tidak setuju 21 21,0 21,0 28,0
Netral 20 20,0 20,0 48,0
Setuju 39 39,0 39,0 87,0
Sangat setuju 13 13,0 13,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: data primer diolah dengan SPSS 23.0 2017
Pada tabel 4.22 responden diberi pernyataan Jika saya tidak membaca
ulasan online wisatawan ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango), saya merasa khawatir dengan
keputusan saya. Dan hasilnya yaitu 7 orang responden merasa sangat tidak setuju,
21 orang responden tidak setuju, 20 responden menyatakan netral, 39 orang
responden menyatakan setuju serta 13 responden sisanya sangat setuju dengan
pernyataan. Artinya bahwa 39% responden setuju bahkan ada 13% nya sangat
setuju jika mereka tidak membaca ulasan online wisatawan ketika akan
berkunjung ke sebuah destinasi yaitu ke Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango, mereka tidak khawatir dengan keputusan yang akan diambil.
107
Tabel 4.23
Ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi, ulasan online wisatawan
membuat saya percaya dalam berkunjung ke destinasi
EWOM 6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak setuju 2 2,0 2,0 3,0
Netral 44 44,0 44,0 47,0
Setuju 41 41,0 41,0 88,0
Sangat setuju 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.23 responden diberi pernyataan ketika saya berkunjung ke
sebuah destinasi (seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango), ulasan
online wisatawan membuat saya percaya dalam berkunjung ke destinasi. Hasilnya
1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden tidak setuju, 44
responden menyatakan netral, 41 responden menyatakan setuju serta 12 responden
sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya 41% setuju bahkan 12% nya
sangat setuju bahwa Ketika mereka berkunjung ke sebuah destinasi (seperti ke
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) ulasan online wisatawan membuat
mereka percaya dalam berkunjung ke destinasi. Dan hanya 1% saja yang
menyatakan sangat tidak setuju, yang mengidikasikan responden tersebut tidak
begitu percaya dengan ulasan online wisatawan lain.
108
b. Citra Destinasi (𝑋2)
hhhhhhh) Dalam penelitian variabel Citra Destiasi di gunakan lima butir
pertanyaan atau pernyataan untuk mengukurnya. Berikut ini deskripsi nya:
Tabel 4.24
Aman dan Nyaman
Citra Destinasi 1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak setuju 7 7,0 7,0 8,0
Netral 25 25,0 25,0 33,0
Setuju 40 40,0 40,0 73,0
Sangat setuju 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 iiiiiii)
Pada tabel 4.24 responden diberi pernyataan aman dan nyaman. Dan
hasilnya, 1 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang tidak
setuju, 25 orang responden menyatakan netral, dan 40 orang responden
menyatakan setuju serta 27 orang responden sisanya sangat setuju dengan
pertanyaan tersebut. Artinya 407 setuju bahkan 23% nya sangat setuju
bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango itu Aman dan Nyaman.
Dan hanya ada 1% saja yang menganggap bahwa Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango itu tidak Aman dan Nyaman.
109
Tabel 4.25
Menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk dikunjungi
Citra Destinasi 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak setuju 3 3,0 3,0 4,0
Netral 23 23,0 23,0 27,0
Setuju 53 53,0 53,0 80,0
Sangat setuju 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Pada tabel 4.25 responden diberi pernyataan Apakah Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan kesenangan dan tempat
yang menarik untuk dikunjungi? 1 orang responden menyatakan sangat
tidak setuju, 3 responden tidak setuju, 23 orang responden menyatakan
netral, 53 orang responden menyatakan setuju serta 20 orang responden
sisanya sangat setuju dengan pertanyaan tersebut. Artinya 53% responden
setuju bahkan 20% nya sangat setuju bahwa Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk
dikunjungi. Dan hanya 1% merasa sangat tidak setuju bahwa Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan kesenangan dan tempat
yang menarik untuk dikunjungi
110
Tabel 4.26
Pemandangan dan atraksi alam yang indah
Citra Destinasi 3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0
Netral 11 11,0 11,0 16,0
Setuju 47 47,0 47,0 63,0
Sangat setuju 37 37,0 37,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.26 responden ditanyaapakah Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango memiliki Pemandangan dan atraksi alam yang indah.
Hasilnya, 5 orang responden menyatakan tidak setuju, 11 orang responden
menyatakan netral, dan 47 orang responden menyatakan setuju serta 37
responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 47% dari
responden setuju bahkan 37%nya sangat setuju bahwa Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango memiliki Pemandangan dan atraksi alam yang
indah. Sedangkan hanya ada 16% nya saja menyatakan sebaliknya.
Tabel 4.27
Cuaca yang bersahabat
Citra Destinasi 4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
Netral 32 32,0 32,0 34,0
Setuju 52 52,0 52,0 86,0
Sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
111
Pada tabel 4.27 responden ditanyaapakah cuaca di Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango bersahabat. Hasilnya, 2 orang responden
menyatakan tidak setuju, 32 orang menyatakan netral, dan 52 orang
responden menyatakan setuju serta 14 responden sisanya sangat setuju
dengan pertanyaan.
Tabel 4.28
Menawarkan nilai yang baik untuk uang
Citra Destinasi 5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0
Tidak setuju 7 7,0 7,0 11,0
Netral 40 40,0 40,0 51,0
Setuju 39 39,0 39,0 90,0
Sangat setuju 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.28 responden ditanyaapakah Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango Menawarkan nilai yang baik untuk uang. Hasilnya, 4 orang
responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang menyatakan tidak setuju,
40 orang responden menyatakan netral, dan 39 orang responden menyatakan
setuju serta 10 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan tersebut.
Artinya, 39% setuju dan bahkan ada 10% sangat setuju bahwa Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan nilai yang baik untuk uang.
112
c. Minat Berkunjung(𝑌1)
Dalam penelitian variabel minat berkunjungini digunakan 3 butir
pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:
Tabel 4.29
Intensitas pencarian informasi
Minat Berkunjung 1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidaksetuju 4 4,0 4,0 4,0
Netral 37 37,0 37,0 41,0
Setuju 42 42,0 42,0 83,0
Sangat setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.29 responden diberi pernyataan soal Intensitas pencarian
informasi. Dan hasilnya, 4 orang responden menyatakan tidak setuju, 37 orang
responden menyatakan netral, 42 orang responden menyatakan setuju serta 17
orang responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 42% setuju
dan bahkan 17% sangat setuju bahwa mereka cukup sering mencari informasi
mengenai ekowisata yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Tabel 4.30
Keinginan untuk segera berkunjung
Minat Berkunjung 2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangattidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak setuju 17 17,0 17,0 18,0
Netral 33 33,0 33,0 51,0
Setuju 43 43,0 43,0 94,0
Sangat setuju 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
113
Pada tabel 4.30 responden diberi pernyataan bahwa pencarian informasi
tersebut mendorong untuk berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango. Dan hasilnya, 1 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 17
orang responden tidak setuju, 23 orang responden menyatakan netral, 43 orang
responden menyatakan setuju serta 6 orang responden sisanya sangat setuju
dengan pertanyaan.
Tabel 4.31
Saya lebih memilih mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
dibanding tempat wisata lain
Minat Berkunjung 3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak setuju 12 12,0 12,0 13,0
Netral 45 45,0 45,0 58,0
Setuju 37 37,0 37,0 95,0
Sangat setuju 5 5,0 5,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.31 responden ditanyaapakah responden lebih memilih
mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dibanding tempat wisata
lain. Dan hasilnya, 1 orang responden menyatakan Sangat Tidak Setuju, 12
responden menyatakan tidak setuju, 45 orang responden menyatakan netral, 37
orang responden menyatakan setuju serta 5 responden sisanya sangat setuju
dengan pertanyaan. Artinya, sebagian responden sebanyak 37% yang setuju
bahkan 5% nya sangat setuju bahwa mereka akan lebih memilih mengunjungi
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dibanding wisata lain.
.
114
d. Keputusan Berkunjung (Z)
Dalam penelitian variabel keputusan berkunjung ini digunakan 10
butir pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:
Tabel 4.32
Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
karena sesuai kebutuhan saya untuk berwisata
Keputusan Berkunjung 1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0
Netral 26 26,0 26,0 31,0
Setuju 62 62,0 62,0 93,0
Sangat setuju 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.32 responden diberi pertanyaan apakah memutuskan
berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena sesuai
kebutuhan saya untuk berwisata. Dan hasilnya 5 orang menyatakan tidak setuju,
26 orang responden menyatakan netral, 62 responden menyatakan setuju serta 7
responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya 62% setuju bahkan
7% nya sangat setuju bahwa mereka memutuskan berkunjung ke Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango karena sesuai dengan kebutuhan mereka
untuk berwisata
115
Tabel 4.33
Informasi terkait Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
tersedia cukup lengkap
Keputusan Berkunjung 2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4,0 4,0 4,0
Netral 19 19,0 19,0 23,0
Setuju 53 53,0 53,0 76,0
Sangat Setuju 24 24,0 24,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.33 responden ditanyaapakah responden memutuskan
berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrangokarena informasi
tentang tujuan wisata tersedia cukup lengkap. Hasilnya,4 orang responden
tidak setuju, 19 orang responden menyatakan netral, 53 orang responden
menyatakan setuju serta 24 responden sisanya sangat setuju dengan
pertanyaan. Artinya, lebih dari setengah responden yaitu sebesar 53% setuju
dan 24% bahkan sangat setuju bahwa mereka memutuskan berkunjung
karena karena informasi tentang tujuan wisata tersedia cukup lengkap.
Tabel 4.34
Saya memutuskan berkunjung karena Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango memiliki akses transportasi yang baik
Keputusan Berkunjung 3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak setuju 5 5,0 5,0 6,0
Netral 29 29,0 29,0 35,0
Setuju 51 51,0 51,0 86,0
Sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
116
Pada tabel 4.34 responden ditanyaapakah responden memutuskan
berkunjung karena Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki
akses transportasi yang baik. 1 orang responden menyatakan tidak setuju, 5
orang responden tidak setuju, 29 orang responden menyatakan netral, 51
orang responden menyatakan setuju serta 14 orang responden sisanya sangat
setuju dengan pertanyaan. Lebih dari setengah responden setuju sebasar
51% bahkan 14% nya sangat setuju bahwa akses trasportasi menuju Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango sudah baik dan memadai. Sebagai
tambahan informasi di internet dan ulasan wisatawan yang pernah
berkunjung juga sangat membantu para wisatwan lain dari luar kota
misalnya.
Tabel 4.35
Alat transportasi yang tersedia menuju Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango cukup beragam
Keputusan Berkunjung 4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat
Tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak setuju 8 8,0 8,0 10,0
Netral 39 39,0 39,0 49,0
Setuju 41 41,0 41,0 90,0
Sangat
setuju 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.35 responden diberi pernyataan mengenai Alat
transportasi yang tersedia menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
beragam. Hasilnya, 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8
117
responden menyatakan tidak setuju, 39 responden menyatakn netral. 41
responden menyatakan setuju serta 10 responden sisanya sangat setuju
dengan pertanyaan. Artinya, 41% responden setuju bahkan 10% nya sangat
setuju bahwa Alat transportasi yang tersedia menuju Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango beragam.
Tabel 4.36
Alat transportasi yang tersedia cukup nyaman
Keputusan Berkunjung 5
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative
Percent
Vali
d
Sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak setuju 7 7,0 7,0 9,0
Netral 41 41,0 41,0 50,0
Setuju 43 43,0 43,0 93,0
Sangat setuju 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.36 responden ditanyaapakah responden memutuskan
berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena alat-alat
transportasi yang tersedia cukup nyaman. 2 orang responden sngat tidak
setuju, 7 orang responden tidak setuju, 41 orang responden menyatakan
netral, 43 orang responden menyatakan setuju serta 7 responden sisanya
sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 41% dari responden menjawab
setuju bahkan 7% nya sangat setuju bahwa alat-alat transportasi yang
tersedia cukup nyaman.
118
Tabel 4.37
Wisata yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sesuai dengan
waktu yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat wisata)
Keputusan Berkunjung 6
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0
Tidak setuju 4 4,0 4,0 8,0
Netral 25 25,0 25,0 33,0
Setuju 50 50,0 50,0 83,0
Sangat setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.37 responden diberi pernyataan tentang wisata yang ada
Taman Nasional Gunung Gede sesuai dengan waktu yang ditetapkan (jam
buka dan tutup tempat wisata). 4 orang responden menyatakan sangat tidak
setuju, 4 responden menyatakan sangat tidak setuju, 25 responden
menyatakan netral, 50 responden menyatakan setuju serta 17 responden
sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 50% responden setuju
bahkan 17% nya sangat setuju bahwa mereka wisata yang ada di Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango sesuai dengan waktu yang ditetapkan
(jam buka dan tutup tempat wisata). Seperti halnya pada kegiatan pendakian
gunung Gede Pangrango setiap tahunnya selalu ada sistem buka-tutup jalur,
hingga ada SK(surat keterangan) dari Balai Besar Pengelolaannya mengenai
hal tersebut.
119
Tabel 4.38
Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango karena biaya perjalanan wisata nya terjangkau
Keputusan Berkunjung 7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 15 15,0 15,0 15,0
Setuju 66 66,0 66,0 81,0
Sangat
setuju 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.38 responden diberi pernyataan memutuskan berkunjung
ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena biaya perjalanan wisata
nya terjangkau. Hasilnya, 15 responden menyatakan netral, 66 responden
menyatakan setuju serta 19 responden sisanya sangat setuju dengan
pertanyaan. Artinya, 66% setuju dan bahkan 19% nya sangat setuju bahwa
mereka berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena
biaya perjalanan wisatanya terjangkau. Hal ini juga dapat dilhat karena letak
geografis Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang dekat dengan Ibu
Kota sehinggga pengunjung mudah untuk mengaksesnya karena bisa
disesuaikan dengan budget finansialnya.
120
Tabel 4.39
Saya memutuskan berkunjung karena perjalanan wisata ke Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango seusai dengan waktu luang yang saya miliki
Keputusan Berkunjung 8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak setuju 19 19,0 19,0 21,0
Netral 33 33,0 33,0 54,0
Setuju 35 35,0 35,0 89,0
Sangat setuju 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.39 responden ditanyaapakah responden memutuskan
berkunjung karena perjalanan wisata ke TNGGP karena seusai dengan
waktu luang yang saya miliki. 2 orang responden menyatakan sangat tidak
setuju, 19 tidak setuju, 33 orang responden menyatakan netral, 35 responden
menyatakan setuju serta 11 orang responden sisanya sangat setuju dengan
pertanyaan. Artinya, 35% setuju bahkan 11% sangat setuju bahwa mereka
memeutuskan berkunjung ke TNGGP karena sesuai dengan waktu luang
yang mereka miliki. Sedangkan 33% yang menjawab netral yang dapat
diartikan ketidakinginan mereka menyetujui atau tidak menyetujui
pernyataan tersebut, netral dapat diindikasikan bahwa mereka tidak
mendukung adanya peraturan booking online dan kuota pengunjung khusus
untuk pendakian gunung, karena faktor situasional mereka. Sedangkan
mereka yang menjawab setuju dan sangat setuju berarti mereka mendukung
121
adanya sistem tersebut, yang dapat memudahkan mereka dalam perencanaan
perjalanan dari jauh-jauh hari.
Tabel 4.40
Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
karena tersedia banyak travel agent
Keputusan Berkunjung 9
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0
Tidak setuju 12 12,0 12,0 17,0
Netral 44 44,0 44,0 61,0
Setuju 28 28,0 28,0 89,0
Sangat setuju 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.40 responden ditanyaapakah responden memutuskan
berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedia
banyak travel agent Hasilnya, 5 responden menyatakan sangat tidak setuju,
12 tidak setuju, 44 responden menyatakan netral, 28 responden menyatakan
setuju serta 11 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya,
28% setuju bahkan 11% nya sangat setuju bahwa mereka berkunjung ke
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedianya Biro
perjalanan atau jasa pemandu perjalanan. Sedangkan 44% nya menjawab
netral, yang artinya bahwa biro perjalanan bukan alasan utama mereka
berkunjung, karena banyak pula yang melakukan wisata secara independent
tanpa melalui agen perjalanan, untuk itulah pentingnya pencarian informasi
sebelum mengunjungi destinasi tujuan bagi yang ingin berwisata secara
independet.
122
Tabel 4.41
Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
karena tersedia banyak pelayanan wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/
fotografer)
Keputusan Berkunjung 10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
setuju 4 4,0 4,0 4,0
Tidak setuju 9 9,0 9,0 13,0
Netral 30 30,0 30,0 43,0
Setuju 35 35,0 35,0 78,0
Sangat setuju 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Pada tabel 4.41 responden ditanyaapakah responden memutuskan
berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedia
banyak pelayanan wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer). 4
responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 tidak setuju, 30 responden
menyatakan netral, 35 responden menyatakan setuju serta 22 responden
sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 35% setuju dan bahkan
22% responden sangat setuju bahwa mereka mengunjungi TNGGP karena
tersedia banyak pelayanan wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/
fotografer). Juga 30% menyatakan netral dapat terjaadi karena indikator
tersebut bukan satu-satunya alasan utama untuk berkunjung ke TNGGP.
4) Analisis Korelasi
Dalam metode analisis jalur, untuk mengetahui derajat hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi hanya
menggambarkan keeratan hubungan antara variabel tetapi tidak
123
menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat, karena korelasi
hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan maka dalam analisis
korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen atau endogen.
Tabel 4.42
Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai r Kriteria
0 Tidak ada korelasi
>0 s.d. 0,25 Korelasi sangat lemah
0,25 s.d. 0,5 Korelasi cukup kuat
0,5 s.d. 0,75 Korelasi kuat
0,75 s.d 0,99 Korelasi sangat kuat
1 Korelasi sempurna
Sumber: Sarwono, 2006
Untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi
maka dibuat kriteria pengukuran seperti pada tabel 4.42. Untuk
menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel signifikan atau
tidak diukur dari nilai signifikansi dari setiap hubungan variabel. Nilai
signifikansi harus lebih kecil nilainya dibanding nilai tingkat toleransi
yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi yang digunakan
adalah 0,05. Setelah memproses data dengan SPSS, hasil yang diperoleh
dapat dilihat pada tabel 4.42 berikut:
124
Tabel 4.43
Koefisien Korelasi
Correlations
x1 x2 y Z
x1 Pearson
Correlation 1 ,393
** ,414
** ,482
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
x2 Pearson
Correlation ,393
** 1 ,531
** ,668
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
y Pearson
Correlation ,414
** ,531
** 1 ,711
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
z Pearson
Correlation ,482
** ,668
** ,711
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Dari hasil data pada tabel 4.43 dapat dilihat bahwa empat
hubungan dikategorikan memiliki hubungan korelasi cukup kuat dan dua
hubungan lainnya dikategorikan berhubungan kuat. Nilai signifikansi
semua hubungan yaitu 0,000 lebih kecil dari dibanding nilai toleransi yang
ditetapkan yaitu 0,05 ini berarti semua korelasi signifikan. Dapat
disimpulkan hasil data SPSS pada tabel 4.42 sebagai berikut:
125
Tabel 4.44
Pengujian Hubungan Antar Variabel
Hubungan Koefisien
Kolerasi
Kategori Probabilitas Kesimpulan
EWOM(X1) dengan
Citra Destinasi (X2)
0,393 Korelasi
cukup
kuat
0,000 Signifikan
EWOM(X1) dengan
Minat Berkunjung (Y)
0, 414 Korelasi
cukup
kuat
0,000 Signifikan
EWOM (X1) dengan
Keputusan
Berkunjung(Z)
0,482 Korelasi
cukup
kuat
0,000 Signifikan
Citra Destinasi (X2)
dengan Minat
Berkunjung (Y)
0,531 Korelasi
cukup
kuat
0,000 Signifikan
Citra Destinasi (X2)
dengan Keputusan
Berkunjung(Z)
0,668 Korelasi
kuat
0,000 Signifikan
Minat Berkunjung (Y)
dengan Keputusan
Berkunjung (Z)
0,711 Korelasi
kuat
0,000 Signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2016
5) Analisis Jalur (Path Analysis)
Teknik pengolahan data selanjutnya adalah dengan menggunakan
analisis jalur (path analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk
mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari sekumpulan variabel
yaitu variabel eksogen terhadap variabel endogen, pengujian yang harus
dilakukan ialah:
126
a. Koefisien Determinasi
1) Koefisien Determinasi Struktur I
Tabel 4.45
Koefisien Determinasi Struktur I
ModelSummary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,576a ,332 ,318 1,299
a. Predictors: (Constant), x2, x1
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 230, 2017
Pada tabel 4.44 didapat model analisis jalur dengan nilai
koefisien kolerasi (R) sebesar 0,576. Nilai koefisien determinasi
(RSquare) sebesar 0,332 (33,2%). Nilai R square sebesar 33,2% ini
menunjukkan bahwa pengaruh EWOM dan Citra Destinasi terhadap
minat berkunjung secara gabungan adalah 33,2%, sedangkan sisanya
sebesar 0,668 atau 66,8% (100% - 33,2%) adalah kemungkinan terdapat
aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel minat
berkunjung. Probabilitas variabel minat berkunjungdapat dijelaskan
sebesar 33,2% dengan EWOM dan Citra Destinasi.
2) Koefisien Determinasi Struktur II
Tabel 4.46
Koefisien Determinasi Struktur II
ModelSummary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,711a ,505 ,500 3,418
a. Predictors: (Constant), y2
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
127
Pada tabel 4.46 didapat model analisis jalur dengan nilai koefisien
kolerasi (R) sebesar 0,800. Nilai koefisien determinasi (RSquare) sebesar
0,505 (50,5%). Nilai R square sebesar 50,5% ini menunjukkan bahwa
pengaruh minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung secara langsung
adalah 50,5%, sedangkan sisanya sebesar 49,5% (100% - 50,5%) adalah
kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap
variabel keputusan berkunjung. Probabilitas variabel keputusan
berkunjungdapat dijelaskan sebesar 49,5% dengan variabel EWOM, Citra
destinasi dan minat berkunjung.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis secara silmultan bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap variabel
endogen. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
1) Uji F Persamaan Struktur I
Tabel 4.47
Analisis Varian Struktur I
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 81,324 2 40,662 24,104 ,000b
Residual 163,636 97 1,687
Total 244,960 99
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
128
Berdasarkan tabel 4.47, untuk menguji pengaruh EWOM dan Citra
Destinasi terhadap minat berkunjung secara simultan, hipotesisnya
adalah :
Ho : ρx1y1= ρx2y1 = 0, diduga variabel EWOM, Citra Destinasi tidak
berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung
Ha : ρx1y1= ρx2y1 ≠ 0, diduga variabel EWOM, Citra Destinasi
berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung
Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel 4.45,
didapatkan hasil F-hitung sebesar 24,104 dengan probabilitas 0,000. F-
tabel dengan level signifikansi 0,05, degree of freedom (df) untuk df1=2,
df2=97 maka F-tabel= 3,09. Hasilnya adalah F-hitung (24,104) > F-tabel
(3,09) dan dengan hasil ini maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti
bahwa variabel electronic word of mouth dan Citra Destinasi secara
simultan berpengaruh siginifikan terhadap minat berkunjung
129
c. Uji Signifikansi Individu (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel endogen. Perlu
diberitahu untuk setiap uji hipotesis kriterianya adalah sebagai berikut:
Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
1. Uji t Persamaan Struktur I
Tabel 4.49 Hasil Uji t Struktur I
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,289 1,263 1,812 ,073
x1 ,156 ,058 ,242 2,683 ,009
x2 ,257 ,053 ,436 4,835 ,000
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
1) Hubungan Antara EWOM Dengan Minat Berkunjung
Hipotesisnya ialah:
Ho : ρx1y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara
variabel EWOM terhadap minat berkunjung
Ha: ρx1y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
variable EWOM terhadap minat berkunjung
Menurut tabel 4.49, nilai t-hitung adalah 2,683 dengan
probabilitas 0,009. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree
130
zof freedom(df) untuk df=n-2 atau 100-2= 98 maka t-tabel adalah
1,98447. Hasilnya adalah t-hitung (2,683) > t-tabel (1,98447). Maka
dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel EWOM terhadap
minat berkunjung.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Jalilvand et.al (2012) dalam penelitiannya yang berkudul
“Examining the structural relationship of electronic word of mouth,
destination image, tourist attitude toward destination and travel
intention: An Integrated approach” Hasil penelitian menjelaskan
bahwa electronic word of mouth berpengaruh secara signifikan
terhadap minat berkunjung dengan t-statistik sebesar 11.802 dari
df=113 dan tingkat korelasi sebesar 0.699 deng p≤0.01
Penelitian lainnya datang dari H.Zarrad dan Debabi (2015)
dengan judul “Analyzing the Effect of Electronic Word of Mouth on
Tourists’ attitude toward Destination and Travel Intention”. Hasil
penelitian menunjukan bahwa variabel Electronic Word of Mouth
berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung dengan tingkat
signifikan sebesar 0.022 pada t-statistik sebesar 3.920, denga
df=81, dan tingkat korelasi sebesar 0.645 dengan p<0.05
Penelitian dari Suwardukki, dkk. (2015) dengan judul
“Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra Destinasi
131
Serta Dampaknya Pada Minat Dan Keputusan Berkunjung (Survei
Pada Followers Aktif Akun Instagram Indtravel Yang
Mengunjungi Destinasi Wisata Di Indonesia)”Hasil analisis jalur
menerangkan bahwa variabel Electronic Word of Mouth
berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung, hal ini
ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur (β) sebesar 0,461 dengan
probabilitas sebesar 0,000 (0,000<0,05).
2) Hubungan Antara Citra DestinasiDengan Minat Berkunjung
Hipotesis atas parsial ini ialah:
Ho : ρx2y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara
variabel Citra Destinasiterhadap minat berkunjung
Ha : ρx2y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
variabel Citra Destinasiterhadap minat berkunjung
Menurut tabel 4.49, nilai t-hitung adalah 4,835 dengan
probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
degree of freedom(df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel
adalah 1,98447. Hasilnya adalah t-hitung (4,835) > t-tabel
(1,98447) dan level signifikan (0,000) < (0,05). Maka dapat
disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CitraDestinasi
terhadap minat berkunjung..
132
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Jalilvand et.al (2012) dalam penelitiannya yang berkudul “Examining the
structural relationship of electronic word of mouth, destination image, tourist
attitude toward destination and travel intention: An Integrated approach” Hasil
penelitian menjelaskan bahwa Destination Image atau Citra Destinasi
berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung dengan t-statistik
sebesar 2.741 dari df=113 dan memperoleh tingkat signifikan sebesar 0.007 dan
tingkat korelasi sebsar 0.608 dengan p≤0.01
Penelitian dari Suwardukki, dkk. (2015) dengan judul “Pengaruh
Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra Destinasi Serta Dampaknya Pada
Minat Dan Keputusan Berkunjung (Survei Pada Followers Aktif Akun
Instagram Indtravel Yang Mengunjungi Destinasi Wisata Di Indonesia)”Hasil
analisis jalur menerangkan bahwa variabel Citra Destinasi berpengaruh
signifikan terhadap Minat Berkunjung, hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
jalur (β) sebesar 0,392dengan probabilitas sebesar 0,000 (0,000<0,05).
Tabel 4.50
Uji t Persamaan Struktur I
Pengaruh Electronic word of mouth dan CitraDestinasi
terhadap minat berkunjung
No Hipotesis Analisis Jalur t-hitung t-tabel Hasil
1 ρx1y1X1 ≠ 0 ρx1y1X1 = 0,242 2,683 1,98447 Ho ditolak
2 ρx2y1X2 ≠ 0 ρx2y1X2 = 0,436 4,835 1,98447 Ho ditolak
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
133
Berdasarkan hasil pada tabel 4.50, tes parsial Electronic word of mouth
dan CitraDestinasiberpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung. Maka dari
itu persamaan dari analisis jalur struktur I ialah:
Y1=ρx1y1X1+ρx2y1X2+Є1
Y1=0,242X1+0,436X2+0,668
Angka residu didapat dari 1- R square yaitu 1-0,332= 0668
4. Uji t Persamaan Struktur II
Tabel 4.51
Hasil Uji t Struktur II
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,383 2,323 5,761 ,000
Y 2,183 ,218 ,711 9,996 ,000
a. Dependent Variable: z
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
1) Hubungan Antara Minat Berkunjung Dengan Keputusan
Berkunjung
Hubungan atas parsial ini ialah:
Ho : ρy1y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara
variabel minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung
Ha : ρy1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
variabel miat berkunjung terhadap keputusan berkunjung
Menurut tabel 4.51, nilai t-hitung adalah 9,996 dengan
probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
134
degree of freedom(df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel
adalah 1,98447. Hasilnya adalah t-hitung (9,996) > t-tabel
(1,98447). Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima.
Ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
minat berkunjungterhadap keputusan berkunjung.
Hasil penelitian tersebut sama seperti penelitian yang
dilakukan oleh Ramadhan, dkk (2015) dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh City Branding terhadap minat berkunjung serta
dampaknya pada keputusan berkunjung (survey pada Wisatawan
Kota Surabaya 2015)” Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada
pengaruh signifikan minat berkunjung terhadap keputusan
berkunjung dengan nilai koefisien beta sebesar 0,377. Penelitian ini
memperkuat penelitian dari Suwarduki, dkk. (2015) bahwa variabel
Minat Berkunjung berpengaruh signifikan terhadap keputusan
berkunjung hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur (β) sebesar
0,474 dengan probabilitas sebesar 0,000 (0,000<0,05). Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa minat berkunjung
merupakan dorongan yang muncul dalam benak calon wisatawan
yang memberikan kontribusi untuk mengambil keputusan
mengunjungi destinasi wisata. (Suwarduki, dkk, 2015)
135
Tabel 4.52
Uji t Persamaan Struktur II
Pengaruh Electronic word of mouth, Citra Destinasi dan Minat berkunjung
terhadap keputusan berkunjung
No Hipotesis Analisis Jalur t-hitung t-tabel Hasil
3 ρy1y2Y2 ≠ 0 ρy1y2Y2 = 0,711 9,996 1,98447 Ho ditolak
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Berdasarkan hasil pada tabel 4.50, tes parsial minat
berkunjungberpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung. Maka dari
itu persamaan dari analisis jalur struktur II ialah:
Y2= ρy1y2Y1+Є2
Y2= 0,711Y1+ 0,495
Angka residu didapat dari 1- R square yaitu 1-0,505= 0, 495
d. Diagram Analisis Jalur
Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output diagram jalur
dengan menggunakan software SPSS 23.0. Hasil koefisien jalur dari
keseluruhan variabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.1
Analisis Jalur (Path Analysis)
0,668 0,495
0,242
0,393
0,711
0,436
EWOM (X1)
Citra Destinasi
(X2)
Minat
Berkunjung (Y1)
Keputusan
Berkunjung
(Y2)
136
Sumber: Data primer diolah, 2016
Y1=0,242X1+0,436X2+0,668
Y2= 0,149 X1+ 0,369 X2+ 0,453 Y1+ 0,260
Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui terdapat dua buah
persamaan analisis jalur yaitu sebagai berikut:
a. Variabel EWOM (X1) dan Citra Destinasi (X2) merupakan dua
variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan
korelatif secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogen
minat berkunjung (Y1).
b. Variabel EWOM (X1) dan Citra Destinasi (X2) merupakan dua
variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan
korelatif secara bersama-sama variabel perantara minat berkunjung
(Y1) mempengaruhi variabel endogen keputusan berkunjung (Y2).
e. Perhitungan Pengaruh
Analisis pengaruh ditunjukan untuk melihat seberapa kuat
pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya baik secara langsung,
maupun secara tidak langsung. Hasil perhitungan pengaruh langsung,
pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total oleh software SPSS 23.0
dan perhitungan menggunakan metode perhitungan menururt Riduwan
(2015:126) dengan cara memangkatkan nilai koefisien jalur adalah
sebagai berikut:
137
a. Perhitungan Pengaruh Struktur I
Pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel EWOM
dan Citra Destinasi terhadap variabel minat berkunjung. Berikut
dibawah ini tabel pengaruh langsung dan tidak langsung EWOM dan
Citra Destinasi terhadap variabel minat berkunjung:
Tabel 4.53
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung EWOM (X1) dan Citra Destinasi
(X2) terhadap Minat berkunjung (Y1)
jjjj
jjj)
V
ari
ab
el
kkkkkkk) P
engaruh
Langsung
lllllll) P
engaruh
Tidak
Langsung
Melalui X1
mmmmmmm) P
engaruh
Tidak
Langsung
Melalui X2
nnnnnnn) T
otal
Pengaruh
Langsung
ooooooo) T
otal
Pengaruh
Tidak
Langsung
ppppppp) T
otal
Pengaruh
Langsung
dan Tidak
Langsung
qqqqqqq) X
1
rrrrrrr) (
0,242)2
= 0,059
sssssss) - ttttttt) (
0,204)
(0,393)
(0,365) =
0,041
uuuuuuu) 0
,059
vvvvvvv) 0
,042
wwwwwww) 0
,101
xxxxxxx) X
2
yyyyyyy) (
0,436)2
= 0,190
(0,242)
(0,393)
(0,436) =
0,041
zzzzzzz) - aaaaaaaa) 0
,190
bbbbbbbb) 0
,042
cccccccc) 0
,232
dddddddd) Total Pengaruh eeeeeeee) 0
,333
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2017
ffffffff) Dari tabel 4.53 diatas dapat kita ketahui bahwa
EWOM (X1) terhadap minat berkunjung (Y1) adalah sebesar 0,059
atau 5,9%, pengaruh tidak langsung melalui Citra Destinasi (X2)
sebesar 0,041 atau 4,14%. Sehingga total pengaruh yang diberikan
variabel EWOM (X1) adalah sebesar 0,101 atau 10,1% terhadap
minat berkunjung (Y1). Pengaruh Citra Destinasi (X2) terhadap
138
minat berkunjung (Y1) adalah sebesar 0,190 atau 19%, pengaruh
tidak langsung melalui EWOM (X1) sebesar 0,041 atau 4,14 %.
Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Citra Destinasi
(X2) adalah sebesar 0,232 atau 23,2% terhadap minat berkunjung
(Y1).
gggggggg) Berikut adalah pengaruh total kedua variabel
terhadap minat berkunjung, yaitu:
hhhhhhhh) Pengaruh total ρy1x1X1= 0,059+0,041=0,102
iiiiiiii) Pengaruh total ρy1x2X2= 0,190 + 0,042 = 0,232
jjjjjjjj) Maka pengaruh total ρy1x1X1 + ρy1x2X2 = 0,101+0,232=
0,333
kkkkkkkk) Hasil ini mendekati koefisien determinan
(R2x1x2) yaitu sebesar 0,333
b. Perhitungan Pengaruh Struktur 2
Pengaruh langsung dan tidak langsung dari Variabel
Electronic Word Of Mouth, Citra Destinasi Dan Minat Berkunjung
Terhadap Variabel Keputusan Berkunjung. Berikut dibawah ini
tabel pengaruh langsung dan tidak langsung Electronic Word Of
Mouth, Citra Destinasi dan minat berkunjung terhadap variabel
keputusan berkunjung:
139
Tabel 4.54
Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Minat Berkunjung (Y1) Dan
Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung (Y2)
llllllll) Variabel mmmmmmmm) Pengaruh
Langsung
nnnnnnnn) Pengaruh
Tidak Langsung Melalui Y1
oooooooo) Total
Pengaruh Langsung
pppppppp) Total
Pengaruh Tidak
Langsung
qqqqqqqq) Total
Pengaruh Langsung dan
Tidak Langsung
rrrrrrrr) Y1 ssssssss) (0,711)2 =
0,505
tttttttt) - uuuuuuuu) 0,505 vvvvvvvv) - wwwwwwww) 0,505
xxxxxxxx) Total Pengaruh yyyyyyyy) 0,505
zzzzzzzz) Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2017
aaaaaaaaa) Dari tabel 4.54 minat berkunjung (Y1)
terhadap keputusan berkunjung (Y2) hanya berpengaruh secara langsung
sebesar 0,505 atau 50,5%.
bbbbbbbbb) Berikut adalah pengaruh total ketiga variabel terhadap
keputusan berkunjung, yaitu:
ccccccccc) Pengaruh total ρy1y2Y1 = 0,505
ddddddddd) Hasil ini mendekati koefisien determinan (R2x1x2y1)
yaitu sebesar 0,505
Berdasarkan perhitungan pengaruh tersebut diatas maka dapat
diketahui besarnya pengaruh antar variabel, baik pengaruh langsung
maupun pengaruh tidak langsung. selain itu juga dapat diketahui variabel
eksogen mana yang memiliki pengaruh paling besar terhadap variabel
endogen. Berikut ini tabel Rekapitulasi pengaruh langsung dan tidak
langsung variabel eksogen terhdap variabel endogen :
140
Tabel 4.55
Persentase Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
No Pengaruh Besarnya
Pengaruh
1. Pengaruh langsung EWOM terhadap minat berkunjung 5,9%
2. Pengaruh langsung Citra Destinasiterhadap minat
berkunjung
19%
3 Pengaruh langsung EWOM, Citra Destinasiterhadap minat
berkunjung
23,2%
4 Pengaruh langsung minat berkunjung terhadap keputusan
berkunjung
50,5%
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Berdasarkan tabel 4.49 dapat diketahui bahwa yang memiliki pengaruh
paling besar adalah pengaruh secara individu pengaruh langsung minat
berkunjung terhadap keputusan berkunjung adalah yang paling besar dengan
pengaruh sebesar 50,5%.
141
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh
Electronic word of mouth dan Citra Destinasi terhadap minat berkunjung
serta dampaknya pada keputusan berkunjung wisatawan ke Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango studi kasus pada wisatawan yang pernah
berkunjung ke Kawasan TNGGP, dengan metode analisis yang digunakan
yaitu path analysis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel EWOM berpengaruh signifikan terhadap variabel minat
berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,242 dan tingkat
signifikan sebesar 0,009. Hal ini berarti semakin tinggi EWOM maka
akan meningkatkan minat berkunjung.
2. Variabel Citra Destinasi berpengaruh signifikan terhadap variabel minat
berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,436 dengan tingkat
signifikan sebesar 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi
CitraDestinasimaka akan meningkatkan minat berkunjung.
3. Variabel EWOM dan Citra Destinasi berpengaruh secara simultan
terhadap minat berkunjung, didasarkan pada hasil uji f sebesar 24,104
dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi nilai
EWOM dan Citra Destinasi, maka semakin meningkat pula minat
berkunjung.
142
4. Variabel minat berkunjung berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,711 dengan
tingkat signifikan 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi minat
berkunjungmaka akan meningkatkan keputusan berkunjung.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas maka penulis dapat
memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian terhadap variabel EWOM dapat diketahui bahwa
variabel EWOM terhadap minat berkunjung serta keputusan berkunjung
memiliki pengaruh yang signifikan namun pengaruhnya cukup rendah, hal
tersebut diakibatkan oleh beberapa hal seperti:pertama, ulasan negatif dari
wisatawan lain yang memberi efek domino pada calon wisatawan lain
yang sedang melakukan pengumpulan informasi sebelum berkunjung.
Kedua, adanya kekhawatiran pada calon wisatawan bila tidak membaca
ulasan sebelum berkunjung, ketiga adanya ketidakpercayaan wisatawan
pada ulasan online wisawatwan lain, dan tidak seringnyanya wisatawan
membaca ulasan online wisatawan lain. Peneliti menganalisis hal tersebut
dapat terjadi karena adanya ulasan online negatif pula yang beredar
mengenai TNGGP banyak hal seperti pada kegiatan pendakian misalnya,
banyak wisatawan menganggap birokrasi TNGGP berbelit, peraturan
tahun TNGGP 2002 tentang booking online menimbulkan banyak pro dan
kontra hingga muncul banyak persepsi, ada yang menganggap dengan
143
booking online dapat memudahkan perencanaan perjalanan, ada juga yang
menganggap hal tersebut menyulitkan karena setelah wisatwan melakukan
booking online, mereka harus membayar tiket (simaksi) pendakian ke
rekening yang ditunjuk, sedangkan pengelola hanya menyediakan satu
atau dua rekening saja, tanpa diikuti mode pembayaran lainnya, belum lagi
setelah melakukan pembayaran wisatawan diminta melakukan konfirmasi
yang karena masih rendahnya sistem konfirmasi pembayaran tiket masuk
pendakian sering terjadi crowded, masalah lain dilapangan yaitu mengenai
pembatalan pendakian tetapi uang pembayaran tidak dapat di re-fund,
agaknya ini menjadi pertimbangan. Selain peraturan tersebut, banyak
peraturan lainnya yang baru-baru ini dikeluarkan oleh BBTNGGP seperti
tidak diperbolehkannya membawa tisu basah dan botol air minum dalam
kemasan yang lagi-lagi menimbulkan banyak persepsi makin menyulitkan
pendaki. Kedepannya, peneliti menyarankan agar pengelola
mempertimbangkan agar lebih melakukan sosialisasi mengenai peraturan-
pearturan online tersebut. Sehingga wisatawan yang akan melakukan
kegiatan pendakian di TNGGP mempunyai pengetahuan mengenai hal
tersebut. Kedua, peneliti menganalisis rendahnya EWOM dapat terjadi
karena tingkat keterlibatan antara pengelola dan wisatawan masih rendah.
Misalnya, peneliti mengamati media sosial seperti oficial facebook,
instagram, twitter milik TNGGP tidak aktif memberi informasi maupun
menampung aspirasi wisatawannya yang pernah berkunjung. Sehingga
144
followers nya pun sedikit dan kurang efektif. Padahal jika diamati,
penggunaan internet khususnya untuk media sosial sangat perlu
dipertimbangkan untuk pengelola TNGGP. Saran ini sejalan dengan
pendapat dari Sumardy, CEO Buzz and co. bahwa negative WOM tersebut
dapat ditempuh dengan tiga cara: pertama, tidak boleh diselesaikan secara
hokum. Kedua, jangan dilawan dengan membela, dan ketiga netralisir
dengan menggunakan EWOM yang ebih banyak positif (Rahayu Eva,
2011). Sehinggapeneliti melihat, pengelola TNGGP dapat menerapkan
saran ketiga tersebut yaitu memperbanyak EWOM positif melalui
komunitas atau social media dan website resmi TNGGP sendiri.
2. Dari hasil penelitian terhadap variabel Citra Destinasi dapat diketahui
bahwa variabel Citra Destinasi terhadap minat berkunjung serta keputusan
berkunjung memiliki pengaruh yang signifikan namun pengaruhnya cukup
rendah. Hal ini dapat disebabkan karena masalah: pertama, responden
banyak yang tidak setuju bahwa TNGGP menawarkan nilai terbaik untuk
uang. Kedua, faktor cuaca yang kurang bersahabat, dan faktor keamanan
dan kenyamanannya. Peneliti menganalisis hal tersebut dapat terjadi
mengingat TNGGP adalah Kawasan berbasis ekowisata atau wisata alam,
maka Cuaca dan Obyek yang dapat dilihat di kawasan TNGGP menjadi
indikator penting dalam pembentukan Citra Destinasi, sehingga bila cuaca
tidak bersahabat, dan tingkat keamanan dan kenyamananya kurang maka
menjadi riskan. Maka peneliti menyarankan hal yang sama bagi pengelola
145
TNGGP yaitu membagi/men-share mengenai keindahan alam dan
prakiraan cuaca di Kawasan TNGGP melalui akun media sosial aktif dan
resminya.
146
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Aaker David. 2013. “Manajemen Pemasaran Strategi”, Edisi kedelapan. Salemba
Empat. Jakarta
Ferdinand, Agusty. 2014 “Metode Penelitian Manajemen”. Semarang; Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2016, “Aplikasi Analisis Multivariate: Dengan Program IBM
SPSS 23 Edisi 8 Cetakan VIII. Semarang, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Goeldner, C.R. and Ritchie, J.R.B. 2009. Tourism: Principles, Practices,
Philosophies. New Jersey Wiley & Sons, Inc.: 5.
Hasan, Ali. 2010. Merketing dari Mulut ke Mulut (word of Mouth Marketing).
Yogyakarta, MEDPRESS.
Ismayanti, 2010. Pengantar pariwisata. Jakarta, PT. Grasindo.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2010 “Principles Of Marketing” 13 Edition,
Pearson Education, New Jersey USA.
Kotler, Philip dan Keller, Lane. 2012. Marketing Management: 14th edition.
Pearson education. Inc
Kurtz, David L. 2012. Principles of Contemporary Marketing, 15th edition. South
western, cengage learning.
Lovelock, Christopher H; Wirtz, Jochen; Jacky Mussry. 2010. Pemasaran Jasa-
Perspektif Indonesia Jilid 1. Jakarta. Erlangga
Lupiyoadi, Rambat dan Dedi Hamdani, 2011 “Manajemen Pemasaran Jasa”,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Pardede, Ratlan dan Manurung Reinhard, 2014 “Analisis Jalur (Path Analysis)
Teori dan Aplikasi dalam Riset Bisnis”, Jakarta: PT.Rineka Cipta
Paul J Peter, Jerry C. Olson, 2010. Consumer Behavior And Marketing Srategy.
Jakarta. Salemba Empat. Edisi 9.
147
Perreault, Cannon, McCarthy. 2012. Basic marketing: 17th edition. McGRAW-
HILL
Pitana, I Gde dan Diarta, Ketut surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Yogyakarta, CV. Andi Offset (Penerbit ANDI)
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007 “Cara Menggunakan dan Memakai
Analisis Jalur (Path Analysis)”, Bandung: Alfa Beta
Sarwono, Jonathan. 2007 “Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS”,
Yogyakarta : CV Andi Offset
Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2015 “Consumer Behavior” 11
Edition Pearson Education, New Jersey USA.
Subadia, I Made Gelgel dkk. 2011. Road Map Pembangunan Kehutanan Berbasis
Taman Nasional. Jakarta, Kementerian kehutanan.
Sugiyono, 2012 “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung, CV Alfabeta.
Suryani tatik. 2008. Perilaku Konsumen;Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
Yogyakarta, graha ilmu
Yoeti A, Oka, 2008 “Ekonomi Pariwisata :Introduksi, Informasi dan
Implementasi”, Jakarta:Kompas.
Sumber Jurnal
Albarq A.N., 2014. Measuring the Impacts of Online Word-of- Mouth on
Tourists’ Attitude and Intentions to Visit Jordan: An Empirical Study,
International BusinessResearch, 7(1), 14-22
Antariksa basuki, 12 Oktober 2011, dalam makalah yang disampaikan pada acara
“Sosialisasi dan Gerakan Sadar Wisata”, Sumatera Barat. yang
diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Apriani dan Mahir. 2017. “The Influence of electronic word of Mouth (EWOM)
Towards consumers Purchase decision at Bakso Boedjangan Bandung”
IJRDO-Journal of Business Management Vol.3 issue-1, January 2017.
ISSN 2455-6661. Telkom University dapat di akses pada
148
http://www.ijrdo.org/international-journal-of-Research-&-Developement-
Organisation-pdf/Business%20mgt/January-2017
Aprilia, Fitri, Srikandi Kumadji, dan Andriani Kusumawati, 2015. |“pengaruh
word of mouth terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada
keputusan berkunjung (survey pada pengunjung tempat wisata “Jawa
Timur Park 2” Kota Batu)” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) |Vol. 24 No.
1 Juli
Bambauer-Sachse dan Mangold. 2011. “Brand Equity Dilution Through Negative
Online Word-Of-Mouth Communication” Journal of Retailing and
Customer services. ELSEVIER.Ltd diakses pada
doi:10.1016/j.jretconser.2010.09.003
Echtner dan Ritchie. 1991. “the Meaning and Measurement of destinastion
Image” Journal of Tourism studies vol.2, No.2, Desember 1991. di
https://www.jcu.au/__data/assets/pdf_file/0006/122487/jcudev_012328.pd
f
Eddy Roflin. 2009. “Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam
Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatra Selatan”. Jurnal Penelitian Sains. Edisi khusus
Desember 2009. Universitas Sriwijaya.
Effendy Mushonnif dan Jerry Dwi Trijoyo. 2012. “Analisis Faktor Konfirmatori
untuk mengetahui kesadaran berlalu lintas pengendara sepeda motor di
Surabaya Timur”. Jurnal sains dan seni ITS Vol. 1 No.1
Febriyanti dan aniek. 2016. “Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Image
terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli”. Jurnal ilmu dan Riset
Manajemen: vol. 5, Mei 2016. ISSN 2461-0593 dapat diakses di
https://ejournal.stiesia.ac.id/jirm/article/download/1542/1500
Goyette, isabelle. Line richard, jasmin bergeron. 2010. "EWOM scale: word of
mouth measurement scale for e-service context". Canadian journal od
administration sciences. Published online in wiley interscience
(www.interscience.wiley.com) http://dx.doi: 10.1002/CJAS.129
149
H. zarrad dan Debabi. 2015. “Analyzing the Effect of Electronic word of Mouth on
Tourists attitude toward Destination and Travel Intention” International
Reseacrh Journal of Social Sciences vo.4(4), 53-60 April (2015) ISSN
2319-3565
Hurriyati, Ratih, 2015 “An Analysis Of Place Branding To Enchance The Image
Of Bandung City And Its Implication Toward The Decisions To Visit
Tourism Destination” Jurnal Pendiidkan Sains Sosial Kemanusiaan , Vol.8
(1) Mei ISSN 1979-0112
Jalilvand, et.al. 2012. “The examiningthe structural relationships of electronic
word of mouth, destination image, tourist attitude towars destination and
travel intention: an integrated approach” Journal of Destination
marketing adan Management. Di akses pada
http://dx.doi.org/10/1016/j.jdmm.2012.10.001
Lee dan Lockshin. 2011. “Halo effects of Tourists’ destination image on domestic
product perceptions” Australian Marketing Journal. ELSVIER.Ltd di
akses pada
https://www.researchgate.net/profile/Larry_lockshin/Publication/2385099
903.pdf
Ramadhan, Abdurrahman Hikmah, Suharyono, dan Srikandi Kumadji, 2015
“Pengaruh City Branding Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya
Pada Keputusan Berkunjung (Survey Pada Wisatawan Kota Surabaya
2015)” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November.
Setiawan Endang, 2013. Valuasi Ekonomi Jasa Lingkungan Wisata Alam: Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango Dengan Menggunakan Metode Travel
Cost Method, Bandung. Komponen 3. Sustainable Financing for
Biodiversity Conservation Through Payment For Environmental Services
(PES).
150
UtamiRayinda Citra dan Djoni Hartono: “Analisis Daya saing Harga Pariwisata
Indonesia: Pendekatan Elastisitas Permintaan” Jurnal Kepariwisataan
IndonesiaVol. 11 No. 1 Juni 2016 ISSN 1907 – 9419
Widyanto Alfian dkk. 2017. “Pengaruh –EWOM di Instagram terhadap Minat
Berkunjung dan Dampaknya pada Keputusan Berkunjung”. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) vol.45, no.1 April 2017. Dapat diakses di
https://admistrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/downl
oad/1758/2135
Thurau hennig et,al. 2010. “ The impact of new media on customer relationships”
Journal of service research 13(3) 311-330 didapat di
http://jsr.sagepub.com DOI 10.177/1094670510375460
Sumber Internet
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
https://www.apjii.or.id/downfile/file/PROFILPENGGUNAINTERNETIN
DONESIA@)!$.pdf diakses pada 20 januari 2016
BPS Jawa Barat, 2015. “Jawa Barat dalam Angka” tersedia di
http://pusdalisbang.jabarprov.go.id/pusdalibang/berkas/jabardalamangka/5
4jawa-Barat-Dalam-angka-2015.pdf diakses pada Tanggal 29 Maret 2017
Erianto Dwi, 2015. “Wisata Menjadi Kebutuhan Publik”. Tersedia di
http://print.kompas.com/baca/2015/11/03/wisata-menjadi-kebutuhan-
publik di akses pada tanggal 4 Maret 2016
Gedepangrango.org, 2002. “Obyek Yang Dapat Dilihat ”. Tersedia di
https://www.gedepangrango.org/info-pengunjung/obyek-yang-dapat-
dilihat/ diakses pada tanggal 19 April 2017
151
Gedepangrango.org, 2002. “prosedur perijinan pendakian ”. Tersedia di
https://www.gedepangrango.org/unduh/leaflet-dan-brosur/ di akses pada
tanggal 19 April 2017
Gedepangrango.org, 2002. “Tentang TNGGP”. Tersedia di
https://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/ diakses pada 17 april
2017
Gedepangrango.org, 2007. “Akses”. Tersedia di
https://www.gedepangrango.org/info-pengunjung/akses/ di akses pada
tanggal 19 April 2017
Gedepangrango.org, 2013. “Statistik TNGGP Tahun 2013”. Tersedia di
https://www.gedepangrango.org/unduh/buku/ di akses pada tanggal 19
April 2017
Gedepangrango.org. 2002. “Penutupan Pendakian Dalam Rangka Pemulihan
Ekosistem Dan Pencegahan Kebakaran Hutan”, tersedia di
http://www.gedepangrango.org/penutupan-pendakian-dalam-rangka-
pemulihan-ekosistem-dan-pencegahan-kebakaran-hutan/2002 diakses
pada tanggal 19 april 2017
Kompas.com, 2015. Mereguk pesona lembah mandalawangi. Tersedia di
http://travel.kompas.com/read/2015/12/14/120900927/Mereguk.Pesona.Le
mbah.Mandalawangi?page=all di akses pada tanggal 10 September 2016
Kusuma Pradikta. 2014. Perjungan menggapai lembah kasih
mandalawangihttp://www.setapakkecil.com/2014/01/gunung-pangrango-
perjuangan-menggapai.html diakses pada tanggal 20/09/2016
Pusdatin Kementrian pariwisata. 2014 .”
http://www.kemenpar.go.id/asp/ringkasan.asp?c=111 diakses pada
tanggal 23 Juli 2016
Pusdatin Kementrian pariwisata. 2014 “Statistik Wisatawan Nusantara 2013”
http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=145&id=3072 diakses pada
tanggal 23 Juli 2016
152
Rahayu Eva. 2011. “inilah cara mengatasi WOM negative” di dapat dari
https://swa.co.id/swa/listed-articles/inilah-cara-mengatasi=wom=negatif
diakses pada 9 mei 2017
Statistik Pusdatin Kemenetrian Lingkungan dan Kehutanan. 2016. “Statistik
KLHK tahun 2015”. Tersedia di
http://www.menlhk.go.id/downlot.php?file=statistik_KLHK_tahun_2015.
Trisusanto Acen. 2015. Tips untuk mendaki pemula.
http://www.jalanpendaki.com/2015/09/16-tips-untuk-pendaki-pemula.html
diakses pada tanggal 20/09/2016
UU No.9 Tahun 1990 di akses pada tanggal 19 Maret 2017, di
http://peraturan.go.id/search/download/11e44c4e818a66c0acbf313231343
339.html
153
LAMPIRAN
154
LAMPIRAN 1
KUISONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN CITRA
DESTINASI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA
TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN NASIONAL
GUNUNG GEDE PANGRANGO
(Studi kasus pada pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango)
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh
Elektronik Word Of Mouth Dan Citra Destinasi Terhadap Minat Berkunjung Serta
Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango (Studi kasus pada pengunjung Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango) pada program Studi Manajemen S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta, dengan ini saya:
Nama : Aulia Maghfiroh
NIM : 1112081000086
Fakultas/ Jurusan : Fakultas ekonomi dan bisnis / manajemen
Judul Skipsi :Analisis Pengaruh Elektronik Word Of Mouth Dan
Citra Destinasi Terhadap Minat Berkunjung Serta
Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung Ke
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Studi
kasus pada pengunjung Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango)
Mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar
kuisoner berikut ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat besar arti
dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka kiranya mohon kepada
responden untuk mengisi kuisoner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin
kerhasiaan identitas dan setiap jawaban responden.
Atas kesediaan dan bantuannya dalam mengisi kuisoner ini, saya ucapkan terima
kasih.Hormat saya.
155
Aulia Maghfiroh
(Mahasiswi UIN Syarif Hidatullah Jakarta)
eeeeeeeee) Petunjuk Pengisian Kuisoner
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisisan kuisoner
2. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda chek list (√) atau
tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang menurut anda tepat.
A. Data Responden
1. Nama (boleh tidak diisi) :
2. Jenis kelamin :
3. Usia anda saat ini :
4. Pekerjaan :
5. Pernah berkunjung ke TNGGP:
fffffffff)
6. Sudah berapa kali anda mengunjungi TNGGP:
ggggggggg) hhhhhhhhh)
7. Jenis kunjungan (boleh diisi lebih dari satu) :
□Rekreasi (air terjun, danau, telaga) □Pendidikan
□Pendakian (puncak gede, pangrango) □Pelatihan
□Berkemah (bumi perkemahan) □Lain-lain
8. Tanggal pengisian :
B. Kuisoner
iiiiiiiii) Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang
tersedia, yaitu:
jjjjjjjjj) No. kkkkkkkkk) Jenis
Jawaban
lllllllll) Bobot
mmmmmmmmm) 1 nnnnnnnnn) Sangat
setuju (SS)
ooooooooo) 5
ppppppppp) 2 qqqqqqqqq) Setuju (S) rrrrrrrrr) 4
sssssssss) 3 ttttttttt) Netral (N) uuuuuuuuu) 3
vvvvvvvvv) 4 wwwwwwwww) Tid
ak setuju (TS)
xxxxxxxxx) 2
yyyyyyyyy) 5 zzzzzzzzz) Sangat aaaaaaaaaa) 1
□ Ya □ Tidak
□ ≤1x □≥ 2x
156
Tidak Setuju (STS)
157
Electronic word of Mouth (X1)
No PERTANYAAN / PENYATAAN PENILAIAN
STS TS N S SS
1 Saya sering membaca ulasan perjalanan
wisatawan online untuk mengetahui
destinasi apa yang memberi kesan baik
pada yang lain
2 Untuk memastikan saya memilih
destinasi yang tepat,(seperti TNGGP)
Saya sering membaca ulasan online
wisatawan lain
3 Saya sering berkonsultasi dengan
wisatawan lain tentang ulasan onlinenya
mengenai destinasi wisata yang menarik
(seperti TNGGP)
4 Saya sering mengumpulkan informasi
dari ulasan wisatawan lain mengenai
destinasi wisata tersebut sebelum saya
melakukan perjalanan.
5 Jika saya tidak membaca ulasan online
wisatawan ketika saya berkunjung ke
sebuah destinasi (seperti ke TNGGP),
saya merasa khawatir dengan keputusan
saya
6 Ketika saya berkunjung ke sebuah
destinasi (seperti le TNGGP), ulasan
online wisatawan membuat saya
percaya dalam berkunjung ke destinasi.
158
Citra Destinasi (X2)
No PERTANYAAN / PENYATAAN PENILAIAN
STS TS N S SS
16. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango itu
Aman dan nyaman
17 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Menawarkan kesenangan dan tempat yang
menarik untuk dikunjungi
18. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
memiliki Pemandangan dan atraksi alam yang
indah
19. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
memiliki cuaca yang bersahabat
21 Sebagai destinasi wisata, Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango Menawarkan nilai
yang baik untuk uang
Minat Berkunjung (Y1)
No PERTANYAAN / PENYATAAN PENILAIAN
STS TS N S SS
24 Saya sering mencari informasi mengenai
ekowisata yang ada di Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango
25 Pencarian informasi tersebut membuat saya
ingin segera berkunjung ke Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango
26 Saya lebih memilih mengunjungi Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango dari pada
ekowisata di Taman Nasional lainnya
Keputusan Berkunjung (Y2)
No PERTANYAAN / PENYATAAN PENILAIAN
STS TS N S SS
Destination area
27 Saya memutuskan berkunjung ke Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango Karena
Memenuhi kebutuhan saya untuk berwisata
28 informasi terkait tujuan wisatawan untuk
berwisata ke Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango lengkap tersedia
Traveling mode
159
29 Saya memutuskan berkunjung karena akses
transportasi menuju Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango baik
30 Alat transportasi yang tersedia menuju Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango beragam
31 Alat transportasi menuju Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango nyaman
Time and Cost
32 Wisata yang ada di Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango sesuai dengan waktu yang
ditetapkan (jam buka dan jam tutupnya tempat
wisata)
33 Saya memutuskan untuk berkunjung ke Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango karena
biaya perjalanan wisata sesuai dengan
kemampuan finansial
34 Saya memutuskan untuk berkunjung ke Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango karena
sesuai dengan waktu luang yang saya miliki.
Travel Agent
35 Saya memutuskan untuk berkunjung ke Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango karena
banyak travel agent yang baik
Service Source
36 Saya memutuskan untuk berkunjung ke Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango karena
tersedianya Jasa Pemandu wisata, fotografer
dan pusat oleh-oleh dsb. yang lengkap
160
LAMPIRAN 2 TABEL
JAWABAN RESPONDEN
1. Variabel EWOM
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6
1. 4 4 5 3 3 3 22
2. 4 4 3 5 1 5 22
3. 3 3 4 4 4 5 23
4. 4 4 5 2 4 4 23
5. 4 4 5 1 5 4 23
6. 3 4 4 1 5 3 20
7. 3 3 4 2 2 4 18
8. 4 4 4 2 5 3 22
9. 4 5 5 1 4 3 22
10. 4 4 4 2 4 3 21
11. 4 4 4 2 4 4 22
12. 3 3 4 2 3 3 18
13. 5 3 4 2 4 4 22
14. 3 3 5 2 4 3 20
15. 2 3 4 4 3 3 19
16. 5 5 5 2 4 4 25
17. 5 5 5 2 4 4 25
18. 2 3 2 3 4 3 17
19. 4 3 5 2 3 3 20
20. 2 3 3 4 3 3 18
21. 4 4 5 2 5 3 23
22. 4 4 3 2 3 3 19
23. 3 3 3 3 3 4 19
24. 3 3 4 2 4 3 19
25. 3 3 5 2 2 4 19
26. 4 3 4 2 4 4 21
27. 3 5 5 2 2 5 22
28. 3 3 2 2 2 1 13
29. 3 3 4 2 5 3 20
30. 4 3 5 3 3 4 22
31. 4 4 5 3 3 4 23
32. 4 3 3 4 3 4 21
33. 2 3 4 5 2 3 19
34. 2 3 4 5 2 3 19
35. 4 3 4 3 3 3 20
36. 3 3 4 2 2 3 17
37. 3 3 5 1 4 3 19
38. 4 4 5 2 4 4 23
39. 5 5 4 2 5 4 25
40. 4 3 5 2 4 3 21
41. 3 3 5 3 4 3 21
42. 3 4 4 2 5 4 22
43. 3 4 4 2 5 4 22
44. 3 4 4 2 5 4 22
45. 3 4 4 2 5 4 22
46. 5 4 4 1 4 4 22
47. 3 1 5 1 5 3 18
48. 5 5 5 4 2 4 25
49. 5 5 5 5 1 3 24
50. 3 2 3 3 2 3 16
51. 3 2 4 4 4 3 20
52. 2 2 3 3 4 3 17
53. 4 3 4 2 4 4 21
54. 5 5 5 2 4 4 25
55. 3 3 4 3 4 5 22
56. 3 3 4 2 4 4 20
57. 3 3 4 2 4 4 20
58. 4 3 3 3 4 4 21
59. 4 3 3 3 4 4 21
60. 4 3 3 3 4 4 21
61. 5 5 5 3 1 5 24
62. 3 4 4 3 3 3 20
63. 4 4 4 4 2 4 22
64. 3 2 4 2 4 3 18
65. 3 3 4 2 4 4 20
66. 4 5 5 3 4 4 25
67. 4 2 5 4 4 3 22
68. 5 5 4 5 2 4 25
69. 4 4 3 4 3 3 21
70. 4 4 4 4 3 4 23
71. 4 4 5 5 2 5 25
72. 5 5 4 5 1 5 25
73. 5 5 4 5 2 4 25
74. 4 3 3 4 4 4 22
75. 4 3 4 5 4 3 23
76. 4 4 2 4 3 3 20
77. 4 5 4 4 3 5 25
78. 3 4 3 2 5 3 20
79. 4 4 4 4 2 3 21
80. 2 4 2 4 4 3 19
161
81. 5 5 5 5 1 5 26
82. 5 5 4 4 2 4 24
83. 4 4 4 4 2 4 22
84. 4 5 5 3 4 4 25
85. 4 2 5 4 4 3 22
86. 5 5 4 5 2 4 25
87. 4 4 3 4 3 3 21
88. 4 4 4 4 3 4 23
89. 4 4 5 5 2 5 25
90. 5 5 4 5 1 5 25
91. 5 5 4 5 2 4 25
92. 4 3 3 3 4 3 20
93. 3 3 4 4 4 3 21
94. 4 4 2 4 3 3 20
95. 4 5 4 4 3 5 25
96. 3 4 3 2 5 3 20
97. 4 4 4 4 2 3 21
98. 2 4 2 4 4 3 19
99. 4 4 4 4 1 2 19
100. 4 4 4 4 2 2 20
2. Variabel Citra Destinasi
No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
1. 3 4 4 3 4 18
2. 2 5 2 4 5 18
3. 3 4 4 4 4 19
4. 5 4 5 5 4 23
5. 3 3 3 3 3 15
6. 3 4 5 5 4 21
7. 3 4 4 4 4 19
8. 5 3 5 5 3 21
9. 4 5 5 5 4 23
10. 3 3 3 3 4 16
11. 4 4 4 4 4 20
12. 4 4 3 3 4 18
13. 4 4 2 3 2 15
14. 4 4 4 4 3 19
15. 2 4 4 3 3 16
16. 5 4 5 4 4 22
17. 5 4 5 4 4 22
18. 2 2 4 4 4 16
19. 4 4 4 4 3 19
20. 1 3 4 3 4 15
21. 5 5 5 5 5 25
22. 3 4 4 4 3 18
23. 3 2 4 3 3 15
24. 3 4 4 3 3 17
25. 4 4 5 5 3 21
26. 4 4 4 4 3 19
27. 4 3 5 5 5 22
28. 2 3 4 4 3 16
29. 4 3 5 4 3 19
30. 4 4 3 3 4 18
31. 2 3 3 3 3 14
32. 2 3 4 3 4 16
33. 3 3 4 4 2 16
34. 3 3 4 4 2 16
35. 4 4 4 5 4 21
36. 5 5 5 5 3 23
37. 5 5 4 5 3 22
38. 4 4 4 4 4 20
39. 5 4 4 4 4 21
40. 4 2 4 4 5 19
41. 3 4 4 4 5 20
42. 4 4 4 4 4 20
43. 4 4 4 4 4 20
44. 4 4 4 4 4 20
45. 4 4 4 4 4 20
46. 3 4 4 4 4 19
47. 3 3 2 3 1 12
48. 2 4 4 4 4 18
49. 4 4 4 4 4 20
50. 3 3 3 3 3 15
51. 3 3 4 4 3 17
52. 5 1 5 5 1 17
53. 4 3 4 4 3 18
54. 4 4 4 4 4 20
55. 3 3 3 4 3 16
56. 4 3 4 4 4 19
57. 3 4 4 4 3 18
58. 4 3 3 3 3 16
59. 4 3 3 3 3 16
60. 4 3 3 3 3 16
61. 5 4 5 5 5 24
62. 3 3 3 3 3 15
162
63. 4 4 4 4 4 20
64. 4 4 4 4 4 20
65. 4 4 4 4 3 19
66. 4 4 4 4 3 19
67. 3 4 2 3 2 14
68. 5 4 5 3 3 20
69. 4 4 4 4 3 19
70. 5 5 5 3 3 21
71. 5 5 5 2 3 20
72. 5 5 5 5 5 25
73. 5 4 5 3 3 20
74. 4 4 5 4 1 18
75. 5 4 4 3 4 20
76. 5 5 5 3 3 21
77. 5 5 5 4 4 23
78. 4 5 5 4 4 22
79. 3 4 5 3 2 17
80. 4 5 5 4 4 22
81. 3 3 4 4 5 19
82. 5 5 5 4 4 23
83. 4 4 5 4 4 21
84. 4 4 4 4 3 19
85. 3 4 2 3 2 14
86. 5 4 5 3 3 20
87. 4 4 4 4 3 19
88. 5 5 5 3 3 21
89. 5 5 5 2 3 20
90. 5 5 5 5 5 25
91. 5 4 5 3 3 20
92. 4 4 5 4 1 18
93. 5 4 4 3 4 20
94. 5 5 5 3 3 21
95. 5 5 5 4 4 23
96. 4 5 5 4 4 22
97. 3 4 5 3 2 17
98. 4 5 5 4 4 22
99. 3 3 4 4 5 19
100. 4 4 4 4 3 19
2. Variabel Minat Berkunjung
No. Y1.1 Y1.2 Y1.3
1. 4 3 4 11 2. 4 1 5 10 3. 4 2 3 9
4. 4 3 4 11 5. 3 3 3 9 6. 5 3 4 12 7. 4 3 3 10 8. 3 4 3 10 9. 5 3 5 13
10. 4 3 4 11 11. 4 5 5 14
12. 4 3 4 11
13. 4 2 4 10
14. 4 3 3 10 15. 3 3 3 9 16. 5 2 4 11 17. 5 2 4 11 18. 4 3 3 10
19. 4 4 4 12 20. 2 2 3 7 21. 5 5 4 14
22. 3 3 3 9
23. 3 2 3 8 24. 3 4 3 10 25. 3 3 4 10
26. 3 3 4 10 27. 5 3 4 12 28. 2 3 2 7
29. 4 3 4 11
30. 5 3 4 12
31. 3 2 3 8
32. 4 2 4 10 33. 3 2 2 7
34. 3 2 2 7
35. 4 4 3 11 36. 3 4 3 10 37. 5 5 3 13 38. 4 4 4 12 39. 5 3 4 12
40. 4 2 4 10
41. 5 3 4 12
42. 4 4 4 12 43. 4 4 4 12
163
44. 4 4 4 12 45. 4 4 4 12 46. 3 4 4 11
47. 3 4 3 10 48. 4 2 4 10 49. 5 4 4 13 50. 3 2 3 8 51. 3 3 3 9 52. 3 4 2 9
53. 3 3 4 10 54. 4 3 3 10
55. 3 4 4 11
56. 4 2 3 9
57. 4 3 3 10 58. 4 4 4 12 59. 4 4 4 12 60. 4 4 4 12 61. 5 3 3 11
62. 3 3 3 9 63. 4 4 4 12 64. 3 3 3 9
65. 5 3 4 12
66. 3 2 2 7 67. 3 2 2 7 68. 4 4 3 11
69. 3 4 3 10 70. 3 3 3 9 71. 4 4 2 10
72. 5 5 5 15
73. 4 4 3 11
74. 3 2 3 8
75. 3 3 1 7 76. 4 4 3 11
77. 3 3 3 9
78. 3 3 3 9 79. 2 4 3 9 80. 3 4 4 11 81. 5 4 2 11 82. 4 4 3 11
83. 3 4 3 10
84. 4 4 3 11
85. 3 4 2 9 86. 4 4 3 11
87. 3 4 3 10 88. 3 3 3 9 89. 4 4 2 10
90. 5 5 5 15 91. 4 4 3 11 92. 3 4 3 10 93. 4 4 2 10 94. 3 4 3 10 95. 4 4 4 12
96. 4 4 3 11 97. 2 5 3 10
98. 3 4 4 11
99. 5 4 2 11
100. 4 4 3 11
164
4. Variabel Keputusan berkunjung
No. Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5 Y2.6 Y2.7 Y2.8 Y2.9 Y2.10
1. 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 35
2. 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 34
3. 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 36
4. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
6. 4 5 5 4 5 5 5 3 3 5 44
7. 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 37
8. 4 5 2 2 4 3 4 3 3 4 34
9. 4 4 4 3 3 5 5 3 3 5 39
10. 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 34
11. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12. 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 35
13. 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 34
14. 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 33
15. 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 29
16. 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 44
17. 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 44
18. 4 3 3 3 2 4 4 2 2 4 31
19. 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 46
20. 2 3 4 3 2 1 3 2 3 2 25
21. 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48
22. 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
23. 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 30
24. 4 4 4 3 4 3 5 3 3 3 36
25. 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 38
26. 4 4 4 3 3 5 5 3 4 4 39
27. 4 5 5 5 5 5 5 1 5 4 44
28. 4 4 3 2 2 2 4 2 2 3 28
29. 4 5 4 3 3 4 4 2 3 4 36
30. 3 4 3 3 3 4 5 3 4 4 36
31. 3 4 3 3 4 3 4 2 1 3 30
32. 4 4 4 3 4 5 4 3 3 4 38
33. 4 4 3 1 2 4 4 2 1 3 28
34. 4 4 3 1 2 4 4 2 1 3 28
35. 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 36
36. 5 3 4 3 3 5 5 2 2 4 36
37. 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 37
38. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
39. 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 40
40. 4 2 2 2 4 4 4 4 4 5 35
41. 4 2 4 3 5 5 5 4 3 4 39
165
42. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46. 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42
47. 3 3 1 3 3 1 4 2 2 4 26
48. 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 32
49. 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 37
50. 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
51. 3 2 2 3 3 2 4 2 2 3 26
52. 5 4 3 5 3 5 4 1 3 3 36
53. 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 41
54. 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 37
55. 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 45
56. 3 4 3 3 4 3 3 3 3 5 34
57. 3 4 4 3 4 4 5 3 5 5 40
58. 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 36
59. 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 36
60. 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 36
61. 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 42
62. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 32
63. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
64. 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32
65. 4 4 3 2 4 3 5 4 3 4 36
66. 2 5 4 4 2 4 4 2 4 5 36
67. 3 4 3 2 3 1 4 2 5 4 31
68. 4 5 4 4 4 3 4 5 3 3 39
69. 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 34
70. 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 33
71. 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 40
72. 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
73. 4 5 4 4 4 3 4 5 3 3 39
74. 4 4 5 4 4 4 4 4 1 1 35
75. 3 5 2 3 3 4 4 3 4 5 36
76. 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 34
77. 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 42
78. 4 4 5 4 3 3 5 4 2 2 36
79. 4 3 4 5 1 5 3 4 4 3 36
80. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38
81. 2 4 3 4 4 4 3 3 2 2 31
82. 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 34
83. 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 37
84. 2 5 4 4 2 4 4 2 4 5 36
166
85. 3 4 3 2 3 1 4 2 5 4 31
86. 4 5 4 4 4 3 4 5 3 3 39
87. 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 34
88. 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 33
89. 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 40
90. 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
91. 4 5 4 4 4 3 4 5 3 3 39
92. 4 4 5 4 4 4 4 4 1 1 35
93. 3 5 2 3 3 4 4 3 4 5 36
94. 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 34
95. 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 42
96. 4 4 5 4 3 3 5 4 2 2 36
97. 4 3 4 5 1 5 3 4 4 3 36
98. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38
99. 2 4 3 4 4 4 3 3 2 2 31
100. 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 34
167
LAMPIRAN 3: HASIL UJI KUALITAS DATA
1. Uji ValiditasData
a. Validitas Variabel EWOM
Correlations
EWOM1 EWOM2 EWOM3 EWOM4 EWOM5 EWOM6 TOTAL
EWOM
1
Pearson
Correlation 1 ,483** ,264 ,429* ,489** ,504** ,761**
Sig. (2-tailed) ,007 ,159 ,018 ,006 ,005 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM
2
Pearson
Correlation ,483** 1 ,511** ,087 ,232 ,342 ,600**
Sig. (2-tailed) ,007 ,004 ,648 ,218 ,065 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM
3
Pearson
Correlation ,264 ,511** 1 -,134 ,212 ,275 ,445*
Sig. (2-tailed) ,159 ,004 ,480 ,260 ,141 ,014
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM
4
Pearson
Correlation ,429* ,087 -,134 1 ,585** ,315 ,660**
Sig. (2-tailed) ,018 ,648 ,480 ,001 ,090 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM
5
Pearson
Correlation ,489** ,232 ,212 ,585** 1 ,562** ,814**
Sig. (2-tailed) ,006 ,218 ,260 ,001 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
EWOM
6
Pearson
Correlation ,504** ,342 ,275 ,315 ,562** 1 ,722**
Sig. (2-tailed) ,005 ,065 ,141 ,090 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTA
L
Pearson
Correlation ,761** ,600** ,445* ,660** ,814** ,722** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,014 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
168
bbbbbbbbbb)
b. Validitas Citra Destinasi Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 TOTAL
X2.1 Pearson Correlation 1 ,472** ,654** ,137 ,099 ,674**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,469 ,602 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.2 Pearson Correlation ,472** 1 ,658** ,215 ,235 ,722**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,255 ,212 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.3 Pearson Correlation ,654** ,658** 1 ,550** ,115 ,859**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,544 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.4 Pearson Correlation ,137 ,215 ,550** 1 ,438* ,687**
Sig. (2-tailed) ,469 ,255 ,002 ,016 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X2.5 Pearson Correlation ,099 ,235 ,115 ,438* 1 ,542**
Sig. (2-tailed) ,602 ,212 ,544 ,016 ,002
N 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,674** ,722** ,859** ,687** ,542** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
c. Validitas Minat Berkunjung Correlations
Y1 Y2 Y3 TOTAL
Y1 Pearson Correlation 1 ,255 ,643** ,819**
Sig. (2-tailed) ,166 ,000 ,000
N 31 31 31 31
Y2 Pearson Correlation ,255 1 ,465** ,688**
Sig. (2-tailed) ,166 ,008 ,000
N 31 31 31 31
Y3 Pearson Correlation ,643** ,465** 1 ,884**
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,000
N 31 31 31 31
TOTAL Pearson Correlation ,819** ,688** ,884** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 31 31 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
cccccccccc)
169
d. Keputusan Berkunjung Correlations
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z10 TOTAL
Z1 Pearson
Correlation 1 ,309 ,441* ,478** ,334 ,330 ,414* ,505** -,182 ,039 ,600**
Sig. (2-tailed) ,097 ,015 ,007 ,071 ,075 ,023 ,004 ,336 ,837 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z2 Pearson
Correlation ,309 1 ,411* ,520** -,011 ,065 ,146 ,148 ,033 ,233 ,506**
Sig. (2-tailed) ,097 ,024 ,003 ,955 ,732 ,441 ,434 ,861 ,216 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z3 Pearson
Correlation ,441* ,411* 1 ,693** ,092 ,257 ,266 ,142 -,227 ,027 ,516**
Sig. (2-tailed) ,015 ,024 ,000 ,628 ,171 ,155 ,455 ,228 ,887 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z4 Pearson
Correlation ,478** ,520** ,693** 1 ,141 ,165 ,103 ,386* -,065 -,015 ,566**
Sig. (2-tailed) ,007 ,003 ,000 ,458 ,383 ,588 ,035 ,734 ,937 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z5 Pearson
Correlation ,334 -,011 ,092 ,141 1 ,283 ,418* ,424* ,145 ,242 ,542**
Sig. (2-tailed) ,071 ,955 ,628 ,458 ,130 ,022 ,019 ,446 ,198 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z6 Pearson
Correlation ,330 ,065 ,257 ,165 ,283 1 ,416* ,200 -,003 ,316 ,572**
Sig. (2-tailed) ,075 ,732 ,171 ,383 ,130 ,022 ,289 ,986 ,089 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z7 Pearson
Correlation ,414* ,146 ,266 ,103 ,418* ,416* 1 ,290 ,213 ,376* ,644**
Sig. (2-tailed) ,023 ,441 ,155 ,588 ,022 ,022 ,120 ,259 ,041 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z10 TOTAL
170
Z8 Pearson
Correlation ,505** ,148 ,142 ,386* ,424* ,200 ,290 1 ,074 -,047 ,529**
Sig. (2-tailed) ,004 ,434 ,455 ,035 ,019 ,289 ,120 ,698 ,805 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z9 Pearson
Correlation -,182 ,033 -,227 -,065 ,145 -,003 ,213 ,074 1 ,619** ,376*
Sig. (2-tailed) ,336 ,861 ,228 ,734 ,446 ,986 ,259 ,698 ,000 ,041
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Z1
0
Pearson
Correlation ,039 ,233 ,027 -,015 ,242 ,316 ,376* -,047 ,619** 1 ,605**
Sig. (2-tailed) ,837 ,216 ,887 ,937 ,198 ,089 ,041 ,805 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TO
TA
L
Pearson
Correlation ,600** ,506** ,516** ,566** ,542** ,572** ,644** ,529** ,376* ,605** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,004 ,001 ,002 ,001 ,000 ,003 ,041 ,000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
171
2.
Uji Reabilitas
a. Reabilitas Variabel EWOM
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,741 ,759 6
Item-TotalStatistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
EWOM1 18,10 7,886 ,656 ,459 ,669
EWOM2 18,13 8,257 ,417 ,399 ,720
EWOM3 17,97 9,206 ,268 ,360 ,752
EWOM4 18,67 7,126 ,396 ,461 ,746
EWOM5 19,00 6,345 ,657 ,537 ,644
EWOM6 18,30 7,872 ,594 ,404 ,679
b. Realibilitas Citra Destinasi
ReliabilityStatistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,736 ,735 5
172
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X2.1 15,43 5,013 ,471 ,530 ,700
X2.2 15,57 5,013 ,563 ,540 ,670
X2.3 15,40 3,972 ,727 ,795 ,587
X2.4 15,87 4,878 ,476 ,606 ,698
X2.5 16,13 5,499 ,287 ,362 ,766
c. Reabilitas Minat Berkunjung
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,716 ,714 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Y1 6,90 1,224 ,535 ,416 ,633
Y2 7,23 1,647 ,392 ,219 ,781
Y3 7,10 1,157 ,707 ,510 ,401
173
d. Reabilitas Keputusan Berkunjung
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,715 ,744 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Z1 33,70 12,631 ,497 ,515 ,679
Z2 33,23 12,668 ,356 ,386 ,695
Z3 33,57 12,530 ,360 ,616 ,695
Z4 33,83 12,695 ,452 ,674 ,684
Z5 33,83 12,626 ,412 ,333 ,688
Z6 33,63 11,895 ,399 ,317 ,688
Z7 33,23 12,599 ,557 ,454 ,674
Z8 33,67 12,368 ,366 ,467 ,694
Z9 34,00 13,172 ,176 ,564 ,728
Z10 33,60 11,007 ,380 ,606 ,700
174
LAMPIRAN 4: STATISTIK DESKRIPTIF
1. Statistik Deskriptif Variabel EWOM
EWOM1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 8 8,0 8,0 8,0
3 30 30,0 30,0 38,0
4 45 45,0 45,0 83,0
5 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
EWOM2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1,0 1,0 1,0
2 6 6,0 6,0 7,0
3 36 36,0 36,0 43,0
4 36 36,0 36,0 79,0
5 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
EWOM3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 6 6,0 6,0 6,0
3 16 16,0 16,0 22,0
4 49 49,0 49,0 71,0
5 29 29,0 29,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
EWOM4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 6 6,0 6,0 6,0
2 35 35,0 35,0 41,0
3 18 18,0 18,0 59,0
4 27 27,0 27,0 86,0
5 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
175
EWOM5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 7 7,0 7,0 7,0
2 21 21,0 21,0 28,0
3 20 20,0 20,0 48,0
4 39 39,0 39,0 87,0
5 13 13,0 13,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
EWOM6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1,0 1,0 1,0
2 2 2,0 2,0 3,0
3 44 44,0 44,0 47,0
4 41 41,0 41,0 88,0
5 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
2. Statistik Deskriptif Variabel Citra Destinasi
Citra Destinasi 1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1,0 1,0 1,0
2 7 7,0 7,0 8,0
3 25 25,0 25,0 33,0
4 40 40,0 40,0 73,0
5 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
176
Citra Destinasi 2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1,0 1,0 1,0
2 3 3,0 3,0 4,0
3 23 23,0 23,0 27,0
4 53 53,0 53,0 80,0
5 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Citra Destinasi 3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5,0 5,0 5,0
3 11 11,0 11,0 16,0
4 47 47,0 47,0 63,0
5 37 37,0 37,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Citra Destinasi 4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2,0 2,0 2,0
3 32 32,0 32,0 34,0
4 52 52,0 52,0 86,0
5 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Citra Destinasi 5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 4 4,0 4,0 4,0
2 7 7,0 7,0 11,0
3 40 40,0 40,0 51,0
4 39 39,0 39,0 90,0
5 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
177
3. Statistik Deskriptif Variabel Minat Berkunjung
Minat Berkunjung 1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 4,0 4,0 4,0
3 37 37,0 37,0 41,0
4 42 42,0 42,0 83,0
5 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Minat Berkunjung 2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1,0 1,0 1,0
2 17 17,0 17,0 18,0
3 33 33,0 33,0 51,0
4 43 43,0 43,0 94,0
5 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Minat Berkunjung 3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1,0 1,0 1,0
2 12 12,0 12,0 13,0
3 45 45,0 45,0 58,0
4 37 37,0 37,0 95,0
5 5 5,0 5,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
178
4. Statistik Deskriptif Variabel Keputusan Berkunjung
Keputusan Berkunjung 1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5,0 5,0 5,0
3 26 26,0 26,0 31,0
4 62 62,0 62,0 93,0
5 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Keputusan Berkunjung 2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 4,0 4,0 4,0
3 19 19,0 19,0 23,0
4 53 53,0 53,0 76,0
5 24 24,0 24,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Keputusan Berkunjung 3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1,0 1,0 1,0
2 5 5,0 5,0 6,0
3 29 29,0 29,0 35,0
4 51 51,0 51,0 86,0
5 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Keputusan Berkunjung 4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 2,0 2,0 2,0
2 8 8,0 8,0 10,0
3 39 39,0 39,0 49,0
4 41 41,0 41,0 90,0
5 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
179
Keputusan Berkunjung 5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 2,0 2,0 2,0
2 7 7,0 7,0 9,0
3 41 41,0 41,0 50,0
4 43 43,0 43,0 93,0
5 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Keputusan Berkunjung 6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 4 4,0 4,0 4,0
2 4 4,0 4,0 8,0
3 25 25,0 25,0 33,0
4 50 50,0 50,0 83,0
5 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Keputusan Berkunjung 7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 15 15,0 15,0 15,0
4 66 66,0 66,0 81,0
5 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Keputusan Berkunjung 8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 2,0 2,0 2,0
2 19 19,0 19,0 21,0
3 33 33,0 33,0 54,0
4 35 35,0 35,0 89,0
5 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
180
Keputusan Berkunjung 9
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 5 5,0 5,0 5,0
2 12 12,0 12,0 17,0
3 44 44,0 44,0 61,0
4 28 28,0 28,0 89,0
5 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Keputusan Berkunjung 10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 4 4,0 4,0 4,0
2 9 9,0 9,0 13,0
3 30 30,0 30,0 43,0
4 35 35,0 35,0 78,0
5 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
181
LAMPIRAN 5: HASIL KORELASI SEMUA VARIABEL
Correlations
EWOM
Citra
Destinasi
Minat
Berkunjung
Keputusan
Berkunjung
x1 Pearson
Correlation 1 ,393
** ,414
** ,482
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
x2 Pearson
Correlation ,393
** 1 ,531
** ,668
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
y Pearson
Correlation ,414
** ,531
** 1 ,711
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
z Pearson
Correlation ,482
** ,668
** ,711
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
182
LAMPIRAN 6: HASIL PENGUJIAN ANALISIS JALUR
1. Pengujian Struktur I
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,576a ,332 ,318 1,299
a. Predictors: (Constant), x2, x1
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 81,324 2 40,662 24,104 ,000b
Residual 163,636 97 1,687
Total 244,960 99
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,289 1,263 1,812 ,073
x1 ,156 ,058 ,242 2,683 ,009
x2 ,257 ,053 ,436 4,835 ,000
a. Dependent Variable: y
183
2. Pengujian Struktur II
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,711a ,505 ,500 3,418
a. Predictors: (Constant), y
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1167,583 1 1167,583 99,918 ,000b
Residual 1145,167 98 11,685
Total 2312,750 99
a. Dependent Variable: z
b. Predictors: (Constant), y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,383 2,323 5,761 ,000
y 2,183 ,218 ,711 9,996 ,000
a. Dependent Variable: z