Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
1/28
Sistem Peringatan Dini (Early
Warning System)
1. Pengertian Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini ( Early Warning System) merupakan serangkaian sistem untuk
memberitahukan akan timbulnya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alamlainnya. Peringatan dini pada masyarakat atas bencana merupakan tindakan memberikan
informasi dengan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat. Dalam keadaan kritis, secara
umum peringatan dini yang merupakan penyampaian informasi tersebut diwujudkan dalam
bentuk sirine, kentongan dan lain sebagainya. amun demikian menyembunyikan sirine
hanyalah bagian dari bentuk penyampaian informasi yang perlu dilakukan karena tidak ada caralain yang lebih cepat untuk mengantarkan informasi ke masyarakat. !arapannya adalah agar
masyarakat dapat merespon informasi tersebut dengan cepat dan tepat. "esigapan dan kecepatanreaksi masyarakat diperlukan karena waktu yang sempit dari saat dikeluarkannya informasi
dengan saat (dugaan) datangnya bencana. "ondisi kritis, waktu sempit, bencana besar dan
penyelamatan penduduk merupakan faktor-faktor yang membutuhkan peringatan dini. Semakindini informasi yang disampaikan, semakin longgar waktu bagi penduduk untuk meresponnya.
"eluarnya informasi tentang kondisi bahaya merupakan muara dari suatu alur proses analisis
data-data mentah tentang sumber bencana dan sintesis dari berbagai pertimbangan. "etepatan
informasi hanya dapat dicapai apabila kualitas analisis dan sintesis yang menuju pada keluarnya
informasi mempunyai ketepatan yang tinggi. Dengan demikian dalam hal ini terdapat dua bagianutama dalam peringatan dini yaitu bagian hulu yang berupa usaha-usaha untuk mengemas data-
data menjadi informasi yang tepat dan menjadi hilir yang berupa usaha agar infomasi cepatsampai di masyarakat.
2. Tujuan Sistem Peringatan Dini
#agi masyarakat $ndonesia, sistem peringatan dini dalam menghadapi bencana sangatlah
penting, mengingat secara geologis dan klimatologis wilayah $ndonesia termasuk daerah rawan
bencana alam. Dengan ini diharapkan akan dapat dikembangkan upaya-upaya yang tepat untuk mencegah atau paling tidak mengurangi terjadinya dampak bencana alam bagi masyarakat.
"eterlambatan dalam menangani bencana dapat menimbulkan kerugian yang semakin besar bagi
masyarakat. Dalam siklus manajemen penanggulangan bencana, sistem peringatan dini bencanaalam mutlak sangat diperlukan dalam tahap kesiagaan, sistem peringatan dini untuk setiap jenis
data, metode pendekatan maupun instrumentasinya. %ujuan akhir dari peringatan dini ini adalah
masyarakat dapat tinggal dan berakti&itas dengan aman pada suatu daerah serta tertatanya suatu
https://adekabang.wordpress.com/https://adekabang.wordpress.com/https://adekabang.wordpress.com/https://adekabang.wordpress.com/
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
2/28
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
3/28
pendanaan yang sangat mahal. Dalam kondisi seperti ini, maka kesiapsiagaan dan mengenali
gejala alam akan munculnya bencana merupakan jawaban yang paling memungkinkan.
asyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana harus diberdayakan dan merespons sistemtersebut agar pengurangan jumlah korban bencana alam dapat dihindari. 0leh karena itu, perlu
peningkatan pemahaman kesadaran masyarakat dan aparat terhadap kondisi daerahnya yang
rawan, serta terhadap gejala-gejala awal terjadinya bencana, tindakan darurat dan mitigasinya.*dapun gejala yang biasanya nampak sebelum terjadinya bencana adalah sebagai berikut.
a. 1ejala 2etusan 1unungapi
3 !ewan-hewan yang berada di dalam hutan keluar dari hutan menuju wilayah yang lebih rendah
3 'lar, tikus dan kecoa keluar sangat banyak dari dalam got
3 Suhu udara terasa sangat panas di malam hari dan meningkat drastis
dibanding hari-hari biasa
b. 1ejala 1empa #umi (%ektonik)
3 *wan yang berbentuk seperti angin tornado atau pohon4batang berdiri
3 2ampu neon menyala redup4remang-remang walaupun tidak ada arusnya
3 !asil cetakan faimile berantakan(tidak jelas dan tidak terbaca)
3 Siaran tele&isi terganggu
3 !ewan-hewan berperilaku aneh4gelisah, menghilang, dan berlarian
c. 1ejala %anah 2ongsor
3 !ujan yang intensitasnya tinggi (5 hari berturut-turut /566 mm)
3 %anah yang bergerak (creep)
+netpage/
• 2arian material kering yang tidak kompak dari lapukan batuan Pohon-pohon, tiang,tanaman miring atau berpindah tempat
d. 1ejala %sunami
3 !ewan-hewan laut keluar dari persembunyiannya kepermukaan
3 %erdapat gempa dengan kekuatan besar
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
4/28
3 *ir laut tiba-tiba surut hingga beberapa ratus meter, sehingga banyak ikan terdampar di pantai
3 #urung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi ke arah daratan
3 'dara berbau asin (air garam)
3 *ngin berhembus tiba-tiba dan terasa dingin menyengat
3 Suara dentuman seperti meriam di dasar laut atau mendengar suara drum
band yang sangat banyak dengan irama cepat
e. 1ejala #adai
3 *wan hitam di tepi khatulistiwa
3 *ngin kencang
3 'dara dingin
3 1elombang laut meninggi
3 !ujan dengan intensitas yang tinggi (luar biasa deras)
f. 1ejala "ekeringan
3 #ulan kering berkepanjangan
3 %emperatur udara tinggi dan kering
3 !ewan-hewan tanah muncul kepermukaan tanah
3 Daun tanaman keras meranggas
3 #unyi 7garangpong8 (9awa) tanpa henti
g. 1ejala #anjir
3 !ujan yang intensitasnya tinggi (5 hari berturut-turut /566 mm)
3 aiknya permukaan air sungai
3 Daerah hulu dengan hutan yang rusak (gundul)
3 *ir sungai berwarna keruh dan penuh lumpur
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
5/28
3 *liran sedimen dasar sungai bergerak sangat cepat ke arah hilir
3 *wan hitam di arah hulu sungai
3 Suara riuh-rendah bagaikan dentuman dari arah hulu sungai
3 !ewan (orang utan) menunjukkan tingkah laku yang sangat gelisah dan
berteriak-teriak
Dengan mempertimbangkan penyebab utama ditetapkannya sistem peringatan dini, serta tujuandan targetnya, maka disarankan agar sistem peringatan dini ini dilakukan dengan sistem
pemberdayaan masyarakat, dengan melibatkan aparat pemerintah dan akademisi sebagai
fasilitator dan moti&ator. Sistem ini harus dapat meningkatkan knowledge, attitude dan practicedari tiap komponen yang ada dalam sistem tersebut. Syarat utama agar peringatan dini ini dapat
berhasil efektif, diperlukan komitmen pribadi dan aksi nyata dari tiap indi&idu4institusi dan
komunikasi yang baik antar indi&idu yang terlibat.
MAA!EME "E#AA
De$inisi "en%ana
'' o. :; tahun :66< mendefinisikan bencana sebagai 7peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baikoleh faktor alam dan4atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis8.Definisi bencana seperti dipaparkan diatas mengandung tiga aspek dasar, yaitu
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
6/28
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
7/28
• Disaster management continuum model . odel ini mungkin merupakan model yang
paling popular karena terdiri dari tahap-tahap yang jelas sehingga lebih mudah
diimplementasikan. %ahap-tahap manajemen bencana di dalam model ini meliputiemergency, relief , rehabilitation, reconstruction, mitigation, preparedness, dan early
warning .
• Pre-during-post disaster model . odel manajemen bencana ini membagi tahap kegiatan
di sekitar bencana. %erdapat kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebelum bencana,selama bencana terjadi, dan setelah bencana. odel ini seringkali digabungkan dengan
disaster management continuum model .
• Contract-expand model . odel ini berasumsi bahwa seluruh tahap-tahap yang ada pada
manajemen bencana (emergency, relief , rehabilitation, reconstruction, mitigation, preparedness, dan early warning ) semestinya tetap dilaksanakan pada daerah yang rawan
bencana. Perbedaan pada kondisi bencana dan tidak bencana adalah pada saat bencana
tahap tertentu lebih dikembangkan (emergency dan relief ) sementara tahap yang lain
seperti rehabilitation, reconstruction, dan mitigation kurang ditekankan.
• The crunch and release model . anajemen bencana ini menekankan upaya mengurangi
kerentanan untuk mengatasi bencana. #ila masyarakat tidak rentan maka bencana akan
juga kecil kemungkinannya terjadi meski hazard tetap terjadi.
• Disaster risk reduction framework . odel ini menekankan upaya manajemen bencana
pada identifikasi risiko bencana baik dalam bentuk kerentanan maupun hazard danmengembangkan kapasitas untuk mengurangi risiko tersebut.
%erkait dengan manajemen penanggulangan bencana, maka '' o. :; tahun :66< menyatakan7Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, dan rehabilitasi8. Aumusan penanggulangan bencana dari '' tersebutmengandung dua pengertian dasar yaitu
• Penanggulangan bencana sebagai sebuah rangkaian atau siklus.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
8/28
• Penanggulangan bencana dimulai dari penetapan kebijakan pembangunan yang didasari
risiko bencana dan diikuti tahap kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
rehabilitasi.
Penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam '' o. :; tahun :66< secara skematis
dapat digambarkan sebagai berikut
= Tangga Darurat "en%ana / Serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusulterjadinya suatu peristiwa bencana, termasuk penilaian kerusakan, kebutuhan (damage and needs
assessment), penyaluran bantuan darurat, upaya pertolongan, dan pembersihan lokasi bencana
%ujuan
B enyelamatkan kelangsungan kehidupan manusia@
B engurangi penderitaan korban bencana@
B eminimalkan kerugian material
= ,e&a+ilitasi / Serangkaian kegiatan yang dapat membantu korban bencana untuk kembali
pada kehidupan normal yang kemudian diintegrasikan kembali pada fungsi-fungsi yang ada didalam masyarakat. %ermasuk didalamnya adalah penanganan korban bencana yang mengalami
trauma psikologis. isalnya reno&asi atau perbaikan sarana-sarana umum, perumahan dan
tempat penampungan sampai dengan penyediaan lapangan kegiatan untuk memulai hidup baru
= ,ek-nstruksi / Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan situasi seperti sebelumterjadinya bencana, termasuk pembangunan infrastruktur, menghidupkan akses sumber-sumber
ekonomi, perbaikan lingkungan, pemberdayaan masyarakat@ #erorientasi pada pembangunan
tujuan mengurangi dampak bencana, dan di lain sisi memberikan manfaat secara ekonomis
pada masyarakat
= Pre0ensi / Serangkaian kegiatan yang direkayasa untuk menyediakan sarana yang dapat
memberikan perlindungan permanen terhadap dampak peristiwa alam, yaitu rekayasa teknologi
dalam pembangunan fisik@
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
9/28
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
10/28
• Solusi manajemen bencana ditekankan pada pengorganisasian masyarakat dan proses
pembangunan.
Dalam penetapan sebuah kebijakan manajemen bencana, proses yang pada umumnya terjaditerdiri dari beberapa tahap, yaitu penetapan agenda, pengambilan keputusan, formulasi
kebijakan, implementasi kebijakan, dan e&aluasi kebijakan. Di dalam kasus $ndonesia,Pemerintah Pusat saat ini berada pada tahap formulasi kebijakan (proses penyusunan beberapa
Peraturan Pemerintah sedang berlangsung) dan implementasi kebijakan (#P# telah dibentukdan sedang mendorong proses pembentukan #P#D di daerah). Sementara Pemerintah Daerah
sedang berada pada tahap penetapan agenda dan pengambilan keputusan. #eberapa daerah yang
mengalami bencana besar sudah melangkah lebih jauh pada tahap formulasi kebijakan danimplementasi kebijakan.
"ebijakan manajemen bencana yang ideal selain harus dikembangkan melalui proses yang benar,
juga perlu secara jelas menetapkan hal-hal sebagai berikut
• Pembagian tanggung jawab antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
• *lokasi sumberdaya yang tepat antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta antara
berbagai fungsi yang terkait.
• Perubahan peraturan dan kelembagaan yang jelas dan tegas.
• ekanisme kerja dan pengaturan antara berbagai portofolio lembaga yang terkait dengan
bencana.
Sistem kelembagaan penanggulangan bencana yang dikembangkan di $ndonesia dan menjadi
salah satu fokus studi bersifat kontekstual. Di daerah terdapat beberapa lembaga dan mekanismeyang sebelumnya sudah ada dan berjalan. "ebijakan kelembagaan yang didesain dari PemerintahPusat akan berinteraksi dengan lembaga dan mekanisme yang ada serta secara khusus dengan
orang-orang yang selama ini terlibat di dalam kegiatan penanggulangan bencana.
elalui '' o. :; tahun :66
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
11/28
korban luka, maupun kerusakan infrastruktur. ulai dari dalam diri sendiri, kita dapat membantu
keluarga dan komunitas untuk membangun kesiapsiagaan, maupun pada saat menghadapi
bencana dan pulih kembali pasca bencana .
#erikut beberapa jenis bencana dan cara apa yang kita harus lakukan ketika bencana itu datang
1 !empa Bumi
#encana ini bersifat tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. 1empabumi dapat menimbulkan
dampak korban jiwa, luka, maupun kerusakan infrastruktur yang sangat signifikan. "ita harus
belajar dari kejadian gempabumi yang terjadi di Fogyakarta (:66G) dan Padang (:66H).
engidentifikasi potensi bahaya dan perencanaan yang berstandar aman dapat menyelamatkan
jiwa dan mengurangi korban luka maupun kerusakan infrastruktur.
*pa yang dilakukan sebelum terjadi gempabumi
"ita tidak dapat mengetahui kapan gempa akan terjadi sehingga persiapan menjadi sangat
penting untuk menyelamatan jiwa, mengurangi korban luka, maupun kerusakan infrasturktur.
*da G langkah untuk persiapan.
a) Iek potensi bahaya di rumah
3 2ekatkan lemari secara aman pada dinding
3 %empatkan barang besar dan berat ada bagian bawah lemari
3 2etakkan barang pecah belah pada bagian yang lebih rendah dan di bagian tertututp
3 1antungkan barang yang berat seperti pigura foto atau cermin, jauh dari tempat tidur, sofa,
ataupun tempat di mana orang duduk
3 Pastikan lampu langit-langit terpasang dengan kuat
3 Perbaiki apabila terjadi kerusakan pada jaringan listrik atau gas.3 *mankan pemanas air dengan terpasang dengan baik pada dinding.
3 Perbaiki keretakan pada langit-langit atau fondasi. "onsultasikan dengan ahli bangunan apabila
membutuhkan informasi mengenai struktur bangunan yang kurang kuat.
3 %empatkan bahan-bahan yang mudah terbakar dalam lemari tertutup dan letakkan paling
bawah.
b) $dentifikasi tempat aman di dalam dan luar rumah
3 Di bawah perabot yang kuat, seperti meja dan kursi
3 erapat pada dinding, seperti berdiri pada siku bangunan
3 enjauh dari kaca atau cermin atau pun barang-barang berat yang berpotensi jatuh3 Di luar rumah, jauhi bangunan, pohon, dan jaringan telepon atau listrik, atau bangunan yang
mungkin runtuh
c) #ekali pengetahuan diri sendiri dan anggota keluarga
3 emiliki daftar kontak yang dibutuhkan, seperti #adan Penanggulangan #encana Daerah
(#P#D) pro&insi, kabupaten, kota, %$, Polisi, rumah sakit, P$, atau pun dinas pemadam
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
12/28
kebakaran.
3 #ekali anak-anak bagaimana dan kapan harus menghubungi pihak-pihak di atas, dan mencari
stasiun radio untuk mencari informasi darurat
3 #ekali semua anggota keluarga bagaimana dan kapan harus mematikan gas, listrik, dan air.
d) Siapkan dukungan logistik darurat
3 2ampu senter dan baterai cadangan
3 Aadio dengan baterai
3 Perlengkapan PPP" dan panduannya
3 akanan siap saji dan minuman (perhatikan masa berlakunya)
3 0bat-obatan khusus disesuaikan dengan kebutuhan pemakai
3 'ang secukupnya
3 Sepatu khusus
e) erencanakan mekanisme komunikasi darurat
3 Pada kasus apabila anggota keluarga terpisah pada saat bencana, rencanakan cara untuk
mengumpulkan anggota keluarga setelah bencana.
3 enanyakan kepada saudara atau teman yang berlokasi di luar area tempat tinggal kita untuk
bersedia sebagai penghubung keluarga .
f) #antu komunitas untuk siap siaga
3 #ekerja sama dengan media lokal untuk membuat kolom khusus terkait informasi respon
darurat setelah bencana. Disebutkan juga pada kolom tersebut nomor telepon #P#D, instansi
pemerintah terkait, rumah sakit, dan P$.
3 "enali bersama keluarga mengenai potensi bencana yang ada di sekitar rumah3 #ekerja sama dengan #P#D, P$, atau pihak terkait lainnya untuk menyiapkan laporan khusus
bagi masyarakat dengan mobility impairment pada apa yang akan kita lakukan selama
gempabumi
3 elakukan simulasi e&akuasi sederhana di rumah
3 encari informasi dari pihak terkait tentang pemutusan listrik dan air pada saat bencana
3 #ekerja sama dengan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan tentang building code,
retrofitting program, ancaman bahaya, dan rencana yang disusun oleh keluarga pada saat
keadaan darurat .
*pa yang dilakukan pada saat bencana%etap berada di tempat yang menurut *nda aman selama terjadi gempa. Jaspadai gempa susulan
yang terkadang guncangannya lebih kuat. Perhatikan langkah *nda ke tempat aman lain dan
tetap berada di sekitar tempat itu sampai guncangan berhenti dan *nda dapat keluar dengan
aman .
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
13/28
a) "etika di dalam ruangan
3 erunduk hingga menyentuh lantai@ cari perlindungan di bawah meja atau perabot lain yang
kuat@ dan tunggu hingga guncangan berhenti. *pabila tidak ada meja atau perabot untuk
berlindung, lindungi kepala anda dengan lengan kemudian merayap menuju ruangan.
3 9auhi gelas, jendela, atau apa pun yang mungkin memjatuhi *nda.
3 %etap di tempat tidur apabila terjadi gempa, lindungi kepala *nda dengan bantal. *pabila ada
kemungkinan benda berat akan menimpa *nda, segera menuju ke sisi terdekat yang aman.
3 %etap di dalam ruang hingga guncangan berhenti, dan keluarlah ketika sudah aman. Penelitian
menunjukkan bahwa banyak orang terluka karena mereka berusaha untuk menuju ke lokasi yang
berbeda atau berusaha ke luar bangunan.
3 Jaspadai segala kemungkinan yang timbul akibat arus pendek.
3 9*1* menggunakan lift.
b) "etika di luar ruangan
3 %etaplah di luar 3 9auhi dari gedung, lampu jalan, atau jaringan berkabel.
3 "etika di luar, tetaplah di luar hingga guncangan berhenti. #ahaya paling besar berada
langsung di luar bangunan@ pada pintu keluar, eterior sepanjang dinding luar.
c) Di dalam kendaran
3 enepi dan berhenti segera. %etap tinggal di dalam kendaraan. !indari berhenti di dekat atau di
bawah bangunan, pohon, jembatan, atau pun jaringan berkabel.
3 2anjutkan berkendara setelah gempa berhenti. !indari jalan, jembatan, atau halangan yang
telah rusak akibat gempa.
d) "etika terjebak di dalam reruntuhan
3 9angan menyalakan api
3 9angan bergerak atau apa pun yang menimbulkan debu
3 %utupi mulut *nda dengan sapu tangan atau kain
3 unculkan suara pada pipa atau dinding sehingga tim S*A dapat mencari posisi *nda.
1unakan peluit apabila tersedia. #erteriak adalah jalan terakhir yang dapat dilakukan, tapi hal ini
dapat menyebabkan akan menghirup debu .
*pa yang dilakukan setelah terjadi bencana
a) Siaga kemungkinan yang terjadi setelah gempa. 1elombang guncangan kedua biasanyakurang mematikan tetapi dapat lebih kuat untuk memberikan kerusakan tambahan hingga
memperlemah struktur bangunan dan dapat terjadi pada satu jam pertama, beberapa hari,
minggu, bahwa bulan setelah gempa.
b) Dengarkan radio atau tele&isi yang bisa diakses. Perhatikan informasi terkini terkait respon
darurat.
c) 1unakan telpon untuk panggilan darurat
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
14/28
d) #uka laci lemari secara hati-hati. Jaspadai benda-benda yang dapat menjatuhi *nda.
e) 9auhi area yang hancur. 9auhi area yang hancur kecuali memang kehadiran *nda dibutuhkan
oleh pihak berwenang, seperti kepolisian, pemadam kebakaran, atau tim S*A. "embalilah ke
rumah apabila pihak berwenang mengatakan bahwa kondisi telah aman.
f) #antu korban luka atau yang terjebak. $ngat untuk selalu membantu tetangga atau siapa pun
yang membutuhkan pertolongan khusus seperti anak-anak, orang tua, atau orang cacat. #erikan
pertolongan pertama secara tepat. 9angan pindahkan korban yang terluka serius untuk
menghindari luka yang lebih parah. Iarilah bantuan kepada tim medis yang lebih ahli.
g) #ersihkan cairan yang berbahaya. %inggalkan lokasi yang berbau cairan berbahaya seperti gas
atau cairan kimia.
h) Periksa beberapa peralatan.
3 Periksa apabila terjadi kebocoran gas. 9ika tercium bau gas, segera buka jendela dan segera
keluar bangunan.
3 Periksa kerusakan listrik. *pabila ditemukan jaringan kabel yang rusak dan tercium bau panas
listrik, segera matikan listrik.3 Periksa kerusakan tempat pembuangan kotoran dan saluran pipa. *pabila terjadi kerusakan
pada tempat pembuangan kotoran dan saluran pipa, hindari penggunaan toilet dan panggil tukang
di bidangnya. !ubungi instansi yang berwenang untuk antispasi pencemaran air yang lebih luas.
" Tsunami
%sunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena
pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunungapi, dan jatuhnya meteor. %sunami dapat
bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian
gelombang hingga 56 meter.
%sunami sangat berpotensi bahaya meskipun tsunami ini tidak terlalu merusak garis pantai.1empa yang disebabkan pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng yang paling sering
menimbulkan tsunami. Pada tahun :66G $ndonesia mengalami tsunami dahsyat setelah
gempabumi berskala .H SA terjadi di sekitar *ceh. *rea yang memiliki risiko tinggi jika gempa
bumi besar atau tanah longsor terjadi dekat pantai gelombang pertama dalam seri bisa mencapai
pantai dalam beberapa menit, bahkan sebelum peringatan dikeluarkan. *rea berada pada risiko
yang lebih besar jika berlokasi kurang dari :K meter di atas permukaan laut dan dalam beberapa
meter dari garis pantai.
*pa yang dilakukan sebelum dan pada saat terjadi tsunami
a) yalakan radio untuk mengetahui apakah tsunami terjadi setelah adanya gempabumi di sekitar
wilayah pantai.
b) Iepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu.
c) 9auhi pantai. 9angan pernah menuju ke pantai untuk melihat datangnya tsunami. *pabila *nda
dapat melihat gelombang, anda berada terlalu dekat. Segera menjauh.
d) Jaspada- apabila terjadi air surut, jauhi pinggir pantai. $ni merupakan salah satu peringatan
tsunami dan harus diperhatikan.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
15/28
*pa yang dilakukan setelah terjadi tsunami
a) 9auhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.
b) 9auhi reruntuhan di dalam air. !al ini sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu
penyelamat dan orang-orang di sekitar.
c) 'tamakan keselamatan dan bukan barang-barang *nda.
# Ban$ir
#anjir adalah bencana yang sering terjadi di wilayah $ndonesia. #encana yang disebabkan oleh
faktor hidrometeorologi ini selalu meningkat setiap tahunnya. eskipun terkadang tidak
menimbulkan banyak korban jiwa, bencana ini tetap saja merusak infrastruktur dan mengganggu
stablitas perekonomian masyarakat secara signifikan.
"arakteristik banjir sangat beragam. #anjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi
dengan tidak diimbangi serapan tanah yang cukup. *tau dapat terjadi dalam bentuk rob atau
bandang. 0leh karena itu, kita harus siap untuk mengantisipasi setiap jenis bencana banjir.
*pa yang dilakukan sebelum terjadi banjir
a) Perhatikan ketinggian rumah *nda dari bangunan yang rawan banjir.
b) %inggikan panel listrik
c) !ubungi pihak berwenang apabila akan dibangun dinding penghalang di sekitar wilayah
*nda.
*pa yang dilakukan pada saat terjadi bencana
a) *pabila banjir akan terjadi di wilayah *nda
3 Simak informasi dari radio mengenai informasi banjir
3 Jaspada terhadap banjir yang akan melanda. *pabila terjadi banjir bandang, beranjak segera ketempat yang lebih tinggi@ jangan menunggu instruksi terkait arahan beranjak.
3 Jaspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang
air. #anjir bandang dapat terjadi di tempat ini dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa
atau deras.
b) *pabila *nda harus bersiap untuk e&akuasi
3 *mankan rumah *nda. *pabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah. #arang
yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
3 atikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Iabut alat-alat yang
masih tersambung dengan listrik. 9angan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila*nda berdiri di atas air.
c) *pabila *nda harus meninggalkan rumah
3 9angan berjalan di arus air. #eberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkan *nda
jatuh. *pabila *nda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. 1unakan
tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat *nda berpijak.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
16/28
3 9angan mengemudikan mobil di wilayah banjir. *pabila air mulai naik, abaikan mobil dan
keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. *pabila hal ini tidak dilakukan, *nda dan mobil dapat
tersapu arus banjir dengan cepat.
% Tanah &ongsor
%anah longsor seringkali dipicu oleh curah hujan tinggi dan terjadi selama beberapa hari.
Struktur tanah yang labil sangat mudah mengalami longsor hingga mengakibatkan bencana
khususnya bagi masyarakat yang berada di posisi lebih rendah. %anah longsor juga dapat dipicu
oleh getaran gempa hingga merontokkan struktur tanah di atas .
*nda dan masyarakat di pegunungan atau perbukitan harus memperhatikan tempat sekeliling
*nda tinggal dan berkonsultasi dengan ahli terkait dengan kondisi tempat tinggal *nda .
*pa yang dilakukan sebelum terjadi tanah longsor
a) Jaspada terhadap curah hujan yang tinggi
b) Persiapkan dukungan logistik
3 akanan siap saji dan minuman
3 2ampu senter dan baterai cadangan
3 'ang tunai secukupnya
3 0bat-obatan khusus sesuai pemakai
c) Simak informasi dari radio mengenai informasi hujan dan kemungkinan tanah longsor.
d) *pabila pihak berwenang menginstruksikan untuk e&akuasi, segera lakukan hal tersebut .
*pa yang dilakukan pada saat terjadi tanah longsor
a) *pabila *nda di dalam rumah dan terdengar suara gemuruh, segera ke luar cari tempat lapangdan tanpa penghalang
b) *pabila *nda di luar, cari tempat yang lapang dan perhatikan sisi tebih atau tanah yang
mengalami longsor .
*pa yang dilakukan sesudah terjadi tanah longsor
a) 9angan segera kembali ke rumah *nda, perhatikan apakah longsor susulan masih akan terjadi.
b) *pabila *nda diminta untuk membantu proses e&akuasi, gunakan sepatu khusus dan peralatan
yang menjamin keselamatan *nda.
c) Perhatikan kondisi tanah sebagai pijakan yang kokoh bagi langkah *nda.
d) *pabila harus menghadapi reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan korban, pastikan tidakmenimbulkan dampak yang lebih buruk atau menunggu pihak berwenang untuk melakukan
e&akuasi korban .
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
17/28
PENILAIAN RISIKO BENCANA
Karakteristik Bencana
Bencana secara istilah dibedakan berdasar karakteristik fsik utama :
Penyebab : Alam atau ulah manusia.
Frekuensi : Berapa sering terjadinya.
Durasi : Beberapa durasinya terbatas, seperti pada ledakan, sedang lainnya
mungkin lebih lama seperti banjir dan epidemi.
Kecepatan onset : Bisa muncul mendadak hingga sedikit atau tidak ada
pemberitahuan yang bisa diberikan, atau bertahap seperti pada banjir (keculi banjirbandang), memungkinkan cukup waktu untuk pemberitahuan dan mungkin
tindakan pencegahan atau peringanan. Ini mungkin berulang dalam periode waktu
tertentu, seperti pada gempa bumi.
Luasnya dampak : Bisa terbatas dan mengenai hanya area tertentu atau
kelompok masyarakat tertentu, atau menyeluruh mengenai masyarakat luas
mengakibatkan kerusakan merata pelayanan dan asilitas.
Potensi merusak : !emampuan penyebab bencana untuk menimbulkan tingkat
kerusakan tertentu (berat, sedang atau ringan) serta jenis (cedera manusia ataukerusakan harta benda) dari kerusakan.
"eograf Bencana
Area geografk yang nyata sehubungan dengan bencana dikatakan sebagai area
kerusakan, area dimana bencana menyerang. #ibagi :
Area kerusakan total : #imana bencana paling merusak.
Area kerusakan tepi : $alau dampak bencana dirasakan, kerusakan dan atau
cedera nyata lebih ringan dibanding area kerusakan total.
Area penyaring : Area dekat area kerusakan dari mana bantuan dimulai secara
segera dan spontan.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
18/28
Area bantuan terorganisir : Area darimana bantuan yang lebih resmi diberikan
secara selekti. Area ini mungkin meluas hingga mencakup bantuan masyarakat,
regional, nasional dan internasional.
Berdasar tingkat respons, bencana diklasifkasikan menjadi tiga tingkat (A%&') :
Tingkat 1 : istem pengelolaan respons terhadap bencana lokal mampu bereaksi
secara eekti dan dapat mancakup kerusakan atau penderitaan.
Tingkat 2 : ebagai tambahan terhadap respons lokal, dukungan diberikan oleh
sumber regional atau masyarakat atau negara sekitar.
Tingkat 3 : elampaui kemampuan sumber lokal atau regional dan diperlukan
bantuan internasional.
Yang harus diingat :
* Bencana bisa menimbulkan kerusakan masyarakat dan sumber daya yang
diperlukan untuk menghadapinya.
* Bencana menyebabkan masalah pemulihan dan perbaikan jangka panjang.
Bisa melampaui kemampuan masyarakat beserta sumber daya dan atau
asilitasnya.
* Bencana menyebabkan kematian, cedera dan kecacadan.
Pengeoaan Risiko Bencana
'ikirkan bahwa masyarakat dan lingkungannya adalah terancam terhadap bencana
dan bagaimana kesanggupan masing*masing melawan akibat dari kerusakan oleh
bencana.
Risiko risk! : !emungkinan akan kehilangan yang bisa terjadi sebagai akibat
kejadian buruk, dengan akibat kedaruratan dan keterancaman.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
19/28
"a#aya #a$ard! : 'otensi akan terjadinya kejadian alam atau ulah manusia
dengan akibat negati.
Keterancaman %ulnerability! : Akibat yang timbul dimana struktur masyarakat,
pelayanan dan lingkungan sering rusak atau hancur akibat dampak kedaruratan.
Adalah kombinasi mudahnya terpengaruh (susceptibility) dan daya bertahan(resilience). Resilience adalah bagaimana masyarakat mampu bertahan terhadap
kehilangan, dan susceptibility adalah derajat mudahnya terpengaruh terhadap
risiko. #engan kata lain, ketika menentukan keterancaman masyarakat atas
dampak kedaruratan, penting untuk memastikan kemampuan masyarakat beserta
lingkungannya untuk mengantisipasi, mengatasi dan pulih dari bencana. +adi
dikatakan sangat terancam bila dalam menghadapi dampak keadaan bahaya hanya
mempunyai kemampuan terbatas dalam menghadapi kehilangan dan kerusakan,
dan sebaliknya bila kurang pengalaman menghadapi dampak keadaan bahaya
namun mampu menghadapi kehilangan dan kerusakan, dikatakan tidak terlalu
terancam terhadap bencana dan kegawatdaruratan.
igh susceptibility - low resilience high le/el o /ulnerability.
igh e0posure to risk - limited ability to sustain loss high /ulnerability.
1ow susceptibility - high resilience low degree o /ulnerability.
Ability to sustain loss - low degree o e0posure low /ulnerability.
+elaslah bahwa petugas harus mengenal golongan masyarakat, struktur dan
pelayanan yang mudah terancam, hingga dapat menjadikannya tahan terhadapkerusakan akibat kedaruratan.
Proses Pengeoaan Risiko Bencana
#alam pengelolaan risiko bencana, bencana dijelaskan berkaitan dengan risikonya
terhadap masyarakat2 dan dilakukan tindakan yang sesuai terhadap risiko yang
diketahui.
al penting :
* Berapa luas bencana melanda.
* Berapa luas ancaman terhadap masyarakat dan lingkungan.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
20/28
'engelolaan risiko bencana adalah penerapan siste!atik dari kebijaksanaan
pengelolaan, prosedur dan pelatihan terhadap :
* emastikan hal*hal terkait
* engidentifkasi risiko
* enganalisis risiko
* enilai 3 menge/aluasi risiko
* engatasi risiko
'engamatan dan penelaahan harus merupakan proses berkesinambungan dalam
pengelolaan risiko, dan semua sistem tergantung pada komunikasi dan konsultasi.
al tsb. menjadi perangkat pengambil keputusan yang sistematik, logis dan praktis
bagi pengelola bencana. "unanya untuk mendapatkan kegunaan yang mendasar
bagi pengelola bencana untuk mengurangi dampak dari bencana. Artinya
pengeoa "encana dapat :
4. engidentifkasi apa yang mungkin terjadi
5. enganalisis kemungkinan hasil akhir
6. enilai dampak
7. enindak risiko (pencegahan3mitigasi, mempersiapkan, merespons dan
pemulihan)
8. emonitor proses
Pengeoaan Bencana #en$euruh dan %erpadu
'engelolaan bencana yang eekti memerlukan kombinasi empat konsep :
* Atas semua bahaya
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
21/28
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
22/28
'emulihan dan perbaikan jangka panjang atas masyarakat yang terkena.
erupakan proses rumit dan lama.
Pendekatan %erpadu
'engelolaan bencana eekti memerlukan kerjasama akti antara berbagai fhak
terkait. Artinya semua organiasi dengan tugasnya masing*masing bekerja bersama
dalam pengelolaan bencana. ubungan berbentuk kerjasama sangat penting.
#as$arakat $ang siap
Adalah masyarakat yang masing*masing indi/idunya waspada terhadap bahaya dantahu bagaimana melindungi dirinya, keluarganya serta rumahnya terhadap dampak
dari bahaya. Bila masing*masing dapat melakukan tindakan perlindungan terhadap
dampak bahaya, akan mengurangi keterancaman terhadap bencana dan
kedaruratan.
!egiatan pencegahan 3 mitigasi, persiapan, respons dan pemulihan yang harus
diakukan :
4. 'encegahan dan mitigasi :
5. tandar bangunan dan kemampuan '!
6. Immunisasi penyakit
7. ancang sanitasi
8. 'embuangan sampah 3 limbah
;. 'rogram pendidkan masyarakat
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
23/28
Persiapan :
4. 'erencanaan, sistem dan prosedur
5. 'elatihan personil
6. 'engujian perencanaan, personil dan peralatan
Respons :
4. 'engaktian sistem pengelolaan insidens
5. 'engaktian sistem pengelolaan inormasi dan sumberdaya
6. ekanisme pendukung bagi sta
Pemuli#an :
4. 'roses debriefng
5. enilai dan merubah perencanaan dan prosedur
6. Identifkasi dan pemanaatan pengetahuan yang didapat
Kesi!puan Pengeoaan risiko "encana
'engelolaan risiko bencana adalah pemanaatan yang sistematik dari kebijaksanaan
pengelolaan, prosedur dan pelaksanaan dengan maksud mengurangi dampak
bencana. erupakan perangkat pembuat keputusan yang logis dan praktis.
Proses Perencanaan %erhadap Bencana
Risk Assessment & Penilaian Risiko!
4. 9entukan hal yang akan direncanakan →
5. 9etapkan komite perencanaan →
6. 1akukan penilaian risiko →
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
24/28
7. 9entukan tujuan perencanaan →
8. 9entukan pertanggungjawaban →
;. Analisis sumberdaya →
. 1atih tenaga →
4?. 9es rencana, tenaga dan prosedur →
44. 9injau ulang rencana →
45. 'erbaiki rencana
'al yang akan direncanakan :
al yang akan direncanakan dalam menghadapi kegawatdaruratan harus
diidentifkasi.
Komite perencanaan :
@ihak rumah sakit, fhak sistem kesehatan masyarakat termasuk kesehatan
masyarakat dan kesehatan mental, pelayanan darurat eksternal seperti ambulans,
'! dan polisi.
Lakukan analisis risiko bencana :
9ermasuk analisis bahaya dan analisis keterancaman. emua analisis akan
membantu komite perencanaan bencana menentukan sasaran dan prioritas
perencanaan.
Penilaian risiko bencana berkelan(utan sepanjang proses perencanaan :
Bahaya berubah, tingkat keterancaman berubah, semua harus dimonitor dan dinilai
secara tetap.
Tentukan tu(uan perencanaan :
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
25/28
Berdasar pada hasil analisis risiko dan pengenalan strategi pengelolaan bencana
yang disetujui komite.
Tentukan pertanggung(a)aban :
emilih pertanggungjawaban dari semua fhak terkait : , petugas, dan pelaksanakesehatan masyarakat lainnya.
Analisis sumberdaya :
!omite harus mengetahui apa yang akan dibutuhkan2 dari pada hanya melihat apa
yang dipunyai. Bila apa yang dibutuhkan kurang dari apa yang tersedia, komite
harus mengidentifkasi sumber tenaga dan sarana yang tersedia yang dapat
dipanggil seketika dibutuhkan. encanakan kerjasama dengan asilitas kesehatan
regional atau nasional.
*iptakan sistem dan prosedur :
!omite harus mengidentifkasi strategi untuk pencegahan dan mitigasi, penyiapan,
respons dan pemulihan akibat kegawatan major dan bencana. Ini termasuk sistem
komando gadar , sistem komunikasi, inormasi publik, sistem pengelolaan
inormasi dan sumberdaya.
Tuliskan rencana :
#okumen tertulis harus dibagikan pada semua yang akan menggunakannya.
#okumen harus sederhana dan langsung sasaran, atau orang tidak dapat membacaatau memahaminya.
Lati# persomil+ u(i perencanaan+ personil dan prosedur :
'elatihan personil serta pengujian perencanaan, sistem dan prosedur merupakan
bagian /ital dari persiapan pengelolaan gadar atau bencana.
!egiatan respons bencana memerlukan personil untuk bekerja diluar kegiatan
dan tanggungjawab hari*hari normalnya, dan melaksanakan tugas yang kurang
amilier. ntuk menciptakan kejadian menjadi lebih sulit, berikan tidak hanya
banyak tugas yang tidak amiler, namun mereka harus mendapatkan lingkungan
yang sangat menekan, yang bahkan pantas untuk menguji sistem dan personil yang
sudah berpengalaman.
#apat dimengerti mengapa personil wajib dilatih dan diuji secara rutin dalam
tugas pengelolaan bencananya. 'ersonil juga memerlukan kesempatan untuk
mempraktekkan tugas dan tanggungjawab pengelolaan bencananya.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
26/28
elain itu, rencana yang belum diuji dan dinilai ulang mungkin lebih buruk
dari pada tidak ada rencana sama sekali. al ini akan membangun rasa keamanan
yang salah pada petugas dalam hal tingkat persiapan.
Tin(au ulang dan uba# perencanaan :
'erencanaan harus dinilai ulang dan diperbaiki secara berkala,dan harus dinyatakan
dalam perencanaan itu sendiri. etiap saat, perencanaan atau bagian dari
perencanaan, diaktikan untuk latihan atau dalam bencana sesungguhnya.
#ebriefng harus dilakukan untuk mengenal kebutuhan perbaikan perencanaan,
sistem dan prosedutr, dan untuk melatih personil.
ekali lagi, perencanaan adalah proses, tidak pernah berakhir. 'erencanaan
tertulis adalah hanya sebuah hasil akhir dari proses perncanaan, namun bukan titik
akhir, hanya bagian dari proses perencanaan. 'erencanaan tertulis adalah dokumen
yang hidup yang harus secara tetap diuji, dinilai ulang dan dipertbaharui.
Bagai!ana "ia :
Bagian penting dari proses perencanaan adalah pertanyaan dari komite :
"agaimana bila ,- Bagaimana bila ini atau itu terjadi, apa yang harus dilakukan,
apa yang diperlukan, apa dampaknya pada petugas dll.
9idak mungkin untuk membuat rencana bagi semua kejadian, namun
kegiatan komite dalam memikirkan batasan kejadian beserta konsekuensinya, danmembahas pilihan rancangan yang diperkirakan memiliki jangkauan luas dalam
sistem persiapan, penting dilakukan.
#idunia, kehilangan akibat bencana tetap meningkat walau in/estasi yang sangat
besar dalam tindakan pencegahan secara tehnik sudah dilakukan. ambatan politik
dan ekonomi menyebabkan bahwa pendekatan tradisional dalam mendapatkan rasa
aman terhadap bahaya harus dinilai ulang. 9idak saatnya lagi mangatakan bahwa
pencegahan terhadap proses berbahaya secara umum dikatakan sebagai terbaik
atau cara yang paling diinginkan dalam menghadapi risiko. 'encegahan dan
peningkatan resilience dari objek yang berpotensi terkena adalah dua contoh
penting lainnya dari bagaimana kerusakan akibat keadaan berbahaya dapat
dikurangi.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
27/28
Konsep piihan untuk !engatasi keadaan "aha$a adalah menggunakan
kebijaksanaan berdasar risiko. $alau diarahkan pada bahaya, yang juga telah
mencakup risiko, dijelaskan sebagai ungsi dari empat aktor berikut :
4. @rekuensi terjadinya kejadian bahaya.
5. Intensitas kerusakan objek sasaran yang berpotensi terhadap risiko dengan
distribusi 3 kelompok khusus.
6. !eterancaman objek sasaran akan terkena oleh kerusakan.
7. !eterpaparan target sasaran terhadap bahaya.
@rekuensi dan kerusakan menunjukkan beratnya keadaan bahaya, keterancaman
dan keterpaparan sasaran terhadap risiko. Inilah kenapa ada perbedaan antara
defnisi sederhana risiko sebagai hasil kemungkinan, dan perluasan kerusakan yang
lebih menunjukkan sudut pandang operator atau pelaksana. Bagaimanapun sudut
pandang yang lebih sempit dengan cepat menunjukkan bahwa rekuensi dan
keterpaparan adalah sebanding dengan kemungkinan, dimana intensitas dan
keterancaman mengartikan kerusakan.
Penggunaan pengeoaan risiko akan "erhasi bila inormasi berikut tersedia :
4. !arakterisasi bahaya secara khusus.
5. engumpulkan dan mengklasifkasikan objek yang terancam dalam
jangkauan proses berbahaya.
6. 9ampilan dampak kerusakan yang mungkin terjadi terhadap objek disaat
kejadian.
aat ini prinsip penilaian risiko dan pembuatan kebijaksanaan secara umumberdasar risiko dipakai secara luas lintas disiplin dan lintas batas.
8/17/2019 Sistem Peringatan Dini
28/28
E(auasi dan Persepsi Risiko
!unci pendekatan berdasar risiko menghadapi bahaya diterima dalam bentuk
tingkat rasa aman yang memadai dan secara ekonomik. Baik defnisi dari tingkat
rasa aman yang memadai dan kuantifkasi tampilan ekonomik tidak dapat dibuat
hanya oleh para ahli. ilai dan tanggapan sosial mungkin merupakan aktor lebihpenting dalam membentuk rasa aman dari pada risiko nyata sendiri.
atu masalah yang belum jelas adalah opini publik dalam proses keputusan.
Ini mungkin karena jarak antara ilmu sosial (termasuk proses e/aluasi publik) dan
ilmu administrati atau tehnik (yang bertanggung jawab pada kebanyakan risiko
nyata). saha saat ini adalah menjembatani jarak tsb. dengan mengembangkan
model yang seakurat mungkin menunjukkan persepsi dan e/aluasi publik akan
risiko yang diharapkan hingga pembuat keputusan dapat menggunakan hal ini.
#engan kata lain, dianjurkan bahwa pandangan publik tentang e/aluasi risiko
secara normati (dari pada emperik*deskripti) akan memperbaiki keputusan yangdibuat dalam pengelolaan bencana.