Post on 09-Aug-2015
description
Sistem Manajemen GudangSistem adalah kumpulan interaksi dari sub sistem, dan Manajemen adalah
ilmu mengelola sumber daya, sedangkan Gudang adalah tempat penyimpanan
barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen gudang mengandung
pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas
penyimpanan barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu?
Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah
garis besar dari aktifitas penyimpanan.
Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan
saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada
perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi
pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke
tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang.
Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana :
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang.
4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.
Aktifitas ini saling terkait, dan secara personalia harus dikepalai oleh satu
orang, semisal Kepala bagian, Supervisor atau semacamnya. Tiap kepala bagian
diharuskan menguasai pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus
dilakukan :
1. Pengendalian Operasional
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Personalia
Operasional, Biaya dan Personalia saling berkaitan. Menurut kami
penguasaan mendalam dan kontrol ketat pada ketiga bagian itu akan melahirkan
kondisi yang sehat bagi gudang, ketiga bagian ini perlu terus dikembangkan.
Misalnya Pengendalian Personalia, jangan hanya puas dengan kondisi saat ini, jika
dapat upgrade lah kemampuan anak buah dengan berbagai hal kreatif. Kepala
bagian juga secara rutin berkomunikasi dalam satu forum besar, semisal briefing
pagi, atau briefing target2 dan kesalahan-kesalahan yang masih ada. Menurut kami
juga tidak ada satu sistem kerja yang sempurna, selalu ada yang lebih baik.
Setiap bagian dalam gudang akan kami bahas pada kesempatan berikut.
Meninjau secara umum sistem manajemen gudang sangat menarik bagi orang yang
berkecimpung di dalamnya, mengapa? Paling tidak ada beberapa alasan :
1. Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit diatur,
sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan
kantoran.
2. Variabel yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar setiap
hari dalam menangani masalah.
3. Gudang sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung,
sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi sesempurnanya sebuah gudang,
memang begitulah seharusnya dan bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang
harus di bawah 5%, sangat sulit, tetapi ketika kita mencapainya tidak ada prestasi
tersendiri, lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin memainkan
angka-angka.
4. Barang rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalian-pengendalian
yang di manajer secara professional.
II. Perencanaan Gudang
1. Mempersiapkan Rencana :
1.1. Apakah ada potensi ? Dimana terdapatnya potensi tersebut ?
1.2. sumber daya apakah yang akan kita kerahkan untuk potensi tersebut ?
1.3. Apa yang harus kita capai, sebatas waktu yang tersedia .
2. Langkah-Langkah
2.1. Perencanaan
2.2. Tentukan dengan Jelas Apa dan Siapa
2.3. Menjamin Kemampuan & Sumber Daya
2.4. Merinci Sasaran
2.5. Kaitkan Sasaran & Organisasi Yang Ada
2.6. Kerahkan Semua Orang
2.7. Cobakan Rencana Tersebut
2.8. Sisihkan Perubahan Yang Perlu
2.9. Awasi Terus Kemajuan
2.10. Rumuskan Prosedur Pengendalian & Pengecekan
III. Mekanisme pergudangan Mekanisme pergudangan meliputi proses sebagai berikut:
1. Penerimaaan
Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerimaan logistik dan
peralatan di gudang. Dalam proses penyerahan dan penerimaan ini dilakukan:
a. Pendataan jumlah dan mutu logistik dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku/layak untuk diberikan kepada korban bencana.
b. Pencatatan administratif sebagai dokumen yang dapat dipertanggung jawabkan
oleh petugas yang bersangkutan.
2. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan proses kegiatan penyimpanan logistik dan peralatan di
gudang dengan cara menempatkan logistik dan peralatan yang diterima:
a. Penempatan sesuai dengan denah.
b. Aman dari pencurian.
c. Aman dari gangguan fisik.
d. Aman dari pencemaran secara kimiawi dan biologi yang dapat merusak kualitas
dan kuantitas.
e. Aman dari kebakaran.
f. Penataan sesuai dengan standar pergudangan.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan perawatan logistik dan peralatan agar
kondisi tetap terjamin dan siap pakai untuk dipergunakan dalam penanggulangan
bencana secara efektif dan efisien dan akuntabel, melalui prinsip:
a. 5R = Ringkas, Rapih, Resik (bersih), Rawat, Rajin (secara terus
menerus).
b. First In First Out (FIFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama masuk adalah
yang pertama harus keluar.
c. First Expired Date First Out (FEFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama
kadaluwarsa harus yang pertama keluar untuk didistribusikan.
d. Dalam penyusunan logistik dan peralatan yang punya masa kedaluwarsanya lebih
awal atau yang diterima lebih awal harus digunakan lebih awal sebab logistik dan
peralatan yang datang lebih awal biasanya juga diproduksi lebih awal dan umurnya
relatif lebih tua dan masa kadaluwarsanya mungkin lebih awal.
e. Logistik dan peralatan disusun di atas pallet secara rapih dan teratur, sesuai
dengan ketentuan.
4. Pendistribusian
Pendistribusian merupakan proses kegiatan pengeluaran dan penyaluran logistik
dan peralatan dari gudang untuk diserahkan kepada yang berhak, melalui suatu
proses serah terima yang dapat dipertanggung jawabkan, disertai dengan bukti
serah terima. Hal ini dilakukan berdasarkan permintaan sesuai dengan kebutuhan
penanggulangan bencana.
5. Pengendalian
Pengendalian merupakan proses kegiatan pengawasan atas pergerakan masuk
keluarnya logistik dan peralatan dari dan ke gudang agar persediaan dan
penempatan dapat diketahui secara cepat, tepat dan akurat serta akuntabel.
Pengendalian dilaksanakan dengan menggunakan formulir dalam lampiran.
6. Penghapusan
a. Penghapusan merupakan rangkaian kegiatan pemusnahan logistik dan peralatan
dalam rangka pembebasan barang milik/kekayaan negara dari tanggung jawab
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
b. Tujuan penghapusan adalah sebagai berikut :
1) Penghapusan merupakan bentuk pertanggung jawaban administrasi petugas
terhadap logistik dan peralatan yang dikelola, yang sudah ditetapkan untuk
dihapuskan/ dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Menghindari pembiayaan (biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan dan lain-
lain) atau barang yang sudah tidak layak untuk dipelihara.
3) Menjaga keselamatan agar terhindar dari pencemaran lingkungan.
c. Kegiatan Penghapusan adalah sebagai berikut :
1) Membuat daftar logistik dan peralatan yang akan dihapuskan beserta alasan-
alasannya.
2) Pisahkan logistik dan peralatan yang kadaluwarsa/ rusak pada tempat tertentu
sampai pelaksanaan pemusnahan.
3) Melaporkan kepada atasan mengenai logistik dan peralatan yang akan dihapuskan.
4) Membentuk panitia pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan melalui
Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang.
5) Membuat berita acara hasil pencelaan dan penghapusan logistik dan peralatan
yang akan dihapuskan.
6) Melaporkan hasil pencelaan dan penghapusan kepada pejabat yang berwenang.
7) Melaksanakan penghapusan dan pemusnahan setelah ada keputusan dari pejabat
yang berwenang.
Sampai saat ini bergerak di bidang logistik, merupakan hal menarik. Lebih
kepada behind the scene namun sangat vital dalam sebuah perusahaan yang
memiliki Gudang. Secara tidak langsung distribusi logistik pemilu kacau disebabkan
belum ada penguasaan mendalam, oleh sebab itu Manajemen Logistik perlu di
angkat dan dipelajari dari suatu hal yang sederhana dan kecil sampai suatu sistem
yang kompleks dan rumit. Sumber pembelajaran terdapat banyak di situs luar
negeri, namun tentunya adopsi yang sesuai dengan karakteristik perusahaan
merupakan hal paling baik untuk mencapai produktifitas.
Supply Chain Management (SCM) / Manajemen Rantai Pasok
BAB I
PENDAHULUAN
Logistic disebut sebagai suatu batasan yang tetap saat ini, kemajuan logistik telah menjadi
sumber utama pada suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang baru dan
mempertahankan competitive advantage. Juga terdapat beberapa contoh dimana sistem
logistik telah menjadi penyebab penghambat dalam suatu manajemen secara keseluruhan.
Kemampuan dalam mengurangi total biaya dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada konsumen dapat bertambah melalui eliminasi dri hambatan ini. Dari sudut
sosial, suatu sistem logistik yang efisien dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi
hambatan di jalan dan pencemaran lingkungan, yang dapat dihasilkan dalam menekan
produktivitas ekonomi makro.
Beberapa penemuan telah dikembangkan untuk memajukan sistem logistik. Inovasi ini dapat
diklasifikasikan lebih luas lagi menjadi inovasi untuk meningkatkan proses individual
logistik, dan inovasi ntuk menciptakn sistem logistik seluruhnya. Terlebih dahulu termasuk di
dalamnya inovatif hardware seperti terminal new inter-modal dengan kemampuan peindahan
ang efisien dan inovatif software seperti rencana rute truk dengan ITS (Intelegent
Transportasi System) dan (Global Positioning System). Inovasi ini satu per satu dapat
dikembangkan pada seluruh kemampuannya hanya ketika mereka digunakan di dla
memperbaharui hambatan tersebut.
Bagaimanapun juga tidak mungkin bahwa suatu perusahaan hanya memiliki satu hambatan
dalam proses bisnis mereka. Sepetinya, mereka memiliki beberapa hambatn potnsial, dengan
seperti itu, menghilangkan satu hambatan biasanya dapat membuat satu hambatan lainnya
timbul. Karena itulah mengapa kita harus mengontrol proses bisnis sebagai suatu sistem, dan
harus mengebangkan inovasi sistem manajemen. Diantara inovasi yang telah menarik
perhatian masyarakat adalah Supply Chain Management (SCM) dan Third Party
Logistic (3PL).
Paper ini berfokus pada SCM dan 3PL dan dan mengukur hubungan keduanya. Pertanyaan
kuncinya adalah sebagai berikut : Jika SCM menjadi suatu alat yang umum, apakah
bermanfaat untuk meng-outsorce aktifitas logistik yan menjadi sub-function pada supply
chain? Jika begitu, hal tersebut bagaimana hal tersebut seharusnya dilakukan? (kususnya
penggunaan 3PL)?” Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka akan direviewlatar
belakang dan tujuan dari penyebaran SCM dan menunjukan bahwa logistik memainkan
bagian penting dalam SCM. Kemudian menguraikan 3PL dan mengukur keuntungan dan
kerugian dari sudut pandang performance logistik. Setelah menjelaskan hubungan antara
SCM dan 3PL, paper ini menunjukan 3PL juga akan memainkan peranan penting dalam SCM
dan SCM memiliki pengaruh dengan arah hubungan yang positif.
BAB II
PERKEMBANGAN SCM
2.1 Pengertian SCM
Supply Chain terdiri dari sekumpulan proses yang berhubungan dengan aliran barang,
informasi, dan uang diantara perusahaan-perusahaan, dari tingkat raw material sampai
produksi tingkat pemakaian, dan akhirnya pada tingkat daur ulang. Suatu alat untuk
mengoptimasi supply chain akan melalui manajemen terintegrsi yang disebt Supply Chin
Managment (SCM).
SCM mirip dengan Efficiency Customers Response (ECR) dan Quick Response (QR) dalam
pengertian bahwa tujuan alat ini untuk mengefisiensikan hubungan perusahaan dalam Supply
Chain secara keseluruhan dengan cara Just In Time (JIT). Bagaimanapun juga, kedua alat ini
ditunjukan untuk industri khusus. ECR dikembangkan untuk proses industri makanan,
sementara QR untuk industri pakaian. SC tidak ditujukan untuk keperluan suatu industri
khusus. Tujuan alat ini secara umum untuk memaksiumkan total value dalam supply hain.
Sejak SCM terlibat dalam aktifitas antar perusahaan, prosesnya meliputi berbagai fungsi
seperti supply raw material, manajemen produksi, transportasi, manajemen Inventory Sistem
Informasi Manajemen (SIM), proses order, penanganan material, dan manajemen pelanggan.
Diantara yang lainnya istilah logistik yang lebih sederhana adalah digunakan dalam
penjelasan berikutnya dan diidentifikasikan sebagai kombinasi diantara fungsi-fungsi ini.
Lebih jauh lagi, prosedur yang berhubungan dengan izin bea cukai ditambahkan dalam kasus
Internasional SCM.
Salah satu fitur utama pada SCM adalah memproses integrasi vertikal dari supplier ke
konsumen dapat dilakukan melalui aliansi strategi antar perusahaan. Di salah satu sisi
terdapat kasus dimana seluruh proses vertikal dibawa oleh suatu perusahaan (sebagai contoh
general motor terdahulu). Selama optimasi total lebih besar daripada jumlah optimasi parsial.
Secara umum, optimasi total dalam supply chain adalah lebih besar daripada optmasi parsial
dalam ranti individu. Bagaimanapun juga, jika suatu perusahaan dapat melampirkan seluruh
proses supply chain di dalamnya dan menjadi suatu organisasi dengan skala yang lebih besar,
ini dpat menghasilkan biaya administrasi yang tinggi. Di sisi lainnya, terdapat kasus dimana
setiap perushaan adalah independen dari perusahaan lainnya dan bertransaksi secara individu
dalam proses vertikal tanpa strategi. Aliansi antar perusahaan, yang membuat keuntungan
optimasi lebih rendah dan biaya admistrasi lebih rendah. Posisi dari SCM berada pada kedua
sisi tersebut. Masing-masing perusahaan independen secara strategi berhubungan dengan
perusahaan lainnya dalam proses integrasi vertikal.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dapat dilihat gambar supply chain :
Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini disajikan gambar supply chain modern :
2.2. Keuntungan & Kerugian dari SCM
Jadi, SCM yang didesain dengan baik menghasilkan net value positif dengan memberikan keuntungan,
mengurang biaya, dan menigkatkan kelangsungan hidup keuangan. Perusahaan dengan supply chain yang
diselsaikan dengan baik dapat membagikan keuntungan dengan layak, dengan menghasilkan yang disebut ”win-
win relationship”.
Pertama, sumber daya untuk menghasilkan keuntungan termasuk menekan lea-time atau respone yang fleksibel
pada pelanggan. Seperti improvemen atau peningkatan dapat membuat supply chain perusahaan yang kopetitive.
Keuntungan ini dihasilkan dari sumber daya perusahaan yang terpusat terhadap core-competence mereka dan
menghasilkan valeu dengan memiliki fleksibilitas dan dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan pasar.
Kedua, biaya dapat dikurangi berhubungan dengan keuntungan yang terintegritas. Terdapat skala ekonomi dan
jangkauan pada proes integrasi vertikal Sebagai contoh, menghindari investment yang berlebihan
dalam warehousing dan mengurangi inventory level dengan berbagi informasi.
Bagaimana juga, dengan maksud untuk memaksimalkan suatu net value dengan SCM, ”aliansi antara
perusahaan” dengan persekutuan atau hubngan kerja yang reliable jika diperlukan. Dalam menjalankannya
memerlukan biaya transaksi yang tinggi dan membutuhkan tiga kondisi. Pertama, waktu hubungan haruslah
cukup panjang atau lama untuk membuat partnership yang baik dan berkomitmen. Kedua, perusahaan dalam
supply chain harus memiliki kemmpun yang diperlukan dan harus membagi tanggung jawab dengan masuk akal
(seimbang).
Ketiga, berbagai jenis informasi seperti pesanan, inventory atau permintan pelanggan harus dapat dibagi dan
diproses dengan benar. Dengan memperhatikan tiga poin tersebut pengebangan IT sebelumnya dapat
berkontribsi terhadp SCM.
2.3 SCM dan Pengembangan IT
Dalam mendisain bagaimana mengatur aliran barang dalam supply chain DHL selalu mempertimbangkan
persoalan bagaiana memproses informasi. Proses informasi adala salah satu fungsi utama pada SCM
perkembangan terakhir dan inovasi dalam IT telah memberian kesempatan untuk menaikan kapabilitas proses
informasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan performa SCM.
IT dapat memberikan dua kontribusi dalam SCM :
1. Perbaikan dan berbagai infomasi diantara perusahaan.
2. Identifikasi permasalahan yang tepat dan optimasi.
Pertama, telah dibicarakan elektronik data adalah suatu cara yang efektif untuk mempromosikan pembagian
informasi dengan tepat diantara perusahaan sehingga bertepatan dengan tujuan SCM. Elektronik data
interchange didefinisikan sebagai suatu hubungan online komputer dan pertukaran informasi pada transaksi
diantara perusahaan. Bagaimanapun juga, diperlukan elektronik data interchange diperlukan elektronik
interchange khusus untuk dimasukan kedalam suatu value added network atau saluran yang dibuka dengan
tujuan untuk membagi suatu jaringan. Jumlah model yang sangat besar untuk berinvestasi dalam suatu value
added network atau saluran yang dibuka telah menjadi alasan utama mengapa manajemen elektronic data
interchange, elektronic data interchange logistic khusus telah menjadi sangat lambat.
Bagaimanapun juga suatu permasalahan invesment kemungkinan besar juga dpat dislesaikan dengan
menyebarkan teknlogi internet. Pembagian informasi diantara perusahaan dapat diandalkan dengan web
elektronik data interchange. Daripada membuka saluran elektronik data interchange. Meskipun kenyataannya
internet menimbulakan beberapa masalah pada keamanan dan standarisasi, web elektronik data interchange
sangat berguna dikarenakan memiliki biaya yang rendah pada invesment dibandingkan dengan membangun
jaringan terbuka. Dari manfaat ini web elektronik data interchange telah memerikan kemungkinan dalam
mempromosikan pembagian informasi diantara perusahaan lebih jauh lagi, emggunaan internet dikombinasikan
dengan ITS menghasilkan kemungkinan untuk memperbaiki sistem logistik kota.
Pembagian informasi tidak hanya diperkenalkan oleh perusahaan swasta tetapi oleh pemerintah juga sebagai
contoh dalam logistik internasional, sejak wewenang pemerintah tidak terhubung secara efisien dengan yang
lainnya atau dengan perusahaan swasta ketika melakukan prosedur bea cukai, ini menjadi sumber hambatan
dalam logistik.
Disamping kemudahan penggunaan dari EDI atau Web-EDI, ERP juga telah mendapatkan perhatian yang luas.
ERP adalah suatu metode ngatur informasi dengan tujuan berbagi informasi perusahaan pada saat ini
pengenalan ERP dalam setiap perusahaan adalah komplementasi satu sama lainnya oleh EDI agar berbagai
informasi diantara perusahaan dalam SCM.
Kedua, karena berbagai informasi memberikan banyak data yang tersedia, kita harus merumuskan masalah
berdasarkan data, dan menemukan cara untuk menyelesaikannya. Perkembangan aplikasi software sebenarnya
untuk menyelesaikan berbagai masalah telah mendapatkan keuntungan lebih besar dengan perkembangan IT
saat ini. Software untuk merealisasikan SCM secara bersamaan disebut Supply Chain Planning
Software (SCPS). SCPS terdiri dari beberapa software pada manufacturing planning, demand forecasting,
transportation planning, inventory management schecduling, dan lain-lain. Pada umumnya, kemajuan IT telah
mengembangkan secara cepat pembagian atau berbagai informsi diantara perusahaan yang diperlukan untuk
SCM, dan telah menyebabkan perbaikan dalam kualitas dari aplikasi software untuk memproses informasi
atau software supply chain planning.
2.4 Manajemen Supply Chain
Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang
memadai pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana lagi
dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang
berada pada tempat dan waktu yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada
customer.
Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal
pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan
nilai tambah untuk service ke customer.
Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:
· Manufacturer : memastikan biaya produksi yang lebih rendah
Customer : pengiriman produk yang lebih cepat memenuhi permintaan yang berubah-ubah
Pada saat ini supply chain didorong oleh operasi pada manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang lebih
rendah. Dorongan customer terhadap lingkungan keduanya baik itu manufaktur dan supply chain dimana
pengiriman produk harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu
berubah dengan cepat.
Untuk beberapa tahun yang lalu , kwalitas yang tinggi dari produk manufaktur selalu merupakan keharusan
dalam persaingan. Bagaimanapun , selagi kwalitas produk ditingkatkan , memenuhi permintaan khusus
konsumen untuk pengiriman produk telah menjadi hal yang sangat penting untuk persaingan yang akan datang.
Ukuran sebuah perusahaan yang sukses dilihat dari sebaik apa mereka mengetahui lebih dahulu kebutuhan
pasar. Ekonomi global saat ini, manufaktur, supplier, distributor, supplier logistik, operator pergudangan dan
retailer harus melihat pangsa pasar mereka dari sudut pandang yang besar dan bukan sesederhana dalam sudut
pandang mereka sendiri.
Manajemen makro memberikan gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal. Tujuannya adalah
meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan seluruh faktor yang dapat diandalkan untuk
membawa sebuah produk mulai dari bahan mentah sampai ke titik akhir penjualan.
Sejak tidak adanya pengawasan yang sungguh-sungguh terhadap seluruh aspek dari supply chain itu sendiri,
sangat penting sekali bahwa seluruh mitra didalam supply chain mengkoordinasi usaha mereka untuk
merendahkan biaya dengan memaksimalkan pelaksanaan tugas mereka masing-masing. Semua ini
membutuhkan usaha kerjasama dari seluruh mitra yang berhubungan untuk berbagi data dan pengawasan pada
biaya.
Dalam menerapkan manajemen makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus dibangun untuk
mengukur efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply chain. Sebagai contoh , mitra harus membuat
ukuran untuk menunjukan jumlah dan angka dari kedatangan tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari
barang dan jasa. Pada saat diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan oleh seluruh mitra
didalam supply chain.
2.5 Mencapai supply chain terintegrasi
Menurut Miranda dan Tunggal terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:
Tahap 1 : Baseline (Dasar) Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi
bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi
bisnis yang lain.
Tahap 2: Integrasi Fungsional Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan antara
fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian distribusi dan manajemen
persediaan atau pembelian dengan pengendalian material.
Tahap 3: Integrasi secara internalDiperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja end-to-
end.
Tahap 4: Integrasi secara eksternalIntegrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep menghubungkan dan
koordinasi yang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian supplier dan pelanggan.
BAB III
SCM, LOGISTIK DAN 3 PL
3.1. Logistik Manajemen dalam SCM
Seperti disebutkan diatas, SCM meliputi aliran barang, informasi dan uang dari tahap raw material supply
sampai tahap produksi dan penilaian, dan sampai pada tahap daur ulang. SCM disusun oleh beberapa alat
manajemen. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda baik pada sis akunting, manajemen produksi dalam
proses informasi, marketing, dan lain-lain. Dimana telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah dalam
SCM sebagai contoh, pendekatan akunting pada SCM khususnya berfokus pada cash flow dalam supply chain
sementara pendekatan proses informasi berfokus pada aliran informasi.
Dalam pembahasan saat ini, akan lebih memperhatikan logistik dalam SCM yaitu manajemen strategi pada
aliran barang dalam supply chain. Berdasarkan pada CLM (Council of Logistic Management), logistik adalah
bagian dari proses supply chain yang direncanakan, implementasi dan mengontrol aliran yang efektif dan
penyimpanan barang, pelayanan dan informasi yang berhubungan dari titik awal pembuatan (hulu) ke titik
pemakaian (hilir) agar mememnuhi keinginan pelanggan. Logistik manajemen terdiri dari inventory control,
material handling, order control, transportation, warehousing dan lain-lain. Walaupun konsep logistic focus
utamanya pada aliran barang, aliran lainnya seperti aliran informasi dan uang juga diperhatikan. Khususnya,
manajemen informasi memiliki hubungan yang erat dan tidak bias diabaikan.
3.2. Hubungan Logistik Dengan SCM
Ide logistic secara umum adalah untuk mengatur strategi aliran barang secara total. Jadi, optimasi total logistik
tidak hanya diselesaikan dari sudut pandang satu perusahaan, dan oleh karena itu, optimasi total dari aliran
barang termasuk perusashaan diperlukan dalam supply chain.
Ketika mencoba untuk mengoptimasi aliran total dalam supply chain, harus dijelaskan bahwa keuntungan
perusahaan dalam supply dapat bertentangan dikarenakan oleh distribusi parsial dari biaya dan keuntungan
diantara Perusahaan. Jadi, menghubungkan antara pendapatan pada suatu perusahaan sangat diperlukan pada
logistik manajemen dalam SCM. Mereka juga memiliki kemampuan yang berbeda atau kompetensi yang saling
melengkapi dan memang dibutuhkan untuk koordinasi yang lebih jauh lagi. Sebagai contoh, koordinasi
diperlukan diantara perusahaan dalam bidang perencanaan, produksi dan transportasi. Kenyataannya tidaklah
mudah untuk mengkoordinasikan beberapa perusahaan yang memiliki profil yang berbeda. Jika salah satu
supplier dan manufacture akan mengsinkronisasi produk mereka, mereka harus berbagi jadwal prduksi dan
mengkoordinasikan transportasi diantara pabrik-pabrik. Agar dapat direalisasikan mereka membutuhkan
kemampuan IT dan untuk memenuhi tanggung jawab mereka dengan benar.
Suatu perusahaan yang memiliki logistic mengetahui bagaimana mengkoordinasikan sumber daya ekonomi, dan
dapat memberikan kesempatan untuk membuat beberapa pertimbangan. Suatu koordinator logistik disebutjga
third party logistics (3PL) telah mendapatkan perhatian. 3PL adalah suatu industri baru dimana aktifitas logistic
perusahaan dapat dioutsourcing. Ini muncul ketika diregulasi industri penerbangan pada tahun 1990, dan
berkembang pada tahun 1990 bersamaan dengan perkembangan IT.
3.3 Apakah 3PL itu?
Pada dasarnya, 3PL berarti aktivitas outsourcing logistik termasuk didalamnya transportasi dan warehousing
yang berada diluar perusahaan, yang bukan sebagai consigner atau consignee. Bagaimanapun juga cara kerja
3PL initidak mengoutsorce untuk suatu aktivitas logistik secara independent, tetapi mengoutsource beberapa
aktivitas yang dilihat dari beberapa sudut pandang perusahaan.
Selain pengertian di atas, 3PL juga adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan distribusi dan logistik
kepada perusahaan yang memcari bantuan dengan distribusi kompleks yang diinginkan. Tanggung jawab juga
termasuk dalam inbound manajemen penerbangan, bea cukai, warehousing, pemenuhan pesanan, distribusi dan
outbond foreight kepaad customer.
3.4 Fitur 3PL
3PL (3PL Provider) saat ini memiliki fitur berikut :
1. Service provider logistik yang terintegrasi
2. Service provider yang berdasarkan kontrak
3. Konsultan service provider
Pertama, suatu 3PL provider dianggap sebagai service provider logistic yang terintegrasi. Aaktivitas yang
berhubungan dengan IT dalam mengontrol aliran barang seperti order prosessing dan inventory manajemen,
diantara yang lainnya yang juga termasuk ke dalam fungsi dari 3PL provider. Bagaimanapun juga 3PL provider
diperlukan semata-mata untuk memberikan pelayanan secara keseluruhan. 3PL provider dapat mengoutsource
beberapa aktivitas kepada subkontraktor.
Suatu 3PL provider dapat diklasifikasikan ke dalam asset-base dan non asset-base. 3PL provider yang asset-base
memiliki beberapa asset, terutama sekali asset yang berhubungan dengan transportasi seperti truk, gudang dan
lain-lain. Sementara untuk non asset-base tidak memiliki asset-asset tersebut dan biasanya bergantung kepada
asset subkontraktor. Sebagi contoh unutk 3PL non asset termasuk didalmnya forwarder, broker, marketing
company dan information system company.
Kedua, pelayanan 3PL berdasarkan kontrak. Saat ini, kontrak yang tertulis mengenai pembagian tanggungjawab
dengan mengasumsikan bermacam-macam situasi agar lebih jelas. Kontrak yang langsung tersebut dapat
membuat hubungan yang reliabale diantara perusahaan dan memperkuat aliance.
Ketiga, menawarkan pelayanan konsultan pada perusahaan adalah fitur yang penting dari 3PL. 3PL provider
dapat memberikan beberapa pertimbangan untuk memenuhi keinginan customer dengan menekankan pada
strategi marketing, konfigurasi sistem informasi, transportasi yang kooperatif, dll.
3.4 Keuntungan dan kerugian dari 3PL
Salah satu keuntungan menggunakan 3PL dilihat dari hasil skala ekonomi (penggunaan armada truk yang cukup
besar, pergudangan, dll) dan dari cakupan ekonomi, yang mendorong perusahaan untuk menaikkan net value
dengan mengurangi biaya. Pengaruh ekonomi ini diperoleh berdasarkan pada tipe dari 3PL provider (sbg
contoh, penggunaan IT, berdasarkan marketing, non-assets based (dan kemudian fleksible), dll). 3PL provider
yang kompeten memiliki kemampuan koordinasi, dan memungkinkan mereka untuk mencari partner yang
reliable atau sub kontraktor, dan untuk mengatur aliran barang antar perusahaan secara efisien. Kemampuan
tersebut dapat berkembang berdasarkan pengalaman sebagai suatu 3PL.
Demikian juga dengan mengoutsource aktifitas logistik, perusahaan dapat menghemat capital investment, dan
juga mengurangi resiko financial. Investment pada asset logistik, seperti physical distribution centers atau
information networks, biasanya membutuhkan biaya yang besar sekaligus, yang berhubungan dengan resiko
financial. Lebih jauh lagi, 3PL providers dapat membagi resiko dengan mengoutsource kepada sub kontrak.
Walaupun terdapat beberapa keuntungan menggunakan 3PL, terdapat juga beberapa kerugian yang timbul.
Tidaklah mudah untuk membentuk partnership yang reliable dan biaya yang efektif diantara perusahaan dan
3PL provider. Agar membentuk partnership yang reliable, harus diupayakan dalam dua tahapan, pemilihan 3PL
provider dan penandatanganan kontrak.
Pertama, pada tahap pemilihan partner 3PL yang baru, sangatlah penting untuk memilih 3PL provider yang
memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Jika perusahaan tidak dapat memilih 3PL
provider yang reliable, mereka harus menderita kerugian secara ekonomi. Tidaklah mudah untuk suatu
perusahaan dalam menilai kemampuan dari 3PL provider selama tahap pemilihan, diperlihatkan pada persoalan
informasi asimetris diantara perusahaan (principal) dan 3PL provider (agent). Untuk memecahkan permasalahan
ini, prosedur pemilihan yang kompleks diperlukan untuk mengidentifikasi kemampuan mereka. Bagaimanapun
juga, prosedur pemilihan yang komplek terlibat dalam biaya transaksi tambahan.
Kedua, sangatlah penting untuk membangun suatu sistem untuk menjaga partnership mereka yang reliable,
ketika partner 3PL terpilih. Selalu diperlukan pembagian informasi dan resiko yang mungkin timbul diantara
kedua kelompok. Dengan memperhatikan pembagian informasi, jarang sekali dibicarakan bahwa pertukaran
informasi dapat menghasilkan suatu aktifitas logistik yang lebih efisien. Bagaimanapun juga, biaya yang
berhubungan dapat bertambah jika beberapa informasi ditambahkan pada perusahaan dapat keluar. Oleh karena
itu, dibutuhkan komitment pada setiap kelompok dalam berbagi informasi, dan perlu disiapkan suatu skema
untuk menjamin komitmen ini. Bagaimanapun juga, ini dapat melibatkan biaya transaksi tambahan.
Membentuk skema resiko pembagian diantara perusahaan denagn 3PL provider adalah penting dalam
membangun partnership yang reliable. Beberapa resiko yang terlibat dalam penggunaan 3PL adalah resiko
permintaan, resiko inventory, dan resiko finansial. Pertanyaannya adalah siapa yang mengambil resiko ini dan
bagaimana mengkompensasikan risk holders. ”Gain sharing” adalah contoh yang populer dalam skema yang
menguntungkan dimana 3PL provider memgang peranan dari resiko ini,dan memberikan keuntungan
berdasarkan dari kenaikan profit perusahaan. Metode risk sharing menunjukkan beberapa jenis divisi yang
bekerja diantara perusahaan dan 3PL provider. Membentuk risk sharing yang baik juga melibatkan biaya
transaksi, walaupun associated cost dapat dikurangi melalui pengalaman kumulatif dan perkembangan IT.
3.5 Bagaimana 3PL Dapat Menguntungkan Suatu Organisasi ?
Saves time and internal resources
Takes advantage of expertise and best practices
Limits or eliminates investment in internal logistics solutions
Provides economies of scale for small to mid-sized organizations
Can immediately modify a “broken” supply chain
3.6 Pengaruh interaktif antara SCM dan 3PL
Seperti disebutkan diatas, SCM dan 3PL memiliki keuntungan individual. Direkomendasikan bahwa perusahaan
yang bertujuan untuk membangun SCM, harus menggunakan 3PL, dan perusahaan yang berencana
memperkenalkan 3PL, harus menggunakan SCM. Diyakini bahwa SCM dan 3PL memiliki pengaruh interaktif
yang positif atau pengaruh sinergi. Bagian ini akan menunjukkan kombinasi terbaik dari SCM dan 3PL yang
dapat menguntungkan perusahaan terhadap pengaruh interaktif.
Ketika perusahaan mengeluarkan kontrak aktifitas logistik terhadap 3PL provider, 3PL provider perlu
membangun sistem manajemen transaksi dan inventory melibatkan perusahaan lainnya dalam supply chain; sbg
contoh supplier, manufaktur dan retailer, dll. 3PL provider tidak semata-mata memberikan seluruh aktifitas
logistik. Beberapa aktifitas dioutsource ke sub kontraktor. Sebagai contoh, non-asset 3PL provider dapat
mengoutsource aktifitas transportasi. Hubungan diantara 3PL provider dan sub-kontraktor tersebut juga
menghubungkan beberapa bagian proses supply chain.
Gambar 1 menggambarkan dua jenis aliansi, SCM dan 3PL. Gambar ini adalah model supply chain pada
industri manufacturing, dimana bagian atau materials distandarisasikan dengan baik, menghasilkan produksi
outsourcing yang lebih mudah dan tidak mahal. Di dalam aliansi SCM, manufactur A dan supplier B memiliki
hubungan principal-agent. Didalam aliansi dari 3PL, manufacturer A dan 3PL provider D juga memiliki
hubungan principal-agent. Mereka harus bekerjasama agar memperoleh skala dan scope ekonomi, dan harus
cukup fleksible untuk memperbaiki kontrak atau untuk menukar partner jika lingkungan pasar berubah.
BAB IV
CONTOH 3PL DI INDONESIA DAN DI LUAR
4.1 3PL PADA DHL
DHL adalah pemimpin pasar global di bidang ekspres internasional, transport darat dan freight udara. Juga
merupakan nomor satu di dunia untuk freight samudra dan kontrak logistik. DHL menawarkan berbagai solusi-
solusi sesuai kebutuhan, mulai dari solusi di bidang pengiriman ekspres dokumen sampai ke manajemen rantai
pasokan.
Tujuan DHL adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan melebihi harapan yang diberikan,
dimanapun dan kapanpun mereka membutuhkan DHL dengan jalan memberikan layanan logistik yang
menyeluruh dan menjadi penyedia solusi logistik di satu tempat di seluruh dunia
Rantai pasokan adalah alur perjalanan barang, informasi dan keuangan. Pada umumnya
berawal dari pembelian bahan dasar ataupun setengah jadi, yang kemudian diberangkatkan
menuju pabrik untuk diolah menjadi barang jadi (lihat gambar 3). Setelah itu barang-barang
jadi tersebut akan diteruskan ke gudang atau pusat distribusi untuk nantinya diantaarkan ke
retailer, distributor ataupun langsung ke rumah/ kantor pelanggan. Akhirnya, layanan purna
jual seperti perawatan dan perbaikan atau pengembalian dan pendaurulangan dari produk-
produk tersebu diakhir masa gunanya. Perencanaan rantai pasokan yang baik akan
mengoptimalisasikan alur
Arsitektur Brand DHL Yang Baru
Dengan akuisis Exel plc di December 2005, Deutsche Post World Net selanjutnya
memantapkan kekuatan logistiknya. Dengan demikian, DHL kini sudah dapat melayani
dengan dua jenis logistik yang baru: DHL Exel Supply Chain dan DHL Global Forwarding.
DHL memiliki lima spesialis divisi sebagai berikut :
· DHL Ekspres
DHL Ekspres adalah mitra yang tepat untuk seluruh kebutuhan kiriman kilat dan paket Anda
ke seluruh dunia. Jaringan DHL mencakup lebih dari 4000 kantor dan lebih dari 120 000
tujuan di seluruh dunia. DHL Ekspres adalah hasi konsolidasi dari bisnis milik DHL
Worldwide Express dengan bisnis paket Deutsche Post Euro Express dan menawarkan
layanan Same Day (Hari Yang Sama), Express (Kilat), Parcel (Paket) dan Kiriman.
· DHL Freight
DHL Freight menawarkan solusi transport internasional dan nasional untuk muatan penuh
sebagian dan penuh (part and full load) di Eropa. DHL mengekspedisi barang-barang melalui
darat, kereta api atau gabungan keduanya. DHL Freight menjangkau bisnis non-dokumen dan
non-paket dan juga bisnis transport darat dari Danzas Eurocargo road transport business.
· DHL Global Forwarding
DHL Global Forwarding adalah pemimpin pasar di udara dan di ekspedisi laut dan sebagai
penyedia layanan logistik proyek untuk seluruh dunia.. Suatu layanan dengan nilai tambah
dalam produk dan layanan portofolio, yang memberikan posisi pasar yang memuaskan dan
memberikan pelayanan bagi pelanggan DHL dalam skala global..
· DHL Exel Supply Chain
Tanpa melihat apakah anda bekerja dibagian layanan kesehatan, teknologi,/dirgantara,
industri/otomotif atau di sector busana/pelanggan/eceran, DHL dapat melayani semua tugas
logistik global anda yang rumit: DHL Exel Supply Chain membantu anda dengan solusi
berbasiskan IT dengan cakupan jaringan yang ada. Dan juga logistik pengadaan inti,
pergudangan dan pengoperasian logistik penjualan, DHL menawarkan layanan nilai tambah
dalam tingkat papan atas misalnya perampunga, kemas, pemberian label harga, pesanan,
proses order- dan semua layanan keuangan dan promosi penjualan.
· DHL Global Mail
Global Mail offers comprehensive international mail services and provides outstanding
expertise in international direct marketing services and publication solutions
Layanan Otomatisasi DHL
Layanan Otomasi Perdagangan DHL sangat mudah digunakan, dan menawarkan informasi
berkualitas secara konsisten. Layanan ini menawarkan enam layanan on-line sbb:
Alat penghitung Landed Cost - perkiraan bea masuk, pajak dan kewajiban impor
lainnya, sehingga Anda dapat mengetahui perkiraan biaya di muka.
Produk memenuhi persyaratan - memastikan bahwa seluruh kiriman Anda telah
memenuhi persyaratan peraturan impor dan ekspor masing-masing.
Perbandingan Landed Cost dan Persyaratan Produk - membandingkan biaya dan
persyaratan yang berlaku untuk lima negara pengekspor.
Dokumentasi Perdagangan - membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk
perdagangan internasional, logistik, dan transaksi kepabeanan
Klasifikasi Kode Komoditi secara interaktif - mencari kode komoditi HS/HTC dan
ECN untuk kecepatan dan keakuratan klasifikasi produk
Penyaringan pihak-pihak yang ditangkal - memeriksa daftar rincian pengirim dan
penerima dengan membandingkan daftar pihak yang ditangkal oleh pemerintah atau
otoritas internasional.
Layanan Bernilai Tambah
Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari
perakitan sampai pengemasan dan penggabungan. Di DHL, menawarkan berbagai macam
layanan bernilai tambah di sektor logistik dan bertujuan untuk memiliki layanan yang
konsisten dan berkualitas diseluruh dunia.
Co-Packing
Menggabungkan sistem operasional pengemasan pada subkontraktor (contract packing atau
co-packing)menjadi pusat distribusi guna meningkatkan fleksibilitas dan pemenuhan
kebutuhan yang menyeluruh ? menurunkan biaya, meningkatkan pengawasan produk dan
mempercepat proses distribusi ke pasar. DHL menawarkan layanan co-packing yang
mnyeluruh? termasuk pengemasan ulang produk jadi untuk mendukung kegiatan pemasaran
produk, promosi dan penyelarasan dengan pasar lokal
Product AssemblyProses perakitan barang akan melibatkan produsen barang jadi mulai dari modul dan
komponen-komponennya ? dan sering sekali digunakan untuk strategi penundaan.
Postponement (dikenal juga sebagai ?penyelesaian yang ditunda?) melibatkan banyak produk
standar dan disesuaikan dengan pasar lokal dalam rantai pasokan dapat meminimalisir jumlah
stok dan mengurangi jumlah stok yang kadaluarsa sementara tetap menjaga tingkat layanan
pelanggan. DHL menawarkan berbagai layanan penundaan dan prose-prosesnya termasuk
pengemasan dan penggabungan barang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, konfigurasa
perangkat keras, instalasi perangkat lunak dan lokalisasi (misalnya tambahan dokumen dan
label).
Kitting/Pre-AssemblingKitting adalah kegiatan penambahan barang seperti aksesoris dan beterai dalam suatu paket
produk. Pre-assembly adalah penyelesaian dari perakitan produk ataupun pengaturan ulang
produk. DHL menawarkan layanan yang menyeluruh termasuk penyediaan bahan dan
pengelolaan permintaan, pembuatan komponen pendukung, merakit lini operasional dan
pengemasan.
SequencingProses konsolidasi, penggabungan dan pengurutan alur bahan-bahan dalam pusat produksi/
pabrik. Line feeding meliputi proses pengantaran dari barang-barang yang telah dirakit ke lini
produksi yang berbasis just-in-time ataupun just-in-sequence.
Re-WorkRe-work adalah penyelarasan atau modifikasi produk yang seringkali dilakukan untuk
menyesuaikan dengan pasar lokal. Hal ini meliputi pengemasan ulang barang jadi untuk
mendukung kegiatan pemasaran pelanggan dan promosi.
Labelling and TaggingInstalasi label pada produk ataupun kemasannya termasuk swing tags, kimball/security tags,
RFID tags, label harga dan label promosi lainnya agar barang siap untuk display.
Pre-Retailing/MerchandisingPekerjaan yang dilakukan sebelum barang di display di rak-rak penjualan. Layanan yang
ditawarkan antara lain :
pembuangan dan pendaurulangan kemasan
konversi garmen dari bentuk kemasan menjadi di gantung
rekondisi garmen setelah proses transportasi yang lama
penyelesaian/ perbaikan
instalasi label dan tagging
pemasukan barang-barang promosi
Layanan ini juga termasuk proses pengemasan barang agar siap untuk di display di toko guna
meminimalisasikan proses penanganan dan ruang yang dibutuhkan itu proses pengemasan
ulang tersebut di toko serta memperbaiki alur barang sampai ke pusat penjualan.
Packaging DesignDengan pengalaman yang DHL milki di dunia logistik, DHL dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan menawarkan layanan tambahan seperti solusi pengemasan termasuk desain
kemasan dan pembelian bahan-bahan untuk kemasan. DHL juga merupakan penyedia
layanan pengemasan utama guna menjamin kebutuhan pengemasan pelanggan DHL
terpenuhi. Selain itu DHL menawarkan layanan optimalisasi pengemasan.
Payment/Billing serviceDi DHL menawarkan beraneka ragam proses penagihan dan pembayaran untuk transportasi,
bea masuk ? memberikan pelanggan DHL fleksibilitas dalam proses penagihan baik ke
pengirim, penerima ataupun pihak ketiga.
Cargo InsuranceDi DHL menyediakan jasa konsolidasi dan dekonsolidasi dimanapun di dunia untuk
meningkatkan fleksibilitas dan biaya yang efektif untuk pengiriman barang internasional
Custom ComplianceDHL menggabungkan keahlian dibidang kepabeanan secara global dengan kemampuan local
guna menjamin kemudahan proses pengiriman barang internasional.
Consolidation/DeconsolidationAt DHL we provide consolidation and deconsolidation services anywhere in the world for
increased flexibility and greater cost-effectiveness in international freight shipments.
SecurityDHL merupakan pencetus adanya sistem keamanan di industri pengiriman barang dan
merupakan jasa pengiriman barang pertama yang memilki departemen keamanan sendiri.
Layanan keamanan DHL terfokus pada seluruh aspek yang berhubungan dengan pencegahan
kehilangan dan DHL menawarkan pelanggan DHL layanan konsultasi mengenai keamanan.
Audit keamanan secara internal dan program manajemen resiko dilakukan guna menjamin
transparasi dengan pelanggan, sementara sistem pelaporan secara global dapat menjamin
respon yang cepat untuk semua kejadian yang terjadi dimanapun.
Incoterms
Kontrak pembelian antara penjual/ pengirim dengan pembeli/ penerima pada umumnya
merupakan landasan yang penting untuk menentukan layanan logistik yang dibutuhkan
pelanggan.
Incoterms, seperti yang ditetapkan oleh Badan Komersial Internasional, bertujuan untuk
menjadi bagian dari kontrak yang ada ? mengatur biaya, resiko dan kewajiban antara penjual
dan pembeli
DHL telah memproduksi suatu pentunjuk sederhana mengenai incoterms yang pada
umumnya digunakan untuk transportasi internasional.
Pergudangan Barang Jadi
Pergudangan untuk barang-barang yang siap dipasarkan
Fasilitas pergudakan berdedikasi ataupun digunakan bersama, bersuhu tetap ataupun
terkontrol termasuk layanan pemesanan, pengelolaan stok barang dan layanan bernilai
tambah lainnya. Pada umumnya gudang barang-barang jadi berfungsi sebagai pusat distribusi
dimana brang dipisahkan dan dikombinasikan untuk dikirimkan ke pusat-pusat
penjualan.berdasarkan pesanan yang diterima.
Layanan yang ditawarkan untuk solusi pergudangan untuk barang jadi antara lain :
tingkat layanan yang lebih tinggi
memperbaiki pengelolaan dan akurasi stok barang
waktu tempuh yang lebih pendek
mengurangi stok barang yang kadaluarsa
meningkatkan produktifitas
tanggapan yang lebih besar untuk tujuan-yujuan strategis
proses awal yang cepat dan terpercaya
fleksibiltas penambahan dan fluktuasi volume
kemampuan TI dan industri elektronik
perekrutan, pelatihan dan motivasi karyawan
Menggunakan best-practise yang telah diterapkan di Negara atau region lain
DHL juga menangani desain, implementasi dan operasional fasilitas yang berdedikasi
ataupun digunakan bersama termasuk jalur-jalur sempit, rak-rak tinggi, pengaturan
temperature, otomatisasi, semi otomatsasi, garmen yang digantung.bonded, sambungan
kereta maupun pergudangan konvensional.
Baik gudang ataupun pusat distribusi yang DHL sediakan atau mengelola atas nama
pelanggan, DHL bertujuan untuk memastikan bahwa semuanya terintegrasi dalam rantai
pasokan dan memenuhi kriteria tingkat layanan yang diinginkan.
Layanan ini termasuk :
konsultasi dan desain solusi pergudangan/ distribusi
tim operasional berdedikasi atau digunakan bersama
penerimaan barang dan peletakan ke lokasi di dalam gudang
labelling barcoding, RFID tagging dan instalasi label
penyimpanan
pengelolaan stok barang dan optimalisasi
picking (unit, kaleng dan palet), pengemasan dan pendistribusian barang
operasional dengan fasilitas kontrol suhu dingin/ beku
layanan dengan nilai tambah (seperti instalasi label dan pick and pack)
pergudangan dengan layanan kepabeanan
distribusi dengan kereta api sebagai penghubung antar gudang
sistem terotomatisasi
penyediaan solusi TI (seperti WMS)
cross-docking
proses pengembalian barang
daur ulang kemasan, product yang sudah habis masa pakainya dan sampah
Pengelolaan peralatan yang masih dapat digunakan
PERGUDANGAN KHUSUS UNTUK SATU PELANGGANPergudangan khusus untuk satu pelanggan dan pusat distribusinya dicipatakn untuk melayani
kebutuhan satu pelanggan saja. Di DHL DHL mengatur dan mnegoperasikan pusat distribusi
ditingkat local, nasional maupun regional untuk satu pelanggan yang dapat melayani area di
satu Negara ataupun banyak Negara.
Contohnya adalah European distribution center (EDC), sebuah perudangan besar yang
menangani stok barang pelanggan di seluruh Eropa. Stok-stok yang ada dapat disimpan
dalam bentuk sebenarnya atau telah mengalami penyesuaian oleh DHL untuk memenuhi
kebutuhan pasar tertentu
Pergudangan dengan Pemakaian BersamaDHL menyediakan jaringan pergudangan dengan pemakaian bersama dan pusat-pusat
distribusi yang memungkinkan pelanggan DHL untuk menangani stok barang mereka
ditingkatan local dengan tim operasional khusus. Fasiltas pergudangan ini dapat menerima
produk baik dari produsen lokal maupun dunia.
DHL menyediakan fasilitas pergudangan untuk pemakaian bersama untuk produsen-produsen
utama dan pemasok untuk peralatan kesehatan, barang consumer, peralatan industri, kimia,
teknologi dan lain-lainnya.
Dengan penggunaan fasilitas bersama, termasuk ruang, biaya overhead, tenga kerja dan
peralatan, pelanggan DHL akan mendapatkan keuntungan dari sinergi yang secara signifikan
akan mengurangi biaya rantai pasokan. Solusi seperti ini pada umumnya cocok untuk bisnis
dengan skala menengah yang membutuhkan tim operasional distribusi untuk jangka panjang
atau bisnis dengan skala besar untuk menangani usaha barunya, produk baru atau kelebihan
stok barangnya.
Solusi KampusDHL merupakan pelopor solusi pergudangan dengan model kampus dimana fasilitas
pergudangan/ pusat distribusi dengan penggunaan bersama diletakkan secara strategis dekat
dengan pelanggan. Pendekatan ini memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk dan
menghasilkan solusi rantai pasokan yang fleksibel dengan sinergi yang baik, mengurangi
baiay tenaga kerja dan meningkatkan penggunaan aset
Solusi Jaringan
Layanan distribusi baik domestik maupun internasional yang terintegrasi
Di DHL mengoperasikan jaringan ekspress dan logistik terbesar di dunia. DHL adalah
pemimpin pasar di bidang pengiriman ekspress internasional, melalui darat, laut dan udara
serta kontrak logistik baik untuk full container load (FCL) maupun less container load (LCL).
LAnana pengiriman domestic dan internasional DHL ada dimana saja dan kemana saja.
Jaringan DHL meliputi sarana pergudangan dan hub, menawarkan penggabungan barang di
lokasi transit dan kemampuan pengantaran untuk barang karo dengan segala jenis dan
ukuran.Layanannya termasuk:
fasilitas dan distribusi berdedikasi
fasilitas dan distribusi dengan penggunaan bersama
inbound to manufacturing logistics
mengelola fasilitas dan transportasi
pengelolaan kendaraan
layanan tepat waktu
kepabeanan
layanan bernilai tambah
konsultasi jaringan
electronics distribution networks (EDN)
reverse logistics
logistik purna jual/ service logistics (suku cadang)
lead logistics provider (LLP secara keseluruhan ataupun sebagian
Pen-subkontraktoran rantai pasokan secara keseluruhan termasuk memindahkan
karyawan dan aset distribusi, keuanagn, optimalisasi usaha dan penggabungan rantai
pasokan
Tim desain solusi DHL menawarkan berbagai macam pengalaman dan bantuannya mulai dari
strategi jaringan logistik, desain transportasi, desain pergudangan dan simulasi melalui
perbaikan operasional dan analisis stok barang Pelanggan logistik DHL dapat disatukan
dalam jaringan global DHL dengan menawarkan layanan transportasi darat, laut dan udara
serta berbagai macam fasilitas pergudangan
Jasa transportasi yang diberikan dapat digunakan untuk perpindahn barang-barang sebagai
berikut :
bertemperatur dingin/ beku
barang berbahaya kimia
obat-obatan
barang bernilai tinggi
barang dalam jumlah besar/ cairan
Pakaian dan mode (termasuk garmen yang digantung)
Dekon-solidasi
Memecah barang berukuran besar menjadi ukuran lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan
Memecah pengiriman dalam jumlah besar, seperti isi dari container udara, laut ataupun darat
menjadi barang-barang yang lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan atau pusat distribusi
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan.
Di DHL menangani layanan dekonsolidasi pada pusat distribusi ataupun fasilitas khusus
dekonsolidasi, yang biasanya berlokasi dekat dengan pelabuhan laut ataupun udara.
Kontainer yang tiba dikeluarkan isinya kemudian dimasukkan kembali ke truk untuk
distribusi lanjutan yang lebih efisien.
Keuntungan bagi pelanggan dengan menggunakan pusat dekonsolidasi antara lain :
mengurangi stok pada rantai pasokan
memperbaiki penempatan stok barang berdasarkan data kebutuhan dan perkiraan
terbaru
waktu pengantaran yang lebih cepat ke pasar
Meningkatkan layanan pelanggan
Dengan menggunakan pusat dekonsolidasi pelanggan DHL tidak perlu mengalokasikan
barangnya untuk gudang atau pelanggan tertentu ketika barang tersebut meninggalkan negara
asalnya yang tentunya akan meningkatkan fleksibilitas dan memperpanjang waktu
pengambilan keputusan.
Layanan dekonsolidasi DHL meliputi :
verifikasi pesanan
pengeluaran barang dari kontainer
pengaturan barang di pallet
rekonfigurasi (misalnya pemsangan label atau lainnya
konsolidasi ulang, pengaturan barang, pemasukan ulang barang ke container,
pengiriman barang
sistem pelacakan barang
Transportasi Barang Jadi
Distribusi nasional dan regional untuk barang-barang yang siap dipasarkan
Distribusi di tingkat nasional ataupun regional untuk barang-barang yang siap dijual pada
umumnya melibatkan transportasi darat untuk distribusi kepada para distributor, toko retail
atau di jenis usaha lain (sepert perusahaan makanan) serta pelanggan akhir
Di DHL solusi distribusi barang jadi DHL terbentuk dari hal-hal sebagai berikut :
pengumpulan barang-barang pemasok
pergudangan dan pengelolaan stok barang
linehaul/trunking
pengantaran barang ke toko-toko
pengelolaan sistem distribusi
reverse logistics
solusi pelacakan
cross-docking dan penggabungan barang di lokasi transit
pengantaran ke rumah-rumah
Kemampuan pengelolaan distribusi DHL mencakup :
penggunaan jaringan distribusi secara bersama
kendaraan-kendaran berdedikasi
pengelolaan kendaraan
layanan tepat waktu
penjadwalan transportasi dan pengantaran
layanan antar-jemput
transfer barang (seperti dari kereta ke truk atau kontainer ekspor)
kepabeanan
konsultasi rantai pasokan, termasuk strategi jaringan logistik dan transportasi
Distribusi ke Toko-toko
Solusi pengantaran barang ke took yang ditawarkan DHL difokuskan untuk membantu para
retailer untuk menciptakan kemampuan rantai pasokan yang efisien dan fleksibel guna
mendistribusikan produk ke took-toko dengan layanan yang baik. Layanan ini tersedia do
Amerika Utara dan Latin, Eropa, Timur Tengah dan Afrika serta Asia dan Australasia
DHL dapat membantu pelanggan retail dengan cara :
mendesain dan rekayasa industri (atau re-engineering) jaringan distribusinya untuk
mencapai tingkatan layanan yang diinginkan dengan biaya minimum
meningkatkan kapasitas dari infrastruktur yang ada
meningkatkan produktifitas dan kualitas dari operasional distribusi
barang just-in-time di toko-toko secara efisien logistik di toko outlet
In-Store Logistic
Solusi yang dapat membantu para penjual retail untuk menerapkan sistem pengelolaan
gudang pada sistem operasional gerai mereka. Solusi yang membantu para retailer untuk
menerapkan prindip pengelolaan pergudangan guna mendapatkan penghematan biaya dan
tersedianya tempat untuk barang
DHL ada untuk membantu pelanggan DHL :
untuk menghasilkan rantai pasokan yang efektif dengan fokus pada pengantaran ke
toko-toko
memperbaik ruangan untuki proses pengisian ulang
meningkatkan produktivitas dengan jalan menerapkan aturan pengelolaan
pergudangan pada toko-toko yang ada
fokus pada masalah utama di toko yang berkontribusi pada pengiriman barang
Memaksimalkan penggunaan ruang pada toko untuk berjualan dengan jalan
melakukan konsolidasi barang di ruang konsolidasi bersama
Pusat Konsolidasi di luar OutletDi DHL melakukan desain, mengelola dan mengoperasikan pusat konsoliudasi di luar outlet
untuk pusat-pusat perbelanjaan (termasuk pusat perbelanjaan di bandara) dan pusat kota serta
para retailer yang ada didalamnya.
Layanan ini bermaksud untuk :
mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke tempat pengantaran dan mengurangi
keruwetan kendaraan di lingkungan outlet
menaikkan penjualan melalui perbaikan variasi barang yang dijual dengan jalan
pengisian ulang outlet dengan barang-barang yang baru dari pusat konsolidasi di luar
outlet
menyediakan layanan pre-retailing sehingga barang-barang diantarkan ke toko/ outlet
sudah dalam bentuk siap dipajang
Memungkinkan karyawan toko/ outlet untuk fokus pada perkerjaan utamanya seperti
melayani pelan
BAB V
KESIMPULAN
Dalam makalah ini dikatakan, DHL mempertimbangkan hubungan antara SCM dan
3PL dan mengajukan beberapa hipotesis mengenai outsourcing logistic dan
produksi. Direkomendasikan penggunaan SCM dan 3PL secara bersama-sama harus
dipromosikan karena pengaruh interaktif yang positif, seperti diindikasikan dalam
hypotesis. Oleh karena itu, ketika perusahaan bermaksud untuk memperkenalkan SCM, dapat
menguntungkan terhadap aktifitas outsource logistik dan penggunaan 3PL provider.
Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat
memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari
perakitan sampai pengemasan dan penggabungan, diantaranya yaitu :
· Co-Packing· Product Assembly· Kitting/Pre-Assembling· Sequencing· Re-Work· Labelling and Tagging· Pre-Retailing/Merchandising· Packaging Design· Payment/Billing service· Cargo Insurance· Custom Compliance· Consolidation/Deconsolidation· Security· Incoterms
DHL memiliki lima spesialis divisi dalam melayani pelanggan sebagai berikut :
· DHL Ekspres
· DHL Freight
· DHL Global Forwarding
· DHL Exel Supply Chain· DHL Global Mail
Materi 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan Presentation Transcript 1. Fungsi dan Operasi Gudang Oleh: Henmaidi, PhD Jurs. Teknik Industri Universitas
Andalas 2. Aktifitas gudang yang dijalankan dengan baik akan mempengaruhi: Sistem JIT
Kecepatan dalam merespon perubahan Respon yang Efficien terhadapt permintaan konsumen Menjaga kelancaran distribusi Meningkatkan kepuasan konsumen Meningkatkan keamanan dan keslamatan kerja operator Melindungi barang dari lingkungan
3. Fungsi dasar dari manajemen pergudangan: Receiving: menerima barang Inspection and quality control Repackaging: pengepakan ulang Put away: menempatkan barang yang baru datang di storagenya Storage: menjaga barang hingga diperlukan Order picking: Mengambil barang dari gudang jika ada permintaan Postponement: mengepak barang di dalam box untuk memudahkan material handlingnya Packing and shipping: Cek kelegkapan pesanan Siapkan kontainer untuk shipping Siapkan dokumen yang diperlukan Timbang Muat ke dalam truk Cross-docking: Barang yang diterima langsung dikirimkan pada saat yang sama. Replenishing: pemesanan kembali jika stock sudah habis
4. Operasi Penerimaan dan pengiriman Penerimaan barang serta pengambilan/ pengiriman barang harus dilakukan dengan sistematis Harus ada standar aktifitas (SOP) penerimaan dan pengambilan barang, meliputi Right materials Right quantity Right quality Jika ada barang yang dikembalikan ke gudang, maka catatannya harus direcord dengan baik Pengadministrasian harus rapi
5. Skema Aliran dan fungsi gudang/ warehouse 6. Shipping and Receiving Flows Sistem aliran material berubah sesuai dengan
perubahan kondisi akses masuk dari jalan raya Single access Dual access: Front and sides Dual access: Front and back
7. Prinsip Penerimaan Barang Update sistem komputer segera setelah ada transaksi Kurangi jarak angkut barang Seimbangkan sumber daya: baik manusia atau peralatan untuk kelancaran penerimaan dan pengiriman Lakukan sorting untuk memudahkan penempatan Lenkapi semua kelengkapan barang yang diperlukan untuk memudahkan operasi atau administrasi, seperti packing ulang, pemberian label, updating kartu gudang, dll. Tata penyimpanannya dengan baik Langsung tempatkan barang yang diterima ke tempatnya, jangan tunggu lama. Cross-dock apabila memungkinkan Harus diterima informasi kedatangan barang sebelum barangnya diterima Jangan diterima: Barang yang dapat dikirim langsung ke konsumen/ user pemakainya
8. Prinsip Shipping Hindari penggunaan lift trucks jika memungkinkan Kurangi waktu penyelesaian administrasi, gunakan sistem komputer Gunakan rak penyimpanan jika diperlukan penempatan sementara sebelum ke truk Hindari penempatan sementara, langsung muat ke atas truk Kurangi kerusakan produk Pilih peralatan handling yang efisien
9. Unit Load vs. Small-parcel Shipping 10. Perencanaan Tempat Receiving and Shipping Tentukan apa yang akan diterima
atau dikirimkan Tentukan jumlah dan jenis dock Tentukan kebutuhan luas area di dalam serta area untuk shipping Ruang untuk orang/ karyawan Ruang penyimpanan sementara Ruang untuk penumpukan sampah Ruang untuk palet atau untuk penyimpanan bahan packing Tempat truk bermanufer/ menunggu Buffer or standing areas Ruang manuver untuk peralatan Material handling
11. Perencanaan Storage Operations Rencanakan ruang Storage Erencanaan Inventory Perencanaan Storage layout Popularity: Design sistem bedasarkan popularity (85% gerakan material terjadi pada 15% material) Similarity: Penempatan berdasarkan pada kesamaan karakteristik Size: Tempatkan barang ukuran besar bersama, ukuran kecil sesama yang kecil Perhatikan Characteristic nya: Bahan dapat rusak, bahan berbahaya, mudah terbakar, berbentuk liquid, sistem keamanan dll.
12. Order picking operations Order picking attribute to 55% of the all operating cost in a warehouse
13. Prinsip Pengambilan Gunakan pendekatan pareto: Kelompokkan barang fast moving di tempat yang mudah di jangkau Dokumen harus jelas dan mudah dibaca Pertahankan sistem penempatan yang efisien: kemudahan dalam mencarinya
Kombinasikan tugas pengambilan barang jika memungkinkan Traveling: Bring the location to picker. Use automated systems Documenting: Automate information flow Reaching: Present items at waist level Sorting: Assign one picker per order Searching: Computer controlled locating. Bring the location to picker Extracting: Automated dispensing
KARTU STOK
Nama Barang : ……………………………..Kemasan : ……………………………..Isi Kemasan : ……………………………..Satuan : ……………………………..Lokasi : …………………………….
Harga/kemasan : Rp. ………………….
Tanggal Dokumen Dari/Kepada No. Batch/
No. LotKadalu warsa
Penerimaan Pengeluaran Sisa Stok Paraf