Post on 02-Dec-2021
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 1
Sistem Informasi Pengelolaan Peralatan Medik “Analisis Anggaran Biaya Pemeliharaan Bersarkan Nilai
Annualized Investment Cost(AIC) Data Inventaris”
Chandra Syah Putra1, Bambang Guruh Irianto2, Andjar Pudji 3
Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya
Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya
ABSTRAK
Pengelolaan Peralatan Medik di awali sejak perencanaan, pengadaan, penerimaan,
pengoperasian, pemeliharaan, penghapusan dan inventarisasi. Permasalahan yang sering
dialami dalam manajemen inventaris di RSUD Pariaman khususnya data peralatan belum
tertata dengan baik, kondisi ini berpengaruh pada sistem pengelolaan peralatan medik yang
tidak baik salah satu nya adalah didalam penganggaran biaya pemeliharaan peralatan medik
yang belum terencana dengan baik, menyebabkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan
peralatan medik tidak dapat dilakukan dengan baik . Sehinngga berdampak pada kurang
optimalnya pelayanan penunjang pada fasilitas kesehatan. Mengatasi hal ini perlu suatu sistem
informasi yang bisa melakukan pengelolaan peralatan dengan baik, terutama pada proses
pengidentifikasian data inventaris dan akhirnya dapat menghitung Biaya Depresiasi(Investasi)
di setahunkan(Annualized Investment Cost(AIC)) peralatan medik sehingga dapat dihitung
persentasi Anggaran Biaya Pemeliharaannya berdasarkan Nilai Annualized Invesment
Cost(AIC).
Jenis Penelitian ini adalah Pre Experimental One Group Post Test Design) dengan
pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data
inventaris aset RSUD Pariaman tahun 2017 dan data RBA BLUD RSUD Pariaman tahun 2016
dan 2017.
Hasil penelitian diperoleh Anggaran Biaya Pemeliharaan pada tahun 2016 dan tahun
2017 berdasarkan perhitungan persentase nilai Annualized Investment Cost(AIC) terlalu
rendah(under estimated) dari data RBA BLUD RSUD Pariaman dengan persentasi selisih 170%
dan 164% tahun 2016 dan 2017.
Kata Kunci: AIC, Biaya Pemeliharaan, Inventaris, Peralatan Medik, RSUD Pariaman, Sistem
Informasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut buku pedoman
pengelolaan peralatan kesehatan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
Medik dan Sarana Kesehatan Kemenkes
R.I, 2015, pengelolaan peralatan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
di awali sejak perencanaan (didahului
dengan penelitian teknologi dan evaluasi
peralatan kesehatan yang ada),
pengadaan, penerimaan pengoperasian,
pemeliharaan dan penghapusan serta
termasuk didalamnya proses
inventarisasi.
Permasalahan yang sering
dialami dalam manajemen inventaris di
RSUD Pariaman khususnya data
peralatan medik adalah banyaknya
variabel tentang inventaris seperti nama
aset, jumlah aset, merk, tipe, jenis,
kondisi, nilai perolehan, usia teknis, awal
waktu pengoperasian alat, user manual,
servis manual, dan lain sebagainya.
Mengacu pada banyaknya variabel yang
terkait dengan inventaris peralatan medik
diatas, saat ini masih mengalami kesulitan
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 2
untuk mendapatkan data tersebut. Dengan
kata lain bahwa inventaris peralatan
medik di RSUD Pariaman belum tertata
dengan baik, kondisi ini berpengaruh
pada sistem pengelolaan peralatan medik
yang tidak baik salah satu nya adalah
didalam penganggaran biaya
pemeliharaan peralatan medik.
Selama ini anggaran biaya
pemeliharaan dihitung berdasarkan nilai
RBA-BLUD (Rencana Bisnis Anggaran-
Badan Layanan Umum Daerah) RSUD
Pariaman dengan penambahan setiap
tahunnya sebanyak 1,5% dari nilai
anggaran pemeliharaan tahun
sebelumnya, perencanaan anggaran
pemeliharaan akan lebih tepat jika
menggunakan Annualized Investment
Cost sebagai dasar perhitungan. Metode
ini diterapkan karena semakin tinggi usia
pakai suatu peralatan maka nilai AIC
akan semakin besar, sehingga pada saat
perencanaan anggaran pemeliharaan
dibuat berdasarkan persentasi dari nilai
AIC tersebut, maka hasil perencanaan
anggaran pemeliharaan akan meningkat
sesuai dengan penambahan usia pakai
peralatan kesehatan (Perhitungan
Kebutuhan Biaya Pemeliharaan IPSRS
RSUP Fatmawati DEPKES RI-2008)
Pada penelitian sebelumnya
dengan judul ”Analisis Biaya
Pemeliharaan Alat Kesehatan Dengan
Maximal Maintenance Expenditure
Limit( MMEL ) dan Annualized
Investment Cost ( AIC ) Berbasis Sofware
di RSUD Salewangan Maros” (Muh Jafar
Sadik, 2012), kemudian pada tahun 2103,
Indar Jaya membuat penelitian
selanjutnya dengan judul ”Sistem
Analisis Biaya Pemeliharaan Alat
Kesehatan Dengan MMEL Dan Nilai
AIC (Annualized Investment Cost)
Berbasis Sofware di BLUD Rumah Sakit
Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka”.
Pada ke dua penelitian tersebut
perhitungan biaya pemeliharaan dengan
menggunakan nilai Annualized
Investment Cost (AIC) sudah dilakukan
dengan software. Kekurangannya yaitu
proses penginputan peralatan medik
masih dilakukan dengan cara manual,
sehingga penghitungan nilai AIC dan
Biaya Pemeliharaan tidak efektif, hal ini
dikarenakan software ini tidak memiliki
database inventaris peralatan medik.
Berdasarkan hasil identifikasi dari
latar belakang masalah di atas penulis
ingin membuat suatu “Sistem Informasi
Manajemen Pengelolaan Peralatan Medik
” (Analisis Anggaran Biaya Pemeliharaan
Berdasarkan Nilai Annualized Investment
Cost (AIC) Data Inventaris )
Batasan Masalah
Agar pembahasan yang dilakukan
lebih terarah dan tidak menyimpang dari
permasalahan yang ada dan analisis yang
dibuat lebih terfokus sehingga mencapai
kesimpulan yang tepat, maka penulis
membatasi pada masalah :
1. Melakukan inventarisasi semua
peralatan medik pada RSUD
Pariaman
2. Melakukan input data inventaris ke
dalam software Sistem Informasi
Pengelolaan Peralatan Medik.
3. Menghitung Anggaran Biaya
Pemeliharaan tahun 2017
menggunakan persentase nilai AIC
4. Sistem informasi pengelolaan
peralatan medik ini berbasis web.
Rumusan Masalah
Apakah dengan dibuatnya Sistem
Informasi Pengelolaan Peralatan Medik
(Analisis Anggaran Biaya pemeliharaan
Berdasarkan Nilai Annualized Investment
Cost (AIC) Data Inventaris) dapat
menghasilkan perencanaan anggaran
biaya pemeliharaan yang lebih realistis?
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 3
Tujuan
1. Tujuan Umum
Dibuatnya “Sistem Informasi
Pengelolaan Peralatan Medik ” (Analisis
Anggaran Biaya Pemeliharaan
Berdasarkan Nilai Annual Investment
Cost (AIC) Data Inventaris)”
2. Tujuan Khusus
2.1.Mengidentifikasi data inventaris
peralatan medik.
2.2.Melakukan input data inventaris
peralatan medik pada software Sistem
2.3.Informasi Pengelolaan Peralatan
Medik.
2.4.Memasukkan Rumus Annualized
Investment Cost (AIC) pada software
Sistem Informasi Pengelolaan
Peralatan Medik.
2.5.Menghitung nilai Annualized
Investment Cost (AIC) pada software
Sistem Informasi Pengelolaan
Peralatan Medik.
2.6.Melakukan Analisis Anggaran Biaya
Pemeliharaan Berdasarkan Nilai
Annualized Investment Cost (AIC)
pada software Sistem Informasi
Pengelolaan Peralatan Medik
Manfaat
1. Manfaat Teoritis Dapat menambah wawasan dan
pengetahuan baru tentang pembuatan
sebuah aplikasi untuk pengelolaan
sebuah sistem manajemenz khususnya
analisis anggaran biaya pemeliharaan
berdasarkan nilai Annulized Investment
Cost ( AIC )
2. Manfaat Praktis Manfaat yang ingin dicapai oleh
penulis dari penilitian ini adalah sebagai
berikut :
2.1. Menertibkan Penataan Data
Inventaris Peralatan Medik
2.2. Membantu tim perencana dalam
mengusulkan anggaran biaya
pemeliharaan
2.3. Membantu pihak manajemen RSUD
Pariaman mendapatkan informasi
tentang peralatan medik
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Blok
Gambar 1 Diagram Blok
Keterangan :
1. Garis putus-putus berwarna hitam adalah
lingkup analisis yang tidak dibahas
2. Garis berwarna biru adalah lingkup analis yang dibahas
Pada software SIPPM dimulai
dari penginputan data alat medik yang
dari hasil kegiatan penerimaan, pada
Inventaris akan dilengkapi datanya
dengan penginputan beberapa parameter
yang sebelumnya tidak ada dari proses
pemeliharaan. Setelah semua item
parameter di inputkan maka nantinya
akan menghasilkan output nilai AIC
setiap tahun dalam bentuk tabel dan
output nilai biaya pemeliharaan
berdasarkan nilai persentase AIC sebesar
15%. Hasil output dari inventaris akan
dapat di analisis untuk membuat
akumulasi total Anggaran Biaya
pemeliharaan per tahun dengan
memperhatikan alat-alat yang paling
dibutuhkan untuk dianggarkan biaya
pemeliharaannya.
Diagram Alir
Gambar. 2 Diagram Alir
Proses Inventarisasi dimulai saat
proses penerimaan dinyatakan lengkap,
data-data yang diperlukan untuk
Mulai
PENERIMAAN
Proses
Penerimaan
Proses
Penerimaan
Lengkap?
INVENTARIS
Proses
Inventaris
PERHITUNGAN
NILAI
AIC
NILAI
AIC
PENGHITUNGAN
BIAYA
PEMELIHARAAN
SelesaiANALISIS ANGGARAN
BIAYA PEMELIHARAAN
BERDASARKAN AIC
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 4
inventaris di inputkan pada proses
penerimaan, setelah dinyatakan lengkap
maka semua data alat akan masuk secara
otomatis ke database. Data Inventaris
kemudian datanya dilengkapi dengan
beberapa parameter.
Proses selanjutnya adalah menentukan
penghitungan nilai Annualized Investment
Cost (AIC ) atau nilai investasi di
setahunkan yang nantinya akan menjadi
dasar perhitungan anggaran biaya
pemeliharaan dengan memasukkan rumus
AIC pada software SIPPM ( Sistem
Informasi Pengelolaan Peralatan Medik ).
Rumus AIC:
Dimana;
AIC = Annual Investment Cost
IIC = Initialized Investment Cost
I = Laju Inflasi
t = Usia Pakai
L = Usia Teknis ( life time )
1. Arsitektur Sistem
Gambar 3. Arsitektur Sitem
(Sumber: Skripsi Gerisky Saputra, 2016)
Database server yang digunakan
pada aplikasi MySQL menggunakan
Xampp sebagai web server. Komunikasi
antar pengguna dan web server
menggunakan koneksi internet, local
network connection dan Wireless Local
Area Network dengan menggunakan web
browser. Saat pengguna mengakses
aplikasi, web server memuat antarmuka
dan melakukan pengambilan data yang
diperlukan dari database server. Melalui
antarmuka yang dimuat web server
pengguna bisa menyimpan data ke
database server.
HASIL DAN ANALISIS DATA
Hasil Inventarisasi Peralatan Medik
Table 1 Data Inventaris Ruangan Instalasi
Laboratorium
Dari tabel.1 diatas didapat peralatan
medik di ruangan Instalasi laboratorium
sebanyak 20 unit dengan total
keseluruhan nilai aset sebanyak
Rp. 3.444.700.305 ( tiga milyar empat
ratus empat puluh satu juta tujuh ratus
ribu tiga ratus lima rupiah ), dari 20 unit
alat yang ada di Instalasi laboratorium 19
unit alat dalam kondisi baik dan 1 unit
alat dalam kondisi rusak.
Data inventaris yang sudah di
Identifikasi tersebut di inputkan ke dalam
software Sistem Informasi Pengelolaan
Peralatan Medik yang selanjutnya dapat
dilihat pada tabel.2 dibawah ini. Tabel. 2 Data Inventaris Ruangan Instalasi
Laboratorium pada Software SIPPM
Hasil Perhitungan Nilai Annualized
Investment Cost ( AIC ) Tabel 3 Perhitungan AIC Ruangan Instalasi
Laboratorium pada Software SIPPM
IIC (1 + i)t AIC =
L
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 5
Dari perhitungan nilai AIC tabel.3
diatas dapat dijabarkan cara perhitungan
nilai AIC nya. Contoh alat Automated
hematologi analizer merk samsung dibeli
pada tahun 2015 dengan harga beli Rp.
127.797.000 dengan usia teknis 10 Tahun
dihitung nilai Annualized Investment
Cost (AIC) pada bulan Desember 2016
dengan laju inflasi sebesar 3,61%
(sumber;Bank Sentral Indonesia), maka
dapat dihitung nilai AIC tahun 2017
sebagai berikut; Diketahui :
IIC = Rp. 127.797.000
t = 2017- 2015 = 2 Tahun
i = 3,61%
L = 10 Tahun
Maka
Hasil perhitungan Alat Automated
hematologi analyzer nilai Annualized
Investment Cost (AIC) nya adalah
Rp. 13.719.049
Rumus perhitungan AIC tersebut di
masukkan kedalam script software Sistem
Informasi Pengelolaan Peralatan
Medik(SIPPM) dimana beberapa
parameter untuk keperluan perhitungan
nilai AIC sudah ada pada data inventaris
yaitu IIC, t, L tetapi untuk nilai laju
inflasi perlu penginputan terpisah pada
menu software tersebut
1. Hasil Perhitungan Nilai Anggaran
Biaya Pemeliharaan
Berdasarkan data dari bidang
perencanaan RSUD Pariaman,
penganggaran biaya pemeliharaan setiap
tahunnya direncanakan dengan cara
menambahkan persentase penganggaran
dan realisasi penggunaan anggaran pada
tahun sebelumnya, anggaran biaya
pemeliharaan pada tahun 2016 dan tahun
2017 berdasarkan Rencana Bisnis
Anggaran BLUD RSUD Pariaman adalah
senilai Rp. 300.000.000 tahun 2016 dan
Rp. 320..000.000 tahun 2017
Nilai AIC pada ruangan Instalasi
Laboratorium jika dihitung berdasarkan
data inventaris maka untuk perhitungan
biaya pemeliharaannya secara manual
dapat dilihat pada tabel 4. dibawah ini
Table 4. Biaya Peliharaan Ruangan Instalasi
Laboratorium
2. Perhitungan Nilai AIC dan
Anggaran Biaya Pemeliharaan
dengan Software
3.
Gambar 4.
Perhitungan AIC dan Biaya Pemeliharaan pada
Ruangan Instalasi Laboratorium
4. Analisis Anggaran Biaya Pemeliharaan
Berdasarkan Nilai AIC Data Inventaris
Perhitungan anggaran biaya
pemeliharaan secara realistis dapat
dihitung dengan mempertimbangkan nilai
usia teknis, usia pakai dan inflasi pada
waktu berjalan, dihitung dengan
mengambil persentase dari perhitungan
IIC (1 + i)t AIC =
L
127.797.000 (1 + 0,0361)2 AIC =
10
L AIC =
127.797.000 (1,07350321) 10
L AIC =
13.719.048,97
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 6
nilai Annualized Investment Cost(AIC)
yakni sebanyak 15% dari Nilai AIC, tabel
5. dibawah ini adalah hasil rekapitulasi
dari nilai biaya pemeliharaan untuk
semua ruangan di RSUD Pariaman.
Tabel 5
Rekapitulasi Biaya Pemeliharaan tahun 2016
dan tahun 2017
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat
tahun 2016 biaya pemeliharaan dengan
urutan persentase 3(tiga) teratas adalah
Instalasi Bedah Central sebesar 25,27%,
Instalasi Rawat Inap sebesar 21,76% dan
Unit Hemodialisa sebesar 10,83%, total
Biaya Pemeliharaan menurut perhitungan
persentase Nilai AIC sebesar 15% untuk
semua ruangan tahun 2016 sebesar
Rp. 808.685.346.
Pada tahun 2017 biaya
pemeliharaan dengan 3(tiga) urutan
teratas adalah Instalasi Bedah Central
sebesar 25,27%, Instalasi Rawat Inap
sebesar 21,76% dan Unit Hemodialisa
sebesar 10,83%, total Biaya Pemeliharaan
menurut perhitungan persentase Nilai
AIC sebesar 15% tahun 2017 sebesar Rp.
845.034.071, urutan persentase tersebut
sama dengan urutan pada tahun 2016
sebelumnya. Peningkatan biaya
pemeliharaannya dari tahun 2016 dan
tahun 2017 jika di persentase kan
peningkatannya di dapat rata-ratanya
sebesar 4,5%.
Perubahan peningkatan biaya
pemeliharaan dari tahun 2016 ke tahun
2017 ini disebabkan oleh pengaruh usia
pakai peralatan medik karena semakin
tinggi usia pakai suatu peralatan, maka
nilai AIC akan semakin besar
Dana Anggaran Pemeliharaan
RSUD yang tersedia pada tahun 2016
yakni sebesar Rp. 300.000.000, jika
dibandingkan dengan Anggaran Biaya
Pemeliharaan yang dihitung berdasarkan
Persentase Nilai Annualized Investment
Cost tahun 2016 sebesar Rp. 808.685.346
selisihnya sangat signifikan dengan
persentase selisih sebesar 170% pada
tahun 2016. Tahun 2017 dana Anggaran
Pemeliharaan RSUD Pariaman sebesar
Rp. 320.000.000 sedangkan Anggaran
Biaya Pemeliharaan Berdasarkan
perhitungan nilai Annualized Investment
Cost tahun 2017 sebesar Rp. 845.034.071
selisihnya juga sangat signifikan dengan
persentase sebesar 164% pada tahun
2017.
Selisih biaya pemeliharaan yang
sangat signifikan ini menurut buku
Pedoman Pengelolaan Peralatan Medik
Kemenkes R.I, 2015 termasuk didalam
kategori penganggaran biaya
pemeliharaan yang terlalu rendah
(under estimated) dimana hal ini akan
menghasilkan pemeliharaan peralatan
medik yang tidak berjalan dengan baik
PEMBAHASAN
Penginputan data Inventaris
Penginputan data inventaris pada
gambar 5. dilakukan oleh administrasi
dengan username sebagai admin, admin
menambahkan alat medik yang akan di
inputkan data-data teknis seperti nama
alat, merk, tipe, tahun pembelian, harga
pembelian, usia teknis dan nama suplier
nya.
Gambar 5 Login Admin
Untuk masuk ke dalam software,
admin login dengan username dan
password yang telah di tentukan. Setelah
melakukan login dan masuk ke dalam
software SIPPM pilih menu Kelola Aset
dan masuk ke Sub Menu Inventaris Alat
medik
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 7
Gambar 6
Menu Kelola Aset dan Sub menu Inventaris Alat
Medik
Setelah admin melakukan login maka
admin melakukan penginputan data alat
medis dengan cara memilih menu kelola set
dan memilih sub menu inventaris alat medik
dan memilih/klik tombol tambah data seperti
terlihat pada gambar.7 dibawah ini.
Gambar 7 Menu tambah data
Setelah memilih/klik tombol tambah
data, akan ditampilkan form isian data
alat medik yang akan ditambahkan seperti
terlihat pada gambar 8
Gambar 8
Form pengisian penambahan data alat medik
admin mengisi semua isian pada
form isian tersebut, mulai dari nama alat,
merk alat, type alat, SN(nomor seri),
tahun beli/pengadaan, usia teknis,
cost(harga beli), sumber dana, teknologi
alat, kondisi alat, daya alat, tempat/lokasi
ruangan, nama teknisi yang bertanggung
jawab serta distributor atau supplier dari
alat medik yang diinputkan, pada form
pengisian semua item yang bertanda *
(bintang) wajib di inputkan datanya
karena jika tidak di inputkan nantinya
pada software ini akan muncul error
message dan data alat tidak bisa
ditambahkan, setelah semua data alat
lengkap kemudian pilih/klik tombol
tambahkan.
Perhitungan nilai Annualized
Investment Cost(AIC)
Proses perhitungan nilai AIC dihitung
oleh software dengan mengambil data-
data teknis yang sudah di inputkan
sebelumnya pada menu Inventaris.
Rumus AIC :
Parameter yang dibutuhkan untuk
menghitung nilai AIC sesuai dengan
rumus AIC yaitu:
IIC =Initialized InvestmentCost/Harga
beli peralatan medik
t = Usia pakai peralatan medik
L = Usia teknis
I = Laju Inflasi
( pada saat perhitungan )
parameter IIC, t dan L sudah di inputkan
pada saat menambahkan data Inventaris,
sedangkan untuk parameter I (Laju
Inflasi) perlu di inputkan pada menu
terpisah. I ( Laju Inflasi) ini di inputkan
IIC (1 + I)t AIC =
L
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 8
pada Menu Properti Sub Menu Inflasi.
Seperti terlihat pada gambar. 9 dibawah
ini
Gambar. 9
Menu Properti, Sub Menu Inflasi
Gambar. 10 Menu Inflasi
Menambahkan data inflasi kita
lakukan dengan cara memilih/klik tombol
tambah data, adapun untuk pengisian
data inflasinya bersumber dari data inflasi
Bank Sentral Indonesia. Data inflasi
untuk penghitungan AIC tahun 2017, data
Inflasi yang di inputkan adalah data
Inflasi pada bulan desember tahun 2016
sebesar 3,61 %. Setelah data di inputkan
kemudian pilih/klik tombol tambahkan
Gambar. 11
Form Isian Data Inflasi
Rekapitulasi perhitungan nilai AIC
dan Anggaran biaya pemeliharaan
Perhitungan nilai AIC dan
Anggaran biaya pemeliharaan akan
ditampilkan pada menu Scientific Info
dan Sub Menu Rekap AIC Cost, dapat
dilihat pada gambar.12 dan rekaptulasi
perhitungan AIC pada gambar. 13
dibawah ini
Gambar. 12
Menu Scientific Info, Sub Menu Rekap AIC Cost
Gambar 12
Rekapitulasi Perhitungan AIC
Rekapitulasi perhitungan nilai AIC
dilaporkan berdasarkan tahun dan
ruangannya, setelah memilih nama
ruangan dan tahunnya kemudian
dipilih/klik tombol cari maka akan
terlihat pada laporan tersebut tabel nilai
AIC dan disebelah tabel AIC juga
menampilkan biaya pemeliharaan dari
masing-masing alat medik pada ruangan
yang dipilih.
Untuk menampilkan Grafik dan
jumlah total semua biaya pemeliharaan
untuk seluruh ruangan pilih/klik tombol
maka akan ditampilkan grafik batang
total biaya pemeliharaan masing-masing
ruangan.
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 9
Gambar 14
Rekapitulasi Perhitungan Anggaran Biaya
Pemeliharaan
Listing Program Rumus Perhitungan
AIC dan Anggaran Biaya Pemeliharaan
/*perhitungam menggunakan dua fungsi */
/*menghitung dengan rujukan tahun referensi*/ public function countAIC($year = false)
{ $year = $year ? $year : date('Y'); $I = InflasiModel::getYearInterest($year); $AIC = self::aicGo($year, $this->year, $this->cost, $this-> life, $I);
return $AIC; }
/*menghitung dengan nilai entry Harga dan usia*/ /* IC = initial cost L : usia teknis I : nilai suku bunga
<?php
class AIC extends Controller {
public static function aicGo($thnnow, $yearbuy, $IC, $L, $I) {
$t = $thnnow - $yearbuy; $t = $t < 0 ? 0 : $t; $idx = 1 + ($I / 100); $ci = 1; for ($n = 0; $n < $t; $n++)
$ci = $ci * $idx;
$AIC = ($IC * $ci) / $L; return $AIC; } }
/**Menampilkannya secara individu */
<?php $D = date('Y');
?>
<div class="col-sm-7">
<br><br>
<div class=" ">
<div class="top-message" style="height: 35px">
<h2 class="mar-0"> Annual Investment Cost (AIC) -
<?= $D; ?> </h2>
</div>
<div class="well">
<table class="table table-hover table-responsive table-
schedule">
<tr><td>Initial Investment Cost (IIC) </td><td>:
<?= number_format($model->cost); ?> </td></tr>
<tr><td>Usia Teknis(L) </td><td>: <?= $model-
>life; ?></td></tr>
<tr><td>Tahun </td><td>: <?= $model->year; ?>
</td></tr>
<tr><td>Usia Pakai(t) </td><td>: <?= $D – $model->year; ?> </td></tr>
<tr><td>Inflasi (I) </td><td>: <?=InflasiModel ::getYearInterest($D); ?>% </td></tr>
<tr><td>AIC formula </td><td>: <u>IIC ( 1 + I )^t
</u> <br> L </td></tr>
<tr><td>AIC Value </td><td>: <b><?=number_format ($model- >countAIC(), 2); ?> </b></td></tr>
<tr><td>Max Maintenance Cost (5%) </td><td>: <b><?= number_format($model->countAIC() * 0.05, 2); ?> </b></td></tr> </table>
</div> </div>
<br><br>
PENUTUP
Kesimpulan
Secara menyeluruh penelitian ini
dapat menyimpulkan bahwa:
1. Software Sistem Informasi
Pengelolaan Peralatan Medik dapat di
manfaatkan untuk mengelola data
Inventaris Peralatan Medik di RSUD
Pariaman
2. Software Sistem Informasi
Pengelolaan Peralatan Medik dapat di
manfaatkan untuk menghitung biaya
depresiasi/ investasi disetahunkan
(AIC) per tahun
3. Software Sistem Informasi
Pengelolaan Peralatan Medik dapat di
manfaatkan untuk membantu tim
perencana dalam memberikan data
untuk pengusulan angaran biaya
pemeliharaan per tahun
4. Anggaran biaya pemeliharaan dengan
metode biaya depresiasi/ investasi
disetahunkan (AIC) mempunyai
margin atau selisih dengan anggaran
realisasi RSUD Pariaman pada tahun
2016 sebesar 170% dan pada tahun
2017 sebesar 164%
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh maka ada beberapa saran yang
perlu dipertimbangkan oleh pihak RSUD
Pariaman: 1. Menambahkan nilai Anggaran Biaya
Pemeliharaan Medik sehingga mendekati
nilai Perhitungan Anggaran Biaya dengan
Seminar Skripsi Desember 2018
Halaman 10
metode perhitungan persentase dari nilai
biaya depresiasi/ investasi disetahunkan
(AIC ), menurut Buku Pedoman Peralatan
Medik Depkes R.I, 2015.anggaran biaya
pemeliharaan yang terlalu rendah (under
estimate) akan menghasilkan
pemeliharaan peralatan medik tidak
berjalan dengan baik.
2. Pihak manajemen RSUD Pariaman
menggunakan Software Sistem Informasi
Pengelolaan Peralatan Medik ini, agar
mengetahui kegiatan-kegiatan yang
dalam proses pengelolaan peralatan
medik
3. Penelitian diharapkan dapat
dikembangkan menjadi SIPPM berbasis
Android.
DAFTAR PUSTAKA 1. Adi Purjanto, Kuntjoro Dr dkk, 2015.
Pedoman Pengolaan Peralatan Kesehatan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik
dan Sarana Kesehatan, Kemenkes R.I
2. Connoly dan Begg (2002 : 14), Pengertian
Basis Data 3. Hidayatullah, Priyanto dkk. 2017.
Pemprograman WEB edisi Revisi. Penerbit
Informatika
4. Jogiyanto. 2005. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Para Ahli. In S. T. Informasi, Sistem
Teknologi Informasi. Yogyakarta
5. Kasmirin, Agus Rahmat. 2016.”Perancangan
Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis
Web(Studi Kasus SMAN 1 Penengahan)”.
Lampung: Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas
MIPA, Universitas Lampung
6. Perhitungan Kebutuhan Biaya Pemeliharaan Peralatan Kesehatan, Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit Fatmawati, Depkes RI.
2008
7. Prana Putra, Ryryn Suryaman dan Muh.
Alwy Arifin dkk, 2013” Analisis Biaya (Unit
Cost) Perjenis Tindakan Berdadarkan
Relative Value Unit (RVU) Pada Bagian
Persalinan RSUD Ajjapange Kabupaten
Soppeng Tahun 2011" Jurnal AKK, Vol 2
No. 1, Hal 35-41.
8. RSUD Pariaman, 2016 "Rencana Bisnis Anggaran Badan Layanan Umum Daerah"
9. RSUD Pariaman, 2016 "Rencana Bisnis
Anggaran Badan Layanan Umum Daerah"
10. RSUD Pariaman, 2017 "Rencana Stategis
RSUD Pariaman"
11. Setyaningrum, Ika Rizky dan Palti Marulitua
Sitorus, 2015" Pengkuruan Efisiensi Biaya
Pemelihraan Pada Proses Pelayanan
Pelanggan PT. Indonesia Comnets Plus
Regional Jawa Barat". Jurnal e-Proceeding of
Management : Vol.2, ISSN : 2355-9357
12. Undang-undang RI no 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit pada pasal 7, pasal 16, dan pasal 17.
13. WHO medical device technical series, 2011
“Computerized Maintenance Management
System” Geneva.
14. WHO medical device technical series, 2011
“Introduction to medical equipment
inventory” Geneva.
15. Zakreia, Mohamed dkk. 2016 “Application of
the Integration Maintenance System (IMS) in
Berber Cement Company,
BIODATA PENUIS
Nama : Chandra Syah Putra TTL : Tegal, 19 Nofember 1982 Alamat : Kota Pariaman, Sumatera Barat