Post on 08-Aug-2015
BACKGROUND
Gema gerakan Bali Clean and Green yang bertujuan menjadikan Bali Pulau Organik sudah mulai
bergaung. Masyarakat sebagian besar telah mengetahui hal ini melalui media massa. Tetapi gaung itu baru
sebatas tahapan informasi/pengetahuan, belum banyak direspons ke tingkat implementasi. Oleh karena itu,
sosialisasi gerakan ini yang disertai dengan contoh-contoh implementasi konkret di lapangan sangat
dibutuhkan. Ini penting dalam rangka menggugah semua komponen masyarakat berperan aktif, misalnya
dimulai dengan menanam sebuah pohon di pekarangan rumah masing-masing. Ajakan dan gerakan-gerakan
nyata menjadi perlu agar kebijakan yang baik ini dapat bergulir dan sungguh-sungguh dilaksanakan oleh
masyarakat Bali secara bahu-membahu dan berkesinambungan.
Pembangunan Daerah Bali berlandaskan pada kebudayaan yang dijiwai oleh Agama Hindu dengan
filosofi Tri Hita Karana, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelestarian budaya, dan
lingkungan hidup, guna menuju masyarakat yang maju, aman, damai dan sejahtera (Bali Mandara).
Sejalan dengan dengan visi- Bali Mandara, Bali yang maju-aman-damai-sejahtera, maka upaya
peningkatan pendapatan petani dua kali lipat dalam lima tahun mustahil dapat dilakukan tanpa sentuhan Green
Province. Menjadikan suatu kawasan sebagai kawasan organik, akan lebih efisien dilakukan dengan model
integrasi tanaman-ternak secara insitu, artinya tanaman-ternak tersebut berada dalam satu kawasan, bahkan
dalam satu manajemen. Percontohan Simantri telah dilaksanakan dalam spirit tersebut dan ke depan petani di
Bali diharapkan secara perlahan mulai mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan beralih ke pupuk organik.
Untuk mempercepat realisasi program ini, kini Pemda Bali telah merancang kebijakan untuk mengurangi
subsidi penggunaan pupuk anorganik dan meningkatkan subsidi pupuk organik.
What They Do
Pemprov Bali telah menggandeng sejumlah hotel yang tergabung dalam Paguyuban Hotel Pemerhati
dan Pelaku Tri Hita Karana dalam menyalurkan pupuk organik yang dihasilkan.
Hingga tahun 2013, Pemprov Bali telah membentuk 400 unit Simantri yang tersebar di 9
Kabupaten/Kota.
Pada tahun 2014, Pemprov Bali mengalokasi dana sebesar Rp 20 miliar untuk membentuk 100 unit
Simantri1.
Pemprov Bali menyediakan dana mencapai Rp. 4 miliar bagi subsidi pupuk organik2.
Terpilihnya Provinsi Bali bersama 2 Provinsi lainnya, yaitu Jawa tengah dan Sumatra Barat, sebagai
Provinsi yang memiliki kepedulian atas pengembangan organik dan penerapan pertanian organik yang
1 http://birohumas.baliprov.go.id/index.php/berita-detail/714/Gubernur-Dorong-Optimalisasi-Program-Simantri/
2 http://www.voaindonesia.com/content/pemprov-bali-targetkan-bali-sebagai-pulau-organik-136892858/103147.html
diserahkan langsung oleh Mentri Pertanian, Suswono, pada acara Bulan Mutu Kementrian Pertanian di
Auditorium Kementrian Pertanian di Jakarta3.
Ikut berpartisipasi pada kegiatan Parade Pangan Nusantara Tahun 2014 di Lapangan Brawijaya –
Rampal, Kota Malang, Jawa Timur4.
VISION and MISSION
Visi yang hendak dicapai dalam periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali
adalah BALI MANDARA yakni “Terwujudnya Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera”. Dengan
memperhatikan Visi tersebut serta memperhatikan perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada
masa yang akan datang, diharapkan Bali tetap eksis dalam menghadapi gempuran pengaruh global sebagai
akibat dari perkembangan pariwisata di Bali.
Misi
1. Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
2. Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari Berbagai Ancaman.
3. Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Batin.
Related to ‘Bali Pulau Organik’
Tujuan utama Pemerintah Bali khususnya dalam bidang Pertanian:
1. Mengembangkan pertanian yang tangguh
2. Memberikan insentip bagi petani, berupa keringanan pajak, subsidi pupuk, kredit, terutama pada jalur
hijau dan kawasan wisata
3. Kerjasama penelitian dan pengembangan budidaya dan pasca panen pertanian
4. Mensinergikan pembangunan pertanian dengan pariwisata melalui kerjasama dan kemitraan
SITUATION ANALYSIS
Bali merupakan salah satu dari ribuan pulau kebanggaan milik Indonesia. Pulau yang luas wilayah 563.286
Ha atau 0,29 % dari luas kepulauan Indonesia ini menjadi sangat terkenal karena keindahan alam dan
keseragaman budaya yang ada. Di Provinsi ini masyarakatnya mayoritas beragama Hindu (3,5jt; 83%),
disusul dengan agama Islam (520rb; 13,4%) dan Kristen (64rb; 1,6%).
3 http://www.baliprov.go.id/BALI-RAIH-PENGHARGAAN-ORGANIK-TINGKAT-NASIONAL2
4http://distanprovinsibali.com/index.php?menu=beritalengkap&id=23
Masyarakat Bali terbagi menjadi ke dalam 8 kabupaten yang masing-masing mewakili perkembangan
sektor pariwisata Bali. Hal tersebut menjadi pekerjaan mayoritas masyarakat Bali meskipun, sebagian yang
lain juga ada pada sektor pertanian dan perikanan.
Selain keunggulan sektor pariwisatanya, di Provinsi Bali, kebudayaan juga merupakan hal yang dijunjung
tinggi dan dipertahankan serta mempercayai bahwa hubungan baik harus dilakukan pada alam agar tidak
terjadi karma buruk. Maka, dari hal tersebut masyarakat Bali dikenal sebagai masyarakat yang paling cinta
lingkungan di negeri ini.
Beberapa tahun terakhir ada pengurangan kualitas pada lingkungan Bali. Hal ini sedikit banyak
berpengaruh pada sektor pariwisata Provinsi Bali. Akhir-akhir ini wilayah Provinsi Bali telah merasakan
dampak pemanasan global dan perubahan iklim, seperti terjadinya pergeseran musim, abrasi pantai yang
cukup mengkhawatirkan, berkembangnya berbagai jenis penyakit tropis, menurunnya debit air
permukaan, meningkatnya suhu udara, dan Iain-Iain.
Seiring dengan semakin berkembangnya "trend" gaya hidup sehat di masyarakat global dengan slogan
“back to nature”, menyebabkan permintaan akan produk pertanian organik dan ramah lingkungan semakin
meningkat. Meningkatnya animo masyarakat terhadap produk pertanian organik dan upaya sosialisasi
tentang manfaat pertanian organik yang dilakukan oleh pemerintah dan pemerhati pertanian organik
mendorong semakin bertambahnya jumlah pelaku usaha pertanian organik. Melihat situasi Bali saat ini,
dalam upaya menjaga keseimbangan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam, Pemerintah
Provinsi Bali telah menetapkan visi yaitu : ”Bali MANDARA”
Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) merupakan salah satu program yang digagas Gubernur Bali Made
Mangku Pastika. Mulai dilaksanakan sejak tahun 2009, hingga tahun 2012 ini Pemprov Bali telah berhasil
membentuk 300 unit Simantri yang tersebar di sembilan Kabupaten/Kota. Selain bertujuan membangkitkan
sektor pertanian, program ini juga erat kaitannya dengan upaya mewujudkan Bali sebagai pulau organik.
“Bali Clean and Green” merupakan bagian dari program unggulan Bali Mandara yang telah ditetapkan
menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bali tahun 2008 – 2013. “Bali Clean
and Green” merupakan satu kesatuan dengan Program Bali Green Province bertujuan untuk menjadikan
Bali Pulau Organik atau pulau hijau yang ramah lingkungan.
Program pertanian di Bali saat ini sudah bersinergi dengan program pemerintah yang ingin menjadikan Bali
sebagai Pulau Organik.
Pemerintah Provinsi Bali menargetkan untuk menjadikan Bali sebagai pulau organik. Pemerintah provinsi
Bali juga menargetkan implementasi pulau organik tersebut telah terealisasi dalam dua hingga 3 tahun ke
depan.
Banyak program lainnya di Bali yang ingin diusung oleh Pemerintah Provinsi Bali, namun pemberitaan
program-program pemerintah Bali di media kurang berimbang, yang masih sangat popular adalah berita
mengenai akses kesehatan gratis.
Di awal pelaksanaannya, Pemprov Bali perlu berusaha keras untuk meyakinkan masyarakat--khususnya
para petani--untuk melaksanakan program ini. Namun, belakangan program ini tampil menjadi primadona
dan menjadi rebutan di kalangan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Bali masih belum maksimal dalam memanfaatkan media massa untuk penyebaran
mengenai program ini. Sementara itu, akses langsung dengan para pelaku sektor pertanian masih terbatas
dan belum sepenuhnya terlaksana.
Masih besar potensi dan kesempatan Pemprov untuk menyebarluaskan program menuju Bali Pulau Organik
dengan memanfaatkan berbagai jenis media, mulai dari media cetak, elektronik, media baru, hingga media
sosial.
Bali Pulau Organik kedepannya dapat menjadi primadona pulau yang dapat dibanggakan, tidak hanya di
Bali itu sendiri, melainkan juga di Indonesia sebagai bingkisan pariwisata dunia.
GOALS
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai konsep Bali Green Province dan jumlah
masyarakat Bali yang ikut terlibat langsung dalam program Bali Green Province selama satu tahun
mendatang yaitu dari 45% menjadi 80%.
Untuk menjadikan Bali Green Province lebih dikenal masyarakat luas, baik lokal, nasional, maupun
internasional dilihat dari peliputan media yang meningkat hingga 70% media lokal dan nasional serta
sedikitnya 20 media skala internasional.
THE PROGRAM
Bali Green Province adalah komitmen Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah
Kabupaten/Kota se-Bali, swasta, LSM, Perguruan Tinggi, sekolah, Desa Pekraman dan seluruh komponen
masyarakat Bali, dengan segala daya dan upaya untuk mewujudkan Bali yang bersih, sehat, nyaman, lestari
dan indah bagi generasi kini dan akan datang menuju tercapainya Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera
(Bali Mandara).
Untuk mencapai Bali Green Province tersebut, terdapat tiga komponen dasar yang diperhatikan yaitu
: Green Culture : melestarikan dan mengembangkan nilai – nilai budaya ( local genius ) yang berwawasan
lingkungan hidup, termasuk berbagai aktivitas keagamaan baik yang berkala kecil, menengah maupun besar
; Green Economy : mewujudkan perekonomian daerah Bali yang mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat namun tetap dapat menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup untuk genrasi masa kini dan yang
akan dating ; dan Clean and Green : mewujudkan lingkungan hidup daerah Bali yang bersih dan hijau terbebas
dari pencemaran dan kerusakan sumber daya alam.
Berbagai kegiatan yang dilakukan antara lain : menetapkan Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang
pengolahan sampah ; pengembangan Desa Sadar Lingkungan di seluruh Kabupaten / Kota se- Bali, penanaman
bibit tanaman hutan dan penyiapan bibit tanaman, penanaman tanaman langka dan tanaman bambu, gerakan
kebersihan sampah plastik di kawasan sekitar danau, sungai dan laut, pembangunan unit pengolahan limbah
ramah lingkungan ( waste water garden ), penghijauan dan reboisasi, sampai pada pengembangan system
pertanian terintegrasi ( simantri ).
KEY MESSAGE
THE TARGETS
PRIMARY TARGETS
SECONDARY TARGETS
STRATEGY and TACTICS
TACTICS
Media Massa Online dan Offline (Iklan dan Edukasi)
• Beriklan di Media Cetak, Online, Tv, dan Radio.
Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian target audience dari yang tidak tahu menjadi tahu mengenai
Program Bali Green Province. Media cetak difokuskan pada Bali Post (untuk TA masyarakat Bali) dan
Jakarta Post (untuk TA turis domestik dan mancanegara). Program di TV akan hadir dalam bentuk
talkshow. Talk show bisa dikatakan akan membantu mengedukasi tentang latar belakang dan isi program itu
sendiri secara lebih mendalam. Selain itu, program siaran radio akan hadir dalam bentuk drama radio agar
pesan yang disampaikan akan lebih jelas, komprehensif, namun tetap menarik. Pesan pada setiap program
dikemas semenarik mungkin untuk menginformasikan mengenai Bali Green Province sehingga dapat
teringat oleh target audience.
• Social Media Activity
Dalam aktivitas ini, penyampaian segala kegiatan dan perkembangan yang berhubungan dengan Bali
Green Province akan dilakukan oleh ambassador yang telah dipilih (atas dasar prestasi dan gaya hidup),
beberapa diantaranya, yaitu Nadya Hutagalung dan Erikar Lembang. Selain itu, media sosial digunakan
untuk mem-buzzing berita-berita terkait program ini baik melalui Facebook, Twitter, Youtube, hingga
Microsite. Hal lain yang menarik adalah penggunaan media sosial ini akan melibatkan para target
audience juga. Mereka akan ‘dipaksa’ untuk searching dan membagikan hal-hal yang terkait dengan
program Bali Green Province ini melalui buzzing dan event yang ada. Untuk memudahkannya kami
menerapkan content management dan pemanfaatan SEO agar semakin kuat mem-buzzing-nya. Strategi
ini dilandaskan oleh semangat baru AISAS terutama search and share yang sangat berkembang
beberapa tahun belakangan. Setiap media sosial diatur dan diawasi oleh seorang yang bertugas sebagai
Social Media Director.
Penyebaran meme dan hastag #BaliPulauOrganik di media sosial (path, instagram, twitter, dsb)
dilakukan oleh para ambassador, buzzer, dan tim internal PNS Provinsi Bali untuk meningkatkan
awareness masyarakat atas kondisi Bali baik saat ini, maupun kondisi yang diharapkan. Dikemas dalam
bentuk meme untuk lebih menarik perhatian target audience di media sosial serta membangun
fenomena tersendiri agar isu Bali Green Province dianggap penting oleh masyarakat.
Berikut contoh foto yang disebarkan:
Pemanfaatan blog dilakukan dari tim internal yang terlibat langsung dalam pengembangan program Bali
Green Province untuk membentuk kedekatan tersendiri bagi target audience. Blog dimanfaatkan dengan
strategy story telling dalam menyampaikan pesan serta informasi yang berkaitan dengan Bali Green
Province.
Setiap satu Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), harus memiliki 1 akun Twitter dan 1 akun Fb, lebih
baik ditambah 1 Instagram. Gunanya, sebagai alat komunikasi antar Gapoktan dengan pemerintah, dan
juga kepada masyarakat umum di daerah Gapoktan masing-masing terkait seluruh kegiatan Gapoktan
yang berhubungan langsung dengan program Green Province menuju Bali Pulau Organik. Akun social
media Gapoktan akan didukung secara langsung oleh Social Media Director yang bertugas dalam
aktivitas sosial media Bali Green Province.
• Diskusi Jurnalis Online/Offline dan Press Conference
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menggaet target audience. Hal ini
bertujuan juga untuk menghadirkan pemberitaan yang berimbang tidak melulu positif atau negatif sehingga
masyarakat dapat lebih cerdas atas apa yang akan mereka lakukan terkait program ini. Selain itu, kegiatan
ini akan semakin mengakrabkan pemerintah dengan media lokal maupun nasional. Terlebih lagi, bila ujung
tombak informasi telah dapat disihir dengan segala keunggulan program, secara tidak langsung sosialisasi
ini akan cepat menyebar. Dalam diskusi ini nantinya akan membahas program Simantri dan ‘apa itu hidup
organik’ sebagai salah satu bagian dari program besar Bali Green Province dalam menuju Bali Pulau
Organik.
Media Visit or Gathering
Kegiatan ini dilakukan bersama dengan para target audience yang sudah atau mau terlibat langsung dalam
menyukseskan program Bali Green Province. Salah satunya yang harus turut hadir adalah Komunitas SaPa
yang kami bentuk. Komunitas ini nantinya akan dapat langsung berdiskusi dan menyampaikan apa saja
yang perlu dilakukan pemerintah dan media dalam meningkatkan penyebaran sosialisasi program ini pada
saat media visit or gathering.
Awarding Press Conference
Strategi ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mengapresiasi jasa media dalam
membantu mensosialisasikan program ini. Penghargaan ini tidak diumumkan sejak awal, namun diberikan
pada saat terakhir program ini disosialisasikan (akhir tahun). Awarding ini diberikan kepada media-media
lokal maupun nasional yang paling banyak memeberitakan program ini secara berimbang. Strategi rahasia
ini dilakukan agar tidak ada pandangan skeptis terkait pemberitaan di media massa.
Public Point Contact
Public Point Contact ini berupa tempat sampah yang bertuliskan ‘Bali Green Province’. Maksud dari
public point contact ini adalah membuat sosialisasi yang telah dilakukan di media lain semakin diingat dan
menarik perhatian masyarakat.
Event
• Lomba lukis
Lomba ini dilakukan di Bali dengan peserta dari seluruh Indonesia dengan rentang umur 20- 35 tahun.
Lomba ini akan bertemakan ‘Organic Life for Green Province’. Pada event ini juga akan dilakukan
sosialisasi untuk tahu dan bergabung dengan komunitas SaPa. Sehingga, diharapkan akan semakin
meningkatkan interest masyarakat atas program Bali Green Province. Lima puluh lukisan terbaik akan
dipamerkan di tempat-tempat wisata Bali. Sedangkan, tiga jawara terbaik mendapat kesempatan menjadi
finalis duta wisata Bali tahun 2015 dan mendapatkan hadiah uang tunai.
• Lomba Film Pendek
Lomba ini diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia dengan rentang umur 20-35 tahun untuk membuat
sebuah film pendek dengan tema ‘no organic life, no better life’. Finalis 10 film terbaik akan mendapatkan
pelatihan khusus mengenai film dan hidup organik bersama Nadya Hutagalung untuk 3 jawara terbaik juga
akan mendapatkan hadiah uang tunai.
• Lomba update Instagram
Lomba ini merupakan bentuk kampanye social media dengan judul Take, Share and Gift. Kampanye ini
akan mengajak Seluruh Masyarakat Bali untuk mengambil foto seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
Green Province (lingkungan baik atau buruk) kepada akun SaPa dan akun pribadi mereka. Bila dalam 1
minggu 1 orang bisa mengupload foto minimal 3, maka ia akan berhak mendapatkan 1 buah kaos
bertuliskan, ‘Green is a better choice’ untuk hadiah pertama. Selanjutnya, tidak akan disediakan hadiah
namun bagi para 3 pengupload terbaik masing-masing mendapatkan kamera DSLR Nikon D7100. Dan
untuk charity-nya 3 buah foto tadi = 1 pohon.
SaPa ( Sahabat Pak Tani = komunitas petani+ komunitas peduli lingkungan )
Komunitas ini dibentuk sebagai kaki tangan pemerintah dalam membantu memaksimalkan program
sosialisasi ini. Komunitas SaPa akan diedukasi terlebih dahulu mengenai latar belakang, tujuan, sampai goals
akhir program Bali Green Province ini. Selain itu, mereka juga akan diajarkan bagaimana mensosialisasikan
program ini kepada para member dan atau masyarakat Bali yang awam tentang program ini baik melalui media
sosial dan word of mouth. Komunitas SaPa akan diberikan pembiayaan oleh pemerintah dengan catatan mereka
berhasil menggaet dan mengajak masyarakat yang telah tahu akan program Bali Green Province khususnya
program Simantri ke tahap implementasi minimal sebesar 50%. Kegiatan yang harus mereka lakukan adalah:
Sosialisasi.
Content management pada media online bersama perwakilan pemerintah.
Media visit. Komunitas SaPa mengundang media untuk meliput sosialisasi yang telah mereka lakukan
TIMELINE
BUDGETING
No Jenis Banyak/ keterangan
Harga
@(Rp 000)
Jumlah
(Rp 000)
1. Media Visit Venue , Consumption, SDM 15.000 + 5.000 + 2.500. 22.500
2. Press Conference Venue, Press Kit, Consumption 15.000 + 6.500 + 2.500 25.000
3. Radio Drama Programe or
Ad-libs
Script maker, Radio fee ( 7
Station for 6 Month)
10.000 +
( 1.000 * 7 * 6 )
52.000
4. TVC Talk show and PSE TVC Local fee (4 station for 6
talkshow), Adv Production
( 4 * 7.000 * 6 ) +
50.000
218.000
5. Media Discussion
Venue, Consumption, and
Speaker fee
( 7.500 + 2.500 + 6.000
untuk satu kali
diskusi ) * 5
80.000
6. Feature Article, Story Pitch Dikirim ke 10 surat kabar lokal
sekali dalam satu bulan
20.000 * 5 100.000
7. Media Gathering
Venue, Consumption, Artis fee 5.000 + 3.000 + 5.000 13.000
. Media Thanks Venue, Consumption, Artis fee,
Award or Fee for 5 Media
5.000 + 3.000+ 5.000 +
( 5.000 *5)
38.000
9. Twitter Buzzer 10 buzzer for 6 Month 30.000 * 10 300.000
10. Social media Sosialization
by Mikrosite, Youtube,
Twitter, Path, and Facebook
Adv
All of Tools 30.000 * 6 180.000
11. Instagram Foto and Video
Contest
Award or Fee For 10 Person 2.500 *10 25.000
12. Path share Pict Fee For Buzzing for 3 Person in 1
month
200 *3 *30 18.000
13. SEO For 1 Years 150.000 150.000
14. Public Point Contact Tong sampah 300 buah 150 * 300 45.000
15. Seminar ( Seminar Kit, Venue,
Consumption, Speaker untuk 1
kali seminar) * 6
( 15 * 200 + 5.000 +
2.500 + 6.000 ) *6
99.000
16. SaPa (Sahabat Pak tani ) ( Fee For Sapa 1 Person in 1 Desa
* 25 desa untuk sebulan ) * 6
bulan
1.000 *25 *6 150.000
17. Art and Green Culture Venue, Consumption, Artis Fee,
Painter Fee
7.500 + 10.000 +
10.000 + 15.000
42.500
18. Take, Share, and Gift Gift for 100 Person 30 *100 3.000
19. Documentary Films Contest
with Youtube
Fee for 3 Person 5.000 + 3.000 +2.000 8.000
20. Gapoktan Awarding or
Thanks
Venue, Consumption, Artis Fee
and Award
7.500 + 10.000 +
10.000 + 15.000
42.500
Biaya lain-lain 10 % 114.935
Total 1.264.285
INDICATOR OF SUCCESS
EVALUATION