Post on 14-Dec-2015
description
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : Ruang Lingkup Biologi
Jumlah Pertemuan : 4 Jam pelajaran
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.1.1 Peka dan Peduli dalam menjaga ruang lingkup biologi di lingkungannya sebagai
wujud rasa syukur kepada Tuhan
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.1.1 Berperilaku teliti dan jujur dalam melakukan pengamatan dan menuliskan hasil
pengamatan
2.1.2 Berlaku berani dan santun dalam memberikan tanggapan saat berdiskusi
1
2.1.3 Mementingkan kerjasama kelompok dalam mengerjakan kegiatan
3.1 Memahami ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi
dan tingkat organisasi kehidupan) , dan prinsip keselamatan kerja
3.1.1 Mengumpulkan informasi tentang ruang lingkup biologi
3.1.2 Mengidentifikasi cabang-cabang biologi
3.1.3 Menjelaskan manfaat ilmu biologi
3.1.4 Mengidentifikasi permasalahan pada berbagai objek biologi, tingkat organisasi
kehidupan yang terdapat di lingkungan sekolah
4.1 Mengolah data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan
4.1.1 Melakukan pengamatan mengenai permasalahan yang telah di identifikasikan
4.1.2 Melakukan pengolahan data dari hasil pengamatan tentang permasalahan pada
berbaga objek biologi, tingkat organisasi kehidupan yang terdapat di lingkungan
sekolah
C. Materi Pembelajaran
Ruang lingkup biologi
Cabang-cabang biologi
Manfaat mempelajari biologi
D. Alokasi Waktu
2 pertemuan
4 x 90 menit = 360 menit
E. Metode Pembelajaran
Praktikum, diskusi kelompok dengan pendekatan saintifik
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu dan komunikatif siswa dengan
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “Pernah”, “Biologi adalah ilmu yang
10’
2
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
pertanyaan“Pernahkah kalian belajar biologi di SMP?”“Apa yang kalian ketahui tentang mata pelajaran biologi?”
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Mengumpulkan informasi tentang ruang lingkup biologi
2. Mengidentifikasi cabang-cabang biologi
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang heterogen
mempelajari tentang makhluk hidup yang meliputi hewan, tumbuhan dan mikroorganisme”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca materi tentang ruang lingkup biologi, cabang-cabang biologi serta manfaat mempelajari biologi
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dengan kelompok terkait tentang ruang lingkup biologi, cabang-cabang biologi serta
- Guru meminta tiap kelompok menyusun minimal 3 pertanyaan terkait dengan materi tersebut
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta pertanyaan tiap kelompok dikumpulkan.
- Guru menukarkan pertanyaan dari kelompok lain untuk didiskusikan dan di jawab pertanyaannya
Mengumpulkan informasi- Guru mempersilahkan siswa
Siswa membaca materi
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
Siswa dan kelompok menyusun 3 pertanyaan terkait materi
Siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah disusun
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
70’
3
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber misalkan buku-buku penunjang yang lain merupakan hasil browsing internet untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dalam menjawab pertanyaan
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
Siswa mengomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok
akhir Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Siswa menyimpulkan pembelajaran
10’
Pertemuan II
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi Guru memberikan penjelasan
mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Prncapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
10’
4
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
siswa dapat:
1. Mengidentifikasi permasalahan pada berbagai objek biologi, tingkat organisasi kehidupan yang terdapat di lingkungan sekolah
2. Melakukan pengamatan mengenai permasalahan yang telah di identifikasikan
Inti Eksplorasi
- Mengamati Guru mengajak siswa ke
lingkungan sekolah Guru meminta untuk mengamati
lingkungan sekolah dan mencatat segala hal yang di ketahui tentang objek biologi yang ditemukan (nilai peduli lingkungan).
Guru mengajak siswa kembali ke ruang laboratorium
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota yang heterogen
- Menanya Guru meminta siswa duduk dengan
kelompok masing-masing guru meminta siswa untuk
menyusun pertanyaan terkait dengan objek biologi yang telah diamati
Elaborasi
Mengolah data/mengasosiasi Guru meminta siswa untuk
berdiskusi memecahkan masalah
Mengumpulkan informasi Guru mempersilahkan siswa untuk
mencari informasi dari berbagai sumber misalkan buku-buku penunjang
Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Guru melakukan penilaian unjuk kerja siswa dalam proses diskusi
Konfirmasi Mengomunikasikan Guru meminta tiap-tiap kelompok
membacakan hasil diskusi Guru mempersilahkan kelompok
Siswa melakukan pengamatan objek biologi di lingkungan sekolah
Siswa mencatat segala hal yang berhubungan dengan objek yang diamati
Siswa kembali ke laboratorium
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok untuk memecahkan masalah
Siswa mencari informasi dari berbagai sumber misal buku-buku mupun hasil browsing internet
Siswa mengkomunikasikan hasil penyusunan desain penelitian
70’
5
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
lain untuk memberikan tanggapanakhir Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran Siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Siswa menyimpulkan pembelajaran
10’
G. Sumber Belajar Alat
alat tulis Bahan
makhluk hidup sekitar sekolah Media
lingkungan sekitar buku penunjang hasil browsing internet
H. Penilaian 1. Jenis/Teknik Penilaian
Penilaian Sikap- Observasi Penilaian Diskusi, - observasi penilaian praktikum ,- Penilaian Jurnal, - Penilaian diri sendiri- Penilaian teman sejawat
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja praktikum, Produk
2. Bentuk Instrumen dan InstrumenBentuk Instrumen Instrumen Penilaian Diskusi Instrumen Penilaian Sikap Pada Praktikum Instrumen penilaian diri sendiri Instrumen penilaian teman sejawat Instrumen Penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian Instrumen tes menggunakan tes tertulis pilihan ganda
6
Trenggalek, .....................2014Guru Mata Pelajaran
EFFRILA DIANITASARI, S.PdNIP. 19850417 200903 2 005
Mengetahui,Kepala Sekolah
SUHARYATI, S.PdNIP. 19640925 199003 2 008
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN DISKUSI
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : X/1Topik/Substropik : Ruang Lingkup BiologiIndikator Pencapaian Kompetensi :
3.1.1 Mengumpulkan informasi tentang ruang lingkup biologi3.1.2 Mengidentifikasi cabang-cabang biologi3.1.3 Menjelaskan manfaat ilmu biologi3.1.4 Mengidentifikasi permasalahan pada berbagai objek biologi, tingkat organisasi
kehidupan melalui sumbernya
NoNama Siswa
Kerjasama Santun Toleransi Responsif ProaktifKerjasam
aJumlah
SkorNILAI
keterangan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatanSkor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatanSkor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatanSkor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatanPenilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai= Jumlah Skor24
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
7
Lembar Observasi Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : X/1Topik/Substropik : Ruang Lingkup BiologiIndikator Pencapaian Kompetensi :
4.1.2 Melakukan pengolahan data dari hasil pengamatan tentang permasalahan pada berbaga objek biologi, tingkat organisasi kehidupan melalui sumbernya
No Nama Siswa DisiplinTanggung jawab
Jujur Teliti Kreatif PeduliJumlah Skor
1. .....................
2.
keterangan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatanSkor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatanSkor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatanSkor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatanPenilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai= Jumlah Skor24
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
8
PENILAIAN DIRI
Topik: Ruang Lingkup Biologi
Nama: ..................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Ruang Lingkup Biologi, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan nilai 2 jika ya dan 1 jika tidak pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
NoPernyataan
Sudah memahami
Belum memahami
1. Saya memahami materi dengan baik2 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama
dengan teman satu kelompok3 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan
fakta4 Saya ikut menyusun laporan/hasil diskusi
5 Saya ikut mempresentasikan hasil diskusi
6 Saya menulis jurnal harian (catatan)
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai= Jumlah Skor2 x jumlah pernyataan
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
9
Penilaian antar peserta didik
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : X / 1Topik/Subtopik : Ruang Lingkup BiologiIndikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran,
responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Format Penilaian
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: ...........................Tanggal Penilaian: .....................................
Nama Teman yang dinilai: ........................Nama Penilai: ...........................................
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi- Berikan tanda √ pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No PerilakuDilakukan/muncul
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no. 1, 3, dan 4) dan ada yang negatif (no. 2) Pemberian skor untuk perilaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai= JumlahSkor2 x jumlah perilaku
x 100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
10
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
Penilaian Pengetahuan (Tes Tulis)
Jawablah satu pertanyaan yang paling benar!
1. Biologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang ....a. keberadaan jaring-jaring kehidupan di Bumib. seluruh makhluk hidup yang sekarang adac. hubungan antara produsen dan konsumend. makhluk hidup yang ada dan yang pernah adae. arti dan keseimbangan alam
2. Perbedaan ilmu pengetahuan dan pengetahuan biologi terletak pada ....a. pengetahuan memiliki objek tanpa metode, sedangkan ilmu memiliki objek sekaligus memakai metode tertentub. pengetahuan didapat tanpa sengaja dari objek, sedangkan ilmu didapat dari objek tertentu dengan menggunakan metode khususc. pengetahuan bersumber pada ilmu, sedangkan ilmu bersumber pada masalahd. pengetahuan didapat melalui penelitian terencana, sedangkan ilmu tidake. ilmu memiliki metode dan objek, sedangkan pengetahuan tidak
3. Ruang lingkup biologi yang dalam pengkajiannya membutuhkan alat bantu yang berupa mikroskop, di antaranya ....a. organb. sel sajac. bioma dan biosferd. organel, sel, dan jaringand. atom dan molekul
4. Hal pokok yang membedakan antara biologi dengan ilmu yang lainnya yaitu ....a. pengetahuan yang mendasarib. metode yang digunakanc. objek materialnyad. objek formalnyae. objek dasarnya
5. Objek material yang dikaji dalam bidang biologi yaitu ....a. makhluk hidup dan tak hidupb. makhluk hidup dan yang pernah hidupc. mikroorganisme dan makroorganismed. makhluk hidup dan jasad renike. makhluk hidup saja
6. Salah satu kegunaan biologi yang paling mendasar dalam kehidupan manusia yaitu ....a. munculnya sikap manusia yang peduli pada kehidupan dirinya dan makhluk lainnya
11
b. kian bertambahnya manusia yang suka dengan ilmu biologic. munculnya ahli-ahli biologi yang berkecimpung dalam berbagai kehidupand. dapat mengurangi dan meredakan masalah yang ada di lingkungane. makin banyaknya jumlah penemuan biologi
7. Sejumlah upaya untuk meningkatkan hasil pangan di antaranya yaitu dengan melakukan penyilangan berbagai varietas padi guna memperoleh bibit unggul. Cabang biologi yang mempelajari hal ini yaitu ....a. ekologib. genetikac. fisiologid. morfologie. anatomi
8. Berikut ini adalah manfaat mempelajari biologi secara moral, kecuali ....a. peduli terhadap keberadaan makhluk hidup yang ada di sekitarnyab. berani memanfaatkan hutan dengan seenaknyac. dapat bersikap ilmiah dalam menghadapi masalahd. tak mudah percaya dengan hal-hal mistise. dapat memanfaatkan SDA secara bijaksana
9. Mekanisme pergerakan otot yang dipelajari dalam ilmu fisiologi gerak termasuk cabang biologi yang juga melibatkan ilmu lainnya, yaitu ....a. fisika dan geofisikab. statistik dan ekologi kimiac. fisika dan kimiad. matematika dan kimiae. fisika dan matematika
10. Cabang bioloi yang mempelajari tentang ciri dan kehidupan tumbuhan yaitu ....a. sitologib. histologic. mikrobiologid. botanie. zoologi
Kunci jawaban
1. D2. A3. D4. C5. D6. A7. B8. B9. C10. D
12
Penilaian Ketrampilan
LEMBAR PENGAMATAN UNJUK KERJA PRAKTIKUM
Topik : Ruang lingkup biologiIndikator : 4.1.2 Melakukan pengolahan data dari hasil pengamatan tentang permasalahan pada berbaga objek biologi, tingkat organisasi kehidupan melalui sumbernya
Lembar Pengamatan
No NamaPersiapan Percobaan
Pelaksanaan Percobaan
Kegiatan Akhir Percobaan
Jumlah Skor
1. ………………………2.
Rubrik
NoKeterampilan yang Dinilai
Skor Keterangan
1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat Bahan)
30 Menyiapkan alat tulis Memakai jas lab Memakai identitas (no absen) Menentukan objek pengamatan
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek yang tersedia
2 Melakukan pengujian
30 - Mengamati objek biologi dengan baik dan benar- Menentukan permasalahan terkait objek yang diamati- Mencatat ciri-ciri objek yang diamati- Mencatat data data yang diperlukan
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek tang tersedia
3 Kegiatan akhir praktikum
30 - Kembali ke lab biologi dengan tertib dan tepat waktu- Melakukan diskusi untuk menjawab rumusan masalah
yang telah disusun- Membuat laporan praktikum- Mengumpulkan praktikum tepat waktu
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek tang tersedia
13
PENILAIAN PRODUK
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK
Kompentesi Inti :
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar :
4.1 Mengolah data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan
Indikator Pencapaian Komulatif
4.1.1 Melakukan pengamatan mengenai permasalahan yang telah di identifikasikan
4.1.2 Melakukan pengolahan data dari hasil pengamatan tentang permasalahan pada
berbaga objek biologi, tingkat organisasi kehidupan melalui sumbernya
Aspek Penilaian : Praktik/PsikomotorTanggal Penilaian :
No.
NamaPeserta Didik
Kriteria/AspekSkor Nilai
1 2 3 4 5 6
1234dst
Kriteria:1. Kesesuaian dengan format/ketentuan (1)2. Ada objek biologi yang diamati3. Dapat menentukan masalah biologi berdasakan objek yang diamati4. Dapat memecahkan masalah biologi berdasarkan objek yang diamati5. Dapat menyusun kesimpulan secara tepat6. Dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan baik
14
Penskoran : Tiap Indikator rentang 1 – 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Pengolahan skor
Nilai = (jumlah total skor yang diperoleh : 5 x jumlah kriteria) x 100
MATERI I:
RUANG LINGKUP BIOLOGI
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi" dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat" dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti "ilmu kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.
Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalam anatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam etologi. Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalam biologi perkembangan. Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalam genetika.
A. Asal mula biologi
Aristoteles dan biologi
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi Aristoteles, "filosofi alam" adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi, dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah bagian dari grup yang ia sebut Selachē (selachians).
Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang
15
mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan), dan interaksi (hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan lingkungannya).
B. Pembagian Berdasarkan Kelompok Organisme
Makhluk hidup atau organisme sangat beraneka ragam. Taksonomi mempelajari bagaimana organisme dapat dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan perbedaan yang dimiliki. Selanjutnya, berbagai kelompok itu dipelajari semua gatra kehidupannya, sehingga dikenallah ilmu biologi tumbuhan (botani), biologi hewan (zoologi), biologi serangga (entomologi), dan seterusnya.
C. Pembagian berdasarkan organisasi kehidupan
Kehidupan berlangsung dalam hirarki yang terorganisasi. Hirarki organisme, dari yang terkecil hingga yang terbesar yang dipelajari dalam biologi, adalah sebagai berikut:
sel; jaringan; organ; sistem organ; individu; populasi; komunitas atau masyarakat; ekosistem; dan bioma.
Kajian-kajian subindividu mencakup biologi sel, anatomi dan cabang-cabangnya (sitologi, histologi dan organologi), dan fisiologi. Pembagian lebih rinci juga mungkin terjadi. Misalnya, anatomi dapat dikhususkan pada setiap organ atau sistem (biasa terjadi dalam ilmu kedokteran): pulmonologi, kardiologi, neurologi, dan sebagainya).
Tingkat supraindividu dipelajari dalam ekologi, yang juga memiliki pengkhususan tersendiri, seperti ekofisiologi atau "fisiologi lingkungan", fenologi, serta ilmu perilaku.
D. Pembagian berdasarkan interaksi
Hubungan antarunit kehidupan maupun antara unit kehidupan dan lingkungannya terjadi pada semua tingkat organisasi. Selain mempelajari kehidupan melalui berbagai tingkatan di atas, biologi juga mempelajari hal-hal berikut, melalui cabang ilmunya masing-masing:
biologi perkembangan (developmental biology): ilmu yang mempelajari tahap perkembangan makhluk hidup (ontogeni) dari telur yang dibuahi menjadi individu;
genetika: ilmu yang mempelajari pewarisan keturunan; etologi: ilmu yang mempelajari perilaku makhluk hidup; sistematika: ilmu yang mempelajari keanekaragaman organisme dan hubungannya
dengan relasi tertentu; ekologi: ilmu yang mempelajari habitat dan interaksi makhluk hidup dengan
lingkungannya; evolusi: ilmu yang mempelajari perubahan yang terjadi pada makhluk hidup; dan
16
ksenobiologi: ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi.
mikologi : ilmu yang mempelajari mengenai cendawan/ jamur mikrobiologi : ilmu yang mempelajari makhluk-makhluk mikroskopisbahkan terdapat sub ilmu biologi yang berkaitan dengan ilmu lain seperti biokimia
dan biofisik, dimana ilmu biologi dilihat dari sudut pandang kimia dan fisika.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : SEL
Jumlah Pertemuan : 4 pertemuan (8 jam pelajaran)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikator Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
17
1.1.1 Memahami konsep keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang
berlangsung di dalam sel sebagai salah satu bentuk keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses
1.2.1 Berpikir secara ilmiah dalam memecahkan permasalahan
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
1.3.1 Peduli terhadap keterkaiatan antara struktur, fungsi dan proses yang berlangsung
di dalam sel sebagai salah satu bentuk peduli terhadap permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.1.1 Menanamkan sikap teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen serta peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar
2.2.1 Menaati peraturan sebagai bentuk penerapan keselamatan kerja pada saat
kegiatan pengamatan dan percobaan berlangsung
3.2 Memahami konsep tentang keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang
berlangsung di dalam sel
3.2.1 Mengidentifikasi berbagai komponen kimia penyusun sel
3.2.2 Menjelaskan fungsi bagian-bagian dari sel
3.2.3 Menjelaskan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
3.2.4 Menjelaskan proses transport membrane yang terjadi di dalam sel
4.2 Menyajikan hasil pengamatan struktur sel dan fungsinya dengan menggunakan
berbagai media
18
4.2.1 Menyajikan data hasil pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan
4.2.2 Membuktikan proses transport yang terjadi di dalam sel
4.2.3 Memahami proses reproduksi sel (mitosis dan meiosis sel tumbuhan)
C. Materi Pembelajaran
Struktur Penyusun Sel
Fungsi bagian-bagian sel
Proses yang terjadi di dalam sel
Reproduksi Sel
D. Alokasi Waktu
4 pertemuan
4 x 90 menit = 360 menit (8 jam pelajaran)
E. Metode Pembelajaran
Praktikum, diskusi kelompok dengan pendekatan saintifik
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu dan komunikatif siswa dengan pertanyaan“Apa penyusun terkecil tubuh makhluk hidup?”“Siapa penemu sel pertama kali?”
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “Sel”, “Robert Hook”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
10’
19
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
dapat:
1. Mengidentifikasi berbagai
komponen kimia penyusun sel
2. Menjelaskan fungsi bagian-bagian
dari sel
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang heterogen
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca materi tentang ruang komponen kimia penyusun sel dan fungsi bagian-bagian dari sel
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dengan kelompok terkait materi
- Guru meminta tiap kelompok menyusun minimal 3 pertanyaan terkait dengan materi tersebut
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta pertanyaan tiap kelompok dikumpulkan.
- Guru menukarkan pertanyaan dari kelompok lain untuk didiskusikan dan di jawab pertanyaannya
Mengumpulkan informasi- Guru mempersilahkan siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber misalkan buku-buku penunjang yang lain merupakan hasil browsing internet untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dalam menjawab
Siswa membaca materi
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
Siswa dan kelompok menyusun 3 pertanyaan terkait materi
Siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah disusun
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
Siswa mengomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok
70’
20
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
pertanyaan- Guru mempersilahkan
kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Guru menjelaskan materi yang akan di bahas pertemuan yang akan datang. Siswa diminta untuk membawa 1 siung bawang merah, buku laporan kelompok, jas lab dan no absen masing-masing
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
Siswa mendengarkan dan mencatat beberapa alat dan bahan yang diminta oleh guru bersangkutan
10’
Pertemuan II
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu dan komunikatif siswa dengan pertanyaan“Apa yang membedakan antara sel hewan dengan sel tumbuhan?”
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Prncapaian
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola besar, dan kloroplas sedangkan sel hewan tidak, Sel hewan memiliki lisosom dan sentriol sedangkan sel tumbuhan tidak”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
10’
21
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Menjelaskan perbedaan sel hewan
dan sel tumbuhan2. Menyajikan data hasil pengamatan
sel hewan dan sel tumbuhan Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok yang heterogen
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca petunjuk pada lembar LKPD tentang pengamatan sel hewan dan tumbuhan di modul masing-masing
- Guru meminta siswa untuk melaksanakan langkah kerja yang terdapat di dalam lembar kerja tersebut
- Guru meminta siswa untuk mengamati sel tumbuhan dan hewan (sel epitel pipi).
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dan menggambarkan hasil pengamatan pada buku laporan kelompok
- Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam lembar LKPD
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta tiap kelomok menyusun laporan sesuai dengan format yang telah ditentukan
- Guru mempersilahkan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk melengkapi laporan praktikum misalkan dari buku-buku penunjang yang lain atau hasil browsing internet
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang
Siswa membaca LKPD
Siswa melaksanakan langkah kerja yang terdapat di dalam lembar LKPD
Siswa mengamati sel tumbuhan dan sel hewan
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan menggambarkan hasil pengamatan
Siswa dan kelompok berdiskusi menjawab pertanyaan
Tiap kelompok menyusun laporan praktikum sesuai dengan format yang telah ditentukan
70’
22
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok mempressentasikan laporan praktikumnya
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
Tiap kelompok mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Guru menjelaskan materi yang akan di bahas pertemuan yang akan datang. Siswa diminta untuk membawa 1 buah kentang berukuran besar, buku laporan kelompok, jas lab dan no absen masing-masing
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
Siswa mendengarkan dan mencatat beberapa alat dan bahan yang diminta oleh guru bersangkutan
10’
Pertemuan III
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu dan komunikatif siswa dengan pertanyaan“Apa yang kalian ketahui tentang difusi dan osmosis?”“Di dalam sel pada bagian manakah ditemui peristiwa tersebut?”
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “Difusi adalah perpindahan zat terlarut dari kondisi hipertonik menuju ke kondisi hipotonik. Osmosis adalah perpindahan zat pelarut dari
10’
23
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Prncapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Menjelaskan proses transport
membrane yang terjadi di dalam sel2. Membuktikan proses transport yang
terjadi di dalam sel Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok yang heterogen
kondisi hipotonik menuju ke kondisi hipertonik”, “Di dalam membran sel”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca petunjuk pada lembar LKPD tentang peristiwa difusi dan osmosis pada sel kentang di modul masing-masing
- Guru meminta siswa untuk melaksanakan langkah kerja yang terdapat di dalam lembar kerja tersebut
- Guru meminta siswa untuk mengamati kentang yang telah diberikan perlakuan
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi mengisi tabel yang telah disediakan
- Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam lembar LKPD
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta tiap kelomok menyusun laporan sesuai dengan format yang telah
Siswa membaca LKPD
Siswa melaksanakan langkah kerja yang terdapat di dalam lembar LKPD
Siswa mengamati kentang
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan mengisi tabel hasil pengamatan
Siswa dan kelompok berdiskusi menjawab pertanyaan
Tiap kelompok
70’
24
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
ditentukan- Guru mempersilahkan siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk melengkapi laporan praktikum misalkan dari buku-buku penunjang yang lain atau hasil browsing internet
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok mempressentasikan laporan praktikumnya
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
menyusun laporan praktikum sesuai dengan format yang telah ditentukan
Tiap kelompok mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Guru menjelaskan materi yang akan di bahas pertemuan yang akan datang. Siswa diminta untuk membawa buku laporan kelompok, jas lab dan no absen masing-masing
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
Siswa mendengarkan dan mencatat beberapa alat dan bahan yang diminta oleh guru bersangkutan
10’
Pertemuan IV
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “Reproduksi sel
10’
25
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
dan komunikatif siswa dengan pertanyaan“Apa yang kalian ketahui tentang reproduksi/pembelahan sel?”
“Apa yang kalian ketahui tentang pembelahan sel secara mitosis dan meiosis?”
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Prncapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Memahami proses reproduksi sel
(mitosis dan meiosis sel) Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok yang heterogen
adalah berarti sel induk dapat menghasilkan suatu generasi baru sel-sel atau individu multiseluler seperti diri mereka sendiri”, “Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap tertentu. Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan. Setiap sel anakan mengandung jumlah kromosom yang sama dengan induknya, meiosis adalah Pembelahan sel dengan tahap-tahap tertentu, dan menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca materi tentang reproduksi sel
Menanya- Guru meminta siswa untuk
Siswa membaca materi
Siswa berdiskusi
70’
26
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
berdiskusi dengan kelompok terkait materi
- Guru meminta tiap kelompok menyusun minimal 3 pertanyaan terkait dengan materi tersebut
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta pertanyaan tiap kelompok dikumpulkan.
- Guru menukarkan pertanyaan dari kelompok lain untuk didiskusikan dan di jawab pertanyaannya
Mengumpulkan informasi- Guru mempersilahkan siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber misalkan buku-buku penunjang yang lain merupakan hasil browsing internet untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dalam menjawab pertanyaan
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
dengan kelompoknya masing-masing
Siswa dan kelompok menyusun 3 pertanyaan terkait materi
Siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah disusun
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
Siswa mengomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
10’
G. SUMBER BELAJARAlat :
27
1 buah Mikroskop, 6 buah tusuk gigi, 6 silet, 6 kaca benda, 6 kaca penutup, 6 pipet tetes 6 cutter, 6 stopwatch, 6 penggaris, 12 beaker glass 600ml 6 sendok makan alat tulis tisu/lap
Bahan:
1 siung bawang merah sel epitel pipi 6 buah kentang 6 bungkus garam dapur
Media:
Buku modul biologi untuk SMK kelas X yang disesuaikan dengan kurikulum 2013
Lingkungan sekitar
H. Penilaian 1. Jenis/Teknik Penilaian
Penilaian Sikap- Observasi Penilaian Diskusi, - Observasi penilaian sikap pada praktikum ,- Penilaian diri sendiri- Penilaian teman sejawat
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja praktikum, Produk
2. Bentuk Instrumen dan InstrumenBentuk Instrumen Instrumen Penilaian Diskusi Instrumen Penilaian Sikap Pada Praktikum Instrumen penilaian diri sendiri Instrumen penilaian teman sejawat Instrumen Penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian Instrumen penilaian unjuk kerja praktikum Instrumen penilaian laporan praktikum
28
Trenggalek, .....................2014Guru Mata Pelajaran
EFFRILA DIANITASARI, S.PdNIP. 19850417 200903 2 005
Mengetahui,Kepala Sekolah
SUHARYATI, S.PdNIP. 19640925 199003 2 008
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN DISKUSI
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : X/1Topik/Substropik : SelIndikator Pencapaian Kompetensi :
2.1.1 Menanamkan sikap teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen serta peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium
3.2.1 Mengidentifikasi berbagai komponen kimia penyusun sel
3.2.2 Menjelaskan fungsi bagian-bagian dari sel
3.2.3 Menjelaskan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
3.2.4 Menjelaskan proses transport membrane yang terjadi di dalam sel
NoNama Siswa
Kerjasama Santun Toleransi Responsif Proaktif KerjasamJumlah
SkorNILAI
29
keterangan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatanSkor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatanSkor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatanSkor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatanPenilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai= Jumlah Skor24
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
Lembar Observasi Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : X/1Topik/Substropik : SELIndikator Pencapaian Kompetensi :
4.2.1 Menyajikan data hasil pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan
No Nama Siswa DisiplinTanggung jawab
Jujur Teliti Kreatif PeduliJumlah Skor
1. .....................
2.
keterangan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatanSkor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatanSkor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatanSkor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatanPenilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai= Jumlah Skor24
x 100
Dengan predikat:
30
PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
PENILAIAN DIRI
Topik: Ruang Lingkup Biologi
Nama: ..................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Ruang Lingkup Biologi, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan nilai 2 jika ya dan 1 jika tidak pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
NoPernyataan
Sudah memahami
Belum memahami
1. Saya memahami materi dengan baik2 Selama melakukan tugas kelompok saya
bekerjasama dengan teman satu kelompok
3 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
4 Saya ikut menyusun laporan/hasil diskusi
5 Saya ikut mempresentasikan hasil diskusi
6 Saya menulis jurnal harian (catatan)
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai= Jumlah Skor2 x jumlah pernyataan
x100
31
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
Penilaian antar peserta didik
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : X / 1Topik/Subtopik : SELIndikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran,
responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Format Penilaian
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: ...........................Tanggal Penilaian: .....................................
Nama Teman yang dinilai: ........................Nama Penilai: ...........................................
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi- Berikan tanda √ pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No PerilakuDilakukan/muncul
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
32
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................
Pengolahan Penilaian:
3. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no. 1, 3, dan 4) dan ada yang negatif (no. 2) Pemberian skor untuk perilaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
4. Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai= JumlahSkor2 x jumlah perilaku
x 100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
Penilaian Tes Tulis
SOAL
1. Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, 7 senyawa kimia penyusun sel meliputi….
2. Bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein adalah (a)….., dan yang berfungsi sebagai tempat respirasi sel adalah (b)……
3. Organel sel yang berfungsi menyimpan pigmen selain warna hijau disebut (a)……., sedangkan organel sel yang berfungsi menyimpan zat pati/tepung di sebut (b)….
4. Jelaskan fungsi dari nucleus dan lisosom pada sel hewan!5. Jelaskan fungsi dinding sel dan plastid pada sel tumbuhan!6. Hasil praktikum pengamatan sel hewan dan tumbuhan menunjukkan perbedaan
antara kedua sel tersebut, sebutkan 3 perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan yang kalian ketahui!
7. Apa yang kalian ketahui tentang difusi dan osmosis?8. Jelaskan penyebab ukuran kentang menyusut dan tekstur kentang menjadi lentur
jika direndam dengan larutan garam!9. Jelaskan penyebab rasa kentang menjadi asin setelah di rendam dengan larutan
garam!10. Jelaskan perbedaan mitosis dan meiosis!
KUNCI JAWABAN
1. Tujuh senyawa kimia penyusun sela. karbohidratb. protein
33
c. lemakd. aire. mineralf. vitaming. asam nukleat (DNA/RNA)
2. a. ribosomb. mitokondria
3. a. kromoplasb. amiloplas
4. Fungsi dari:a. nucleus mengatur aktivitas sel dan mengandung informasi sifat keturunan
(genetic) berupa DNA (deoxyrinucleic acid, asam deoksitibonukleat)b. lisosom bertanggung jawab dalam proses pencernaan sel/berperan dalam
penguraian molekul-molekul secara endositosis, eksositosis, autofagi, dan autolysis / Sebagai penghasil enzim, enzim yang terkandung di dalam lisosom berupa enzim pencernaan hidrolitik
5. Fungsi dari:a. dinding sel = memberi bentuk sel, melindungi organ yang ada di dalamnyab. plastid = menyimpan pigmen, menyimpan kloroplas dan juga zat tepung
6. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan minimal 3
No. Bagian sel sel tumbuhan sel hewan
1 dinding sel ada Tidak ada
2 lisosom tidak ada ada
3 sentriol tidak ada ada
4 plastida ada tidak ada
5 vakuola Ada/besar tidak ada/kecil
7. Difusi adalah = pindahnya zat terlarut dari kondisi hipertonik menuju kondisi hipotonik melalui/tanpa melalui membrane permeableOsmosi adalah = Perpindahan zat pelarut dari kondisi hipotonik menuju ke kondisi hipertonik
8. Penyebab ukuran dan tekstur kentang menyusut setelah direndam dengan larutan garam adalah : karena terjadi peristiwa osmosis yang mana zat pelarut (air) yang terdapat di dalam sel kentang keluar meninggalkan sel kentang sehingga menyebabkan ukuran kentang menyusut dan teksturnya menjadi lentur
9. Kentang menjadi asin karena ada peristiwa difusi yaitu perpindahan zat terlarut (garam) dari larutan kenuju ke dalam sel kentang sehingga rasa kentang yang semula hambar/tawar menjadi asin
10. mitosis adalah Pembelahan secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap tertentu. Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan. Setiap sel anakan mengandung jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Meiosis adalah Pembelahan sel dengan tahap-tahap tertentu, dan menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid. Masing-masing sel anakan mengandung separuh jumlah kromosom sel induk
Penilaian uji kompetensi uraian
Soal nomor 1
34
Aspek SkorSiswa menjawab 7 kata kunci secara benar 5Siswa menjawab 6 kata kunci secara benar 4Siswa menjawab 5 kata kunci secara benar 4Siswa menjawab 4 kata kunci secara benar 3Siswa menjawab 3 kata kunci secara benar 3Siswa menjawab 2 atau 1 kata kunci secara benar 2SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 2Aspek SkorSiswa menjawab 2 jawaban (a dan b) secara benar 5Siswa menjawab 1 jawaban benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 2Aspek SkorSiswa menjawab 2 jawaban (a dan b) secara benar 5Siswa menjawab 1 jawaban benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 3Aspek SkorSiswa menjawab 2 jawaban (a dan b) secara benar 5Siswa menjawab 1 jawaban benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 4Aspek SkorSiswa menjawab 2 jawaban (a dan b) secara benar 5Siswa menjawab 1 jawaban benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 5Aspek SkorSiswa menjawab 2 jawaban (a dan b) secara benar 5Siswa menjawab 1 jawaban benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 6Aspek SkorSiswa menjawab 3 jawaban secara benar 5Siswa menjawab 2 jawaban benar 3Siswa menjawab 1 jawaban benar 2Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 7Aspek SkorSiswa menjawab 2 jawaban (a dan b) secara benar 5Siswa menjawab 1 jawaban benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 8Aspek Skor
35
Siswa menjawab pertanyaan sesuai kunci secara benar 5Siswa menjawab mendekati benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 9Aspek SkorSiswa menjawab pertanyaan sesuai kunci secara benar 5Siswa menjawab mendekati benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Soal nomor 10Aspek SkorSiswa menjawab 2 jawaban (a dan b) secara benar 5Siswa menjawab 1 jawaban benar 3Siswa menjawab salah 0SKOR MAKSIMAL 5
Nilai = (jumlah skor yang di peroleh: jumlah skor maksimal)x 100
LEMBAR PENGAMATAN UNJUK KERJA PRAKTIKUM
Topik : Ruang lingkup biologiIndikator : 4.1.2 Melakukan pengolahan data dari hasil pengamatan tentang permasalahan pada berbaga objek biologi, tingkat organisasi kehidupan melalui sumbernya
Lembar Pengamatan
No NamaPersiapan Percobaan
Pelaksanaan Percobaan
Kegiatan Akhir Percobaan
Jumlah Skor
1. ………………………2.
Rubrik
NoKeterampilan yang Dinilai
Skor Keterangan
1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat Bahan)
30 - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan pengujian- Bahan-bahan tersedia sesuai dengan petunjuk- Memakai jas lab- Memakai identitas
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek yang tersedia
2 Melakukan pengujian
30 - Melaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan petunjuk kerja
36
- Melakukan pengamatan secara teliti- Mencatat data yang diperoleh dengan benar- Berdiskusi mengolah data yang telah diperoleh
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek tang tersedia
3 Kegiatan akhir praktikum
30 - Menyusun laporan- Mengumpulkan laporan tepat waktu- Membersihkan peralatan praktikum- Membuang sampah di tempatnya
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek tang tersedia
Penilaian laporan praktikum (produk)
Kelompok
Indikator yang diamati
nilai
Kesesuaian laporan dengan format yang telah di tentukan
Ketepatan dalam penyajian data
Ketepatan dalam mengolah data
Ketepatan dalam menyusun kesimpulan
Ketepatan pengumpulan laporan
Jumlah Indikator yang nampak
I
II
III
IV
V
VI
Ket: 1-2 = kurang3-4 = baik5 = sangat baikNilai =( jumlah indicator : 25) x 10
37
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I
PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
TUJUAN:Siswa dapat mengamati sel tumbuhan dan sel hewanSiswa dapat menyajikan data berupa gambar sel tumbuhan dan sel hewanSiswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari sel hewan dan sel tumbuhanSiswa dapat mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
ALAT DAN BAHAN
Sel epitel pipiSelaput dalam umbi lapis bawangMikroskopKaca benda dan kaca penutupTusuk gigiPipet tetesAkuadesGambar sel hewan dan sel tumbuhan
CARA KERJA
Untuk membuat preparat hewan, bersihkan tusuk gigi dengan aquades kemudian koreklah bagian dalam pipimu. Oleskan hasil korekan pada kaca objek, lalu tetesi dengan aquades. Tutuplah dengan kaca penutupUntuk membuat preparat sel tumbuhan sayatlah setipis mungkin atau kelupaslah selaput terluar umbi bawang mearah, letakkan di atas kaca objek dan tetesi dengan aqudes lalu tutuplah.Amati preparat menggunakan mikroskop dan gambarlah hasil pengamatan kalian.
1. Penskoran presentasi
No Absen
Indikator yang diamati
nilai
Alat dan bahan presentasi menunjang
Kejelasan penyampaian hasil laporan
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan
Kemampuan dalam memecahkan permasalahan dalam sikusi
Bertanya kepada kelompok yang lain
Jumlah Indikator yang nampak
I
II
III
IV
V
VI
Ket : √ = nampak; - = tidak NampakNilai =(Jumlah indicator: total indicator) X 10
38
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK II
PENGAMATAN PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI PADA SEL KENTANG
TUJUAN:Siswa dapat membuktikan peristiwa difusi dan osmosis pada sel kentangSiswa dapat menyajikan data perubahan yang terjadi pada kentang sebelum dan sesudah perlakuanSiswa dapat membuat kesimpulan peristiwa yang terjadi pada sel kentang setelah perlakuan
ALAT DAN BAHAN
3 buah kentang2 beaker glass400 ml aquadesSilet /pisauGaramPenggarisSendok makan
CARA KERJA
Campurkan 3 sendok makan garam kedalam 200 ml aquades di dalam beaker glass yang telah diberi label ATuangkan 200 ml aquades ke dalam beaker glass yang telah di beri label BPotonglah bentuk balok kentang dengan ukuran panjang 5cm, lebar 1 cm dan tinggi 1 cm Masukkan 5 potong pada mangkuk A dan 5 potong pada mangkuk BTunggulah selama 15 menitPeriksalah kekerasannya dengan cara melengkungkannya.Isilah tabel yang telah disediakanJawab pertanyaan yang disediakan
39
FORMAT LAPORAN
Buatlah laporan praktikum dengan format sebgai berikut:Hari/tanggal praktikumMateritujuanAlat dan bahanLangkah kerjaData (tabel)Analisis data (menjawab pertanyaan)Kesimpulan
PERTANYAANDiskripsikan hasil pengamatanmu terhadap kentang yang terdapat pada mangkuk A setelah proses perendaman?Diskripsikan hasil pengamatanmu terhadap kentang yang terdapat pada mangkuk B setelah proses perendaman?Jelaskan mengapa terjadi perbedaan pada kentang yang terdapat pada kedua mangkuk tsb!Peristiwa apa yang terjadi pada kentang tersebut?
40
MATERI
S E L
Pernahkah kalian melihat rumah yang sedang di bangun? Rumah di bangun dari
susunan batu bata yang di rekatkan bersama-sama dengan bahan lainnya. Tanpa batu bata
maka bangunan rumah tersebut tidak akan berbentuk seperti yang dikehendaki. Sehingga
batu bata disini sangat berperan penting dan merupakan unit terkecil penyusun banguan
rumah tersebut. Hal serupa juga terjadi pada makhluk hidup. Makhluk hidup juga memiliki
unit terkecil yang menyusunnya disebut sel.
Sel yang sama bentuk dan fungsinya akan bergabung menjadi jaringan. Jaringan
satu dengan yang lain akan membentuk suatu organ. Organ satu dengan yang lain akan
membentuk sistem organ, sistem organ inilah kemudian membentuk suatu organisme.
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Pada saat itu
Robert Hooke menemukan adanya ruang kosong segi enam pada sayatan melintang
gabus tumbuh dengan mikroskop. Ruang tersebut mirip kamar sehingga dinamakan sel
41
(cellula = kamar). Dua ahli biologi dari jerman, Mathias J Schleiden dan Theodor
Schwann pada tahun 1838 membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong
melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar makhluk hidup.
Kedua ahli tersebut kemudian membangun teori sel. Teori sel tersebut menyatakan bahwa
semua makhluk hidup tersusun dari sel.
A. Komponen Kimia penyusun Sel
Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak , asam
nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik. Berikut akan diuraikan tentang
komposisi kimia sel .
1. Karbohidrat
Karbohidrat disusun oleh unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ).
Karbohidrat merpakan senyawa yang terdapa dalam tubuh dalam jumlahbesar di
dalam tubuh. Karbohidrat dibagi ke dalam tiga kelompok , yaitu sebagai berikut :
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan gula sederhana . Sifat dan cirinya adalah rasanya
manis, dapat larut dalam air dan dapat dikristalkan. Monosakarida terdiri dari
pentosa dan heksosa. Contoh pentosa antara lain adalah ribosa, deoksiribosa
dan ribulosa. Adapun heksosa contohnya glukosa, galaktosa dan fruktosa .
b. Disakarida
Disakarida merupakan gabungan dua gula dari gugus monosakarida. Memiliki
sifat rasanya manis, larut dalam air dan dapat dikristalkan. Contoh disakarida
adalah: maltosa, sukrosa dan laktosa .
c. Polisakarida .
Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks dengan rantai molekul yang
panjang . Rasanya tidak manis , tidak dapat dikristalkan dan tidak larut dalam
air . jika larut maka akan membentuk suspensi karena ukuran molekulnya
besar.
2. Protein
Protein tersusun atas unsur : C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ) dan
N( nitrogen ) . Protein merupakan polipeptida atau biopolimer yang tersusun atas
asam amino. Ada sekitar 20 macam asam amino sebagai unit dasar penyusun
protein . Asam amino sifatnya larut dalam air , dapat dikristalkan , mempunyai titik
didih yang tinggi dan dapat bersifat asam atau basa . Protein berperan sebagai
penyusun membran sel dengan bergbung bersama lemak membentuk senyawa
lipoprotein , protein seperti itu dinamakan protein struktural . Selain itu protein
memiliki fungsi yang lain misalnya membentuk enzim dan ini disebut protein
fungsional .
42
3. Lemak ( lipida )
Merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O
( oksigen ). Lemak tersusun atas senyawa gliserol dan asam lemak yang
merupakan unit dasar penyusun lemak. Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam
air, densitas atau kerapatanna lebih rendah dari air , memiliki viskositas atau
kekentalan yang tinggi . Contoh lemak adalah trigliserida, fosfolipid, steroid .
Fungsi lemak antara lain penyusun membran sel bersama-sama dengan protein,
penyusun hormon kelamin pria seperti testosteron .
4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polinukleotida ( terdiri atas nukleotida-nukleotida ) yang
terdiri atas DNA ( Deoksiribonucleic acid ) dan RNA ( Ribonucleic acid ). Asam
nukleat bertindak sebagai penyipan informasi genetik pada sel . Asam nucleat
terdiri atas nukleotida-nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas : Fosfat , gula
pentosa dan basa nitrogen. DNA berperan penting dalam pembentukan gen pda
kromosom adapun RNA berperan penting dalam sintesis protein.
5. Air
Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa dalam jumlah terbesar
penyusun sel ( 50 – 60 % berat sel ) . Air merupakan bagian esensial cairan tubuh
yang terdiri dari cairan intrasel ( sitoplasma ) , plasma darah dan cairan
ekstraseluler . Air berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator reaksi-reaksi
biologis.
6. Vitamin dan mineral
vitamin adalah mempertahankan fungsi metabolisme , pertumbuhan dan
penghancur radikal bebas . Contoh vitamin : A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E,
K dan H )
7. Mineral
Mineral merupakan unsur-unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen .
Mineral ada yang terdapat dalam jumlah yang besar ( makroelemen ) seperti :
kalsium ( Ca ), fosfor ( P ) , magnesium ( Mg ), natrium ( Na ), klor ( Cl ) dan
belerang ( S ). Mineral lain terdapat dalam jumlah sedikit ( mikroelemen ) seperti:
zat besi ( Fe ), yodium ( I ), Seng ( Zn ) kobalt ( Co ) fluorin ( F ) . Mineral
berfungsi sebagai komponen struktural sel, pemeliharaan fungsi metabolisme ,
pengaturan kerja enzim, menjaga keseimbangan asam dan basa
B. Struktur dan Bagian-bagian Sel
Sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua jenis sel tersebut sama- sama mempunyai membran plasma dan sitoplasma.
Perbedaannya adalah sel prokariotik tidak memiliki membrane inti sedangkan
eukariotik memiliki membrane inti.
43
1. Sel prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membrane inti. Sel ini berukuran 1-10
µm. Sel ini memiliki materi berupa memiliki materi berupa DNA yang tidak di
bungkus membrane inti yang disebut nukleoid. Sehingga Nukleoid berada pada
sitoplasma. Sel ini biasanya di miliki oleh bakteri.
2. Sel eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang telah memiliki membran inti. Sel ini memiliki
ukuran 10-100 µm. Materi genetic (DNA) berada di dalam sel di bungkus oleh
membrane inti. Sel eukariotik dibedakan menjadi 2, yaitu sel hewan dan sel
tumbuhan.
a. Sel TumbuhanBagian-bagiannya : Nucleus Reticulum Endoplasma (RE) Ribosom Mitokondria Nukleolus Membran sel Dinding sel Plastida (kloroplas,
kromoplas dan amiloplas)
b. Sel hewan
Bagian-bagiannya :
Nucleus Badan Golgi Retikulum Endoplasma
(RE) Lisosom Ribosom Mitokondria Sentriol Nucleolus Membran Sel
C. Fungsi bagian-bagian sel
No Nama Gambar Fungsi
44
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1
Mem
bran
Sel
Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
Sebagai reseptor atau penerima rangsang, seperti hormone dan bahan kimia lainnya yang berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri.
2
Sit
opla
sma
Sebagai pelarut dalam system larutan yang tersusun dari 90% air, senyawa organic terlarut, dan koloid (bahan tidak larut).
Organel-organel sel
No Nama Gambar T H Fungsi
1
Nuc
leus
Ada
Ada
Mengendalikan seluruh kegiatan sel dan mengandung informasi sifat keturunan (genetic) berupa DNA (deoxyrinucleic acid, asam deoksitibonukleat)
45
No Nama Gambar T H Fungsi
2
Ret
ikul
um E
ndop
lasm
a
Ada
Ada
Sebagai saluran-saluran dalam sitoplasma yang berhubungan dengan nucleus.
3
Rib
osom
Ada
Ada
Sebagai tempat mensintesis protein dari asam amino. Pelaksanaan sintesis itu adalah RNA.
4
Sen
trio
l
Tid
ak a
da
Ada
Berfungsi dalam mengontrol pergerakan dan tonjolan sel,
Pembentukan sitoskelet Orientasi pembelahan
sel.
5
Bad
an G
olgi
Ada
Ada
Mengangkut dan mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat di dalamnya.
Menghasilkan lender, lilin, getah, dan sekresi yang bersifat lengket.
Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak serta transport lemak
Membentuk lisosom dan enzim pencernaan yang belum aktif (zimogen dan koenzim).
46
No Nama Gambar T H Fungsi
6
Lis
osom
Tid
ak a
da
Ada
Berperan dalam penguraian molekul-molekul secara endositosis, eksositosis, autofagi, dan autolysis.
Sebagai penghasil enzim, enzim yang terkandung di dalam lisosom berupa enzim pencernaan hidrolitik.
7
Mit
okon
dria
Ada
Ada
Tempat berlangsungnya respirasi aerobic.
Penyerapan oksigen Mengatur pemindahan
enzim Bertanggung jawab
atas pergerakan molekul berenergi (ADP atau ATP) melalui membran selama proses respirasi sel.
47
No Nama Gambar T H Fungsi
8
Pla
stid
a
Ada
Tid
ak a
da
Plastida berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi
atas tiga macam:
Leukoplas = Amiloplas: plastida yang tidak
berwarna, dapat membentuk dan
menyimpan butir-butir zat tepung/pati.
Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam), likopin
(merah), xantophil (kuning), karoten (jingga),
fikosianin (biru), dan fikoeritrin (coklat).
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat
hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a
(warna hijau biru=C55H72O5N4Mg)
dan klorofil b (warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg
).
9
Vak
uola
Ada
(be
sar)
Ada
(ke
cil d
an b
anya
k)
Membangun turgor (ketegangan sel).
Mengandung pigmen antosianin.
Mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom saat sel masih hidup.
Menjadi tempat penimbunan sisa-sisa metabolism
Tempat penyimpanan cadangan makanan bagi sitoplasma, seperti sukrosa dan garam mineral terlarut.
48
No Nama Gambar T H Fungsi
10
Bad
an M
ikro
Ada
Ada
Peroksisom berperan dalam metabolisme lemak menjadi karbohidrat.
Glioksisom mengandung enzim yang dapat mengubah lemak menjadi gula.
11
Ske
leto
n
Ada
Ada
Untuk pergerakan sel dan transport zat. Yang tersusun oleh tiga elemen, yaitu: mikrotubula, mikrofilamen, dan filament antara.
12
Sil
ia
Tid
ak a
da
Tid
ak a
da
Sebagai alat gerak.
13
Fla
gell
a
Tid
ak a
da
Tid
ak a
da
Sebagai alat gerak.
49
No Nama Gambar T H Fungsi
14
Din
ding
Sel
ada
Tid
ak a
da
Sebagai pelindung organel-organel yang terdapat di dalam sel tumbuhan terhadap lingkungan luar dan benda-benda asing.
Keterangan :
T = Tumbuhan
H = Hewan
D. Proses yang Berlangsung dalam Sel
Sebagaimana yang ketahui, sel merupakan unit struktural, fungsional dan reproduksi
terkecil yang menyusun mahkluk hidup tersusun atas 3 bagian pokok. Ketiga bagian pokok
tersebut yaitu :
membran sel ( membran plasma ) sebagai lapisan pertama yang membatasi sel
dengan "dunia" di luar sel.
inti sel ( nukleus ) sebagai pusat pengendali segala aktivitas sel dan kehidupan. Di
dalam inti sel inilah terdapat materi genetik
sitoplasma ( protoplasma ) berupa cairan bersifat koloid yang di dalamnya
terdapat berbagai macam dan jenis organel pendukung fungsi sel.
Lalu, proses apa saja yang terjadi si dalam sel ?
Pada kenyataannya, semua proses kehidupan berlangsung di dalam sel mulai dari
proses nutrisi, proses regulasi, proses metabolisme, proses ekskresi, proses reproduksi dan
proses-proses kehidupan lainnya. Salah satu proses penting yang terjadi di dalam sebuah
sel adalah proses transportasi atau pengangkutan zat dari luar dan ke dalam sel itu sendiri.
Proses ini berkaitan dengan pengaturan kadar air dan mineral di dalam sel yang
melibatkan pengangkutan zat-zat keluar-masuk sel dan diatur oleh membran sel. Membran
sel inilah yang memegang peran penting dalam mengatur keluar masuknya air dan zat-zat
lainnya. Proses transportasi yang diatur oleh membran sel ini bisa terjadi baik secara aktif
( memerlukan energi ) maupun terjadi secara pasif ( tanpa memerlukan energi ).
50
Berdasarkan ada tidaknya kebutuhan energi, kemudian ada yang mengelompokkan proses
transportasi ini menjadi 2 yaitu : transportasi Aktif dan transportasi Pasif.
Transportasi Aktif.
Pada transportasi jenis ini, molekul zat terlarut berpindah dari keadaan hipotonis menuju
keadaan hipertonis, dengan menggunakan bantuan energi dalam bentuk Adenosin
Triphosphat ( ATP ). Salah satu contoh transportasi aktif adalah Pompa ION Na-K,
fagositosis, Pinositosis , eksositosis dan endositosis.
Transportasi Pasif
Pada tranportasi jenis ini, molekul zat berpindah dari satu tempat ke tempat lain
menggunakan prinsip perbedaan keadaan konsentrasi larutan tanpa memerlukan energi
dalam bentuk ATP.
Beberapa proses transportasi pasif antara lain :
1. Difusi
Pada transportasi ini, molekul zat berpindah dari keadaan hipertonis menuju keadaan
hipotonis secara langsung tanpa melalui membran selektif permeabel. Proses difusi dapat
digambarkan ketika kita memasukkan kantong teh celup ke dalam air bening ( air putih ).
Segera setelah kantong teh kita masukkan maka butir-butir zat warna teh akan menyebar
keseluruh permukaan air.
2. Difusi Terfasilitasi
Berbeda dengan difusi, pada transportasi ini molekul zat terlarut bergerak pindah tempat
dari keadaan hipertonis menuju ke keadaan hipotonis dengan bantuan suatu protein pada
membran sel tanpa memerlukan energi.
3. Osmosis
Pada transportasi ini, molekul air ( zat pelarut ) bergerak pindah tempat dari keadaan
hipotonis menuju tempat dengan keadaan hipertonis melewati suatu membran yang bersifat
semipermeabel / selektif permeabel. Sifat ini, dimiliki oleh membran sel.
REPRODUKSI SEL
Istilah reproduksi pada biologi berarti induk atau orang tua dapat menghasilkan suatu generasi baru sel-sel atau individu multiseluler seperti diri mereka sendiri. Proses ini dimulai di dalam sel yang diprogram untuk membelah. Hal yang mendasari pembelahan sel adalah sel-sel induk mewariskan materi genetic berupa DNA dan perangkat metabolic yang cukup agar sel anakan tersebut dapat “mandiri”.
51
A. PEMBELAHAN SELPembelahan sel terjadi melalui tahap-tahap tertentu. Tujuan adanya tahap-tahap
pembelahan adalah untuk mengatur dan menjamin bahwa sel anakan menerima informasi genetic yang sama persis dengan induknya. Jika tidak demikian maka ada kelainan pada sel-sel anakan yang dihasilkan.
o Macam-macam Cara Pembelahan Sel Pembelahan sel secara Amitosis atau pembelahan Biner
Pembelahan amitosis terjadi secara spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Cara pembelahan ini terdapat pada organism prokariotik misalnya bakteri (seperti penjelasan di semester I). Pembelahan amitosis terjadi terutama karena bakteri tidak memiliki membrane inti yang membatasi antara nukleoplasma dengan sitoplasma. Selain itu DNA yang terdapat dalam sel relative kecil disbanding DNA sel eukariotik.
Pembelahan sel secara Mitosis Pembelahan secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui
tahap-tahap tertentu. Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan. Setiap sel anakan mengandung jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Pembelahan sel secara Meiosis Pembelahan sel dengan tahap-tahap tertentu, dan menghasilkan 4 sel anakan
yang memiliki kromosom haploid. Masing-masing sel anakan mengandung separuh jumlah kromosom sel induk.
o Tahap-tahap Pembelahan Sel Tahap pembelahan sel secara mitosis
Sel memiliki siklus sel. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel/mitotik (M) dan periode pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase terdiri dari tiga sub fase yaitu G1, S dan G2, sebelum sel memasuki fase mitotic dan siap membelah.
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang menghasilkan sel-sel tubuh. Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), fase pembelahan inti (kariokinesis) dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
o Tahap InterfasePada tahap ini sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Persiapannya meliputi replikasi DNA. Tahap interfase dibagi menjadi:
- Fase gap 1 (G1) = sel-sel belum mengadakan replikasi DNA. Sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan dan diploid
- Fase sintesis (S) = DNA dalam inti mengalami replikasi. Sehingga jumlah DNA sebanyak 2 salinan dan diploid
- Fase gap 2 (G2) = replikasi DNA selesai dan sel siap melakukan pembelahan
o Tahap Karionkinesis- Profase
Pada tahap ini DNA mulai dikemas atau dipaket menjadi kromosom. Kromosom merupakan struktur terpadat dari kemasan DNA. Pada profase awal kromosom mulai terlihat lebih pendek
52
dan menebal. Padas el hewan sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan. Selanjutnya membentuk benang-benang spindle yang terhubung dari kutub ke kutub. Padas el tumbuhan tidak terdapat sentrioldan benang spindle terbentuk tanpa terikat pada sentriol. Pada profase akhir masing-masing kromosom terlihat dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Selanjutnya nucleus menghilang dan membrane nucleus hancur.
- MetafasePada tahap ini kromosom bergerak ke bidang equator banang
spindle. Tujuannya agar pembagian DNA untuk sel anakan yang baru akan sama satu sama lain
- AnafasePada tahap ini sentromer yang mengikat kromatid membelah
bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan akibat dari kontraksi benang spindle. Pada saat kontraksi benang spindle memendek sehingga dapat menarik kromatid menjadi dua bagian dikedua kutub yang berlawanan.
- TelofasePada tahap ini kromatid telah disebut kromosom. Membran
inti mulai terbentuk dan nucleus mulai muncul kembali. o Tahap Sitokinesis
Pada tahap ini terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan sekat sel yang baru. Sekat tersebut memisah dua inti menjadi dua sel anakan yang baru.
(gambar fase mitosis pada hewan) (gambar fase mitosis pada tumbuhan)
Keterangan : keterangan:
1. Profase 1. profase2. Metaphase 2. metafase3. Anafase 3. anafase4. Telofase 4. sitokinesis
Tahap pembelahan sel secara meiosis 1. Meiosis I
Meiosis I meliputi fase-fase berikut.
a. Profase IProfase I terbagi lagi menjadi fase-fase berikut.
1. Leptonema/leptoten: benang-benang kromatin menjadi kromosom.2. Zigonema/zigoten: kromosom yang sama bentuknya (kromosom homolog)
berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.
53
3. Pakinema/pakiten: tiap-tiap bangun kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
4. Diplonema/diploten: kromatid dan tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar. Terjadi pindah silang (crossing over).
5. Diakinesis: sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Membran inti dan nukleous hilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan terjerat oleh benang gelendong yang dibentuk oleh sentriol-sentriol.
b. Metafase I
Tetrad berkumpul di bidang ekuator.
c. Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari tiap tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah, bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromer belum membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
d. Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari 4 kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap kutub. Benang gelendong lenyap. Kromatin muncul kembali. Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.
2. Meiosis II
Meiosis II meliputi fase-fase berikut:
a. Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan
dihubungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
b. Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum
terjadi pembelahan sentromer.
c. Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Akibatnya tiap-tiap kromotidnya bergerak ke arah yang berlawanan pula.
d. Telofase II
Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin
kembali. Bersamaan dengan itu membrane pemisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah empat sel anakan
54
55
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : Struktur jaringan dan organ tumbuhan dan hewan
Jumlah Pertemuan : 4 pertemuan (360 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami , menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.1.1 Bersyukur kepada Tuhan karena telah menciptakan makhluk hidup yang
memiliki
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses
1.2.1 Menyadari pentingnya berpikir ilmiah dalam kehidupan
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
1.3.1 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan
56
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.1.1Berperilaku jujur, disiplin dalam melakukan pengamatan
2.1.2 Bersikap berani, sopan dan bertanggung jawab dalam melakukan pengamatan
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar
2.2.1 Menjaga keselamatan diri sendiri dan lingkungan selama proses percobaan
3.3 Memahami konsep keterkaitan antara struktur sel pada jaringan dengan fungsi
organ pada tumbuhan dan hewan
3.3.1 Memahami jenis-jenis jaringan tumbuhan
3.3.2 Mendiskripsikan sifat totipotensi dan kultur jaringan pada tumbuhan
3.3.3 Mendiskripsikan struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
3.3.4 Mendiskripsikan struktur jaringan pada hewan
3.3.5 Mendiskripsikan fungsi jaringan pada hewan
4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur anatomi jaringan tumbuhan dan hewan
dengan berbagai media
4.3.1 Menyajikan data hasil pengamatan struktur anatomi jaringan tumbuhan
C. Materi Pembelajaran
Struktur dan fungsi jaringan organ tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan organ hewan
D. Alokasi Waktu
4 x 90 menit = 360 menit
E. Metode Pembelajaran
Praktikum, diskusi kelompok dengan pendekatan saintifik
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Siswa menjawab salam guru
10’
57
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu dan komunikatif siswa dengan pertanyaan“Sel yang sejenis dan memiliki fungsi sama bergabung membentu apa?”“Kumpulan dari jaringan akan membentuk…”
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Memahami jenis-jenis jaringan
tumbuhan
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang heterogen
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “jaringan”, “Organ”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca materi tentang macam-macam jaringan tumbuhan
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dengan kelompok terkait materi
- Guru meminta tiap kelompok menyusun minimal 3 pertanyaan terkait dengan materi tersebut
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta pertanyaan tiap kelompok dikumpulkan.
- Guru menukarkan pertanyaan dari kelompok lain untuk
Siswa membaca materi
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
Siswa dan kelompok menyusun 3 pertanyaan terkait materi
Siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah disusun
70’
58
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
didiskusikan dan di jawab pertanyaannya
Mengumpulkan informasi- Guru mempersilahkan siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber misalkan buku-buku penunjang yang lain merupakan hasil browsing internet untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dalam menjawab pertanyaan
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
Siswa mengomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
10’
Pertemuan II
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu dan komunikatif siswa dengan pertanyaan
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “kultur jaringan”
10’
59
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
“Teknik apakah yang harus dilakukan jika ingin mengembangbiakkan tumbuhan dengan cepat dan jumlah yang banyak?”“apa yang kalian ketahui tentang kultur jaringan?”
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Prncapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Mendiskripsikan sifat totipotensi
dan kultur jaringan pada tumbuhan
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang heterogen
“merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca materi tentang sifat totipotensi dan kultur jaringan pada tumbuhan
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dengan kelompok terkait materi
- Guru meminta tiap kelompok menyusun minimal 3 pertanyaan terkait dengan materi tersebut
Siswa membaca materi
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
Siswa dan kelompok menyusun 3 pertanyaan terkait
70’
60
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta pertanyaan tiap kelompok dikumpulkan.
- Guru menukarkan pertanyaan dari kelompok lain untuk didiskusikan dan di jawab pertanyaannya
Mengumpulkan informasi- Guru mempersilahkan siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber misalkan buku-buku penunjang yang lain merupakan hasil browsing internet untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dalam menjawab pertanyaan
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
materi
Siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah disusun
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
Siswa mengomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Guru menjelaskan materi yang akan di bahas pertemuan yang akan datang. Siswa diminta untuk membawa akar batang tanaman bayam dan jagung buku laporan kelompok, jas lab dan no absen masing-masing
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
Siswa mendengarkan dan mencatat beberapa alat dan bahan yang diminta oleh guru bersangkutan
10’
Pertemuan III
61
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu dan komunikatif siswa dengan pertanyaan“Jaringan apakah yang menyusun organ tumbuhan paling luar?”
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Prncapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Mendiskripsikan struktur dan fungsi
jaringan pada tumbuhan
2. Menyajikan data hasil pengamatan
struktur anatomi jaringan tumbuhan
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang heterogen
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “Epidermis”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
10’
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca petunjuk pada lembar LKPD tentang pengamatan jaringan penyusun organ tumbuhan
- Guru meminta siswa pergi ke lingkungan sekitar sekolah untuk mencari bahan sesuai yang tercantum dalam LKPD
- Guru meminta siswa untuk melaksanakan langkah kerja yang terdapat di dalam lembar kerja tersebut
- Guru meminta siswa untuk mengamati berbagai jaringan penyusun organ tumbuhan
Menanya- Guru meminta siswa untuk
Siswa membaca LKPD
Siswa pergi ke lingkungan sekitar sekolah
Siswa melaksanakan langkah kerja yang terdapat di dalam lembar LKPD
Siswa mengamati jaringan tumbuhan
Siswa berdiskusi dengan
70’
62
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
berdiskusi mengisi tabel data yang telah disediakan
- Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam lembar LKPD
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta tiap kelomok menyusun laporan sesuai dengan format yang telah ditentukan
- Guru mempersilahkan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk melengkapi laporan praktikum misalkan dari buku-buku penunjang yang lain atau hasil browsing internet
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok mempressentasikan laporan praktikumnya
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
kelompoknya dan mengisi tabel hasil pengamatan
Siswa dan kelompok berdiskusi menjawab pertanyaan
Tiap kelompok menyusun laporan praktikum sesuai dengan format yang telah ditentukan
Tiap kelompok mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
10’
Pertemuan IV
63
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Mendiskripsikan struktur jaringan
pada hewan2. Mendiskripsikan fungsi jaringan
pada hewan Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok yang heterogen
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
10’
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca materi tentang jaringan hewan
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dengan kelompok terkait materi
- Guru meminta tiap kelompok menyusun minimal 3 pertanyaan terkait dengan materi tersebut
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta pertanyaan tiap kelompok dikumpulkan.
- Guru menukarkan pertanyaan dari kelompok lain untuk didiskusikan dan di jawab pertanyaannya
Mengumpulkan informasi- Guru mempersilahkan siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber misalkan buku-buku penunjang yang lain merupakan hasil browsing
Siswa membaca materi
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
Siswa dan kelompok menyusun 3 pertanyaan terkait materi
Siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah disusun
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
70’
64
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
internet untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dalam menjawab pertanyaan
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
Siswa mengomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
10’
G. SUMBER BELAJAR
Alat:
6 buah mikroskop
6 buah kaca benda
6 buah kaca penutup
6 beaker glass 250 ml
pipet
silet
Bahan:
akar jagung
akar bayam
batang bayam
batang jagung
preparat awetan daun jagung
preparat awetan daun bayam
Media :
Lingkungan sekitar
65
Buku biologi kelas X untuk SMK disesuaikan kurikulum 2013
H. Penilaian 1. Jenis/Teknik Penilaian
Penilaian Sikap- Observasi Penilaian Diskusi, - Observasi penilaian sikap pada praktikum ,- Penilaian diri sendiri- Penilaian teman sejawat
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja praktikum, Produk
2. Bentuk Instrumen dan InstrumenBentuk Instrumen Instrumen Penilaian Diskusi Instrumen Penilaian Sikap Pada Praktikum Instrumen penilaian diri sendiri Instrumen penilaian teman sejawat Instrumen Penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian Instrumen penilaian unjuk kerja praktikum Instrumen penilaian laporan praktikum
66
Trenggalek, .....................2014Guru Mata Pelajaran
EFFRILA DIANITASARI, S.PdNIP. 19850417 200903 2 005
Mengetahui,Kepala Sekolah
SUHARYATI, S.PdNIP. 19640925 199003 2 008
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN DISKUSI
NoNama Siswa
Kerjasama Santun Toleransi Responsif Proaktif KerjasamJumlah
SkorNILAI
keterangan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatanSkor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatanSkor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatanSkor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatanPenilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai= Jumlah Skor24
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
67
Lembar Observasi Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
No Nama Siswa DisiplinTanggung jawab
Jujur Teliti Kreatif PeduliJumlah Skor
1. .....................
2.
keterangan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatanSkor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatanSkor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatanSkor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatanPenilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai= Jumlah Skor24
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
68
PENILAIAN DIRI
.
NoPernyataan
Sudah memahami
Belum memahami
1. Saya memahami materi dengan baik2 Selama melakukan tugas kelompok saya
bekerjasama dengan teman satu kelompok
3 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
4 Saya ikut menyusun laporan/hasil diskusi
5 Saya ikut mempresentasikan hasil diskusi
6 Saya menulis jurnal harian (catatan)
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai= Jumlah Skor2 x jumlah pernyataan
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
69
Penilaian antar peserta didik
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : X / 1Topik/Subtopik : SELIndikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran,
responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Format Penilaian
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: ...........................Tanggal Penilaian: .....................................
Nama Teman yang dinilai: ........................Nama Penilai: ...........................................
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi- Berikan tanda √ pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No PerilakuDilakukan/muncul
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................
Pengolahan Penilaian:
5. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no. 1, 3, dan 4) dan ada yang negatif (no. 2) Pemberian skor untuk perilaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
6. Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai= JumlahSkor2 x jumlah perilaku
x 100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik 80 ≤ AB ≤ 100
70
(SB)Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
LEMBAR PENGAMATAN UNJUK KERJA PRAKTIKUM
Topik : Ruang lingkup biologiIndikator : 4.1.2 Melakukan pengolahan data dari hasil pengamatan tentang permasalahan pada berbaga objek biologi, tingkat organisasi kehidupan melalui sumbernya
Lembar Pengamatan
No NamaPersiapan Percobaan
Pelaksanaan Percobaan
Kegiatan Akhir Percobaan
Jumlah Skor
1. ………………………2.
Rubrik
NoKeterampilan yang Dinilai
Skor Keterangan
1 Persiapan Percobaan (Menyiapkan alat Bahan)
30 - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan pengujian- Bahan-bahan tersedia sesuai dengan petunjuk- Memakai jas lab- Memakai identitas
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek yang tersedia
2 Melakukan pengujian
30 - Mengamati morfologi tumbuhan dengan baik dan benar- Mengidentifikasi berbagai ciri morfologi tumbuhan- Membuat preparat untuk mengamati berbagai macam
jaringan penyusun organ tumbuhan- Menggambar hasil pengamatan dengan benar
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek tang tersedia
3 Kegiatan akhir praktikum
30 - Merapikan dan membersihkan peralatan praktikum- Membersihkan bahan amatan- Menyusun laporan- Mengumpulkan laporan tepat waktu
20 Ada 3 aspek yang tersedia10 Ada 2 aspek tang tersedia
71
Penilaian laporan praktikum (produk)
Kelompok
Indikator yang diamati
nilai
Kesesuaian laporan dengan format yang telah di tentukan
Ketepatan dalam penyajian data
Ketepatan dalam mengolah data
Ketepatan dalam menyusun kesimpulan
Ketepatan pengumpulan laporan
Jumlah Indikator yang nampak
I
II
III
IV
V
VI
Ket: 1-2 = kurang3-4 = baik5 = sangat baikNilai =( jumlah indicator : 25) x 10
2. Penskoran presentasi
No Absen
Indikator yang diamati
nilai
Alat dan bahan presentasi menunjang
Kejelasan penyampaian hasil laporan
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan
Kemampuan dalam memecahkan permasalahan dalam sikusi
Bertanya kepada kelompok yang lain
Jumlah Indikator yang nampak
I
II
III
IV
V
72
No Absen
Indikator yang diamati
nilai
Alat dan bahan presentasi menunjang
Kejelasan penyampaian hasil laporan
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan
Kemampuan dalam memecahkan permasalahan dalam sikusi
Bertanya kepada kelompok yang lain
Jumlah Indikator yang nampak
VI
Ket : √ = nampak; - = tidak NampakNilai =(Jumlah indicator: total indicator) X 10
Penilaian Tes Tulis
SOAL
1. Jaringan meristem yang terdapat di ujung di sebut jaringan meristem….2. Parenkim yang memiliki klorofil disebut parenkim….3. Jaringan pengangkut yangberfungsi mengangkut air dan mineral disebut…4. Jaringan yang berfungsi menyokong organ dewasa disebut…5. Bagian ujung akar tumbuhan terdapat suatu daerah yang tersusun atas jaringan
meristem aktiv membelah. Daerah tersebut disebut dengan daerah….6. Akar yang memiliki akar pokok disebut dengan akar…..7. Bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang tapi keluar
dari akar pokok disebut dengan….8. Daerah korteks yang terletak di bawah epidermis disebut dengan…..9. potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk mengadakan pembelahan
dan membentuk individu baru disebut….10. Teknik perbanyakan tanaman dengan cara aseptik dengan menggunakan bagian
organ dari tumbuhan disebut….
11. Perhatikanlah irisan melintang dari batang monokotil berikut ini! Tentukanlah bagian yang ditunjuk dengan huruf a dan b!
12. Jaringan yang berfungsi melapisi seluruh kelenjar pencernaan yang menghasilkan hormon disebut….
13. Serat merupakan penyusun jaringan ikat yang sangat kuat. Serat yang memiliki cirri berwarna kuning dan sangat lentur, terdapat pada pembuluh darah disebut serat….
14. Sel syaraf yang berfungsi menghantarkan tanggapan dari sistem saraf pusat ke efektor disebut….
15. Otot yang bekerja tidak dibawah kesadaran manusia, menyusun organ pencernaan, cara kerja lambat tapi tahan lama disebut….
73
ab
KUNCI1. Apikal2. mesofil (spons/tiang)3. xilem4. sklerenkim5. pembelahan6. tunggang7. cabang akar8. eksodermis
9. totipotensi10. kultur jaringan11. Xilem, floem12. epitel13. elastin14. motorik15. otot polos
Tiap soal dijawab benar mendapat skor 5
Soal yang di jawab salah mendapat skor 0
Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh: Jumlah skor total) x 100
PRAKTIKUM PENGAMATAN STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
A. TujuanSetelah melaksanakan praktikum diharapkan siswa dapat:
Menyajikan data berupa gambar hasil pengamatan secara morfologi dan anatomi organ tumbuhan dengan baik
Memahami struktur anatomi dan fungsi jaringan tumbuhanB. Alat dan bahan
Alat:- Mikroskop- Kaca benda- Kaca penutup- Silet- Lup- Alat tulis
Bahan- Akar pepaya/mangga/tomat/bayam- Akar jagung/padi/ilalang- Daun jagung/padi/ilalang- Daun pepaya/mangga/tomat/bayam- Batang pepaya/mangga/tomat/bayam- Batang jagung/padi/ilalang
C. Cara kerja1. Amatilah struktur morfologi akar, batang dan daun gambarlah dan berilah
keterangan masing-masing gambar tersebut2. Potonglah akar, batang dan dari bahan yang telah disediakan secara tipis
dengan sayatan melintang3. Letakkan diatas kaca benda tetesi air secukupnya dan berilah kaca penutup
74
LEMBAR PENGAMATAN PESERTA DIDIK IV
4. Letakkan dibawah meja mikroskop5. Amati, gambar dan berilah keterangan berbagai jaringan yang kalian
temukan
D. Menyusun laporanSusun lah laporan praktikum dengan format
1. Topik2. Hari/tanggal3. Tujuan praktikum4. Langkah kerja5. Hasil pengamatan
Gambar morfologi akar, daun dan batang bahan yang telah di sediakan, berilah keterangan mulai jenis akar, bentuk daun, tulang daun, tepi daun, ujung daun, pangkal daun, jenis batang dan bentuk batang
Gambar anatomi akar, batang daun yang telah di sediakan, berilah keterangan pada setiap jaringan yang ditemukan
Penjelasan fungsi dari berbagai jaringan yang telah ditemukan6. Kesimpulan
JARINGAN TUMBUHAN
1. Macam dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan perkembangannya jaringan tumbuhan dibedakan atas dua macam yaitu
jaringan meristem (embrionik=muda) dan jaringan dewasa.
a. Jaringan meristem (jaringan muda)
Jaringan meristem tersusun atas sel-sel yang selalu aktif membelah. Berdasarkan
letaknya jaringan meristem dibagi menjadi 3 yaitu:
Meristem apikal (meristem ujung) jaringan meristem ini terdapat pada bagian
ujung tumbuhan misalnya adalah ujung akar dan ujung batang.
Meristem lateral (meristem samping) terletak dibagian samping alat-alat tumbuhan
misalnya adalah kambium dan kambium gabus (Phellogen).
Meristem interkalar meristem yang terletak di antara alat- alat tumbuhan contohnya
jaringan meristem yang terdapat diantara nodus-nodus (buku-buku) tumbuhan
Gramineae (rumput-rumputan).
Berdasarkan asal terjadinya meristem dibagi menjadi 2 yaitu:
Meristem primer
Meristem primer adalah meristem yang berasal dari sel-sel embrional. Contoh
meristem primer adalah: meristem apikal dan meristem interkalar
Meristem skunder
Meristem skunder adalah meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang
selanjutnya berubah menjadi jaringan muda lagi (meristematik) contohnya adalah
75
meristem lateral (kambium dan kambium gabus).
b. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak lagi mengalami pembelahan sel. Jaringan
ini meliputi: Jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan
sklerenkim), jaringan pembuluh (Xilem dan Floem) serta jaringan gabus (periderm).
Jaringan epidermis
Jaringan ini umumnya tersusun atas selapis sel hidup yang berbentuk pipih tersusun
rapat dan merupakan lapisan terluar dari organ tumbuhan. Jaringan ini berfungsi
sebagai pelindung jaringan yang terletak di dalamnya dari kerusakan fisik atau
infeksi patogen. Pada daun atau batang beberapa tumbuhan sel-sel epidermisnya
menghasilkan senyawa lilin yang disebut kutikula.
Jaringan parenkim
Jaringan ini disebut juga sebagai jaringan dasar. Jaringan parenkim terdiri atas sel-
sel hidup, berdinding tipis, berbentuk polygonal. Umumnya terdapatpada batang
dan akar yaitu diantara epidermis dan pembuluh angkut, pada empulur batang dan
pada daging buah.
Macam-macam parenkim berdasarkan fungsinya meliputi:
Parenkim asimilasi : parenkim ini berwarna hijau karena mengandung
banyak klorofil sehingga berperan penting dalam proses fotosintesis.
Parenkim asimilasi banyak ditemui pada parenkim jaringan mesofil
(jaringan tiang dan jaringan bunga karang)
Parenkim makanan: parenkim ini tidak berwarna berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan. Terletak di umbi, buah batang dll.
Parenkim air: parenkim ini berfungsi sebagai penyimpan air. Parenkim ini
biasanya dimiliki oleh tumbuhan Xerofit contohnya pada kaktus.
Parenkim udara(Aerenchym): Parenkim ini dimiliki oleh beberapa
tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok, teratai dll. Parenkim ini
berfungsi sebagai sistem aerasi dan menjaga tumbuhan agar tetap terapung
di atas air.
Parenkim pengangkut: parenkim ini teletak dekat dengan berkas
pengangkut.
Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong berfungsi agar dapat mengokohkan berdirinya tubuh
tumbuhan. Jaringan ini terbagi dua tipe, yaitu kolenkim (sel hidup, penebalan
dinding selulosa pada sudut-sudut sel,pektin), berperan mengokohkan batang muda
yang belum berkayu, dan sklerenkim (sel mati, dinding tebal dan mengeras, lignin).
76
Ada dua tipe sklerenkim yaitu sklereid (sel batu, bentuk bulat, pada tempurung
kelapa) dan serat (bentuk panjang dan kedua ujung meruncing, terdapat pada
permukaan batang kelapa).
Jaringan kolenkim
Seperti halnya jaringan parenkim, sel-sel kolenkim tersusun dari sel-sel
hidup, tetapi dinding sel mengalami penebalan yang tidak merata sehingga
dapat menghasilkan berbagai tipe kolenkim, seperti kolenkim sudut dan
kolenkim bidang. Fungsinya sebagai jaringan penunjang organ-organ muda
Jaringan sklerenkim
Berbeda dengan kolenkim, jaringan sklerenkim tersusun dari selsel yang
berdinding tebal dan protoplasmanya mati atau tidak aktif,mengandung
lignin (zat kayu). Adanya lignin menyebabkan dinding sel menjadi kaku dan
keras. Jaringan sklerenkim yang dewasa terdapat di daerah yang
pertumbuhan memanjangnya sudah berhenti.Terdapat dua tipe jaringan
sklerenkim yakni serat dengan sel-sel panjang dan ramping dengan ujung
meruncing serta sklereid dengan
sel-sel pendek agak membulat
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut, jaringan pertama adalah xilem (pembuluh kayu: sel
mati, dinding berlignin), tersusun atas trakea, trakeid, serat,dan parenkim xilem,
berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Jaringan kedua
ialah floem (pembuluh tapis dengan sel pengiring = companion cell), berfungsi
sebagai pengangkut hasil
asimilasi dari daun ke seluruh organ tubuh yang lain. Floem tersusun
atas: pembuluh tapis, sel tapis, serat floem, parenkim floem serta sel
pengiring.
Jaringan gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak
kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada
Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan
jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah
luar berupa sel-sel mati yang disebut felem
2. Sifat Totipotensi dan Kultur Jaringan
77
Setiap sel selalu memiliki sifat totipotensi. Sifat totipotensi merupakan potensi pada
setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk mengadakan pembelahan dan membentuk
individu baru. Sel-sel penyusun jaringan dewasa (sel somatis) yang berada di bawah
rangsangan tertentu memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan (embrionik)
membentuk kalus (sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak beraturan).
Selanjutnya, kalus di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk berdiferensiasi
menjadi individu baru multiselular melalui diferensiasi dan organogenesis.
Adanya kenyataan bahwa sel-sel dapat mempertahankan potensi zigot untuk
membentuk semua bagian organisme yang matang (totipotensi) telah mengilhami lahirnya
rekayasa genetika. Salah satu aplikasi dari teknik rekayasa genetika yang dikembangkan
secara ekstensif di bidang pertanian adalah teknik kultur jaringan.
Kultur dapat didefinisikan sebagai teknik membudidayakan jaringan agar menjadi
organisme yang utuh dan mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan
merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan
merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti
daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara
aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh
dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga
bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan
bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Kultur
jaringan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk membuat bagian tanaman (akar,
tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi
tanaman utuh (sempurna) dikondisi in vitro
(didalam gelas).
Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan tanaman yang
diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat sama atau seragam dengan induknya.
Contoh tanaman yang sudah lazim diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman
anggrek. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman,
khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang
dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai
sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga
tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah
besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan
tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
78
Dasar teknik kultur jaringan adalah bahwa sel tanaman mempunyai sifat totipotensi
yaitu kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman lengkap dalam
medium aseptik yangmengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai.
Kultur jaringan dapat dilakukan melalui beberapa teknik. Hendaryono dan Wijayani
mengungkapkan bahwa teknik kultur jaringan yang telah dikenal di antaranya :
a. Meristem culture, yakni kultur jaringan menggunakan bagian tanaman dari jaringan
muda atau meristem.
b. Pollen atau anther culture, yakni teknik kultur jaringan dengan menggunakan bagian
tanaman berupa serbuk sari atau benang sari.
c. Choloroplast culture, yakni teknik kultur jaringan menggunakan kloroplas untuk
keperluan memperbaiki sifat tanaman melalui pembuatan varietas baru.
d. Somatic cross atau persilangan protoplasma, yakni penyilangan dua macam
protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan tanaman
yang mempunyai sifat baru.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan
adalah:
a. Pembuatan media.
b. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
c. Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga
steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang
disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang
melakukan kultur jaringan juga harus steril.
d. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam
eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari
adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung
reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di
tempat yang steril dengan suhu kamar.
e. Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan
akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan
dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan
perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun
jamur.
f. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke
bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
memberikan sungkup.
79
ab
cd
e
f
3. Struktur morfologi dan anatomi organ Tumbuhan
Morfologi adalah adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik
bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. Organ tumbuhan meliputi: akar, batang, daun
dan bunga.
A. AKAR
Akar merupakan bagian tumbuhan yang berada di dalam tanah, berwarna putih,
bentuk sering kali meruncing hingga mudah menembus tanah. Akar memiliki tugas
untuk memperkuat berdiri tumbuhan, menyerap air, dan unsur-unsur hara yang terlarut
di dalamnya.
Akar dikotil memiliki akar pokok, yaitu akar yang berasal dari akar lembaga (calon
akar) di dalam biji. Akar tersebut akan tumbuh membesar dan bercabang-cabang dan
dikenal sebagai akar tunggang. Sedangkan pada tumbuhan monokotil akar lembaga
dalam perkembangan selanjutnya akan mati tinggalah akar yang berbentuk serabut
yang biasa disebut akar serabut.
(akar tunggang) (akar serabut)
Akar terdiri dari beberapa bagian meliputi:
a. Leher akar = bagian yang bersambungan dengan pangkal
batang
b. Cabang-cabang akar = bagian yang tidak langsung
bersambungan dengan pangkal batang tapi keluar dari akar
pokok
c. Batang akar = akar yang terdapat antara leher akar dan ujung
akar
d. Serabut akar= cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut
e. Rambut-rambut akar = bulu-bulu akar yang merupakan penonjolan sel-sel
kulit/epidermis yang sesungguhnya
f. Ujung akar = merupakan jaringan termuda yang terdiri dari jaringan-jaringan yang
masih aktif membelah (jaringan meristem)
Ujung akar terdiri dari beberapa area sbb:
- Tudung akar/kaliptra = bagian akar yang terletak paling ujung sebagai
pelindung ujung akar yang muda.Tudung akar ini juga berperan sebagai
penentu arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gravitasi bumi,
serta melindungi meristem dan mengurangi pengaruh gesekan antara ujung
akar dan butiran tanah.
80
- Daerah pembelahan, daerah ini tersusun atas
jaringan meristem yang sel-selnya selalu
aktif membelah
- Daerah pemanjangan, daerah yang memiliki
sel-sel besar dan memanjang
- Daerah deferensiasi, daerah ini akan
berdeferensiasi membentuk protoderm
(jaringan yang menjadi epidermis) dan
jaringan prokambium (akan menjadi stele).
Di daerah ini juga terdapat rambut-rambut
akar.
Dengan menggunakan mikroskop pada sayatan melintang akar dari luar ke dalam akan
terlihat susunannya sbb:
Epidermis
sel selapis berdinding tipis dan rapat,berkutikula, dan tersusun rapat.
Epidermis membentuk rambut akar untuk memperluas penyerapan
Korteks
Tersusun dari sel-sel parenkim yang tersusun secara longgar. Korteks terdiri
dari:
eksodermis = lapisan sel-sel korteks yang paling luar dibawah epidermis
Endodermis = lapisan sel-sel korteks yang tersusun rapat dan tidak terdapat
ruang antar sel. Dibagian endodermis ada bagian sel-sel yang mengalami
penebalan yang disebut sebagai “pita caspary”. Fungsi = untuk mencegah
air masuk melintasi dinding sel. Air dapat masuk melalui bagian endodermis
yang tidak mengalami penebalan yang di sebut “sel penerus”
Stele
Stele atau silinder pusat akar terletak di sebelah dalam lapisan endodermis.
Stele terdiri dari:
Perisikel = lapisan terluar stele yang segaris dengan xylem. Pada tumbuhan
dikotil akan membentuk jaringan meristem skunder(cambium dan kearah
luar sel2 tersebut membentuk cabang akar. Pada tumbuhan monokotil hanya
akan membentuk cabang akar saja
Berkas pengangkut
Tumbuhan dikotil : xylem, floem terletak dipusat akar dan berbentuk
bintang; sedangkan akar monokotil xylem dan floem tersusun berselang-
seling
81
Empulur
Empulur merupakan jaringan perenkim yang terdapat diantara berkas
pengangkut. Empulur pada tumbuhan dikotil sempit bahkan tidak memiliki.
Sedang pada tumbuhan monokotil cukup luas
B. BATANG
Batang merupakan bagian penting tumbuhan yang terletak di permukaan tanah.
Batang tumbuh dari batang lembaga yang terdapat di biji. Selanjutnya, pertumbuhan
batang berasal dari titik tumbuh berupa meristem apikal yang terdapat di ujung batang.
Batang berfungsi untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan lain yang berada diatas
tanah seperti; daun, bunga dan buah. Batang dibedakan menjadi; nodus/buku yaitu
tempat melekatnya daun dan internodus/ruas yaitu bagian diantara dua buku.
Macam-macam batang dapat dibedakan menjadi:
a. Batang basah/Herbaceus contoh Bayam (Amaranthus spinosus)
b. Batang rumput/calmus contoh Rumput gajah (Pennisetum purpureum)
c. Batang Mendong / Calamus Cth: Mendong (Fimbristylis globulosa)
d. Batang berkayu / Lignosus dibedakan menjadi:
Pohon cth Pohon jati (Tectona grandis)
Semak cth Tapak Dara (Catharanthus roseus)
Bentuk batang dapat dilihat dari irisan melintangnya
1. berbentuk bulat = pohon bambu
2. berbentuk persegi = batang rumput teki
3. berbentuk pipih = batang/tangkai akasia
Permukaan batang tumbuhan dapat diketahui dengan cara diraba.
Macam permukaan batang:
• Batang licin cth bambu
• Batang beralur cth pinus
• Batang berambut cth jagung
Pada saat batang diiris dengan irisan melintang makan akan terdapat berbagai jenis
jaringan yang menyusunnya. Adapun susunan anatomi batang dibedakan menjadi
susunan batang dikotil dan monokotil sbb:
Batang Dikotil
Epidermis
Epidermis tersusun selapis sel pipih, dan rapat.Epidermis berfungsi
untuk melindungi jaringan di dalam batang. Ditempat-tempat tertentu
epidermis pecah dan diisi dengan jaringan gabus yang dihasilkan oleh
cambium gabus/felogen. Lapisan gabus ini disebut sebagai lentisel,
yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan.
Korteks
82
Keterangan:
1.epidermis 4. empulur
2. floem 5. korteks
Korteks tersusun atas jaringan parenkim. Korteks terdiri dari korteks
luar (eksodermis) dan korteks dalam (epidermis). Korteks luar tersusun
oleh sel-sel kolenkim yang berselang-seling dengan sel-sel parenkim
membentuk lingkaran tertutup. Korteks dalam (endodermis) tersusun
atas sel-sel parenkim. Pada tumbuhan angiospermae (biji tertutup) di
bagian endodermis memiliki lapisan sel yang membentuk lingkaran
yang berisi butir pati disebut seludang pati/sarung tepung.
Stele
Stele atau silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis, terdiri
dari perisikel, berkas vaskuler dan empulur. Berkas vaskuler pada
tumbuhan dikotil tersusun atas xylem dan floem tersusun seperti cincin
yang disebut “kolateral terbuka”. Hal ini berarti bahwa diantara floem
dan xylem terdapat cambium.
Batang Monokotil
Epidermis
Epidermis batang tumbuhan memiliki dinding sel yang lebih tebal
daripada dinding tumbuhan dikotil. Epidermis dilengkapi dengan
stomata dan rambut-rambut.
Korteks
Merupakan lapisan dibawah lapisan
epidermis. Terdiri dari sel-sel
slerenkim yang merupakan kulit
batang dengan fungsi mengeraskan
bagian luar batang.
Stele
Batas stele dan korteks tidak begitu jelas. Stele berisi berkas vaskuler
yang tersebar pada empulur. Tipe berkas pengangkut adalah kolateral
tertutup artinya diantara xylem dan floem tidak terdapat cambium.
C. DAUN
83
Daun merupakan istilah yang digunakan untuk bagian tumbuhan yang berbentuk
seperti lembaran pipih dan umumnya berwarna hijau. Daun berasal dari meristem
apikal yang tumbuh membentuk kuncup yang
menonjol ke samping. Fungsi utama sebagai
tempat fotosintesis atau produksi bahan makanan.
Bagian-bagian daun
Daun yang lengkap memiliki :
- Helai daun (lamina)
- Tangkai daun (pteolus)
- Pelepah (vagina)
Tidak semua daun memiliki ketiga bagian
tersebut. Daun yang memiliki ketiganya
disebut sebagai daun lengkap. Daun lengkap
dimiliki oleh daun pisang sedang daun tidak
lengkap contohnya dimiliki oleh daun mangga dan daun talas. Daun mangga hanya
terdiri dari lamina dan pteolus. Sedangkan daun talas terdiri dari lamina dan vagina
saja.
Macam-macam bentuk daun
Melebar di tengah-tengah daun
Melebar di dekat pangkal daun
84
a. Bulat, jika perbandingan panjang dan lebar daun 1:1 cth daun teratai
b. Perisai jika tangkai berada ditengah helaian daun cth daun talas
c. Jorong jika perbangingan panjang dan lebar 2: , contoh daun nangka
d. Memanjang, jika perbandingan panjang dan lebar 3:1 cth daun mangga
e. Lanset, jika perbandingan panjang dan lebar 5: 1 cth daun bunga mentega, daun kamboja
a. Bulat telurb. Bagun segitigac. Bangun deltad. Bangun belah ketupat
Melebar di ujung daun
Melebar dai ujung hingga pangkal
Tepi daun
Tulang daun
85
a. Berlekuk menyiripb. Bercangap menyiripc. Berbagi menyiripd. Berlekuk menjarie. Bercangap menjarif. Berbagi menjari
a. Ratab. Bergerigic. Bergerigi gandad. Berigie. Beringgitf. Bergelombang
a. Bulat telur terbalikb. Jantung terbalikc. segitiga terbalikd. sundip
a. Bangun garisb. Bangun pitac. Bangun pedangd. Duri/dabuse. Jarum
Ujung daun
Pangkal daun
Irisan melintang helaian daun (lamina) tersusun atas:
Epidermis
Terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Pada lapisan ini tidak
terdapat ruang antar sel hal ini disebabkan karena epidermis tersusun rapat. Di
bagian epidermis ini banyak di temukan stomata yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya pertukaran gas dan pertukaran air.
Mesofil
Jaringan ini tersusun atas jaringan parenkim palisade dan parenkim spons.
Pada tumbuhan dikotil di bawah epidermis terdapat jaringan palisade dan spons
yang memiliki banyak kloroplas. Sel-sel parenkim palisade tersusun rapat.
Sedangkan jaringan spons tersusun longgar dengan ruang antar sel yang cukup
besar.
86
a. Runcingb. Meruncingc. Tumpuld. Membulate. Rata/
rompangf. Berlekukg. Berujung
duri
a. Runcingb. Meruncingc. Tumpuld. Membulate. Rata/rompangf. Berlekuk
a. Menyiripb. Menjaic. Melengkungd. Sejajar
Epidermis atas
stomata
Jr.Palisade
Xilem
FloemJr Spons
Epidermis bawah
Pada tumbuhan monokotil tidak memiliki jaringan palisade. Yang ada hanya
jaringan spons yang banyak memiliki kloroplas.
Berkas Vakuler
Terdapat pada ibu tulang daun yang merupakan kelanjutan dari berkas vaskuler
batang.
JARINGAN HEWAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk yang sama dan melakukan
suatu fungsi tertentu. Jaringan hewan terdiri dari:
a. Jaringan epitel,
b. Jaringan ikat,
c. Jaringan otot,
d. Jaringan syaraf.
a. Jaringan epitel
Jaringan ini melapisi permukaan tubuh sebelah luar (kulit), berbagai rongga, dan
saluran di dalam tubuh. Fungsinya sebagai pelindung jaringan yang terdapat di sebelah
dalamnya, sebagai bagian dari kelenjar, dan sebagai tempat penyerapan. Berdasarkan
bentuknya, jaringan epitel dibedakan
atas:
Epitel berlapis tunggal
Jaringan epitel ini hanya
memiliki satu lapisan sel.
Berdasarkan bentuknya,
jaringan epitel ini dapat
dibedakan menjadi :
o Epitel pipih
Sel-selnya berbentuk
pipih dan terdapat
87
pada lapisan yang melapisi usus, saluran pembuluh darah dan limfe,
dinding alveolus, selaput jantung dan peritonium (selaput rongga perut)
o Epitel kubus
Sel-selnya berbentuk kubus dan terdapat pada lapisan saluran kelenjar,
kelenjar tiroid, ginjal, lensa mata.
o Epitel silindris.
Sel-selnya berbentuk silindris seperti batang dan terdapat pada kelenjar
pencernaan, selaput mukosa usus (dinding usus sebelah dalam), lambung.
o Epitel silindris berambut getar
Sel-selnya berbentuk silindris dengan permukannya berambut getar (silia).
Jaringan ini terdapat pada lapisan permukaan sebelah dalam batang dan
cabang tenggorokan (trakea, bronkus), saluran telur dan saluran sperma.
Epitel berlapis banyak
Jaringan epitel ini memiliki lebih dari satu lapisan sel. Berdasarkan bentuknya,
jaringan epitel berlapis banyak ini juga dapat dibedakan menjadi :
o Berbentuk pipih
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk pipih dan terdapat pada rongga mulut,
rongga hidung, esofagus, telapak kaki dan vagina.
o Berbentuk kubus
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk kubus dan terdapat pada permukaan
ovarium (indung telur), testis, saluran kelenjar minyak dan keringat kulit.
o Berbentuk silindris.
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk silindris seperti batang dan terdapat
pada laring, faring, dan trakea. Beberapa jaringan ini sel-sel penyusunnya
berambut getar. Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk silindris. Jaringan ini
terdapat pada lapisan permukaan sebelah dalam batang dan cabang
tenggorokan (trakea, bronkus), saluran telur dan saluran sperma.
Secara khusus, epitel mempunyai banyak fungsi, diantaranya :
1. Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan yang disebabkan oleh gesekan,
radiasi ultra violet, dan serangan bakteri. Contoh : epitel kulit.
2. Membantu pengangkutan zat makanan ke dan dari jaringan dan organ. Contoh :
epitel pipih selapis pada pembuluh darah
88
3. Memproduksi enzim pencernaan ke dalam usus, dan menyerap sari makanan hasil
pencernaan. Contoh : epitel kolumnar yang terdapat di saluran pencernaan.
4. Melapisi seluruh kelenjar pencernaan yang menghasilkan hormon (kelenjar
endokrin) dan menghasilkan ludah atau keringat (kelenjar eksokrin). Contoh : epitel
kelenjar.
5. Menghasilkan mukus (lendir) untuk menangkap partikel debu yang terhirup.
Contoh : epitel silindris bersilia di saluran pernafasan.
6. Menghasilkan sel gamet untuk reproduksi. Contoh : epitel kecambah di tubulus
seminiferous testis.
b. Jaringan ikat
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel sehingga
membentuk suatu jaringan dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya,
menyokong dan melindungi bagianbagian tubuh, mengisi rongga-rongga yang kosong,
menyimpan lemak (sumber energi), dan untuk transposrtasi. Jaringan ikat tersusun dari sel-
sel yang hidup dan matriks (bahan tak hidup).
Sel-sel penyusun jaringan ikat dapat berupa :
Fibroblas : sel yang berbentuk serat dan mensekresi serat protein
Sel lemak : sel khusus untuk menyimpan lemak
Sel plasma : sel ini menghasilkan anti bodi untuk perlindungan tubuh
Sel makrofag : sel ini memiliki bentuk yang mudah berubah-ubah yang berfungsi
untuk menelan (fagosit) benda asing seperti bakteri, virus atau sel-sel yang mati
Sel tiang (mast cell) : sel ini menghasilkan heparin (zat antikoagulan atau anti
pembekuan darah) dan histamine (zat dihasilkan sebagai reaksi alergi terhadap
suatu zat).
Matriks
Matriks adalah zat yang dihasilkan sel-sel penyusun jaringan ikat dan
tersebar di antara sel-sel tersebut (ekstraseluler). Zat penyusun matriks berupa
bahan dasar dan serat-serat. Bahan dasar ini merupakan bahan yang homogen dan
semicair yang mengandung serat protein, proteoglikan (gabungan protein dan
karbohidrat), serta garam-garam mineral. Serat-serat penyusun jaringan ikat sangat
kuat dan member bentuk jaringan, serta berfungsi untuk menopang jaringan ikat.
Seratnya dapat berupa
1) serat kolagen yang berwarna putih, kuat,kelenturan rendah, namun
daya regangnya tinggi, terdapat pada tendon, tulang dan kulit;
89
2) serat elastin yang berwarna kuning dan sangat lentur, terdapat pada
pembuluh darah dan ligamen;
3) serat retikuler seperti serat kolagen
dengan kelenturan rendah, tipis
bercabang-cabang, terdapat pada limpa
dan hati.
Jenis-jenis jaringan ikat meliputi :
1. Jaringan ikat longgar : adalah jaringan ikat yang didominasi oleh matriks dengan
ketiga jenis serat di atas. Semua jenis sel ada pada
jaringan ikat ini dan ditemukan misalnya pada
mesenterium (pengikat usus) dan pada
pembungkus pembuluh darah dan di bawah epitel
saluran pencernaan.
2. Jaringan ikat padat : adalah jaringan ikat yang didominasi oleh serat kolagen. Sel
dan cairan ekstraselnya sedikit. Misalnya tendon (penghubung dan pengikat otot
dengan tulang), ligamen (penghubung dan pengikat tulang dengan tulang).
3. Jaringan lemak : adalah jaringan ikat yang
tersusun dari sel-sel yang khusus untuk
menyimpan lemak sebagai sumber energi saat
dibutuhkan. Sel-sel ini tidak menghasilkan
matriks atau serat. Jaringan lemak juga
berfungsi untuk bantalan peredam benturan,
sebagai pengatur kehilangan panas sehingga
temperatur tubuh dapat terjaga.
4. Jaringan tulang : adalah jaringan
yang berfungsi sebagai penunjang
dan pelindung tubuh. Jaringan ini
dibedakan atas jaringan tulang
rawan (kartilago) dan jaringan
tulang sejati (osteon).
90
Jaringan lemak
Jaringan ikat padat
Jaringan ikat longgar
5. Jaringan darah : adalah jaringan yang zat dasarnya atau matriksnya berupa cairan
yang disebut plasma darah. Tidak seperti jaringan ikat lainnya, matriks ini tidak
dihasilkan oleh sel-sel darah penyusun jaringan darah.
c. Jaringan otot
Bersama-sama jaringan tulang, jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak. Tulang
sebagai alat gerak pasif dan otot sebagi alat gerak aktif. Jaringan ini terdiri dari ;Otot polos
menyebabkan kebanyakan organ dalam tubuh mampu berkontraksi secara lambat di bawah
pengendalian sistem saraf otonom. Meskipun lambat, otot ini mampu bekerja dalam waktu
yang lama. Mereka bekerja tidak
dibawah kendali kesadaran kita.
Misalnya, kontraksi otot polos
menggerakkan makanan melalui
saluran pencernaan. Otot polos
mangendalikan aliran darah di dalam
pembuluh darah, dan juga
mengosongkan urin dari kantung
kemih (urin). Sel-sel otot polos adalah
yang paling sederhana. Mereka
berbentuk gelendong panjang, dan
setiap sel memiliki satu inti di tengah.
Disebut otot polos karena
penampakannya yang ”polos” di
bawah mikroskop.
o Otot lurik. adalah otot-otot yang melekat pada kerangka tubuh. Sel-sel yang
menyusun otot ini berbentuk silinder panjang, memiliki lebih dari satu intu
dan terletak di tepi sel. Otot ini bereaksi cepat terhadap rangsang, namun
tidak dapat berkontraksi dalam waktu yang lama.
91
o Otot jantung tersusun dari sel-sel otot membentuk seperti anyaman
bercabang-cabang. Sel otot jantung memiliki inti di tengah, mampu bereaksi
cepat terhadap
rangsang dan tidak
berada di bawah
kendali kesadaran
kita. Otot jantung
hanya ditemukan di
organ jantung.
Memiliki serabut
otot ang lebih tebal
dari otot polos. Keistemewaan otot ini adalah mampu berkontraksi secara
ritmis dan terus-menerus dalam waktu yang lama tanpa mengenal lelah
d. Jaringan Syaraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang sangat rumit )kompleks). Namun pada
dasarnya jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja, yaitu neuron (sel saraf) dan
neuroglia (penyokong neuron). Neuron adalah sel yang berfungsi sebagai pembawa
dan pengirim pesan/rangsang/sinyal (impuls saraf) dan merupakan unit utama dari
sistem saraf. Sedangkan neuroglia, adalah sel yang tidak ikut berperan dalam
transmisi impuls, tetapi menunjang kerja neuron. Neuroglia itu seperti ’jaringan
ikat’ untuk sistem saraf.
Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu dendrit, badan sel, dan neurit
(akson). Dendrit adalah penjuluran bercabang-cabang dari badan sel yang berfungsi
untuk menerima sinyal untuk diteruskan ke badan sel saraf. Badan sel adalah
bagian utama neuron yang mengandung inti. Badan sel saraf dapat terletak di
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dapat pula di luar sistem
saraf pusat.
Neuroglia tidak ikut berperan secara langsung dalam pengiriman sinyal.
Fungsinya adalah menyokong, merawat dan melindungi neuron. Macamnya lebih
banyak dari neuron. Dua diantaranya adalah sel Schwan yang membungkus akson
pada sistem saraf tepi; dan sel oligodendrosit yag juga membungkus akson, tetapi
pada sistem saraf pusat. Kedua sel tersebut menghasilkan selubung myelin. Myelin
berfungsi seperti selubung isolator pada akson. Myelin tidak membungkus seluruh
akson. Bagian akson yang terbuka ini disebut nodus Ranvier. Adanya myelin
perjalanan sinyal jauh lebih cepat. Kecepatannya dapat mencapai 150 meter per
detik. Karena perjalanan sinyal sepanjang akson berlangsung dengan cara
melompati daerah-daerah yang bermyelin.
92
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi:
1. neuron sensorik, berhubungan dengan reseptor (indra dan organ sensoris lainnya)
untuk menghantarkan rangsang (stimulus) dari reseptor ke sistem saraf pusat.
2. neuron motorik, berfungsi menghantarkan tanggapan (respons) dari sistem saraf
pusat ke efektor (otot atau kelenjar).
3. neuron konektor/interneuron, berfungsi menghubungkan neuronneuron motorik
dan sensorik, terletak di dalam sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang). Neuron ini disebut juga neuron ajustor, karena berfungsi mengolah
informasi yang di terimanya untuk kemudian diteruskan sebagai respon ke efektor.
Pertemuan antara ujung-ujung akson suatu neuron dengan neuron lain atau dengan
efektor disebut sinapsis. Pada sinapsis, ada celah yang memisahkan dua neuron. Sinyal
yang sampai di ujung akson akan diteruskan dengan bantuan neurotransmiter. Ia adalah
suatu senyawa yang dihasilkan oleh ujung akson. Salah satunya bernama asetilkolin, zat
penghantar untuk saraf sadar. Senyawa ini penting dalam memori, belajar dan berfikir.
Contoh lainnya adalah epinefrin, sebagai penghantar saraf tidak sadar. Senyawa ini
berkaitan dengan stres, denyut jantung dan tekanan darah.
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMK
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : Enzim dan proses metabolisme
Jumlah Pertemuan : 2 pertemuan (180 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami , menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
94
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.1.1 Bersyukur kepada Tuhan karena telah menciptakan enzim sebagai biokatalisator
dlam roses metabolisme tubuh
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses
1.2.1Menyadari pentingnya berpikir ilmiah saat melakukan pengamatan ilmiah
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
1.3.1 Peduli terhadap pengaruh enzim dalam kehidupan sehari-hari
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.1.1 Berani dan santun dalam mengemukakan pendapat
2.1.2 Menghargai pendapat orang lain
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar
2.2.1 Menerapkan prinsip keselamatan kerja
3.4 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme pada tumbuhan dan hewan
3.4.1 Memahami pengertian, susunan, ciri, cara kerja dan peran enzim dalam
bidang Agribisnis dan agroteknologi
3.4.2 Menjelaskan proses dan produk metabolisme pada tumbuhan
4.3 Melaksanakan pengamatan cara kerja enzim dalam proses metabolisme
tumbuhan dan hewan
4.3.1 Menyajikan data produk metabolisme pada tumbuhan
C. Materi Pembelajaran
Enzim
Metabolisme
D. Alokasi Waktu
2 x 90 menit = 180 menit
95
E. Metode Pembelajaran
Praktikum, diskusi kelompok dengan pendekatan saintifik
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan pertanyaan motivasi untuk menilai karakter rasa ingin tahu dan komunikatif siswa dengan pertanyaan“apa yang kalian ketahui tentang enzim?”“Apa yang kalian ketahui tentang metabolisme?”
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Prncapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Memahami pengertian, susunan,
ciri, cara kerja dan peran enzim
dalam bidang Agribisnis dan
agroteknologi
2. Menjelaskan proses dan produk
metabolisme pada tumbuhan
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan guru “Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup” ” Metabolisme adalah seluruh reaksi/proses kimia yang terjadi di dalam sel (tubuh) makhlyk hidup. Metabolisme dibedakan ke dalam anabolisme dan katabolisme”
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
10’
96
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang heterogen
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca materi tentang enzim dan metabolisme
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dengan kelompok terkait materi
- Guru meminta tiap kelompok menyusun minimal 3 pertanyaan terkait dengan materi tersebut
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta pertanyaan tiap kelompok dikumpulkan.
- Guru menukarkan pertanyaan dari kelompok lain untuk didiskusikan dan di jawab pertanyaannya
Mengumpulkan informasi- Guru mempersilahkan siswa
untuk mencari informasi dari berbagai sumber misalkan buku-buku penunjang yang lain merupakan hasil browsing internet untuk menjawab pertanyaan tersebut
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dalam menjawab pertanyaan
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
Siswa membaca materi
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
Siswa dan kelompok menyusun 3 pertanyaan terkait materi
Siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah disusun
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
Siswa mengomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok
70’
akhir guru dan siswa menyimpulkan Siswa 10’
97
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
pembelajaran Guru meminta siswa melakukan
refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Guru meminta siswa untuk membaca LKPD tentang peristiwa fotosintesis pada tumbuhan
Guru meminta siswa untuk menyiapkan bahan praktikum yang akan datang:
Harus dilakukan siswa secara perorangan di rumah:
a) Pilih 2 buah daun yang masih menempel pada pohonnnya. Salah satu tutup seluruhnya dengan kertas aluminium, yang lain biarkan terbuka. Biarkan daun pada pohon dan terkena sinar matahari selama 1 hari. Sore hari setelah terkena sinar, petik keduanya.
b) Gunting daun yang ditutupi kertas alumunium dan terbuka dengan bentuk berbeda, misalnya daun yang ditutup berbentuk segi tiga sama sisi, sedangkan yang terbuka berbentuk dadu.
c) Rebus daun sampai layu, jangan sampai matang. Masukkan ke dalam plastik dan bawa ke sekolah.
menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
Siswa mendengarkan dan mencermati lembar LKPD untuk pertemuan yang akan datang
Pertemuan II
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran (nilai religius)
Guru mengecek kehadiran dan kerapian siswa (Nilai disiplin)
Guru memberikan penjelasan mengenai cangkupan ilmu biologi yang mempelajari semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh Tuhan YME
Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum proses pembelajaran
siswa mendengarkan penjelasan dari guru
10’
98
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
meliputi hewan, tumbuhan mupun mikroorganisme.
Guru menuliskan Indikator Prncapaian Kompetensi.Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:1. Menyajikan data produk
metabolisme pada tumbuhan
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang heterogen
Siswa menulis IPK pada jurnal masing-masing
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing
Inti Eksplorasi Mengamati
- Guru meminta siswa untuk membaca petunjuk pada lembar LKPD tentang pengaruh cahaya matahari terhadap kemampuan fotosintesis daun
- Guru meminta siswa untuk melaksanakan langkah kerja yang terdapat di dalam lembar kerja tersebut
- Guru meminta siswa untuk mengamati daun yang telah diberi perlakuan
Menanya- Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dan mengisi data hasil pengamatan pada buku laporan kelompok
- Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam lembar LKPD
Elaborasi Mengolah data/mengasosiasi
- Guru meminta tiap kelomok menyusun laporan sesuai dengan format yang telah ditentukan
- Guru mempersilahkan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk melengkapi laporan praktikum misalkan dari buku-buku penunjang yang lain atau hasil browsing internet
- Guru berkeliling untuk membantu kelompok yang kesulitan
Siswa membaca LKPD
Siswa melaksanakan langkah kerja yang terdapat di dalam lembar LKPD
Siswa mengamati daun
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan mengisi data hasil pengamatan
Siswa dan kelompok berdiskusi menjawab pertanyaan
Tiap kelompok menyusun laporan praktikum sesuai dengan format yang telah ditentukan
70’
99
KegiatanLangkah Pembelajaran
WktGuru Siswa
Konfirmasi Mengomunikasikan
- Guru meminta tiap-tiap kelompok mempressentasikan laporan praktikumnya
- Guru mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan
- Guru memberikan penguatan konsep dan meluruskan konsep yang belum tepat
Tiap kelompok mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas
Siswa menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain
akhir guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru meminta siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar yang sudah dilakukan
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
10’
G. SUMBER BELAJAR
Alat:
Kertas alumunium,
Gelas kimia 300ml
tabung reaksi,
cawan petri,
Pembakar spirtus,
kaki tiga, dan kawat kasa,
Penjepit tabung reaksi,
pipet tetes,
pinset,
Korek api
gunting dan selotip,
Kantung plastik (tempat daun yang sudah direbus sebentar)
Bahan:
Daun (jika ada pilih singkong atau bayam, siapkan di rumah)
Air,
alkohol,
100
larutan iodium,
tepung kanji
Media:
Buku Biologi kelas X untuk SMK disesuaikan dengan kurikulum 2013
Lingkungan sekitar
H. PENILAIAN
1. Jenis/Teknik Penilaian Penilaian Sikap
- Observasi Penilaian Diskusi, - Observasi penilaian sikap pada praktikum ,- Penilaian diri sendiri- Penilaian teman sejawat
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja praktikum, Produk
2. Bentuk Instrumen dan InstrumenBentuk Instrumen Instrumen Penilaian Diskusi Instrumen Penilaian Sikap Pada Praktikum Instrumen penilaian diri sendiri Instrumen penilaian teman sejawat Instrumen Penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian Instrumen penilaian unjuk kerja praktikum Instrumen penilaian laporan praktikum
101
Mengetahui,Kepala Sekolah
SUHARYATI, S.PdNIP. 19640925 199003 2 008
Trenggalek, .....................2014Guru Mata Pelajaran
EFFRILA DIANITASARI, S.PdNIP. 19850417 200903 2 005
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN DISKUSI
NoNama Siswa
Kerjasama Santun Toleransi Responsif Proaktif KerjasamJumlah
SkorNILAI
keterangan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatanSkor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatanSkor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatanSkor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatanPenilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai= Jumlah Skor24
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
102
Lembar Observasi Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
No Nama Siswa DisiplinTanggung jawab
Jujur Teliti Kreatif PeduliJumlah Skor
1. .....................
2.
keterangan:
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatanSkor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatanSkor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatanSkor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatanPenilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai= Jumlah Skor24
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
103
PENILAIAN DIRI
Topik: Ruang Lingkup Biologi
Nama: ..................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan nilai 2 jika ya dan 1 jika tidak pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
NoPernyataan
Sudah memahami
Belum memahami
1. Saya memahami materi dengan baik2 Selama melakukan tugas kelompok saya
bekerjasama dengan teman satu kelompok
3 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
4 Saya ikut menyusun laporan/hasil diskusi
5 Saya ikut mempresentasikan hasil diskusi
6 Saya menulis jurnal harian (catatan)
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai= Jumlah Skor2 x jumlah pernyataan
x100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
104
Penilaian antar peserta didik
Topik/Subtopik: ...........................Tanggal Penilaian: .....................................
Nama Teman yang dinilai: ........................Nama Penilai: ...........................................
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi- Berikan tanda √ pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No PerilakuDilakukan/muncul
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................
Pengolahan Penilaian:
7. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no. 1, 3, dan 4) dan ada yang negatif (no. 2) Pemberian skor untuk perilaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
8. Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
Nilai= JumlahSkor2 x jumlah perilaku
x 100
Dengan predikat: PREDIKAT NILAISangat Baik (SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
105
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69Kurang (K) <60
Penilaian laporan praktikum (produk)
Kelompok
Indikator yang diamati
nilai
Kesesuaian laporan dengan format yang telah di tentukan
Ketepatan dalam penyajian data
Ketepatan dalam mengolah data
Ketepatan dalam menyusun kesimpulan
Ketepatan pengumpulan laporan
Jumlah Indikator yang nampak
I
II
III
IV
V
VI
Ket: 1-2 = kurang3-4 = baik5 = sangat baikNilai =( jumlah indicator : 25) x 10
3. Penskoran presentasi
No Absen
Indikator yang diamati
nilai
Alat dan bahan presentasi menunjang
Kejelasan penyampaian hasil laporan
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan
Kemampuan dalam memecahkan permasalahan dalam sikusi
Bertanya kepada kelompok yang lain
Jumlah Indikator yang nampak
I
106
No Absen
Indikator yang diamati
nilai
Alat dan bahan presentasi menunjang
Kejelasan penyampaian hasil laporan
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan
Kemampuan dalam memecahkan permasalahan dalam sikusi
Bertanya kepada kelompok yang lain
Jumlah Indikator yang nampak
II
III
IV
V
VI
Ket : √ = nampak; - = tidak NampakNilai =(Jumlah indicator: total indicator) X 10
Penilaian Pengetahuan (Tes Tulis)
SOAL
1. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang enzim?
2. Jelaskan komponen penyusun enzim!
3. Sebutkan 5 ciri enzim!
4. Sebutkan 1 peranan enzim dalam bidang Agribisnis dan agroteknologi!
5. Pada saat peristiwa fotosintesis terjadi peristiwa gelap dan peristiwa terang. Produk
apa yang dihasilkan dari kedua peristiwa tersebut?
KUNCI JAWABAN
1. Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk
hidup
2. Struktur enzim yang utuh disebut holoenzim. Berdasarkan strukturnya enzim
(holoenzim) terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim merupakan
tempat melekatnya substrat atau disebut sebagai sisi aktif. Bagian tersebut tersusun
atas protein yang bersifat termolabil atau mudah rusak pada suhu lebih dari 60 0C.
Substrat merupakan zat yang dikatalis enzim.
Gugus prostetik merupakan gugus nonprotein yang bersifat termostabil (tahan
panas). Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor. Koenzim
merupakan gugus senyawa organik, misal NAD, FAD, dan sitokrom yang terlibat
107
dalam rantai transpor elektron. Kofaktor merupakan gugus anorganik, biasanya
berupa ion-ion logam (Cu2+ , Mg2+, dan Fe2+). Kofaktor merupakan stabilisator agar
enzim tetap aktif
3. Ciri/sifat enzim adalah sebagai berikut:
Enzim adalah protein
Enzim bekerja secara spesifik
Enzim berfungsi sebagai katalis
Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit
Enzim dapat bekerja bolak-balik
Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan
4. Peran Enzim
a. Enzim katalase, berperan membantu penguraian hidrogen peroksida (H2O2)
menjadi air dan oksigen
b. Enzim oksidase, berperan mempergiat penggabungan O2 dengan suatu
substrat yang pada saat bersamaan mereduksi O2 sehingga terbentuk H2O
c. Enzim hidrase, berperan menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa
tanpa menyebabkan terurainya senyawa tersebut
d. Enzim dehidrogenase berperan memindahkan hidrogen dari suatu zat e zat
yang lain.
e. Enzim selulase, adalah enzim yang dapat menguraikan selulosa.
f. Enzim lipase, menguraikan lipid atau lemak.
g. Enzim protease, menguraikan protein.
Jawaban benar mendapat skor maksimal 5
Jawaban mendekati benar mendapat skor 3
Jawaban salah mendapat skor 1
Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh: Jumlah skor maksimal) x 100
108
PRAKTIKUM PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP KEMAMPUAN FOTOSINTESIS PADA DAUN
Fotosintesis adalah suatu proses pembuatan energi atau zat makanan/amilum/glukosa yang berlangsung dengan bantuan cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri yang memiliki klorofil. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis. Untuk membuktikan pengaruh cahaya terhadap kemampuan fotosintesis maka akan dilakukan praktikum sebagai berikut:
ALAT DAN BAHAN
Daun (jika ada pilih singkong atau bayam, siapkan di rumah) Kertas alumunium, Gelas kimia 300ml tabung reaksi, cawan petri, Pembakar spirtus, kaki tiga, dan kawat kasa, Penjepit tabung reaksi, pipet tetes, pinset,
109
LEMBAR PENGAMATAN PESERTA DIDIK V
(daun yang tertutup alumuniufoil/karbon) (daun yang terbuka)
Korek api gunting dan selotip, Kantung plastik (tempat daun yang sudah direbus sebentar) Air, alkohol, larutan iodium, tepung kanji
LANGKAH KERJA
1. Harus dilakukan siswa secara perorangan di rumah: a) Pilih 2 buah daun yang masih menempel pada pohonnnya. Salah satu tutup
seluruhnya dengan kertas aluminium, yang lain biarkan terbuka. Biarkan daun pada pohon dan terkena sinar matahari selama 1 hari. Sore hari setelah terkena sinar, petik keduanya.
b) Gunting daun yang ditutupi kertas alumunium dan terbuka dengan bentuk berbeda, misalnya daun yang ditutup berbentuk segi tiga sama sisi, sedangkan yang terbuka berbentuk dadu.
c) Rebus daun sampai layu, jangan sampai matang. Masukkan ke dalam plastik dan bawa ke sekolah.
2. Dikerjakan di sekolah
a) Isi gelas kimia dengan air sebanyak 1/4 atau 1/5nya. Didihkan di atas pembakar spiritus.
b) Isi tabung reaksi dengan alkohol, masukkan potongan daun ke dalamnya.
c) Tempatkan tabung reaksi yang berisi alkohol, yang di dalamnya ada daun, dalam gelas kimia berisi air panas. Biarkan beberapa waktu.
d) Matikan pembakar spirtus. Ambil daun dengan pinset dan bilas dengan air bersih lalu letakkan di atas cawan petri.
e) Tetesi daun dengan larutan iodium. Amati perubahan warnanya.
f) Tempelkan daun yang berbentuk segi tiga dan berbentuk dadu ada lembar jawaban masing-masing.
g) Siapkan tepung kanji lalu tetesi larutan iodium. Amati perubahan warna yang terjadi.
DATA PENGAMATAN
1. Masukkan hasil praktikum kalian ke dalam kantung plastic lalu tempelkan pada kotak yang telah disediakan:
110
2. Diskripsikan perbedaan antara kedua daun tersebut dan berilah alasan mengapa demikian
3. Tuliskanlah kesimpulan hasil praktikum yang telah kalian lakukan
MATERI : E N Z I M
Apakah enzim itu? Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di
dalam tubuh makhluk hidup. Karena bekerja sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup
maka enzim di katakan biokatalisator.
Enzim bertindak sebagai katalis yaitu enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi
kimia. Molekul yang bereaksi di dalam suatu reaksi yang dikatalis enzimdisebut substrat
sedangkan hasil reaksi disebut produk. Enzim dibuat didalam sel-sel hidup. Menurut
dimana bekerjanya enzim di bagi menjadi:
Enzim intraseluler = enzim yang bekerja di dalam sel. Cth: katalase, katalase
memecah senyawa berbahaya seperti H2O2 (Hidrogen peroksida) di dalam sel.
Enzim ekstraseluler = enzim yang bekerja di luar sel. Contoh: Amilase, Amilase
berfungsi memecah amilum manjadi maltosa. Amilase dihasilkan oleh kelenjar
saliva (ludah) dan dikeluarkan ke rongga mulut untuk melakukan fungsinya.
A. STRUKTUR ENZIM
Struktur enzim yang utuh disebut holoenzim. Berdasarkan strukturnya enzim
(holoenzim) terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim merupakan tempat
melekatnya substrat atau disebut sebagai sisi aktif. Bagian tersebut tersusun atas
111
protein yang bersifat termolabil atau mudah rusak pada suhu lebih dari 60 0C. Substrat
merupakan zat yang dikatalis enzim.
Gugus prostetik merupakan gugus nonprotein yang bersifat termostabil (tahan
panas). Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor. Koenzim
merupakan gugus senyawa organik, misal NAD, FAD, dan sitokrom yang terlibat
dalam rantai transpor elektron. Kofaktor merupakan gugus anorganik, biasanya berupa
ion-ion logam (Cu2+ , Mg2+, dan Fe2+). Kofaktor merupakan stabilisator agar enzim
tetap aktif
B. CARA KERJA ENZIM
Enzim merupakan protein yang memiliki struktur tiga dimensi. Bagian sisi aktif
berfungsi mengkatalis reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi. Penurunan
energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Kemudian
menghasilkan produk. Setelah produk dihasilkan maka enzim dilepaskan dan dapat
membentuk kompleks dengan substrat lain. Dua teori yang menggambarkan kerja
enzim adalah sebagai berikut:
Teori Gembok dan Kunci (Lock and Key Theory)
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis
substrat saja. Substrat sesuai dengan sisi aktif seperti gembok kunci dengan
anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga
substrat tidak sesuai lagi. Sehingga tidak dapat membentuk kompleks.
Teori Kecocokan yang Terinduksi (Induced fit Theory)
Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam menyesuaikan struktur substrat. Ikatan
antara enzim dan substrat dapat berubah menyesuaikan dengan substrat.
112
C. SIFAT-SIFAT ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR
Sifat-sifat enzim sebagai biokatalisator adalah sebagai berikut:
Enzim adalah protein
Enzim bekerja secara spesifik
Enzim berfungsi sebagai katalis
Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit
Enzim dapat bekerja bolak-balik
Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalag sbb:
Suhu
Enzim bekerja optimal pada suhu 30°C atau pada suhu tubuh dan akan
rusak pada suhu tinggi. Biasanya enzim bersifat nonaktif pada suhu rendah (0°C
atau di bawahnya), tetapi tidak rusak. Jika suhunya kembali normal enzim
mampu bekerja kembali.
Sementara pada suhu tinggi, enzim rusak dan tidak dapat berfungsi
kembali.
pH
Enzim bekerja optimal pada pH tertentu, umumnya pada Ph netral. Pada
kondisi asam atau basa, kerja enzim terhambat. Agar enzim dapat bekerja
secara maksimal, pada penelitian/percobaan yang menggunakan enzim, kondisi
pH larutan dijaga agar tidak berubah, yaitu dengan menggunakan larutan
penyangga (buffer)
Hasil akhir
Kerja enzim dipengaruhi hasil akhir. Hasil akhir yang menumpuk
menyebabkan enzim sulit “bertemu’ dengan substrat. Semakin menumpuk hasil
akhir, semakin lambat kerja enzim.
Zat penghambat
Zat yang dapat menghambat kerja enzim disebut zat penghambat atau
inhibitor. Zat tersebut memiliki struktur seperti enzim yang dapat masuk ke
113
substrat, atau ada yang memiliki struktur seperti substrat sehingga enzim salah
masuk ke penghambat tersebut.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
- semisal enzim di ibaratkan gembok, terdapat zat penghambat (inhibitor)
yang strukturnya mirip anak kunci masuk kedalam lubang gembok, karena
lubang gembok sudah di isi oleh inhibitor (anak kunci palsu) maka substrat
yang berberan sebagai anak kunci asli tidak bisa masuk .
- bentuk inhibitor mirip gembok (sisi aktif enzim) sehingga substrat sebagai
anak kunci “keliru masuk ” ke lubang gembok palsu (inhibitor)
E. PENAMAAN ENZIM DAN PERANAN ENZIM
Tatanama enzim secara internasional telah diremikan menurut persetujuan
Comission on Enzymes of International Union of Biochemistry. Enzim umumnya
menggunakan akhiran –ase sesuai dengan substratnya. Contoh:
Enzim katalase, berperan membantu penguraian hidrogen peroksida (H2O2)
menjadi air dan oksigen
Enzim oksidase, berperan mempergiat penggabungan O2 dengan suatu
substrat yang pada saat bersamaan mereduksi O2 sehingga terbentuk H2O
Enzim hidrase, berperan menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa
tanpa menyebabkan terurainya senyawa tersebut
Enzim dehidrogenase berperan memindahkan hidrogen dari suatu zat e zat
yang lain.
Enzim selulase, adalah enzim yang dapat menguraikan selulosa.
Enzim lipase, menguraikan lipid atau lemak.
Enzim protease, menguraikan protein.
Enzim karbohidrase, menguraikan karbohidrat. Karbohidrase merupakan
suatu kelompok enzim. Termasuk di dalamnya amilase, menguraikan
METABOLISME
Setiap makhluk hidup memerlukan energy untuk beraktivitas. Demikian juga
halnya dengan manusia. Pada manusia energy didapatkan dari makanan yang dikonsumsi.
Akan tetapi, sesampainya di dalam tubuh makanan tidak begitu saja berubah menjadi
energy. Makanan perlu melalui serangkaian reaksi kimia sehingga akhirnya terbentuk
energy. Proses perombakan makanan menjadi energy merupakan salah satu proses
metabolism yang terjadi di dalam tubuh. Apakah metabolism itu? Apasajakah contoh
reaksi metabolisme?
Metabolisme merupakan seluruh reaksi/proses kimia yang terjadi di dalam sel
(tubuh) makhlyk hidup. Metabolisme dibedakan ke dalam anabolisme dan katabolisme.
114
Katabolisme, yaitu penguraian senyawa kompleks menjadi senyawasenyawa
sederhana. Proses ini menghasilkan energi. Energi ini dapat digunakan oleh
makhluk hidup untuk berbagai kegiatan
Anabolisme , yaitu pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa
sederhana. Proses ini memerlukan energi. Proses tersebut mendukung pertumbuhan
sel, pemeliharaan jaringan dan penyimpanan cadangan energy.
1. Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim.
Penguraian suatu senyawa dapat menghasilkan energi. Energi kimia yang
terdapat dalam senyawa tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi akan
diubah terlebih dahulu menjadi adenosine trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel
sebagai sumber energi terpakai. Energi itu digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi
kimia, pertumbuhan, transportasi, reproduksi, dan merespons rangsangan.
Contoh katabolisme adalah proses pernafasan sel atau respirasi. Respirasi
adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan
oleh semua sel penyusun makhluk hidup, baik sel-sel tumbuhan, bakteri, protista,
cendawan, maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun
malam. Ditinjau dari bentuknya respirasi terbagi dua macam, yaitu respirasi eksternal
(luar) dan internal (dalam). Respirasi eksternal meliputi proses pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida dan uap air antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
misalnya pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Respirasi internal disebut juga pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi
di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi
aerobik (memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan oksigen).
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang mebutuhkan oksigen
(O2) dari udara. Pada proses tersebut enzim-enzim terlibat dalam oksidasi zat
makanan (glukosa) menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) disertai
pelepasan energy (ATP). Persamaan reaksi respirasi aerob dapat ditulis sebagai
berikut
C6H12O6 + 6 O2 6CO2 + 6 H2O + ATP
(glukosa) (oksigen) (Karbondioksida) (Air)
(energy)
115
Dalam kenyataan, reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak
tahapan reaksi yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu
dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu: glikolisis, siklus Krebs, dan transpor
elektron. Ketiga tahap respirasi tersebut terjadi ditempat yang berbeda, yaitu
glikolisis terjadi di sitoplasma, siklus kreb di matriks mitokondria, transpor elektron
di membran mitokondria.
Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa
(terdiri dari 6 atom C) menjadi asam piruvat (terdiri dari 3 atom C). Setiap 1
molekul glokosa akan menghasilkan 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH
(sumber electron berenergi tinggi) dan 2 molekul ATP. Glikolisis terjadi di
sitoplasma dan tidak memerlukan oksigen. Tahapan glikolisis sebagai berikut:
1. Gula mengalami osforilasi oleh enzim heksokinase yang menghasilkan
glukosa 6 fosfat. Reaksi tersebut memerlukan energi yang diperoleh dari
penguraian ATP menjadi ADP
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 6 fosfat oleh enzim
fosfoglukoisomerase
3. Fruktosa 6 fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat oleh enzim
fosfofruktokinase.
4. Fruktosa 1,6-bifosfat (berkarbon 6) diubah menjadi 2 molekul gliseraldehid
-3-fosfat (PGAL) (berkarbon 3)
5. Setiap molekul PGAL diubah menjadi 1,3 bifosfogliserat (PGAP) oleh
enzim trioselfosfat dehigrogenase. Pada tahap ini terjadi transfer elektron
sehingga NAD+ berubah menjadi NADH dan pengikatan fosfat anorganik
dari sitoplasma.
6. PGAP diubah menjadi 3-fosfogliserat (PGA) oleh enzim fosfogliserokinase.
Pada tahap ini terjadi pembentukan 2 ATP menggunakan gugus fosfat
7. PGA diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim fosfogliseromutase
8. 2-fosfogliserat diubah menjadi 2 fosfoenol piruvat (PEP) oleh enzim
enolase dan pembebasan 2 molekul air
9. PEP diubah menjadi menjadi asam piruvat oleh enzim piruvatikinase dan
menhasilkan 2 ATP
Bedasarkan tahapan-tahapan diatas, nomor 1-4 merupakan tahapan
penggunaan energi sebanyak 2 ATP. Sementara itu no 5-9 merupakan tahapan
menghasilkan energi sebesar 4 ATP. Dengan demikian, proses glikolisis
116
menghasilkan 2 molekul asam piruvat, 2 ATP dan 2 NADH dari setiap pengubahan
1 molekul glukosa.
Siklus Krebs
Asam piruvat mengalami dekarbosilasi oksidatif di dalam mitokondria
sebelum memasuki siklus krebs. Dekarboksilasi oksidatif adalah proses
pengubahan asam piruvat (berkarbon 3) menjasi asetil Ko-A (berkarbon 2) dan
menghasilkan 2 molekul CO2.
Asetil Ko-A memasuki siklus krebs yang berlangsung di dalam matriks
mitokondria. Siklus krebs adalah proses pengubahan jumlah atom C (karbon) oleh
enzim dehidrgenase dan dekarboksilase, serta menghasilkan 2 ATP.
Secara garis besar tahapan yang terjadi pada siklus krebs adalah sbb:
- Asetil Ko-A masuk melalui asam sitrat, asam ketoglutarat, asam suksinat,
asam malat, asam oksaloasetat kemudian ke asam sitrat lagi. Hasilnya
adalah : 4 CO2, 2 ATP, 6 NADH dan 2 FADH. Molekul NADH dan FADH2
merupakan pembaawa electron yang berperan dalam tahapan selanjutnya
yaitu transport electron.
Transpor Elektron
Transpor elektron adalah serangkaian reaksi pemindahan electron (e-) dan
ion hidrogen (H+) yang berlangsung di membran mitokondria. Proses pemindahan
elektron dari suatu substrat ke substrat lain dibawa oleh NADH dan FADH2 yang
terjadi secara berantai dan disertai pembentukan ATP melalui proses penambahan
gugus fosfat anorganik ke molekul ADP. Rantai transpor elektron berakhir ketika
ion H+ mencapai oksigen sebagai akseptor terakhir sehingga membentuk molekul
air. Selain NADH dan FADH2 proses tersebut melibatkan flavoprotein, koenzim Q
dan beberapa sitokrom. Secara sederhana reaksi transpor elektron adalah sbb:
24 e- + 24 H+ + 6 O2 12 H2O
Setiap molekul NADH yang memasuki transpor elektron akan
menghasilkan 3 ATP dan setiap 1 molekul FADH2 akan menghasilkan 2ATP.
Selain itu hasil akhir proses ini adalah terbentuknya H2O sebagai hasil samping
respirasi.
Jika dihitung dari keseluruhan tahapan respirasi maka satu molekul
glukosa menghasilkan 36-38 ATP dengan persamaan sebagai berikut:
Glukosa + 38 ADP + 6 O2 6 CO2 + 44 H2O + 38 ATP
2. Respirasi anaerob
117
Pernahkah kalian membuat atau melihat cara membuat tape ? Tape dibuat dari
singkong yang dikukus lalu ditaburi dengan ragi.
Jika setelah diberi ragi singkong tersebut dibiarkan dalam udara terbuka maka
kalian tidak mendapatkan tape yang diinginkan, mengapa demikian ?
Pembuatan tape merupakan salah satu contoh proses fermentasi yang
menghasilkan alkohol. Fermentasi alkohol merupakan proses respirasi anaerob, yang
tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itu jika membuat tape, singkong yang telah
ditaburi dengan ragi tersebut disimpan dalam ruang tertutup yang tidak atau sedikit
mengandung udara. Misalnya setelah singkong beragi tersebut ditaruh dalam panci,
kemudian panci tersebut dibungkus rapat dengan kain agar kondisinya menjadi
anaerob.
Respirasi anaerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang memecah
glukosa secara tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Pada manusia, respirasi
anaerob menghasilkan asam laktat sehingga menyebabkan rasa lelah, sedangkan pada
tumbuhan, ragi, reaksi ini menghasilkan CO2 dan alkohol. Respirasi anaerob hanya
menghasilkan sedikit energi, yaitu 2 ATP.
Respirasi anaerob, disebut fermentasi atau peragian. Pada umumnya respirasi
ini terjadi pada tumbuhan, fungi dan bakteri.
Proses fermentasi sering disebut sesuai dengan hasil akhir yang terbentuk.
Misalnya: fermentasi alkohol bila hasil akhir fermentasi berupa alkohol. Menurut hasil
samping yang terbentuk, maka fermentasi dibedakan atas:
a. fermentasi alkohol pada ragi (khamir) dan bakteri anaerobik.
b. fermentasi asam laktat pada umumnya di sel otot.
c. fermentasi asam sitrat pada bakteri heterotrof.
Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa, disamping itu
juga terdapat fruktosa, galaktosa, dan manosa. Hasil akhirnya adalah alkohol, karbon
dioksida, dan energi. Alkohol bersifat racun bagi sel-sel ragi. Sel-sel ragi hanya tahan
terhadap alcohol pada kadar 9-18%. Lebih tinggi dari kadar tersebut, proses
alkoholisasi (pembuatan alkohol) terhenti. Hal tersebut merupakan suatu kendala pada
industri pembuatan alkohol. Oleh karena glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan
karbon dioksida, maka energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan respirasi
aerobik.
C6H12O6 2 CH3CH2OH + 2 CO2 + 2 ATP
118
Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak diperlukan.
Bahkan, bakteri anaerobik seperti Clostridium tetani (penyebab tetanus) tidak dapat
hidup jika berhubungan dengan udara bebas. Infeksi tetanus dapat terjadi jika luka
dalam atau tertutup sehingga memberi kemungkinan bakteri Clostridium tersebut
tumbuh subur karena dalam lingkungan anaerob.
B. Anabolisme (fotosintesis dan kemosintesis)
1. Fotosintesis
Lingkungan fisik menyediakan nutrien-nutrien anorganik. Semua zat
anorganik yang diambil makhluk hidup akan dikembalikan lagi pada
lingkungannya. Ada yang dikembalikan dalam bentuk ekskret yang dihasilkan
oleh makhluk hidup waktu bereksresi, dan sisa-sisa makhluk hidup akan
diuraikan (dekomposisi = demineralisasi) oleh makhluk pengurai (dekomposer)
seperti cendawan dan bakteri kembali menjadi zat-zat anorganik.
Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat
anorganik (air, karbon dioksida) dengan pertolongan energi cahaya. Fotosintesis
dilakukan oleh tumbuhan dan makhluk hidup yang mempunyai klorofil.
Komponen-komponen yang diperlukan dalam fotosintesis adalah: CO2, H2O,
cahaya dan klorofil. Karbon dioksida diambil dari udara, H2O diambil dari tanah.
Peranan klorofil dalam fotosintesis adalah untuk menyerap cahaya dan sumber
elektron. Cahaya yang paling efektif digunakan untuk mendapatkan hasil
fotosintesis yang maksimum adalah cahaya merah dan biru.
Secara singkat, persamaan reaksi fotosintesis yang terjadi di alam
dituliskan sebagai berikut:
cahaya matahari
6CO2+12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
KlorofiL
REAKSI FOTOSINTESIS
Fotosintesis berlangsung melalui dua tahap yaitu reaksi gelap dan reaksi terang.
Enzim-enzim yang terlibat dalam kedua tahap tersebut terdapat di stroma. Enzim untuk
reaksi terang contohnya adalah enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Enzim tersebut
merupakan katalis untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Enzim untuk reaksi
gelap berperan penambatan CO2 dari udara, enzim rubisko dan pepko.
a. Reaksi Terang
119
Reaksi terang terjadi di grana (satu tumpukan tilakoid) yang memerlukan cahaya
sebagai sumber energy. Prosesnya sebagai berikut:
- Pigmen fotosintesis menyerap energy cahaya dan melepaskan electron yang akan
masuk dalam system transport electron
- Molekul air pecah, ATP dan NADPH terbentuk dan oksigen dilepaskan
- Pigmen fotosintesis yang melepas electron akan kembali menerima electron
sebagai gantinya
a. Reaksi Gelap
Reaksi gelap terjadi di dalam stroma tanpa cahaya matahari. Proses reaksi gelap
sebagai berikut:
- Karboksilasi
Reaksi pengikatan (fiksasi) 3 molekul CO2 dari udara dengan senyawa organic
ribulosa bifosfat (RuBP) (berkarbon 5) penggabungan terbut membentuk senyawa
organic PGA (asam fosfogliserat, berkarbon 3)
- Reduksi
Terjadi reduksi PGA dengan menggunakan hydrogen dan electron dari NADPH
serta fosfor dari ATP yang dihasilkan reaksi terang. Tahap ini menghasilkan
PGAL. Setiap siklus terbentuk 6 PGAL
- Regenerasi
Terjadi pembentukan lagi RuBP untuk mengikat CO2 sehingga fotosintesis
berlanjut lagi. Sebanyak 5 dari 6 molekul PGAL akan dipergunakan lagi untuk
membentuk RuBP sehingga 1 molekul PGAL yang merupakan hasil reaksi gelap. 1
molekul PGAL tersebut akan membentuk glukosa.
Percobaan tentang Fotosintesis
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi kehidupan makhluk hidup
di bumi. Dengan fotosintesis, tumbuhan menyediakan makanan bagi makhluk
hidup lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyak ilmuwan yang
melakukan penelitian tetang fotosintesis, diantaranya adalah:
1. Ingenhousz
Orang yang peatama sekali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz
(1730-1799). Beliau memasukkan tumbuhan air Hydrila verticilata ke dalam
bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan
diatasnya diberi tabung reaksi yang berisi air hingga penuh. Bejana itu
diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari
120
tumbuhan air. Setelah diuji, ternyata gelembung tersebut adalah oksigen.
Ingenhousz menyimpulkan fotosintesisis menghasilkan oksigen.
2. T W Engelman
Pada tahun 1822, T W Engelmann melakuakn percobaan menggunakan
gangang Spyrogyra. Ganggang ini mempunyai kloroplas seperti spiral. Hanya
kloroplas yang terkena cahaya yang mengeluarkan oksigen. Kloroplas yang
tidak kena cahaya tidak mengeluarkan oksigen. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya bakteri suka oksigen yang berkerumun di bagian kloroplas yang
terkena cahaya. Kesimpulan akhirnya adalah:
a. Fotosintesis dilakukan oleh kloroplas
b. kloroplas hanya berfotosintesis jika terkena cahaya
3. Sachs
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
amilum. Daun yang sebagian dibungkus kertas timah (kertas bungkus rokok)
dipetik di sore hari, setelah terkena matahari sejak pagi hari, daun tersebut
direbus untuk dimatikan sel-selnya.
Selanjutnya daun tersebut dimasukkan ke dalam alkohol, agar klorofilnya larut
sehingga daun tersebut menjadi pucat. Saat daun itu ditetesi dengan iodium,
bagian yang tertutup oleh ketas timah tetap pucat, sedangkan bagian daun yang
tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Warna biru kehitaman
menandakan bahwa di bagian daun tersebut terdapat amilum.
4. Hill dan FF Blackman
Hill pada tahun 1937 berhasil membuktikan bahwa energi sinar yang
diterima digunakan untuk memecah molekul air menjadi H+ dan O2. Peristiwa
ini dikenal sebagai fotolisis yang merupakan tahap awal dari fotosintesis.
Fotolisis berlangsung dengan bantuan cahaya matahari sehingga disebut reaksi
terang (lihat Gambar 1.3)
Pada reaksi terang, molekul air (H2O) terurai menjadi molekul
oksigen (O2), proton (H+) dan elektron. Elektron tersebut akan mengalami
transport elektron melalui reaksi redoks. Pada akhir transport elektron elektron
tersebut bersama dengan H+ akan ditangkap oleh NADP+ sehingga terbentuk
NADPH. Selain NADPH, reaksi terang juga menghasilkan ATP. Persamaan
reaksi terang adalah sebagai berikut:
12 H2O + ATP + 24 NADP + 6 O2 + ATP + 24 NADPH
121
sehingga terpecah menjadi 2 molekul masing-masing dengan 3 atom
(asam fosfogliserat). Asam fosfogliserat diubah nenjadi gliseraldehid.
Gliseraldehid mengikat fosfat membentuk gliseraldehid 3 fosfat, yang
kemudian diubah menjadi dihidroksi aseton fosfat. Senyawa ini berikatan
dengan gliseraldehid 3 fosfat membentuk fruktosa 1.6 difosfat, kemudian
akhirnya akan membentuk glukosa. Sebagian dari gula triosa fosfat diubah
kembali menjadi ribulose difosfat sehingga membentuk siklus yang dinamakan
siklus Calvin (untuk menghargai penemunya, yaitu Melvin Calvin)
2. Kemosintesis
Cahaya digunakan sebagai sumber energi untuk memecah molekul air. Elektron
yang dihasilkan digunakan dalam proses transport elektron yang menghasilkan
NADPH dan ATP. Senyawa NADH dan ATP ini digunakan untuk sintesis gula
(selanjutnya diubah menjadi amilum) yang akan digunakan sebagai cadangan makanan
oleh tumbuhan. Jadi, energi cahaya diubah menjadi energi yang tersimpan dalam
bentuk ikatan kimia.
Sumber energi tidak hanya cahaya. Beberapa mikroorganisme ada yang dapat
memperoleh energi dengan jalan mengoksidasi senyawa kimia. Misalnya bakteri
belerang (Begiota, Thiotrix), bakteri nitrit (Nitrosomonas), bakteri nitrat
(Nitrosobacter), dan bakteri besi (Cladotrix).
Bakteri belerang mengoksidasikan H2S untuk memperoleh energi. Selanjutnya
energi yang diperoleh digunakan untuk melakukan asimilasi C. Proses penyusunan
bahan organik itu menggunakan energi pemecahan senyawa kimia, maka disebut
kemosintesis. Perhatikan reaksinya:
2H2S + O2 2 H2O + 2 S + energi
Energi yang diperoleh lebih kecil jumlahnya daripada yang dihasilkan dari
cahaya. Energi tersebut digunakan untuk fiksasi CO2 menjadi karbohidrat. Dengan
demikian, reaksi selengkapnya adalah:
CO2 + 2 H2S CH2O + 2S + H2O
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara mengoksidasi Fe2 +
menjadi Fe3 +. Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus mengoksidasi NH4
+ untuk memperoleh energi dengan reaksi berikut ini:
(NH4)2 CO3 + 3 O2 2 HNO2 + CO2 + 3H2O + Energi
122
Demikian pula bakteri Nitrobacter melakukan kemosintesis untuk menghasilkan energi
dengan reaksi sebagai berikut:
Ca (NO2)2 + O2 Ca (NO3)2 + Energi
Bakteri di atas dapat melakukan asimilasi C. Kemampuan ini dapat dibuktikan
dengan memelihara bakteri tersebut dan memberikan zat-zat anorganik saja, ternyata
bakteri tersebut dapat hidup dan berkembang. Apakah CO2 di alam akan habis karena
dipakai tumbuhan untuk asimilasi C? Tentu saja jawabannya tidak.
CO2 yang terpakai untuk asimilasi tumbuhan dan makhluk hidup fotosintetik
lainnya diganti dengan CO2 dari pernapasan semua makhluk hidup, hasil pembakaran
bahan-bahan organik, kegiatan gunung api, dan aktivitas makhluk hidup lainnya.
Proses anabolisme dan katabolisme terjadi silih berganti. Reaksi– reaksi kimia
yang terjadi dalam dunia kehidupan, melibatkan lingkungan fisik di sekitarnya
sehingga terjadi daur materi seperti: daur nitrogen, daur karbon dan oksigen, daur air,
daur belerang dan daur fosfor.
123