Post on 17-Feb-2021
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
LAPORAN KEUANGAN
Pada dan untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir
Tanggal 30 Juni 2020
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan 1 – 2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3
Laporan Perubahan Ekuitas 4
Laporan Arus Kas 5
Catatan Atas Laporan Keuangan 6 – 58
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan
30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1
Catatan 30 Juni 2020 31 Desember 2019
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 3d,3e,5,25 5.178.666.884 1.698.147.338
Piutang usaha 3d,25
Pihak ketiga 6 6.450.493.762 8.957.099.550
Pihak berelasi 3c,23 - 1.194.077.474
Piutang lain-lain 3d,25
Pihak ketiga 474.827.356 1.702.020.000
Tagihan bruto pemberi kerja 3f,7 7.220.774.688 960.583.726
Uang muka 8 6.812.087.136 6.159.558.800
Jumlah Aset Lancar 26.136.849.826 20.671.486.888
Aset Tidak Lancar
Properti investasi 3h,9 135.943.977.569 107.263.749.419
Aset tetap 3g,10 7.966.845.857 9.085.142.211
Jumlah Aset Tidak Lancar 143.910.823.426 116.348.891.630
JUMLAH ASET 170.047.673.252 137.020.378.518
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan
30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2
Catatan 30 Juni 2020 31 Desember 2019
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek 3d,13,25 58.428.521.242 53.070.894.454
Utang pajak 3k,12a 788.161.931 581.458.766
Biaya yang Masih harus dibayar 3d,11,25 195.110.306 751.557.580
Utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun 3d,25
Bank 13 4.201.988.100 4.360.713.527
Pembiayaan konsumen 14 620.320.990 764.593.181
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 64.234.102.569 59.529.217.508
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu 1 (satu) tahun 3d,25
Bank 13 50.686.509.977 53.744.504.968
Pembiayaan konsumen 14 527.329.446 805.864.255
Liabilitas imbalan kerja 3l 466.145.000 466.145.000
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 51.679.984.423 55.016.514.223
Jumlah Liabilitas 115.914.086.992 114.545.731.731
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal
Rp25 per saham
Modal dasar - 3.200.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
saham - 1.000.000.000 saham
(31 Desember 2019: 800.000.000 saham) 15 25.000.000.000 20.000.000.000
Tambahan modal disetor 16 26.329.108.204 -
Penghasilan komprehensif lain (129.513.000) (129.513.000)
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya - -
Belum ditentukan penggunaannya 2.933.991.056 2.604.159.787
Jumlah Ekuitas 54.133.586.260 22.474.646.787
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 170.047.673.252 137.020.378.518
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3
Catatan 30 Juni 2020 30 Juni 2019
Pendapatan 3i,17 14.400.079.154 22.274.015.951
Beban pokok pendapatan 3i,18 (6.137.270.436) (14.197.191.035)
Laba Bruto 8.262.808.718 8.076.824.916
Beban umum dan administrasi 3i,19 (2.925.239.878) (2.241.276.266)
Pendapatan lainnya 3i 22.958.712 52.430.884
Beban lainnya 3i (19.666.106) (149.684.209)
Beban pajak penghasilan final 3l (567.478.513) (481.667.856)
Laba Usaha 4.773.382.933 5.256.627.469
Pendapatan keuangan 3i,20 7.028.533 17.270.076
Beban keuangan 3i,21 (4.450.580.197) (4.433.660.234)
Laba Bersih Tahun Berjalan 329.831.269 840.237.311
Penghasilan komprehensif lain:
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja 3l - -
Jumlah Laba Komprehensif
Tahun Berjalan 329.831.269 840.237.311
Laba Bersih Tahun
Yang Dapat Diatribusikan
Ke Pemilik Entitas 329.831.269 840.237.311
Laba Komprehensif
Yang Dapat Diatribusikan
Ke Pemilik Entitas 329.831.269 840.237.311
Laba per saham dasar
yang dapat diatribusikan
ke pemilik entitas 3o,22 0,33 8.197,44
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4
Uang Muka Penghasilan
Setoran Tambahan Komprehensif Ditentukan Belum ditentukan Kepentingan Jumlah
Modal Modal Disetor Lain penggunaannya penggunaannya Non Pengendali Ekuitas
Saldo per 1 Januari 2019 10.250.000.000 - - (54.207.000) - 1.016.342.734 2.000.000 11.214.135.734
Pelepasan entitas anak - - - - - - (2.000.000) (2.000.000)
Setoran Modal 1.000.000.000 - - - - 1.000.000.000
Laba komprehensif periode berjalan - - 840.237.311 - 840.237.311
Saldo per 30 Juni 2019 10.250.000.000 1.000.000.000 - (54.207.000) - 1.856.580.045 - 13.052.373.045
Saldo per 1 Januari 2020 20.000.000.000 - - (129.513.000) - 2.604.159.787 - 22.474.646.787
Penerbitan saham baru sehubungan dengan
Penawaran Umum Perdana 5.000.000.000 - 26.329.108.204 - - - - 31.329.108.204
Laba komprehensif periode berjalan - - - - - 329.831.269 - 329.831.269
Saldo per 30 Juni 2020 25.000.000.000 - 26.329.108.204 (129.513.000) - 2.933.991.056 - 54.133.586.260
Modal Saham
Saldo Laba
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5
Catatan 30 Juni 2020 30 Juni 2019
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 18.100.762.416 24.191.949.922
Pembayaran kas kepada pemasok
dan untuk beban operasional lainnya (12.842.005.170) (18.621.788.088)
Pembayaran kepada karyawan (1.037.300.553) (649.805.785)
Kas yang dihasikan dari operasi 4.221.456.693 4.920.356.049
Penerimaan bunga 7.028.533 17.270.076
Pembayaran bunga (4.450.580.197) (4.330.972.318)
Pembayaran pajak 13 (567.478.513) (465.569.437)
Penerimaan (pembayaran) lainnya 3.292.606 (355.742.320)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (786.280.878) (214.657.950)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 10 - 121.420.848
Pembelian aset tetap 10 (43.579.000) (83.570.588)
Pembayaran uang muka aset tetap - (3.734.500.000)
Penerimaan dari pelepasan
Investasi entitas asosiasi 1d - 4.100.000.000
Penambahan properti investasi 9 (28.736.828.150) (1.610.901.799)
Uang muka pembelian tanah - (19.571.900.000)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi (28.780.407.150) (20.779.451.539)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran utang sewa pembiayaan 14 (422.807.000) (351.963.244)
Pembayaran pihak berelasi 27 - 3.623.651.277
Penambahan setoran modal 15,16 35.000.000.000 -
Pembayaran biaya emisi 16 (3.670.891.796) -
Penambahan uang muka setoran modal - 1.000.000.000
Penerimaan utang bank jangka pendek 13 5.357.626.788 61.360.504.977
Pembayaran utang bank jangka pendek 13 - (58.033.823.171)
Penerimaan utang bank Jangka panjang 13 - 18.897.505.267
Pembayaran utang bank jangka panjang 13 (3.216.720.418) (7.590.871.786)
Arus Kas Bersih Diperoleh dan
Aktivitas Pendanaan 33.047.207.574 18.905.003.320
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas
dan Setara Kas 3.480.519.546 (2.089.106.169)
Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 5 1.698.147.338 3.559.233.900
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 5 5.178.666.884 1.470.127.731
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Lancartama Sejati Tbk (“Entitas”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 12 dari Notaris
Sugiri Kadarisman, S.H., tanggal 1 Juni 1990. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C-02-4854 HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juni 1993.
Anggaran Dasar Entitas telah megalami beberapa kali perubahaan, terakhir berdasarkan Akta
Notaris Nomor 65 Tanggal 13 Februari 2020 yang dibuat oleh Notaris Christina Dwi Utami,
SH., M.HUM., M.KN, berkedudukan di Jakarta Barat mengenai peningkatan modal
ditempatkan dan disetor.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas adalah:
• Konstruksi gedung tempat tinggal, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat tinggal, seperti rumah tempat tinggal, apartemen dan kondominium.
• Konstruksi gedung perkantoran, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perkantoran, seperti kantor dan rumah kantor (rukan).
• Konstruksi gedung industri, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk industri, seperti pabrik dan bengkel kerja.
• Konstruksi gedung perbelanjaan, mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perbelanjaan, seperti mall, toserba, toko, rumah toko (ruko) dan warung.
• Konstruksi gedung lainnya.
Saat ini kegiatan utama Entitas menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa konstruksi.
Entitas berlokasi di Jakarta dan berkantor pusat di Wisma Lancartama, Jalan Pakubuwono VI
Nomor 99 A-B, Jakarta Selatan.
Entitas mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
Entitas merupakan entitas induk terakhir.
b. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan
Berdasarkan Akta Nomor 4 tanggal 1 November 2019 dari Notaris Christina Dwi Utami, S.H.,
M. Hum., M.Kn., notaris di Jakarta Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada
tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Djaja Julia Supena
Komisaris Independen : Rizka Alfrina
Direksi
Direktur Utama : Alex Widjaja
Direktur : Kathrin Widjaja
Entitas mempunyai 8 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31
Desember 2019.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7
1. UMUM - Lanjutan
b. Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan - Lanjutan
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi Nomor 026/SK/DIRKOM/Xl/2019 tanggal
7 November 2019, Perseroan telah mengangkat Lia Ariesta Fitriana sebagai Kepala Unit Audit
Internal dan Surat Keputusan Dewan Direksi Nomor 027/SK/DIR/XI/2019 tanggal
7 November 2019, Sekretaris Perusahaan adalah Destryani Sianturi.
Susunan komite audit pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai
berikut:
Nama Posisi
Rizka Afrina : Ketua
I Made Satya Guna : Anggota
Ismail Hasan : Anggota
c. Penawaran Umum Saham Entitas
Pada tanggal 29 Januari 2020, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat Keputusannya No. S-9/D.04/2020 untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 10 Pebruari 2020.
d. Struktur Entitas Anak
Entitas memiliki secara langsung lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
PT Cahaya Maju Indo (CMI)
Berdasarkan akta No. 54 tanggal 13 Desember 2018 oleh Desman S.H., M. Hum., M.M.
Entitas memiliki investasi saham di PT Cahaya Maju Indo sebesar 990 saham atau senilai
Rp99.000.000.
PT Permata Indo Makmur (PIM)
Berdasarkan akta No. 53 tanggal 13 Desember 2018 oleh Desman S.H., M. Hum., M.M.
Entitas memiliki investasi saham di PT Permata Indo Makmur sebesar 990 saham atau senilai
Rp99.000.000.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Pada bulan Mei 2019, Entitas melepas seluruh kepemilikan saham di PT CMI dan PT PIM
kepada Alex Widjaja (pemegang saham). Transaksi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No.
38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Hubungan sepengendali antara
Entitas dengan PT CMI dan PT PIM dimulai pada tahun 2018.
Rincian Entitas anak pada akhir periode pelaporan adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Domisili
Persentase
kepemilikan
Tahun operasi
komersial Jumlah Aset
PT Permata Indo Makmur Jakarta 99% - 100.000.000
PT Cahaya Maju Indo Jakarta 99% - 100.000.000
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”) BARU DAN REVISI
a. Standar Yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2020)
Berikut ini standar baru dan amandemen yang berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:
- Amendemen PSAK No. 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Amendemen
PSAK No. 15 menambahkan paragraf 14A sehingga mengatur bahwa entitas juga
menerapkan PSAK No. 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura
bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka
panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas
asosiasi atau ventura bersama sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 15 paragraf 38.
- Amandemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.
Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan yang bersifat opsional bagi entitas
asuransi, yakni:
a. Deferral approach: pengecualian temporer dari penerapan PSAK No. 71 bagi entitas yang aktivitas utamanya adalah menerbitkan kontrak asuransi sebagaimana dalam
ruang lingkup PSAK No. 62 (yang diterapkan pada level entitas pelapor); dan
b. Overlay approach: memperkenankan entitas untuk mereklasifikasi beberapa penghasilan atau beban yang timbul dari aset keuangan yang ditetapkan dari laba rugi
ke penghasilan komprehensif lain.
- PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan”, PSAK No. 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen keuangan seperti klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan
akuntansi lindung nilai. PSAK ini akan menggantikan PSAK No. 55 “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
- Amendemen PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”. Amendemen PSAK No. 71 mengamendemen paragraf
PP4.1.11(b) dan PP4.1.12(b), dan menambahkan paragraf PP4.1.12A sehingga mengatur
bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat menghasilkan
kompensasi negatif memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal semata
dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.
- PSAK No. 72 “Pendapatan Dari Kontrak Dengan Pelanggan”, PSAK No. 72 mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan
dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan. PSAK No. 72 ini akan
menggantikan PSAK No. 23 “Pendapatan”, PSAK No. 34 “Kontrak Konstruksi”,
PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”, ISAK No. 10 “Program
Loyalitas Pelanggan”, ISAK No. 21 “Perjanjian Konstruksi Real Estat” dan ISAK No. 27:
Pengalihan Aset Dari Pelanggan”.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”) BARU DAN REVISI –
Lanjutan
a. Standar Yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2020) - Lanjutan
- PSAK No. 73 “Sewa”, PSAK No. 73 menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa, dengan tujuan memastikan bahwa lessee
dan lessor menyediakan informasi yang relevan yang dengan setia mewakili transaksi
tersebut. PSAK No. 73 ini akan menggantikan PSAK No. 30 “Sewa”.
- Amendemen PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan” tentang definisi material, mengklarifikasi definisi material dengan tujuan untuk menyelaraskan definisi yang
digunakan dalam kerangka konseptual dan beberapa PSAK yang relevan. Selain itu juga
memberikan panduan yang lebih jelas terkait definisi material dalam konteks mengurangi
over disclosure karena terjadi perubahan ambang batas (thresholds) dari definisi material
tersebut.
- Amendemen PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” tentang Definisi Material. Secara garis besar, Amendemen PSAK No. 1 dan
Amendemen PSAK No. 25 tersebut:
a. menambahkan istilah “obscuring” (pengaburan), penjelasan dan contoh mengenai istilah tersebut;
b. mengubah istilah “dapat mempengaruhi” menjadi “diperkirakan cukup dapat mempengaruhi” dalam konteks pengambilan keputusan oleh pengguna utama;
c. mengubah istilah “pengguna” menjadi “pengguna utama” dalam konteks pengguna laporan keuangan dan terdapat penambahan penjelasan terkait pengguna utama
tersebut;
- ISAK No. 35 “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba”. ISAK No. 35 mengatur ruang lingkup penyajian laporan keuangan entitas yang berorientasi nirlaba
terlepas dari bentuk hukum entitas. Interpretasi ini juga dapat diterapkan oleh entitas
berorientasi nirlaba yang menggunakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas
Akuntabilitas Non Publik (SAK ETAP). ISAK No. 35 menggantikan PSAK No. 45
“Penyajian Laporan Keuangan Entitas Nirlaba” berdasarkan PSAK No. 13 tentang
Pencabutan PSAK No. 45 “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”.
b. Standar yang Diterbitkan Berlaku Efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2021
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2021, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
• PSAK 112: Akuntansi Wakaf;
• PSAK 22 (Amandemen): Kombinasi Bisnis tentang Definisi Bisnis.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Entitas masih mempelajari dampak yang mungkin
timbul dari penerapan standar, amandemen standar, dan interpretasi atas standar yang berlaku
setelah 1 Januari 2021 serta pengaruhnya pada laporan keuangan.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan kecuali bagi
penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal
1 Januari 2019 yaitu sebagai berikut:
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan
dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi, amandemen dan penyesuaian tahunan,
yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2019, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan
Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan
atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku
untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan
Keuangan”, termasuk PSAK No. 1 (Amandemen 2015), “Penyajian Laporan Keuangan
tentang Prakarsa Pengungkapan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-item yang
disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke
laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Penerapan PSAK ini hanya berakibat pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi
keuangan dan kinerja Entitas.
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual,
kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga
merupakan mata uang fungsional Entitas.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan posisi keuangan pada awal
periode komparatif yang disajikan.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan PSAK No. 7
(Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi,
termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi
atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau
dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan Pemerintah).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) Personil manajemen kunci Perusahaan atau Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari perusahaan yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu perusahaan, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan Perusahaan.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf (a).
(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf (a.i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak,
dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan
pihak-pihak yang tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi tidak dikenakan bunga sedangkan kepada pihak ketiga
belum tentu tidak dikenakan bunga.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING – Lanjutan
d. Instrumen Keuangan
Sejak 1 Januari 2020, Entitas menerapkan PSAK 71 "Instrumen Keuangan" termasuk
Amandemen PSAK 71 "Instrumen Keuangan: Fitur Percepatan Pembayaran dengan
Kompensasi Negatif". Amandemen PSAK 71 mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur
pelunasan dipercepat yang dapat mengakibatkan kompensasi negatif memenuhi kualifikasi
karena arus kas kontraktual hanya berasal dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah
pokok hutangnya dan Entitas juga menerapkan PSAK 60 (Revisi 2014) “Keuangan Instrumen:
Pengungkapan”. PSAK 71 menggantikan PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumen
keuangan, terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas
keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait
dengan suku bunga, dividen dan keuntungan/kerugian, dan ketika aset keuangan dan
kewajiban keuangan dapat di saling hapus.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam
laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi
instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat dan tingkat risiko yang timbul
dari instrumen keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama periode dan pada akhir
periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Selain itu, standar
ini menjelaskan persyaratan untuk pengungkapan risiko likuiditas.
(1) Aset Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam penyediaan
instrumen secara kontraktual. Semua aset keuangan diakui dan tidak diakui berdasarkan
tanggal perdagangan di mana pembelian atau penjualan aset keuangan dilakukan
berdasarkan kontrak yang persyaratannya mengharuskan penyerahan aset dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak
diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau penerbitan aset keuangan.
Semua aset keuangan yang diakui kemudian diukur secara keseluruhan pada biaya
perolehan diamortisasi atau nilai wajar, tergantung pada klasifikasi aset keuangan tersebut.
Pengukuran Selanjutnya
Instrumen utang yang memenuhi kondisi berikut diukur pada biaya perolehan diamortisasi:
- aset keuangan dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan untuk mengumpulkan arus kas kontraktual; dan
- Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menimbulkan arus kas pada tanggal tertentu yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok
terutang.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(1) Aset Keuangan - Lanjutan
Pengukuran Selanjutnya
Semua aset keuangan lain yang tidak diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi
atau FVOCI selanjutnya diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL).
Entitas dapat membuat penetapan yang tidak dapat dibatalkan berikut ini pada pengakuan
awal aset keuangan:
- Entitas dapat memilih yang tidak dapat dibatalkan untuk menyajikan perubahan berikutnya dalam nilai wajar dari investasi ekuitas dalam pendapatan komprehensif
lain (tanpa klasifikasi kembali) jika memenuhi kriteria tertentu; dan
- Entitas dapat menetapkan investasi utang yang tidak dapat dibatalkan yang memenuhi biaya diamortisasi atau kriteria FVOCI sebagai yang diukur pada FVTPL jika tindakan
tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi akuntansi.
Dalam tahun berjalan, Entitas tidak ada penetapan investasi utang yang memenuhi biaya
diamortisasi atau kriteria FVOCI sebagai yang diukur pada FVTPL maupun investasi
ekuitas sebagai FVOCI.
Biaya Perolehan Diamortisasi dan Metode Bunga Efektif
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan adalah jumlah di mana aset keuangan
diukur pada pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah amortisasi kumulatif
dengan menggunakan metode suku bunga efektif dari setiap perbedaan antara jumlah awal
dan jumlah jatuh tempo, disesuaikan dengan penyisiahn kerugian. Di sisi lain, jumlah
tercatat bruto dari aset keuangan adalah biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan
sebelum disesuaikan dengan penyisihan kerugian.
Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif untuk
instrumen utang yang diukur kemudian pada biaya perolehan diamortisasi dan pada
FVOCI. Untuk instrumen keuangan selain yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan
memburuk, pendapatan bunga dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif terhadap
jumlah tercatat bruto dari aset keuangan (basis bruto), kecuali untuk aset keuangan yang
kemudian mengalami penurunan nilai kredit. Untuk aset keuangan yang kemudian
mengalami penurunan nilai kredit, pendapatan bunga diakui dengan menerapkan suku
bunga efektif pada biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan tersebut. Jika, pada
periode pelaporan berikutnya, risiko kredit atas instrumen keuangan yang mengalami
penurunan nilai kredit meningkat sehingga aset keuangan tidak lagi mengalami penurunan
nilai kredit, maka pendapatan bunga diakui dengan menerapkan suku bunga efektif
terhadap nilai tercatat bruto aset keuangan.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari instrumen utang dan metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga selama periode yang relevan.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(1) Aset Keuangan - Lanjutan
Biaya Perolehan Diamortisasi dan Metode Bunga Efektif - Lanjutan
Untuk instrumen keuangan selain yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan
memburuk (yaitu aset yang mengalami penurunan nilai kredit pada pengakuan awal), suku
bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan
kas masa depan (termasuk semua biaya dan poin yang dibayarkan atau diterima merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premi atau
diskon lainnya) tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan, selama perkiraan umur
dari instrumen utang, atau, jika sesuai, periode yang lebih pendek, ke jumlah tercatat bruto
dari instrumen hutang pada pengenalan awal.
Untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk, Entitas
mengakui pendapatan bunga dengan menerapkan suku bunga efektif yang disesuaikan
dengan kredit ke biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan tersebut sejak pengakuan
awal. Penghitungan tidak kembali ke basis bruto meskipun risiko kredit dari aset keuangan
kemudian membaik sehingga aset keuangan tidak lagi memburuk.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dan dimasukkan dalam item baris
"Pendapatan Keuangan - Pendapatan Bunga".
Investasi dalam Instrumen Utang Yang Diklasifikasikan sebagai FVOCI
Instrumen utang pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.
Selanjutnya, perubahan nilai tercatat instrumen utang sebagai akibat dari keuntungan dan
kerugian selisih kurs, keuntungan atau kerugian penurunan nilai, dan pendapatan bunga
yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, diakui dalam laporan laba
rugi. Jumlah yang diakui dalam laba rugi sama dengan jumlah yang akan diakui dalam
laporan laba rugi jika aset keuangan tersebut diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Semua perubahan lain dalam nilai tercatat dari aset keuangan tersebut diakui dalam
pendapatan komprehensif lain dan diakumulasi dalam judul cadangan revaluasi investasi.
Ketika aset keuangan ini dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba
rugi.
Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Ditetapkan pada FVOCI
Pada pengakuan awal, Entitas dapat membuat pemilihan yang tidak dapat dibatalkan (atas
dasar instrumen per instrumen) untuk menetapkan investasi pada instrumen ekuitas sebagai
pada FVOCI. Penunjukan FVOCI tidak diizinkan jika investasi ekuitas dimiliki untuk
diperdagangkan atau jika merupakan imbalan kontinjensi yang diakui oleh pihak
pengakuisisi dalam kombinasi bisnis yang menerapkan PSAK 22.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(1) Aset Keuangan - Lanjutan
Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Ditetapkan pada FVOCI - Lanjutan
Aset keuangan disimpan untuk diperdagangkan jika:
- diakuisisi terutama untuk tujuan menjualnya dalam waktu dekat; atau - pada pengakuan awal, ini merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan
teridentifikasi yang dikelola bersama oleh Entitas dan memiliki bukti pola pengambilan
laba jangka pendek aktual terkini; atau
- merupakan derivatif (kecuali untuk derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif).
Investasi dalam instrumen ekuitas pada FVOCI pada awalnya diukur pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi. Selanjutnya, nilai wajar tersebut diukur pada nilai wajar dengan
keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan
komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan revaluasi investasi. Keuntungan atau
kerugian kumulatif tidak akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan investasi ekuitas,
melainkan akan ditransfer ke saldo laba.
Pendapatan dividen dari investasi dalam instrumen ekuitas ini diakui dalam laporan laba
rugi ketika hak Entitas untuk menerima dividen ditetapkan, kecuali dividen tersebut secara
jelas mewakili pemulihan sebagian biaya investasi. Dividen disertakan dalam baris rincian
"Pendapatan Keuangan - Pendapatan Dividen" dalam laporan laba rugi.
Aset Keuangan pada FVTPL
Aset keuangan yang tidak memenuhi kriteria untuk diukur pada biaya perolehan
diamortisasi atau FVOCI diukur pada FVTPL.
Secara khusus:
- Investasi pada instrumen ekuitas diklasifikasikan sebagai FVTPL, kecuali Entitas menetapkan investasi ekuitas yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau imbalan
kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis seperti pada FVOCI yang tidak dapat
dibatalkan pada pengakuan awal.
- Instrumen utang yang tidak memenuhi kriteria biaya perolehan diamortisasi atau kriteria FVOCI diklasifikasikan sebagai FVTPL. Selain itu, instrumen utang yang
memenuhi kriteria biaya diamortisasi atau kriteria FVOCI dapat ditetapkan sebagai
FVTPL yang tidak dapat dibatalkan pada saat pengakuan awal jika penetapan tersebut
menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau
pengakuan yang akan timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau pengakuan
keuntungan dan kerugian pada mereka atas dasar yang berbeda.
Aset keuangan pada FVTPL diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan
keuntungan atau kerugian nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi sepanjang bukan
merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditentukan. Keuntungan atau kerugian
bersih yang diakui dalam laporan laba rugi termasuk dividen atau bunga yang diperoleh
dari aset keuangan dan dimasukkan dalam item baris "Keuntungan dan Kerugian Lainnya".
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(1) Aset Keuangan - Lanjutan
Keuntungan dan Kerugian Selisih Kurs
Nilai tercatat aset keuangan dalam mata uang asing ditentukan dalam mata uang asing
tersebut dan dijabarkan dengan kurs spot pada setiap tanggal pelaporan.
Secara khusus:
- untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditentukan, selisih kurs diakui
dalam laporan laba rugi pada item baris “Keuntungan atau Kerugian Selisih Kurs”;
- untuk instrumen utang yang diukur pada FVOCI yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditentukan, selisih kurs atas biaya perolehan diamortisasi
dari instrumen utang tersebut diakui dalam laporan laba rugi pada item baris
“Keuntungan atau Kerugian Selisih Kurs”;
- untuk aset keuangan yang diukur pada FVTPL yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditentukan, selisih kurs diakui dalam laporan laba rugi
pada item baris “Keuntungan atau Kerugian Selisih Kurs”; dan
- untuk instrumen ekuitas yang diukur dengan FVOCI, selisih kurs diakui dalam pendapatan komprehensif lain dalam cadangan revaluasi investasi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Entitas mengakui penyisihan kerugian kredit ekspektasian (“ECL”) atas investasi dalam
instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau pada FVOCI, piutang
sewa, aset kontrak, serta komitmen pinjaman pada kontrak jaminan keuangan. Tidak ada
kerugian penurunan nilai yang diakui untuk investasi pada instrumen ekuitas. Jumlah
kerugian kredit ekspektasian diperbarui pada setiap tanggal pelaporan untuk
mencerminkan perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal atas instrumen keuangan
tersebut.
Entitas selalu mengakui ECL sepanjang umur untuk piutang usaha, aset kontrak dan
piutang sewa. Kerugian kredit ekspektasian atas aset keuangan ini diestimasi dengan
menggunakan matriks provisi berdasarkan pengalaman kerugian kredit historis Entitas,
disesuaikan untuk faktor-faktor yang spesifik bagi debitur, kondisi ekonomi secara umum
dan penilaian terhadap arah saat ini maupun arah kondisi perkiraan kerugian pada tanggal
pelaporan, termasuk nilai waktu uang jika sesuai.
Untuk semua instrumen keuangan lainnya, Kelpompok Usaha mengakui ECL sepanjang
umur ketika terdapat peningkatan yang signifikan dalam risiko kredit sejak pengakuan
awal. Sebaliknya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat secara
signifikan sejak pengakuan awal, Entitas mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen
keuangan tersebut dengan jumlah yang sama dengan ECL 12 bulan (12mECL). Penilaian
apakah ECL sepanjang umur harus diakui didasarkan pada peningkatan signifikan dalam
kemungkinan atau risiko gagal bayar yang terjadi sejak pengakuan awal alih-alih pada
bukti aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit pada tanggal pelaporan atau terjadi
gagal bayar (default) yang sebenarnya.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(1) Aset Keuangan - Lanjutan
Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan
ECL sepanjang umur merupakan kerugian kredit ekspektasian yang dihasilkan dari semua
kemungkinan peristiwa gagal bayar (default) selama perkiraan umur instrumen keuangan.
Sebaliknya, 12mECL merupakan porsi ECL sepanjang umur yang diharapkan dihasilkan
dari peristiwa gagal bayar (default) pada instrumen keuangan yang mungkin terjadi dalam
12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Risiko Kredit Meningkat Signifikan
Dalam menilai apakah risiko kredit pada instrumen keuangan telah meningkat secara
signifikan sejak pengakuan awal, Entitas membandingkan risiko gagal bayar (default) yang
terjadi pada instrumen keuangan pada tanggal pelaporan dengan risiko gagal bayar
(default) yang terjadi pada instrumen keuangan pada tanggal pengakuan awal. Dalam
melakukan penilaian ini, Entitas mempertimbangkan informasi kuantitatif dan kualitatif
yang wajar dan dapat didukung, termasuk pengalaman historis dan informasi berwawasan
ke depan yang tersedia tanpa biaya atau upaya yang tidak semestinya. Informasi
berwawasan ke depan yang dipertimbangkan mencakup prospek masa depan industri
tempat debitur Entitas beroperasi, yang diperoleh dari laporan ahli ekonomi, analis
keuangan, badan pemerintah, lembaga pemikir (think-tanks) terkait, dan organisasi serupa
lainnya, serta pertimbangan berbagai sumber eksternal dan memperkirakan informasi
ekonomi yang terkait dengan operasi inti Entitas.
Untuk komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan, pada tanggal Entitas menjadi
salah satu pihak dari komitmen yang tidak dapat dibatalkan dianggap sebagai tanggal
pengakuan awal untuk tujuan penilaian penurunan nilai instrumen keuangan. Dalam
menilai apakah terdapat peningkatan yang signifikan dalam risiko kredit sejak pengakuan
awal atas komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan, Entitas mempertimbangkan
perubahan risiko di mana debitur tertentu akan gagal bayar (default) dalam kontrak.
Entitas secara berkala memantau efektivitas kriteria yang digunakan untuk
mengidentifikasi apakah terdapat peningkatan risiko kredit yang signifikan dan
merevisinya sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa kriteria tersebut mampu
mengidentifikasi peningkatan risiko kredit yang signifikan sebelum jumlah tersebut jatuh
tempo.
Jika Entitas telah mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen keuangan dengan jumlah
yang sama dengan ECL sepanjang umur pada periode pelaporan sebelumnya, tetapi
menentukan pada tanggal pelaporan saat ini bahwa kondisi untuk ECL sepanjang umur
tidak lagi terpenuhi, Entitas mengukur penyisihan kerugian pada jumlah yang sama dengan
12mECL pada tanggal pelaporan saat ini, kecuali untuk aset yang menggunakan
pendekatan yang disederhanakan.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(1) Aset Keuangan - Lanjutan
Risiko Kredit Meningkat Signifikan - Lanjutan
Entitas mengakui keuntungan atau kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi untuk
semua instrumen keuangan dengan penyesuaian yang sesuai dengan nilai tercatatnya
melalui akun penyisihan kerugian, kecuali untuk investasi dalam instrumen hutang yang
diukur pada FVOCI, di mana penyisihan kerugian diakui pada penghasilan komprehensif
lain dan diakumulasi dalam cadangan revaluasi investasi, dan tidak mengurangi nilai
tercatat aset keuangan pada laporan posisi keuangan.
Kebijakan Penghapusan
Entitas menghapus aset keuangan jika terdapat informasi yang menunjukkan bahwa
debitur berada dalam kesulitan keuangan yang parah dan tidak ada prospek pemulihan
yang realistis. Aset keuangan yang dihapuskan mungkin masih tunduk pada aktivitas
penegakan hukum berdasarkan prosedur pemulihan Entitas, dengan mempertimbangkan
advis hukum jika sesuai. Setiap pemulihan yang dilakukan diakui dalam laporan laba rugi.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
dari aset tersebut berakhir, atau saat aset keuangan tersebut dialihkan dan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset kepada pihak lain. Jika Entitas
tidak mengalihkan atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan dan terus mengendalikan aset yang dialihkan, Kelpompok Usaha mengakui
hak kepemilikannya atas aset dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus
dibayar. Jika Entitas memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan
aset keuangan yang dialihkan, Entitas tetap mengakui aset keuangan dan juga mengakui
pinjaman yang dijamin sebesar hasil yang diterima.
Pada penghentian pengakuan aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi, perbedaan antara nilai tercatat aset dan jumlah imbalan yang diterima dan
piutang diakui dalam laporan laba rugi. Selain itu, pada penghentian pengakuan investasi
dalam instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai FVOCI, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakumulasi dalam cadangan revaluasi investasi direklasifikasi
ke laba rugi. Sebaliknya, pada penghentian pengakuan investasi dalam instrumen ekuitas
yang telah ditetapkan Entitas pada pengakuan awal untuk diukur pada FVOCI, keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakumulasi dalam cadangan revaluasi investasi
tidak direklasifikasi ke laba rugi, tetapi dipindahkan ke saldo laba.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(2) Liabilitas Keuangan
Semua liabilitas keuangan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif atau pada FVTPL.
Namun, liabilitas keuangan yang timbul ketika pengalihan aset keuangan tidak memenuhi
syarat untuk penghentian pengakuan atau ketika pendekatan keterlibatan berkelanjutan
diterapkan, kontrak dan komitmen jaminan keuangan yang diterbitkan oleh Entitas, diukur
sesuai dengan kebijakan akuntansi spesifik yang ditetapkan di bawah ini.
Liabilitas Keuangan Diukur pada FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika liabilitas keuangan merupakan
imbalan kontinjensi dari pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis, dimiliki untuk
diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika:
- telah diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau - pada pengakuan awal, ini merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang
diidentifikasi yang dikelola bersama oleh Entitas dan memiliki pola pengambilan
keuntungan jangka pendek aktual terkini; atau
- merupakan derivatif, kecuali untuk derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif.
Liabilitas Keuangan Selanjutnya Diukur pada FVTPL
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
imbalan kontinjensi dari pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis dapat ditetapkan
sebagai FVTPL pada pengakuan awal jika:
- penunjukan tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi pengukuran atau pengakuan yang inkonsistensi, yang jika tidak maka akan timbul; atau
- liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai
wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan
oleh Entitas, dan informasi tentang pengelompokan tersebut adalah disediakan secara
internal atas dasar tersebut; atau
- merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 71 mengizinkan seluruh kontrak gabungan untuk ditetapkan sebagai
FVTPL.
Liabilitas keuangan pada FVTPL disajikan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau
kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi
sepanjang hal tersebut bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang
ditentukan. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi menggabungkan
setiap bunga yang dibayarkan atas liabilitas keuangan dan dimasukkan dalam item baris
"Keuntungan dan Kerugian Lain-lain".
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(2) Liabilitas Keuangan – Lanjutan
Liabilitas Keuangan Selanjutnya Dikukur pada FVTPL (lanjutan)
Namun, untuk liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL, jumlah perubahan nilai
wajar liabilitas keuangan yang dapat diatribusikan pada perubahan risiko kredit sendiri dari
liabilitas tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali pengakuan dampak
dari perubahan risiko kredit liabilitas dalam pendapatan komprehensif lain akan
menciptakan atau memperbesar inkonsistensi akuntansi dalam laba rugi. Sisa perubahan
nilai wajar karena selain risiko kredit sendiri dari liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.
Perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko kredit liabilitas keuangan diakui
dalam pendapatan komprehensif lain dan kemudian tidak direklasifikasi ke laba rugi;
sebagai gantinya, dapat dipindahkan ke saldo laba pada saat penghentian pengakuan
liabilitas keuangan.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak jaminan keuangan dan komitmen pinjaman yang
diterbitkan oleh Entitas yang ditetapkan oleh Entitas pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi diakui dalam laporan laba rugi.
Liabilitas Keuangan Selanjutnya Diukur pada Biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang bukan merupakan imbalan kontinjensi dari pihak pengakuisisi
dalam kombinasi bisnis, tidak dimiliki untuk diperdagangkan, atau ditetapkan sebagai
FVTPL, selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi
dari liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan beban bunga selama periode
yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran tunai di masa depan (termasuk semua biaya dan poin yang
dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif, biaya
transaksi, dan premi atau diskon lainnya) selama perkiraan umur kewajiban keuangan. ,
atau (jika sesuai) periode yang lebih singkat, untuk biaya perolehan diamortisasi dari
liabilitas keuangan.
Keuntungan dan Kerugian Selisih Kurs
Untuk liabilitas keuangan dalam mata uang asing dan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi pada setiap tanggal pelaporan, keuntungan dan kerugian selisih kurs
ditentukan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi instrumen tersebut. Keuntungan dan
kerugian selisih kurs ini diakui dalam “Keuntungan atau Kerugian Selisih Kurs” dalam
laporan laba rugi untuk liabilitas keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan
lindung nilai yang ditentukan. Untuk liabilitas yang ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai untuk lindung nilai atas risiko mata uang asing, keuntungan dan kerugian selisih kurs
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan diakumulasi dalam komponen ekuitas
yang terpisah.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan
(2) Liabilitas Keuangan – Lanjutan
Keuntungan dan Kerugian Selisih Kurs - Lanjutan
Nilai wajar dari liabilitas keuangan dalam mata uang asing ditentukan dalam mata uang
asing tersebut dan dijabarkan dengan kurs spot pada akhir periode pelaporan. Untuk
liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL, komponen valuta asing merupakan bagian
dari keuntungan atau kerugian nilai wajar dan diakui dalam laporan laba rugi untuk
liabilitas keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang
ditentukan.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangannya jika, dan hanya jika, kewajiban
Entitas dilepaskan, dibatalkan, atau habis masa berlakunya. Selisih antara nilai tercatat
liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan
terutang, termasuk aset non tunai yang dialihkan atau liabilitas yang diambil alih, diakui
dalam laporan laba rugi.
Ketika Entitas menukar dengan pemberi pinjaman yang eksis, suatu instrumen utang ke
instrumen lain dengan persyaratan yang secara substansial berbeda, pertukaran tersebut
dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan
baru. Demikian pula, Entitas mencatat modifikasi substansial dari persyaratan liabilitas
yang ada atau bagian darinya sebagai penghapusan liabilitas keuangan asli dan pengakuan
liabilitas baru.
Diasumsikan bahwa persyaratannya secara substansial berbeda jika nilai sekarang yang
didiskontokan dari arus kas menurut persyaratan baru, termasuk biaya yang dibayarkan
setelah dikurangi biaya yang diterima dan didiskontokan menggunakan tarif efektif awal
sekurang-kurangnya 10 persen berbeda dari nilai wajar yang didiskontokan atas nilai sisa
arus kas dari liabilitas keuangan awal. Jika modifikasi tidak substansial, perbedaan antara:
(1) nilai tercatat liabilitas sebelum modifikasi; dan (2) nilai kini arus kas setelah modifikasi
harus diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan atau kerugian modifikasi dalam
keuntungan dan kerugian lain.
(3) Instrumen Keuangan Derivatif
Untuk mengelola eksposur terhadap risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing,
termasuk kontrak berjangka valuta asing dan swap suku bunga, Entitas dapat masuk ke
dalam berbagai instrumen keuangan derivatif.
Derivatif pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif
ditandatangani dan selanjutnya diukur kembali ke nilai wajarnya pada setiap tanggal
pelaporan. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkan segera diakui dalam laporan laba
rugi kecuali derivatif tersebut ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai, di
mana waktu pengakuan laba rugi tergantung pada sifat hubungan lindung nilai.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan – Lanjutan
(3) Instrumen Keuangan Derivatif – Lanjutan
Derivatif dengan nilai wajar positif diakui sebagai aset keuangan sedangkan derivatif
dengan nilai wajar negatif diakui sebagai liabilitas keuangan. Derivatif tidak saling hapus
dalam laporan keuangan kecuali Entitas memiliki hak hukum dan niat untuk saling hapus.
Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo
instrumen tersebut lebih dari 12 bulan dan diperkirakan tidak akan direalisasikan atau
diselesaikan dalam 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset lancar atau liabilitas
lancar.
Derivatif Melekat
Derivatif melekat adalah komponen dari kontrak hibrida yang juga mencakup host non-
derivatif dengan pengaruh bahwa beberapa arus kas dari instrumen gabungan bervariasi
dengan cara yang serupa dengan derivatif yang berdiri sendiri.
Derivatif yang melekat pada kontrak utama non-derivatif yang bukan merupakan aset
keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71 diperlakukan sebagai derivatif terpisah jika
memenuhi definisi derivatif, risiko dan karakteristiknya tidak terkait erat dengan risiko dan
karakteristik kontrak utama dan kontrak utama kontrak tidak diukur pada FVTPL.
Derivatif yang melekat pada kontrak hibrida yang mengandung aset keuangan utama
dalam ruang lingkup PSAK 71 tidak dipisahkan. Seluruh kontrak hibrida diklasifikasikan
dan selanjutnya diukur sebagai biaya perolehan diamortisasi atau FVTPL sebagaimana
mestinya.
Berbeda dengan aset keuangan, ketentuan yang ada dalam PSAK 55 untuk pemisahan
derivatif melekat tetap dilanjutkan untuk liabilitas keuangan, artinya liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi masih perlu dianalisis untuk menentukan
apakah terdapat derivatif melekat yang harus dipertanggungjawabkan secara terpisah pada
FVTPL.
Jika kontrak hibrida merupakan liabilitas keuangan kuotasian, alih-alih memisahkan
derivatif melekat, Entitas biasanya menetapkan seluruh kontrak hibrida pada FVTPL.
Derivatif melekat disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas tidak lancar jika sisa
jatuh tempo instrumen hibrida yang terkait dengan derivatif melekat lebih dari 12 bulan
dan tidak diharapkan akan direalisasikan atau diselesaikan dalam 12 bulan.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan – Lanjutan
(4) Akuntansi Lindung Nilai
Entitas menetapkan derivatif tertentu sebagai instrumen lindung nilai sehubungan dengan
risiko mata uang asing dan risiko suku bunga dalam lindung nilai nilai wajar, lindung nilai
arus kas, atau lindung nilai atas investasi neto dalam operasi luar negeri yang sesuai.
Lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing atas komitmen dicatat sebagai lindung
nilai arus kas.
Pada awal hubungan lindung nilai, Entitas mendokumentasikan hubungan antara instrumen
lindung nilai dan item yang dilindung nilai, bersama dengan tujuan manajemen risiko dan
strateginya untuk melakukan berbagai transaksi lindung nilai. Selanjutnya, pada awal
lindung nilai dan secara berkelanjutan, Entitas mendokumentasikan apakah instrumen
lindung nilai efektif dalam mengimbangi perubahan nilai wajar atau arus kas dari item
yang dilindungi nilai yang disebabkan oleh risiko lindung nilai, yaitu ketika hubungan
lindung nilai memenuhi semua dari persyaratan efektivitas lindung nilai berikut:
- ada hubungan ekonomi antara item yang dilindungi nilai dan instrumen lindung nilai; - pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari
hubungan ekonomi tersebut; dan
- rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah sama dengan yang dihasilkan dari jumlah item yang dilindungi nilai yang sebenarnya dilindung nilai oleh Entitas dan
jumlah instrumen lindung nilai yang sebenarnya digunakan Entitas untuk lindung nilai
atas jumlah item yang dilindungi nilai tersebut.
Jika hubungan lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai yang
berkaitan dengan rasio lindung nilai tetapi tujuan manajemen risiko untuk hubungan
lindung nilai yang ditentukan tetap sama, Entitas menyesuaikan rasio lindung nilai dari
hubungan lindung nilai (yaitu menyeimbangkan kembali lindung nilai) sehingga
memenuhi kriteria kualifikasi lagi.
Entitas hanya menetapkan nilai intrinsik kontrak opsi sebagai item lindung nilai.
Perubahan nilai wajar dari nilai waktu selaras dari opsi diakui dalam pendapatan
komprehensif lain dan diakumulasikan dalam biaya penyisihan lindung nilai. Jika item
yang dilindungi nilainya terkait dengan transaksi, nilai waktunya direklasifikasi ke laba
rugi ketika item yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba rugi. Jika item yang
dilindungi nilai terkait dengan periode waktu, maka jumlah yang terakumulasi dalam biaya
penyisihan lindung nilai direklasifikasi ke laba rugi secara basis rasional – Entitas
menerapkan amortisasi garis lurus. Jumlah yang direklasifikasi tersebut diakui dalam
laporan laba rugi pada baris yang sama dengan item yang dilindungi nilai. Jika item yang
dilindungi nilai adalah item non-keuangan, maka jumlah yang terakumulasi dalam biaya
penyisihan lindung nilai dihapus langsung dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam jumlah
tercatat awal item non-keuangan yang diakui. Selanjutnya, jika Entitas mengharapkan
sebagian atau seluruh kerugian yang terakumulasi dalam biaya penyisihan lindung nilai
tidak akan dipulihkan di masa depan, jumlah tersebut segera direklasifikasi ke laba rugi.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan – Lanjutan
(4) Akuntansi Lindung Nilai – Lanjutan
Lindung Nilai - Nilai Wajar
Perubahan nilai wajar atas instrumen lindung nilai yang memenuhi syarat diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika instrumen lindung nilai tersebut melakukan lindung nilai atas
instrumen ekuitas yang ditetapkan pada FVOCI dalam hal ini diakui dalam penghasilan
komprehensif lain.
Nilai tercatat item yang dilindungi nilai yang belum diukur pada nilai wajar disesuaikan
dengan perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko lindung nilai dengan
entri yang sesuai dalam laba rugi. Untuk instrumen utang yang diukur pada FVOCI, nilai
tercatatnya tidak disesuaikan karena telah diukur pada nilai wajarnya, tetapi keuntungan
atau kerugian lindung nilai diakui dalam laba rugi, bukan penghasilan komprehensif lain.
Jika item lindung nilai merupakan instrumen ekuitas yang ditetapkan pada FVOCI,
keuntungan atau kerugian lindung nilai tetap berada dalam penghasilan komprehensif lain
agar sesuai dengan instrumen lindung nilai.
Entitas menghentikan akuntansi lindung nilai hanya jika hubungan lindung nilai (atau
bagian darinya) tidak lagi memenuhi kriteria kualifikasi (setelah penyeimbangan kembali,
jika berlaku). Ini termasuk contoh ketika instrumen lindung nilai kedaluwarsa atau dijual,
dihentikan atau dilaksanakan. Penghentian diperhitungkan secara prospektif. Penyesuaian
nilai wajar atas nilai tercatat item yang dilindungi nilai yang timbul dari risiko lindung
nilai diamortisasi ke laba rugi sejak tanggal tersebut.
Lindung Nilai - Arus Kas
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif dan instrumen lindung nilai lain yang
memenuhi syarat yang ditetapkan dan memenuhi syarat sebagai lindung nilai arus kas,
diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam akun penyisihan
lindung nilai arus kas, terbatas pada perubahan kumulatif nilai wajar dari item yang
dilindungi nilai sejak dimulainya lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian yang tidak efektif segera diakui dalam laba rugi, dan dimasukkan dalam
baris "Keuntungan dan Kerugian Lainnya".
Jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi
dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi pada periode ketika item yang dilindungi nilai
mempengaruhi laba rugi, di baris yang sama dengan item yang dilindungi nilai yang
diakui. Namun, ketika prakiraan transaksi lindung nilai menghasilkan pengakuan aset non-
keuangan atau liabilitas non-keuangan, keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui
dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam ekuitas dikeluarkan dari
ekuitas dan dimasukkan dalam pengukuran awal biaya aset non-keuangan atau kewajiban
non-keuangan. Transfer ini tidak mempengaruhi penghasilan komprehensif lain. Lebih
lanjut, jika Entitas memperkirakan bahwa sebagian atau seluruh kerugian yang
diakumulasi dalam penghasilan komprehensif lain tidak akan dipulihkan di masa depan,
jumlah tersebut segera direklasifikasi ke laba rugi.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan – Lanjutan
(4) Akuntansi Lindung Nilai – Lanjutan
Lindung Nilai - Arus Kas
Entitas menghentikan akuntansi lindung nilai hanya jika hubungan lindung nilai (atau
bagian darinya) tidak lagi memenuhi kriteria kualifikasi (setelah penyeimbangan kembali,
jika berlaku). Ini termasuk contoh ketika instrumen lindung nilai kedaluwarsa atau dijual,
dihentikan atau dilaksanakan. Penghentian diperhitungkan secara prospektif. Keuntungan
atau kerugian yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam
ekuitas pada saat itu tetap berada dalam ekuitas dan diakui pada saat prakiraan transaksi
akhirnya diakui dalam laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi,
keuntungan atau kerugian yang diakumulasi dalam ekuitas segera diakui dalam laba rugi.
Lindung Nilai Investasi Bersih dalam Operasi Asing
Lindung nilai atas investasi bersih dalam operasi asing dicatat serupa dengan lindung nilai
arus kas. Keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai yang terkait dengan
bagian efektif dari lindung nilai diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan
diakumulasikan dalam akun penyisihan penjabaran mata uang asing. Keuntungan atau
kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif segera diakui dalam laba rugi, dan
dimasukkan dalam baris "Keuntungan dan Kerugian Lainnya".
Keuntungan dan kerugian dari instrumen lindung nilai terkait dengan bagian efektif dari
lindung nilai yang diakumulasi dalam penyisihan penjabaran mata uang asing
direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan atau pelepasan sebagian operasi luar negeri.
(5) Pengaturan Saling Hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah bersih disajikan di laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, Entitas memiliki hak yang dapat diberlakukan secara
hukum untuk menghapus jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan secara
neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Hak
untuk kompensasi harus tersedia saat kini daripada bergantung pada peristiwa di masa
depan dan harus dapat dilaksanakan oleh salah satu pihak lawan, baik dalam kegiatan
bisnis normal dan dalam hal terjadi gagal bayar (default), keadaan tidak dapat membayar
(insolvency) atau kebangkrutan.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
d. Instrumen Keuangan – Lanjutan
(6) Reklasifikasi Instrumen Keuangan
Untuk aset keuangan, diperlukan reklasifikasi antara FVTPL, FVOCI dan biaya perolehan
diamortisasi, jika dan hanya jika tujuan model bisnis entitas untuk aset keuangannya
berubah sehingga penilaian model sebelumnya tidak berlaku lagi.
Jika reklasifikasi sudah sesuai, maka harus dilakukan secara prospektif sejak tanggal
reklasifikasi yang ditetapkan sebagai hari pertama periode pelaporan pertama setelah
perubahan model bisnis. Entitas tidak menyajikan kembali keuntungan, kerugian, atau
bunga yang diakui sebelumnya.
PSAK 71 tidak mengizinkan reklasifikasi:
- untuk investasi ekuitas yang diukur pada FVOCI, atau - di mana opsi nilai wajar telah dilaksanakan dalam kondisi apapun untuk aset keuangan
atau liabilitas keuangan.
Liabilitas keuangan tidak dapat direklasifikasi.
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang
jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak
digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
e. Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja
Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang entitas yang berasal dari pekerjaan
kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam
pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba
yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin.
Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang
dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan, dimana faktur belum dapat ditagihkan
karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan
penagihan pada tanggal laporan posisi keuangan.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
f. Aset Tetap
Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, termasuk PSAK No. 16
(Penyesuaian 2015), “Aset Tetap” dan Amandemen 2015 PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Selain itu, Entitas juga
menerapkan ISAK No. 25 (2011), “Hak Atas Tanah”.
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model
revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya.
Amandemen PSAK No. 16 memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan
keusangan teknis atau komersial suatu aset dan juga memberikan klarifikasi bahwa
penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
Entitas telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah, dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight line method) selama umur manfaat asset tetap. Taksiran masa manfaat ekonomis
sebagai berikut:
% per tahun Tahun
Kendaraan alat berat 12,5 8
Peralatan dan perlengkapan kantor 25 4
Kendaraan 25 – 12,5 4 - 8
Berdasarkan ISAK No. 25 (2011), biaya yang berhubungan dengan perpanjangan hak-hak
kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau
umur ekonomis tanah (jika dapat ditentukan), mana yang lebih pendek. Biaya-biaya tersebut
disajikan sebagai bagian dari “Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset takberwujud pada
laporan posisi keuangan.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan
dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas, dan biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah
neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi
komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
h. Properti Investasi
Entitas menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” dan PSAK No. 13
(Penyesuaian 2015) “Properti Investasi”.
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan
PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK No. 13 untuk
membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat
mengacu pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan
kombinasi bisnis.
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai untuk
menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.
Entitas telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
properti investasi. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya
transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak
disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada
saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi dan tidak termasuk biaya harian
penggunaan properti investasi.
Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight line method) selama umur manfaat aset antara 10 dan 20 tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke
pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi
dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan
dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan yang di masa depan
akan digunakan sebagai properti investasi.
i. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Entitas mengakui pendapatan sesuai dengan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan”, dengan melakukan analisis transaksi melalui metode lima langkah pengakuan
pendapatan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan, dimana Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:
• Kontrak telah disetujui oleh para pihak dalam kontrak;
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
i. Pengakuan Pendapatan dan Beban - Lanjutan
• Entitas dapat mengindentifikasi hak dari para pihak dan jangka waktu pembayaran atas barang yang akan dialihkan;
• Entitas dapat mengindentifikasi hak dari para pihak dan jangka waktu pembayaran atas barang yang akan dialihkan;
• Kemungkinan besar Entitas akan menerima imbalan atas barang yang dialihkan; 2. Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak; 3. Menentukan harga transaksi; 4. Mengalokasikan harga transaksi pada setiap kewajiban pelaksanaan; dan 5. Mengakui pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi (pada suatu waktu
tertentu atau sepanjang waktu).
Jasa Konstruksi
Pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui
masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian
aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian).
Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan survey oleh pemberi kerja atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan
kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.
Pendapatan kontrak terdiri dari jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan
penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif sepanjang hal ini
memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur dengan andal.
Biaya kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak, biaya yang dapat
diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak, dan
biaya lain yang secara spesifik dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.
Pendapatan Sewa
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama
masa sewa.
Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke
jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Uang
muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka
dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.
PT LANCARTAMA SEJATI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode 6 (Enam) Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2020
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan
j. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau
pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat
mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang
berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan
sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Entitas telah melakukan aktivitas yang
diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan
intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang
diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai
dengan intensinya telah selesai.
k. Pajak Penghasilan
Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2013), “Pajak Penghasilan”. Selain itu, Entitas juga
menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau
Para Pemegang Saham”.
Pengakuan
Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya, yang belum dibayar, diakui
sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode kini dan periode-
periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut,
maka selisihnya diakui sebagai aset.
Pengukuran
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah
yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang dihitung
menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara
substantif berlaku pada periode pelaporan.
Alokasi
Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak
terkait juga diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui diluar
laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh pajak terkait juga
diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-masing).
Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis
mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan
dari