Post on 28-Aug-2019
SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK
METANOL DAUN RINU (Piper baccatum Bl.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Agatha Herny Sekar Natalia
NIM : 128114003
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK
METANOL DAUN RINU (Piper baccatum Bl.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Agatha Herny Sekar Natalia
NIM : 128114003
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetuj uan Pembimbing
SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK
METANOL DAUN RINU (Piper baccatum Bl.)
Skripsi yang diajukan oleh :
Agatha Henry Sekar Natalia
NIM : 1281 14003
telah disetujui oleh
Pernbinrbing Utama
-,.trDr. Yustina Sr-i Harlini, M.Si., Apt. tanggal : ,lf Jur\r ltri(
.ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN NKSTRAKMETANOL DAUN RINU (piper baccatumBt.)
Oleh:
Agatha Herny Sekar Natalia
MM: 128114003
Dipertahankan di hadapan panitia penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
pada tanggal: 20 Juli 2016
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Dharma
.Si., Ph.D., Apt.)
Panitia Penguji:
1. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt.
2. Yohanes Dwiatmaka, M.Si.
3. Dr. Ema Tri Wulandari, M.Si., Apt.
,rt
rs^rc
{e'
(-2........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN K-ARYA
Sava menvatakan clengan sesr"rngguhn,va bairu,a skripsi vang saya tulis ini
ticiak menrlrat kar..,,a atar-i bagian karya oran-q 1ain. kecuali yang telah disebutkan
c'lalam kr-rtipan cian ciattar pustaka. sebagairnar-ia la-vaknya karya ihniah.
i\pabila di kemr-iciian hari ditemukan indikasi plagiarisrle dalam naskah
ini, maka sayti bersedia rnenanggung segala sanksi scsuai peraturan perunclang-
undangan yang berlaku.
Yogyakafta.27 Juli2016
Penulis
tuf+4Agatha Hemy Sekar" Natalia
I
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AX*{DEMIS
Yang bertanda tangan di balvah ir-ri. saya rnal"iasisrva Unil'ersitas Sanata Dharrna .
Nama : Agatha Hentv Sekar Natalia
Norlor Nrlahasisrva : I281 1400i
Derni peugembangan iirnu pengetahuail" sa)'a rnemberikan kepada PerpustakaanI lrrir,.'rsitlrs Saulta Dhal'rna klrlrlr tlrrrral, sir\il )ang berludrrl :
SKRINING FITOKINIIA D,{N AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAKN'IETeNOL DAUN RINti (Piper buccutumBl.)
bcserta perangkat yang ciipcrlukan (biia ada). Dengan clemikian saya membcrikar-i
kepacla I'erpustakiian Unir.,ersitas Sanata Dharma hak untuk menyimpari. nte-
ngalihkan clalam bentr"rk media lain. mengcloianya dalarn bentuk pangkalar-r ciata.
nrcndistribusikan secara terbati.rs. clan inempublikasikannya di Internet atau rnedia
lain untuk kepentingan akacleinis tanpa perlu meminta ijiri dari saya nraupurr
rnemberikan royalti kepacia sava sclama tetap rnencantumkan nama sa,va sebagai
penuiis.
Dernil<ian pcmyataan ini 1,ang sa1,'a buat clcngan sebenamya.
DibLrat cli Yogvakarta
l'ac1a langgtrl :21 JLrli 2016
Yang rnenvatakan
MY(Agatha Herny Sekar Natalia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Bunda Maria karena
kebaikanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Penulisan skripsi
ini berjudul SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
EKSTRAK METANOL DAUN RINU (Piper baccatum Bl.). Skripsi ini
merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini mendapat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan terimakasi
kepada :
1. Aris Widayati, M.Si., Ph. D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. selaku Ketua Jurusan dan Wakil Ketua
Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan,
arahan, dan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
4. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. dan Bu Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt.
selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji,
memberikan saran dan kritik terhadap skripsi ini.
5. Seluruh dosen di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah dengan sabar dan tulus memberikan ilmu serta mengajarkan
integritas seorang akademisi kepada penulis.
6. Seluruh civitas akademika Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah sudi membantu penulis selama kuliah di Fakultas
Farmasi USD
7. Orang tuaku tercinta , Y. M. V. Hery Subagyo dan Yustina Eni Yuliastuti,
yang selalu memberikan semangat, dorongan, cinta, kasih sayang, dan
doanya setiap hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
8. Adekku tersayang Pelagia Acintya dan Nikodemus Andrian untuk
penghiburannya selama menyusun naskah
9. Sahabat-sahabatku terutama team Piper : Maria Indah Rosari, Yuliana
Ratih Kamara Dewi, Violeta Jesmile, Clementia Nova atas kerja sama
yang luar biasa
10. Seluruh teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2012 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan
11. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis selama ini, terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan, baik dalam kalimat maupun isinya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki dan
menyempurnakan penulisan skripsi ini.
Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya bidang hukum dan semua pihak yang telah membacanya.
Yogyakarta, Juni 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL ......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... iv
PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN ............................................................. 2
METODE PENELITIAN ................................................................................. 3
Determinasi tumbuhan ............................................................................ 3
Pengambilan dan Pengolahan sampel ..................................................... 3
Pembuatan ekstrak metanol daun rinu .................................................... 3
Skrining fitokimia ................................................................................... 3
Uji penetapan kandungan fenolik total ................................................... 4
Uji aktivitas antioksidan dengan metode FTC-TBA .............................. 5
Analisis data............................................................................................ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 7
Skrining fitokimia ................................................................................... 7
Hasil uji kandungan fenolik total ............................................................ 10
Hasil uji aktivitas antioksidan ................................................................. 12
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LAMPIRAN .................................................................................................... 20
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Hasil skrining fitokimia pada ekstrak metanol daun rinu .............. 7
Tabel II. Kandungan fenolik total pada ekstrak metanol daun rinu .............. 12
Tabel III. Aktivitas antioksidan sampel dengan metode TBA ....................... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Reaksi uji Mayer .......................................................................... 8
Gambar 2. Reaksi uji Dragendorff ................................................................. 8
Gambar 3. Reaksi antara tanin dan FeCl3 ...................................................... 9
Gambar 4. Reaksi hidrolisis saponin dengan air ............................................ 9
Gambar 5. Kurva baku yang digunakan perhitungan fenolik total ................ 11
Gambar 6. Pembentukan oksidasi besi kompleks (Fe3+
) ............................... 13
Gambar 7. Profil absorbansi kontrol negatif, kontrol positif,
dan sampel selama 7 hari dengan metode FTC ............................ 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat determinasi tanaman ....................................................... 20
Lampiran 2. Gambar Piper baccatum BL. ................................................... 21
Lampiran 3. Klasifikasi dari daun Rinu ....................................................... 22
Lampiran 4. Contoh perhitungan karakterisasi simplisia .............................. 23
Lampiran 5. Gambar hasil uji tabung skrining fitokimia ............................. 24
Lampiran 6. Perhitungan rendemen sampel ................................................. 30
Lampiran 7. Hasil Optimasi Operating Time (OT) Untuk Uji Aktivitas
Antioksidan dengan Metode FTC ........................................... 31
Lampiran 8. Hasil Optimasi Panjang Gelombang Maksimum Untuk Uji
Aktivitas Antioksidan dengan Metode FTC ............................ 32
Lampiran 9. Data Penimbangan Untuk Uji Aktivitas Antioksidan Metode
FTC-TBA ................................................................................. 35
Lampiran 10. Hasil pengukuran uji aktivitas antioksidan
dengan metode FTC ................................................................. 36
Lampiran 11. Hasil pengukuran uji aktivitas antioksidan
dengan metode TBA ................................................................ 39
Lampiran 12. Data penimbangan uji kandungan fenolik total ........................ 40
Lampiran 13. Perhitungan konsentrasi asam galat dan ekstrak metanol
untuk penetapan kandungan fenolik total ................................ 41
Lampiran 14. Uji pendahuluan uji fenolik ..................................................... 43
Lampiran 15. Hasil optimasi operating time (OT) untuk penetapan
kandungan fenolik total .......................................................... 44
Lampiran 16. Optimasi panjang gelombang maksimum untuk penetapan
kandungan fenolik total .......................................................... 46
Lampiran 17. Hasil pengukuran kurva baku untuk penetapan kandungan
fenolik total .............................................................................. 49
Lampiran 18. Perhitungan kandungan fenolik total ekstrak metanol ............. 50
Lampiran 19. Uji statistika dengan kurtosis skewness, One sampel test ........ 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber antioksidan
alami karena kandungan senyawa metabolit sekundernya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder, kandungan fenolik, dan
aktivitas antioksidan yang terdapat pada daun rinu (Piper baccatum BL.).
Skrining fitokimia dilakukan dengan uji tabung, uji kandungan fenolik total
dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu. Pengujian aktivitas antioksidan
dilakukan dengan metode thiobarbituric acid (TBA), ferric thiocyanat (FTC).
Metode FTC-TBA dapat menghambat peroksidasi lemak, dimana metode FTC
mengukur jumlah hasil peroksida selama tahap awal dari oksidasi lemak dengan
ferrous chloride dan bentuk ion ferri dimana dikombinasikan dengan amonium
tiosianat yang menghasilkan ferri tiosianat. Metode Folin-Ciocalteu didasarkan
pada reduksi asam fosfotungstat dalam larutan alkali menjadi fosfotungstat biru.
Berdasarkan hasil skrining fitokimia dari ekstrak metanol daun rinu mengandung
alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol, saponin, steroid , dan terpenoid. Ekstrak
metanol daun rinu memiliki kandungan fenolik total rata-rata sebesar 149,964 ±
3,545 mg ekivalen asam galat (GAE) per gram ekstrak metanol daun rinu.
Pengukuran daya hambat ekstrak metanol daun rinu terhadap peroksidasi lemak
dengan metode FTC-TBA menunjukkan dapat memberikan daya penghambatan
sebesar 9,606 % ± 0,263 dan (90,909 % ± 0,750) % dengan kontrol positif (BHT)
sebesar (10,746 ± 0,277) % dan (83, 217 ± 0,888) %.
Kata kunci : daun rinu ( Piper baccatum BL.),ekstrak metanol daun rinu, skrining
fitokimia, FTC, TBA, Folin-Ciocalteu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Abstract
Plants can be used as a source of natural antioxidants for the content of
secondary metabolites. The aim of this study is to determine the secondary
metabolites, total phenolic compound, and antioxidant activity of methanolic
extracts in Rinu leaf (Piper baccatum BL.). Total phenolic compound assay using
Folin-Ciocalteu method was used to assess the presence and level of phenolic
compounds in sample. Folin-Ciocalteu method (FC) based on the reduction
phosphotungsten acid in alkaline solution becomes blue phosphotungsten.
Antioxidant activity was measured by ferric thiocyanate (FTC) assay and
thiobarbituric acid (TBA). The FTC method was used to measure the amount of
peroxide at the beginning of lipid peroxidation, in which peroxide will react with
ferrous chloride and form ferric ions. Ferric ions will then unite with ammonium
thiocyanate and produce ferric thiocyanate. The substance is red, and denser
color is indicative of higher absorbance. The TBA method measures free radicals
present after peroxide oxidation. Phytochemical analysis of extract indicated the
presence of major phytocompounds, including alkaloids, flavonoids, tanins and
polyphenols, saponins, steroids and terpenoids. Methanolic extracts has a total
phenolics compound of 149.964 ± 3.545 mg Gallic Acid Equivalents (GAE).
Antioxidant activity of metanolic extract showed as percent inhibition value was
(9.606 ± 0.263) % and (90.909 ± 0.750) for FTC and TBA methods with positive
control (BHT) showed percent inhibition value was (10.746 ± 0.277) % and (83.
217 ± 0.888) %.
Keywords : Rinu leaf (Piper baccatum BL.), extract methanol of rinu leaf,
phytochemical screening, FTC, TBA, Folin-Ciocalteu (FC).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Radikal bebas secara normal diproduksi oleh tubuh sebagai hasil samping
metabolisme aerob (Fang, Yang, and Wu, 2002). Apabila produksi berlebih, maka
radikal bebas tersebut dapat menyebabkan kerusakan sel sehingga dapat memicu
berbagai penyakit dan mempercepat penuaan dini (Sies , 1997). Selain itu,
terdapat akibat merugikan yang ditimbulkan oleh adanya radikal bebas pada tubuh
manusia adalah peroksidasi lipid (Fang, Yang, and Wu, 2002). Oleh sebab itu,
antioksidan diperlukan sebagai agen pelindung yang dapat mengurangi kerusakan
oksidatif pada tubuh manusia (Sies, 1997).
Tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber antioksidan
alami karena kandungan senyawa metabolit sekunder. Salah satu tumbuhan yang
saat ini belum diketahui kandungan metabolitnya adalah tumbuhan rinu. Rinu
merupakan tumbuhan merambat yang berasal dari Jawa, Borneo dan di Indonesia
disebut rinu. Rinu dapat mencapai panjang 30 meter, daunnya berbentuk
melingkar-bulat telur, tipis dan terdapat buah seperti berry (Utami and
Jansen,1999).
Sejauh penelusuran peneliti, terhadap penelitian senyawa aktif pada daun
rinu belum ditemukan publikasi tentang kandungan kimia pada daun rinu. Rinu
termasuk dari satu genus Piper dan keluarga Piperaceae. Menurut Parmar et al.,
(1997), kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada Piperaceae adalah
fenolik, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Penelitian ini menguji keberadaan
alkaloid, flavonoid, tanin dan polifenol, saponin, dan terpenoid yang dilakukan
dengan cara skrining fitokimia yang menggunakan uji tabung. Tiwari et al.(2011)
melaporkan bahwa metanol dapat melarutkan beberapa kandungan metabolit
sekunder seperti alkaloid, terpenoid, tanin, flavonoid, polifenol. Selain itu metanol
dapat menghambat reaksi oksidasi polifenol yang menyebabkan oksidasi fenolat
dan kemudahannya saat penguapan di evaporator.
Selanjutnya dilanjutkan dengan pengujian kandungan fenolik total dan
aktivitas antioksidan yang terdapat pada daun rinu dengan pembanding BHT
sebagai standar. Pengujian ini untuk mengetahui jumlah kandungan fenolik total
dan aktivitas antioksidan dengan dinyatakan sebagai % inhibisi. Fenolik berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sebagai antioksidan alami karena kemampuannya meniadakan radikal bebas dan
radikal peroksida sehingga efektif dalam menghambat oksidasi lipid (Kinsella, et
al., 1993). Sehingga kandungan fenolik diukur agar mengetahui fenolik memiliki
kemampuan sebagai antioksidan.
Dalam penelitian ini dipilih metode FTC, TBA, dan Folin-Ciocalteu (FC).
Metode FTC digunakan untuk mengukur jumlah peroksida awal dari peroksidasi lemak
sedangkan metode TBA untuk mengukur radikal bebas yang dihasilkan setelah
peroksidasi lemak yang dimana peroksidasi lemak merupakan akumulasi produk pada
jaringan tubuh manusia sebagai penyebab utama dari disfungsi seluler pada tubuh (Aqil,
Ahmad, and Mehmood, 2006 ). Secara umum, reaksi yang diperoleh metode FC
memberikan hasil yang akurat dan spesifik dari beberapa kandungan fenolik, karena
beberapa kandungan berubah warna. Perubahan warna yang terjadi disebut reaksi
kolorimetri sehingga digunakan spektrofotometri UV/VIS yang mana mudah digunakan,
cepat dan dapat digunakan pada laboratorium, dan harga murah (Pelozo, Cardoso, and
Mello, 2008).
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Pisau stainless steel, neraca analitik, maserator / orbital shaker, corong
Buchner, pompa vakum, vacum rotary evaporator, penangas air, spektrofotometer
UV-Vis Shimadzu BioSpec-mini, oven, vortex, flakon, mikropipet 200 – 1000 μl,
dan alat-alat yang lazim digunakan di laboratorium analisis (Pyrex).
Daun rinu segar dari kebun obat “MERAPI FARMA” daerah KM 21,5 ,
Kaliurang, Yogyakarta; akuades (Farmasi Sanata Dharma); bahan kimia kualitas
pro analitik Sigma Aldrich Co., USA berupa reagen Folin-Ciocalteu , BHT,
FeCl3, reagen Dragendroff, reagen Mayer, amonium tiosianat, asam linoleat 2,5%
(Sigma L 1376-5G), dan asam galat; bahan kimia kualitas pro analitik E Merck
berupa etanol 99,6%, asam sulfat, metanol 99,6% ; etanol 75%; tembaga asetat
teknis; NaCl teknis, kloroform teknis; HCL 2 N; gelatin 1%; natrium karbonat 1
M; asam trikloroasetat (TCA), asam tiobarbiturat (TBA) (Sigma 066113ME-237)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
METODE PENELITIAN
Determinasi tumbuhan
Tumbuhan rinu (daun, batang, dan buah) yang diteliti dideterminasi di
Laboratorium Sistematika Tanaman Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
Pengambilan dan pengolahan sampel
Tumbuhan rinu yang digunakan diambil dari kebun obat “MERAPI
FARMA” daerah KM 21,5 , Kaliurang, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
Sampel yang digunakan adalah daun segar yang masih muda dan tidak terlalu tua
yaitu 3 lembar dari tiap rantingnya dihitung dari pucuk - pangkal ranting dan daun
yang rusak tidak diambil. Daun rinu dicuci dengan dialiri air, dikering anginkan,
dipotong dengan lebar 1 cm kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 50oC
hingga daun benar-benar kering (mudah dihancurkan dengan sekali remas).
Selanjutnya daun rinu yang sudah kering diblender sehingga menjadi serbuk dan
diayak dengan nomor mesh 50.
Pembuatan ekstrak metanol daun rinu
Sebanyak 10 mg serbuk diekstraksi maserasi menggunakan 100 mL
metanol teknis selama 2x24 jam dengan menggunakan shaker. Setelah 2x24 jam
dimaserasi, filtrat disaring dengan corong Buchner dan ampasnya diremaserasi
dengan metanol teknis selama 24 jam lalu disaring. Proses remaserasi dihentikan
ketika sudah diperoleh filtrat yang bening, yang menandakan bahwa senyawa
aktif dalam sampel telah terekstrak dengan sempurna. Pelarut pada filtrat
dihilangkan dengan cara diuapkan menggunakan vacum rotary evaporator pada
suhu 60oC. Kemudian diuapkan kembali dengan menggunakan waterbath pada
suhu 60oC untuk diperoleh ekstrak kental, kemudian dihitung rendemennya.
Skrining fitokimia
1. Alkaloid
Sebanyak 15 mg ektrak kental dilarutkan ke dalam 6 mL HCl 1% di atas
waterbath, setelah sampel dingin ditambahkan 0,5 g NaCl dan disaring. Filtrat
dibagi menjadi 2 dan dimasukan ke dalam tabung. Tabung pertama diberi
beberapa tetes reagen Mayer. Pembentukan pengendapan warna kuning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengidentifikasi adanya alkaloid. Tabung kedua diberi beberapa tetes reagen
Dragendroff. Pembentukan warna merah atau orange menunjukan adanya alkaloid
(Tiwari et al, 2011).
2. Flavonoid
Sebanyak 5 mg ektrak kental dilarutkan air dan ditambahkan 1 mL
larutan tembaga asetat. Produk akan menghasilkan endapan warna kuning yang
menunjukan adanya flavonoid (Trease and Evans, 1989).
3. Tanin dan polifenol
Sebanyak 10 mg ekstrak kental di larutkan dalam 15 mL metanol teknis
kemudian dibagi ke dalam 3 bagian yaitu tabung A, tabung B, tabung C. Tabung
A digunakan sebagai blanko, tabung B direaksikan dengan larutan FeCl3 10%,
warna biru tua atau hitam kehijauan menunjukkan adanya tanin dan polifenol,
sedangkan pada tabung C hanya ditambahkan gelatin 1%. Apabila terbentuk
endapan pada tabung C maka larutan ekstrak mengandung tanin (Marliana dkk,
2005).
4. Saponin
Sebanyak 10 mL larutan ekstrak uji dalam tabung reaksi dikocok vertikal
selama 10 detik kemudian dibiarkan selama 10 detik. Pembentukan busa setinggi
1-10 cm menunjukkan adanya saponin kemudian ditetesi 1 tetes HCl 2N busa
tidak hilang (Depkes RI, 1995).
5. Steroid dan terpenoid
Sebanyak 100 mg ekstrak di larutkan dengan 2 mL kloroform lalu di
kocok setelah itu ditambahkan 2 mL asam sulfat p.a. Pembentukkan cincin
berwarna coklat diantara 2 lapisan yang terbentuk. Pada lapisan atas membentuk
warna hijau yang menunjukkan adanya steroid dan pada lapisan atas membentuk
warna merah pekat akan menunjukkan adanya terpenoid (Joshi, Bhobe, and
Saatarkar, 2013).
Uji penetapan kandungan fenolik total
Kandungan fenolik total diuji dengan menggunakan metode Folin-
Ciocalteu. Untuk estimasi kandungan fenolik total ekstrak metanol, 10 mg ekstrak
dilarutkan akuades : metanol (1:1) v/v pada labu takar 10 mL. Larutan uji diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2,0 mL labu takar 10 mL dengan metanol : air sehingga diperoleh 200 μg/mL.
Diambil 0,5 mL pada tabung reaksi ditambahkan dengan 2mL reagen Folin-
Ciocalteu, 4 mL NaCO3 1 M, diamkan selama OT (30 menit) dan absorbansi
diukur dengan menggunakan spektrofotometer uv-vis pada λmaks (735 nm) yang
ditentukan. Replikasi 3 kali. Kurva standar dibuat dengan pengukuran absorbansi
asam galat dengan konsentrasi 40; 50; 60; 70; dan 80 μg/mL.
Penentuan OT dibuat konsentrasi asam galat 40; 60; dan 80 μg/mL dan
direaksikan dengan reagen yang sudah disebutkan diatas. Absorbansi dibaca
setiap 5 menit dengan spektrofotometer uv-vis pada λ 750 nm selama 60 menit.
Penentuan λmaks dibuat konsentrasi asam galat 40; 60; dan 80 μg/mL dan
direaksikan dengan reagen yang sudah disebutkan diatas dan didiamkan selama
OT yang sudah di dapatkan kemudian dibaca pada λ 600-800 nm.
Uji aktivitas antioksidan dengan metode FTC-TBA
Uji aktivitas antioksidan dengan metode FTC dan TBA menggunakan
cara seperti yang dideskripsikan dalam percobaan yang dilakukan oleh Aqil,
Ahmad, and Mehmood (2006). Sebelum pengujian sampel, dilakukan optimasi
metode untuk mendapatkan panjang gelombang maksimum (λmaks) saat
pembacaan sampel dan penentuan operating time (OT).
Untuk pembacaan λmaks dan OT sebanyak 4 mg standar BHT (kontrol
positif) dilarutkan dengan 4 mL etanol absolut p.a., kemudian ditambahkan 4,1
mL asam linoleat dalam etanol absolut, 3,9 mL akuades dan ditambahkan dengan
8 mL 0,05 M buffer fosfat (pH 7) pada tabung tertutup. Campuran ini disebut
dengan larutan A dan disimpan pada suhu 40oC selama 24 jam. Untuk pembacaan,
disiapkan larutan B yang berisi 9,7 etanol 75% v/v dan 0,1 mL ammonium
tiosianat 30%. Kemudian 0,1 mL larutan A diambil dan dimasukkan ke tabung
reaksi larutan B kemudian ditambahkan 0,1 mL 0,02 M FeCl3 dalam 3,5% HCl.
Larutan dibaca pada λ 500 nm setiap menit ke-1, 3, 5, 7, dan 10 sehingga di
dapatkan OT 5 menit. Untuk penetapan λmaks, dibuat larutan seperti diatas dan
didiamkan selama OT dan dibaca pada rentang λ 400-600 nm sehingga diperoleh
λmaks 488,5 nm. Untuk perlakuan sampel ekstrak metanol, dibuat larutan-larutan
seperti langkah pada penentuan OT dan λmaks dengan menggunakan 4 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
ekstrak metanol dan BHT sebagai kontrol positif, larutan A dan B didiamkan
selama OT dan dibaca pada λmaks. Langkah ini diulang setiap 24 jam sampai
larutan kontrol mencapai nilai absorbansi maksimal. Kontrol yang digunakan
adalah campuran tanpa sampel dan BHT.
Sedangkan untuk metode TBA adalah 1 mL ekstrak dan kontrol positif
(yaitu larutan A FTC pada hari ketujuh) ditambahkan 2 mL larutan asam
trikloroasetat 20% dan 2 mL larutan asam tiobarbiturat 0,67%. Sampel dididhkan
selama 10 menit lalu didinginkan. Setelah itu dimasukkan tube dan disentrifugasi
3000 rpm selama 30 menit. Ukur absorbansi supernatannya pada λmaks 532 nm
dengan spektrofotometer uv-vis. Besarnya aktivitas antioksidan dinyatakan
dengan % inhibisi.
Analisis data
Penetapan kandungan fenolik total dihitung sebagai mg ekivalen asam
galat per gram ekstrak (GAE). Penetapan dilakukan melalui persamaan regresi
linear dengan memasukkan data absorbansi ekstrak pada konsentrasi tertentu
sebagai fungsi (Y) dalam persamaan kurva baku (dengan pembuatan regresi liniar
dan dipilih nilai regresi (r) yang paling baik yakni nilai antara -1 < r ≤ 1) yang
diperoleh yaitu y = 0,0066x + 0,0974 ; r = 0,9924 sehingga kandungan fenol (X)
dapat diketahui.
Kandungan fenolik total =
x = kandungan fenolik (GAE)
v = faktor pengenceran x volume akhir larutan uji
m = bobot sampel yang digunakan
(Kusumanto, 2014)
Untuk menentukan aktivitas antiradikal dengan metode FTC-TBA adalah
dengan menghitung persentase inhibisi dari data absorbansi yang didapat dengan
rumus :
% inhibisi = ( A0 – A1)/ A0 x 100%
A0 = absorbansi kontrol negatif
A1 = absorbansi sampel uji (Aqil, Ahmad, and Mehmood, 2006 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan ekstrak metanol daun rinu dilakukan dengan metode maserasi.
Maserasi merupakan metode umum yang digunakan untuk mengekstraksi
tumbuhan, selain itu juga cocok untuk komponen tumbuhan yang tidak tahan
panas (Ncube, Afolayan, and Okoh, 2008). Proses maserasi dilakukan
menggunakan pelarut metanol yang merupakan pelarut bersifat polar
dibandingkan dengan etanol dan air, selain itu juga dapat melarutkan beberapa
kandungan metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, tanin, flavonoid, dan
polifenol (Tiwari et al., 2011). Setelah maserasi dan penyaringan, selanjutnya
adalah pemekatan hasil ekstrak dengan rotary evaporator. Hasil yang diperoleh
berupa ekstrak kental berwarna hijau pekat sebanyak 0,8519 g dengan rendemen
sebesar 8,4766 % ekstrak inilah yang digunakan untuk skrining fitokimia, uji total
fenolik, dan uji antioksidan. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun
rinu mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin dan polifenol,
saponin, steroid dan terpenoid.
Tabel I. Hasil skrining fitokimia pada ekstrak metanol daun rinu
No Uji Fitokimia Hasil Kesimpulan
1. Alkaloid terbentuk endapan putih +
terbentuk warna orange +
2. Flavonoid terbentuk endapan kuning dibagian tengah
tabung +
3. Tanin dan
polifenol
terbentuk warna hitam kehijauan pada
tabung uji dibanding kontrol +
terbentuk endapan putih pada dasar tabung +
4. Saponin terbentuk busa setinggi 1-10 cm +
5. Steroid dan
terpenoid
terbentuk warna merah kecoklatan
pada lapisan bawah dan warna hijau
pekat pada lapisan atas +
Keterangan (+) : ada ; (-) : tidak ada
Dalam skrining fitokimia, prinsip yang digunakan pada uji alkaloid yaitu
reaksi pengendapan yang terjadi karena adanya penggantian logam. Atom
nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen koordinat dengan ion logam (McMurry and Fay,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2004). Tujuan penambahan HCl adalah karena alkaloid bersifat basa sehingga
biasanya dilarutkan dengan pelarut yang mengandung asam (Harborne, 1996).
Hasil positif alkaloid pada uji Mayer ditandai dengan terbentuknya endapan putih.
Diperkirakan endapan tersebut adalah kompleks kalium-alkaloid. Diperkirakan
nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan ion logam K+ dari kalium
tetraiodomerkurat(II) (pereaksi Mayer) membentuk kompleks kalium-alkaloid
yang mengendap. Perkiraan yang terjadi ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Reaksi uji Mayer (McMurry and Fay, 2004).
Pada uji alkaloid dengan pereaksi Dragendorff, nitrogen digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen koordinat dengan K+ yang merupakan ion logam.
Perkiraan yang terjadi uji Dragendorff ditunjukkan pada Gambar 2 (McMurry and
Fay, 2004).
Gambar 2. Reaksi uji Dragendorff (McMurry and Fay, 2004).
Flavonoid, fenolik dan tanin merupakan senyawa-senyawa fenol yang
memiliki gugus –OH yang terikat pada karbon cincin aromatik. Kemampuan
flavonoid sangat potensi untuk antioksidan karena struktur molekul dan posisi dari
gugus hidroksilnya (Rajanandh and Kavitha, 2010). Pada ekstrak metanol daun
rinu positif mengandung flavonoid dengan adanya terbentuk endapan warna
kuning pada sampel yang direaksikan dengan larutan tembaga asetat. Hal ini
dikarenakan flavonoid memiliki cincin benzena yang memiliki gugus hidroksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Pengujian tanin dilakukan dengan melakukan penambahan FeCl3 yang
bereaksi dengan salah satu gugus hidroksil yang ada pada tanin. Fungsi FeCl3
adalah menghidrolisis golongan tanin sehingga akan menghasilkan perubahan
warna biru kehitaman dan tanin terkondensasi yang menghasilkan warna hijau
kehitaman pada Gambar 3 (Sangi dkk., 2008).
Gambar 3. Reaksi antara tanin dan FeCl3
Pada pengujian saponin, saponin mengandung gugus glikosil yang
berperan sebagai gugus polar serta gugus steroid dan triterpenoid yang berfungsi
sebagai gugus nonpolar akan bersifat aktif permukaan sehingga saat dikocok
dengan air saponin dapat membentuk misel, dimana struktur polar akan
menghadap ke luar sedangkan gugus nonpolar akan menghadap ke dalam. Pada
kondisi ini akan terbentuk saponin berbentuk seperti busa (Sangi dkk., 2008).
Reaksi hidrolisis saponin dengan air sepeti pada Gambar 4.
Gambar 4. Reaksi hidrolisis saponin dengan air
Identifikasi terpenoid dan steroid pada ekstrak rinu memberikan hasil
positif dengan terbentuknya cincin coklat pada batas antara kloroform dan H2SO4,
selain itu ketika ditambahkan 2 mL asam sulfat terlihat warna hijau menjadi hijau
yang lebih pekat. Perubahan warna tersebut dikarenakan adanya oksidasi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
golongan senyawa terpenoid/steroid melalui pembentukan ikatan rangkap
terkonjugasi. Prinsip reaksi dalam uji terpenoid adalah kondensasi atau pelepasan
H2O dan penggabungan karbokation dan menyebabkan adisi elektrofilik diikuti
dengan pelepasan hidrogen. Gugus hidrogen beserta elektronnya dilepas sehingga
mengalami perpanjangan konjugasi yang memperlihatkan adanya cincin coklat
(Siadi, 2012).
Hasil uji kandungan fenolik total
Metode yang digunakan untuk uji kandungan fenolik total adalah metode
Folin-Ciocalteu dengan reagen Folin Ciocalteu. Reaksi antara reagen dan sampel
terjadi dalam keadaan alkali (basa) oleh natrium karbonat (Na2CO3). Intensitas
warna biru dapat menentukan kandungan fenolik yang mana dapat diukur dengan
spektrofotometer (Conforti et al., 2006). Absorbansi yang terbentuk akibat
molybdeum blue sebanding dengan jumlah senyawa fenolik yang terdapat dalam
sampel, sehingga dapat diketahui seberapa besar jumlah kandungan senyawa
dengan gugus fenol dalam suatu sampel tanaman yang dinyatakan dengan
ekuivalen asam galat (Cindric et al., 2011). Asam galat merupakan senyawa
analog dari senyawa-senyawa fenolik dan memiliki aktivitas antioksidan yang
memiliki 3 gugus hidroksi fenolat yang membentuk kompleks molybdeum blue
(Fiuza, 2004).
Sebelum pengujian sampel,dilakukan uji pendahuluan yang bertujuan
untuk mengetahui adanya kandungan fenolik dalam ekstrak metanol daun rinu
yang dilakukan secara kualitatif selain itu juga diperlukan penentuan, λ maks, dan
kurva baku. Penentuan OT bertujuan untuk mendapatkan waktu reaksi antara
sampel dengan reagen yang ditunjukkan dengan nilai absorbansi yang stabil. Pada
saat awal terjadi reaksi, absorbansi senyawa berwarna akan meningkat sampai
waktu tertentu hingga diperoleh absorbansi yang stabil tetapi semakin lama waktu
pengukuran, ada kemungkinan senyawa berwarna akan mengalami kerusakan
sehingga menyebabkan intensitas warnanya menurun dan absorbansinya juga
menurun (Gandjar dan Rohman, 2007).
Penentuan OT dilakukan pada 3 konsentrasi yang berbeda, yakni 40
μg/mL, 60 μg/mL, dan 80 μg/mL. Setiap konsentrasi akan memberikan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
absorbansi yang berbeda pada panjang gelombang maksimum teoritis (750 nm),
sehingga ketiga konsentrasi tersebut akan merepresentasikan OT pada masing-
masing konsentrasi. Absorbansi yang stabil terjadi pada menit ke 30. Penentuan λ
maks. bertujuan untuk menentukan panjang gelombang yang dapat memberikan
absorbansi maksimum dari hasil reaksi reagen Folin – Ciocalteu dengan asam
galat. Konsentrasi yang digunakan adalah sama seperti konsentrasi penentuan OT.
Pembacaan λ maks dilakukan pada rentang panjang gelombang 600 – 800 nm.
Panjang gelombang teoritis asam galat adalah 750 nm tetapi diperoleh λ maks
yang digunakan 735 nm, karena digunakan konsentrasi yang berbeda dan hasil
pembacaan menunjukkan terdapat 2 konsentrasi yang absorbansinya terserap pada
panjang gelombang yang ini, hal ini berbeda dengan teoritis dapat disebabkan
oleh beberapa hal, seperti jenis pelarut yang digunakan, pH larutan, konsentrasi
yang digunakan tinggi, dan zat-zat pengganggun (Gandjar dan Rohman, 2007).
Kadar fenolik diperoleh dengan memasukkan absorbansi sebagai Y
dalam kurva baku asam galat, sehingga diketahui kandungan fenolik total dalam
ekstrak uji (X). Dari percobaan, didapatkan persamaan regresi y = 0,0066x +
0,0974 ; r = 0,9924 (Gambar 5) dengan menggunakan konsentrasi 40 μg/mL;50
μg/mL;60 μg/mL;70 μg/mL;80 μg/mL.
Gambar 5. Kurva baku yang digunakan perhitungan fenolik total
Hasil uji pendahuluan secara kualitatif menunjukkan hasil positif pada
tabung larutan uji yang berubah warna menjadi biru yang menandakan terdapat
fenol pada ekstrak. Percobaan pada sampel ekstrak metanol daun rinu (Tabel II)
menunjukkan bahwa dengan konsentrasi 202 μg/mL (konsentrasi berubah
y = 0,0066x + 0,0974 R² = 0,9848
0,000
0,200
0,400
0,600
0,800
30 40 50 60 70 80 90
Ab
sorb
an
si
Konsentrasi (μg/mL)
Kurva Baku Absorbansi vs Konsentrasi Asam Galat
(Replikasi 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dikarenakan kurang telitinya saat penimbangan) yang dilakukan 3 kali replikasi
memiliki nilai kandungan fenolik total rata-rata sebesar 149,964 ± 3,545 mg
ekivalen asam galat (GAE) per gram ekstrak metanol daun rinu.
Tabel II. Kandungan fenolik total pada ekstrak metanol daun rinu
Konsentrasi
(μg/mL ) Absorbansi
Kandungan
fenolik total
Rata-rata
± SD % CV
Rep. 1 202 0,301 152,715 149,964 ±
3,545 2,36% Rep. 2 202 0,299 151,214
Rep. 3 202 0,292 145,964
Kandungan fenolik total dalam sampel dinyatakan dalam ekivalen asam
galat, yaitu jumlah kesetaraan miligram asam galat dalam 1 gram sampel.
Saraswaty dkk (2013) ,melaporkan bahwa ekstrak daun sirih merah memiliki
kandungan fenolik total sebesar 207,01 ± 0,09 GAE. Dapat disimpulkan ekstrak
daun rinu menunjukkan kandungan fenolik lebih kecil dibandingkan dengan
ekstrak daun sirih merah.
Hasil uji aktivitas antioksidan
Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun rinu dilakukan
dengan metode FTC dan TBA, dimana metode tersebut merupakan cara
pengukuran aktivitas antioksidan berdasarkan penghambatan terhadap reaksi
peroksidasi lemak. Menurut Halliwell and Gutteridge (1984), peroksidasi lemak
adalah reaksi yang terjadi akibat serangan radikal bebas terhadap asam lemak tak
jenuh majemuk ( Poly Unsaturated Fatty Acid, PUFA). Reaksi peroksidasi lemak
diawali dengan pengambilan sebuah atom hidrogen dari gugus metilen (-CH2-)
pada PUFA yang disebabkan oleh radikal bebas. Pembentukan radikal bebas
karbon (-*CH-) disebabkan penghilangan satu atom pada -CH2-. Ikatan rangkap
pada asam lemak dapat melemahkan ikatan antar atom C dan H yang berdekatan
dengan ikatan rangkap, sehingga atom H mudah diambil oleh radikal bebas.
Tahap selanjutnya berupa penstabilan radikal bebas karbon melalui penataan
ulang ikatan rangkap, sehingga terbentuk diena terkonjugasi. Apabila diena
terkonjugasi bereaksi dengan O2 akan terbentuk radikal lipid peroksida (ROO*).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Metode FTC digunakan untuk mengukur jumlah peroksida awal dari
peroksidasi lemak. Dalam penelitian ini digunakan sumber peroksida atau asam
lemak yaitu asam linoleat. Asam linoleat mengandung dua ikatan rangkap
terkonjugasi. Menurut Halliwell and Gutteridge (1984), peroksida yang terbentuk
bereaksi dengan FeCl2, dimana besi kompleks (Fe2+
) membentuk oksidasi besi
kompleks (Fe3+
) yang bereaksi lebih lambat untuk menghasilkan radikal peroksil.
Mekanisme reaksi pembentukan oksidasi besi kompleks (Fe3+
) (Gambar 6.)
RH R* + H*
R + O2 ROO*
ROO* + RH ROOH + R*
Fe2+
+ ROOH RO* + OH- + Fe
3+
Fe3+
ROOH RO2* + H+ + Fe
2+
Fe2+
+ H2O2 [Fe(II) H2O2] Fe3+
+ HO- + HO
Gambar 6. Pembentukan oksidasi besi kompleks (Fe3+
)
Menurut Huda-Faujan et al,, (2009) , ion Fe3+
akan menghasilkan
Fe3+
(ferric) tiosianat apabila dikombinasi dengan amonium tiosianat sehingga
diperoleh warna merah. Merah pekat menunjukkan tingginya absorbansi dan
rendahnya aktivitas antioksidan. Sehingga efek penghambatan terbentuknya ion
Fe3+
dievaluasi dengan melihat pembentukkan kompleks ferri tiosianat dengan
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 488,5 nm.
Sebelum dilakukan pengujian sampel, dilakukan optimasi untuk
mengetahui profil absorbansi percobaan. Profil absorbansi percobaan digunakan
untuk mengetahui profil absorbansi maksimal dan penurunan absorbansi. Asam
lemak yang digunakan adalah asam linoleat dan kontrol positif adalah BHT
sedangkan kontrol negatif adalah emulsi asam lemak tanpa menggunakan
senyawa antioksidan. Pada Gambar 7. menunjukkan absorbansi tertinggi terjadi
pada hari keenam dan turun pada hari ketujuh, begitu juga absorbansi tertinggi
pada sampel terjadi pada hari keenam dan turun pada hari ketujuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 7. Profil absorbansi kontrol negatif, kontrol positif, dan sampel
selama 7 hari dengan metode FTC, Replikasi 1,2,3 : sampel ekstrak daun
rinu
Dari analisis FTC, nilai absorbansi kontrol positif dan sampel pada hari
pertama menunjukkan absorbansi terendah yakni 1,450 dan 1,479, sedangkan
absorbansi tertinggi pada hari ke enam adalah 1,957 dan 1,982. Absorbansi
tersebut akan meningkat dengan seiringnya waktu inkubasi. Pengukuran dengan
FTC dihentikan pada hari ke tujuh sebab pada hari ke enam nilai absorbansi
kontrol negatif menunjukkan paling tinggi sehingga dapat diindikasikan
peroksidasi paling maksimal. Dilakukan hingga hari ke tujuh untuk melihat profil
kenaikan absorbansi kontrol negatif dan pada hari ke tujuh nilai absorbansi turun.
Pada hari ke delapan dilanjutkan dengan pengukuran TBA.
Dilakukan perhitungan persen inhibisi pada hari keenam karena kontrol
negatif menunjukkan absorbansi maksimum dan warna merah larutan akibat
pembentukkan kompleks ferri tiosianat terlihat semakin pekat. Besarnya persen
inhibisi menunjukkan besarnya aktivitas antioksidan (Emynur et al., 2012). Hal
tersebut menandakan bahwa proses peroksidasi lemak asam linoleat sudah
berjalan secara maksimal. Persen inhibisi kontrol positif yang berisi BHT
menunjukkan nilai persen inhibisi yang lebih besar dibandingkan ekstrak metanol
daun rinu, yaitu sebesar 10,746 % ± 0,277 , sementara ekstrak metanol daun rinu
memiliki nilai persen inhibisi sebesar 9,606 % ± 0,263. Hal tersebut menunjukkan
bahwa ekstrak metanol daun rinu kurang mampu menghambat peroksidasi lemak
yang terbentuk dibandingkan BHT yang merupakan antioksidan sinstetis.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
1 2 3 4 5 6 7
Ab
sorb
ansi
Hari ke-
Profil kenaikan rata-rata absorbansi kontrol
negatif, kontrol positif, dan sampel ekstrak
Kontrol negatif
Kontrol positif
Sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Metode TBA digunakan untuk mengukur jumlah peroksida pada tahap
kedua peroksidasi lemak dan mengukur radikal bebas yang ada setelah oksidasi
peroksida. Pada tahap kedua peroksidasi lemak, asam lemak yang sudah banyak
terbentuk menjadi radikal akan terdekomposisi menjadi senyawa yang lebih
sederhana dan relatif stabil, yaitu MDA (malonaldehida). Uji aktivitas antioksidan
dilakukan setelah pengukuran hidroperoksida yang merupakan produk primer
oksidasi asam linoleat dengan metode diena terkonjugasi. Pengukuran potensi
antioksidan dengan metode TBA lebih baik dilakukan setelah satu atau beberapa
hari dari puncak absorbansi asam linoleat. Harapannya, semua hidroperoksida
yang dihasilkan telah mengalami dekomposisi membentuk malonaldehida
(Kikuzaki dan Nakatani, 1993). Prinsip dari metode TBA yaitu pengukuran
serapan dengan menggunakan spektrofotometer dari reaksi MDA dengan TBA
dan TCA yang akan membentuk banyaknya MDA pada panjang gelombang 532
nm.
Tabel III. Aktivitas antioksidan sampel dengan metode TBA
Absorbansi % inhibisi
Kontrol negatif 1,001 ± 0,004 0
BHT 0,168 ± 0,009 83,217 ± 0,888
Ekstrak metanol daun
rinu 0,091 ± 0,008 90,942± 0,750
n= 3 replikasi
Pada Tabel III. menunjukkan bahwa nilai persen inhibisi ekstrak metanol
daun rinu terhadap pembentukkan MDA dihambat 90,942 %. Menurut Saraswaty
dkk (2013) ekstrak daun sirih merah dapat menghambat pembentukkan MDA
sebesar 81,780%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun rinu lebih besar
menghambat pembentukkan MDA dibandingkan ekstrak daun sirih merah. Pada
penelitian, % inhibisi ekstrak daun rinu pada metode TBA lebih besar
dibandingkan FTC. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahap kedua
peroksidasi lemak, aktivitas penghambatan radikal oleh ekstrak metanol daun rinu
lebih besar dibandingkan pada tahap pertama peroksidasi lemak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
KESIMPULAN DAN SARAN
Ekstrak metanol daun rinu memiliki senyawa metabolit sekunder yakni
alkaloid, flavonoid, tanin dan polifenol, saponin, steroid dan terpenoid. Aktivitas
antioksidan ekstrak metanol daun rinu dengan metode FTC dan TBA dapat
dinyatakan dalam persen inhibisi dengan nilai ( 9,606 ± 0,263 )% dan ( 90,942±
0,750 ) %. Kandungan fenolik total ekstrak metanol daun rinu sebesar 149,964 ±
3,545 mg ekivalen asam galat (GAE) per gram ekstrak metanol daun rinu. Saran
untuk lanjutan penelitian ini berupa studi tentang pengaruh perbedaan pelarut
terhadap tingkat aktivitas antioksidan ekstrak daun rinu serta korelasi tentang
jumlah kandungan fenolik total terhadap penghambatan radikal bebas karena
peroksidasi lemak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
DAFTAR PUSTAKA
Aqil, F., Ahmad, I., and Mehmood, Z., 2006, Antioxidant and Free Radical
Scavenging Properties of Twelve Traditionally Used Indian Medicinal
Plants, Turk J Biol, Vol.30, pp. 177-183.
Cindric, I.J., Kunstic, M., Zeiner, M., Stingeder, G., and Rusak, G., 2011, Sample
Preparation Methods for The Determination of The Antioxidative
Capacity of Apple Juice, Croat. Chem. Acta, 84 (3), pp. 142-143.
Conforti, F., Statti, G., Uzunov, D. and Menichini, F., 2006, Comparative
chemical composition and antioxidant activities of wild and cultivated
Laurus nobilis L. leaves and Foeniculum vulgare subsp. Piperitum
(Ucria) coutinho seeds, Biological and Pharmaceutical Bulletin, 29 (10):
2056-2064.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi
IV, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Emynur Shafekh, S., Catherine, C.C.W., Siti Syakiroh, Z.A., Ummu Habibah, A,
Norhayati, A.H., Nor Farhanah, 2012, Total Phenolic content and in vitro
Antioxidant Activity of Vigna sinensis, International Food Research
Journal, 19(4): 1393-1400.
Fang YZ.., Yang S., Wu G., 2002, Free Radicals, Antioxidant, and Nutrition,
Nutrition 18:872-879.
Fiuza, S.M., 2004, Phenolic Acid Derivates with Potential Anticancer Properties,
A Structure Activity Relationship Study, Part 1: Methyl, Propyl, and
Octyl Esters of Caffeic and Gallic Acids, Elsevier, Bioorganic and
Medicinal Chemistry, 12(2004), pp. 3581-3589.
Gandjar, I.B., dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, hal. 220-251, 353-365.
Halliwell, B. & Gutteridge, J.M.C., 1984, Oxygen Toxicity, Oxygen Radicals,
Transition Metals and Disease, Biochemical Journal, Vol. 218, pp. 1-14,
ISSN: 0264-6021.
Harborne, J., 1996. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Cetakan kedua. Penerjemah: Padmawinata, K. dan I.
Soediro. Bandung: Penerbit ITB.
Huda-Faujan, N., Noriham, A., Norrakiah, A. S., and Babji, A. S., 2009,
Antioxidant activity of plants methanolic extracts containing phenolic
compounds, African Journal of Biotechnology 8 (3): 484-489.
Joshi, A., Bhobe, M., Saatarkar, A., 2013, Phytochemical Investigation of The
Roots of Grewia microcos Linn., J. Chem. Pharm. Res., 5:80-87.
Kikuzaki, H., and Nakatani, N., 1993, Antioxidant Effects of Some Ginger
Constituents, Journal of Food Science, Vol. 58, No. 6, pp. 1407-1410.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kinsella, J.E., et al., 1993, Possible Mechanism for The Protective Role of
Antioxidants in Wine and Plants Foods, J Food Technology, Vol. 4, Issue
5, p. 89.
Kusumanto, 2014, Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode Deoksiribosa
dan Penetapan Kandungan Fenolik Total pada Fraksi Etil Asetat Ekstrak
Etanol Buah Jambu Mete (Annacardium occidentale L.), Skripsi,
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Marliana, S.D., V. Suryanti, Suyono, 2005, Skrining Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium
edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol,Biofarmasi, 3(1):26-31.
McMurry, J. And R.C. Fay, 2004, McMurry Fay Chemistry, 4th Edition, Belmont,
CA.: Pearson Education International.
Nahak, G., and Sahu, R.K., 2011, Phytochemical Evaluation and Antioxidant
activity of Piper cubeba and Piper nigrum, Journal of Applied
Pharmaceutical Science, Vol. 08, pp 153-157.
Ncube NS, Afolayan AJ, Okoh AI., 2008, Assessment Techniques of
Antimicrobial Properties of Natural Compounds of Plant Origin: Current
Methods and Future Trends, African Journal of Biotechnology, 7 (12):
1797-1806.
Parmar VS, Jain SC, Bisht KS, Jain R, Taneja P, Jha A, Tyagi OD., 1997
Phytochemistry of the genus Piper, Phytochemistry, 46: 597-673.
Pelozo, M.I.G.; Cardoso, M.L.C.; Mello, J.C.P., 2008, Spectrophotometric
determination of tannins and caffeine in preparations from Paullinia.
cupana var. sorbilis. Braz. Arch. Biol. Technol, 51, 447–451.
Rajanandh, M.G., Kavitha, J., 2010. Quantitative Estimation of Bsitosterol, Total
Phenolic and Flavonoid Compounds in The Leaves of Moringa oleifera.
Int. J. Pharm Tech Res. 2, 1409–1414.
Saraswaty V., Risdian C., Budiwati T.A., dan Tjandrawati M., 2013, Aktivitas
Antioksidan dari Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Manggis, Daun Sirsak,
dan Daun Sirih Merah, Pusat Penelitian Kimia LIPI, Bandung, 196-200.
Sangi, M., M.R.J. Runtuwene., H.E.I. Simbala., V.M.A. Makang, 2008, Analisis
Fitokimia Tumbuhan Obat Di Kabupaten Minahasa Utara, Chem. Prog.,
1(1):47-53.
Siadi. K., 2012, Ekstrak bungkil biji jarak pagar (Jatropa curcas) sebagai
biopestisida yang efektif dengan penambahan larutan NaCl, Jurnal Mipa
35(2): 77-83.
Sies, H., 1997, Oxidative Stress: Oxidants and Antioxidants, Exp Physiol, Vol.
82, pp. 291-295.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Edisi kelima. Penerjemah: Setiono, L. dan A.H.
Pudjaatmaka. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.
Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., Kaur, H., 2011, Phytochemical
Screening and Extraction: A Review, Internationale Pharmaceutica
Sciencia, Vol. 1, India, pp. 98-106.
Trease G.E., and W.C. Evans., 1989, Pharmacognosy, 14th Edition, Brown
Publication.
Utami, D., and Jansen, P.C.M., 1999, Piper L.In: de Guzman, C.C. and
Siemonsma, J.S. (Editors)., Plant Resources of South-East Asia No. 13:
Spices, Backhuys Publisher, Leiden, The Netherlands, pp. 183-188.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 1. Surat Determinasi Tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 2. Gambar Piper baccatum BL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 3. Klasifikasi dari daun Rinu (Piper baccatum BL.)
Kerajaan : Plantae
Tumbuhan : Magnoliophyta Cronquist
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Piperales Dumortier
Suku : Piperaceae Giseka
Marga : Piper L
(GBIF, 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Karakterisasi Simplisia Daun Rinu (Piper
baccatum)
Perhitungan penetapan kadar air
Kadar Air Simplisia =
Keterangan Berat Simplisia (g) Kadar Air (%) Rata-Rata
Awal Akhir
Replikasi 1 5,032 4,632 7,968 7,569
Replikasi 2 5,012 4,647 7,283
Replikasi 3 5,015 4,641 7,457
Replikasi 1
Kadar Air Simplisia =
= 7,968 %
Replikasi 2
Kadar Air Simplisia =
= 7,283%
Replikasi 3
Kadar Air Simplisia =
= 7,457 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 5. Gambar Hasil Uji Tabung Skrining Fitokimia
1. Pemeriksaan Alkaloid dengan Pereaksi Mayer
Blanko Larutan uji (sampel)
Foto uji tabung pemeriksaan alkaloid dengan pereaksi mayer
Keterangan gambar :
Blanko mayer : HCl + pereaksi Mayer
Sampel : ekstrak + HCl + pereaksi Mayer terdapat endapan putih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Pemeriksaan alkaloid dengan pereaksi Dargendroff
Blanko Larutan uji (sampel )
Foto uji tabung pemeriksaan alkaloid dengan pereaksi Dargendroff
Keterangan gambar :
Blanko : HCl 1% dan reagen Dargendroff
Larutan uji : ekstrak, HCl 1%, dan reagen Dargendroff
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Pemeriksaan flavonoid dengan pereaksi tembaga asetat
Larutan uji Blanko
Keterangan gambar :
Blanko : larutan ekstrak
Larutan uji : larutan ekstrak dan larutan tembaga asetat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4. Pemeriksaan tanin dan polifenol dengan FeCl3 dan gelatin
Tabung A Tabung B Tabung C
Keterangan gambar :
Tabung A : larutan ekstrak metanol
Tabung B : larutan ekstrak metanol dan FeCl3 10%
Tabung C : larutan ekstrak metanol dan gelatin 1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5. Pemeriksaan saponin
Keterangan gambar :
Tabung : larutan ekstrak metanol dengan penetesan HCl 2 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
6. Pemeriksaan terpenoid dan streroid
Larutan uji Blanko
Keterangan gambar :
Blanko : larutan ekstrak metanol
Larutan uji : larutan ekstrak metanol, kloroform, dan H2SO4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 6. Perhitungan Rendemen Sampel
- Rendemen ekstrak metanol
Penimbangan
Bobot serbuk daun sirih rinu yang digunakan 10, 05 gram
Bobot beker kosong = 35,0912 g
Bobot beker + serbuk = 45,1412 g
Bobot serbuk = 10,05 g
Bobot tetap ekstrak metanol
Bobot cawan kosong = 48,6956 g
Bobot cawan + ekstrak = 49,5475 g
Bobot ekstrak yang didapat = 0,8519 g
% Rendemen ekstrak metanol =
=
= 8,4766 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 7. Hasil Optimasi Operating Time (OT) Untuk Uji Aktivitas
Antioksidan dengan Metode FTC
Menit ke - Absorbansi
Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3
1 0,985 0,959 0,948
3 0,918 0,907 0,899
5 0,875 0,875 0,874
7 0,864 0,862 0,860
10 0,855 0,853 0,853
OT yang didapatkan adalah 5 menit
Penimbangan BHT (kontrol positif)
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Berat cawan (g) 61,5081 61,7617 63,6569
Berat cawan + isi (g) 61,5122 61,7657 63,6609
Berat ekstrak (g) 0,0041 0,004 0.004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 8 . Hasil Optimasi Panjang Gelombang Maksimum Untuk Uji Aktivitas
Antioksidan dengan Metode FTC
Replikasi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Replikasi 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Replikasi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran 9. Data Penimbangan Untuk Uji Aktivitas Antioksidan Metode FTC-
TBA
1. Penimbangan BHT (kontrol positif)
Bobot (gram)
Berat beker (g) 62,4275
Berat beker + isi (g) 62,4316
Berat asam galat (g) 0,0041
2. Penimbangan sampel ekstrak metanol daun rinu
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Berat cawan (g) 27,1739 20,6302 23,3448
Berat cawan + isi (g) 27,1779 20,6342 23,3488
Berat ekstrak (g) 0,004 0,004 0.004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 10. Hasil Pengukuran Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode FTC
a. Nilai absorbansi kontrol negatif
Hari
ke
Absorbansi Kontrol
Negatif
Absorbansi Kontrol
Positif Sampel Ekstrak Metanol
R. 1 R. 2 R. 3 R. 1 R. 2 R. 3 R. 1 R. 2 R. 3
1 1,604 1,587 1,599 1,457 1,426 1,466 1,503 1,432 1,503
2 1,729 1,716 1,722 1,474 1,495 1,470 1,559 1,595 1,563
3 2,081 2,057 2,065 1,927 1,930 1,939 1,619 1,610 1,621
4 2,135 2,145 2,168 1,933 1,935 1,949 1,770 1,786 1,777
5 2,157 2,194 2,208 1,955 1,942 1,954 1,884 1,892 1,888
6 2,157 2,159 2,263 1,952 1,965 1,955 1,979 1,989 1,979
7 1,959 1,946 1,945 1,749 1,889 1,885 1,820 1,849 1,853
Berdasarkan hasil pembacaan selama 7 hari pada pengukuran absorbansi
kontrol negatif dengan spektrofotometer UV/Vis maka dapat disimpulkan bahwa
pada hari keenam reaksi peroksidasi lipid telah mencapai batas maksimum.
b. Profil absorbansi kontrol negatif, kontrol positif, dan sampel
Hari ke Rata-rata ± SD
Kontrol negatif Kontrol positif Sampel
1 1,597 ± 0,009 1,450 ± 0,021 1,479 ± 0,041
2 1,722 ± 0,007 1,480 ± 0,013 1,572 ± 0,020
3 2,068 ± 0,012 1,932 ± 0,006 1,617 ± 0,006
4 2,149 ± 0,017 1,939 ± 0,009 1,778 ± 0,008
5 2,186 ± 0,026 1,950 ± 0,007 1,888 ± 0,004
6 2,193 ±0,061 1,957 ± 0,007 1,982 ± 0,006
7 1,950 ± 0,008 1,841 ± 0,080 1,841 ± 0,018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Grafik rata-rata absorbansi kontrol negatif, kontrol positif, dan sampel
ekstrak
d. Perhitungan nilai % inhibisi dengan metode FTC
% inhibisi = ( A0 – A1)/ A0 x 100%
% inhibisi =
0
0,5
1
1,5
2
2,5
1 2 3 4 5 6 7
Ab
sorb
ansi
Hari ke-
Profil kenaikan rata-rata absorbansi kontrol negatif,
kontrol positif, dan sampel ekstrak
Kontrol negatif
Kontrol positif
Sampel
Absorbansi
kontrol
negatif
Kontrol positif Rata-rata
± SD %
inhibisi Abs.
R. 1
%
inhibisi
Abs.
R.2
%
inhibisi
Abs.
R.3
%
inhibisi
2,193 1,952 10,989 1,965 10,397 1,955 10,853 10,746 ±
0,277
Absorbansi
kontrol
negatif
Sampel ekstrak metanol Rata-rata
± SD %
inhibisi Abs.
R. 1
%
inhibisi
Abs.
R.2
%
inhibisi
Abs.
R.3
%
inhibisi
2,193 1,979 9,758 1,989 9,302 1,979 9,758 9,606 ± 0,263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
% inhibisi rata-rata yang dihasilkan ekstrak metanol daun rinu adalah
9,606 % dengan CV 2,738 %.
e. Grafik rata-rata % inhibisi kontrol positif dan sampel
0 5 10 15
% inhibisi (%)
Grafik rata-rata % inhibisi kontrol positif dan sampel
Rata-rata % inhibisisampel
Rata-rata % inhibisikontrol positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lampiran 11. Hasil Pengukuran Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode TBA
a. Nilai absorbansi kontrol negatif, kontrol positif, dan sampel ekstrak
b. Profil absorbansi kontrol negatif, kontrol positif, dan sampel
Rata-rata ± SD
Kontrol Negatif Kontrol Positif Sampel
1,001 ± 0,004 0,168 ± 0,009 0,091 ± 0,008
c. Perhitungan nilai % inhibisi dengan metode TBA
% inhibisi = ( A0 – A1/ A0 ) x 100%
% inhibisi =
Absorbansi Kontrol
Negatif
Absorbansi Kontrol
Positif Sampel Ekstrak Metanol
R.1 R.2 R.3 R.1 R.2 R.3 R.1 R.2 R.3
1,000 1,005 0,998 0,178 0,165 0,161 0,083 0,098 0,091
Absorbansi
kontrol
negatif
Kontrol positif Rata-rata
± SD %
inhibisi Abs.
R. 1
%
inhibisi
Abs.
R.2
%
inhibisi
Abs.
R.3
%
inhibisi
1,001 0,178 82,218 0,165 83,516 0,161 83,916 83,217 ±
0,888
Absorbansi
kontrol
negatif
Sampel ekstrak metanol Rata-rata
± SD %
inhibisi Abs.
R. 1
%
inhibisi
Abs.
R.2
%
inhibisi
Abs.
R.3
%
inhibisi
1,001 0,083 91,708 0,098 90,209 0,091 90,909 90,942±
0,750
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 12. Data Penimbangan Uji Kandungan Fenolik Total
1. Penimbangan asam galat
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Berat beker (g) 63,7284 61,4635 62,1535
Berat beker + isi (g) 63,7385 61,4735 62,1636
Berat asam galat (g) 0,0101 0,01 0,0101
2. Penimbangan ekstrak metanol
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Berat cawan (g) 12,2702 12,2699 12,2698
Berat cawan + isi (g) 12,2803 12,2800 12,2799
Berat ekstrak (g) 0,0101 0,0101 0.0101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran 13. Perhitungan Konsentrasi Asam Galat dan Ekstrak Metanol untuk
Penetapan Kandungan Fenolik Total
a. Contoh perhitungan konsentrasi asam galat
Bobot asam galat replikasi 1 = 0,0101 gram = 10,1 mg
Konsentrasi larutan stok asam galat =
⁄
⁄
Perhitungan seri konsentrasi replikasi 1
Seri 1 :
V1 . C1 = V2 . C2
0,4 mL . 1010
⁄ = 10 mL . C2
C2 = 40,4
⁄
Seri 2 :
V1 . C1 = V2 . C2
0,5 mL . 1010
⁄ = 10 mL . C2
C2 = 50,5
⁄
Seri 3 :
V1 . C1 = V2 . C2
0,6 mL . 1010
⁄ = 10 mL . C2
C2 = 60,6
⁄
Seri 4
V1 . C1 = V2 . C2
0,7 mL . 1010
⁄ = 10 mL . C2
C2 = 70,7
⁄
Seri 5
V1 . C1 = V2 . C2
0,8 mL . 1010
⁄ = 10 mL . C2
C2 = 80,8
⁄
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sehingga diperoleh seri konsentrasi :
Replikasi 1
( μg/mL )
Replikasi 2
( μg/mL )
Replikasi 3
( μg/mL )
Seri 1 40,4 40 40,4
Seri 2 50,5 50 50,5
Seri 3 60,6 60 60,6
Seri 4 70,7 70 70,7
Seri 5 80,8 80 80,8
b. Perhitungan konsentrasi ekstrak metanol
Bobot metanol replikasi 1 = 0,0101 gram = 10,1 mg
Konsentrasi larutan stok ekstrak =
⁄
⁄
Pengenceran ekstrak metanol replikasi 1 :
V1 . C1 = V2 . C2
2 mL . 1010
⁄ = 10 mL . C2
C2 = 202
⁄
Sehingga diperoleh konsentrasi larutan uji ekstrak metanol :
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Konsentrasi ( μg/mL ) 202 202 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Lampiran 14. Uji Pendahuluan Uji Fenolik
Larutan uji Kontrol + Kontrol -
Keterangan :
Kontrol positif : reagen Folin-Ciocalteu, larutan Na2CO3 1 M, asam galat
Kontrol negatif : reagen Folin-Ciocalteu dan larutan Na2CO3 1 M
Larutan uji :ekstrak metanol, reagen Folin-Ciocalteu, dan larutan
Na2CO3 1 M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Lampiran 15. Hasil Optmasi Operating Time (OT) untuk Penetapan Kandungan
Fenolik Total
a. Replikasi 1
Menit
Ke -
Absorbansi pada panjang gelombang 750 nm
40,4 ( μg/mL ) 60,6 ( μg/mL ) 80,8 ( μg/mL )
5 0,345 0,406 0,581
10 0,362 0,487 0,606
15 0,379 0,529 0,633
20 0,387 0,535 0,650
25 0,399 0,538 0,653
30 0,402 0,544 0,664
35 0,404 0,543 0,664
40 0,414 0,543 0,661
45 0,418 0,544 0,659
50 0,42 0,543 0,665
55 0,423 0,544 0,667
60 0,427 0,544 0,665
Pada replikasi 1, OT yang didapat adalah 30 menit
b. Replikasi 2
Menit Ke
-
Absorbansi pada panjang gelombang 750 nm
40 ( μg/mL ) 60 ( μg/mL ) 80 ( μg/mL )
5 0,341 0,401 0,574
10 0,366 0,482 0,607
15 0,376 0,528 0,626
20 0,382 0,545 0,635
25 0,385 0,549 0,640
30 0,386 0,551 0,640
35 0,386 0,550 0,640
40 0,386 0,551 0,639
45 0,386 0,549 0,639
50 0,386 0,552 0,639
55 0,385 0,533 0,638
60 0,385 0,553 0,638
Pada replikasi 2, OT yang didapat adalah 30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Replikasi 3
Menit Ke
-
Absorbansi pada panjang gelombang 750 nm
40,4 ( μg/mL ) 60,6 ( μg/mL ) 80,8 ( μg/mL )
5 0,344 0,408 0,581
10 0,368 0,490 0,610
15 0,377 0,532 0,627
20 0,384 0,544 0,636
25 0,386 0,549 0,640
30 0,386 0,548 0,641
35 0,387 0,548 0,640
40 0,386 0,549 0,640
45 0,386 0,549 0,640
50 0,386 0,550 0,639
55 0,385 0,537 0,638
60 0,385 0,546 0,638
Pada replikasi 3, OT yang didapat adalah 25-30 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 16. Optimasi Panjang Gelombang Maksimum untuk Penetapan
Kandungan Fenolik Total
a. Konsentrasi 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Konsentrasi 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
c. Konsentrasi 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Lampiran 17. Hasil Pengukuran Kurva Baku untuk Penetapan Kandungan Fenolik
Total
a. Replikasi 1
Seri Konsentrasi ( μg/mL ) Absorbansi Persamaan Kurva Baku
1 40,4 0,349
y = 0,0072x + 0,007 ;
r = 0,9831
2 50,5 0,430
3 60,6 0,499
4 70,7 0,606
5 80,8 0,620
b. Replikasi 2
Seri Konsentrasi ( μg/mL ) Absorbansi Persamaan Kurva Baku
1 40 0,390
y = 0,0062x + 0,1264 ;
r = 0,9894
2 50 0,419
3 60 0,484
4 70 0,569
5 80 0,624
c. Replikasi 3
Seri Konsentrasi ( μg/mL ) Absorbansi Persamaan Kurva Baku
1 40,4 0,369
y = 0,0066x + 0,0974 ;
r = 0,9924
2 50,5 0,424
3 60,6 0,492
4 70,7 0,587
5 80,8 0,622
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lampiran 18. Perhitungan Kandungan Fenolik Total Ekstrak Metanol
Konsentrasi
(μg/mL ) Absorbansi
Kandungan
fenolik total
Rata-rata
± SD % CV
Rep. 1 202 0,301 152,715 149,964
± 3,545 2,36% Rep. 2 202 0,299 151,214
Rep. 3 202 0,292 145,964
Contoh perhitungan kandungan fenolik total replikasi 1
y = 0,0066x + 0,0974
0,301 = 0,0066x + 0,0974
x = 30,8485 μg/mL = 0,0308485 mg/mL
Bobot ekstrak = 0,0101 gram
Volume = faktor pengenceran x volume akhir larutan uji
= 5 x 10 mL = 50 mL
Kandungan fenolik total =
= 0,0308485 .
152,715
Maka kandungan fenolik total dalam sampel replikasi 1 sebesar 152,715 mg
ekivalen asam galat per gram ekstrak metanol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 19. Uji Statistika dengan Kurtosis Skewness, One Sample Test
FTC
Uji distribusi normal
Kurtosis Skewness
Uji T-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
TBA
Uji distribusi normal
Kurtosis Skewness
Uji T-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “Skrining Fitokimia dan
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Rinu
(Piper baccatum Bl.)” memiliki nama lengkap Agatha
Herny Sekar Natalia. Dilahirkan di kota Yogyakarta, 08
Desember 1993 dari pasangan Hery Subagyo dan
Yustina Eni Yuliastuti. Penulis telah menyelesaikan
pendidikan di TK Putra Nirmala Cirebon pada tahun
1999 hingga 2000 lalu melanjutkan pendidikan dasar di
SD Putra Nirmala Cirebon pada tahun 2000 hingga
2006. Penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMP Santa Maria Cirebon
pada tahun 2006 hingga 2009 dan SMA Negeri 6 Cirebon pada tahun 2009 hingga
2012. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2012 hingga 2016. Selama
menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma, penulis cukup aktif dalam
organisasi kepanitiaan di ruang lingkup universitas dengan berbagai jabatan dalam
sebuah organisasi. Selain itu juga penulis aktif sebagai Asisten Dosen pada
matakuliah Kimia Analisis (2014 dan 2015) dan Peracikan Obat (2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI